investasi saham - retinvestama.com · ¾ dalam dunia pasar modal dikenal istilah laba per saham /...
TRANSCRIPT
INVESTASI
SAHAM Ricky Erri Thoiffur, M. Ak,
CPA
Founder and CEO of RET
Investama
Fokus Pembelajaran
INTRODUCTION
Skema Investasi Saham di Pasar Modal
Jenis Investor Pasar Modal
OUR FOCUS
Investasi Saham (Jangka Panjang)
Strategi Investasi Saham
TAMBAHAN
History Saham Perusahaan
Invest in Yourself
INTRODUCTION
Skema Investasi Saham
Mendaftar di Perusahaan efek Anggota
Bursa.
Mempunyai rekening efek:
- Rekening dana nasabah; atau
- Rekening dana investor
Perusahaan efek sebagai perantara
investasi (perdagangan) saham.
Bagan Skema Investasi
Perusahaan
EfekInvestor
Pasar Modal
(BEI)Jual/Beli Jual/Beli
Fee atas
Jual/Beli Saham
Potong Pajak
Penjualan
Profil Anggota Bursa
Website BEI:
https://www.idx.co.id/anggota-bursa-dan-
partisipan/profil-anggota-bursa/
Jenis Investor Pasar Modal Trader
1. Investor harian pasar modal.
2. Melakukan jual beli saham secara harian.
Swing Trader
1. Melakukan transaksi mingguan atau bulanan.
2. Melihat kesempatan keuntungan jangka menengah.
Investor Jangka Panjang
1. Berinvestasi di saham karena melihat sejarah, fundamental keuangan dan “prospek” ke depan.
2. Mengincar dividen dan kenaikan value bisnis jangka panjang.
OUR FOCUS 1. Investasi Saham Jangka
Panjang
Intermezzo:
Melihat Aset/ Bisnis dan
Kepemilikannya
Membeli mobil -> Memperoleh aset (mobil) beserta bukti kepemilikan aset (BPKB dan STNK).
Membeli rumah -> Memperoleh aset (rumah) beserta bukti kepemilikan aset (SHM).
Membeli Perusahaan -> Memperoleh bisnis (Perusahaan) beserta bukti kepemilikan bisnis (Saham).
Fokus ke kinerja Bisnis atau
Aset nya
Investasi Saham Jangka
Panjang
Melihat fundamental keuangan
Perusahaan
Rasio investasi dan keuangan penting
Valuasi saham / nilai bisnis Perusahaan
Ketahui Jenis Perusahaan
1.a. Melihat
Fundamental
Keuangan
Perusahaan
Fundamental Keuangan
Perusahaan
4 (Empat) Hal Utama yang Wajib Ada
dalam Menilai Fundamental Keuangan Perusahaan:
1. Laba yang konsisten;
2. Ekuitas (aset bersih) Perusahaan yang positif dan terus bertambah;
3. Dividen tahunan yang rutin; dan
4. Operating cash flow (arus kas operasi) yang positif.
Laba Konsisten Laba yang dimaksud disini adalah laba bersih
atau laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk laporan keuangan konsolidasi.
Syarat utama Perusahaan dapat memberikan return/ imbal hasil kepada investor nya adalah dengan mencetak laba.
Laba konsisten tidak diartikan bahwa laba Perusahaan harus meningkat setiap tahunnya, tetapi kalau bisa maka akan lebih baik.
Laba Konsisten (Lanjutan)
Perusahaan minimal mencetak laba selama
5-10 tahun.
Dalam dunia pasar modal dikenal istilah laba
per saham / earning per share (EPS).
Dikarenakan investor memiliki dalam bentuk
lembar saham, maka laba Perusahaan
dibagi dengan jumlah lembar saham beredar
untuk mengetahui laba per lembar saham
yang dimiliki investor.
