islam dan sosialisme telaah atas pemikiran dan...

Download ISLAM DAN SOSIALISME TELAAH ATAS PEMIKIRAN DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/8628/1/IBNU... · serta pemikiran ekonomi - politik namun sosialisme ... B. Relasi

If you can't read please download the document

Upload: duongkhue

Post on 06-Feb-2018

233 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

  • ISLAM DAN SOSIALISME

    TELAAH ATAS PEMIKIRAN DAN AKSI K.H. AHMAD DAHLAN

    Disusun Oleh :

    IBNU TSANI

    NIM: 204033203127

    Jurusan Pemikiran Politik Islam

    Fakultas Ushuluddin dan Filsafat

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

    Jakarta

    1430 H / 2009 M

  • Lembar Pengesahan

    Islam dan Sosialisme:

    Studi Komparatif Pemikiran H.O.S Tjokroaminoto dan Sutan Sjahrir

    Skripsi diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan Filsafat

    untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. SOS)

    Oleh

    SUPYAN

    NIM : 204033203131

    Pembimbing

    Dr. Shobahussurur, M.A

    NIP. 150 289 244

    Program Studi Pemikiran Politik Islam

    Fakultas Ushuluddin dan Filsafat

    Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

    Jakarta

    1430 H / 2009 M

  • Pengesahan Panitia Ujian

    Skripsi berjudul ISLAM DAN SOSIALISME TELAAH ATAS PEMIKIRAN

    DAN AKSI K.H. AHMAD DAHLAN, telah diujikan dalam sidang

    munaqosyah Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Syarif

    Hidayatullah Jakarta pada tanggal 5 Februari 2009. Skripsi ini telah ditetapkan

    sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S. Sos) pada Program

    Studi Pemikiran Politik Islam.

    Ciputat, 5 Februri 2009

    Sidang Munaqosyah

    Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota

    Drs. Harun Rasyid, M.A Drs. Rifqi Muchtar, M.A NIP. 150 232 921 NIP. 150 282 120

    Anggota,

    Penguji I, Penguji II,

    Drs. Agus Nugraha, M. Si Dr. Yusron Rozak,MA

    NIP. 150 299 478 NIP. 150 216 359

    Pembimbing,

    A.Bakir Ihsan, M.Si

    NIP. 150 326 915

  • LEMBAR PERNYATAAN

    Dengan ini saya menyatakan bahwa:

    1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah

    satu persyaratan memperoleh gelar Strata-1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan in telah saya cantumkan

    dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

    merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

    sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    Ciputat, 5 Februari 2009

    IBNU TSANI

  • Abstraksi

    Dalam beberapa literatur yang tersedia hingga opini yang berkembang di publik

    ketika membicarakan sosok Ahmad Dahlan maka pernyataan yang keluar adalah

    Ahmad Dahlan sebagai tokoh pembaharuan serta tokoh pemurnian Islam. Pun

    Demikian halnya ketika berbicara tentang Sosialisme Islam maka semua literaur

    serta opini tertuju kepada nama H.O.S Tjokroaminoto serta Agus Salim.

    Padahal tidak demikian adanya, Selain sebagai tokoh gerakan pembaharuan serta

    pemurnian Islam di Indonesia, sesungguhnya dalam pemikiran serta praktik

    keagamaan yang di jalankan oleh Ahmad Dahlan tertanam benih-benih

    sosialisme. Sosialisme Ahmad Dahlan bukanlah sosialisme dalam bingkai teori

    serta pemikiran ekonomi - politik namun sosialisme Ahmad Dahlan adalah

    sosialisme dalam bingkai etik sosial. Sosialisme Ahmad Dahlan pun bukan pula

    sosialisme konflik antar kelas namun sosialisme yang merangkul semua

    kelompok. Sosialisme Ahmad Dahlan pun bukan sosialisme yang mengharamkan

    kepemilikan individu.

  • KATA PENGANTAR

    Syukur Alhamdulillah penulis haturkan kepada Pencipta yang tidak di

    ciptakan, Penguasa yang tidak dikuasai, karena atas intervensi Nya penulis

    berhasil menyelesaikan salah satu kewajiban akademik yang merupakan prasyarat

    dalam rangka meraih gelar Sarjana Sosial di Universitas Islam Negeri Syarif

    Hidayatullah Jakarta.

    Ucapan terimaksih tak lupa penulis haturkan kepada berbagai pihak yang

    ikut memberikan kontribusi dalam penyelesaian skripsi Islam dan Sosialisme

    Telaah Atas Pemikiran Dan Aksi K.H. Ahmad Dahlan. Adapun ucapan

    terimakasih penulis haturkan sebesar-besarnya kepada:

    1. Bapak Prof. Dr. Komarudin Hidayat, MA selaku Rektor UIN Syarif

    Hidayatullah Jakarta.

    2. Bapak Dr. Amin Nurdin, MA selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan

    Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    3. Bapak Drs. Agus Darmaji, M.Fils dan Ibu Dra. Wiwi Sajaroh, M. Ag

    selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Pemikiran Politik Islam

    Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    4. Bapak Drs. Harun Rasyid, M.A dan Drs. Rifqi Muchtar, M.A selaku

    Ketua dan Sekretaris Program Non Reguler Fakultas Ushuluddin dan

    Filsafat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

    5. Bapak A. Bakir Ihsan, M. Si selaku Dosen Pembimbing atas semua

    dedikasi dan perhatiannya dalam memberikan masukan dan bimbingan

    selama proses penulisan skripsi.

  • 6. Seluruh dosen dan staff pengajar pada Program Studi Pemikiran

    Politik Islam (PPI) yang telah sangat banyak memberikan sumbangan

    ilmiah selama penulis menempuh proses perkuliahan.

    7. Seluruh jajaran, staff, dan petugas di Perpustakaan Utama UIN Jakarta,

    Perpustakaan Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Perpustakaan Freedom

    Institute, Perpustakaan PP Muhammadiyah Kantor Jakarta yang telah

    membantu menemukan berbagai buku sumber terkait penyusunan

    skripsi.

    8. Ucapan terimakasih dengan segala kerendahan hati tak lupa penulis

    ucapkan kepada kedua orang tua yang telah melahirklan, membimbing

    sehingga penulis bisa menduduki bangku perguruan tinggi. Kepada

    kakak serta adik-adik, Dini Mahdini, Agus Mahesa Fitri, Elang

    Sumartalaga, Noviarrizqoh, Ade Mahendra. Mohon maaf apabila

    jarang berkumpul dirumah.

    9. Kepada seluruh teman-teman sepermainan di jurusan Pemikiran Politik

    Islam Angkatan 2004, Azwar Aziz, Achmad Chudori, Asep

    Muharudin, Ahmad Sadi, Buchori, Fadil Zen, Ijudin Fahmi, Iin

    Sholihin, Indra Permana, Istina, Muksin, Mardiah (Fakultas Tarbiyah),

    Nurdin, Saiman Vidianata, Surono, Tauhid Hudini, Yulita, Yusuf

    Fadhli, Zulfikar. Ucapan spesial terimaksih penulis ucapkan kepada

    teman satu kotak Iyan Sofyan Hamid (v-onk), Nor Iskak, Pujiono

    walau dalam keadaan susah, senang, lapar, berhutang masih bisa

    bercanda, tertawa serta berdiskusi. Walaupun terkadang tiga mahluk

  • Tuhan teraneh tersebut mengggangu dan merusak konsentrasi selama

    proses penyusunan skirpsi.

    10. Ucapan terimakasih dan penghargaan secara tulus tak lupa penulis

    sampaikan kepada teman-teman sepermainan dan seperjuangan di

    Menara 62. Ahmad Imam Mujadid Rais, Apep Fajar Kurniwan, Budi

    Wiryono, Bahtiar Dwi Kurniawan, Dian Rahmawati, Deni Wahyudi

    Kurniawan, Denden Firman Arif, Eri Ahmad Sunandar, Endang

    Tirtana, Eka Budi Santoso, Elyusra Muallimin, Herni Ramdlaningrum,

    Juniardi Firdaus, Jasra Putra, Lutfia Putri Ramadhani, Mashuri

    Mashuda, Muhammad Muzakir, Mulyoto, Riyadh Candrawati, Satia

    Candra Wiguna, Sanusi Ramadhan, Siti Fatimah, Umar Rahmat atas

    sumbangan moril maupun materil. Tak lupa penulis mengucapkan

    terimaksih kepada bidadari motivasi Aishe Gunawan, Imel Putri Dewi,

    Leni Wahyuni Kamal, Nova Herlina. Serta seseorang yang saat ini

    belum bisa disebutkan.

    11. Tak lupa penulis mengucapkan terimaksih kepada Dr. Abdul Muti.

    M.Ed, Dr. Lili Gani. M.Si, Drs. Muhammad Ihsan M.Si, Rizaludin

    Kurniawan M.Si, Raja Juli Antoni MA. Atas kepercayaannya

    mengelola berbagai program sehingga penulis mampu menyelesaikan

    kuliah

  • DAFTAR ISI

    LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... i

    LEMBAR PENGESAHAN

    ........................................................................... ii

    LEMBAR PERNYATAAN ....................................................................... iii

    KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

    DAFTAR ISI ......................................................................... vii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah . .......................................................... 1

    B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ....................................... 18

    C. Tujuan dan Manfaat Penelitian....................................................... 19

    D. Metode Penelitian........................................................................... 19

    E. Sistematika Penulisan ............................................................ 20

    BAB II BIOGRAFI K.H. AHMAD DAHLAN

    A. Latar Belakang Keluarga ........................................................... 21

    B. Latar Belakang Pendidikan ........................................................ 23

    C. Riwayat Organisasi dan Karir .................................................... 24

    D. Karya - Karya ............................................................ 25

    E. Pokok- Pokok Pemikiran dan Rekam Jejak Pembaharuan Islam . 29

    BAB III SOSIALISME DAN SOSIALISME ISLAM

    A. Sejarah dan Pengertian Sosialisme ................................................ 41

    B. Relasi Islam dan Sosialisme ...................................................... 59

    C. Sosialisme Islam ............................................................ 68

  • BAB IV SOSIALISME AHMAD DAHLAN

    A. Akar Sosialisme ............................................................ 79

    B. Teologi Sosialisme ............................................................. 87

    C. Aksi-Aksi Sosialisme ............................................................ 91

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan ............................................................ 95

    B. Saran ............................................................. 99

    DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 101

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Berbicara dan berdebat tentang ideologi adalah sebuah aktifitas yang

    menguras energi serta konsentrasi. Betapa tidak, mengingat dalam perjalanan

    peradaban manusia ideologi merupakan panduan yang bersifat ilmiah serta

    sakral, bahkan tidak jarang kita jumpai bagi para penganut ideologi tertentu,

    ideologi telah menjadi agama baru. Hal ini terjadi karena ideologi memiliki

    fungsi yang cukup signifikan yakni sebagai pusat rujukan, alat pemersatu bagi

    kelompok tertentu dalam merumuskan serta mewujudkan sebuah cita-cita

    yang dianggap ideal. Singkat kata ideologi harus ditanam dalam otak,

    dipahami, ditaati dan diamalkan. Jikalau tidak, maka konsekuensi yang timbul

    adalah lebelisasi tidak loyal bahkan penghianat terhadap amanat serta

    ketetapan yang telah dirumuskan dalam ideologi. Karena fungsinya sebagai

    alat pemersatu tidak jarang benturan antar ideologi terjadi. Hal ini terjadi

    karena adanya istilah kawan serta lawan dalam konteks persaingan antar

    ideologi.

    Sosialisme yang kemudian bermetamorfosis menjadi sosialisme

    Indoensia adalah ideologi yang poluler serta dikembangkan oleh tokoh-tokoh

    masa pergerakan nasional merupakan ideologi import dari negeri Belanda. Di

    katakan import karena massifikasi wacana sosialisme di Indonesia diadopsi

    serta dipelajari dari beberapa tokoh yang mengenyam pendidikan hingga

  • tokoh-tokoh yang diasingkan di negeri Belanda oleh pemerintahan kolonial.

