isi laporan kasus (solusio plasenta)
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 Isi Laporan Kasus (Solusio Plasenta)
1/22
BAB I
PENDAHULUAN
Solusio plasenta atau disebut juga abruptio placenta atau ablasio placenta
adalah separasi prematur plasenta dengan implantasi normalnya di uterus (korpus
uteri) dalam masa kehamilan lebih dari 20 minggu dan sebelum janin lahir.
Dalam plasenta terdapat banyak pembuluh darah yang memungkinkan
pengantaran zat nutrisi dari ibu ke janin, jika plasenta ini terlepas dari implantasinormalnya dalam masa kehamilan maka akan mengakibatkan perdarahan yang
hebat. Hebatnya perdarahan tergantung pada luasnya area plasenta yang terlepas.
Insidens solusio plasenta berariasi di seluruh dunia. !rekuensi solusio
plasenta di "merika Serikat dan di seluruh dunia mendekati # $. Saat ini
kematian maternal akibat solusio plasenta mendekati % $. Di negara sedang
berkembang penyebab kematian yang disebabkan oleh komplikasi kehamilan,
persalinan, ni&as atau penanganannya (direct obstetric death) adalah perdarahan,
in&eksi, preeklamsi'eklamsi. Solusio plasenta merupakan salah satu penyebab
perdarahan antepartum yang memberikan kontribusi terhadap kematian maternal
dan perinatal di Indonesia. enyebab solusio plasenta tidak diketahui dengan
pasti, tetapi pada kasuskasus berat terdapat korelasi dengan penyakit hipertensi
askuler menahun, dan #*,*$ disertai pula oleh preeklamsia. !aktor&aktor lain
yang ikut memegang peranan penting yaitu kekurangan gizi, anemia, paritas
tinggi, dan usia lanjut pada ibu hamil.
#
-
8/19/2019 Isi Laporan Kasus (Solusio Plasenta)
2/22
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Solusio Plasenta
A. Definisi
Solusio plasenta adalah terlepasnya sebagian atau keseluruhan plasenta
dari implantasi normalnya (korpus uteri) setelah kehamilan 20 minggu dan
sebelum janin lahir.#,2 +unningham dalam bukunya mende&inisikan solusio
plasenta sebagai separasi prematur plasenta dengan implantasi normalnya
korpus uteri sebelum janin lahir.
-ambar #. Solusio plasenta (placental abruption)
B. Klasifikasi
lasenta dapat terlepas hanya pada pinggirnya saja (ruptura sinus
marginalis), dapat pula terlepas lebih luas (solusio parsialis), atau bisa seluruh
permukaan maternal plasenta terlepas (solusio plasenta totalis). erdarahan
yang terjadi dalam banyak kejadian akan merembes antara plasenta dan
miometrium untuk seterusnya menyelinap di baah selaput ketuban dan
akhirnya memperoleh jalan ke kanalis serikalis dan keluar melalui agina
(reealed hemorrhage). "kan tetapi, ada kalanya, alaupun jarang,
perdarahan tersebut tidak keluar melalui agina (/on/ealed hemorrhage) jika
- 1agian plasenta sekitar perdarahan masih melekat pada dinding rahim
2
-
8/19/2019 Isi Laporan Kasus (Solusio Plasenta)
3/22
- Selaput ketuban masih melekat pada dinding rahim
- erdarahan masuk ke dalam kantong ketuban setelah ketuban pe/ah
karenanya
- 1agian terbaah janin, umumnya kepala, menempel ketat pada segmen
baah rahim.
Dalam klinis solusio plasenta dibagi ke dalam berat ringannya
gambaran klinik sesuai dengan luasnya permukaan plasenta yang terlepas,
yaitu solusio plasenta ringan, solusio plasenta sedang dan solusio plasenta
berat. 3ang ringan biasanya baru di ketahui setelah plasenta lahir dengan
adanya hematoma yang tidak luas pada permukaan maternal atau adanya
ruptura sinus marginalis. embagian se/ara klinik ini baru de&initi& bila
ditinjau retrospekti& karena solusio plasenta si&atnya berlangsung progresi&
yang berarti solusio plasenta yang ringan bisa berkembang mejadi lebih berat
dari aktu ke aktu. 4eadaan umum penderita bisa menjadi buruk apabila
perdarahannya /ukup banyak pada kategori /on/ealed hemorrhage.
1erdasarkan gejala klinik yang ditimbulkan*
a. 4elas 0 "simptomatik. Diagnosis ditegakkan se/ara retrospekti&
dengan menemukan hematoma atau daerah yang mengalami pendesakan
pada plasenta. 5uptur sinus marginal juga dimasukkan dalam kategori
ini.
b. 4elas # -ejala klinis ringan dan terdapat pada hampir 6 $ kasus.
