isi komunikasi rizky
DESCRIPTION
manajemenTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting. Bukan hanya dalam
kehidupan organisasi, namun dalam kehidupan manusia secara umum. Komunikasi merupakan
hal yang esensial dalam kehidupan kita. Kita semua berinteraksi dengan sesama dengan cara
melakukan komunikasi. Komunikasi dapat dilakukan dengan cara yang sederhana sampai yang
kompleks, dan teknologi kini telah merubah cara manusia berkomunikasi secara drastis.
Komunikasi juga dikatakan sebagai inti dari kepemimpinan. Kepemimpinan yang efektif
dapat dicapai melalui proses komunikasi yang dilakukan oleh pemimpin kepada anggotanya.
Visi pemimpin bisa saja bagus, namun tanpa komunikasi yang efektif, maka visi tersebut tidak
akan pernah bisa terwujud. Dalam mengkomunikasikan visi, maka pemimpin harus bisa
menyampaikan suatu gambaran di masa depan yang mendorong antusiasme serta komitmen
orang lain.
Setiap saat semua orang selalu berbicara tentang komunikasi. Kata komunikasi sangat
dikenal, tetapi banyak di antara kita yang kurang mengerti makna dari komunikasi walaupun kita
selalu memperbincangannya dan melakukannya. Kata komunikasi atau communication dalam
bahasa Inggris berasl dari bahasa Latin communis yang berarti “sama”, communico,
communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah
pertama (communis) adalah istilah yang paling sering sebagai asal usul komunikasi, yang
merupakan akar dari kata-kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu
pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama (Mulyana, 2005 : 4).
1.2 Tujuan Penulisan
Penyusunan makalah ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian komunikasi
2. Untuk mengetahui komponen komunikasi
3. Untuk mengetahui hambatan komunikasi
4. Untuk mengetahui proses komunikasi
5. Untuk mengetahui diagram proses komunikasi
1
6. Untuk mengetahui prinsip komuniksai manajer keperawatan
7. Untuk mengetahui model komunikasi
8. Untuk mengetahui aplikasi komunikasi dalam asuhan keperawatan
1.3 Manfaat Penulisan
a. Bagi penulis
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan serta dapat
mengaktualisasikannya pada lingkungan sekitar, baik dalam lingkungan keluarga maupun
masyarakat.
b. Bagi pembaca
Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai manajemen
dan kepemimpinan keperawatan mengenai pengertian komunikasi, komponen
komunikasi, hambatan komunikasi, proses komunikasi, diagram proses komunikasi,
prinsip komuniksai manajer keperawatan, model komunikasi, dan aplikasi komunikasi
dalam asuhan keperawatan
1.4 Sistematika Penulisan
Dalam menyusun makalah ini, penyusun membagi materi dalam bebrapa bab dan sub bab
yang terdiri dari :
a. BAB I : Pendahuluan, yang terdiri dari : latar belakang, tujuan, manfaat dan sistematika.
b. BAB II : Tinjauan Teoritis, yang terdiri dari : pengertian komunikasi, komponen
komunikasi, hambatan komunikasi, proses komunikasi, diagram proses komunikasi,
prinsip komuniksai manajer keperawatan, model komunikasi, dan aplikasi komunikasi
dalam asuhan keperawatan
c. BAB III : Penutup, yang terdiri dari : kesimpulan dan saran
2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian Komunikasi
Pengertian komunikasi diekstrak dari bahasa latin yaitu "communicatio", yang ber istilah
"communis" yang berarti menciptakan kebersamaan antara dua orang atau lebih. Dalam
kehidupan kita selain menjadi makhluk individu, kita juga sebagai makhluk sosial yang sangat
membutuhkan interaksi dengan orang lain. Nah dari interaksi itulah terjadi sebuah komunikasi
untuk menyampaikan sesuatu, saling bertukar pendapat dengan orang lain untuk mencapai
sebuah tujuan.
