isi laporan akhir praktikum krismin3

25
TUGAS KRISTAL – MINERAL #1 UNSUR-UNSUR KRISTALOGRAFI RENGGAWONUA LAMALIWA/410013196 KELAS 03 TEKNIK GEOLOGI SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA

Upload: alhussein-flowers-rizqi

Post on 24-Nov-2015

28 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

laporan krismin

TRANSCRIPT

TUGAS KRISTAL MINERAL#1UNSUR-UNSUR KRISTALOGRAFI

RENGGAWONUA LAMALIWA/410013196KELAS 03 TEKNIK GEOLOGI

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONALYOGYAKARTA2013

KATA PENGANTARPuji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan pimpinan dan lidungannya saya dapat menyelesaikan makalah tentang Unsur-unsur Kristalografi ini dengan lancar.Dengan adanya makalah ini, saya berharap semoga kita dapat memahami lebih dalam lagi tentang Unsur-unsur Kristalografi. Adapun lebih dan kurangnya makalah ini saya mohon untuk dimaafkan.

RENGGAWONUA LAMALIWA

DAFTAR ISI

BAB IPENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam Ilmu geologi ,Kristal-mineral adalah sebuah ilmu yang sangat penting . sehingga segala sesuatu yang berhubungan dengan Kristal-mineral seperti Unsur-unsur Kristalografi harus di pelajari dan pahami secara baik.B. Landasan Teori Bumi yang kita pijak ini adalah bagian dari alam semesta yang begitu luas. Sistem tata surya kita hanya satu dari milyaran bintang yang ada dijagat raya ini. Bisa kita bayangkan betapa kecilnya Bumi ini bila dibandingkan dengan alam.Berbagai bahan pembentuk Bumi terbentuk oleh proses alam yang panjang sejak terbentuknya Bumi. Jangka waktu pembentukkan tersebut dapat kita ketahui dalam ilmu Geologi dengan mengamati batuan-batuan yang ada di Bumi. Batuan adalah kumpulan satu atau lebih mineral (terutama mineral golongan silika / pada Bowens series).Yang dimaksud dengan Mineral sendiri adalah bahan anorganik, terbentuk secara alamiah, seragam dengan komposisi kimia yang tetap pada batas volumenya dan mempunyai kristal kerakteristik yang tercermin dalam bentuk fisiknya. Jadi, untuk mengamati proses Geologi dan sebagai unit terkecil dalam Geologi adalah dengan mempelajari kristal.Kristalografi adalah suatu ilmu pengetahuan kristal yang dikembangkan untuk mempelajari perkembangan dan pertumbuhan kristal, termasuk bentuk, struktur dalam dan sifat-sifat fisiknya. Dahulu, Kristalografi merupakan bagian dari Mineralogi. Tetapi karena bentuk-bentuk kristal cukup rumit dan bentuk tersebut merefleksikan susunan unsur-unsur penyusunnya dan bersifat tetap untuk tiap mineral yang dibentuknya., maka pada akhir abad XIX, Kristalografi dikembangkan menjadi ilmu pengetahuan tersendiri.C. Metode Data dari makalah ini , menggunakan metode pencarian (searchinng ) di Internet dengan menggunakan media Google , sehingga data yang di inginkan dapat di susun dengan baik , metode ini menggunakan durasi pencarian 4 jam .

BAB IIKRISTALOGRAFIA. Pengertian KristalografiKristalografi adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat geometri dari kristal terutama perkembangan, pertumbuhan, kenampakan bentuk luar, struktur dalam (internal) dan sifat-sifat fisis lainnya.Sifat Geometri, memberikan pengertian letak, panjang dan jumlah sumbu kristal yang menyusun suatu bentuk kristal tertentu dan jumlah serta bentuk luar yang membatasinya. Perkembangan dan pertumbuhan kenampakkan luar, bahwa disamping mempelajari bentuk-bentuk dasar yaitu suatu bidang pada situasi permukaan, juga mempelajari kombinasi antara satu bentuk kristal dengan bentuk kristal lainnya yang masih dalam satu sistem kristalografi, ataupun dalam arti kembaran dari kristal yang terbentuk kemudian.Struktur dalam, membicarakan susunan dan jumlah sumbu-sumbu kristal juga menghitung parameter dan parameter rasio.Sifat fisis kristal, sangat tergantung pada struktur (susunan atom-atomnya). Besar kecilnya kristal tidak mempengaruhi, yang penting bentuk dibatasi oleh bidang-bidang kristal: sehingga akan dikenal 2 zat yaitu kristalin dan non kristalin.

