ipi109431

13
Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi (BISE) Vol.1 No. 1 Tahun 2013 67 PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN EMPING MLINJO DI KELURAHAN NGADIREJO KECAMATAN KARTASURA Saiz Wantini* Trisno Martono Aniek Hindrayani Progam Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Tata Niaga Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan, Universitas Sebelas Maret E-mail: [email protected] ABSTRACT Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian emping mlinjo Di Kelurahan Ngadirejo Kartasura tahun 2013 secara parsial dan simultan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode deskriptif dan menggunakan analisis regresi ganda. Jumlah sampel yang ditetapkan sebanyak 100 sampel, penetapan responden dengan menggunakan Nonprobability sampling yaitu Sampling incidental. Dari hasil analiis yang dilakukan diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y= 3,036 + 0,293 X1+ 0,248 X2 + 0,123 X3 + 0,120 X4. Variabel Produk (X1) memiliki pengaruh paling besar terhadap keputusan pembelian (Y) yaitu sebesar 0,293, variabel harga (X2) sebesar 0,248, variabel tempat (X3) sebesar 0,123 dan variabel promosi (X4) sebesar 0,120. Pengujian hipotesis menggunakan uji t yang menunjukan bahwa ke empat variabel independen terbukti secara positif dan signifikan mempengaruhi variabel dependen yaitu keputusan pembelian. Melalui uji F dapat diketahui bahwa variabel produk, harga, tempat dan promosi memang layak untuk menguji variabel dependen keputusan pembelian. Adjusted R Square menunjukan bahwa 47% variasi keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh ke empat variabel independen dalam persamaan regresi berganda. Sedangkan sisanya sebesar 53% dijelaskan oleh variabel lain diluar ke empat variabel yang digunakan dalam penelitian ini. Kata kunci : produk. harga, tempat, promosi & keputusan pembelian The research objectives was to determine the effect of marketing mix to purchasing decisions of mlinjochips in Ngadirejo Kartasura partially and simultaneously.This research is quantitative research using descriptive method and multiple regression analysis. In the study used 100 samples, with respondent determination by using nonprobability sampling that is incidental sampling. From the analysis results can be carried out regression equation: Y = 3,036 + 0,293 X1 + 0,248 X2 + 0,123 X3 + 0,120 X4. Product variable (X1) has the most effect to the purchase decision (Y) of 0,293, price variable (X2) of 0,248, place variable (X3) of 0,123 and promotional variable (X4) of 0,120. Hypothesis testing using t-test showed that all of four independent variables proved to positively and significantly affect to the dependent variable is which purchase decision. hrough F test it can be seen that the variables of product, price, place and promotion were is feasibled to test the dependent variable of purchase decision. Adjusted R Square show that 47% of purchasing decisions variation can be explained by four independent variables in multiple regression equation. While the remaining of 53% was explained by other variables outside four variables used in this research. Keyword : Product, Price, Distribution, Promotion and Decisions Purchasing

Upload: syuchri-marviandi

Post on 11-Dec-2015

218 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

efdfdgfd

TRANSCRIPT

Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi (BISE)

Vol.1 No. 1 Tahun 2013

67

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN EMPING MLINJO DI KELURAHAN NGADIREJO

KECAMATAN KARTASURA

Saiz Wantini*

Trisno Martono

Aniek Hindrayani

Progam Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Tata Niaga

Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan, Universitas Sebelas Maret

E-mail: [email protected]

ABSTRACT

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh bauran pemasaran terhadap

keputusan pembelian emping mlinjo Di Kelurahan Ngadirejo Kartasura tahun 2013 secara

parsial dan simultan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan

metode deskriptif dan menggunakan analisis regresi ganda. Jumlah sampel yang ditetapkan

sebanyak 100 sampel, penetapan responden dengan menggunakan Nonprobability sampling

yaitu Sampling incidental. Dari hasil analiis yang dilakukan diperoleh persamaan regresi

sebagai berikut: Y= 3,036 + 0,293 X1+ 0,248 X2 + 0,123 X3 + 0,120 X4. Variabel Produk

(X1) memiliki pengaruh paling besar terhadap keputusan pembelian (Y) yaitu sebesar 0,293,

variabel harga (X2) sebesar 0,248, variabel tempat (X3) sebesar 0,123 dan variabel promosi

(X4) sebesar 0,120. Pengujian hipotesis menggunakan uji t yang menunjukan bahwa ke

empat variabel independen terbukti secara positif dan signifikan mempengaruhi variabel

dependen yaitu keputusan pembelian. Melalui uji F dapat diketahui bahwa variabel produk,

harga, tempat dan promosi memang layak untuk menguji variabel dependen keputusan

pembelian. Adjusted R Square menunjukan bahwa 47% variasi keputusan pembelian dapat

dijelaskan oleh ke empat variabel independen dalam persamaan regresi berganda. Sedangkan

sisanya sebesar 53% dijelaskan oleh variabel lain diluar ke empat variabel yang digunakan

dalam penelitian ini.

Kata kunci : produk. harga, tempat, promosi & keputusan pembelian

The research objectives was to determine the effect of marketing mix to purchasing decisions

of mlinjochips in Ngadirejo Kartasura partially and simultaneously.This research is

quantitative research using descriptive method and multiple regression analysis. In the study

used 100 samples, with respondent determination by using nonprobability sampling that is

incidental sampling. From the analysis results can be carried out regression equation: Y =

3,036 + 0,293 X1 + 0,248 X2 + 0,123 X3 + 0,120 X4. Product variable (X1) has the most

effect to the purchase decision (Y) of 0,293, price variable (X2) of 0,248, place variable (X3)

of 0,123 and promotional variable (X4) of 0,120. Hypothesis testing using t-test showed that

all of four independent variables proved to positively and significantly affect to the dependent

variable is which purchase decision. hrough F test it can be seen that the variables of product,

price, place and promotion were is feasibled to test the dependent variable of purchase

decision. Adjusted R Square show that 47% of purchasing decisions variation can be

explained by four independent variables in multiple regression equation. While the

remaining of 53% was explained by other variables outside four variables used in this

research.

