isi

10
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kurangnya pengulangan setelah proses pembelajaran sangat berpengaruh pada pemahaman siswa tentang materi yang disampaikan oleh guru sehingga bagi siswa yang memiliki tingkat pemahan yang rendah akan sangat kesulitan memahami maateri yang telah disampaikan dalam proses pembelajaran dikelas, selain itu waktu yang terbatas disekolah juga menghambat guru untuk mengulang materi yang telah disampaikan, untuk itu perlunya proses belajar mandiri dari siswa guna dapat memahami materi lebih lanjut lagi. Bermain merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari anak-anak, bermain dapat menyebabkan siswa sering melupakan makan siang, tidur siang, bahkan akibat terlalu kelelahan siswa sering tidak belajar pada malam harinya. Tentunya ini juga dapat menyebabkan proses pembelajaran siswa terganggu, untuk itu perlunya sebuah inovasi dalam proses pembelajaran anak-anak tanpa harus memisahkannya dengan permainan. Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa kita tidak dapat memisahkan anak-anak dari bermain, untuk itu media pembelajaran berbasi permainan sangatlah cocok untuk diterapkan kepada anak-anak karena sangat berdampak positif bagi proes pembelajaran anak-anak. 1

Upload: kikiyo-hitayasa

Post on 16-Feb-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

vv

TRANSCRIPT

Page 1: Isi

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurangnya pengulangan setelah proses pembelajaran sangat berpengaruh

pada pemahaman siswa tentang materi yang disampaikan oleh guru sehingga bagi

siswa yang memiliki tingkat pemahan yang rendah akan sangat kesulitan

memahami maateri yang telah disampaikan dalam proses pembelajaran dikelas,

selain itu waktu yang terbatas disekolah juga menghambat guru untuk mengulang

materi yang telah disampaikan, untuk itu perlunya proses belajar mandiri dari

siswa guna dapat memahami materi lebih lanjut lagi.

Bermain merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari anak-anak,

bermain dapat menyebabkan siswa sering melupakan makan siang, tidur siang,

bahkan akibat terlalu kelelahan siswa sering tidak belajar pada malam harinya.

Tentunya ini juga dapat menyebabkan proses pembelajaran siswa terganggu,

untuk itu perlunya sebuah inovasi dalam proses pembelajaran anak-anak tanpa

harus memisahkannya dengan permainan.

Dari uraian diatas dapat kita simpulkan bahwa kita tidak dapat

memisahkan anak-anak dari bermain, untuk itu media pembelajaran berbasi

permainan sangatlah cocok untuk diterapkan kepada anak-anak karena sangat

berdampak positif bagi proes pembelajaran anak-anak.

B. Tujuan

Sebagai bahan evaluasi dan media anak-anak untuk belajar tentang operasi

bilangan bulat dan kuadrat, sekaligus sebagai upaya mengenalkan kembali

permainan anak-anak tradisional.

C. Manfaat

Meningkatkan minat belajar siswa khususnya dalam pembelajaran

matematika, sehingga proses bermain yang tejadi dapat berdampak positif bagi

proses pembelajaran dan ranah afektif serta kognitif lainnya.

1

Page 2: Isi

GAGASAN

A. Gambaran Permasalahan

Pada umumnya anak-anak pada tingkat sekolah dasar sangat aktif,

menurut guru sekolah dasar yang kami wawancarai terutama pada kelas-kelas

rendah itu senang bermain dibanding belajar. Sehingga pembelajaran yang serius

akan sangat membuat siswa merasa bosan dan menyebabkan guru memiliki waktu

yang minim untuk melakukan pengulangan.

B. Solusi Yang Pernah Diterapkan

Sudah banyak model yang digunakan untuk mengantisipasi karakteristik

siswa SD ini mulai dari sistem pembelajaran yang serius tapi santai, namun waktu

yang minim menyebabkan guru tidak bisa terus menerus menggunakan strategi

seperti itu karena akan banyak meninggalkan materi selanjutnya yang sudah diatur

dalam silabus pendidikan.

C. Media Pembelajaran dan Permainan Tradisional

Media berfungsi sebagai pembawa informasi dari sumber (guru) menuju

penerima (siswa) sehingga proses pembelajaran akan berjalan optimal jika media

menjalankan fungsinya dengan baik. Dengan demikian, media memiliki posisi

yang sangat penting dalam sistem pembelajaran, seperti yang ditunjukkan pada

Gambar 1.

Gambar 1: Posisi Media dalam Sistem Pembelajaran

Permainan tradisional anak adalah salah satu bentuk folklore yang berupa

yang beredar secara lisan di antara anggota kolektif tertentu, berbentuk tradisional

2

SISTEM PEMBELAJARAN

IDE PENGKODEAN MEDIA PEMAHAMANPENAFSIRAN

UMPAN BALIK

GANGGUAN

Page 3: Isi

dan diwarisi turun temurun, serta banyak mempunyai variasi. Oleh karena

termasuk folklore, maka sifat atau ciri dari permainan tradisional anak sudah tua

usianya, tidak diketahui asal-usulnya, siapa penciptanya dan dari mana asalnya.

Permainan tradisional biasanya disebarkan dari mulut ke mulut dan kadang-

kadang mengalami perubahan nama atau bentuk meskipun dasarnya sama.

D. Peran Orang Tua dalam Pembelajaran

Dalam hal ini tentunya orang tua sangat berperan penting dalam

pembelajaran karena pembelajaran tidak hanya dilakukan disekolah tapi juga

dapat dilakukan dirumah, untuk itu orang tua sangat penting perannya guna

mengevaluasi hasil balajar anaknya dan mengulang kembali materi yang anak-

anak perlajari disekolah, selain itu orangtua memiliki waktu yang lebih banyak

dari guru.

