investasi jangka pendek

17
BAB I PENDAHULUAN Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan atau didanai dari kelebihan dana yang bersifat sementara yang dimiliki oleh perusahaan yang dimaksudkan untuk dimiliki selama dua belas bulan atau kurang. Kelebihan uang kas dalam suatu perusahaan tidak akan menimbulkan pendapatan karena itu kelebihan kas sebaiknya diinvestasikan selam masa tidak terpakainya kas tersebut. Karena jangka watu tidak dipakainya kas itu relatif pendek, maka investasinya juga dilakukan dalam bentuk atau dalam jangka pendek. Investasi jangka pendek bisa dilakukan dalam bentuk deposito, sertifikat bank atau surat – surat berharga yaitu saham ( efek ekuitas) dan obligasi (efek Utang). Efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat harus diklasifikasikan dalam kelompok “diperdagangkan”. Efek dalam kelompok “diperdagangkan” biasanya menunjukkan frekuensi pembelian dan penjualan yang sangat sering dilakukan. Efek ini dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari perbedaan harga jangka pendek.

Upload: rama-sidhimantra

Post on 20-Dec-2015

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

investasi jangka pendek

TRANSCRIPT

Page 1: investasi jangka pendek

BAB I

PENDAHULUAN

Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan atau didanai dari

kelebihan dana yang bersifat sementara yang dimiliki oleh perusahaan yang dimaksudkan

untuk dimiliki selama dua belas bulan atau kurang. Kelebihan uang kas dalam suatu

perusahaan tidak akan menimbulkan pendapatan karena itu kelebihan kas sebaiknya

diinvestasikan selam masa tidak terpakainya kas tersebut. Karena jangka watu tidak

dipakainya kas itu relatif pendek, maka investasinya juga dilakukan dalam bentuk atau dalam

jangka pendek. Investasi jangka pendek bisa dilakukan dalam bentuk deposito, sertifikat bank

atau surat – surat berharga yaitu saham ( efek ekuitas) dan obligasi (efek Utang).

Efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat harus

diklasifikasikan dalam kelompok “diperdagangkan”. Efek dalam kelompok

“diperdagangkan” biasanya menunjukkan frekuensi pembelian dan penjualan yang sangat

sering dilakukan. Efek ini dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari perbedaan

harga jangka pendek.

Page 2: investasi jangka pendek

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Jenis Investasi Jangka Pendek

Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan atau didanai dari

kelebihan dana yang bersifat sementara yang dimiliki oleh perusahaan yang dimaksudkan

untuk dimiliki selama dua belas bulan atau kurang.

Kelebihan uang kas dalam suatu perusahaan tidak akan menimbulkan pendapatan

karena itu kelebihan kas sebaiknya diinvestasikan selam masa tidak terpakainya kas tersebut.

Karena jangka watu tidak dipakainya kas itu relatif pendek, maka investasinya juga dilakukan

dalam bentuk atau dalam jangka pendek.

Ada beberapa peluang investasi jangka pendek yang bisa diambil. Mungkin beberapa

diantaranya sudah tidak asing lagi. Berikut ini adalah beberapa investasi jangka pendek yang

bisa dicoba:

1. Tabungan

Tabungan merupakan salah satu contoh investasi jangka pendek. Saat menabung di

bank, uang yang dimasukkan bisa dicairkan kapan saja. Dengan kata lain, saat membutuhkan

uang, uang dapat ditarik kapanpun dan dimanapun melalui ATM bagi yang

menggunakannya. Itulah kelebihan dari tabungan. Kekurangan dari tabungan adalah tingkat

suku bunga yang sangat rendah sehingga tidak bisa mengharapkan lebih dari tabungan.

2. Deposito 

Perbedaan deposito dan tabungan adalah pada jangka waktu yang ditetapkan. Kalau di

tabungan, bisa mengambil dana kapan saja, beda halnya dengan deposito. Di deposito, ada

jangka waktu tertentu dimana uang yang disimpan tidak dapat ditarik sebelum jatuh tempo.

