investigasi korupsi di sektor pengadaan barang/jasa

29
Indonesia Corruption Watch Investigasi Korupsi di Sektor Pengadaan Barang/jasa Agus Sunaryanto Divisi Investigasi Indonesia Corruption Watch

Upload: domani

Post on 06-Jan-2016

132 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Investigasi Korupsi di Sektor Pengadaan Barang/jasa. Indonesia Corruption Watch. Agus Sunaryanto Divisi Investigasi Indonesia Corruption Watch. Urgensi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Investigasi Korupsi di Sektor Pengadaan Barang/jasa

Indonesia Corruption Watch

Investigasi Korupsi di Sektor Pengadaan Barang/jasa

Agus SunaryantoDivisi Investigasi

Indonesia Corruption Watch

Page 2: Investigasi Korupsi di Sektor Pengadaan Barang/jasa

Urgensi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Merupakan tanggungjawab pemerintah untuk memastikan Berjalannya program pembangunan yang telah direncanakan

Merupakan tanggungjawab pemerintah untuk memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat

Merupakan tanggung jawab pemerintah untuk memberdayakan perekonomian (konteks dunia usaha)

Page 3: Investigasi Korupsi di Sektor Pengadaan Barang/jasa

Kerawanan dalam Pengadaan Kajian Bank Dunia kebocoran APBN dari sektor

pengadaan barang dan jasa untuk publik sebesar 30-50 persen

MantanMenteri BUMN Soegiharto pernah memperkirakan jika 80% korupsi dan berbagai penyelewengan yang terjadi di BUMN adalah di sektor pengadaan barang dan jasa

Sepanjang berdirinya KPK tidak kurang 50 perkara yang terkait penyimpangan pengadaan barang dan jasa pemerintah di mana menyebabkan kerugian negara 35 persen atau sekitar Rp176,5 triliun jika menggunakan perkiraan total belanja 327 triliun pada tahun 2010 (Tumpak Hatorangan)

Pada tahun 2012, sekitar 70-80 persen kasus korupsi yang ditangani KPK terkait dengan pengadaan barang dan jasa

Page 4: Investigasi Korupsi di Sektor Pengadaan Barang/jasa

Persoalan•Sistem Pengadaan barang/jasa secara

konvensional tidak lagi mampu menjawab kebutuhan akan efisiensi, efektifitas, transparansi, akuntabilitas dan persaingan usaha yang sehat.

•Sehingga memunculkan berbagai penyimpangan dalam berbagai bentuk, Konflik kepentingan, suap, pengaturan spesifikasi tender (persekongkolan), konflik antar pengusaha favoritisme pemenang kontrak, Penunjukan langsung, penurunan kualitas barang maupun penggelembungan harga barang, dll.

Page 5: Investigasi Korupsi di Sektor Pengadaan Barang/jasa

Korupsi Birokrasi dalam Pengadaan

• Korupsi Birokrasi adalah tindakan untuk mendapatkan keuntungan pribadi/kelompok/kroni yang dilakukan oleh birokrasi berkaitan dengan pelaksanaan fungsi birokrasi.

• Korupsi Birokrasi terkait erat dan tidak bisa dipisahkan dengan korupsi politik. (birokrasi mudah dipengaruhi oleh politisi).

Page 6: Investigasi Korupsi di Sektor Pengadaan Barang/jasa

Korupsi Pengadaan Sebagai bagian dari Korupsi Politik

• Korupsi Politik adalah penyelewengan kekuasaan yang dilakukan oleh politisi untuk keuntungan pribadi dengan tujuan melanggengkan kekuasaan atau peningkatan kesejahteraan

• Politisi secara alamiah berusaha untuk mempertahankan dan memperbesar kekuasaan dan otoritasnya.

• Kekuasaan dan otoritas politik digunakan untuk memberikan peluang dan meningkatkan posisi bisnis, sementara keuntungan yang diperoleh dari bisnis tersebut dipergunakan untuk memperluas pengaruh dalam politik. Hubungan erat antara politik dan bisnis ini menghasilkan kelompok yang disebut politico-business.

Page 7: Investigasi Korupsi di Sektor Pengadaan Barang/jasa

Indikasi Korupsi dalam Pengadaan•Tender tertutup.•Panitia tender tidak transparan atau

dokumen tender sulit didapatkan•Tidak ada ruang/mekanisme partisipasi

dan kontrol publik.•Konfirmasi harga penawaran (tidak

adanya standar harga).

