iso17024 personel certification
TRANSCRIPT
KETELUSURAN PENILAIAN KESESUAIAN SISTEM SERTIFIKASI PROFESI
BADAN NASIONAL SERTIFIKASIPP, ISO 17011, PEDOMAN BNSP
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESIPEDOMAN BNSP 201-202/ISO 17024
TEMPAT UJI KOMPETENSIPEDOMAN BNSP, QMS
PESERTA UJI KOMPETENSISKKNI
LISENSI- AKREDITASI
VERIFIKASI
UJI KOMPETENSI/ SERTIFIKASI
ASESOR LISENSIISO 19011, ISO 17024, ISO 17001,
PEDOMAN BNSP 201-202
ASESOR LISENSIISO 19011, ISO 17024, PEDOMAN
BNSP
ASESOR KOMPETENSISKKNI, PEDOMAN BNSP
PROSES PEMBERIAN SERTIFIKASI LSP
LEMBAGA SERTIFIKASI PROFESI
1. PERMOHONAN LISENSI
BADAN NASIONAL SERTIFIKASI PROFESI
TIM ASSESSOR LISENSI
2. MENUNJUK ASSESSOR3. ASSESSMEN/RE-ASSESSMEN 4. LAPORAN
ASSESSMEN
PANITIA TEKNIS7. PEMBERIAN LISENSI
8. SURVAILEN
5. MEMBENTUK
6. REKOMENDASI
ISO 17024:2003
Conformity assesment – General requirement for Bodies Operating Certifications of persons
Merupakan standar internasional yang diterapkan oleh lembaga sertifikasi personil dalam proses akreditasi oleh lembaga akreditasi.
Dirumuskan oleh ISO/CASCO WG 17 Diadopsi oleh BNSP (Badan nasional sertifikasi
profesi) sebagai Pedoman BNSP 201:2006 revisi 01.
ISO 17024:2003 & BSN 201-2006
Persyaratan bagi lembaga sertifikasi Lembaga sertifikasi Struktur organisasi Pengembangan dan pemeliharaan sertifikasi Subkontrak Sistem manajemen Rekaman Kerahasiaan Keamanan
PERSYARATAN LEMBAGA SERTIFIKASI
Kebijakan, prosedur dan administrasi harus : Terkait dengan kriteria sertifikasi, Tidak diskriminatif, Memenuhi peraturan perundang-undangan yang
berlaku Tidak menghambat dan menghalangi akses pemohon
PERSYARATAN LEMBAGA SERTIFIKASI
Menetapkan kebijakan dan prosedur : Pemberian Pemeliharaan Perpanjangan penundaan atau pencabutan sertifikasi Perluasan/pengurangan ruang lingkup sertifikasi
PERSYARATAN LEMBAGA SERTIFIKASI
Dokumen skema sertifikasi harus: Dikembangkan oleh personil yang memiliki
kompetensi teknis, Disetujui oleh komite dan Dipublikasikan oleh lembaga sertifikasi
PERSYARATAN LEMBAGA SERTIFIKASI
Apabila terdapat perubahan yang terkait dengan sertifikasi, harus : Dipertimbangkan oleh pihak-pihak terkait. Memastikan pula personil yang tersertifikasi
memenuhi perubahan tersebut dalam jangka waktu tertentu.
PERSYARATAN STRUKTUR ORGANISASI
Struktur organisasi untuk menjamin Kompetensi Ketidakberpihakan Integritasnya
PERSYARATAN STRUKTUR ORGANISASI
Secara khusus lembaga sertifikasi harus: Independen dan tidak memihak dengan pemohon,
calon dan profesi yang disertifikasi, termasuk pemilik dan pelanggannya.
Bertanggung jawab atas keputusan pemberian, pemeliharaan, perpanjangan, penundaan dan pencabutan sertifikasi serta perluasan/pengurangan ruang lingkup.
PERSYARATAN STRUKTUR ORGANISASI
Mengidentifikasi manajemen kelompok atau profesi yang memiliki tanggung jawab menyeluruh untuk: Evaluasi, sertifikasi dan survailen Perumusan kebijakan operasi yang berkaitan dengan operasi Keputusan sertifikasi Penerapan kebijakan dan prosedurnya Keuangan lembaga sertifikasi Pendelegasian kewenangan kepada komite atau perorangan
untuk melakukan kegiatan
Memiliki dokumen legalitas hukum atau bagian dari legalitas hukum
Memiliki struktur dokumentasi yang menjamin ketidakberpihakan
PERSYARATAN STRUKTUR ORGANISASI
Membentuk komite skema yang bertanggung jawab dalam pengembangan dan pemeliharaan skema sertifikasi untuk tiap jenis sertifikasi yang dipertimbangkan.
