b ina bangda korupsi di sektor perijinan dan investasi new

33
ALWIN FERRY, S.Kom, MM DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH KORUPSI DI SEKTOR PERIZINAN DAN INVESTASI

Upload: indonesia-anti-corruption-forum

Post on 22-Jun-2015

147 views

Category:

Government & Nonprofit


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: B ina bangda korupsi di sektor perijinan dan investasi new

ALWIN FERRY, S.Kom, MMDITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH

KORUPSI DI SEKTOR PERIZINAN DAN INVESTASI

Page 2: B ina bangda korupsi di sektor perijinan dan investasi new

Pelayanan Publik

Perizinan dan Non Perizinan

Kemudahan Investasi &

Pengembangan Ekonomi

Kesejahteraan Masyarakat

Peran Pemerintah

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Page 3: B ina bangda korupsi di sektor perijinan dan investasi new

Sesuai UU 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah, bahwa penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan : Pelayanan publik; Pemberdayaan masyarakat; Peran serta masyarakat; Daya saing daerah;

3

PEMERINTAHAN DAERAH

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Page 4: B ina bangda korupsi di sektor perijinan dan investasi new

URUSAN PEMERINTAHAN

KONKURENABSOLUT

1.PERTAHANAN2.KEAMANAN3.AGAMA4.YUSTISI

5. POLITIK LUAR NEGERI

6. MONETER & FISKAL

PILIHAN

Pertambangan, Perdagangan, dll.

Kes, Pendidik, PU, dll.

WAJIB

CATATAN:

Urusan yang berbasis ekosistem (Kehutanan, Pertambangan, Perkebunan,Kelautan dan Perikanan) menjadi kewenangan Provinsi yang sebagian hasilnya dibagikan ke Kab/Kota

Dibagi berdasarkan kriteria Eksternalitas, Akuntabilitas dan Efisiensi

URUSAN PEMERINTAHAN

UMUM

YAN DASAR NON YAN DASAR

S P M

4

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

126 Jenis Perizinan Pada 22 Sektor

Page 5: B ina bangda korupsi di sektor perijinan dan investasi new

KONDISI INDONESIA

1. Jumlah Penduduk : 237,6 Juta2. Penduduk Miskin (September

2012) : 28,59 Juta (11,66%)3. Pengangguran Tahun 2013 bln

februari : 5,92 % dibandingkan tahun lalu 6,32 %

4. Pertumbuhan Ekonomi Triwulan ± 5,78 %

5. IPAK (Indeks Perilaku Anti Korupsi Indonesia) Tahun 2013 : 3,63 dari skala 5

6. Jumlah Pengusaha 1,56 % dari Jumlah penduduk yang ditargetkan 5 %

7. Daya Saing Indonesia Urutan 38 dari 148 (World Economic Forum 2013-2014)

MEN

ING

KAT

INVESTMENT GRADE

Page 6: B ina bangda korupsi di sektor perijinan dan investasi new

URAIANNAMA NEGARA ASEAN

SINGAPURA MALAYSIA BRUNAI THAILAND INDONESIA PHILIPINA VIETNAM LAOS KAMBOJA MYANMAR

RANGKING 2 24 26 37 38 59 70 81 88 139INSTITUTION 3 29 25 78 67 79 98 63 91 141INFRATRUCTURE 2 29 58 47 61 96 82 84 101 141MACROECONOMIC ENVIROMENT 18 38 1 31 26 40 87 93 83 125

