islam masuk ke indonesia pada abad ke 7 dan 8 m

16
Makalah : PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA O L E H PUTRI SANGRINA XII IA 3

Upload: nadhifa-sangir

Post on 17-Feb-2016

246 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

dokumen

TRANSCRIPT

Page 1: Islam Masuk Ke Indonesia Pada Abad Ke 7 Dan 8 M

Makalah :

PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

OLEH

PUTRI SANGRINAXII IA 3

Page 2: Islam Masuk Ke Indonesia Pada Abad Ke 7 Dan 8 M

Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT. Salawat dan salam bagi Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan orang-orang saleh yang mengikuti ajarannya.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas pendidikan agama islam. Selain itu makalah ini dibuat untuk meningkatkan kesadaran untuk lebih mengenal, memahami, dan meneladani tentang bagaimana islam di Indonesia. Tulisan ini diharapkan mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan dalam kehidupan pribadi bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara berdasarkan cara para wali, da’I dalam menyebarkan agama Islam di Indonesia.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca dalam usaha membina mental bangsa. Serta membentuk manusia Indonesia seutuhnya, lahir dan batin.

Amin ya rabbal alamin.

Solok, 30 Agustus 2011

(Putri Sangrina) Penulis

1

Page 3: Islam Masuk Ke Indonesia Pada Abad Ke 7 Dan 8 M

Daftar Isi

KATA PENGANTAR 1DAFTAR ISI 2PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA 3Munculnya Kerajaan Kerajaan Islam di Indonesia 6Kerajaan Kerajaan Islam Di Indonesia 6Tokoh Tokoh Penyebar/Pengembang Agama Islam 10Manfaat Sejarah Perkembangan Islam Di Indonesia 10PrilakuSejarah Perkembangan Islam Di Indonesia 11KesimpulanSejarah Perkembangan Islam Di Indonesia 11

2

Page 4: Islam Masuk Ke Indonesia Pada Abad Ke 7 Dan 8 M

PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIAIslam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 dan 8 M, dari Arab, Persia dan Gujarat. Daerah

pertama kali yang didatangi oleh pembawa Islam ialah Pesisir Sumatera, yang sekarang dikenal dengan Barus. Dari Barus mennyebar ke daerah yang padat penduduknya, yaitu Aceh, sehingga Kerajaan Islam yng pertama di Nusantara adalah di Aceh, yaitu Kerajaan Pasai dan Samudera, yang kemudian hari bergabung menjadi Samudera Pasai.

Pada abad ke 10 Malaka sudah menjadi pelabuhan penting dan pada abad ke 11 telah ditemukan pemukiman orang Islam di Pantai Nusantara. Seperti ditemukannya batu nisan Fatimah binti Maemun di Leran Gresik Jawa Timur, makam Malikush Shaleh, raja pertama Kerajaan Pasai di Aceh dan makam wanita muslim, Tuhar Amisuri di Barus, pantai barat Pulau Sumatera.

Masuknya Islam ke Indonesia pada awalnya melalui kegiatan perdagangan yang terjalin ntara Indonesia dengan pusat pusat agama Islam di Asia Selatan dan Asia Barat. Hubungan Indonesia dengan pusat pusat agama Islam seperti Gujarat di India (Asia Selatan), Pesia (Iran), dan pusat pusat agama Islam lainnya di Asia Barat, seperti Bahrain dan Aden mengakibatkan masuknya pengaruh Islam ke Indonesia.Secara umum perkembangan Islam di Indonesia sampai dengan munculnya kerajaanIslam dapat dikelompokkan melalui tiga fase, yaitu: Persinggahan para pedagang Islam di kepulauan Nusantara, adanya komunitasmuslim di kepulauan Nusantara dan berdirinya kerajaan Islam di kepulauan Nusantara. Adapun jalur masuknya Islam ke Indonesia dapat dilakukan melalui jalur sebagai berikut:

a. Melalui Perdagangan Islam disebarkan di seluruh Nusantara melalui jalur perdagangan yang dibawa oleh para saudagar Muslim dari Arab, Persia, dan Gujarat. Dalam sebuah misi perdagangan biasanya diikuti para ulama yang bertujuan menyebarkan dakwah Islam. Keberadaan ulama tersebut sangat penting, karena selain berdakwah mereka bertugas membina mental rombongan pedagang.

