isi

42
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengelolaan program kesehatan akan lebih efektif jika program tersebut dikelola dengan baik. Fungsi manajemen yang sangat berperan adalah fungsi perencanaa dan fungsi pengawasan. Kedua fungsi ini saling berkaitan satu sama lain. Fungsi pengawasan akan menghasilkan informasi tentang pelaksanaan kegiatan program yang dibutuhkan untuk meningkatkan fungsi perencanaan. Dokter/ dokter gigi sebagai pimpinan organisasi pelayanan kesehatan, tidak saja dituntut untuk memiliki keterampilan kedokteran gigi, tetapi juga dituntut memiliki pemahaman dan keterampilan dasar pelayanan kesehatan masyarakat serta asas-asas manajemen. Sesuai dengan misi RS dan puskesmas di era otonomi ini, puskesmas dan RS mempunyai misi mengembangkan pelayanan kesehatan masyarakat dengan menggunakan pendekatan mangemen. Khusus untuk program pelayanan keshatan di puskesmas, upaya pencegahan harus lebih banayak dikembangkan. Di dalam pelaksanaanya, pimpinan 1

Upload: riria-hendarto-putri

Post on 24-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

f

TRANSCRIPT

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengelolaan program kesehatan akan lebih efektif jika program tersebut dikelola dengan baik. Fungsi manajemen yang sangat berperan adalah fungsi perencanaa dan fungsi pengawasan. Kedua fungsi ini saling berkaitan satu sama lain. Fungsi pengawasan akan menghasilkan informasi tentang pelaksanaan kegiatan program yang dibutuhkan untuk meningkatkan fungsi perencanaan.

Dokter/ dokter gigi sebagai pimpinan organisasi pelayanan kesehatan, tidak saja dituntut untuk memiliki keterampilan kedokteran gigi, tetapi juga dituntut memiliki pemahaman dan keterampilan dasar pelayanan kesehatan masyarakat serta asas-asas manajemen. Sesuai dengan misi RS dan puskesmas di era otonomi ini, puskesmas dan RS mempunyai misi mengembangkan pelayanan kesehatan masyarakat dengan menggunakan pendekatan mangemen.

Khusus untuk program pelayanan keshatan di puskesmas, upaya pencegahan harus lebih banayak dikembangkan. Di dalam pelaksanaanya, pimpinan puskesmas perlu lebih banayka bekerja sama dengan klompok masyarakat yang ada di wilayah kerjanya. Untuk itu, pimpinan puskesmas harus peka dengan kebutuhan masyarakat sesuai dengan masalah kesehatan masyarakat yang potensial berkemabang di wilayah kerjannya masing-masing. Dokter sebagai pimpinan puskesmas harus mampu motor penggerak kelompok-kelompok masyarakat di wilayah kerjannya dan mengembangkan program penganggulangan masalah kesehatan masyarakat. Dengan demikian, misi puskesmas sebagai unit pelaksanaan teknis pembangunan keshatan di wilayah kerjanya dapat dilaksanakan secara produktif, efektif dan efisien.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi manajemen kesehatan?2. Apa tujuan manajemen kesehatan?

3. Apa saja fungsi dari manajemen kesehatan?

4. Apa saja tugas seorang manajer dalam tingkatan masing-masing?

5. Bagaimana susunan organisasi dalam puskesmas?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui definisi manajemen kesehatan2. Mengetahui tujuan manajemen kesehatan.3. Mengetahui fungsi dari manajemen kesehatan.4. Mengetahui tugas seorang manajer dalam tingkatan masing-masing.5. Mengetahui susunan organisasi dalam puskesmas.1.4 Mapping

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Manajemen

Istilah manajemen berasal dari kata kerja (bahasa Inggris) to manage yang berarti control. (Mohammad Fal Sadikin, Danny Kriestanto, Erik Hadi Saputra, Lilis Nurhayati : 2009)Dalam bahasa Indonesia istilah untuk kata manajemen diartikan dengan berbagai macam :

a. Lembaga Administrasi Negara, manajemen diartikan dengan istilah kepemimpinan.

b. Angkatan Darat, manajemen diartikan dengan istilah pembinaan.

c. Universitas Indonesia, manajemen diartikan dengan istilah ketatalaksanaan.

d. Universitas Gajahmada dan Universitas Pajajaran, manajemen diartikan dengan istilah pengurusan. Adapun pengertian manajemen menurut para ahli, antara lain:a. Jhon D. Millet Manajemen adalah proses memimpin dan melancarkan pekerjaan dari orang-orang yang terorganisir secara formal sebagai kelom-pok untuk memperoleh tujuan yang diinginkan.

