ischialgia haji

26
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pesatnya mobilitas menyebabkan kesehatan menjadi hal yang jarang diperhatikan oleh kebanyakan orang. Tingkat kesibukan yang tinggi membuat manusia seakan lupa akan kesehatan dirinya. Tanpa disadari segala hal yang dilakukan sangat jauh dari perilaku hidup sehat, mulai dari berjalan, berdiri bahkan duduk sekalipun. Dalam ilmu kesehatan segala aktifitas manusia sangat besar andilnya terhadap kesehatan pribadinya. Aktifitas manusia yang tidak teratur dapat mengakibatkan timbulnya gangguan terhadap kesehatan manusia itu sendiri. Salah satunya adalah piriformis muscle syndrome. Piriformis muscle syndrome adalah nyeri yang dirasakan pada daerah lumbal yang rasa nyerinya menjalar sampai pada paha bagian belakang, betis dan kaki. Nyeri ini disebabkan oleh penggunaan secara 1

Upload: irsyamfisio

Post on 13-Aug-2015

288 views

Category:

Documents


37 download

DESCRIPTION

ft pada ischialgia

TRANSCRIPT

Page 1: Ischialgia Haji

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pesatnya mobilitas menyebabkan kesehatan menjadi hal yang jarang

diperhatikan oleh kebanyakan orang. Tingkat kesibukan yang tinggi membuat

manusia seakan lupa akan kesehatan dirinya. Tanpa disadari segala hal yang

dilakukan sangat jauh dari perilaku hidup sehat, mulai dari berjalan, berdiri

bahkan duduk sekalipun. Dalam ilmu kesehatan segala aktifitas manusia sangat

besar andilnya terhadap kesehatan pribadinya.

Aktifitas manusia yang tidak teratur dapat mengakibatkan timbulnya

gangguan terhadap kesehatan manusia itu sendiri. Salah satunya adalah

piriformis muscle syndrome. Piriformis muscle syndrome adalah nyeri yang

dirasakan pada daerah lumbal yang rasa nyerinya menjalar sampai pada paha

bagian belakang, betis dan kaki. Nyeri ini disebabkan oleh penggunaan secara

terus-menerus dan berlebihan pada otot tersebut (piriformis). Penyebab lain dari

Piriformis muscle syndrome adalah adanya strain yang berulang dan trauma pada

daerah pantat (buttock).

1

Page 2: Ischialgia Haji

BAB II

ANATOMI FISIOLOGI

A. Pengertian Ischialgia

1. Definisi

Ischialgia adalah nyeri yang berasal dari regio hip dan pantat (buttock)

sampai ke bawah pada tungkai. Kondisi ini sering kali disertai dengan Low

Back Pain (LBP) yang terkadang bisa lebih keras atau kurang keras dari pada

nyeri pada tungkai . Istilah ischialgia menunjukkan bahwa saraf ischiadicus

yang berjalan dari lower back melalui buttock sampai ke tungkai mengalami

gangguan. Pengertian lain, ischialgia merupakan nyeri yang terasa sampai ke

tungkai, dengan kata lain merupakan nyeri yang terasa sepanjang perjalanan

Nervus Ischiadicus. Oleh karana itu, ischialgia harus didefinisikan sebagai

nyeri yang terasa disepanjang nervus ischiadicus dan lanjutannya di

sepanjang tungkai. (Priguna Sidharta, 1999)

Ischialgia timbul akibat perangsangan serabut sensoris yang berasal

dari radiks posterior L4 sampai S3. Dan ini dapat terjadi pada setiap bagian

nervus ischiadicus sebelum ia muncul pada permukaan belakang tungkai,

yaitu :

a. Pada tingkat discus intervertebralis antara L4 sampai S1.

pada lokasi tersebut bisa terjadi Hernia Nukleus Pulposus (HNP) yang

2

Page 3: Ischialgia Haji

dapat menekan radiks posterior L5, S1 dan S2 juga ada osteofit, herpes

zoster dan tumor dapat menekan radiks posterior L5 – S1.

b. Di dalam foramen infrapiriformis nervus ischiadicus dapat

terjebak oleh kondisi bursitis muskulus piriformis, kontraktur muskulus

piriformis dan spasme muskulus pirifomis.

c. Pada daerah sendi panggul, nervus ischiadicus dapat

teriritasi atau mengalami pada peradangan pada sendi panggul seperti

kondisi coxitis, bursitis trochanterica dan bursitis tuberischii.

