isi mini survei kami

74
KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari pembangunan nasional dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan, serta ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Penyelenggaraan pembangunan kesehatan meliputi upaya kesehatan dan sumber dayanya harus dilakukan secara terpadu guna mencapai hasil yang optimal selaras dengan Visi Pembangunan Kesehatan yaitu : “Indonesia Sehat 2015”. Pada tahun 2015 Bangsa Indonesia diharapkan mencapai tingkat kesehatan tertentu yang ditandai penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, mampu memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai secara adil dan bermutu, merata serta memiliki derajat kesehatan yang optimal. Salah satu indikator untuk menilai derajat kesehatan masyarakat adalah angka kematian bayi. Angka kematian bayi dan anak serta kelahiran yang tinggi masih merupakan hambatan utama dalam pencapaian derajat kesehatan yang optimal. Salah satu program Pemerintah dalam menurunkan angka kematian bayi dan anak akibat KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FK UMI 2013 Page 1

Upload: dia-artika-sari

Post on 11-Apr-2016

21 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

hdhjh

TRANSCRIPT

Page 1: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari pembangunan nasional

dilaksanakan secara bertahap dan berkesinambungan, serta ditujukan untuk

meningkatkan kesejahteraan rakyat secara menyeluruh. Penyelenggaraan

pembangunan kesehatan meliputi upaya kesehatan dan sumber dayanya harus

dilakukan secara terpadu guna mencapai hasil yang optimal selaras dengan

Visi Pembangunan Kesehatan yaitu : “Indonesia Sehat 2015”.

Pada tahun 2015 Bangsa Indonesia diharapkan mencapai tingkat

kesehatan tertentu yang ditandai penduduknya hidup dalam lingkungan dan

perilaku sehat, mampu memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai

secara adil dan bermutu, merata serta memiliki derajat kesehatan yang

optimal. Salah satu indikator untuk menilai derajat kesehatan masyarakat

adalah angka kematian bayi. Angka kematian bayi dan anak serta kelahiran

yang tinggi masih merupakan hambatan utama dalam pencapaian derajat

kesehatan yang optimal. Salah satu program Pemerintah dalam menurunkan

angka kematian bayi dan anak akibat penyakit yang dapat dicegah dengan

imunisasi yaitu melalui Program Pengembangan Imunisasi (PPI).

Imunisasi merupakan upaya preventif untuk menurunkan angka

kesakitan, kecacatan dan kematian akibat beberapa penyakit yang dapat

dicegah dengan imunisasi yaitu Tuberkulosis, Difteri, Pertusis (Batuk Rejan/

batuk 100 hari), Hepatitis B, Polio dan Campak. Imunisasi memberikan

konstribusi besar dalam meningkatkan Human Development Index terkait

dengan angka umur harapan hidup karena dapat menghindari kematian yang

tidak diinginkan. Keberhasilan upaya imunisasi akan dapat meningkatkan

kualitas anak bangsa sebagai penerus perjuangan dimasa mendatang.

Kementerian Kesehatan menetapkan imunisasi sebagai upaya nyata

pemerintah untuk mencapai Millennium Development Goals (MDGs),

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 1

Page 2: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

khususnya untuk menurunkan angka kematian anak. Indikator keberhasilan

pelaksanaan imunisasi diukur dengan pencapaian Univerasl Child

Immunization (UCI) desa/ kelurahan, yaitu minimal 80% bayi didesa/

kelurahan telah mendapatkan imunisasi dasar lengkap.

Namun dalam mencapai itu semua masih terdapat beberapa faktor

yang menjadi kendala salah satunya adalah tinggi rendahnya peran serta

masyarakat dan kader Posyandu terhadap program kesehatan imunisasi

yang sangat berpengaruh pada hasil pencapaian target imunisasi suatu

daerah.

Untuk itu, dalam mini survei ini, peneliti ingin mengamati gambaran

perilaku ibu bayi serta peran kader dalam meningkatkan pencapaian target

imunisasi di Desa Deli Tua Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli

Serdang. Peneliti mengaitkan mini survei ini dengan peran kader Posyandu

karena kader merupakan promoter kesehatan desa (Prokes) yang dipilih

oleh, dari masyarakat dan bertugas mengembangkan masyarakat.

Menurut Departemen Kesehatan RI, kader adalah warga masyarakat

setempat yang dipilih dan ditinjau oleh masyarakat dan dapat bekerja secara

sukarela. Kader kesehatan masyarakat dapat berupa laki-laki atau wanita

yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani masalah-masalah

kesehatan perseorangan maupun masyarakat, serta bekerja di tempat yang

dekat dengan pemberian pelayanan kesehatan.

Desa Deli Tua merupakan desa yang mempunyai jumlah ibu bayi

terbanyak di kecamatan Namorambe, yaitu berupa 185 ibu bayi dari total

773 ibu bayi (23,9 %). Diupayakan cakupan UCI 2015 100% dapat dicapai

desa Deli Tua kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 2

Page 3: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

Tabel 1. Hasil kumulatif pencapaian imunisasi dasar di Kecamatan Namorambe Tahun 2012

No Desa/Kelurahan Sasaran BCG HBo DPT-HB Polio Campak

I II III I II III IV

1 Deli Tua 201 88,0% 77,1% 91,5% 91,0% 91,0% 91,0% 91,0% 90,5% 90,5% 86,5%

2 Jati Kusuma 92 95,6% 89,6% 96,7% 94,5% 94,5& 96,7% 96,7% 94,5% 95,6% 93,4%

3 Namorambe 53 96,0% 88,0% 98,0% 98,0% 98,0% 98,0% 98,0% 98,0% 98,0% 96,0%

4 Pol Penjemuran 50 96,0% 88,0% 98,0% 98,0% 98,0% 98,0% 98,0% 98,0% 98,0% 96,0%

5 Sudirejo 49 95,9% 85,7% 97,5% 97,7% 97,9% 97,9% 97,9% 97,9% 95,5% 96,9%

6 Uj. Labuhan 44 92,9% 88,6% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

7 G. Kelawas 30 96,6% 90,0% 96,6% 96,6% 93,3% 96,6% 96,6% 96,6% 96,6% 95,5%

8 Jaba 26 92,5% 88,4% 100% 96,1% 96,1% 100% 100% 96,1% 96,1% 96,1%

9 Tangkahan 22 95,4% 86,3% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 95,4%

10 Namolandur 22 92,9% 86,3% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

11 Kuta Tengah 20 90,0% 85,0% 90,0% 90,0% 90,0% 80,0% 90,0% 90,0% 90,0% 90,0%

12 Namo Mbelin 20 95,0% 85,0% 95,0% 95,0% 95,0% 95,0% 95,0% 85,0% 90,0% 95,0%

13 Rumah Keben 16 93,7% 82,5% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

14 Namo Pinang 15 100% 86,6% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

15 Kl. Tualah 15 100% 93,3% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

16 Pol Rejo 10 100% 90,0% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

17 Pol Gemuk 8 100% 87,5% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

18 R. Mungkur 8 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

19 S. Tungir 6 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

20 Bekukul 6 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

21 Ur. Gedang 6 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

22 Tj. Selamat 6 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

23 SM. Hulu 5 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

24 SM. Hilir 5 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

25 K. Simeno 5 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

26 N. Pakam 5 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

27 G. Berita 5 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 3

Page 4: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

28 T. Lawan 5 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

29 N. Batang 5 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

30 R. Mbacang 5 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

31 Namo Mbaru 4 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

32 Labang Ido 4 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

33 Lou Mulgap 4 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

34 Pot Mbelin 4 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

35 Silue-lue 4 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

36 Cinta Rakyat 4 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Tabel 2. Hasil kumulatif pencapaian imunisasi dasar di Kecamatan Namorambe bulan Januari - Maret 2013

