isi

13
PEMERIKSAAN RANGKAIAN SUMBER ARUS, INPUT, PROSES, DAN OUTPUT I. Kompetensi Memeriksa Rangkaian Sumber Arus, Input, Proses (IC Gerbang Logika) dan Output. II. Sub Kompetensi 1.Memeriksa rangkaian-rangkaian sumber arus listrik. 2.Memeriksa rangkaian Input. 3.Memeriksa rangkaian Proses (IC Gerbang Logika). 4.Memeriksa rangkaian Output. III. Alat dan Bahan 1.Papan percobaan. 2.Rangkaian sumber arus listrik. 3.Rangkaian Input (Rangkaian saklar). 4.Rangkaian IC (IC Gerbang Logika AND). 5.Rangkaian Output (Rangkaian lampu LED). IV. Keselamatan Kerja 1.Menggunakan alat praktikum sesuai dengan fungsinya. 2.Melaksanakan pengamatan sesuai dengan prosedur kerja. 3.Bertanya pada instruktur apabila mengalami permasalahan praktikum. V. Hasil Pengamatan 1. Mengamati rangkaian power supplay dan komponen- komponennya a. Power supplay

Upload: irmanto-rioble-lofty

Post on 24-Dec-2015

7 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

laporan power suplay meliputi rangkain kelistrikan

TRANSCRIPT

Page 1: Isi

PEMERIKSAAN RANGKAIAN SUMBER

ARUS, INPUT, PROSES, DAN OUTPUT

I. Kompetensi

Memeriksa Rangkaian Sumber Arus, Input, Proses (IC Gerbang Logika) dan

Output.

II. Sub Kompetensi

1. Memeriksa rangkaian-rangkaian sumber arus listrik.

2. Memeriksa rangkaian Input.

3. Memeriksa rangkaian Proses (IC Gerbang Logika).

4. Memeriksa rangkaian Output.

III. Alat dan Bahan

1. Papan percobaan.

2. Rangkaian sumber arus listrik.

3. Rangkaian Input (Rangkaian saklar).

4. Rangkaian IC (IC Gerbang Logika AND).

5. Rangkaian Output (Rangkaian lampu LED).

IV. Keselamatan Kerja

1. Menggunakan alat praktikum sesuai dengan fungsinya.

2. Melaksanakan pengamatan sesuai dengan prosedur kerja.

3. Bertanya pada instruktur apabila mengalami permasalahan praktikum.

V. Hasil Pengamatan

1. Mengamati rangkaian power supplay dan komponen-komponennya

a. Power supplay

Power suppay adalah perangkat elektronik yang memasok energi

listrik ke beban listrik. Power supplay bisa bersumber dari arus pln

maupun dari arus yang tersimpan pada baterai.

Gambar contoh power suppay :

Page 2: Isi

b. IC regulator

Fungsi Ic Regulator adalah untuk mempertahankan atau memastikan

Tegangan pada level tertentu secara otomatis. Ic regulator yang sering

digunakan adala seri 78xx dan 79xx.

Kelebihan dan Beberapa Seri IC Regulator Tegangan 78xx dan 79xx

antara lain :

Rangkaian catu daya menggunakan IC regulator lebih sederhana bila

dibandingkan dengan menggunakan dioda zener. Selain itu Regulator-

regulator tegangan 78xx atau 79xx memiliki presisi output sebesar ±4%,

yang relatif lebih baik daripada yang dapat diberikan oleh stabilisator

berbasis zener. Tegangan output yang dihasilkan akan bervariasi tidak

lebih dari 1% ketika tegangan catu berubah-ubah, dengan syarat bahwa

selisih tegangan catu tersebut adalah 2,5V atau lebih.

Demikian pula, tegangan output akan bervariasi tidak lebih dari 2%

ketika arus ditarik dari regulator berubah-ubah. Regulator, secara praktis,

mampu menghasilkan riak-riak gelombang yang terdapat pada tegangan

catu.

Regulator memiliki beberapa fitur lain yang cukup penting, seperti

misalnya pembatas arus, yang akan menjatuhkan tegangan output apabila

arus ditarik dari regulator secara berlebihan. Terdapat juga fitur thermal

shutdown, yang akan memutuskan arus apabila regulator terlalu panas.