Pengertian komunikasi itu sendiri menurut para pakar komunikasi mengacu pada aktivitas
hubungan manusia yang biasa terjadi secara langsung maupun tidak langsung dalam kehidupan
sehari-hari. Dibawah ini merupakan beberapa pengertian komunikasi menurut para pakar
komunikasi diantaranya:
Menurut Everett M. Rogers, mengemukakan pendapatnya yaitu "Komunikasi adalah suatu
proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerimaan atau lebih dengan
maksud untuk mengubah tingkah laku mereka"
Lantas pendapat lain dari Rogers & O. Lawrence Kincaid "Komunikasi merupakan suatu
interaksi dimana terdapat dua orang atau lebih yang sedang membangun atau melakukan
pertukaran informasi dengan satu sama lain yang pada akhirnya akan tiba dimana mereka saling
memahami dan mengerti"
Dan menurut Theodore M. Newcomb, "Setiap bentuk komunikasi dipandang sebagai suatu
transmisi informasi, yang terdiri dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber untuk
penerima"
2.2 Komponen Komunikasi
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung
dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:
1. Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak
lain.
3
2. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada
pihak lain.
3. Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam
komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan
getaran nada/suara.
4. Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
5. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang
disampaikannya.
6. Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan
dijalankan ("Protokol")
2.3 Hambatan Komunikasi
a. Hambatan Teknis
Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi. Dari sisi teknologi, semakin berkurang
dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan teknologi komunikasi dan informasi, sehingga
saluran komunikasi dapat diandalkan dan efesien sebagai media komunikasi.Menurut dalam
bukunya, 1976, Cruden dan Sherman Personel Management jenis hambatan teknis dari
komunikasi :
a. Tidak adanya rencana atau prosedur kerja yang jelas
b. Kurangnya informasi atau penjelasan
c. Kurangnya ketrampilan membaca
d. Pemilihan media [saluran] yang kurang tepat.
b. Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau secara
secara efektif. Definisi semantik sebagai studi idea atas pengertian, yang diungkapkan lewat
bahasa. Kata-kata membantu proses pertukaran timbal balik arti dan pengertian (komunikator
dan komunikan), tetapi seringkali proses penafsirannya keliru. Tidak adanya hubungan antara
Simbol (kata) dan apa yang disimbolkan (arti atau penafsiran), dapat mengakibatkan kata yang
dipakai ditafsirkan sangat berbeda dari apa yang dimaksudkan sebenarnya. Untuk menghindari
mis komunikasi semacam ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat sesuai
4
dengan karakteristik komunikannya, dan melihat kemungkinan penafsiran terhadap kata-kata
yang dipakainya.
3. Hambatan Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor, emosi dan prasangka pribadi, persepsi, kecakapan atau
ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan alat-alat pancaindera seseorang, dll.
Menurut Cruden dan Sherman :
a. Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia.
b. Perbedaan persepsi, perbedaan umur, perbedaan keadaan emosi, ketrampilan
c. mendengarkan, perbedaan status, pencairan informasi, penyaringan informasi
d. Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi.
e. Suasana iklim kerja dapat mempengaruhi sikap dan perilaku staf dan efektifitas
komunikasi organisasi.
2.4 Proses Komunikasi
Proses komunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada
komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan
komunikatornya. Proses komunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif
(sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi termasuk juga suatu
proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak lain dimana seseorang atau beberapa
orang, kelompok, organisasi dan masyarakat menciptakan dan menggunakan informasi agar
terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Komunikasi berasal dari bahasa latin communis
yang berarti sama. Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama.
Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan
orang yang menerima pesan.
Pada umumnya komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh
kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya,
komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, dan menunjukkan
sikap tertentu seperti tersenyum, mengangkat bahu dan sebagainya. Komunikasi ini disebut
komunikasi nonverbal. Proses komunikasi bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif
(sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proses komunikasi dapat terjadi apabila ada
5
interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi.
Melalui komunikasi sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh
pihak lain.
a. komunikator
Komunikator adalah pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam sebuah proses
komunikasi.Dengan kata lain, komunikator merupakan seseorang atau sekelompok orang
yang berinisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan.Seorang komunikator
tidak hanya berperan dalam menyampaikan pesan kepada penerima, namun juga
memberikan respons dan tanggapan, serta menjawab pertanyaan dan masukan yang
disampaikan oleh penerima, dan publik yang terkena dampak dari proses komunikasi
yang berlangsung, baik secara langsung maupun tidak langsung.