-ejala meliputi tidak ada perdarahan peraginam sampai perdarahan
peraginam ringan7 uterus sedikit tegang7 tekanan darah dan denyut
jantung maternal normal7 tidak ada koagulopati7 dan tidak ditemukan
tandatanda fetal distress.
c. 4elas 2 -ejala klinik sedang dan terdapat 8 29 $ kasus. erdarahan
peraginam bisa ada atau tidak ada7 ketegangan uterus sedang sampai
berat dengan kemungkinan kontraksi tetanik7 takikardi materna dengan
perubahan ortostatik tekanan darah dan denyut jantung7 terdapat fetal
distress, dan hipo&ibrinogenemi (#*02*0 mg'dl).
d. 4elas -ejala berat dan terdapat pada hampir 2$ kasus, perdarahan
peraginam dari tidak ada sampai berat7 uterus tetanik dan sangat nyeri7
-
8/19/2019 Isi Laporan Kasus (Solusio Plasenta)
4/22
syok maternal7 hipo&ibrinogenemi (:#*0 mg'dl)7 koagulopati serta
kematian janin.
1erdasarkan ada atau tidaknya perdarahan peraginam*
a. Solusio plasenta yang nyata'tampak (revealed). ;erjadinya perdarahan
peraginam, gejala klinis sesuai dengan jumlah kehilangan darah, tidak
terdapat ketegangan uterus, atau hanya ringan.
b. Solusio plasenta yang tersembunyi (concealed). ;idak terdapat
perdarahan peraginam, uterus tegang dan hipertonus, sering terjadi fetal
distress berat. ;ipe ini sering disebut erdarahan 5etroplasental.
c. Solusio plasenta tipe /ampuran (mixed) ;erjadi perdarahan baik
retroplasental atau peraginam7 uterus tetanik.
1erdasarkan jumlah perdarahan yang terjadi*
a. Solusio plasenta ringan perdarahan peraginam :#00 ml.
b. Solusio plasenta sedang perdarahan peraginam #00*00 ml,
hipersensiti&itas uterus atau peningkatan tonus, syok ringan, dapat terjadi
fetal distress.
/. Solusio plasenta berat perdarahan peraginam luas < *00 ml, uterus
tetanik, syok maternal sampai kematian janin dan koagulopati*.
1erdasarkan luasnya bagian plasenta yang terlepas dari uterus
a. Solusio plasenta ringan kurang dari = bagian bagian plasenta yang
terlepas. erdarahan kurang dari 2*0 ml.
b. Solusio plasenta sedang lasenta yang terlepas = 2' bagian.
erdarahan :#000 ml, uterus tegang, terdapat fetal distress akibat
insu&isiensi uteroplasenta.
c. Solusio plasenta berat lasenta yang terlepas < 2' bagian , perdarahan
-
8/19/2019 Isi Laporan Kasus (Solusio Plasenta)
5/22
ibu : 20 atau leh karena itu patosiologinya bergantung pada etilogi. ada
trauma abdomen etiologinya jelas karena robeknya pembuluh darah desidua.
Dalam banyak kejadian perdarahan berasal dari kematian sel (apoptosis) yang
disebabkan oleh iskemia dan hipoksia. Semua penyakit ibu yang dapat
menyebabkan pembekuan trombosis dalam pembuluh darah desidua atau
dalam askular ili dapat berujung kepada iskemia dan hipoksia setempat
yang menyebabkan kematian sejumlah sel dan mengakibatkan perdarahan
sebagai hasil akhir. erdarahan tersebut menyebabkan desidua basalis terlepas
ke/uali selapisan tipis yang tetap melekat pada miometrium. Dengan
demikian, pada tingkat permulaan sekali dari proses terdiri ataspembentukab
hematom yang bisa menyebabkan pelepasan yang lebih luas, kompresi dan
kerusakan pada bagian plasenta ke/uali terdapat hematom pada bagian
belakang plasenta yang baru lahir. Dalam beberapa kejadian pembentukan
hematom retroplasenta disebabkan oleh putusnya arteria spiralis dalam
desidua. Hematoma retroplasenta mempengaruhi penyampaian nutrisi dan
oksigen dari sirkulasi maternal'plasenta ke sirkulasi janin. Hematoma yang
terbentuk dengan /epat meluas dan melepaskan plasenta lebih luas'banyak
sampai ke pinggirnya sehingga darah yang keluar merembes antara selaput
ketuban dan miometrium untuk selanjutnya keluar melalui seriks ke agina
(reealed hemorrhage). erdarahan tidak bisa berhenti karena uterus yang lagi
mengandung tidak mampu berkontraksi untuk menjepit pembuluh arteria
spiralis yang terputus. ?alaupun jarang, terdapat perdarahan tinggal
terperangkap di dalam uterus (/on/ealed hemorrhage).
