islam dan perkembangan iptek

20

Click here to load reader

Upload: nofy-ongko

Post on 04-Aug-2015

282 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Tentang Islam dan Perkembangan IPTEK

TRANSCRIPT

Page 1: Islam dan Perkembangan IPTEK

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

ISLAM DAN PENGEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN DAN

TEKNOLOGI

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas

Matakuliah Pendidikan Agama Islam

Dosen :

Dr. H. M. Turhan Yani, MA.

Oleh:

Nofy Ongko 121664020

PSIKOLOGI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

TAHUN AJARAN 2012 / 2013

1

Page 2: Islam dan Perkembangan IPTEK

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini disusun untuk

memenuhi tugas Pendidikan Agama Islam yang diberikan oleh Dr. H. M. Turhan Yani

MA. selaku dosen pengajar.

Dalam makalah ini membahas tentang “Islam Dan Pengembangan Ilmu

Pengetahuan Dan Teknologi” sehingga para pembaca semakin mengerti dan tahu.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada pihak / anggota lainnya yang ikut

membantu menyusun makalah ini.

Disadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari

kesempurnaan yang disebabkan karena keterbatasan kemampuan kami. Kami selaku

penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak, karena itu kami

mohon maaf sebesar - besarnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Surabaya, 25 Oktober 2012

Tim Penyusun

2

Page 3: Islam dan Perkembangan IPTEK

DAFTAR ISI

HalamanJudul........................................................................................................

Kata Pengantar.......................................................................................................

Daftar Isi ...............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah................................................................

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................

1.3 Tujuan Pembahasan.......................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep ilmu pengetahuan dan teknologi dalam Islam..................

2.2 Khazanah kemajuan IPTEK dalam sejarah perdaban Islam..........

2.3 Arah pengembangan IPTEK dalam Islam.....................................

2.4 Cara berperilaku Islam dalam menghadapi kemajuan IPTEK.......

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ...................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

3

Page 4: Islam dan Perkembangan IPTEK

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Islam, sebagai agama penyempurnaan dan paripurna bagi kemanusiaan,

mendorong umatnya untuk mempelajari, mengamati, memahami, dan

merenungkan segala kejadian di alam semesta. Hal Ini berarti islam sangat

mementingkan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pengembangan dan penguasaan IPTEK di dunia islam diorientasikan sebagai

sarana ibadah pengabdian muslim kepada Allah SWT dan melaksanakan

amanah Khalifatullah di muka bumi untuk berkhidmat kepada manusia dan

menyebarkan rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan lil’ Alamin).

Dalam rangka tugas kekhalifahannya, manusia dianugerahi potensi akal

yang digunakan untuk merenungi kekuasaan Allah, mencari tahu, dan

memikirkan cara memanfaatkan alam semesta yang terhampar luas.

Bersumber pada ayat (tanda – tanda kekuasaan dan kebesaran) Allah SWT di

alam raya ini, akal manusia melahirkan berbagai cabang ilmu – ilmu

pengetahuan. Makalah ini akan membahas empat hal pokok, yaitu : (1)

konsep ilmu pengetahuan dan teknologi dalam Islam; (2) khazanah kemajuan

IPTEK dalam sejarah peradaban Islam; (3) arah pengembangan IPTEK dalam

Islam; dan (4) berperilaku sesuai Islam dalam menghadapi kemajuan IPTEK.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun masalah-masalah yang akan dibahas pada makalah ini yaitu :

