islam dan sains dalam pemikiran nurcholish madjid

36
ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Filsafat Islam (S.Fil.I) Disusun Oleh: Nuri Jami’atun Sholihah NIM: 10510040 JURUSAN FILSAFAT AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALI JAGA YOGYAKARTA 2014

Upload: doandung

Post on 15-Jan-2017

262 views

Category:

Documents


24 download

TRANSCRIPT

Page 1: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

ISLAM DAN SAINS

DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Strata Satu Filsafat Islam (S.Fil.I)

Disusun Oleh:

Nuri Jami’atun SholihahNIM: 10510040

JURUSAN FILSAFAT AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALI JAGA

YOGYAKARTA

2014

Page 2: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

11

Nuri Jami'atun Sholihah10510040

Yogyakarta, 22 Januari 2013

!i~~~W :menyatakanrei. 20 ~.

penelitian saya sendiri dan bukan plagiasi dari hasil karya orang lain.

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya ini adalah asli hasil karya atau

NURCHOLISH MADJID

AGAMA DAN SAINS DALAM PEMIKIRANJudul Skripsi

Yogyakarta

Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan KalijagaFakultas

: Filsafat AgamaJurusan

: 10510040.... TT"a. xl~ uvi

: Nuri Jami'atun SholihahNama

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Page 3: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

NUl; Jami'atun SholihabNIM. 10510040

Yogyakarta, 23 Januari 2014

.ang menyatakanMETERAITEMPELI'AIA.K)l,f.!~B~."GL'X IUNGS~TGl zo

menerima konsekueusinya.

Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

keseharian saya. Apabila terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya siap

Menyatakan dengan sungguh-sungguh bahwa saya mengenakan jilbab dalam

: 085764448266No. Telp/Hp

: Gowok Calm Depok Slernan YogyakartaAlamat

: Ushuluddin dan Pemikiran IslamFakultas

: Filsafat AgamaProgram Studi

: 10510040NIM

: Nuri Jamiatun SholihahNama

Yang berta.ndatallgalldibawahiniadalahsaya:

SURA T PERl"ry ATAAN BERJILBAB

Page 4: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

tV

NIP: 19780323 200710 1 003Robby H.

Yogyakarta, 27 Januari 2014

Wassalamu 'alaikum Wr.Wb

Dengan ini kami mengharap agar skripsi/tugas akhir saudaratersebut di atas dapat segera dimunaqasyahkan. Atas perhatiannya kamiucapkan terima kasih.

Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Ushuluddin dan PemikiranIslam Jurusan Filsafat Agama Universitas Islam Negeri Sunan KalijagaYogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SarjanaStrata Satu dalam Filsafat Islam.

Judul skripsi : Agama dan Sains dalam Pemikiran NurcholishMadjid

: Nuri Jami'atun Sholihah: 10510040

NamaNIM

Setelah membaca, meneliti, dan mengoreksi serta menyarankanperbaikan seperlunya, maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara:

Asslamu 'alaikum Wr.Wb

KepadaYth. Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran IslamUIN Sunan KalijagaDi Yogyakarta

Hal : Skripsi Saudari Nuri Jami'atun Sholihah

NOTADINAS

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-UINSK-BM-05-07/RO

aiD

Page 5: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

v

5 Februari 2014

NIP. 197803232007101003

~_LI TT j,

nuuuy fl. 1-\.

TIlVI .MTJNAQASYAH :

Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam un~Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Nuri Jami'atun Sholihah10510040Rabu 05 Februari 201480 (B+)

Yang dipersiapkan dan disusun olehNamaNIMTelah dimunaqasyahkan padaNilai Munaqasyah

PEMIKIRAN NURCHOLISH MADlID

SAn..JSDAN'AGAJviASkripsi/Tugas Akhir dengan judul

Nomor: UIN.02/DU/PP.00.9/45112014PENGESAHAN SkKIPSI

l:lltJFM-UINSK-BM-05-07/ROUniversitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Page 6: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

vi

MOTTO

“Agama tanpa Ilmu buta dan Ilmu tanpaAgama Lumpuh”

Albert Einstein

“Hargailah Ilmu seperti menghargaiAgamamu”

Nuriki

Page 7: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi Ini

Penulis Persembahkan Kepada

Kedua orang tuaku

yang telah melimpahkan kasih sayang dan do’anya

serta kakak-kakakku, keluarga besarku

yang aku cintai,

my lovely yang selalu menguatkanku,

dan tak lupa kepada sahabat-sahabatku

yang terus selalu memberi supportnya

Untuk Almamater Tercinta

Jurusan Filsafat Agama

Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta

Page 8: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

viii

KATA PENGANTAR

حیم حمن الر بسم هللا الرب الع ر الة والسالم على أشرف االنبیآء والمرسلین الحمد المین. الص

د وعلى الھ وصحبھ اجمعین محمPuji dan syukur selalu kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa

menganugerahkan segala rahmat dan

hidayah-Nya. Sholawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi

Muhammad SAW yang telah menuntun manusia menuju jalan kebahagiaan hidup

dunia dan akhirat.

Shalawat beserta salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar

Muhammad Saw yang membimbing umat manusia ke jalan yang di ridhai-Nya.

Skripsi berjudul “Agama dan Sains dalam Pemikiran Nurcholish Madjid” merupakan

karya penulis untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana

Strata Satu dalam Filsafat Agama. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi

ini banyak mendapatkan petunjuk, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penulis mengucapkan

rasa terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Syaifan Nur, MA selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran

Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Bapak Dr. H. Zuhri, S.Ag., M.Ag. selaku Ketua Jurusan Filsafat Agama Fakultas

Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Bapak Robby H Abror, S.Ag., M.Hum. Selaku Seketaris Jurusan Filsafat Agama

Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,

sekaligus Penguji/ ketua sidang dalam munaqasyah skripsi dan dosen pembimbing

saya yang senantiasa membimbing, mengarahkan serta memberi nasihat-nasihat

kepada penyusun dari awal hingga akhir dalam penyusunan skripsi ini.