Laba Telkom Tahun Laba
Bersih Lembar Saham
Beredar Laba per Saham
(EPS)
2017 22,1 T 99.062.216.600 223,55
2016 19,4 T 99.062.216.600 195,35
2015 15,5 T 98.198.216.600 157,73
2014 14,5 T 98.175.853.600 149,10
2013 14,2 T 97.100.853.600 146,29
2012 12,9 T 19.149.068.820 671,05
2011 11,0 T 19.386.339.320 565,60
2010 11,5 T 19.669.424.780 586,54
2009 11,3 T 19.669.424.780 576,12
2008 10,6 T 19.669.424.780 539,87
2013
Stock
Split 1:5
Laba Konsisten (Lanjutan)
Lihat konsistensi laba dalam file excel dari:
- PT ADARO ENERGY, Tbk (ADRO)
- PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL, Tbk (SIDO)
- PT PP LONDON SUMATERA INDONESIA, Tbk (LSIP)
- PT JAYA REAL PROPERTY, Tbk (JRPT)
- PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO, Tbk (ULTJ)
- PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR, Tbk (ICBP)
Dividen
Pembagian dividen setiap tahun menjadi
pertimbangan yang sangat penting.
Manajemen dengan good corporate
governance (GCG) yang baik salah satunya
bisa dilihat dengan pembagian dividen yang
rutin.
Return (imbal hasil) yang diperoleh investor
adalah 1) capital gain (keuntungan harga
saham) dan 2) dividen.
Dividen Telkom Tahun Payout
Ratio Jumlah Dividen
Lembar Saham Beredar
Dividen per Saham
2017 75% 16,6 T 99.062.216.600 167,66
2016 70% 13,5 T 99.062.216.600 136,74
2015 60% 9,3 T 98.198.216.600 94,64
2014 60% 8,9 T 98.175.853.600 89,46
2013 70% 9,9 T 97.100.853.600 102,40
2012 65% 8,4 T 19.149.068.820 436,26
2011 65% 7,1 T 19.386.339.320 367,63
2010 60% 6,3 T 19.669.424.780 322,59
2009 50% 5,7 T 19.669.424.780 288,06
2008 55% 5,8 T 19.669.424.780 296,96
Dividen (Lanjutan)
Lihat konsistensi pembagian dividen dalam
file excel dari:
- PT ADARO ENERGY, Tbk (ADRO)
- PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL, Tbk (SIDO)
- PT PP LONDON SUMATERA INDONESIA, Tbk (LSIP)
- PT JAYA REAL PROPERTY, Tbk (JRPT)
- PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO, Tbk (ULTJ)
- PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR, Tbk (ICBP)
Ekuitas/ Aset Bersih /Book Value
Persamaan akuntansi dasar yang digunakan
dalam laporan keuangan:
- Aset = Liabilitas + Ekuitas
- Aset - Liabilitas = Ekuitas
- Aset - Utang = Aset Bersih
- Ekuitas = Aset Bersih
Dalam dunia pasar modal ekuitas sering
disebut dengan aset bersih atau book value
suatu Perusahaan.
Ekuitas (Lanjutan)
Ekuitas merupakan modal utama Perusahaan
untuk menghasilkan laba (tanpa melibatkan
utang).
Sumber ekuitas yang paling baik adalah dari
akumulasi laba bersih Perusahaan.
Ekuitas (Lanjutan)
Ekuitas yang semakin besar seharusnya
menghasilkan laba yang semakin besar pula.