HEALT AND PRIMARY TRAINING 2 33 23 81 72 96 67 80 99 111

HIGHER EDUCATION AND TRAINING 2 46 55 66 64 67 95 111 116 139

GOOD MARKET EFFICIENCY 1 10 42 34 50 82 74 54 55 135

LABOR MARKET EFFICIENCY 1 25 10 62 103 100 56 44 27 98

FINANCIAL MARKET DEVELOPMENT 2 6 56 32 60 48 93 91 65 144

TECHNOLOGICAL READINESS 7 51 71 78 75 77 102 113 97 148

MARKET SIZE 34 26 131 22 15 33 36 122 92 79BUSINESS SOPHISTICATION 17 20 56 40 37 49 98 78 86 146

INNOVATION 9 25 59 66 33 69 76 68 91 143

PERINGKAT DAYA SAING GLOBAL 2013 S.D 2014 DARI 148 NEGARABERDASARKAN WORLD ECONOMIC FORUM

Page 7: B ina bangda korupsi di sektor perijinan dan investasi new

7

Indikator 2010 2011 2012 2013 2014

Peringkat Indonesia 122 121 129 128 120

- Starting a business 161 155 155 166 175

- Dealing with construction permit 61 60 71 75 88

- Registering property 95 98 99 98 101

- Employing worker 149 -- -- -- --

- Getting credit 113 116 126 129 86

- Protecting investor 41 44 46 49 52

- Paying taxes 126 130 131 131 137

- Trading across boders 45 47 39 37 54

- Enforcing contract 146 154 156 144 147

- Closing a business 142 142 -- -- --

- Getting electricity -- -- 161 147 121

PERBANDINGAN KEMUDAHAN BERUSAHA INDONESIA

Page 8: B ina bangda korupsi di sektor perijinan dan investasi new

8

Indicator 2009 2010 2011 2012 2013Starting a business 171 161 155 155 166- Procedur (number) 11 9 9 8 9- Time (days) 76 60 47 45 47- Cost (% of income per capita) 77.9 26.0 22.3 19,9 22.7- Minimum capital (% of income per capita) 74.2 59.7 53.1 46.6 42.0

Indicator 2009 2010 2011 2012 2013Starting a business 75 88 113 50 54- Procedur (number) 9 9 9 4 3- Time (days) 13 11 17 6 6- Cost (% of income per capita) 14.7 11,9 17.5 16.4 15.1- Minimum capital (% of income per capita) 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0

INDONESIA

MALAYSIA

PERBANDINGAN MEMULAI BERUSAHA INDONESIA DENGAN MALAYSIA

Page 9: B ina bangda korupsi di sektor perijinan dan investasi new

Faktor Penghambat Bisnis di Indonesia

Faktor-faktor Penghambat Persen (%)

Birokrasi berbelit-belit 15,4

Korupsi 14,2

Infrastruktur 8,7

Etika kerja buruh rendah 7,2

Regulasi buruh 6,8

Inflasi 5,8

Akses ke lembaga keuangan 5,4

Kebijakan selalu berubah 5,4

Regulasi mata uang asing 5,2

Regulasi pajak 5,1

Instabilitas pemerintah 5,0

Kriminal dan pencurian 4,3

Pekerja terdidik 4,1

Pajak 3,3

Kapasitas inovasi lemah 2,3

Layanan kesehatan buruk 2,0

Birokrasi

Korupsi

Problem mendasar

?

Page 11: B ina bangda korupsi di sektor perijinan dan investasi new

KONDISI PERIJINAN

1. Tidak ada kepastian hukum

2. Sistem dan prosedur tdk jelas

3. Persyaratan terlalu banyak

4. Proses berbelit-belit

5. Waktu lama tdk ada limit waktu

6. Mahal, bernuansa KKN dan pungli

7. Terkesan rigid dan tidak ramah

UU DASAR 1945UU 32 TAHUN 2004UU 25 TAHUN 2007

INPRES 3 TAHUN 2006

Kepastian hukum Penyederhanaan: singkat sisdur

dan persyaratan, percepatan waktu, murah dan ramah.

Adanya SKPD (OSS) SDM profesional.

IKLIM INVESTASIGLOBALISASI REFORMASI

MINATINVESTASI

MINATINVESTOR

Pelayanan Publik

LOW

UP

PROSESDEREGULASI

Page 12: B ina bangda korupsi di sektor perijinan dan investasi new

KEWEWENANGAN SATU ATAP

WEWENANG SATU ATAP

KantorPTSP

Rekomendasi

Tanda tangan Pengesahan

SKPDB

SKPDA

SKPDC

Pemohon

Page 13: B ina bangda korupsi di sektor perijinan dan investasi new

KEWEWENANG ½ PINTU

WEWENANG 1/2 PINTU

KantorPTSP

Rekomendasi

Tanda tangan Pengesahan

GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA

SKPDA

SKPDB

SKPDC

Ka. PTSP memohon TandatanganPemohon

Page 14: B ina bangda korupsi di sektor perijinan dan investasi new

KEWEWENANGAN 1 PINTU

WEWENANG SATU PINTU

Forum GabunganTIM TEKNIS

KantorPTSP

Dikoordinir Kepala PTSP

Berkas Penerbitan/ Penolakan IZIN

UndanganTim Teknis

Survei Lapangan; Berita Acara

Survei; Rekomendasi.

