pengaruh roa, roe, eps terhadap harga saham pada

87
PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI SEMEN DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Oleh RAMLI ARIF NIM 105730531715 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI

SEMEN DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Oleh

RAMLI ARIF

NIM 105730531715

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

vi

HALAMAN JUDUL

PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI

SEMEN DI BURSA EFEK INDONESIA

Oleh

RAMLI ARIF

NIM 105730531715

Untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi Akuntansi pada

Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 3: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

vii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya Ilmiah ini Saya Persembahkan Kepada:

1. Kedua orang tua tercinta Ayahanda Arif. dan Ibunda Era yuliana, yang telah

memberikan semangat dan doa sehingga saya bisa menyelesaikan skripsi

ini.

2. Bapak dan Ibu Dosen, terkhusus kedua pembimbing yang selama ini tulus

dan ikhlas dalam meluangkan waktunya menuntun dan memberi arahan

dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.

3. Para sahabat-sahabat yang selalu memberikan bantuan dan memberi

semangat dalam penyelesaian karya ilmiah ini.

MOTTO HIDUP

“Terasa sulit ketika aku merasa harus melakukan sesuatu. Tetapi, menjadi

mudah ketika aku menginginkannya.”

Page 4: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

viii

Page 5: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

ix

Page 6: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

x

Page 7: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

xi

KATA PENGANTAR

Segala puji penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan

karunianya serta petunjuk kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

penelitian skripsi ini dengan judul “PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP

HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI

SEMEN DI BURSA EFEK INDONESIA”. Salam dan shalawat tidak lupa peneliti

haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, Nabi yang menuntun ummatnya dari

alam yang gelap gulita ke alam yang terang-benderang dengan segala ilmu dan

sunnahnya.

Penyusunan skripsi ini merupakan tugas akhir untuk mencapai gelar Sarjana

Ekonomi (S.E) pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar. Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis

diberi bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara materi maupun

moril. Oleh karena itu penulis meyampaikan rasa hormat dan sebesar-besarnya

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Abd Rahman Rahim, SE.,MM., Selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Ismail Rasulong, SE. MM, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr. Ismail Badollahi, SE., M.Si., Ak., CA. CSP, selaku Ketua Program

Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Andi Arman S.E, M.si.,Ak.Ca selaku penasehat akademik yang

senantiasa memberikan bimbingan kepada peneliti

Page 8: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

xii

5. Bapak Dr.Edi Jusriadi, SE.,MM selaku pembimbing I yang senantiasa

mengarahkan penulis sehingga Skripsi dapat selesai dengan baik.

6. Ibu Wa Ode Rayyani, SE.,M.Si.AK.CA selaku pembimbing II atas bimbingan

dan arahan yang diberikan selama proses penyusunan skripsi ini.

7. Bapak/Ibu dan asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah meluangkan waktu dalam memberikan

ilmu kepada penulis.

8. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

9. Orang Tua penulis yang telah membantu dan membimbing penulis.

10. Rekan-Rekan akuntansi 2015 yang telah membantu peneliti dalam proses

berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar.

11. Semua pihak yang telah membantu peneliti baik secara langsung maupun

tidak langsung dalam seluruh proses selama berada di Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Peneliti berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

Namun, peneliti sadar bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Apabila

terjadi kesalahan dalam skripsi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.

Oleh karena, itu kritik dan saran dari pembaca sangat diharapkan peneliti.

Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Makassar, Januari 2020

Page 9: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

xiii

ABSTRAK

Ramli Arif.2019. pengaruh ROA, ROE, EPS Tehadap Harga Saham Pada

Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Semen di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Program Studi Akuntansi Fakulas Ekonomi dan Bisnis Unismuh Makassar. Dibimbing oleh Edi Jusriadi dan Wa Ode Rayyani.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Return On Asset (ROA, Return On Equity (ROE), Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sektor industri semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014 sampai 2018. Penelitian ini mengunakan menggunaka metode kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan melihat pengaruh ROA,ROE dan EPS terhadap Harga saham pada perusahaan manufaktur sektor industri semen di Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda perusahaan. Alat anlisis yang digunakan adalah program SPSS versi 20.

Hasil dari penelitian ini adalah, variabel ROA berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap harga saham, variabel ROE berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sektor industri semen di Bursa Efek Indonesia dan variabel EPS yang secara positif dan signifikan mempengaruhi harga saham pada perusahaan manufaktur sektor industri semen di Bursa Efek Indoesia.

Kata Kunci: Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Eaning

Per Share (EPS)

Page 10: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

xiv

ABSTRACT

Ramli Arif.2019. The Influence of ROA, ROE, EPS on Share Prices in Cement Industry Manufacturing Companies on the Indonesia Stock Exchange. Thesis Accounting Study Program Faculty of Economics and Business Unismuh Makassar. Supervised by Edi Jusriadi and Wa Ode Rayyani.

This study aims to determin the effect of return on assets, return on equity, earning per share on share prices in the manacturing companies in the cement industry sector which are listed on the indonesia stock exchange in 2014 to 2018. This research uses quantitative methods. This study aims to examine and examine the effect of ROA, ROE and EPS on share prices in the manufacturing companies in the cement industry sector on the Indonesia Stock Exchange. This research uses the company's multiple linear regression analysis method. The analysis tool used is the SPSS version 20 program.

The results of this study are, the ROA variable has a positive but not significant effect on stock prices, the ROE variable has a negative and not significant effect on stock prices in the cement manufacturing sector manufacturing companies on the Indonesia Stock Exchange and the EPS variable which positively and significantly influences the stock prices on the company the cement manufacturing sector on the Indonesia Stock Exchange.

Keywords: Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), and Eaning Per Share (EPS)

Page 11: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

xv

DAFTAR ISI

SAMPUL ............................................................................................. i

HALAMAN JUDUL .............................................................................. ii

HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iv

SURAT PERNYATAAN ..................................................................... v

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... vi

KATA PENGANTAR ........................................................................... vii

ABSTRAK ........................................................................................... ix

ABSTRACT ........................................................................................ x

DAFTAR ISI ........................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................

A. Latar belakang ......................................................................... 1

B. Rumusan masalah .................................................................. 4

C. Tujuan penelitian ...................................................................... 5

D. Manfaat penelitian .................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................

A. Rasio Keuangan ....................................................................... 7

B. Jurnal Peneliian Terdahulu ....................................................... 17

C. Kerangka konsep ..................................................................... 23

D. Hipotesis .................................................................................. 24

Page 12: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

xvi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.................................................

A. Jenis penelitian ........................................................................ 25

B. Populasi dan sampel ................................................................ 25

C. Definisi Operasional Variabel dan pengukuran ......................... 27

D. Sumber dan jenis data ............................................................. 28

E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 29

F. Teknik analisis data .................................................................. 29

1. Uji asumsi klasik................................................................... 29

2. Uji Regresi Linear Berganda ................................................ 30

3. Uji hipotesis .......................................................................... 31

BAB IV HASIL PENELIIAN DAN PEMBAHASAN .............................

A. Hasil Penelitian ........................................................................ 32

1. Gambaran Umum Objek Penelitian ..................................... 32

2. Profil Objek ......................................................................... 38

3. Deskripsi Objek Penelitian ................................................... 40

B. Analisis Data dan Pengujian Hipotsis ....................................... 41

1. Deskriptif Variabel Penelitian ............................................... 41

2. Analisi Data .......................................................................... 48

a. Uji Asumsi Klasik ............................................................. 48

b. Uji Regresi Linear Berganda ............................................ 52

c. Uji Hipotesis ..................................................................... 54

C. Pembahasan ............................................................................ 56

Page 13: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

xvii

BAB V PENUTUP ..............................................................................

A. KESIMPULAN .......................................................................... 60

B. SARAN ..................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................

LAMPIRAN.........................................................................................

Page 14: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...................................................... 17

Tabel 3.1 Data Perusahaan ........................................................... 26

Tabel 3.2 Data Perushaan sampel ................................................ 27

Tabel 4.1 Data Perusahaan Populasi ............................................ 40

Tabel 4.2 Data Perusahaan Sampel .............................................. 41

Tabel 4.3 Hasil Perkembangan ROA ............................................. 42

Tabel 4.4 Hasil Pekembangan ROE .............................................. 44

Tabel 4.5 Hasil Perkembangan EPS ............................................. 46

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan ROA, ROE, EPS ............................... 47

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinieritas ................................................ 49

Tabel 4.8 Hasil Uji Regresi Linear Berganda ................................. 53

Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) .............................. 54

Tabel 4.10 Hasil Uji t (Parsial) ....................................................... 56

Page 15: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Konsep ...................................................... 24

Gamabar 4.1 Hasil Uji Normalitas Grafik Histogram ...................... 50

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Grafik P-P Plot ........................... 51

Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas...................................... 52

Page 16: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu ciri perekonomian modern adalah adanya pasar modal

sebagai salah satu elemen sistem ekonomi yang turut memacu pertumbuhan

dan perkembangan ekonomi dan bisnis. Pasar modal merupakan tempat

diperjualbelikannya berbagai instrumen keuangan jangka panjang seperti

saham, dan instrument lainnya. Syarat yang diinginkan oleh para investor

untuk bersedia menyalurkan dananya melalui pasar modal adalah harga

saham dan perasaan aman akan investasinya. Investasi merupakan

komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang dilakukan

dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah keuntungan di masa yang akan

datang.

Investor dalam menanamkan modalnya berharap untuk memperoleh

laba atau keuntungan yang sangat besar. Untuk itu, investor harus

mempertimbangkan kinerja perusahaan tersebut dalam pengambilan

keputusan investasi pada perusahaan. Informasi yang berhubungan dengan

kondisi perusahaan umumnya ditunjukkan dalam laporan keuangan. Laporan

keuangan perusahaan yang terdaftar di pasar modal sangat penting sebagai

dasar penilaian kinerja perusahaan. Untuk mengetahui apakah perusahaan

tersebut baik, maka perlu di ukur dengan menggunakan rasio keungan yaitu

Return on asset (ROA) , Return on equity (ROE) dan Earning per share

(EPS).

Return on asset (ROA) merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba atas aktiva perusahaan”. Rasio ini

Page 17: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

2

membandingkan antara laba bersih dengan total asset perusahaan. Semakin

tinggi rasio ini menunjukkan semakin baik perusahaan dalam menghasilkan

laba. Menurut murhadi (2015:64) return on asset (ROA) “mencerminkan

seberapa besar return yang dihasilkan atas setiap rupiah uang yang

ditanamkan dalam bentuk asset, semakin tinggi return on asset (ROA), maka

semakin baik harga saham”.

Return on equity (ROE) diperoleh dari rasio antara laba bersih dengan

total modal. Kenaikan rasio ini berarti menunjukan adanya kenaikan laba

bersih dari perusahaan yang bersangkutan. Return on equity (ROE) dapat

dijadikan sebagai salah satu indikator oleh investor dalam pertimbangannya

untuk memilih saham atau menanamkan modalnya. Return on equity (ROE)

yang tinggi mencerminkan laba perusahaan tersebut juga tinggi yang pada

akhirnya dapat memberikan pengaruh positif terhadap harga saham. Menurut

Murhadi (2013) return on equity (ROE) “mencerminkan seberapa besar return

yang dihasilkan bagi pemegang saham atas setiap rupiah yang

ditanamkannya, semakin tinggi return on equity (ROE), maka semakin baik

harga saham”.

Earning per share (EPS) yaitu rasio yang menunjukkan berapa besar

keuntungan (laba) yang diperoleh investor atau pemegang saham per lembar

sahamnya. Laba per lembar saham atau earning per share (EPS) dapat

dijadikan sebagai indikator tingkat nilai perusahaan untuk mengukur

keberhasilan dalam mencapai keuntungan bagi para pemilik saham dalam

perusahaan. Menurut Murhadi (2013) earning per share (EPS)

“mencerminkan pendapatan tiap lembar saham yang akan diperoleh

pemegang saham, semakin tinggi rasio ini maka semakin baik harga

Page 18: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

3

saham”. Pada prinsipnya semakin baik perusahaan dalam menghasilkan

keuntungan, maka akan berpengaruh pula pada tingkat permintaan saham

perusahaan tersebut. Harga pasar saham merupakan ukuran indeks prestasi

perusahaan, yaitu seberapa jauh manejemen telah berhasil mengelola

perusahaan atas nama pemegang saham. Dengan demikian harga saham di

pasar modal merupakan indikator nilai perusahaan.

