intensifikasi pajak parkir di kota semarang

8
| 1 MENGATASI KEBOCORAN PENERIMAAN PAJAK PARKIR MELALUI INTENSIFIKASI PAJAK PARKIR DI KOTA SEMARANG Muhammad Lutfi Aliyyuddin 1 1 Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro email : [email protected] Abstrak : Sebagai Ibukota dari Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang harus mampu menyediakan pelayanan infrastruktur perkotaan yang memadai, baik untuk Kota Semarang sendiri maupun untuk daerah- daerah di sekitarnya. Dalam menyediakan infrastruktur yang memadai tersebut Kota Semarang memerlukan biaya yang banyak. Salah satu sektor yang berperan sebagai sumber pembiayaan pembangunan infrastruktur di Semarang adalah pajak parkir. Kota Semarang sendiri memiliki potensi penerimaan pajak parkir yang cukup tinggi, yaitu sebesar Rp 4 5 Miliar pertahun. Namun dari nilai tersebut, yang mampu terealisasi dalam beberapa tahun terakhir hanya dibawah 30% dari potensi yang dimiliki karena adanya kebocoran penerimaan pajak parkir. Untuk mengatasi kebocoran penerimaan parkir tersebut, langkah intensifikasi pajak parkir adalah langkah yang dinilai paling tepat untuk diterapkan. Dengan penerapan intensifikasi pajak parikir tidak hanya mampu mengatasi masalah kebocoran penerimaan pajak parkir, tetapi sekaligus meningkatkan potensi penerimaan pajak parkir di Kota Semarang menjadi hingga Rp 63 Miliar pertahun. Kata Kunci : Pembiayaan Pembangunan, Pajak Parkir, Kebocoran Penerimaan, Intensifikasi Pajak Parkir Abstract : As the capital city of Central Java Province, Semarang should be able to provide adequate urban infrastructure services, both for itself and for the areas around Semarang. Providing adequate infrastructure require much of cost. One sector that contribute as a source of financing infrastructure development in Semarang is a parking tax. Semarang city itself has a is quite high potential parking tax revenue, amounting to IDR 4-5 billion per year. However, from that value which is able to be realized in the last few years just under 30% of the potential, because of parking revenue leakage. To solve the parking revenue leakage, parking taxes intensification is considered the most appropriate method to be applied. With the intensification of the application of the parking tax is not only able to solve the problem of leakage parking tax revenue, but also increasing the potential of parking tax revenue in the city of Semarang to IDR 63 Billion per year. Keywords : Financing Development, Parking Tax, Revenue Leakage, Intensification of Parking Tax

Upload: muhamad-lutfi-aliyudin

Post on 21-Nov-2015

49 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Intensifikasi Pajak Parkir Di Kota Semarang

TRANSCRIPT

  • | 1

    MENGATASI KEBOCORAN PENERIMAAN PAJAK PARKIR MELALUI INTENSIFIKASI

    PAJAK PARKIR DI KOTA SEMARANG

    Muhammad Lutfi Aliyyuddin1

    1Mahasiswa Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

    email : [email protected]

    Abstrak : Sebagai Ibukota dari Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang harus mampu

    menyediakan pelayanan infrastruktur perkotaan yang memadai, baik untuk Kota Semarang

    sendiri maupun untuk daerah- daerah di sekitarnya. Dalam menyediakan infrastruktur yang

    memadai tersebut Kota Semarang memerlukan biaya yang banyak. Salah satu sektor yang

    berperan sebagai sumber pembiayaan pembangunan infrastruktur di Semarang adalah

    pajak parkir. Kota Semarang sendiri memiliki potensi penerimaan pajak parkir yang cukup

    tinggi, yaitu sebesar Rp 4 5 Miliar pertahun. Namun dari nilai tersebut, yang mampu

    terealisasi dalam beberapa tahun terakhir hanya dibawah 30% dari potensi yang dimiliki

    karena adanya kebocoran penerimaan pajak parkir. Untuk mengatasi kebocoran

    penerimaan parkir tersebut, langkah intensifikasi pajak parkir adalah langkah yang dinilai

    paling tepat untuk diterapkan. Dengan penerapan intensifikasi pajak parikir tidak hanya

    mampu mengatasi masalah kebocoran penerimaan pajak parkir, tetapi sekaligus

    meningkatkan potensi penerimaan pajak parkir di Kota Semarang menjadi hingga Rp 63

    Miliar pertahun.

