iptek menurut pandangan islam

17
AGAMA ISLAM PANDANGAN ISLAM TERHADAP IPTEK Disusun Oleh : NAMA : Rizki Septian Saputra NIM : 210345018 TEKNIK OTOMASI MANUFAKTUR DAN MEKATRONIKA POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG

Upload: rijalul-faza-zhilal-hakim

Post on 06-Dec-2014

139 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ilmu pengetahuan dan teknologi menurut pandangan agama islam, dijelaskan sejarah dan perkembangan iptek pada jaman dan pandangannya menurut islam

TRANSCRIPT

Page 1: Iptek Menurut Pandangan Islam

AGAMA ISLAM

PANDANGAN ISLAM TERHADAP IPTEK

Disusun Oleh :

NAMA : Rizki Septian Saputra

NIM : 210345018

TEKNIK OTOMASI MANUFAKTUR DAN MEKATRONIKA

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANDUNG

Jl. Kanayakan no. 21, DAGO 40235, Tromol Pos 851 BANDUNG 40008 INDONESIA

Phone : 62 022 2500241 Fax : 62 022 2502649 Homepage : http ://www.polman.com, E-mail :

[email protected]

2013

Page 2: Iptek Menurut Pandangan Islam

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Peran Islam dalam perkembangan iptek pada dasarnya ada 2 (dua). Pertama,

menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Paradigma inilah yang

seharusnya dimiliki umat Islam, bukan paradigma sekuler seperti yang ada sekarang.

Paradigma Islam ini menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan pemikiran

(qa’idah fikriyah) bagi seluruh ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam

sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi segala ilmu

pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan

diamalkan, sedang yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan.

Kedua, menjadikan Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai standar bagi

pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari. Standar atau kriteria inilah yang seharusnya

yang digunakan umat Islam, bukan standar manfaat (pragmatisme/utilitarianisme) seperti

yang ada sekarang. Standar syariah ini mengatur, bahwa boleh tidaknya pemanfaatan iptek,

didasarkan pada ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam). Umat Islam boleh

memanfaatkan iptek jika telah dihalalkan oleh Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu aspek

iptek dan telah diharamkan oleh Syariah, maka tidak boleh umat Islam memanfaatkannya,

walau pun ia menghasilkan manfaat sesaat untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia, yang kini dipimpin oleh perdaban

barat satu abad terakhir ini, mencengangkan banyak orang di berbagai penjuru dunia.

Kesejahteraan dan kemakmuran material (fisikal) yang dihasilkan oleh perkembangan iptek

modern membuat orang lalu mengagumi dan meniru- niru gaya hidup peradaban barat tanpa

dibarengi sikap kritis trhadap segala dampak negatif yang diakibatkanya.

Pada dasarnya kita hidup di dunia ini tidak lain untuk beribadah kepada Allah SWT.

Ada banyak cara untuk beribadah kepada Allah SWT seperti sholat, puasa, dan menuntut

ilmu. Menuntut ilmu ini hukumnya wajib. Seperti sabda Rasulullah SAW: “ menuntut ilmu

adalah sebuah kewajiban atas setiap muslim laki-laki dan perempuan”. Ilmu adalah

kehidupanya islam dan kehidupanya keimanan.

Page 3: Iptek Menurut Pandangan Islam

2. PERMASALAHAN.

Yang menjadi permasalahan yang akan dibahas pada makalah ini yaitu :

1. Apakah pengertian iptek dan apa kaitannya dengan islam?

2. Seberapa wajibkah manusia dituntut mencari ilmu?

3. Apa sajakah keutamaan mencari ilmu?

4. Seberapa besarkah tanggung jawab ilmuwan terhadap alam?

3. TUJUAN

Yang menjadi tujuan pembuatan makalah ini yaitu :

