isolasi dan karakterisasi senyawa flavonoid dari biji mangga...

27
ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA FLAVONOID DARI BIJI MANGGA ARUMMANIS (Mangifera indica L) DAN UJI AKTIVITASNYA SEBAGAI ANTIOKSIDAN Skripsi disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Program Studi Fisika oleh Marathur Rodhiyah 4211416025 JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG TAHUN 2020

Upload: others

Post on 30-Jan-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • ISOLASI DAN KARAKTERISASI SENYAWA FLAVONOID

    DARI BIJI MANGGA ARUMMANIS (Mangifera indica L) DAN

    UJI AKTIVITASNYA SEBAGAI ANTIOKSIDAN

    Skripsi

    disusun untuk memenuhi salah satu syarat

    untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

    Program Studi Fisika

    oleh

    Marathur Rodhiyah

    4211416025

    JURUSAN FISIKA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    TAHUN 2020

  • ii

  • iii

    PERNYATAAN

    Dengan ini, saya

    nama : Marathur Rodhiyah

    NIM : 4211416025

    program studi : Fisika

    menyatakan bahwa skripsi berjudul Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Flavonoid

    dari Biji Mangga Arummanis (Mangifera indica L) dan Uji Aktivitasnya sebagai

    Antioksidan ini benar-benar karya saya sendiri bukan jiplakan dari karya orang lain

    atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang

    berlaku baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang atau pihak lain

    yang terdapat dalam skrisi in telah dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

    Atas pernyataan ini, saya secara pribadi siap menanggung resiko/sanksi hokum yang

    dijatuhkan apabila ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam

    karya ini.

    Semarang, 19 Maret 2020

    Marathur Rodhiyah

    NIM 4211416025

  • iv

  • v

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    MOTTO

    “ Man jadda wa jadda, dimana ada kemauan disitu ada jalan”

    PERSEMBAHAN

    Untuk orang tua

    Bapak Masturi

    Almamater tercinta

  • vi

    PRAKATA

    Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kemudahan sehingga penulis dapat

    menyelesaikan skripsi yang berjudul Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Flavonoid

    dari Biji Mangga Arummanis (Mangifera indica L) dan Uji Aktivitasnya sebagai

    Antioksidan. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penelitian ini tidak akan selesai

    tanpa bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih

    kepada

    1. Orang tua saya Bapak Arif Mahmudi dan Ibu Mundari serta keluarga di

    rumah yang selalu mendukung dan mendoakan

    2. Bapak Masturi selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dengan

    baik

    3. Bapak Susilo dan Bapak Dante Alighiri selaku penguji yang telah memberi

    masukan selama sidang skripsi

    4. Teknisi Laboratorium Fisika Unnes yang telah membantu selama proses

    penelitian skripsi

    5. Alif dan rikha yang selalu bersedia mendengar keluh kesah

    6. Teman-teman laboratorium fisika komposit terapan: Mbak Ina, Mae, Mbak

    riska, Mbak saras, dan Faisal, serta teman-teman kimia: Mbak zanna, Mbak

    Luzy, Mas Amrul dan Lutfi yang selalu membantu

    7. Adhe yang telah membantu selama persiapan ujian skripsi

    8. Dany wijaya partner dalam segala hal

    9. Teman-teman Fisika 2016 yang selalu rangkul merangkul berjuang bersama

    10. Serta berbagai pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

    Penulis berharap semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi pembaca dan dapat

    dijadikan referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya.

    Semarang, 19 Maret 2020

    Marathur Rodhiyah

    NIM 4211416025

  • vii

    ABSTRAK

    Rodhiyah, Marathur. 2020. Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Flavonoid dari Biji

    Mangga Arummanis (Mangifera indica L) dan Uji Aktivitasnya sebagai Antioksidan.

    Skripsi, Jueusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

    Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Dr. Masturi, M.Si.

    Kata kunci: Biji mangga arummanis, fenol, flavonoid, antioksidan.

    Mangga (Mangifera indica L) tumbuh diberbagai Negara beriklim tropis. Salah satu

    jenis manga yang melimpah di Indonesia adalah mangga arummanis.Telah diteliti

    bahwa dalam biji mangga arummanis mengandung senyawa flavonoid. Flavonoid

    adalah antioksidan kuat yang memiliki kemampuan untuk menangkal radikal bebas.

    Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengisolasi senyawa flavonoid dan

    uji aktivitasnya sebagai antioksidan. Biji mangga arummanis diekstrak menggunakan

    metode refluks. Sebelum diisolasi, ekstrak biji mangga tersebut diuji terlebih dahulu

    menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) untuk mengatahui pelarut apa yag

    dapat memisahkan senyawa flavonoid dari ekstrak biji mangga arummanis secara

    optimum. Ekstrak biji mangga tersebut kemudian diisolasi menggunakan metode

    Kromatografi Kolom Gravitasi (KKG). Hasil dari KLT menunjukkan bahwa

    flavonoid dapat terpisahkan secara optimum ketika di pisahkan menggunakan fasa

    diam plat silika gel60 dan fase gerak berupa pelarut toluene: etil asetat: asam format:

    methanol dengan perbandingan 6: 3: 1: 0,6. Pelarut-pelerut dengan perbandingan

    tersebut kemudian digunakan untuk mengelusi ekstrak bii mangga menggunakan

    metode KKG. Pemisahan menggunakan metode KKG menghasilkan 3 fraksi dengan

    nilai RF masing-masing adalah 0,48, 0,44 dan 0,42. Ketiga sampel tersebut kemudian

    dikarakterisasi menggunakan FTIR, LCMS dan UV-Vis. Hasil FTIR menunjukkan

    bahwa pada ketiga sampel tersebut mengandung senyawa fenol dan flavonoid yang

    dibuktikan dengan ditemukannya gugus fungsi O-H dan gugus C=O. Gugus O-H

    berturutu-turut pada sampel A, B, dan C ditunjukkan pada bilangan gelombang

    3442,37, 3430,44, dan 3433,06 𝑐𝑚−1. Sedangkan gugus C=O pada sampel A, B, dan C berturut-turut ditunjukkan pada bilangan gelombang 1620,27, 1598,39, dan

    1625,17 𝑐𝑚−1. Hasil pengujian FTIR tersebut diperkuat oleh hasil pengujian kandungan fenol total dan kandungan flavonoid total menggunakan spektrofotometer

    UV-Vis. Dari pengujian kandungan fenol total didapatkan hasil bahwa dalam sampel

    A, B, dan C berturut-turut mengandung senyawa fenol sebesar 18,58, 20,35, dan 3,65

    mg/g. Sedangkan dari pengujian kandungan flavonoid total didapatkan hasil bahwa

    dalam sampel A, B, dan C berturut-turut mengandung senyawa flavonoid sebesar

    291,25, 308,77 dan 34,82 mg/g. Selanjutnya dilakukan pengujian menggunakan

    LCMS untuk megetahui jenis senyawa flavonoid yang terkandung dalam ekstrak biji

    mangga arummanis. Hasil pengujian LCMS menunjukkan bahwa pada sampel A, B

    dan C mengandung beberapa senyawa turunan flavonoid dengan kadar yang berbeda-

    beda. Aktivitas antioksidan senyawa flavonoid yang ditunjukkan oleh nilai 𝐼𝐶50 dari sampel A, B, dan C berturut-turut adalah sebesar 38,85, 52,47, dan 165,03 µg/mL.

    Semaikn kecil nilai 𝐼𝐶50 maka aktivitas antioksidannya akan semakin kuat.

  • viii

    ABSTRACT

    Rodhiyah, Marathur. 2020. Isolation and Characterization Flavonoid Compounds

    from the Arummanis Mango Seed (Mangifera Indica L) and Activity as an

    Antioxidant. Thesis, Department of Physics, Faculty of Mathematics and Natural

    Science, Universitas Negeri Semarang. Supervisor Dr. Masturi, M.Si.

    Key words: Arummanis mango seed, phenol, flavonoid, antioxidant.

    Mango grows in various countries in the world, especially in tropical climates.

    Arummanis is one kind of mango that grows in Indonesia. The previous research

    proved that in arummanis mango’s seed contains flavonoid compound. Flavonoid

    was powerful antioxidant have ability to ward off free radical. The research aims to

    isolate and characterize the flavonoids compounds from the arum manis mango seed

    and the testing of their activities as antioxidants. Mango seed extracted using reflux

    method. Before isolation process, mango seed extract was tested using Thin Layer

    Chromatograph (TLC) to find the solvent can separated flavonoid compound of

    mango seed extract optimally. Mango seed extract was isolated using Gravity

    Coloumn Chromatograph (GCC) method. The result of TLC show that flavonoid can

    separated optimally when using silent phase silica gel60 and mobile phase solvent

    toluene: ethyl acetate: formic acid: methanol with ratio 6: 3: 1: 0,6. That solvents

    used to isolated the flavonoid using GCC method. The separating using GCC method

    produce 3 fractions with the value of RF were 0,48, 0,44 and 0,42. The samples was

    characterized using FTIR, LCMS and UV-Vis. The result of FTIR show that the

    samples contains phenol and flavonoid compound that was proved by founding

    functional group of O-H and C=O. O-H group of sample A, B and C showed by wave

    number 1620,27, 1598,39, dan 1625,17 𝑐𝑚−1. The result of FTIR was supported

    with the tested of Total Phenol Content and Total Flavonoid Content using UV-Vis.

    The TPC testing show that sample A, B and C contains 18,58, 20,35, and 3,65 mg/g

    of phenol compound. Whereas the TFC testing show that sample A, B and C contains

    291,25, 308,77 and 34,82 mg/g of flavonoid compound. The LCMS result show that

    in sample A, B and C contains various derifative flavonoid compound with the

    different content. The antioxidant activity was showed by 𝐼𝐶50 value of sample A, B

    and C were 38,85, 52,47, and 165,03 µg/ml. The most little the number of 𝐼𝐶50 show

    the strongest the antioxidant activity.

