isi

18
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Provinsi Nusa Tenggara barat secara geografis terletak pada 115o 46 119o 5 Bujur Timur dan 8o 10 9o 5 Lintang Selatan, dengan batas wilayahnya - Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Lombok/Provinsi Bali, - Sebelah Timur dengan Selat Sape/ Provinsi Nusa Tenggara Timur, - Sebelah Utara dengan Laut Jawa dan laut Flores dan - Sebelah Selatan dengan Samudera Hindia. Luas wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat mencapai 20.153,15 km2 Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang beribukota di Mataram terbagi dalam 8 kabupaten dan 2 kota, yaitu Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Barat, Kota Bima dan Kota Mataram. Kabupaten Sumbawa merupakan wilayah dengan luas terbesar yaitu 6.643,98 Km2 (32,97%), sementara Kota Mataram merupakan wilayah dengan luas terkecil yaitu 61,30 Km2 (0,30%). 1

Upload: karina-afiqa

Post on 28-Sep-2015

4 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangProvinsi Nusa Tenggara barat secara geografis terletak pada 115o 46 119o 5 Bujur Timur dan 8o 10 9o 5 Lintang Selatan, dengan batas wilayahnya

- Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Lombok/Provinsi Bali,- Sebelah Timur dengan Selat Sape/ Provinsi Nusa Tenggara Timur,- Sebelah Utara dengan Laut Jawa dan laut Flores dan- Sebelah Selatan dengan Samudera Hindia.Luas wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat mencapai 20.153,15 km2Wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang beribukota di Mataram terbagi dalam 8 kabupaten dan 2 kota, yaitu Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Sumbawa, Kabupaten Sumbawa Barat, Kota Bima dan Kota Mataram. Kabupaten Sumbawa merupakan wilayah dengan luas terbesar yaitu 6.643,98 Km2 (32,97%), sementara Kota Mataram merupakan wilayah dengan luas terkecil yaitu 61,30 Km2 (0,30%).

Menurut data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), temperatur maksimum pada tahun 2012 berkisar 29,9'C-34,2'C, dan temperatur minimum berkisar 17,4'C-22,6'C. Temperatur tertinggi terjadi pada bulan Oktober dan terendah pada bulan Juni.

Kelembaban di Provinsi NTB mempunyai kelembaban yang relatif tinggi, yaitu antara 77-85 persen, dengan kecepatan angin rata-rata mencapai kisaran 4-7 Knots dan kecepatan angin maksimum mencapai 26 Knots.

Jumlah hari hujan terendah yaitu 0 hari pada bulan Agustus dan September dan yang terbanyak adalah pada bulan Desember dengan jumlah 27 hari.B. Rumusan Masalah1. Potensi apa saja yang dapat dikembangkan di Provinsi Nusa Tenggara Barat?2. Bagaimana peran pemerintah daerah setempat dalam mengoptimalkan potensi wilayah di Provinsi Nusa Tenggara Barat?C. Tujuan1. Untuk mengetahui potensi apa saja yang sebenarnya terdapat di Provinsi Nusa Tenggara Barat.2. Agar Pemerintah Daerah dapat berperan aktif dalam mengembangkan potensi wilayah yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat untu menambah sumber pendapatan Daerah tersebut.

BAB IIISI

A. Potensi WilayahProvinsi Nusa Tenggara Barat memiliki potensi wilayah yang sangat menjanjikan dilihat dari letak geografis, kenampakan alam, maupun sumber daya alam yang tekandung di dalamnya. Berikut merupakan sektor-sektor potensi wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat :a) Sektor EkonomiStruktur ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tahun 2012 didominasi sektor Pertanian (24,32%), Pengolahan (5,01%) dan Perdagangan (16,22%). Pada sektor pertanian kontribusi sub sektor pertanian Jagung menjadi yang terbesar.