No Desa/Kelurahan Sasaran BCG HBo DPT-HB Polio Campak

I II III I II III IV

1 Deli Tua 185 23,7% 24,6% 28,1% 29,1% 27,5% 26,4% 29,1% 28,1% 27,5% 27,5%

2 Jati Kusuma 92 23,9% 25,0% 27,1% 23,9% 22,8% 23,9% 27,1% 23,9% 22,8% 23,9%

3 Namorambe 53 22,6% 24,5% 28,3% 30,1% 30,1% 22,6% 28,3% 30,0% 30,1% 22,6%

4 Pol Penjemuran 50 36,0% 22,0% 38,0% 26,0% 40,0% 36,0% 38,0% 26,0% 40,0% 26,0%

5 Sudirejo 49 22,4% 20,4% 22,4% 22,4% 22,4% 22,4% 22,4% 22,4% 22,4% 22,4%

6 Uj. Labuhan 44 29,5% 20,4% 25,0% 27,2% 31,8% 29,5% 31,8% 31,8% 31,8% 29,5%

7 G. Kelawas 30 30,0% 30,0% 20,0% 23,3% 26,6% 30,0% 30,0% 26,6% 26,6% 30,0%

8 Jaba 26 19,2% 23,0% 30,7% 15,3% 23,0% 23,0% 26,9% 23,0% 23,0% 23,0%

9 Tangkahan 22 27,2% 18,1% 22,7% 18,1% 22,7% 27,2% 22,0% 18,1% 22,7% 18,1%

10 Namolandur 22 22,7% 22,7% 36,3% 36,3% 31,8% 36,3% 36,0% 27,2% 27,2% 22,7%

11 Kuta Tengah 20 25,0% 20,0% 25,0% 25,0% 20,0% 25,0% 25,0% 20,0% 20,0% 20,0%

12 Namo Mbelin 20 35,0% 25,0% 30,0% 25,0% 30,0% 35,0% 28,0% 20,0% 25,0% 25,0%

13 Rumah Keben 16 31,2% 18,7% 31,2% 31,2% 25,0% 31,2% 31,2% 25,0% 31,2% 31,2%

14 Namo Pinang 15 20,0% 20,0% 40,0% 40,0% 33,3% 40,0% 33,3% 33,3% 26,6% 26,6%

15 Kl. Tualah 15 26,6% 26,6% 33,3% 26,6% 26,6% 26,6% 33,3% 26,6% 26,6% 26,6%

16 Pol Rejo 10 30,0% 20,0% 20,0% 30,0% 30,0% 30,0% 20,0% 30,0% 40,0% 30,0%

17 Pol Gemuk 8 37,5% - 37,5% 37,5% 12,5% 37,5% 50,0% 25,0% 25,0% 12,5%

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 4

Page 5: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

18 R. Mungkur 8 37,5% 25,0% 37,5% 37,5% 37,5% 37,5% 37,5% 37,5% 37,5% 37,5%

19 S. Tungir 6 16,6% 16,6% 33,3% 33,3% 16,6% 16,6% 33.3% 33,3% 16,6% 16,6%

20 Bekukul 6 16,6% 16,6% 33,3% 33,3% 33,3% 33,3% 33,3% 33,3% 33,3% 16,6%

21 Ur. Gedang 6 33,3% 33,3% 33,3% 33,3% 33,3% 33,3% 33,3% 33,3% 33,3% 33,3%

22 Tj. Selamat 6 33,3% 17,6% 33,3% 16,6% 16,6% 33,3% 33,3% 16,6% 16,6% 16,6%

23 SM. Hulu 5 20,0% - 20,0% 20,0% 20,0% 20,0% 20,0% 20,0% 20,0% -

24 SM. Hilir 5 20,0% 20,0% 40,0% 20,0% 20,0% 20,0% 40,0% 40,0% 20,0% -

25 K. Simeno 5 - 20,0% 20,0% 20,0% 20,0% 20,0% 20,0% 20,0% 20,0% 40,0%

26 N. Pakam 5 40,0% 40,0% 40,0% 40,0% 20,0% 40,0% 40,0% 40,0% 20,0% 20,0%

27 G. Berita 5 20,0% 20,0% 40,0% 40,0% 40,0% 40,0% 40,0% 40,0% 20,0% 20,0%

28 T. Lawan 5 40,0% 40,0% 40,0% 40,0% 20,0% 40,0% 40,0% 40,0% 20,0% -

29 N. Batang 5 40,0% 40,0% 20,0% 40,0% 20,0% 40,0% 40,0% 40,0% 20,0% 20,0%

30 R. Mbacang 5 40,0% 20,0% 40,0% 40,0% 40,0% 40,0% 40,0% 40,0% 40,0% 40,0%

31 Namo Mbaru 4 50,0% 25,0% 50,0% 25,0% 25,0% 50,0% 50,0% 25,0% 25,0% 25,0%

32 Labang Ido 4 25,0% 50,0% 25,0% 50,0% 50,0% 25,0% 25,0% 50,0% 50,0% 25,0%

33 Lou Mulgap 4 - - 25,0% - - - 25,0% - - -

34 Pot Mbelin 4 25,0% 25,0% 50,0% 25,0% 50,0% 25,0% 50,0% 25,0% 50,0% 25,0%

35 Silue-lue 4 50,0% 25,0% 25,0% 25,0% 50,0% 50,0% 25,0% 25,0% 50,0% 25,0%

36 Cinta Rakyat 4 25,0% 25,0% 25,0% 25,0% 25,0% 25,0% 25,0% 25,0% 25,0% -

Tabel 3. Hasil pencapaian imunisasi dasar di Desa Deli Tuabulan Januari - Maret 2013

No Bulan Sasaran BCG DPT/HB POLIO Campak Hbo

I II III I II III IV

1 Januari 185 8,1% 9,7% 9,7% 9,1% 8,1% 9,7% 9,7% 9,1% 9,1% 7,0%

2 Februari 185 15,6% 18,3% 18,4% 18,3% 16,7% 19,4% 18,9% 18,3% 18,3% 12,4%

3 Maret 185 23,7% 24,6% 28,1% 29,1% 27,5% 26,4% 29,1% 28,1% 27,5% 27,5%

Tabel 4. Daftar Posyandu di Desa Deli Tua

Dusun Jumlah Tingkat Jumlah Jumlah Bayi

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 5

Page 6: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

Posyandu Kemandirian Kader Aktif

I 1 Pratama 2 24

II 1 Pratama 1 23

III 1 Purnama 4 55

IV 1 Purnama 4 51

V 1 Pratama 2 16

VI 1 Pratama 5 16

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan tabel di atas, kami memilih Desa

Deli Tua sebagai lokasi penelitian adalah karena Desa Deli Tua merupakan

salah satu desa yang mempunyai jumlah sasaran berupa ibu bayi yang

terbanyak berupa 185 ibu bayi dari total 773 ibu bayi di kecamatan

Namorambe dalam pencapaian target imunisasi, sehingga kami ingin

mengetahui gambaran pengetahuan dan tindakan ibu bayi dan peran kader

Posyandu dalam tercapainya target imunisasi di Desa Deli Tua.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui peran ibu bayi yang berupa pengetahuan dan

tindakan serta peran kader Posyandu yang berupa pengetahuan dan

tindakan terhadap usaha peningkatan pencapaian target imunisasi

di Desa Deli Tua Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang

2013.

1.3.2 Tujuan Khusus

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 6

Page 7: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

- Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu bayi tentang usaha

peningkatan pencapaian target imunisasi di Desa Deli Tua

Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang.

- Untuk mengetahui tindakan ibu bayi tentang usaha peningkatan

pencapaian target imunisasi di Desa Deli Tua Kecamatan

Namorambe Kabupaten Deli Serdang.

- Untuk mengetahui pengetahuan kader dalam usaha peningkatan

pencapaian target imunisasi di Desa Deli Tua Kecamatan

Namorambe Kabupaten Deli Serdang.

- Untuk mengetahui tindakan kader dalam usaha peningkatan

pencapaian target imunisasi di Desa Deli Tua Kecamatan

Namorambe Kabupaten Deli Serdang.

1.4 Manfaat

1.4.1 Bagi Peneliti

- Menambah pengetahuan peneliti mengenai imunisasi.

- Memperoleh gambaran pengetahuan dan tindakan ibu bayi

serta pengetahuan dan tindakan kader tentang usaha

peningkatan pencapaian target imunisasi di Desa Deli Tua

Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang.

1.4.2 Bagi Puskesmas

- Hasil mini survei ini diharapkan dapat memberi masukan

kepada Puskesmas Namorambe berupa informasi dan data

mengenai pengetahuan dan tindakan ibu bayi serta

pengetahuan dan tindakan kader tentang usaha peningkatan

pencapaian target imunisasi di Desa Deli Tua Kecamatan

Namorambe Kabupaten Deli Serdang.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 7

Page 8: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

- Hasil mini survei diharapkan dapat membantu Puskesmas

Namorambe tentang usaha peningkatan pencapaian target

imunisasi dengan cara meningkatkan peran kader baik kualitas

maupun kuantitasnya.

1.4.3 Bagi Masyarakat

- Mini survei ini dapat membantu masyarakat terutama ibu bayi

dalam memperoleh pengetahuan tentang imunisasi dasar.

- Agar masyarakat (ibu bayi dan kader) dapat menerapkan

pengetahuan dan informasi guna melengkapi imunisasi dasar

balita.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Mini survei ini membahas tentang hubungan antara pengetahuan dan

tindakan oleh ibu-ibu yang mempunyai bayi, serta kader posyandu dalam

usaha peningkatan pencapaian target imunisasi di Desa Deli Tua Kecamatan

Namorambe Kabupaten Deli Serdang.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 8

Page 9: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Imunisasi

Imunisasi adalah suatu cara untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan

seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak ia terpapar

dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau sakit ringan. (Depkes RI, 2005).

Imunisasi adalah suatu tindakan untuk memberikan kekebalan dengan cara

memasukkan vaksin ke dalam tubuh manusia, untuk mencegah penyakit.

(Depkes-Kessos RI, 2000).