Saham adalah tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan

dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Saham berwujud selembar

kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik

perusahaan. Semakin tinggi harga saham suatu perusahaan, maka semakin

tinggi pula nilai perusahaan tersebut. Dengan meningkatkan laba perusahaan

maka harga saham cenderung naik sedangkan ketika laba menurun maka

harga saham juga ikut turun.

Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan tempat terjadinya proses jual beli

efek perusahaan yang telah terdaftar di bursa tersebut. Bursa efek

memberikan gambaran informasi mengenai harga saham yang dimiliki oleh

semua perusahaan yang terdaftar.

Menurut Murhadi (2013) dalam penelitiannya menarik kesimpulan bahwa

perubahan return on asset (ROA), return on equity (ROE) dan earning per

share (EPS) yang positif tidak diikuti dengan perubahan harga saham yang

positif hal ini tentunya tidak sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh,

serta Darmadji dan Fakhruddin (2015). dimana pergerakan retun on asset

(ROA), return on equity (ROE) dan earning per share (EPS) searah dengan

harga saham.

Page 19: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

4

Perusahaan manufaktur adalah sebuah badan usaha yang

mengoperasikan mesin, peralatan dan tenaga kerja dalam suatu medium

proses untuk mengubah bahan-bahan mentah menjadi barang jadi yang

memiliki nilai jual. Semua proses dan tahapan yang dilakukan dalam kegiatan

manufaktur dilakukan dengan mengacu pada Standar Operasional Prosedur

(SOP). Oleh karena itu perusahaan manufaktur terutama dalam penelitian ini

dianggap penting untuk mengetahui pengaruh Return On Assets (ROA),

Return On Equity (ROE), dan Earning Per Share (EPS) terhadap harga

saham perusahaan manufaktur sektor industri semen yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia .

Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan

penelitian yang berjudul “Pengaruh Return on essets (ROA), Return on equity

(ROE) dan Earning per share (EPS) terhadap Harga Saham pada

Perusahaan manufaktur sektor industri semen Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap harga saham

pada perusahaan manufaktur Sektor Industri Semen yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018 ?

2. Bagaimana pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap harga saham

pada perusahaan manufaktur Sektor Industri Semen yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018 ?

Page 20: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

5

3. Bagaimana pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham

pada perusahaan manufaktur Sektor Industri Semen yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018 ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh Return on Asset (ROA) terhadap harga

saham pada perusahaan manufaktur Sektor Industri Semen yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Untuk mengetahui pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap harga

saham pada perusahaan manufaktur Sektor Industri Semen yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3. Untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap harga

saham pada perusahaan manufaktur Sektor Industri Semen yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

D. Manfaat penelitian

Adapun manfaat dilakukan penelitian ini adalah :

1. Manfaat Teoritis

a) Untuk melatih dan mengembangkan kemampuan dalam bidang

penelitian, serta menambah wawasan dan pengetahuan penulis

tentang Return on Asset (ROA), Return On Equity (ROE) dan Earning

Per Share (EPS) dan harga saham

b) Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan pembanding

dan masukan dalam mengadakan penelitian lebih lanjut dibidang

Page 21: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

6

akuntansi terutama mengenai pengaruh Return on Asset (ROA),

Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) terhadap harga

saham.

2. Manfaat Praktis

a) Penelitian ini diharapkan memberikan informasi kepada perusahaan

bahwa Return on Asset (ROA), Return On Equity (ROE) dan Earning

Per Share (EPS) perusahaan perlu diperhatikan karena dapat

mempengaruhi harga saham perusahaan di bursa efek.

b) Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

informasi akan pentingnya Return on Asset (ROA), Return On Equity

(ROE) dan Earning Per Share (EPS) sebagai bahan untuk menilai

kinerja perusahaan dan dapat melihat harga saham perusahaan

sebelum melakukan investasi.

Page 22: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Rasio Keuangan

1. Definisi Rasio Keuangan

Rasio keuangan merupakan suatu alat analisis yang dapat

digunakan oleh perusahaan dalam menjalankan kegiatan usahanya.

Adapun beberapa definisi dari rasio keuangan menurut beberapa

pendapat sebagai berikut.

Menurut Harahap (2015:297) “rasio keuangan adalah angka yang

diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan

pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan atau

berarti”.

Menurut Kasmir (2014:104) rasio merupakan kegiatan

membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan

keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya.

Kemudian angka yang di perbandingkan dapat berupa angka-angka

dalam satu periode maupun beberapa periode.

Sedangkan, menurut Fahmi (2015:49) “rasio keuangan adalah

suatu kajian yang melihat perbandingan antara jumlah-jumlah yang

terdapat pada laporan keuangan dengan menggunakan formula-formula

yang dianggap respresentatif untuk diterapkan”. Dari definisi di atas dapat

disimpulkan bahwa rasio keuangan merupakan perbandingan antara nilai-

nilai yang ada di dalam laporan keuangan yang menggambarkan tentang

kinerja yang dimiliki oleh perusahaan.

Page 23: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

8

2. Jenis Rasio

Menurut Harahap (2015:301), pada dasarnya analisis rasio bisa

dikelompokkan ke dalam lima macam kategori, yaitu:

a) Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas adalah rasio yang menggambarkan

kemampuan perusahaan u

ntuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya.

b) Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas adalah rasio yang menggambarkan

kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka

panjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaan

dilikuidasi.

c) Ratio Profitabilitas

Ratio profitabilitas adalah ratio yang melihat kemampuan

perusahaan menghasilkan laba (profitabilitas). Ratio ini mengukur

kemampuan perusahaan menghasilkan keuangan (profitabilitas)

pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham yang tertentu.

d) Rasio leverage

Rasio leverage adalah rasio yang menggambarkan hubungan

antar utang perusahaan terhadap modal maupun asset.

e) Rasio Aktivitas

Rasio aktivitas adalah rasio yang menggambarkan aktivitas

yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik

dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan lainnya.

3. Return on Asset (ROA)

Page 24: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

9

a. Definisi Return On Asset (ROA)

Menurut Hanafih dan Halim (2003:27), return on asset (ROA)

merupakan rasio keuangan perusahaan yang berhubungan dengan

profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan

keuntungan atau laba pada tingkat pendapatan, asset dan modal

saham tertentu.

Menurut Prihadi (2010:152) “return on asset (ROA) adalah

mengukur tingkat laba terhadap asset yang digunakan dalam

menghasilkan laba tersebut”. Dari beberapa definisi di atas maka

dapat disimpulkan bahwa ROA (return on asset) adalah rasio yang

digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan mendapatkan

keuntungan atau laba bersih setelah pajak dengan menggunakan

aktiva yang ada.

b. Unsur-unsur Return on Asset (ROA)

Menurut Prihadi (2010:154) unsur-unsur return on asset (ROA)

adalah laba bersih dan total aktiva. Definisi masing-masing unsur

dijelaskan sebagai berikut:

1. Laba bersih

Menurut Soemarso (2004:227) bahwa “Laba bersih adalah

angka terakhir dalam laporan laba rugi. Setelah dikurangi dengan

pajak penghasilan disebut laba bersih setelah pajak (Net Profit

After Tax). Jumlah ini merupakan kenaikan bersih terhadap

modal”. Laba bersih merupakan selisih lebih semua pendapatan

dan laba terhadap semua beban dan kerugian yang merupakan

kenaikan bersih terhadap modal.

Page 25: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

10

2. Aktiva

Menurut Soemarso (2004:44) bahwa “Aktiva merupakan

kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan atau sumber daya bagi

perusahaan untuk melakukan usaha”. Total aktiva menunjukkan

keseluruhan bentuk kekayaan yang dimiliki perusahaan baik

berupa aktiva tetap berwujud dan aktiva-aktiva lainnya.

Aktiva tetap berwujud merupakan aktiva berwujud yang

sifatnya relatif permanen dan digunakan dalam kegiatan

perusahaan. Relatif permanen menunjukkan sifat dimana aktiva

yang bersangkutan dapat digunakan dalam jangka waktu yang

relatif lama.

c. Pengukuran Return On Asset (ROA)

Menurut Sudana (2011:22) “Secara matematis return on asset

(ROA) dapat dihitung dengan menggunakan rumus”:

Return On Asset =Earning After Tax

Total Asset× 100%

Rasio ini penting bagi pihak manajemen untuk mengevaluasi

efektivitas dan efisiensi manajemen perusahaan dalam mengelola

seluruh aktiva perusahaan. Semakin besar return on asset (ROA),

berarti semakin efisien pengguna aktiva perusahaan atau dengan

dengan kata lain dengan jumlah aktiva yang sama bisa dihasilkan

laba yang lebih besar dan sebaliknya.

Page 26: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

11

4. Return On Equity (ROE)

a. Definisi Return On Equity (ROE)

Menurut Kasmir (2014:204) “return on equity (ROE) merupakan

rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal

sendiri. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik”. Sedangkan menurut

Fahmi (2011:137) “return on equity (ROE) disebut juga dengan laba

atas equity. Rasio ini mengkaji sejauh mana suatu perusahaan

mempergunakan sumber daya yang dimiliki untuk mampu memberikan

laba atas ekuitas”. Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan,

bahwa return on equity (ROE) adalah rasio yang digunakan mengukur

kinerja perusahaan dan return on equity (ROE) bertujuan untuk

mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba atas modalnya

sendiri.

b. Unsur-Unsur Return On Equity (ROE)

Menurut Kasmir (2014:211) “return on equity merupakan rasio

untuk mengukur antara laba bersih sesudah pajak dengan total

ekuitas”. Definisi masing-masing unsur dijelaskan sebagai berikut:

1. Laba bersih setelah pajak

Menurut Soemarso (2004:227) bahwa “Laba bersih adalah

angka terakhir dalam laporan laba rugi”. Setelah dikurangi dengan

pajak penghasilan disebut laba bersih setelah pajak (Net Profit After

Tax). Jumlah ini merupakan kenaikan bersih terhadap modal. Laba

bersih merupakan selisih lebih semua pendapatan dan laba

terhadap semua beban dan kerugian yang merupakan kenaikan

bersih terhadap modal.

Page 27: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

12

2. Ekuitas

Menurut Heri (2014:96) “ekuitas adalah kepemilikan atau

kepentingan residu dalam aktiva entitas, yang masih tersisa setelah

dikurangi dengan kewajibannya”.

c. Pengukuran Return On Equity (ROE)

Menurut Sudana (2011:22) “return on equity (ROE) dapat

dihitung sebagai berikut” :

Return On Equity=Earning After Tax

Total Equity× 100%

Rasio ini penting bagi pihak pemegang saham untuk mengetahui

efektivitas dan efisiensi pengelolaan modal sendiri yang dilakukan oleh

pihak manjemen perusahaan. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin

efisiensi penggunaan modal sendiri yang dilakukan oleh pihak

manajemen perusahaan.

5. Earning Per Share (EPS)

a. Definisi Earning Per Share (EPS)

Menurut kasmir (2014:207)”earning per share (EPS) merupakan

rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai

keuntungan bagi pemegang saham. Rasio yang rendah berarti

manajemen belum berhasil untuk memuaskan pemegang saham,

sebaliknya dengan rasio yang tinggi, kesejahteraan pemegang saham

meningkat”.

Menurut Fahmi (2011:138) “earning per share (EPS) atau

pendapatan per lembar saham adalah bentuk pemberian keuntungan

yang diberikan kepada para pemegang dari setiap lembar saham

Page 28: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

13

dimiliki”. Dari beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa

earning per share (EPS) merupakan ukuran kemampuan perusahaan

untuk menghasilkan keuntungan perlembar saham dimiliki.

b. Unsur-unsur Earning Per Share

Menurut Fahmi (2011:138), yaitu: “laba per saham (earning per

share) adalah laba bersih setelah pajak dibagi dengan jumlah lembar

saham yang beredar”. Definisi masing-masing unsur earning per share

(EPS) dijelaskan sebagai berikut:

1. Laba bersih

Menurut Soemarso (2004:227) bahwa “Laba bersih adalah

angka terakhir dalam laporan laba rugi”. Setelah dikurangi dengan

pajak penghasilan disebut laba bersih setelah pajak (Net Profit

After Tax). Jumlah ini merupakan kenaikan bersih terhadap

modal”. Laba bersih merupakan selisih lebih semua pendapatan

dan laba terhadap semua beban dan kerugian yang merupakan

kenaikan bersih terhadap modal.

