investment review pabrik semen instan mortar utama di kawasan industri medan (kim) 3 di kecamatan...

13

Upload: vutu

Post on 07-Apr-2018

224 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

INVESTMEDAN Info Mini – OKTOBER 2017

INVESTMENT REVIEW Oktober 2017

Danau Toba merupakan salah satu prioritas Pemerintah dalam pengembangan kawasan wisata di Indonesia. Dalam upaya untuk mencapai target 1 juta wisatawan mancanegara pada tahun 2019, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Kementerian Pariwisata menawarkan proyek investasi senilai 2,3 miliar dolar AS di Danau Toba pada gelaran Regional Investment Forum (RIF) di Padang, 15-17 Oktober 2017 yang lalu.

Perkembangan industri pariwisata Danau Toba nantinya akan memberikan dampak positif terhadap dunia usaha di Kota Medan. Apakah terhadap bisnis di sektor jasa wisata seperti perjalanan wisata, penginapan, transportasi dan hiburan, hingga bisnis di sektor perdagangan untuk kebutuhan sandang-pangan, souvenir maupun komoditi lain yang mungkin menjadi target para wisatawan sembari berlibur. Walau pun Bandara Silangit sudah dapat langsung menyambut para turis, namun daya tarik Medan dan kawasan wisata di sekitar seperti Karo dan Langkat diyakini tetap menjadi pilihan wisatawan mancanegara dalam paket kunjungannya ke Sumatera Utara.

Momentum investasi terlihat semakin tepat pada tahun-tahun mendatang dengan semakin membaiknya tingkat kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia, khususnya di bidang investasi. Bank Dunia (World Bank) baru-baru ini merilis peringkat kemudahan berusaha (ease of doing business) dimana Indonesia naik 19 peringkat menjadi posisi 72 yang pada tahun lalu masih berada di peringkat 91. Peringkat ini tentunya tak terlepas dari penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang mulai berjalan rapi di tingkat pusat hingga kabupaten/kota, termasuk DPMPTSP Kota Medan sendiri. Kepala BKPM Thomas Lembong optimis bahwa peringkat Indonesia akan naik lagi setelah menerapkan tanda tangan digital dan pemanfaatan teknologi dalam proses perizinan.

Untuk meningkatkan pelayanan dan fasilitas di sejumlah infrastruktur transportasi, Kementerian Perhubungan telah mengundang investor untuk ikut mengelola beberapa bandara dan pelabuhan di Indonesia. Selain meningkatkan kualitas pelayanan, investasi di sektor ini akan lebih menghemat penggunaan APBN.

Kabar menarik perkembangan investasi di Medan datang tepat di penghujung bulan Oktober, yaitu diresmikannya pabrik semen instan mortar utama di Kawasan Industri Medan (KIM) 3 di Kecamatan Medan Labuhan. Saint-Gobain Asia-Pasific menggelontorkan dana sebesar 125,6 miliar rupiah melalui PT Cipta Mortar Utama untuk mendirikan pabrik semen instan pertama di Sumatera. Bagi Saint-Gobain Asia-Pasific, ini adalah pabrik ketiganya di Indonesia setelah Cibitung dan Gresik yang total ketiganya memproduksi sekitar 180.000 ton semen per tahun.

Momentum investasi akan semakin terjaga dengan proyeksi ketersediaan energi listrik di masa mendatang dimana Indonesia dan Qatar telah sepakat melakukan kerjasama meliputi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) untuk kawasan Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) senilai 800 juta dolar AS. Proyek ini akan menggunakan gas alam cair (liquefied natural gas) Indonesia sebagai pasokan utamanya. (*)

Bidang Promosi Penanaman Modal

INVESTMEDAN Info Mini – OKTOBER 2017

TARGET DAN REALISASI PMA DAN PMDN DI KOTA MEDAN TRIWULAN I-III TAHUN 2017

Perkembangan Realisasi Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Kota Medan sampai dengan Triwulan III (Januari-September) 2017 menembus angka Rp 3,16 triliun atau meningkat sebesar 192 % dari periode yang sama di tahun 2016 yaitu Rp 1,08 triliun. Sedangkan Penanaman Modal Asing (PMA) meningkat lebih pesat yaitu sebesar US$ 260,28 juta atau naik 386 % dibanding periode yang sama di tahun 2016 yakni US$ 53,54 juta. Realisasi investasi tersebut (PMDN 51 proyek dan PMA 124 proyek) tercatat menyerap tenaga kerja sebanyak 2.778 orang.

