introspeksi.rtf

Download introspeksi.rtf

If you can't read please download the document

Upload: stingsary1556

Post on 27-Dec-2015

19 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Kesadaran untuk berubah

TRANSCRIPT

Introspeksi DiriSetiap nasihat yang kita dengar atau kita baca selalu menyarankan kita untuk selalu melakukan introspeksi diri, yang oleh orang pada umumnya diartikan sebagai bercermin diri atau melihat ke dalam diri sendiri. Sebaliknya kita tidak pernah mendengar saran untuk melakukan ekstropeksi diri. Karena kata ekstropeksi diri memang mempunyai makna yang sebaliknya dengan introspeksi diri. Ekstrospeksi diri adalah melihat keluar ke orang lain, cenderung mempunyai arti negative untuk mencari pembenaran diri sendiri.

Instropeksi diri dilakukan agar jangan sampai kita melakukan kesalahan dalam hal menyakiti atau merugikan orang lain. Sebagai contoh, jika kita tidak ingin dicubit maka kita jangan mencubit orang lain, kalau kita tidak ingin dirugikan maka kita juga jangan merugikan orang lain, ataupun jika kita tidak ingin dibohongi maka kitapun jangan berbohong, dsb. Dengan selalu melakukan introspeksi diri niscaya kita akan terhindar dari perbuatan yang tidak benar, yang pada akhirnya hanya akan menambah dosa kita. Dengan selalu melakukan introspeksi diri akan melatih kita agar selalu berpikir untuk kepentingan orang lain terlebih dahulu, sebelum kita berpikir untuk kepentingan diri sendiri.

Ekstrospeksi diri biasanya dilakukan oleh orang yang egois, yang mementingkan diri sendiri dalam upaya mencari pembenaran atas sikap dan perilaku yang tidak benar dalam dirinya. Sebagai contoh, jika dia suka berbohong dia akan berpikir bahwa orang lain juga pasti berbohong seperti dirinya. Jika dia selingkuh atau melakukan perbuatan curang, dia akan berkata bahwa orang lain juga pasti melakukan seperti apa yang dia lakukan. Orang ini selalu berburuk sangka pada orang lain karena dia tidak percaya bahwa ada orang yang lebih baik dari dirinya. Kecenderungan dari orang yang tidak percaya pada orang lain adalah karena dirinya sendiri memang juga tidak bisa dipercaya. Dengan pola pikir seperti ini orang tersebut cenderung akan selalu dituntun untuk melakukan perbuatan-perbuatan buruk.

Pernah suatu ketika saya bertemu dengan seseorang yang berburuk sangka pada setiap orang, kebetulan dia adalah seorang janda yang dari segi perekonomiannya bisa dibilang pas-pasan. Dia bilang bahwa dia melakukan sedikit kecurangan adalah hal yang wajar, begitupun ketika melakukan perselingkuhan dengan suami orang lainpun dianngapnya sah-sah saja, katanya demi menyambung hidup dan memenuhi nafsu sex-nya karena status jandanya yang pas-pasan itu. Ketika saya tanyakan kenapa dia berpikir bahwa apa yang dia lakukan dianggapnya sebagai hal yang lumrah dan wajar, dia menjawab bahwa semua orang yang kondisinya sama seperti dia pasti juga melakukan hal yang sama dengan yang dia lakukan. Bahkan dia tidak percaya kalau ada orang lain yang tidak melakukan semua itu. Di dalam konsep pikirannya, dia selalu berpikir bahwa kalau dia buruk orang lain juga pasti buruk seperti dia.

Saya juga pernah berdebat dengan seorang teman yang mempunyai pola pikir buruk seperti pada umumnya orang yang suka melakukan ekstrospeksi diri. Dia dan teman-teman dekatnya selalu melakukan hal dan hobi yang sama buruknya, mereka menjadi saling membenarkan dan saling menyemangati setiap apa yang telah mereka lakukan secara menyimpang, bukannya saling mengingatkan untuk menghentikan tabiat buruk mereka. Saya katakan pada teman saya bahwa Jika Anda buruk, lingkungan teman-teman anda juga buruk, apakah Anda berpikir bahwa seluruh dunia ini hanya berisi orang-orang buruk ? Selalu ingatlah bahwa di dunia ini masih banyak orang perkasa yang mampu berpikir positif demi kebaikan dan kepetingan orang lain