Suatu kristal dapat didefinisikan sebagai padatan yang secara esensial mempunyai pola difraksi tertentu (Senechal, 1995 dalam Hibbard,2002). Jadi, suatu kristal adalah suatu padatan dengan susunan atom yang berulang secara tiga dimensional yang dapat mendifraksi sinar X. Kristal secara sederhana dapat didefinisikan sebagai zat padat yang mempunyai susunan atom atau molekul yang teratur. Keteraturannya tercermin dalam permukaan kristal yang berupa bidang-bidang datar dan rata yang mengikuti pola-pola tertentu. Bidang-bidang datar ini disebut sebagai bidang muka kristal. Sudut antara bidang-bidang muka kristal yang saling berpotongan besarnya selalu tetap pada suatu kristal. Bidang muka kristal itu baik letak maupun arahnya ditentukan oleh perpotongannya dengan sumbu-sumbu kristal. Dalam sebuah kristal, sumbu kristal berupa garis bayangan yang lurus yang menembus kristal melalui pusat kristal. Sumbu kristal tersebut mempunyai satuan panjang yang disebut sebagai parameter.B. Unsur-Unsur Kristalografi Kimia KristalKristal merupakan susunan kimia antara dua atom akan terbentuk bilamana terjadi penurunan suatu energi potensial dari sistem ion atau molekul yang akan dihasilkan dengan penyusunan ulang elektron pada tingkat yang lebih rendah. Kristalografi dapat diartikan sebagai cabang dari ilmu geologi, kimia, fisika yang mempelajari bentuk luar kristal serta cara penggambarannya. Komposisi kimia suatu mineral merupakan hal yang sangat mendasar, beberapa sifat-sifat mineral / kristal tergantung kepadanya. Sifat-sifat mineral/kristal tidak hanya tergantung kepada komposisi tetapi juga kepada susunan meruang dari atom-atom penyusun dan ikatan antar atom-atom penyusun kristal / mineral.Komposisi kimia kerak bumi terdiri atas:a. Kerak b. Mantel, dan c. Isi bumiKetebalan kerak bumi di bawah kerak benua sekitar 36 km dan di bawah kerak samudra berkisar antara 10 sampai 13 km. Batas antara kerak dengan mantel dikenal dengan Mohorovicic discontinuity. Kimia kristal Sejak penemuan sinar X, penyelidikan kristalografi sinar X telah mengembangkan pengertian kita tentang hubungan antara kimia dan struktur. Tujuannya adalah:1).Untuk mengetahui hubungan antara susunan atom dan komposisi kimia dari suatu jenis kristal.2).Dalam bidang geokimia tujuan mempelajari kimia kristal adalah untuk memprediksi struktur kristal dari komposisi kimia dengan diberikan temperatur dan tekanan.Perubahan energi yang dihasilkan oleh ikatan kimia yang terbentuk oleh dua macam ikatan yaitu ikatan elektrovalen dan ikatan kovalen.a) IsomorfismeIsomorfisme adalah suatu substansi yang mempunyai rumus analog serta keamanan dari pada kristalografi dalam merefleksikan struktur dari dalamnya.b) PolimorfismePolimorfisme adalah kemampuan unsur atom untuk membentuk lebih satu macam kristal. perbedaan dari sifat fisik kristal akan membentuk substansi polimerfic sebagai morfic, trimorficdan seharusnya. Polimorfisme menunjukan bahwa struktur kristal tidak hanya ditentukan oleh unsur kimia saja akan tetapi dapat disebabkan juga oleh unsur dari susunan atom yang dibangaun kristal.1. Enantriotrop yaitu suatu proses timbal balik 2. Monotropisme yaitu merupakan suatu proses yang tidak timbal balik Contoh : Markasit menjadi pyritec) PseudomorfismeMineral dapat mengalami perubahan mineral lain tanpa merubah ikatan kimianya proses ini dikenal sebagai proses pseudomorfisme.Pseudomorfisme ini terbagi menjadi dua yaitu :1. Tidak terjadi perubahan unsur kimianya, akan tetapi terjadi perubahan sistem dari pada kristalografinya.2. Unsur lama diganti unsur baru.Pseudomorfisme disebabkan mineral lama tidak stabil dalam lingkungan yang baru.

Daya Ikat dalam KristalDaya yang mengikat atom (atau ion, atau grup ion) dari zat pada kristalin adalah bersifat listrik di alam. Tipe dan intensitasnya sangat berkaitan dengansifat-sifat fisik dan kimia dari mineral. Kekerasan, belahan, daya lebur, kelistrikan dan konduktivitas termal, dan koefisien ekspansi termal berhubungan secara langsung terhadap daya ikatSecara umum, ikatan kuat memiliki kekerasan yang lebih tinggi, titik leleh yang lebih tinggi dan koefisien ekspansi termal yang lebih rendah. Ikatan kimia dari suatu kristal dapat dibagi menjadi 4 macam, yaitu: ionik, kovalen, logam dan van der Waals.