Page 9: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

viii

4. Bapak Fahruddin Faiz, S,Ag, M.Ag selaku dosen penguji sidang munaqosyah

saya yang telah banyak memberikan kritikan dan saran-saran dalam skripsi

sehingga banyak masukan untuk melengkapi skripsi saya.

5. Bapak Imam Iqbal, S.Fil.I., M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah mulai dari

semester dua hingga akhir dan sekaligus menjadi Penguji/sekretaris dalam sidang

munaqosyah skripsi saya sehingga banyak tulisan-tulisan yang menjadi lebih

sempurna dalam skripsi saya.

6. Bapak Drs. H Abdul Basir Solissa, M.Ag Selaku dosen penasehat akademik yang

telah memberikan bimbingan dan motivasi selama melaksanakan perkuliahan

sampai penyusunan skripsi ini.

7. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta. Khususnya Jurusan Filsafat Agama yang telah

memberikan ilmunya selama penyusun mengikuti perkuliahan.

8. Ayah dan Ibu yang tercinta do’a dan harapan beliau berdua yang membuat

penyusun termotivasi untuk menyelesaikan skripsi ini.

9. Saudara dan keluarga besarku yang senantiasa memberikan dorongan serta

motivasi dalam penyusunan skripsi hingga skripsi ini selesai.

10. My lovely Ricky Arizca Saputra yang tak henti-hentinya selalu memberikan

dukungan dan semangat dalam setiap harinya dalam melakukan penyusunan

skripsi.

11. Sahabat-sahabatku (Prapty, Ita, Wulan, Umi, Ani, Intan, Dyan, Didit, Supriyadi,

Nazi, Mifta Farid, Eko, Gatot ) yang tiada hentinya selalu memberikan semangat

dalam mengerjakan skripsi ini berlangsung.

12. Teman-teman Filsafat Agama yang telah memberikan informasi untuk saling

bertukar pikiran, serta menjadi teman seperjuangan selama ini.

13. Sahabat-sahabatku Palembang yang selalu memberikan dorongan dalam

mengerjakan skripsi saya dan terus belajar menyusun skripsi secara bersama-sama

di perpustakaan.

Page 10: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

viii

14. Teman-teman kost yang selalu memotivasi agar cepat dan serius untuk

mengerjakan skripsi ini serta ibu sari yang selalu menjaga dan memperhatikan

saya secara lebih sebagai pengganti orang tua di rumah.

15. Ustadz dan ustadzah beserta teman-temanku di Pondok Pesantren Nurul Qolam

yang selalu memberikan do’a dan semangat dalam menjalani perkuliahan mulai

awal hingga akhir.

Penulis hanya dapat berdo’a semoga mereka mendapatkan balasan kebaikan

yang berlipat ganda dari Allah SWT dan tercatat sebagai amal shalih. Penulis

menyadari kekeliruan sangat mungkin terjadi dalam penulisan karya ilmiah ini,

karenanya kritik dan saran membangun sangat dibutuhkan demi kesempurnaan

skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan

pembaca pada umumnya dan mendapat ridha Allah SWT.

Yogyakarta, 22 Januari 2013

Penulis

Nuri Jami’atun SholihahNim 10510040

Page 11: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ii

HALAMAN PERNYATAAN BERJILBAB iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING iv

HALAMAN PENGESAHAN v

HALAMAN MOTTO vi

HALAMAN PERSEMBAHAN vii

KATA PENGANTAR viii

DAFTAR ISI xi

ABSTRAK xiii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah 1

B. Rumusan masalah 8

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 8

D. Tinjauan Pustaka 9

E. Metode Penelitian 11

F. Sistematika Pembahasan 14

BAB II : BIOGRAFI NURCHOLISH MADJID

A. Latar Belakang Nurcholish Madjid 16

C. Karya-Karya Nurcholish Madjid 24

D. Pemikiran Nurcholish Madjid 29

B. Kegiatan dan Karier Nurcholish Madjid 22

Page 12: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

BAB III : MODEL HUBUNGAN AGAMA DAN SAINS SECARA UMUM

A. Pengertian Agama dan Sains 33

B. Model Hubungan Agama dan Sains 45

C. Keberadaan Sains dan Agama 58

BAB IV : HUBUNGAN ANTARA AGAMA DAN SAINS DALAM

PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

A. Posisi Al-Qur’an dalam Ilmu Pengetahuan 71

B. Manusia dalam Mengembangkan Ilmu dan Teknologi 75

C. Pandangan Nurcholish Madjid tentang Agama dan Ilmu 79

D. Proposisi Hubungan antara Keilmuan dan Keagamaan 81

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan 94

B. Saran-Saran 96

DAFTAR PUSTAKA 97

CURICULUM VITAE

Page 13: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

xiii

ABSTRAK

Agama dan Sains dalam Pemikiran Nurcholish Madjid. Skripsi. Yogyakarta:Jurusan Filsafat Agama Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN SunanKalijaga Yogyakarta, 2014.

Penelitian ini memiliki latar belakang bahwa banyak sekali yang mengatakanbahwasannya mengapa Agama dan Sains itu berlawanan? Akan tetapi ada beberapatokoh disini yang mengatakan bahwa kedua hal ini adalah suatu kata yang salingmelengkapi dan berhubungan satu sama lain. Yang dimana tidak selamanya bahwaagama itu terpisah dari sains. Yang kemudian dikatakan bahwasannya dari agama kitabelajar memahami arti kehidupan dan dari sains kita belajar mengaplikasikannyadalam kehidupan sehari-hari yang dilakukan oleh manusia.

Dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif yang merupakan penelitianpustaka (Library Research), dengan obyek penelitian agama dan sains, dimanapeneliti mengambil beberapa hal tentang agama dan sains dari pemikiran tokoh-tokohlain selain Nurcholish Madjid. Pengumpulan data dengan mengunakan metodedokumentasi dan analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis isi dankemudian ditarik kesimpulan.