*
-
8/19/2019 Isi Laporan Kasus (Solusio Plasenta)
6/22
E. a!"a#an Klinik
-ambaran klinik penderita solusio plasenta berariasi sesuai dengan
berat ringannya atau luas permukaan maternal plasenta yang terlepas. 1elum
ada uji /oba yang khas untuk menentukan diagnosisnya. -ejala dan tanda
klinisnya yang klasik dari solusio plasenta adalah terjadinya perdarahan yang
berarna tua keluar melalui agina (60$ kasus), rasa nyeri perut dan uterus
tegang terusmenerus mirip his partus prematurus. Sejumlah penderita bahkan
tidak menunjukkan tanda atau gejala klasik, gejala yang lahir mirip tanda
persalinan prematur saja. >leh karena itu, keaspadaan atau ke/urigaan yang
tinggi diperlukan dari pihak pemeriksa.*
#. Solusio plasenta ringan
Solusio plasenta ringan ini disebut juga ruptura sinus marginalis, dimana
terdapat pelepasan sebagian ke/il plasenta yang tidak berdarah banyak.
"pabila terjadi perdarahan peraginam, arnanya akan kehitamhitaman
dan sedikit sakit. erut terasa agak sakit, atau terasa agak tegang yang
si&atnya terus menerus. ?alaupun demikian, bagianbagian janin masih
mudah diraba. @terus yang agak tegang ini harus selalu diaasi, karena
dapat saja menjadi semakin tegang karena perdarahan yang berlangsung.
2. Solusio plasenta sedang
Dalam hal ini plasenta terlepas lebih dari #' bagian, tetapi belum 2' luas
permukaan ;anda dan gejala dapat timbul perlahanlahan seperti solusio
plasenta ringan, tetapi dapat juga se/ara mendadak dengan gejala sakit
perut terus menerus, yang tidak lama kemudian disusul dengan perdarahan
peraginam. ?alaupun perdarahan peraginam dapat sedikit, tetapi
perdarahan sebenarnya mungkin telah men/apai #000 ml. Ibu mungkin
telah jatuh ke dalam syok, demikian pula janinnya yang jika masih hidup
mungkin telah berada dalam keadaan gaat. Dinding uterus teraba tegang
terusmenerus dan nyeri tekan sehingga bagianbagian janin sukar untuk
diraba. Aika janin masih hidup, bunyi jantung sukar didengar. 4elainan
pembekuan darah dan kelainan ginjal mungkin telah terjadi,alaupun hal
tersebut lebih sering terjadi pada solusio plasenta berat.
%
-
8/19/2019 Isi Laporan Kasus (Solusio Plasenta)
7/22
. Solusio plasenta berat
lasenta telah terlepas lebih dari 2' permukaannnya. ;erjadi sangat tiba
tiba. 1iasanya ibu telah jatuh dalam keadaan syok dan janinnya telah
meninggal. @terus sangat tegang seperti papan dan sangat nyeri.
erdarahan peraginam tampak tidak sesuai dengan keadaan syok ibu,
terkadang perdarahan peraginam mungkin saja belum sempat terjadi.
ada keadaankeadaan di atas besar kemungkinan telah terjadi kelainan
pada pembekuan darah dan kelainan'gangguan &ungsi ginjal.,*
$. Diagnosis
1erdasarkan gejala dan tanda klinik yaitu perdarahan melalui agina,
nyeri pada uterus, kotraksi tetanik pada uterus, dan pada solusio plasenta yang
berat terdapat kelainan denyut jantung janin pada pemeriksaan dengan 4;-.
Bamun adakalanya pasien datang dengan gejala mirip persalinan prematur ,
ataupun datang dengan perdarahan tidak banyak dengan perut tegang, tetapi
janin telah meninggal. Diagnosis de&initi& hanya bisa ditegakkan se/ara
resrospekti& yaitu setelah partus dengan melihat adanya hematoma
retroplasenta.
emeriksaan dengan ultrasonogra&i berguna untuk membedakannya
dengan plasenta preia, tetapi pada solusio plasenta pemeriksaan dengan
@S- tidak memberikan kepastian berhubung kompleksitas gambaran
retroplasenta yang normal mirip dengan gambaran perdarahan retroplasenta
pada solusio plasenta. 4ompleksitas gambar normal retroplasenta,
kompleksitas askular rahimsendiri, desidua dan mioma semuanya bisa mirip
dengan solusio plasenta dan memberikan hasil pemeriksaan positi& palsu. Di
samping itu solusio plasenta sulit dibadakan dengan plasenta itu sendiri.
emeriksaan ulang pada perdarahan baru sering bisa menbantu karena
gambaran ultrasonogra&i dari darh yang telah membeku akan berubah
menurut aktu menjadi lebih ekogenik pada 6 jam kemudian menjadi
hipogenik dalam aktu #2 minggu.
9
-
8/19/2019 Isi Laporan Kasus (Solusio Plasenta)
8/22
. Ko!%likasi
4omplikasi solusio plasenta berasal dari perdarahan retroplasenta yang
terus berlangsung sehingga menimbulkan berbagai akibat pada ibu seperti
anemia, syok hipoolemik, insu&isiensi &ungsi plasenta, ganguan pembekuan
darah, gagal ginjal mendadak, dan uterus +ouelaire disamping komplikasi
sindroma insu&iensi &ungsi plasenta pada janin berupa angka kematian
perinatal yang tinggi. Sindroma Sheehan terdapat pada beberapa penderita
yang terhindar dari kematian setelah penderita syok yang berlangsung lama
yang menyebabkan iskemia dan nekrosis adenohipo&isis sebagai akibat
solusio plasenta.
