irigasi bangunan syphon

51
IRIGASI SESI-10 SRI EKO WAHYUNI Sutarto edhisono

Upload: nanang-s-laksono

Post on 11-Oct-2015

1.147 views

Category:

Documents


184 download

DESCRIPTION

Irigasi Bangunan Syphon

TRANSCRIPT

  • IRIGASI SESI-10SRI EKO WAHYUNI

    Sutarto edhisono

  • GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

    No Tujuan Khusus

    Pembelajaran

    Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Estimasi

    Waktu

    Referensi

    10. Mahasiswa dapat

    menjelaskan dan menganalisis tentang bangunan pembawa dengan aliran subkritis pada jaringan irigasi :Gorong-gorong,

    Talang, Siphon,

    Talang siphon.

    Bangunan pembawa dengan aliran subkritis : Gorong-gorong.

    Talang.

    Siphon.

    Talang siphon.

    Perhitungan hidrolis :

    Gorong-gorong.

    Talang.

    Siphon.

    Talang siphon.

    Contoh soal.

    2 x 50 Buku 1, 2,

    3, 4, 5 dan

    6.

  • 31. BANGUNAN DENGAN ALIRAN SUBKRITIS/Fr < 1

    {aliran yang kecepatannya < kecepatan kritis/Fr=1} :

    GORONG-GORONG, TALANG, FLUM, SIPON.

    2. BANGUNAN DENGAN ALIRAN SUPERKRITIS/Fr>1 :

    BANGUNAN TERJUN, GOT MIRING, BANGUNAN PENGUKUR DAN PENGATUR DEBIT.

    BANGUNAN PEMBAWA YANG DIGUNAKAN

    UNTUK MEMBAWA AIR DARI RUAS HULU KE

    RUAS HILIR DAPAT DIBAGI MENJADI 2

    KELOMPOK :

  • 4 PADA GORONG2 ALIRAN BEBAS (SEBAGIAN POTONGAN MELINTANG BERADA DI ATAS MUKA

    AIR) BENDA HANYUT LEWAT DENGAN MUDAH, TAPI LEBIH MAHAL DIBANDING GORONG- GORONG

    TENGGELAM.

    GORONG-GORONG TENGGELAM, SELURUH POTONGAN MELINTANG DIBAWAH PERMUKAAN AIR, LUBANG

    KELUARNYA TENGGELAM, LEBIH MURAH TETAPI

    KEMUNGKINAN TERSUMBAT LEBIH BESAR.

    YAITU BANGUNAN YANG DIPAKAI UNTUK MEMBAWA

    ALIRAN AIR (MISAL SALURAN IRIGASI/S. PEMBUANG)

    MELEWATI BAWAH JALAN AIR LAINNYA (BIASANYA

    SALURAN), BAWAH JALAN / JALAN K.A.

    GORONG-GORONG BERUPA SALURAN TERTUTUP, DENGAN PERALIHAN PADA BAGIAN MASUK & KELUAR :

    GORONG GORONG

  • JIKA KEMIRINGAN GORONG-GORONG JAUH MELAMPAUI

    KEMIRINGAN KRITIS MAKA PERLU PEREDAM ENERGI BIASANYA DIREKOMENDASIKAN MEMAKAI SEBUAH

    TIKUNGAN VERTIKAL DENGAN 2 KEMIRINGAN I1 DAN I2, DI MANA KEMIRINGAN HULU SEBAIKNYA LEBIH CURAM DARI PADA

    KEMIRINGAN KRITIS LIHAT GAMBAR DIBAWAH INI :

    Gorong-gorong sebaiknya lewat bawah saluran dengan ruang bebas (clearance)

    - 60 cm untuk saluran tanah - 30 cm saluran pasangan.

    cm

  • 6h3

    2h

    1 2gzbh0,385Q

    h1 = kedalaman air didalam gorong-gorong.

    h = kedalaman air di saluran/di depan gorong-gorong.

    Q = debit, m /det ; = 0,85 0,90 (koefisien debit) . b = lebar gorong-gorong ; z = kehilangan tinggi energi, m.

    g = percepatan gravitasi, 9,81 m/det.