Keyword : Product, Price, Distribution, Promotion and Decisions Purchasing

Saiz Wantini*, Trisno Martono dan Aniek Hindrayani (Pengaruh Bauran Pemasaran

Terhadap Keputusan Pembelian Emping Mlinjo Di Kelurahan Ngadirejo Kecamatan

Kartasura”

68

PENDAHULUAN

Proses pembelian dimulai ketika

seseorang menyadari kebutuhannya. Orang

tersebut mulai menyadari perbedaan

keadaanya sekarang dengan keadaan yang

diinginkan. Perilaku pembelian seseorang

dapat dikatakan sebagai sesuatu yang unik,

karena preferensi dan sikap terhadap obyek

setiap orang berbeda. Selain itu, konsumen

berasal dari berbagai segmen, sehingga apa

yang diinginkan dan dibutuhkan juga

berbeda. Upaya konsumen untuk melakukan

suatu pembelian juga disebabkan oleh

perkembangan arus informasi sehingga

konsumen dapat menyerap informasi serta

pengetahuan tentang keberadaan suatu

produk dengan cepat. Dengan keadaan

seperti ini pelaku usaha dituntut untuk

semakin tanggap terhadap keinginan

konsumen serta dapat mengkomunikasikan

dan menyajikan produknya secara tepat. Di

dalam dunia bisnis terdapat aspek pemasaran

tidak terkecuali dalam pemasaran Usaha

Kecil Menengah (UKM). Dimana konsep

tersebut adalah salah satu kegiatan

pemasaran yang sangat menentukan

keberhasilan perusahaan dalam mengejar

keuntungan maksimum. Konsep kegiatan

pemasaran meliputi beberapa srategi, yaitu:

strategi penyusunan produk, penentuan

harga, pendistribusian barang, dan promosi

terkenal dengan istilah marketing mix.

Emping melinjo adalah salah satu

jenis makanan ringan yang terbuat dari buah

melinjo yang sudah tua dan berbentuk pipih

bulat. Emping mlinjo merupakan produk

olahan yang sering dipakai sebagai

pelengkap makanan lainnya. Proses

pembuatan emping tidak sulit dan dapat

dilakukan dengan menggunakan alat-alat

sederhana. Emping melinjo merupakan salah

satu komoditi pengolahan hasil pertanian

yang memiliki nilai tinggi karena harga jual

emping mlinjo relatif tinggi. Makanan ini

banyak dihasilkan oleh pengusaha kecil,

biasanya emping mlinjo di produksi oleh

industri daerah misalnya di Kabupaten

Klaten, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten

Batang, Yogyakarta, dan Jawa Timur

(Anonim, 2010).

Kartasura merupakan salah satu

kecamatan Di Kabupaten Sukoharjo, Jawa

Tengah. Kartasura dapat dikatakan sebagai

kota satelit bagi Surakarta atau Solo,

sebagaimana halnya dengan Solo Baru yang

juga merupakan sebuah area yang

dikembangkan di kabupaten Sukoharjo. Di

kota ini terdapat persimpangan jalan negara

Surabaya-Solo-Yogyakarta dan Solo-

Semarang. Terdapat 12 Kelurahan di

Kartasura, salah satunya Kelurahan

Ngadirejo.

Berdasarkan observasi awal yang

dilakukan oleh peneliti diperoleh informasi

bahwa pada tahun 1984 terdapat 69 usaha

emping mlinjo di Kelurahan Ngadirejo.

Memasuki tahun 2000 permintaan pasar akan

emping mlinjo semakin meningkat. Namun,

beberapa pengusaha emping mlinjo Di

Kelurahan Ngadirejo mengaku tidak bisa

memenuhi permintaan pasar. Hal tersebut

dikarenakan bahan baku (biji mlinjo)

didaerah Kartasura dan sekitarnya mulai

langka sehingga harus mendatangkan bahan

baku dari daerah Bantul Yogyakarta.

Langkanya bahan baku mengakibatkan harga

emping mlinjo terus meningkat.

Strategi pemasaran yang telah

dilakukan oleh beberapa pengusaha yaitu

dengan melakukan inovasi produk, saat ini

produk yang dihasilkan lebih bervariatif

yaitu emping tawar, manis, pedas dan asin

serta emping gepok manis dan pedas.

Pengemasan terhadap produk dilakukan

secara rapi dan menarik konsumen, serta

menyediakan produk yang fresh atau produk

yang baru. Memperluas pasar dengan

memperkenalkan produknya di pusat oleh-

oleh daerah Solo dan sekitar Jogja. Strategi

promosi juga telah dilakukan meskipun

masih sederhana atau konvensional yaitu

dengan memperbaharui papan nama yang

sudah ada sebagai identitas usaha. Memasuki

tahun 2010 beberapa pengusaha emping

mlinjo Di Kelurahan Ngadirejo membuka

Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi (BISE)

Vol.1 No. 1 Tahun 2013

69

toko yang menjual hasil usahanya yaitu

emping mlinjo dalam berbagai ukuran dan

kemasan.

Menyadari permasalahan yang timbul

di dalam usahanya pengusaha emping mlinjo

Di Kelurahan Ngadirejo harus memikirkan

strategi untuk menarik konsumen agar tetap

tertarik dengan produknya dan

mempengaruhi konsumen untuk melakukan

keputusan pembelian terhadap produknya.