Misal:
Ekuitas Telkom Tahun Ekuitas
/BV Laba Bersih
Dividen Lembar Saham Beredar
BV per Saham
2017 92,7 T 22,1 T 16,6 T 99.062.216.600 936
2016 84,4 T 19,4 T 13,5 T 99.062.216.600 852
2015 75,1 T 15,5 T 9,3 T 98.198.216.600 765
2014 67,8 T 14,5 T 8,9 T 98.175.853.600 691
2013 60,5 T 14,2 T 9,9 T 97.100.853.600 623
2012 51,5 T 12,9 T 8,4 T 19.149.068.820 2.692
2011 47,5 T 11,0 T 7,1 T 19.386.339.320 2.451
2010 44,4 T 11,5 T 6,3 T 19.669.424.780 2.258
2009 39,0 T 11,3 T 5,7 T 19.669.424.780 1.982
2008 34,3 T 10,6 T 5,8 T 19.669.424.780 1.745
Ekuitas (Lanjutan)
Lihat konsistensi kenaikan ekuitas dalam file
excel dari:
- PT ADARO ENERGY, Tbk (ADRO)
- PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL, Tbk (SIDO)
- PT PP LONDON SUMATERA INDONESIA, Tbk (LSIP)
- PT JAYA REAL PROPERTY, Tbk (JRPT)
- PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO, Tbk (ULTJ)
- PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR, Tbk (ICBP)
Operating Cash Flow (OCF)
Operating cash flow / arus kas dari aktivitas
operasi adalah cerminan kas riil yang masuk
ke Perusahaan dari kegiatan usaha utama
Perusahaan.
Perolehan laba seharusnya inline (sejalan)
dengan OCF yang positif.
OCF Perusahaan harus positif supaya
Perusahaan bisa melakukan investasi dan
membagikan dividen kepada investor.
Operating Cash Flow Telkom Tahun Operating
Cash Flow Capital
Expenditure Dividen
2017 49,4 T 33,3 T 16,6 T
2016 47,2 T 29,2 T 13,5 T
2015 43,7 T 28,0 T 9,3 T
2014 37,7 T 28,0 T 8,9 T
2013 36,6 T 26,2 T 9,9 T
2012 28,0 T 9,1 T 8,4 T
2011 30,6 T 14,6 T 7,1 T
2010 27,8 T 16,3 T 6,3 T
2009 29,7 T 21,1 T 5,7 T
2008 24,3 T 16,2 T 5,8 T
Operating Cash Flow (Lanjutan)
Lihat konsistensi arus kas operasi dalam file
excel dari:
- PT ADARO ENERGY, Tbk (ADRO)
- PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL, Tbk (SIDO)
- PT PP LONDON SUMATERA INDONESIA, Tbk (LSIP)
- PT JAYA REAL PROPERTY, Tbk (JRPT)
- PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO, Tbk (ULTJ)
- PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR, Tbk (ICBP)
Sumber Data Keuangan
Website BEI:
https://www.idx.co.id/perusahaan-tercatat/laporan-keuangan-dan-tahunan/
Website Perusahaan
Lainnya:
https://www.idnfinancials.com/
https://id.investing.com/
1.b. Rasio Investasi
dan Keuangan
Penting
Rasio Investasi dan Keuangan
Penting
4 (Empat) Rasio Investasi yang Wajib
Diketahui Investor:
1. Price to Earning Ratio (PER);
2. Dividend Yields;
3. Price to Book Value Ratio (PBV); dan
4. Debt to Equity Ratio (DER).
Price to Earning Ratio (PER)
PER didapat dengan membandingkan harga
saham (Price/ P), dengan laba per saham
(Earning per Share/ EPS).
PER = P/EPS -> berapa kali
Jika kita balik rumus ini menjadi Earning to
Price Ratio (EPR) maka kita akan mengetahui
return yang didapatkan investor dari investasi
yang dilakukannya.
EPR = EPS/P -> berapa persen
PER / EPR Telkom
Tahun EPS Price PER EPR
2017 223,55 4.440 19,86 5,03%
2016 196,19 3.980 20,29 4,93%
2015 157,77 3.105 19,68 5,08%
2014 148,13 2.865 19,34 5,17%
2013 147,42 2.150 14,58 6,86%
2012 669,19 9.050 13,52 7,39%
2011 559,67 7.050 12,60 7,94%
2010 586,54 7.950 13,55 7,38%
2009 576,13 9.450 16,40 6,10%
2008 537,73 6.900 12,83 7,79%
Dividend Yield (DY) Selain capital gain dari kenaikan/ apresiasi
harga saham, investor juga mendapatkan return berkala dari dividen kas.
