isi penutup daftar pustaka

30
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di negara yang telah maju yang telah berhasil membasmi penyakit infeksi, kanker merupakan penyebab kematian kedua setelah penyakit kardiovaskular (penyakit jantung). Kanker adalah suatu penyakit sel dengan ciri gangguan atau kegagalan mekanisme pengatur multiplikasi dan fungsi homeostatis lainnya pada organisme multiseluler. Sifat umum dari kanker ialah sebagai berikut : 1. Pertumbuhan berlebihan umumnya berbentuk tumor 2. Gangguan diferensiasi dari sel dan jaringan sehingga mirip jaringan mudigah 3. Bersifat invasif, mampu tumbuh di jaringan sekitarnya 4. Bersifat metastatik, menyebar ke tempat lain dan menyebabkan pertumbuhan baru 5. Memiliki heriditas bawaan, yaitu turunan sel kanker juga dapat menimbulkan kanker 6. Pergeseran metabolisme ke arah pembentukan makromolekul dari nukleosida dan asam amino serta peningkatan katabolisme karbohidrat untuk energi sel. Sel kanker mengganggu inangnya karena menyebabkan desakan akibat pertumbuhan tumor, penghancuran jaringan tempat tumor berkembang atau bermetastasis, gangguan sistemik lain sebagai akibat sekunder dari pertumbuhan sel kanker. Dengan metoda pengobatan saat ini, 1/3 jumlah pasien tertolong melalui 1

Upload: kimberlyaristyani

Post on 22-Dec-2015

23 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

makalah farmakologi tentang antikanker

TRANSCRIPT

Page 1: Isi Penutup Daftar Pustaka

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di negara yang telah maju yang telah berhasil membasmi penyakit infeksi, kanker

merupakan penyebab kematian kedua setelah penyakit kardiovaskular (penyakit jantung).

Kanker adalah suatu penyakit sel dengan ciri gangguan atau kegagalan mekanisme

pengatur multiplikasi dan fungsi homeostatis lainnya pada organisme multiseluler. Sifat

umum dari kanker ialah sebagai berikut :

1. Pertumbuhan berlebihan umumnya berbentuk tumor

2. Gangguan diferensiasi dari sel dan jaringan sehingga mirip jaringan mudigah

3. Bersifat invasif, mampu tumbuh di jaringan sekitarnya

4. Bersifat metastatik, menyebar ke tempat lain dan menyebabkan pertumbuhan baru

5. Memiliki heriditas bawaan, yaitu turunan sel kanker juga dapat menimbulkan kanker

6. Pergeseran metabolisme ke arah pembentukan makromolekul dari nukleosida dan asam

amino serta peningkatan katabolisme karbohidrat untuk energi sel.

Sel kanker mengganggu inangnya karena menyebabkan desakan akibat pertumbuhan

tumor, penghancuran jaringan tempat tumor berkembang atau bermetastasis, gangguan

sistemik lain sebagai akibat sekunder dari pertumbuhan sel kanker. Dengan metoda

pengobatan saat ini, 1/3 jumlah pasien tertolong melalui pembedahan dan terapi radiasi

ataupun dengan menggunakan kemoterapi seperti antikanker.

Kemoterapi dengan atau tanpa pengobatan lain bersifat kuratif pada koriokarsinoma

pada wanita, limfoma, burkitt, tumor wilms pada anak, sarkoma ewing, rabdomiosarkoma

embrional, dan beberapa kasus penyakit hodgkin, perlu ditekankan disini bahwa

penyembuhan oleh kemoterapi saja baru dapat tercapai pada tumor-tumor yang jarang

dijumpai. Setelah terjadi metastasis dibutuhkan pendekatan sistemik melalui kemoterapi

kanker, disamping pembedahan, radiasi, dan kemoterapi ajuvan. Pada keadaan ini,

pengobatan tidak menyembuhkan tetapi hanya bersifat paliatif terhadap gejala, pencegahan

komplikasi, support psikologik, dan perpanjangan hidup yang berarti.

Antikanker diharapkan memiliki toksisitas selektif artinya menghancurkan sel kanker

tanpa merusak sel jaringan normal. Pada umumnya, antineoplastik menekan pertumbuhan

atau proliferasi sel dan menimbulkan toksisitas, karena menghambat pembelahan sel normal

yang proliferasinya cepat misalnya sumsum tulang, epitel germinativum, mukosa saluran

1

Page 2: Isi Penutup Daftar Pustaka

cerna, folikel rambut dan jaringan limfosit. Terapi hanya dapat dikatakan berhasil baik, bila

dosis yang digunakan dapat mematikan sel tumor yang ganas dan tidak terlalu mengganggu

sel normal yang berproliferasi.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu antikanker ataupun kemoterapi kanker ?