  • ix

    DAFTAR ISI

    PERSETUJUAN PEMBIMBING.......................................... Error! Bookmark not defined.

    PERNYATAAN ................................................................................................................. iii

    PENGESAHAN .................................................................... Error! Bookmark not defined.

    MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................................................ v

    PRAKATA ......................................................................................................................... vi

    ABSTRAK ........................................................................................................................ vii

    ABSTRACT ..................................................................................................................... viii

    DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ix

    DAFTAR TABEL ............................................................................................................... xi

    DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... xii

    BAB I .................................................................................................................................. 1

    PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang...................................................................................................... 1

    1.2 Rumusan masalah ................................................................................................. 2

    1.3 Tujuan penelitian .................................................................................................. 2

    1.4 Manfaat penelitian ................................................................................................ 2

    1.5 Batasan masalah ................................................................................................... 2

    1.6 Sistematika Penulisan ........................................................................................... 2

    BAB II ................................................................................................................................. 4

    TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................................... 4

    2.1 Mangga Arum Manis (Mangifera indica L) ........................................................... 4

    2.2 Flavonoid ............................................................................................................. 5

    2.3 Ekstraksi ............................................................................................................... 6

    2.4 Kromatografi Lapis Tipis ...................................................................................... 7

    2.5 Kolom Kromatografi ............................................................................................. 8

    2.6 Antioksidan .......................................................................................................... 8

    BAB III .............................................................................................................................. 10

    METODE PENELITIAN ................................................................................................... 10

    3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................................. 10

  • x

    3.2 Alat dan Bahan ................................................................................................... 10

    3.2.1 Alat ............................................................................................................. 10

    3.2.2 Bahan.......................................................................................................... 10

    3.3 Prosedur Penelitian ............................................................................................. 10

    3.3.1 Preparasi sampel ......................................................................................... 10

    3.3.2 Proses Ekstraksi dan Evaporasi ................................................................... 11

    3.3.3 Kromatografi Lapis Tipis ............................................................................ 11

    3.3.4 Kromatografi Kolom Gravitasi .................................................................... 12

    3.3.5 Penentuan Kandungan Fenol total ............................................................... 12

    3.3.6 Penentuan Kandungan Flavonoid total ......................................................... 12

    3.3.7 Pengujian Antioksidan ................................................................................ 13

    3.3.8 Karakterisasi ............................................................................................... 13

    BAB IV ............................................................................................................................. 15

    HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................................... 15

    4.1 Kromatografi Lapis Tipis .................................................................................... 15

    4.2 Kromatografi Kolom Gravitasi ............................................................................ 17

    4.3 Hasil Uji FTIR .................................................................................................... 18

    4.4 Hasil Uji UV-Vis ................................................................................................ 20

    4.4.1 Kandungan Fenol Total ....................................................................................... 20

    4.4.2 Kandungan Flavonoid Total ................................................................................ 21

    4.5 Hasil Uji LC-MS ................................................................................................ 23

    4.6 Aktivitas Antioksidan ......................................................................................... 37

    BAB V ............................................................................................................................... 41

    PENUTUP ......................................................................................................................... 41

    5.1 Kesimpulan......................................................................................................... 41

    5.2 Saran .................................................................................................................. 41

    DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 42

    LAMPIRAN ...................................................................................................................... 46

  • xi

    DAFTAR TABEL

    Tabel 4.1 Interpretasi spectra IR ……………………………………………….19

    Tabel 4.2 Kadar fenol masing-masing sampel………………………………….21

    Tabel 4.3 Kadar flavonoid masing-masing sampel…….……………………….22

    Tabel 4.4 Interpretasi senyawa dan kadar sampel A…………..………………..27

    Tabel 4.5 Interpretasi senyawa dan kadar sampel B ………….………………..32

    Tabel 4.6 Interpretasi senyawa dan kadar sampel C ………….………………..36

    Tabel 4.7 Nilai IC50 masing-masig sampel……...……………………………..39

    Tabel 4.8 Tingkat kekuatan antioksidan dengan metode DPPH………………..39

  • xii

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Mangga arummanis (Mangifera indica L)………………………….4