Hasil penelitian ini adalah: Agama dan Sains dalam Pemikiran NurcholishMadjid, yang dikatakan bahwa setiap agama itu mempunyai sisi tersendiri dalamkehidupan manusia, karena agama mengajarkan tentang banyak hal yang dimana kitasebagai muslim diwajibkan untuk menuntut ilmu dan menggunakan akal fikiran kita.Dari ilmu yang diperoleh kemudian kita dipangkau sesuatu hal yang baru, akan tetapisemua yang diciptakan oleh manusia tidak terlepas dari doktrin-doktrin agama.Karena sebelum manusia itu bertindak ia terlebih dahulu mempertebal imannya agartidak menyeleweng dari ajaran agama. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa diantaraagama dan sains itu memang mempunyai keterkaitan antara satu sama lain.

Page 14: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Manusia tidak hanya ingin tahu tapi juga ingin memastikan bahwa apa yang

diketahuinya adalah benar. Manusia memiliki keinginan yang perlu direalisasikan.

Jadi manusia itu sendiri tidak hanya diam begitu saja dalam menjalani kehidupan,

akan tetapi dengan ilmu pengetahuan pun manusia itu sendiri dapat mengetahui apa

yang benar dalam alam semesta ini. Sebenarnya ilmu pengetahuan itu sendiri pun

juga merupakan suatu bentuk dengan pertukaran gagasan dan informasi yang

mengatasi segala batas kebangsaan, ras ideologi, dan juga dengan pengujian

kesimpulan-kesimpulan dari orang lain.

Manusia adalah misteri bagi dirinya sendiri. Agama memberi jawaban

terhadap kegelisahan manusia. Agama memberi harapan tentang kelanjutan hidup

pasca kehidupan dunia. Agama dapat mengajarkan hal-hal yang positif dalam

menjalani kehidupan, jadi ketika ilmu pengetahuan ada maka agama seperti Islam

memunculkan apa hadits-hadits yang apa semestinya harus dilakukan atau tidak

lakukan dalam hukum Islam. Dalam sejarah kehidupan manusia, Islam menjadi

wadah pencarian hidup, kebenaran dan kepastian yang hakiki. Namun, dalam proses

pencarian kebenaran tersebut seringkali kehilangan dinamikanya dan mengkristal

menjadi dogma. Kemudian dogma-dogma ini dilengkapi dengan rangkaian ibadah

yang menjadi “pelipur lara” dan kepatuhan simbolik bagi orang-orang yang beriman.

Page 15: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

2

Dari kedua sisi kehidupan itu sains dan agama saling melengkapi satu sama

lain, yang mana sains itu sendiri yakni dengan cara kita mempelajari ilmu kita dapat

mengetahui bagaimana cara kita dapat membuat sesuatu yang baru beda halnya

dengan agama yang bahwasannya hanya dapat mengetahui suatu hal yang ini dapat

dikatakan baik dan hal yang satunya dapat dikatakan buruk.

Hubungan antara agama dan sains yang hampir sama dikemukakan oleh John

F. Haugh dan fisikawan muslim Mehdi Gholsani. Keduanya berpandangan bahwa

sains dan agama adalah integrated. Apa yang dikatakan oleh sains mengenai alam

mempunyai relevansi dengan pandangan agama. Setidaknya agama mempunyai

pandangan bahwa alam adalah rasional dalam arti mempunyai keteraturan dengan

Tuhan sebagai aktor utamanya, tanpa ide keteraturan ini maka sains tidak akan pernah

ada.1

Armahedi dalam bukunya Ian G. Barbour tentang Menemukan Tuhan dalam

Sains Kontemporer dan Agama mengatakan bahwasannya penerapan sains dalam

dunia modern telah menghasilkan banyak teknologi yang membuat kehidupan

manusia lebih sehat, lebih nyaman, dan lebih aman. Oleh karena itu sains merupakan

sebuah karunia pada manusia yang tak tertandingi sepanjang zaman. Sementara itu,

sains juga merupakan salah satu jalan untuk mencari kebenaran objektif, walaupun

1 Zainal Abidin Bakir “Bagaimana mengintegrasikan Ilmu dan Agama”, dalam Zainal AbidinBakir dkk. (ed), Integrasi Ilmu dan Agama: Interpretasi dan aksi (Bandung: Mizan. 2005), hlm.23-25.

Page 16: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

3

begitu, sains cenderung menjadi otonom sehingga karenanya ia lebih sering

dipandang sebagai satu-satunya jalan menuju kebenaran.2

Namun dalam perjalanan sejarah beberapa abad setelah renaisans, revolusi

sains, diikuti oleh revolusi industri dan revolusi informasi, pengetahuan ilmiah kita

tentang diri dan alam lingkungan kita telah berubah secara tajam. Sayangnya

gambaran yang baru itu, untuk banyak orang cenderung menegasikan gambaran yang

diberikan oleh teologi agama-agama dunia yang manapun. Karena itulah mengapa

agama makin ditinggalkan.

Hal ini terjadi jika kita hanya melihat didataran permukaan. Padahal

seharusnya kita melihat bahwa sebenarnya teologi hanyalah merupakan konstruksi

intelektual manusia yang mencoba memahami pesan-pesan religus para Nabi. Dengan

demikian kita harus berani menghadapkan teologi dan sains dan membuat keduanya

berkembang secara dialektis dan komplementer untuk memecahkan pemasalahan

umat manusia yang ditimbulkan oleh penerapan sains yang semakin maju itu.

Ian Barbour memilih hubungan integrasi. Dia menyatakan bahwa ada dua

varian integrasi yang menggabungkan agama dan sains. Yang pertama disebutnya

sebagai teologi natural dan yang kedua teologi alam. Pada varian teologi natural

menurut Barbour teologi mencari dukungan pada penemuan-penemuan ilmiah,

2 Ian G Barbour, Menemukan Tuhan dalam Sains Kontemporer dan Agama (Bandung :Mizan, 2005), hlm. 9-10.

Page 17: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

4

sedangkan pada varian teologi alam pandangan teologis tentang alam justru harus

diubah disesuaikan dengan penemuan-penemuan sains yang mutakhir tentang alam. 3

Sains tidak menanti abad ke 16 untuk maju secara sistematis. Namun sains

terbentuk sebagai disiplin yang berdiri sendiri hanya menjelang abad ke 16 dan ke 17,

sains itu bukan tanpa susah payah telah melepaskan diri dari filsafat dan teologi.