2.Apa saja pembagiannya dan apa saja jenis obat antimetabolit?

3.Apa saja contoh obat antimetabolit beserta nama dagang, nama generik dan

strukturnya?

4.Bagaimana indikasi,kontra indikasi, efek samping, mekanisme kerja obat-obat

metabolit?

5. Apa saja bentuk sediaan obat-obat antimetabolit tersebut?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu antikanker ataupun kemoterapi kanker

2. Untuk mengetahui jenis-jenis obat antikanker ataupun kemoterapi kanker

3. Untuk mengetahui contoh obat antimetabolit beserta nama dagang, generik dan

struktur kimianya

4. Untuk mengetahui mekanisme kerja dari obat antimetabolit

5. Untuk mengetahui indikasi dan kontra indikasi dari obat antimetabolit

6. Untuk mengetahui efek samping dan bentuk sediaan obat antimetabolit

2

Page 3: Isi Penutup Daftar Pustaka

BAB II

PEMBAHASAN

Pada dasarnya, kanker adalah suatu penyakit sel yang ditandai dengan suatu

pergeseran pada mekanisme kontrol yang megatur poliferasi dan differensiasi sel. Sel-sel

tersebut akan mengalami kerusakan dan berkembang dengan cepat serta membentuk tumor

lokal yang dapat menekan atau menyerang struktur jaringan sehat di sekitarnya. Kanker dapat

timbul karena terjadi mutasi pada sel normal yang disebabkan oleh pengaruh radiasi, virus,

hormone, bahan kimia karsinogen, dan yang lain-lain. Penyakit kanker dapat menyerang

berbagai macam sel, seperti sel hati, sel kulit, sel jantung, sel darah, sel otak, sel-sel pada

saluran pencernaan seperti sel lambung dan usus, sel saluran urine, sel-sel paru-paru, dan sel-

sel lainnya. Dikenal beberapa jenis kanker seperti karsinoma, sarkoma, limfoma dan

leukemia.

Terapi hormon, kemoterapi, dan terapi sel target adalah jenis terapi sistemik. Obat

masuk aliran darah dan menghancurkan atau mengontrol kanker seluruh tubuh. Terapi

hormon paling sering digunakan sebagai terapi untuk membantu mengurangi resiko

kekambuhan kanker setelah operasi, ataupun untuk mengobati kekambuhan kanker setelah

pengobatan atau telah menyebar.

Kemoterapi adalah perawatan dengan obat kanker dengan membunuh sel kanker yang

diberikan secara intravena atau secara oral. Kemoterapi diberikan dalam siklus, dengan setiap

periode perawatan diikuti oleh masa pemulihan.

Tergantung dari keadaan pasien dan jenis kanker, pengobatan bervariasi dari yang

sangat intensif sampai tanpa pengobatan khusus sama sekali, kecuali yang bersifat suportif

yaitu dukungan mental-emosional-spiritual dan perbaikan keadaan umum.

Antikanker diharapkan memiliki toksisitas selektif artinya menghancurkan sel kanker

tanpa merusak sel jaringan normal. Pada umumnya, antineoplastik menekan pertumbuhan

atau proliferasi sel dan menimbulkan toksisitas, karena menghambat pembelahan sel normal

yang proliferasinya cepat misalnya sumsum tulang, epitel germinativum, mukosa saluran

cerna, folikel rambut dan jaringan limfosit. Terapi hanya dapat dikatakan berhasil baik, bila

dosis yang digunakan dapat mematikan sel tumor yang ganas dan tidak terlalu mengganggu

sel normal yang berproliferasi.

Obat antikanker merupakan obat spesialistik. Batas keamanannya begitu sempit

sehingga hanya dibenarkan penggunaanya oleh dokter yang berpengalaman di bidang

3

Page 4: Isi Penutup Daftar Pustaka

pengobatan ini. Penggunaan yang kurang cermat hanya akan menambah penderitaan, bersifat

fatal, dan pemborosan biaya.