1. Untuk menambah wawasan bagi pembaca tentang iptek dalam paradigma islam.

2. Untuk melatih penulis agar dapat menulis karya ilmiah.

3. Sebagai pelengkap tugas mata kuliah Materi PAI.

Page 4: Iptek Menurut Pandangan Islam

BAB II PEMBAHASAN

1.Pengertian iptek dan kaitannya dengan islam

Untuk memperjelas, akan disebutkan dulu beberapa pengertian dasar. Ilmu

pengetahuan (sains) adalah pengetahuan tentang gejala alam yang diperoleh melalui proses

yang disebut metode ilmiah (scientific method) .Sedang teknologi adalah pengetahuan dan

ketrampilan yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia sehari-

hari. Perkembangan iptek, adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran untuk memperluas,

memperdalam, dan mengembangkan iptek

Peran Islam dalam perkembangan iptek, adalah bahwa Syariah Islam harus dijadikan

standar pemanfaatan iptek. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam) wajib

dijadikan tolok ukur dalam pemanfaatan iptek, bagaimana pun juga bentuknya. Iptek yang

boleh dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan oleh syariah Islam. Sedangkan iptek yang

tidak boleh dimanfaatkan, adalah yang telah diharamkan syariah Islam.

2.Kewajiban mencari ilmu

Pada dasarnya kita hidup didunia ini tidak lain adalah untuk beribadah kepada Allah.

Tentunya beribadah dan beramal harus berdasarkan ilmu yang ada di Al-Qur’an dan Al-

Hadist. Tidak akan tersesat bagi siapa saja yang berpegang teguh dan sungguh-sungguh

perpedoman pada Al-Qur’an dan Al-Hadist.

Disebutkan dalam hadist, bahwasanya ilmu yang wajib dicari seorang muslim ada 3,

sedangkan yang lainnya akan menjadi fadhlun (keutamaan). Ketiga ilmu tersebut adalah

ayatun muhkamatun (ayat-ayat Al-Qur’an yang menghukumi), sunnatun qoimatun (sunnah

dari Al-hadist yang menegakkan) dan faridhotun adilah (ilmu bagi waris atau ilmu faroidh

yang adil)

Dalam sebuah hadist rasulullah bersabda, “ mencari ilmu itu wajib bagi setiap

muslim, dan orang yang meletakkan ilmu pada selain yang ahlinya bagaikan

menggantungkan permata dan emas pada babi hutan.”(HR. Ibnu Majah dan lainya)

Page 5: Iptek Menurut Pandangan Islam

Juga pada hadist rasulullah yang lain,”carilah ilmu walau sampai ke negeri cina”.

Dalam hadist ini kita tidak dituntut mencari ilmu ke cina, tetapi dalam hadist ini rasulullah

menyuruh kita mencari ilmu dari berbagai penjuru dunia. Walau jauh ilmu haru tetap dikejar.

Dalam kitab “ Ta’limul muta’alim” disebutkan bahwa ilmu yang wajib dituntut trlebih

dahulu adalah ilmu haal yaitu ilmu yang dseketika itu pasti digunakan dal diamalkan bagi

setiap orang yang sudah baligh. Seperti ilmu tauhid dan ilmu fiqih. Apabila kedua bidang

ilmu itu telah dikuasai, baru mempelajari ilmu-ilmu lainya, misalnya ilmu kedokteran, fisika,

matematika, dan lainya.

Kadang-kadang orang lupa dalam mendidik anaknya, sehingga lebih mengutamakan

ilmu-ilmu umum daripada ilmu agama. Maka anak menjadi orang yang buta agama dan

menyepelekan kewajiban-kewajiban agamanya. Dalam hal ini orang tua perlu sekali

memberikan bekal ilmu keagamaan sebelum anaknya mempelajari ilmu-ilmu umum.

Dalam hadist yang lain Rasulullah bersabda, “sedekah yang paling utama adalah

orang islam yang belajar suatu ilmu kemudian diajarkan ilmu itu kepada orang lain.”(HR.

Ibnu Majah)

Maksud hadis diatas adalah lebih utama lagi orang yang mau menuntut ilmu

kemudian ilmu itu diajarkan kepada orang lain. Inilah sedekah yang paling utama dianding

sedekah harta benda. Ini dikarenakan mengajarkan ilmu, khususnya ilmu agama, berarti

menenan amal yang muta’adi (dapat berkembang) yang manfaatnya bukan hanya dikenyam

orang yang diajarkan itu sendiri, tetapi dapat dinikmati orang lain.