2.2. Perkembangan Imunisasi di Indonesia

Kegiatan imunisasi di Indonesia di mulai di Pulau Jawa dengan vaksin

cacar pada tahun 1956. Pada tahun 1972, Indonesia telah berhasil membasmi

penyakit cacar. Pada tahun 1974, Indonesia resmi dinyatakan bebas cacar oleh

WHO, yang selanjutnya dikembangkan vaksinasi lainnya. Pada tahun 1972 juga

dilakukan studi pencegahan terhadap Tetanus Neonatorum dengan memberikan

suntikan Tetanus Toxoid (TT) pada wanita dewasa di Jawa Tengah dan Jawa

Timur, sehingga pada tahun 1975 vaksinasi TT sudah dapat dilaksanakan di

seluruh Indonesia. (Depkes RI, 2005).

2.3. Tujuan Imunisasi

Program imunisasi bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan dan

kematian dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Pada saat ini

penyakit-penyakit tersebut adalah disentri, tetanus, batuk rejan (pertusis), campak

(measles), polio dan tuberculosis (Notoadmodjo, 1997 : 39)

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 9

Page 10: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

Tujuan dari pemberian imunisasi adalah sebagai berikut :

a. Untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi tertentu

b. Apabila terjadi penyakit tidak akan terlalu parah dan dapat mencegah

gejala yang dapat menimbulkan cacat dan kematian (Dick. George, 1992 :

26)

2.4 Manfaat Imunisasi

Untuk Anak : mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan

kemungkinan cacat atau kematian.

Untuk Keluarga : menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan

bila anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin

bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.

Untuk Negara : memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang

kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan Negara.

2.5. Jenis-jenis Imunisasi

Ada dua jenis imunisasi yaitu :

Imunisasi pasif yang merupakan kekebalan bawaan dari ibu terhadap

penyakit.

Imunisasi aktif dimana kekebalannya harus didapat dari pemberian bibit

penyakit lemah yang mudah dikalahkan oleh kekebalan tubuh biasanya

guna membentuk antibody terhadap penyakit yang sama baik yang lemah

maupun yang kuat.

2.6. Imunisasi Dasar

Ada 5 jenis Imunisasi dasar yang wajib diberikan kepada anak :

BCG untuk mencegah penyakit TBC

DPT-HB untuk mencegah penyakit-penyakit Difteri, Pertusis, Tetanus dan

Hepatitis B

Polio untuk mencegah penyakit Poliomielitis

Campak untuk mencegah penyakit Campak (measles)

HBo untuk mencegah penyakit Hepatitis B

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 10

Page 11: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

2.7. Penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi

TBC

Untuk mencegah timbulnya Tuberkulosis (TBC) dapat dilakukan

imunisasi BCG. Imunisasi BCG adalah singkatan dari Basillus Calmatto

Guenin. Nama ini diambil dari nama penemu kuman yaitu Calmotto dan

Guenin yang digunakan tersebut sejak tahun 1920 dibiakkan sampai 230 kali

selama 13 tahun

Di Negara yang telah maju, imunisasi BCG diberikan kepada mereka

yang mempunyai resiko kontak dengan penderita TBC dan uji tuberkulinnya

masih negative, misalnya dokter, mahasiswa kedokteran, dan perawat. Uji

tuberculin adalah suatu tes (uji) untuk mengetahui apakah seseorang telah

memiliki zat anti terhadap penyakit TBC atau belum. Di Indonesia pemberian

imunisasi BCG tidak hanya terbatas pada mereka yang memiliki resiko tinggi

mengingat tingginya kemungkinan infeksi kuman TBC. Imunisasi BCG

diberikan pada semua bayi baru lahir sampai usia kurang dari dua bulan.

Penyuntikan biasanya dilakukan dibagian atas lengan (regio deltoid)

dengan dosis 0,05 ml reaksi yang mungkin timbul setelah penyuntikan

adalah : kemerah-merahan disekitar suntikan, dapat timbul luka yang lama

sembuh di daerah suntikan,dan terjadi pembengkakan di kelenjar sekitar

daerah suntikan (biasanya di daerah ketiak). Bila terjadi hal tersebut di atas

yang penting adalah menjaga kebersihan terutama daerah sekitar luka dan

segera bawa ke dokter.

Difteri, Pertusis, Tetanus dan Hepatitis B

Penderita difteri, pertusis dan tetanus ini bila tidak segera mendapat

pertolongan yang memadai maka berakibat fatal. Imunisasi DPT-HB

dimaksudkan untuk mencegah ketiga penyakit tersebut di atas. Imunisasi dasar

diberikan tiga kali, pertama kali bersama dengan BCG dan Polio, kemudian

berturut-turut dua kali dengan jarak masing-masing 4 minggu (1bulan).

Imunisasi ulangan dapat dilakukan 1 tahun setelah imunisasi ketiga dan pada

saat usia masuk sekolah dasar (5-6 tahun). Imunisasi selanjutnya dianjurkan

tiap lima tahun dengan imunisasi DT (tanpa pertusis)

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 11

Page 12: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

Poliomyelitis

Penderita poliomyelitis apabila terhindar dari kematian banyak yang

menderita kecacatan sehingga imunisasi sehingga usaha pencegahan sangat

dianjurkan.

Imunisasi polio di Indonesia dilakukan dengan cara meneteskan vaksin

sabin sebanyak 2 tetes di mulut. Pertama kali diberikan bersama BCG dan

DPT pertama pada usia dua bulan. Kemudian diulang dengan jarak 4 minggu

sebanyak 4 kali. Imunisasi ulangan dilakukan satu tahun, setelah imunisasi

dasar ke-4 dan saat masuk SD (6-7 tahun). Imunisasi tambahan dapat

diberikan apabila ada resiko kontak dengan virus ganas.

Hepatitis B

Imunisasi HB O diberikan segera setelah anak lahir sampai 7 hari,

jangan diberikan setelah usia anak lebih dari 1 minggu. Imunisasi HB O ini

bertujuan untuk memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit yg disebabkan

oleh virus hepatitis B. Adapun cara pemakaiannya (vaksin dari Korean Green

Cross) sebagai berikut :

1. Jadwal imunisasi yang dianjurkan adalah untuk bayi baru lahir (0-11

bulan) dengan satu kali suntikan dosis 0,5 ml

Campak

Pencegahan penyakit campak dapat dilakukan melalui imunisasi.

Imunisasi campak dilakukan ketika bayi berumur sekitar 9 bulan. Imunisasi

campak hanya dilakukan satu kali dan kekebalannya bisa berlangsung seumur

hidup. Imunisasi campak bisa diberikan sendiri atau bersama dalam imunisasi

MMR (Sudarmanto, 1997 : 22)

2.8 Efek samping dan penatalaksanaan

BCG

Reaksi yang mungkin terjadi :

1. Reaksi lokal : 1-2 minggu setelah penyuntikan, pada tempat

penyuntikan timbul kemerahan dan benjolan kecil yang teraba keras.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 12

Page 13: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

Kemudian benjolan ini berubah menjadi pustule (gelembung berisi

nanah), lalu pecah dan membentuk luka terbuka (ulkus). Luka ini

akhirnya sembuh secara spontan dalam waktu 8-12 minggu dengan

meninggalkan jaringan parut.

2. Reaksi Regional : pembesaran kelenjar getah bening ketiak atau leher,

tanpa disertai nyeri tekan maupun demam, yang akan menghilang

dalam waktu 3-6 bulan.

Komplikasi yang mungkin timbul adalah :

Pembentukan abses (penimbunan nanah) ditempat penyuntikan karena

penyuntikan yang terlalu dalam. Abses ini akan menghilang secara

spontan. Untuk mempercepat penyembuhan, bila abses telah matang,

sebaiknya dilakukan aspirasi (pengisapan abses dengan menggunakan

jarum) dan bukan disayat.

Limfadenitis supurativa, terjadi jika penyuntikan dilakukan terlalu

dalam atau dosisnya terlalu tinggi., keadaan ini akan membaik dalam

waktu 2-6 bulan.

DPT-HB

DPT-HB sering menyebabkan efek samping yang ringan, seperti

demam ringan atau nyeri di tempat penyuntikan selama beberapa hari. Efek

samping tersebut terjadi karena adanya komponen pertusis di dalam vaksin.

Pada kurang dari 1% penyuntikan, DPT-HB menyebabkan komplikasi

berikut :

Demam tinggi (lebih dari 40,50 Celcius)

Kejang demam (resiko lebih tinggi pada anak yang sebelumnya pernah

mengalami kejang atau terdapat riwayat kejang dalam keluarganya)

Syok (kebiruan, pucat, lemah, tidak memberikan respon)

Jika anak sedang menderita sakit yang lebih serius daripada flu ringan,

imunisasi DPT-HB bisa ditunda sampai anak sehat. Jika anak pernah

mengalami kejang, penyakit otak atau perkembangannya abnormal,

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 13

Page 14: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

penyuntikan DPT-HB sering ditunda sampai kondisinya membaik atau

kejangnya bisa dikendalikan.

1-2 hari setelah mendapatkan suntikan DPT-HB, mungkin akan terjadi

demam ringan, nyeri, kemerahan, atau pembengkakan di tempat penyuntikan.

Untuk mengatasi nyeri dan menurunkan demam, bisa diberikan asetaminofen

(atau ibuprofen). Untuk mengurangi nyeri di tempat penyuntikan juga bisa

dilakukan kompres hangat atau lebih sering mengerak-gerakkan lengan

maupun tungkai yang bersangkutan.

