isd-4

24
Drs Soeprapto, SU 0856 290 1956 / 0274 714 1982 1 Dosen Sosiologi Kri 2 Staf Kantor Jamin 3 Pimpinan Pusat Pelayanan Kon minalitas FlSIPOL an Mutu - U G M sultasi Problema Hidup & Pengo batan Alt ernatif 4 Konsultan pada Pusat Studi Wanita Universitas Gadjah Mada

Upload: hamim-zaky-hadibasyir

Post on 29-Jun-2015

38 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ISD-4

ILMU SOSIAL DASAR

Drs Soeprapto, SU 0856 290 1956 / 0274 714 19821 Dosen Sosiologi Kri 2 Staf Kantor Jamin 3 Pimpinan Pusat Pelayanan Kon minalitas FlSIPOL an Mutu - U G M sultasi Problema Hidup & Pengo batan Alt ernatif 4 Konsultan pada Pusat Studi Wanita Universitas Gadjah Mada

Page 2: ISD-4

PENGANTAR TEORI ILMU SOSIALDAN REALITAS SOSIAL

Dipresentasikan oleh :Drs Soeprapto, SU

Sosiologi Fisipol-UGM

Page 3: ISD-4

A. PENGANTAR REALITAS SOSIAL atau FAKTA SOSIAL, berbeda dgn FAKTA INDIVIDUAL. Fakta Sosial mrpkn fenome na yg memiliki tiga ciri atau sifat, meliputi :

1. Eksternal, segala perilaku bukan mrpkn dorongan individu akan tetapi dorongan lingkung an (got roy, tengok org sakit, layat, dll)2. Koersif, perilaku memiliki kekuatan memaksa (ma kan, minum, mandi, beribadah, dll)3. Representatif, setiap perilaku mrpkn perwakilan ke seluruhan masy (Yogya+Solo : Lembut, Jatim : Lugas, terbuka, dll)

Page 4: ISD-4

B. TINGKATAN KENYATAAN SOSIAL Masy sbg realitas sos, jk dihub dgn paradigma ilmu sos, mk wawasannya sangat luas. Paradigma fak ta sos atau realitas sos, melihat gamb mendsr menge nairealitas sos mnrt kacamata ilmusos.

Tingkatan kenyataan sos ada empat, meliputi :

1. Individual, menempatkan individu sbg pusat perha tian utk analisa. Ada 2 bag analisa : Perilaku dan Subyektif.2. Antar Pribadi (Interpersonal), melihat realitas sbg interaksi antar individu yg berkaitan dgn ko munikasi, simbolisasi, negosiasi, adaptasi, kerjasama, konflik, dll.

Page 5: ISD-4

3. Struktur Sosial, menempatkan individu sbg bag dr kehdpn yg lbh bsr. Sbg agt struktur, individu dpt dilihat dlm 3 dimensi : Horisontal, vertikal, dan mobilitas.

4. Tingkat Budaya, memandang bhw tiap perilaku pas- ti memiliki rangkaian historis, yg dimulai dr tin dakan, pemikiran, pembiasaan, kmdian menjd kebudayaan. Sbg perilaku yg berhistoris dan terpercaya, mk tindakan ini jd mempola. Buda daya dpt dilihat scr materil dan imateril. a. Materil : Dpt diidentifikasi melalui semua indera. b. Imateril : Hanya dpt diidentifikasi melalui sebagian indera.

Page 6: ISD-4

INDIVIDU, KELUARGA & MASYARAKAT KELUARGA, mrpkn unit terkecil masy yg terdiri atas suami/ayah, istri/ibu, dan anak, yg diikat oleh tali perkawinan, ikatan darah dan adopsi, yg tinggal dalam suatu tempat pada periode tertentu.

Apa sebenarnya fungsi KELUARGA ?

Keluarga memiliki, memiliki bbrp fungsi sbb.1. Sosialisasi kebudayaan, nilai, dan norma sosial 2. Proteksi atau perlindungan3. Ekonomi4. Reproduksi

Page 7: ISD-4

B. FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi Sosialisasi,

Salah satu kecenderungan di antara sejumlah kecenderungan mendasar manusia, adalah berinter aksi dengan sesamanya.