2. Lembar saham beredar.

Menurut Anoraga dan Pakarti (2008:72) “Lembar saham

beredar adalah jumlah saham yang telah dikeluarkan oleh

perusahaan yang dimiliki oleh orang dalam dan investasi”.

c. Pengukuran Earning Per Share (EPS)

Menurut Fahmi (2011:138) earning per share (EPS) dapat

dihitung sebagai berikut :

Earning Per Share =𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥

𝑆𝑡𝑜𝑐𝑘 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒ℎ𝑜𝑙𝑑𝑒𝑟× 100%

Page 29: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

14

Earning per share (EPS) yang besar menunjukkan kemampuan

perusahaan yang lebih besar dalam menghasilkan keuntungan bersih

dari setiap lembar saham. Peningkatan earning per share (EPS)

tersebut akan mendorong investor untuk menambah jumlah modal

yang ditanamkan pada perusahaan.

6. Harga Saham

a. Definisi Harga Saham

Harga saham menurut Widiatmodjo (2005:102) “harga saham

merupakan harga atau nilai uang yang bersedia dikeluarkan untuk

memperoleh atas suatu saham”.

Menurut Jogiyanto (2008:143) “harga saham adalah harga satu

saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan

oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran

saham yang bersangkutan di pasar modal”. Dari penjelasan di atas

dapat disimpulkan bahwa harga saham adalah harga yang terbentuk

dari kesepakatan penjual dan pembeli saham atau harga yang

terbentuk sesuai penawaran dan permintaan di pasar jual beli saham

yang terjadi dipasar bursa pada saat tertentu.

b. Jenis-jenis harga saham

Menurut Anoraga dan Pakarti (2008:58) harga atau nilai saham

dibagi atas tiga jenis berdasarkan fungsinya yaitu sebagai berikut :

1) Harga Nominal (Par Value)

Harga nominal merupakan harga yang tercantum dalam

sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap

lembar saham yang dikeluarkan. Saham tanpa nilai nominal tidak

Page 30: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

15

dapat dikeluarkan. Nilai nominal ini tidak digunakan untuk

mengukur sesuatu.

2) Harga Dasar (Base Price)

Harga perdana (untuk menentukan nilai dasar),

dipergunakan dalam perhitungan indeks harga saham. Harga

dasar akan berubah sesuai dengan aksi emiten. Untuk saham

baru, harga dasar merupakan harga perdananya.

3) Harga pasar (Market Price)

Menurut Anoraga dan Pakarti (2008:59) Harga pasar atau

Market price merupakan harga pada pasar riil, dan merupakan

harga yang paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari

suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung atau jika pasar

sudah tutup, maka harga pasar adalah harga penutupannya

(closing price).

Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa,

baik bursa utama maupun OTC (Over the counter market).

Transaksi di sini sudah tidak lagi melibatkan emiten dan penjamin

emisi. Harga pasar ini merupakan harga jual dari investor yang

satu dengan investor yang lain dan disebut sebagai harga di pasar

sekunder. Harga pasar inilah yang menyatakan naik-turunnya

suatu saham dan setiap hari diumumkan di surat-surat kabar atau

di media-media lainnya. Jadi dari ketiga jenis harga saham di atas

maka harga saham yang digunakan adalah harga pasar (Market

Price) inilah yang menyatakan naik turunnya harga saham.

Page 31: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

16

7. Hubungan antara Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE) dan

Earning per Share (EPS) dengan Harga Saham

a. Hubungan antara Return on Asset (ROA) dengan Harga Saham

Return on asset (ROA) merupakan rasio profitabliltas yang

digunakan untuk mengukur kemampuan atas modal yang

diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang dimiliki untuk

menghasilkan laba. Menurut Sawir (2001:92) “bahwa dalam

perhitungannya retun on asset (ROA) hanya menggunakan laba bersih

setelah pajak dibagi dengan total aktiva perusahaan”. Jika nilai return

on asset (ROA) tinggi maka kemampuan manajemen perusahaan

mengoptimalkan asset yang digunakan untuk menghasilkan

keuntungan semakin tinggi dan ini dapat memberikan pengaruh positif

terhadap harga saham perusahaan yang bersangkutan. Seperti yang

dijelaskan oleh Murhadi (2013) “seberapa besar return yang dihasilkan

atas setiap rupiah uang yang ditanamkan dalam bentuk asset, semakin

tinggi return on asset (ROA), maka akan semakin baik harga saham”.

b. Hubungan antara Return on Equity (ROE) dengan Harga Saham

Return on equity (ROE) adalah suatu angka yang merupakan

hasil perbandingan antara laba dengan total equitas. Return on equity

(ROE) menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

laba perusahaan. Menurut Kasmir (2014:204) “Semakin tinggi angka

return on equity (ROE) suatu perusahaan, semakin baik kinerja

perusahaan yang ditunjukkan dengan meningkatnya laba yang

dihasilkan perusahaan”. Retun on equity (ROE) yang tinggi

mencerminkan laba perusahaan tersebut juga tinggi ,pada akhirnya

Page 32: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

17

dapat memberikan pengaruh positif terhadap harga saham. Seperti

yang di jelaskan Murhadi (2015:64) “seberapa besar return yang

dihasilkan bagi pemegang saham atas setiap rupiah uang

ditanamkannya, semakin tinggi return on equity (ROE), maka akan

semakin baik harga saham”.

c. Hubungan antara Earning per Share (EPS) dengan Harga Saham

`Earning Per Share (EPS) diperoleh dari jumlah laba bersih

dibagi dengan jumlah saham yang beredar. Menurut Fahmi (2011:138)

“Earning per share (EPS) atau pendapatan per lembar saham adalah

bentuk pemberian keuntungan yang diberikan kepada para pemegang

dari setiap lembar saham dimiliki”. Informasi earning per share (EPS)

suatu perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih yang siap

dibagikan kepada seluruh pemegang saham. Keuntungan yang besar

menarik minat investor untuk memiliki saham tersebut. Permintaan

yang besar terhadap saham tersebut nantinya akan meningkatkan

harga saham. Seperti yang dijelaskan Murhadi (2015:64) “earning per

share (EPS) mencerminkan pendapatan tiap lembar saham yang akan

diperoleh pemegang saham, semakin tinggi rasio ini maka akan

semakin baik”.

B. Jurnal Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Judul

Penelitian

Metode

Penelitian

Hasil Penelitian

1 Ruslan, Ruslan

(2018)

Pengaruh

Return On

Assets (ROA)

dan Net Profit

Metode

deskriptif

dengan

pendekatan

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa pengaruh

Return On Assets

Page 33: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

18

Margin (NPM)

terhadap harga

saham di PT.

Astra Agro

Lestari Tbk.

yang terdaftar

di Jakarta

Islamic Indeks

(JII).

kuantitatif (ROA) terhadap

harga saham secara

parsial sebesar

37,1% dan sisanya

sebesar 62,9%

dipengaruhi faktor

lain yang tidak

diteliti. Pengaruh

Net Profit Margin

(NPM) terhadap

harga saham secara

parsial sebesar

34,3% dan sisanya

sebesar 65,7%

dipengaruhi faktor

lain yang tidak

diteliti. Pengaruh

Return On Assets

(ROA) dan Net Profit

Margin (NPM)

terhadap harga

saham secara

simultan sebesar

37,1% dan sisanya

sebesar 62,9%

dipengaruhi oleh

faktor lain yang

tidak diteliti.

2 Andhi Wijayanto

(2010)

Analysis of the

Effect of RoA,

EPS, Financial

Leverage,

Proceed against

Initial Return

The analytical

methods used

multiple

regressions

The empirical

result of this

research indicate

that EPS, and

proceed

significantly

associated with

initial returns.

Whereas ROA,

and financial

leverage ratio not

significantly

influence initial

return.

Page 34: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

19

3 Santoso, Rachma

Putriani (2018)

EFFECT OF

RETURN ON

ASSETS (ROA),

RETURN ON

EQUITY (ROE)

AND NET

PROFIT

MARGIN (NPM)

ON STOCK

RETURN (Study

of

Manufacturing

Companies

Listed on the

Indonesia.

The analysis

technique used

is the classic

assumption

test,

descriptive

statistical test,

multiple

regression

analysis and

hypothesis

testing tested

using t-

statistics and f-

statistics with a

confidence

level of 5

percent using

the E-views 8

program

From the results of

hypothesis testing

shows that return

on assets (ROA),

return on equity

(ROE) and net profit

margin (NPM)

simultaneously

affect stock returns.

And partially return

on assets (ROA),

return on equity

(ROE) and net profit

margin (NPM) affect

stock returns.

4 Ita Oktavia, Siti

Masyithoh, Anisa

Kusumawardhani

(2017)

Pengaruh

return on

equity (ROE),

earning per

share (EPS),

dan current

ratio (CR)

terhadap harga

saham

perusahaan

farmasi yang

terdaftar di

bursa efek

indonesia

Teknik

pengumpulan

data

menggunakan

data

dokumentasi

dan metode

kepustakaan

Hasil penelitian

melalui uji f

menunjukkan

bahwa secara

simultan variabel

Return On Equity

(ROE), Earning Per

Share (EPS), dan

Current Ratio (CR)

berpengaruh positif

dan signifikan

Terhadap Harga

Saham pada

Perusahaan Farmasi

Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia

tahun 2010-2015.

Uji t menunjukkan

bahwa Return On

Equity (ROE)

berpengaruh positif

Page 35: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

20

dan tidak signifikan

terhadap harga

saham. EarningPer

Share (EPS)

berpengaruh

negative dan tidak

signifikan terhadap

harga saham.

Current Ratio (CR)

berpengaruh positif

dan tidak signifikan

terhadap harga

saham. Selain itu

diperoleh bahwa

nilai adjusted R

Square pada

penelitian adalah

0,226. Hal ini berarti

23% harga saham

dapat diprediksi dari

pergerakan tiga

variabel independen

tersebut.

5 Amilia Zubaidah,

Bambang

Sudiyatno,

Elen Puspitasari

(2018)

Pengaruh

Kinerja

Perusahaan

Dan Struktur

Modal

Terhadap

Return Saham

(Studi Empirik

Pada

Perusahaan

Manufaktur

Yang Terdaftar

Di Bursa Efek

Indonesia

Metode

analisis

menggunakan

regresi linear

berganda

Hasil penelitian

menjukkan Return

on Equity(ROE)

berpengaruh positif

dan signifikan

terhadap return

saham. Sedangkan

Earning Per Share

(EPS), Return on

Asset (ROA),

danDebt to Equity

Ratio (DER) tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

return saham.

Dengan demikian,

maka kinerja

perusahaan yang

Page 36: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

21

berpengaruh

terhadap return

saham hanya Return

on Equity(ROE),

sedangkanEarning

Per Share (EPS)

danReturn on Asset

(ROA) tidak

berpengaruh.

6 Lili Setiawati

(2018)

Pengaruh

Return On

Equity (ROE)

dan Earning Per

Share (EPS)

terhadap Harga

Saham PADA

PT. Holcim

Indonesia, Tbk.

Periode Tahun

2007-2016

asosiatif

dengan

menggunakan

pendekatan

kuantitatif

Hasil penelitian

menunjukkan ecara

parsial Return On

Equity tidak

berpengaruh

signifikan terhadap

harga saham

dengan tingkat

signifikan sebesar

0.105 sedangkan

variabel Earning Per

Share memiliki

pengaruh signifikan

terhadap harga

saham dengan

tingkat signifikan

sebesar 0.003.

Secara simultan

variabel Return On

Equity dan Earning

Per Share

berpengaruh

signifikan terhadap

Harga Saham

dengan tingkat

signifikan sebesar

0.004.

7 Selamet Riyadi,

Arditya Farid

Setyawan (2018)

Analisis

Pengaruh

Kinerja

Keuangan Dan

Eps Terhadap

Analisis regresi

linier berganda

Hasil penelitian

menunjukan bahwa

pengaruh Capital

Adequacy Ratio,

Non Performing

Page 37: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

22

Harga Saham

Bank Kategori

Buku 4

(Periode 2013-

2017)

Loan dan Earning

Per Share memiliki

pengaruh yang

signifikan terhadap

harga saham kecuali

Return On Equity

karena berpengaruh

tidak signifikan.