Namun di jaman sekarang yang nilai moralnya sudah merosot sangat tajam ini, dimana tolok ukur kriteria baik dan buruk sudah mengalami distorsi atau peyimpangan, maka dalam menilai baik dan buruk menjadi salah kaprah, yang seharusnya buruk dikatakan baik, yang baik dikatakan buruk. Jaman sekarang kesetiaan dikatakan kampungan, tahu tata krama/kesopanan dikatakan norak. Sedangkan tindakan penyelewengan dikatakan pahlawan pemberani, penampilan kacau ala orang gila dan gaya ugal-ugalan dikatakan penampilan keren dan beken.yang artistik. Karena tolok ukur yang sudah menyimpang ini, maka tindakan introspeksi diripun menjadi ikut menyimpang pula. Sebagai contoh, seorang suami yang melakukan perselingkuhan ketika ditanya kenapa dia selingkuh dan apakah dia tidak sakit hati jika istrinya juga selingkuh, jawabnya dia tidak sakit hati jika istrinya juga melakukan perselingkuhan. Atau ketika seorang pemuda menghamili pacarnya dan tidak bertanggung jawab,saat ditanya apakah tidak terpikir jika adiknya atau anak perempuannya kelak juga diperlakukan hal yang sama oleh orang lain, jawabnya adalah dia akan mencari pelakunya dan bila perlu dibunuhnya jika tidak mau bertanggung jawab.

Pola instropeksi diri yang sudah menyimpang, pada kenyataannya lebih dipengaruhi oleh pemikiran masa bodoh dan semau gue karena tidak tahu nilai-nilai kebaikan. Perasaannya sudah bebal, sudah tidak bisa merasakan perasaan orang lain dan memikirkan kepentingan orang lain, cari enaknya sendiri dan membalas jika dirugikan. Moto yang ada dalam benaknya adalah Karena saya ingin menampar Anda maka saya tampar Anda, jika Anda tampar saya maka saya akan balas Anda lebih banyak lagi, Sikap egois dan aji mumpung yang akan selalu dia terapkan dalam kehidupannya sehari-hari.. (Erabaru.net)

Beberapa waktu lalu saya searching untuk mencari referensi mengenai bagaimana cara Instrospeksi Diri. Ingin sekali tau arti dan cara untuk Introspeksi Diri secara ilmiah. Banyak sekali referensi pengertian tantang referensi diri, akan tetapi yang membuat saya tersentuh yaitu artikel dari Sdr Erwin Ariyanto, berikut kutipannya:

Sebuah kapal yang akan berlayar pasti membutuhkan petunjuk arah. Namun tak kalah pentingnya adalah selalu mengetahui posisi yang benar ketika di lautan lepas. Karena sedikit kekeliruan membuat kapal tersesat dan kehilangan arah. Demikian halnya kehidupan kita. Secara berkala kita perlu evaluasi. Ada banyak peristiwa di mana kita harus belajar dan membiasakan introspeksi diri. Bercermin untuk mengetahui kekurangan dan kelemahan pribadi, agar dapat mengembangkan diri menjadi lebih baik lagi. Introspeksi diri sangat diperlukan karena : Proses tidak selalu berjalan konstan. Pengalaman yang serupa tidak selalu memberi hasil yang sama. Selalu ada keterbatasan dan perbedaan sudut pandang. Tiap masalah memiliki titik kritis tersendiri.Cara Introspeksi Diri

Melalui introspeksi diri kita akan mampu menemukan makna dari setiap tujuan yang kita miliki dan akan semakin memastikan, apakah tujuan yang telah kita tetapkan sebelumnya sudah terarah atau belum. Karena Sering kita melihat kesalahan orang lain bahkan mengkritik kesalahan yang dibuat orang lain, sadarkah kita bahwa kita pun sering berbuat salah, melalu cara intropeksi diri sendiri kita dapat memahami kekurangan dan kelebihan yang kita miliki.

Rasanya lebih enak mengomentari orang ya.. banyak komentator atau belum lagi banyak pemerhati yang menanggapi tentang orang lain ini tanpa mengetahui bahwa orang yang mengomentari orang lain dirinya belum tentu dalam keadaan lebih baik dari orang yang di komentari.

Introspeksi Diri juga perlu dalam melihat jauh ke dalam diri anda, menanyakan langsung ke diri anda apakah anda sudah berhasil mencapai apa yang anda inginkan, apakah cita-cita anda sudah terlaksana, apakah diri anda sudah dalam track yang benar. dengan introspeksi diri kita bisa tau apakah kita sudah melakukan sesuatu, melakukan perubahan yang lebih baik, menyadari tindakan kita sudah tepat. Terkadang kita terlena dalam pemikiran Santai Aja nanti juga akan terlaksana sendiri / Kan saya sudah baik tanpa pernah mau benar-benar memikirkan keadaan yang sebenenarnya terjadi dalam diri anda.