Misalnya, ketika ingin mengambil deposito 3 bulan, maka uang harus tersimpan di bank

selama 3 bulan. Setelah itu baru bisa diambil. Jika mengambil uang sebelum jatuh tempo, ada

pinalti yang harus bayarkan. Deposito yang bisa diambil dalam jangka waktu 1 bulan, 3

Page 3: investasi jangka pendek

bulan, 6 bulan dan 1 tahun. Bunga yang ditawarkan deposito akan lebih tinggi dari bunga

tabungan.

3. Reksadana

Ada jenis reksadana jangka pendek yang juga bisa dicoba. Reksadana yang terkait

pada pasar uang merupakan reksadana jangka pendek. Pada reksadana ini, uang yang

dimasukkan akan dialirkan ke bentuk obligasi jangka pendek, sertifikat bank Indonesia dan

deposito. Persentase besarnya setiap jenis investasi itu tergantung dari diskusi yang dilakukan

dengan konsultan keuangan yang menangani reksadana.

4. Saham

Saham dapat menjadi investasi jangka pendek maupun panjang. Ada saham-saham di

pasar modal yang fluktuasi harganya cukup cepat. Inilah saham-saham yang cocok untuk

investasi jangka pendek. Ini bisa dilakukan transaksi jual beli dalam jangka pendek.

Tujuan investasi jangka pendek adalah : 

1)     Memanfaatkan kelebihan cash flow untuk sementara waktu.

2)     Memperoleh tambahan dana. 

Karakteristik investasi jangka pendek adalah : 

1)  Dapat segera diperjualbelikan/dicairkan.

2)  Investasi tersebut ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya pemerintah dapat

menjual investasi tersebut apabila timbul kebutuhan kas.

3)  Berisiko rendah (pembelian surat-surat berharga yang berisiko tinggi bagi pemerintah

karena dipengaruhi oleh fluktuasi harga pasar surat berharga tidak termasuk dalam investasi

jangka pendek). 

Jenis investasi yang tidak termasuk dalam kelompok investasi jangka pendek antara

lain adalah :

Page 4: investasi jangka pendek

1. Surat berharga yang dibeli pemerintah dalam rangka mengendalikan suatu badan usaha,

misalnya pembelian surat berharga untuk menambah kepemilikan modal saham pada suatu

badan usaha. 

2. Surat berharga yang dibeli pemerintah untuk tujuan menjaga hubungan kelembagaan yang

baik dengan pihak lain, misalnya pembelian surat berharga yang dikeluarkan oleh suatu

lembaga baik dalam negeri maupun luar negeri untuk menunjukkan partisipasi pemerintah;

atau

3. Surat berharga yang tidak dimaksudkan untuk dicairkan dalam memenuhi kebutuhan kas

jangka pendek. 

Ketentuan-ketentuan dalam perhitungan bunga :

1. Umur bulan ditetapkan 30 hari, bila obligasi ditransaksikan pada tanggal 31 , maka

dianggap ditransaksikan pada tanggal 1 bulan berikutnya. 1 tahun ditetapkan 360 hari. 

2. Banyaknya hari bunga berjalan, dihitung mulai tanggal kupon bunga terakhir dibayarkan

sampai dengan tanggal transaksi jual beli obligasi.

3. Besarnya bunga obligasi dihitung berdasarkan persen tertentu dari nilai nominalnya.

2.2 Investasi Obligasi

Berbeda dengan saham yang memberikan hak kepemilikan kepada pemegangnya,

obligasi sebenarnya merupakan pinjaman yang Anda berikan kepada suatu perusahaan.

Obligasi adalah surat hutang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan atau

pemerintah dengan nilai nominal (nilai pari / par value) dan waktu jatuh tempo tertentu.