Polio

Efek samping yang mungkin terjadi berupa kelumpuhan dan kejang-

kejang. Dosis pertama dan kedua diperlukan untuk menimbulkan respon

kekebalan primer, sedangkan dosis ketiga dan keempat diperlukan untuk

meningkatkan kekuatan antibodi sampai pada tingkat yang tertinggi. Setelah

mendapatkan serangkaian imunisasi dasar, kepada orang dewasa tidak perlu

dilakukan pemberian booster secara rutin, kecuali jika dia hendak bepergian

ke daerah dimana polio masih banyak ditemukan.

Kepada orang dewasa yang belum pernah mendapatkan imunisasi

polio dan perlu menjalani imunisasi, sebaiknya hanya diberikan IPV. Kepada

orang yang pernah mengalami reaksi alergi hebat (anafilaktik) setelah

pemberian IPV, streptomisin, polimiksin B atau neomisin, tidak boleh

diberikan IPV. Sebaiknya diberikan OPV. Kepada penderita gangguan system

kekebalan (misalnya penderita AIDS, infeksi HIV, leukemia, kanker,

limfoma), dianjurkan untuk diberikan IPV, IPV juga diberikan kepada orang

yang sedang menjalani terapi penyinaran, terapi kanker, kortikosteroid atau

obat imunosupresan lainnya.

IPV bisa diberikan kepada anak yang menderita diare. Jika anak

sedang menderita penyakit ringan atau berat, sebaiknya pelaksanaan imunisasi

ditunda sampai mereka benar-benar pulih. IPV bisa menyebabkan nyeri dan

kemerahan pada tempat penyuntikan, yang biasanya berlangsung hanya

selama beberapa hari.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 14

Page 15: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

HBo

Efek samping dari vaksin HBo adalah efek local (nyeri di tempat

suntikan) dan sistemis (demam ringan, lesu, perasaan tidak enak pada saluran

pencernaan) yang akan hilang dalam beberapa hari.

Campak

Kontra indikasi pemberian vaksin campak :

Infeksi akut yang disertai demam lebih dari 38oC

Gangguan system kekebalan

Pemakaian obat imunosupresan

Alergi terhadap protein telur

Hipersensitivitas terhadap kanamisin dan eritromisin

Wanita hamil

Efek samping yang mungkin terjadi berupa demam, ruam kulit, diare,

konjungtivitas, dan gejala kataral serta ensefalitis (jarang).

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 15

Page 16: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

BAB III

KERANGKA KONSEP

3.1 Konsep Penelitian

3.2 Definisi Operasional

1. Ibu bayi adalah responden yang mempunyai bayi

2. Kader adalah responden yang merupakan masyarakat yang membantu

dalam kegiatan Posyandu

3. Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh ibu dan kader posyandu

tentang Imunisasi

4. Tindakan adalah informasi tentang apa yang telah dilakukan ibu dan kader

posyandu dalam rangka untuk meningkatkan pencapaian target imunisasi

5. Pencapaian target imunisasi adalah minimal 80% bayi telah mendapatkan

imunisasi dasar lengkap di Desa Deli Tua.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 16

Pencapaian Target Imunisasi

Status gizi

IBU BAYI/ KADER POSYANDU

- Pengetahuan - Tindakan

Page 17: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah bersifat survei deskriptif yaitu, suatu

penelitian yang dilakukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan

suatu fenomena yang terjadi di masyarakat. Ruang lingkup keilmuan

penelitian ini adalah ilmu kesehatan masyarakat.

4.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Desa Deli Tua Kecamatan Namorambe

Kabupaten Deli Serdang.

4.3 Jadwal Penelitian

Penelitian dilakukan pada tanggal 16 April 2013 sampai 23 April

2013

Tabel 5. Jadwal Penelitian

No Keterangan April 2013

13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

1 Pembuatan proposal x x x x

2 Pengumpulan data x x x

3 Pengolahan data x x x

4 Penyelesaian hasilLaporan

x x x

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 17

Page 18: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

4.4 Populasi

Populasi dari penelitian ini adalah ibu-ibu yang mempunyai balita

dan, yang diasumsikan berperan penting dalam meningkatkan pencapaian

target imunisasi di Desa Deli Tua yaitu sebanyak 185 orang. (N = 185)

orang.

Selain itu juga diambil populasi kader posyandu, yang diasumsikan

mengenai pengetahuan kader untuk meningkatkan pencapaian target

imunisasi di Desa Deli Tua yaitu sebanyak 18 orang. (N = 18) orang.

4.5 Sampel

Sampel ditentukan dengan cara simple random sampling, dimana

jumlah sampel ditentukan dengan rumus:

Dimana:

n = Jumlah sampel yang digunakan.

d = Derajat kesalahan yang diinginkan.

N= Jumlah Kepala Keluarga.

Sumber: Metodologi Penelitian Kesehatan, DR, Sukidjo Notoatmojo

Sampel Ibu bayi

n = 185

1+ 185(0,1)2

n = 64,91

n ≈ 65

Dari perhitungan diperoleh sampel, dalam hal ini dibulatkan menjadi 65

sampel dengan proporsi setiap dusun sebagai berikut:

Dusun I = 24

185

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 18

x 65 = 8,41 ≈ 8

Page 19: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

Dusun II = 23

185

Dusun III = 55 25

185

Dusun IV = 51

185

Dusun V = 16

185

Dusun VI = 16

185

Sampel kader Posyandu

n = 18

1+18 (0,1)2

n = 15,25

n ≈ 15

Dari perhitungan diperoleh 15,25 sampel, dalam hal ini dibulatkan menjadi

15 sampel.

Sampel ditentukan dengan cara simple random sampling, dimana

jumlah sampel ibu bayi sebanyak 65 responden dan sampel kader Posyandu

sebanyak 15 responden di ambil dari dusun I, II, III, IV, IV, V dan VI Desa

Deli Tua Kecamatan Namorambe.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 19

x 65 = 8,08 ≈ 8

x 65 = 19,32 ≈ 19

x 65 = 17,91 ≈ 18

x 65 = 5,62 ≈ 6

x 65 = 5,62 ≈ 6

Page 20: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

4.6 Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang menunjang dan melengkapi penelitian

ini dilakukan dengan 2 cara yaitu :

4.6.1 Data Primer

Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari hasil pengisian

kuesioner yang dibuat.

4.6.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari Pustu Desa Deli Tua

Kacamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang.

4.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

pengumpulan data. Instrumen yang dipakai adalah berupa kuesioner yang

terdiri dari 33 pertanyaan dan rinciannya adalah :

1) Sepuluh pertanyaan tentang pengetahuan untuk memperoleh informasi

tentang apa yang diketahui oleh para ibu yang mempunyai balita tentang

imunisasi.

2) Tujuh pertanyaan tentang tindakan untuk memperoleh informasi tentang

apa yang telah dilakukan oleh para ibu yang mempunyai balita untuk

meningkatkan pencapaian target imunisasi.

3) Sembilan pertanyaan tentang pengetahuan untuk memperoleh informasi

tentang apa yang diketahui kader-kader Posyandu tentang imunisasi.

4) Tujuh pertanyaan tentang tindakan untuk memperoleh informasi tentang

apa upaya-upaya yang telah dilakukan kader-kader untuk meningkatkan

pencapaian target imunisasi.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 20

Page 21: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

Scoring kuesioner pengetahuan para ibu yang mempunyai balita tentang

imunisasi.

1. a (1) b (0)

2. a (1) b (0)

3. a (1) b (0)

4. a (1) b (0)

5. a (1) b (0)

6. a (1) b (0)

7. a (1) b (0)

8. a (1) b (0)

9. a (1) b (0)

10. a (1) b (0)

Scoring kuesioner tindakan para ibu yang mempunyai balita.

1. a (1) b (0)

2. a (1) b (0)

3. a (1) b (0)

4. a (1) b (0)

5. a (0) b (1)

6. a (1) b (0)

7. a (1) b (0)

Scoring kuesioner pengetahuan kader Posyandu tentang imunisasi.

1. a (1) b (0)

2. a (1) b (0)

3. a (0) b (1)

4. a (1) b (0)

5. a (1) b (0)

6. a (1) b (0)

7. a (1) b (0)

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 21

Page 22: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

8. a (1) b (0)

9. a (1) b (0)

Scoring kuesioner tindakan kader Posyandu.

1. a (1) b (0)

2. a (1) b (0)

3. a (0) b (1)

4. a (1) b (0)

5. a (1) b (0)

6. a (1) b (0)

7. a (1) b (0)

4.8 Tehnik Pengukuran

Tehnik pengukuran/penelitian gambaran pengetahuan dan tindakan

ibu-ibu bayi dan Kader Posyandu untuk meningkatkan pencapaian target

imunisasi di Desa Deli Tua Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli

Serdang berdasarkan teori dari Hadi Pratomo adalah :

Baik jika jawaban benar > 75% dari jumlah pertanyaan

Sedang jika jawaban benar 40% - 75% dari jumlah pertanyaan

Buruk jika jawaban benar < 40% dari jumlah pertanyaan

Pengetahuan ibu-ibu bayi tentang imunisasi, maka untuk menilai

tingkat pengetahuan responden berdasarkan skor (maksimum skor untuk

kuesioner adalah 10).