Menjamin keputusan sertifikasi dilakukan bukan oleh personil yang menguji.
Memiliki sumber keuangan yang diperlukan untuk : Operasi sistem sertifikasi Mmbiayai pertanggunggugatan yang mungkin timbul
PERSYARATAN STRUKTUR ORGANISASI
Memiliki kebijakan dan prosedur yang memisahkan antara kegiatan sertifikasi profesi dan kegiatan lain.
Menjamin bahwa kegiatan menjaga kerahasiaan obyektifitasnya, ketidakberpihakan dan sertifikasinya.
Lembaga sertifikasi dapat memberikan pelatihan sejauh tetap menjamin kerahasiaan, obyektifitas dan ketidakberpihakan.
PERSYARATAN STRUKTUR ORGANISASI
Menetapkan kebijakan dan prosedur untuk penyelesaian banding dan keluhan.
Memperkerjakan personil permanen atau personil kontrak dalam jumlah yang memadai dan kompetensi yang sesuai, di bawah tanggung jawab manajemen.
PERSYARATAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SERTIFIKASI
Menetapkan metode dan mekanisme yang digunakan untuk mengevaluasi kompetensi calon
Menetapkan proses pengembangan dan pemeliharaan sertifikasi yang mencakup uji ulang dan validasi skema
Memiliki mekanisme informasi mengenai perubahan skema sertifikasi
Memverifikasi bahwa setiap profesi yang disertifikasi memenuhi persyaratan yang diubah dalam periode waktu
PERSYARATAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SERTIFIKASI
Kriteria kompetensi profesi yang dievaluasi ditetapkan oleh LSP. Penjelasan terhadap kriteria dirumuskan oleh para ahli, disahkan oleh komite skema dan dipublikasikan lembaga sertifikasi
Sertifikat kelulusan suatu lembaga pelatihan yang diakui dapat menjadi persyaratan skema sertifikasi.
PERSYARATAN PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN SERTIFIKASI
Metode ujian calon harus dievaluasi.
Penyelenggaraan ujian harus jujur, absah dan dipertanggungjawabkan
Minimum 1 tahun sekali, metodologi dan prosedur yang tepat harus ditetapkan untuk menegaskan kembali kejujuran, keabsahan, kepercayaan dan kinerja umum setiap ujian.
PERSYARATAN SISTEM MANAJEMEN
Manajemen puncak menetapkan kebijakan mutu, termasuk sasaran mutu dan komitmen terhadap mutu
Memiliki sistem manajemen terdokumentasi yang mencakup persyaratan-persyaratan ISO dan diaplikasikan secara efektif
Sistem manajemen dimengerti dan diterapkan pada semua tingkat organisasi
PERSYARATAN SISTEM MANAJEMEN
Memiliki personil yang bertanggung jawab pada level eksekutif tertinggi, dengan tanggung jawab dan otoritas: Menjamin sistem manajemen ditetapkan dan dipelihara Melaporkan kinerja dari sistem manajemen untuk proses
review dan landasan bagi peningkatan
Memiliki proses audit internal
Memiliki proses tinjauan manajemen
Memiliki proses tindakan perbaikan dan pencegahan
PERSYARATAN SUBKONTRAK
Memiliki perjanjian terdokumentasi mencakup pengaturan, termasuk kerahasiaan dan pencegahan konflik berkepentingan.
Keputusan sertifikasi tidak boleh disubkontrakkan.
LSP tetap bertanggung jawab penuh atas pemberian, pemeliharaan, perpanjangan, perluasan dan pengurangan ruang lingkup, penundaan atau pencabutan sertifikasi.
PERSYARATAN SUBKONTRAK
Memelihara daftar subkontrak dan menilai serta memantau kinejanya sesuai prosedur yang didokumentasikan
PERSYARATAN REKAMAN
LSP harus memelihara sistem rekaman sesuai dengan kondisi dan peraturan perundang-undangan.
Rekaman harus membuktikan proses sertifikasi telah dipenuhi secara efektif.
Rekaman harus diidentifkasi, diatur dan dimusnahkan dengan cara yang sesuai
Rekaman harus disimpan selama periode waktu tertentu, minimal 1 siklus sertifikasi penuh
LSP memiliki kebijakan dan prosedur berkaitan dengan akses rekaman konsisten dengan prinsip kerahasiaan
PERSYARATAN KEAMANAN
Seluruh soal-soal ujian dan bahan-bahan yang terkait harus dipelihara dalam suatu lingkungan yang aman oleh LSP atau subontraktornya.