b. Melalui Perkawinan Para saudagar muslim yang menetap di Nusantara menikah dengan warga pribumi dan berketurunan sehinga mempercepat perkembangan Islam. Sebagian besar keturunan yang lahir mengikuti keyakinan bapaknya yang muslim.

c. Melalui Pendidikan Islamisasi yang dilakukan melalui lembaga pendidikan terutama pondok pesantren dilakukan oleh para kiai dan ulama dalam mencetak kader dai yang handal dalam menyebarkan Islam. Selain itu, kader-kader santri tersebut kemudian mampu mendirikan pesantren ditempat asal mereka.

d. Melalui Tasawuf Pengajaran tasawuf yang dilakukan oleh para dai dan sufi dapat menarik simpati masyarakat sehingga dapat mempercepat perkembangan Islam. Pendekatan dakwah para sufi cenderung moderat, sehingga dapat mudah diterima orang-orang yang baru mengenal Islam.

e. Melalui Kesenian Pendekatan persuasive yang dilakukan para wali dalam mengislamkan masyarakat sering menggunakan kesenian sebagai media dakwah. Kesenian yang digunakan sarana dakwah disesuaikan denga budaya setempat. Dengan demikian secara perlahan ajaran Islam mempengaruhi budaya dan mengubah keyakinan dan perilaku masyarakat.

f. Melalui Politik Setelah masuk Islam para adipati dan raja banyak menempatkan para ulama sebagai penasihat dan hakim sehingga dapat mempercepat penyebaran Islam. Para ulama tersebut banyak member nasihat yang sangat mempengaruhi kebijakan raja

3

Page 5: Islam Masuk Ke Indonesia Pada Abad Ke 7 Dan 8 M

Para ahli sejarah berpendapat bahwa gama Islam masuk ke Indonesia, pada mulannya di bawa oleh pedagang Islam dari Arab, Gujarat (India) dan Cina. Beberapa pendapat ahli lainnya:

1. Menurut Thomas W. Arnold, bahwa Islam masuk di Indonesia dibawa oleh orang-orang Arab. Sebagai buktinya adalah pada abad ke-7 di pantai Barat Sumatera telah ditemukan perkampungan orang-orang Arab. Disamping itu, juga ditemukan kuburan orang Islam di Boros (letaknya antara Aceh dan Tapanuli).

2. Menurut Snouck Hurgronye, Islam masuk di Indonesia dibawa oleh orang India. Ini dibuktikan dengan adanya batu nisan yang berada di makamnya Sultan Malik Al Shalih yang wafat pada tahun 1297 M.

3. Menurut Husien Djayadiningrat, Islam masuk di Indonesia dibawa oleh orang Persia. Buktinya adalah adanya perubahan ejaan dari Arab ke Persia. Hal ini diperkuat oleh Mucas bahwa kata Pasai berasal dari kata Persia.

4. Drs Juned Pariduri, berkesimpulan bahwa agama Islam pertama kali masuk ke Indonesia melalui daerah Sumatra Utara (Tapanuli) pada abad ke-7. Kesimpulan ini didasarkan pada penyelidikannya terhadap sebuah makam Syaikh Mukaiddin di Tapanuli yang berangka tahun 48 H (670 M).

