isolasi-enzim-bromelain
TRANSCRIPT
5/9/2018 isolasi-enzim-bromelain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isolasi-enzim-bromelain-559bf65f0fcda 1/7
ISOLASI ENZIM BROMELAIN
I. TUJUAN
Untuk mengisolasi enzim Bromelain dari buah nenas.
II. DASAR TEORI
Nenas yang dalam nama latinnya Ananas comosus merupakan salah satu
tanaman daerah panas yang dapat tumbuh tinggi (± 1000 m diatas permukaan laut).
Pada bulir nenas terdapat zat atau senyawa seperti air, gula, asam, vitamin, asam
amino dan berbagai jenis aroma. Senyawa khas yang terkandung dalam buah nenas
adalah enzim Bromelain. Enzim Bromelain dipergunakan dalam industri makanan,
minuman, farmasi dan obat-obatan.
Penelitian enzim Bromelain telah dilakukan oleh Peckolt (1870),
Chittenden (1892) dan Caldwell(1905). Penelitian yang dilakukan oleh pakar
tersebut meliputi cara-cara isolasi enzim bromelain dari sari buah nanas. Penelitian
untuk memproduksi enzim bromelain untuk skala industri dilakukan oleh Balls dan
kawan-kawan pada tahun 1942. kemudian dilanjutkan oleh Heniche R.M dan
Gortner W.A. pada tahun 1957, yaitu mengisolasi enzim bromelain dari sari batang
nenas. Ota.s. dan kawan-kawan pada tahun 1964 melakukan penelitian tentang
berat molekul dan komposisi asam amino dari enzim bromelain. Mereka
melaporkan bahwa berat molekul dari enzim bromelain adalah 33.000, dan
melaporkan bahwa adanya perbedaan komposisi asam amino dari enzim bromelain
berasal dari batang nenas dengan enzim bromelain yang ada dari buah nenas.
Bromelain adalah suatu protease sulfihidril (-SH) yang sudah menjadi tidak
aktif, disebabkan karena terbentuknya ikatan disulfida antara enzim-enzim. Secara
relatif hal ini dapat diatasi dengan penambahan senyawa pereduksi seperti sistein,
markaptoetanol, glukation, dan vitamin C. selain dengan cara penambahan senyawa
pereduksi juga dapat distabilkan dengan cara amobilisasi enzim.
Aktivitas enzim bromelain dipengaruhi oleh beberapa inhibitornya seperti
diisopropilfosfofluoridat(DIPF), yang dilaporkan oleh Murachi T dan Yasui.M pada
tahun 1965 dapat menghambat aktivitas katalitik dari enzim bromelain. Disamping
itu Husain S dan Lowe G juga meneliti bagian aktif dari enzim bromelain, secara
5/9/2018 isolasi-enzim-bromelain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isolasi-enzim-bromelain-559bf65f0fcda 2/7
sederhana digambarkannya deretan asam amino pada pusat aktif dari enzim
bromelain sebagai berikut:
Cys Gly Ala Cys* - Trp
Dalam hal ini Cys* merupakan bagian aktif dari bromelain.
Isolasi enzim bromelain dari nenas biasanya menggunakan dua cara yaitu:
1. Isolasi Enzim Bromelain dengan Menggunakan Aseton
Langkah kerja isolasi enzim bromelain dengan menggunakan aseton
secara sederhana adalah sebagai berikut:
- Menyiapkan dan membersihkan nenas (batang, buah) dan memotongnya
menjadi bagian yang kecil.
- Memblender bagian tersebut dengan menambahkan es batu (kalau ada)
agar enzim tidak rusak
- Memisahkan filtrat dari ampas dengan penyaringan.
- Mendinginkan filtrat selama 3 jam
- Larutan ditambahkan aseton dingin dengan kadar 30%, 50% dan 70 %.
- Di endapkan dengan menggunakan sentrifuge selama 15 atau 30 menit
- Memisahkan endapan yang terbentuk. Filtrat ditambahkan ammonium
sulfat dengan kadar 40% dan disentrifuge sehingga di dapat endapan
kedua. Kemudian filtrat ditambahkan ammonium sulfat dengan kadar 60%
dan kemudian di sentrifuge
- Endapan kemudian di uji kadar proteinnya. Penentuan kadar protein enzim
dari endapan yang terbentuk dengan spektrofotometer dengan panjang
gelombang tertentu.