Page 8: Investigasi Korupsi di Sektor Pengadaan Barang/jasa

Jaminan hukum atas peran serta masyarakat• Adanya regulasi yang mendorong masyarakat ikut serta

mengantisipasi/memberantas tindak pidana korupsi :1. UU 31/99 jo 20/2001 (pasal 41) tentang peran serta masyarakat2. UU No 13 tahun 2006 tentang perlindungan saksi dan korban3. UU No 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik4. SK Bareskrim No : B/345/III/2005 agar seluruh kapolda

mendahulukan penanganan kasus korupsi dibandingkan laporan pencemaran nama baik.

5. PP 71/2000 tentang tatacara pelaksanaan peran serta masyarakat dalam pemberantasan tindak pidana korupsi.

6. Ratifikasi Konvensi UNCAC

8

www.antikorupsi.org

Page 9: Investigasi Korupsi di Sektor Pengadaan Barang/jasa

Apa Itu Investigasi

•Secara Sederhana didefinisikan sebagai upaya pembuktian

•Upaya pencarian dan pengumpulan data, informasi dan temuan lainnya untuk mengetahui kebenaran – atau bahkan kesalahan- sebuah fakta.

•Melakukan kegiatan investigatif sebenarnya lebih dari sekedar mengumpulkan ribuan data atau temuan di lapangan. Tetapi juga kembali menyusun berbagai informasi yang berakhir dengan kesimpulan atas rangkaian temuan dan susunan kejadian

Page 10: Investigasi Korupsi di Sektor Pengadaan Barang/jasa

Tujuan Investigasi

•Setiap kegiatan investigasi harus memiliki tujuana. Memberhentikan manajemenb. Melindungi reputasi karyawan yang tidak bersalahc. Menemukan dokumen yang relevand. Menemukan aset yang digelapkane. Memastikan institusi publik terbebas dari penjarahanf. mengidentifikasi saksi dan korbang. Menemukan bukti hukum untuk pangadilam

Page 11: Investigasi Korupsi di Sektor Pengadaan Barang/jasa

Kasus Apa yang Bisa di Investigasi ?• Investigasi dilakukan untuk mengungkap fakta yang

merugikan- masyarakat umum (publik) baik secara langsung maupun tidak

•Persoalan yang menyangkut kepentingan bersama dan cukup masuk akal mempengaruhi kehidupan sosial mayoritas masyarakat umum

•Adanya indikasi bahwa pihak-pihak tertentu mencoba untuk menyembunyikan kejanggalan dari hadapan publik

•Dalam Konteks korupsi harus ada indikasi yang memenuhi unsur korupsi

www.antikorupsi.org

Page 12: Investigasi Korupsi di Sektor Pengadaan Barang/jasa

Membongkar sindikasi dan jaringan informasi tertutup.Biasanya, kejahatan (korupsi) dilakukan oleh sindikasi (jaringan) dan dilakukan diruang remang-remang (tertutup).

Memakan waktu yang cukup lama.Investigasi biasanya membutuhkan waktu yang tdak cepat.

Dibutuhkan kemampuan khusus.Investigator perlu menguasai teknik investigasi agar memperoleh kisah sukses dalam kegiatan investigasinya.

12

Kasus Apa yang Bisa di Investigasi ?

www.antikorupsi.org

Page 13: Investigasi Korupsi di Sektor Pengadaan Barang/jasa

Bagaimana cara memulainya ?

• Memiliki informasi awal untuk memulai investigasi Laporan audit BPK, laporan masyarakat pemberitaan media massa Gejala Sosial yang Muncul di masyarakat.

• Memiliki jaringan/kontak person yang memadai untuk menggali informasi lanjutan.

• Memiliki peta persoalan tentang kasus yang akan diinvestigasi.