    Kata Kunci : Pembiayaan Pembangunan, Pajak Parkir, Kebocoran Penerimaan,

    Intensifikasi Pajak Parkir

    Abstract : As the capital city of Central Java Province, Semarang should be able to provide

    adequate urban infrastructure services, both for itself and for the areas around Semarang.

    Providing adequate infrastructure require much of cost. One sector that contribute as a

    source of financing infrastructure development in Semarang is a parking tax. Semarang city

    itself has a is quite high potential parking tax revenue, amounting to IDR 4-5 billion per year.

    However, from that value which is able to be realized in the last few years just under 30% of

    the potential, because of parking revenue leakage. To solve the parking revenue leakage,

    parking taxes intensification is considered the most appropriate method to be applied. With

    the intensification of the application of the parking tax is not only able to solve the problem of

    leakage parking tax revenue, but also increasing the potential of parking tax revenue in the

    city of Semarang to IDR 63 Billion per year.

    Keywords : Financing Development, Parking Tax, Revenue Leakage, Intensification of

    Parking Tax

  • Mengatasi Kebocoran Penerimaan Pajak Parkir... Muhammad Lutfi Aliyyuddin

    | 2

    PENDAHULUAN

    Dalam rangka mewujudkan

    otonomi daerah yang luas, nyata, dan

    bertanggungjawab sesuai Undang-

    Undang Nomor 32 tahun 2004 Tentang

    Pemerintahan Daerah, maka setiap

    daerah di Indonesia memiliki hak untuk

    mengatur pendapatan dan pengeluaran

    anggaran masing- masing yang tercantum

    dalam naskah Anggaran Pendapatan dan

    Belanja Daerah (APBD). Pemerintah

    daerah berhak untuk mengatur

    keuangannya sendiri sesuai dengan

    tingkat kebutuhan dan kondisi yang ada di

    daerah masing- masing. Sehingga

    pemerintah daerah harus berusaha sebaik

    mungkin dalam mengoptimalkan

    pendapatan daerah sesuai potensi dan

    aset yang dimiliki agar dapat

    menyelenggarakan pemerintahannya

    dengan baik.

    Pembiayaan pembangunan

    perkotaan merupakan salah satu bentuk

    penyelenggaraan penting yang wajib

    dilakukan oleh pemerintah daerah. Seiring

    dengan meningkatnya kebutuhan akan

    ketersediaan infrastruktur perkotaan,

    maka diperlukan biaya yang tidak sedikit

    untuk memenuhi seluruh kebutuhan

    infrastruktur. Salah satu sumber

    pembiayaan pembangunan daerah yang

    terdapat dalam APBD adalah Pendapatan

    Asli Daerah (PAD). PAD merupakan

    sumber pendapatan daerah dengan

    memanfaatkan dan mengelola potensi

    yang dimiliki daerah. Komponen yang

    terdapat dalam PAD terdiri dari empat

    jenis yaitu pajak daerah, retribusi daerah,

    hasil perusahaan milik daerah, hasil

    pengelolaan kekayaan daerah yang

    dipisahkan, dan lain- lain pendapatan asli

    daerah yang sah.

    Pendapatan asli daerah dari sektor

    transportasi khususnya perpakiran cukup

    berpotensi dan dapat memberikan

    kontribusi yang cukup berarti dalam

    menunjang pemasukan keuangan daerah.

    Pemanfaatan dari pajak parkir di daerah

    diharapkan mampu dimanfaatkan dengan

    sebaik-baiknya sehingga dapat

    dipergunakan secara efisien sebagai

    salah satu sumber pembiayaan untuk

    menyediakan infrastruktur perkotaan.

    Kota Semarang merupakan salah

    daerah di Indonesia yang mengalami

    perkembangan kota yang cukup pesat.

    Sebagai Ibukota Provinsi Jawa Tengah

    Kota Semarang harus mampu melayani

    dengan baik daerah- daerah lainnya di

    Jawa Tengah. Salah satu bentuk

    pelayanan yang diperlukan adalah

    penyediaan infrastruktur kota yang baik

    dan memadai. Untuk menyediakan

    infrastruktur kota yang memadai tersebut

    tentunya diperlukan biaya yang tidak

    sedikit. Untuk itu Pemerintah Kota

    Semarang perlu memaksimalkan potensi

    pendapatan asli daerah yang dimiliki

    sebagai sumber pembiayaan

    pembangunan infrastruktur tersebut.

