interaksi obat dan adr (yulia darsih 1001118)

11
No . Obat Interaksi Dengan Obat Lain Dengan Makanan 1. Deksametas on Substrat CYP3A4 (minor) : Induktor CYP2A6 (lemah), 2B6 (lemah), 2C8 (lemah), 2C9 (lemah), 3A4 (lemah). Aminoglutethimide : Dapat menurunkan kadar/efek deksametason, melalui induksi enzim mikrosomal. Antasida : Meningkatkan absorpsi kortikosteroid, selang waktu pemberian 2 jam. Antikolinesterase: Pemberian bersama akan menimbulkan rasa lemah pada penderita myasthenia gravis. Anti jamur Azole : Dapat meningkatkan kadar kortikosteroid. Barbiturat : Akan menurunkan kadar/efek deksametason. Penghambat saluran kalsium (nondihidropiridin) : Kemungkinan meningkatkan kadar kortikosteroid. Siklosporin : Kortikosteroid dapat meningkatkan kadar siklosporin dan sebaliknya, siklosporin dapat meningkatkan kadar kortikosteroid. Estrogen : Kemungkinan meningkatkan kadar kortikosteroid. Fluorokuinolon : Penggunaan bersamaan akan meningkatkan risiko ruptur tendon, terutama pada usia lanjut. Makanan : Deksametason akan berinterferensi dengan kalsium. Batasi

Upload: yulia-darsih

Post on 28-Nov-2015

98 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Interaksi Obat Dan Adr (Yulia Darsih 1001118)

No. ObatInteraksi

Dengan Obat Lain Dengan Makanan1. Deksametason Substrat CYP3A4 (minor) : Induktor

CYP2A6 (lemah), 2B6 (lemah), 2C8 (lemah), 2C9 (lemah), 3A4 (lemah).Aminoglutethimide : Dapat menurunkan kadar/efek deksametason, melalui induksi enzim mikrosomal.Antasida : Meningkatkan absorpsi kortikosteroid, selang waktu pemberian 2 jam.Antikolinesterase: Pemberian bersama akan menimbulkan rasa lemah pada penderita myasthenia gravis.Anti jamur Azole : Dapat meningkatkan kadar kortikosteroid.Barbiturat : Akan menurunkan kadar/efek deksametason.Penghambat saluran kalsium (nondihidropiridin) : Kemungkinan meningkatkan kadar kortikosteroid.Siklosporin : Kortikosteroid dapat meningkatkan kadar siklosporin dan sebaliknya, siklosporin dapat meningkatkan kadar kortikosteroid.Estrogen : Kemungkinan meningkatkan kadar kortikosteroid.Fluorokuinolon : Penggunaan bersamaan akan meningkatkan risiko ruptur tendon, terutama pada usia lanjut.Isoniazid : Konsentrasi isoniazid akan turun.Antibiotika makrolida : Kemungkinan meningkatkan kadar/efek deksametason.Penghambat neuromuskuler : Pemberian bersama akan meningkatkan risiko miopati.Antiinflamasi non steroid : Hati-hati karena meningkatkan efek samping pada saluran pencernaan.Rifampisin : Menurunkan kadar/efek deksametason.Vaksin (mati) : Deksametason menurunkan efek vaksin. Pada pasien dengan terapi kortikosteroid >14 hari, tunggu setidaknya 1 bulan sebelum diberikan imunisasi.

Makanan : Deksametason akan berinterferensi dengan kalsium. Batasi

Page 2: Interaksi Obat Dan Adr (Yulia Darsih 1001118)

Vaksin hidup : Deksametason meningkatkan risiko infeksi. Penggunaan vaksin hidup kontraindikasipada pasien dengan daya tahan tubuh rendah.

2. Prednison Obat-obat yang menginduksi enzim-enzim hepatik, seperti fenobarbital, fenitoin, dan rimfamisin dapat meningkatkan klirens kortikosteroid. Oleh sebab itu, jika terapi kortikosteroid diberikan bersama-sama obat-obat tersebut, maka dosis kortikosteroid harus ditingkatkan untuk mendapatkan hasil sebagaimana yang diharapkan.

Obat-obat seperti troleandomisin dan ketokonazol dapat menghambat metabolisme kortikosteroid, dan akibatnya akan menurunkan klirens atau ekskresi kortikosteroid. Oleh sebab itu jika diberikan bersamaan, maka dosis kortikosteroid harus disesuaikan untuk menghindari toksisitas steroid.

Kortikosteroid dapat meningkatkan klirens aspirin dosis tinggi yang diberikan secara kronis. Hal ini dapat menurunkan kadar salisilat di dalam serum, dan apabila terapi kortikosteroid dihentikan akan meningkatkan resiko toksisitas salisilat. Aspirin harus digunakan secara berhati-hati apabila diberikan bersama-sama dengan kortikosteroid pada pasien yang menderita hipoprotrombinemia.