• Mengetahui secara umum kerangka hukum dari TPK.

www.antikorupsi.org

Page 14: Investigasi Korupsi di Sektor Pengadaan Barang/jasa

Tahap InvestigasiTahap awala. Adanya Petunjuk Awalb. Investigasi Pendahuluan (Riset Awal)c. Pembentukan Hipotesisd. Pencarian dan Pendalaman Literature. Wawancara dengan Sumber Ahli dan pakarf. Pelacakan Dokumen

www.antikorupsi.org

Page 15: Investigasi Korupsi di Sektor Pengadaan Barang/jasa

Tahap InvestigasiTahap Keduaa. Pengamatan langsung dilapanganb. Pengorganisasian Berkasc. Wawancara lebih lanjutd. Pengorganisasian data dan faktae. Penulisan laporanf. Pemeriksaan ulang atas faktag. Pemeriksaan atas kemungkinan pencemaran nama baik

www.antikorupsi.org

Page 16: Investigasi Korupsi di Sektor Pengadaan Barang/jasa

Catatan Penting

a. Kuasai Ketentuan Umum Yang Berlaku Pada Kasus Yang

Kita Investigasi (UU, Keppres, PP, Perda, Dll)b. Libatkan Pakar/Ahli Yang Sukarela Mau

Membantu dan mengembangkan Kasusc. Kuasai Masalah Yang Terkait Dengan Kasus

(Modus, Jenis Korupsi, Aturan Main)d. Susun Alur Sederhana Untuk Memudahkan

Pemahaman Kasus

www.antikorupsi.org

Page 17: Investigasi Korupsi di Sektor Pengadaan Barang/jasa

Memahami karakteristik Penegak Hukum• Kasus yang bisa ditangani (Mis ; KPK) :

- Pasal 11 UU 30/2002 a. Melibatkan aparat penegak hukum, penyelenggara negara, dan orang lain yang ada kaitannya dengan tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh aparat penegak hukum atau penyelenggara negara; b. Mendapat perhatian yang meresahkan masyarakat; c. Menyangkut kerugian negara paling sedikit Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah)

- Pasal 40 UU 30/2002 KPK tidak berwenang mengeluarkan surat perintah

penghentian penyidikan dan penuntutan dalam perkara

tindak pidana korupsi.

17

www.antikorupsi.org

Page 18: Investigasi Korupsi di Sektor Pengadaan Barang/jasa

7 Klasifikasi Korupsi

Sumber: UU 31/1999 jo 20/2001

KORUPSIKORUPSI

11

66

22

33

44

77

55

Konflik Kepentinga

n

Merugikan Keuangan Negara

Suap

Perbuatan Curang

Penggelapan dalam Jabatan

Gratifikasi

Pemerasan

www.antikorupsi.org

Page 19: Investigasi Korupsi di Sektor Pengadaan Barang/jasa

Klasifikasi Korupsi19

NoKlasifikasi tindak pidana

korupsiPasal yang digunakan

1 Kerugian keuangan negara Pasal 2 dan pasal 3

2 Suap – menyuap Pasal 5 ayat (1) huruf a dan b, Pasal 13, Pasal 5 ayat (2), Pasal 12 huruf a, b, c dan d, Pasal 11, Pasal 6 ayat 1 huruf a dan b, Pasal 6 ayat 2

3 Penggelapan dalam jabatan

Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10 huruf a, b dan c

4 Pemerasan Pasal 12 huruf e, g dan f5 Perbuatan curang Pasal 7 ayat 1 huruf a, b, c

dan d, Pasal 7 ayat 2, pasal 12 huruf h

6 Benturan kepentingan dalam pengadaan Pasal 12 huruf i

7 Gratifikasi Pasal 12 B jo. Pasal 12 C

Page 20: Investigasi Korupsi di Sektor Pengadaan Barang/jasa

Tindak Pidana “Turunan” 20

NoTindak pidana lain yang berkaitan dengan tindak

pidana korupsiPasal yang digunakan

1 Merintangi proses pemeriksaan perkara korupsi

Pasal 21

2 Tidak memberi keterangan dan memberi keterangan yang tidak benar

Pasal 22 jo. pasal 28

3 Bank yang tidak mememberikan keterangan rekening tersangka

Pasal 22 jo. Pasal 29

4 Saksi atau ahli yang tidak memberi keterangan atau member keterangan palsu

Pasal 22 jo. Pasal 35

5 Orang yang memegang rahasia jabatan tidak member keterangan atau member keterangan palsu

Pasal 22 jo. Pasal 36

6 Saksi yang membuka identitas pelapor

Pasal 24 jo. Pasal 31

www.antikorupsi.org

Page 21: Investigasi Korupsi di Sektor Pengadaan Barang/jasa

Alat Bukti Yang Sah

Menurut KUHP :•Dokumen Petunjuk•Keterangan Saksi•Keterangan Ahli•Surat•Keterangan Terdakwa

www.antikorupsi.org

Page 22: Investigasi Korupsi di Sektor Pengadaan Barang/jasa

Konskuensi

Laporan kasus korupsi harus memenuhi unsur dan dokumen pendukung adanya Tindak Pidana Korupsi

PERHATIKAN !!!