Tetapi bukankah dia menuntut suatu kebebasan yang berbahaya. Kecurigaan orang-

orang religius tertentu terhadap sains dan keberaniaannya, untuk sebagian pendapat

diterangkan dalam konteks ini tidak mudah melepaskan diri dari beban sejarah.4

F. Russo, ahli sejarah ilmu pengetahuan menulis “Dalam suatu dunia yang

terdahulu lebih dianggap sebagai suatu “lembah air mata” daripada suatu tempat

perkembangan manusia dan dimana manusia dikuasai secara total oleh alam semesta

maka secara umum agama tampak seperti satu-satunya jalan keselamatan bagi

manusia.” Dalam kesengsaraan, dalam kekurangan, manusia pada masa lampau

berpaling secara spontan kepada Allah, untuk penyembuhan penyakit-penyakit untuk

sukses dalam perusahaan dan lain-lain. Tetapi dewasa ini, teknik dapat meramalkan

hujan bahkan menyebabkannya, tehnik juga menciptakan obat-obat yang efisien

untuk melawan penyakit-penyakit. Harus diakui bahwa sebenarnya banyak orang,

agama dahulu dianggap terutama sebagai suatu jawaban terhadap kebutuhan-

3 Ian G Barbour, Menemukan Tuhan dalam Sains Kontemporer dan Agama… hlm. 11.

4 Louis Leahy, Sains dan Agama dalam Konteks Zaman Ini (Yogyakarta: Kanisius, 1997),hlm. 20-21.

Page 18: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

5

kebutuhan mereka yang paling material. Justru kebutuhan-kebutuhan semacam inilah

dipenuhi oleh teknologi.5

Pada umumnya sains melawan agama kalau dia bersifat materialistis.

Materialisme dalam bidang sains bernama “sientisme”. “Sientisme” itu bisa

dideskripsikan sebagai berikut: Sesuai dengan rasionalis yang memandang inteligensi

manusia sebagai ukuran seluruh inteligibilitas, “sientisme” membatasi rasionalisme

tersebut dalam batas-batas ilmu pengetahuan alam semesta saja, sehingga roh

manusia sendiri direduksikan sampai dimensi “ilmiah”. Itulah sebabnya mengapa

sientisme mengandung pengingkaran segala metafisika, sejauh metafisika berpretensi

mengemukakan dalam kenyataan data yang berbeda dengan hubungan-hubungan

ilmiah, karena prasangka itu maka sientisme menjadi suatu ateisme. Dengan ajaran

filosofis materialismenya, sientisme tidak boleh mengakui apa-apa yang tidak bersifat

spasio temporal. Allah dan dimensi spritual manusia diangkat karena tidak ril.

Mengapa tidak ril karena diluar kategori fenomena spasio temporal. Kata-kata pendek

mengenai sientisme ini untuk sementara cukup karena kita akan menilainya kembali

dalam konteks orientasi baru dalam sains kontemporer.6

Dalam dialog antara agama dan sains, sumbangan apa saja yang disajikan para

ahli biologi, kalau kita tahu bahwa banyak ahli dari disiplin itu (tetapi sama sekali

5 Louis Leahy, Sains dan Agama dalam Konteks Zaman Ini… hlm. 21-22.

6 Louis Leahy, Sains dan Agama dalam Konteks Zaman Ini… hlm. 23-24.

Page 19: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

6

bukan kebanyakan) cenderung untuk melihat dalam evolusi kosmos semacam “cerita

yang diceritakan oleh seorang gila” bagi teologi dan filsafat ketuhanan suatu dunia

evolusionis merupakan suatu dunia yang dianugerahi oleh sang pencipta kemampuan

untuk menyusun dirinya sendiri. Pada umumnya diakui dewasa ini kegiatan

menciptakan (dari pihak Allah) menyangkut suatu limitasi kemahakuasaannya suatu

“kenosis” artinya alam semesta atau dunia diberi suatu eksistensi otentik yang

berbeda dari eksistensi allah sendiri (berlainan dengan panteisme).

Manusia diciptakan Allah dengan akal pikiran yang tinggi hingga memiliki

kemampuan untuk mengolah alam semesta dan isi-isinya bagi keperluan dan

kemanfaatan manusia, dengan sains yang dapat diperoleh manusia dengan akal

pikirannya. Inilah yag dinamai sains, teknik dan teknologi. Al-Qur’an menerangkan

firman Allah, bahwa alam semesta atau dunia ini diciptakan oleh Allah dengan

maksud tertentu. Demikian pula manusia diciptakan dipermukaan bumi mengandung

tugas atau fungsi tertentu yakni beribadah dengan berbagai macam aspeknya.

Sains dan teknologi tidak dikembangkan oleh satu orang, atau satu kelompok

manusia. Tetapi sepanjang sejarah umat manusia, teknik dan teknologi berkembang

setapak demi setapak. Teknik, teknologi meledak pada abad 19 sampai sekarang.