2.1 Klasifikasi Obat Anti Kanker

Obat-obat antikanker yang berperan sebagai anti pertumbuhan dibagi menjadi

beberapa kelompok berdasarkan targetnya. Obat-obat antikanker yang berkaitan dengan siklus

sel dibagi menjadi 2 macam, yaitu:

Zat yang mempengaruhi siklus sel spesifik

Kerja dari obat golongan ini hanya membunuh atau menghambat terjadinya

siklus sel tertentu dan pada fase tertentu saja. Obat-obat yang termasuk golongan ini

adalah antimetabolit, alkaloid, dan miscellaneous agents.

Zat yang mempengaruhi siklus sel non-spesifik

Obat golongan ini tidak hanya bekerja pada satu fase saja. Kerjanya adalah

membunuh sel yang terlibat dalam siklus sel, juga sel-sel di luar siklus sel dengan cara

mengikat DNA dan merusaknya. Obat yang termasuk golongan ini adalah alkilating agents,

antibiotic.

Kerja Obat Antikanker :

4

Page 5: Isi Penutup Daftar Pustaka

Berdasarkan kerja antikanker pada proses dalam sel dikelompokkan menjadi sebagai

berikut:

A. Golongan Alkilator

B. Golongan Antimetabolit

C. Golongan Produk Alamiah

D. Golongan Hormon dan Antagonis

E. Golongan Lain-lain

2.2 Golongan Antimetabolit

Antimetabolit adalah senyawa yang dapat menghambat jalur metabolik yang penting

untuk kehidupan dan reproduksi sel kanker, melalui penghambatan asam folat, purin,

pirimidin dan asam amino, serta jalur nukleosida pirimidin, yang diperlukan pada sintesis

DNA. Hambatan replikasi DNA ini dapat secara langsung maupun tidak langsung  sehingga

menyebabkan sel tidak berkembang biak dan mengalami kematian. Spektrumnya lebih sempit

dibandingkan golongan antikanker lain. Struktur antimetabolit berhubungan erat dengan

struktur metabolit normal dan bersifat sebagai antagonis. Antimetabolit menimbulkan efek

samping cukup besar, seperti leukopenia, trombositopenia, anemia dan pendarahan saluran

cerna (Siswandono dan Soekardjo, 2000).

Mekanisme kerjanya adalah dengan menghambat sintesis DNA dan RNA melalui

penghambatan pembentukan asam nukleat dan nukleotida. Antipurin dan antipirimidin

mengambil tempat purin dan pirimidin dalam pembentukan nukleosida, sehingga

mengganggu berbagai reaksi penting dalam sel kanker. Penggunaannya sebagai obat

antikanker didasarkan pada metabolisme purin dan pirimidin lebih tinggi pada sel kanker

daripada sel normal. Dengan demikian penghambatan sintesis DNA lebih tinggi daripada

terhadap sel kanker. Antimetabolit untuk antikanker pada siklus sel dibagi menjadi tiga sub

antimetabolit, yaitu :

1. Antagonis Pirimidin

Mengganggu perpanjangan rantai DNA. digunakan pada leukemiaakuttertentu,

dengan kerja yang sangat singkat, ± 20 menit. Pembagiannya sebagai berikut:

5

Page 6: Isi Penutup Daftar Pustaka

a. 5-fluorourasil (5-FU)

Nama dagang :Adrucil

Nama generik :5-fluorourasil

Struktur obat :

Gambar Struktur 5-Fluorouracil (kiri) dan timin (kanan)

Mekanisme kerja

5-Fluorouracil (5-FU) merupakan agen kemoterapi utama yang digunakan

untuk terapi kanker kolon. 5-FU adalah antimetabolit yang bekerja secara

antagonis dengan timin terhadap aktivitas enzim timidilat sintetase (TS). 5-FU

merupakan prodrug, metabolisme 5-FU menghasilkan fluoridin-5′-trifosfat

(FUTP) yang bergabung ke dalam RNA dan mempengaruhi fungsinya, dan

fluorodeoksiuridilat (FdUMP) yang menghambat replikasi DNA.

5-Fluorouracil (5-FU) dikonversi menjadi 3 metabolit aktif utama

yaitu, (1) fluoro-deoxyuridine monophosphate (FdUMP),(2)

fluorodeoxyuridine triphosphate (FdUTP), dan (3) fluorouridine triphosphate

(FUTP). Mekanisme utama aktivasi 5-FU adalah konversi menjadi

fluorouridine monophosphate (FUMP) juga secara langsung oleh orotate

phosphoribosyl transferase (OPRT), atau secara tidak langsung via

fluorouridine (FUR) melalui aksi berurutan dari uridine phosphorylase (UP)

6

Page 7: Isi Penutup Daftar Pustaka

dan uridine kinase (UK). FUMP kemudian difosforilasi menjadi fluorouridine

diphosphate (FUDP), yang dapat juga difosforilasi lebih lanjut menjadi

metabolit aktif fluorouridine triphosphate (FUTP), atau dikonversi menjadi

fluorodeoxyuridine diphosphate (FdUDP) oleh ribonucleotide reductase (RR).