Baik > 75% x 10 = skor > 6

Sedang = 40% - 75% x 10 = skor 3-6

Buruk < 40% x 10 = skor < 3

Tindakan ibu-ibu bayi terhadap imunisasi, untuk menilai tingkat

pengetahuan responden berdasarkan skor (maksimum skor untuk kuesioner

adalah 7 ).

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 22

Page 23: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

Baik > 75% x 7 = skor > 6

Sedang = 40% - 75% x 7 = skor 3-6

Buruk < 40% x 7 = skor < 3

Pengetahuan kader Posyandu, untuk menilai tingkat pengetahuan

responden berdasarkan skor (maksimum skor untuk kuesioner adalah 9).

Baik > 75% x 9 = skor > 6

Sedang = 40% - 75% x 9 = skor 3-6

Buruk < 40% x 9 = skor < 3

Tindakan kader Posyandu, untuk menilai tingkat pengetahuan

responden berdasarkan skor (maksimum skor untuk kuesioner adalah 7).

Baik > 75% x 7 = skor > 5

Sedang = 40% - 75% x 7 = skor 2-5

Buruk < 40% x 7 = skor < 2

4.9 Pengolahan Data

Data dibuat secara manual meskipun pengolahan data secara manual

pada saat ini memang jarang dilakukan karena sudah ketinggalan zaman.

Namun dalam keterbatasan-keterbatasan sarana dan prasarana atau kalau

data tidak terlalu besar, pengolahan data secara manual masih diperlukan.

Langkah-langkah pengolahan data secara manual pada umumnya melalui

langkah-langkah sebagai berikut :

1. Editing (Penyuntingan Data)

Hasil wawancara atau angket yang diperoleh atau dikumpulkan melalui

kuesioner perlu disunting (edit) terlebih dahulu. Kalau ternyata masih

ada data atau informasi yang tidak lengkap, dan tidak mungkin

dilakukan wawancara ulang, maka kuesioner tersebut dikeluarkan (drop

out).

2. Membuat Lembaran Kode atau Kartu Kode (Coding Sheet)

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 23

Page 24: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

Lembaran atau kartu kode adalah instrumen berupa kolom-kolom untuk

merekam data secara manual. Lembaran atau kartu kode berisi nomor

responden, dan nomor-nomor pertanyaan.

3. Memasukkan Data (Data Entry)

Yakni mengisi kolom-kolom atau kotak-kotak lembar kode atau kartu

kode sesuai dengan jawaban masing-masing pertanyaan.

4. Tabulasi

Yakni membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau

yang diinginkan oleh peneliti.

4.10 Analisa Data

Menganalisis data tidak sekadar mendeskripsikan dan

menginterpretasikan data yang telah diolah. Keluaran akhir dari analisis

data kita harus memperoleh makna atau arti dari hasil penelitian tersebut.

Interpretasi data mempunyai dua sisi, sisi yang sempit dan sisi yang luas.

Interpretasi data dari sisi yang sempit, hanya sebatas pada masalah

penelitian yang akan dijawab melalui data dari sisi yang sempit, hanya

sebatas pada masalah penelitian yang akan dijawab melalui data yang

diperoleh tersebut. Sedangkan dari sisi yang lebih luas, interpretasi data

berarti mencari makna data hasil penelitian dengan cara tidak hanya

menjelaskan hasil penelitian tersebut, tetapi juga melakukan inferensi atau

generalisasi dari data yang diperoleh melalui penelitian tersebut.

Oleh sebab itu secara rinci tujuan dilakukan analisis data adalah :

a. Memperoleh gambaran dari hasil penelitian yang telah dirumuskan

dalam tujuan penelitian.

b. Membuktikan hipotesis-hipotesis penelitian yang telah dirumuskan.

c. Memperoleh kesimpulan secara umum dari penelitian, yang merupakan

kontribusi dalam pengembangan ilmu yang bersangkutan.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 24

Page 25: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

BAB V

HASIL PENELITIAN

5.1. Gambaran Umum Hasil Penelitian

5.1.1 Geografi

Desa Deli Tua terletak di Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang

dengan luas daerah kurang lebih 1200 Ha. Adapun batas-batas wilayah Desa Deli

Tua adalah sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dengan Kotamadya Medan

Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Ujung Labuhan, Desa Sudirejo,

Desa Kutatualah

Sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Babura

Sebelah Timur berbatasan dengan Sungai Deli

5.1.2 Demografi

Desa Deli Tua mempunyai jumlah penduduk 14.073 jiwa dengan perincian

jumlah laki-laki 7.067 jiwa, jumlah perempuan 7.006 jiwa, dan ada 3.379 KK.

5.2 Data Hasil Penelitian

Tabel 6.

Distribusi Jumlah Ibu bayi Menurut Tingkat Pendidikan di Desa Deli

Tua Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang

Mei 2012-Maret 2013

NNo

Tingkat Pendidikan Jumlah %

1 Sekolah Dasar 27 14,32 SLTP 28 14,33 SLTA 85 48,84 Tamat Akademi 29 15,55 Sarjana (S1) 12 7,1

Total 185 100Sumber : Kantor Kepala Desa Deli Tua, Mei 2012-Maret 2013

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 25

Page 26: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

Analisa Tabel 5.Berdasarkan dari hasil kuesioner yang dilakukan tingkat pendidikan

responden yang terbanyak adalah Tamat SLTA sebesar 85 jiwa (48,8%).

5.2.1 Pengetahuan Responden

Tabel 7. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden mengetahui

manfaat imunisasi mencegah penyakit.

No Jawaban Jumlah∑ %

1 Ya 52 802 Tidak 13 20

Total 65 100Keterangan : Berdasarkan tabel 7 bahwasanya ada 52 orang (80 %) responden yang

mengetahui manfaat imunsasi mencegah penyakit dan yang tidak tahu ada 13 orang

(20 %) responden.

Tabel 8. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden mengetahui

imunisasi campak diberikan pada bayi berusia 9 bulan.

No Jawaban Jumlah∑ %

1 Ya 54 832 Tidak 11 17

Total 65 100 Keterangan : Berdasarkan table 8 bahwasanya ada 54 orang ( 83 %) responden

yang mengetahui imunisasi campak diberikan pada bayi berusia 9 bulan

dan yang tidak tahu ada 11 orang (17 %) responden.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 26

Page 27: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

Tabel 9. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden mengetahui

imunisasi campak bisa diberikan di fasilitas pelayanan

persalinan (RS,Puskesmas,Bidan,Klinik bersalin).

No Jawaban Jumlah∑ %

1 Ya 45 69,22 Tidak 20 30,8

Total 65 100Keterangan : berdasarkan table 9, bahwasanya ada 45 orang (69,2 %)

responden yang mengetahui imunisasi campak bisa diberikan di

fasilitas pelayanan persalinan (RS,Puskesmas,Bidan,Klinik

bersalin) dan yang tidak tahu ada 20 orang (30,8 %) responden.

Tabel 10. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden mengetahui apa

itu imunisasi dasar (BCG, Hbo,DPT-HB, Polio, Campak).

No Jawaban Jumlah∑ %

1 Ya 56 86,12 Tidak 9 13.9

Total 65 100Keterangan : berdasarkan table 10 ada 56 orang (86,1 %) responden yang

mengetahui apa itu imunisasi dasar dan yang tidak tahu ada 9

orang (13,9 %) responden.

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden mengetahui

jadwal pemberian imunisasi dasar.

No Jawaban Jumlah∑ %

1 Ya 55 84,62 Tidak 10 15,4

Total 65 100 Keterangan : berdasarkan table 11 bahwasanya ada 55 orang (84,6 %)

responden mengetahui jadwal pemberian imunisasi dasar dan yang tidak

tahu ada 10 orang (15,4 %) responden.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 27

Page 28: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

Tabel 12. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Mengetahui

efek samping daripada imunisasi?

No Jawaban Jumlah∑ %

1 Ya 47 72,32 Tidak 18 27,7

Total 65 100

Keterangan : berdasarkan table 12 bahwasanya ada 47 orang (72,3 %)

responden yang mengetahui efek samping daripada imunisasi dan yang tidak

tahu ada 18 orang (27,7 %) responden.

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Mengetahui

pemberian imunisasi bisa didapat di Posyandu.

No Jawaban Jumlah∑ %

1 Ya 65 1002 Tidak 0 0

Total 65 100 Keterangan : berdasarkan table 13 bahwasanya ada 65 orang (100 %) responden

yang mengetahui pemberian imunisasi bisa didapat di Posyandu.

Tabel 14. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden mengetahui

dimana saja tempat mendapat imunisasi selain di Posyandu.