Strategi pemasaran yang tepat yang mampu

mempengaruhi pengambilan keputusan

pembelian terhadap emping mlinjo Di

Kelurahan Ngadirejo adalah penggunaan

strategi bauran pemasaran atau yang disebut

dengan marketing mix. Strategi tersebut

meliputi: strategi produk, harga, tempat, dan

promosi.

Berdasarkan uraian yang telah

dipaparkan, penulis tertarik ingin mengetahui

lebih jauh dan tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Pengaruh Bauran

Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian

Emping Mlinjo Di Kelurahan Ngadirejo

Kecamatan Kartasura Tahun 2013”.

Penelitian ini bertujuan untuk (1)

Mengetahui fakta sejauh mana variabel

bauran pemasaran yang terdiri dari: produk,

harga, tempat dan promosi berpengaruh

terhadap keputusan pembelian emping

mlinjo Di Kelurahan Ngadirejo secara parsial

(2) Mengetahui fakta sejauh mana variabel

bauran pemasaran yang terdiri dari: produk,

harga, tempat dan promosi berpengaruh

terhadap keputusan pembelian emping

mlinjo Di Kelurahan Ngadirejo secara

simultan.

KAJIAN PUSTAKA

Pengertian Bauran Pemasaran

“Bauran pemasaran atau yang sering

disebut dengan istilah Marketing Mix adalah

kumpulan alat pemasaran taktis terkendali

yang dipadukan perusahaan untuk dapat

menghasilkan respons sesuai yang

diinginkannya dipasar sasaran.” (Kotler &

Armstrong, 2006: 62). Dari pengertian di

atas dapat diambil kesimpulan bahwa

marketing mix atau yang dikenal dengan

istilah bauran pemasaran merupakan

kumpulan alat pemasaran taktis yang terdiri

atas 4P produk (product), harga (price),

tempat (place), dan promosi (promotion)

yang dengan sengaja dipadukan oleh

perusahaan untuk mendapatkan hasil yang

sesuai dengan apa yang diinginkan.

Produk

“Produk berarti kombinasi barang

dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan

kepada pasar sasaran” (Kotler & Armstrong,

2006: 62). Suatu perusahaan ada karena

menghasilkan produk untuk ditawarkan

kepada konsumen yang akan dipertukarkan

dengan alat pemuas kebutuhan atau uang.

Produk yang ditawarkan mencakup berbagai

bentuk mulai dari barang yang dapat dilihat

secara fisik atau jasa dan bahkan orang

(seperti kandidat politik). “Produk adalah

segala sesuatu yang memiliki nilai di suatu

pasar sasaran dimana kemampuannya

memberikan manfaat dan kepuasan termasuk

benda, jasa, organisasi, tempat orang dan

ide” (David W. Cravens, 1996: 3).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat

disimpulakan bahwa produk pada dasarnya

adalah segala hal yang dapat dipasarkan dan

dapat memuaskan konsumennya ketika

dipakai atau digunakan, suatu produk tidak

saja merupakan suatu objek-objek yang

dapat dilihat namun merupakan suatu

gabungan dari berbagai manfaat yang dapat

memuaskan kebutuhan konsumen yang tidak

saja bersifat fungsional namun juga

kebutuhan sosial dan psikologis.

Perencanaan produk melibatkan

berbagai keputusan tidak saja mengenai

produk itu sendiri namun juga berbagai

aspek yang terlibat seperti, ragam, kualitas,

desain, fitur, nama merek, kemasan, dan

layanan. Konsumen tidak saja melihat suatu

produk dari fisiknya semata namun juga hal-

hal yang berada diluar itu sebagaimana

dikemukakan Belch & Belch dalam

Morissan (2010: 76) bahwa: “consumers

look beyond the reality of the product and is

ingredients”. Dengan demikian, konsumen

juga akan mempertimbangkan aspek-aspek,

seperti kualitas, merek, kemasan, dam

bahkan perusahaan yang berada dibelakang

Saiz Wantini*, Trisno Martono dan Aniek Hindrayani (Pengaruh Bauran Pemasaran

Terhadap Keputusan Pembelian Emping Mlinjo Di Kelurahan Ngadirejo Kecamatan

Kartasura”

70

suatu produk yang kesemuanya membentuk

persepsi konsumen terhadap produk

bersangkutan.

Harga

“Harga adalah sejumlah uang yang

ditagihkan atas suatu produk atau jasa, atau

jumlah dari nilai yang ditukarkan para

pelanggan untuk memperoleh manfaat dari

memiliki atau menggunakan suatu produk

atau jasa” (Kotler & Armstrong, 2006: 345).

Harga merupakan satu-satunya elemen

dalam marketing mix yang menghasilkan

pendapatan dan merupakan satu-satunya

elemen yang fleksibel. “Harga dapat

diartikan sebagai jumlah uang (satuan

moneter) dan atau aspek lain (non moneter)

yang mengandung utilitas atau kegunaan

tertentu yang dipergunakan untuk

mendapatkan suatu produk” (Tjiptono, 2008:

465). Berdasarkan pendapat para ahli diatas

dapat disimpulkan bahwa harga dalam

marketing mix mengacu pada apa saja yang

akan diberikan konsumen untuk membeli

suatu barang atau jasa yang biasanya

menggunakan nilai uang.

Harga suatu produk ditentukan tidak

hanya berdasarkan biaya produksi namun

juga faktor-faktor lain seperti tingkat

permintaan terhadap produk bersangkutan,

tingkat persaingan, serta persepsi konsumen

terhadap produk. Peter dan Olson dalam

Morissan (2010) mengemukakan bahwa

“The cost of a product to the consumer

includes time, mental activity and behavioral

efforlt” (hlm. 78). Hal ini berarti bahwa

harga suatu produk ditentukan dengan cara

memperhitungkan waktu yang digunakan

untuk menghasilkan produk, aktifitas mental

yang dilakukan, dan bahkan upaya berupa

tingkah laku untuk mendukung produk itu.