Di sisi lain, FdUDP dapat pula di fosforilasi atau didefosforilasi menjadi

metabolit aktif masing-msaing FdUTP dan FdUMP. Jalur aktivasi alternatif

lainnya melibatkan thymidine phosphorylase yang mengkatalisis konversi 5-

FU menjadi fluorodeoxyuridine (FUDR), kemudian difosforilasi oleh

thymidine kinase (TK) dan menjadi thymidylate synthase (TS) inhibitor,

FdUMP. Ada pula enzim Dihydropyrimidine dehydrogenase (DPD) yang

mengkonversi 5-FU menjadi dihydrofluorouracil yang tidak aktif. (DHFU)

adalah rate-limiting step katabolisme 5-FU pada sel normal dan sel tumor, dan

proprsi dari pengrusakan menjadi metabolit tidak aktif mencapai 80%

(Longley and Johnston, 2007).

Hal ini akan mengakibatkan induksi apoptosis karena penghambatan

sintesis DNA yang disebabkan sel kekurangan deoksitimidin trifosfat (dTTP).

Peningkatan ekspresi TS pada sel kanker merupakan respon sel yang

dapat mengakibatkan resistensi terhadap 5-FU (Giovanetti et al., 2007).

Pada kaitannya dengan daur sel, 5-FU tidak dapat bekerja pada sel yang

berada di luar daur sel (G0). 5-FU hanya bekerja pada sel yang aktif

menjalankan daur sel di mana diperlukan aktivitas TS untuk sintesis basa

penyusun DNA. TS diekspresikan tinggi pada fase G1 melalui perantara

aktivitas transkripsi dari E2F. Setelah diekspresikan, TS sendiri langsung

mensintesis prekursor dUMP yang diperlukan dalam fase sintesis. Perlakuan

dengan 5-FU pada sel kanker dapat menyebabkan akumulasi sel pada fase G1

dan awal fase sintesis (G1/S arrest) (Liu et al., 2006). Namun, bagaimanapun

aktivitas penghambatan daur sel oleh 5-FU tergantung pada jenis sel kanker.

Pada sel kanker kolon HCT-15 dan HT-29, 5-FU menunjukkan

penghambatan pada fase G2/M. 5-FU meningkatkan ekspresi cyclin A, cyclin

B, dan CDC2 yang merupakan protein regulator pada fase G2/M (Lim et al.,

2007). Mekanisme yang memperantarai aktivitas pada fase tersebut masih

perlu ditelusuri lebih lanjut. Pada sel Lovo dan WiDr, Backus et al. (2001)

7

Page 8: Isi Penutup Daftar Pustaka

melaporkan bahwa 5-FU menyebabkan penghambatan daur sel pada fase S.

Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas 5-FU tidak selamanya terkait dengan

aktivitas penghambatan TS dan diperlukan penelitian untuk konfirmasi

aktivitas 5-FU pada daur sel jika digunakan sel yang berbeda.

5-FU dapat menginduksi terjadinya penghentian daur sel dan pemacuan

apoptosis tanpa melibatkan peran p53, tetapi melibatkan peningkatan ekspresi

p21 dan pRb. Kedua protein tersebut memiliki peran penting dalam sistem

checkpoint pada fase G1. Ekspresi pRb tinggi akan menghambat aktivitas E2F

sehingga menyebabkan penghambatan sel untuk melampaui R. Ekspresi p21

akan menghambat aktivitas cyclin E/CDK2 dan cyclin A/CDK2 sehingga

dapat menyebabkan penghambatan daur sel pada fase G1 dan S. Sel yang

berada pada fase G1 akan terhenti pada fase G1, sedangkan sel yang berada

fase S akan terhenti pada fase tersebut. Resistensi yang disebabkan oleh 5-FU

dapat terjadi melalui perantaraan penghambatan daur sel. Sel kanker dengan

p21 mutan tidak dapat memacu penghentian daur sel sehingga langsung

memacu apoptosis tetapi sel dengan p21 normal yang memacu penghentian

daur sel akan memicu munculnya sel yang resisten. Aktivitas 5-FU dalam

pemacuan apoptosis dapat melalui jalur p53 atau tidak (dependent or

independent p53) (Levrero et al., 2000). Hal ini dibuktikan bahwa 5-FU dapat

menginduksi apoptosis pada sel kanker yang mengalami defisiensi p53 atau

memiliki p53 mutan.