    1. Gorong-gorong tidak terisi penuh.

    Merupakan gorong-gorong tidak tenggelam, muka air didalam lubang bebas, pengaliran tidak penuh prinsip = saluran terbuka.

    Perhitungan hidrolis :

    2gz1

    bh Q

    (Muka air dihilir bangunan lebih rendah).

    h3

    2h

    1

  • 7Perhitungan hidrolis : 2132 Ik.R VA.V Q

    4F

    PfLfi1

    2g

    Vz

    2

    4R

    0,00050780,019891,5f

    k = koefisien Strickler

    ... Pipa Persegi

    2. Gorong-gorong bulat terisi penuh :

    Gorong2 mengalir penuh jika lubang keluar tenggelam, atau jika air dihulu tinggi & gorong-gorong panjang.

    Z = Kehilangan tinggi energi.

    fi = koefisien kehilangan tinggi energi, R = jari-jari hidrolis.

    P = keliling basah ; L = panjang gorong-gorong.

    F = luas penampang basah ; D = diameter.

    0,850,80fi

    12/1

  • 8V = kecepatan pada gorong-gorong :

    V = 1,5 m/det untuk gorong2 di saluran irigasi.

    V = 3,0 m/det untuk gorong2 di saluran pembuang.

    V = Kecepatan aliran tergantung pada jumlah kehilangan tinggi energi yang ada dan geometri

    lubang masuk dan keluar.

    D

    0,00050780,019891,5f

    D

    Lffi1

    2g

    Vz

    2

    ... Pipa Bulat

    0,850,80fi

    12/1

  • 9Untuk gorong-gorong BULAT TERISI PENUH DENGAN PANJANG > 20 m, kehilangan tinggi

    energi DIHITUNG SBB. :

    2g

    2v)-a

    (v

    masukH

    masuk

    Kehilangan tinggi energi keluar :

    2g

    2v)-a

    (v

    keluarH

    keluar

    Nilai lihat Gambar 5.2, 5.3 dibwh.v = kecepatan aliran dalam gorong-gorong/pipa.

    va = kecepatan aliran dalam saluran, m/det

    keluardan

    masuk

    Kehilangan tinggi energi masuk :

  • 10

    Kehilangan tinggi energi akibat gesekan :

    RC

    LvCf

    2

    2

    2g

    2v

    fH

    Kehilangan tinggi energi total :

    keluarH

    fH

    bH

    masukHH

    6/1k.RC

    R = jari-jari hidrolis untuk pipa dengan diameter D ; R=1/4 D.

    L = panjang pipa, m ; v = kecepatan aliran dalam pipa.

    k = koefisien Strickler.

    Koefisien Chezy =

    Jika ada belokan, lihat terowongan.

    2g

    aV

    bK

    bH

    2

  • Koefisien kehilangan tinggi energi

    masuk/keluar.

    Tabel 5.3 berlaku untuk gorong-gorong, peralihantalang dan saluran flum.

    Dianjurkan didasarkanpada kekuatan peralihan jika

    bangunan dibuat dari

    pasangan batu.

    jika peralihannya dariBeton bertulang maka akan lebih bebas memilih tipe yang

    dikehendaki.

  • 12

    KEFISIEN KEHILANGAN

    TINGGI ENERGI DARI

    SALURAN TRAPESIUM KEPIPA DAN SEBALIKNYA

    BERLAKU UNTUK :

    SIPON ATAU SALURAN PIPA PADA UMUMNYA.

    dianjurkan

    karena mudah

    dibuat dan

    kuat.

  • 13

    DIMENSI SALURAN DI PETAK TERSIER BIASANYA KECIL, JADI

    DIANJURKAN UNTUK MERENCANAKAN

    BANGUNAN YANG SEDERHANA, DENGAN KEHILANGAN

    TINGGI ENERGI KECIL SERTA PERMUKAAN AIR BEBAS SEPERTI GAMBAR 7.1.

    PADA GAMBAR 7.1 DI BAWAH :

    - GORONG-GORONG MEMPUNYAI DINDING VERTIKAL

    DARI PASANGAN & DIPUNCAK ADA PELAT BETON.