Terminal-terminal atau kaki-kaki sambungan untuk regulator tegangan

adalah;

1. Input: Input ini biasanya berasal dari trafo, yang diikuti oleh

sebuah penyearah dan kapasitor perata gelombang. Tegangan catu

atau tegangan kerja yang diberikan harus memiliki selisih

minimum 2,5V lebih tinggi dari tegangan regulasi yang dibutuhkan

Page 3: Isi

2. Common (Ground): Jalur catu 0V untuk input dan output

3. Output: Menghasilkan tegangan output teregulasi.

Beberapa seri IC regulator tegangan 78xx dan 79xx, dilengkapi dengan

tegangan kerja

7805 =

8 V s/d 35

V

7905 = -8

V s/d -35 V

7806 =

9 V s/d 35

V

7906 = -9

V s/d -35 V

7808 =

11 V s/d 35

V

7908 = -11

V s/d -35 V

7812 =

15 V s/d 35

V

7912 = -15

V s/d -35 V

7815 =

18 V s/d 35

V

7915 = -18

V s/d -35 V

7818 =

21 V s/d 35

V

7918 = -21

V s/d -35 V

7824 =

27 V s/d 40

V

7924 = -27

V s/d -40 V

c. Dioda

Diode adalah komponen aktif dua kutub yang pada umumnya bersifat

semikonduktor, yang memperbolehkan arus listrik mengalir ke satu arah

(kondisi panjar maju) dan menghambat arus dari arah sebaliknya (kondisi

panjar mundur). Beberapa jenis diode juga mempunyai fungsi yang tidak

Page 4: Isi

ditujukan untuk penggunaan penyearahan. Dioda juga dapat difungsikan

sebagai pengaman elektronik.

Didalam dioda terdapat dua jenis elektron, yaitu katoda dan anoda.

Gambar dioda :

d.

Kapasitor

Kondensator (kapsitor) adalah salah satu jenis komponen elektronika

yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik sementara. Besaran nilai

yang diukur di kapasitor ( kondensator ) adalah kapasitansi yang di singkat

denga farad (F).

Gambar kapasitor :

e. Mengamati komponen input

Saklar adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk memutuskan

jaringan listrik, atau untuk menghubungkannya. Jadi saklar pada

dasarnya adalah alat penyambung atau pemutus aliran listrik. Selain

untuk jaringan listrik arus kuat, saklar berbentuk kecil juga dipakai

untuk alat komponen elektronika arus lemah.

Ada berbagai macam cara menggunakan saklar contohnya :

a) Ada saklar yang penyalaanya dipencet, kemudian untuk

mematikan dengan memencet kembali.

Page 5: Isi

b) Ada saklar push to on, yaitu saat saklar dipencet maka

menyala, apabila dilepaskan aliran juga putus.

c) Ada saklar push to off, yaitu saklar yang bila ditekan aliran

terputus, bila dilepaskan aliran terhubung.

d) Ada saklar elektronik, contohnya relay

e) Ada saklar kombinasi

f) Dll

Gambar macam-macam saklar :

f. Mengamati komponen output

Pengertian Seven Segment Display – Seven Segment Display (7

Segment Display) dalam bahasa Indonesia disebut dengan Layar

Page 6: Isi

Tujuh Segmen adalah komponen Elektronika yang dapat

menampilkan angka desimal melalui kombinasi-kombinasi

segmennya. Seven Segment Display pada umumnya dipakai pada Jam

Digital, Kalkulator, Penghitung atau Counter Digital, Multimeter

Digital dan juga Panel Display Digital seperti pada Microwave Oven

ataupun Pengatur Suhu Digital . Seven Segment Display pertama

diperkenalkan dan dipatenkan pada tahun 1908 oleh Frank. W. Wood

dan mulai dikenal luas pada tahun 1970-an setelah aplikasinya pada

LED (Light Emitting Diode).

Seven Segment Display memiliki 7 Segmen dimana setiap segmen

dikendalikan secara ON dan OFF untuk menampilkan angka yang

diinginkan. Angka-angka dari 0 (nol) sampai 9 (Sembilan) dapat

ditampilkan dengan menggunakan beberapa kombinasi Segmen.

Selain 0 – 9, Seven Segment Display juga dapat menampilkan Huruf

Hexadecimal dari A sampai F. Segmen atau elemen-elemen pada

Seven Segment Display diatur menjadi bentuk angka “8” yang agak

miring ke kanan dengan tujuan untuk mempermudah pembacaannya.

Pada beberapa jenis Seven Segment Display, terdapat juga

penambahan “titik” yang menunjukan angka koma decimal.  Terdapat

beberapa jenis Seven Segment Display, diantaranya adalah

Incandescent bulbs, Fluorescent lamps (FL), Liquid Crystal Display

(LCD) dan Light Emitting Diode (LED).