b. Pesan
Adalah setiap pemberitahuan, kata, atau komunikasi baik lisan maupun tertulis, yang
dikirimkan dari satu orang ke oranglain.Pesan menjadi inti dari setiap proses komunikasi
yang terjalin pesan terbagi menjadi dua, yakni pesan verbal dan non-verbal. Pesan verbal
adalah jenis pesan yang penyampaiannya menggunakan kata-kata, dan dapat dipahami
isinya oleh penerima berdasarkan apa yang didengarnya.Sedangkan, pesan non-verbal
adalah jenis pesan yang penyampaiannya tidak menggunakan kata-kata secara langsung,
dan dapat dipahami isinya oleh penerima berdasarkan gerak-gerik, tingkah laku, mimik
wajah, atau ekspresi muka pengirim pesan.Pada pesan non-verbal mengandalkan indera
penglihatan sebagai penangkap stimuli yang timbul.
c. Penerima
Adalah pihak yang memperoleh pesan atau stimulus yang dikirmkan oleh sumber.
Stimulus yang diterima tersebut dapat terdiri dari beraneka ragam bentuk, seperti kata-
kata, tulisan, gerak-gerik, mimik muka, ekspresi wajah, sentuhan, aroma, serta perbuatan
atau tingkah laku lawan bicara.Selanjutnya, peran penerima adalah mencerna dan
menanggapi stimulus tersebut dengan mendengar, melihat, membau, atau
merasakan.Secara garis besar, penerima dapat terbagi menjadi penerima aktif dan
penerima pasif.Penerima pasif adalah orang yang hanya menerima stimulus yang datang
kepadanya, tanpa memberikan tanggapan serta umpan balik (feedback).Sedangkan,
penerima aktif adalah orang yang tidak saja menerima stimulus yang datang kepadanya,
6
tetapi juga memberikan tanggapan atau feedback secara aktif (berkelanjutan) kepada
pengirim.
d. Feedback
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam
bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan tahu
dampak pesannya terhadap sipenerima pesan Hal ini penting bagi manajer atau pengirim
pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman yang benar
dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain yang bukan
penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada umumnya
merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan tersebut dan
sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak
Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan
terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan
perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan bermanfaat
untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan
membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan diantara komunikan, juga
balikan dapat memperjelas persepsi.
2.5 Diagram Proses Komunikasi
7
2.6 Prinsip Komuniksai Manajer Keperawatan
1. Manajer harus mengerti struktur organisasi, termasuk pemahaman tenteng siapa yang
akan kena dampak dari pengambilan keputusan yang telah dibuat.
2. Komunikasi harus jelas , sederhana dan tepat.
Nursalam (2001) mengemukakan prinsip komunikasi seorang perawat profesional adalah
CARE: Complete,Acurte,Rapid,English. Artinya setiap melakukan komunikasi (lisan/tulisan)
dengan teman sejawat atau profesi kesehatan lain harus memenuhi ketiga unsur diatas. Profil
perawat masa depan yang terpenting adalah mampu berbicara dan menulis bahasa asing, minimal
bahasa inggris.
1. Manajer harus meminta umpan balik apakah komunikasidapat diterima secara akurat,
salah satu caranya bertanya / mengulangi pesan yang telah disampaikan.
2. Menjadi pendengar yang baik, menerima semua informasi yang disampaikan orang lain
dan menunjukkan rasa menghargai dan ingin tahu terhadap pesan yang disampaikan.
2.7 Model Komunikasi
1. Komunikasi tertulis : Publikasi perusahaan, Surat-menyurat ke staf, pembayaran, jurnal
2. Komunikasi secara langsung : Komunikasi secara verbal dengan atasan, atau bawahan
atau dengan pihak lain.
3. Komunikasi non-verbal : Komunikasi dengan menggunakan ekspresi wajah, dan sikap
tubuh.