4ematian janin, kelahiran prematur dan kematian perinatal merupakan
koplikasi yang paling sering terjadi pada solusio plasenta. Solusio plasenta
berulang dilaporkan juga bisa terjadi pada 2* $ perempuan yang pernah
menderita solusio plasenta sebelumnya.
!ungsi plasenta akan terganggu apabila peredaran darah keplasenta
mengalami penurunan yang berarti. Sirkulasi darah keplasenta menurun
manakala ibu mengalami perdarahan banyak dan akut seperti pada syok.
Syok pada solusio plasenta diperkirakan terjadi akibat pelepasan
tromboplastin dari desidua dan plasenta masuk kedalam sirkulasi maternal
dan mendorong pembentukan koagualsi intraaskular beserta gambaran klinik
lain sindroma emboli /airan ketuban termasuk hipotensi.
H. Penanganan
Semua pasien yang tersangka menderita solusio plasenta harus diraat
dirumah sakit yang ber&asilitas /ukup. 4etika masuk lansung lakukan
pemeriksaan darah lengkap lansung Hb dan golongan darah serta gambaran
pembekuan darah dengan memeriksa aktu pembekuan darah, aktu
protrombin, kadar &ibrinogen dan kadar han/uran &ibrinogen dalam plasma.
emeriksaan dengan ultrasonogra&i berguna terutama untuk membedakanya
dengan plasenta preia dan memastikan janin masih hidup.
6
-
8/19/2019 Isi Laporan Kasus (Solusio Plasenta)
9/22
enanganan solusio plasenta didasarkan kepada berat atau ringannya
gejala klinis, yaitu
a. Solusio plasenta ringan
Ckspektati&, bila kehamilan kurang dari % minggu dan bila ada
perbaikan (perdarahan berhenti, perut tidak sakit, uterus tidak tegang,
janin hidup) dengan tirah baring dan obserasi ketat, kemudian tunggu
persalinan spontan. 1ila ada perburukan (perdarahan berlangsung terus,
gejala solusio plasenta makin jelas, pada pemantauan dengan @S- daerah
solusio plasenta bertambah luas), maka kehamilan harus segera diakhiri.
1ila janin hidup, lakukan seksio sesaria, bila janin mati lakukan
amniotomi disusul in&us oksitosin untuk memper/epat persalinan.%,9
b. Solusio plasenta sedang dan berat
"pabila tanda dan gejala klinis solusio plasenta jelas ditemukan,
penanganan di rumah sakit meliputi trans&usi darah, amniotomi, in&us
oksitosin dan jika perlu seksio sesaria. "pabila diagnosis solusio plasenta
dapat ditegakkan berarti perdarahan telah terjadi sekurangkurangnya #000
ml. aka trans&usi darah harus segera diberikan. "mniotomi akan
merangsang persalinan dan mengurangi tekanan intrauterin. 4eluarnya
/airan amnion juga dapat mengurangi perdarahan dari tempat implantasi
dan mengurangi masuknya tromboplastin ke dalam sirkulasi ibu yang
mungkin akan mengakti&kan &aktor&aktor pembekuan dari hematom
subkhorionik. ersalinan juga dapat diper/epat dengan in&us oksitosin
yang memperbaiki kontraksi uterus.
4emungkinan kelainan pembekuan darah harus selalu diaasi
dengan pengamatan pembekuan darah. engobatan dengan &ibrinogen
tidak bebas dari bahaya hepatitis, oleh karena itu pengobatan dengan
&ibrinogen hanya pada penderita yang sangat memerlukan, dan bukan
pengobatan rutin. Dengan melakukan persalinan se/epatnya dan trans&usi
darah dapat men/egah kelainan pembekuan darah. ersalinan diharapkan
terjadi dalam % jam sejak berlangsungnya solusio plasenta. ;etapi jika itu
tidak memungkinkan, alaupun sudah dilakukan amniotomi dan in&us
E
-
8/19/2019 Isi Laporan Kasus (Solusio Plasenta)
10/22
oksitosin, maka satusatunya /ara melakukan persalinan adalah seksio
sesaria. @terus +ouelaire tidak merupakan indikasi histerektomi. "kan
tetapi, jika perdarahan tidak dapat dikendalikan setelah dilakukan seksio
sesaria, tindakan histerektomi perlu dilakukan.,6,E
I. P#ognosis
Solusio plasenta mempunyai prognosis yang buruk baik bagi ibu hamil
dan lebih buruk lagi bagi janin. Solusio plasenta ringan masih mempunyai
prognosis yang baik bagi ibu dan janin karena tidak ada kematian dan
morbiditasnya rendah. Solusio plasenta sedangmempunyai prognosis yang
lebih buruk terutama terhadap janinnya karena morbiditas ibuyang lebih
berat. Solusio plasenta berat mempunyai prognosis paling buruk terhadap ibu
lebihlebih terhadap janinnya. @mumnya pada keadaan yang demikian janin
telah mati dan mortalitas maternal meningkat akibat salah satu komplikasi.
ada solusio plasenta sedang dan berat prognosisnya juga tergantung pada
ke/epatan dan ketepatan bantuan medik yang diperoleh pasien. ;rans&usi
darah yang banyak dengan segera dan terminasi kehamilan tepat aktu sangat
menurunkan morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal.