    Adalah Indische Sociaal Democratische Vereeniging (ISDV) yang dipimpin

    oleh H.J.F.M. Sneevliet yang mempopulerkan pemikiran sosialisme di

    Indonesia. Namun selain ISDV menjadi partai yang mempopulerkan

    sosialisme di Indonesia, ada pula partai politik di Belanda yang berhaluan

    sosialis yang ikut memberikan kontribusi bagi perkembangan sosialisme

    Indonesia. Partai Pekerja Sosial Demokrat (Sociaal Democratische Arbeiders

    Partaij). SADP merupkan partai yang memperjuangkan agar Indinesia

    menjadi negara yang merdeka. Selain itu, SADP merupkan partai yang

    memperjuangkan kebijakan politik etis Belanda. Melaui jalur parlemen, SADP

    memperjuangkan keringan pajak, reformasi sistem peradilan hingga perbaikan

    nasib buruh di Indonesia.1

    Namun ketika berbicara tentang sosialisme Indonesia,

    sesungguhnya benih-benih sosialisme telah tertanam di dalam kehidupan

    masyarakat Indonesia dengan istilah gotong-royong. Dalam konteks gerakan

    politik, benih-benih sosialisme telah berkembang di Indonesia pada tahun

    1890 di Jawa Tengah dengan aktor gerakan kelompok petani. Gerakan politk

    tersebut tercatat dalam sejarah bangsa dengan gerakan Saminisme. Gerakan

    Saminsme diambil dari pelopor gerakan tersebut yang bernama Samin yang

    berkat kegigihanya mampu merekut 3000 kepala keluarga. Saminisme adalah

    gerakan pemberontakan kaum tani terhadap pemerintah kolonial yang

    dianggap melakukan politik eksploitasi. Bentuk gerakan protes tersebut di

    1 Jeanne S. Mintz, Muhammad, Marx, Marhaen Akar Sosialisme Indonesia (Yogyakarta :

    Pustaka Pelajar,2003) cet II, h.29-30.

  • lakukan dengan cara memboikot (tidak mengakui) eksistensi pemerintahan

    kolonial, menolak membayar pajak. Adapun tuntutan Gerakan Saminisme

    adalah keinginan untuk menentukan nasib secara mandiri.2

    Seperti halnya sosialisme di Barat, sosialisme Indonesia pun

    memiliki ragam corak. Mulai dari sosialisme sekuler -universal serta

    sosialisme religius. Sosialisme religius (Islam) memiliki dua corak sosialisme

    murni serta komunisme. Gerakan serta wacana sosialis-komunisme kemudian

    populer dengan zaman kiri Islam dan Islam Merah. Islam kiri berkembang

    sekitar tahun 1920-an yang bertujuan melakukan perlawanan terhadap praktik

    ekonomi kapitalis yang dipraktik oleh kaum penjajah. Sedangkan visi

    keislaman pada era Islam kiri adalah adanya upaya koalisi ideologis yang

    populer dengan istilah Islam dan sosialisme serta Islam dan komunisme.

    Dalam perjalananya, upaya memadukan antara Islam dengan sosialisme serta

    komunisme ternyata mengalami perkembangan yang cukup signifikan serta

    mampu menjadi kekuatan alternatif dalam melakukan gerakan perlawanan

    terhadap kekuatan ekonomi kapitalis yang dipraktikan oleh kaum penjajah.

    Dari kubu Islam komunis muncul nama yang cukup populer yakni Haji

    Misbach yang kemudian terkenal dengan julukan haji merah. Haji Misbach

    menegaskan, untuk melakukan perlawanan terhadap kekuatan kapitalisme

    penjajah Belanda yang sangat eksploitatif serta menindas maka perlu di

    kembangkan sebuah ideologi yang memadukan antara kekuatan ideologi

    komunisme dengan Islam sebagai modal dalam melakukan perlawanan politik.

    2 Mintz, Akar Sosialisme Indonesia, h.23.

  • Dari asumsi tersebut Haji Misbach kemudian membuat pernyataan, apabila

    orang yang mengaku Islam tetapi menolak komunisme saya berani

    menyatakan ia bukanlah Islam yang sejati.3

    Haji Misbach meyakini bahwa memperjuangkan masyarakat tanpa

    kelas sama rata sama rasa adalah sebuah cita-cita politik yang sangat mulia,

    oleh karenanya umat Islam perlu mengadopsi serta mempelajari ajaran

    komunisme serta mensinergikannya dengan ajaran Islam. Bagi Misbach salah

    satu tugas utama seorang muslim adalah menyelamatkan dunia dari praktik

    kesewenang-wenangan, kedzaliman dan kekejian orang-orang serakah yang

    munafik.4 Orang yang serakah, munafik itulah yang disebut kaum kapitalis

    oleh Haji Misbach, mengapa kaum kapitalis penting untuk dilawan. Haji

    Misbach memberikan argumentasi mengapa kaum kapitalis harus dilawan,

    bagi Haji Misbach kapitalisme identik dengan praktik menghisap dan

    menindas serta membuat rakyat sengsara.5 Atas dasar motifasi ingin

    membebaskan rakyat Indonesia dari cengkraman kapitalisme Belanda yang

    eksploitatif dan menindas Haji Misbach kemudian menggulirkan gagasan

    perpaduan ideologis antara Islam dan komunisme.

    Misbach meyakini bahwa komunisme adalah salah satu modal dalam

    mewujudkan keselamatan dan kesejahteraan umat manusia, mengapa karena

    komunis merupakan jawaban serta kritik terhadap hegemoni kapitalisme.

    Kapitalisme bagi Misbach adalah ketamakan. Ketamakan inilah yang

    kemudian manusia menjadi cinta buta terhadap uang. Cinta buta terhadap uang

    3 Nor Hiqmah, Haji Misbach Kisah Haji Merah (Jakarta : Komunitas Bambu, 2008), h. 31.

    4 Hiqmah, Haji Misbach Kisah Haji Merah, h.32.

    5 Hiqmah, Haji Misbach Kisah Haji Merah, h.35.

  • inilah yang kemudian melahirkan ketamakan, dan ketamakan akan melahirkan

    eksploitasi serta penindasan terhadap sesama manusia.6

    Sedangkan dari kubu sosialisme Islam muncul nama H.O.S

    Tjokroaminoto, Tjokro seorang tokoh penggerak Sarekat Islam memiliki

    pemikiran bahwa eksploitasi ekonomi yang dipraktikan kaum penjajah

    memiliki akar ideologis kapitalisme, selanjut kapitalisme melahirkan

    kolonialisme. Berangkat dari asumsi tersebut Tjokro kemudian mengeluarkan

    gagasan tiga nilai pokok yakni kemerdekaan, persamaan dan persaudaraan.7

    Berangkat dari asumsi tersebut, Tjokro kemudian menyimpulkan bahwa tidak

    ada isme lain atau tidak ada sosialisme yang yang lebih indah dan mulia selain

    dari sosialisme Islam. Sosialisme Islam dalam pandangan Tjokro bukanlah

    sosialisme yang mengharamkan aktifitas umat manusia untuk menjadi kaya,

    namun sosialisme Islam menolak cara-cara mendapatkan harta dengan cara-

    cara penindasan serta eksploitatif (riba), selain itu menurur Tjokro sosialisme

    Islam pun tidak melarang atau mengahambat keaktifan serta kegiatan orang

    lain.8

    Dari kubu sosialisme sekuler-universal muncul nama Tan Malaka,

    seorang tokoh yang oleh banyak pengamat dianggap sebagai bapak pendiri

    Republik. Tan Malaka merupakan salah satu tokoh yang menghendaki adanya

    koalisi ideologis antara komunisme dengan Islam dalam rangka merebut serta

    mengusir penjajah di Indonesia Bagi Tan Malaka Islam sebagai sebuah agama

    6 Hiqmah, Haji Misbach Kisah Haji Merah, h.39.

    7 Nor Huda, Islam Nusantara, Sejarah Sosial Intelektual Islam di Indonesia (Yogyakarta :

    AR-RUZ Media, 2008) Cet. I. h, 418 8 Huda, Islam Nusantara, h. 423.

  • memiliki ajaran-ajaran revolusioner yakni menghendaki sebuah tatanan

    kehidupan sosial bebas dari praktik penindasan serta eksploitatif. Selain itu

    Islam pun menganjurkan kepada pemeluknya agar menjauhkan diri dari

    budaya eksploitatif serta menindas. Niat Tan Malaka untuk memadukan antara

    ideologi komunis dengan Islam disampaikan pertemuan sidang komitren

    komunis Internasional. Gagasan tentang koalisi ideologis disampaikan oleh

    Tan Malaka dalam pidatonya di arena Kongres Internasional Komunis

    keempat

    Pan Islamisme punya sejarah panjang. Pertama saya ingin bercerita tentang pengalaman kami berkerjasama dengan kelompok muslim di Hindia. Kami

    berkerjasama dengan Sarekat Islam yang memiliki satu juta mungkin juga tiga

    atau empat juta. Namun karena ada kritik yang tidak mengenakan terjadi perpecahan. Namun kami membangun hubungan kembali dengan Sarekat

    Islam.9

    Tak cukup sampai disitu, Tan Malaka pun mengingatkan agar para

    pemimpin Partai Komunis tetap menjaga hubungan baik dengan tokoh-tokoh

    Sarekat Islam. Selain itu Tan Malaka juga mengingatkan tentang pentingnya

    memelihara dan mempertahankan persatuan antara Partai Komunis dengan

    Sarekat Islam. Menurut Tan Malaka perpecahan antara Partai Komunis dan

    Sarekat Islam hanya akan mempersulit langkah politik dalam mengusir

    penjajah. Sarekat Islam dan Partai Komunis mempunyai misi politik yang

    sama yakni mengusir imperialisme Belanda. Bagi Tan Malaka perpecahan

    antara Partai Komunis dan Sarekat Islam merupakan langkah politik adu

    domba yang dilakukan kaum imperialis. Semakin sengitnya perbedaan antara

    Partai Komunis dan Sarekat Islam akan berakibat munculnya kesempatan

    9 Majalah Tempo, Bapak Republik Yang Dilupakan., Edisi 11-17 Agustus 2008, h. 60.

  • yang sangat luas kaum imperialis untuk melumpuhkan gerakan kemerdekaan

    Indonesia.10

    Sebagai seorang nasionalis-komunis Tan Malaka pun pernah

    melakukan kritik terhadap Darsono yang dianggap telah menjauhkan Partai

    Komunis dengan Sarekat Islam. Selain upaya konsolidasi antara kelompok

    komunis dengan Islam, Tan Malaka pun melakukan sebuah sikap politik

    akomodatif dengan cara ikut menyetuji perbaikan peraturan penyelenggaraan

    ibadah haji. Atas berbagai upaya yang dilakukan oleh Tan Malaka dalam

    rangka mempersatukan antara kelompok Islam dan Komunisme sebagai modal

    politik untuk melakukan perjuangan mengusir kelompok imperialis Belanda

    mendaptkan perhatian dari kelompok Islam, diantaranya adalah

    Muhammadiyah, bahkan ketika Muhammadiyah sempat mengundang Tan

    Malaka untuk memberikan pidato tentang komunisme, niat baik dari

    Muhammadiyah pun disambut baik namun sayang Tan Malaka keburu

    ditangkap oleh pemerintah kolonial.11

    Sebagai seorang tokoh komunis yang juga seorang muslim, Tan

    Malaka Memang memiliki ketertarikan yang cukup serius terhadap gagasan

    Pan Islamisme yang kebetulan juga berkembang di Indonesia. Dalam

    pandangan Tan Malaka gagasan Pan Islamisme merupakan gagasan

    perjuangan seluruh bangsa muslim di dunia termasuk di Indonesia, Pan

    Islamisme bukan hanya perjuangan merebut kemerdekaan dari tangan

    10

    Majalah Tempo, Bapak Republik Yang Dilupakan, h. 52. 11 Majalah Tempo, Bapak Republik Yang Dilupakan, h. 53.

  • kapitalisme Belanda tetapi terhadap seluruh kekuatan jaringan kapitalisme

    internasional.12

    Selain Tan Malaka, Pemikiran sosialisme Sutan Sjahrir merupakan

    salah satu tokoh yang cukup ikut memberi warna dialetika sosialisme di tanah

    air. Sosialisme Sjahrir adalah sosialisme yang mengacu pada konsep

    kerakyatan. Bagi Sjahrir, Indonesia dapat dikatakan telah menerapkan

    sosialisme manakala ekonomi didasarkan atas kepemilikan bersama. Karena

    kepemilikan bersama menurut Sjahrir distribusi pendapatan janganlah hanya

    terkonsentrasi ditangan kelompok pemilik harta yang telah mapan . Karena hal

    ini dapat menimbulkan disharmoni antara kelompok pemilik harta dengan

    kelompok rakyat kecil. Ketika distribusi pendapatan hanya terkonsentrasi

    ditangan kelompok pemilik harta yang telah mapan, maka keadilan,

    kebahagian serta kemakmuran akan sulit direalisasikan.13

    Sosialisme kerakyatan kemudian dijabarkan dalam beberapa kebijakan,

    pertama. Penghapusan kewajiban pajak bagi individu yang berpenghasilan

    dibawah standar. Kedua, Jaminan sosial bagi pekerja yang meliputi jaminan

    kesehatan serta asuransi bagi pekerja yang mengalami kecelakaan dalam

    bekerja. Jaminan sosial bagi para Manula serta pekerja yang telah pensiun.