    Salah satu sumber pendapatan yang

    dianggap cukup berpotensi dalam

    memberikan kontribusinya terhadap

    penerimaan PAD adalah dari sektor

  • Mengatasi Kebocoran Penerimaan Pajak Parkir... Muhammad Lutfi Aliyyuddin

    | 3

    perparkiran. Kota Semarang sendiri

    memiliki potensi penerimaan pajak parkir

    yang cukup tinggi. Dalam satu tahun, Kota

    Semarang memiliki potensi untuk

    memperoleh pendapatan dari pajak parkir

    senilai Rp 4 5 Miliar.

    KAJIAN LITERATUR

    Pajak

    Menurut Prof. Dr. Rachmat

    Soemitro, S. H. Pajak adalah iuran rakyat

    kepada negara yang berdasarkan

    undang- undang, tidak mendapat timbal

    balik yang langsung dapat ditunjukkan,

    dan yang digunakan untuk membayar

    pengeluaran umum.

    Definisi lain dari pajak adalah

    peralihan kekayaan dari pihak rakyat

    kepada kas negara untuk membiayai

    pengeluaran rutin dan surplusnya

    digunakan sebagai public saving yang

    merupakan sumber utama untuk

    pembiayaan public investment.

    Pajak memiliki fungsi sebagai

    budgetair dan pengaturan (Prof. Dr. PJA

    Adriani dan Prof. Dr. Rochmat Soemitro).

    Fungsi budgetair berarti pajak digunakan

    sebagai alat untuk dapat membiayai

    pengeluaran negara. Pajak-pajak ini

    digunakan untuk membiayai pengeluaran

    rutin dan pembangunan didalam suatu

    negara. Fungi pengaturan berarti pajak

    digunakan untuk pengatur melaksanakan

    kebijakan-kebijakan pemerintah dibidang

    sosial, ekonomi, dan lainya dalam

    mencapai tujuan-tujuan tertentu diluar

    bidang keuangan.

    Pajak Parkir

    Berdasarkan Perda Kota

    Semarang No 10 Tahun 2011 Tentang

    Pajak Parkir, yang dimaksud dengan

    parkir adalah keadaan tidak bergerak

    suatu kendaraan yang tidak bersifat

    sementara di tempat parkir.

    Sedangkan tempat parkir sendiri

    adalah tempat yang disediakan untuk

    menyelenggarakan parkir di luar badan

    jalan yang disediakan oleh orang pribadi

    atau badan. Baik yang disediakan

    berkaitan dengan pokok usaha maupun

    yang disediakan sebagai suatu usaha.

    Termasuk penyediaan tempat penitipan

    kendaraan bermotor.

    Masih menurut Perda tersebut,

    pajak parkir adalah pajak atas

    penyelenggaraan tempat parkir di luar

    badan jalan, baik yang disediakan

    berkaitan dengan pokok usaha maupun

    yang disediakan sebagai suatu usaha.

    Termasuk penyediaan tempat penitipan

    kendaraan bermotor. Tarif pajak di Kota

    Semarang sendiri ditetapkan sebesar 25%

    dari dasar pengenaan pajak.

    Intensifikasi Pajak

    Intensifikasi pajak daerah

    merupakan salah satu upaya yang

    dilakukan dalam memperbesar jumlah

    penerimaan pendapatan asli daerah.

    Intensifikasi pajak dilakukan dengan cara

    meningkatkan efektivitas penerimaan

    pajak tanpa menambah objek pajak baru.

    Berdasarkan UU No. 28 Tahun 2009

    Pasal 2 Ayat 3 menjelaskan bahwa tiap

    daerah dapat melakukan intensifikasi

  • Mengatasi Kebocoran Penerimaan Pajak Parkir... Muhammad Lutfi Aliyyuddin

    | 4

    pajak apabila diperlukan dengan tetap

    sesuai pada aturan yang berlaku.

    METODE PENELITIAN

    Metode penelitian yang digunakan

    dalam penelitian upaya mengatasi

    kebocoran penerimaan pajak parkir

    melalui intensifikasi pajak parkir di Kota

    Semarang adalah menggunakan metode

    pada pendekatan kuantitatif yaitu metode

    deskriptif. Metode deskriptif ialah suatu

    metode penelitian yang digunakan dalam

    penelitian deskriptif untuk

    menggambarkan fenomena yang ada.