Berdasarkan uji t

dapat disimpulkan

bahwa nilai capital

adequacy ratio, non

performing loan dan

earning per share

berpengaruh

signifikan dan return

on equity tidak

berpengaruh

signifikan.

Kemampuan nilai

capital adequacy

ratio, non

performing loan,

return on equity dan

earning per share

dalam menjelaskan

harga saham

perusahaan bank

kategori buku 4 di

Bursa Efek Indonesia

dan Otoritas Jasa

Keuangan periode

2013-2017 dalam

penelitian ini

sebesar 93,19%

sedangkan sisanya

6,81% dipengaruhi

variabel lain di luar

dari penelitian ini.

8 Ryan Artina (2017) Pengaruh

Earning Per

Metode

Analisis

Hasil dari penelitian

adalah (1) Ada

Page 38: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

23

Share Dan

Deviden Per

Share Serta

Return On

Equity

Terhadap

Harga Saham

Pada

Perusahaan

Retail Trade

Yang Terdaftar

Di Bursa Efek

Indonesia

Kuantitatif pengaruh EPS, DPS,

dan ROE terhadap

Harga Saham pada

Perusahaan Retail

Trade yang terdaftar

di Bursa Efek

Indonesia. (2) ada

pengaruh negatif

namun tidak

signifikan. (3) ada

pengaruh positif

namun tidak

signifikan dari DPS.

(4) ada pengaruh

positif dan signifikan

dari ROE.

C. Kerangka Konsep

Investor dalam melakukan investasi saham akan memilih perusahaan

yang memiliki laba yang tinggi. Untuk mengetahui harga saham pada

perusahaan maka Indikator yang dapat digunakan adalah Return On Asset

(ROA), Return On equity (ROE) dan Earning Per share (EPS). Rasio ini akan

memberikan gambaran tentang kemampuan perusahaan dalam menghasilkan

laba baik dengan melihat kekuatan asset, modal maupun banyaknya saham

yang diedarkan di luar.

Return On Asset (ROA), Return On equity (ROE) dan Earning Per share

(EPS) memiliki hubungan positif terhadap harga saham perusahaan dimana

ketika ketiga rasio ini mengalami kenaikan atau pertumbuhan yang baik maka

akan berdampak pada baiknya harga saham yang dimiliki perusahaan.

Sebaliknya penurunan rasio ini akan mencerminkan perusahaan tersebut

memiliki kinerja yang kurang baik sehingga akan berdampak pada nilai harga

Page 39: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

24

saham yang dimiliki perusahaan tersebut. Dari penjelasan tersebut dapat

digambarkan seperti pada gambar 2.1 dibawah ini.

D. Hipotesis

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengemukakan hipotesis

sebagai berikut:

a. Diduga bahwa Return on Asset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap

harga saham pada perusahaan manufaktur Sektor Industri Semen yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018. Karena ROA

merupakan rasio profitabilitas yang di gunakan untuk mengukur

kemampuan atas modal yang di investasikan dalam keseluruhan aktiva

yang dimiliki untuk menghasilkan laba, dan jika nilai ROA tinggi maka

kemampuan perusahaan mengoptimalkan aset yang digunakan untuk

menghasilkan keuntungan semakin tinggi dan ini dapat memberikan

pengaruh positif terhadap harga saham perusahaan.

ROA (X1)

Harga Saham

(Y)

ROE (X2)

EPS (X3)

Gambar 2.1. Kerangka konsep

Page 40: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

25

b. Diduga bahwa Return On Equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap

harga saham pada perusahaan manufaktur Sektor Industri Semen yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode2014-2018. Yang dimana ROE

dapat menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

perusahaan. ROE tinggi mencerminkan laba perusahaan tersebut juga

tiggi dan pada akhirnya dapat memberikan pengaruh positif terhadap

harga saham.

c. Diduga bahwa Earning Per Share (EPS) berpengaruh signifikan terhadap

harga saham pada perusahaan manufaktur Sektor Industri Semen yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-2018. EPS suatu

perusahaan menunjukkan besarnya laba bersih yang siap dibagikan

kepada seluruh pemegam saham. Semakin tinggi rasio ini, pendapatan

tiap lembar saham yang diperoleh pemegam saham akan semakin baik.

Page 41: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang berlandaskan

pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau

sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,

analisis data bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji

hipotesis yang telah ditetapkan Sugiyono (2017:8)

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2014:80) populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang dipilih peneliti dalam

penelitian ini adalah 6 perusahaan yang masuk dalam daftar perusahaan

manufaktur sektor industri semen selama empat periode yaitu tahun

2014-2018.

Adapun data perusahaan dalam penelitian ini adalah:

Page 42: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

26

Tabel 3.1 Data Perusahaan

NO KODE NAMA PERUSAHAAN

1 INTP Indocement Tunggal Perkasa Tbk

2 SMBR Semen Baturaja (Persero) Tbk

3 SMCB Holcim Indonesia Tbk d.h Semen Cibinong Tbk

4 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk d.h Semen Gresik (persero) Tbk

5 WSBP Waskita Beton Precast Tbk

6 WTON Wijaya Karya Beton Tbk

Sumber : www.idx.co.id

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2014:81) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sampel dalam

penelitian diambil dengan metode purposive sampling ini adalah laporan

keuangan serta laporan kronologi harga saham selama lima tahun

terakhir (2014-2018) pada perusahaan Sektor Industri Semen yang telah

disortir berdasarkan kriteria tertentu yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

Adapun kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Perusahaan Sektor Industri Semen yang go public di Bursa Efek

Indonesia.

b. Perusahaan tersebut menerbitkan laporan keuangannya dalam mata

uang rupiah selama periode tahun 2014 sampai dengan tahun 2018

c. Kelengkapan data harga saham penutupan (closing price) selama

periode tahun 2014 sampai dengan tahun 2018.

Berdasarkan kriteria pengambilan sampel penelitian yaitu sebagai berikut

Page 43: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

27

Tabel 3. 2 Data Perusahaan Sampel

NO KODE NAMA PERUSAHAAN

1 INTP Indocement Tunggal Perkasa Tbk

2 SMBR Semen Baturaja (Persero) Tbk

3 WSBP Waskita Beton Precast Tbk

4 WTON Wijaya Karya Beton Tbk

Sumber : www.idx.co.id

Adapun alasan dari kriteria sampel yang saya ambil untuk melihat

bagaimana prospek kedepannya pada perusahaan manufktur yang berjalan

pada sektor industri semen dilihat dari laporan keuangan kemudian dari

laporan keuangan itu saya ingin melihat aset, equitas dan harga saham.

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran

1. Definisi Operasional Variabel

Menghindari terjadinya keliru terhadap judul dan permasalahan yang

diajukan dalam penelitian ini, serta untuk memudahkan dalam

pengumpulan data dilapangan, maka selanjutnya dijelaskan rumusan

variabel secara operasional sebagai berikut:

a. Return On Asset (ROA) yang merupakan tingkat laba bersih terhadap

total asset yang digunakan untuk menghasilkan laba.

b. Return On Equity (ROE) merupakan rasio laba bersih setelah pajak

dengan modal sendiri.

c. Earning Per Share (EPS) merupakan rasio laba bersih setelah pajak

terhadap jumlah saham yang beredar.

d. Harga saham merupakan harga saham yang terjadi di bursa dan di

tentukan oleh permintaan dan penawaran saham.

Page 44: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

28

2. Pengukuran Variabel

Variabel independen yang dianggap berpengaruh terhadap harga

saham perusahaan adalah Return On Asset (ROA), Return On equity

(ROE) dan Earning Per share (EPS). Variabel dependen dalam penelitian

ini adalah harga saham perusahaan. Adapun pengukuran masing-masing

variabel adalah sebagai berikut:

a. Return On Asset (ROA) menurut Sudana (2012:22)

Return On Asset =𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡× 100%

b. Return On Equity (ROE) menurut Sudana (2012:22)

Return On Equity =𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦× 100%

c. Earning Per Share (EPS) menurut (2011:138)

Earning Per Share =𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥

Stock Shareholder× 100%

d. Harga saham yang digunakan adalah Harga Pasar (Market Price),

menurut Anoraga dan Pakarti (2008:59) market price merupakan

harga yang paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari

suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung atau jika pasar

sudah tutup, maka harga pasar adalah harga penutupunnya (clossing

price).

D. Sumber dan Jenis Data

Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini dari website Bursa Efek

Indonesia, yaitu www.idx.co.id. Sedangkan jenis data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data sekunder dari laporan keuangan pada perusahaan

Page 45: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

29

Sektor Industri Semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2014-

2018.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data dan informasi sehubungan dengan penelitian ini

maka tehnik pengumpulan data menggunakan data sekunder. Data sekunder

adalah data yang diperoleh dengan jalan mengumpulkan dokumen-dokumen

perusahaan dan laporan keuangan selama lima tahun terakhir sejak tahun

2014-2018 serta data lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah suatu alat yang digunakan untuk menjawab

permasalahan dan hipotesis yang diajukan. Adapun teknik analisis data yang

akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinieritas

Bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen

b. Uji Normalitas

Bertujuan untuk mengukur apakah di dalam model regresi variabel

independen dan variabel dependen keduanya mempunyai distribusi

normal atau mendekati normal.

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Bertujuan menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan

varians dan residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika

Page 46: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

30

varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap,

maka disebut homoskedasitisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas

2. Uji Regresi Linear Berganda

Metode regresi linear berganda (multiple linear regression method).

Digunakan untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas

(independen) terhadap satu variabel terikat (dependen). Analisis regresi

berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh

Return On Asset (ROA), Return On equity (ROE) dan Earning Per share

(EPS) terhadap harga saham pada perusahaan Sektor Industri Semen

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Menurut Siregar (2013:301) Model hubungan harga saham dengan

Return On Asset (ROA), Return On equity (ROE) dan Earning Per share

(EPS) dapat disusun dalam persamaan linear sebagai berikut:

Y = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Dimana:

Y = Harga Saham

b0= konstanta

b1, b2, b3 = koefisien regresi, merupakan besarnya perubaha

variabel terikat akibat perubahan tiap-tiap unit variabel bebas.

X1= Return on Asset (ROA)

X2 = Return on Equity (ROE)

Page 47: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

31

X3 = Earning Per Share (EPS)

E = error

3. Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Siregar (2013:290) “Koefisien deteminasi pada intinya

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan

variasi variabel dependen”. Tujuan menghitung koefisien determinasi

adalah untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat. Nilai 𝑅2mempunyai interval antara 0 sampai 1 ( 0 ≤ 𝑅2 ≤ 1).

Semakin besar nilai 𝑅2(mendekati 1), semakin baik hasil untuk model

regresi tersebut. Semakin mendekati 0, maka variabel independen

secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan variabel dependen.

b. Uji t (Parsial)

Menurut Siregar (2013:303) Uji T digunakan untuk menguji

variabel-variabel independen secara individu berpengaruh dominan

dengan taraf signifikan 5%. Langkah langkah dalam menguji T adalah

sebagai berikut:

a) Jika profitabilitas (sig t) < α (0,05) maka Ho diterima, artinya ada

pengaruh yang signifikan secara parsial dari variabel independen

(X) terhadap variabel dependen (Y).

b) Jika profitabilitas (sig t) > α (0,05) maka Ho ditolak,. artinya tidak

ada pengaruh yang signifikan sacara parsial dari variabel

independen (X) terhadap variabel dependen (Y)

Page 48: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Objek Penelitian

a. Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia (BEI)

Secara historis, pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia

merdeka. Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial

Belanda dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu

didirkan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah

kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912,

perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang

diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal

mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor

seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah

kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi

yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagaimana

mestinya. Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar

modal pada tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian pasar modal

mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi

yang dikeluarkan pemerintah. Secara singkat, tonggak perkembangan

pasar modal di Indonesia dapat dilihat sebagai berikut:

1) Desember 1912 : Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di

Batavia oleh Pemerintah Hindia Belanda.

2) 1914 - 1981 : Bursa Efek di Batavia ditutup selama perang Dunia I.

Page 49: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

33

33

3) 1925 – 1942 : Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan

Bursa Efek di Semarang dan Surabaya.

4) Awal tahun 1939 : Karena isu politik (Peran Dunia III) Bursa Efek di

Semarang dan Surabaya ditutup.