BAB III
#0
-
8/19/2019 Isi Laporan Kasus (Solusio Plasenta)
11/22
LAP&'AN KASUS
A. I(entitas
Na!a ) By. S3
Jenis Kela!in ) erempuan
Usia ) * tahun
Ala!at ) Dusun artapura 5;# 5?#, 4e/. Sungai 5aya
Peke#*aan ) Ibu 5umah ;angga
Aga!a ) Islam
Suku + Bangsa ) adura
Status Pe#ka,inan ) enikah # kali (tahun #EE#)
Diki#i! &le- ) olindes Sumber 1ahagia
Tanggal !asuk 'S ) #2 !ebruari 20#No!o# ' E09E
B. Ana!nesis /%ukul 10. IB tanggal 12 $e"#ua#i 2134
Kelu-an uta!a
erdarahan peraginam sejak pukul 20.00 ?I1 (Senin, ## !ebruari 20#).
'i,a5at %e#*alanan %en5akit
asien mulai merasakan pengeluaran darah peraginam pada pukul 20.00
?I1 (## !ebruari 20#) disertai mulas hebat pada perut. erdarahan berupa
darah segar. erdarahan semakin banyak pada pukul 02.00 ?I1 tanggal #2
!ebruari 20# disertai nyeri perut yang semakin memberat dan pusing
mengambang. asien merasakan pergerakan janin berkurang dan pergerakan
janin terakhir dirasakan pada pukul 02.00 tanggal #2 !ebruari 20#. asien
dibaa oleh keluarga ke olindes Sumber 1ahagia dan kemudian dirujuk ke
5S@D dr. Soedarso karena perdarahan masih berlangsung. ada saat usia
kehamilan % bulan pasien pernah mengalami perdarahan peraginam setelah
melakukan pijat urut dengan dukun.'i,a5at o"stet#ik
asien dengan status -9%"0#. 4ehamilan pertama hingga keenam pasien
melahirkan dibantu oleh dukun dengan hasil kehamilan aterm dan jenis
persalinan spontan. asien tidak ingat berat badan lahir masingmasing anak.
"nak kedua berjenis kelamin perempuan meninggal satu hari setelah
dilahirkan.
'i,a5at ke-a!ilan seka#ang
##
-
8/19/2019 Isi Laporan Kasus (Solusio Plasenta)
12/22
;otal periksa selama kehamilan * kali. emeriksaan * kali dengan bidan. Hari
pertama haid terakhir (HH;) tanggal 9 ei 20# dan taksiran persalinan
tanggal # !ebruari 20#. @sia kehamilan 0 minggu.
'i,a5at %en5akit + o%e#asi se"elu!n5a
5iayat asma, diabetes mellitus, dan hipertensi disangkal. 5iayat operasi
sebelumnya disangkal.
C. Pe!e#iksaan $isik
4eadaan umum ;ampak sakit berat
4esadaran +ompos mentis
"nemis 4onjungtia anemisIkterik
Sianosis
1erat badan %0 kg
;inggi badan #*# /m
;anda ital
;ekanan darah 60'%0 mmHg
Badi #06 F'menit, lemah
ernapasan 2 F'menit
Suhu %,0+
Status obstetrik
emeriksaan luar
;anggal'jam #2 !ebruari 20#
"bdomen distensi abdomen
Geopold ;eraba bagian bokong (lunak) dari janin pada
bagian &undus uteri. ;eraba bagian punggung (keras
dan memanjang) pada sisi kiri abdomen. ;eraba
bagian kepala (keras dan melenting) pada sisi
baah abdomen. 1agian terbaah janin belum
masuk pintu atas panggul.
;!@ 6 /m (# jari di baah pro/essus Fiphoideus)
DAA sulit dinilai
His sulit dinilai
;1AA 00
emeriksaan dalam tidak dilakukan
Ckstremitas @dem (')
D. Pe!e#iksaan Penun*ang
#. emeriksaan laboratorium (#20220#)
#2
-
8/19/2019 Isi Laporan Kasus (Solusio Plasenta)
13/22
Hb %, g'dl
?1+ #6, 4'uG
51+ 2,E 'uGH+; #6,6 $
G; *2 4'uG
1; 00
+; 6 00
Hbs"g Bon 5eakti&
"ntiHI Bon 5eakti&
E. Diagnosis
-9%"0# hamil 0 minggu dengan solusio plasenta, anemia, syok, dan
I@!D.