    Gambar 2.2 Biji mangga arummanis (Mangifera indica L)……………….…….5

    Gambar 2.3 Struktur kimia flavonoid…………………………………………….6

    Gambar 2.4 Plat Kromatografi Lapis Tipis (KLT)………………………………7

    Gambar 4.1 KLT menggunakan 4 pelarut………………………………………..15

    Gambar 4.2 Hasil KLT sampel dengan pembanding…………………………….16

    Gambar 4.3 Sampel hasil kromatografi kolom gravitasi……...………………….17

    Gambar 4.4 Spektra IR………..………………………………………………….18

    Gambar 4.5 Kurva kalibrasi standar asam galat………………………………….20

    Gambar 4.6 Kurva kalibrasi standar kuersetin………………..………………….22

    Gambar 4.7 Komatogram sampel A……………..……………………………….23

    Gambar 4.8 Struktur dan nama senyawa puncak pertama sampel A…………….24

    Gambar 4.9 Struktur dan nama senyawa puncak kedua sampel A…...………….24

    Gambar 4.10 Struktur dan nama senyawa puncak ketiga sampel A……………..25

    Gambar 4.11 Struktur dan nama senyawa puncak keempat sampel A…………..26

    Gambar 4.12 Struktur dan nama senyawa puncak kelima sampel A…………….26

    Gambar 4.13 Struktur dan nama senyawa puncak keenam sampel A…………...27

    Gambar 4.14 Komatogram sampel B…………....……………………………….28

    Gambar 4.15 Struktur dan nama senyawa puncak pertama sampel B…………...29

    Gambar 4.16 Struktur dan nama senyawa puncak kedua sampel B……………..30

  • xiii

    Gambar 4.17 Struktur dan nama senyawa puncak ketiga sampel B……………..30

    Gambar 4.18 Struktur dan nama senyawa puncak keempat sampel B…………..31

    Gambar 4.19 Struktur dan nama senyawa puncak kelima sampel B…………….31

    Gambar 4.20 Struktur dan nama senyawa puncak keenam sampel B……………32

    Gambar 4.21 Komatogram sampel C…..…………………………………………33

    Gambar 4.22 Struktur dan nama senyawa puncak pertama sampel C……………34

    Gambar 4.23 Struktur dan nama senyawa puncak kedua sampel C………………34

    Gambar 4.24 Struktur dan nama senyawa puncak ketiga sampel C……………...35

    Gambar 4.25 Struktur dan nama senyawa puncak keempat sampel C…………...36

    Gambar 4.26 Kurva satndar baku DPPH untuk sampel A…….....…………….…37

    Gambar 4.27 Kurva satndar baku DPPH untuk sampel B …………………….…38

    Gambar 4.28 Kurva satndar baku DPPH untuk sampel C …………………….…38

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Mangga (Mangifera indicaL) merupakan buah yang memiliki kandungan air

    yang cukup banyak dan termasuk dalam golonganAnacardiaciaea. Mangga tumbuh

    diberbagai Negara di dunia, terutama di daerah beriklim tropis (Masud Parvez, 2016).

    Produksi mangga di Asia sudah meningkat sekitar 15% dari 2009 hingga 2011,

    sekitar 30,2 juta ton dalam komoditas pasar internasional (Santhirasegaram et al,

    2015), di Indonesia sendiri produksi mangga dari tahun 2015-2019 sekitar 145 ribu

    ton (Kementrian Pertanian, 2019). Buah mangga memiliki manfaat yang besar ketika

    dikonsumsi oleh tubuh, mangga sangat kaya akan vitamin A dan C. Selain itu dalam

    buah mangga juga terkandung sejumlah vitamin dan mineral lain seperti riboflavin,

    niasin, kalsium, fosfor dan zat besi(Kabiru et al, 2013). Akan tetapi disamping

    manfaat yang besar tersebut ada permasalahan yang perlu diatasi yaitu limbah yang

    dihasilkan dari mangga itu sendiri. Limbah yang dihasilkan dari mangga antara lain

    yaitu daun,batang, kulit, dan biji.Menurut penelitian yang telah dilakukan

    sebelumnya dilaporkan bahwa dalam kulit mangga mengandung senyawa-senyawa

    seperti polifenol,karotenoid,enzim dan serat makanan (Ajila et al, 2007), selain itu

    juga diaplikasikan pada bidang biomedical seperti pengobatan penyakit kelebihan

    logam besi (Pardo-Andreu et al, 2008), dan aktivitas antikanker (Mertens-Talcott et

    al, 2003). Sedangkanbiji buah mangga diproduksi sebagai limbah dan saat ini limbah

    biji terebut masih sedikit aplikasinya dalam bidang komersial maupun biomedical.

    Oleh karena itu, biji buah mangga hanya menjadi masalah lingkungan saja.

    Flavonoid adalah antioksidan kuat yang memiliki kemampuan untuk

    menangkal radikal bebas,transisi ion logam dan menghambat enzim yang

    bertanggung jawab atas inisiasi reaksi berantai ini (Rzepecka-stojko et al, 2018).

    Flavonoid adalah suatu kelompok senyawa fenol terbesar ditemukan di alam yang

    menunjukkan aktivitas biokimia misalnya antioksidan, antivirus, antibakteri, dan anti

    kanker (Fowler & Koffas,2009). Berdasarkan uraian diatas maka penilitian ini

  • 2

    dilakukan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi senyawa flavonoid dari biji

    mangga arummanis serta pengujian aktivitasnya sebagai antioksidan.

    1.2 Rumusan masalah

    Berdasarkan uraian pada latar belakang dari penelitian ini,rumusan masalah

    yang diajukan dalam penelitian ini adalah

    1. Bagaimana proses isolasi senyawa flavonoid dari biji mangga arum manis?

    2. Bagaimana aktivitas antioksidan dari senyawa flavonoid?

    1.3 Tujuan penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah tersebut, penelitian dilakukan dengan tujuan

    1. Memisahkan senyawa flavonoid biji mangga arummanis.

    2. Mengetahui aktivitas antioksidan senyawa flavonoid.

    1.4 Manfaat penelitian

    Manfaat dilakukan penelitian ini yaitu:

    1. Memberikan informasi tentang metode isolasi biji mangga arum manis

    sebagai salah satu bentuk pemanfaatan material biowate.