Tempat

“Tempat (place) meliputi kegiatan

perusahaan yang membuat produk tersedia

bagi pelanggan sasaran” (Kotler &

Armstrong, 2006: 63). Berdasarkan pendapat

diatas elemen tempat dalam bauran

pemasaran diartikan sebagai keseluruhan

kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan

dalam membuat suatu produk dan

menyampaikan produk tersebut ditangan

konsumen. Kotler & Armstrong membagi

elemen tempat (place) kedalam beberapa hal

yaitu: saluran, cakupan, pemilahan, lokasi,

persediaan, transportasi dan logistic (2006).

“Saluran distribusi merupakan serangkaian

partisipan organisasional yang melakukan

semua fungsi yang dibutuhkan untuk

menyampaikan produk atau jasa dari penjual

ke pembeli akhir” (Tjiptono, 2008: 588).

Swasta (2002) menjelaskan bahwa yang

dimaksud dengan lokasi yaitu meliputi

saluran distribusi, jangkauan, lokasi

penjualan, pengangkutan, persediaan dan

pergudangan. Berdasarkan pendapat para

ahli diatas dapat disimpulkan bahwa tempat

dalam bauran pemasaran mencakup usaha

yang dilakukan oleh perusahaan guna

menyampaikan produk sampai kepada

tangan konsumen.

Promosi Michael Ray dalam Morissan (2010)

mendefinisikan promosi sebagai “the

coordination of all seller-iniated efforts to

setup channels of information and persuation

to sell goods and services or promote an

idea” (hlm. 16). “Promosi adalah

perencanaan,implementasi, dan pengendalian

komunikasi dari suatu organisasi kepada para

konsumen dan pasar sasaran lainnya” (David

W. Cravens, 1996: 77). Berdasarkan

pendapat para ahli diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa promosi merupakan

koordinasi dari seluruh upaya yang dimulai

dari pihak penjual untuk membangun

berbagai saluran informasi dan persuasi

untuk menjual barang dan jasa atau

memperkenalkan suatu gagasan kepada

konsumen atau pasar sasaran lainnya.

Pengertian Keputusan Pembelian

Tjiptono (2002) mendefinisan

keputusan pembelian adalah sebuah proses

dimana konsumen akan mengenali apa

Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi (BISE)

Vol.1 No. 1 Tahun 2013

71

masalahnya, mencari informasi mengenai

produk atau merk tertentu dan mengevaluasi

seberapa baik masing-masing alternative

tersebut dapat memecahkan masalahnya,

yang kemudian mengarah kepada keputusan

pembelian.

Berdasarkan definisi diatas bahwa

keputusan pembelian merupakan suatu

kegiatan individu yang secara langsung

terlibat dalam mendapatkan barang yang

diinginkannya, kegiatan tersebut meliputi

mengenal masalahnya, pencarian informasi

mengenai produk atau merk tertentu dan

mengevaluasi seberapa baik masing-masing

alternative tersebut dapat memecahkan

masalahnya, yang kemudian mengarah

kepada keputusan pembelian.

Model Perilaku Konsumen Model perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian menurut Kotler &

Armstrong dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1

Model perilaku konsumen

Pemasaran Dan Rangsangan

Lain

Kotak Hitam

Pembeli

Respons

Pembeli

Pemasaran Rangsangan

Lain

Produk

Harga

Tempat

Promosi

Ekonomi

Teknologi

Politik

Budaya

Karakteristik pembeli

Proses keputusan

pembeli

Pilihan produk

Pilihan merek

Pilihan penyalur

Waktu pembelian

Jumlah pembelian

Sumber : Kotler & Armstrong (2008:158)

Berdasarkan gambar diatas model perilaku konsumen dalam melakukan keputusan

pembelian dibagi menjadi tiga yaitu: (1) Pemasaran dan rangsangan lain, (2) Kotak hitam

pembeli dan (3) Respons pembeli.

Tahap-Tahap Proses Pengambilan Keputusan

Gambar 2

Proses Keputusan Pembelian

Sumber : Morissan, 2010: 86

Gambar tersebut menunjukan bagaimana proses pengambilan keputusan pembelian

suatu produk yang mencakup sejumlah tahapan yang biasanya dilalui konsumen ketika akan

melakukan pembelian. Konsumen melewati lima tahap dalam proses pengambilan keputusan,

tahapan tersebut meliputi: pengenalan masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif,

keputusan pembelian, dan evaluasi pasca pembelian.

Saiz Wantini*, Trisno Martono dan Aniek Hindrayani (Pengaruh Bauran Pemasaran

Terhadap Keputusan Pembelian Emping Mlinjo Di Kelurahan Ngadirejo Kecamatan

Kartasura”

72

Kerangka Berfikir Teoritis

Gambar 3

Kerangka berfikir

Perumusan Hipotesis:

H1 : Ada pengaruh variabel produk

(product) terhadap keputusan

pembelian emping mlinjo Di

Kelurahan Ngadirejo Kartasura.

H2 : Ada pengaruh variabel harga (price)

terhadap keputusan pembelian

emping mlinjo Di Kelurahan

Ngadirejo Kartasura.

H3 : Ada pengaruh variabel tempat

(place) terhadap keputusan

pembelian emping mlinjo Kelurahan

Ngadirejo Kartasura.

H4 : Ada pengaruh variabel promosi

(promotion) terhadap keputusan

pembelian emping mlinjo Di

Kelurahan Ngadirejo Kartasura.

H5 : Ada pengaruh variabel bauran

pemasaran (produk, harga, tempat

dan promosi) terhadap keputusan

pembelian emping mlinjo Di

Kelurahan Ngadirejo Kartasura

secara simultan

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode deskriptif, jenis

penelitian yaitu penelitian kuantitatif dengan

menggunakan analisis regresi ganda.