1. Bagaimana konsep ilmu pengetahuan dan teknologi dalam Islam?

2. Bagaimana khazanah kemajuan IPTEK dalam sejarah peradaban Islam?

3. Bagaimana arah pengembangan IPTEK dalam Islam?

4. Bagaimana cara berperilaku Islam dalam menghadapi kemajuan IPTEK ?

4

Page 5: Islam dan Perkembangan IPTEK

1.3 Tujuan Pembahasan

1. Untuk mengetahui konsep ilmu pengetahuan dan teknologi dalam Islam

2 Untuk mengetahui khazanah kemajuan IPTEK dalam sejarah peradaban

Islam

3 Untuk mengetahui arah pengembangan IPTEK dalam Islam

4 Untuk mengetahui cara berperilaku Islam dalam menghadapi kemajuan

IPTEK

5

Page 6: Islam dan Perkembangan IPTEK

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalan Islam

Definisi ilmu sains dan teknologi telah diberikan oleh para filosuf dan

ilmuwan. Pengetahuan adalah segala suatu yang diketahui manusia melalui

tangkapan panca indera, intuisi, dan akal, sedangkan ilmu adalah pengetahuan

yang sudah diklasifikasikan, diorganisasi, disitematisasi, dan diinterpretasi

sehingga menghasilkan kebenaran objektif, dapat diuji kebenaranya, dan dapat

diuji ulang secara ilmiah. Secara etimologis, ilmu berarti kejelasan. Karena

itu, segala yang terbentuk dari akar katanya mempunyai ciri kejelasan. Kata

ilmu dengan berbagai bentuknya terulang 854 kali dalam Al – Qur’ an. Kata

ini digunakan dala arti proses pencapaian pengetahuan dan objek pengetahuan

sehingga memperoleh kejelasan. Teknologi didefinisikan sebagai kemampuan

teknik dalam pengertiannya yang utuh dan menyeluruh, bertopang kepada

pengetahuan ilmu – ilmu alam yang bersandar kepada proses teknis tertentu.

Sedangkan teknik adalah semua manifestasi dalam arti materi yang lahir dari

daya cipta manusi untuk membuat segala sesuatu yang bermanfaat guna,

mempertahankan kehidupan.

Dalam pemikiran Islam ada dua sumber ilmu, yaitu akal dan wahyu.

Keduanya tidak boleh dipertentangkan. Manusia diberi kebebasan dalam

mengembangkan akal budinya berdasarkan tuntunan Qur’an dan Sunnah

Rasul. Atas dasar itu, ilmu dalam pemikiran islam memilki dua sifat, yaitu :

(1) bersifat abadi (perennial knowledge), tingkat kebenarannya bersifat mutlak

(absolute), karena bersumber dari wahyu Allah; dan (2) ilmu yang bersifat

perolehan (aquired knowledge). Tingkat kebenarannya bersifat nisbi (realtif)

Karen bersumber dai akal pikiran manusia. Dalam pandangan Islam, antara

agama, ilmu pengetahuan dan teknologi terdapat hubungan yang harmonis

yang terintegrasi ke dalam suatu sistem yang disebut Dinul Islam, Islam

memilki tiga unsur pokok, yaitu akidah, syari’ah, dan akhlak. Ketiga inti

ajaran itu terintegrasi di dalam sebuah sistem ajaran yang disebut Dinul Islam.

6

Page 7: Islam dan Perkembangan IPTEK

Dalam QS. 14 (Ibrahim) : 24 : 25 dinyatakan :

ة� ج�ر� �ش� ك �ة� �ب ط�ي �م�ة� �ل ك �ال م�ث �ه� الل ب� ض�ر� �ف� �ي ك �ر� ت ��م �ل أ

م�اء� الس� ف�ي ع�ه�ا �و�ف�ر �ت) �اب ث �ه�ا ص�ل� أ �ة� �ب �)24(ط�ي �يت ؤ�ت

�ال� االم�ث �ه� الل �ض�ر�ب� و�ي �ه�ا ب ر� �ذ�ن� �إ ب ح�ين� �ل� ك �ه�ا �ل ك� أ

ون� �ر� �ذ�ك �ت ي ��ه�م �ع�ل ل �اس� �لن )25(لArtinya : (24) maka kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat

perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan

cabangnya (menjulang) ke langit, (25) pohon itu memberikan buahnya pada

setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan –

perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat.