    2. Memberikan informasi tentang aktivitas senyawa flavonoid dari biji buah

    mangga arum manis sebagai antioksidan dalam rangka peningkatan nilai

    tambah material biowaste yang melimpah di Indonesia.

    1.5 Batasan masalah

    Batasan masalah dalam peneitian ini yaitu biji yang digunakan pada penelitian

    ini dari satu jenis buah mangga yaitu mangga arumanis.

    1.6 Sistematika Penulisan

    Penulisan skripsi dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu bagian pendahuluan

    skripsi, bagian isi skripsi, dan bagian akhir skripsi.

    1. Bagian pendahuluan skripsi, terdiri dari halaman judul, abstrak, halaman

    pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar,

    daftar tabel, dan daftar lampiran.

  • 3

    2. Bagian isi skripsi, terdiri atas lima bab yang meliputi :

    BAB 1. Pendahuluan, berisi latar belakang, rumusan permasalahan, batasan

    permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika skripsi.

    BAB 2. Kajian pustaka, berisi teori-teori pendukung penelitian.

    BAB 3. Metodologi penelitian, berisi tempat pelaksanaan penelitian, alat dan

    bahan yang digunakan, langkah kerja, pengujian, dan karakterisasi yang

    dilakukan dalam penelitian.

    BAB 4. Hasil penelitian dan pembahasan, dalam bab ini dibahas tentang hasil-

    hasil penelitian yang telah dilakukan.

    BAB 5. Penutup, yang berisi tentang simpulan hasil penelitian yang telah

    dilakukan serta saran-saran yang berkaitan dengan hasil penelitian.

    3. Bagian akhir skripsi memuat referensi yang digunakan sebagai acuan dari

    penulisan skripsi dan lampiran-lampiran penelitian.

  • 4

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Mangga Arum Manis (Mangifera indica L)

    Mangga merupakan salah satu jenis buah tropis yang menduduki urutan ke

    5 dalam total produksi dunia (Kabiru et al, 2013). Mangga termasuk salah satu

    jenis buah musiman yang menjadi komoditas andalan sektor pertanian dan

    dikonsumsi secara local di Indonesia. Terdapat berbagai varietas mangga yang

    tumbuh di Indonesia, antara lain Mangifera indica seperti arum manis, dodol,

    golek, madu, manalagi, cengkir, wangi, dan Mangifera foetida yaitu kemang dan

    kweni. Salahsatuvarietasbuahmanggayang memiliki potensiekspor

    tinggiadalahmanggaarum maniskarenavarietasmangga initidakdihasilkanoleh

    negara penghasil dan pengekspor mangga dunia, seperti India, Meksiko, dan

    negaraAmerikaLatinlainnya. Berikut merupakan klasifikasi dari tanaman manga

    arum manis

    Kerajaan : Plantae

    Filum : Magnoliophyta

    Kelas : Magnoliopsida

    Ordo : Sapindales

    Famili : Anacardiaceae

    Genus : Mangifera

    Spesies : M. indica

    Nama binomial : Mangifera indica L.

    Mangga dengan spesies Mangifera indica varietas arummanis ditunjukkan pada

    Gambar 2.1.

    Gambar 2.1Mangga arum manis (Mangifera indica L)

  • 5

    Mangga mengandung senyawa fenolik seperti flavonol,xanthones

    dan gallotannis (Engels et al, 2010). Beberapa penelitian juga

    membandingkan kandungan biji buah mangga varietas India dan

    Indochina,didapatkan hasil bahwa masing-masing mengandung 6.00 dan

    4.95% protein, 5.09 dan 10.36% air, 11.00 dan 15% lemak, 74.41 dan

    64.23% karbohidrat, 4.33 dan 2.47% serat, 8.00 dan 12.00% asam lemak,

    dan 1.20 dan 1.30% abu (Okpala & Gibson, 2013). Biji mangga arummanis

    ditunjukkan pada Gambar 2.2.

    Gambar 2.2 Biji mangga arum manis (Mangifera indica L)

    2.2 Flavonoid

    Flavonoid adalah kelas polifenol tumbuhan yang dapat dikonsumsi

    untukdiet manusia melalui sayuran, buah-buahan, sereal, rempah-rempah, dan

    produk nabati lainnya. Ilmu epidemiologis menunjukkan bahwa semakin tinggi

    asupan makanan dan minuman yang banyak mengandung flavonoid berkaitan

    dengan hasil kognitif yang lebih baik pada individu usia di atas 65 tahun,

    termasuk penurunan kognitif (Letenneur et al, 2007), mengurangi risiko

    demensia (Commenges et al, 2000) dan kemampuan kognitif yang lebih baik

    (Christian et al, 2009). Flavonoid adalah polifenol yang mengandung lima belas

    atom karbon. Kerangka karbon terdiri dari dua cincin benzene yang dihubungkan

    oleh tiga rantai karbon pendek (C6-C3-C6). Salah satu karbon dalam rantai ini

    terhubung ke atom karbon di salah stau cincin benzene, baik melalui jembatan

    oksigen atau langsung, yang menghasilkan cincin tengah heterosiklik ketiga.