Dengan jelas tampak perencanaan Tuhan yang maha kuasa dalam terciptanya alam

Page 20: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

7

atau dunia ini. Yakni manusia diberi alam dengan isinya dan juga keterampilan untuk

mengolahnya, supaya mampu menjalankan fungsinya dengan sebaik-baiknya.7

Nurcholish Majdid megatakan bahwa Allah menjadikan alam ini lebih rendah

dari pada manusia. Segi logik doktrin ini ialah pertama, manusia adalah puncak

ciptaan Allah, maka seluruh alam berada dalam martabat yang lebih rendah daripada

manusia, kedua, alam itu sendiri sebagaimana telah dikemukakan adalah untuk dapat

dimanfaatkan bagi manusia. Ketiga manusia harus menjadikan alam itu sebagai objek

kajiannya. Keempat, dengan membuat alam ini lebih rendah daripada manusia, maka

alam itu menjadi objek yang terbuka bagi manusia. Oleh karena itu, perbuatan

melawan martabat manusia yang paling merusak ialah jika manusia menempatkan

alam atau gejala alam lebih tinggi daripadanya diri sendiri. Sebagai puncak ciptaan

Tuhan manusia harus melihat “ke bawah” (tanpa berarti menghina) kepada ciptaan

lain. Dengan begitu hubungan manusia dan alam sejalan dengan “rencana” dan

“desain” Tuhan yaitu bahwa alam berkedudukan untuk dimanfaatkan manusia bagi

kepentingannya dalam makna yang seluas-luasnya.8

Sains yang membicarakan kenyataan-kenyataan dan gejala-gejala sedangkan

agama membicarakan hubungan Tuhan dan manusia, baik dengan jalan penyelidikan

maupun pemikiran murni, atau dengan jalan wahyu. Jadi dikatakan bahwasannya

7 Nurcholish Madjid, dkk. Al-Qur’an dan Tantangan Modernitas, (Yogyakarta: Sipress, Cet2. 1993). hlm. 17.

8 Nurcholish Madjid, dkk. Al-Qur’an dan Tantangan Modernitas… hlm. 8-9.

Page 21: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

8

mengapa antara agama dan sains itu sendiri mempunyai keterkaitan, karena agama

merupakan sebuah pedoman dan dimana sains merupakan sebuah pengaplikasian dari

ilmu yang ditangkap oleh akal manusia itu sendiri.

B. RUMUSAN MASALAH

Dari uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat dirumuskan beberapa

pokok permasalahan sebagai berikut:

1. Apa pengertian agama dan sains?

2. Bagaimana hubungan agama dan sains dalam sejarah?

3. Bagaimana analisis mengenai antara agama dan sains dalam pemikiran

Nurcholish Madjid?

C. TUJUAN DAN KEGUNAAN PENELITIAN

1. Tujuan Penelitian:

a. Untuk mengetahui pemikiran Nurcholish Madjid tentang hubungan antara

agama dan sains.

b. Untuk mengetahui proses-proses sejarah yang terjadi dalam konteks

hubungan tentang agama dan sains.

Page 22: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

9

2. Kegunaan Penelitian:

a. Kegunaan Teoritik

1) Menambah wawasan dalam mengetahui tentang agama dan sains

dalam pemikirannya Nurcholish Madjid, serta bagaimana

mengenai hubungan antara keduanya.

2) Memberikan dan menambah wawasan akademik bagi mahasiswa

Filsafat Agama.

b. Kegunaan Praktis

Sebagai pertimbangan untuk memahami sebuah konsep

kehidupan manusia dalam mengartikan sebuah agama dan sains.

D. TINJAUAN PUSTAKA

Nurcholish Madjid, pada mulanya sangat anti modernisasi dan menentang

Barat, dan kemudian “berubah sikap” lalu lebih dikenal dengan “pencetus” dan

tokoh yang “populer” dan berpengaruh dalam pembaruan pemikiran Islam.

Untuk lebih jelas posisi tulisan ini maka perlu dikemukakan tulisan yang

berkaitan dengan sosok Nurcholish Madjid. Tulisan mengenai diri Nurcholish

Madjid adalah:

Tulisan Faisal Ismail“Sekularisasi membongkar kerancuan pemikiran

Nurcholish Madjid” dalam tuliasan itu Nurcholish Madjid mengatakan bahwa

menurut Islam, orang Islam harus mengasah kemampuan akalnya untuk berfikir,

Page 23: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

10

berilmu pengetahuan dan berteknologi yang tinggi, modern dan canggih tetapi

pada waktu yang sama dia harus mempertajam imannya sehingga menjadi

muslim yang cerdas, cakap,dan terampil dengan dilandasi iman yang kuat.9

Ada juga makalah yang ditulis oleh wawan kurniawan “Pemikiran

Nurcholish Madjid Tentang Pluralisme di Indonesia”. Dalam makalah itu

Nurcholish Madjid memandang bahwa begitu tingginya penghargaan Islam

terhadap kemajemukan agama sebelumnya, sampai al-Qur’an memandang

agama-agama sebelum agama Islam untuk didudukkan sebagai agama yang patut

dihormati. Salah satu bentuk penghargaan itu adalah adanya konsep Ahl al-Kitab

dalam doktrin Islam, sebuah konsep yang menunjukan tuntutan agar kaum

muslim bersikap toleran terhadap penganut agama lain.

Bukunya Anshari E. Saifuddin tentang “Kritik atas Faham dan Gerakan

Pembaharuan Nurcholish Madjid” menjelaskan bahwa Allah telah

menganugerahi manusia kemampuan khusus yaitu akal, rasio, intelek. Dengan

akalnya manusia itu dapat mengerti hukum-hukum yang dimaksudkannya

dengan hukum-hukum. Hukum-hukum yang menguasai dan mengatur bentuk

hubungan antara alam dengan alam, antara alam dengan manusia, dan antara

manusia dengan manusia. Diakuinya relativitas ilmu pengetahuan kout dalam

waktu yang sama ilmu pengetahuan itu dpercayai penuh sebagai institut yang

9 Faisal Ismail, Sekularisasi Membongkar Kerancuan Pemikiran Nurcholish Madjid,Pesantren (Yogyakarta: Nawesea Press, 2008), hlm. 127.