    Analisis yang dilakukan pada

    metode ini terdiri dari tiga jenis, yaitu

    analisis sumber dan potensi parkir,

    analisis pendapatan parkir, dan analisis

    faktor penyebab kebocoran parkir di Kota

    Semarang.

    Analisis sumber dan potensi parkir

    bertujuan untuk mengetahui darimana

    saja sumber pendapatan pajak parkir di

    Kota Semarang sehingga dapat diketahui

    berapa potensi pemasukan pajak parkir

    yang dimiliki.

    Analisis pendapatan parkir bertujuan

    untuk mengetahui berapa nilai realisasi

    pemasukan dari pajak parkir pada

    beberapa tahun terakhir, yang kemudian

    dapat digunakan untuk perbandingan

    antara potensi pemasukan dari pajak

    parkir dengan realisasi pemasukan pajak

    parkir dalam satu tahun, sehingga dapat

    diketahui seberapa besar nilai kebocoran

    penerimaan pajak parkir di Kota

    Semarang.

    Analisis faktor penyebab kebocoran pajak

    parkir digunakan untuk mengetahui faktor-

    faktor apa saja yang memiliki peran

    terhadap terjadinya kebocoran

    penerimaan pajak parkir di Kota

    Semarang.

    PEMBAHASAN

    Analisis Sumber dan Potensi Parkir

    Berdasarkan Perda Kota

    Semarang No 9 Tahun 1987, jenis parkir

    yang diberlakukan di Kota Semarang

    adalah parkir umum, parkir khusus, taman

    parkir, penitipan kendaraan dan gedung

    parkir. Dari jenis parkir yang diberlakukan

    tersebut terdiri dari beberapa titik potensi

    parkir yang tersebar di seluruh Kota

    Semarang. Namun, belum ada jumlah

    yang pasti mengenai berapa jumlah total

    titik parkir yang riil di Kota Semarang.

    Pada tahun 2011 disebutkan bahwa

    jumlah titik parkir yang ada di Kota

    Semarang ada sejumlah 1.315 titik

    dengan 66 petugas pengumpul retribusi

    parkir. Tetapi pada tahun 2013 Dinas

    Perhubungan, Komunikasi dan Informasi

    (Dishubkominfo) Semarang selaku dinas

    yang berwenang mengatur urusan

    perparkiran menyatakan bahwa di Kota

    Semarang hanya terdapat 881 titik parkir

    dan 15 petugas penarik rertribusi parkir

    saja.

    Berdasarkan penelitian salah satu

    perguruan tinggi di Kota Semarang,

    potensi pendapatan parkir di Kota

    Semarang pada tahun 2008 adalah

    sebesar Rp 4 miliar yang diperoleh dari

  • Mengatasi Kebocoran Penerimaan Pajak Parkir... Muhammad Lutfi Aliyyuddin

    | 5

    1,2 juta kendaraan bermotor yang ada (80%

    kendaran roda 2 dan sisanya roda 4).

    Sedangkan pada tahun 2011 Pemerintah

    Kota Semarang menargetkan pendapatan

    pajak parkir sebesar Rp 4,8 Miliar dari

    total jumlah kendaran sebanyak 1,8 juta.

    Dengan demikian potensi pajak parkir

    yang dimiliki oleh Kota Semarang berkisar

    antara Rp 4 5 Miliar per tahun dan dapat

    bertambah tiap tahunnya seiring dengan

    jumlah kendaraan bermotor.

    Analisis pendapatan parkir

    Pemasukan dari pajak parkir Kota

    Semarang pada tahun 2011 menurut

    pihak dari Dishubkominfo adalah sebesar

    Rp 1,1 Miliar, yang jauh berada di bawah

    target yang telah ditetapkan yaitu Rp 4,8

    Miliar. Sedangkan pada tahun 2012, dari

    target pemasukan pajak parkir yang telah

    ditetapkan yaitu Rp 5,4 Miliar ternyata

    hanya mampu terealisasi sebesar Rp 600

    Juta pada semester pertama dan hanya

    bertambah Rp 1,2 Miliar pada semester

    kedua yang masih tetap jauh di bawah

    target. Berikut ini adalah grafik

    perbandingan antara target dan realisasi

    penerimaan pajak parkir di Kota

    Semarang :

    Sumber: Hasil Analisis Peneliti, 2013

    GAMBAR 1 PERBANDINGAN TARGET DAN

    REALISASI PENERIMAAN PAJAK PARKIR

    Dari tabel di atas jelas terlihat

    bahwa antara target yang telah ditetapkan

    dengan realisasi penerimaan pajak parkir

    di Kota Semarang terdapat selisih yang

    sangat jauh. Pada tahun 2011 terdapat

    selisih sebesar Rp 3,7 Miliar atau dari

    target yang telah ditetapkan, total

    penerimaan yang dapat direalisasikan

    hanya 22,9% saja. Sedangkan pada tahun

    2012 terdapat selisih sebesar Rp 4.2

    Miliar atau hanya terealisasi sebesar 22%.