2. Anatomi Terapan

a. Lumbal dan Sacrum

Region lumbal dibentuk oleh vertebra Th12 – L1 (thoraco lumbal)

L1–L5 (antar vertebra lumbal), sedangkan sacrum dibentuk oleh vertebra

L5–S1 (lumbo sacral).

Secara anatomis regio lumbal mempunyai struktur yang sederhana

sehingga menghasilkan mobilitas yang besar dan dapat menjadi pusat

pergerakan pada punggung bawah, disamping itu region lumbal berfungsi

menyangga tubuh bagian atas dan mentransfer berat badan ke tungkai.

Sedangkan sacrum membentuk persendian dengan illium disebut sacro

iliaca bentuk sandi huruf “L”.

3

Page 4: Ischialgia Haji

Pada regio lumbal terdapat dua jenis otot, yaitu otot postural yang

cenderung terulur dan melemah. Gangguan keseimbangan yang berkaitan

dengan kerja otot membuatnya menjadi imbalance muscular.

Salah satu otot yang paling berperan penting terhadap terjadinya

ischialgia adalah m. piriformis. Otot ini merupakan otot tipe postural

yang sifatnya cenderung spasme dan memendek.

b. Musculus Piriformis

Musculus Piriformis berasal dari beberapa berkas permukaan pelvis

os. sacrum lateral terhadap foramina sacralia dan dari pinggir incisura

ischiadica major. Musculus piriformis melekat pada foramen ischiadica

major dan berinsertio pada permukaan anteromedial ujung trochanter

major. Otot ini berfungsi sebagai eksternal rotasi dan abductor pada

gerakan hip, dan ia juga berperan sebagi gerakan ekstensi. Otot ini

dipersarafi oleh pleksus sacralis (L5 – S1) dan dibawah otot ini lewat

serabut saraf yang terbesar didalam tubuh manusia yaitu nervus

ischiadicus.

c. Nervus Ischiadicus

Nervus ischiadicus merupakan serabut saraf yang terbesar didalam

tubuh manusia yang berasal dari pleksus sacralis. Pleksus sacralis

dibentuk oleh anterior L5 – S1, yang kadang-kadang mendapat tambahan

dari L4 – S4. pleksus sacralis berada disebelah ventral dari muskulus

4

Page 5: Ischialgia Haji

piriformis. Dari sini pleksus sacralis akan bercabang menjadi nervus

ischiadicus, nervus gluteus superior, nervus gluteus inferior, nervus

cutaneus femoris posterior, dan nervus musculare.(Lumbantobing, )

Nervus ischiadicus meninggalkan pelvic lewat foramen ischiadica

major, di bawah musculus piriformis dan berjalan ke distal diantara

trochanter major os femur dan tuberositas ischiadica. Makin ke distal

nervus ischiadicus berada di anterior muskulus biceps femoris dan

muskulus semimembranosus dan berakhir pada percabangan nervus

tibialis dan nervus peroneus communis.()

B. Patofisiologi

Definisi nyeri yang dianggap paling memadai dan paling banyak dialami

diseluruh dunia adalah yang dikemukakan oleh “The International Association

For Study of Paint” (IASP) yang menyebutkan nyeri adalah pengalaman

sensorik dan emosional yang tidak nyaman, yang berkaitan dengan kerusakan

jaringan atau berpotensi merusak jaringan. Pengertian lain bahwa nyeri adalah

suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan berkaitan

dengan jaringan rusak ataupun jaringan yang cenderung rusak atau yang

digambarkan dengan ciri-ciri kerusakan.