Page 24: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

11

dapat memecahkan pelbagai problema yang menyangkut hubungan manusia

dengan alam dan sesama manusia.10

Ada juga skripsi yang ditulis oleh Heri Hidayanto “ Sains dan Agama

(Studi Terhadap Relasi Sains dan Agama dalam Pemikiran Ian G. Barbour)”

memaparkan bahwasannya perseteruan agama dan sains terjadi karena kedua

wilayah ini memang memiliki metode yang berseberangan dalam mendapatkan

pengetahuan. Agama mengandalkan intuisi dan keyakinan sedangkan sains

menggunakan rasio dan penalaran ilmiah. Agama dilakukan dengan mengimani

sedangkan sains mengalami. Inilah yang kemudian memunculkan kesimpulan

yag berbeda terhadap satu masalah dan akibatnya tentu saja adalah

pertentangan.11

E. METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah metode yang saling melengkapi yang dilakukan

dalam penelitian. Jenis ini adalah jenis penelitian kualitatif yang berorientasi

pada kajian kepustakaan (library research). Adapun langkah-langkah yang akan

ditempuh dalam penelitian ini adalah:

10 Anshari. E. Saifuddin. Kritik atas Faham dan Gerakan Pembaharuan Nurcholish Madjid,(Bandung: Bulan Sabit, 1973), hlm. 65-66.

11 Skripsi Heri Hidayanto “Sains dan Agama (Studi Terhadap Relasi Sains dan AgamaDalam Pemikiran Ian G. Barbour)” Fakultas Ushuluddin, Tahun 2003, hlm. 87.

Page 25: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

12

1. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam skripsi ini adalah metode

dokumentasi. Metode dokumentasi adalah mengumpulkan dan mencatat

karya-karya yang dihasilkan tokoh, dalam hal ini adalah Nurcholish Madjid

dan tulisan orang lain yang berkaitan dengan pemikiran sang tokoh.12

Teknik pengumpulan data ini terdiri dari data primer dan sekunder. Data

primer merupakan pokok dalam pembahasan ini yakni mengenai tentang

agama dan sains dalam pemikiran tokoh. Sedangkan data sekunder

merupakan data pendukung yang terdiri dari majalah, artikel, jurnal, dan

buku yang menyinggung tentang tema dalam skripsi ini.

a. Data Primer

Referensi pokok dalam penelitian ini adalah buku

Nurcholish Madjid yang berjudul : Islam Doktrin dan Peradaban,

Telaah Kritis Tentang Masalah Keimanan, Kemanusiaan dan

Kemodernan, (Jakarta: Paramadina, 1992) dan karya Nurcholish

Madjid lainnya.

b. Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diusahakan sendiri

pengumpulannya oleh peneliti.13 Sumber sekunder dalam penelitian

12 Arief Furchan dan Agus Maimun, Studi Tokoh: Metode Penelitian Mengenai Tokoh,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999), hlm. 103.

13 Marzuki, Metodologi Riset (Yogyakarta: PT. Hamidita Offset, 1997), hal. 55-56.

Page 26: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

13

ini adalah berupa karya yang berfungsi sebagai sumber penunjang

sumber primer seperti majalah, internet, surat kabar, buku

pendidikan agama Islam, artikel atau literatur lain yang relevan.

2. Klasifikasi Data

Setelah data-data terkumpul, langkah yang akan diambil oleh

peneliti adalah mengolah data-data yang sudah ada. Pengolahan yang

dimaksud adalah memilih dan memilah dari data atau sumber yang

terkumpul, maa yang bisa digunakan dalam penelitian ini atau sumber

mana yang tidak bisa digunakan dalam penelitian ini. Proses pengolahan

data akan menggambarkan data-data yang ada. Dari penggambaran data-

data baik berupa peristiwa maupun pemikiran, maka peneliti bisa

menguraikan data-data yang ada untuk bisa dipahami dengan jelas.

3. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan

data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat

ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang

disarankan oleh data.14 Agar data-data terhimpun menjadi kualitatif

memerlukan teknik-teknik di dalam menganalisanya. Adapun teknik yang

digunakan adalah:

14 Lexy J Meleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung :Rosdajarya, Cet XVII, 2002)hlm. 103.

Page 27: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

14

a. Penjelasan

Suatu analisis yang memberikan penjelasan lebih menegenai

tentang agama dan sains, kemudian bagaimana kedua hal tersebut

dalam pemikirannya Nurcholish Madjid.

b. Interprestasi

Untuk mencapai pemahaman yang benar mengenai ekspresi

tentang agama dan sains dalam kehidupan manusia. Melalui metode

ini diharapkan bisa memberikan pemahaman yang lebih

komprehensif dan obyektif.

c. Refleksi

Refleksi kritis disampaikan sebagai evaluasi terhadap

pemikiran Nurcholish Madjidmtentang agama dan sains.

F. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Untuk menggambarkan isi dari skripsi ini, penulis perlu mengemukakan

sistematika penulisan yang menunjukkan rangkaian isi secara sistematis.

Pembahasan skripsi ini dibagi dalam lima bab dan setiap bab terdiri beberapa sub

sub sebagai berikut:

Bab I adalah bagian pendahuluan yang meliputi latar belakang masalah,

perumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka, landasan

teori, metode penelitian, dan sistematika pembahasan.

Page 28: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

15

Bab II adalah bab membahas tentang biografi Nurcholish Madjid, sejarah

pemikirannya baik yang eksternal maupun internal. Penjelasan ini penting karena

mempunyai korelasi dengan pemikirannya termasuk dengan tema dalam skripsi

ini, dijelaskan juga mengenai tentang pendidikan, karya-karya, perjuangannya,

dan lain-lain.

Bab III adalah bab yang menguraikan tentang pengertian tentang agama

dan sains, kemudian bagaimana keduanya menjadi sebuah entitas yang

berkorelasi, memandang realitas, dan pembentukan paradigma cara berfikir

dalam konteks demensi agama dan sains.

Bab IV adalah merupakan inti. Di sini berisi tentang agama dan sains

dalam pemikiran Nurcholish Madjid yang berupa posisi Nurcholish Madjid

dalam wacana agama dan sains, sumbangan-sumbangannya, metodologinya.

Bab V adalah penutup, yang berisi kesimpulan dari hasil penelitian,

saran-saran dan kata penutup. Adapun bagian akhir adalah daftar pustaka beserta

lampiran-lampirannya yang terkait dengan penyusunan skripsi ini.