ISO 17024:2003 & BSN 201-2006
Persyaratan bagi lembaga personil sertifikasi Persyaratan umum Persyaratan asesor kompetensi
PERSYARATAN UMUM
Persyaratan kompetensi harus ditetapkan dan disetujui oleh suatu komite
Mewajibkan personil permanen atau kontrak menandatangani dokumen komitmen untuk memenuhi peraturan yang ditetapkan lembaga sertifikasi
Uraian tugas dan tanggung jawab terdokumentasi dengan jelas tersedia bagi profesi permanen dan kontrak.
Mereka harus dilatih sesuai dengan bidang tugasnya. Personil yang terlibat dalam kegiatan sertifikasi harus
memiliki kualifikasi pendidikan, pengalaman dan keahlian teknis yang sesuai dengan kriteria kompetensi untuk tugas yang ditetapkan
Membuat dan memelihara dokumentasi mutakhir mengenai kualifikasi personil
Informasi tersebut harus mudah diakses oleh personil permanen atau yang dikontrak
Informasi harus mencakup Nama dan alamat Organisasi dan jabatannya Pendidikan, jenis dan status personil Pengalaman dan pelatihan yang relevan dengan bidang
tugasnya Tanggung jawab dan kewajibannya dalam lembaga sertifikasi Penilaian kinerja Tanggal pemutakhiran rekaman
PERSYARATAN ASESOR KOMPETENSI
Asesor kompetensi harus memenuhi persyaratan LSP
Dalam proses kompetensi harus memenuhi : Mengerti skema sertifikasi yang relevan Memiliki pengetahuan yang cukup mengenai metode ujian
dan dokumen ujian yang relevan Memiliki kompetensi yang sesuai dengan bidang yang
akan diuji Mampu berkomunikasi dengan efektif baik secara lisan
maupun tulidan dalam bahasayang digunakan dalam ujian Mampu melakukan penilaian dengan tidak memihak dan
tidak diskriminatif
Jika terdapat potensi konflik kepentingan dalam ujian dengan calon, harus diambil langkah-langkah untuk menjamin kerahasiaan dan kenetralan ujian tidak dikompromikan (lihat pelatihan)
ISO 17024:2003 & BSN 201-2006
Persyaratan proses sertifikasi Permohonan Evaluasi Keputusan sertifikasi Surveilance Sertifikasi ulang
PERSYARATAN PERMOHONAN
Harus terdapat rincian mutakhir mengenai proses sertifikasi untuk setiap skema sertifikasi yang sesuai (termasuk biaya)
Memberikan dokumen yang memuat perysratan sertifikasi, hak pemohon, serta kewajiban profesi yang disertifikasi termasuk kode etik profesi
PERSYARATAN PERMOHONAN
Harus mensyaratkan kelengkapan permohonan, yang ditandatangani pemohon dan mencakup: Lingkup sertifikasi yang diajukan Pernyataan bahwa profesi yang bersangkutan setuju
memenuhi persyaratan sertifikasi dan memberikan setiap informasi yang diperlukan untuk evaluasi
Rincian kualifikasi yang reevan didukung dengan bukti dan rekomendasi
Informasi umum pemohon, seperti nama, alamat dan informasi lain yang diisyaratkan untuk identifikasiprofesi
IDENTIFIKASI PROSES (1)
Proses perencanaan Struktur organisasi Kebijakan mutu dan manual mutu Rencana bisnis dan anggaran Prosedur legal dan compliance Manajemen ketidakberpihakan
Proses operasional (inti) Proses perumusan, penetapan dan perubahan skema sertifikasi Proses perumusan, penetapan dan perubahan standar kompetensi Proses pengesahan sertifikasi Proses pendaftaran pemohon Proses perumusan, validasi dan validasi ulang metode evaluasi Proses penggandaan materi ujian Proses pelaksanaan ujian Proses pemberian sertifikasi
IDENTIFIKASI PROSES (2)
Proses operasional (inti) – lanjutan Proses pemeliharaan sertifikasi Proses perpanjangan sertifikasi Proses penundaan sertifikasi Proses pencabutan sertifikasi Proses perluasan/pengurangan sertifikasi Proses surveillance personil sertifikasi Proses keluhan dan gugatan Proses kompetensi karyawan internal Proses penilaian kompetensi karyawan internal Proses seleksi outsourcing Proses penilaian kinerja outsourcing Proses komunikasi internal dan eksternal Proses seleksi dan penetapan tempat uji kompetensi
IDENTIFIKASI PROSES (3)
Proses operasional (pendukung) Proses database/IT Proses keuangan Proses pembelian Proses penggajian Proses manajemen aset Proses pengendalian dokumen Proses pengendalian rekaman
Proses analisa data dan penyempurnaan Proses tinjauan manajemen Proses tindakan perbaikan dan pencegahan Proses internal audit