5. Hamka, berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Jawa pada abad ke-7 M(674). Hal ini didasarkan pada kisah sejarah yang menceritakan tentang Raja Ta-Cheh yang mengirimkan utusan menghadap Ratu Sima dan menaruh pundi-pundi berisi emas ditengah-tengah jalan dengan maksud untuk menguji kejujuran, keamanan dan kemakmuran negeri itu. Menurut Hamka, Raja Ta-Cheh adalah Raja Arab Islam.

5. Zainal Arifin Abbas, berpendapat bahwa agama Islam masuk di Sumatra Utara pada abad 7 M (648). Beliau mengatakan pada waktu itu telah datang di Tiongkok seorang pemimpin Arab Islam yang telah mempunyai pengikut di Sumatra Utara.

Selain melalui perdagangan, agama Islam juga tersebar melalui perkawinan. Perkawinan dengan para saudagar Islam dengan orang orang Indonesia yang belum memeluk Islam, sehingga memperbanyak jumlah penganut Islam. Akhirnya berkembanglah masyarakat Islam, khususnya di daerah Pesisir Pantai. Ditambah lagi dengan adannya penyebaran Islam melalui dakwah yang dilakukan para ulama, wali, mubaligh, dan tokoh tokoh agama Islam. Kegiatan dakwah dilakukan mulai dari lingkungan sekitar tempat tinggal para da’I sampai ke tempat tempat yang jauh dari tempat tinggal para da’I tersebut.Ajaran-ajaran Islam tersebut antara lain sebagai berikut :

Islam mengajarkan toleransi terhadap sesama manusia, saling menghormati dan tolong menolong.

Islam mengajarkan bahwa dihadapan Allah, derajat semua manusia sama, kecuali takwanya.

Islam mengajarkan bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Pengasih dan Penyayang, dan mengharamkan manusia saling berselisih, bermusuhan, merusak, dan saling mendengki.

Islam mengajarkan agar manusia menyembah hanya kepada Allah dan tidak menyekutukannya serta senantiasa setiap saat berbuat baik terhadap sesama manusia tanpa pilih kasih.

4

Page 6: Islam Masuk Ke Indonesia Pada Abad Ke 7 Dan 8 M

Pesatnya perkembangan Islam di Indonesia ini antara lain disebabkan oleh beberapafactor, yaitu:

a. Untuk memeluk Islam sangat mudah.

b. Para dai dalam menyampaikan Islam sangat menarik dan simpatik.

c. Para dai juga memiliki keistimewaan melalui ajaran tasawuf.

d. Kewajiban dakwah dibebankan kepada setiap muslim.

e. Ajaran Islam sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

f. Islam tidak membedakan manusia berdasarkan kasta/gelar

Penyebaran Islam:

1. Pariaman di Sumbar2. Gresik dan Tuban di Jatim3. Demak di Jateng4. Banten di Jabar5. Palembang Sumsel6. Banjar di Kalsel7. Makassar di Sulsel8. Ternate, Tidore, Bacan dan Jailolo di Maluku9. Sorong di Irian Jaya

Belum lagi penyebaran Islam yang dilakukan oleh kesembilan wali tersebut adalah Sunan Gresik, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Drajat, Sunan Muria dan Sunan Gunung Djati.

MUNCULNYA KERAJAANKERAJAAN ISLAM DI INDONESIAPengaruh Agama Islam yang teersebar dalam masyarakat Indonesia semakin lama semakin kuat

dan melekat dalam kehidupan bangsa Indonesia. Ajaran Islam telah banyak mewarnai corak kehidupan dan cara berpikir masyarakat Indonesia, baik di kalangan rakyat biasa maupun para bangsawan.

Masuknya pengaruh Islam di kalangan bangsawan mendorong tumbuhnya KerajaanKerajaan Islam di Indonesia pada abad ke 13 M. Adapun Kerajaan Islam pertama di Indonesi yang masuk Islam adalah Samudera Pasai di Aceh. Munculnya Kerajaan Samudera Pasai kemudian didudul dengn muncul dan berkembangnya Kerajaan Islam lainny di Nusantara.