    Ketiga, Pelarangan kerja bagi anak dibawah usia lima belas tahun. Keempat,

    pelarangan bekerja bagi wanita yang sedang hamil. Kelima, mengatur distibusi

    pendapatan agar tidak terkonsentarsi ditangan sekelompok orang. Keenam,

    mewujudkan hak atas kesehatan serta hak atas pendidikan bagi rakyat.

    12 Majalah Tempo, Bapak Republik Yang Dilupakan, h. 53.

    13

    Sutan Sjahrir, Sosialisme Indonesia Pembangunan (Jakarta : LEPPENAS, 1986) h.

    297.

  • Ketujuh, menghapuskan sistem kerja paksa. Kedelapan, Penguasaan aset-aset

    vital, kekayaan alam oleh negara bagi kepentingan rakyat serta menghilangkan

    ketergantuan terhadap modal asing.14 Dengan demikian puncak dari sosialisme

    Sjarir adalah mempertahankan serta memperjuangakan eksistensi negara

    kesejahteraan. Dengan konsep dasar kebijakan bernama kebijakan jaminan

    kemakmuran.

    Ketika sosialisme kerakyatan menjadi basis pemikiran sosialisme

    Sjahrir maka sebagai konsekuensinya Sjahrir menegaskan bahwa sosialisme

    akan sangat berguna manakala dioperasionalkan dengan cara-cara yang

    menolak kekerasan serta diktatorianisme. Karena diktatorianisme serta

    kekerasan bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi. Bagi Sjahrir salah tujuan

    utama politik sosialisme adalah membebaskan rakyat dari praktik totaliter

    yang absolut. Ketika praktik politik totalitarian merajalela maka kemandirian

    serta kebebasan rakyat akan terkubur.15 Dari uraian tersebut, dapat dikatakan

    Sjarir menolak konsep praktik sosialisme yang dijalankan oleh Lenin dengan

    konsepnya bernama diktator ploretar.

    Seperti tokoh sosialisme-komunisme lainnya, plihan Sjarir untuk

    mengumandangkan serta mengkampanyekan sosialisme berdasar

    pemikirannya bahwa kapitalisme merupakan ideologi serta sistem ekonomi-

    politik yang menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan. Hal ini terjadi karena

    kapitalisme cenderung eksploitatif serta menciptakan disharmoni sosial

    14 Sjahrir, Sosialisme Indonesia Pembangunan,h.65-67.

    15 Sjahrir, Sosialisme Indonesia Pembangunan, h. 139.

  • politik. Dan yang terpenting pula bagi Sjahrir kapitalisme mengahncurkan

    derajat manusia.

    Pada fase pergerakan nasional bangsa, salah satu fenomena yang

    cukup menarik adalah menjamurnya berbagai organisasi, mulai dari organisasi

    sosial- kemasyarakatan hingga organisasi politik. Salah satu organisasi

    kemasyarakatan yang ikut tumbuh dan berkembang adalah Muhammadiyah,

    sebuah organisasi yang terlahir dari hasil kreasi spektakuler K.H. Ahmad

    Dahlan. Melalui perjuangan Ahmad Dahlan, kini Muhammadiyah memiliki

    1132 Sekolah Dasar, 1769 Madrasah Ibtidaiyah/ Madrasah Diniyah, 1184

    Sekolah Menengah Pertama, 534 Madrasah Tsanawiyah, 511 Sekolah

    Menengah Atas, 263 Sekolah Menengah Kejuruan, 172 Madrasah Aliyah, 67

    Pondok Pesantren, 55 Akademi, 4 Politeknik, 70 Sekolah Tinggi, 36

    Universitas, 345 amal usaha kesehatan, 330 panti asuhan dan panti santunan,

    190 Baitul Mal Wa Tamwil, 880 Koperasi warga Muhammadiyah.16 Dengan

    amal usaha yang bertebaran maka wajar almarhum Nurcholis Madjid

    menyebut Muhammadiyah sebagai cerita sukses gerakan Islam di Indonesia.

    Dalam lembaran sejarah Ahmad Dahlan adalah salah satu tokoh yang

    mendapatkan lebel kafir dan liberal pada zamannya. Lebel kafir dan

    liberal ia dapatkan akibat keberaniannya menentang arus masyarakat. Aksi

    menentang arus Ahmad Dahlan merupakan buah ijtihadnya yang sengat kental

    aroma pemurnian serta pembaharauan. Pembaharuan yang ia lakukan bukan

    16 PP Muhammadiyah, Profile Muhammadiyah. (Yogyakarta : PP Muhammadiyah, 2005)

    h.viii.

  • hanya dalam ranah wacana namun ia aplikasikan ke dalam seluruh sektor

    kehidupan. Mulai dari ranah agama, sosial serta pendidikan.

    Dari sepak terjangnya, baik pemikiran maupun tindakan yang cukup

    kontroversi, ternyata apa yang dilakukan oleh Dahlan tidak lah sia-sia, lewat

    kreasi serta inovasinya yang sangat jenius ternyata mendapatkan pengakuan

    abadi bahkan bisa dirasakan serta diparktikan hingga saat ini. Dan yang

    terpenting pula dari jerih payah serta perjuangan yang dilakukan oleh Dahlan

    mendapatkan apresiasi oleh elemen anak bangsa dengan gelar tokoh

    pembaharu. Bukan hanya oleh anak bangsa, upaya serta perjuangannya pun di

    apresiasi oleh negara dalam bentuk gelar pahlawan nasional.

    Terlepas dari pengahargaan yang didapatkan sebagai tokoh

    pembaharu, sesungguhnya Ahmad Dahlan adalah tokoh yang memiliki

    karakter sosialis yang cukup kuat baik dalam pemikiran maupun amalan sosial

    yang ia rumuskan serta praktikan dalam kehidupan sehari-hari, hal ini bisa

    dilihat dari bagimana komitmen serta keberpihakan Dahlan terhadap kaum

    dhuafa. Dengan gagasan penolong kesengsaraan umum Dahlan mencoba

    melakukan pembenahan terhadap nasib umat yang relatif terbelakang terutama

    terhadap mereka yang hidup dalam pelukan kemiskinan. Tak tanggung-

    tanggung Dahlan dan rekan-rekannya pun mendirikan berbagai fasilitas publik

    yang bisa dinikmati oleh kaum papa. Dan penting pula untuk dicatat,

    komitmennya terhadap nasib kaum dhuafa yang terbelakang justru terinsiprasi

    dari Al Quran surat Al Maun yang secara tegas memberikan ciri-ciri tentang

    pendusta agama. Sebuah wahyu dari Tuhan yang menggambarkan tentang

  • pentingnya agama memberikan kontribusi nyata terhadap berbagai persoalan

    kemanusiaan.

    Apa yang dikerjakan Ahmad Dahlan sesunggunya adalah sebagai

    upaya untuk mewujudkan perubahan sosial masyarakat Indonesia pada

    umumnya dan umat Islam pada khususnya. Perubahan sosial yang di

    agendakan serta di cita-citakan oleh Ahmad Dahlan adalah perubahan yang

    melahirkan kemajuan umat Islam yang sedang mengalami keterbelakangan,

    kebodohan dan kemiskinan.

    Dalam perspektif kalam apa yang dilakukan Ahmad Dahlan tidak lain

    adalah sebuah upaya penerjemahan secara praksis dari konsep ketauhidan

    yang tertuang dalam konsepsi ketauhidan Islam. Fenomena kemiskinan yang

    dibumbui eksploitasi terhadap sesama manusia merupakan fenomena yang

    tidak tauhid. Karena tauhid yang jernih, seimbang akan melahirkan keadilan

    sosial, karena tauhid menuntut di tegakannya keadilan sosial.17 Dengan

    demikian menyantuni yang miskin dengan memberikan akses pendidikan dan

    kesehatan tak lain merupakan bentuk kesatuan tujuan hidup yakni kebahagian

    dunia, konsep kesatuan kemanusiaan dimana semua manusia berhak

    mendapatkan pelayaanan sosial tanpa memandang status sosial serta

    kedudukan.

    Konsep kalimat keesaan Allah, haruslah diturunkan serta diaplikasikan

    secara progersif, konsep keesaan Allah mencakup empat kesatuan, yaitu

    17

    Muhammad Amin Rais, Membangun Politik Adiluhung Membumikan Tauhid Sosial

    Menegakan Amar Maruf Nahi Munkar (Bandung : Zaman Wacana Mulia, 1998), h.125-126 .

  • kesatuan penciptaan, kesatuan kemanusiaan, kesatuan pedoman hidup,

    kesatuan tujuan hidup.18

    Dari pendekatan kalam, apa yang dilakukan oleh Ahmad Dahlan

    adalah perpaduan antara kalam yang bersifat teoposentris diimbangi oleh

    kalam yang bersifat antroposentris (landasan praksis sosial) dalam rangka

    mengamalkan ajaran sosial yang tertuang di dalam wahyu.

    Dalam konteks fungsi agama, apa yang di lakukan Dahlan adalah

    sebuah upaya untuk melebarkan fungsi agama dari sekedar fungsi legitimasi

    eksitensi Tuhan serta kebenaran ajaran agama di perluas menjadi fungsi kritik

    sosial sekaligus sebagai fungsi perbaikan sosial.19

    Dengan demikian salah satu identitas pembaharuan yang dilakukan

    oleh Ahmad Dahlan dalam lingkup agama adalah bahwa agama merupakan

    sumber inspirasi serta legitimasi dalam melakukan pembongkaran,

    penghapusan fenomena yang tidak Islami (kemiskinan, kebodohan,

    penindasan). Singkat kata iman, sholat harus berbanding lurus dengan

    tanggung jawab serta kepekaan sosial.

    Argumentasi yang dijabarkan diataslah yang melatarbelakangi

    mengapa penulis mengambil tema pembahasan tentang sosialisme Ahmad

    Dahlan yang kemudian terangkum dengan judul Islam dan Sosialisme Telaah

    Atas Pemikiran Dan Aksi K.H. Ahmad Dahlan. Tema tersebut diambil sebagai

    upaya untuk memperkenalkan wajah lain dari Ahmad Dahlan yang selama ini

    dikenal sebagai tokoh pembaharu di mata publik. Dengan memperkenalkan

    18

    Rais, Membangun Politik Adiluhung, h. 124 . 19

    Achmad Jainuri, Ideologi Kaum Reformis Melacak Pandangan Keagamaan

    Muhammadiyah Pada Periode Awal. (Surabaya : LPAM, 2005), h. 80

  • wajah lain Ahmad Dahlan diharapakan bisa memperkaya dialektika

    pembahasan sosok yang dicap kafir dan liberal di zamannya.

    B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

    Untuk lebih memfokuskan pembahasan tentang pemikiran sosialisme

    K.H. Ahmad Dahlan, maka pembatasan masalah dalam tulisan ini mencakup

    akar sosialisme Ahmad Dahlan, teologi sosialisme Ahmad Dahlan, dan aksi-

    aksi sosialisme apa saja yang dilakukan oleh Ahmad Dahlan

    Sedangkan perumusan masalah pada penulisan akan mengeksplorasi

    bagaimana pemikiran sosialisme Ahmad Dahlan serta bagaimana praktik

    sosialisme yang dijalankan oleh Ahmad Dahlan

    C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

    Tujuan penelitian ini adalah :

    1. Memberikan perspektif baru dalam pembahasan tentang sosok tokoh

    berpengaruh yang pernah hidup di Republik ini yang bernama Ahmad

    Dahlan yang selama ini lebih populer sebagai tokoh pembaharu.