b. Ordway Tead

Manajemen adalah proses dan perangkat yang mengarahkan serta membimbing kegiatan-kegiatan suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2.2 Pengertian Manajemen Kesehatan

Dalam kegiatan apa saja, agar kegiatan tersebut dapat mencapai tujuannya secara efektif diperlukan pengaturan yang baik. Demikian juga kegiatan dan atau pelayanan kesehatan masyarakat juga memerlukan pengaturan yang baik, agar tutjuan tiap kegiatan atau program itu tercapai dengan baik. Proses pengaturan kegiatan ilmiah ini disebut manajemen, sedangkan proses untuk mengatur kegiatan-kegiatan atau pelayanan kesehatan masyarakat disebut manajemen pelayanan kesehatan masyarakat. (Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo: 2007)

Sebagian orang menyatakan bahwa proses pengaturan kegiatan untuk mencapai tujuan ini disebut administrasi, sehingga proses pengaturan kegiatan dan atau pelayanan kesehatan masyarakat disebut administrasi kesehatan masyarakat. Disini timbul kerancuan, karena proses kegiatan sama, namun istilah berbeda manajemen dan administrasi. Dalam hal ini tidak perlu diperdebatkan mana yang benar manajemen atau administrasi. Menurut pendapat penulis melihat dari proses atau kegiatannya sama maka kedua hal tersebut sama. Sedangkan pemakaiannya, apakah menggunakan manajemen atau administrasi terserah kepada kita masing-masing yang memakainya (tergantung selera). (Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo: 2007)

Dalam uraian ini penulis lebih cenderung menggunakan manajemen daripada administrasi. Banyak ahli yang telah membuat batasan tentang manajemen ini, antara lain:

a. The accomplishing of a predeterminated objectives through the effort other people atau: Manajemen adalah pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan dengan mengguanakan orang lain. (Robert D. Terry)

b. Management is the process, by which the excution of given purposes is put in to operation and supervised atau: Manajemen adalah proses dimana pelaksanaan dari suatu tujuan diselenggarakannya dan diawasi. (Encyclopedia of social sciences)

c. Getting things done through the offeot of people, and that function breaks down in to at least 2 major responsibilities, one which is planning, the other control atau: Manajemen adalah membuat tujuan tercapai melalui kegiatan-kegiatan orang lain dan fungsi-fungsinya dapat dipecah sekurang-kurangnya 2 tanggung jawab utama, yakni perencanaan dan pengawasan.

d. Management is the process under taken by one or more persons to coordinate the activities of other persons to achive results not attainable by anyone persons acting allone atau: Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh satu ornag atau lebih untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain guna mencapai hasil tujuan yang tidak dapat dicapai oleh hanya satu orang saja. (Evancevich, 1989)

Dari batasan-batasan tersebut dapat diambil suatu kesimpulan umum bahwa manajemen adalah suatu kegiatan untuk mengatur orang lain guna mencapai tujuan atau menyelesaikan pekerjaan. Seorang manajer dalam mencapai tujuan adalah secara bersama-sama dengan orang lain atau bawahannya. Apabila batasan ini diterapkan dalam bidangh kesehatan masyarakat dapat dikatakan sebagai berikut. Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau seni untuk mengatur para petugas kesehatan dan non petugas kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program kesehatan. (Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo: 2007)

Dengan kata lain manajemen kesehatan masyarakat adalah penerapan manajemen umum dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat sehingga yang menjadi objek atau sasaran manajemen adalah sistem pelayanan kesehatan masyarakat. Sistem adalah suatu kesatuan yang utuh, terpadu yang terdiri dari berbagai elemen (subsistem) yang saling berhubungan dalam suatu proses attau struktur dalam upaya menghasilkan sesuatu atau mencapai suatu tujuan tertentu. Oleh sebab itu, sistem pelayanan kesehatan merupakan struktur atau gabungan dari subsistem dalam suatu unit atau dalam suatu proses untuk mengupayakan pelayanan kesehatan masyarakat baik preventif, kuratif, promotif maupun rehabilitatif. Sehingga sistem pelayanan kesehatan ini dapat berbentuk Puskesmas, Rumah Sakit, Balkesmas, dan unit-unit kesehatan lain. (Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo: 2007)

Dari pendapat berbagai pendapat para ahli dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa fungsi manajemen itu pada garisnya terdiri dari:

a. Perencanaan (planning)

b. Pengorganisasian (organizing)

c. Penyusunan personalia (staffing)

d. Pengkoordinasian (coordinating)

e. Penyusunan anggaran (budgeting)

2.3 Fungsi Manajemen Kesehatan

a. PlanningBerbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat rumit. Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Fungsi perencanaan sebagai suatu proses, mempunyai langkah-langkah yang perlu dilakukan yaitu :

1. Analisis situasi

2. Identifikasi masalah

3. Prioritas masalah

4. Menetapkan tujuan

5. Alternatif pemecahan masalah

6. Rencana kerja (plan of action)

Menurut Stoner Planning adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tadi.

b. Organizing

Organizing (organisasi) adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.

c. Leading

Pekerjaan leading meliputi lima kegiatan yaitu :

Mengambil keputusan

Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan.

Memeberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak.

Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan.

d. Controlling

Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula (Notoatmodo: 2003).BAB 3. PEMBAHASAN3.1Definisi Manajemen Kesehatan

a. Manajemen adalah pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan dengan menggunakan orang lain (Robert D. Terry)b. Manajemen adalah proses dimana pelaksanaan dari suatu tujuan diselenggarakan dan diawasi (Encyclopaedia of sosial sciences)

c. Manajemen membuat tujuan tercapai melalui kegiatan-kegiatan orang lain dan fungsi-fungsinya dapat dipecahkan sekurang-kurangnya 2 tanggung jawab utama (perencanaan dan pengawasan)

d. Manajemen adalah suatu proses yang dilakukan oleh satu orang /lebih untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan orang lain guna mencapai hasil (tujuan) yang tidak dapat dicapai oleh hanya satu orang saja. (Evancevich)

Dari batasan-batasan tersebut di atas dapat diambil suatu kesimpulan umum bahwa Manajemen adalah suatu kegiatan untuk mengatur orang lain guna mencapai suatu tujuan atau menyelesaikan pekerjaan. Apabila batasan ini diterapkan dalam bidang kesehatan masyarakat dapat dikatakan sebagai berikut : Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau suatu seni untuk mengatur para petugas kesehatan dan nonpetugas kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program kesehatan. Dengan kata lain manajemen kesehatan masyarakat adalah penerapan manajemen umum dalam sistem pelayanan kesehatan masyarakat sehingga yang menjadi objek dan sasaran manajemen adalah sistem pelayanan kesehatan masyarakat. (Notoatmodjo, 2003)

3.2Tujuan Manajemen Kesehatan

Tujuan manajemen kesehatan adalah pemanfaatan semua sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien dengan terselenggaranya fungsi-fungsi administrasi kesehatan yang berhasil guna dan berdaya guna, didukung oleh sistem informasi, IPTEK dan hukum kesehatan, untuk menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.3.3Fungsi Manajemen Kesehatan

Sampai saat ini, masih belum ada consensus baik di antara praktisi maupun di antara teoritis mengenai apa yang menjadi fungsi-fungsi manajemen, sering pula disebut unsur-unsur manajemen.

Berbagai pendapat mengenai fungsi-fungsi manajemen akan tampak jelas dengan dikemukakannya pendapat beberapa penulis sebagai berikut :

Louis A. Allen : Leading, Planning, Organizing, Controlling.

Prajudi Atmosudirdjo : Planning, Organizing, Directing, atau Actuating and Controlling.

John Robert B., Ph.D : Planning, Organizing, Command -ing, and Controlling.

Henry Fayol : Planning, Organizing, Commanding, Coordinating, Controlling.

Luther Gullich : Planning, Organizing, Staffing, Directing, Coordinating, Repor-ting, Budgeting.

Koontz dan ODonnel : Organizing, Staffing, Directing, Planning, Controlling.

William H. Newman : Planning, Organizing, Assem-bling, Resources, Directing, Controlling.

Dr. S.P. Siagian., M.P.A : Planning, Organizing, motivating and Controlling.

William Spriegel : Planning, organizing, Controlling

Lyndak F. Urwick : Forecasting, Planning Orga-nizing, Commanding, Coordina-ting, Controlling.

Dr. Winardi, S.E : Planning, Organizing, Coordi-nating, Actuating, Leading, Co-mmunication, Controlling

The Liang Gie : Planning, Decision making, Directing, Coordinating, Control-ling, Improving.

James A.F.Stoner : Planning, Organizing, Leading, and Controlling.

George R. Terry : Planning, Organizing, Staffing, Motivating, and Controlling.

Dari beberapa pendapat para penulis di atas dapat dikombinasikan, fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut :

e. PlanningBerbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat rumit. Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Fungsi perencanaan sebagai suatu proses, mempunyai langkah-langkah yang perlu dilakukan yaitu :

7. Analisis situasi

8. Identifikasi masalah

9. Prioritas masalah

10. Menetapkan tujuan

11. Alternatif pemecahan masalah

12. Rencana kerja (plan of action)

Menurut Stoner Planning adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tadi.

f. Organizing

Organizing (organisasi) adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.

g. Leading

Pekerjaan leading meliputi lima kegiatan yaitu :

Mengambil keputusan

Mengadakan komunikasi agar ada saling pengertian antara manajer dan bawahan.

Memeberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak.

Memilih orang-orang yang menjadi anggota kelompoknya, serta memperbaiki pengetahuan dan sikap-sikap bawahan agar mereka terampil dalam usaha mencapai tujuan yang ditetapkan.

h. Controlling

Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula.Langkah-Langkah Manajemen Kesehatan

Langkah-langkah dalam menjalankan manajemen kesehatan:

a) Planning

Gitosudarmo (1998) menyatakan bahwa planning (perencanaan) pada prinsipnya merupakan pemilihan sasaran organisasi atau penentuan tujuan orgnisasi yang kemudian dijabarkan ke dalam bentuk kerja sama dan pembagian tugas. Perencanaan adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan. Kegiatan perencanaan meliputi pemilihan dan penentuan tujuan organisasi, dan penyusunan strategi, kebijaksanaan, program, dan lain-lain.

Selanjutnya Hapzi Ali (2008) memaparkan tentang sisi positif dan negatif dari sebuah kegiatan perencanaan, beberapa jenis perencanaan, proses perencanaan, serta hambatan dalam melakukan kegiatan perencanaan.

1. Positif dan negatif perencanaan

Sisi positif:

a. membantu melihat masa depan

b. koordinasi semakin baik

c. mengurangi ketidakpastian

d. lebih mendekatkan organisasi ke tujuannya

Sisi negatif:

a. waktu dan tenaga ekstra

b. penekanan yang berlebihan pada perencanaan mengakibatkan ketidakseimbangan dengan fungsi lainnya

2. Beberapa jenis perencanaan

Visi & Misi menggambarkan peranan atau maksud keberadaan suatu organisasi pada masyarakat tertentu.

Tujuan merupakan titik akhir dimana aktivitas organisasi diarahkan. Strategi merupakan rencana umum/pokok untuk mencapai tujuan organisasi.

Kebijakan merupakan pernyataan atau pemahaman umum yang membantu mengarahkan pengambilan keputusan (khususnya cara berpikirnya).

Prosedur merupakan serangkaian aktivitas atau tindakan, yang lebih mengarahkan tindakan (bukan cara berpikir).

Aturan merupakan rencana yang dipilih dari beberapa alternatif, untuk dilakukan atau tidak dilakukan.

Program merupakan jaringan kompleks yang terdiri dari tujuan, kebijakan, prosedur, aturan, penugasan, langkah yang harus dilakukan, alokasi sumber daya, dan elemen lainnya, berdasarkan alternatif tindakan yang dipilih.

Anggaran merupakan rencana yang dinyatakan dalam angka.

3. Proses perencanaan

Perencanaan Strategis

Dari misi organisasi diturunkan tujuan strategis. Rencana strategis ditujukan untuk mencapai tujuan strategis. Biasanya rencana strategis ditetapkan oleh manajemen puncak.

Perencanaan Taktis

Rencana taktis diturunkan dari misi dan rencana strategis. Rencana taktis ditujukan untuk mencapai tujuan taktis yang merupakan bagian tertentu dari rencana strategis. Fokus pada hubungan manusia dan aksi, dan biasanya ditetapkan oleh menajemen menengah.

Rencana Operasional

Tujuan operasinal diturunkan dari tujuan dan rencana taktis. Rencana operasional lebih sempit dengan jangka waktu yang lebih pendek dan banyak melibatkan manajemen tingkat bawah.

1) Rencana Tunggal untuk aktivitas tidak berulang, contoh: program, proyek, dan anggaran.

2) Rencana Standing untuk aktivitas yang berulang, contoh: kebijakan, prosedur standar, dan aturan. Perencanaan Situasional (kontijensi)

Merupakan perencanaan yang mencakup perencanaan alternatif jika kejadian situasional muncul.

Perencanaan dan Tingkatan Manajemen

Manajemen puncak akan lebih banyak terlibat dalam perencanaan strategis, manajemen menengah dalam perencanaan taktis, dan manajemen tingkat bawah dalam perencanaan operasional.

4. Hambatan dalam melakukan kegiatan perencanaan

Hambatan dalam Perencanaan yang Efektif

Tujuan yang tidak tepat, tidak memahami lingkungan dan organisasi, dan tidak percaya diri.