Kontribusi realisasi investasi PMDN Kota Medan menempati peringkat pertama sebagai penyumbang realisasi investasi Sumatera Utara yaitu sebesar 37,9 %, sedangkan untuk PMA berada pada peringkat ke-2 sebesar 28,1 % dibawah Deli serdang (29,1 %).

Capaian target RPJMD Kota Medan Tahun 2016-2021 sampai dengan Triwulan III Tahun 2017 untuk nilai realisasi PMDN dan PMA juga menampilkan angka yang menjanjikan. Dari target realisasi PMDN yang ditetapkan untuk Tahun 2017 sebesar Rp 5,24 triliun, capaian telah mencapai Rp 3,16 triliun atau 60,3 % sedangkan PMA melebihi target yang ditetapkan sebesar US$ 68,09 juta dengan capaian US$. 260,28 juta yang berarti mencapai 382 % dari target.

Sektor PMA paling berkontribusi di Kota Medan pada periode Januari-September 2017 adalah Listrik, Gas dan Air sebesar US$ 190,10 juta diikuti sektor Industri Makanan US$ 42,90 juta dan sektor industri mineral non logam US$ 13,84 juta. Sedangkan untuk PMDN di dominasi oleh Sektor Konstruksi sebesar Rp 1,11 triliun, sektor Industri Makanan Rp 1,03 triliun dan Sektor Industri Kimia Dasar, Barang Kimia dan Farmasi Rp 511,77 miliar.

Bidang Promosi Penanaman Modal

INVESTMEDAN Info Mini – OKTOBER 2017

Grafik Realisasi PMA s/d Triwulan III 2017

Grafik Realisasi PMDN s/d Triwulan III 2017

0

50

100

150

200

250

300

PMA dalam US$ Juta

Realisasi 2016 Target 2017 Realisasi 2017

0

1

2

3

4

5

6

PMDN dalam Rp Triliun

Realisasi 2016 Target 2017 Realisasi 2017

Bidang Promosi Penanaman Modal

INVESTMEDAN Info Mini – OKTOBER 2017

Grafik Realisasi PMA s/d Triwulan III 2017 Berdasarkan Sektor Usaha

Grafik Realisasi PMDN s/d Triwulan III 2017 Berdasarkan Sektor Usaha

Sumber: Bidang Pengolahan Data, Perencanaan dan Pengembangan

020406080

100120140160180200

PMA dalam US$ Juta

Listrik, Gas dan Air Industri Makanan Industri Mineral Non Logam

0

0,2

0,4

0,6

0,8

1

1,2

PMDN dalam Rp Miliar

Konstruksi

Industri Makanan

Industri Kimia Dasar, Barang Kimia, dan Farmasi

Bidang Promosi Penanaman Modal

INVESTMEDAN Info Mini – OKTOBER 2017

Proyek Pariwisata Ditawarkan ke Investor Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Kementerian Pariwisata menawarkan proyek pariwisata di tiga destinasi prioritas senilai 2,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp 39 triliun dalam Regional Investment Forum (RIF) yang berlangsung di Padang, Sumatera Barat, 15-17 Oktober 2017. Ketiga destinasi prioritas tersebut adalah Danau Toba di Sumatera Utara, Borobodur di Jawa Tengah, dan Tanjung Kelayang di Kepulauan Bangka Belitung.