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui

fakta sejauh mana variabel bauran pemasaran

berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Populasi dalam penelitian ini adalah

konsumen Kerajinan Emping Mlinjo

Ngadirejo Kartasura.

Jumlah sampel dalam penelitian ini di

tentukan dengan menggunakan rumus dari

Roscoe dalam Sugiyono (2009) yaitu “Bila

dalam penelitian akan melakukan analisis

dengan multivariate (korelasi atau regresi

ganda), maka jumlah anggota sampel

minimal 10 kali dari jumlah variabel yang

diteliti” (hlm. 90). Jumlah variabel dalam

penelitian ini yaitu 4 variabel bebas bauran

pemasaran (marketing mix) yang terdiri dari

produk (product), harga (price), tempat

(place), dan promosi (promotion) dan 1

H1

H2

Keputusan

Pembelian (Y)

H3

H4

H5

Produk (product) (X1)

Harga (price) (X2)

Tempat (place) (X3)

Promosi (promotion) (X4)

Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi (BISE)

Vol.1 No. 1 Tahun 2013

73

variabel terikat yaitu keputusan pembelian.

Sehingga jumlah variabel sebanyak 5

(variabel bebas dan variabel terikat) maka

jumlah anggota sampel = 20 x 5 = 100

sampel. Peneliti memilih angka 20 karena

didalam penentuan sampel menggunakan

rumus Roscoe tidak ada batasan maksimum

sehingga peneliti diberi hak untuk

menggunakan angka diatas batas minimum

(10). Teknik pengambilan sampel

menggunakan sampling incidental.

Teknik Pengambilan Data

Teknik pengambilan data

menggunakan observasi dan angket. Jenis

observasi yang digunakan yaitu observasi

sistematis karena pengamat mempersiapkan

dan membatasi kerangka yang diamati

sebagai pedoman dalam melakukan

observasi. Angket yang digunakan didalam

penelitian ini yaitu berupa angket tertutup

dan langsung, sedangkan untuk mengungkap

variabel-variabel yang mempengaruhi

kinerja pengukuran menggunakan skala

interval berdasarkan skala likert yaitu skor

yang digunakan 1 – 5.

Validitas Instrumen

Uji Validitas

Uji validitas Instrumen diperoleh dari

hasil tryout yang dilakukan pada 30

responden. Perhitungan validitas instrumen

penelitian ini adalah menggunakan SPSS For

Windows melalui korelasi product moment

dari Karl Pearson (pearson correlation).

Menurut Sugiono (2010) Instumen dikatakan

valid apabila nilai korelasi (pearson

correlation) adalah positif dan lebih besar

dari 0,3. Berdasarkan hasil pehitungan

validitas instrumen 28 item pernyataan telah

dinyatakan valid karena nilai korelasinya

positif dan lebih besar dari r tabel (0,361).

Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas Instrumen diperoleh

dari hasil tryout yang dilakukan pada 30

responden. Perhitungan Reliabilitas

instrumen penelitian ini adalah

menggunakan SPSS For Windows melalui

nilai Cronbach’s Alpha pada tabel reliability

statistics. Menurut Priyatno (2008)

menyatakan bahwa “Suatu instrumen dapat

dikatakan reliabel apabila memiliki nilai

Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6” (hlm.

26). Berdasarkan hasil perhitungan

reliabilitas diketahui bahwa semua variabel

memiliki nilai cronbach’s alpha lebih dari

0,6 sehingga dapat dinyatakan bahwa semua

variabel adalah reliabel.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Hipotesis

Data yang digunakan di dalam penelitian ini

telah memenuhi Uji Persyaratan Analisis

yaitu (1) Multikolinearitas, (2)

Heteroskedastisitas, (3) Normalitas, (4)

Autokorelasi dan (5) Linearitas.

Analisis Regresi Ganda

Sugiyono (2010) ”Analisis regresi

ganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti

bermaksud meramalkan bagaimana keadaan

(naik turunnya) variabel dependen

(kriterium), bila dua atau lebih variabel

independen sebagai faktor prediktor

dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya)”

(hlm. 275). Y = a + β1X1 + β2X2 + β3X3

+ β4X4

Keterangan

Y = Keputusan pembelian

X1 = Produk (Product)

X2 = Harga (price)

X3 = Tempat (place)

X4 = Promosi (Promotion)

β = koefisien regresi

e = error

Saiz Wantini*, Trisno Martono dan Aniek Hindrayani (Pengaruh Bauran Pemasaran

Terhadap Keputusan Pembelian Emping Mlinjo Di Kelurahan Ngadirejo Kecamatan

Kartasura”

74

Tabel 3. Koefisien Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardize

d

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 3,036 1,956 1,552 0,124

PRODUK 0,293 0,075 0,301 3,889 0,000

HARGA 0,248 0,048 0,413 5,150 0,000

TEMPAT 0,123 0,055 0,176 2,228 0,028

PROMOSI 0,120 0,057 0,160 2,096 0,039

a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN

Sumber: data primer yang diolah (2013)

Berdasarkan tabel coefficients di atas, maka

persamaan regresi yang diperoleh adalah

sebagai berikut: Y= 3,036 + 0,293 X1+

0,248 X2 + 0,123 X3 + 0,120 X4

Keterangan

Y : Keputusan Pembelian

X1 : Produk

X2 : Harga

X3 : Tempat

X4 : Promosi

Berdasarkan persamaan regresi tersebut

dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

1) Konstanta / intersep sebesar 3,036 secara

matematis menyatakan bahwa jika nilai

variabel bebas X1, X2, X3 dan X4 sama

dengan nol maka nilai Y adalah 3,036.

2) Koefisien regresi variabel produk (X1)

sebesar 0,293 artinya produk

mempunyai pengaruh yang positif

terhadap variabel keputusan pembelian.