    - TINGGI DASAR GORONG-GORONG = TINGGI DASAR

    POTONGAN SALURAN HULU.

    - LEBAR GORONG-GORONG b2 = b1 + h1 ; b2 40 cm.

    - GORONG-GORONG PIPA DI PETAK TERSIER PERLU TANAHPENUTUP MINIMAL 1,5 D

    SUPAYA PIPA TIDAK RUSAK.

  • Pelat beton.

    Dinding vertikal.

    dari pasangan.

    1,5 D

    lebar gorong2 =

    Dasar gorong2=

    dasar sal. hulu

  • 15

    GORONG2 MEMPUNYAI POTONGAN MELINTANG LEBIH

    KECIL DARI LUAS BASAH SALURAN HULU/HILIR.

    SEBAGIAN DARI POTONGAN MELINTANG MUNGKIN BERADA DI ATAS MUKA AIR

    JADI BERFUNGSI SEBAGAI SALURAN TERBUKA DENGAN ALIRAN BEBAS.

  • 16

    STANDAR

    PIPA BETON

    Diameter pipa di saluran

    Primer : Dmin = 60 cm,

    di saluran Tersier 40 cm

    supaya tidak mudah

    tersumbat.

    Gorong-gorong jalan

    harus mampu

    menahan berat beban

    kendaraan, tebal penutup

    minimum 60 cm, Diameter.

  • 17

    DI ATAS GORONG-GORONG PIPA DIBAWAH JALAN/TANGGUL YANG MENAHAN BERAT KENDARAAN

    HARUS ADA PENUTUP D MINIMUM 0,60 M.

    GORONG-GORONG PEMBUANG DI BAWAH SALURAN IRIGASI HARUS MEMAKAI PENYAMBUNG KEDAP AIR

    (RING DARI KARET) ATAU DISAMBUNG DENGAN

    BETON TUMBUK/PASANGAN.

    - BETON BERTULANG UNTUK DEBIT YANG BESAR ATAU BILA DIPERLUKAN YANG KEDAP AIR.

    - PASANGAN BATU DENGAN PENUTUP DARI PELAT BETONBERTULANG SANGAT KUAT & MUDAH

    PEMBUATANNYA IDEAL UNTUK DAERAH TERPENCIL (GAMBAR 5.8).

    GORONG-GORONG SEGI EMPAT DIBUAT DARI :

  • Gorong2 sebaiknya cukup curam, mencegah sedimentasi, tapi

    tidak terlalu curam agar tidak perlu bangunan peredam energi.

    Kemiringan minimum gorong-gorong biasanya 0,005 dengan

    kemiringan maksimum sedikit lebih curam dari kemiringan kritis.

    Untuk Q yang lebih besar, bangunan

    harus kedap air (beton bertulang).

  • 19

    Stabilitas diperhitungkan terhadap muatan tanah dan kendaraan yang lewat di atas gorong-gorong.

    Bila plat gorong-gorong berfungsi sebagai jembatan maka stabilitas hanya diperhitungkan terhadap beban

    muatan kendaraan lihat Sesi Terowongan.

    1.Ukuran penampang tergantung pada perhitungan

    hidrolis, disarankan minimum 0,60 m.

    2. Ukuran plat beton tergantung beban atasnya,

    minimum 0,60 m.

    3. Tembok tegak tergantung perhitungan stabilitas

    dan persyaratannya.

    4. Tebal Lantai biasanya diambil 0,30 m.

    STABILITAS GORONG-GORONG :

    DIMENSI GORONG-GORONG :

  • CONTOH : Dari suatu gorong-gorong pembuang segi-4 diketahui debit Q = 5,39 m/det, lebar gorong- gorong B = 2 m, h = 1,37 m, k = 60, = 0,8. Hitung V, I dan Z.

    Penyelesaian : F = B x h = 2 x 1,37 = 2,74 m.

    Keliling basah : O = B + 2h = 2 + 2x1,37 = 4,74 m.

    20

    smVKecep /97,174,2

    39,5.