KERAJAANKERAJAAN ISLAM DI INDONESIAKita ketahui dahulu mengenai munculnya Kerajaan Islam di Indonesia.

Kerajaan Samudera Pasai

5

Page 7: Islam Masuk Ke Indonesia Pada Abad Ke 7 Dan 8 M

Wilayah Kerajaan ini berada di daerah bekas wilayahperak sampai tepi Sungai Pase yang bermuara di Teluk Sumatera. Sultan yang berkuasa adalah Sultan Malik Al Saleh. Perhatikan peta wilayah Kerajaan Samudera Pasai berikut ini:

Sumber sejarah Kerajaan Samudera Pasai adalah berupa batunisan Sultan Malik Al Shaleh yang bertuliskan angka tahun 635 Hijriah atau 1927 Masehi.

Sultan Malik Al Saleh adalah raja pertama Kerajaan Samudera Pasai. Ia wafat pada tahun 1927 M. Pengganti Sultan Malik Al Saleh adalah putrannya yang bernama Sultan Muhammad. Ia dikenal dengan nama Sultan Malik Al Tabir.

Sejak berdirinnya Kerajaan Samudera Pasai berkembang dengan baik. Hal itu disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut:

a. Mundurnya Kerajaan Sriwijaya sebagai pusat perdagangan yang menguasai Selat Malakab. Letak Kerajaan Samudera Pasai sangat strategis dan baik, yakini berada di Selat Malaka yang

merupakan jalur perdagangan Internasional.

Kerajaan AcehRaja pertma Kerajaan Aceh adalah Sultan Ibrahim yang bergelar Sultan Alaudin Ali Mughayat

Syah. Ibu kota Kerajaan Aceh adalah Banda Aceh.

Sejak berdirinnya Kerajaan Aceh berkembang dengan sangat baik. Hal itu disebabkan oleh letak kerajaan Aceh sangat strategis, berada di Selatan Malaka yang merupakan jalur perdagangan Internasional.

Pada tahun 1511 Masehi Malaka dikuasai Portugis akhirnya para pedagang Islam pindah ke Aceh dan rakyat Aceh berusaha mengusir bangsa Portugis di Selatan Malaka.

Kemajuan dalam perdagangan mendorong Aceh menjadi kerajaan yang makmur. Barang dagangan utama Kerajaan Aceh adalah lada putih yang hargannya mahal di pasaran Internasional. Dengan kekayaannya yang melimpah, Aceh mampu membangun angkatan perang yang kuat. Selain itu Aceh juga berusaha memperluas wilayah kekuasaan nya ke daerah daerah yang kaya akan lada putih dn emas, yaitu Pedir dan daerah daerah di pantai Barat Sumatera.

Kerajaan Aceh mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda. Pada waktu itu, Kerajaan Aceh berhasil meluaskan wilayah sampai ke beberapa tempat di Semenanjung Melayu.

Untuk mengembangkan ekonomi dan perdagangannya, Kerajaan Aceh sebagai kota besar telah menjalin hubungan dengan bangsa bangsa lain. Ibu kota Kerajaan Aceh, Banda Aceh berkembang menjadi kota Internasional. Di kota Banda Aceh terdapat kantor kantor perwakilan Negara di Asia Barat.

Selain dalam bidang ekonomi dan perdagangan, Aceh juga maju dalm bidng ilmu pengetahuan. Kota Banda Aceh juga berperan sebagi pusat ilmu pengethuan dan kebudayaan, serta pusat penyebaran agama Islam. Kerajaan Aceh memiliki lembaga lembaga yang mengurusi masalah pendidikan dan upaya menyebarkan agama islam dilakukan, selain melalui perluasan wilayah kekuasaan juga dilakukan melalui perkembangan ilmu pengethuan, Khususnya yang berkaitan dengan agama Islam. Kerajaan Aceh banyak melahirkan karya karya tulis tentang ajaran agama Islam, terutama yang berisi ajaran Tasawuf.