Indikasi

Kanker payudara, kolon, esofagus, leher dan kepala, leukimia

limfositik dan mielositik akut, limfoma non-hodgkin.

Kontra indikasi

Depresi sumsum tulang setelah radioterapi, atau setelah pemberian

antineoplastik lain, dan kehamilan dini.

Efek samping

Efek sampingyang ditemukan pada pasien antara lain neutropenia,

stomatitis, diare, dan hand-food syndrome. Masing-masing efek ini terkait

8

Page 9: Isi Penutup Daftar Pustaka

dengan metode pemberian yang diterapkan pada pasien (Meyerhardt and

Mayer, 2005). Pada kasus yang efek samping 5-FU yang paling parah

adalah kardiotoksisitas meskipun hal ini jarang ditemui (Thomas et al.,

2004). Dibandingkan dengan agen kemoterapi yang lain, 5-FU memiliki

selektivitas yang tinggi pada aktivitas TS dan efek sampingyang

ditimbulkan relatif lebih ringan. Meskipun demikian, efektivitas 5-FU

sebagai agen kemoterapi baru mencapai 15% sehingga diperlukan

pengembangan agen kokemoterapi untuk meningkatkan efektivitas terapi

dengan 5-FU (Meyerhardt and Mayer, 2005).

Bentuk sediaan

Obat ini tersedia sebagai larutan 50 mg/mL dalam ampul 10 mL untuk

IV.

b. Sitarabin

Nama dagang :cytosar-u

Nama generik : sitarabin

Struktur obat

Mekanisme kerja

Inhibisi DNA sintesis. Sitosin memasuki sel melalui proses carrier dan

harus mengalami perubahan menjadi senyawa aktifnya : arasitidin trifosfat.

Sitosin adalah analog purin dan bergabung ke dalam DNA, sehingga cara

kerja utamanya adalah inhibisi DNA polimerase yang mengakibatkan

penurunan sintesis dan perbaikan DNA. Tingkat toksisitasnya mempunyai

korelasi linear dengan masuknya sitosin ke dalam DNA, bergabungnya

DNA dengan sitosin berpengaruh terhadap aktivitas obat dan toksisitasnya.

9

Page 10: Isi Penutup Daftar Pustaka

Indikasi

Termasuk zat paling aktif untuk leukemia, juga untuk limphoma,

leukemia meningeal, dan limphoma meningeal. Sedikit digunakan untuk

tumor solid.

Kontra indikasi

Hipersensitivitas

Efek samping

Toksisitas serebral, korneal keratitis, hiperbilirubinemia, pulmonari

edema, perikarditis, mual, muntah, pendarahan, leukopenia,

trombositopenia, pusing, sakit kepala, dll.

Bentuk sediaan

Vial 100 mg/ml, dan Vial 1 g/10 ml.

c. Gemsitabin

Nama dagang : Gemtavis, Gemzar, Cytogem 200, Gemcitabine HCl.

Nama generik : Gemsitabin

Struktur obat

Mekanisme kerja

Sebelum menjadi bahan aktif, gemsitabin mengalami fosforilasi oleh

enzim deoksisitidin kinase dan kemudian oleh nukleosida kinase menjadi

10

Page 11: Isi Penutup Daftar Pustaka

nukleotida didan trifosfat yang dapat menghambat sintesis DNA.

Gemsitabin difosfat dapat menghambat ribonukleotida reduktase sehingga

menurunkan kadar deoksiribonukleotida trifosfat yang penting untuk

sintesis DNA.

Indikasi

Kanker paru, pankreas dan ovarium.

Kontra indikasi

Hipersensitif.

Efek samping

Mielosupresi,mual, muntah, peningkatan ALT, AST, alkaline

phosphatase, nyeri, demam, ruam, dispnea, konstipasi, diare, perdarahan,

infeksi, alopesia.