Komoditi unggulan Provinsi Nusa Tenggara Barat yaitu sektor pertanian, Perkebunan, perikanan dan jasa. Sektor pertanian komoditi unggulannya adalah jagung, kedelai, nanas, pisang, ubi jalar, ubi kayu, dan kentang, sub sektor tanaman perkebunan dengan komoditi Kakao, Kopi, Kelapa,aren, cengkeh, jambu Mete, jarak, kapuk, kemiri, lada, pinang, tembakau, dan Vanili. Sub sektor perikanan komoditi yang diunggulkan berupa perikanan Tangkap, Budidaya Jaring apung, Budidaya Keramba, Budidaya Kolam, Budidaya Laut, Budidaya Sawah dan Budidaya Tambak. Sub sektor peternakan komoditinya adalah sapi, babi, domba, kambing, kerbau, dan kuda, dan sub sektor jasa yaitu wisata alam dan budaya.

Sebagai penunjang kegiatan perekonomian, di provinsi ini tersedia 4 bandar udara, yaitu Bandara Lombok Praya, Bandara Lunyuk, Bandara Kaharuddin, dan Bandara Sultan Muhammad Salahuddin. Di Provinsi ini juga terdapat dua jalan, Yaitu jalan Negara dan jalan Provinsi. Panjang Jalan Provinsi adalah 1.772,27 km, sedangkan panjang jalan negara adalah 632,17 km. Untuk transportasi laut tersedia 15 pelabuhan, antara lain Pelabuhan Benete, Pelabuhan Bima, Pelabuhan Calabai, Pelabuhan Carik, Pelabuhan KempoKempo, Pelabuhan Labuhan Alas, Pelabuhan Labuhan Haji, Pelabuhan Labuhan Ialar, Pelabuhan Labuhan Lombok, Pelabuhan Lembar, Pelabuhan Pemenang/Tanjung, Pelabuhan Sape, Pelabuhan Tanjung Luar, Pelabuhan Tawun, dan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero).