Mengatasi Hambatan

Pelatihan atau bantuan untuk manajer dalam hal penetapan tujuan dan pemahaman organisasi dan lingkungan.

b) Organizing

Donnely (1975) menyatakan bahwa pengorganisasian adalah suatu pekerjaan yang dilakukan oleh seorang pimpinan untuk menggabungkan dan mengatur sumber daya yang dimiliki. Langkah-langkah yang diperlukan meliputi: penetapan struktur organisasi dengan pembagian tugas

pengaturan hak dan wewenang masing-masing sehingga dapat bekerjasama secara efisien dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.

Pengorganisasian (organizing) dilakukan dengan tujuan membagi suatu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan, siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, pada tingkatan mana keputusan harus diambil, penentuan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan, menyusun organisasi atau kelompok kerja, penugasan wewenang dan tanggungjawab serta koordinasi. Pengorganisasian pada dasarnya sebagai alat yang akan dapat merealisasi sasaran atau tujuan tujuan organisasi yang telah dibuat oleh manajer (Gitosudarmo 1998).

Luluk Kholisoh (2005) menyatakan bahwa pengorganisasian adalah proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi. Kegiatan dalam fungsi pengorganisasian meliputi:

1. Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan menetapkan prosedur yang diperlukan.

2. Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan tanggungjawab.

3. Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia/tenaga kerja.

4. Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat.

Dalam fungsi pengorganisasian, manager memutuskan bagaimana caranya memadukan sumber daya manusia dan sumber daya-sumber daya lainnya yang dimiliki oleh organisasai tersebut sehingga rencana-rencana organisasi dapat digulirkan.

c) Controling

Aswar Daris (2009) menegaskan pengawasan (controlling) adalah segenap kegiatan untuk meyakinkan dan menjamin bahwa tugas/pekerjaan telah dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, kebijaksanaan yang telah digariskan dan perintah (aturan) yang diberikan. Pengawasan adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara menyeluruh dengan mengadakan perbandingan yang seharusnya (das Sollen) dan yang adanya (das Sein). Pengendalian adalah pengawasan yang mempunyai wewenang untuk melakukan tindak turun tangan, atau pengendalian adalah pengawasan yang dilanjutkan dengan tindakan koreksi. Pengawasan merupakan bagian dari fungsi manajemen, disamping fungsi perencanaan, pengorganisasian dan pelaksanaan. Pengawasan adalah tanggung jawab pimpinan, tapi karena tidak mungkin pimpinan melakukan semuanya maka pengawasan dilimpahkan kepada unit pengawasan. Disamping itu pengawasan harus bisa mengukur objek apa yang telah dicapai, menilai pelaksanaan serta mengadakan/menyarankan tindakan perbaikan atau penyesuaian yang dipandang perlu, disamping itu pengawasan sendiri harus bisa mengevaluasi diri tentang apa yang telah dicapainya (inspeksi diri). Secara langsung pengawasan bertujuan untuk:

1. Menjamin ketepatan pelaksanaan sesuai rencana, kebijaksanaan dan perintah (aturan yang berlaku).

2. Menertibkan kordinasi kegiatan

Kalau pelaksana pengawasan banyak , jangan ada objek pengawasan dilakukan berulang-ulang , sebaliknya ada objek yang tak pernah tersentuh pengawasan.

3. Mencegah pemborosan dan penyimpangan

4. Menjamin terwujudnya kepuasan masyarakat atas barang dan jasa yang dihasilkan. Tujuan akhir suatu pekerjaan yang professional adalah terciptanya kepuasan masyarakat (konsumen), Masyarakat puas akan datang kembali dan mengajak teman-teman nya, sehingga meningkatkan produksi/penjualan yang akhirnya akan meningkatkan pendapatan perusahaan

5. Membina kepercayaan masyarakat pada kepemimpinan organisasi

Ruang lingkup/sasaran pengawasan adalah:

1. Sumber daya (resources=input) yang terkenal dengan 5M.

2. Prosesnya yang mempunyai prosedur tetap dengan standar dan cara kerja yang baik sehingga menghasilkan produk yang bermutu.

3. Hasil (output) baik secara kualitatif dan kuantitatif.

Masyarakat percaya saja akan mutu kemanfaatan dan keamanan produk yang dihasilkan, karena itu perlu dilakukan internal audit oleh bagian quality control nya dan eksternal audit oleh institusi pengawas.

Sukamdiyo (1997) menyatakan bahwa fungsi pengendalian (controling) merupakan proses memastikan bahwa hasil-hasil sesuai dengan rencana-rencana semula.

Dalam melaksanakan fungsi pengendalian, manajer-manajer mengambil langkah-langkah penting dalam upaya memastikan bahwa setiap bagian organisasi mengikuti rencana yang telah digariskan dalam tahap perencanaan. Manajer-manajer mempelajari laporan-laporan yang ada dan kemudian membandingkannnya dengan rencana- rencana yang telah disusun sebelumnya.