    F

    Q694,0

    3/2

    74,4

    74,23/2

    3/2

    O

    FR

    .0024,0694,0*60

    2

    3/2*

    Rk

    VIKemiringan

    .308,0

    2

    81,9*237,1*2*8,0

    93,52

    2m

    gBh

    QZ

    ;

    Kehilangan tinggi energi Z :

  • CONTOH : DIKETAHUI :

    SALURAN TERSIER DI MANA : b1 = h1 = 0,40 m

    ELEVASI DASAR SALURAN EL1 : +14,80

    ELEVASI SAWAH EL2 : +15,20

    ELEVASI JALAN PETANI EL5 : +15,70

    ELEVASI MUKA AIR DI SALURAN EL3 = EL1 + 0,40 = 15,20

    HITUNG DIMENSI GORONG-GORONG & ukuran pondasinya !.

    21

    PENYELESAIAN :

    LEBAR GORONG-GORONG :

    b2 = b1+h1 = 0,40+0,40 = 0,80 m > 0,40 m OK. (Gbr.7.1)TINGGI BUKAAN : h2 = h1+0,20 = 0,40+0,20 = 0,60 m.

    PONDASI : t1 = 0,5 x (EL 5 - EL1)

    = 0,5 x (15,70-14,80) = 0,45 m.

    DIAMBIL t1 = 0,60 (MINIMUM).

  • +14,80

    +15,20

    +15,70

    h1=0,40

    = lebar gorong2 = 0,80 Pondasi t1 0,45di ambil 0,60 (minimum).

    h2=0,60tinggi

    bukaan

    Elevasi jalan petani

    (Elevasi

    Sawah)

  • GORONG-GORONG DIGUNAKAN JIKA SELISIH

    TINGGI ANTARA KEDUA PERMUKAAN HULU & HILIR

    CUKUP BESAR.

    STRUKTURNYA TERGENANG SELAMA BANJIR.

    23

    SIPON DIGUNAKAN PADA PERSILANGAN SALURAN PEMBUANG & SALURAN IRIGASI DENGAN SELISIH TINGGI ANTARA KEDUA PERMUKAANNYA KECIL.

    PERBEDAAN ANTARA GORONG-GORONG, SIPON DAN JEMBATAN :

    JEMBATAN DIGUNAKAN UNTUK STRUKTUR YANG CUKUP BESAR, TIDAK TERGENANG SELAMA BANJIR, MEMPUNYAI SELISIH TINGGI DARI SUNGAI/RUANGKOSONG (WATERWAY) YANG CUKUP TINGGI.

  • 24

    Potongan melintang bangunan ditentukan oleh nilai

    banding b/h = 1 sampai 3 sehingga menghasilkan

    potongan melintang hidrolis yang lebih ekonomis.

    b = lebar bangunan ; h = kedalaman air.

    T A L A N G

    Talang air/aquaduct adalah saluran buatan di mana

    air mengalir dengan permukaan bebas, dibuat jika

    saluran melintasi jalan, sungai, rel KA, saluran irigasi atau lembah yang tidak sebidang.

    Kecepatan Talang lebih besar daripada V di saluran,

    kemiringan maksimum = Imaks. = 0,002.V dan I harus dipilih sedemikian rupa sehigga tidak

    terjadi V superkritis/kritis yang akan mengakibatkan

    aliran menjadi sangat tidak stabil.

  • 25

    Syarat pembuatan talang :

    1. Bila elevasi dasar saluran minimal > 3,00 m

    di atas elevasi jalan.

    2. Bila elevasi dasar saluran minimal > 1,00 m

    di atas elevasi muka air banjir maksimum

    3. Bila elevasi dasar saluran minimal > 0,50 m

    di atas elevasi permukaan tanah lembah.

    Tinggi jagaan :

    Tinggi jagaan untuk air yang mengalir dalam Talangatau flum lihat KP 03-Sub 4.3.5 Saluran pasangan.

  • 26

    Talang terdiri dari bagian:

    a. Landasan

    b. Bak dan Pilar

    Ukuran talang : Konstruksi pasangan batu :

    Perbandingan ukuran lebar b dan tinggi h

    profil melintang bak talang diambil 2 : 1.

    - Konstruksi dengan material lain dapat - diambil perbandingan yang lain (b : h = 1 - 3).