Diumpamakan suatu saham harga nya tidak bergerak sama sekali, maka dividen menjadi satu-satu nya return terealisasi bagi investor.
DY dihitung dengan membagi dividen per lembar saham/ dividend per share (DPS) dengan harga saham/ price (P) yang kita beli.
DY = DPS/P -> berapa persen
Dividend Yield Telkom
Tahun Dividend Per Share
Price Dividend Yield
2017 167,66 4.440 3,78%
2016 136,75 3.980 3,44%
2015 94,64 3.105 3,05%
2014 89,46 2.865 3,12%
2013 102,40 2.150 4,76%
2012 436,26 9.050 4,82%
2011 367,63 7.050 5,21%
2010 322,59 7.950 4,06%
2009 288,06 9.450 3,05%
2008 296,94 6.900 4,30%
Dividend Yield (Lanjutan) Semakin tinggi DY maka akan semakin baik
bagi investor.
DY sangat tergantung dari berapa harga/ price saham ketika kita beli. DPS adalah pembagian kas dari hasil kerja manajemen dan kita hanya punya suara untuk ikut menentukan di RUPS.
Misal jika invetor beli saham TLKM pada tahun 2017 sebesar Rp 4.440 maka DY pada tahun 2017 sebesar 3,78%. Namun, jika membeli pada tahun 2013 sebesar Rp 2.150 maka DY pada tahun 2017 sebesar 7,80%.
Price to Earning Ratio (Lanjutan) Semakin rendah PER maka semakin tinggi
EPR/return yang didapat investor.
PER dan EPR sangat tergantung dari berapa harga/ price saham ketika kita beli. Earning adalah hasil kerja manajemen dan kita tidak punya kuasa apapun.
Misal jika invetor beli saham TLKM pada tahun 2017 sebesar Rp 4.440 maka PER pada tahun 2017 sebesar 19,86 kali dan EPR sebesar 5,03%. Namun jika membeli pada tahun 2013 sebesar Rp 2.150 maka PER pada tahun 2017 sebesar 9,62 kali dan EPR sebesar 10,40%.
Price to Book Value Ratio (PBV) PBV didapat dengan membandingkan harga
saham (Price/ P), dengan book value/ ekuitas/ aset bersih per saham (Book Value per Share/ BV).
PBV = P/BV -> berapa kali
Book value merupakan gambaran aset bersih yang akan kita terima jika suatu saat (berandai-andai) Perusahaan dilikuidasi.
Book value juga merupakan aset bersih Perusahaan yang digunakan manajemen untuk memperoleh laba.
Price to Book Value Ratio
(Lanjutan)
Jika kita balik rumus ini menjadi Book Value to
Price Ratio (BVP) maka kita akan mengetahui
tingkat Margin of Safety dari investasi yang
kita lakukan.
BVP = BV/P -> berapa persen
BVP = Margin of Safety (MoS)
MoS merupakan tingkat keamanan dalam
berinvestasi jikalau suatu saat Perusahaan
tersebut dilikuidasi. Semakin tinggi MoS maka
semakin bagus bagi investor.
PBV / MoS Telkom
Tahun BV per Share
Price PBV MoS
2017 936 4.440 4,74 21,08%
2016 852 3.980 4,76 21,40%
2015 765 3.105 4,06 24,64%
2014 691 2.865 4,15 24,11%
2013 623 2.150 3,45 29,00%
2012 2.692 9.050 3,36 29,74%
2011 2.451 7.050 2,88 34,76%
2010 2.258 7.950 3,52 28,41%
2009 1.982 9.450 4,77 20,98%
2008 1.745 6.900 3,96 25,28%
Price to Book Value Ratio
(Lanjutan) Semakin rendah PBV maka akan semakin tinggi
MoS yang dimiliki investor.