b) Sektor Pertanian dan PeternakanPotensi areal pertanian yang dapat diusahakan dan dikembangkan dalam rangka menunjang ketahanan pangan dan pengembangan sektor agribisnis adalah 1.106.599 ha, dan baru dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian mencapai 49.893 ha, terdiri dari lahan irigasi 146.916 ha, non irigasi 35.339 ha, lahan tadah hujan 28.553 ha, dan lahan kering 287.085 ha. Sebagai komoditas utama, pasti diusahakan dan dikembangkan hampir di seluruh wilayah kabupaten/kota, dan potensi pengembangan dalam dua kah musim tanam mencapai 396.941 ha, yaitu musim hujan 214.910 ha dan musim kemarau 182,031 ha. Produksi padi pada tahun 2004 mencapai 1.466.757 ton, pada 2005 turun lebih rendah yaitu 1.367.869 ton, angka produksi padi/gabah, maka produksi beras mencapai 1.259.889 ton, sementara kebutuhan konsumen penduduk NTB tahun 2005 mencapai 530.788 ton, sehingga terdapat kelebihan stock sebanyak 284.556 ton yang menjadi stock pangan nasional.Komoditas tanaman pangan dan hortikultura yang banyak dikembangkan dan menguntungkan untuk diusahakan oleh masyarakat petani antara lain adalah: kedelai, kacang tanah, jagung kacang hijau, cabe, bawang merah, mangga, pisang dan nanas. Di samping sembilan jenis komoditas unggulan daerah, komoditas hortikultura lain yang dapat dikembangkan adalah kentang, wortel, apel, dan anggur.Luas hutan berdasarkan data dinas kehutanan Provinsi NTB tahun 2006 seluas 1.098.744,08 ha, Produksi hasil hutan menurut: jenis kayu yaitu jati, rimba, dan dua bunga. Sedangkan hasil hutan non kayu yaitu kayu bakar, rotan, air madu, asam, bambu, kayu bulat, kayu gergajian, dan akar lontoh.c) Sektor PerairanSemua biofisik, Provinsi NTB mempunyai potensi sumber daya pesisir dan laut yang cukup tinggi, dengan luas perairan lautnya sekitar 29.159,04 km2, panjang pantai 2.333 km2 dan perairan karang sekitar 3.601 km2. Potensi lestari perikanan sekitar 102.804 ton/tahun, yang terdiri dari perairan pantai sebesar 67.906 ton/tahun, perairan lepas pantai sekitar 61.957 ton/tahun dan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) sekitar 298.576 ton/tahun. Provinsi NTB membagi wilayahnya menjadi 3 (tiga) wilayah pengembangan perikanan, yaitu:1. Pulau Lombok, dengan prioritas pada pengembangan budidaya laut dan perikanan air tawar, budidaya air payau (tambak), penangkapan perairan umum;2. Pulau Sumbawa Bagian Barat prioritas pada pengembangan budidaya air payau (tambak), budidaya laut, penangkapan, perairan umum dan budidaya air tawar;3. Pulau Sumbawa Bagian Timur dengan prioritas pada pengembangan penangkapan, budidaya air (tambak), budidaya laut, perairan umum, dan budidaya air tawar.Lahan untuk pengembangan budidaya perikanan laut dan payau seluas 42.595 ha, dan baru dimanfaatkan seluas 6.528 ha (15%). Pengembangan perikanan budidaya laut, payau, maupun air tawar menjadi perhatian utama untuk dikembangkan seperti budidaya tambak udang, rumput laut, kerang, mutiara, abalone, lobster, kerapu dan budidaya ikan karang lainnya yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. jumlah produksi penangkapan ikan di wilayah perairan taut NTB pada tahun 2004 tercatat 79.449,7 ton, pada tahun 2005 sebesar 81.610,2 ton.Jenis rumput laut yang sudah dikenal dan dikembangkan oleh masyarakat adalah jenis sango sango (Gracilaria), Geranggang (Encheuma spinosum) dan Kottorni (Eucheuma cottomi), yang diperkirakan mencapai 5.910 ha dengan potensi produksi diperkirakan mencapai 591.000 ton per tahun, menyebar pada masing masing kabupaten, sedangkan jenis mutiara yang dihasilkan. adalah mutiara bulat (round pearl) dan mutiara setengah bulat (balf pearl).Provinsi Nusa Tenggara Barat berada di dua lempeng besar yakni Hindia Australia dan Eurasia yang saling berinteraksi dan berbentuk, menjadikan wilayah NTB kaya dengan sumber daya mineral dan energi. Terdapat enam jenis bahan galian mineral logam, dan yang telah memperoleh izin baik segi eksplorasi maupun eksploitasi adalah lima jenis bahan galian yaitu emas, perak, tembaga, pasir best, dan timbal atau timah hitam, sedangkan belerang jumlahnya belum ekonomis untuk diproduksi.Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki potensi besar sebagai penghasil mutiara kualitas sangat baik (South Sea Pearl). South Sea Pearl Indonesia sangat digemari di pasar dunia, dan biasanya dijual dalam bentuk loose dan jewelry. Selain kerang jenis Pinctada maxima, kerang mutiara lainnya yang dapat dibudidayakan di Indonesia adalah Pinctada margaritifera, Pinctada fucata, Pinctada lentiginosa dan Pteria penguin

Gambar Tambak Mutiara di Pulau LombokRumput laut merupakan salah satu komoditas unggulan yang diharapkan dapat menjadi tulang punggung dalam mencapai produksi perikanan terbesar pada tahun 2015. Rumput laut merupakan komoditas yang produksinya sangat besar bahkan sekitar 30 persen dari total produksi perikanan budidaya adalah rumput laut. Pada tahun 2009 produksi rumput laut secara nasional telah mencapai 2.963.556 ton. Rumput laut NTB sangat potensial dijadikan bahan pangan olahan. Bahkan akan sangat luar biasa apabila produksi makanan olahan dari lumput laut itu dijadikan ikon NTB. Tampak petani rumput laut sedang panen di salah satu kawasan pesisir di Pulau Lombok.Berdasarkan data Dinas Perikanan dan Kelautan NTB, kata dia, potensi areal pengembangan rumput laut tahun 2009-2013 mencapai 25.883 hektar. Luas areal itu potensial untuk produksi mencapai 546.626 ton. Tahun 2010 ini, ditargetkan areal budidaya sebanyak 8.403 ha dengan target produksi 213.069 ton