    Talang bisa dibuat dari :

    - Pasangan batu

    - Beton bertulang

    - Konstruksi baja

  • 27

    TALANG PASANGAN BATU

    KEHILANGAN ENERGI PADA TALANG = PADA GORONG-GORONG

    = SIPHON

  • TALANG BETON

    BERTULANG &

    PIPA BAJA

  • 29

    Konstruksi Talang :1. Talang dari PASANGAN BATU, tahan lama.

    Perbandingan b : h = 2 : 1 : V = 1,5 - 2 m/det.

    2. Talang dari KONSTRUKSI BETON : V = 2 - 2,5 m/dt.

    3. Talang dari KONSTRUKSI BAJA : V = 2.5 - 3 m/dt

    Untuk kerangka digunakan profil baja.Untuk bak talang yang kecil digunakan baja U kanal

    atau plat baja.

    Saat ini, Talang mudah dan cepat dikonstruksi dan dipasang dengan baja ARMCO yang disambung

    dengan baut, didukung atau digantung.

    Untuk talang yang panjang, dipasang dilatasi pada

    tiap sambungan krn baja mengembang jika kena panas.

    Dilatasi dapat berupa pelat kuningan yang dilengkung

    kan dengan jari-jari 10 12 cm.Contoh : Talang Poncol melintang di S. Pemali

    Kab. Brebes ; TALANG DI BANDUNG.

  • 30

    Perhitungan hidrolis :

    1/22/3

    2

    Ik.RV

    2g

    Vz2gbhQ

    b, h = lebar & tinggi talang.

    z = kehilangan tinggi enegi.

    V = kecepatan aliran, m/det.

    k = koefisien kekasaran.

    R = jari-jari hidrolik.I = kemiringan memanjang talang.

    Kehilangan tinggi energi pada peralihan :

    2g

    2)1

    v-a

    (v

    masukH

    masuk

    Peralihan keluar :

    2g

    2)1

    v-a

    (v

    keluarH

    keluar

    Va = kecepatan di dalam talang/flum.

    V1 = kecepatan di saluran.

    keluardan

    masuk

    Lihat gambar 5.3

    Peralihan masuk :

  • 31

    Pengaliran Talang/Flum seperti pengaliran dalam saluran.

    Dasar Talang harus cukup tinggi dari muka air maksimum di sungai

    agar aman terhadap benda kasar yang hanyut disungai, 1 m.

    Material Koefisien kekasaran, k

    Kayu 60

    Beton 70

    Besi 80

    Dimensi Talang :Tergantung perhitungan hidrolis dan kekuatan bahankekuatan bahan talang dapat dilihat pada PKKI, PBI.

    Abutment ditetapkan berdasarkan perhitungankestabilannya, sedangkan pilar (bila ada) ditetapkan

    berdasarkan perhitungan kekuatan konstruksi dan

    kestabilannya.

    Tembok sayap berdasarkan kestabilannya.

  • 32

    W

    M

    F

    P

    tanah

    Perhitungan kestabilan :

    1. Stabilitas abutment diperhitungkan terhadap

    geser, guling dan kekuatan tanahPEndukungnya.

    Terhadap geser dan guling lihat rumus sebelumnya.

    Terhadap kekuatan tanah : ,

    ;

    2. Stabilitas pilar (bila ada) lihat rumus sebelumnya.3. Stabilitas tembok sayap lihat rumus sebelumnya.

  • CONTOH :

    DARI SUATU TALANG PADA SALURAN TERSIER YANG

    MELEWATI SALURAN PEMBUANG, DIKETAHUI :

    SALURAN TERSIER : tinggi air h1 = 0,50 cm = b1.

    Qd = 85 l/det = 0,085 m/det.

    Elevasi dasar saluran EL1 = 15,80 ; EL3 = 16,30.

    EL4 = 16,60 ; V = 0,20 m/det.

    33

    HITUNG DIMENSI DAN KEHILANGAN TINGGI ENERGI

    PADA TALANG DENGAN KONSTRUKSI BETON !.

    SALURAN PEMBUANG : Lebar saluran B = 2,00 m.m = 1 ; tinggi air h = 1,25 m.

    Elevasi muka air EL6 = 15,05.