PBV dan MoS sangat tergantung dari berapa harga/ price saham ketika kita beli. Book value adalah akumulasi hasil kerja manajemen dan kita tidak punya kuasa apapun.
Misal jika invetor beli saham TLKM pada tahun 2017 sebesar Rp 4.440 maka PBV pada tahun 2017 sebesar 4,74 kali dan MoS sebesar 21,08%. Namun, jika membeli pada tahun 2013 sebesar Rp 2.150 maka PBV pada tahun 2017 sebesar 2,30 kali dan MoS sebesar 43,53%.
Debt to Equity Ratio (DER)
Dalam akuntansi dikenal istilah liabilitas yang
merupakan seluruh kewajiban/ utang yang
dimiliki Perusahaan.
Utang tersebut terdiri atas utang berbunga
(pinjaman bank, utang obligasi, utang sukuk,
utang pembiayaan) dan utang tanpa
bunga/ utang operasional Perusahaan
(utang usaha, beban akrual, utang lain-lain).
Debt merupakan utang/ pinjaman berbunga
yang dimiliki Perusahaan.
Debt to Equity Ratio (Lanjutan) Perusahaan secara umum menghasikan laba dan
kas menggunakan aset yang dimilikinya.
Aset Perusahaan berasal dari dua sumber, yaitu: Ekuitas dan Liabilitas (Utang).
Yang sering menjadi permasalahan adalah ketika terdapat utang bebunga yang terlampau besar yang dapat menggerus laba dan arus kas Perusahaan.
Debt to Equity Ratio (Lanjutan)
DER sering digunakan untuk mengukur risiko
pinjaman berbunga Perusahaan yang bisa
menyebabkan default bahkan likuidasi.
DER digunakan untuk mengukur aset bersih
Perusahaan yang tersedia untuk membayar
debt jika suatu saat terdapat default.
DER dihitung dengan membagi debt (utang
berbunga) dengan ekuitas (aset bersih) yang
dimiliki Perusahaan.
DER = Debt/Equity -> berapa kali
Debt to Equity Ratio Telkom
Tahun Debt Equity DER Beban Bunga
Pend. Bunga
2017 35,5 T 92,7 T 0,38 (2,8 T) 1,4 T
2016 31,8 T 84,4 T 0,38 (2,8 T) 1,7 T
2015 34,6 T 75,1 T 0,46 (2,5 T) 1,4 T
2014 23,5 T 67,8 T 0,35 (1,8 T) 1,2 T
2013 20,3 T 60,5 T 0,33 (1,5 T) 0,8 T
2012 19,3 T 51,5 T 0,37 (2,0 T) 0,6 T
2011 17,9 T 47,5 T 0,38 (1,6 T) 0,5 T
2010 22,0 T 44,4 T 0,50 (1,9 T) 0,4 T
2009 22,1 T 39,0 T 0,57 (2,0 T) 0,5 T
2008 18,9 T 34,3 T 0,55 (1,5 T) 0,7 T
Debt to Equity Ratio (Lanjutan) Semakin rendah DER maka akan semakin
baik bagi Perusahaan.
DER yang semakin rendah mencerminkan 3 hal:
- Ekuitas naik lebih tinggi dari kenaikan debt;
- Ekuitas tetap, tetapi debt berkurang;
- Ekuitas berkurang, tetapi debt berkurang lebih banyak.
Debt yang rendah juga berdampak terhadap beban bunga yang rendah yang bisa menambah laba bersih Perusahaan.
Rasio Investasi dan Keuangan
Penting (Lanjutan)
Lihat rasio investasi dan keuangan dalam file
excel dari:
- PT ADARO ENERGY, Tbk (ADRO)
- PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL, Tbk (SIDO)
- PT PP LONDON SUMATERA INDONESIA, Tbk (LSIP)
- PT JAYA REAL PROPERTY, Tbk (JRPT)
- PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO, Tbk (ULTJ)
- PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR, Tbk (ICBP)
1.c. Valuasi Saham
/ Nilai Bisnis
Perusahaan
Valuasi Saham / Nilai Bisnis
Perusahaan
Beberapa Langkah dalam Melakukan
Valuasi Saham:
1. Cek Fundamental Keuangan Perusahaan;
2. Tentukan Return Investasi; dan
3. Tentukan Risiko Investasi.
Valuasi Saham / Nilai Bisnis
Perusahaan (Lanjutan) Setiap investor (kebanyakan) akan menghasilkan
angka dan pendapat berbeda dalam melakukan suatu valuasi.