Kepala BKPM Thomas Lembong menjelaskan, tiga destinasi prioritas itu ditawarkan karena telah memiliki proyek-proyek yang siap. ’’Danau Toba memiliki lima proyek dengan nilai proyek 2,3 miliar dollar AS,” ujar Lembong dalam pembukaan RIF di Padang, Senin (16/10) pagi. Turut hadir dalam acara itu Menteri Pariwisata Arief Yahya, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara, Staf Ahli Bidang Investasi dan Pengembangan Infrastruktur Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Prahoro Yulijanto Nurtjahyo, dan Gubernur Sumbar Irwan Prayitno.

Adapun Borobudur memiliki 10 proyek dengan nilai proyek mencapai 562 juta dollar AS. Di Tanjung Kalayang terdapat dua proyek bernilai 60 juta dollar AS. Menurut Thomas, selain tiga destinasi prioritas itu, terdapat lima destinasi pariwisata lainnya yang juga ditawarkan dalam RIF karena memiliki prospek yang positif untuk dikembangkan. Lima destinasi itu adalah Tanjung Lesung (Banten), Kepulauan Seribu (DKI Jakarta), kawasan Mandeh dan Gunung Padang (Sumbar), dan kawasan Bromo Tengger Semeru (Jawa Timur).

RIF 2017 Padang diikuti ratusan investor dan 86 di antaranya berasal dari 17 negara. Para investor berasal dari real estat, hotel dan properti, sektor energi, infrastruktur, serta jasa penerbangan.

Arief Yahya menilai, investasi diperlukan bagi sektor pariwisata. Hal itu tidak hanya menunjukkan kepercayaan dunia usaha terhadap pertumbuhan yang dicapai oleh sektor pariwisata, tetapi juga dapat menjadi daya dukung di tengah persaingan negara-negara untuk menarik wisatawan. Hingga semester 1-2017, nilai investasi di sektor pariwisata mencapai 929 juta dollar AS atau 3,67 persen dari total investasi nasional, meningkat dari investasi pada 2013, yaitu 602 juta dollar AS.

Momentum tepat

Mirza menambahkan, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mengundang investor ke Indonesia karena prospek ekonomi makro kondusif dan stabil, didukung oleh perbaikan iklim investasi yang terus terjadi. Irwan Prayitno berharap, RIF bisa berdampak positif terhadap perbaikan infrastruktur pariwisata di Sumbar.

Deputi Pemasaran Mancanegara Kementerian Pariwisata I Gede Pitana di Jakarta menuturkan, pemerintah terus melakukan promosi destinasi prioritas Danau Toba sebagai upaya meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara hingga 1 juta orang pada 2019.

Sumber: Kompas

Bidang Promosi Penanaman Modal

INVESTMEDAN Info Mini – OKTOBER 2017

BKPM: Persaingan Merebut Ranking Tinggi Kemudahan Berbisnis Sengit

MedanBisnis - Jakarta. Bank Dunia atau World Bank baru saja merilis peringkat kemudahan berusaha (ease of doing business/eodb) terbaru. Dalam laporan Bank Dunia, Indonesia menduduki peringkat 72 atau naik 19 peringkat dari 91 tahun lalu.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengungkapkan, persaingan mendongkrak peringkat kemudahan berusaha dengan negara lain ke depan akan semakin ketat. Pasalnya, negara lain pun agresif melakukan perbaikan iklim usahanya untuk menarik investor.

"Jadi persaingan dari negara lain untuk peningkatan atau 'berantem' atau 'berebutan' untuk meraih ranking tinggi EODB ini sengit," ujar Lembong. "Namun ini 3 tahun terakhir perlu diapresiasi, rekan-rekan ekonomi, Pak Bambang, BKPM, semua lembaga dan kementerian, teamwork paling penting," tutup Lembong.

Dia menambahkan, BKPM berupaya meningkatkan kemudahan berusaha di Indonesia ke level yang lebih baik lagi. Salah satu caranya dengan menerapkan tanda tangan digital untuk mempercepat perizinan.