Gambar Rumput Laut di Nusa Tenggara Baratd) Sektor KulinerPara Pelancong yang menikmati indahnya alam di Nusa Tenggara Barat dapat dengan mudah menemukan hidangan/kulinerseafood. tetapi makanan yang sangat menonjol di Provinsi ini yaitu kuliner serba pedas. Makanan Nusa Tenggara Barat, terutama Lombok (Sasak) biasanya makanan pedas. Salah satu makanan yang wajib dicicipi ialah ayam taliwang, plecing kangkung dan juga sambal beberuk yang sangat pedas terbuat dari cabai, tomat dan terung. Meskipun rasanya sangat pedas, namun dapat membuat para penikmatnya ketagihan karena rasanya sangat nikmat.e) Sektor PariwisataBali kedua, inilah sebutan yang sering dilontarkan pelancong asing yang pernah menikmati keindahan Pulau Lombok di Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan pantai dan objek wisat Indonesia lainnya. Bahkan sebagian mereka selalu membandingkan bahwa Lombok jauh lebih indah, eksotik, dan spot spot pengambilan gambar yang menakjubkan yang tersebar di seluruh pulau lombok.Wisata di Pulau Lombok yang berupa pantai antara lain: Pantai Senggigi, Gili Trawangan, Gili Air, Gili Meno dan Tanjung Aan, Pantai Kuta, Pantai Surga, dan Pantai CemaraDi Provinsi Nusa Tenggara Barat sebenarnya tidak hanya 3 gili (pulau kecil) ini saja yang terdapat di Pulau Lombok, masih banyak gili-gili lain yang mengitari Pulau Lombok, namun memang 3 Gili inilah yang namanya meroket hingga mancanegara. 3 Gili ini hampir tiap harinya tidak pernah sepi wisatawan, baik mancanegara, maupun domestik. 3 Gili ini terkenal dengan sebutan 3NP, no pollution, no police, no policy. Di Gili ini kendaraan bermotor dilarang masuk demi menjaga kelestarian udara di sekitar pulau agar tetap fresh.Kendaraan yang tersedia antara lain seperti sepeda, cidomo (kereta kuda).Provinsi Nusa Tenggara Barat juga memiliki wisata Pantai Kuta. Pantai dengan pasir berwarna putih ini terletak sebuah desa bernama Desa Kuta. Desa Kuta mulai menjadi tempat tujuan wisata yang menarik di Indonesia sejak didirikannya banyak hotel-hotel baru. Selain keindahan alam yang dapat dinikmati di desa ini, satu kali dalam setahun diadakan upacara Sasak di desa ini. Ini adalah upacara Bau Nyale. Dalam upacara ini para pelaut mencari cacing Nyale di laut. Menurut legenda, dahulunya ada seorang putri, bernama Putri Mandalika, yang sangat cantik, banyak pangeran dan pemuda yang ingin menikah dengannya. Karena ia tidak dapat mengambil keputusan, maka ia terjun ke air laut Ia berjanji sebelumnya bahwa ia akan datang kembali satu kali dalam setahun. Rambutnya yang panjang kemudian menjadi cacing Nyale tersebut. Pantai Kuta sepertinya akan menjadi icon baru bagi perpariwisataan Pulau Lombok. Bisa dikatakan demikian karena pembangunan di sekitar daerah Pantai Kuta mulai padat, sperti dibangunnya hotel-hotel berbintang dan juga Bandara Internasional Lombok (BIL).Tidak Heran Provinsi ini dikatakan surganya pantai, karena keindahan alam yang disajikan berbagai pantai di Provinsi ini sangat menabjubkan. Terdapat Pantai Surg yang berada di wilayah Lombok Timur bagian selatan tepatnya Jerowaru, sekitar 50km dari kota Selong. Pantai ini terkenal memiliki pemandangan alam yang indah dan pantainya yang bersih dan berpasir putih, maka tidak heran pantai ini dinamakan pantai surga. Bagi yang menyukai olahraga Surfing pantai ini adalah salah satu pilihannya. Selain pantai surga masih ada sejumlah pantai di Wilayah selatan yang sangat indah, seperti pantai heaven on planet, pantai kaliantan, cemara, Teluk Ekas dengan daya tarik budidaya perikanan lautnya, disebut sebagai kawasan Gili indah