$. Tatalaksana
1ed rest
5esusitasi /airan dengan In&us Ba+l 0,E$
>ksigen * liter'menit
;rans&usi darah
Dilakukan tindakan seksio sesarea
Gaporan seksio sesarea klasik
• asien dibaringkan di meja operasi. Dilakukan tindakan antiseptik
pada daerah operasi dan sekitarnya dengan alkohol dan betadine.
4emudian ditutup duk steril.
• Dilakukan insisi pada p&anentil # /m di atas sim&isis sampai 2 jari
dibaah pusat.
• !as/ia diperlebar ke arah kranial dan kaudal se/ara tumpul.
• >tot dipisahkan se/ara tumpul ke kanan dan kiri, kemudian
peritoneum parietal dibuka.
•lika esikouterina dipisahkan dan diinsisi berbentuk semilunar
dan disisihkan ke kaudal.
• Segmen baah rahim diinsisi berbentuk semilunar kemudian
diperlebar dan diperdalam se/ara tumpul.
• 1ayi dilahirkan dengan /ara meliksir kepala bayi.
• lasenta dilahirkan praabdominal lengkap. Dilakukan prosedur
sterilisasi.
• Segmen baah rahim dijahit jelujur terkun/i dengan polisob no. #
• 4ontrol perdarahan negati&.
• lika esikouterina dijahit jelujur terkun/i dengan plain 2.0.
#
-
8/19/2019 Isi Laporan Kasus (Solusio Plasenta)
14/22
• >tot dijahit satusatu dengan plain 2.0.
• !as/ia dijahit jelujur dengan benang polisob no. #.
• Subkutis dijahit subkutikuler dengan benang plain #.0.
• 4utis dijahit dengan benang silk bla/k no. #.
• >perasi selesai dikerjakan.
• erdarahan terkontrol sekitar 9*0 //.
• 4eadaan ibu tidak stabil setelah operasi sehingga di raat di I+@.
;erapi post operasi
• >bserasi keadaan umum dan tandatanda ital
• ;rans&usi darah hingga Hb J #0 mg'dl
• In&us 5G 8 drip synto/ynon #0 I@ 20 tpm
•
ethergin # ampul intraena• 4etorola/ 0 mg setiap #2 jam drip
• +e&triaFon # gram setiap #2 jam intraena
. P#ognosis
Ibu dubia ad malam
1ayi ad malam
H. $ollo, u%
#2 !ebruari 20# pukul #2.00
S lemah, nyeri luka operasi (8), perdarahan luka bekas operasi (),
pusing (8), mual'muntah ()
>
keadaan umum tampak sakit berat
kesadaran /ompos mentis
tekanan darah E0'%0 mmHg
nadi #%F'menit
napas 0F'menit
suhu %,0+
abdomen soepel, ;!@ tepat setinggi umbilikus,
kontraksi uterus baik
lo/hia rubra
" post S+4 a'i solusio plasenta pada -9%"0# hamil 0 minggu
obserasi keadaan umum
obserasi tanda ital
obserasi perdarahan
oksigen * liter'menit
trans&usi darah
in&us 5G 8 drip synto/ynon #0 I@ 20 tpm
ketorola/ 0 mg
#2 !ebruari 20# pukul #.00
#
-
8/19/2019 Isi Laporan Kasus (Solusio Plasenta)
15/22
S lemah, gelisah, penurunan kesadaran
>
keadaan umum tampak sakit beratkesadaran stupor
tekanan darah 69'2* mmHg
nadi #6F'menit
napas 2F'menit
suhu %,*0+
abdomen soepel, ;!@ tepat setinggi umbilikus,
kontraksi uterus baik
lo/hia rubra
" post S+4 a'i solusio plasenta pada -9%"0# hamil 0 minggu
obserasi keadaan umum obserasi tanda ital
obserasi perdarahan
oksigen * liter'menit
trans&usi darah
dobutamin #0 meK'kg11
in&us 5G 8 drip synto/ynon #0 I@ 20 tpm
ketorola/ 0 mg
I. 'ingkasan Kasus
By. S3, perempuan, * tahun datang dengan keluhan perdarahan
peraginam sejak pukul 20.00 ?I1 (Senin, ## !ebruari 20#) disertai
mulas hebat pada perut. erdarahan berupa darah segar. erdarahan
semakin banyak pada pukul 02.00 ?I1 tanggal #2 !ebruari 20# disertai
nyeri perut yang semakin memberat dan pusing mengambang. asien
merasakan pergerakan janin berkurang dan pergerakan janin terakhir
dirasakan pada pukul 02.00 tanggal #2 !ebruari 20#. ada pemeriksaan
tanda ital ditemukan ;D 60'%0 mmHg, nadi #06F'menit lemah. ada
pemeriksaan abdomen ditemukan abdomen dalam keadaan distensi. DAA
dan his sulit dinilai. ada pemeriksaan laboratorium (#2 !ebruari 20#)
didapatkan Hb %, gr'dl. ;atalaksana pada kasus ini adalah operasi Sectio
Caesarea Klasik (S+4) atas indikasi solusio plasenta, anemia, syok, dan
I@!D.