"Pertama adalah memulai usaha bisnis, jadi di samping mendorong digital signature, kedua saya semakin optimistis setelah menghadiri konferensi notaris internasional diselenggarakan Asosiasi Notaris Indonesia, saya semakin nyaman bahwa profesi notaris semakin modern dan merangkul teknologi digital. Untuk online atau digitalkan akta-akta atau prosedur yang memerlukan notarisas," ujar Lembong di Kemenko Perekonomian, Jakarta Pusat, Rabu (1/11). Selain itu, izin mendirikan bangunan juga dipercepat dengan pemanfaatan teknologi. Kemudian, proses penyelesaian sengketa di dunia usaha juga bisa semakin baik.

"Sudah dimulai diskusi informal dengan Pemda DKI untuk menggunakan teknologi digital untuk mempercepat izin bangunan. Kemudian terkahir, saya tetap mau mengkapitalisasi momentum yang sangat baik, dari MA dan pengadilan untuk terus memperbaiki dan menjaga momentum yang baik," ujar Lembong. (dtf)

Bidang Promosi Penanaman Modal

INVESTMEDAN Info Mini – OKTOBER 2017

Pabrik Semen Instan Berinvestasi Rp 125 Miliar Hadir di KIM3

General Delegate Chairman Saint-Gobain Asia-Pacific, Javier Gimeno saat memberikan penjelasan tentang semen instan yang diproduksi anak perusahannya PT Cipta Portar Utama, Selasa (31/10/2017), di Hotel JW

Marriott, Medan. (junita sianturi)

Medanbisnisdaily.com - Medan. Untuk mendukung pembangunan ramah lingkungan, PT Cipta Mortar Utama meresmikan pabrik semen instan mortar utama (MU) di Kawasan Industri Medan (KIM) 3, Jalan Pulau Saparua 2 Kavling C3, Kelurahan Tangkahan, Kecamatan Medan Labuhan, Medan, Selasa (31/10/2017).

Investasi pabrik semen instan pertama di Sumatera ini berkisar 8 juta Euro atau Rp 125,6 miliar.

"Kapasitas pabrik ketiga di Indonesia setelah di Cibitung, Jawa Barat dan di Gresik Jawa Timur ini berkisar 180.000 ton per tahun," kata General Delegate Chairman Saint-Gobain Asia-Pacific, Javier Gimeno dalam konversi pers sebelum peresmian pabrik dilakukan di Hotel JW Marriott, Medan.

Menurut Javier, PT Cipta Mortar Utama yang bernaung di bawah bendera Saint-Gobain ini, lebih mengutamakan mutu dan kenyamanan serta keamanan si pengguna yang lebih ramah lingkungan dibanding semen konvensional.

"Memang harganya lebih mahal dibanding semen konvensional dengan selisih harga antara 20% - 25%. Tetapi semen MU lebih efesien dan ramah lingkungan. Penggunaannya tidak lagi menggunakan pasir. Sehingga menghemat waktu dan tenaga kerja," kata dia.

Dikatakannya, memang penggunaan semen MU di Indonesia masih tergolong rendah berkisar 5%, di Sumatera berkisar satu sampai dua persen dan di Jakarta berkisar 15%.

Bidang Promosi Penanaman Modal

INVESTMEDAN Info Mini – OKTOBER 2017

Tetapi sebagai perusahaan yang sudah berdiri sejak tahun 1665 ini optimis semen MU bisa meningkatkan pasarnya di Indonesia dari yang ada selama ini.

"Di Indonesia PT Cipta Mortar Utama berdiri tahun 1996, tetapi tahun 2011 di akuisisi oleh perusahaan Saint-Gobain," jelasnya.

Kapasitas pabrik ketiga ini, kata Javier, memang lebih kecil dibanding dua pabrik terdahulunya. Untuk pabrik di Cibitung berkisar 360.000 ton per tahun, sedangkan pabrik yang di Gresik berkisar 200.000-an ton.

"Untuk pabrik di KIM 3 ini ada berkisar 100-an orang jumlah tenaga kerja yang terserap. Tetapi jumlah itu akan bertambah seiring dengan beroperasinya pabrik ini," kata dia lagi.