Perasaan nyeri tergantung pada pengaktifan serangkaian sel-sel syaraf,

yang meliputi reseptor nyeri eferen primer, sel-sel saraf penghubung (inter

neuron) di medulla spinalis dan batang otak, sel-sel traktus essenden, sel-sel

5

Page 6: Ischialgia Haji

saraf di thalamus dan sel-sel saraf di korteks cerebri. Bermacam-macam reseptor

nyeri primer ditemukan dan memberikan persarafan di kulit, sendi-sendi, dan

otot.

Pengaktifan reseptor nyeri yang berbeda menghasilkan kualitas nyeri

tertentu. Sel-sel saraf nyeri medulla spinalis berperan pada refleks nyeri atau ikut

mengatur pengaktifan sel-sel traktus essenden. Sel-sel saraf dari traktus

spinotalamicus membantu memberi tanda rasa nyeri, sedangkan traktus lainnya

lebih berperan pada pengaktifan sistem kontrol desenden atau pada timbulnya

mekanisme motifasi efektif.

6

Page 7: Ischialgia Haji

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan, bahwa dalam penatalaksanaan pada kasus ishialgia

dextra diperoleh hasil terapi walaupun tidak ada peningkatan kondisi yang

signifikan.

2. Saran

a. Untuk pasien

Pasien diharapkan agar tidak putus asa dan lebih meningkatkan

keyakinan dan semangat dalam melakukan latihan

b. Untuk keluarga

Keluarga diberikan informasi tentang keadaan pasien setelah mengalami

ishialgia dextra dan lebih memotivasi pasien dalam membantu penyembuhan

serta memberikan pengetahuan tentang hal – hal yang harus dan tidak boleh

dilakukan.

c. Fisoterapi

Diharapkan fisioterapi untuk lebih memahami kasus ishialgia dextra

bukan hanya cara intervensinya saja

7

Page 8: Ischialgia Haji

BAB IV

STATUS KLINIK

A. Laporan Status Klinik

Tanggal : Mei 2008

Kondisi : FT. C

B. Keterangan Umum Penderita

Nama : Muh. Irfan Fatah

Umur : 44 tahun

Pekerjaan : Swasta

Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Hobby : Pengantar Surat

Alamat : Barombo

C. Segi Fisioterapi

Tanggal 13 Mei 2008

1. Anamnesis (Auto)

a. Keluhan utama : Nyeri saat duduk lama dan

berjalan jauh

b. Lokasi keluhan : Pinggang bawah bagian kanan

hingga ke tungkai

c. Sifat keluhan : Menjalar.

8

Page 9: Ischialgia Haji

d. Lama keluhan : 1 minggu yang lalu.

e. RPS : ± 3 minggu yang lalu pasien merasakan nyeri dari

pantat sampai ke tungkai bawah ketika melakukan

aktifitas berjalan kaki dengan jarak yang jauh dan

duduk dalam waktu yang lama.

f. RPD : ± 4 tahun yang lalu pasien pernah mengalami rasa

sakit yang sama setelah bermain bulutangkis.

g. RPP : Tidak ada riwayat penyakit penyerta yang bisa

memprovokasi penyakit sekarang.

h. Anamnesis sistem

1) Kepala dan leher : tidak ada gangguan

2) Kardiovaskular : tidak ada gangguan

3) Respirasi : tidak ada gangguan

4) Gastrointestinal : tidak ada gangguan

5) Urogenitalis : tidak ada gangguan

6) Musculoskeletal : spasme otot piriformis

7) Nervorum : terdapat nyeri radikuler sampai ke pangkal paha

2. Pemeriksaan

a. Pemeriksaan Fisik

9

Page 10: Ischialgia Haji

1) Tanda-Tanda Vital

a) Tekanan darah : 120/80 mmHg

b) Denyut nadi : 80 X/menit

c) Pernapasan : 22 X/menit

d) Temperatur : 36 ° C

2) Inspeksi

a) Statis

Saat duduk, pasien cenderung mengangkat bokong yang sakit.

Saat berbaring pasien cenderung memposisikan badan ke sisi

yang sehat sedangkan tungkai yang sakit sedikit difleksikan.

b) Dinamis

Pasien saat berjalan terkesan menumpukkan berat badan pada sisi

yang sehat sehingga cara berjalannya sedikit pincang.