Ayat diatas mengammbarkan keutuhan antara iman, ilmu, dan amal atau

aqidah, syari’ah, dan akhlak dengan menganalogikan bangunan Dinul Islam,

bagaikan sebatang pohon yang baik. Akarnya menghujam ke bumi, batangnya

menjulang tinggi ke langit, cabangnya atau dahannya rindang dan buahnya

lebat. Ini merupakan gambaran bahwa antara iman, ilmu, dan amal merupakan

satu kesatuan yang utuh tidak dapat dipsahkan antara satu sama lain.

2.2 Khazanah Kemajuan IPTEK dalam Sejarah Peradaban Islam

Sejarawan barat beraliran konservatif, W. Montgomery Watt menganalisa

tentang rahasia kemajuan perdaban Islam, ia mengatakan bahwa Islam tidak

mengenal pemisah yang kaku antara ilmu pengetahuan, etika, dan ajaran

agama. Satu dengan yang lain, dijalankan dala satu tarikan nafas. Orientasi

Sedillot seperti yang dikutip Mustafa as Siba’I dalam Peradaban Islam,

menyatakan bahwa, “Hanya bangsa Arab pemikul panji – panji perdaban

abad pertengahan”. Islam melenyapkan barbarisme Eropa yang digoncangkan

oleh serangan – serangan dari Utara. Islam mendatangi sumber – sumber

filsafat Yunani yang abadi.Mereka tidak berhenti pada batas yang telah

diperoleh berupa khazanah – khazanah ilmu pengetahuan, tetapi berusah

megembangkannya dan membuka pintu – pintu baru bagi pengkajian alam.

Perdaban Islam menjadi peradaban emas yang mencerahkan dunia. Menurut

7

Page 8: Islam dan Perkembangan IPTEK

Montgomery, tanpa dukungan peradaban islam yang menjadi “dynamo”nya,

Barat bukanlah apa – apa. Dalam hal ini, Barat berhutang budi pada Islam.

Masa Daulah Abbasiyah adalah masa di mana umat Islam mengembangkan

ilmu pengetahuan, suatu kehausan akan ilmu pengetahuan yang belum pernah

ada dalam sejarah. Kesadaran akan pentingnya ilmu pengetahuan

merefleksikan terciptanya beberapa karya ilmiah seperti terlihat pada alam

pemikiran Islam pada abad ke 8 M. yaitu gerakan penerjemahan buku

peninggalan kebudayaan Yunani dan Persia. Badri Yatim mengungkapakan

bahwa di masa Khalifah Abasiyyah, telah lahir ilmuwan – ilmuwan Islam

dengan berbagai penemuannya yang mengguncang dunia diantaranya :

1. Al – Khawarizmi (780 – 850) yang menemukan angka nol dan namanya

diabadikan dalam cabang ilmu matematika, algoritma (logaritma)

2. Ibnu Sina (980 – 1037) yang membuat thermometer udara untuk

mengukur suhu udara. Namanya terkenal di Barat sebagai Avicena, pakar

medis Islam legendaris dengan karya ilmiahnya Qanun (Canon) yang

menjadi referensi ilmu kedokteran para pelajar Barat

3. Al – Biruni (973 – 1048) yang melakukan pengamatan terhadap tanaman

sehingga diperoleh kesimpulan kalau bunga memilki 3, 4, 5 atau 18 daun

bunga dan tidak pernah 7 atau 9

4. Pada abad ke – 8 dan 9 M, negeri Irak dihuni oleh 30 juta penduduk yang

80 % nya merupakan petani. Irigrasi dibangun dengan sistem irigrasi

modern dari sungai Eufrat dan Tigris. Hasil yang diperoleh rasio hasil

panen gandum dibandingkan dengan benih yang disebar mencapai 10:1,

sementara di Eropa pada waktu yang sama hanya dapat 2,5:1

5. Kecanggihan di bidang arsitektur, seperti masjid Agung Cordoba; Blue

Mosque di Konstantinopel; atau menara spriral di Samara yang dibangun

oleh khalifah al – Mutawakkil, Istana al – Hamara (al – Hamra Qasr)

yang dibangun di Seville, Andalusia pada tahun 913 M.