J. Diagnosis Post &%e#asi
#*
-
8/19/2019 Isi Laporan Kasus (Solusio Plasenta)
16/22
ost S+4 8 >? pada %"0# atas indikasi solusio plasenta, anemia,
syok, dan I@!D.
BAB I6
PE'ASALAHAN
ada kasus ini, permasalahan yang dialami oleh By. S3 yaitu
a. ultiparitas
b. Solusio plasenta
/. "nemia pada kehamilan
d. Syok hipoolemik
e. Intrauterine fetal death (I@!D)
#%
-
8/19/2019 Isi Laporan Kasus (Solusio Plasenta)
17/22
BAB 6
PEBAHASAN
". ultiparitas
aritas tinggi (lebih dari ) mempunyai angka kematian maternal lebih
tinggi. Gebih tinggi paritas, lebih tinggi kematian maternal. ultiparitas dan
grandemulti merupakan &aktor predisposisi terjadinya perdarahan antepartum
dan perdarahan post partum, dikarenakan kelemahan dan kelelahan otot
rahim. erubahan patologik terjadi pada uterus dengan bertambahnya paritas.
ada penelitian Belson dan Sandmeyer pada spesimen histerektomi dari
anita dengan paritas tinggi (para 6 atau lebih) diperoleh gambaran dinding
uterus yang rapuh dan kurang elastis dengan serat serat miometrium yang
jarang serta peningkatan hialinisasi dan &ibrosis.#0
ada ibu multipara juga akan terjadi kemunduran dan /a/at pada
endometrium yang mengakibatkan terjadinya &ibrosis pada bekas implantasi
plasenta pada persalinan sebelumnya, sehingga askularisasi menjadi
berkurang. @ntuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan janin, plasenta akan
mengadakan perluasan implantasi dan ili khorialis akan menembus dinding
#9
-
8/19/2019 Isi Laporan Kasus (Solusio Plasenta)
18/22
uterus lebih dalam lagi sehingga akan terjadi plasenta adhesia sampai
perkreta.##
1. Solusio plasenta
ada kasus, pasien By. S3, % tahun datang dengan keluhan perdarahan
peraginam berupa darah segar dalam jumlah yang banyak disertai nyeri
abdomen yang hebat. Sebelumnya pasien pernah mengalami keluhan yang
sama berupa perdarahan peraginam dalam jumlah yang sedikit pada usia
kehamilan % bulan. ada kasus ini pasien mengalami perdarahan antepartum
berupa solusio plasenta. Solusio plasenta adalah terlepasnya sebagian atau
keseluruhan plasenta dari implantasi normalnya (korpus uteri) setelah
kehamilan 20 minggu dan sebelum janin lahir. erdarahan yang terjadi dalam
banyak kejadian akan merembes anatara plasenta dan miometrium untuk
seterusnya menyelinap di baah selaput ketuban dan akhirnya memperoleh
jalan ke kanalis serikalis dan keluar melalui agina (reealed hemorrhage).
Dalam klinis solusio plasenta dibagi ke dalam berat ringannya gambaran
klinik sesuai dengan luasnya permukaan plasenta yang terlepas, yaitu solusio
plasenta ringan, solusio plasenta sedang dan solusio plasenta berat.#,2,*
1erdasarkan gejala klinik pada pasien berupa perdarahan hebat disertai
dengan nyeri dan tegang pada perut, dan kemungkinan terjadinya I@!D maka
pasien masuk dalam klasi&ikasi kelas III atau solusio plasenta berat. ada
kelas III gejala yang ditemukan berat dan terdapat pada hampir 2$ kasus,
perdarahan peraginam dari tidak ada sampai berat7 uterus tetanik dan sangat
nyeri7 syok maternal7 hipo&ibrinogenemi, koagulopati serta kematian janin.
ada solusio plasenta berat kejadian terjadi sangat tibatiba. 1iasanya ibu
telah jatuh dalam keadaan syok dan janinnya telah meninggal. @terus sangat
tegang seperti papan dan sangat nyeri. ada keadaankeadaan di atas besar
kemungkinan telah terjadi kelainan pada pembekuan darah dan
kelainan'gangguan &ungsi ginjal.*,6
Ctiologi solusio plasenta belum diketahui dengan jelas, namun terdapat
beberapa keadaan tertentu yang dapat menyertai diantaranya adalah
#6
-
8/19/2019 Isi Laporan Kasus (Solusio Plasenta)
19/22
hipertensi, riayat trauma, kebiasaan merokok, usia ibu : 20 atau
-
8/19/2019 Isi Laporan Kasus (Solusio Plasenta)
20/22
mempunyai prognosis yang buruk baik bagi ibu hamil dan lebih buruk lagi
bagi janin. Basib janin tergantung dari luasnya plasenta yang terlepas dari
dinding uterus. "pabila sebagian besar atau seluruhnya terlepas, anoksia akan
mengakibatkan kematian janin. "pabila sebagian ke/il yang terlepas,
mungkin tidak berpengaruh sama sekali, atau mengakibatkan gaat janin.