Sedangkan koefisien 0,293 berarti

bahwa peningkatan satu-satuan variabel

produk dengan asumsi variabel bebas

lainnya konstan akan menyebabkan

kenaikan keputusan pembelian sebesar

0,293.

3) Koefisien regresi variabel harga (X2)

sebesar 0,248 artinya Harga mempunyai

pengaruh yang positif terhadap variabel

keputusan pembelian. Sedangkan

koefisien 0,248 berarti bahwa

peningkatan satu-satuan variabel harga

dengan asumsi variabel lainnya konstan

akan menyebabkan kenaikan keputusan

pembelian sebesar 0,248.

4) Koefisien regresi variabel tempat (X3)

sebesar 0,123 artinya tempat mempunyai

pengaruh yang positif terhadap variabel

keputusan pembelian. Sedangkan

koefisien 0,123 berarti bahwa

peningkatan satu-satuan variabel tempat

dengan asumsi variabel lainnya konstan

akan menyebabkan kenaikan keputusan

pembelian sebesar 0,123.

5) Koefisien regresi variabel promosi (X4)

sebesar 0,120 artinya Harga mempunyai

pengaruh yang positif terhadap variabel

keputusan pembelian. Sedangkan

koefisien 0,120 berarti bahwa

peningkatan satu-satuan variabel

promosi dengan asumsi variabel lainnya

konstan akan menyebabkan kenaikan

keputusan pembelian sebesar 0,120.

Uji signifikasi parameter individual (Uji

Statistik t)

Uji t digunakan untuk menguji secara

parsial masing-masing variabel. Dengan

menggunakan SPSS hasil uji t dapat dilihat

pada tabel coefficients pada kolom sig

(significance). Jika probabilitas nilai t atau

signifikansi <0,05, maka dapat dikatakan

Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi (BISE)

Vol.1 No. 1 Tahun 2013

75

bahwa terdapat pengaruh antara variabel

bebas terhadap variabel terikat. Atau jika

probabilitas nilai t atau signifikansi > 0,05,

maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat

pengaruh yang signifikan masing-masing

variabel bebas terhadap variabel terikat.

Tabel 4. Coefficients

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 3,036 1,956 1,552 0,124

PRODUK 0,293 0,075 0,301 3,889 0,000

HARGA 0,248 0,048 0,413 5,150 0,000

TEMPAT 0,123 0,055 0,176 2,228 0,028

PROMOSI 0,120 0,057 0,160 2,096 0,039

a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN

Sumber: data primer yang diolah (2013)

Pengaruh Produk Terhadap Keputusan

Pembelian

Hasil uji t menunjukan bahwa nilai t

hitung > t tabel (3,889 > 1,985). Tabel

distribusi t dicari pada α=0,05 dengan df 95

(n-k-1 atau 100-4-1), dan nilai probabilitas

produk (X1) adalah 0,000. Nilai probabilitas

ini lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan

Ha diterima, sehingga terdapat pengaruh

yang positif dan signifikan secara parsial

antara variabel produk (X1) terhadap

variabel keputusan pembelian (Y).

Penelitian ini telah berhasil

membuktikan bahwa produk berpengaruh

terhadap keputusan pembelian. Hasil ini

sesuai dengan pendapat Belch & Belch

dalam Morissan (2010) bahwa “Consumers

look beyond the reality of the product and is

ingredients” (hlm. 76). Berdasarkan

pernyataan tersebut maka didalam

memutuskan pembelian konsumen juga akan

mempertimbangkan aspek-aspek, seperti

kualitas, merek, kemasan, dan bahkan

perusahaan yang berada dibelakang suatu

produk.

Pengaruh Harga Terhadap Keputusan

Pembelian

Hasil uji t menunjukan bahwa nilai t

hitung > t tabel (5,150 > 1,985). Tabel

distribusi t dicari pada α=0,05 dengan df 95

(n-k-1 atau 100-4-1) dan nilai probabilitas

harga (X2) adalah 0,000. Nilai probabilitas

ini lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak

dan Ha diterima, sehingga terdapat pengaruh

yang positif dan signifikan secara parsial

antara variabel Harga (X2) terhadap variabel

keputusan pembelian (Y).

Penelitian ini telah berhasil

membuktikan bahwa harga berpengaruh

terhadap keputusan pembelian. Hasil ini

sesuai dengan pendapat Tjiptono, (2008) di

dalam peranan harga salah satunya yaitu

“Harga memainkan peranan penting bagi

konsumen dalam penjualan ritel, ada segmen

pembeli yang sangat sensitif terhadap faktor

harga (menjadikan harga menjadi satu-

satunya pertimbangan membeli produk)”

(hlm. 471). Pendapat tersebut diperkuat

dengan dimensi strategik harga menurut

Tjiptono, (2008) yaitu “Harga merupakan

determinan utama permintaan” (hlm. 167),

Berdasarkan hukum permintaan (the law of

demand), besar kecilnya harga memengaruhi

kuantitas produk yang dibeli konsumen.

Pengaruh Tempat Terhadap Keputusan

Pembelian

Hasil uji t menunjukan bahwa nilai t

hitung > t tabel (2,228 > 1,985). Tabel

Saiz Wantini*, Trisno Martono dan Aniek Hindrayani (Pengaruh Bauran Pemasaran

Terhadap Keputusan Pembelian Emping Mlinjo Di Kelurahan Ngadirejo Kecamatan

Kartasura”

76

distribusi t dicari pada α=0,05 dengan df 95

(n-k-1 atau 100-4-1) dan nilai probabilitas

tempat (X3) adalah 0,028. Nilai probabilitas

ini lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan

Ha diterima, sehingga terdapat pengaruh

yang positif dan signifikan secara parsial

antara variabel tempat (X3) terhadap variabel

keputusan pembelian (Y).

Penelitian ini telah berhasil

membuktikan bahwa tempat berpengaruh

terhadap keputusan pembelian. Hasil ini

sesuai dengan pendapat Swastha (2002)

lokasi merupakan berbagai kegiatan yang

dilakukan oleh perusahaan untuk menjadikan

produknya dapat diperoleh dan tersedia bagi

konsumen dan juga sesuai dengan pendapat

dari Tjiptono (2008) “Elemen bauran

pemasaran tempat (place) sering diartikan

sebagai saluran distribusi, merupakan

serangkaian partisipan organisasional yang

melakukan semua fungsi yang dibutuhkan

untuk menyampaikan produk atau jasa dari

penjual ke pembeli akhir” (hlm. 588).

Pengaruh Promosi Terhadap Keputusan

Pembelian

Hasil uji t menunjukan bahwa nilai t

hitung > t tabel (2,096 > 1,985). Tabel

distribusi t dicari pada α=0,05 dengan df 95

(n-k-1 atau 100-4-1) dan nilai probabilitas

promosi (X4) adalah 0,039. Nilai

probabilitas ini lebih kecil dari 0,05, maka

Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga

terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

secara parsial antara variabel promosi (X4)

terhadap variabel keputusan pembelian (Y).

Hasil penelitian ini telah berhail

membuktikan bahwa promosi berpengaruh

terhadap keputusan pembelian. Hasil ini

sesuai dengan pendapat Shimp, (2003) salah

satu fungsi dari iklan sebagai alat

komunikasi pemasaran yaitu persuading

(mempersuasi) yang dimaksud dengan

mempersuasi yaitu mampu membujuk

pelanggan untuk mencoba produk dan jasa

yang diiklankan atau dikomunikasikan.

Uji Signifikasi simultan (uji statistik F)

Uji F digunakan untuk mengetahui

variabel bebas secara bersama-sama

mempunyai pengaruh secara signifikan

terhadap variabel terikat. Atau untuk

mengetahui apakah model regresi dapat

digunakan untuk memprediksi variabel

terikat atau tidak. Signifikan berarti

hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk

populasi. Tingkat signifikansi menggunakan

a = 5% atau 0,05 (Priyatno, 2008:82).

Uji F digunakan untuk mengetahui

variabel bebas secara bersama-sama

mempunyai pengaruh secara signifikan

terhadap variabel terikat.

Tabel 5. ANOVA

ANOVAb

Model

Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 97,675 4 24,419 21,027 0,000a

Residual 110,325 95 1,161

Total 208,000 99

a. Predictors: (Constant), PROMOSI, TEMPAT, PRODUK, HARGA

b. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN

Sumber: data primer yang diolah (2013)

Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi (BISE)

Vol.1 No. 1 Tahun 2013

77

Hasil uji F menunjukan bahwa nilai

probabilitas dalam kolom Sig tabel ANOVA

adalah 0,000, dimana nilai ini lebih kecil dari

0,05. Maka bisa disimpulkan bahwa Ho

ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat

pengaruh yang signifikan antara variabel

bauran pemasaran (produk, harga, tempat

dan promosi) secara bersama-sama terhadap

variabel keputusan pembelian emping

mlinjo Kelurahan Ngadirejo Kartasura.

Penelitian ini telah berhasil

membuktikan bahwa terdapat pengaruh

antara variabel bauran pemasaran yang

terdiri dari produk, harga, tempat dan

promosi secara bersama-sama terhadap

keputusan pembelian. Hasil ini sesuai

dengan pendapat Kotler & Armstrong,

(2008) yang menyebutkan bahwa rangsangan

pemasaran yang terdiri dari produk, harga,

tempat dan promosi dapat menjangkau dan

memberi informasi serta masuk dan mampu

mendorong konsumen melakukan keputusan

pembelian.

Koefisien determinasi (adjusted R Square)

Uji ini bertujuan untuk menentukan

proporsi atau presentase total variasi dalam

variable terikat yang diterangkan variable

bebas secara bersama-sama. Menggunakan

adjusted R Square karena dalam regresi ini

menggunakan lebih dari dua variable bebas.

Dengan menggunakan SPSS hasil

perhitungan adjusted R2 dapat dilihat pada

output Model Summary. Pada kolom

adjusted R2 dapat diketahui berapa

prosentase yang dapat dijelaskan oleh

variabel-variabel bebas terhadap variabel

terikat. Dan sisanya dipengaruhi atau

dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang

tidak dimasukan dalam model penelitian ini.

Tabel 6. Summary

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 0,685a 0,470 0,447 1,078 1,748

a. Predictors: (Constant), PROMOSI, TEMPAT, PRODUK, HARGA

b. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN

Sumber: data primer yang diolah (2013)

Berdasarkan hasil perhitungan pada

model summary diperoleh angka R square

adalah sebesar 0,470. Hal ini berarti 47%

keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh

keempat variabel bauran pemasaran yaitu

produk, harga, tempat dan promosi.

Sedangkan sisanya (100% - 47% = 53%)

dijelaskan oleh faktor-faktor yang lain.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis statistik

untuk menguji hipotesis yang telah dilakukan

dengan analisis regresi linier berganda dan

pembahasan analisis data, maka dapat

diambil kesimpulan bahwa (1) Hasil Uji T

dapat diketahui bahwa terdapat pengarauh

produk, harga, tempat dan promosi secara

parsial terhadap keputusan pembelian

emping mlinjo Di Kelurahan Ngadirejo

Kartasura (2) Hasil uji F menunjukan bahwa

terdapat pengaruh yang signifikan antara

variabel bauran pemasaran (produk, harga,

tempat dan promosi) secara bersama-sama

terhadap variabel keputusan pembelian

kerajinan emping mlinjo Kelurahan

Ngadirejo Kartasura.

Implikasi yang dapat dikemukakan

dalam penelitian ini adalah Hasil dari

penelitian ini membuktikan bahwa bauran

pemasaran yang terdiri dari produk, harga,

tempat dan promosi mampu mempengaruhi

keputusan pembelian, sehingga strategi

bauran pemasaran yang sudah diterapkan

perlu dikembangkan agar dapat menarik

konsumen untuk melakukan pembelian.

Dengan mengembangkan bauran pemasaran

diharapkan tujuan dari strategi pemasaran

dapat dicapai oleh UKM emping mlinjo

Saiz Wantini*, Trisno Martono dan Aniek Hindrayani (Pengaruh Bauran Pemasaran

Terhadap Keputusan Pembelian Emping Mlinjo Di Kelurahan Ngadirejo Kecamatan

Kartasura”

78

Kelurahan Ngadirejo Kartasura, adapun

tujuan dari strategi pemasaran yaitu

memberikan kepuasan maksimum kepada

pelanggan, dan mendapatkan laba

maksimum bagi perusahaan. Laba

maksimum yang di terima oleh perusahaan

dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban

finansial perusahaan serta digunakan untuk

kelangsungan hidup perusahaan.

Berdasarkan hasil penelitian dapat

disarankan kepada UKM emping mlinjo Di

Kelurahan Ngadirejo. (1) Mempertahankan

kualitas produk yang dihasilkan dan

memperbaiki kemasan produk agar

semenarik mungkin, dengan menambahkan

nama usaha, merek, label halal, nomor ijin

kesehatan, nomor telepon dan desain

kemasan dibuat secara unik sehingga

kemasan produk tidak saja berfungsi sebagai

wadah pembungkus produk namun juga

dapat dijadikan alat promosi. (2)

Memberikan potongan harga bagi pembeli

yang membeli emping mlinjo dalam partai

besar. (3) Persediaan emping mlinjo di lokasi

usaha harus selalu tersedia sehingga

memudahkan konsumen untuk memperoleh

emping mlinjo Di Kelurahan Ngadirejo. (4)

Menambah media promosi dengan membuat

kartu nama, mencantumkan identitas usaha

di kemasan produk dan menyebarkan

informasi melalui media internet.

Saran bagi peneliti lain yaitu

penelitian ini hanya meneliti pengaruh

bauran pemasaran yang terdiri dari produk,

harga, tempat, dan promosi terhadap

keputusan pembelian. Dan hasil dari

penelitian ini telah diketahui bahwa 47%

keputusan pembelian kerajinan emping

mlinjo Kelurahan Ngadirejo dipengaruhi

oleh bauran pemasaran dan 53% di

pengaruhi oleh faktor lain yang tidak diikut

sertakan dalam penelitian ini. Berdasarkan

model keputusan pembelian yang

diterangkan oleh Kotler dan Armstrong

(2008:158) terdapat 2 rangsangan yang

mempengaruhi keputusan pembelian yaitu

rangsangan dari segi pemasaran yang berupa

bauran pemasaran dan rangsangan lain di

luar pemasaran yaitu ekonomi, teknologi,

politik dan budaya. Rangsangan pemasaran

telah diteliti dalam penelitian ini, diharapkan

penelitian berikutnya dapat meneliti

rangsangan lain diluar pemasaran yaitu

ekonomi, teknologi, politik dan budaya.

Sehingga dapat diketau faktor mana yang

paling dominan mempengaruhi keputusan

pembelian.

DAFTAR REFERESI

Anonim. (2010). Budidaya Tanaman

Melinjo. Diperoleh 2 Februari 2013

dari http://cerianet.agriculture.

blogspot.com.

David W.Cravens. 1996. Pemasaran

Strategis. Edisi keempat jilid 2. Alih

bahasa: Lina Salim,M.B.A. Jakarta:

Erlangga.

Harini. 2008. Dasar-dasar Pemasaran.

Surakarta: UNS Perss.

Kotler & Armstrong. 2006. Prinsip-prinsip

Pemasaran. Alih Bahasa: Bob Sabran

Edisi keduabelas. jilid 1. Jakarta:

Erlangga.

Kotler & Armstrong. 2006. Prinsip-prinsip

Pemasaran. Alih Bahasa: Bob Sabran

Edisi keduabelas. Jilid 2. PT

Jakarta: Erlangga.

Kotler & Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip

Pemasaran. Alih Bahasa: Bob

Sabran.Edisi ketigabelas. Jilid 1.

Jakarta: Erlangga.

Kotler & Armstrong. 2008. 2008. Prinsip-

prinsip Pemasaran. Alih Bahasa:

Bob Sabran.Edisi ketigabelas. Jilid 2.

Jakarta: Erlangga.

Morissan. 2010. Periklanan “Komunikasi

Pemasaran Terpadu”. Jakarta:

Kencana.

Swastha, B & T. Hani Handoko.2002.

Manajemen Pemasaran: Analisa

Perilaku Konsumen. Yogyakarta:

BPFE.

Priyatno, D. 2008. Mandiri Belajar SPSS

(Statistic Product and Service

Solution). Yogyakarta:Mediacom.

Jurnal Pendidikan Bisnis dan Ekonomi (BISE)

Vol.1 No. 1 Tahun 2013

79

Shimp, Terence A. 2003. Periklanan

Promosi. Jilid I. Jakarta: Erlangga.

Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian.

Bandung: Alfabeta

Tjiptono F, Gregorius Chandra, Dadi

Adriana. 2008. Pemasaran Srategik..

Jogjakarta: Andi Offset.

Yolla Vilanti Utami, Dkk. 2010. Analisis

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap

Keputusan Pembelian Bedak Padat

Merek Pixy Pada Konsumen Wanita Di

Pekanbaru. Jurnal 2005.