Bentuk sediaan

Obat ini tersedia dalam bentuk larutan infus 1-1,2 g/m2, injeksi 200

mg/vial, vial @5ml,injeksi. 1.000 mg/vial, vial @25ml.

d. Capecitabine

Nama dagang : Xeloda®

Nama generik : Capecitabine

Struktur obat :

11

Page 12: Isi Penutup Daftar Pustaka

Mekanisme kerja

Memiliki mekanisme kerja yang unik dimana Xeloda® menghasilkan5-

FU, yangbersifat membunuh kanker, hanya di dalam sel kanker.Cara

kerjanya memperlambat atau menghentikan pertumbuhan sel kanker dan

dengan mengurangi ukuran tumor. Dua langkah pertama proses aktivasi

berlangsung di dalam hati, saat capecitabine mulai diubah menjadi ‘agen

pembunuh sel kanker’ yang tetap bersifat non-toksik (tidak meracuni).

Langkah terakhir aktivasi berlangsung di dalam sel kanker itu sendiri,

dimana capecitabine diaktifkan menjadi 5-FU oleh sebuah enzim yang

lebih banyak ditemukan dalam sel kanker dibanding sel sehat. Dengan

mekanisme ‘aktif pada sel tumor’ ini maka 5-FU akan lebih banyak

diproduksi di sel kanker dibanding dengan di sel sehat. Capecitabine

selanjutnya meracuni sel kanker dengan 5-FU yang menyerang DNA sel

kanker.

Indikasi

Digunakan sendiri atau dengan obat lain untuk mengobati jenis kanker

tertentu seperti kanker usus, rektum, dan payudara

Kontra indikasi

Reaksi alergi atau intoleransi terhadap Xeloda® atau 5-FU, menggunakan

(5-Flouroracil), atau obat lain yang Anda terima selama pengobatan. Pasien

yang hamil atau akan hamil, sedang menyusui atau berencana untuk

menyusui, penderita penyakit depresi sum-sum tulang belakang yang berat,

serta penyakit hati yang berat atau gangguan ginjal yang serius.

Efek samping

1.Sistem pencernaan: Diare, mual, muntah, stomatitis, dan rasa nyeri di

daerah perut.

2. Kulit: Hand-foot Syndrome (telapak tangan dan kaki terasa gatal, sakit,

bengkak dan kemerahan), adanya bintik-bintik di kulit, kulit kering dan

gatal, dermatitis (radang kulit).

3. Lainnya: Kelelahan dan demam

12

Page 13: Isi Penutup Daftar Pustaka

Bentuk sediaan

Xeloda® dikemas dalam bentuk tabletdan memiliki aktivitas

yangberbeda dengan obat kemoterapi lainnya. Bentuk tabletnya

mengurangi ketidaknyamanan dan beban yang ditimbulkan oleh

kemoterapi infus.

2. Antagonis Purin

menghambat sintesa purin dan DNA di sel-sel yang tumbuh pesat.

Pembagiannya sebagai berikut :

a. Fludarabin

Nama dagang : Fludara ®

Nama generik : Fludarabin

Struktur obat

Mekanisme kerja

Cara kerjanya memperlambat atau menghentikan pertumbuhan sel-sel

kanker dengan menghambat sintesis DNA. Dalam bentuk garamnya, yaitu

Fludarabin fosfat yang mengganggu sintesis DNA dengan menghambat

DNA polymerase danribonukleotida reduktase.

Indikasi

Hairy cell leucemia, leukemia limfositik kronik, limfoma non-Hodgkin

sel kecil. Pengobatan leukemia lifositik kronik sel B yang tidak respon atau

penyakit yang progresif selama/setelah pengobatan dengan regimen yang

mengandung alkylating-agent standar.

13

Page 14: Isi Penutup Daftar Pustaka

Kontra indikasi

Pasien dengan gangguan ginjal dengan bersihan kreatinin < 30

mL/menit. Pasien dengan dekompensasi anemia hemolitik. Hamil dan

laktasi.

Efek samping

o Dari sistem saraf dan organ-organ sensorik: kelelahan, kelemahan,

kecemasan, pelanggaran kesadaran atau pemandangan, neuropati

peripheral, neuritis optik, visual neuropati atau kebutaan.

o Dari sistem peredaran darah dan darah: mielosuprescia

(neutropenia, trombositopenia, anemia), gagal jantung, aritmia.

o Sistem pernapasan: edema paru atau menyebar interstisial

Pneumonitis, reaksi hipersensitivitas (batuk, demam, sesak napas).

o Untuk bagian dari usus: mual, muntah, Anoreksia, diare,

perdarahan gastrointestinal, peradangan atau stomatitis dari mukosa

mulut.

o Dari metabolik: tumor sindrom lisis (hyperuricemia, hematuria,

sering buang air kecil, giperfosfatemia, hipokalsemia),

asidosismetabolik, hiperkalemia, christalluria, gagal ginjal.

o Surogenital: sistitis hemoragik.

o Untuk kulit: ruam kulit, atau nekrolisis epidermal toksik (Sindrom

Lyell).

o Lainnya: mengurangi toleransi terhadap infeksi, pembengkakan

(pembengkakan di kaki dan pergelangan kaki), dapat menyebabkan

rambut rontok.