3) Pemeriksaan Fungsional

a) Tes orientasi/ Quick test

Pasien tidak kesulitan melakukan aktifitas jongkok –berdiri

(squad and bounching)

Flexi trunk (gerakan membungkuk) pasien merasa sedikit nyeri

b) Pemeriksaan fungsi dasar

10

Page 11: Ischialgia Haji

Regio Lumbal

Nama gerakan Aktif Pasif TIMT

Fleksi Tidak Nyeri, ROM dalam batas normal

Tidak Nyeri, elastis end feel, ROM normal

Tidak nyeri, kualitas saraf baik

Ekstensi Tidak Nyeri, ROM dalam batas normal

Tidak nyeri, hard end feel, ROM normal

Tidak nyeri, kualitas saraf baik

Rotasi sinistera Tidak nyeri, ROM dalam batas normal

Tidak nyeri, soft end feel, ROM normal

Tidak Nyeri, kualitas saraf baik

Rotasi dextra Tidak nyeri, ROM dalam batas normal

Tidak nyeri, soft end feel, ROM normal

Tidak Nyeri, kualitas saraf baik

L. fleksi sinistra Tidak Nyeri, ROM dalam batas normal

Tidak Nyeri, soft end feel, ROM normal

Tidak nyeri, kualitas saraf baik

L. fleksi dextra Tidak nyeri, ROM dalam batas normal

Tidak nyeri, soft end feel, ROM normal

Tidak nyeri, kualitas saraf baik

Regio HIP joint

11

Page 12: Ischialgia Haji

Nama gerakan Aktif Pasif TIMT

Fleksi Tidak Nyeri, ROM terbatas

Nyeri, elasitis end feel, ROM terbatas

Tidak Nyeri, kualitas saraf baik

Ekstensi Tidak Nyeri, ROM terbatas

Tidak nyeri, elastis end feel, ROM terbatas

Tidak Nyeri, kualitas saraf baik

Abduksi Tidak nyeri, ROM dalalm batas normal

Tidak nyeri, elastis end feel, ROM normal

Tidak nyeri, kualitas saraf baik

Adduksi Tidak nyeri, ROM dalam batas normal

Tidak nyeri, elastis end feel, ROM normal

Tidak nyeri, kualitas saraf baik

Internal rotasi Tidak Nyeri, ROM dalam batas normal

Tidak nyeri, elastis end feel, ROM normal

Tidak nyeri, kualitas saraf baik

External rotasi

Tidak nyeri, ROM dalam batas normal

Tidak nyeri, elastis end feel, ROM normal

Nyeri, kualitas saraf baik

4) Pemeriksaan Spesifik

a. Skala VAS

0 2 6 9 10

Hasilnya : Positif

a) Nyeri diam : tidak nyeri

b) Nyeri gerak : nyeri sedang

c) Nyeri tekan : sangat nyeri

b.Tes SLR

12

Page 13: Ischialgia Haji

Hasilnya : nyeri pada sudut 900

Interpretasi : Adanya penjepitan N. Ischiacikus

c. Test Bragard

Hasilnya : Nyeri menjalar sampai di bawah lutut

Interpretasi : ada penjepitan pada N Ischiadicus

d. Test Nerry

Hasilnya : Tidak nyeri

Interpretasi : Tiddak ada ganggauan pada duramater

e. Tes Patrick

Hasilnya : tidak ada nyeri

Interpretasi : tidak ada gangguan pada lig. sacroilliaca anterior

f. Tes Antipatrik

Hasilnya : tidak nyeri

Interpretasi : tidak ada gangguan pada lig. sacroilliaca posterior

g. Tes penguluran

Hasil : nyeri pada m. piriformis dextra

Interpretasi : ada spasme pada m. piriformis

h. Palpasi

Hasil : nyeri tekan pada m. piriformis

Interpretasi : ada spasme m. Pirifotmis

D. Diagnosis Fisioterapi

13

Page 14: Ischialgia Haji

Gangguan fungsional tungkai dextra akibat ischialgia bagian dextra akibat

syndrome piriformis

E. Problematik Fisiterapi

1. Nyeri yang menjalar dari pantat sampai di bawah lutut

2. Spasme m.piriformis

3. Kontraktur m. hamstring

4. Penjepitan pada N.Ischiadicus

F. Perencanaan Fisioterapi

1. Tujuan

a. Jangka Panjang

Mengembalikan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional berjalan

pasien.