Identifikasi KristalUntuk dapat mengelompokan Kristal kedalam tujuh sistem serta 32 kelas, maka dipanjang perlu untuk mengrtahui cara-cara penentuan dari sistem dan kelas kristal adalah :1.Langkah-langkah dalam penentuan sistem kristal adalah :a. Ambil sampel kristal yang akan di diskripsikan. Perkiraan letak sumbu-sumbu simetri utama dengan mengingat bahwa sumbu vertikal c adalah sumbu yang terpendek atau terpanjang, kecuali sistem cubic. Tentukan konstanta Kristalografi, meliputi : besar sudut antara sumbu dan Axial Rationya. Kelompok kristal tersebut kedalam sistemnya berdasarkan konstanta Kristalografinya.b. Langkah dalam penentuan kelas kristal adalah : Ambil sampel kristal yang akan di diskripsikan Tentukan sistem kristalnya. Tentukan unsur-unsur simetrinya, meliputi : sumbu-sumbu simetri berikut nilai sumbunya dan bidang simetrinya serta pusat simetrinya.Tentukan kelas kristalnya berdasarkan pada ciri-ciri pemilikan simetri di atas, dengan cara menyusun.

Bidang simetri KristalBidang simetri adalah bidang bayangan yang dapat membelah kristal menjadi dua bagian yang sama, dimana bagian yang satu merupakan pencerminan dari yang lain. Bidang simetri ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu bidang simetri aksial dan bidang simetri menengah. Bidang simetri aksial bila bidang tersebut membagi kristal melalui dua sumbu utama (sumbu kristal). Bidang simetri aksial ini dibedakan menjadi dua, yaitu bidang simetri vertikal, yang melalui sumbu vertikal dan bidang simetri horisontal, yang berada tegak lurus terhadap sumbu c. Bidang simetri menengah adalah bidang simetri yang hanya melalui satu sumbu kristal. Bidang simetri ini sering pula dikatakan sebagai bidang siemetri diagonal. Sumbu simetri KristalAda beberapa jenis sumbu kristal, yaitu :1. Sumbu utama, yaitu sumbu yang mempengaruhi dalam penentuan sistemkristal terdiri dari sumbu a, b, dan sumbu c.2. Sumbu miring adalah sumbu yang mempengaruhi dari penentuan sistem kristal yang terdiri dari dua macam : Sumbu diagonal yaitu sumbu yang menghubungkan/menyatukan sudut-sudut kristal yang biasanya terletak antara sumbu a, sumbu b dan sumbu c. Sumbu oblique yaitu sumbu selain dari sumbu diagonal.3. Sudut antara sumbu utama hal ini merupakan hal yang sangat penting dalam penentuan sistem dari kristal dimana sudut tersebut antara lain : sudut antara sumbu b dan sumbu c sudut antara sumbu a dan sumbu c sudut antara sumbu a dan sumbu b4. Sumbu rotasi merupakan sumbu simetri apabila diputar akan menyatakan kenampakan yang sama dan sisi depan kristal, tetap tidak didapatkan kenampakan kombinasi interversi pembalikannya pada belakang sisi kristal tersebut.5. Sumbu rotasi inversi merupakan sumbu simetri dan dapat menunjukan kenampakan kombinasi antara kenampakan ulang pada sisi depan kristal dengan kenampakan inversi/pembalikanya pada sisi yang lain. Jumlah kenampakan antara kenampakan ulang dengan kenampakan inversinya adalah nilai dari sumbu tersebut.6. Sumbu Sekrup merupakan sumbu simetri sebagai dan bentuk kombinasi antara pemutaran dengan suatu pergeseran dimana selama pemutaran selain akan menunjukan kenampakan ulang disertai juga dengan pergeseran/translasi

Pusat simetri KristalSuatu kristal dikatakan mempunyai pusat simetri bila kita dapat membuat garis bayangan tiap-tiap titik pada permukaan kristal menembus pusat kristal dan akan menjumpai titik yang lain pada permukaan di sisi yang lain dengan jarak yang sama terhadap pusat kristal pada garis bayangan tersebut. Atau dengan kata lain, kristal mempunyai pusat simetri bila tiap bidang muka kristal tersebut mempunyai pasangan dengan kriteria bahwa bidang yang berpasangan tersebut berjarak sama dari pusat kristal, dan bidang yang satu merupakan hasil inversi melalui pusat kristal dari bidang pasangannya.Secara umum, ikatan kuat memiliki kekerasan yang lebih tinggi, titik leleh yang lebih tinggi dan koefisien ekspansi termal yang lebih rendah. Ikatan kimia dari suatu kristal dapat dibagi menjadi 4 macam, yaitu: ionik, kovalen, logam dan van der Waals.Sistem Kristalografi dibagi menjadi 7 sistem, dibawah ini akan diterangkan lebih lanjut tentang 4 sistem kristal yaitu sistem reguler, sistem tetragonal, sistem triklin, dan monoklin.