6

Page 8: Islam Masuk Ke Indonesia Pada Abad Ke 7 Dan 8 M

Ketika bangsa banga Barat berusaha menjajah Negara Negara Islam Kerajaan Aceh termasuk salah satu Kerajaan Islam di dunia yang berhasil mempertahankan kemerdekaannya.

Kerajaan DemakKerajaan Demak terletak di Jawa Tengah. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah pada tahun

1500 M, setelah melepaskan diri dari Kerajaan Majapahit. Keadaan Mjapahit pada masa itu mulai melemah. Di bawah kepemimpinan Raden Patah, Kerajaan Demak berkembang dengan baik. Kerajaan Demak berhasil menguasai daerah yang luas, Antara lain Jepara, Semarang, Tegal, Palembang, Jambi, dan beberapa daerah lainnya di Kalimantan. Perhatikan peta wilayah Kerajaan Demak berikut ini:

Kerajaan Demak memilii peranan yang besar dalam penyebaran agama Islam di Indonesia. Dari Demak , agama Islam tersebar ke daerah daerah lainnya, baik di pulau Jawa maupun di Pulau lainnya, seperti Maluku dan Kalimantan, seorang wali dari Kerajaan Demak adalah Sunang Giri. Dia memiliki banyak murid yang berasal dari Ternate dan Ambon. Oleh karena itu dari Demak agama Islam tersebar ke Maluku.

Setelah Rden Patah wafat terjadi pemberontakan kekuasaan. Setelah itu berkusalah pangeran Trangggana menggantikan Pati Unus. Pangeran Tranggana bergelar Sutan dan memimpin Kerajaan Demak. Wilayah kekuasaannya meluas sampai ke Jawa Barat dan Jawa Timur.

Kerajaan PajangPenerus Kerajaan Demak adalah Kerajaan Pajang, kekuasaannya dipengang oleh Kaka Tingkir

yang bergelar Sultan Adi Wijaya. Sementara itu, Cirebon dan Banten memisahkan diri dari Demak setelah terjadi kemelut. Pusat pemerintahan Kerajaan Pajang berpindah ke daerah pedalamn dan akhirnya penyebaran Islam meluas ke daerah pedalaman Jawa Tengah dan Jawa Timur. Perhatikan peta Kerajaan Pajang berikut ini:

Kerajaan MataramKerajaan Mtaram merupakan penerus Kerajaan Demak, setelah Pajang diserahkan ke Mataram

dan kekuasaannya dipegang oleh Sriwijaya yang bergelar Panembahan Senopati.

Pemberontakan pemberontakan terjadi di Madiun, Ponorogo, Galuh, dan di Japara. Panembahan Senopati wafat pada tahun 1601 M. Jenazahnya dimakamkan di Kota Gede, Yogyakarta, Ia digantikan oleh putrannya yang bernama Raden Mas Jolang yng kemudian bergelar Panembahan Anyakrawati. Ia berusaha melanjutkan cita cita ayahnnya untuk menytukan Pulau Jawa di bawah kekuasaan Mataram. Setelah Panembahan Anyakrawati meninggal, ia digantikan oleh putrannya yang bernama Raden Mas Rangsang yang kemudian bergelar Sultan Agung Hanyakrakusuma.

Pada masa pemerintahan Sultan Agung, Kerajaan mencapai puncak kejayaannya. Wilayah Kerajaan Mataram meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur dan sebagian Jawa Barat.

7

Page 9: Islam Masuk Ke Indonesia Pada Abad Ke 7 Dan 8 M

Kerajaan BantenPada tahun 1526, Banten direbut oleh pasukan Demak di bawah pimpinan Fatahillah. Sejak itu,

Banten menjadi wilayah kekuasaan Demak. Selain itu, Fatahillah juga berhasil menggagalkan usaha Portugis yang ingin membangun benten di Sunda Kelapa.