Setiap investor (kebanyakan) menginginkan return yang berbeda dari investasinya.
Setiap investor (kebanyakan) mempunyai tingkat risiko yang berbeda dari investasinya.
Semua investor (seharusnya) berinvestasi pada perusahaan dengan fundamental keuangan yang baik.
Cek Fundamental Keuangan
Seperti yang telah dibahas sebelumnya,
bahwa Perusahaan dengan fundamental
keuangan yang baik harus mempunyai 4
syarat wajib yaitu: 1) laba konsisten; 2)
dividen rutin; 3) ekuitas positif dan terus
bertambah; dan 4) OCF positif.
Jika salah satu dari 4 hal tersebut tidak ada di
Perusahaan, maka lupakan untuk melakukan
valuasi saham Perusahaan tersebut.
Tentukan Return Investasi
Bayangkan dana yang tersedia untuk
investasi saham, kita investasikan ke tempat
lain yang tersedia dan dana mencukupi.
Hal yang paling umum dilakukan adalah
menempatkan dana menganggur kita di
deposito dengan return berkisar 5%-7%.
Kenapa pilihan jatuh pada deposito? Karena
deposito likuid, cenderung aman dan risiko
kecil.
Tentukan Return (Lanjutan)
Dengan demikian, minimal return yang harus
kita dapatkan dari investasi saham kita
adalah 7%.
Dikarenakan saham mempunyai risiko yang
cenderung lebih besar, maka kita naikan
return minimal menjadi 10%.
Return investasi saham didapatkan dengan
menghitung EPR (earning to price ratio). EPR
sebesar 10% sama dengan PER sebesar 10
kali.
Tentukan Return (Lanjutan)
Return Saham Telkom
Harga saham TLKM pada 29/12/2017 adalah
sebesar Rp 4.440, dengan EPS Rp 224 per
saham.
Dengan demikian, EPR TLKM pada 29/12/2017
adalah sebesar 5,03% (224/4.440). PER TLKM
adalah sebesar 19,86 kali.
Jika ingin mendapatkan return 10% dari
saham TLKM maka harga maksimal yang
harus kita beli adalah Rp 2.240 (Rp 224/10%).
Risiko Investasi Saham
Risiko terbesar dalam berinvestasi saham
adalah Perusahaan yang kita investasikan
bangkrut.
Dengan demikian, kita harus menentukan
minimal risiko yang bisa ditolerir dalam
berinvestasi.
Risiko ini bisa diukur menggunakan Rasio PBV
dan Margin of Safety.
Risiko Investasi Saham
(Lanjutan)
Margin of Safety yang sering dipakai oleh
investor adalah sebesar 67% atau setara
dengan PBV 1,5 kali.
2 Types of Risk
Risiko Saham Telkom Rasio PBV Telkom per 31 Ds 2017 adalah sebesar
4,74 hal ini berarti untuk setiap aset bersih Rp 1 yang tercatat dalam laporan keuangan kita membelinya dengan harga Rp 4,74.
Dengan demikian, margin of safety yang diperoleh dari saham Telkom adalah sebesar 21,08% yang berarti jika Telkom bangkrut (dilikuidasi) investor hanya akan mendapatkan 21,08% dari investasinya.
Jika ingin mendapatkan margin of safety sebesar 67% atau PBV sebesar 1,5 kali maka investor harus menunggu (membeli) harga saham TLKM maksimal dengan harga Rp1.404 (BVS 936 x 1,5).