5) 1942 – 1952 : Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama perang

Dunia II.

6) 1956 : Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek

semakin tidak aktif.

7) 1956 – 1977 : Perdagangan di Bursa Efek vakum.

8) 10 Agustus 1977 : Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden

Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana

Pasar Modal). Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT Pasar

Modal. Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go

publik PT. Semen Cibinong sebagai emiten pertama 19 Tahun 2008

tentang Surat Berharga Syariah Negara.

9) 1977 – 1987 : Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten

hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen

perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal.

10) 1987 : Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87)

yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan

penawaran umu dman investor asing menanamkan modal di

Indonesia.

11) 1988 – 1990 : Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal

diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat

meningkat.

Page 50: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

34

12) 2 Juni 1988 : Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan

dikelola oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE),

sedangkan organisasinya terdiri dari broker dan dealer.

13) Desember 1988 : Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88

(PAKDES 88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go

public dan beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan

pasar modal.

14) 16 Juni 1989 : Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan

dikelola oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek

Surabaya.

15) 13 Juli 1992 : Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan

Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ.

16) 22 Mei 1995 : Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan

dengan sistem computer JATS (Jakarta Automated Trading Systems).

17) 10 November 1995 : Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No.

8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai

diberlakukan mulai Januari 1996.

18) 1995 : Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya.

19) 2000 : Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai

diaplikasikan di pasar modal Indonesia.

20) 2002 : BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh

(remote trading).

21) 2007 : Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek

Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Page 51: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

35

22) 02 Maret 2009 : Peluncuran Perdana Sistem Perdagangan Baru PT

Bursa Efek Indonesia: JATS-NextG.

Sumber : www.idx.co.id

Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange

(IDX) merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta

(BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES). Demi efektivitas operasional

dan transaksi, Pemerintah memutuskan untuk menggabung Bursa Efek

Jakarta sebagai pasar saham dengan Bursa Efek Surabaya sebagai

pasar obligasi dan derivatif. Bursa hasil penggabungan ini mulai

beroperasi pada 1 Desember 2007. BEI menggunakan sistem

perdagangan bernama Jakarta Automated Trading System (JATS) sejak

22 Mei 1995, menggantikan sistem manual yang digunakan sebelumnya.

Sistem JATS ini sendiri direncanakan akan digantikan sistem baru yang

akan disediakan OMX. Bursa Efek Indonesia berpusat di Kawasan Niaga

Sudirman, Jl. Jend. Sudirman 52-53, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta

Selatan.

b. Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia (BEI)

Struktur organisasi beserta uraian tugasnya dibutuhkan oleh setiap

organisasi, untuk memberi arah kepada organisasi tersebut sehingga

semua kegiatan dapat berjalan dengan baik dan mencapai tujuan yang

telah ditetapkan.

Struktur organisasi yang baik adalah struktur organisasi yang

menggambarkan dengan jelas wewenang dan tanggung jawab serta

fungsi dari setiap bagian yang ada dalam organisasi tersebut.

Page 52: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

36

1) Dewan Komisaris

No Nama Jabatan

a) I Nyoman Tjager Komisaris Utama b) Mustofa Komisaris c) Chaeruddin Berlian Komisaris d) Johnny Darmawan Komisaris e) Felix Oentoeng Soebagjo Komisaris

2) Dewan Direksi

No Nama Jabatan

a) Ito Warsito Direktur Utama

b) Eddy Sugito Direktur Penilaian Perusahaan c) Wan Wei Yiong Direktur Perdagangan & Pengaturan

Ang.Bursa d) Uriep Budhi Prasetyo Direktur Pengawasan Transaksi &

Kepatuhan e) Friderica Widyasari D Direktur Pengembangan f) Adikin Basirun Direktur Teknologi Informasi &

Manajemen Risiko g) Supandi Direktur Keuangan dan Sumber

Daya Manusia c. Deskripsi Tugas

Deskripsi jabatan Bursa Efek Indonesia adalah sebagai berikut:

1) Dewan Komisaris

Dewan komisaris mempunyai tugas dan wewenang untuk :

a) Mengawasi pelaksanaan tugas Dewan Direksi serta memberi

nasehat atas pelaksanaan tugas Dewan Direksi tersebut.

b) Anggota Dewan Komisaris mempunyai hak untuk memeriksa

buku-buku, surat-surat, serta kekayaan perusahaan.

c) Memberhentikan salah seorang dari anggota direksi ataupun

semua anggotanya karena alasan-alasan tertentu.

2) Direktur Utama

Direktur Utama mempunyai hak dan kewajiban serta tugas sebagai

berikut :

Page 53: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

37

a) Mempertanggungjawabkan kekayaan perusahaan.

b) Mengikat perusahaan sebagai jaminan.

c) Mengadakan rapat apabila dalam anggaran dasar tidak ditetapkan

cara lain dalam pelaksanaannya.

d) Memimpin dan mengelola perusahaan sehingga tercapai tujuan

perusahaan.

e) Memperoleh, mengalihkan dan melepaskan hak atas barang-

barang tak bergerak atas nama perusahaan.

f) Berhak mengangkat seorang kuasa atau lebih dengan syarat-

syarat dan kekuasaan yang ditentukan secara tertulis.

g) Bertanggung jawab atas oprasional perusahaan, khususnya yang

berhubungan dengan pihak eksternal perusahaan.

3) Direktur Penilaian Perusahaan

Bertugas untuk memantau dan menilai tata kelola perusahaan secara

keseluruhan.

4) Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa Memiliki tugas

sebagai berikut :

a) Menyelenggarakan perdagangan efek yang teratr, wajar, dan

efisien seperti yang tercantum dalam undang-undang pasar

modal.

b) Bertanggung jawab mengevaluasi perusahaan-perusahaan listed

(yang sudah listing) yang potensial di Bursa Efek Indonesia.

c) Memonitor perusahaan-perusahaan yang sudah listing secara

terus-menerus.

d) Menjaga hubungan baik dengan perusahaan-perusahaan listing.

Page 54: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

38

5) Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan

Melakukan kegiatan-kegiatan untuk meningkatkan kemampuan

sistem pengawasan Bursa Efek Indonesia.

6) Direktur Pengembangan

Bertugas melakukan riset dan pengembangan di Bursa Efek

Indonesia, baik itu perdagangan saham maupun tentang sistem

perdagangan saham.

7) Direktur Teknologi Informasi & Manajemen Risiko

Salah satu tugasnya adalah menyiapkan migrasi dari ASTS versi 2.0

ke ASTS versi 3.0. system perdagangan otomatis ASTS versi yang

lebih baru ini lebih aman dibandingkan yang lama.

8) Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia Memiliki tugas sebagai

berikut :

Memprakasai integrasi laporan keuangan untuk mempercepat proses

pembuatan laporan keuangan dan bertanggung jawab dalam

memperbaiki mutu sumber daya manusia karyawan pada Bursa Efek

Indonesia melaui recruitment, training, program pendidikan baik

dalam negeri maupun luar negeri.

2. Profil Objek

a. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk

PT indocement Tunggal Prakarsa Tbk adalah salah satu produsen

semen di indonesia. Indocement merupakan produsen terbesar

kedua di indonesia. Selain memproduksi semen, indocement juga

memproduksi beton siap pakai, serta mengelola tambang agregat

Page 55: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

39

dan tras. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk memulai

memperjualbelikan sahamnya pada Tanggal 5 Desember 1989.

b. PT Semen Baturaja (Persero) Tbk

PT Semen Baturaja (Persero) Tbk berdiri pada tanggal 14

november 1974, dengan akta notaris Jony Frederick Berthol

Tumbelaka Sinjal No. 34, dengan pemegang saham PT Semen

Padang (55%) dan PT Semen Gresik (45%). PT Semen Baturaja

(Persero) Tbk memulai memperjualbelikan sahamnya pada bulan

juni 2013.

c. PT Waskita Beton Precast Tbk

PT Waskita Beton Precast Tbk merupakan salah satu anak

perusahaan dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk, perusahaan

konstruksi BUMN terkemuka di indonesia, yang bergerak dalam

industri manufaktur beton precast dan ready mix. Perseroan telah

sukses mengerjakan berbagai proyek dalam bidang jalan tol,

jembatan, gedung bertingkat tinggi dan revitalisasi sungai. PT

Waskita Beton Precast Tbk mencatatkan sahamnya 20 september

2016.

d. PT Wijaya Karya Beton Tbk

PT Wijaya karya Beton Tbk didirikan tanggal 11 maret 1997. Salah

satu anak peruahaan PT Wijaya Karya (Persero), Tbk (WIKA),

merupakan bagian dari ekspansi perusahaan yang mengkhususkan

pada industri beton pracetak, jasa konstruksi, dan bisnis terkait

lainnya. PT Wijaya Karya Beton Tbk mencatatkan sahamnya pada

tanggal 8 april 2014.

Page 56: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

40

3. Deskripsi Objek Penelitian

Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah perusahaan

manufaktur sektor industri semen di bursa efek indonesia. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh saham perusahaan manufaktur sektor indust

semen di BEI. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive

sampling selama periode 2014-2018. Jumlah sampel yang memenuhi

kriteria pemilihan sampel adalah sebanyak 4 perusahaan manufaktur

sektor industri semen yang terdapat harga saham.

Tabel 4.1 Data Perusahaan (Populasi)

No. KODE NAMA PERUSAHAAN

1 INTP Indocement Tunggal Perkasa Tbk

2 SMBR Semen Baturaja (persero) Tbk

3 SMCB Holcim Indonesi Tbk d.h Semen Cibinong Tbk

4 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk d.h Semen Gresik (persero) Tbk

5 WSBP Waskia Beton Precast Tbk

6 WTON Wijaya Karya Beton Tbk

Sumber : www.idx.co.id (BEI)

Berdasarkan penelitian ini sampel diambil dengan menggunakan metode

purposive sampling. Sampel ini ditentukan sebagai berikut:

1. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebaga emiten selama periode

tahun 2014-2018

2. Perusahaan tersebut menerbitkan laporan keuangan dalam mata uang

rupiah selama periode tahun 2014-2018

3. Kelengkapan data harga saham penutupan (closing price) selama

periode 2014-2018.

Berdasarkan kriteria pengambilan sampel penelitian yaitu

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang terdapat harga

Page 57: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

41

saham selama 5 tahun berturut-turut dari 2014-2018, diperoleh data

pengamat sebanyak 4 perusahaan, yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.2

Data Perusahaan (Sampel)

No. KODE NAMA PERUSAHAAN

1 INTP Indocement Tunggal Perkasa Tbk

2 SMBR Semen Baturaja (persero) Tbk

3 WSBP Waskita Beton Precast Tbk

4 WTON Wijaya Karya Beton Tbk

Sumber : www.idx.co.id (BEI)

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukkan bahwa ada 4 perusahaan

manufaktur Sektor Industri Semen yang terpilih dari seluruh peruahaan

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang akan di teliti. Perusahaan

tersebut adalah perusahaan yang terdapat harga saham pada periode

tahun 2014-2018. Pada 4 perusahaan tersebut memiliki kriteria unuk

dapat dilakukan penelitian.

B. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

1. Deskriptif Variabel Penelitian.

Pengelolaan data pada penelitian ini menggunakan tiga variabel

independen dan satu variabel dependen yaitu sebagai berikut:

a. Return On Asset (ROA)

Return on Asset (ROA) adalah rasio yang digunakan untuk

mengukur kemampuan perusahaan mendapatkan keuntungan atau

laba bersih setelah pajak dengan menggunakan aktiva yang ada.

Jika nilai return on asset (ROA) tinggi maka kemampuan

manajemen perusahaan mengoptimalkan asset yang digunakan

untuk menghasilkan keuntungan semakin tinggi dan ini dapat

Page 58: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

42

memberikan pengaruh positif terhadap harga saham perusahaan

yang bersangkutan. Perhitungan untuk mendapatkan return on

asset (ROA) tersebut adalah ditentukan dengan cara

membandingkan laba bersih setelah pajak dengan total asset

dengan satuan ukuran presentase (%).