I.1. Sistem RegulerCubic = Isometric = Tesseral = Tessular)

Ketentuan :Sumbu a = b = cSudut = = = 90Karena Sb a = Sb b = Sb c Disebut juga Sb aCara Menggambar : a= ^ b- = 30a : b : c = 1 : 3 : 6

Penentuan Klas Simetri Sistem Reguler Menurut Herman Mauguin

Bagian pertama : Menerangkan nilai sb a (SB a, b, c), mingkinbernilai 4 atau 2 dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus sumbu a tersebut.Bagian ini dinotasikan dengan : , 4 , , , 2Angka menunjukkan nilai sumbu dan huruf , menunjukan adanya bidang simetri yang tegak lurus sumbu a tersebut.Bagian kedua :Menerangkan sumbu simetri bernilai 3. Apakah sumbu simetri yang bernilai itu, juga bernilai 6 atau hanya bernilai 3 saja.Maka bagian kedua selalu ditulis : 3 atau Bagian ketiga : Menerangkan ada tidaknya sumbu simetri intermedite / diagonal bernilai 2 dan tidaknya bidang simetri diagonal yang tegak lurus terhadap sumbu diagonal tersebut.Bagaian etiga dinotasikan dengan , 2, m atau tidak ada.Contoh : Klas Hexotahedral ......................................... --- KlasPentagonal Icositetrahedral .................... 4 3 2 --- 4 3 2 Klas Hextetrahedral ....................................... 3 m --- 3 m Klas Dyakisdodecahedral .............................. --- - Klas Tetratohedris .......................................... 2 3 --- 2 3 -

Contoh Bentuk-Bentuk Kristal Sistem RegulerSystem (1)Class Name (2)AXESPlanesCenterHerman-Maugin Symbols (3)

2-Fold3-Fold4-Fold6-Fold

IsometricTetartoidal34----23

Diploidal34--3yes2/m 3

Hextetrahedral34--6-4 3m

Gyroidal643---432

Hexocahedral643-9Yes4/m 3 2/m

I.2. Sistem Tetragonal(Quadratic)Ketentuan :Sb a = b cSudut = = = 90Karena Sb a = Sb b disebut juga Sb aSb c bisa lebih panjang atau lebih pendek dari atau b.Sb c lebih panjang dari Sb a dan Sb b disebut bnetuk Columnar (Panjang), sumbu c lebih pendek dari sumbu a b disebut bnetuk stout (gemuk

Cara Menggambar : a= ^ b- = 30a : b : c = 1 : 3 : 6

Penentuan Klas Simetri Sistem Tetragonal Menurut Herman MauguinBagian Pertama : Menerangkan nilai sumbu c, munkin bernilai 4 atau tidak bernilai dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus sumbu c. Bagian ini dinotasikan dengan : , 4 ,

Bagian kedua :Menerangkan ada tidaknya nilai sumbu lateral dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus terhadap sumbu lateral tersebut.Bagian ini dinotasikan dengan : , 2 , m atau tidak ada

Bagian Ketiga :Menerangkan ada tidaknya sumbu simtri imtermediet dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus terhadap sumbu intermediet tersebut.Bagian ini dinotasikan dengan : 2, 2, m atau tidak adaContoh :1. Klas Ditetragonal bipyramidal, , , , 2. Klas Tetragonal trapexohedral 4 2 2 4 4 23. Klas Ditetragonal pryramidal4 m m 4 m m4. Klas Tetragonal sclenohedral 2 m 2 m5. Klas Tetragonal bipyramidal 4 4 - -6. Klas Tetragonal pramdal 4 4 - -7. Klas Tetragonal bisphenoidal - -

Contoh Bentuk-Bentuk Kristal Sistem Tetragonal

System (1)Class Name (2)AXESPlanesCenterHerman-Maugin Symbols (3)