Banten kemudian dijadikan sebuah kerajaan di bawah perlindungan Demak. Fatahillah diangkat menjdi rajannya, Pada tahun 1522, Fatahillah menyerahkan kekuasaannya kepada putrannya yang bernama Hasanuddin yang kemudian bergelar Sultan Hasanuddin, Fatahillah kemudian menjadi Raja Cirebon.

Ketika di Kerajaan Demak, terjadi kemelut perebutan kekuasaan yang berakibat dipindahkannya pusat Kerajaan Demak ke Pajang, dan Banten melepaskan diri dari Demak. Peristiwa itu terjadi pada tahun 1568. Sejak saat itu, kerajaan Banten menjadi kerajaan yang mandiri.

Pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin, Banten mengalami kemajuan pesat. Kerajaan Banten menguasai dua pelabuhan penting, yaitu Bnten dan Jayakarta. Kedua pelabuhan itu banyak dikunjungi oleh pedagang, baik pedangang dari Indonesia maupun pedagang dari bangsa bangsa lain.

Kerajaan BanjarKerajaan Banjar dipimpin oleh Raden Jamudera. Setelah masuk Islam, Raja Jamudera bergelar

Sultan Suryanullah. Perekonomian Kerajaan Banjar bergantung pada perdagangan. Pelabuhan BanjaR masin terletak di tepi Sungan Barat. Kapal kapal kecil maupun besar dapat berlbuh di pelabuhan itu. Kegiatan perdagangan juga dilakukan ke daerah pedalaman melalui aliran sungai Barito. Hubungan perdagangan Banjarmasin dengan Pulau Jawa cukup ramai. Berkembangnya perdagangan, mendorong Kerajaan Banjar semakin maju.

Selain Kerajaan kerajaan Islma tersebut di luar Jawa berdiri Kerajaan Ternate dan Tidore, Sultan Ternate dan Tidore sangat gigih mengusir para pedagang Belanda dan Portugis yang menguasai perdangan dan rempah rempah.

TOKOH TOKOH PENYEBAR/PENGEMBANG AGAMA ISLAMPara pedagang yang berdagang di wilayah Indonesia berperan ganda, selain mereka melakukan

berdagang juga menyebarkan agama Islam. Selain para pedagang, para wali juga berperan mengembangkan Islam di Indonesia.

Hamzah Fansuri

Ia hidup pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda sekitar tahun 1590. Pengembaraan intelektualnya tidak hanya di Fansur-Aceh, tetapi juga ke India, Persia, Mekkah dan Madinah. Dalam pengembaraan itu ia sempat mempelajari ilmu fiqh, tauhid, tasawuf, dan sastra Arab.

Syaikh Muhammad Yusuf Al-Makasari

Beliau lahir di Moncong Loe, Gowa, Sulawesi Selatan pada tanggal 3 Juli 1626 M/1037 H. Ia memperoleh pengetahuan Islam dari banyak guru, di antaranya yaitu; Sayid Ba Alwi bin Abdullah

8

Page 10: Islam Masuk Ke Indonesia Pada Abad Ke 7 Dan 8 M

Al-‘allaham (orang Arab yang menetap di Bontoala), Syaikh Nuruddin Ar-Raniri (Aceh), Muhammad bin Wajih As-Sa’di Al-Yamani (Yaman), Ayub bin Ahmad bin Ayub Ad-Dimisqi Al-Khalwati (Damaskus), dan lain sebagainya.

Syaikh Abdussamad Al-Palimbani

Ia merupakan salah seorang ulama terkenal yang berasal dari Sumatra Selatan. Ayahnya adalah seorang Sayid dari San’a, Yaman. Ia dikirim ayahnya ke Timur Tengah untuk belajar. Di antara ulama sezaman yang sempat bertemu dengan beliau adalah; Syaikh Muhammad Arsyad Al-Banjari, Abdul Wahab Bugis, Abdurrahman Bugis Al-Batawi dan Daud Al-Tatani.

Syaikh Muhammad bin Umar n-Nawawi Al-Bantani

Beliau lahir di Tanar, Serang, Banten. Sejak kecil ia dan kedua saudaranya, Tamim dan Ahmad, di didik oleh ayahnya dalam bidang agama; ilmu nahwu, fiqh dan tafsir. Selain itu ia juga belajar dari Haji Sabal, ulama terkenal saat itu, dan dari Raden Haji Yusuf di Purwakarta Jawa Barat. Kemudian ia pergi ke Mekkah untuk menunaikan ibadah haji dan menetap disana kurang lebih tiga tahun. Di Mekkah ia belajar Sayid Abmad bi Sayid Abdurrahman An-Nawawi, Sayid Ahmad Dimyati dan Sayid Ahmad Zaini Dahlan. Sedangkan di Madinah ia berguru kepada Syaikh Muhammad Khatib Sambas Al-Hambali. Selain itu ia juga mempunyai guru utama dari Mesir.Pada tahun 1833 beliau kembali ke Banten. Dengan bekal pengetahuan agamanya ia banyak terlibat proses belajar mengajar dengan para pemuda di wilayahnya yang tertarik denga kepandaiannya..tetapi ternyata beliau tidak betah tinggal di kampung halamannya. Karena itu pada tahun 1855 ia berangkat ke Haramain dan menetap disana hingga beliau wafat pada tahun 1897 M/1314 H.

Wali Songo

Para wali yang Sembilan itu sebagai berikut:

Sunan GresikSemula Sunan Gresik bernama Syek Maulana Malik Inrahim yang berperan sebagai penyebar

Islam di Jawa Timur. Ia seorang murid yang terkenal ialah yang kemudian menjadi raja kerajaan Ternate. Nama lainnya adalah Sunan Magribi.

Sunan AmpelSunan Ampel nama aslinnya adalah Sayid Ali Rahmatullah atau Raden Rahmat, ia pernah

ditugaskan oleh Raja Kertabumi mengajarkanAgama Islam kepada para adipati dan pejabat di Kerajaan Majapahit. Karena keberhasilannya dalam membina akhlak, para pejabat keratin, ia dikawinkan seorang putri keratin. Ia dikawinkan dengan sesorang putri Raja Kertabumi. Kemudian ia dikenal denganRaja Kertabumi dan mendirikan pesantren Ampel Denta di Surabaya.

Sunan GiriNama asli Sunan Giri adalah Raden Paku, ia menhembangkan ajaran Islam dengan mendirikan

sebuah pesantren di Gunung Giri. Selain menyampaikan ajaran Islam di pesantern, Sunan Giri juga menyebarkan Islam sampai ke Madura.

Sunan Bonang

9

Page 11: Islam Masuk Ke Indonesia Pada Abad Ke 7 Dan 8 M

Nama asli Sunan Bonang adalah Ibrahim. Sunan Bonang adalah putera Sunan Ampel. Berkat pendidikan yang diberikan ayahnnya tentang ajaran islam, Sunan Bonang menyebarkan agama Islam di daerah Tuban.

Sunan KalijagaNama asli Sunan Kalijaga adalah Raden Said, ia berhasil menyebarkan agama Islam di daerah

Demak. Penyebaran agama Islam dilakukan melalui cerita cerita dalam wayang kulit.

Sunan DrajatNama asli Sunan Drajat adalah Raden Syarifuddin. Ia putera dari Sunan Ampel. Sunan Drajat

dalam penyebaran agamannya dengan mengutamakan tindakan beramal shaleh.

Sunan KudusNama aslinnya adalah Jafar Sidik. Ia pernah menjadi senopati kerajaan Demak sambil

menyebarkan agama Islam di lingkungan kerajaan.