Karena Anda memberikan pinjaman uang kepada perusahaan atau pemerintah, maka

peminjam (perusahaan atau pemerintah) akan mengembalikan pinjaman tersebut ditambah

dengan bunganya selama jangka waktu tertentu.

Obligasi kupon (coupon bond) dengan tingkat bunga tetap (fixed) selama masa

berlaku merupakan salah satu jenis obligasi yang diperdagangkan di pasar modal Indonesia

saat ini. Obligasi merupakan jenis investasi jangka panjang. Modal yang harus dikeluarkan

untuk investasi obligasi relatif cukup besar untuk investor individu. Nilai obligasi yang

Page 5: investasi jangka pendek

diperjual-belikan biasanya dalam satuan yang cukup besar, misalnya Rp. 5 Miliar. Masa

berlaku obligasi tergantung kepada lembaga atau badan yang menerbitkannya, umumnya

antara 5 sampai 10 tahun. Semakin pendek durasi obligasi berarti semakin kecil pengaruhnya

terhadap tingkat suku bunga. Semakin panjang durasinya maka semakin sensitif terhadap

perubahan suku bunga. Anda dapat menjual obligasi yang Anda miliki pada pihak lain di

pasar sekunder sesuai dengan nilai atau harga pasar sebelum obligasi tersebut jatuh tempo.

Perubahan harga obligasi di pasar sangat dipengaruhi oleh perubahan suku bunga dan

persepsi terhadap resiko. Harga obligasi di pasar modal dapat lebih tinggi atau lebih rendah

dari nilai parinya. Berinvestasi pada obligasi tidak hanya memberikan keuntungan dari

pembayaran bunga tetap (kupon), tapi Anda juga memiliki peluang untuk medapatkan

keuntungan dari capital gain (selisih harga beli dan jual). Suatu obligasi dapat

diperjualbelikan setiap saat (sebelum jatuh tempo) dengan harga yang lebih atau kuran dari

nilai parinya, tergantung kondisi pasar. Siapa yang memiliki obligasi pada saat jatuh tempo

akan mendapatkan pembayaran kembali sejumlah nilai pari tersebut. Harga-harga obligasi

dapat berfluktuatif oleh karena beberapa hal, seperti : tingkat bunga yang dibayar obligasi,

tingkat kepastian pembayaran kembali atau kondisi ekonomi secara keseluruhan terutama

tingkat inflasi yang mempengaruhi tingkat suku bunga bank.

Umumnya nilai kupon obligasi akan lebih tinggi dibandingkan dengan bunga

deposito, tetapi lebih rendah dari suku bunga pinjaman (kredit) bank. Harga obligasi akan

berfluktuasi, besarnya fluktuasi tergantung kepada permintaan, penawaran dan suku bunga

yang terjadi di pasar. Harga obligasi berkorelasi negative dengan tingkat suku bunga. Faktor

lain penurunan harga dari obligasi dapat berasal dari peningkatan resiko perusahaan yang

mengeluarkan obligasi tersebut. Resiko gagal bayar pada sebuah obligasi tercermin dalam

peringkat (rating) dari obligasi tersebut.

Didalam prospektus yang disampaikan kepada para calon investor, disajikan

ringkasan fakta dan pertimbangan-pertimbangan penting. Misalnya tentang anggaran dasar

perusahaan, bidang usaha perusahaan termasuk mencantumkan jumlah nominal obligasi dan

tujuan penggunaanya. Data-data penting seperti laporan keuangan terbaru dilampirkan secara

utuh. Riwayat singkat emiten dan para pemegang saham, struktur perusahaan, kegiatan dan

prospek usaha. Pada bagian awal prospektus akan dituliskan ringkasan penawaran umum

yang akan menjelaskan identitas obligasi tersebut.