2-Fold3-Fold4-Fold6-Fold

TetragonalDispheoidal1-----4

Pyramidal--1---4

Dipyramidal--1-1yes4/m

Scalenohedral3---2-4 2m

Ditetragonalpyramidal----4-4mm

Trapezohedral4-1---422

Ditetragonal-Dipyramidal4-1-5yes4/m 2/m 2/m

I.3. Sistem TriklinKetentuan :Sumbu a b cSudut = = 90 = 90Semua Sb a, b, c saling berpotongan dan membuat sudut miring tidak sama besar.Sb a disebut Sb BrachySb b disebut Sb MacroSb c disebut Sb Basal/VertikalCara Menggambar :a+ ^ b- = 45b+ ^ c- = 80

Penentuan Klas Simetri Sistem Triklin Menurut Herman MauguinSistem ini hanya mempunyai dua klas simetri, yaitu :1. Memunyai titik simetri Klas pinacoidal 2. Tidak Meempunyai unsur simetri Klas asymmetric 1 Contoh Bentuk-Bentuk Kristal Sistem TriklinSystem (1)Class Name (2)AXESPlanesCenterHerman-Maugin Symbols (3)

2-Fold3-Fold4-Fold6-Fold

TriclinicPedial------1

Pinacoidal-----yes1

I.4. Sistem Monoklin(Oblique = Monosymetric = Clonorhombic = Hemiprismatik Monoclonihedral)Ketentuan :Sumbu a b cSudut = = 90 90Sb a diebut Sb ClinoSb b disebut Sb OrthoSb c disebut Sb Basal/VertikalCara Menggambar :a+ ^ b- = 45a : b : c sembarangSb c adalah sumbu terpanjangSb a adalah sumbu terpendek

Penentuan Klas Simetri Sistem Monoklin Menurut Herman MauguinHanya ada satu bagian, yaitu menerangkan nilai sumbu b dan ada tidaknya bidang simetri yang tegak lurus sumbu b tersebut.Contoh :1. Klas prismatic 2. Klas Sphenoidal 23. Klas domatik m

Contoh Bentuk-Bnetuk Kristal Sistem MonoklinSystem (1)Class Name (2)AXESPlanesCenterHerman-Maugin Symbols (3)

2-Fold3-Fold4-Fold6-Fold

MonoclinicDomatic----1-m

Sphenoidal1-----2

Prismatic1---1yes2/m

BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanBerdasarkan dari data diatas kita dapat menyimpulkannya sebagai berikut :1. Kristalografi adalah ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat geometri dari kristal terutama perkembangan, pertumbuhan, kenampakan bentuk luar, struktur dalam (internal) dan sifat-sifat fisis lainnya. Kristalografi adalah suatu cabang dari mineralogi yang mempelajari tentang sifat-sifat geometri dari kristal terutama perkembangan, pertumbuhan, kenampakan bentuk luar, struktur dalam (internal) dan sifat-sifat fisis lainnya. Suatu kristal dapat didefinisikan sebagai padatan yang secara esensial mempunyai pola difraksi tertentu (Senechal, 1995 dalam Hibbard, 2002). a. Sistem RegulerCubic = Isometric = Tesseral = Tessular)Ketentuan :Sumbu a = b = cSudut = = = 90Karena Sb a = Sb b = Sb c Disebut juga Sb a

Cara Menggambar : a= ^ b- = 30a : b : c = 1 : 3 : 6

32b. Sistem Tetragonal(Quadratic)Ketentuan :Sb a = b cSudut = = = 90Karena Sb a = Sb b disebut juga Sb aSb c bisa lebih panjang atau lebih pendek dari ata b.Sb c lebih panjang dari Sb a dan Sb b disebut bentuk Columnar (Panjang), sumbu c lebih pendek dari sumbu a b disebut bnetuk stout (gemuk

Cara Menggambar : a= ^ b- = 30a : b : c = 1 : 3 : 6

c. Sistem TriklinKetentuan :Sumbu a b cSudut = = 90 = 90Semua Sb a, b, c saling berpotongan dan membuat sudut miring tidak sama besar.Sb a disebut Sb BrachySb b disebut Sb MacroSb c disebut Sb Basal/Vertikal

Cara Menggambar :a+ ^ b- = 45b+ ^ c- = 80

d. Sistem Monoklin(Oblique = Monosymetric = Clonorhombic = HemiprismatikMonoclonihedral)Ketentuan :Sumbu a b cSudut = = 90 90Sb a diebut Sb ClinoSb b disebut Sb OrthoSb c disebut Sb Basal/VertikalCara Menggambar :a+ ^ b- = 45a : b : c sembarangSb c adalah sumbu terpanjangSb a adalah sumbu terpendek

DAFTAR PUSTAKA