    Elevasi dasar saluran EL7 = 13,80.

  • 2. DIMENSI TALANG BETON :

    LEBAR MINIMUM TALANG = GORONG2 = b3 = 0,40 m KEDALAMAN AIR DI SALURAN (h1 = 0,50 m).

    A = b3 x h1 = 0,40 x 0,50 = 0,20 m

    va = Q/A = 0,085/0,20 = 0,425 m/det

    34

    14,0

    2x0,50)(0,40

    0,20

    P

    AR

    1/22/3Ik.RV

    PENYELESAIAN :

    1. PANJANG TALANG :

    L = B + 2m (EL4-EL6)

    = 2,00 + 2x1 (16,60-13,80) = 7,60 m Diambil 8,00 m.

    1/22/3 I70X0,140,425

    KEMIRINGAN TALANG, Strickler :

    I = 0,0005 < 0,002 ok.

    (P =b3+2h1)

  • Tinggi air

    h=1,25

    Saluran

    Tersier

    Saluran

    Pembuang

    =h1

    B=

    Kemiringan Talang

    8

    Saluran Pembuang

    Pondasi :(PanjangTalang)

    Garis kehilangan

    tinggi energi 0,01 m

    Pondasi :

    t2 = 0,5 x (EL4 EL6)

  • 36TALANG

  • 3. KEHILANGAN TINGGI ENERGI :

    37

    keluar

    masuk

    m

    g

    vav

    msk0013,05,0

    2

    2

    19,6

    20,20)-(0,425

    masukH

    m0026,000,1 19,6

    20,20)-(0,425

    2g

    2v)-a

    (v

    keluarH

    keluar

    = KOEFISIEN PEMASUKAN = 0,50

    = KOEFISIEN KELUAR = 1,00

    va = KECEPATAN ALIRAN DI TALANG, m/det.

    v = KECEPATAN ALIRAN DI SALURAN, m/det.

    g = PERCEPATAN GRAVITASI.

    Dari gambar 5.3 :

  • KEHILANGAN TINGGI ENERGI KARENA GESEKAN:

    JUMLAH KEHILANGAN TINGGI ENERGI :

    AMBIL 0,01 m

    38

    006,00005,000,12 xxITL

    fH

    0099,0006,00026,00013,0

    Hfkeluar

    HHmasuk

    H

    PONDASI :

    t2 = 0,5 x (EL4 EL6)

    = 0,5 x (16,60 13,800) = 1,40 m.

  • 39

    Adalah bangunan yang membawa air melewati bawah saluran lain (biasanya saluran pembuang)

    atau jalan raya air mengalir karena tekanan. Jika muka air di hulu gorong-gorong sedmk.

    sehingga gorong-gorong mengalirkan air secara

    penuh bangunan ini disebut sipon.

    S I P O N

    Fungsi Sipon untuk membawa air irigasi di mana muka air irigasi sedikit lebih tinggi dari muka

    air disungai / permukaan jalan raya / jalan KA,

    sehingga harus dilewatkan melalui bawah.

    Sipon yang panjangnya lebih besar dari 100 m harus dilengkapi manhole (lubang periksa).

  • 40

    Bentuk Hidrolis dan Kriteria Sipon :1. Pengaliran melalui pipa yang berisi penuh.

    2. Sipon dibuat dengan persilangan tegak lurus

    terhadap sungai / jalan raya / jalan KA, agar siphon

    tidak terlalu panjang.

    3. Kecepatan dalam sipon harus 2x kecepatan di saluran,

    berkisar antara (>1,5 3) m/dtk. : V tinggi kehilangan tinggi energi bertambah areal yang diairi

    berkurang ; V rendah terjadi endapan & penyumbatan.4. Ukuran minimum sipon diambil 0,60 m.

    5. Pipa dibuat persegi empat atau bulat dari beton tumbuk.

    6. Untuk pipa Sipon yang besar umumnya dibuat segi

    empat dari beton bertulang.7. Bagian hilir pipa dibuat kemiringan dari 1 : 3.

    8. Bagian pemasukan dilengkapi dengan saringan

    (trasrack) untuk menahan kotoran-kotoran besar supaya

    sipon tidak tersumbat.