    Kelas flavonoid yaitu antara lain flavonol, flavon, flavonol, isoflavonoid, dan

  • 6

    antosianidin. Kelimanya berbeda dalam dalam tingkat oksidasi dan saturasi

    cincin (Rzepecka-stojko et al, 2018). Struktur flavonoid ditunjukkan pada

    Gambar 2.3.

    Gambar 2.3 Struktur kimia flavonoid

    2.3 Ekstraksi

    Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan kandungan kimia dari jaringan

    tumbuhan ataupun hewan dengan menggunakan penyari tertentu

    (Simanjuntak,2008). Pengambilan bahan aktif dari suatu tanaman, dapat

    dilakukan dengan ekstraksi. Proses ekstraksi ini menyebabkan bahan aktif akan

    terlarut oleh zat penyari yang sesuai sifat kepolarannya. Metode ekstraksi dipilih

    berdasarkan beberapa faktor seperti sifat dari bahan mentah obat, daya

    penyesuaian dengan tiap macam metode ekstraksi dan kepentingan dalam

    memperoleh ekstrak yang sempurna atau mendekati sempurna (Sjahid, 2008).

    a. Meserasi

    Maserasi merupakan cara ekstraksi yang paling sederhana. Bahan simplisia

    yang dihaluskan sesuai dengan syarat farmakope (umumnya terpotongpotong

    atau berupa serbuk kasar) disatukan dengan bahan pengekstraksi. Selanjutnya

    rendaman tersebut disimpan terlindung dari cahaya langsung (mencegah reaksi

    yang dikatalisis cahaya atau perubahan warna) dan dikocok kembali. Mesrasi

    biasanya dilakukan 1x24 jam. Metode ekstraksi maserasi digunakan untuk

    mengekstrak suatu komponen kimia yang tahan panas maupun tidak.

  • 7

    Kekurangan dari metode ini, yaitu diperlukan waktu yang lama dan banyak

    menggunakan larutan pengekstrak(Gafur et al, 2012).

    b. Refluks

    Metode Refluks merupakan metode ektraksi cara panas (membutuhkan

    pemanasan pada prosesnya), secara umum pengertian refluks sendiri adalah

    ekstraksi dengan pelarut pada temperatur titik didihnya, selama waktu tertentu

    dan jumlah pelarut yang ralatif konstan dengan adanya pendingin balik. Ekstraksi

    dengan cara ini pada dasarnya adalah ekstraksi berkesinambungan.

    2.4 Kromatografi Lapis Tipis

    Kromatografi lapis tipis merupakan jenis kromatografi cair-cair dimana fase

    diamnya berupa lapis tipis air yang terserap oleh lembaran kaca atau plastik yang

    dilapisi dengan lapisan tipis adsorben. Adsorben KLT dapat berupa alumina,

    silika gel, selulosa atau materi lainnya. Pemisahan kromatografi lapis tipis lebih

    akurat dibanding kromatografi kertas. Hal ini disebabkan karena kromatografi

    lapis tipis bersifat boleh ulang (reprodusible). Metode ini sangat cepat karena

    dapat dilakukan kurang dari satu hari dan dapat mendeteksi senyawa yang

    mempunyai konsentrasi rendah karena noda yang dihasilkan sangat rapat (Latifah,

    2015).

    Harga Rf merupakan parameter karakteristik kromatografi kertas dan

    kromatografi lapis tipis. Harga Rf (Rate of Low) didefinisikan sebagai

    perbandingan antara jarak senyawa dari titik awal dan jarak tepi muka pelarut dari

    titik awal. Plat KLT ditunjukkan pada Gambar 2.4.

  • 8

    Gambar2.4 Plat Kromatografi Lapis Tipis (KLT)

    Rf =a

    b

    harga Rf berkisar antara 0,1 – 0,99 dan dipengaruhi oleh beberapa factor antara

    lain:

    1. Ukuran partikel lapisan penyerap

    2. Derajat keaktifan lapisan penyerap

    3. Kemurnian pelarut

    4. Kejenuhan ruang elusi

    5. Ketebalan lapisan pelarut

    2.5 Kolom Kromatografi

    Kromatografi kolom merupakan suatu bentuk kromatografi serapan

    (adsorption chromatography). Kromatografi kolom disebut juga kromatografi

    elusi (elution chromatography) karena senyawa-senyawa yang terpisah dielusikan

    dari dalam kolom. Prinsip kromatografi kolom sama dengan prinsip KLT yaitu

    senyawa senyawa dalam campuran dipisahkan oleh partisi yaitu antara padatan

    penyerap yang berfungsi sebagai fasa diam dan pelarut sebagai fasa bergerak

    yang mengalir melewati fase diam.