Menurut Sudana (2012:22) untuk mengukur Return on Asset

(ROA), maka digunakan rumus sebagai berikut :

Laba Setelah Pajak Return On Asset = X100% Total Aset

Berdasarkan rumus pengukuran ROA, maka dapat dilihat

Perkembangan ROA pada perusahaan manufaktur sektor industri

semen di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2014-2018 dilihat pada

tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3 Hasil Perkembangan ROA pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri

Semen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2018

No Nama Perusahaan Tahun

Laba Bersih Setellah pajak

Total Aset ROA

1

Indocement Tunggal Prakasa

Tbk

2014 5.293.416.000.000 28.884.635.000.000 18.33

2015 4.356.661.000.000 27.638.360.000.000 15.76

2016 3.870.319.000.000 30.150.580.000.000 12.84

2017 1.859.818.000.000 2.886.367.600.000 64.43

2018 1.145.937.000.000 27.788.562.000.000 4.12

2

Semen Baturaja (Persero)

Tbk

2014 328.336.000.000 2.926.361.000.000 11.22

2015 354.180.062.000 3.268.667.933.000 10.84

2016 259.090.525.000 4.368.876.996.000 5.93

2017 146.648.432.000 5.060.337.247.000 2.90

2018 76.074.721.000 5.538.079.503.000 1.37

3 Waskita Beton

Precast Tbk

2014 511.570.000.000 12.542.040.000.000 4.08

2015 334.369.585.006 4.332.409.101.247 7.72

2016 634.819.524.892 13.734.267.485.212 4.62

2017 1.000.330.150.510 14.919.548.673.755 6.70

Page 59: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

43

2018 1.103.472.788.182 15.222.388.589.814 7.25

4 Wijaya Karya

Beton Tbk

2014 743.769.000.000 15.909.120.000.000 4.68

2015 171.784.021.776 4.456.097.502.805 3.86

2016 281.567.627.374 4.662.319.785.318 6.04

2017 340.458.859.391 7.067.976.095.043 4.82

2018 486.640.174.453 8.881.778.299.672 5.48 Sumber : www.idx.co.id. (Data yang telah diolah)

Berdasarkan Tabel 4.3 perkembangan Return of Asset (ROA)

tiap tahunnya dimana pada semua perusahaan mengalami fluktuatif.

Pada PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk berfluktuasi dimana

puncak persentase tertinggi pada Tahun 2017 sebesar 64,43% dan

terendah pada tahun 2018 sebesar 4,12%, kemudian di PT Semen

Baturaja (Persero) Tbk mengalami penurunan setiap tahunnya, dimana

persentase tertinggi pada Tahun 2014 sebesar 11,22 % dan

mengalami penurunan setelahnya dan titik terendah di persentase

1,37%. Pada PT Waskita Beton Precast Tbk mengalami fluktuatif

dimana persentase ROA terendah di angka 4,08% pada tahun 2014

dan persentase tertinggi pada Tahun 2015 dengan persentase 7,72%.

Kemudian pada PT Wijaya Karya Beton Tbk juga mengalami fluktuatif

pada angka ROA. Angka terendah pada Tahun 2016 sebesar 6,04 %

dan angka tertinggi pada Tahun 2015 pada persentase 3,86%.

b. Return of Equity (ROE)

Return on equity (ROE) adalah suatu angka yang merupakan hasil

perbandingan antara laba dengan total equitas.

Menurut Sudana (2012:22) untuk mengukur Return on Equity

(ROE), maka digunakan rumus sebagai berikut :

Laba Setelah Pajak Return On Equity = X100%

Total Ekuitas

Page 60: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

44

Berdasarkan rumus ROE, maka dapat dilihat perkembangan ROE

pada perusahaan Manuaktur Sektor Industri Semen yang terdaftar di

BEI pada tabel 4.4 . dalam tabel berikut akan diperlihatkan kondisi

return on equity perusahaan.

Tabel 4.4 Hasil Perkembangan ROE pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri

Semen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2018

No Nama Perusahaan Tahun

Laba Bersih Setelah pajak

Ekuitas ROE

1

Indocement Tunggal Prakasa

Tbk

2014 5.293.416.000.000 49.275.000.000.000 10,74

2015 4.356.661.000.000 23.865.950.000.000 18,25

2016 3.870.319.000.000 26.138.703.000.000 14,81

2017 1.859.818.000.000 24.556.507.000.000 7,57

2018 1.145.937.000.000 27.788.562.000.000 4,12

2

Semen Baturaja (Persero)

Tbk

2014 328.336.000.000 2.717.247.000.000 12,08

2015 354.180.062.000 2.949.352.584.000 12,01

2016 259.090.525.000 3.120.757.702.000 8,30

2017 146.648.432.000 3.412.859.859.000 4,30

2018 76.074.721.000 3.473.671.056.000 2,19

3 Waskita Beton

Precast Tbk

2014 511.570.000.000 2.764.980.000.000 18,50

2015 334.369.585.006 1.330.826.173.352 25,12

2016 634.819.524.892 7.405.501.041.961 8,57

2017 1.000.330.150.510 7.316.656.090.419 13,67

2018 1.103.472.788.182 7.882.313.190.464 14,00

4 Wijaya Karya

Beton Tbk

2014 743.769.000.000 4.876.755.000.000 15,25

2015 171.784.021.776 2.263.425.161.325 7,59

2016 281.567.627.374 2.490.474.913.654 11,31

2017 340.458.859.391 2.474.935.334.085 13,76

2018 486.640.174.453 3.136.812.010.205 15,51

Sumber : www.idx.co.id. (Data yang telah diolah)

Berdasarkan tabel 4.4 dilihat kondisi perkembangan return on

equity pada perusahaan manufaktur sektor industri semen mengalami

fluktuatif bahkan ada perusahaan yang terus mengalami penurunan.

Pada PT. Indocement Tunggal Prakasa memiliki persentase ROE

Page 61: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

45

tertinggi pada tahun 2015 yaitu sebesar 18,25%, dan di tahun berikutnya

mengalami penurunan dan persentase terendahnya pada tahun 2018

sebesar 4,12%. PT Semen Baturaja (Persero) Tbk dari setiap tahunnya

mengalami penurunan, angka persentase terbesarnya pada tahun 2014

sebesar 12,08% dan mengalami penurunan di tahun berikutnya,

mengalami angka terendah pada tahun 2018 yaitu sebesar 2,19%.

Kemudian pada PT Waskita Beton Precast Tbk mengalami fluktuatif,

angka tertinggi pada tahun 2015 sebesar 25,12% dan angka terendah

pada tahun selanjutnya di 2016 sebesar 8,57%. Pada PT. Wijaya Karya

Beton Tbk juga mengalami fluktuatif, persentase ROE terbesar pada

tahun 2018 sebesar 15,51% dan angka terendahnya pada tahun 2016

yaitu 7,59%.

c. Earning Per Share (EPS)

Earning per share (EPS) adalah bentuk pemberian keuntungan yang

diberikan kepada para pemegang dari setiap lembar saham dimiliki.

Menurut Fahmi (2011:138) untuk mengukur earning per share (EPS),

maka digunakan rumus sebagai berikut :

Laba Setelah Pajak Earning Per Share = X100% Jumlah Saham Beredar

Berdasarkan rumus Earning Per Share diatas, maka dapat dilihat

perkembangan EPS dari tahun 2014-2018 pada perusahaan manufaktur

sektor industri semen, dilihat pada tabel 4.5 berikut ini:

Page 62: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

46

Tabel 4.5 Hasil Perkembangan EPS pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri

Semen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2018

No Nama Perusahaan

Tahun Laba Bersih Setellah pajak

Dividen Saham Beredar EPS

1

Indocement Tunggal Prakasa

Tbk

2014 5.293.416.000.000 8.655.562.000 3.681.231.699 1436

2015 4.356.661.000.000 4.968.028.000 3.681.231.699 1182

2016 3.870.319.000.000 4.969.663.000 3.681.231.699 1050

2017 1.859.818.000.000 1.527.711.000 3.681.231.699 505

2018 1.145.937.000.000 3.419.864.000 3.681.231.699 310

2

Semen Baturaja (Persero)

Tbk

2014 328.336.000.000 78.045.959.000 2.337.678.500 107

2015 354.180.062.000 82.084.079.075 2.337.678.500 116

2016 259.090.525.000 88.539.106.000 2.337.678.500 73

2017 146.648.432.000 64.768.605.000 2.337.678.500 35

2018 76.074.721.000 36.661.209.000 2.337.678.500 17

3 Waskita Beton

Precast Tbk

2014 511.570.000.000 15.352.345.000 18.755.315.000 27

2015 334.369.585.006 15.816.694.534 18.755.315.000 17

2016 634.819.524.892 18.755.315.370 18.755.315.000 33

2017 1.000.330.150.510 317.409.762.446 18.755.315.000 36

2018 1.103.472.788.182 750.247.612.882 18.755.315.000 19

4 Wijaya Karya

Beton Tbk

2014 743.769.000.000 20.000.000.000 8.715.466.600 83

2015 171.784.021.776 98.558.808.231 8.715.466.600 8

2016 281.567.627.374 52.197.812.142 8.715.466.600 26

2017 340.458.859.391 81.715.425.760 8.715.466.600 30

2018 486.640.174.453 101.143.683.913 8.715.466.600 44

Sumber : www.idx.co.id. (Data yang telah diolah)

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat earning per share dari

perusahaan manufaktur sektor industri semen mengalami fluktuatif dan

bahkan penurunan, dilihat pada PT Industri Semen Tunggal Prakasa

Tbk terus mengalami penurunan dari setiap tahunnya, angka

terbesarnya pada tahun 2014 sebesar Rp.1436 dan pada tahun

berikutnya terus mengalami penurunan dan angka terendahnya pada

tahun 2018 sebesar Rp.310, kemudian di PT. Semen Baturaja (persero)

Tbk mengalami fluktuatif pada tahun 2016 merupakan angka

Page 63: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

47

terbesarnya yaitu Rp.116 dan angka terndahnya pada tahun 2018

sebesar Rp. 17. Pada PT Waskita Beton Precast Tbk mengalami

fluktuatif angka terbesarnya pada tahun 2017 sebesar Rp.36 dan angka

terendahnya pada tahun 2015 sebesar Rp. 17. Kemudian pada PT.

Wijaya Karya Beton Tbk juga mengalami fluktuatif pada earning per

sharenya angka tertingginya terdapat di tahun 2014 sebesar Rp.88 dan

angka terendah pada tahun berikutnya yaitu sebesar Rp.8.

d. Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), Earning

Per Share (EPS), Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur

Sektor Industri Semen

Analisis data hasil penelitian dapat diartikan upaya mengelola dan

menjadi informasi, Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini

dilakukan dengan menggunakan analisis uji asumsi klasik, regresi linear

berganda, uji t, uji f dan Uji R². Adapun data yang akan diuji atau

dianalisis dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.6

Hasil perhitungan Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) terhadap harga saham pada

perusahaan Manufaktur Sektor Industri Semen di Bursa Efek Indonesia.

NOMOR

NAMA PERUSAHAAN

TAHUN ROA ROE EPS HARGA SAHAM

1 Indocement Tunggal Prakasa Tbk

2014 18.33 10.74 1436 2866

2015 15.76 18.25 1182 2931

2016 12.84 14.81 1050 3267

2017 64.43 7.57 505 3070

2018 4.12 4.12 310 2902

2 Semen Baturaja (Persero) Tbk

2014 11.22 12.08 107 90

2015 10.84 12.01 116 98

2016 5.93 8.30 73 104

2017 2.90 4.30 35 113

Page 64: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

48

2018 1.37 2.19 17 115

3 Waskita Beton Precast Tbk

2014 4.08 18.50 27 42

2015 7.72 25.12 17 50

2016 4.62 8.57 33 280

2017 6.70 13.67 36 277

2018 7.25 14.00 19 299

4 Wijaya karya Beton Tbk

2014 4.68 15.25 83 233

2015 3.86 7.59 8 259

2016 6.04 11.31 26 285

2017 4.82 13.76 30 315

2018 5.48 15.51 44 359

Sumber :www.idx.co.id (data yang telah diolah)

Dilihat dari harga saham PT. Indocement Tunggal Prakasa

mengalami fluktuatif harga dari setiap tahunnya, angka tertinggi

sahamnya pada tahun 2016 yaitu Rp.3.267, kemudian PT. Semen

Baturaja (Persero) Tbk terus mengalami peningkatan harga tiap

tahunnya mulai 2014-2018. Kemudian PT Waskita Beton Precast Tbk

juga terus mengalami perkembangan harga saham mulai dari tahun

2014-2018. Pada PT Wijaya Karya Beton Tbk dari pergerakan saham

tiap tahunnya terus mengalami peningkatan harga saham mulai tahun

2014-2018 angka saham tertinggi di tahun terakhir tercatat sebesar Rp.