b. Jangka Pendek

1) Mengurangi nyeri

2) Mengurangi spasme m.piriformis

3) Mengurangi kontraktur pada m. Hamstring

4) Melepaskan penjepitan nervus ishiadicus

2. Tindakan

a. Metodogi Fisioterapi

1. Metodologi Ideal

a) HFC

14

Page 15: Ischialgia Haji

b) TENS

c) US

d) Exercise terapi

2. Metodologi Alternatif

a) MWD

b) TENS

c) Streatching.

d) Friction.

3. Edukasi

a) Pasien disarankan untuk tidak berdiri dan duduk terlalu lama

b) Pasien disarankan untuk tidak mengangkat beban yang berat

c) Pasien disarankan untuk kompres dengan air hangat didaerah

nyeri pada waktu pagi dan sore hari.

d) Pasien disarankan untuk mengulang latihan- latihan yang telah

diajarkan oleh Fisioterapis dirumah.

G. Pelaksanaan Fisioterapi

1. Micro Wave Diathermy (MWD)

Tujuan : melancarkan sirkulasi darah dan pre eliminary exercise

Teknik: posisi pasien prone lying dan serileks mungkin.Daerah yang akan di

terapi bebas dari pakaian.kondensator diletakkan di daerah pantat dengan

jarak antara kulit dan alat yaitu 2,5 inci/5 cm.

Dosis: F : 3 X seminggu

15

Page 16: Ischialgia Haji

I : 60 Mhz

T : Tidak Kontak Langsung

T : 15 menit

2. TENS

Tujuan : mengurangi nyeri

Teknik : Posisi pasien prone lying serileks mungkin.Letakkan elektroda pada

titik nyeri, kemudian atur waktu dan naikkan intensitas.

Dosis: F: 3 X seminggu

I: 45 Mhz

T: Bracket

T: 15 menit

3. Massage(Friction)

Tujuan : mengurangi spasme, melepaskan perlengketan otot

Tehnik : Posisi pasien tidur miring dengan tungkai kanan fleksi. Kemudian

friction pada bagian yang sakit/nyeri dengan menggunakan siku

Dosis: F : 3 X seminggu

I : deep pressure

T : elbow kneading

T : 8 putaran

4. Stretching

16

Page 17: Ischialgia Haji

Tujuan : mengurangi kontraktur M.Hamstring dextra dan spasme m.

pirifomis dextra

Tehnik :

a. M. Hamstring : posisi pasien supine lying kemudian tungkai kanan di

fleksikan lalu cari keregangan maksimal. Turun

sekitar 5 derajat, kemudian instruksikan pasien untuk

melawan tahanan terapis, lalu lakukan penguluran

semaksimal mungkin.

b. M. Piriformis : posisi pasien supine lying kemudian tungkai kanan

dalam keadaan fleksi knee, eksorotasi dan adduksi.

Kemudian cari keregangan maksimal turun sekitar 5

derajat kemudian instruksikan pasien untuk melawan

tahanan terapis, lalu lakukan penguluran semaksimal

mungkin.

Dosis: F: 3 X seminggu

I : 8 x hitungan

T: konrtak relaks

T: 3 x pengulangan

H. Prognosis

Quo ad vitam : baik

Quo ad sanam : baik

Quo ad fungsionam : baik

17

Page 18: Ischialgia Haji

Quo ad cosmeticam : baik

I. Evaluasi

Setelah 3 kali diterapi, perkembangan keadaan pasien sebagai berikut :

1. Nyeri berkurang dengan skala 6 dari skala 8 sebelumya beberapa terapi.

2. Spasme m.piriformis berkurang.

3. kontraktur m. piriformis dan hamstring masih ada.

J. Hasil Terapi Akhir

Pasien masih merasakan nyeri tekan pada daerah yang terganggu dan

nyeri saat berdiri dan berjalan.

18