Perbandingan-perbandingan ini dapat menunjukkan dimana kegiatan-kegiatan usaha tidak berjalan dengan secara efisien dan dimana orang- orang yang membutuhkan bantuan dalam menunaikan tugas-tugasnya. Laporan-laporan yang masuk ke manajemen disebut umpan balik. Umpan balik (feedback) adalah informasi yang dapat dipakai untuk mengevaluasai atau mengoreksi tahap-tahap yang diambil untuk menerapkan sebuah rencana. Berbekal umpan balik, seorang manajer (atau karyawan) dapat mengambil langkah seperlunya. Umpan balik yang diterima oleh manajemen dapat saja mengidentifikasikan adanya kebutuhan untuk merevisi rencana, menyusun strategi baru, atau menata ulang struktur organisasi. Umpan balik merupakan kunci manajemen yang efektif dalam setiap organisasi. Umpan balik mempunyai dua fungsi yaitu:

1. Umpan balik memberikan sinyal kepada manajer perihal aktifitas-aktifitas perusahaan. Apabila kinerja ternyata selaras dengan rencana, umpan balik ini menadakan bahwa kegiatan-kegiatan dalam keadaan terkendali dan tidak dibutuhkan tindakan manjemen. Namun apabila kinerja ternyata menyimpang jauh dari rencana, maka manajemen perlu memutuskan bagaimana mengubah kegiatan-kegiatan perusahaan dalam rangka membenahi kenerjanya pada masa yang akan datang.

2. Umpan balik memungkinkan manajemen mengevaluasi kinerja. Manajemen lapisan atas mesti mengevaluasi seberapa baik manajemen lapisan bawah menunaikan aktivitas-aktivitas yang dibebankan kepada mereka dalam tahap perencanaan terdahulu.

3.4 Tingkatan Manajemen

Bahwa manajemen digunakan dalam segala bentuk kegiatan baik kegiatan profesi maupun non profesi, baik organisasi pemerintah maupun swasta, maka manajer dapat diklasifikasikan dalan dua cara yaitu tingkatan dalam organisasi dan lingkup kegiatan yang dilakukan.

Bila dilihat dari tingkat dalam organisasi, manajemen dibagi menjadi tiga golongan yang berbeda, yaitu :

1. Manajemen Puncak (Top Manajemen)Manajer bertaggungjawab atas pengaruh yang ditmbulkan dari keputusan-keputusan manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur, wakil direktur, direktur utama. Keahlian yang dimiliki para manajer tingkat puncak adalah konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan mmerumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer dibawahnya. 2. Manajemen Menengah (Middle Manajemen)

Manajemen menengah harus memeiliki keahlian interpersonal/manusiawi, artinya keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer bertanggungjawab melaksanakan reana dan memastikan tercapainya suatu tujuan. Misal: manajer wilayah, kepala divisi, direktur produk.

3. Manajemen Bawah/Lini (Low Manajemen)

Manager bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi. Pada tngkatan ini juga memiliki keahlian yaitu keahlian teknis, atrinya keahlian yahng mencakup prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus. Misal: supervisor/pengawas produksi, mandor.

Gambar 1. Tingakatan manajer dalam suatu organisasi.

Top level manajemen dan executive manajemen dapat terdiri dan direktur utama (president), direktur (vice-president) dan eksekutif lainnya di fungsi-fungsi pemasaran, pembelian, teknik, produksi, keuangan dan akuntansi. Sedang middle level manajemen dapat terdiri dari manajer-manajer divisi dan manajer-manajercabang.

Lower level manajemen disebut dengan operating manajemen dapat meliputi mandor dan pengawas.Top level manajemen disebut juga dengar strategic level, middle level manajemen dengan tactical level dan lower level manajemen dengan technical level.

Jumlah manajemen pada setiap tingkatan tergantung pada besar kecilnya suatu organisasi atau instansi. Namun demikian, biasanya Top Management jumlahnya akan lebih sedikit dari pada Middle Management, dan Middle Management lebih sedikit daripada Lower Management.

Jadi semakin tinggi kedudukan seseorang, semakin banyak memerlukan keterampilan administrasi/manajemen, tetapi keterampilan operasionalnya semakin rendah. Sebaliknya semakin rendah kedudukan seseorang, maka keteramplian operasionalnya semakin tinggi, sedangkan keterampilan administrasinya/manajemennya makin rendah.