Sumber : http://lombokgilis.com/5-lokasi-wisata-pulau-lombok-yang-wajib-dikunjungi.html (diakses 19 April 2013)GambarPesona Pantai di Nusa Tenggara Barat

f) Sektor Pertambangan

Gambar Pertambangan yang ada di NTB

Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki potensi alam yang sangat berlimpah dibanding dengan Provinsi lain. Provinsi ini disebut provinsi yang kemilau karena memiliki hasil tambang yang banyak, salah satunya yaitu tambang emas. Bukan hanya dari segi pertambangan emas, di Provinsi Nusa Tenggara juga banyak menghasilkan rumput laut dan mutiara yang berkualitas.Pertambangan Emas di Provinsi Nusa Tenggara Barat ini berada di Pulau Sumbawa. Penambangan emas ini dilakukan oleh PTNewmont Nusa Tenggara (NNT).PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) sejak tahun 1986 sudah mengeksplorasi wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), namun baru tahun 2000 menemukan bijih tambang tembaga, emas dan perak. Kini, demi menggenjot produksi, Newmont melakukan eksplorasi di 4 blok di NTB.Lahan eksplorasi PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) sekitar 87.540 hektare, dan kontrak karya Newmont saat ini sampai tahun 2037.Tambang Emas Rakyat Dipulau Sumbawa memiliki banyak titik yang terbentang dari Ujung Barat hingga ke ujung Timur Pulau Sumbawa. Baru-baru ini disebuah bukit dengan nama olat Labaong yang terletak di wilayah Desa Hijrah Kecamatan Lape yang berjarak 2 kilometer dari jalan lintas Sumbawa -Bima ramai dipenuhi para penambang tradisional dari berbagai daerah di Indonesia. Terutama dari pulau Lombok yang telah mempunyai pengalaman di pertambangan rakyat Sekotong Lombok Barat.Lokasi Tambang Emas Di Kabupaten Sumbawa yang memliki kandungan emas yang cukup banyak dan mudah untuk diolah secara tradisional adalah di:1. Olat Labaong Desa Hijrah Kecamatan Lape2. Olat Cabe di Kecamatan Moyo Hilir3. Kecamatan Lantung4. Olat Paya di Kecamatan Empang5. Dodo rinti di kecamatan Lenang Guar.

BAB IIIPENUTUPA. Kesimpulan1. Provinsi Nusa Tenggara Barat memiliki potensi wilayah yang menjanjikan dan dapat dikembangkan secara maksimal guna menambah sumber pendapatan daerah serta dapat membuat Provinsi Nusa Tenggara Barat menjadi tujuan kunjungan para wisatawan maupun Investor untuk menanamkan modal.2. Sektor-sektor potensi wilayah yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat, antara lain : sektor ekonomi, perairan, pertanian dan peternakan, pertambangan, kuliner, dan pariwisata.

B. Saran1. Pemerintah daerah dapat berperan aktif mengembangkan Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan cara menyebarkan informasi potensi-potensi unggulan daerah tersebut untuk menarik para wisatawan dan investor.2. Masyarakat daerah NTB juga perlu ikut aktif dalam menunjang potensi wilayah yang ada di daerahnya.

DAFTAR PUSTAKAhttp://www.indonesia.go.id/in/pemerintah-daerah/provinsi-nusa-tenggara-barat/sumber-daya-alamhttp://regionalinvestment.bkpm.go.id/newsipid/area.php?ia=52http://forum.kompas.com/travel/153708-pulau-seribu-masjid-dengan-sejuta-pesona.htmlhttp://www.ntbprov.go.id/baca.php?berita=374http://finance.detik.com/read/2013/03/07/111824/2188289/4/tambah-cadangan-newmont-eksplorasi-4-blok-tambang-di-ntbdiakses tanggal 26 April 2013http://tambangemasrakyatsumbawa.wordpress.com/http://www.originalmutiara.com/news/11/Lombok-Penghasil-Mutiara-Terbesar-di-Indonesiahttp://indonesiansouthseapearls.blogspot.com/2010/05/budidaya-mutiara-di-ntb_22.html13