Dokumen yang tebal bukan berarti bagus/berkualitas.

Kliping koran/media massa tidak dapat dikategorikan sebagai dokumen pendukung laporan kasus korupsi.

Audit BPK merupakan data pendukung bukan merupakan bahan alat bukti dalam pelaporan korupsi. (Kec ; Audit Investigatif)

Data pendukung ada, tidak ada analisis. Laporan kasus penuh dengan opini. Laporan tidak disusun secara sistematis Laporan tidak disertai analisis hukum

www.antikorupsi.org

Page 23: Investigasi Korupsi di Sektor Pengadaan Barang/jasa

Metode Praktis Investigasi

• Menggali selengkap mungkin silsilah Keluarga pemangku jabatan publik atau pun sahabat

• Menggali nama perusahaan, yayasan yang berkaitan dengan pejabat publik

• Memanfaatkan internet, dimana berbagai buku telepon, kantor registrasi perusahaan dan kamar dagang industri dapat diakses, untuk mendapatkan alamat, nama, profil perusahaan yang sedang diteliti

• Mengindentifikasi para broker, proxy dan kasir yang digunakan pejabat publik/ konglomerat dalam mengakumulasi modal serta bisnisnya.

• Mencari dan mempelajari akte notaris dan tambahan berita negara (TBN) dari berbagai yayasan dan perusahaan yang diasosiasikan dengan sang pejabat

• Memanfaatkan wishtleblowers• Memetakan aktor yang mungkin menjadi tameng dari berbagai

sindikat bisnis

www.antikorupsi.org

Page 24: Investigasi Korupsi di Sektor Pengadaan Barang/jasa

Persiapan Investigasi

Tahapan•Persiapan Pelaksanaan Investigasi•Persiapan Strategi•Pengamanan Investigator•Persiapan Peralatan Pendukung

www.antikorupsi.org

Page 25: Investigasi Korupsi di Sektor Pengadaan Barang/jasa

Persiapan Pelaksanaan Investigasi- Membentuk tim investigasi

- Koordinator, Investigator, Analis, Tim Kampanye

- Kuat fisik dan komitmen tinggi- Menjaga sikap dan tindakan

- Menjaga kerahasiaan- Menghindari konfrontasi- Chek n balance- Improvisasi- Buka mata dan Telinga- Merekam fakta yang ada dan relevan

www.antikorupsi.org

Page 26: Investigasi Korupsi di Sektor Pengadaan Barang/jasa

Persiapan Strategi- Memahami Peta Lokasi- Menyusun Rencana perjalanan

a. Faktor yang mungkin terjadi selama investigasib. Prioritas capaianc. Alternatif Antisipasid. Rencana lanjutan atas temuan

- Identitas penyamaran dan strategi pendukunga. Jurnalis/Wartawanb. Mahasiswac. Menjadi orang lokald. Penelitie. Pedagangf. Buruhg. Strategi pendukung ; membuat website, kartu nama, kop surat,

wawasan luas- Membangun kontak dengan orang dalam

www.antikorupsi.org

Page 27: Investigasi Korupsi di Sektor Pengadaan Barang/jasa

Pengamanan Investigator- Menghitung Potensi Resiko- Strategi Meminimalkan Resiko

a. konsisten dengan penyamaran yang dilakukanb. Tidak membawa assesoris yang mencurigakan

- Protokol Keamanana. Pastikan ketua tim memahami rencana dan setiap

langkah investigasib. Saling bertukar nomor kontakc. Jadwal komunikasid. Emergency Call (Kontak Darurat)e. Langkah penyelamatan

www.antikorupsi.org

Page 28: Investigasi Korupsi di Sektor Pengadaan Barang/jasa

Persiapan Peralatan Pendukung- Membuat daftar perlengkapan

a. Peta lokasib. Alat rekam/ gambarc. Alat rekam suarad. Alat navigasi dan Komunikasic. Alat bantu penyamarand. Alat tulis

- Peralatan cadangan

www.antikorupsi.org

Page 29: Investigasi Korupsi di Sektor Pengadaan Barang/jasa

TERIMA KASIH