E. Langkah Strategis Dalam Penyelesaian Masalah

Mengingat tak mungkin untuk memisahkan permainan dari anak-anak

maka dalam proses pembelajaran perlu adanya inovasi agar permainan yang

terjadi bermanfaat bagi siswa, untuk itu penulis membuat sebuah media

pembelajaran yang berbasis permainan anak-anak tradisional sehingga diharapkan

bukan hanya mengenalkan kembali permainan tradisional namun juga dpat

menjadi media yang mampu menambah pemahaman anak-anak tentang materi

pembelajaran khususnya materi operasi bulangan bulat dan kuadrat.

Nama Alat Peraga : Wayang Ka-Ba-Ta-Ku

3

Page 4: Isi

Alat Dan Bahan

Alat:

1. Aplikasi Corel Draw X4

2. Printer

3. Mesin Laminating

4. ID Card Cutter

5. Komputer/ Laptop

Bahan:

1. Kertas PVC ID Card

2. Tinta Printer Khusus Percetakan

Langkah Pembuatan

1. Setelah kita mendapatkan bentuk angka dan operasi tersebut kita lanjut

mencari gambar untuk tampilan belakang pada kartu nantinya.

2. Pastikan laptop/ komputer anda telah terinstal dengan Corel Draw X4

terlebih dahulu.

3. Bila telah terinstal maka lanjutkan untuk mendesain bentuk kartu tersebut.

4. Buka aplikasi Corel Draw X4.

5. Ganti ukuran page layout menjadi ukuran kartu ID Card.

6. Masukan gambar angka satu lalu sesuaikan dengan ukuran page layout.

7. Pastikan desain kartu yang anda buat telah rapi dan menarik.

8. Setelah kartu angka satu tersebut tersimpan, maka ganti lah gambar angka

satu tadi dengan angka lain dan operasinya, lalu ulangi langkah 10 dan 11

sehingga kita mendapatkan desain kartu angka 1 – 10 dan operasi-

operasinya.

9. Lanjutkan dengan mendesain tampilan belakang kartu, pastika ukurannya

tetap sama dengan kartu angka dan operasinya.

10. Printlah gambar kartu operasi dan 5 gambar kartu belakangnya.

11. Printlah gambar angka 1-10 sebanyak 2 rangkap sehingga menjadi 20

kartu, lalu 20 gambar kartu belakangnya. ( Pastikan ukuran kartu tetap

dalam ukuran ID Card)

Cara Penggunaan

1. Permainan terdiri atas 2 orang pemain, 1 orang sebagai juri.

4

Page 5: Isi

2. Kartu yang digunakan ada dua jenis yaitu kartu operasi dan kartu angka.

3. Juri bertugas mengawasi permainan, dan menilai jawaban dari peserta.

4. Tiap pemain diberikan satu set kartu angka 1-10.

5. Cara bermain seperti pada permainan wayang anak-anak, tiap pemain

memegang kartu yang ingin dia adu dengan lawan sesuai keinginannya.

6. Pegang kartu tersebut, lalu lakukan gerakan TOS.

7. Lalu biarkan kedua kartu yang diadu jatuh.

8. Pemilik kartu yang muncul angka sebagai raja.

9. Pemilik kartu yang tidak muncul angka sebagai hamba.

10. Sang hamba lalu mengambil kartu operasi secara acak, lalu menjawab

secara lisan sesuai operasi yang didapatkan .

Jika :

i. Penjumlahan = angka raja + angka hamba

ii. Perkalian = angka raja x angka hamba

iii. Pengurangan = angka raja – angka hamba

iv. Pembagian = angka raja : angka hamba

v. Kuadrat = angka raja dikuadratkan

11. Jika jawaban hamba benar maka raja harus merelakan kartunya diambil

oleh hamba.

12. Jika jawaban hamba salah maka hamba harus merelakan kartunya kepada

raja.

13. Batas waktu menjawab 5 detik.

14. Permainan berakhir jika salah satu peserta sudah tidak memiliki kartu lagi

untuk diadukan dengan lawannya.

5

Page 6: Isi

KESIMPULAN

Media pembelajaran berbasis permainan sangat bermanfaat dalam proses

pembelajaran siswa SD yang pada dasarnya berkarakter suka bermain dan mudah

merasa bosan dengan proses pembelajaran yang serius. Bukan hanya sebagai

bahan evaluasi namun juga sebagai media siswa untuk lebih menyukai proses

pembelajaran, selain bermain ambil belajar juga akan membuat permainan

menjadi lebih bermanfaat bagi perkembangan kognitif dan psikomotorik siswa.

6

Page 7: Isi

DAFTAR PUSTAKA

Ibrahim, H., Sihkabuden, Suprijanta, & Kustiawan, U. 2001. Media

pembelajaran: Bahan sajian program pendidikan akta mengajar. FIP.

UM.

Misbach, Ifah H. 2007. Peran permainan tradisional yang bermuatan edukatif

dalam menyumbang pembentukan karakter dan identitas bangsa. Bandung

Sabrina, Rizqi. 2014. Karakteristik Dan Ciri Khas Anak SD serta Implikasinya

Terhadap Pendidik. Diakses 2 Desember 2015 [online]

sabrinariz.blogspot.co.id/2014/05/karakteristik-dan-ciri-khas-anak-

sd.html?m=1

Santyasa, I Wayan. 2007. Landasan konseptual media pembelajaran [makalah.]

Disajikan dalam workshop media pembelajaran bagi guru-guru SMA

Negeri banjar angkan. 10 januari 2007. Banjar Angkan Klungkung.

7