No Jawaban Jumlah∑ %

1 Ya 47 72,32 Tidak 18 27,7

Total 65 100Keterangan : berdasarkan table 14 bahwasanya ada 47 orang (72,3 %)

responden yang mengetahui dimana saja tempat mendapat imunisasi selain di

Posyandu dan yang tidak tahu ada 18 orang (27,7 %) responden.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 28

Page 29: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

Tabel 15. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Mengetahui

pelaksanaan imunisasi di Posyandu di Wilayah Ibu.

No Jawaban Jumlah∑ %

1 Ya 65 1002 Tidak 0 0

Total 65 100 Keterangan : berdasarkan table 15 bahwasanya ada 65 orang (100 %) responden

yang mengetahui pelaksanaan imunisasi di Posyandu di Wilayah Ibu.

Tabel 16. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Mengetahui

jadwal pelaksanaan imunisasi di Posyandu melalui Kader.

No Jawaban Jumlah∑ %

1 Ya 55 84,62 Tidak 10 15,4

Total 65 100 Keterangan : berdasarkan table 16 bahwasanya ada 55 orang (84,6 %)

responden yang mengetahui jadwal pelaksanaan imunisasi di Posyandu melalui

Kader dan yang tidak tahu ada 10 orang (15,4 %) responden.

Secara keseluruhan, responden yang memiliki :

Pengetahuan baik (>75% benar) mengenai pencapaian target

imunisasi sebanyak 83% (54 dari 65 responden)

Pengetahuan sedang (40-75% benar) mengenai pencapaian target

imunisasi sebanyak 17% (11 dari 65 responden)

Pengetahuan buruk (<40% benar) mengenai pencapaian target

imunisasi sebanyak 0% (0 dari 65 responden)

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 29

Page 30: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

Grafik 1. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden

5.2.2 Tindakan

Tabel 17. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden memberikan

imunisasi untuk mencegah penyakit.

No Jawaban Jumlah∑ %

1 Ya 65 1002 Tidak 0 0

Total 65 100 Keterangan : berdasarkan table 17 bahwasanya ada 65 orang (100 %) responden

yang sudah memberikan imunisasi untuk mencegah penyakit.

Tabel 18. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden yang bayinya

sudah mendapat imunisasi campak ketika berumur 9 bulan.

No Jawaban Jumlah∑ %

1 Ya 43 66,12 Tidak 22 33,9

Total 65 100Keterangan : berdasarkan table 18 bahwasanya ada 43 orang (66,1 %)

responden yang bayinya sudah mendapat imunisasi campak ketika

berumur 9 bulan dan yang tidak ada 22 orang (33,9 %) responden.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 30

Page 31: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

Tabel 19. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden yang bayinya

mendapat imunisasi dasar (BCG, HBo, DPT-HB, Polio,

Campak) secara lengkap sesuai dengan usia anak.

No Jawaban Jumlah∑ %

1 Ya 49 75,32 Tidak 16 24,7

Total 65 100Keterangan : berdasarkan table 19 bahwasanya ada 49 orang (75,3 %)

responden yang bayinya mendapat imunisasi dasar (BCG, HBo,

DPT-HB, Polio, Campak) secara lengkap sesuai dengan usia anak

dan yang tidak ada 16 orang (24,7 %) responden.

Tabel 20. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden membawa bayinya

untuk imunisasi sesuai jadwal.

No Jawaban Jumlah∑ %

1 Ya 59 90,72 Tidak 6 9,3

Total 65 100 Keterangan : berdasarkan tabel 20 ada 59 orang (90,7 %) responden yang

membawa bayinya untuk imunisasi sesuai jadwal dan yang tidak ada 6 orang

(9,3 %) responden.

Tabel 21. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden yang anaknya

mengalami efek samping pada saat pemberian imunisasi.

No Jawaban Jumlah∑ %

1 Ya 58 89,22 Tidak 7 10,8

Total 65 100 Keterangan : berdasarkan table 21 ada 58 orang (89,2 %) responden yang

anaknya mengalami efek samping saat pemberian imunisasi dan yang tidak ada

7 orang (10,8 %) responden.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 31

Page 32: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

Tabel 22. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden membawa

bayi/balita untuk imunisasi sesuai jadwal yang diberikan

Kader.

No Jawaban Jumlah∑ %

1 Ya 65 1002 Tidak 0 0

Total 65 100 Keterangan : bedasarkan table 22 ada 65 orang (100 %) responden yang

membawa bayi/balita untuk diimunisasi sesuai jadwal yang diberikan Kader.

Tabel 23. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden pernah membawa

bayi/balita untuk imunisasi di Posyandu.

No Jawaban Jumlah∑ %

1 Ya 65 1002 Tidak 0 0

Total 65 100 Keterangan : berdasarkan table 23 bahwasanya ada 65 orang (100 %) responden

yang pernah membawa bayi/balita untuk imunisasi di Posyandu.

Tabel 24. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden pernah membawa

bayi/balita ke tempat tersebut (Bidan, Praktek Dokter,

Puskesmas, dan RS Umum) untuk mendapatkan imunisasi.

No Jawaban Jumlah∑ %

1 Ya 5 7,72 Tidak 60 92,3

Total 65 100 Keterangan : berdasarkan table 24 ada 5 orang (7,7 %) responden pernah

membawa bayi/balita ke tempat tersebut (Bidan, Praktek Dokter, Puskesmas,

dan RS Umum) untuk mendapatkan imunisasi dan yang tidak akan ada 60 orang

(92,3 %) responden.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 32

Page 33: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

Tabel 25. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden pernah terlambat

membawa anak untuk diimunisasi.

No Jawaban Jumlah∑ %

1 Ya 60 92,32 Tidak 5 7,7

Total 65 100 Keterangan : berdasarkan table 25 bahwasanya ada 60 orang (92,3 %) responden

yang pernah terlambat membawa anak untuk diimunisasi dan yang belum

pernah ada 5 orang (7,7 %) responden.

Secara keseluruhan, responden yang memiliki :

Tindakan baik (>75% benar) dalam meningkatkan pencapaian target

imunisasi sebanyak 75% (49 dari 65 responden)

Tindakan sedang(40- 75% benar) dalam meningkatkan pencapaian

target imunisasi sebanyak 25% (15 dari 65 responden)

Tindakan buruk (< 40% benar) dalam meningkatkan pencapaian

target imunisasi sebanyak 0% (0 dari 65 responden)

Grafik 2. Distribusi Frekuensi Tindakan Responden

5.2.3 Pengetahuan Kader Posyandu

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 33

Page 34: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

Tabel 26. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Kader Posyandu

mengetahui manfaat imunisasi mencegah penyakit.

No Jawaban Jumlah∑ %

1 Ya 15 1002 Tidak 0 0

Total 15 100 Keterangan : berdasarkan table 26 bahwasanya ada 15 orang (100 %) responden

yang mengetahui manfaat imunisasi mencegah penyakit.

Tabel 27. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Kader Posyandu

mengetahui bahwa imunisasi campak harus diberikan pada

bayi berusia 9 bulan ?

No Jawaban Jumlah∑ %

1 Ya 15 1002 Tidak 0 0

Total 15 100 Keterangan : berdasrkan table 27 bahwasanya ada 15 orang (100 %) responden

yang mengetahui bahwa imunisasi campak harus diberikan pada bayi berusia 9 bulan.

Tabel 28. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Kader Posyandu

mengetahui bahwa imunisasi campak bisa diberikan di

fasilitas pelayanan persalinan (RS,Puskesmas,Bidan,Klinik

bersalin).

No Jawaban Jumlah∑ %

1 Ya 15 1002 Tidak 0 0

Total 15 100Keterangan : berdasarkan table 28 bahwasanya ada 15 orang (100 %)

responden yang mengetahui bahwa imunisasi campak bisa diberikan di fasilitas

pelayanan persalinan (RS,Puskesmas,Bidan,Klinik bersalin).

Tabel 29. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Kader Posyandu

mengetahui apa saja imunisasi dasar lengkap.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 34

Page 35: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

No Jawaban Jumlah∑ %

1 Ya 15 1002 Tidak 0 0

Total 15 100 Keterangan : berdasarkan table 29 bahwasanya ada 15 orang (100 %) responden

yang mengetahui apa saja imunisasi dasar lengkap.

Tabel 30. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Kader Posyandu

mengetahui jadwal pemberian imunisasi.

No Jawaban Jumlah∑ %

1 Ya 15 1002 Tidak 0 0

Total 15 100Keterangan : berdasarkan table 30 bahwasanya ada 15 orang (100%) responden yang mengetahui imunisasi yang wajib diberikan pada anak.

Tabel 31. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Kader Posyandu

mengetahui efek samping dari pemberian imunisasi.

No Jawaban Jumlah∑ %

1 Ya 15 1002 Tidak 0 0

Total 15 100 Keterangan : berdasarkan table 31 bahwasanya ada 15 orang (100 %) responden

yang mengetahui efek samping dari pemberian imunisasi.

Tabel 32. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Kader Posyandu

mengetahui dimana saja tempat melakukan imunisasi selain

di Posyandu.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 35

Page 36: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

No Jawaban Jumlah∑ %

1 Ya 15 1002 Tidak 0 0

Total 15 100Keterangan : berdasarkan table 32 bahwasanya ada 15 orang (100 %) responden yang mengetahui dimana saja tempat melakukan imunisasi selain di Posyandu.