Kegemilangan Islam di jaman pertengahan, tidak hanya mampu

berkompetisi dengan Barat, tetapi juga menjadi kiblat peradaban dunia

disebabkan oleh pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

didasarkan atas iman dan taqwa. Hal ini meniscayakan seluruh umat Islam,

8

Page 9: Islam dan Perkembangan IPTEK

khususnya generasi muda muslim untuk mengerahkan potensi diri dalam

memahami ayat – ayat Tuhan, baik yang qauliyah (Qur’an hadits) dan

kauniyah (alam semesta).

2.3 Arah Pengembangan IPTEK dalam Islam

Allah telah menciptakan manusia dengan potensi akal untuk memahami

elemen alam, menyelidiki dan menggunakan benda – benda dalam bumi dan

langit demi memenuhi kebutuhannya. Allah SWT dalam QS. 17 (al Isra’) 70

berfirman :

��ق�د �ا و�ل م�ن �ر� �ي ك �ن �اه�م� آد�م� ب �ن �ر� ف�ي و�ح�م�ل �ب ال

ر� ��ح �ب �اه�م و�ال ق�ن ز� �ات� م�ن� و�ر� �ب �اه�م� الط�ي �ن ع�ل�ىJ و�ف�ض�ل

�ير� �ث �ا م�م�ن� ك �ق�ن ل �ف�ض�يال� خ� تArtinya : Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak – anak Adam, Kami

angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka dengan kelebihan

yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.

Dalam ayat tersebut, Al – Qur’an memilih kata sakhara yang artinya

menundukkan atau merendahkan, maksudnya adalah agar alam raya ini

dengan segala manfaat yang dapat diraih darinya harus tunduk dan dianggap

sebagai sesuatu yang posisinya berda di bawah manusia. Peran manusia

sebagai khalifah di muka bumi menyebabkan alam semesta tunduk dalam

kepemimpinan manusia yang sejalan dengan maksud Allah SWT. Dalam QS.

13 (al Ra’du) : 2 Allah berfirman :

Artinya : Allah lah Yang meninggikan langit tanpa tiang (sebagimana) yang

kamu lihat, kemudian Dia bersemayan di atas Arasy, dan menundukkan

9

Page 10: Islam dan Perkembangan IPTEK

matahari dan bulan. Masing – masing beredar hingga waktu yang ditentukan.

Allah mengatur urusan (makhluk Nya), menjelaskan tanda – tanda (kebesaran

Nya), supaya kamu meyakini pertemuan (mu) dengan Tuhanmu.

Ayat pertama dalam Al – Qur’an adalah perintah iqra’ bismirabikalladzi

khalaq (bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan). Hal ini bermakna

ketundukan manusia bukan kepada alam dan segala yang diciptakan,

melainkan kepada penguasa Alam. Allama bil qalam (yang mengajar dengan

qalam). Makna qa’lam terus berkembang sepanjang jaman, mulai dari alat

tulis sederhana, sampai arti qalam di abad modern ini, seperti mesin ketik,

komputer, mesin percetakan, cetak jarak jauh, internet, dan handphone dengan

aneka fungsinya yang terus berkembang. Qalam adalah alat tulis dan alat

rekam, sebagai lambang teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah

lapangan kegiatan yang terus menerus berkembang dan perlu dikembangkan

karena mempunyai manfaat sebagai penunjang kehidupan manusia. Dengan

adanya teknologi, banyak segi kehidupan manusia yang dipermudah berpijak

kepada dasar dan motif dalam pencarian dan pengembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi. Kecanggihan teknologi bagi umat muslim tak lain kecuali

untuk memperoleh kemakmuran dan kesejahteraan di dunia sebagai jembatan

untuk mencari keridhaan Allah, sehingga dapat dicapai kebahagiaan di dunia

dan di akhirat

2.4 Berperilaku Islami dalam Menghadapi Kemajuan IPTEK

Pendidikan imtak dan iptek gagasan yang di integrasikan dalam Negara ini. B.