4. Komunikasi via telepon
2.8 Aplikasi Komunikasi Dalam Asuhan Keperawatan
Kegiatan keperawatan yang memerlukan komunikasi antara lain:
1. Saat timbang terima (operan)
a. Diperlukan komunikasi yang jelas tentang kebutuhan klien, intervensi yang sudah
dilakukan dan yang belum, serta respon pasien
b. Perawat melakukan timbang terima dengan berjalan bersama dengan perawat lainnya
dan menyampaikan kondisi pasien secara akurat di dekat pasien
8
2. Interview / Anamnesa
a. Suatu komunikasi dengan tujuan tertentu untuk memperoleh data tentang keadaan
pasien dan melaksanakan tindakan yang akurat
b. Merupakan kegiatan yang selalu dilakukan oleh perawat kepada pasien pada saat
pelaksanaan asuhan keperawatan
3. Komunikasi melalui komputer
a. Komputer merupakan alat komunikasi cepat dan akurat pada manajemen keperawatan
saat ini
b. Penulisan data-data pasien dalam computer akan mempermudah perawat lain dalam
mengidentifikasi masalah pasien dan memberikan intervensi yang tepat.
c. Melalui komputer informasi-informasi terbaru cepat didapat menggunakan internet
bila perawat mengalami kesulitan dalam menangani masalah pasien.
4. Komunikasi tentang kerahasiaan
Perawat sering dihadapkan pada suatu dilema dalam menyimpan rahasia pasien, disatu
sisi perawat membutuhkan informasi dengan menghubungkan apa yang dikatakan pasien
dengan orang lain, di lain pihak perawat harus memegang janji untuk tidak menyampaikan
rahasia pasien kepada orang lain.
5. Komunikasi melalui sentuhan
a. Merupakan metode dalam mendekatkan hubungan antara pasien dan perawat
b. Sentuhan yang diberikan dapat sebagai terapi/tindakan mandiri perawat untuk
mengatasi masalah pasien
6. Dokumentasi sebagai alat komunikasi
Dokumentasi adalah alat yang digunakan dalam komunikasi keperawatan untuk
menvalidasi asuhan keperawatan, sarana komunikasi antar tim kesehatan lain dan dokumen
paten dalam pemberian asuhan keperawatan
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan tinjauan teori diatas maka penyusun dapat menyimpulkan bahwa kemampuan
menerapkan tehnik komunikasi terapeutik memrlukan latihan dan kepekaan serta ketajaman
perasaan, karena komunikasi terjadi tidak dalam kemampuan tetapi dalam dimensi nilai, waktu
dan ruang yang turut mempengaruhi keberhasilan komunikasi yang terlihat melalui dampak
terapeutiknya bagi klien dan juga kepuasan bagi perawat.
Komunikasi juga akan memberikan dampak terapeutik bila dalam penggunaanya
diperhatikan sikap dan tehnik komunikasi terapeutik. Hal lain yang cukup penting diperhatikan
adalah dimensi hubungan. Dimensi ini merupakan faktor penunjang yang sangat berpengaruh
dalam mengembangkan kemampuan berhubungan terapeutik.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang ada maka penyusun dapat memberikan beberapa saran yang
kiranya bermnanfaat bagi pembaca dan pada penyusun sendiri yaitu agar dalam hal melakukan
komunikasi dengan pasien seorang perawat harys menggunakan teknik komunikasi yang baik
dan benar agar dapat memberikan kenyamanan kepada pasien
10
DAFTAR PUSTAKA
Hamid, A.Y.S (1996). Komunikasi Terapeutik. Jakarta: tidak dipublikasikan
http://suripto.staff.umm.ac.id/files/2010/01/bahasa_tubuh.pdf
http://web.unair.ac.id/admin/file/f_35969_komunikasi-2012.pdf
Muninjaya.A.A.Gde. 2004.ManajemenKesehatan. Jakarta :PenerbitBukuKedokteran. EGC.
Stuart, G.W & Sundeen S.J (1995).Principles and Practise of Psychiatric Nursing. St.
Sullivan, J.L & Deane, D.M. (1988). Humor and Health. Journal of qerontology
nursing 14 (1):20, 1988.
Swanburg. C. Russell. Alih Bahasa Waluyo. Agung & Asih. Yasmin. (2001).Pengembangan Staf
Keperawatan, Suatu Komponen Pengembangan SDM. EGC.Jakarta.
Swanburg. C. Russell. Alih Bahasa Samba.Suharyati. (2000). Pengantar kepemimpinan dan
Manajemen Keperawatan, Untuk Perawat Klinis. EGC. Jakarta
Stoner, James A.F. 1996. Manajemen (Terjemahan). Penerbit Erlangga – Jakarta
Tommy Suprapto, M.Si.2009. Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi. Yokyakarta:Media
Pressindo
Wiryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi. Grasindo
11