2. Isolasi Enzim Bromelain dengan Menggunakan Ammonium Sulfat
Isolasi dengan menggunakan ammonium sulfat secara sederhana adalah
sebagai berikut:
- Menyiapkan dan membersihkan nenas
- Memotong nenas dan menambahkan buffer posfat dengn pH 7 kemudian
di blender.
- Menyaring dan mengambil filtrat dan mendinginkannya selama 15 menit
- Menambahkan ammonium sulfat dengan kadar 20% kemudian didinginkan
selama 15 menit
5/9/2018 isolasi-enzim-bromelain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isolasi-enzim-bromelain-559bf65f0fcda 3/7
- Larutan disentrifuge selama 15 menit dengan kecepatan 3500 rpm dan
suhu 00C.
- Memisahkan endapan yang terbentuk. Filtrat ditambahkan ammonium
sulfat dengan kadar 40% dan disentrifuge sehingga di dapat endapan
kedua. Kemudian filtrat ditambahkan ammonium sulfat dengan kadar 60%
dan kemudian di sentrifuge
- Endapan kemudian di uji kadar proteinnya
III. ALAT DAN BAHAN
a. Alat
No Nama Alat ukuran/Jumlah
1 Blender 1 buah
2 Setrifuge 1 buah
3 Serbet 1 buah
4 Gelas kimia 250 mL / 1 buah
5 Gelas Kimia 500 mL / 2 buah
6 Pisau 1 buah
7 Neraca analitik 1 buah
8 Gelas ukur 50mL/1 buah
9 Botol semprot aquades 1 buah
10 Pipet tetes 2 buah
11 Batang pengaduk 1 buah
b. Bahan
No Nama Bahan Ukuran/Jumlah
1 Nenas yang telah dikupas 250 gram
2 Aseton 30%v/v / 21 mL
3 Aquadest 100 mL
5/9/2018 isolasi-enzim-bromelain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isolasi-enzim-bromelain-559bf65f0fcda 4/7
IV. PROSEDUR KERJA
1. Membersihkan buah nenas dan memotongnya kecil-kecil
2. Menimbang buah nenas yang telah diiris sebanyak 250 gram
3. Memblender buah nenas sampai halus dengan menambahkan aquadest 100
mL.
4. Setelah nenas diblender, kemudian disaring dengan menggunakan serbet,
dan mengambil filtratnya ke dalam gelas kimia.
5. Mendiamkan filtrat di dalam gelas kimia selama 15 menit, agar sisa serat-
serat/ampas nenas mengendap.
6. Menambahkan aseton dingin sedikit demi sedikit pada filtrat sambil diaduk,
sehingga kadar aseton 30%v/v.
7. Mengambil filtrat yang telah ditambahkan aseton ke dalam 2 labu untuk
disentrifuge, masing-masing sebanyak 13 mL.
8. Dengan menggunakan sentrifuge memisahkan endapan dari filtrat pada
4500 rpm ± 15 menit.
9. Mengumpulkan endapan dan menimbang endapan (fraksi I), sedangkan
filtratnya ditampung.
V. HASIL PENGAMATAN
No Perlakuan
Hasil Pengamatan
massa
tabung
massa tabung
+ endapan
massa endapan
1 Buah nenas 250 mL + 100 mL
aquades, diblender, kemudian
disaring. Mengambil filtratnya
setelah didiamkan 15 menit,
kemudian menambahkan
aseton dingin 30%v/v (21 mL),
memasukkan 13 mL filtrat ke
dalam tabung sentrifuge
tabung 1 =
11,70 g
tabung 2 =
11,66 g
tbg 1 = 12,31
g
tbg 2 = 12,30
g
12,31 11,70 =
0,61 g
12,30 11,66 =
0,64 g
5/9/2018 isolasi-enzim-bromelain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isolasi-enzim-bromelain-559bf65f0fcda 5/7
VI. PEMBAHASAN
Salah satu teknik isolasi enzim bromelain adalah dengan menggunakan
aseton. Proses yang dilakukan dalam percobaan ini adalah :
a. Pembersihan dan penghalusan nenas
Enzim banyak terdapat pada buah dan batang nenas, dalam percobaan kali
ini yang digunakan adalah buah nenas yang sudah masak, enzim bromelain
yang akan diambil yaitu dari isolasi filtrat buah nenas, oleh karena itulah
buah nenasnya dihaluskan terlebih dahulu sampai lembut dengan blender.