Solusio plasenta berat mempunyai prognosis paling buruk terhadap ibu
lebihlebih terhadap janinnya. @mumnya pada keadaan yang demikian janin
telah mati dan mortalitas maternal meningkat akibat salah satu komplikasi.
ada solusio plasenta sedang dan berat prognosisnya juga tergantung pada
ke/epatan dan ketepatan bantuan medik yang diperoleh pasien. ;rans&usi
darah yang banyak dengan segera dan terminasi kehamilan tepat aktu sangat
menurunkan morbiditas dan mortalitas maternal dan perinatal.
BAB 6I
KESIPULAN
ada kasus ini, By. S3, * tahun, -9%"0# hamil 0 minggu, datang
dengan keluhan utama perdarahan peraginam berupa darah segar disertai nyeri
hebat pada perut. 1erdasarkan anamnesis, pemeriksaan &isik, dan pemeriksaan
penunjang yang dilakukan diketahui pasien mengalami solusio plasenta, anemia,
syok, dan I@!D. ;atalaksana pada kasus ini adalah operasi Sectio Caesarea
Klasik (S+4).
Solusio plasenta merupakan prematur plasenta dengan implantasi normalnya
korpus uteri sebelum janin lahir. Solusio plasenta mempunyai prognosis yang buruk baik bagi ibu hamil dan lebih buruk lagi bagi janin. ada solusio plasenta
sedang dan berat prognosisnya juga tergantung pada ke/epatan dan ketepatan
bantuan medik yang diperoleh pasien. erlu dilakukan tatalaksana yang tepat dan
baik selama kehamilan maupun kelahiran untuk men/egah komplikasi baik bagi
ibu maupun bayi. ersalinan diharapkan terjadi dalam % jam sejak berlangsungnya
solusio plasenta. ;etapi jika itu tidak memungkinkan, alaupun sudah dilakukan
20
-
8/19/2019 Isi Laporan Kasus (Solusio Plasenta)
21/22
amniotomi dan in&us oksitosin, maka satusatunya /ara melakukan persalinan
adalah seksio sesaria.
DA$TA' PUSTAKA
#. Slaa -. "bruptio la/entae. LSerial >nlineM. Diunduh dari
http''.emedi/ine./om 'emerg'topi/#2.htm.
2. -asong S, Hartono C, oerniaeni B. enatalaksanaan erdarahan
"ntepartum. 1agian >bstetri dan -inekologi !4 @BH"S. #EE9 6.
. +unningham !-, a/donald +, -ant B!, Geeno 4A, -ilstrap G+.
>bstetri/al Haemorrhage. ?iliam >bstetri/s 2#th edition. renti/e Hall
International In/ "ppleton. Gange @S". 200#7 6#E#.
. +halik ;". erdarahan pada 4ehamilan Ganjut dan ersaliinan. Di
dalam Sai&uddin, ".1. (ed), Ilmu 4ebidanan. Cd ke. Aakarta ; 1ina
ustaka Sarono rairohardjo, 20#0. E2*2#.
*. Suyono et al ., Hubungan "ntara @mur Ibu Hamil dengan !rekuensi
Solusio lasenta di 5S@D Dr. oeardi Surakarta. +D4. 20097 (*)
226.
%. ?H>. anaging +ompli/ations in regnan/y and +hildbirth. -enea
?H>. 2007 *#620.
9. oses S. la/ental "bruption'"bruptio la/entae. Cmerg LSerial >nlineM.
Diunduh dari http''. &pnotebook./om '>1#.htm.
6. Israr 3". 4arakteristik 4asus Solusio lasenta di 1agian >bstetri dan
-inekologi 5S@D "ri&in "/hmad ekanbaru eriode # Aanuari 2002#
Desember 200%. 5iau !akultas 4edokteran @niersitas 5iau, 2009.
E. 1lumen&elt , -abbe S. la/ental "bruption. In S/iarra -yne/ology and
2#
http://www.emedicine.com/http://www.emedicine.com/
-
8/19/2019 Isi Laporan Kasus (Solusio Plasenta)
22/22
>bstetri/s7 5eised Cd, #EE9. hiladelphia Gippin/ott 5aen ubl. #EE97
##9.
#0. Sulastri, 1adriyah, 5ahardjo S. engaruh !aktor 5esiko ;erhadap
erdarahan Ibu ost artum Di 5S Syari&ah "mbami 5ato Cbu 1angkalan.
Aurnal enelitian 4esehatan Suara !orikes. 20##7 2 (#) 206%0E6.
##. -ureits/h -D, Diament , !ong A, Huang -, opotzer ", ?einstein,
+herenak !". ;he Gabor +ure >& ;he -rand ultipara Does rogress
>& Gabor +ontinue ;o Improe ?ith "dditional +hildbearingN. "m A
>bstet -yne/ol. 20027 #6% ##6.
22