359.

2. Analisis Data

a. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui tingkat keeratan

hubungan antar variabel bebas.

Hasil perhitungan multikolinieritas dengan program IMB SPSS

dapat dilihat pada table 4.7 sebagai berikut:

Page 65: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

49

Tabel 4.7

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

VIF

1

(Constant)

ROA (X1) 2.461

ROE (X2) 1.307

EPS (X3) 2.067

Sumber : Data yang diolah (SPSS)

Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diketahui nilai VIF untuk

masing-masing variabel penelitian sebagai berikut:

1. Nilai VIF untuk variabel ROA sebesar 2,461 < 10 sehingga

variabel ROA dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinieritas.

2. Nilai VIF untuk variabel ROE sebesar 1,307 < 10 sehingga

variabel ROA dinyatakan tidak terjadi multikolinieritas.

3. Nilai VIF EPS untuk variabel EPS sebesar 2,067 < sehingga

variabel EPS dinyatakan tidak terjadi gejala multikolinieritas.

2) Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki

distribusi data normal atau mendekati normal. Salah satu metode

untuk mengetahui normalitas adalah dengan menggunakan metode

analisis grafik, baik dengan melihat grafik secara histogram ataupun

Page 66: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

50

dengan melihat secara Normal Probability Plot. Normalitas data dapat

dilihat dari penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal pada grafik

Normal P-Plot atau dengan melihat histogram dari residualnya, Uji

normalitas dengan grafik Normal P-Plot akan membentuk satu garis

lurus diagonal, kemudian plotting data akan dibandingkan dengan

garis diagonal. Jika distribusi normal maka garis yang

menggambarkan dan sesungguhnya akan mengikuti garis

diagonalnya.

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Grafik Histogram

Sumber: Data yang diolah SPSS

Berdasarkan gambar 4.1, terlihat bahwa pola berdistribusi

mendekati normal, akan tetapi jika kesimpulan normal atau tidaknya

data hanya dilihat dari grafik histogram, maka hal ini dapat

menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode lain

yang digunakan dalam analisis grafik adalah dengan melihat normal

Probability Plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari

distribusi normal. Jika distribusi data residual normal, maka garis

Page 67: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

51

yang akan menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis

diagonalnya.

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas Grafik P-P Plot Sumber: Data yang diolah SPSS Berdasarkan gambar 4.2 memperlihatkan grafik normal

Probability Plot menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, dan menunjukkan pola

distribusi normal, sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi

normalitas terpenuhi.

3) Hasil Uji Heteroskedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah

dalam suatu model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari

residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika

varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain

tetap, maka disebut homoskedastisitas.

Page 68: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

52

Gambar 4.3

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data yang diolah SPSS

Berdasarkan gambar 4.3 Grafik scatterplot menunjukkan bahwa data

tersebar diatas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak

terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini

berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model persamaan regresi,

sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi harga saham

berdasarkan variabel yang mempengaruhinya, yaitu Return On Assets,

Return On Equtiy, dan Earning per Share.

b. Uji Regresi Linear Berganda

Persamaan regresi dapat dilihat dari tabel hasil uji coefficients

berdasarkan output SPSS terhadap ketiga variabel independen yaitu

return on asset (ROA), return on equity (ROE), dan earning per share

(EPS), terhadap Harga Saham ditunjukkan pada tabel berikut :

Page 69: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

53

Tabel 4.8 Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearit

y

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance

1

(Constant) 3.600 1.062 3.388 .004

ROA (X1) .262 .419 .146 .625 .541 .406

ROE (X2) -.474 .419 -.193 -1.129 .275 .765

EPS (X3) .650 .199 .701 3.266 .005 .484

Sumber : Data yang diolah SPSS

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menguji pengaruh

dua atau lebih variabel independen terhadap satu variabel dependen.

Persamaan regresi dapat dilihat dari tabel hasil uji coefficients. Pada

tabel coefficients yang dibaca adalah nilai dalam kolom B, baris pertama

menunjukkan konstanta (a) dan baris selanjutnya menunjukkan

konstanta variabel independen. Berdasarkan tabel di atas maka model

regresi yang digunakan adalah sebagai berikut.

Harga Saham = 3.600 + ROA 0,262 + ROE -0,474 + EPS 0,650 + e

Berdasarkan tabel 4.8 dan model regresi linear berganda diatas,

hasil regresi berganda dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Persamaan regresi linear berganda diatas, diketahui mempunyai

konstanta sebesar 3.600 dengan tanda positif sehingga besaran

Page 70: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

54

konstanta menunjukkan bahwa jika variabel-variabel independen

(ROA, ROE, dan EPS) diasumsikan konstan, maka variabel

dependen yaitu harga saham akan naik sebesar 360%.

2) Koefisien variabel ROA = 0,262 berarti setiap kenaikan ROA sebesar

1% akan menyebabkan kenaikan harga saham sebesar 26,2%

(dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya adalah tetap).

3) Koefisien variabel ROE = -0,474 berarti setiap kenaikan ROE sebesar

1% akan menurunkan kenaikan harga saham sebesar 47,4%.

(dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya adalah tetap).

4) Kenaikan variabel EPS = 0,650, berarti setiap kenaikan EPS sebesar

1% akan menyebabkan kenaikan harga saham sebesar 65% (dengan

asumsi bahwa variabel bebas lainnya adalah tetap)

. c. Uji Hipotesis

1) Uji koefisien determinasi (R2)

Kekuatan pengaruh variabel independen terhadap variasi variabel

dependen dapat diketahui dari besarnya nilai koefisien determinan

(R2), yang berbeda antara nol dan satu.

Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .802a .643 .576 .93542

Sumber : Data yang diolah SPSS

Hasil uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa variabel harga

saham dipengaruhi oleh variabel Return On Assets (ROA), Return On

Page 71: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

55

Equity (ROE), Earning Per Share (EPS) sebesar 0,643 atau 64,3%,

selebihnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar penelitian ini.

2) Uji t (parsial)

Uji t bertujuan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel

independen yaitu Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE)

dan Earning per share (EPS) terhadap variabel dependen Harga

Saham. Untuk menguji pengaruh parsial tersebut dapat dilakukan

dengan cara berdasarkan nilai probabilitas. Jika nilai signifikansi lebih

kecil dari 0,05 atau 5% maka hipotesis yang diajukan diterima atau

dikatakan signifikan. Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 atau

5% maka hipotesis yang diajukan ditolak atau dikatakan tidak

signifikan.

Berdasarkan persyaratan tersebut maka pengaruh Return On

Asset (ROA), Return On Equity (ROE) dan Earning per share (EPS)

terhadap Harga Saham dapat dijelaskan berdasarkan dengan hasil

statistik yang dilakukan dengan Hasil uji analisis regresi coefficients

dengan menggunakan SPSS terlihat pada tabel di bawah ini

Page 72: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

56

Tabel 4.10

Hasil Uji t (Parsial)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance

1

(Constant) 3.600 1.062 3.388 .004

ROA (X1) .262 .419 .146 .625 .541 .406

ROE (X2) -.474 .419 -.193 -1.129 .275 .765

EPS (X3) .650 .199 .701 3.266 .005 .484

Sumber : Data yang diolah SPSS

Berdasarkan tabel 4.10 diatas, maka dilihat dari setiap variabel,

variabel ROA memiliki pengaruh positif sebesar 0,262 tetapi tidak

signifikansi dengan nilai sebesar 0,541 > 0,05, maka hipotesis 1

ditolak, kemudian variabel ROE memiliki pengaruh negatif sebesar -

0,474 dan tidak signifikan dengan nilai 0,275 > 0,05 maka hipotesis 2

ditolak. Variabel EPS memiliki pengaruh positif sebesar 0,650 dan

memiliki signifikansi sebesar 0,005 < 0,05 maka hipotesis 3 diterima.

C. Pembahasan

Berdasarkan perhitungan dan analisis yang dilakukan mengenai

pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel

dependen, maka dapat dianalisis sebagai berikut:

Page 73: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

57

1. Pengaruh Return On Assets (ROA) terhadap harga saham perusahaan

manufaktur sektor industri semen yang terdaftar di BEI

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis secara parsial yang telah

dilakukan, variabel independen Return On Assets (ROA) berpengaruh

positif sebesar 0,262 tetapi tidak signifikan karena memiliki signifikansi

sebesar 0,541 > 0,05. Karena tingkat signifikansi lebih besar dari 0,05

maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 ditolak. Hal ini berarti ROA

di dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur sektor industri

semen mempengaruhi harga saham perusahaan tetapi tidak signifikan

di tahun berikutnya.

Menurut Murhadi (2015:64) “seberapa besar return yang dihasilkan

atas setiap rupiah uang yang ditanamkan dalam bentuk asset, semakin

tinggi return on asset (ROA), maka akan semakin baik harga saham”.

Jika nilai return on asset (ROA) tinggi maka kemampuan manajemen

perusahaan mengoptimalkan asset yang digunakan untuk

menghasilkan keuntungan semakin tinggi dan ini dapat memberikan

pengaruh positif terhadap harga saham perusahaan yang

bersangkutan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini berbeda dengan

penelitian yang dilakukan oleh Ruslan (2018) yang menyatakan bahwa

ROA berpengaruh terhadap harga saham perusahaan.

2. Pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap harga saham

Berdasarkan dugaan sementara dalam penelitian ini disebutkan

bahwa Return On Equity (ROE) berpengaruh signifikan terhadap harga

saham. Dari hasil pengujian hipotesis secara parsial yang dilakukan,

Page 74: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

58

ternyata diketahui bahwa ROE berpengaruh negatif tetapi tidak

signifikan terhadap harga saham, ini ditunjukkan dengan nilai

signifikansi t sebesar 0,765 > 0,05, tetapi memiliki nilai koefisien -0,474

yang berarti ROE dalam laporan tahunan membuat pengaruh negatif

terhadap harga saham ditahun berikutnya. Hal ini menunjukkan bahwa

Return On Equity (ROE) di dalam laporan tahunan perusahaan

manufaktur sektor industri semen mempengaruhi harga saham

perusahaan tetapi tidak signifikan di tahun berikutnya.

Menurut Murhadi (2015:64) “seberapa besar return yang

dihasilkan bagi pemegang saham atas setiap rupiah uang

ditanamkannya, semakin tinggi return on equity (ROE), maka akan

semakin baik harga saham”. Retun on equity (ROE) yang tinggi

mencerminkan laba perusahaan tersebut juga tinggi ,pada akhirnya

dapat memberikan pengaruh positif terhadap harga saham. Oleh

karena itu hipotesis 2 ditolak.

Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh

Oktavia, dkk (2017) menunjukkan bahwa Return On Equity

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap harga saham.

Penelitian yang dilakukan oleh Zubaidah A, dkk (2018) menunjukkan

Return On Equity (ROE) berpengaruh positif dan signifkan terhadap

harga saham. Dan penelitian yang dilakukan oleh Lili Setiawati (2018)

menunjukkan bahwa Return On Equity (ROE) tidak berpengaruh

signifikan terhadap harga saham dengan tingkat signifikansi sebesar

0,105.

Page 75: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

59

3. Pengaruh Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham

Berdasarkan dugaan sementara dalam penelitian ini disebutkan

bahwa ada pengaruh signifikan Earning Per Share (EPS) terhadap

harga saham. Dari hasil pengujian hipotesis yang dilakukan, ternyata

diketahui bahwa Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif dan

signifikan terhadap harga saham. Hal ini berarti semakin tinggi EPS

yang dilakukan oleh perusahaan maka akan semakin meningkatkan

harga saham pada perusahaan manufaktur sektor industri semen

ditahun berikutnya ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,005

< 0,05. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Selamet Riyadi, dkk (2018) yang menyatakan bahwa EPS memiliki

pengaruh signifikan terhadap harga saham. Tetapi berbeda dengan

penelitian yang dilakukan oleh Ryan Artina (2017) yang menyatakan

bahwa EPS memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

harga saham.

Menurut Murhadi (2015:64) “seberapa besar return yang dihasilkan

bagi pemegang saham atas setiap rupiah uang ditanamkannya,

semakin tinggi earning per share (EPS), maka akan semakin baik

harga saham”. Earning per share (EPS) yang tinggi mencerminkan

laba perusahaan tersebut juga tinggi ,pada akhirnya dapat

memberikan pengaruh positif terhadap harga saham.