Page 29: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

94

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Agama adalah suatu sistem kepercayaan yang datangnya dari Tuhan harus

diterima dengan keyakinan, kebenaran disini akan menjadi rujukan bagi

kebenaran-kebenaran yang lain. Manusia merupakan salah satu ciptaan Allah,

yang tingkat pengenalan kemampuan pengetahuannya sangat bergantung

kepada Allah. Allah menurunkan wahyu yang artinya digunakan sebagai

jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan manusia tentang yang hidup dan

realitas kebenaran yang tertinggi. Islam menuntun teknologi dan sains kepada

kehidupan yang menguntungkan manusia di dunia dan di akhirat agar

terhindar dari kehancuran karena kesalahan manusia itu sendiri. Sains dapat

diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk mencari kebenaran

berdasarkan fakta atau fenomena alam. Sains pada wilayah yang sempit atau

spesifik dapat dipahami sebagai ilmu pengetahuan alam dan pada tataran yang

luas dipahami sebagai sagala macam disiplin ilmu pengetahuan. Islam adalah

agama yang sangat menganjurkan umatnya untuk mengerahkan segala

kemampuannya dalam menggunakan akalnya serta memikirkan segala apa

yang ada di alam semesta ini. Al-Qur’an bukanlah kitab sains, tetapi segala

pengetahuan tentang sains hendaknya dirujukkan kedalam al-Qur’an. Al-

Page 30: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

95

Qur’an secara eksplisit telah menerangkan tentang segala apa yang ada dan

terjadi dibumi ini dan dengan sains lah kita membuktikannya.

2. Sains dan agama merupakan dua entitas yang berbeda, namun keduanya

sama-sama memiliki peranan sangat penting dalam kehidupan manusia

Agama dan Sains tidak selamanya berada dalam pertentangan dan

ketidaksesuaian. Banyak ilmuwan yang berusaha mencari hubungan antara

keduanya. Karena setelah apa yang ada dalam al-Qur’an kemudian kita

mengambil suatu hikmahnya dengan cara meggunakan sebuah akal yang telah

diberikan kepada kita untuk mendapat dan mengelola apa yang sudah kita

dapatkan dengan kemampuan yang kita miliki. Jadi hubungan antara

keduanyayakni saling melengkapi satu sama lain. Karenamemang pada

dasarnya sains itu lahir dari sebuah agama.

3. Seperti halnya Nurcholish Madjid mengatakan bahwa ketika manusia itu ingin

menunjukkan cara berimannya kepada Allah yang telah menciptakan, yakni

dengan cara menjadi manusia yang kreatif, kemudian Nurcholish Madjid

mengatakan bahwa sebelum kita melakukan kreativitas dengan akal

kemampuan kita yakni terlebih dahulu kita harus mempertajam keimanannya

kita agar tidak melenceng dari hukum-hukum yang ada dalam al-Qur’an.

Karena seperti halnya kita ketahui bahwa sains sendiri itu memang lahir dari

sebuah agama.

Page 31: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

96

B. Saran-Saran

Setelah melakukan penelitian beserta laporan yang telah dibuat maka dirasa

perlu untuk memberikan saran-saran yang berhubungan dengan penelitian ini. Saran-

saran ini diperlukan sebagai bahan refleksi bersama bagi mereka yang melakukan

penelitian yang sejenis. Adapun saran yang bisa diberikan:

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan yang dimana masih banyak

sekali kekurangan dalam penulisan skripsi saya, melainkan mengenai tentang

sumber-sumber yang membahas agama dan sains yakni terutama tokoh yaitu

Nurcholish Madjid, jadi jika nanti terdapat penelitian ataupun kajian lanjutan yang

sama mengenai tokoh ataupun tema seperti yang penulis paparkan maka akan lebih

baik jika mencari sumber-sumber data yang lebih valid lagi.

Hasil penelitian yang telah didapatkan oleh penulis dalam skripsi ini tentunya

dapat menjadi referensi bagi siapa saja yang ingin melakukan penelitian secara lebih

lanjut, baik itu berupa penelitian lapangan maupun berupa penelitian kepustakaan

dengan tema yang sama yang penulis teliti yakni mengenai antara agama dan sains

dalam pemikiran Nurcholish Madjid.

Penulis menyadari bahwa kajian penulis mengenai agama dan sains dalam

pemikiran Nurcholish Madjid ini masih kurang terlalu sempurna. Selain itu saran-

saran diatas ada untuk mengingatkan bahwa tanggung jawab akademik dan

keilmuwan para pengkaji filsafat Islam agar terus berupaya untuk menggali disiplin

keilmuan untuk lebih dalam memahami demi kehidupan umat sekarang agar menjadi

lebih baik.

Page 32: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

DAFTAR PUSTAKA

Abror, Robby H. Islam, Budaya dan Media: Studi Filsafat Interdisipliner danTerapan Kontemporer (Yoyakarta: Multi Presindo, 2013).

Ali, Fachri Dalam Siti Nadroh, Wacana Keagamaan dan Politik NurcholishMadjid, (Jakarta: Grafindo, 1999)

Anshari, Endang Saifuddin. Ilmu, Filsafat dan Agama, (Surabaya:Bina Ilmu,1979).

Asy’arie, Musa. Filsafat Islam: Sunnah Nabi Dalam Berfikir, (Yogyakarta:Lesfi,2002).

Asy’arie, Musa. Dinamika Kebudayaan dan Problem Kebangsaan: Kado 60Tahun Musa Asy’arie, (Yogyakarta: Lesfi, 2011).

Barbour, Ian G. Juru Bicara Tuhan antara Sains dan Agama, Terj. FransiskusBorgias M, (Bandung: Mizan, 2002).

Barbour, Ian G. Menemukan Tuhan dalam Sains Kontemporer dan Agama(Bandung : Mizan, 2005).

Baker, Anton. dan Achmad Chairis Zubair, Metode Penelitian Filsafat(Yogyakarta : Kanisius, 1990).