3. Keutamaan orang yang berilmu

Orang yang berilmu mempunyai kedudukan yang tinggi dan mulia di sisi Allah dan

masyarakat. Al-Quran menggelari golongan ini dengan berbagai gelaran mulia dan terhormat

yang menggambarkan kemuliaan dan ketinggian kedudukan mereka di sisi Allah SWT dan

makhluk-Nya. Mereka digelari sebagai “al-Raasikhun fil Ilm” (Al Imran : 7), “Ulul al-Ilmi”

(Al Imran : 18), “Ulul al-Bab” (Al Imran : 190), “al-Basir” dan “as-Sami' “ (Hud : 24), “al-

A'limun” (al-A'nkabut : 43), “al-Ulama” (Fatir : 28), “al-Ahya' “ (Fatir : 35) dan berbagai

nama baik dan gelar mulia lain.

Dalam surat ali Imran ayat ke-18, Allah SWT berfirman: "Allah menyatakan bahwasanya

tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan.

Page 6: Iptek Menurut Pandangan Islam

Para Malaikat dan orang- orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak

ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha

Bijaksana". Dalam ayat ini ditegaskan pada golongan orang berilmu bahwa mereka amat

istimewa di sisi Allah SWT . Mereka diangkat sejajar dengan para malaikat yang menjadi

saksi Keesaan Allah SWT. Peringatan Allah dan Rasul-Nya sangat keras terhadap

kalangan yang menyembunyikan kebenaran/ilmu, sebagaimana firman-Nya:

"Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan

berupa keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya

kepada manusia dalam Al-Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati pula oleh semua

(mahluk) yang dapat melaknati." (Al-Baqarah: 159) Rasulullah saw juga bersabda:

"Barangsiapa yang menyembunyikan ilmu, akan dikendali mulutnya oleh Allah pada hari

kiamat dengan kendali dari api neraka." (HR Ibnu Hibban di dalam kitab sahih beliau.

Juga diriwayatkan oleh Al-Hakim. Al Hakim dan adz-Dzahabi berpendapat bahwa hadits

ini sahih). Jadi setiap orang yang berilmu harus mengamalkan ilmunya agar ilmu yang ia

peroleh dapat bermanfaat. Misalnya dengan cara mengajar atau mengamalkan

pengetahuanya untuk hal-hal yang bermanfaat[1].

4. Tanggung jawab ilmuwan terhadap alam

Manusia, sebagaimana makhluk lainnya, memiliki ketergantungan terhadap alam.

Namun, di sisi lain, manusia justru suka merusak alam. Bahkan tak cukup merusak, juga

menhancurkan hingga tak bersisa.

Tiap sebentar kita mendengar berita menyedihkan tentang kerusakan baru yang timbul

pada sumber air, gunung atau laut. Para ilmuwan mengumumkan ancaman meluasnya padang

pasir, semakin berkurangnya hutan, berkurangnya cadangan air minum, menipisnya sumber

energi alam, dan semakin punahnya berbagai jenis tumbuhan dan hewan.

Sayangnya, meski nyata terasa dampak akibat kerusakan tersebut, sebagian besar

manusia sulit menyadarinya. Mereka berdalih apa yang mereka lakukan adalah demi

kepentingan masa depan. Padahal yang terjadi justru sebaliknya; tragedi masa depan itu

sedang berjalan di depan kita. Dan, kitalah sesungguhnya yang menjadi biang kerok dari

tragedi masa depan tersebut.

Manusia telah diperingatkan Allah SWT dan Rasul-Nya agar jangan melakukan

kerusakan di bumi. Namun, manusia mengingkari peringatan tersebut.

Allah SWT menggambarkan situasi ini dalam Al-Qur’an:

Page 7: Iptek Menurut Pandangan Islam

“Dan bila dikatakan kepada mereka, ‘Janganlah kamu membuat kerusakan di muka

bumi’, mereka menjawab, ‘Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan.”

(QS Al-Baqarah:11)

Allah SWT juga mengingatkan manusia: “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut

disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka

sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)’.

Katakanlah, ‘Adakan perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan

orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang

mempersekutukan (Allah).’’ (QS Ar-ruum: 41-42)

Pada masa sekarang pendidikan lingkungan menjadi mutlak diperlukan. Tujuannya

mengajarkan kepada masyarakat untuk menjaga jangan sampai berbagai unsur lingkungan

menjadi hancur, tercemar, atau rusak.