Efek kortikosteroid pada terapi antikoagulan oral bervariasi. Beberapa laporan menunjukkan adanya peningkatan dan laporan lainnya menunjukkan penurunan efek antikoagulan apabila diberikan bersama-sama dengan kortikosteroid. Oleh sebab itu indeks koagulasi harus selalu dimonitor untuk mempertahankan efek antikoagulan sebagaimana yang diharapkan.

-

3. Glikazid Alkohol : dapat menambah efek hipoglikemik. Analgetika (azapropazon, fenilbutazon, dan lain-lain): meningkatkan efek sulfonilurea. Antagonis kalsium : misalnya nifedipin kadang-kadang mengganggu toleransi glukosa. Antagonis Hormon : aminoglutetimid dapat mempercepat metabolisme OHO; oktreotid dapat menurunkan kebutuhan insulin dan OHO.

-

Page 3: Interaksi Obat Dan Adr (Yulia Darsih 1001118)

Antihipertensi diazoksid : melawan efek hipoglikemik.Antibakteri (kloramfenikol, kotrimoksasol, 4-kuinolon, sulfonamida dan trimetoprim) : meningkatkan efek sulfonilurea. Antibakteri rifampisin : menurunkan efek sulfonilurea (mempercepat metabolisme). Antidepresan (inhibitor MAO) : meningkatkan efek hipoglikemikAntijamur : flukonazol dan mikonazol menaikkan kadar plasma sulfonilurea. Anti ulkus : simetidin meningkatkan efek hipoglikemik sulfonilurea. Hormon steroid : estrogen dan progesterone (kontrasepsi oral) antagonis efek hipoglikemia. Klofibrat : dapat memperbaiki toleransi glukosa dan mempunyai efek aditif terhadap OHO.Penyekat adrenoreseptor beta : meningkatkan efek hipoglikemik dan menutupi gejala peringatan, misalnya tremor. Penghambat ACE : dapat menambah efek hipoglikemik.Urikosurik : sulfinpirazona meningkatkan efek sulfonilurea.

4. ISDN(Isosorbid Dinitrat)

Substrat CYP3A4 (mayor). Penginduksi CYP3A4:

Penginduksi CYP3A4 dapatmenurunkan kadar/efek isosorbid dinitrat. Contoh obat ini adalah aminoglutethimid, karbamazepin,nafsilin, nevirapin, fenobarbital, fenitoin, dan rifamisin.

Penghambat CYP3A4: Dapat meningkatkan kadar/efek isosorbid

dinitrat. Contoh obat ini adalah antifungi golongan azol, kalritromisin, diklofenak,doksisiklin, eritromisin, imatinib, isoniazid, nefazodon, nikardipin, propofol, penghambat protease,kuinidin, telithromisin, dan verapamil.Sildenafil, tadalafil, vardenafil: Menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik bila digunakan bersama(kontraindikasi), harus diberi interval 24 jam.

Makanan : Obat ini bisa diberikan tanpa terpengaruh oleh adanya makanan.

Page 4: Interaksi Obat Dan Adr (Yulia Darsih 1001118)

Etanol: dapat meningkatkan risiko hipotensi.

Metotreksat : Meningkatkan toksisitas Metotreksatdengan menurunkan eliminasi di ginjal.

5. Kloramfenikol Kloramfenikol menghambat enzim sitokrom P450 irreversibel memperpanjang T½ (dicumarol, phenytoin, chlorpopamide, dan tolbutamide).

Mengendapkan berbagai obat lain dari larutannya, merupakan antagonis kerja bakterisidal penisilin dan aminoglikosida.

Phenobarbital dan rifampin mempercepat  eliminasi dari kloramfenikol.

-

6. Omeprazole Omeprazole dapat memperpanjang eliminasi obat-obat yang dimetabolisme melalui sitokrom P450 di dalam hati yaitu: Diazepam, Fenitoin dan Warfarin. Pemantauan penderita yang juga mendapatkan pengobatan fenitoin atau warfarin.

Tidak ditemukan interaksi dengan Propanolol dan Teofilin.

Omeprazole mengurangi absorpsi obat-obat yang absorpsinya dipengaruhi oleh pH lambung yaitu; Ketokonazole, ester, Ampisilin, garam besi.

-

7. Furosemid Hipokalemia yang diinduksi oleh furosemid akan menyebabkan toksisitas pada digoksin dan dapat meningkatkan risiko aritmia dengan obat-obat yang dapat meningkatkan interval QT, termasuk antiaritmia tipe Ia dan III, cisaprid dan beberapa kuinolon (sparfloksasin, gatifloksasin dan moksifloksasin).

Risiko toksisitas litium dan salisilat akan meningkat dengan adanya diuretik loop.

Efek hipotensi dan/atau efek lanjut pada ginjal dari inhibitor ACE dan anti inflamasi non steroid akan meningkat dengan adanya hipovolemia yang diinduksi oleh furosemida, Efek obat bloker adrenergik perifer atau bloker ganglion dapat ditingkatkan oleh furosemid.