Page 6: investasi jangka pendek

Pada umumnya, semakin panjang waktunya maka akan semakin tinggi tingkat bunga

yang ditawarkan untuk menutupi resiko tambahan yang dikarenakan jangka waktu investasi

yang sangat panjang. Hubungan antara tingkat suku bunga yang dibayarkan suatu obligasi

(jangka pendek maupun jangka panjang) dengan tanggal atau tahun jatuh temponya disebut

kurva hasil (Yield Curve). Yield adalah apa yang sebenarnya investor dapatkan dari hasil

menananmkan uangnya pada obligasi. Kebanyakan kolom obligasi menyatakan yield saat ini

(current) dalam presentase. Para investor menggunaka current yield untuk membandingkan

nilai relatif suatu obligasi.

YTM (Yield To Maturity) adalah cara untuk memprediksi keuntungan dalam suatu

jangka waktu. YTM menghitung tingkat bunga obligasi yang dihubungkan dengan harga,

dengan selisih harga penjualan terhadap nilai pari, dengan tahun-tahun tersisa hingga obligasi

tersebut jatuh tempo. Nilai YTM ditentukan oleh tiga hal yaitu jumlah pembayaran yang

diterima secara periodik, harga perolehan serta jangka waktu jatuh tempo.

Biasanya, Obligasi diterbitkan dengan cirri-ciri sebagai berikut :

Tanggal jatuh tempo (maturity date) obligasi, yaitu tanggal yang sudah ditetapkan

oleh peminjam untuk melunasi hutangnya. Walaupun ada tanggal jatuh tempo yang

tercantum dalam suatu obligasi bukan berarti Anda harus memegang obligasi tersebut

hingga jatuh tempo, karena Anda dapat memperjualbelikannya pada pasar obligasi.

Tingkat bunga (coupon rate) obligasi, yaitu tingkat bunga yang akan dibayarkan

kepada Anda secara periodik. Tingkat bunga yang diberikan dapat tetap (bunga yang

dibayarkan kepada Anda adalah tetap setiap tahun) atau tingkat bunga mengambang

(bunga yag dibayarkan akan disesuaikan secara periodik).

Nilai nominal (face value atau par value) obligasi yaitu sejumlah uang tertentu

yang dipinjamkan kepada perusahaan tersebut, jumlah ini yang akan menjadi pokok

pinjaman.

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, obligasi dapat dikeluarkan baik oleh

perusahaan maupun pemerintah. Obligasi pemerintah memiliki tingkat keamanan tertinggi

(savereign risk) karena pemerintah memiliki kemampuan untuk membebankan pajak dan

mencetak uang. Obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah biasa dikenal sebagai obligasi

ritel /ORI.

Page 7: investasi jangka pendek

Tapi ketika Anda hendak memutuskan untuk memilih obligasi perusahaan, pilihlah

selalu dari obligasi yang memiliki peringkat tertinggi terlebih dahulu. Peringkat ini

mencerminkan resiko kegagalan dalam membayar bunga atau pokok.

Peringkat AAA memiliki resiko paling rendah, lalu disusul AA, A, BBB dan

seterusnya sampai D yang menandakan bahwa obligasi tersebut sudah gagal bayar

(wanprestasi). Selain resiko kegagalan seperti di atas, ada beberapa resiko lagi yang terdapat

dalam obligasi seperti : resiko suku bunga, resiko kesempatan investasi kembali (re-

investment risk) dan lain-lain.

1. Resiko suku bunga

Harga Obligasi bergerak berlawanan arah (berkorelasi negatif) dengan pergerakan

suku bunga. Ketika suku bunga naik, harga obligasi turun. Misalkan Anda memiliki obligasi

pemerintah senilai Rp. 5.000.000,- dengan tingkat bunga 10%. Anda membeli obligasi

tersebut awal tahun 2005. Namun sejak tahun 2008 pemerintah menerbitkan obligasi baru

dengan tingkat bunga 15%. Bunga yang Anda terima tetap 10% sementara orang lain

mendapatkan bunga yang lebih tinggi dari hari ini yaitu 15%. Dengan demikian berapa harga