Untuk itu manusia sebagai khalifah di bumi dan sebagai ilmuwan harus bisa

melestarikan alam. Mungkin bisa dengan cara mengembangkan teknlogi ramah lingkungan,

teknologi daur ulang, dan harus bisa memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak.

5. Bukti-bukti ilmu pengetahuan yang telah di jelaskan dalam al qur’an.

1.Nebula

“Maka apabila langit telah terbelah dan menjadi mawar merah seperti (kilapan) minyak.

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”

(Q.S. Ar Rahmaan:37-38)

Nebula adalah kumpulan 100 milyar galaksi yang berbentuk seperti bunga mawar.

2.Kesempurnaan Di Alam Semesta

“Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada

ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-

ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi

niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan

penglihatanmu itu pun dalam keadaan payah.”

Page 8: Iptek Menurut Pandangan Islam

(QS. Al Mulk: 3-4)

Di alam semesta, miliaran bintang dan galaksi yang tak terhitung jumlahnya bergerak dalam

orbit yang terpisah. Meskipun demikian, semuanya berada dalam keserasian. Bintang, planet,

dan bulan beredar pada sumbunya masing-masing dan dalam sistem yang ditempatinya

masing-masing. Terkadang galaksi yang terdiri atas 200-300 miliar bintang bergerak melalui

satu sama lain. Selama masa peralihan dalam beberapa contoh yang sangat terkenal yang

diamati oleh para astronom, tidak terjadi tabrakan yang menyebabkan kekacauan pada

keteraturan alam semesta.

3.Orbit

“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing

dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.”

(QS. Al Anbiya: 33)

Bintang, planet, dan bulan berputar pada sumbunya dan dalam sistemnya, dan alam semesta

yang lebih besar bekerja secara teratur. Semuanya bergerak pada orbit tertentu.

4.Perjalanan Matahari

“Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha

Perkasa lagi Maha Mengetahui.”(QS. Yasin:38)

Berdasarkan perhitungan para astronom, akibat aktivitas galaksi kita, matahari berjalan

dengan kecepatan 720.000 km/jam menuju Solar Apex, suatu tempat pada bidang angkasa

yang dekat dengan bintang Vega.

5.Langit Tujuh Lapis

“Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi.”

(QS. Ath-Thalaq:12)

Page 9: Iptek Menurut Pandangan Islam

Atmosfer bumi ternyata terbentuk dari tujuh lapisan. Berdasarkan Encyclopedia Americana

(9/188), lapisan-lapisan yang berikut ini bertumpukan, bergantung pada suhu, yaitu lapisan

troposfer, stratosfer, mesosfer, termosfer, ionosfer, eksosfer, dan magnetosfer.

6.Gunung Mencegah Gempa Bumi

“Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-

gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan

memperkembangbiakkan padanya segala macam jenis binatang.”

(QS. Luqman:10)

“Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan dan gunung-gunung sebagai

pasak?”

(QS. An-Naba:7)

Informasi yang diperoleh melalui penelitian geologi tentang gunung sangatlah sesuai dengan

ayat Al Quran. Salah satu sifat gunung yang paling signifikan adalah kemunculannya pada

titik pertemuan lempengan-lempengan bumi, yang saling menekan saat saling mendekat, dan

gunung ini “mengikat” lempengan-lempengan tersebut. Dengan sifat tersebut, pegunungan

dapat disamakan seperti paku yang menyatukan kayu.

Selain itu, tekanan pegunungan pada kerak bumi ternyata mencegah pengaruh aktivitas

magma di pusat bumi agar tidak mencapai permukaan bumi, sehingga mencegah magma

menghancurkan kerak bumi.

7.Air Laut Tidak Saling Bercampur

“Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya

ada batas yang tidak dilampaui oleh masing-masing.”

(QS. Ar-Rahman:19-20)

Pada ayat di atas ditekankan bahwa dua badan air bertemu, tetapi tidak saling bercampur

akibat adanya batas. Bagaimana ini dapat terjadi? Biasanya, bila air dari dua lautan bertemu,

diduga airnya akan saling bercampur dengan suhu dan konsentrasi garam cenderung

Page 10: Iptek Menurut Pandangan Islam

seimbang. Namun, kenyataan yang terjadi berbeda dengan yang diperkirakan. Misalnya,

meskipun Laut Tengah dan Samudra Atlantik, serta Laut Merah dan Samudra Hindia secara

fisik saling bertemu, airnya tidak saling bercampur. Ini karena di antara keduanya terdapat

batas. Di Selat Gibraltar lebih terlihat lagi. Antara air di Selat Gibraltar dengan Laut

Mediteran terdapat perbedaan warna yang jelas yang menjadi batas antara keduanya.