Tanda tangan Pengesahan

Pemohon

SKPDC

SKPDB

SKPDA

Page 15: B ina bangda korupsi di sektor perijinan dan investasi new

15

ALUR UTAMA PTSP

1. Lembaga PTSP merupakan operator yang mempunyai tugas untuk menerbitkan izin dan membatalkan izin bukan sebagai lembaga regulator yang menerbitkan kebijakan;

2. Perangkat Daerah yang secara teknis terkait PTSP berkewajiban dan bertanggungjawab untuk melakukan pembinaan teknis dan pengawasan atas pengelolaan perizinan dan non perizinan sesuai dengan bidang tugasnya.

3. Lingkup Tugas PTSP meliputi pemberian pelayanan atas semua bentuk pelayanan perizinan dan non Perizinan yang menjadi kewenangan daerah

Page 16: B ina bangda korupsi di sektor perijinan dan investasi new

KEBIJAKAN – KEBIJAKAN TERKAIT PELAYANAN PERIZINAN

Page 17: B ina bangda korupsi di sektor perijinan dan investasi new

Merupakan Pedoman, mengatur kisi-kisi dan tata cara membangun sistem pelayanan perijinan dan non perijinan yang baik, transparan, demokratis, efisien dan efektif serta sederhana, disesuaikan dengan kewenangan, tuntutan dan kebutuhan daerah.

Hakekat :

1. PTSP : kegiatan penyelenggaraan perijinan dan non perijinan yang proses pengelolaan perijinan dan non perijinan dari awal permohonan sampai pada terbit dokumen dilaksanakan di satu tempat;

2. Terjadi pelimpahan wewenang penandatanganan dokumen izin/non izin dari Kepala Daerah kepada Kepala PTSP;

3. Penyederhanaan :percepatan waktu, sisdur, persyaratan dan biaya.

PERMENDAGRI NOMOR 24 TAHUN 2006

Page 18: B ina bangda korupsi di sektor perijinan dan investasi new

PEMBENTUKAN KELEMBAGAAN PTSP

Pembentukan Pelayanan Perizinan, berpedoman pada :PP 41/2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah :

Pasal 471) Untuk meningkatkan dan keterpaduan pelayanan masyarakat di

bidang perizinan yang bersifat lintas sektor, gubernur/bupati/walikota dapat membentuk unit pelayanan terpadu.

2) Unit pelayanan terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan gabungan dari unsur-unsur perangkat daerah yang menyelenggarakan fungsi perizinan.

Permendagri Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Pedoman Organisasi Dan Tatakerja Unit Pelayanan Perijinan Terpadu di Daerah (tindak lanjut PP 41/2007).

Page 19: B ina bangda korupsi di sektor perijinan dan investasi new

19

INSTRUKSI MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 570/3203/SJ TANGGAL 29 AGUSTUS 2012

TENTANG PERCEPATAN PEMBERIAN IZIN DAN NON IZIN BERUSAHA

MENGINSTRUKSIKAN :

1. Pemerintah Daerah melakukan percepatan pemberian izin dan non izin berusaha di daerah melalui Lembaga Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

2. Pemerintah Daerah hanya memungut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah

3. Pemerintah Daerah melakukan percepatan pencabutan Peraturan Daerah yang bertentangan dengan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009

Page 20: B ina bangda korupsi di sektor perijinan dan investasi new

Retribusi Perizinan Tertentu (UU 28/2009)

1. Izin Mendirikan Bangunan

2. Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol

3. Izin Gangguan

4. Izin Trayek

5. Izin Usaha Perikanan

6. Izin Mempekerjakan Tenaga Asing

Jenis Retribusi Perizinan Tertentu

20

Tarif retribusi daerah ditinjau paling lama 3 (tiga) tahun sekali, dengan mempertimbangkan

perkembangan Indeks harga serta perkembangan perekonomian. Perubahan tarif retribusi tersebut

ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah.