J. Habibie, adalah orang pertama yang menggagas integrasi imtak dan iptek. Hal

ini, selain karena adanya problem dikotomi antara apa yang dinamakan ilmu –

ilmu umum (sains) dan ilmu – ilmu agama (islam), juga disebabkan oleh adanya

kenyataan bahwa pengembangan iptek dalam sistem pendidikan di Indonesia

tampaknya berjalan sendiri, tanpa dukungan asa iman dan takwa yang kuat,

sehingga pengembangan dan kemajuan iptek tidak memilki nilai tambah dan

memberikan manfaat yang cukup berarti bagi kemajuan dan kemaslahatan umat

dan bangsa dalam arti yang seluas – luasnya.

10

Page 11: Islam dan Perkembangan IPTEK

Secara lebih spesifik, integrasi pendidikan imtak dan iptk ini diperlukan karena

empat alasan :

1. Iptek akan memberikan berkah dan manfaat yang sangat besar bagi

kesejahteraan hidup umat manusia bila iptek disertai asa iman dan takwa

kepada Allah SWT. Sebaliknya, tanpa asas imtak, iptek bisa disalahgunakan

pada tujuan – tujuan yang bersifat destruktif (merusak), iptek dapat

mengancam nila – nilai kemanusiaan. Jika demikian, iptek hanya abash

secara metodologis, tetapi batil dan miskin secara maknawi.

2. Iptek yang menjadi dasar modernisme, telah menimbulkan pola dan gaya

hidup baru yang bersifat sekularistik, materialistik, dan hedonistik, yang

sangat berlawanan dengan nilai – nilai budaya dan agama yang dianut oleh

bangsa Indonesia.

3. Dalam kehidupan, manusia tidak hanya memerlukan sepotong roti (kebutuhan

jasmani), tetapi juga membutuhkan imtak dan nilai – nilai surgawi (kebutuhan

spiritual). Oleh karena itu, penekanan pada salah satu sisi, akan menyebabkan

kehidupan menjadi pincang dan berat sebelah, dan menyalahi hikmat

kebijaksanaan Tuhan yang telah menciptakan manusia dalam kesatuan jiwa

raga, lahir dan batin, dunia dan akhirat.

4. Imtak menjadi landasan dan dasar paling kuat yang akan mengantar manusia

menggapai kebahagiaan hidup. Tanpa dasar imtak, segala atribut duniawi,

seperti harta, pangkat, iptek, dan keturunan, tidak akan mampu alias gagal

mengantar manusia meraih kebahagiaan. Kemajuan dalam semua itu, tanpa

iman dan upaya mencari ridha Tuhan, hanya akan menghasilkan fatamorgana

yang tidak menjajikan apa – apa selain bayangan palsu (QS. An – Nur : 39).

Maka integrasi imtak dan iptek harus diupayakan dalam format yang tepat,

sehingga keduanya berjalan seimbang dan dapat mengantar manusia meraih

kebaikan dunia (hasanah fi al – Dunya) dan kebaikan akhirat (hasanah fi al –

akhirah). (QS. Al – Baqarah : 201).