Sunan MuriaNama asli Sunan Muria adalah Raden Umar Sa’id. Ia menyebarkan agamannya dengan dengan

mendirikan pesantren di Gunung Muri.

Sunan Gunung DjatiNama asli Sunan Gunung Djati adalah Syarif Hidayatullah. Ia menyebarkan agama Islam di

berbagai daerah di Jawa Barat. Sunan Gunung Djati adalah pendiri kesultanan Cirebon.

Demikianlah penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh wali di Indonesia. Selain itu, di Indonesia didirikan pula berbagai organisasi masyarakt Islam seperti Nadhatul Ulama, Muhammadyah, dan Islam. Bahkan para cendikiawan Islam mendirikan sebuah wadah umat Islam yang bernama Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI).

Umumnya organisasi organisasi tersebut selain mendirikan pesantren dan sekolah sekolah, juga para ulama berdakwah dalam rangka menyebarkan dan mengembngkan ajaran agama Islam sampai sekarang.

Berkat peran para pedagang, para wali dan para ulama di Indonesia , rakyat Indonesia sebagian besar memeluk agama Islam.

Manfaat Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia

Banyak manfaat yang dapat kita ambil untuk dilestarikan diantaranya sebagai berikut:

Kehadiran para pedagang Islam yang telah berdakwah dan memberikan pengajaran Islam di bumi Nusantara turut memberikan nuansa baru bagi perkembangan pemahaman atas suatu kepercayaan yang sudah ada di nusantara ini.

Hasil karya para ulama yang berupa buku sangat berharga untuk dijadikan sumber pengetahuan.

10

Page 12: Islam Masuk Ke Indonesia Pada Abad Ke 7 Dan 8 M

Kita dapat meneladani Wali Songo telah berhasil dalam hal-hal seperti berikut.a. Menjadikan masyarakat gemar membaca dan mempelajari Al Quran.b. Mampu membangun masjid sebagai tempat ibadah dalam berbagai bentuk atau arsitektur hingga ke seluruh pelosok Nusantara

Mampu memanfaatkan peninggalan sejarah, termasuk situs-situs peninggalan para ulama, baik berupa makam, masjid, maupun peninggalan sejarah lainnya.

Seorang ulama atau ilmuwan dituntut oleh Islam untuk mempraktikkan tingkah laku yang penuh keteladanan agar terus dilestarikan dan dijadikan panutan oleh generasi berikutnya.

Para ulama dan umara bersatu padu mengusir penjajah meskipun dengan persenjataan yang tidak sebanding

Perilaku Sejarah Perkembangan Islam di Indonesia

Ada beberapa perilaku yang merupakan cerminan dari penghayatan terhadap manfaat yang dapat diambil dari sejarah perkembangan Islam, yaitu antara lain sebagai berikut:

Berusaha menjaga persatuan dan kerukunan antaraumat beragama, saling menghormati, dan tolong menolong.

Menyikapi kejadian masa lalu dengan sikap sabar dan tetap meyakini bahwa setiap kejadian pasti ada hikmahnya.

Sumber ilmu pengetahuan yang berupa karya tulis dari para ulama hendaknya terus digali atau dipelajari dan dipahami maksudnya

KesimpulanDari pembahasan diatas dapat kami simpulkan sebagai berikut:

Perkembangan Islam di Indonesia adalah berkat peran para pedagang dari Jazirah Arabia melalui jalan perdagangan, dakwah dan perkawinan.

Para ulama awal yang menyebarkan Islam di Indonesia di antaranya yaitu; Hamzah Fansuri, Syaikh Muhammad Yusuf Al-Makasari, Syaikh Abdussamad Al-Palimbani, Syaikh Muhammad bin Umar n-Nawawi Al-Bantani dan wali songo (Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Kalijaga, Sunan Gunung Jati, Sunan Drajat, Sunan Kudus dan Sunan Muria)

11