Kesimpulan Valuasi Secara umum investor (saya pribadi)
menginginkan return investasi sebesar 10%.
EPR sebesar 10% atau setara PER sebesar 10 kali.
Secara umum investor (pendapat pribadi) meminimalisir risiko investasi sebesar 67%.
Margin of Safety sebesar 67% atau setara PBV sebesar 1,5 kali.
Dengan memakai return dan risiko investasi ini investor tidak akan masuk saham TLKM.
Namun, dengan mengecek fundamental keuangan dan mempertimbangkan bahwa TLKM termsuk growth Company maka investor akan masuk saham TLKM.
Kesimpulan Valuasi (Lanjutan) Kenapa saham TLKM valuasi nya sangat mahal?
Karena di mata investor TLK termasuk growth stock dimana setiap tahun laba nya konsisten naik.
Dengan demikian dengan membeli semakin awal valuasi yang didapat akan semakin murah.
Misal investor yang mebeli di 31 Jan 2013 senesar Rp 1.940 per saham, maka di 29 Des 2017 akan mempunyai:
- Return (EPR) sebesar 11,52% (PER sebesar 8,68
kali),
- Dividend yield sebesar 8,64%; dan
- Margin of Safety sebesar 48,24% (PBV 2,07 kali).
Valuasi Saham / Nilai Bisnis
Perusahaan (Lanjutan)
Lihat valuasi saham dalam file excel dari:
- PT ADARO ENERGY, Tbk (ADRO)
- PT INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL, Tbk (SIDO)
- PT PP LONDON SUMATERA INDONESIA, Tbk (LSIP)
- PT JAYA REAL PROPERTY, Tbk (JRPT)
- PT ULTRAJAYA MILK INDUSTRY & TRADING CO, Tbk (ULTJ)
- PT INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR, Tbk (ICBP)
1.d. Jenis
Perusahaan
Jenis Perusahaan
Jenis Perusahaan bagi seorang investor
(pendapat pribadi) secara umum akan
terbagi menjadi 3, yaitu:
- Growth Company Perusahaan yang Bertumbuh.
- Mature atau Cash Cow Company Perusahaan yang Sudah Mapan.
- Lainnya.
Growth Company
Karakteristik dari Growth Company :
- Laba, dividen, ekuitas, dan operating cash flow konsisten naik dari tahun ke tahun.
- Valuasi cenderung lebih tinggi, bisa melampaui valuasi obligasi ataupun deposito.
- PBV tinggi sehingga harga pasar dengan nilai buku mempunyai perbedaaan yang signifikan.
- PER tinggi karena cenderung dihargai pada PE tahun-tahun mendatang.
Cash Cow Company Karakteristik dari Cash Cow Company:
- Konsisten mencetak laba, hanya saja terkadang naik atau turun.
- Ekuitas konsisten naik, dan debt (utang berbunga) konsisten turun.
- Dividend yield dan payout ratio yang tinggi setiap tahun.
- Valuasi lebih murah dibandingkan deposito dan obligasi.
- PBV rendah sehingga harga pasar dengan nilai buku mempunyai perbedaaan yang relatif sedikit.
- PER rendah dan cenderung sama atau bahkan lebih rendah dari PER obligasi dan deposito.
Strategi Investasi Saham
Strategi Pembelian:
1. Rutin Setiap Akhir Bulan; atau
2. Setiap Mencapai Return atau Rasio Tertentu.
Strategi Penjualan:
1. Kapan Saat yang Tepat Menjual;
OUR FOCUS 2. Strategi Investasi Saham
2.a. Strategi
Pembelian
Rutin Setiap Akhir Bulan
Perlu diingat walaupun strategi ini sangat
sederhana, tetapi tetap kita harus melakukan
analisis fundamental keuangan, melihat rasio
investasi, dan melakukan valuasi saham
Perusahaan sebelum membeli.