Reporter JUNITA A SIANTURI

Bidang Promosi Penanaman Modal

INVESTMEDAN Info Mini – OKTOBER 2017

E-commerce Jadikan Produk Indonesia Lebih Mudah Mendunia Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong menyatakan kegiatan ekonomi saat ini, termasuk di dalamnya investasi, lebih mengarah pada e-commerce atau transaksi berbasis online.

Lembong menambahkan, kegiatan e-commerce sangat menguntungkan produk Indonesia untuk dikenal di pasar dunia dengan sangat mudah.

“Dengan e-commerce, produk dan jasa kita bisa diglobalkan, diinternasionalkan dengan sangat mudah,” kata Lembong dalam Seminar Trade, Tourism, Investment, di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis 12 Oktober 2017.

Lembong menuturkan, kemudahan tersebut dibuktikan dengan cara pemasaran produk atau jasa yang hanya tinggal dipasangkan atau di-upload pada satu laman atau media sosial tanpa harus menawarkan dengan datang ke negara yang menjadi tujuan pemasaran.

Dia mengungkapkan, dengan kekuatan teknologi informasi berbasis internet, maka menjadi keuntungan bagi pelaku e-commerce untuk memasarkan produknya dengan mudah.

“Dengan sekali pasang laman di Facebook (FB), Instagram (IG), internet langsung bisa dilihat oleh dua miliar orang di dunia. Internet jadikan dunia enggak kenal batas,” jelas mantan Menteri Perdagangan ini.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara (57 tahun) optimistis nilai e-commerce Indonesia bisa mencapai USD130 miliar di 2020 atau menjadi 10 kali lipat lebih dalam waktu lima tahun.

Bicara e-commerce di Indonesia, nilainya belum besar. Di 2014 totalnya baru USD12 miliar. Kalau dibandingkan dengan Amerika yang sudah USD300 miliar, atau bahkan Tiongkok yang sudah USD430 miliar, Indonesia masih jauh. Namun, tentunya ada kenaikan setiap tahunnya.

Sumber: Metrotvnews.com

Bidang Promosi Penanaman Modal

INVESTMEDAN Info Mini – OKTOBER 2017

Perusahaan Qatar Investasi Proyek Listrik dan Gas Rp 13,5 T di RI

MedanBisnis - Jakarta. Indonesia dan Qatar menjalin kerja sama dalam bidang energi. Kesepakatan kerja sama antara Indonesia dan Qatar meliputi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Sumbagut dan fasilitas penyimpanan dan regasifikasi terapung (floating storage regasification unit/FSRU) dengan total US$ 1 miliar atau sekitar Rp 13,5 triliun.

Hal ini disampaikan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar di Kantor Sraf Presiden, Jakarta Pusat, Senin (23/10/2017).

"Pada Kamis malam Nebras Power dengan PJB (PT Pembangkitan Jawa Bali) US$ 1 miliar," kata Arcandra.

Arcandra menjelaskan, dari total kesepakatan US$ 1 miliar, US$ 800 juta di antaranya digunakan untuk membangun PLTGU Sumbagut I. Sedangkan US$ 200 juta sisanya untuk FSRU.

Kerja sama ini juga memungkinkan pengembang mengimpor gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) jika harganya lebih rendah dari 14,5% dari harga minyak mentah Indonesia (Indonesia crude price/ICP).

Dalam kesepakatan tersebut, harga LNG dari Qatar sebesar 14% dari ICP. Akan tetapi Arcandra lebih mengutamakan pasokan gas dari dalam negeri.

"LNG dalam negeri tetap diutamakan. Namun demikian kalau memang dibutuhkan dari luar negeri diperbolehkan harganya masuk 14,5% ICP," kata Arcandra. (dtc)

Bidang Promosi Penanaman Modal

INVESTMEDAN Info Mini – OKTOBER 2017

Kemenhub Ajak Swasta Kelola Pelabuhan dan Bandara

MedanBisnis - Jakarta. Dalam upaya tingkatkan pelayanan dan fasilitas di sejumlah infrastruktur transportasi di bandara maupun pelabuhan di Indonesia, Kementerian Perhubungan secara bertahap akan bekerja sama dengan swasta untuk pengelolaannya. Saat ini Kemenhub juga telah mengundang investor yang tertarik untuk ikut mengelola sejumlah pelabuhan dan bandara tersebut.