Page 76: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

60

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan hasil penelitian, dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut :

1. Variabel Return On Asset (ROA) berpengaruh postif tetapi tidak signifikan

terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sektor industri

semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Karena nilai signifikansi

nya di atas 0,05 yaitu dengan nilai 0,541

2. Variabel Return On Equity (ROE) berpengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sektor industri

semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Karena nilai signifikansi

nya di atas 0,05 yaitu dengan nilai 0,275

3. Variabel Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif signifikan terhadap

harga saham pada perusahaan Bursa Efek Indonesia. Karena nilai

signifikansi nya yaitu 0,005 < 0,05

B. Saran

Berdasarkan kesmpulan di atas maka adapun saran yang dapat

diberikan kepada peneliti selanjutnya antara lain yaitu:

1. Bagi pihak investor yang akan membeli saham sebaiknya

mempertimbangkan terlebih dahulu mengenai informasi-informasi

perusahaan. Selain itu melihat kembali laporan keuangan perusahaan

dari tahun ke tahun yang telah dipublikasikan oleh perusahaan melalui

Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk dijadikan bahan dasar pertimbangan

sebelum melakukan pembelian saham atau berinvestasi.

Page 77: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

61

2. Bagi perusahaan sebagai penyediaan informasi keuangan yang lengkap

dan sebagai sumber informasi mengenai kondisi keuangan perusahaan

oleh pihak esternal pengguna laporan keuangan perusahaan atau

investor perlu dilakukan bagi perusahaan

3. Bagi peneliti selanjutnya untuk memperbanyak variabel atau

menggunakan variabel-variabel lainnya. Agar peneliti selanjutnya lebih

akurat.

Page 78: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

DAFTAR PUSTAKA

Anoraga,Pandji dan Pakarti,Piji. 2008. Pengantar Pasar Modal. Rineka cipta: Jakarta

Artina, Ryan. "Pengaruh Earning Per Share Dan Deviden Per Share Serta Return On Equity Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Retail Trade Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia." Jurnal Jurusan Manajemen 8.2 (2018).Vol (8). No 2.

Darmadji,Tjiptono dan Fakhruddin, Hendy M. 2015. Pasar Modal Indonesia. Salemba Empat: Jakarta

Fahmi,Irham.2011. Analisis Laporan Keuangan. Penerbit Alfabeta: Bandung.

Fahmi,Irham.2015. Pengantar Manajemen Keuangan. Penerbit Alfabeta: Bandung

Hanafi dan Halim. 2003. Analisis Laporan Keuangan. AMP-YKPN.Yogyakarta

Harahap, Sofyan Syafri. 2015. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan .PT.RajaGrafindo Persada: Jakarta

Hery. 2014. Analisis Laporan Keuangan. Bumi Aksara. Jakarta

Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. BPFE. Jakarta

Kasmir. 2014. Analisis Laporan Keuangan. PT.RajaGrafindo Persada: Jakarta

Murhadi, Werner R. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Penerbit Salemba Empat: Jakarta

Oktavia, Ita, Siti Masyithoh, and Anisa Kusumawardhani. "Pengaruh return on equity (ROE), earning per share (EPS), dan current ratio (CR) terhadap harga saham perusahaan farmasi yang terdaftar di bursa efek indonesia." Jurnal Ilmu Akuntansi Mulawarman (JIAM) 2.1 (2018).

Prihadi.Toto. Analisis Laporan Keuangan.2010. Penerbit PPM . Jakarta

Riyadi, S., & Setyawan, A. F. (2018). Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan Dan Eps Terhadap Harga Saham Bank Kategori Buku 4 (Periode 2013-2017). Perbanas Review, 3(1).

Ruslan, R. (2018). Pengaruh Return On Assets (ROA) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap harga saham di PT. Astra Agro Lestari Tbk. yang

Page 79: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

terdaftar di Jakarta Islamic Indeks (JII) (Doctoral dissertation, UIN Sunan Gunung Djati Bandug).

Santoso, RP (2018). Effect Of Return On Assets (Roa), Return On Equity (Roe) And Net Profit Margin (Npm) On Stock Return (Study of Manufacturing Companies Listed on the Indonesia Stock Exchange Period 2012-2016) (Doctoral dissertation, Widyatama University).

Setiawati, L. (2018). Pengaruh Return On Equity (ROE) dan Earning Per Share (EPS) terhadap Harga Saham PADA PT. Holcim Indonesia, Tbk. Periode Tahun 2007-2016.

Siregar, Syofian. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Kencana

Soemarso S. R. 2004. “Akuntansi Suatu Pengantar”. Penerbit Salemba Empat:

Jakarta

Sudana, I Made .2011. Manajemen Keuangan Perusahaan Teori & Praktik. Penerbit Erlangga: Jakarta

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabet

Umar, Husein. 2009. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis edisi Kedua. Jakarta : Rajawali Pers.

Widiatmojo. 2005. Cara Sehat Investasi Manajemen Portofolio. Yogyakarta: BPFI

Wijayanto, A. (2010). Analysis of the Effect of ROA, EPS, Financial Leverage, Proceed Against Initial Return. Journal of Management Dynamics , 1 (1).

Zubaidah, A., Sudiyatno, B., & Puspitasari, E. (2018). Pengaruh Kinerja Perusahaan Dan Struktur Modal Terhadap Return Saham (Studi Empirik Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2013-2016).

Page 80: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 81: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

Hasil Uji SPSS

Tabel

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

VIF

1

(Constant)

ROA (X1) 2.461

ROE (X2) 1.307

EPS (X3) 2.067

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas Grafik Histogram

Page 82: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

Gambar 4.2

Hasil Uji Normalitas Grafik P-P Plot

Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Page 83: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

Tabel Hasil Uji Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Collinearit

y

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance

1

(Constant) 3.600 1.062 3.388 .004

ROA (X1) .262 .419 .146 .625 .541 .406

ROE (X2) -.474 .419 -.193 -1.129 .275 .765

EPS (X3) .650 .199 .701 3.266 .005 .484

Tabel

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .802a .643 .576 .93542

Page 84: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

Tabel

Hasil Uji t (Parsial)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

T Sig. Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta Tolerance

1

(Constant) 3.600 1.062 3.388 .004

ROA (X1) .262 .419 .146 .625 .541 .406

ROE (X2) -.474 .419 -.193 -1.129 .275 .765

EPS (X3) .650 .199 .701 3.266 .005 .484

LAMPIRAN

DATA ROA YANG DIOLAH

No Nama Perusahaan Tahun

Laba Bersih Setellah pajak

Total Aset ROA

1 INTP

2014 5.293.416.000.000 28.884.635.000.000 18.33

2015 4.356.661.000.000 27.638.360.000.000 15.76

2016 3.870.319.000.000 30.150.580.000.000 12.84

2017 1.859.818.000.000 2.886.367.600.000 64.43

2018 1.145.937.000.000 27.788.562.000.000 4.12

2 SMBR

2014 328.336.000.000 2.926.361.000.000 11.22

2015 354.180.062.000 3.268.667.933.000 10.84

2016 259.090.525.000 4.368.876.996.000 5.93

2017 146.648.432.000 5.060.337.247.000 2.90

2018 76.074.721.000 5.538.079.503.000 1.37

3 WSBP

2014 511.570.000.000 12.542.040.000.000 4.08

2015 334.369.585.006 4.332.409.101.247 7.72

2016 634.819.524.892 13.734.267.485.212 4.62

2017 1.000.330.150.510 14.919.548.673.755 6.70

2018 1.103.472.788.182 15.222.388.589.814 7.25

4 WTON 2014 743.769.000.000 15.909.120.000.000 4.68

Page 85: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

2015 171.784.021.776 4.456.097.502.805 3.86

2016 281.567.627.374 4.662.319.785.318 6.04

2017 340.458.859.391 7.067.976.095.043 4.82

2018 486.640.174.453 8.881.778.299.672 5.48

LAMPIRAN

DATA ROE YANG DIOLAH

No Nama Perusahaan Tahun

Laba Bersih Setellah pajak

Ekuitas ROE

1 INTP

2014 5.293.416.000.000 49.275.000.000.000 10.74

2015 4.356.661.000.000 23.865.950.000.000 18.25

2016 3.870.319.000.000 26.138.703.000.000 14.81

2017 1.859.818.000.000 24.556.507.000.000 7.57

2018 1.145.937.000.000 27.788.562.000.000 4.12

2 SMBR

2014 328.336.000.000 2.717.247.000.000 12.08

2015 354.180.062.000 2.949.352.584.000 12.01

2016 259.090.525.000 3.120.757.702.000 8.30

2017 146.648.432.000 3.412.859.859.000 4.30

2018 76.074.721.000 3.473.671.056.000 2.19

3 WSBP

2014 511.570.000.000 2.764.980.000.000 18.50

2015 334.369.585.006 1.330.826.173.352 25.12

2016 634.819.524.892 7.405.501.041.961 8.57

2017 1.000.330.150.510 7.316.656.090.419 13.67

2018 1.103.472.788.182 7.882.313.190.464 14.00

4 WTON

2014 743.769.000.000 4.876.755.000.000 15.25

2015 171.784.021.776 2.263.425.161.325 7.59

2016 281.567.627.374 2.490.474.913.654 11.31

2017 340.458.859.391 2.474.935.334.085 13.76

2018 486.640.174.453 3.136.812.010.205 15.51

Page 86: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

LAMPIRAN

DATA EPS YANG DIOLAH

No Nama Perusahaan Tahun

Laba Bersih Setellah pajak

dividen Saham Beredar EPS

1 INTP

2014 5.293.416.000.000 8.655.562.000 3.681.231.699 1.436

2015 4.356.661.000.000 4.968.028.000 3.681.231.699 1.182

2016 3.870.319.000.000 4.969.663.000 3.681.231.699 1.050

2017 1.859.818.000.000 1.527.711.000 3.681.231.699 505

2018 1.145.937.000.000 3.419.864.000 3.681.231.699 310

2 SMBR

2014 328.336.000.000 78.045.959.000 2.337.678.500 107

2015 354.180.062.000 82.084.079.075 2.337.678.500 116

2016 259.090.525.000 88.539.106.000 2.337.678.500 73

2017 146.648.432.000 64.768.605.000 2.337.678.500 35

2018 76.074.721.000 36.661.209.000 2.337.678.500 17

3 WSBP

2014 511.570.000.000 15.352.345.000 18.755.315.000 27

2015 334.369.585.006 15.816.694.534 18.755.315.000 17

2016 634.819.524.892 18.755.315.370 18.755.315.000 33

2017 1.000.330.150.510 317.409.762.446 18.755.315.000 36

2018 1.103.472.788.182 750.247.612.882 18.755.315.000 19

4 WTON

2014 743.769.000.000 20.000.000.000 8.715.466.600 83

2015 171.784.021.776 98.558.808.231 8.715.466.600 8

2016 281.567.627.374 52.197.812.142 8.715.466.600 26

2017 340.458.859.391 81.715.425.760 8.715.466.600 30

2018 486.640.174.453 101.143.683.913 8.715.466.600 44

LAMPIRAN

HARGA SAHAM

NOMOR

NAMA PERUSAHAAN

TAHUN ROA ROE EPS HARGA SAHAM

1 Indocement Tunggal Prakasa Tbk

2014 18.33 10.74 1436 2866

2015 15.76 18.25 1182 2931

2016 12.84 14.81 1050 3267

2017 64.43 7.57 505 3070

2018 4.12 4.12 310 2902

2 Semen Baturaja (Persero) Tbk

2014 11.22 12.08 107 90

2015 10.84 12.01 116 98

2016 5.93 8.30 73 104

Page 87: PENGARUH ROA, ROE, EPS TERHADAP HARGA SAHAM PADA

2017 2.90 4.30 35 113

2018 1.37 2.19 17 115

3 Waskita Beton Precast Tbk

2014 4.08 18.50 27 42

2015 7.72 25.12 17 50

2016 4.62 8.57 33 280

2017 6.70 13.67 36 277

2018 7.25 14.00 19 299

4 Wijaya karya Beton Tbk

2014 4.68 15.25 83 233

2015 3.86 7.59 8 259

2016 6.04 11.31 26 285

2017 4.82 13.76 30 315

2018 5.48 15.51 44 359