Dengan bahasa yang sederhana, sebetulnya ketiga jenis tingkatan manajemen tersebut bekerja pada waktu yang sama, tetapi jenis kegiatannya berbeda. Manajemen Tingkat Atas lebih banyak bekerja dengan pikiran, sedikit sekali bekerja secara fisik atau tenaga. Manajemen Tingkat Menengah, antara kerja pikir dengan kerja fisik boleh dikatakan seimbang. Sedangkan Manajemen Tingkat Bawah, bekerja dengan pikiran sedikit sekali, sementara dengan fisik atau tenaga amat besar/banyak.

Dilihat dari kegiatan yang dilakukan :

Manajer Fungsional, bertanggung jawab pada suatu kegiatan unit organisasi (produksi, pemasaran, keuangan, personalia, dll

Manajer Umum, bertanggung jawab atas semua kegiatan unit.

Didalam melaksanakan tugas, setiap tingkatan manajer mempunyai fungsi utama atau keahlian yang berbeda yaitu:

1. Keahlian Teknik (Technical Skill) yaitu keahlian tentang bagaimana cara mengaerjakan dan menghasilkan sesuatu yang teriri atas pengarahan dengan motivasi, supervisi, dan kemunikasi .

2. Keahlian Manajerial (Managerial Skill)yaitu keahlian yang terkait dengan hal penetapan tujuan perencanaan, pengorganisasian, penyusunan personalia, dan pengawasan.

Informasi merupakan sumber daya utama bagi manajer yang dapat dikelola, bersumber pada 2 pengaruh :

1. Kegiatan bisnis semakin kompleks.

2. Komputer mencapai kemampuan yang semakin baik.

Output yang dihasilkan digunakan oleh manajer dan orang-orang yang membutuhkan:

Computer Literate

Keahlian Manajer

Information Literate

Sumber daya Manajemen Informasi dapat berupa:

1. Sumber daya FISIK : manusia, mesin, material, uang.

2. Sumber daya KONSEPTUAL : Informasi (termasuk data).

Tugas manajer mengelola sumber daya ini agar dapat digunakan secara efektif. Manajer harus memastikan bahwa data mentah yang terkumpul dan kemudian diproses menjadi informasi yang berguna dan kemudian memastikan bahwa informasi tersebut layak digunakan oleh oarng-orang dilingkungan organisasi dalam bentuk yang tepat danpada saat yang tepat sehingga informasi tersebut dapat digunakan secara maksimal. Akhirnya manajer membuang informasi yang tidak berguna dan menggantinya dengan informasi yang up-to-date. Semua Kegiatan diatas dinamakan Manajemen Informasi.

3.5 Susunan Organisasi PuskesmasSusunan organisasi Puskesmas terdiri dari:

a. Unsur Pimpinan : Kepala Puskesmas

b. Unsur Pembantu Pimpinan : Urusan Tata Usaha

c. Unsur Pelaksana :

1. Unit yang terdiri dari tenaga / pegawai dalam jabatan fungsional

2. jumlah unit tergantung kepada kegiatan, tenaga dan fasilitas tiap daerah

3. Unit terdiri dari: unit I, II, III, IV, V, VI dan VIIUraian Tugas:

Kepala Puskesmas:

Mempunyai tugas pokok dan fungsi: memimpin, mengawasi dan mengkoordinir kegiatan.

Puskesmas yang dapat dilakukan dalam jabatan struktural dan jabatan fungsional.

Kepala Urusan Tata Usaha:

Mempunyai tugas pokok dan fungsi: di bidang kepegawaian, keungan, perlengkapan dan surat menyurat serta pencatatan dan pelaporan.

Unit I:

Mempunyai tugas pokok dan fungsi: melaksanakan kegiatan Kesejahteraan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana dan Perbaikan Gizi.

Unit II:

Mempunyai tugas pokok dan fungsi: melaksanakan kegiatan pencegahan dan pemberantasan penyakit, khususnya imunisasi, kesehatan lingkungan dan laboratorium. Unit III:

Mempunyai tugas pokok dan fungsi: melaksanakan kegiatan Kesehatan Gigi dan Mulut, Kesehatan tenaga Kerja dan Lansia ( lanjut usia ).

Unit IV:

Mempunyai tugas pokok dan fungsi: melaksanakan kegiatan Perawatan Kesehatan Masyarakat, Kesehatan Sekolah dan Olah Raga, Kesehatan Jiwa, Kesehatan Mata dan kesehatan khusus lainnya.

Unit V:

Mempunyai tugas pokok dan fungsi: melaksanakan kegiatan di bidang pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan masyarakat dan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat.

Unit VI:

Mempunyai tugas pokok dan fungsi: melaksanakan kegiatan pengobatan Rawat Jalandan Rawat Inap ( Puskesmas Perawatan ).

Unit VII:

Mempunyai tugas pokok dan fungsi: melaksanakan pengelolaan Farmasi.