Bakir, Zainal Abidin dkk. “bagaimana mengintegrasikan Ilmu dan Agama”,dalam Zainal Abidin Bakir dkk. (ed), Integrasi Ilmu dan Agama:Interpretasi dan aksi (Bandung: Mizan. 2005).

Barton, Greg. Gagasan Islam Liberal di Indonesia ,(Jakarta: Paramadina,1999).

Davies, Paul. Membaca Pemikiran Tuhan (Yogyakarta : Pustaka pelajar,2002).

, Mencari Tuhan Dengan Fisika Baru, (Bandung: Nuansa,2006)

Dahler, Franz. Teori Revolusi, Asal dan Tujuan Manusia, (Yogyakarta:Kanisius, 2011).

Page 33: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

98

Furchan, Arief dan Agus Maimun, Studi Tokoh : Metode Penelitian MengenaiTokoh (Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1999).

Haugh, John F. Perjumpaan Sains dan Agama dari Konflik ke Dialog. Terj.Fransiskus Borgias M (Bandung: Mizan, 2002).

Hidayanto, Heri. “Sains dan Agama (Studi Terhadap Relasi Sains dan Agamadalam Pemikiran Ian G. Barbour)” (Skripsi, Fakultas Ushuluddin,Studi Agama dan Pemikiran Islam, 2003).

Hidayat, Komaruddin. Dinamika Pemikiran Islam di Perguruan Tinggi,(Yogyakarta: Pustaka Pelajar,1999), hlm Xiv.

Idrus, Junaidi. Rekontruksi Pemikiran Nurcholish Madjid, (Yogyakarta:Logung, 2004).Hlm.Xiii

Ismail, Faisal. Sekularisasi Membongkar Kerancuan Pemikiran NurcholisMadjid, (Yogyakarta: Nawesea, 2008).

Jamaluddin, dkk. Zaman Baru Islam Indonesia, (Jakarta: Zaman WacanaMulia, 1996)

Kartanegara, Mulyadi. Pengantar Epistemologi Islam : Menyibak TiraiKejahilan (Bandung : Mizan, 2003).

Khozin, Afandi A. Pengetahuan Modern dalam al-Qur’an, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1995).

Kuhn, Thomas S. Peran Paradigma dalam Revolusi Sains, (Bandung: RemajaRosdakarya, 1993).

Leahy, Louis. Sains dan Agama dalam Konteks Zaman Ini (Yogyakarta:Kanisius 1997).

Madjid, Nurcholish Islam Doktrin dan Peradaban, Telaah Kritis TentangMasalah Keimanan, Kemanusiaan dan Kemodernan, (Jakarta:Paramadina, 1992) .

, Islam Kemodernan dan Keindonesiaan, (Bandung: Mizan,1992).

Page 34: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

99

, dkk. Al-Qur’an dan Tantangan Modernitas (Yogyakarta:Sipress, cet 2: 1993).

, Islam Agama Kemanusiaan, Membangun Tradisi dan Visi BaruIslam Indonesia, (Jakarta: Paramadina, 1995).

, Dialog Keterbukaan, Artikulasi Nilai Islam dalam WacanaSosial Politik Kontemporer, (Jakarta: Paramadina, 1998).

, Islam, Kemodernan dan Keindonesiaan (Bandung: Mizan,1999).

Maksudin, Paradigma Agama dan Sains Nondikotomik, (Yogyakarta: PustakaPelajar, 2013).

Marzuki, Metodologi Riset (Yogyakarta: PT. Hamidita Offset, 1997).

Meleong, Lexy J. Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: Rosdajarya, CetXVII, 2002).

Muhaminin, Et.Al.. Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Rodakarya,2001).

Musthafa KS, Alam Semesta dan Kehancurannya Menurut al-Qur’an danIlmu Pengetahuan, (Bandung: Al-Ma’arif, 1980).

Muzaffar, Iqbal. “Islam dan Sains Modern: Persoalan dalam Perjumpaan”.Dalam Ted Peters, Muzaffar Iqbal dan Nomanul Haq (eds.), Tuhan,Alam dan Manusia: Perspektif Sains dan Agama, (Bandung: Mizan,2006).

Nadroh, Siti. Wacana Keagamaan dan Politik Nurcholish Madjid (Jakarta:Raja Grafindo Persada, 1999).

Najati, M. Utsman. Belajar EQ dan SQ dari Sunah Nabi, (Jakarta: Hikmah,2002).

Purwanto, Agus. Ayat-ayat Semesta: Sisi-sis al-Quran yang Terlupakan.(Bandung: Mizan, 2008)..

Saifuddin, Anshari E. Kritik Atas Faham Dan Gerakan PembaharuanNurcholish Madjid (Bandung, Bulan Sabit, 1973).

Page 35: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

100

Sani, Abdul. Lintasan Sejarah Pemikiran: Perkembangan Modern dalamIslam ( Jakarta: Rajawali Pres, 1990).

Sudjana, Eggi. Islam Fungsional, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008).

Sufyanto, Masyarakat Tamaddun (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001).

Toynbee, Arnold J. Menyelamatkan Hari Depan Umat Manusia, (Yogyakarta:Gajah Mada University Press, 1988).

Page 36: ISLAM DAN SAINS DALAM PEMIKIRAN NURCHOLISH MADJID

CURICULUM VITAE

Nama : Nuri Jami’atun Sholihah

Tempat/Tanggal Lahir : OKI, 22 Desember 1992

Alamat Asal : Desa Catur Tunggal, Kecamatan Mesuji Makmur, KabupatenOKI, Palembang, Sumatera Selatan

Alamat Yogyakarta : Gowok, Catur Tunggal, Depok Sleman, Yogyakarta

Nama Ayah : Ngadirin

Nama Ibu : Suginem

Pekerjaan : Tani

Riwayat Pendidikan : SDN 23 Catur Tunggal

MTs Nurul Qolam Dabuk Rejo

MA Nurul Qolam Dabuk Rejo

UIN Sunan Kalijaga

Pengalaman Organisasi: OSIS MA Nurul Qolam

PMII UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta