i(ompas -...

2
Bagl sebagian besar anak muda masa kini, mendapat gelar S-l saja dirasa enggak cukup. Supaya punya "nilai jual" yang lebih tinggi di tengah ketatnya persaingan dunia kerja, mayoritas anak muda merasa perlu melanjutkan kuliah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. I(OMPAS Selasa o Rabu o Kamis 0 Jumat o Sabtu 0 Minggu 45 20 21 67 22 8 9 10 11 23 24 25 26 12 13 14 15 27 28 ~ 30 31 eMar OApr OJun OJul 0 Ags OSep OOkt ONov ODes OMei dan waktu yang tercurah untuk urusan keluarga. Alasan lain, "faktor U" alias faktor umur. Me- reka merasa sudah terlalu tua untuk belajar lagi. Mereka eng- gan untuk memulai lagi bersen- tuhan dengan dunia pendidikan formal. mudian melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Sedikitnya 62 persen res- ponden dalam jajak pendapat ini yang menyuarakan pendapat ter- sebut. Mayoritas responden ber- alasan bahwa titel alias gelar yang tinggi belum tentu bisa dijadikan pegangan kalau kita tak punya pengalaman kerja yang cukup. Alih-alih mendapat pekerjaan yang sesuai dengan modal gelar yang sudah diraih, banyak lu- lusan S-2 tetap harus memulai kariernya dari nol dengan meng- gunakan standar gelar S-l-nya Tetapi kalau melihat sisi yang lain, tuntutan berbeda dihadapi oleh mereka yang berkarier di dunia 'akademisi, Salah seorang emikian salah satu kesimpul- an yang berha- sil ditarik dari hasil jajak pen- dapat Litbang Kompas yang digelar pekan lalu (23-26/3/ 2011).Surveija- . jak pendapat ini dilakukan untuk menghimpun opini masyarakat, khususnya pendapat anak muda, terkait mi- nat mereka melanjutkan pendi- dikan tinggi. Dari 1.127responden yang di- jaring tim Litbang Kompas, tak kurang dari 210 orang adalah anak muda alias mereka yang usianya di bawah 25 tahun. Bah- kan, tercatat ada 115 responden di antaranya yang berusia 17-21 tahun dan masuk dalam kategori usia mahasiswa Minat anak muda tampak cu- kup besar untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Lebih dari 70 persen dari responden yang usianya 17-21ta- hun menyampaikan minat me- reka untuk melanjutkan pendi- dikan ke tingkat yang lebih ting- . Kerja dulu? gI. Sementara itu, kebanyakan Seberapa penting sebenarnya responden yang tidak antusias melanjutkan kuliah itu? Mayo- untuk melanjutkan pendidikan ritas anak muda spontan men- ke jenjang yang lebih tinggi ada- jawab penting! Tetapi, kalau di- lah kelompok responden yang tanya, "Setelah lulus kuliah Svl, usianya sudah lebih dari 30 ta- sebaiknya langsung meneruskan hun. kuliah ke jenjang S-2 atau kerja Beragam alasan mereka, di an- dulu?" Ternyata sebagian besar taranya karena sudah berkelu- anakmudaberpendapatlulusku- arga, prioritas alokasi keuangan liah sebaiknya kerja dulu, ke- ~-- Kllplng Humaa Onpad 2011 responden yang diwawancarai Litbang Kompas, Ilwa Nuzul Rahma (26), me jadi salah satu contoh anak muda yang penuh semangat rnenuntut ilmu. Ilwa mengaku udah merasa mantap untuk ber arier di dunia akademisi sebagai dosen, Maka tidak heran kalau bagi Ilwa, gelar yang tinggi adalah sebuah ke- harusan. Untuk i ,setelah suk- ses meraih gelar S?f.janaekonomi di Universitas djajaran, Ilwa langsung mendaftar kuliah di program pascasarjana Ilmu Eko- nomi Universi Indonesia (VI). Begitu lulus S-2 saat Ilwa ber- usia 24 tahun, 'a lalu melan- jutkan studi ke jenjang doktoral

Upload: ledan

Post on 03-Mar-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: I(OMPAS - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/.../03/kompas-20110329-lanjuts2ataukerjadulu1.pdf · Supaya punya "nilai jual" yang lebih tinggi di tengah ketatnya ... dan waktu

Bagl sebagian besaranak muda masa kini,mendapat gelar S-l sajadirasa enggak cukup.Supaya punya "nilaijual" yang lebih tinggidi tengah ketatnyapersaingan dunia kerja,mayoritas anak mudamerasa perlumelanjutkan kuliahke jenjang pendidikanyang lebih tinggi.

I(OMPAS• Selasa o Rabu o Kamis 0 Jumat o Sabtu 0 Minggu4 520 21

6 722

8 9 10 1123 24 25 26

12 13 14 1527 28 ~ 30 31

eMar OApr OJun OJul 0 Ags OSep OOkt ONov ODesOMei

dan waktu yang tercurah untukurusan keluarga. Alasan lain,"faktor U" alias faktor umur. Me-reka merasa sudah terlalu tuauntuk belajar lagi. Mereka eng-gan untuk memulai lagi bersen-tuhan dengan dunia pendidikanformal.

mudian melanjutkan pendidikanke jenjang berikutnya.

Sedikitnya 62 persen res-ponden dalam jajak pendapat iniyang menyuarakan pendapat ter-sebut. Mayoritas responden ber-alasan bahwa titel alias gelar yangtinggi belum tentu bisa dijadikanpegangan kalau kita tak punyapengalaman kerja yang cukup.Alih-alih mendapat pekerjaan

yang sesuai dengan modal gelaryang sudah diraih, banyak lu-lusan S-2 tetap harus memulaikariernya dari nol dengan meng-gunakan standar gelar S-l-nya

Tetapi kalau melihat sisi yanglain, tuntutan berbeda dihadapioleh mereka yang berkarier didunia 'akademisi, Salah seorang

emikian salahsatu kesimpul-an yang berha-sil ditarik darihasil jajak pen-dapat LitbangKompas yangdigelar pekanlalu (23-26/3/2011).Surveija-

. jak pendapat inidilakukan untuk menghimpunopini masyarakat, khususnyapendapat anak muda, terkait mi-nat mereka melanjutkan pendi-dikan tinggi.

Dari 1.127 responden yang di-jaring tim Litbang Kompas, takkurang dari 210 orang adalahanak muda alias mereka yangusianya di bawah 25 tahun. Bah-kan, tercatat ada 115 respondendi antaranya yang berusia 17-21tahun dan masuk dalam kategoriusia mahasiswa

Minat anak muda tampak cu-kup besar untuk melanjutkanpendidikan ke tingkat yang lebihtinggi. Lebih dari 70 persen dariresponden yang usianya 17-21ta-hun menyampaikan minat me-reka untuk melanjutkan pendi-dikan ke tingkat yang lebih ting-. Kerja dulu?gI.Sementara itu, kebanyakan Seberapa penting sebenarnya

responden yang tidak antusias melanjutkan kuliah itu? Mayo-untuk melanjutkan pendidikan ritas anak muda spontan men-ke jenjang yang lebih tinggi ada- jawab penting! Tetapi, kalau di-lah kelompok responden yang tanya, "Setelah lulus kuliah Svl,usianya sudah lebih dari 30 ta- sebaiknya langsung meneruskanhun. kuliah ke jenjang S-2 atau kerjaBeragam alasan mereka, di an- dulu?" Ternyata sebagian besar

taranya karena sudah berkelu- anakmudaberpendapatlulusku-arga, prioritas alokasi keuangan liah sebaiknya kerja dulu, ke-~--

Kllplng Humaa Onpad 2011

responden yang diwawancaraiLitbang Kompas, Ilwa NuzulRahma (26), me jadi salah satucontoh anak muda yang penuhsemangat rnenuntut ilmu.

Ilwa mengaku udah merasamantap untuk ber arier di duniaakademisi sebagai dosen, Makatidak heran kalau bagi Ilwa, gelaryang tinggi adalah sebuah ke-harusan. Untuk i ,setelah suk-ses meraih gelar S?f.janaekonomidi Universitas djajaran, Ilwalangsung mendaftar kuliah diprogram pascasarjana Ilmu Eko-nomi Universi Indonesia(VI).Begitu lulus S-2 saat Ilwa ber-

usia 24 tahun, 'a lalu melan-jutkan studi ke jenjang doktoral

Page 2: I(OMPAS - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/.../03/kompas-20110329-lanjuts2ataukerjadulu1.pdf · Supaya punya "nilai jual" yang lebih tinggi di tengah ketatnya ... dan waktu

(S-3) pada program studi yangsama di UI. Sekarang Ilwa tengahsibuk menyelesaikan disertasi.

Contoh lain adalah Muham-mad Fariz (23) yang sedang me-nyelesaikan tesis untuk meraihgelar magister manajemen diUniversitas Gadjah Mada. Farizmernilih melanjutkan kuliah be-gitu dia hilus S-1 dari UniversitasBina Nusantara, Jakarta

Menurut Fariz, sebetulnyaorang lebih baik bekerja dulusupaya punya pengalaman, barukemudian melanjutkan kuliahuntuk memantapkan karier.Tetapi Fariz memutuskan lang-sung mengambil pendidikan S-2atas dorongan orangtuanya

"Mumpung ada kesempatan,kenapa enggak dimanfaatkan se-baik-baiknya?" ujar Fariz.

MeningkatFenomena maraknya minat

untuk melanjutkan ke jenjangpendidikan yang lebih tinggitampak dari jumlah mahasiswabaru yang tercatat di sejumlahuniversitas di Indonesia. Kalaukita simak data dari KementerianPendidikan Nasional, jelas sekalitergambar peningkatan minatmasyarakat untuk melanjutkanpendidikan ke tingkat yang lebihtinggi.

Jumlah pendaftar perguruantinggi, baik di jenjang S-I, S-2,maupun S-3, melonjak cukup sig-nifikan selama beberapa tahunterakhir. Begitu juga jumlah lu-lusan pada setiap jenjang pen-didikan tersebut.

Memang, data tersebut cumasebatas menunjukkan kuantitasatau paparan berbasis jumlah.Ilustrasi lewat angka-angka se-macam ini tidak dengan ser-ta-merta menggambarkan: kua-litas dan daya saing lulusan lem-baga perguruan tinggi di negeriini.

Meskipun begitu, gambaransoal meningkatnya minat ma-syarakat untuk meraih pendidik-an tinggi cukup memberi sema-ngat positif dalam memandangmasa depan bangsa ini. Semakinbanyak masyarakat yang berpen-didikan tinggi, berarti makin be-sar potensi sumber daya manusiaberkualitas untuk membangunbangsa menjadi lebih baik di ma-sa inendatang.

(SUWARDlMAN/LITBANG KOMPAS)