Tata Kerja

Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Puskesmas wajib menetapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan Puskesmas maupun dengan satuan organisasi di luar Puskesmas sesuai dengan tugasnya masing-masing.

Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Puskesmas wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk atasan serta mengikuti bimbingan teknis pelaksanaan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Dati II, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Kepala Puskesmas bertanggung jawab memimpin, mengkoordinasi semua unsure dalam lingkungan Puskesmas, memberikan bimbngan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas masing-masing petugas bawahannya.

Setiap unsur di lingkungan Puskesmas wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dari dan bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas.Fasilitas Penunjang

1. Puskesmas Pembantu

Puskesmas Pembantu yang lebih sering dikenal sebagai Pustu atau Pusban, adalah unit pelayanan kesehatan sederhana dan berfungsi menunjang serta membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.

2. Puskesmas Keliling

Puskesmas Keliling merupakan unit pelayanan kesehatan Keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda 4 atau perahu bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga dari Puskesmas.

Puskesmas Keliling berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan Puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan.

Kegiatan Puskesmas Keliling adalah:

a. Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah terpencil atau daerah yang tidak atau sulit dijangkau oleh pelayanan Puskesmas atau Puskesmas Pembantu dengan frekuensi 4 kali dalam seminggu, atau disesuaikan dengan kondisi geografis tiap Puskesmas.

b. Melakukan penyelidikan tentang Kejadian Luar Biasa ( KLB ).

c. Dapat dipergunakan sebagai alat transport penderitra dalam rangka rujukan bagi

kasus darurat.

d. Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat audiovisual.

3. Bidan Desa

Pada setiap desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatannya, ditempatkan seorang Bidan yang bertempat tinggal di desa tersebut dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Puskesmas.

Wilayah kerja bidan desa adalah satu desa dengan jumlah penduduk rata-rata 3.000 jiwa. Tugas utama bidan desa adalah membina peran serta masyarakat melalui pembinaan Posyandu dan pembinaan kelompok Dasawisma, disamping memberikanpe layanan langsung di Posyandu dan pertolongan persalinan di rumah penduduk.

Selain itu juga menerima rujukan masalah kesehatan anggota keluarga Dasawisma untuk diberi pelayanan seperlunya atau dirujuk lebih lanjut ke Puskesmas atau fasilitas pelayanan kesehatan yang lebih mampu dan terjangkau secara rasional.

BAB 4. KESIMPULAN1. Definisi Manajemen kesehatan adalah suatu kegiatan atau seni untuk mengatur para petugas kesehatan dan non petugas kesehatan guna meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program kesehatan 2. Dari beberapa pendapat para penulis dapat dikombinasikan, fungsi-fungsi manajemen adalah planning, organizing, leading, controlling.3. Manajemen dibagi menjadi tiga golongan yang berbeda, yaitu Manajemen Puncak (Top Manajemen), Manajemen Menengah (Middle Manajemen), Manajemen Bawah/Lini (Low Manajemen).

4. Susunan organisasi Puskesmas terdiri dari: a. Unsur Pimpinan : Kepala Puskesmas

b. Unsur Pembantu Pimpinan : Urusan Tata Usaha

c. Unsur Pelaksana :

1. Unit yang terdiri dari tenaga / pegawai dalam jabatan fungsional

2. jumlah unit tergantung kepada kegiatan, tenaga dan fasilitas tiap daerah

3. Unit terdiri dari: unit I, II, III, IV, V, VI dan VII

DAFTAR PUSTAKA

Ernawati Trisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah. 2006. Pengantar Manajemen. Kencana : Jakarta.

Heru Kusyuliantara, Mubasysyir Hasanbasri . 2006. Gambaran Pelaksanaan Program Kesehatan Masyarakat Puskesmas Kumun Kabupaten Kerinci. Working Paper Series No. 26 April 2006, First DraftNotoatmodo, Soekidjo.2003. Prinsip-prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Cet.ke-2,Mei. Jakarta: Rineka Cipta.

Sutisna. 2010. Pengertian Manajemen. [on-line]. http://sutisna.com/pengetahuan/pengertian-manajemen-3/. [20 Juni 2010].

Tim Elearning Gunadarma. Tanpa tahun. Modul Pengantar Manajemen. [on-line]. http://srisetya.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/17148/Pengertian+Manajemen.pdf. [20 Juni 2010].

PROGRAM KESEHATAN

MIDDLE

LOWER

TOP

PLANNING

ORGANIZING

LEADING

CONTROLING

TUJUAN

FUNGSI

TINGKATAN MANAJER

MANAJEMEN KESEHATAN

1