BAB III

KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. Kesimpulan

Perkembangan iptek adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran untuk

memperluas, memperdalam, dan mengembangkan iptek.Dari uraian di atas dapat

dipahami, bahwa peran Islam yang utama dalam perkembangan iptek setidaknya

ada 2 (dua). Pertama, menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma pemikiran dan

ilmu pengetahuan. Kedua, menjadikan syariah Islam sebagai standar penggunaan

iptek . Jadi, syariah Islam-lah, bukannya standar manfaat (utilitarianisme), yang

seharusnya dijadikan tolok ukur umat Islam dalam mengaplikasikan iptek.

B. Saran

Untuk itu setiap muslim harus bisa memanfaatkan alam yang ada untuk

perkembangan iptek dan seni, tetapi harus tetap menjaga dan tidak merusak yang

ada. Yaitu dengan cara mencari ilmu dan mengamalkanya dan tetap berpegang

teguh pada syari’at Islam.

C. Penutup

Page 11: Iptek Menurut Pandangan Islam

Didalam pandangan Islam iptek bersifat netral yaitu iptek bisa memberikan dampak positif dan negatif, sehingga islam memandang iptek berdasarkan niat , motivasi , tujuan dan dampak penggunaannya.Oleh karena itu ILMU dan juga IMAN adalah suatu hal yang tidak dapat dipisahkan , karena dengan ilmu dan iman yang baik maka ilmu tersebut dapat dipastikan akan memberiakn manfaat dan dampak positif bagi seluruh umat manusia.

Peran Islam dalam perkembangan iptek dan seni pada dasarnya ada banyak. Pertama, menjadikan Aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan dan seni. Paradigma inilah yang seharusnya dimiliki umat Islam, bukan paradigma sekuler seperti yang ada sekarang. Paradigma Islam ini menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan pemikiran (qa’idah fikriyah) bagi seluruh ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi segala ilmu pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan. Kedua, menjadikan Syariah Islam (yang lahir dari Aqidah Islam) sebagai standar bagi pemanfaatan iptek dalam kehidupan sehari-hari. Standar atau kriteria inilah yang seharusnya yang digunakan umat Islam, bukan standar manfaat (pragmatisme/utilitarianisme) seperti yang ada sekarang. Standar syariah ini mengatur, bahwa boleh tidaknya pemanfaatan iptek, didasarkan pada ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam). Umat Islam boleh memanfaatkan iptek dan mengembangkan seni, jika telah dihalalkan oleh Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu aspek iptek dan seni telah diharamkan oleh Syariah, maka tidak boleh umat Islam memanfaatkannya, walau pun ia menghasilkan manfaat sesaat untuk memenuhi kebutuhan manusia.

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dunia, yang kini dipimpin oleh perdaban barat satu abad terakhir ini, mencengangkan banyak orang di berbagai penjuru dunia. Kesejahteraan dan kemakmuran material (fisikal) yang dihasilkan oleh perkembangan iptek modern membuat orang lalu mengagumi dan meniru- niru gaya hidup peradaban barat tanpa dibarengi sikap kritis trhadap segala dampak negatif yang diakibatkanya.

Bukan hanya itu saja, pengaruh barat tidak hanya pada bidang iptek saja, tetapi juga pada bidang seni. Misalnya penyanyi di jaman sekarang sebagian besar memakai pakaian yang sangat minim, dan tidak menutup aurat.

Kenyataan menyedihkan tersebut sudah selayaknya menjadi cambuk bagi kita bangsa Indonesia yang mayoritas muslim untuk gigih memperjuangkan iptek dan seni yang islami.