Tabel 33. Distribusi Frekuensi Responden Kader Posyandu mengetahui

kapan pelaksanaan imunisasi di Posyandu.

No Jawaban Jumlah∑ %

1 Ya 15 1002 Tidak 0 0

Total 15 100 Keterangan : berdasarkan table 33 bahwasanya ada 15 orang (100 %) responden

yang mengetahui kapan pelaksanaan imunisasi di Posyandu.

Tabel 34. Distribusi Frekuensi Responden Kader Posyandu mengetahui

salah satu fungsinya di Posyandu adalah mengajak

masyarakat untuk mengimunisasi bayinya di Posyandu.

No Jawaban Jumlah∑ %

1 Ya 15 1002 Tidak 0 0

Total 15 100 Keterangan : berdasarkan table 34 bahwasanya ada 15 orang (100 %) responden

yang mengetahui salah satu fungsinya di Posyandu adalah mengajak masyarakat untuk mengimunisasi bayinya di Posyandu.

Secara keseluruhan, responden kader yang memiliki :

Pengetahuan baik (>75% benar) dalam meningkatkan pencapaian target

imunisasi sebanyak 100% (15 dari 15 responden)

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 36

Page 37: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

Pengetahuan sedang (40-75% benar) dalam meningkatkan target

imunisasi sebanyak 0% (0 dari 15 responden)

Pengetahuan buruk ( <40% benar) dalam meningkatkan target imunisasi

sebanyak 0% (0 dari 15 responden)

Grafik 3. Distribusi Frekuensi Pengetahuan Kader Posyandu

5.2.4 Tindakan Kader Posyandu

Tabel 35. Distribusi Frekuensi Tindakan Kader Posyandu pernah

memberitahukan manfaat imunisasi untuk mencegah

penyakit.

No Jawaban Jumlah∑ %

1 Ya 15 1002 Tidak 0 0

Total 15 100 Keterangan : berdasarkan table 35 bahwasanya ada 15 orang (100%) responden

yang pernah memberitahukan manfaat imunisasi untuk mencegah penyakit.

Tabel 36. Distribusi Frekuensi Tindakan Kader Posyandu pernah

memberikan imunisasi campak pada bayi secara langsung.

No Jawaban Jumlah∑ %

1 Ya 0 0

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 37

Page 38: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

2 Tidak 15 100Total 15 100

Keterangan : berdasarkan table 36 bahwasanya tidak ada orang responden

yang pernah memberikan imunisasi campak pada bayi secara langsung dan

yang tidak pernah ada 15 orang (100 %) responden.

Tabel 37. Distribusi Frekuensi Tindakan Kader Posyandu pernah

mengikuti penyuluhan tentang imunisasi oleh petugas

Puskesmas.

No Jawaban Jumlah∑ %

1 Ya 10 66,62 Tidak 5 33,4

Total 15 100Keterangan : berdasarkan table 37 bahwasanya ada 10 orang (66,6 %)

responden pernah mengikuti penyuluhan tentang imunisasi oleh petugas

Puskesmas dan yang tidak ada 5 orang (33,4 %) responden.

Tabel 38. Distribusi Frekuensi Tindakan Kader Posyandu sudah

memberitahukan jadwal imunisasi kepada masyarakat.

No Jawaban Jumlah∑ %

1 Ya 10 66,62 Tidak 5 33,4

Total 10 15 Keterangan : berdasarkan table 38 bahwasanya ada 10 orang (66,6 %) responden

sudah pernah memberitahukan jadwal imunisasi pada masyarakat dan yang

belum pernah ada 5 orang (33,4 %) responden.

Tabel 39. Distribusi Frekuensi Tindakan Kader Posyandu pernah

memberitahukan tentang efek samping pemberian imunisasi.

No Jawaban Jumlah∑ %

1 Ya 15 100

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 38

Page 39: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

2 Tidak 0 0Total 15 100

Keterangan : berdasarkan table 39 bahwasanya ada 15 orang (100%) responden

pernah memberitahukan tentang efek samping pemberian imunisasi.

Tabel 40. Distribusi Frekuensi tindakan Kader Posyandu pernah

menyampaikan pada ibu-ibu bahwa imunisasi dapat

dilakukan di tempat lain selain di Posyandu.

No Jawaban Jumlah∑ %

1 Ya 9 602 Tidak 6 40

Total 15 100 Keterangan : berdasarkan table 40 bahwasanya ada 9 orang (60 %) responden

pernah menyampaikan pada ibu-ibu bahwa imunisasi dapat dilakukan di tempat

lain selain di Posyandu dan yang tidak ada 6 orang (40 %) responden.

Tabel 41. Distribusi Frekuensi tindakan Kader Posyandu berperan aktif

dalam setiap pelaksanaan Posyandu.

No Jawaban Jumlah∑ %

1 Ya 9 602 Tidak 6 40

Total 15 100 Keterangan : berdasarkan table 41 bahwasanya ada 9 orang (60 %) responden

berperan aktif dalam setiap pelaksanaan Posyandu dan yang tidak ada 6 orang

(40 %) responden.

Secara keseluruhan, responden yang memiliki :

Tindakan baik (>75% benar) dalam meningkatkan pencapaian target

imunisasi sebanyak 80% (12 dari 15 responden)

Tindakan sedang(40- 75% benar) dalam meningkatkan pencapaian

target imunisasi sebanyak 20% (3 dari 15 responden)

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 39

Page 40: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

Tindakan buruk (<40% benar) dalam meningkatkan pencapaian

target imunisasi sebanyak 0% (0 dari 15 responden)

Grafik 4. Distribusi Frekuensi Tindakan Kader Posyandu

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 40

Page 41: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

BAB VI

PEMBAHASAN

Posyandu sebagai wahana kegiatan terpadu di tingkat masyarakat yang

mempunyai tujuan salah satunya untuk meningkatkan pencapaian target

imunisasi, misalnya dengan melakukan penyuluhan-penyuluhan di Posyandu oleh

kader-kader Posyandu. Pada saat ini program imunisasi merupakan salah satu

kegiatan utama Posyandu dalam rangka untuk tercapainya Universal Child

Immunization (UCI) 100% pada tahun 2015. Berdasarkan hasil yang didapat pada

penelitian ini bahwa ada hubungan antara peran ibu bayi dan peran kader

Posyandu dengan pencapaian target imunisasi. Hal ini ditunjukkan dari hasil

survei deskriptif di Desa Deli Tua di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap

Namorambe Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang yang diwakili oleh

ibu bayi yang diasumsikan mengetahui gambaran pengetahuan dan tindakan

dalam rangka meningkatkan pencapaian target imunisasi. Selain itu, peran kader

juga mewakili penelitian ini.

Tujuan daripada penelitian ini adalah untuk meneliti pencapaian target

imunisasi di Desa Deli Tua, apakah berhubungan dengan pengetahuan dan

tindakan ibu bayi ataukah oleh karena peran daripada kader Posyandu ataupun

kedua-keduanya.

Setelah melakukan penelitian selama beberapa hari, didapatkan hasil

penelitian sebagai berikut :

1. Pengetahuan

Dari 65 ibu bayi sebagai responden, diperoleh 83% responden di Desa Deli

Tua mempunyai pengetahuan yang baik, 17% responden mempunyai

pengetahuan yang sedang dan 0% mempunyai pengetahuan yang buruk

mengenai imunisasi.

2. Tindakan

Dari 65 ibu bayi sebagai responden, diperoleh 75% responden di Desa

Deli Tua mempunyai tindakan yang baik, 25% mempunyai tindakan yang

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 41

Page 42: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

sedang dan 0% mempunyai tindakan yang buruk mengenai cara

meningkatkan pencapaian target imunisasi.

3. Pengetahuan

Dari 15 kader Posyandu sebagai responden, diperoleh 100% responden

kader di Desa Deli Tua mempunyai pengetahuan yang baik, 0%

mempunyai pengetahuan yang sedang dan 0% mempunyai pengetahuan

yang buruk mengenai imunisasi.

4. Tindakan

Dari 15 kader Posyandu sebagai responden, diperoleh 80% responden

kader di Desa Deli Tua mempunyai tindakan yang baik, 20% mempunyai

tindakan sedang dan 0% mempunyai tindakan yang buruk mengenai cara

meningkatkan pencapaian target imunisasi.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 42

Page 43: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan tentang pengetahuan dan

tindakan ibu bayi dan peran kader Posyandu dalam meningkatkan

pencapaian target imunisasi dengan responden ibu bayi sebanyak 65 orang

dan responden kader Posyandu sebanyak 15 orang, hasil yang didapatkan

pada penelitian ini adalah :

a. Para ibu bayi di Desa Deli Tua Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap

Namorambe memiliki pengetahuan yang baik mengenai imunisasi (54

dari 65 responden).

b. Para ibu bayi di Desa Deli Tua Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap

Namorambe memiliki tindakan yang baik mengenai imunisasi (49 dari

65 responden).

c. Para kader posyandu di Desa Deli Tua Wilayah Kerja Puskesmas Rawat

Inap Namorambe memiliki pengetahuan yang baik mengenai imunisasi

(15 dari 15 responden).

d. Para kader Posyandu di Desa Deli Tua Wilayah Kerja Puskesmas Rawat

Inap Namorambe memiliki tindakan yang baik mengenai cara

meningkatkan pencapaian target imunisasi. (12 dari 15 responden).

e. Dari hasil penelitian ini sebagian besar para ibu bayi sudah memiliki

pengetahuan dan tindakan yang baik mengenai imunisasi dan juga sudah

memiliki koordinasi yang baik pula dengan kader Posyandu.