    2. Menelaah secara mendalam corak sosialisme Ahmad Dahlan

    3. Untuk memenuhi tugas akhir serta kewajiban akademis dalam rangka

    menyelesaikan program S1

    Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah

    didapatkannya gambaran tentang kerangka berfikir serta praktik keagamaan

    yang bercorak sosialis dari salah seorang pahlawan nasional (Ahmad Dahlan)

  • yang turut memberikan kontribusi dalam upaya melakukan pencerahan dalam

    perjalanan sejarah bangsa terutama dalam hal mengubah kondisi sosial

    masyarakat.

    D. Metode Penelitian

    Pembahasan tentang Islam dan Sosialisme Telaah Atas Pemikiran Dan

    Aksi K.H. Ahmad Dahlan menggunakan metode kualitatif. Ada pun teknik

    pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulan berbagai dokumen yang

    bersumber dari buku, jurnal, majalah, koran (studi pustaka) yang bertemakan

    seputar sosok, serta pemikiran K.H. Ahmad Dahlan dan bahan-bahan terkait

    pembahasan skripsi. Sedangkan metode pembahasan dalam penelitian ini

    menggunakan metode deskriptif-analitis.

    E. Sistematika Penulisan

    Sistematika dalam tulisan ini terdiri dari lima bab. Bab pertama,

    berisikan tentang latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan

    masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, serta sistematika

    penulisan. Bab dua akan membahas tentang biogarfi KH Ahmad Dahlan, yang

    terdiri dari latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan, pokok-pokok

    pemikiran K.H. Ahmad Dahlan serta karya Ahmad Dahlan. Rekam jejak

    pembaharuan Islam Ahmad Dahlan, riwayat karir serta organisasi Ahmad

    Dahlan. Bab tiga sebagai kerangka teori mencoba mengeksplorasi tentang

    sosialisme, dengan tema pembahasan sejarah sosialisme dan pengertian

  • sosialisme. Selain itu, pada bab tiga juga akan membahas tentang sosialisme

    Islam serta relasi antara Islam sebagai agama samawi dengan sosialisme yang

    merupakan produk kebudayaan barat. Bab empat, mencoba menguraikan

    tentang sosialisme perspektif K.H. Ahmad Dahlan. Pada bab ini akan

    mengulas serta melacak akar sosialisme Ahmad Dahlan, teologi sosialisme

    Ahmad Dahlan, aksi-aksi sosialisme Ahmad Dahlan yakni penolong

    kesengsaraan umum. Sedangkan bab lima yang merupakan bab terakhir dalam

    tulisan ini berisikan tentang kesimpulan terhadap pemikiran, serta parktik

    keagamaan yang dilakukan oleh K.H. Ahmad Dahlan dalam bingkai

    sosialisme religius.

  • BAB II

    BIOGRAFI K.H. AHMAD DAHLAN

    A. Latar Belakang Keluarga

    K.H Ahmad Dahlan merupakan putra ke empat dari pasangan Siti

    Aminah dan K.H. Abu Bakar. Beliau dilahirkan di Kauman Yogyakarta pada

    tahun 1886 dengan nama asli Muhammad Darwis. K.H. Ahmad Dahlan

    mempunyai enam saudara kandung, Nyai Khotib Harun, Nyai Muchsin atau

    Nyai Lurah Achamad Nur, Nyai Muhammad Saleh, Nyai Haji Abdurrahman,

    Nyai Haji Muhammad Faqih dan Muhammad Basir.20

    Dari garis keturunan ibu Ahmad Dahlan merupakan cucu Penghulu

    Keraton Yogyakarta yaitu K.H. Ibrahim, sedangkan dari garis keturunan

    ayahnya Ahmad Dahlan memiliki garis keturunan (hubungan darah) dengan

    Maulana Malik Ibrahim. Ayah Ahmad Dahlan adalah putra K.H. Sulaiman

    dari ayah K.H Murtadla yang ayahnya Ki Demang Juru Kapisan, adalah putra

    Maulana Sulaeman yang dikenal dengan Kiai Ageng Gribig dari Maulana

    Fadlullah. Dari Maulana Fadlullah inilah garis keturunan Ahmad Dahlan

    memiliki hubungan darah dengan Maulana Malik Ibrahim. Maulana Malik

    Ibrahim dikenal sebagai penyiar Islam di daerah Jawa Timur tepatnya di

    Gresik sekitar abad ke 15. Salah seorang putera Malik Ibrahim bernama

    Maulana Ishaq yang memiliki putera benama Maulana Ainul Yaqin.

    20

    Abdul Munir Mulkhan, Pesan dan Kisah Kyai Ahmad Dahlan dalam Hikmah

    Muhammadiyah (Yogyakarta : Suara Muhammadiyah, 2007), h. 6-7.

  • Pada Usia 24 tahun, Ahmad Dahlan menikah dengan Siti Walidah. Dari

    perkawinannya dengan Siti Walidah, Ahmad Dahlan dikaruniai enam orang anak

    yakni Siti Johanah (lahir tahun 1890), Siraj Dahlan (lahir tahun 1898), Siti Busyro

    (lahir tahun 1903), Siti Aisyah (lahir tahun 1905), Irfan Dahlan (lahir kembar

    bersama Siti Aisyah), Siti Zuharoh (lahir tahun 1908).

    Selain menikah dengan Siti Walidah, Ahmad Dahlan juga menikah

    dengan empat orang janda yaitu Nyai Haji Abdullah yang kemudian di

    karuniai seorang anak bernama R. Duri. Ahamad Dahlan juga menikahi Nyai

    Rum yang kemudian mempunyai anak namun meninggal semasa bayi. Dari

    pernikahannya dengan Nyai Aisyah beliau dikaruniai seorang anak yang

    bernama Dandanah. Dan janda terakhir yang dinikahi adalah Nyai Sholihah,

    dari pernikahannya dengan Nyai Sholihah Ahmad Dahlan tidak mendapatkan

    keturunan.21

    Sepulang dari ibadah haji, Muhammad Darwis kemudian berganti

    nama menjadi Ahmad Dahlan, beliau wafat ada tanggal 23 Februari 1923

    setelah menderita sakit yang berkepanjangan. Atas berbagai jasanya, Ahmad

    Dahlan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional dari pemerintah melalui Surat

    Keputusan Presiden No 657 Tahun 1961. Adapun dasar penetapan pemerintah

    memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Ahmad Dahlan adalah.22

    1. K.H. Ahmad Dahlan merupkan pelopor gerakan kebangkitan umat Islam

    untuk menyadari nasibnya sebagai bangsa terjajah yang masih harus

    belajar dan berbuat

    21

    Mulkhan, Warisan Intelektual K.H, Ahmad Dahlan dan Amal Muhammadiyah, h. 62 . 22 PP Muhammadiyah, Profile Muhammadiyah Tahun 2005, h. 22.

  • 2. Dengan organisasi Muhammadiyah yang didirikannya, telah banyak

    memberikan ajaran Islam yang murni kepada bangsanya. Ajaran yang

    menuntut kemajuan, kecerdasan, dan beramal bagi masyarakat dan umat,

    dengan dasar iman dan Islam

    3. Dengan organisasinya, Muhammadiyah telah mempelopori amal usaha

    sosial dan pendidikan yang amat diperlukan bagi kebangkitan dan

    kemajuan bangsa, dengan jiwa ajaran Islam

    4. Dengan organisasinya, Muhammadiyah bagian wanita (Aisyiah) telah

    mempelopori kebangkitan wanita Indonesia untuk mengecap pendidikan

    dan berfungsi sosial, setingkat dengan kaum pria

    B. Latar Belakang Pendidikan

    Ahmad Dahlan adalah seorang tokoh yang tidak pernah mengeyam dan atau

    mendapatkan pendidikan secara formal dengan memasuki sekolah tertentu, namun

    ia mendapatkan pelajaran secara otodidak serta berguru kepada seorang ahli atau

    kepada para ulama. Selain mendapatkan pendidikan membaca dan menulis dari

    ayahnya, Ahmad Dahlan pun berguru kepada beberapa Ulama. Ahmad Dahlan

    mempelajari ilmu fiqih dari K.H. Muhammad Shaleh, belajar ilmu nahu kepada

    K.H. Muchsin dan K.H. Abdul Hamid, Ilmu Falaq di pelajarinya dari K.H. Raden

    Dahlan. Dari K.H. Kiai Mahfud Dahlan mempelajari ilmu fiqih dan hadits, Syekh

    Khayyat merupakan guru Ahmad Dahlan dalam mempelajar ilmu hadits. Belajar

    qiroatul quran kepada Syekh Amin dan Sayyid Bakri Satock. Ilmu hadits pun ia

    pelajari dari Mufti Syafii dan Sayyid Ba-bussijjil, untuk ilmu falaq Dahlan belajar

  • kepada Syekh Misri Makkah. Selain ilmu agama, Dahlan mempelajari ilmu

    pengobatan dan racun kepada Syekh Hassan.

    Ketika bermukim di Mekkah, Ahmad Dahlan pun berguru kepada beberapa ulama

    diantaranya Syekh Muhammad Khatib dari Minangkabau, Kiai Nawawi dari

    Banten, Kiai Mas Abdullah dari Surabaya, Kiai Faqih dari Pondok Mas Kumbang

    Gresik. Selain berguru kepada beberapa ulama Ahmad Dahlan pun banyak

    membaca karya-karya Imam Al Ghazali, Ibnu Taimiyah, Muhammad Abduh, dan

    Rasyid Ridho.

    C. Riwayat Organisasi dan Karir

    Sebelum fokus pada Muhammadiyah, Ahmad Dahlan pernah aktif dan

    menjadi pengurus organisasi kemasyarakatan baik organisasi bercorak

    nasionalis maupun Islam. Pada tahun 1910 Ahmad Dahlan bergabung di

    dalam kepengurusan Jamiat Khair dan menjadi anggota ke 770. Selain itu

    Dahlan pun bergabung aktif di dalam Sarikat Islam baik sebagai anggota

    maupun penasehat. Menjadi anggota sekaligus penasehat organisasi Budi

    Utomo cabang Yogyakarta. Anggota Pantia Tentara Pembela Kanjeng Nabi

    Muhammad S.A.W.23

    Selain menjadi pengurus dari berbagai organisasi yang

    telah diuraikan.

    Selain aktif diberbagai organisasi kemasyarakatan, Ahmad Dahlan pun

    pernah menjadi tenaga pengajar dibeberapa sekolah. Diantaranya,

    23

    Junus Salam, Riwayat Hidup K.H. Ahmad Dahlan Amal dan Perjuangannya (Jakarta :

    Depot Pengadjaran Muhammadiyah, Cet II. 1968), h. 10.

  • Kweekscholl (sekolah khusus para raja) di Jetis Yogyakarta, Sekolah Pamong

    Praja (Opleidingschool voor Inlandsch Amtenaren) di Magelang.24

    Selain menjadi tenaga pengajar, Dahlan pun pernah menjadi tenaga

    khotib di Masjid Keraton Yogyakarta. Dari profesinya sebagai khotib Dahlan

    mendapat gaji sebesar 7 Gulden. Di sela-sela aktifitasnya sebagai tenaga

    pengajar, khotib Masjid Keraton. Dahlan pun mengerjakan aktifiats ekonomi

    dengan cara berjualan batik di tanah Jawa serta sempat pula berdagang di

    Medan Deli.25

    D. Karya - Karya

    Sebagai tokoh yang lebih mengedapankan aksi dan atau amal dalam

    kehidupan, ketika kita hendak melacak karya tulis Ahmad Dahlan kita akan

    sulit menjumpai. Hal ini karena memang Ahmad Dahlan bukanlah tipe tokoh

    yang gemar mengumpul teori serta pemikirannya dalam bentuk sebuah buku

    atau pun jurnal. Namun dalam sepanjang perjuangan hidupnya, Ahmad

    Dahlan pernah mengeluarkan risalah dalam sebuah pidato pengantar yang

    disampikan dalam kongres Muhammadiyah tahun 1922, naskah pidato

    tersebut berjudul kesatuan hidup manusia.

    Kesatuan hidup manusia, adalah renungan bahkan dapat dikatakan

    pesan K.H. Ahmad Dahlan tentang rambu-rambu dalam kehidupan manusia.

    Rambu - rambu tersebut diantaranya.26

    24

    Salam, Riwayat Hidup K.H. Ahmad Dahlan, h. 9. 25

    Salam, Riwayat Hidup K.H. ahmad Dahlan, h. 8-9. 26 Mulkhan, Warisan Intelektual K.H. Ahmad Dahlan, h. 123-129

  • 1. Meskipun manusia memiliki kebangsaan yang berbeda namun harus tetap

    bersatu, hal ini dikarenakan karena manusia merupakan satu keturunan

    yang berasal dari nabi Adam. Kesatuan manusia akan menimbulkan

    perdamaian serta kesejahteraan dalam kehidupan.