Pada proses ini digunakan aquades sebanyak 100 mL, penambahan air pada
proses ini, harus diusahakan seminimal mungkin, karena bila terlalu banyak
akan mempengaruhi jumlah enzim yang diperoleh.
b. Penyaringan dan penambahan aseton (fraksinasi)
Penyaringan dimaksud untuk memisahkan ampas dan filtrat. Filtrat ini lah
yang digunakan untuk proses isolasi enzim, sedangkan ampasnya dibuang.
Filtrat dari penyaringan tidak dapat langsung digunakan namun harus
didiamkan terlebih dahulu selama 15 menit. Tujuan didiamkan ini yaitu
untuk mengendapkan serat-serat nenas yang masih ikut tersaring pada
proses penyaringan dengan menggunakan serbet.
Pengambilan fraksi dengan aseton dilakukan secara bertahap, pada
praktikum ini hanya digunakan aseton 30%v/v, ke dalam filtrat sari buah
nenas ditambahkan sedikit demi sedikit secara teratur sambil diaduk
perlahan-lahan sampai kadar aseton akhirnya mencapai 30% v/v, jumlah
aseton yang diambil adalah 21 mL (70 mL x 30%), dilakukannya pengadukan
agar semua aseton yang dimasukkan tercampur dengan filtrat. Pada proses
ini digunakan aseton dingin, dimana gelas kimia yang berisi aseton
direndam/diletakkan dalam gelas kimia yang berisi es batu, digunakannya
aseton dingin yaitu agar enzim yang ada dalam filtrat buah nenas tadi tetap
aktif, karena enzim akan rusak bila pada suhu yang tinggi.
c. Pemisahan endapan dari filtrat
Setelah penambahan aseton, maka filtrat diambil masing-masing sebanyak
13 ml yang dimasukkan ke dalam 2 tabung sentrifuge,kemudian
disentrifuge menggunakan alat sentrifuge pada putaran 4500 rpm selama
15 menit. Pada proses ini juga digunakan aquades yang diisi ke dalam 2
5/9/2018 isolasi-enzim-bromelain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isolasi-enzim-bromelain-559bf65f0fcda 6/7
tabung sentrifuge masing-masing 13 mL, sama dengan volume filtratnya,
dimana filtrat dan aquades sama-sama dimasukkan ke dalam alat
sentrifuge. Hal ini bertujuan sebagai penyeimbang di dalam sentrifuge, agar
perputarannya sama rata
Proses isolasi berhasil bila ada endapan setelah filtrat disentrifuge.
Endapan inilah yang disebut bagian enzim bromelain sedang filtrat
ditampung untuk selanjutnya difraksinasi dengan aseton dengan kadar
lebih banyak bila proses isolasi dilanjutkan.
Setelah disentrifuge, dan kemudian endapan yang dihasilkan ditimbang
untuk diketahui massa enzim yang didapat. Massa endapannya:
pada tabung pertama yaitu 0,61 g
pada tabung ke dua yaitu 0,64 g.
massa keseluruhan yaitu (0,61 g + 0,64 g) = 1,25 gram.
Jadi dapat dikatakan bahwa berat enzim bromelain yang di dapat pada
filtrat buah nenas (untuk fraksi yang I) adalah sebesar 1,25 gram.
VII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang sudah dilakukan dan berdasarkan hasil pengamatan yang
diperoleh dapat disimpulkan bahwa :
Dalam nenas terkandung enzim bromelain yang diperoleh dari fraksi I
(30%v/v) pada tabung I sebesar 0,61 g dan pada tabung II sebesar 0,64 g,
jumlah seluruhnya yaitu 1,25 g dan diperoleh melalui cara isolasi dengan
aseton.
VIII. SARAN
Terima kasih kepada asisten yang telah membantu dan membimbing kami
selama praktikum.
IX. LAMPIRAN
Foto copy laporan sementara.
5/9/2018 isolasi-enzim-bromelain - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/isolasi-enzim-bromelain-559bf65f0fcda 7/7
DAFTAR PUSTAKA
Ciptadi, Dr. 2003. Penuntun Praktikum Biokimia. Palangkaraya : UNPAR
Ciptadi. 2003. Teknik Isolasi Enzim Bromelain. Makalah untuk Lokakarya
Berbasis lingkungan Program Studi Pendidikan Kimia tahun 2003
Dorothy E Schumm. 1992. Alih Bahasa: Sadikin Mochtar. Intisari Biokimia.
Jakarta: Binarupa Aksara.
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta : UI-Press.
Vogel. 1990. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta:
Kalman Media Pusaka