Interaksi tersebut pertama kali dilakukan dgn ibu dan atau ayahnya, kemudian dengan saudara- saudaranya, di dlm suatu keluarga.

Dgn dmkn klg memiliki tgs penting di dlm me- lakukan pengenalan kpd agt nya di dlm bnyak hal, terutama mengenai budaya, nilai, dan norma sosial.

Page 8: ISD-4

 Oleh Edward Tyllor, Kebudayaan didefinisikan sbb. Culture as that complex whole which includes knowledge, belief, art, morals, law, customs, & any other capabilities and habits acquared by man as a member of society.Proses: Pola Keyakinan Tindakan Kebudayaan  Kebiasaan Syarat : Eksterior Konstrain

Kebudayaan mrpkn keseluruhan hal kompleks meliputi Penget, keperc, seni, moral, hkm, adat istiadat, & sejumlh kemampuan dan kebiasaan yg didptkan mns sbg angt masy.

Page 9: ISD-4

 Nilai Sosial, mrpkn penghargaan yg diberikan masy ke- pada segala sesuatu yg dianggap memiliki daya – guna jangka panjang bagi kehdpn bersama.

Jenis Nilai Sosial, meliputi :

(1) Nilai sosial berdasarkan tempat a. Nilai Sos pd benda cultural ciptaan mns, spt : keris, akik, tombak, tongkat, lukisan, dll. b. Nilai Sos pd pola kelakuan; spt beristri bnyk, dulu diang- gap baik, skrg jelek. Konsultasi pd pimp ada yg anggap baik ada yg menganggap jelek c. Nilai Sos pd cara berfikir & berperasaan, spt: Kritis thd sikap org tua atau dosen, ada yg menganggap baik, tapi ada yg anggap jelek.

Page 10: ISD-4

 (2) Nilai sosial berdasarkan bobot etis Mencurahkan kerinduan thd seseorg yg lama tdk ketemu, dg berpelukan di muka umum dg lawan jenis, ada yg meng anggap baik dan ada yg anggap jelek.

(3) Nilai sosial berdasarkan solidaritas Memberi uang kpd gelandangan & pengemis, ada yg meng- anggap baik, ada yg anggap jelek krn ciptakan kemalasan & ketergantungan.

(4) Nilai sosial berdasar sifat esensial Hal yg dianggap esensi dan prinsip bagi seseorg, tdk boleh diperdebatkan, spt : Berpantang meminjamkan pakaian, berpantang foto bertiga, berpantang makan atau minim dg gelas atau piring yg sama berbarengan, dll.

Page 11: ISD-4

 Norma Sosial, mrpkn serangkaian patokan perilaku yg dianggap baik, maupun jelek, ketika seseorg atau sekelmpk org berinteraksi dg sesamanya.

Jenis-jenis norma sosial :(1) Usages, mrpkn jenis norma sosial yg mengatur perilaku se- seorg, jk dilanggar tdk dikenai sangsi. (2) Folkways, mrpk jenis norma sosial yg atur interaksi di anta- ra sesama angt masy, jk dilanggar tdk kena sangsi.

(3) Mores, mrpk jenis norma sosial yg atur interaksi di antara sesama angt masy, jk dilanggar kena sangsi sosial.

(4) Law, mrpk jenis norma sosial yg atur interaksi di antara sesa ma angt masy, jk dilanggar kena sangsi sos-fisik.

Page 12: ISD-4

Sosialisasi budaya, nilai, & norma sos ini sangat penting utk dilakukan oleh klg agar para agt nya tahu ttg pedoman perilaku yg ada di dlm klg & masy, shg agt klg dpt mengikuti pola perilaku klg dan masy, shg tdk terjd konflik, atau perpecahan di dlm klg & masy.