Bentuk sediaan

Vial 50 mg x 5 dan tablet salut selaput 10 mg.

b. 6-Merkaptopurin

Nama dagang : Purinethol

Nama generik : Merkaptopurin

14

Page 15: Isi Penutup Daftar Pustaka

Struktur obat

Mekanisme kerja

Merkaptopurin dimetabolisme oleh hipoxantin-guanin fosforibosil

transferase (HGPRT) menjadi bentuk nukleotida (asam-6-tioinosinat) yang

menghambat enzim interkonversi nukleotida purin. Sejumlah asam

tioguanilat dan 6-metilmerkaptopurin ribotida (MMPR) juga dibentuk dari

6-merkaptopurin. Metabolit ini juga membantu kerja merkaptopurin.

Metabolisme asam nukleat purin menghambat proliferasi sel limfoid pada

stimulasi antigenik.

Indikasi

Leukimia limfositik akut dan kronik, leukemia mieloblastik akut dan

kronik, kariokarsinoma.

Kontra indikasi

Hipersensitivitas terhadap merkaptopurin atau komponennya, riwayat

resistansi merkaptopurin, penyakit hati berat, suprsi sumsum tulang berat,

kehamilan.

Efek samping

>10% Hematologi, mielosupresi, leucopenia, trombositopenia, anemia.

Kolestasis intrahepatik, dan nekrosis sentrolobular fokal (40%), ditandai

dengan hiperbilirubinemia, peningkatan alkalin fosfatase dan AST,

jaundice, asites, enselopati. Demam, hiperpigmentasi endokrin,

hiperurisemia, mual, muntah, diare, stomatitis, anoreksia, nyeri perut,

mukositis, toksisitas ginjal, <1% terbatas atau mengancam jiwa, alopesia,

kemerahan kering dan bersisik, glositis, oligospermia,

15

Page 16: Isi Penutup Daftar Pustaka

Overdosis/toksikologi, supresi sumsum tulang, nekrosis hepatic, dan

gastroenteritis, serta ruam kulit, juga disfungsi hati dengan peningkatan

alkalin fosfatase dan ikterus ringan. 

Bentuk sediaan

Obat ini tersedia dalam bentuk tablet 50 mg.

3. Antagonis Folat

menghambat reduksi dari asam folat menjadi THFA (Tetrahydro

folicacid)dengan jalan pengikatan pada enzimreduktase. THFA penting untuk

sintesa DNAdan pembelahan sel. Pembagiannya sebagai berikut :

a. Methotrexat

Nama dagang : Mexate

Nama generik : Metotreksat

Struktur obat

Mekanisme kerja

Metotreksat adalah antimetabolit folat yang menginhibisi sintesis DNA.

Metotreksat berikatan dengan dihidrofolat reduktase, menghambat

pembentukan reduksi folat dan timidilat sintetase, menghasilkan inhibisi

purin dan sintesis asam timidilat. Metotreksat bersifat spesifik untuk fase S

pada siklus sel. Mekanismekerja metotreksat dalam artritis tidak diketahui,

tapi mungkin mempengaruhi fungsi imun. Dalam psoriasis, metotreksat

diduga mempunyai kerja mempercepat proliferasi sel epitel kulit.

Indikasi

16

Page 17: Isi Penutup Daftar Pustaka

Leukimia limfositik akut, kariokarsinoma, kanker payudara, leher dan

kepala, paru, buli-buli, Sarkoma osteogenik.

Kontra indikasi

Hipersensitifitas dari metotreksat dan komponan lain dari sediaan,

kerusakan hebat ginjal dan hati, pasien yang mengalami supresi sum-sum

tulang dengan psoriasis atau reumatoid artritits,penyakit alkoholik

hati,AIDS,darah diskariasis,kehamilan,menyusui.

Efek samping

Penekanan sumsum tulang (leukopenia, trombocytopenia), kerusakan

mukosa mulut (stomatitis), dan saluran pencernaan, tetapi jarang rasa lelah,

rontok rambut dan demam.