yang akan pemodal tawarkan kepada Anda sebagai pemegang obligasi tersebut ? Sudah tentu

harganya akan lebih rendah dari Rp. 5.000.000,- karena obligasi yang Anda miliki

memberikan bunga yang lebih rendah dari tingkat bunga obligasi di pasar. Semakin panjang

tanggal jatuh tempo obligasi, semakin tinggi resiko suku bunga yang terdapat dalam obligasi

tersebut karena fluktuasi suku bunga lebih tinggi dalam jangka panjang.

2. Resiko inflasi

Resiko berikutnya adalah resiko inflasi. Anda harus memperhatikan kondisi ekonomi

dari waktu ke waktu untuk dapat mengamati pergerakan laju inflasi. Jika Anda melihat

kemungkinan akan naiknya inflasi, maka juallah obligasi yang Anda pegang secepatnya

karena bila inflasi meningkat maka suku bunga juga akan meningkat. Sebab jika Anda

memegang obligasi yang memberikan tingkat kupon yang lebih rendah, Anda akan

kehilangan daya beli dari bunga yang Anda terima.

3. Resiko lainnya

Page 8: investasi jangka pendek

Resiko lainnya adalah resiko kesempatan investasi kembali (reinvestment risk) Anda

tidak dapat berharap kondisi investasi saat itu sama dengan ketika Anda membeli obligasi

tersebut pertama kali, khususnya bila Anda membeli obligasi untuk jangka panjang, karena

perubahan ekonomi dan politik dapat mempengaruhi tingkat suku bunga pada saat Anda

hendak menginvestasikan kembali kupon-kupon dari obligasi tersebut. Dan ada juga

beberapa jenis obligasi yang memiliki fitur call, yang berarti perusahaan penerbit obligasi

tersebut berhak untuk membeli kembali (buy back) obligasi pada harga tertentu (call price)

sebelum obligasi tersebut jatuh tempo. Untuk obligasi yang berdenominasi mata uang asing

(non-rupiah), gejolak fluktuasi nilai tukar valuta asing terhadap rupiah menjadikan resiko ini

harus diperhatikan dengan baik, agar investasi Anda terlindung dari kerugian akibat selisih

kurs.

2.3 Pelaporan Investasi Jangka Pendek Obligasi di Neraca

Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan atau didanai dari

kelebihan dana yang bersifat sementara yang dimiliki oleh perusahaan yang dimaksudkan

untuk dimiliki selama dua belas bulan atau kurang. Kelebihan uang kas dalam suatu

perusahaan tidak akan menimbulkan pendapatan karena itu kelebihan kas sebaiknya

diinvestasikan selam masa tidak terpakainya kas tersebut. Karena jangka watu tidak

dipakainya kas itu relatif pendek, maka investasinya juga dilakukan dalam bentuk atau dalam

jangka pendek. Investasi jangka pendek bisa dilakukan dalam bentuk deposito, sertifikat bank

atau surat – surat berharga yaitu saham ( efek ekuitas) dan obligasi (efek Utang).

Efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat harus

diklasifikasikan dalam kelompok “diperdagangkan”. Efek dalam kelompok

“diperdagangkan” biasanya menunjukkan frekuensi pembelian dan penjualan yang sangat

sering dilakukan. Efek ini dimiliki dengan tujuan untuk menghasilkan laba dari perbedaan

harga jangka pendek.

Efek bersifat hutang

Efek bersifat hutang ini dapat disebut sebagai surat hutang, obligasi atau surat

berharga komersial tergantung dari tenggang waktu jatuh tempo pembayarannya ataupun ciri-

ciri lain. Pemegang efek bersifat hutang ini secara khusus berhak atas pembayaran pokok

hutang beserta bunganya beserta hak-hak lainnya sesuai dengan yang diperjanjikan dalam

Page 9: investasi jangka pendek

persyaratan penerbitan surat hutang seperti misalnya hak untuk memperoleh informasi

tertentu.