    2. Persatuan serta kedamaian dunia bisa tercipta apabila seorang pemimpin

    memiliki karakteristik kepemimpinan yang kuat. Salah karakteristik

    pemimpin yang menyebabkan kerusakan dimuka bumi adalah lemahnya

    persatuan di antara para pemimpin, akibat perpecahan ini maka yang

    timbul adalah konflik di antara para pemimpin. Persatuan dan kedamaian

    dalam dunia pun bisa dirusak oleh para pemimpin manakala para

    pemimpin tidak memiliki konsistensi antara perbuatan dengan ucapan.

    Selain itu, pemimpin pun akan membuat kerusakan dimuka bumi

    manakala para pemimpin belum menaruh perhatian secara serius terhadap

    kebaikan dan kesejahteraan manusia. Hal ini terjadi karena para pemimpin

    sibuk memikirkan kesejahteraan dirinya sendiri serta kelompoknya.

    3. Untuk menuju jalan persatuan umat, maka ada beberapa hal yang perlu

    diperhatikan. Pemimpin dalam memimpin harus mengetahui karakteristik

    umat yang dipimpinnya, kondisi sosiologis, serta adat-istiadat. Dalam

    mengambil keputusan pemimpin harus berfikir jernih tanpa harus tergesa-

    gesa.

    4. Selanjutnya sebagai jalan menuju persatuan umat, para pemimpin harus

    bisa berinovasi (ijtihad) serta tidak tabu terhadap sesuatu yang baru (ilmu

    pengetahuan), karena bisa jadi sesuatu yang baru bisa berguna dan

  • merupakan jalan menuju kebenaran serta kebahagian. Aspek yang lainnya

    yang harus diperhatikan pemimpin adalah menjahui sikap diskriminatif

    terhadap umat manusia yang memiliki perbedaan kebangsaan, dalam

    mengambil keputusan pemimpin hendaknya bersumber kepada hukum

    yang syah, akal sehat serta hati yang suci.

    5. Jalan mencapai maksud dan tujuan manusia. Setiap manusia mempunyai

    kehendak, dan ketika berbicara kehendak maka manusia memiliki maksud

    dan tujuan. Sesungguhnya tujuan utama manusia adalah keselamatan serta

    kebahagian dunia dan akhirat, untuk mewujudkan tujuan itu maka harus

    mempergunakan akal yang sehat. Akal yang sehat adalah akal yang

    mampu memilih hal dengan cermat serta pertimbangan yang diikuti oleh

    sikap memegang teguh hasil keputusan.

    6. Kebutuhan utama manusia. Setiap manusia memiliki serta mempunyai

    kebutuhan, selain kebutuhan makan dan harta benda, ada pula kebutuhan

    manusia yang lebih penting yakni kebutuhan akan pendidikan. Pendidikan

    merupakan alat untuk pencerdasan akal manusia. Orang yang pintar itu

    memahami sesuatu yang mendatangkan kesenangan dan kesusahan,

    sedangkan orang bodoh adalah sebaliknya. Orang pintar selalu berikhtiar

    dengan sunguh-sungguh mencari jalan yang menyenangkan serta

    menghindari dari kondisi yang mengarah kepada kesusahan dan

    penderitaan. Akan tetapi sesungguhnya orang yang pintar namun

    melalaikan petunjuk Allah dan tidak ingat akan takut kepada Allah secara

    pasti walau perlahan akan terjerumus kedalam kesusahan serta kealpaan.

  • Selain Tali Pengikat Hidup, Ahmad Dahlan pun pernah membuat

    sebuah prasaran pidato yang berjudul Persatuan Dunia Islam. Pernyataannya

    tersebut disampikan dalam acara Kongres Umat Islam tahun 1922 yang ia

    gagas bersama Cokroaminoto di Cirebon. Adapun Persatuan Umat Islam yang

    dijabarkan oleh Ahmad Dahlan adalah. 27

    1. Persatuan dunia Islam adalah sesuatu yang harus dituju oleh umat Islam,

    semua orang Islam harus menjadi satu badan sehingga memiliki daya

    guna.

    2. Pergerakan umat Islam hendaknya mengaruh kepada satu tujuan yakni

    keselamatan dunia, keselamatan akhirat serta perdamaian umat manusia.

    3. Setiap pembicaraan yang menyangkut umat Islam hendaknya dibicarakan

    secara bersama, orang Islam hendaknya jangan tabu dalam melakukan

    kerjasama dengan siapa pun untuk keperluan hidup semua orang.

    4. Sekarang ini dapat dikatakan sebagai masa menuju kebangkitan Islam, hal

    ini ditandai dengan banyaknya organisasi berazaskan Islam. Selain itu

    sekarang pun kita dapat melihat begitu banyak organisasi Islam seperti

    Sarekat Islam, Muhammadiayah dan lain-lainnya.

    5. Islam sejati adalah sesuatu yang harus diperhatikan oleh umat Islam dalam

    rangka menuju keselamatan. Islam sejati adalah Islam yang bersumber

    pada al-Quran dan sunnah sekaligus menghargai akal sehat dan ilmu

    pengetahuan. Islam sejati pun harus di imbangi oleh upaya mencegah

    27

    Syaifullah, Pemikiran Politik Muhammadiyah Dari Ahmad Dahlan Hingga Amin Rais,

    Jurnal Tanwir Volume I (Mei 2003) : h. 17.

  • kemungkaran serta menyeru kepada kebaikan (amar maruf nahi munkar)

    serta tolong-menolong.

    E. Pokok- Pokok Pemikiran dam Rekam Jejak Pembaharuan Islam

    Sebelum membahas tentang pokok-pokok pikiran K.H. Ahmad Dahlan, terlebih

    dahulu akan dijabarkan beberapa relasi pemikiran tokoh-tokoh pembaharu Islam

    pada abad ke 19 yang merupakan sumber inspirasi serta memiliki keterkaitan

    dengan pemikiran serta praktik keagamaan yang difahami serta dipraktikan oleh

    Ahmad Dahlan.

    1. Muhammad Abduh. Lahir di Mesir tahun 1849 M/ 1226 H, merupakan

    salah satu murid serta teman seperjuangan Jamaluddin al-Afghani. Adalah

    tokoh yang menyadari akan pentingnya memahami dan menguasai ilmu-

    ilmu umum (barat), selain itu salah satu ciri khas dari pemikiran Abduh

    adalah tentang pentingnya membuka pintu ijtihad secara lebar dan luas

    dikalangan umat Islam mana kala tidak ditemukan kepastian secara

    ekplisit dari sumber hukum Islam yakni Al Quran dan Hadis. Bagi Abduh

    salah satu sebab kemunduran umat Islam adalah karena adanya budaya

    jumud yang sangat kokoh dikalangan umat Islam, salah bentuk kejumudan

    itu adalah kebekuan dalam memahami ajaran-ajaran Islam yang bersumber

    dari Al Quran dan Hadis. Masih menurut Abduh, fanatisme terhadap para

    mujtahid seperti Imam Syafii, Maliki, Hambali dan Hanafi juga

    merupakan salah satu sebab mengapa budaya jumud lahir dan berkembang

  • dengan subur dikalangan umat Islam.28

    Dari uraian singkat tentang

    Muhammad Abduh, di dapatkan sebuah titik temu antara Abduh dan

    Ahmad Dahlan yakni kedua tokoh tersebut tidak mendikotomikan antara

    ilmu umum (barat) dengan ilmu agama. Serta kedua tokoh tersebut

    memiliki kesamaan tentang pentingnya sebuah ijtihad. Masih dalam

    kerangka kesamaan berfikir antara Abduh dan Ahmad Dahlan, kedua

    tokoh tersebut merupakan tokoh yang sama-sama tidak berafiliasi terhadap

    salah satu empat mazhab imam (bebas mazhab)

    2. Jamal al-Din al-Afghani. Merupakan tokoh perintis gerakan anti

    imperialisme barat, karena sikapnya yang anti terhadap imperealisme barat

    maka Afghani mengeluarkan sebuah gagasan politik yang bernama Pan

    Islamisme. Pada saat tinggal di Paris Afghani bersama Muhammad Abduh

    mendirikan sebuah perkumpulan berskala internasional yang diberi nama

    Al-Urwah al-Wusqha. Adapun tujuan didirikan organisasi tersebut adalah

    untuk mengembalikan kejayaan serta martabat Islam, membersihkan umat

    Islam dari praktik penyimpangan serta membebaskan umat Islam dari

    praktik imperialisme barat. Afghani merupakan tokoh muslim modernis

    yang menginginkan perumusan ulang terhadap warisan masa lampau,

    seperti kehidupan nabi dan kehidupan generasi salaf dengan

    menghidupkan semangat ijtihad. Melalui pembaharuan Afghani meyakini

    umat Islam akan menjadi kuat dalam melawan dominasi barat. Seperti

    tokoh modernis lainnya, Afghani pada hakikatnya ingin menjadikan Islam

    28 Yunan Yusuf dkk, Ensiklopedi Muhammadiyah (Jakarta : Rajawali Press, 2005), h. 1-3.

  • sesuai dengan pemikiran barat modern dan ilmu pengetahuan yang

    berkembang ketika itu. Namun diantara sikap moderatnya itu Afghani

    tetap menganjurkan umat Islam tetap memegang teguh sumber hukum

    Islam (al - Quran dan Hadis). Secara umum gagasan yang

    dikumandangkan oleh Afghani adalah, pertama. Membangkitkan

    kesadaran bangsa timur tentang perlunya memahami serta membaca

    penyebab kemunduran umat Islam sekaligus mencari solusi

    penyelesaiannya. Kedua, Menumbuhkan sikap optimisme dikalangan umat

    Islam terhadap potensi kebangkitan yang dimiliki oleh umat Islam. Ketiga,

    mengajak umat Islam untuk kembali kepada sumber ajatan Islam yang

    benar (al- Quran dan Hadis) dan mengikuti praktik kegamamaan Islam

    murni seperti yang dipraktikan oleh generasi salaf. Keempat, membuang

    persepsi dikalangan umat Islam bahwa mereka tidak dapat membangun

    peradaban maju selama berpegang pada ajaran agama. Kelima,

    memberikan akses inforamsi kepada umat Islam tentang perkembangan

    politik, sains, tekhnologi dan budaya masyarakat barat. Keenam,

    menguatkan solidaritas dikalangan umat Islam.29

    Pada point ini terdapat

    titik temu pemikiran antara Ahmad Dahlan dengan Afgahni, titik temu

    tersebut adalah kesamaan tentang keinginan untuk mempraktikan serta

    mengupayakan apa yang disebut dengan Islam murni (salafisme), titik

    temu berikutnya diantara kedua tokoh tersebut adalah adanya kesamaan

    cita-cita yakni ingin merubah nasib serta kondisi umat Islam agar terbebas

    29 Yunan Yusuf dkk, Ensiklopedi Muhammadiyah, h. 7-10.

  • dari berbagai penyakit sosial seperti keterbelakangan, selain itu kedua

    tokoh tersebut pun sama-sama berpedoman kepada Al Quran, Sunnh dan

    Ijtihad dalam melakukan proses perubahan sosial terhadap umat Islam.

    Titik temu kedua tokoh tersebut berikutnya adalah sama-sama mengambil

    sesuatu yang positif dari kebudayaan barat tentang perkembangan ilmu

    pengetahuan dan tekhnologi.

    3. Rasyid Ridha. Berbicara tentang Rasyid Ridha adalah berbicara tentang

    Abduh dan Afghani, mengingat baik Abduh maupun Ridho merupakan

    anak didik dari Afghani. Adapun gambaran umum tentang pemikiran

    Rasyid Ridho adalah, pertama. Paham serta praktik keagamaan umat

    Islam telah menjauh dari ajaran Islam yang suci-murni. Untuk

    mendapatkan kemurnian serta kesucian umat Islam maka umat Islam harus

    dijauhkan dari berbagai bentuk bidah, khurrafat serta syiriq. Kedua,

    kesatuan umat Islam harus bersifat universal, yakni tidak didasarkan atas

    kesatuan bahasa dan bangsa namun haruslah didasarkan atas kesamaan

    iman dan Islam. Umat Islam pun perlu mengedepankan sikap toleransi

    mana kala terjadi perbedaan mazhab diantara umat Islam. Ketiga,.

    perlunya keterlibatan wanita dalam setiap aktifiats kehidupan masyarakat.