Kerjasama tersebut menggunakan skema pemanfaatan barang milik negara (aset) dan kerjasama operasional.

"Tidak ada penjualan aset atau pengalihan aset negara dalam kerjasama tersebut. Semua aset tetap dikuasai negara," tegas Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulis Jumat (13/10).

"Kita undang investor baik dalam maupun luar negeri untuk turut mengelola pelabuhan dan bandara untuk bekerjasama bukan dilimpahkan tapi kerjasama, dengan harapan supaya kompetensi keahlian swasta ini bisa meningkatkan kualitas pelayanan di pelabuhan dan bandara-bandara tersebut," sambung dia.

Selain untuk meningkatkan fasilitas di pelabuhan dan bandara, Menhub berharap kerjasama pengelolaan ini dapat menghemat anggaran yang bersumber dari APBN.

"Kita harapkan paling tidak APBN yang bisa diefisienkan kurang lebih Rp 500 miliar sampai dengan Rp 1 triliun, dari 30-an pelabuhan dan bandara," sebut dia.

Lebih lanjut dikatakan Menhub, saat ini tercatat terdapat dua pelabuhan yang telah dilakukan kerjasama pemanfaatan (KSP) yaitu Pelabuhan Sintete dan Pelabuhan Probolinggo, serta dua pelabuhan telah ditandatangani MoU untuk selanjutnya proses KSP, yaitu Pelabuhan Waingapu dan Pelabuhan Bima.

Menhub menargetkan tahun 2017 terdapat sedikitnya 15 pelabuhan dan bandara yang dikerjasamakan pengelolaannya ke swasta.

Menhub meyakini pelabuhan dan bandara yang dikerjasamakan pengelolaannya akan dapat mendatangkan keuntungan bagi pihak pengelola,

"Pelabuhan dan bandara yang sudah ada tersebut akan dikelola secara profesional dan jelas selain meningkat pelayanan juga mendatangkan keuntungan berupa peningkatan pendapatan negara," ungkapnya.

Selain itu penggunaan anggaran negara untuk biaya operasional maupun biaya pegawai akan berkurang dan di sisi lain biaya modal untul investasi menjado porsi BUMN, BUMD atau BUMS yang mengelola sehingga APBN dapat digunakan untu pengembangan bandara dan pelabuhan di daerah daerah terpencil, perbatasan dan rawan bencana demikian dijelaskan Budi Karya Sumadi.

Bidang Promosi Penanaman Modal

INVESTMEDAN Info Mini – OKTOBER 2017

Adapun 20 pelabuhan yang sudah dan akan dikerjasamakan dengan swasta diantaranya Pelabuhan Probolinggo, Pelabuhan Sintete, Pelabuhan Bima, Pelabuhan Waingapu, Pelabuhan Tanjung Wangi, Pelabuhan Badas, Pelabuhan Kalabahi, Pelabuhan Tenau Kupang, Pelabuhan Ende, Pelabuhan Lembar, Pelabuhan Manokwari, Pelabuhan Bitung, Pelabuhan Ternate, Pelabuhan Pantoloan, Pelabuhan Parepare, Pelabuhan Kendari, Pelabuhan Biak, Pelabuhan Fakfak, Pelabuhan Sorong, dan Pelabuhan Merauke.

Sedangkan 11 bandara yang diusulkan dikerjasamakan dengan swasta diantaranya Bandara Komodo Labuan Bajo, Bandara Radin Inten II Lampung, Bandara Sentani Jayapura, Bandara Juwata Tarakan, Bandara Mutiara SIS Al-Jufri Palu, Bandara Maimun Saleh Sabang, Bandara FL Tobing Sibolga, Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu, Bandara Hananjoeddin Tanjung Pandan, Bandara Syukuran Aminudin Luwuk, dan Bandara Blimbingsari Banyuwangi. (dtf)

Bidang Promosi Penanaman Modal