LED 7 Segmen (Seven Segment LED)

Salah satu jenis Seven Segment Display yang sering digunakan

oleh para penghobi Elektronika adalah 7 Segmen yang menggunakan

LED (Light Emitting Diode) sebagai penerangnya.  LED 7 Segmen

ini umumnya memiliki 7 Segmen atau elemen garis dan 1 segmen titik

yang menandakan “koma” Desimal. Jadi Jumlah keseluruhan segmen

atau elemen LED sebenarnya adalah 8. Cara kerjanya pun boleh

dikatakan mudah, ketika segmen atau elemen tertentu diberikan arus

listrik, maka Display akan menampilkan angka atau digit yang

diinginkan sesuai dengan kombinasi yang diberikan.

Page 7: Isi

Terdapat 2 Jenis LED 7 Segmen, diantaranya adalah “LED 7

Segmen common Cathode” dan “LED 7 Segmen common Anode”.

LED 7 Segmen Tipe Common Cathode (Katoda)

Pada LED 7 Segmen jenis Common Cathode (Katoda), Kaki

Katoda pada semua segmen LED adalah terhubung menjadi 1 Pin,

sedangkan Kaki Anoda akan menjadi Input untuk masing-masing

Segmen LED.  Kaki Katoda yang terhubung menjadi 1 Pin ini

merupakan Terminal Negatif (-) atau Ground sedangkan Signal

Kendali (Control Signal) akan diberikan kepada masing-masing Kaki

Anoda Segmen LED.

LED 7 Segmen Tipe Common Anode (Anoda)

Pada LED 7 Segmen jenis Common Anode (Anoda), Kaki

Anoda pada semua segmen LED adalah terhubung menjadi 1 Pin,

sedangkan kaki Katoda akan menjadi Input untuk masing-masing

Segmen LED. Kaki Anoda yang terhubung menjadi 1 Pin ini akan

diberikan Tegangan Positif (+) dan Signal Kendali (control signal)

akan diberikan kepada masing-masing Kaki Katoda Segmen LED.

Page 8: Isi

Prinsip Kerja Dasar Driver System pada LED 7 Segmen

Berikut ini adalah Blok Diagram Dasar untuk mengendalikan LED 7

Segmen :

Blok Dekoder pada diagram diatas mengubah sinyal Input yang

diberikan menjadi 8 jalur yaitu “a” sampai “g” dan poin decimal

(koma) untuk meng-ON-kan segmen sehingga menghasilkan angka

atau digit yang diinginkan. Contohnya, jika output dekoder adalah a,

b, dan c, maka Segmen LED akan menyala menjadi angka “7”.   Jika

Sinyal Input adalah berbentuk Analog, maka diperlukan ADC

(Analog to Digital Converter) untuk mengubah sinyal analog menjadi

Digital sebelum masuk ke Input Dekoder. Jika Sinyal Input sudah

merupakan Sinyal Digital, maka Dekoder akan menanganinya sendiri

tanpa harus menggunakan ADC.

Fungsi daripada Blok Driver adalah untuk memberikan arus

listrik yang cukup kepada Segmen/Elemen LED untuk menyala. Pada

Tipe Dekoder tertentu, Dekoder sendiri dapat mengeluarkan Tegangan

dan Arus listrik yang cukup untuk menyalakan Segmen LED maka

Blok Driver ini tidak diperlukan. Pada umumnya Driver untuk

menyalakan 7 Segmen ini adalah terdiri dari 8 Transistor Switch pada

masing-masing elemen LED.

Page 9: Isi

Tabel Pengaktifan Seven Segment Display

ANGKA h g f E d c b a

0 0 0 1 1 1 1 1 1

1 0 0 0 0 0 1 1 0

2 0 1 0 1 1 0 1 1

3 0 1 0 0 1 1 1 1

4 0 1 1 0 0 1 1 0

5 0 1 1 0 1 1 0 1

6 0 1 1 1 1 1 0 1

7 0 0 0 0 0 1 1 1

8 0 1 1 1 1 1 1 1

9 0 1 1 0 1 1 1 1

Catatan : 1 = ON (High), 0 = OFF (Low)

VI. Kesimpulan

Setelah melakukan praktik job ini kami dapat mengetahui rangkaian

sumber arus listrik (power supplay) dan komponen-komponennya,

mengetahui komponen input beserta komponenya, mengetahui komponen dan

rangkaian proses (IC Gerbang Logika), dan komponen output.

VII. Saran