    Keempat, budaya sufi yang berkarakter pasif, pasrah terhadap keadaan

    tanpa adanya ikhtiar merupakan sesuatu yang bertentangan dengan Islam,

    karena Islam adalah agama yang dinamis dan serta tidak memiliki ajaran

  • pesimisme.30

    Dari uraian sekilas tentang pikiran Ridha, maka antara Ridho

    dan Ahmad Dahlan memiliki kesamaan pandangan, yakni menyangkut

    tentang pentingnya eksistensi serta partisipasi perempuan dalam berbagai

    sektor kehidupan. Dahlan merupakan tokoh yang sangat menghargai

    terhadap eksistensi perempuan, hal ini dibuktikannya dengan berdirinya

    Aisyiah sebuah organisaasi perempuan dimana organisasi tersebut

    didirikan atas kolaborasi antara Ahmad Dahlan dengan istrinya nyai

    Walidah. Kesamaan lainnya adalah Dahlan pun merupakan tokoh yang

    sangat anti terhadap budaya pasrah terhadap nasib, ini dibuktikan dengan

    praktik keagamaan yang dilakukannya dengan merubah kondisi sosial

    masyarakat ketika ia masih hidup.

    Adapun pokok-pokok pemikiran K.H. Ahmad Dahlan dapat dijabarkan

    sebagai berikut.31

    1. Berorganisasi untuk keteraturan. Manusia sebagai mahluk sosial adalah

    sesuatu yang tidak bisa dibantah, karena manusia merupakan mahluk

    sosial yang tak bisa hidup tanpa orang lain, maka manusia membutuhkan

    manusia (individu) yang lain untuk menjalani proses kehidupan. Dalam

    konteks ini Ahmad Dahlan mengambil sebuah kesimpulan bahwa apa

    yang telah dicita-citakannya tidak mungkin berhasil tanpa melibatkan

    orang lain untuk bergerak secara kolektif. Maka untuk mewujudkan apa

    yang telah dicita-citakannya, Ahmad Dahlan pun mendirikan sebuah

    organisasi yang bernama Muhammadiyah. Dibentuknya organisasi, tidak

    30

    Mustafa Kamal Pasha dan Ahmad Adaby Darban, Muhammadiyah Sebagai Gerakan

    Islam (Yogyakarta : Citra Karsa Mandiri, 2005), h. 64-65. 31 Mulkhan, Warisan Intelektual Ahmad Dahlan, h. 64-65.

  • lain merupakan sebuah alat agar apa yang telah dirumuskan menjadi lebih

    teratur serta terarah baik dalam hal perencanaan maupun dalam hal

    pelaksanaan. Mendirikan persyarikatan Muhammadiyah adalah bentuk

    kongkrit Ahmad Dahlan Dalam menafsirkan perintah Al Quran (Ali

    Imran :104)

    2. Ilmu pengetahuan sebagai sumber pencerahan. Untuk melakukan adaptasi

    serta mampu menghadapi berbagi macam tuntutan zaman, maka ilmu

    pengetahuan merupakan formulasi jitu dalam membaca perubahan zaman.

    Atas dasar pentingnya ilmu pengetahuan, Dahlan pun mendirikan berbagai

    lembaga pendidikan yang memiliki karakter kuat yakni tidak adanya

    dikotomi serta pemisahan antara ilmu umum dan ilmu agama. Dengan

    ilmu pengetahuan maka akan menjauhkan manusia dari budaya taqliq,

    fatalisme. Ketika budaya taqliq serta fatalisme telah terkikis maka

    semangat berijtihad pun akan terbangun

    3. Beragama itu beramal. Agama tanpa amal adalah pincang. Islam sebagai

    agama yang memiliki jargon rahmatan lil alamin, menganjurkan kepada

    umatnya agar menjadikan amal sebagai bagian dari bentuk ketaatan

    terhadap ajaran Islam, al-Quran sering kali menggandengkan kata shloat

    dengan zakat, iman dengan amal. Dengan demikian Islam adalah agama

    yang mementingkan serta mewajibkan umatnya umat melakukan tindakan-

    tindakan praksis salah satu contohnya adalah memberikan sebagian harta

    dijalan Allah. Penolong kesengsaraan umum adalah amalan kongkrit

    Ahmad Dahlan didalam kehidupan.

  • 4. Al - Quran harus berbanding lurus dengan perbuatan. Bagi Dahlan Al

    Quran bukanlah kitab suci yang hanya sekedar untuk dibaca, dihafalkan,

    serta difahami, tetapi lebih dari itu, Al - Quran perlu dipraktikan. Ahmad

    Dahlan memiliki lima cara untuk memahmi Al - Quran, pertama,

    mengerti artinya. Kedua, memahami tafsir dan maknanya. Ketiga, jika

    mendapatkan larangan dari Al - Quran bertanyalah kepada diri sendiri,

    apakah tersebut telah ditingglkan. Keempat, jikalau mendapatkan perintah

    perbuatan dari Al Quran bertanyalah kepada diri sendiri, apakah perintah

    berbuat tersebut telah dilaksanakan. Kelima, jikalau yang keempat belum

    teralisir maka janganlah mempelajari ayat Al Quran yang lain.

    5. Berjuang dan beramal memerlukan sasaran. Untuk mewujudkan cita-cita

    perjuangan maka dibutuhkan sasaran perjuangan. Adapun sasaran

    perjuangan (dawah dan amal) Ahmad Dahlan adalah orang-orang fakir

    miskin, mustadhafin. Dilakukan salah satunya dengan memberikan

    santuan sosial. Sasaran berikutnya adalah para pemilik harta, upaya yang

    dilakukan adalah dengan membangun kesadaran para pemilik harta agar

    secara ikhlas menyisihkan sebagian harta yang dimilikinya. Sasaran

    berikutnya adalah kaum intelektual, cara yang ditempuh dengan

    melakukan dialog serta memberikan ceramah dihadapan pengurus Budi

    Utomo.

    6. Kembali kepada Al Quran dan Sunnah. Alquran yang merupakan

    panduan serta pedoman didalam kehidupan merupakan sumber inspiarsi

    didalam kehidupan, jikalau tidak ditemukan kaidah hukum secara eksplisit

  • maka ditentukan berdasarkan nalar dengan mempergunakan pikiran logis

    serta ijtima dan qiyas.

    Adapun buku-buku yang dibaca dan menjadi inspirasi K.H. Ahmad

    Dahlan adalah;32

    1. Risalah Tauhid karangan Muhammad Abduh

    2. Tafsir Djuz Amma karangan Muhammad Abduh

    3. Kansul Ulum

    4. Dairatur-Maarif karangan Farid Wadjidi

    5. Fil Bidah karangan Ibnu Taimiyah

    6. Al Islam wan Nasrannijah karangan Muhammad Abduh

    7. Idharulhaq karangan Rahmatullah Al Hindi

    8. Kitab Almanar

    9. Kitab Al Urwatul Wusqo

    10. Kitab Syubuhatunnashara wal Hudjatul Islam karangan Muhammad

    Abduh

    Sebagai tokoh yang populer dengan ikon pembaharuan Islam,

    sepanjang hidupnya Ahmad Dahlan berupaya melakukan agenda pembaharuan

    Islam dalam berbagai sektor kehidupan. Adapun agenda pembaharuan Islam

    yang berhasil dilakukan oleh Ahmad Dahlan adalah sebagai berikut ;

    1 Keagamaan. Karena Dahlan meyakini sumber hukum dalam Islam adalah

    al-Quran dan Hadits, maka sebagai konsekuensinya Dahlan

    memperkenalkan gerakan Islam tanpa mazhab sebagai upaya

    32

    Solichin Salam, K.H. Ahmad Dahlan Reformer Islam Indonesia (Jakarta : Jayamurni,

    1963), h. 22.

  • meminimalisir budaya fanatisme, sehingga pintu ijtihad terbuka lebar

    dikalangan umat Islam. Selain menggagas Islam tanpa mazhab Dahlan pun

    melakukan pembaharuan dalam hal ibadah merubah arah kiblat mesjid

    keraton. Memperkenalkan Islam murni, dengan menolak pemujaan

    terhadap barang-barang, bangunan yang dianggap pusaka serta keramat,

    meneguhkan prinsip bahwa Allah merupakan satu-satu Nya untuk

    meminta dan memohon, mempraktikan khutbah pada saat ibadah Sholat

    Jumat tanpa menggunakan bahasa arab.

    2. Pendidikan. Menghapus dikotomi antara ilmu dunia dengan ilmu agama,

    kemudian menggabungkan antara pelajaran ilmu umum dengan ilmu agama.

    Merubah sistem surau dengan sistem klasikal.

    3. Kesehatan. Merubah kebiasaan masyarakat, dari berobat kepada dukun,

    mengunjungi tempat keramat. Menjadi berobat kepada dokter serta

    mengunjungi klinik atau rumah sakit.

    4. Pemberdayaan perempuan. Bagi Ahmad Dahlan perempuan bukanlah

    mahluk yang harus dimarginalkan, perempuan mempunyai hak yang sama

    dengan laki-laki untuk beraktifitas dan berkreatifitas. Sebagai bentuk

    komitmennya terhadap pemberdayaan perempuan, Dahlan mendirikan

    perkumpulan perempuan bernama Sapa Tresna. Dalam perjalanannya Sapa

    Tresna berubah menjadi bagaian / badan khusus wanita dalam

    Muhammadiyah yang bernama Aisyiyah. Tak cukup sampai disitu,

    Dahlan pun mendatangkan guru khusus dari Bandung yang bernama Jeffer

    Akik untuk mengajari menjahit serta keterampilan tangan, merias diri.

  • Bahkan dan pun memberikan pelajaran retorika, ia pun mendirikan

    musholla khusus perempuan, memberikan kesempatan kepada perempuan

    untuk mengelola secara otonom Aisyiyah.33

    5. Kebenaran manusia adalah relatif. Bagi Ahmad Dahlan kebenaran manusia

    tidaklah bersifat absolut. Karena kebenaran manusia bersifat relatif, maka

    K.H. Ahmad Dahlan menegaskan sumber kebenaran bisa berasal dari

    orang yang kita anggap lawan. Untuk menunjukan pemikirannya tersebut,

    K.H. Ahmad Dahlan sering melakukan diskusi, debat dengan pendeta

    kristiani. Dalam perjalanan hidupnya, Ahmad Dahlan pernah diskusi

    dengan Pastor Van lith, Pastor Van Driesse, Pastor Domnie Bakker, Pastor

    Dr Zwinjer. Bahkan pada saat pertemuannya dengan Pastor Domnie

    Bakker, Ahmad Dahlan membuat pernyataan ;

    Marilah kita sama-sama keluar dari agama, kemudian mencari,

    menyelidiki agama mana yang paling benar. Kalau ternyata kemudian agama Protestan yang benar, saya bersedia masuk agama

    Protestan. Akan tetapi sebaliknya, apabila agama Islam yang benar. Anda pun harus masuk agama Islam.34

    Pernyataan yang sama pun Ahmad Dahlan ucapkan pada saat

    berdiskusi dengan seorang pendeta bernama Dr. Laberton. Dalam diskusi

    dengan Laberton, Ahmad Dahlan membuat pernyataan

    jikalau dalam pembicaraan kita ini nanti ternyata bahwa yang benar

    itu agama Kristen, saya bersedia masuk agama tuan. Bagaimana tuan

    nanti?.Bersediakah tuan masuk Islam, jikalau ternyata agama Islam

    yang benar?.35

    33

    Salam, K.H. Ahmad Dahlan Reformer Islam Indonesia, h. 54. 34

    Salam, K.H. Ahmad Dahlan Reformer Islam Indonesia, h. 55. 35 Salam, K.H. Ahmad Dahlan Reformer Islam Indonesia, h. 56.