Apabila klg tdk melakukan sosialisasi, mk dpt terjd bhw para agt klg tdk tahu mengenai apa yg hrs dilakukan ketika berinteraksi dgn sesamanya, dan akhirnya menjd salah dlm berperilaku.

Page 13: ISD-4
Page 14: ISD-4
Page 15: ISD-4

2. Fungsi Proteksi atau Perlindungan

Klg mrpkn tmpt bagi angt nya utk tinggal & mendptkan perlindungan dlm memenuhi kebut primer. Se tiap kali agt klg mendptkan ancaman dari luar, mk sehrsnya sll meminta perlindungan klg, jgn meminta ke pada org atau pihak lain. Misalnya ketika di sekolah seorg anak diganggu temannya, maka sehrsnya dia mengatakan : Awas aku bilangin bpk/ibu/kakak, jgn sampai bilang awas aku bilangin tukang becak. Jika agt klg msh mau mengaduh pd org tua atau agt klg lain, berarti masih termiliki adanya perasaan terlindungi oleh klg. Semoga tdk ada agt klg yg ma rah ketika agtnya banyak minta perlindungan.

Page 16: ISD-4

3. Fungsi Ekonomi

Klg mrpkn tmpt bagi para agtnya utk memperoleh pemenuhan kebutuhan ekonomi. Apapun kebutuhan agt klg hendaknya mampu dipenuhi oleh klg, jangan sampai ada agt klg yg berusaha mendptkan pemenuh an kebutuhan ek justru dr pihak lain, shg bbrp waktu lalu muncul istilah “perek”, “cebok”, cobisan/gigolo”, “AATM”, “IKTM”, “anjal”, “gepeng”, dll gara-gara kebutuhan ek anggt klg tdk terpenuhi di dlm klg. Melalui uraian ini semoga para kepala dan agt klg menjadi sadar akan fungsi ekonomi ini, dan selanjut nya bisa mengukur kemampuan ekonomi, saat menentukan jmlh anak.

Page 17: ISD-4

2. Fungsi Proteksi atau Perlindungan

Klg mrpkn tmpt bagi angt nya utk tinggal & mendptkan perlindungan dlm memenuhi kebut primer. Se tiap kali agt klg mendptkan ancaman dari luar, mk sehrsnya sll meminta perlindungan klg, jgn meminta ke pada org atau pihak lain. Misalnya ketika di sekolah seorg anak diganggu temannya, maka sehrsnya dia mengatakan : Awas aku bilangin bpk/ibu/kakak, jgn sampai bilang awas aku bilangin tukang becak. Jika agt klg msh mau mengaduh pd org tua atau agt klg lain, berarti masih termiliki adanya perasaan terlindungi oleh klg. Semoga tdk ada agt klg yg ma rah ketika agtnya banyak minta perlindungan.

Page 18: ISD-4

4. Fungsi Reproduksi

Salah satu fungsi Klg yg tdk kalah pentingnya ada seseorg mau berkeluarga, namun tdk mau bere pro - duksi, bisa-bisa suatu saat mns menjadi makhluk lang ka yg perlu dilindungi oleh makhluk lain. Hal ini terjadi bukan sekedar krn mereka tdk tahuakan fungsi keluarga, namun betul-betul tdk mau dire potkan oleh hasil reproduksi tersebut. Berkenaan dgn sejumlah fungsi di atas, maka perlah kiranya segenap anggota masy pd umumnya, dan keluarga pd khususnya, mendptkan pemahaman me - ngenai fungsi-fungsi tersebut.

Page 19: ISD-4

D. PERMASALAHAN Di dlm kenyataannya, sejumlh fungsi di atas ma - kin lama semakin tdk terpenuhi. Penyebabnya sdh ba rang tentu sngt beragam. Beberapa di antaranya : (1) Ada yg krn tdk tahu ttg fungsi klg,(2) Ada yg tahu tapi tdk mau memenuhi,(3) Ada yg tahu dan mau memenuhi tapi tdk mampu,(4) Ada yg tahu dan mampu memeuhi tapi tdk mau,(5) Ada yg tahu tapi tdk mau dan tdk mampu utk me- menuhi fungsi keluarga.