Efek bersifat hutang ini dapat disebut sebagai surat hutang, obligasi atau surat

berharga komersial tergantung dari tenggang waktu jatuh tempo pembayarannya ataupun ciri-

ciri lain. Pemegang efek bersifat hutang ini secara khusus berhak atas pembayaran pokok

hutang beserta bunganya beserta hak-hak lainnya sesuai dengan yang diperjanjikan dalam

persyaratan penerbitan surat hutang seperti misalnya hak untuk memperoleh informasi

tertentu.

Efek bersifat ekuitas

Efek bersifat ekuitas merupakan saham dari suatu perusahaan (yang biasanya

merupakan saham biasa namun termasuk juga saham preferen). Pemegang efek bersifat

ekuitas ini adalah merupakan pemegang saham. Tidak seperti pada surat hutang yang

mensyaratkan adanya pembayaran bunga secara teratur kepada si pemegang efek, pada efek

bersifat ekuitas ini si pemegang efek tidak berhak atas pembayaran apapun. Apabila terjadi

kepailitan maka nilai sahamnya hanya berupa sisa harta perseroan setelah dikurangi

pembayaran hutang (apabila ada) terhadap seluruh kreditur perseroan. Pemegang saham juga

berhak atas keuntungan perusahaan dan kenaikan harga saham dimana pemegang

Pengaturan akutansi dan pelaporan investasi obligasi ( efek Utang) dan saham (efek

Ekuitas) diatur dalam PSAK No. 50. Menurut PSAK tersebut perusahaan harus

mengklasifikasikan investasi saham ke dalam salah satu dari tiga kelompok berikut ini :

1. Dimiliki hingga jatuh tempo ( Held to Maturity)

Efek ekuitas yang dibeli dan dimiliki sampai jatuh tempo harus diklasifikasikan dalam

kelompok “dimiliki hingga jatuh tempo”.

2. Diperdagangkan ( Trading)

Efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual kembali dalam waktu dekat harus

diklasifikasikan ke dalam kelompok “diperdagangkan”. Investasi ini dilakukan

dengantujuan untuk mecari laba dari perbedaan harga jangka pendek.

3. Tersedia untuk dijual (available for sale)

Efek yang tidak diklasifikasikan ke dalam dua kelompok tersebut harus dilasifikasikan ke

dalam kelompok “tersedia untuk dijual”

Page 10: investasi jangka pendek

Selanjutnya dalam PSAK No. 50 Paraf 19 dinyatakan bahwa inbestas dalam surat bergarga

yang masuk kelompok “diperdagangkan” harus dicantumkan sebagai aktiba lancer dalam neraca,

sedangkan inbestasi yang masuk dalam kelompok “dimiliki hingga jatuh tempo” dan “tersedia

untuk dijual” dapat disajikan dalam kelompok aktiva lancar atau tidak lancer berdasarkan

keputusan manajemen. Khusus untuk obligasi yang akan segera jatuh tempo, harus diklompokan

dalam aktiva lancar.

Page 11: investasi jangka pendek

BAB III

PENUTUP

Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan atau didanai dari

kelebihan dana yang bersifat sementara yang dimiliki oleh perusahaan yang dimaksudkan

untuk dimiliki selama dua belas bulan atau kurang. Ketika melihat setiap peluang atau

kesempatan dalam berinvestasi, maka jangan heran jika di setiap investasi yang ada

keuntungan dapat diraih.

Page 12: investasi jangka pendek

PERSEDIAAN

(AKUNTANSI KEUANGAN)

Oleh:

1. Ni Kadek Yuliani Utari (1306305207)2. A A Mirah Siswandari (1306305167)3. I Gusti Agung Rama Sidhimantra (1306305152)

Fakultas Ekonomi & Bisnis

Universitas Udayana