Dengan Intropeksi diri anda dapat mengevaluasi, Kata-kata, Impian kita, Sikap kita, Tindakan kita, dan Pemikiran kita ke arah yang lebih baik, dan hal-hal tersebut memiliki kekuatan untuk menciptakan kondisi yang lebih baik dalam hidup anda. Apa yang anda katakan, fikirkan, dan kerjakan. Itu yang Anda dapatkan dalam hidup anda.

Jangan pernah ragu untuk instropeksi diri anda, karena anda memang membutuhkan hal itu, dengan introspeksi diri anda seperti berdiri diatas cermin, melihat keadaan diri anda sendiri, dan coba lah untuk jujur saat anda melakukan introspeksi diri anda, agar anda mendapat gambaran yang sesungguhnya dari diri anda.

Perlu diingat pemikiran anda akan lebih menarik pengalaman-pengalaman untuk membenarkan apa yang anda percayai, bukan apa yang anda miliki konsep introspeksi dirilah sebagi controler dalam kehidupan anda. Introspeksi diri yang paling baik adalah yang paling jujur. Soal teknik, intinya kita harus tau dulu apa yang benar, baru bisa mengenali apa yang salah, lalu bagaimana cara melakukan introspeksi diri,

Memahami kelemahan pribadi. Introspeksi diri diawali dengan sikap rendah hati. Menyadari bahwa kita tidak luput dari kekeliruan atau kesalahan. Orang yang sombong tidak mau melakukan evaluasi diri karena selalu merasa benar. Akibatnya tidak ada pertumbuhan pribadi, karena hanya bersikap menyalahkan orang lain, situasi atau bahkan Tuhan. Memahami titik kritis berarti memiliki sikap waspada dan antisipasi. Kemampuan untuk menjaga diri dan mewaspadai situasi sebelum terjadi hal-hal yang fatal. Agenda introspeksi. Kapan dan apa saja dalam diri kita yang perlu dievaluasi? Pertama, sebelum melakukan sesuatu. Ada pepatah mengatakan bahwa orang yang mau membangun menara pasti akan memperhitungkan anggaran biayanya. Introspeksi dalam hal langkah awal yang harus dilakukan, bagaimana rencana dan kesanggupan atau sumber-sumber yang kita miliki. Kedua, ketika sedang melakukan sesuatu. Introspeksi diperlukan untuk mencegah agar tidak terlanjur lebih jauh lagi jika ternyata ada kekeliruan. Hal-hal yang perlu dievaluasi adalah metode dan cara, asumsi dan pandangan, pengetahuan dan keahlian yang digunakan. Proses antisipasi titik kritis dan langkahlangkah perbaikan jika diperlukan. Ketiga, setelah melakukan sesuatu. Pengalaman selalu merupakan guru yang terbaik. Introspeksi diri berguna untuk tindakan perbaikan atau recovery jika terjadi kekeliruan. Atau menjadi pembelajaran agar kelak kita tidak mengulang kesalahan yang sama. Proses menuju pribadi yang lebih baik. Introspeksi diri bukan berarti bersikap menghakimi atau menyalahkan diri sendiri. Tetapi bentuk kebesaran hati untuk memperbaiki dan mengembangkan diri sendiri. Orang yang sulit melakukan introspeksi diri cenderung bersikap kekanak-kanakan. Karena kedewasaan dan kematangan pribadi lahir dari keterbukaan untuk mengevaluasi dan mengembangkan diri sendiri.

Instropeksi diri adalah melihat ke dalam diri sendiri, Nah pada waktu melihat diri sendiri inilah kita harus benar-benar jujur untuk menghasilkan introspeksi diri yang tepat. Dan setelah itu mulailah hidup baru perbaiki kesalahan lalu, berpikirkan ke depan dengan segala sesuatu yang baik. Maka jadikan hari ini sebagai momentum diri menjadi pribadi yang sukses dan benar dengan introspeksi diri.

Jujurlah pada diri sendiri, Salah katakan salah, dan benar katakan benar, lakukan introspeksi untuk kebaikan diri anda bukan orang lain

Read more: Introspeksi Diri | belajarpsikologi.com