Berkenaan dgn hal tersebut, mk klg yg mestinya berfungsi sbg payung pelindung bagi segenap anggta nya, akhirnya malah terasa sbg ancaman bagi agt klg.

Page 20: ISD-4

Sehubungan dgn keadaan ini akibatnya banyak di antara anggota klg yg merasa tdk nyaman berada di tengah-tengah kehdp klg. Bagi anak menjadi tdk krasan di rumah, dan bagi suami maupun istri menjadi tdk nyaman bertahan. Apabila keadaan ini tdk teratasi, maka seringkali mengakibatkan terjadinya berbagai bentuk kekerasan di dalam rumah tangga, atau apa yg biasa kita kenal dgn istilah “KDRT”, yg pd akhirnya sering bermuara pd perceraian. Banyak di antara agt klg yg menganggap bhw per ceraian itu bukan mrpkn sesuatu yg menakutkan dan tabu utk di jalani (baca bbrp berita dan hsl penel di bbrp wilayah Jawa Barat, DIY, dll.

Page 21: ISD-4

E. DAMPAK PERCERAIAN

Banyak di antara angt masy yg tdk menyadari me ngenai dampak perceraian bagi anak. Padahal apabi- la dibandingkan antara dampak positif dan negatifnya ternyata jauh lebih banyak dampak negatifnya. Dampak negatif tersebut antara lain :(1) Takut atau Trauma menikah (berumah tangga)(2) Mencari kompensasi tidak sehat(3) Terlepas dari perolehan pendidikan yg terarah(4) Tdk mendptkan sosialisasi budaya, nilai, & norma(5) Tdk mendapat perlindungan yang layak.

Page 22: ISD-4

E. POBLEMA PERLINDUNGAN Banyak di antara suami atau ayah dan istri atau ibu yg lupa, bhw anak merupakan karunia dan titipanTuhan, yang memiliki hak dan kewajiban untuk dihar gai hak-haknya. Anak adalah tunas potensi generasi penerus cita- cita perjuangan bangsa. Sbg generasi penerus bgs yg potensial, anak patut mendptkan kesempatan seluas luasnya utk tumbuh berkembang secara optimal, baik fisik, mental, maupun sosial, dan berakhlak mulia. Sehubungan dgn itu perlu dilakukan pemikiran mengenai upaya perlindungan anak, serta pemberian jaminan thd hak-hak tanpa diskriminasi.

Page 23: ISD-4

Untaian lengkap mengenai hal di atas, terdpt dlm UU Nomor 23 Tahun 2002 tertang Perlindungan Anak (UU PA). Ironisnya sampai saat ini dan tdk tahu akan sampai kapan terjadi, perlakuan keras dan kasar thd anak masih saja terjadi. Org tua dan atau klg yg mestinya menjadi payung pelindung paling aman, ternyata justru menjadi tem - pat tdk nyaman dan terancam bagi anak, krn banyak di antara klg yg melakukan, kekerasan, penganiaya an, eksploitasi, dan bahkan pembunuhan thd anak. Lebih dari sekedar itu, di saat di rumah seorang anak tdk mendpt tmpat yg aman dan nyaman, ternyata di tempat lain pun tdk berbeda pula.

Page 24: ISD-4

Ikuti berita kekerasan di sekolah saat MOS, Keke rasan di perguruan tinggi saat OPSPEK. Keadaan ini sebetulnya dpt diminimalkan utk ter jadi, apabila kehidpun keluarga bagi anak itu harmo nis dan saling memberi fungsi di antara anggota klg secara pas dan sesuai dengan kebutuhan, memben tuk sebuah sistem sosial yag harmoni. Apabila hal ini dibiarkan, maka kehidpun anak menjadi semakin terancam, dan apabila kehidupan anak semakin terancam, maka menjadi terancam pula lah kehidupan manusia ini, krn anak merupakan generasi penerus bangsa.

----------