Hal ini berarti peningkatan pencapaian target imunisasi yang

signifikan di Desa Deli Tua, dikarenakan adanya pengetahuan dan tindakan

yang baik dari ibu bayi beserta adanya komunikasi yang baik dengan kader

posyandu sehingga semua program imunisasi yang dilaksanakan oleh para

kader dapat tersampaikan dengan baik.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 43

Page 44: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

7.2 Saran

Saran pada penelitian ini ada tiga, yaitu: (1) Ibu bayi disarankan

untuk meningkatkan tingkat pengetahuan dan tindakan dalam rangka

meningkatkan pencapaian target imunisasi agar target UCI 100% pada tahun

2015 dapat tercapai. (2). Kader Posyandu disarankan untuk mempertahan

kinerja baik yang telah dilakukan selama ini serta bekerja sama dengan ibu

bayi dalam rangka meningkatkan pencapaian target imunisasi di Desa Deli

Tua. (3) Bagi peneliti selanjutnya untuk meneliti faktor-faktor lain yang

belum diteliti dengan sampel dan ruang lingkup sehingga dapat

meningkatkan ketelitian hasil penelitian.

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 44

Page 45: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

DAFTAR PUSTAKA

1. Soekidjo Notoatmodjo, Metodologi Penelitian Kesehatan, Penerbit Rineka

Cipta, Jakarta, 2003.

2. Singarimbun Masri, Metode Penelitian Survei,LP3ES, Universitas Gajah

Mada, Yogyakarta, 1997.

3. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Kita Suarakan MDGs Demi

Pencapaiannya di Indonesia: BPS; 2007.

4. Nasir dkk, Buku Ajar Metodologi Penelitian Kesehatan, Penerbit Nuha

Medika, Yogyakarta, 2011.

5. Profil Revitalisasi Posyandu. 2009. Available from :

http://www.ykai.net/index.php?

option=com_content&view=article&id=111&Itemid=172

6. www.google.com/imunisasi

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 45

Page 46: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

DOKUMENTASI

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 46

Page 47: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 47

Page 48: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 48

Page 49: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

LAMPIRAN

QUESTIONARE

IBU

I. PENGETAHUAN1. Apakah ibu mengetahui manfaat imunisasi dapat mencegah

penyakit?BCG untuk mencegah TB paruHbo untuk mencegah hepatitis BDPT-HB untuk mencegah difteri, pertusis dan tetanusPolio untuk mencegah polioCampak untuk mencegah campaka. Ya b. Tidak

2. Apakah ibu mengetahui bahwa imunisasi Campak harus diberikan pada bayi berusia 9 bulan?a. Ya b. Tidak

3. Apakah ibu mengetahui bahwa imunisasi campak bisa diberikan di fasilitas pelayanan persalinan (RS, Puskesmas, Bidan, Klinik Bersalin)?a. Ya b. Tidak

4. Tahukah ibu apa saja yang termasuk dalam imunisasi dasar (BCG, Hbo, DPT-HB, Polio, Campak)?a. Ya b. Tidak

5. Apakah ibu mengetahui jadwal pemberian imunisasi dasar tersebut bagi Bayi/Balita?a. Ya b. Tidak

6. Apakah ibu mengetahui efek samping (demam, mencret, kemerahan pada kulit, bengkak pada daerah yang disuntik) dari imunisasi bagi bayi/balita?a. Ya b. Tidak

7. Apakah ibu mengetahui bahwa imunisasi bisa di dapat di posyandu?a. Ya b. Tidak

8. Apakah ibu mengetahui dimana saja tempat untuk mendapatkan imunisasi (Bidan, Praktek Dokter, Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit Bersalin, dan Rumah Sakit Umum)?a. Ya b. Tidak

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 49

Page 50: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

9. Apakah ibu mengetahui kapan pelaksanaan imunisasi di Posyandu di wilayah ibu?a. Ya b. Tidak

10. Apakah ibu mengetahui jadwal pelaksanaan imunisasi di Posyandu melalui Kader?a. Ya b. Tidak

II. TINDAKAN1. Apakah untuk mencegah penyakit ibu melaksanakan imunisasi untuk

bayi/balita ibu?a. Ya b. Tidak

2. Apakah bayi/balita ibu sudah mendapat imunisasi Campak ketika berumur 9 bulan?

a. Ya b. Tidak

3. Apakah imunisasi dasar (BCG, Hbo, DPT-HB, Polio, Campak) pada bayi/ balita ibu sudah lengkap diberikan sesuai umur?

a. Ya b. Tidak

4. Apakah ibu sudah membawa bayi/ balita ibu untuk imunisasi sesuai jadwal imunisasi?

a. Ya b. Tidak

5. Apakah setelah mendapat imunisasi, bayi/ balita ibu pernah mengalami efek samping (demam, mencret, kemerahan pada kulit, bengkak pada daerah yang di suntik)?

a. Ya b. Tidak

6. Apakah ibu sudah membawa bayi/ balita ibu untuk imunisasi sesuai jadwal imunisasi yang diberitahukan kader?

a. Ya b. Tidak

7. Pernahkah ibu membawa bayi/ balita ibu untuk imunisasi di posyandu?

a. Ya b. Tidak

8. Apakah ibu pernah membawa bayi/ balita ibu ke tempat tersebut (Bidan, Praktek Dokter, Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit Bersalin dan Rumah Sakit Umum) untuk mendapatkan imunisasi?

a. Ya b. Tidak

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 50

Page 51: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

9. Pernahkah ibu terlambat membawa bayi/ balita ibu untuk diimunisasi?Ya b. Tidak

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 51

Page 52: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

KADER POSYANDU

I. PENGETAHUAN1. Apakah kader mengetahui manfaat imunisasi dapat mencegah

penyakit?BCG untuk mencegah TB paruHbo untuk mencegah hepatitis BDPT-HB untuk mencegah difteri, pertusis dan tetanusPolio untuk mencegah polioCampak untuk mencegah campak

a. Ya b. Tidak

2. Apakah kader mengetahui bahwa imunisasi Campak harus diberikan pada bayi berusia 9 bulan?

a. Ya b. Tidak

3. Apakah kader mengetahui bahwa imunisasi Campak bisa diberikan di fasilitas pelayanan persalinan (RS, Puskesmas, Bidan, Klinik Persalinan)?

a. Ya b. Tidak

4. Tahukah kader apa saja yang termasuk dalam imunisasi dasar (BCG, Hbo, DPT-HB, campak, polio)?

a. Ya b. Tidak

5. Apakah kader mengetahui jadwal pemberian imunisasi bagi bayi/ balita?a. Ya b. Tidak

6. Apakah kader mengetahui efek samping (demam, mencret, kemerahan pada kulit, bengkak pada daerah yang disuntik) dari pemberian imunisasi?

a. Ya b. Tidak

7. Apakah kader mengetahui dimana saja tempat melakukan imunisasi selain di Posyandu?

a. Ya b. Tidak

8. Apakah kader mengetahui kapan pelaksanaan imunisasi di Posyandu diadakan?

a. Ya b. Tidak

9. Apakah kader mengetahui salah satu fungsinya di Posyandu adalah mengajak masyarakat untuk mengimunisasikan bayinya di Posyandu?

a. Ya b. Tidak

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 52

Page 53: Isi Mini Survei Kami

KEGIATAN MINI SURVEI DI PUSKESMAS RAWAT INAP NAMORAMBE 2013

II. TINDAKAN1. Apakah Ibu telah memberitahukan manfaat imunisasi untuk

mencegah penyakit?a. Ya b. Tidak

2. Apakah Ibu turut langsung memberikan imunisasi Campak pada bayi?

a. Ya b. Tidak

3. Apakah Ibu sudah pernah mengikuti penyuluhan tentang imunisasi oleh petugas Puskesmas?

a. Ya b. Tidak

4. Apakah Ibu sudah memberitahukan jadwal imunisasi kepada masyarakat?

a. Ya b. Tidak

5. Apakah Ibu pernah memberitahukan tentang efek samping (demam, mencret, kemerahan pada kulit, bengkak pada daerah yang di suntik) pemberian imunisasi pada masyarakat?

a. Ya b. Tidak

6. Apakah Ibu pernah menyampaikan kepada ibu-ibu bahwa imunisasi dapat dilakukan di tempat lain selain di posyandu?

a. Ya b. Tidak

7. Apakah Ibu berperan aktif dalam setiap pelaksanaan Posyandu?a. Ya b. Tidak

KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKATFK UMI 2013 Page 53