Bentuk sediaan

Tablet 2,5 mg, vial 5 mg/2ml, vial 50 mg/2ml, ampul 5 mg/ml, vial 50

mg/5ml.

b. Pemetreksed

Nama dagang : Alimta

Nama generik : Pemetrexed

Struktur obat :

Mekanisme kerja

17

Page 18: Isi Penutup Daftar Pustaka

Pemetrexed, senyawa antifolate multitargeted, bekerja dengan

menghambat enzim yang terlibat dalam beberapa metabolisme folat dan

sintesis DNA. Pemetrexed memasuki sel melalui operator folat berkurang,

dan mengikat reseptor folat-α dengan afinitas yang sangat tinggi, mirip

dengan asam folat. Intraseluler, pemetrexed yang polyglutamated ke

pentaglutamide aktif dengan reaksi dikatalisis oleh sintase

folylpolyglutamate. Enzim-enzim dihambat oleh pemetrexed termasuk

timidilat sintase (TS), dihidrofolat reduktase (DHFR), glycinamide

ribonucleotide formyltransferase (GARFT) dan aminoimidazole

karboksamida ribonucleotide formyltransferase. Penghambatan hasil TS

penurunan produksi timidin diperlukan untuk sintesis DNA. Selain itu,

pemetrexed menghambat DHFR serta GARFT yang merupakan enzim

tergantung folat yang terlibat dalam sintesis purin. Dengan menghambat

pembentukan prekursor purin dan pirimidin nukleotida , pemetrexed

mencegah pembentukan DNA dan RNA , yang diperlukan untuk

pertumbuhan dan kelangsungan hidup kedua sel normal dan sel kanker .

Indikasi

Mesotelioma, kanker paru.

Kontra indikasi

18

Page 19: Isi Penutup Daftar Pustaka

Hipersensitivitas, gangguan ginjal, penggunaan bersama vaksin demam

kuning, menyusui, hamil, dll.

Efek samping

Neutropenia, trombositopenia, gagal ginjal, muntah, trombosis emboli,

leukopenia, mual, muntah, sembelit, dehidrasi, nyeri di dada, kelelahan,

ruam, hipertensi, dll.

Bentuk sediaan

Vial

BAB III

19

Page 20: Isi Penutup Daftar Pustaka

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1.Kanker adalah suatu penyakit sel dengan ciri gangguan atau kegagalan mekanisme

pengatur multiplikasi dan fungsi homeostatis lainnya pada organisme multiseluler.

2.Kanker dapat timbul karena terjadi mutasi pada sel normal yang disebabkan oleh

pengaruh radiasi

3.Berdasarkan kerja antikanker pada proses dalam sel dikelompokkan menjadi;

Golongan Alkilator, Golongan Antimetabolit, Golongan Produk Alamiah, Golongan

Hormon dan Antagonis dan Golongan Lain-lain.

4.Obat-obat antikanker yang berkaitan dengan siklus sel dibagi menjadi 2 macam,

yaitu zat yang mempengaruhi siklus sel spesifik dan zat yang mempengaruhi siklus sel

non-spesifik.

5.Antimetabolit adalah senyawa yang dapat menghambat jalur metabolik yang penting

untuk kehidupan dan reproduksi sel kanker.

6.Penggolongan obat-obat antimetabolit, yaitu :

Antagonis pirimidin : 5-Fluorourasil, sitarabin, gemsitabin,

capecitabine

Antagonis Purin : Fludarabin, Merkaptopurin, Tioguanin,

Antagonis folat : Methotrexat, Pemetreksed

DAFTAR PUSTAKA

20

Page 21: Isi Penutup Daftar Pustaka

Anonim, 2000. Informatorium Obat Nasional Indonesia (IONI), Direktorat Pengawasan Obat

dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Anonim, 2007, Informasi Spesialite Obat Indonesia Volume 47, PT. Ikrar Mandiri, Jakarta.

Ganiswara, S.G., Setiabudi, R., Suyatna, F.D., Purwantyastuti, Nafialdi. 1995. Farmakologi

dan Terapi. Edisi 4. Bagian Farmakologi FK UT : Jakarta.

Katzung, Bertram. Farmakologi Dasar dan Klinik. Edisi VI. EGC.

Tjay, Tan Hoon dan Kirana, Raharja. 2002. Obat-obat Penting. PT. Elex Media Komputindo:

Jakarta.

21