Furosemid dapat meningkatkan risiko toksisitas dengan agen ototoksik lain (aminoglikosida, cis-platinum), terutama pada pasien dengan disfungsi ginjal.

Makanan: Konsentrasi furosemid menurun dengan adanya makanan. Hindari dong quai, efedra, yohimbe, ginseng (memperparahhipotensi), bawang putih (dapat meningkatkan efek hipertensi), batasi penggunaan licorice.

Page 5: Interaksi Obat Dan Adr (Yulia Darsih 1001118)

Efek sinergis diuretik lebih cenderung terjadi pada penggunaan bersama obat antihipertensi lain dan hipotensi dapat terjadi.

Indometasin, aspirin, fenobarbital, fenitoin dan antiinflamasi non steroid dapat menurunkan efek natriuretik dan hipotensif dari furosemid.

Colestipol, kolestiramin dan sukralfat akan menurunkan efek furosemid, beri jarak pemberian 2 jam. Furosemid dapat mengantagonis efek relaksan otot skeletal (tubokurarin).

Toleransi glukosa dapat diturunkan oleh furosemid, perlu penyesuaian dosis obat hipoglikemik.

Metformin dapat menurunkan konsentrasi furosemid.

8. Ketoconazole Pemberian bersama-sama dengan terfenadin dan asetamizol.

Absorbsi Ketoconazole maksimal bila diberikan pada waktu makan. Absorbsinya terganggu kalau sekresi asam lambung berkurang, pada pasien yang diberikan obat-obat penetral asam (antasida) harus diberikan 2 jam atau lebih setelah Ketoconazole.

Pemberian bersama dengan rifampicin dapat menurunkan konsentrasi plasma kedua obat.

Pemberian bersama dengan INH dapat menurunkan konsentrasi plasma Ketoconazole, bila kombinasi ini digunakan konsentrasi plasma harus dimonitor.

-

9. Clonidine Antipsikotik : penggunaan bersama dengan antipsikotik (khususnya yang berpotensi rendah) atau nitroprusiddapat menghasilkan efek hipotensi tambahan.Beta bloker : potensiasi bradikardia pada pasien yangmenerima klonidin dan dapat memperparah kambuhnya hipertensi setelah penghentian terapi; penghentian beta bloker dilakukan beberapa hari sebelum penurunan dosisklonidin.Depresan SSP : efek sedatif mungkin meningkat; monitoruntuk kenaikan efek ini; yang menyebabkan efek ini termasuk barbiturat, benzodiazepin, opiod, analgesik, etanol dan golongan sedatif

Makanan:Hindari dong quai, jika klonidin diindikasikan sebagai antihipertensi (aktivitas estrogenik). Hindari efedra, yohimbe, ginseng (memperparah hipertensi).

Page 6: Interaksi Obat Dan Adr (Yulia Darsih 1001118)

lainnya.Siklosporin : klonidin dapat meningkatkan konsentrasiserum siklosporin (juga takrolimus), penyesuaian dosis siklosporin harus dilakukan. Obat hipoglikemik : klonidin dapat menurunkan gejala hipoglikemia, monitor pasien yang meminum obat diabetes.Anestesi lokal : klonidin epidural dapat memperpanjangblokade sensori dan motorik anestesi lokal. Analgesik narkotik : akan mempotensiasi efek hipotensif klonidin.Antidepresan trisiklik : efek antihipertensi klonidin diantagonis oleh antidepresan trisiklik. Antidepresan trisiklin dapat mempengaruhi respon hipertensi yang berhubungan dengan penghentian secaratiba-tiba terapi klonidin; hindari penggunaan kombinasi ini dan pertimbangkan alternatif lain.Verapamil :penggunaan bersamaan dapat menyebabkanhipotensi dan blok AV pada beberapa pasien (dokumentasi terbatas);monitor pasien. Etanol : dapat menyebabkan depresi SSP.

10. Captopril Pemberian obat diuretik hemat kalium (spironolakton-triamteren, anulona) dan preparat kalium harus dilakukan dengan hati-hati karena adanya bahaya hiperkalemia.

Penghambat enzim siklooksigenase sepeti indometasin, dapat menghambat efek kaptopril.

Disfungsi neurologik pernah dilaporkan terjadi pada pasien yang diberi kaptopril dan simetidin.

Kombinasi kaptopril dengan allopurinol tidak dianjurkan, terutama gagal ginjal kronik.

-

Page 7: Interaksi Obat Dan Adr (Yulia Darsih 1001118)

No. Nama Obat Adverse Drug Reaction (ADR)1. Hidroklortiazide Hipokalemia2. Propanolol Gagal jantung3. Kloramfenikol Anemia aplastik4. Metoklopramid Konvulsi5. Primakuin Anemia hemolitik akut6. Fenasetin Interstisial nefritis dan toksisitas okular 7. Fenitoin Efek teratogenik (fetal hydantoin syndrome)8. Ibuprofen Ulkus gastrointestinal 9. Simetidin Trombositopenia10. Isosorbid Dinitrat (ISDN) Bradikardi paradoksikal