Setiap manusia hidayah oleh Allah SWT berupa “alat” untuk mencapai dan

membuka kebenaran. Hidayah tersebut adalah (1) Indera, untuk menangkap

kebenaran fisik, (2) naluri, untuk mempertahankan hidup dan kelangsungan hidup

manusia secara pribadi maupun sosial, (3) pikiran dan atau kemampuan rasional

11

Page 12: Islam dan Perkembangan IPTEK

yang mampu mengembangkan kemampuan tiga jenis pengetahuan akali

(pengetahuan biasa, ilmiah, dan filsafat). Akal juga merupakan penghantar untuk

menuju kebenaran tertinggi, (4) imajinasi, daya khayal yang mampu

menghasilakan kreativitas dan menyempurnakan pengetahuannya, dan (5) hati

nurani, suatu kemampuan manusia untuk dapat menangkap kebenaran tingkah

laku manusia sebagai makhluk yang harus bermoral. Menurut Mehdi Ghulsyani

(1995), dalam menghadapi perkembangan iptek para ilmuwan muslim dapat

dikelompokkan dalam tiga kelompok; (1) kelompok yang menganggap iptek

modern bersifat netral dan berusaha melegitimasi hasil – hasil iptek modern

dengan mencari ayat – ayat Al – Qur’an yang sesuai; (2) kelompok yang bekerja

dengan iptek modern, tetapi berusaha juga mempelajari sejarah dan filsafat ilmu

agar dapat menyaring elemen – elemen yang tidak islami, (3) kelompok yang

percaya adanya iptek islam dan berusaha membangunnya. Tokoh kelompok ketiga

ini, memunculkan nama Al – Faruqi yang mengintrodusir istilah “ Islamisasi Ilmu

Pengetahuan”. Dari uraian di atas “ hakikat” penyikapan iptek dalam kehidupan

sehari – hari yang islami adalah memanfaatkan perkembangan iptek harus

meningkatkan martabat manusia dan meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah

SWT. Kebenaran iptek menurut Islam adalah sebanding dengan kemanfaatannya

iptek sendiri. Iptek akan bermanfaat apabila (1) mendekatkan pada kebenaran

Allah bukan menjauhkannya, (2) dapat membantu umat merealisasikan tujuan –

tujuannya (yang baik), (3) dapat memberikan pedoman bagi sesama, (4) dapat

menyelesaikan persoalan umat.

Dalam konsep islam sesuatu hal dapat dikatakan mengandung kebenaran

apabila ia mengandung manfaat dalam arti luas. Ilmu pengetahuan dan teknologi

serta hasilnya di samping harus meningkatkan manusia kepada Allah, juga

meningkatkan manusia dalam kedudukannya sebagai khalifah yang kepada Nya

tunduk segala yang ada di alam raya ini.

12

Page 13: Islam dan Perkembangan IPTEK

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ilmu pengetahuan dan teknologi, di satu sisi telah memberikan “berkah”

dan anugerah yang luar biasa bagi kehidupan umat manusia. Namun di sisi

lain, iptek telah mendatangkan “petaka” yang pada gilirannya mengancam

nilai – nilai kemanusiaan. Kemajuan dalam bidang iptek telah menimbulkan

perubahan sangat cepat dalam kehidupan umat manusia, juga dapat

menimbulkan dampak positif dan negatif bagi kehidupan manusia. Perubahan

ini, selain sangat cepat memilki daya jangkau amat luas . hampir tidak ada

segi – segi kehidupan yang tidak tersentuh oleh perubahan. Perubahan

tersebut pada kenyataannya telah menimbulkan pergeseran nilai dalam

kehidupan umat manusia, termasuk di dalamnya nilai – nilai agama, moral,

dan kemanusiaan. Untuk menyikapi dari bahaya iptek sebaiknya kita sebagai

muslim dalam kehidupan sehari – hari memanfaatkan perkembangan iptek

untuk meningkatkan martabat manusia dan meningkaktan kualitas ibadah

kepada Allah SWT.

13

Page 14: Islam dan Perkembangan IPTEK

DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen PAI UNESA, 2011, Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi

Umum, Surabaya : Unesa University Press.

14