(PP:97/2012)

Page 21: B ina bangda korupsi di sektor perijinan dan investasi new

21

SURAT EDARAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 061/3023/ SJ TANGGAL 9 AGUSTUS 2012

TENTANG PERCEPATAN PELIMPAHAN KEWENANGAN PERIZINAN DAN NON PERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH KEPADA LEMBAGA PTSP

MENGAMANATKAN :1. Untuk mempercepat pelimpahan kewenangan dan penandatanganan seluruh

perizinan dan non perizinan berusaha di daerah kepada lembaga PTSP dan tidak ada lagi penerbitan izin dan non izin berusaha di daerah yang di proses dan ditandatangani oleh Gubernur, Bupati, Walikota maupun SKPD teknis lainnya

2. Mereformasi regulasi khususnya terkait peraturan dasar penerbitan izin dan non izin berusaha di daerah sehingga dapat tercipta pelayanan yang cepat, tidak berbelit-belit, transparan, akuntabel, tidak diskriminatif dan tidak tidak ada pungutan liar serta terhindar dari unsur KKN.

3. Dalam pelaksanaaan pencegahan dan pemberantas korupsi, lembaga PTSP telah ditetapkan sebagai objek pengawasan pelayananan penerbitan izin dan non izin berusaha di daerah

Page 22: B ina bangda korupsi di sektor perijinan dan investasi new

SURAT EDARAN MENDAGRI 356/8429/SJ

tanggal 25 November 2013

TENTANG

PANDUAN PENYUSUNAN, PELAKSANAAN DAN LAPORAN AKSI PENCEGAHAN DAN

PEMBERANTASAN KORUPSI (AKSI PPK ) PEMERINTAH DAERAH TAHUN 2014

TINDAK LANJUTPERPRES NOMOR: 55 TAHUN 2012

Aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi Pemerintah Daerah tahun 2014 akan diberlakukan kepada seluruh

Pemerintah Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota.

Page 23: B ina bangda korupsi di sektor perijinan dan investasi new

7 Aksi pencegahan dan pemberantasan korupsi Pemerintah Daerah Tahun 2014 yaitu:

1. Pembentukan Kelembagaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) bagi Pemerintah Daerah yang belum membentuk kelembagaan PTSP.

2. Pelimpahan kewenangan penerbitan perizinan dan non perizinan di daerah kepada lembaga PTSP.

3. Publikasi standar pelayanan terpadu satu pintu pada lembaga PTSP (bagi Pemerintah Daerah yang sudah membentuk Kelembagaan PTSP).

4. Penyediaan sarana dan mekanisme penyelenggaraan penanganan layanan PTSP.

5. Peningkatan transparansi pengelolaan anggaran daerah.

6. Publikasi dokumen Rencana Pembangunan Daerah dan Rencana Kerja Satuan Perangkat Daerah.

7. Pelaksanaan Transparansi Proses Pengadaan Barang dan Jasa.

Page 24: B ina bangda korupsi di sektor perijinan dan investasi new

24

TAMBAHAN AKSI DALAM INPRES PPKUNTUK PEMERINTAH DAERAH

Pembentukan dan penguatan tugas pokok dan fungsi Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Utama dan pembantu 1. Terbentuknya Pejabat Pengelola Infomasi dan

Dokumentasi (PPID) 2. Diterbitkannya Standard Operating Procedure (SOP)

Layanan Informasi Publik3. Dipublikasikanya daftar informasi publik di website

Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/ Kota

Page 25: B ina bangda korupsi di sektor perijinan dan investasi new

EVALUASI KINERJA PELAPORAN B03 AD-PPK SELURUH INDONESIA TAHUN 2014

NO BULAN KATAGORI

BIRU HIJAU KUNING MERAH ABU-ABU TOTAL

1 B03 6 1.676 159 2.661 110 4612

2 % 0,13 % 36,34 % 3,44 57,69 2,38 100 %

Catatan : Capaian target B03 : Merah = 2.661 atau sama dengan 57,69 % aksi masih sangat banyak

Page 26: B ina bangda korupsi di sektor perijinan dan investasi new

KESIMPULAN EVALUASI AKSI B03 TAHUN 2014

1. Belum optimalnya tugas dan fungsi Tim Koordinasi, terkait dengan dukungan alokasi dana APBD, sehingga berdampak pada kelancaran pemantauan dan keberhasilan pelaporan AD-PPK Tahun 2014.