  • SIPON

  • Kisi-kisi penyaring (dari jeruji baja) harus dipasang pada lubang

    masuk bangunan (siphon, gorong-gorong) agar bangunan tidak

    tersumbat benda hanyut.

    Dipilih Jeruji tegak supaya bisa dibersihkan dengan penggaruk.

  • SIPON

    KOMBINASI

    PASANGAN

    BATU & BETON

  • 44

    Kehilangan Tinggi energi pada Sipon dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya :

    1. Kehilangan Tinggi Energi Akibat Gesekan :

    2g

    Vhf

    2

    D

    Lf 3/4

    25,124D

    kf Pipa bulat

    D

    0005078,001989,05,1f

    3/4

    229

    R

    kf

    R4

    0005078,001989,05,1f

    Pipa persegi

    atau :

    atau :

    hf = kehilangan tinggi energi karena gesekan.

    f = faktor kehilangan tinggi energi ; D = diameter sipon.

    V = kecepatan pada Sipon, L = panjang Sipon, R = jari-jari hidrolis.

    k = koef.Manning (saluran beton 0,018, pasangan batu full lining/termasuk

    dasar saluran 0,02 ; saluran lining dinding saja 0,022; sal. tanah 0,024).

  • 45

    2sin

    3/4

    2g

    Vhs

    b

    s

    2. Kehilangan tinggi energi di Saringan (Screen) :

    hs = kehilangan tinggi energi, m

    = faktor bentuk ( 2,4 untuk segi-4 ; 1,8 jeruji bulat).s = tebal batang saringan.

    b = jarak bersih antar batang saringan.

    = sudut kemiringan saringan

    V = kecepatan melalui kisi-kisi, m/det.

    3. Kehilangan Pada Belokan :

    2g

    V

    bh

    2

    fb

    fb lihat tabel berikut

  • fb tergantung pada besarnya sudut belokan,

    tabel sbb. :

    46

    Sudut belokan fb

    5 0,013

    10 0,030

    15 0,048

    20 0,067

    25 0,088

    30 0,115

    35 0,146

    40 0,184

    45 0,234

  • 4. Kehilangan Tinggi Energi Pada Transisi :

    a. Transisi dari Saluran ke Sipon :

    47

    b. Transisi dari Sipon ke Saluran :

    2g

    2v)-a

    (v

    masukH

    masuk

    2g

    2v)-a

    (v

    keluarH

    keluar

    keluardan

    masukNilai Gambar 5.2 sesi gorong2.

    v = kecepatan aliran dalam pipa.

    va = kecepatan aliran dalam saluran, m/det

  • Total kehilangan tinggi energi harus 10% lebih kecil dari pada perbedaan muka air

    pada pemasukan dan pengeluaran yang

    tersedia :

    48

    Hkeluarb

    Hs

    Hf

    H %90masuk

    H

    H = perbedaan tinggi muka air pada pemasukan

    dan pengeluaran

    Jika Sipon terletak pada dasar yang tidak stabil,

    puncak Sipon harus berada minimum 1,5 - 2,0 m

    di bawah dasar sungai.

  • 49

    TALANG SIPON

    Merupakan Sipon yang dibangun di atas muka air

    sungai, melintasi alur sungai di mana dasar siphon

    terletak di atas muka air banjir.

    Talang Sipon dipakai bilamana dibuat Sipon di dasar sungai akan terlalu dalam, dan bila dibuat Talang

    maka pilar/konstruksi pemikul akan terlalu tinggi.

    Bentuk hidrolis, kriteria dan perhitungan Talang Sipon

    sama seperti Sipon tetapi bahannya dibuat dari besi

    ataupun beton bertulang yang dilengkapi dengan

    pilar, dan Talang Sipon harus bebas dari hanyutan benda-benda kasar di sungai.

  • STOP

    SEE YOU NEXT WEEK

  • Gambar Siphon

    51

    Garis energi

    Garis tinggi tekanan

    g 2

    2

    1

    2

    2vv

    Tinggi energi = tinggi air ditambah tinggi tekanan dan tinggi kecepatan.

    Tinggi tekanan = tekanan dibagi berat jenis.