intensive care unit
DESCRIPTION
ICUTRANSCRIPT
Intensive Care Unit (ICU)
INTENSIVE CARE UNIT (ICU) DAN PASIEN KRITIS
Gambar Perawatan Pasien Kritis di ICU (Sumber gambar: http://medicalsurgical.blogspot.com)
Intensive care unit atau unit perawatan intensif adalah salah satu bagian dari unit ruang
perawatan pasien yang ada di Rumah Sakit yang khusus merawat pasien dengan kondisi kritis.
Ruangan ini dilengkapi dengan berbagai tim medis termasuk perawat didalamnya yang sudah
mendapatkan keahlian khusus dalam menangani pasien dengan kondisi kritis. Selain itu juga
dilengkapi dengan berbagai peralatan-peralatan khusus untuk penatalaksanaan terapi dan bantuan
hidup pasien yang sebagian tidak ditemukan di unit-unit ruang perawatan yang lain. Hal ini
sesuai dengan konsep definisi dari University of California Davis Health System (2009) bahwa
ICU merupakan unit yang merawat pasien dengan penyakit kritis yang mengalami kegagalan
akut satu atau lebih organ vital yang dapat mengancam jiwa dalam waktu dekat dan pasien
dengan post operasi mayor yang memerlukan propilaksis monitoring ketat, sehingga
memerlukan staff khusus dan peralatan khusus. Penggunaan staf yang khusus dan perlengkapan
yang khusus yang di tujukan untuk observasi, perawatan dan terapi pasien kritis yang
mengancam nyawa atau potensial mengancam nyawa juga tertera dalam Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan ICU di Rumah Sakit Kep.Menkes RI nomor
1778/MENKES/SK/XII/2010.
Menurut Hyzy (2010) karakteristik pelayanan keperawatan kritis di unit perawatan intensif
adalah kecepatan respon pelayanan terhadap pasien dengan kondisi kritis dan ketenagaan yang
terdiri dari interdisiplin keilmuan kesehatan dengan kualifikasi dan pelatihan khusus perawatan
intensif. Kecepatan dalam merespon kondisi pasien penting diterapkan pada semua tim kesehatan
yang terlibat dalam tatanan pelayanan ICU, karena mengingat pasien yang dirawat di ruang ICU
kondisinya kritis dan bisa mengancam nyawa. Kolaborasi interdisiplin tim kesehatan juga sangat
diperlukan disini karena kompleksnya permasalahan penyakit yang dialami oleh pasien yang
dirawat di ruang ICU.
Ruang ICU juga harus dilengkapi dengan perawat yang berkualifikasi ICU atau yang sudah
mendapatkan pelatihan khusus perawatan intensif sebagai karakteristik pelayanan di ICU.
Perawat di ICU mempunyai beberapa tugas yang berbeda dengan di unit perawatan biasa, antara
lain memberikan bantuan hidup dasar pada pasien kritis sesuai dengan prosedur yang ditetapkan,
memonitor secara ketat keadaan pasien dan mencegah kemungkinan komplikasi-komplikasi
yang bisa terjadi. Rab (2007) mengklasifikasikan perawat ICU kedalam beberapa kriteria, yaitu
perawat yang telah mendapatkan pelatihan perawatan intensif lebih dari 12 bulan ditambah
dengan pengalamannya, perawat yang telah tersertifikasi perawatan kritis, dan perawat yang
mampu sebagai trainer bagi perawat dibawahnya dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan
yang diberikan.
Berbagai peralatan khusus juga disediakan di ICU untuk mendukung penatalaksanaan terapi
pasien kritis. Peralatan-peralatan tersebut antara lain bed site monitor, blood gas analysis on site,
central monitor di nurse station, trolly emergency, alat resusitasi, mesin EKG, oxygen and
suction central, defibrillator dan mesin ventilasi mekanik. Menurut Rab (2007) pada prinsipnya
alat tersebut berfungsi sebagai alat monitoring dan alat bantu penatalaksanaan terapi pada pasien
kritis.
Gambar Peralatan di Ruang ICU (Sumber gambar: http://www.mitrakeluarga.com)Klasifikasi Pasien yang Membutuhkan Perawatan Kritis
Departemen Kesehatan Inggris (2000) dalam Comprehensive Critical Care yang dikutip oleh
Jevon & Ewens (2009) mengklasifikasikan pasien yang membutuhkan perawatan kritis kedalam
empat tingkatan yaitu tingkat nol, pertama, kedua dan ketiga. Hal ini juga sesuai dengan
pengklasifikasian yang ditetapkan oleh Kemp et al (2011) dalam Intensive Care Society.
Pengklasifikasiannya tersebut antara lain:
1. Tingkat nol, dimana kebutuhan pasien dapat terpenuhi dengan perawatan dalam ruang
perawatan normal di Rumah Sakit yang menangani kondisi akut.
2. Tingkat pertama, untuk pasien beresiko memburuk kondisinya atau yang baru dipindahkan
dari tingkat perawatan level diatasnya yang kebutuhannya dapat dipenuhi di ruang perawatan
akut dengan bantuan perawat kritis.
3. Tingkat kedua, untuk pasien yang membutuhkan monitoring dan intervensi yang lebih
kompleks seperti halnya pasien dengan kegagalan salah satu sistem organ atau lebih atau
pascaoperasi.
4. Tingkat ketiga untuk pasien dengan kegagalan multi organ dengan bantuan kompleks
termasuk bantuan pernapasan.
Sedangkan menurut Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Indonesia Nomor:
HK.02.04/I/1966/11 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pelayanan Intensive Care Unit
(ICU) di Rumah Sakit bahwa kriteria pasien yang bisa masuk untuk dirawat di ruang intensif
adalah:
1. Golongan pasien prioritas satu
Golongan ini merupakan pasien kritis yang tidak stabil memerlukan terapi intensif dan tertitrasi
seperti alat bantu ventilasi, alat penunjang fungsi organ atau sistem lain, infuse obat-obat
vasoaktif/inotropik serta pengobatan lainnya secara kontinyu tertitrasi.
2. Golongan pasien prioritas dua
Pasien ini memerlukan pelayanan pemantauan peralatan canggih di ICU, sebab sangat beresiko
jika tidak mendapatkan terapi intensif segera, misalnya pemantauan intensif menggunakan
pulmonary arterial catheter.
3. Golongan pasien prioritas tiga
Pasien golongan ini adalah pasien kritis yang tidak stabil status kesehatan sebelumnya, yang
disebabkan oleh penyakit yang mendasarinya atau penyakit akutnya secara sendirian atau
kombinasi. Kemungkinan sembuhnya kecil
DAFTAR PUSTAKA
Jevon, P & Ewens, B. 2009. Pemantuan Pasien Kritis. Edisi Kedua. Alih Bahasa: Vidhia Umami. Jakarta: Erlangga Medical series
Kementrian Kesehatan RI. 2011. Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor: HK.02.04/I/1966/11 tentang Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pelayanan Intensive Care Unit (ICU) di Rumah Sakit. Jakarta
Kementrian Kesehatan RI. 2010. Keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor: 1778/Menkes/SK/XII/2010, Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Intensive Care Unit (ICU) di Rumah Sakit. Jakarta
Kemp, P., et al. 2011. What is Intensive Care?. London: The intensive Care Society. Available at January 20, 2013. URL: http://www.ics.ac.uk/patients___relatives/what_is_intensive_care_
Rab, T. (2007). Agenda Gawat Darurat (Critical Care). Bandung: PT Alumni.
University of California Davis Health System. 2009. Critical Care Service. California. Documentation Notice, CPT Codes 99291 – 99292.