    2.6 Antioksidan

    Antioksidan adalah vitamin, mineral, atau sejenis nutrisi yang berperan dalam

    menjaga dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak akibat radikal bebas.Radikal

    bebas merupakan salah satu bentuk senyawa reaktif, yang memiliki elektron yang

    tidak berpasangan di kulit terluarnya. Radikal bebas dapat berasal dari polusi,

    debu maupun diproduksi secara kontinyu sebagai konsekuensi dari metabolism

    normal yang dapat berdampak buruk bagi tubuh. Antioksidan dapat melawan

    pengaruh bahaya dari radikal bebas atau Reactive OxygenSpecies(ROS) yang

    terbentuk sebagai hasil dari metabolism oksidatif yaitu hasil dari reaksireaksi

    kimia dan proses metabolic yang terjadi dalam tubuh. Antioksidan dapat

  • 9

    diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu antioksidan sintetik dan antioksidan

    alami. Antioksidan sintetik diperoleh dari hasil sintesa reaksi kimia, sedangkan

    antioksidan alami diperoleh dari hasil ekstraksi bahan-bahan alami diantaranya

    yaitu tokoferol, lesitin, fosfatida, sesamol, gosipol, karoten, asam tanat, gallic

    acid (senyawa phenolic), ferulic acid (senyawa phenolic), quercetin (flavonoid)

    dan sebagainya (Ni Nyoman & Desmira, 2015)

  • 41

    BAB V

    PENUTUP

    5.1 Kesimpulan

    1. Senyawa flavonoid telah berhasil dipisahkan menjadi tiga sampel dengan

    masing-masing kadar flavonoidnya sebesar 291,25, 308,77 dan 34, 82 mg/g.

    2. Aktivitas antioksidan yang dinyatakan dalam nilai 𝐼𝐶50 masing-masing ketiga

    sampel tersebut adalah sebesar 38,85, 52,47 dan 165,03 µg/mL

    5.2 Saran

    1. Perlu dilakukan penelitian pengaplikasian senyawa flavonoid

    .

  • 42

    DAFTAR PUSTAKA

    Ajila, C. M., Naidu, K. A., Bhat, S. G., & Rao, U. J. S. P. (2007). Bioactive

    compounds and antioxidant potential of mango peel extract. Food Chemistry,

    105(3), 982–988. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2007.04.052

    Ashok kumar, R., & Ramaswamy, M. (2014). Phytochemical screening by FTIR

    spectroscopic analysis of leaf extracts of selected Indian Medicinal plants.

    Int.J.Curr.Microbiol.App.Sci, 3(1), 395–406.

    Christian, a, Grethe, S., & Harald, a. (2009). Intake of Flavonoid-Rich Wine , Tea ,

    and Chocolate by Elderly Men and ... J Nutr, 139(1), 120–127.

    https://doi.org/10.3945/jn.108.095182.oxidant

    Commenges, D., Scotet, V., Renaud, S., Jacqmin-Gadda, H., Barberger-Gateau, P., &

    Dartigues, J. F. (2000). Intake of flavonoids and risk of dementia. European

    Journal of Epidemiology, 16(4), 357–363.

    https://doi.org/10.1023/A:1007614613771

    Engels, C., Gänzle, M. G., & Schieber, A. (2010). Fractionation of gallotann ins from

    mango (Mangifera indica L.) kernels by high-speed counter-current

    chromatography and determination of their antibacterial activity. Journal of

    Agricultural and Food Chemistry, 58(2), 775–780.

    https://doi.org/10.1021/jf903252t

    Fowler, Z. L., & Koffas, M. A. G. (2009). Biosynthesis and biotechnological

    production of flavanones: Current state and perspectives. Applied Microbiology

    and Biotechnology, 83(5), 799–808. https://doi.org/10.1007/s00253-009-2039-z

    Gafur, M. A., Isa, I., & Bialangi, N. (2012). ISOLASI DAN IDENTIFIKASI

    SENYAWA FLAVONOID DARI DAUN JAMBLANG (Syzygium cumini).

    Jurusan Kimia Fakultas Mipa Universitas Negeri Gorontalo, 11.

  • 43

    Kabiru, A. A., Joshua, A. A., & Raji, A. O. (2013). Drying kinetics of mango

    (Mangifera Indica). International Journal of Research and Reviews in Applied

    Sciences, 15(April), 41–50.

    Letenneur, L., Proust-Lima, C., Le Gouge, A., Dartigues, J. F., & Barberger-Gateau,

    P. (2007). Flavonoid intake and cognitive decline over a 10-year period.

    American Journal of Epidemiology, 165(12), 1364–1371.

    https://doi.org/10.1093/aje/kwm036

    Masturi, Alighiri, D., Nuzulina, K., Rodhiyah, M., & Drastisianti, A. (2019).

    Optimization of condition extraction in quantification of total flavonoid content

    in the seeds of the Arummanis (Mangifera indica L.) mango from Indonesia.

    Journal of Physics: Conference Series, 1321(2). https://doi.org/10.1088/1742-

    6596/1321/2/022041

    Masud Parvez, G., & Masud Parvez, C. G. (2016). Pharmacological Activities of

    Mango (Mangifera Indica): A Review. Journal of Pharmacognosy and

    Phytochemistry JPP, 1(53), 1–7.