2. Masih kurangnya koordinasi antara pemerintah daerah provinsi dengan kabupaten/Kota diwilayahnya kepada Kementerian Dalam Negeri.

3. Adanya beberapa daerah yang belum melaporkan aksi yang telah dilaksanakan;

4. Masih terjadinya kesulitan untuk mengakses kedalam sistim monitoring;

5. Masih adanya beberapa daerah provinsi yang belum memverifikasi kabupaten/kota di lingkup wilayahnya;

6. Masih banyak provinsi yang belum menotifikasi kabupaten/kota terkait dengan pelaporan pelaksanaan aksi yang dilakukan pada setiap triwulan;

7. Masih banyak terjadi ketidak sesuaian data yang di input oleh daerah terhadap target yang ada dalam sistem UKP4.

Page 27: B ina bangda korupsi di sektor perijinan dan investasi new

DATA PERKEMBANGAN LEMBAGA PTSP

Page 28: B ina bangda korupsi di sektor perijinan dan investasi new

28

GAMBARAN DAERAH YANG TELAH MEMBENTUK PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP)

TAHUN 2013

NO KETERANGAN PROV KAB KOTA TOTAL % BADAN DINAS KANTOR UNIT TOTAL PROV KAB KOTA TOTAL %

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

1YANG SUDAH

MELAKSANAKAN PTSP

29 356 97 482 90%

2 BENTUK LEMBAGA 169 7 282 25 482

3YANG BELUM

MELAKSANAKAN PTSP

5 57

1

63 10%

NB : Jumlah Daerah : 545 termasuk Kab/Kota di DKI Jakarta

Page 29: B ina bangda korupsi di sektor perijinan dan investasi new

29

ARAH KEBIJAKANKEMENTERIAN DALAM NEGERI

Copyright by W. Sigit Pudjianto

1. Pembinaan dan pengawasan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

2. Fasilitasi dan koordinasi kebijakan Pemerintah;

3. Mensinergikan kebijakan Pemerintah dengan kebijakan Pemerintah Daerah;

Page 30: B ina bangda korupsi di sektor perijinan dan investasi new

PERMASALAHAN PADA LEMBAGA PTSP

Page 31: B ina bangda korupsi di sektor perijinan dan investasi new

PERMASALAHAN PTSP

SEBAB

AKIBAT

HASIL

• Investor tidak berminat• Ekonomi daerah tidak berkembang• Kinerja Pemda menurun

• Kesejahteraan masyarakat menurun• Pengangguran meningkat• Kemiskinan meningkat

• Mindset tidak berubah• Kualitas SDM rendah• Izin yang ditangani masih sedikit• Sarana prasarana minim

Page 32: B ina bangda korupsi di sektor perijinan dan investasi new

DIMULAI DARI TERBUKA…..KOMITMEN TERBUKA KEPADA RAKYAT

mendorong..

..kemajuan dalamKoordinasi &Pengambilan

keputusan

..kemajuan dalamKinerja pelayanan

birokrasi

..kemajuan dalamPartisipasi publik dan rasa memiliki

bersama

..kemajuan dalamAkuntabilitas dan

pencegahankorupsi

Pemerintahan dengan kinerja tinggi

Program pembangunan efektif

Kesejahteraan rakyat lebih baik

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Page 33: B ina bangda korupsi di sektor perijinan dan investasi new

SEKIAN&

TERIMA KASIHemail: [email protected] : alwin ferry lumbantoruan

Twitter : alwin ferry@alwinferryTelp: (021) 7983782HP: 081286533003

KEMENTERIAN DALAM NEGERI