  • K.R.H. Hadjid salah satu murid Ahmad Dahlan menegaskan,

    bahwa Ahmad Dahlan menyayangkan sikap sebagian manusia yang

    merasa bahwa kebenaran sejati hanya milik dirinya serta kelompoknya,

    sedang diluar kelompoknya adalah salah. Fenomena tersebut juga terjadi

    pada umat Islam, kelompok Ahlu Sunnah wal Jamaah merasa paling baik,

    sedang kelompok Mutazilah adalah kelompok yang salah.36 Renungan

    Ahmad Dahlan yang merasa risau dengan fenomena aksi monopoli

    kebenaran, terlihat dari renungannya yang ditulis oleh Hadjid

    kebayakan diantara manusia berwatak angkuh dan takabur,

    mereka mengambil keputusan sendiri-sendiri.37

    Tak hanya bergaul dengan pendeta kristen, Dahlan pun bertemen

    dan bergaul dengan seorang dokter kristen yang bernama Ofringa. Bahkan

    Ofringa pernah menasehati Ahmad Dahlan sebagai seorang teman disaat

    beliau sakit akibat kesibukan aktivitasnya

    Saya mengetahui apa yang menjadi cita-cita tuan. Dan sebagai seorang dokter, saya pun mengetahui penyakit yang kiai derita.

    Penyakit kiai ini tidak memerlukan titirah, tapi cukup di rumah saja. Sakit kiai ini hanya memerlukan istirahat, lainnya tidak.38

    Karena penganut Islam inklusif, maka wajar ada salah seorang

    dokter kristen yang bernama van de Borne memberikan respon terhadap

    pribadi Ahmad Dahlan kepada keluarganya ;

    Kamu sekalian beruntung mempunyai K.H. Ahmad Dahlan ini.

    Beliau bukanlah sembarang orang. Saya baru sekali ini menjumpai

    seorang yang sifat-sifatnya demikian. Andai kata tanah Jawa

    36

    K.R.H. Hadjid, Falsafah Pelajaran K.H. Ahmad Dahlan Pendiri Gerakan

    Muhammadiyah (Yogyakarta : Siaran), h. 11. 37

    K.R.H. Hadjid, Falsafah Pelajaran K.H. Ahmad Dahlan, h. 9. 38 Salam, K.H. Ahmad Dahlan Reformer Islam Indonesia, h. 26.

  • (Indonesia) mempunyai orang demikian ini tiga saja, saya percaya

    tanah Jawa akan beruntung sekali dan berbahagia.39

    Selain berdialog serta berdiskusi dengan tokokh kristiani Ahmad

    Dahlan pun melakukan hal yang sama dengan kelompok yang berhaluan

    kiri. Ahmad Dahlan pernah memberi ruang untuk berdikusi dan berdialog

    kepada Indisch Sociaal Democratische Partij (kemudian berubah nama

    menjadi Partai Komunis Indonesia) untuk membahas kebijakan represif

    pemerintah Belanda serta untuk menerangkan seputar wacana sosialisme.40

    Kesempatan tersebut pun kemudian tidak disia-siakan oleh ISDV, adalah

    Semaun serta Darsono yang kemudian menghadiri forum yang telah

    disediakan oleh Ahmad Dahlan.

    6. Memperkenalkan metodelogi hisab dalam menentukan 1 Ramadhan

    dan 1 Syawal. Sekaligus mempelopori aktifitas sholat hari raya Idul

    Fitri mau pun Idul Adha di lapangan terbuka.41

    7. Memprakasai pendirian badan penyelenggara haji. Ada pun badan

    yang didirikan oleh Ahmad Dahlan Bagian Penolong Haji.42

    Dengan

    aktifiats, mencarikan sarana transportasi, pemukiaman serta bimbingan

    haji baik pada saat di tanah air maupun pada saat di tanah suci.

    39

    Salam, K.H. Ahmad Dahlan Reformer Islam Indonesia, h. 25. 40

    Jainuri, Ideologi Kaum Reformis, h. 115. 41

    Hadikusuma, Aliran Pembaharuan Islam, h. 80. 42

    Muhammad Syoedja, Cerita Tentang K.H. Ahmad Dahlan Catatan Haji Muhammad

    Syoeda. h. 118-120 diakses dari www.muhammadiyah.or.id.

  • BAB III

    SOSIALISME DAN SOSIALISME ISLAM

    A. Sejarah dan Pengertian Sosialisme

    Sebelum membahas tentang definisi sosialisme maka terlebih dahulu

    penulis mencoba membahas tentang definisi ideologi, sebagai konsep yang

    terkait dengan sosialisme. Destutt de Tracy merupakan tokoh yang

    mempopulerkan istilah ideologi. Tracy memposisikan ideologi sebagai konsep

    yang berhadap-hadapan dengan agama (konfrontatif), tujuan yang utama

    sudah tentu mencari kebenaran di luar dari ajaran-ajaran agama. Dalam

    kerangka umum ideologi didefinisikan

    Suatu sistem kepercayaan yang memuat nilai-nilai

    kepercayaan dan di organisir secara rapih sebagai basis

    filsafat, sains, program ekonomi-politik yang menjadi

    pandangan hidup, aturan berfikir, merasa, dan bertindak

    individu atau kelompok.

    Jhon Storey mendefinisikan ideologi menjadi beberapa konsepsi

    ideologi. Pertama, ideologi merupakan pelembagaan terhadap sebuah gagasan

    secara sistematis yang kemudian diaktualisasikan oleh sekelompok orang.

    Pengertian seperti ini bisa didapatkan dalam sebuah organisasi partai politik.

    Kedua, ideologi adalah sebuah upaya proganda untuk menenggelamkan serta

    mengalihkan terhadap sebuah realitas tertentu. Pengertian ini bisa dijumpai

    bagaimana adanya upaya politik dari kaum kapitalis bahwa kapitalisme adalah

    kunci tunggal untuk mencapai kebahagiaan dan kemakmuran tanpa

  • memperhatikan berbagai kelemahan dari sistem kapitalisme. Hal ini tentu saja

    di lakukan dengan seleksi yang sangat ketat ketika hendak di tampilkan di

    hadapan publik. Ketiga, ideologi bisa di kaitkan dengan defenisi kedua namun

    tergantung motifnya. Yakni memiliki tujuan bagaimana meraih simpati publik

    terhadap sebuah pemikiran, program yang dimiliki oleh ideologi tertentu serta

    kelompok ideologis tertentu. Keempat, ideologi bukan hanya pelembagaan

    gagasan namun dalam kerangka praktik didalam kehidupan sehari-hari.

    Terkadang aktifitas manusia sehari-hari seperti kebudayaan yang berkembang

    dan di praktikan didalam kehidupan sehari-hari, sebagai salah satu contoh

    adalah praktik serta faham keagamaan yang di jalankan dan di yakini memiliki

    relasi ideologis

    Sedangkan dalam kamus Bahasa Indonesia ideologi didefinisikan

    menjadi tiga definisi

    Pertama kumpulan konsep yang tersistematis yang dijadikan asas

    pendapat yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan

    hidup. Kedua, cara berfikir seseorang atau suatu golongan. Ketiga,

    paham, teori yang berpadu kedalam satu program sosial-politik.

    Ramlan Subakti mendefinesikan ideololgi dengan dua pendekatan

    yakni fungsional dan struktural. Dalam konteks fungsional ideologi di artikan

    sebagai seperangkat ide tentang cita-cita bersama (kebaikan). Ideologi secara

    fungsional di klasifikasikan menjadi dua tipe yakni doktrinal serta

    pragmatisme. Ideologi di katakan doktrinal manakala gagasan yang

    tergandung di dalam ideologi di strukturkan secara detail kemudian di

    doktrinkan kepada masyarakat dan atau para penganut ideologi tersebut.

    Ketika ideologi telah didoktrinkan (terlaksana) maka langkah yang ditempuh

  • adalah evaluasi serta monitoring. Sedangkan ideologi melalui pendekatan

    struktural di artikan sebagai sistem pembenaran (legitimasi).

    Dengan demikian ideologi adalah sekumpulan gagasan yang terdiri

    dari sistem keyakinan, tujuan serta cita-cita yang berfungsi sebagai alat

    pembenaran, pemersatu serta pusat rujukan dalam fikir dan bertindak (sumber

    pengetahuan)

    Sosialisme secara bahasa (etymologi) berasal dari kata socius yang

    memiliki arti teman atau sahabat dengan demikian sosialisme adalah faham

    yang mengedepankan pertemanan atau persahabatan sebagai pandangan

    hidup. Kata sosialisme muncul pertama kali pada tahun 1827 dalam sebuah

    majalah Cooperative Magazine, kemudian kata sosialisme muncul pula pada

    jurnal La Globe tahun 1832. Pemaknaan sosialisme pada majalah serta jurnal

    tersebut memiliki keragaman, namun secara garis besar bermakna sebuah

    sistim masyarakat kolektif yang lebih menekankan kooperatif ketimbang

    kompetitif, sosiabilitis melawan pemenuhan diri yang individualisme, kontrol

    sosial terhadap praktik akumulasi serta pemakaian harta pribadi, persamaan

    ekonomi menurut penghargaan pada kebaikan, pengahargaan yang dinilai

    berdasarkan kebutuhan.

    Sebelum muncul istilah pada majalah Cooporative serta jurnal Globe,

    secara konseptual sosialisme telah muncul pada era peradaban Yunani di mana

    Plato menjabarkan pemikiran idealnya tentang sebuah negara. Negara ideal

    dalam bayangan Plato akan tercipta manakala negara mampu mengawasi serta

    menjadi institusi yang sangat kuat (dominan) dalam hal pengendalian

  • kepemilikan harta benda baik untuk kalangan pejabat, elit politik hingga

    rakyat biasa. Dalam pandangan Plato negara menjamin semua kebutuhan

    penguasa, pemenuhan kebutuhan tersebut dimaksudkan agar penguasa

    memiliki komitmen serta waktu penuh untuk mengurus masyarakat. Maka

    ketika segala kebutuhan telah dipenuhi, penguasa tidak lagi di perkenankan

    memiliki harta kekayaan yang bersifat pribadi (kepemilikan pribadi).

    Pengendalian serta pengontrolan terhadap kepemilikan pribadi bagi Plato

    memiliki tujuan untuk mencegah budaya rakus di masyarakat serta mencegah

    konflik dan disharmoni dikalangan masyarakat yang dicirikan dengan

    hilangnya sikap persaudaraan serta kesenangan yang merupakan kebutuhan

    manusia. Sebagai seorang filosof politik, Plato pun telah mencetuskan

    pembagian kelas sebelum Karl Marx. Plato membagi kelas yang terdiri dari

    kelas pembantu yakni kelompok militer, kelas penguasa beserta pembantunya

    serta kelas golongan karya.

    Ideologi sosialisme merupakan ideologi yang berkembang di Eropa

    terutama Inggris dan Perancis pada saat revolusi industri dikedua negara

    tersebut. Sosialisme di Inggris maupun Perancis mengalami fase

    perkembangan yang bervariatif. Sosialisme di Inggris yang cukup menjadi

    wacana pada tahap awal adalah sosialisme utopia yang digambarkan oleh

    Thomas More (1478-1535). Istilah Utopia diambil dari hasil pemikiran More

    yang mendambakan sebuah negeri impian. Ada pun gambaran negeri impian

    adalah masyarakat tinggal bersama dalam tempat yang sama, makan serta

  • kebutuhan disedikan bersama, hingga semua kepemilikan menjadi

    kepemilikan bersama.

    Fase perkembangan setelah sosialisme utopia adalah sosialisme

    komunitas kolektif. Sosialisme ini di kumandangkan oleh Robert Owen (1771-

    1858) yang merupakan penggerak sosialisme di Inggris, Charles Fourier

    (1772-1837) dan Louis Blanc (1811-1882). Sosialisme komunitas-kolektif

    adalah sebuah sosialisme yang lahir dari kritik terhadap sosialisme utopia

    yang di anggap tidak mungkin teralisir bahkan dapat di katakan khayalan

    politik.

    Pemikiran Robert Owen tentang sosialisme komunitas-kolektif di

    tuangkan dalam karyanya yang berjudul The New View Society (1816), Owen

    merupakan pengusaha Inggris yang menginginkan ada keterlibatan negara

    dalam pembangunan ekonomi masyarakat berdasarkan sistem kerjasama

    (koperasi), untuk mewujudkan gagasannya Owen membuat sebuah proyek di

    berapa tempat di antaranya Indiana Amerika Serikat. Adapun yang menjadi

    salah satu basis pemikiran sosialisme Owen adalah kritik terhadp praktik

    industri yang mementingkan diri sendiri, jauh dari nilai-nilai kemanusiaan

    yang mengakibatkan penurunan derajat manusia. Bagi Owen bekerja adalah

    hak rakyat, dan ekonomi koperasi akan mampu mendidik serta memperbaiki

    moral manusia.