    Mertens-Talcott, S. U., Talcott, S. T., & Percival, S. S. (2003). Low Concentrations

    of Quercetin and Ellagic Acid Synergistically Influence Proliferation,

    Cytotoxicity and Apoptosis in MOLT-4 Human Leukemia Cells–. The Journal

    of Nutrition, 133(8), 2669–2674. https://doi.org/10.1093/jn/133.8.2669

    Molyneux, P. (2004). The Use of the Stable Free Radical Diphenylpicryl-hydrazyl

    (DPPH) for Estimating Antioxidant Activity. Songklanakarin Journal of Science

    and Technology, 26(December 2003), 211–219.

    https://doi.org/10.1287/isre.6.2.144

    Noh, C. H. C., Azmin, N. F. M., Amid, A., & Asnawi, A. L. (2017). Algorithm for

    rapid identification of flavonoids classes. International Food Research Journal,

    24(December), 410–415.

  • 44

    Okpala, L. C., & Gibson-Umeh, G. I. (2013). Physicochemical Properties of Mango

    Seed Flour. Nigerian Food Journal, 31(1), 23–27.

    https://doi.org/10.1016/s0189-7241(15)30052-7

    Pardo-Andreu, G. L., Barrios, M. F., Curti, C., Hernández, I., Merino, N., Lemus, Y.,

    … Delgado, R. (2008). Protective effects of Mangifera indica L extract

    (Vimang), and its major component mangiferin, on iron-induced oxidative

    damage to rat serum and liver. Pharmacological Research, 57(1), 79–86.

    https://doi.org/10.1016/j.phrs.2007.12.004

    Park, Y. S., Jung, S. T., Kang, S. G., Heo, B. G., Arancibia-Avila, P., Toledo, F., …

    Gorinstein, S. (2008). Antioxidants and proteins in ethylene-treated kiwifruits.

    Food Chemistry, 107(2), 640–648.

    https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2007.08.070

    Ribeiro, S. M. R., Barbosa, L. C. A., Queiroz, J. H., Knödler, M., & Schieber, A.

    (2008). Phenolic compounds and antioxidant capacity of Brazilian mango

    (Mangifera indica L.) varieties. Food Chemistry, 110(3), 620–626.

    https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2008.02.067

    Rzepecka-stojko, A., Kubina, R., Iriti, M., Wojtyczka, R. D., Buszman, E., & Stojko,

    J. (n.d.). comparative study. (21).

    Santhirasegaram, V., Razali, Z., & Somasundram, C. (2015). Effects of sonication

    and ultraviolet-C treatment as a hurdle concept on quality attributes of Chokanan

    mango (Mangifera indica L.) juice. Food Science and Technology International,

    21(3), 232–241. https://doi.org/10.1177/1082013214528188

    Senthilkumar, S. R., Sivakumar, T., Arulmozhi, K. T., & Mythili, N. (2017). FT-IR

    IR analysis and correlation studies on the antioxidant activity , total phenolics

    and total flavonoids of Indian commercial teas ( Camellia sinensis L .) - A novel

    approach. International Research Journal of International Science Community

    Association International Research Journal of Biological Sciences Int. Res. J.

  • 45

    Biological Sci, 6(3), 1–7.

    Sharma, V., & Janmeda, P. (2017). Extraction, isolation and identification of

    flavonoid from Euphorbia neriifolia leaves. Arabian Journal of Chemistry,

    10(4), 509–514. https://doi.org/10.1016/j.arabjc.2014.08.019

    Singh, R., & Mendhulkar, V. D. (2015). FTIR studies and spectrophotometric

    analysis of natural antioxidants, polyphenols and flavonoids in Abutilon indicum

    (Linn) Sweet leaf extract. Journal of Chemical and Pharmaceutical Research,

    7(6), 205–211. Retrieved from

    https://pdfs.semanticscholar.org/b5ca/0c44315041dfc93c6298ed67fbfe3ed8d4a4

    .pdf

    Sjahid, Landyyun R. 2008. Isolasi dan Identifikasi Flavonoid dar Daun Dewandru

    (Eugenia uniflora L.). Surakarta : Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah

    Surakarta.

    Strategis, R., & Pertanian, K. (2019). 2015 - 2019.

    Trifunschi, S., Munteanu, M. F., Agotici, V., Pintea, S., & Gligor, R. (2015).

    Determination of Flavonoid and Polyphenol Compounds in Viscum Album and

    Allium Sativum Extracts. International Current Pharmaceutical Journal, 4(5),

    382–385. https://doi.org/10.3329/icpj.v4i5.22861

    Yuliani, Ni Nyoman & Dienima, Desmira Primanty. 2015 .Uji Aktivitas Antioksidan

    Infusa Daun Kelor (Moringa oleifera, Lamk) dengan Metode DPPH 1,1-

    diphenyl-2-picrylhydrazyl (DPPH). Jurna Info Kesehatan ,Vol 14, Nomor 2

    Desember 2015.