Pembelian dilakukan setiap akhir bulan dari
gaji yang disisihkan untuk investasi secara
rutin.
Strategi ini tidak memerlukan waktu yang
signifikan bagi investor.
Pembelian Saham Telkom
Diumpamakan investor membeli dengan
cara menyisihkan uang gaji setiap akhir bulan
sebesar kurang lebih Rp 1 juta, dan langsung
dibelikan saham TLKM mulai Januari 2013.
Maka investor akan mengeluarkan modal
sejumlah kurang lebih Rp 60 juta selama 5
tahun (2013 - 2017).
Pembelian Setiap Bulan
1. Total pembelian Rp 61.411.000, jumlah saham 21.000 lembar,
harga beli rata-rata Rp 2.924.
2. Dividen diterima selama 5 tahun Rp 591 per lembar.
Sumber Data Saham
Website Dunia Investasi
http://www.duniainvestasi.com/bei/
Setiap Mencapai Return atau
Rasio Tertentu
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa
kita ingin mendapatkan return 10% dari
saham TLKM ini.
Return 10% didapat dengan menghitung EPR.
EPR 10% sama dengan PER 10 kali.
Dalam sejarah TLKM belum pernah PER
sebesar 10 kali ataupun PER 10%.
Menggunakan metode ini investor tidak akan
pernah masuk (membeli) saham TLKM.
2.b. Strategi
Penjualan
Kapan Saat Tepat Untuk Menjual
Saham?
Di saat terdapat saham lain dengan
fundamental yang sama bagus, tetapi
dengan valuasi yang lebih murah.
Memakai fasilitas Trailing Stop yang ada di
Sekuritas untuk mengamankan keuntungan
(jika khawatir harga akan turun drastis).
Di saat fundamental keuangan Perusahaan
berubah.
Trailing Stop (TS) Fasilitas TS sering disediakan beberapa
sekuritas untuk mengamankan tingkat keuntung investor.
Misal investor dengan harga beli TLKM sebesar Rp 3.000, ingin mengamankan keuntungan dan dijual pada harga semaksimal mungkin.
Seumpama pada saat harga TLKM Rp 4.000, Investor menggunakan fasilitas TS dengan jarak harga Rp 100. Maka secara otomatis kalau harga TLKM turun ke 3.900, saham investor akan terjual.
Trailing Stop (TS) – (Lanjutan)
Jika harga naik menjadi Rp 4.200, maka
secara otomatis fasilitas trailing naik menjadi
Rp 4.100 (Rp 4.200 – Rp 100). Maka secara
otomatis kalau harga TLKM turun ke 4.100,
saham investor akan terjual dan seterusnya.
Fasilitas ini sangat berguna mengamankan
keuntungan jika sewaktu-waktu harga turun
drastis.
Perubahan Fundamental
Keuangan
Perubahan fundamental keuangan dalam
hal ini adalah kejadian yang secara langsung
ataupun tidak berdampak negatif terhadap
kinerja Perusahaan.
Contoh perubahan fundamental keuangan
antara lain:
- Perubahan kinerja dari laba menjadi rugi;
- Terkena kasus hukum;
- Terdampak bencana;
TAMBAHAN
History Saham
Secara kesulurahan saham mengalami
kenaikan sejak IPO.
Mungkin secara day to day mengalami
kenaikan dan/atau penurunan tetapi secara
year on year cenderung naik.
Lihat contoh grafik.
Saham TLKM dari IPO
Grafik Saham Telkom
Invest in Yourself Banyak membaca.
- Bill Gates membaca 500 halaman buku per
minggu
- Warren Buffett membaca sekitar 6-8 jam per hari.
- Membaca yang berkaitan dengan pengetahuan.
Belajar jika ada kesempatan.
- Lanjut studi, ikut kursus, atau apapun yang bisa
menambah pengetahuan.
Investasi yang tidak mempunyai risiko kerugian, dan sudah pasti ada imbal hasilnya.
Intermezzo
Intermezzo
TERIMA KASIH