    Sebagai pengusaha Owen menginginkan adanya sistem ekonomi yang

    lebih berkeadilan serta menolak budaya eksploitasi manusia yang

    mengatasnamakan keuntungan. Selain itu Owen ingin memperjuangkan

  • bahwa manusia maupun buruh memiliki hak-hak kemanusiaan yang harus di

    tegakkan. Walaupun manusia berupaya mengejar keuntungan ekonomi namun

    hak-hak manusia harus tetap di jaga.

    Selain Owen, ada pula nama Charles Fourier seorang tokoh sosialis

    Perancis yang memiliki kesamaan ide dengan Owen. Karakteristik sosialis

    Charles di tuangkan dalam sebuah kerangka dasar bahwa hidup dan bekerja

    haruslah menyenangkan, dan untuk mendapatkan kesenangan dalam bekerja,

    maka manusia harus membentuk komunitas yang dikembangkan atas nilai-

    nilai kerjasama. Ketika komunitas telah terbentuk serta nilai-nilai kerjasama

    telah dibangun, tahapan berikutnya adalah setiap manusia harus memiliki

    sarana serta alat untuk bekerja secara produktif.

    Terkait dengan tugas komunitas, Charles menjelaskan tentang

    beberapa tugas dari sebuah komunitas. Tugas pertama adalah mengelola kerja

    yang sesuai dengan kebutuhan anggota komunitas. Komunitas bertugas

    menjamin agar setiap kebutuhan hidup anggotanya terpenuhi. Adapun jumlah

    komunitas yang ideal menurut Charles adalah sekitar 1600 penduduk.

    Untuk merealisasikan gagasannya, Charles membuat sebuah proyek

    seperti halnya Robert Owen. Proyek Charles bernama phalanax. Adapun

    fokus dari proyek dari Charles adalah daerah pertanian. Dalam proyeknya

    tersebut Charles menegaskan bahwa setiap individu bekerja harus sesuai

    dengan kesukaan, kecakapan serta bakat yang di miliki setiap individu yang

    merupakan anggota komunitas. Tak lupa Charles melakukan distribusi

    keuntungan dengan rincian pekerja mendapatkan 5/12 bagian, manajer

  • memperoleh 4/12 bagian, dan pemilik modal mendapatkan bagian sebesar

    3/12 bagian.

    Selain Charles, Perancis pun memiliki tokoh sosialis yang bernama

    Louis Blanc (1811-1882) yang merupakan putra dari anak pegawai kelas

    rendah di Perancis. Gagasan besar sosialisme Blanc adalah perlunya intervensi

    anggaran negara dalam pembentukan unit ekonomi. Walau negara sebagai

    pihak pemberi modal, namun aktifitas ekonomi harus dijalankan serta di

    kelola oleh pekerja. Ketika para pekerja telah membayar konpensasi dari uang

    yang di keluarkan oleh negara maka hasil dari seluruh keuntungan di serahkan

    sepenuhnya kepada pekerja dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup. Selain

    menyediakan anggaran untuk mesin serta kebutuhan produksi negara pun

    harus memikirkan uang pensiun para pekerja.

    Perancis yang merupakan salah satu pusat perkembangan ideologi

    sosialis memiliki pula tokoh sosialis utopia. Jikalau Inggris memiliki Thomas

    More, maka Perancis memiliki Saint Simon (1760-1825). Konsep dasar

    sosialis yang menjadi pemikiran Simon adalah bahwa setiap manusia berhak

    mendapatkan dan memiliki kekayaan, selama hasil kekayaan serta

    keuntungannya itu tidak diperoleh melalui cara-cara yang kurang baik. Setiap

    kekayaan yang di miliki setiap manusia harus di kelola serta di distribusikan

    dengan baik kepada setiap manusia. Selain itu Simon menegaskan bahwa

    setiap manusia berhak untuk mendapatkan kekayaan serta penghargaan secara

    layak ketika manusia telah bekerja keras. Simon pun menegaskan bahwa

  • kekayaan yang melekat, yang di miliki setiap manusia memiliki tanggung

    jawab sosial dari kekayaan yang dimilikinya.

    Setelah sosialisme di Inggris dan Perancis mengalami kemunduran,

    maka tampilah Karl Marx (1818-1883) yang menganggap pemikiran serta

    konsep sosialisme para pendahulunya di anggap sangat utopis serta tidak

    memiliki kerangak teori serta basis filsafat yang komprehensif. Marx pun

    kemudian populer sebagai bapak sosialis ilmiah.

    Berbicara tentang Marx, maka kita akan menemukan sebuah pemikiran

    yang kental akan nuansa konflik serta pertentangan. Secara umum Marx

    mengemukakan pemikiran sosialisme kedalam beberapa teori. Teori yang

    menyangkut konflik yang cukup populer adalah teori pertentangan kelas.

    Dalam terori ini, Marx menegaskan bahwa kehidupan dibumi adalah

    kehidupan yang diwarnai oleh pertentangan dan atau pertarungan sosial antar

    kelas. Kelas yang dimaksud oleh Marx adalah bahwa kelas yang dibawah akan

    selalu melakukan aksi resistensi terhadap kelas yang di atas dalam rangka

    pemenuhan kesejahteraan

    Salah satu pemikiran Marx yang juga menjadi basis pemikirannya

    adalah materialisme historis. Dalam pemikiranya tersebut, Marx menganggap

    bahwa relasi ekonomi merupakan faktor utama dalam membentuk wajah

    sebuah sejarah. Dengan demikian faktor ekonomi merupakan faktor tunggal

    serta faktor penting dalam membuat arah serta wajah sejarah. Karena faktor

    ekonomi merupakan faktor penentu maka dalam pandangan Marx sistem

  • sosial, politik, budaya bahkan agama di tentukan atau akan mengikuti struktur

    serta relasi ekonomi.

    Selain materialisme histroris, ada pula materialisme dialektik yang

    menjadi salah satu basis pemikiran Marx. Materialisme dialektik adalah

    pemikiran Marx yang menegaskan bahwa materi sebagai satu-satunya realitas,

    dari proses realitas tersebut kemudian muncullah sebuah pertentangan. Proses

    pertentangan terlahir sebagai wujud dari gerakan materi yang bersifat

    dialektis. Adapun materialisme yang dimaksud oleh Marx adalah sumber

    keberadaan benda-benda alamiah yang selalu bergerak dinamis tanpa ada

    proses berhenti.

    Selain pemikiran tentang materialisme historis dan materialisme

    dialektik, Marx pun mengumandangkan tentang perlunya revolusi politik yang

    dilakukan secara radikal bahkan jikalau perlu dilakukan dengan kekerasan.

    Tujuan utama dari revolusi sosial adalah menjungkirbalikan kekuasaan dari

    tangan borjuis ke tangan kaum proletar. Revolusi bisa berhasil manakala kaum

    proletar telah memiliki kesadaran serta keyakinan bahwa mereka telah

    tertindas. Untuk itu perlu di adakan sebuah gerakan revolusi yang bertujuan

    menjungkirbalikan keadaan. Untuk meembangun kekuatan revolusi maka

    sebuah tim lingkar inti yang bertugas melakukan propaganda dan agitasi.

    Tugas tersebut di lakukan oleh kelompok yang bernama diktator proletar.

    Memasuki abad 20, Sosialisme Marx tidak otomatis mati secara

    alamiah namun masih memiliki pengikut setia, salah satu pengkiut setianya

    adalah Vladimir Illich Lenin (1870-1924). Lenin menjadi pembicaraan karena

  • keahlian menerjemahkan pemikiran Marx yang ia tuangkan dalam karyanya

    yang berjudul The Development of Capitalism in Rusia, The Highest Stage of

    Capitalism serta What Is to Be Done.

    Secara umum pemikiran Marx dengan Lenin memang memiliki

    kesamaan, kesamaan itu diantaranya adalah Lenin menghendaki perebutan

    kekuasaan sebagai modal utama dalam melakukan perubahan. Untuk

    melakukan revolusi dalam rangka pengambil alihan kekuasaan Lenin

    menganggap penting sayap politik dalam bentuk organisasi atau serikat. Lenin

    beranggapan dengan kekuatan yang kecil namun apabila diorganisir serta

    dikelola secar rapih yang diimbangi oleh disiplin yang kuat maka kekuasan

    dapat diraih. Untuk membangun cita-citanya tersebut Lenin menyatakan

    bahwa tugas utama kepemimpian komunis serta kaum revolusioner hanyalah

    satu yakni menghantam, menyerang serta menghancurkan kekuatan sistem

    politik status quo. Setelah kekuasaan berhasil di rebut maka tugas berikutnya

    adalah mengganti sistem politik status quo dengan sistem berdasarkan prinsip-

    prinsip komunisme. Kesamaan pemikiran lainnya antara Marx dengan Lenin

    adalah kedua tokoh tersebut sama-sama menyakini bahwa politik komunisme

    mampu di terapkan di berbagai belahan dunia.

    Sebagai ahli organisasi serta propaganda, setidaknya ada beberapa

    strategi politik yang di lakukan Lenin dalam rangka mewujudkan cita-citanya.

    Pertama, melakukan propaganda dengan mengeluarkan pernyataan sebagai

    partai rakyat yang akan mengabdi untuk rakyat dengan agenda

    memperjuangnkan demokrasi, kebebasan, dan menghentikan segala praktik

  • ketidak adilan. Kedua, Mengadakan penyusupan ke dalam organisasi buruh,

    partai politik dan pemerintahan, tentara. Tujuan penyusupan tidak lain untuk

    memecah soliditas lawan-lawan politik. Dan cara teakhir adalah cara yang

    memang wajib di tempuh oleh kelompok komunis adalah dengan melakukan

    revolusi politik dengan cara-cara kekerasan.

    Namun di antara persamaan antara Marx dan Lenin, kedua tokoh

    tersebut pun memiliki perbedaan tentang konsepsi diktator proletar. Dalam

    pandang Lenin diktator proletar adalah sebuah konsep pendekatan politik yang

    terkemas dalam sebuah organisasi yang bernama partai komunis, dengan

    demikian partai komunis merupakan representasi kaum ploretar. Asumsi ini di

    bangun oleh Lenin karena ia kurang meyakini terhadap kemampuan politik

    serta kemampuan mengorganisir kaum proletar dalam melaksankan aksi-aksi

    politik. Sementara itu, Marx berpendapat sebaliknya. Diktator ploretar adalah

    lebih bernuansa sistem integrasi ekonomi, selanjutnya Marx menganggap

    bahwa diktator ploretar adalah konsep yang bersifat transisi sementara.

    Seiring perjalanan waktu cita-cita politik komunisme yang

    diperjuangkan oleh Lenin mengalami kemunduran. Puncak dari kemunduran

    tersebut di tandai dengan keluar kebijakan politik yang di gagas Lenin sebagai

    penguasa yakni dengan memperbolehkan kepemilikan pribadi secara terbatas.

    Karena mengalami kegagalan perjuangan memaksa Lenin harus hengkang dari

    Rusia, dan akhirnya Lenin meninggal secara tragis oleh agen intelejen

    pemerintah yang dulu pernah di kuasainya

  • Setelah Lenin meninggal. Sosialisme-komunis kemudian dilajutkan

    oleh penerusnya yakni Stalin, Stalin berhasil melakukan pengambil alih

    kekuasaan ketika melihat lemahnya legitimasi serta dukungan kekuasaan yang

    dimiliki Lenin. Stalin membuat kebijakan di masa kepemimpinanya dengan

    dua kebijakan prioritas yakni pertanian dan industri.

    Konsep kebijakan Stalin secara garis besar menghapuskan kebijakan

    yang dibuat oleh Lenin ketika ia berkuasa. Dalam bidang pertanian, Stalin

    menerapkan kebijakan pertanian kolektif dengan menghapuskan lahan

    kepemilikan pertanian secara individual. Stalin beralasan bahwa kepemilikan

    secara individual bertentangan dengan prinsip politik komunis. Tujuan praktik

    pertanian kolektifitas adalah untuk mempercepat proses produksi. Untuk

    mendukung programnya, petani dibuat kedalam kelompok petani proletar.

    Petani hanya boleh berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama anggota

    proletar. Selain itu tujuan dibentuknya kelompok petani proletar adalah untuk

    mempermudah kontrol produksi serta sepak terjang petani. Selain itu

    keb