Pada dasarnya kita hidup di dunia ini tidak lain untuk beribadah kepada Allah SWT. Ada banyak cara untuk beribadah kepada Allah SWT seperti sholat, puasa, dan menuntut ilmu. Menuntut ilmu ini hukumnya wajib. Seperti sabda Rasulullah SAW: “ menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban atas setiap muslim laki-laki dan perempuan”. Ilmu adalah kehidupanya islam dan kehidupanya keimanan.1.Pengertian iptek dan seni dan kaitanya dengan islam

Page 12: Iptek Menurut Pandangan Islam

Untuk memperjelas, akan disebutkan dulu beberapa pengertian dasar. Ilmu pengetahuan (sains) adalah pengetahuan tentang gejala alam yang diperoleh melalui proses yang disebut metode ilmiah (scientific method) .Sedang teknologi adalah pengetahuan dan ketrampilan yang merupakan penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia sehari-hari. Perkembangan iptek, adalah hasil dari segala langkah dan pemikiran untuk memperluas, memperdalam, dan mengembangkan iptek.Sifat ilmu bersifat relatif.jadi tidak bisa semua yang ada di bumi dan di langit bisa dijelaskan oleh ilmu contohnya adalah konsep agama yang tidak bisa dijelaskan dalam ilmu. Sumbangan islam didalam ilmu pengetahuan adalah perlunya observasi dan penggunaan indra dan eksperimentasi sangat diperlukan bagi kemajuan ilmu pengetahuan itu sendiri.

Islam memberikan perhatian yang sangat besar terhadap ilmu pengetahuan.Hal ini sngat erat kaitannya dengan fungsi ilmu pengetahuan dan seni yang penting bagi manusia.karena itu didalam islam, ilmu diklasifikasikan dalam berbagai macam jenis,diantaranya :

Dari segi sumber ilmu terbagi menjadi ilmu naqliyah (berasal dari firman ALLAH SWT, ilmu aqliyah (bersumber dari pemikiran manusia).sedangkan dilihat dari sisi Kewajibannya,ilmu terbagi lagi menjadi ilmu fardhu’ain (wajib bagi setip muslim) dan fardhu kifayah adalah kewajiban sosial (beberapa yang mempelajari ilmu tertentu , maka seluruh umat muslim tidak akan berdosa).dan dari segi Sosial , ilmu juga terbagi menjadi ilmu mahmudah dan madzmumah.

Peran Islam dalam perkembangan iptek, adalah bahwa Syariah Islam harus dijadikan standar pemanfaatan iptek. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam) wajib dijadikan tolok ukur dalam pemanfaatan iptek, bagaimana pun juga bentuknya. Iptek yang boleh dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan oleh syariah Islam. Sedangkan iptek yang tidak boleh dimanfaatkan, adalah yang telah diharamkan syariah Islam.

Kata “seni” adalah sebuah kata yang semua orang di pastikan mengenalnya, walaupun dengan kadar pemahaman yang berbeda. Konon kata seni berasal dari kata “SANI” yang kurang lebih artinya “Jiwa Yang Luhur/ Ketulusan jiwa”. Namun menurut kajian ilimu di Eropa mengatakan “ART” (artivisial) yang artinya kurang lebih adalah barang/ atau karya dari sebuah kegiatan.

Seni itu sendiri tidak bisa bebas dari sifat moral, karena apabila suatu seni dibuat tidak berdasarkan moral maka seni tidak akan bisa dinikmati dan kesan yang ditinggalkannya adalah hanya rasa “menjijikan”

Pandangan Islam tentang seni. Seni merupakan ekspresi keindahan. Dan keindahan menjadi salah satu sifat yang dilekatkan Allah pada penciptaan jagat raya ini karena sesungguhnya Alam semesta dan Alqur’an merupakan karya seni dari Allah. Allah melalui kalamnya di Al-Qur’an mengajak manusia memandang seluruh jagat raya dengan segala keserasian dan keindahannya. Allah berfirman: “Maka apakah mereka tidak melihat ke langit yang ada di atas mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya, dan tiada baginya sedikit pun retak-retak?” [QS 50: 6].

Di dalam islam hukum kesenian adalah mubah, tetapi dengan perkembangan seni itu sendiri seni dapat menjadi sesuatu yang sunah dan makruh bahkan seni dapat menjadi sesuatu yang wajib (jika seni itu ada kaitannya antara hubungan kita dengan Allah) dan juga dapat berubah menjadi haram apabila seni itu sendiri menjerumuskan kita dalam keburukan.