    Jadi meskipun setiap tahunnya terjadi

    penambahan nilai penerimaan dari pajak

    parkir, namun tetap saja nilai yang

    diterima masih jauh dibawah target yang

    telah ditetapkan. Hal tersebut membuat

    seolah- olah target yang telah ditetapkan

    oleh pemerintah terlihat tidak realisitis.

    Namun demikian, Pemerintah Kota

    Semarang tetap optimis terhadap

    pemasukan dari pajak parkir, bisa dilihat

    dari tetap ditingkatkannya target

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    2011 2012 2013

    dal

    am m

    iliar

    Target

    Realisasi

  • Mengatasi Kebocoran Penerimaan Pajak Parkir... Muhammad Lutfi Aliyyuddin

    | 6

    penerimaan pajak parkir pada tahun 2013

    menjadi sebesar Rp 5,8 Miliar.

    Analisis faktor penyebab kebocoran pajak

    parkir

    Beberapa fakta di lapangan

    menunjukkan masih banyak terdapat

    permasalahan yang menyebabkan

    terjadinya kebocoran penerimaan pajak

    parkir di Kota Semarang. Berikut ini

    merupakan beberapa faktor utama

    penyebab kebocoran tersebut :

    Tidak adanya data yang pasti terkait

    berapa jumlah titik parkir dan jumlah

    kendaraan bermotor yang ada di Kota

    Semarang. Hal ini menyebabkan

    target yang disusun oleh pemerintah

    menjadi kurang akurat dan realistis.

    Selain itu tidak adanya pembaharuan

    data jumlah titik parkir menyebabkan

    terdapat beberapa titik parkir yang

    tidak menyetorkan hasil penerimaan

    pajak parkirnya kepada pemerintah.

    Minimnya SDM dan pengawasan dari

    pemerintah. Jumlah tenaga pemungut

    pajak parkir yang ada saat ini di

    anggap kurang ideal. Dengan jumlah

    petugas yang ada saat ini, satu orang

    petugas harus mengawasi lebih dari

    50 titik parkir yang tersebar di Kota

    Semarang. Hal tersebut

    menyebabkan pihak- pihak yang tidak

    berwenang untuk memungut pajak

    parkir memanfaatkan kondisi tersebut

    dengan menjadi petugas parkir liar.

    Adanya petugas parkir liar

    menyebabkan pungutan pajak parkir

    tidak sampai setorannya ke

    pemerintah. Selain itu minimnya

    pengawasan dan penertiban dari

    pemerintah melalui Satpol PP dan

    petugas keamanan lainnya

    menyebabkan keberadaan petugas

    parkir liar semakin merajalela.

    Sistem pengelolaan parkir yang

    masih semrawut. Kesemrawutan

    pengelolaan parkir di Kota Semarang

    salah satunya dapat terlihat dengan

    keterlibatan pihak swasta yang tidak

    melalui persetujuan dewan legislatif.

    Hal tersebut menyebabkan

    kewenangan pengelolaan parkir

    menjadi tidak jelas dan kurang

    terkoordinasi karena terjadinya

    tumpang tindih kewenangan. Selain

    itu sistem pengelolaan parkir yang

    masih menggunakan petugas parkir

    untuk menarik pungutan pajak parkir

    juga menyebabkan terjadinya

    kebocoran penerimaan pajak parkir

    karena terindikasi terjadinya

    penyelewengan dana setoran pajak

    parkir.

    Intensifikasi pajak parkir di Kota

    Semarang

    Melihat tingginya tingkat

    kebocoran penerimaan pajak parkir di

    Kota Semarang, maka diperlukan suatu

    langkah intensifikasi pajak parkir dengan

    tujuan untuk mengefektifkan dan

    mengoptimalkan pemasukan pajak parkir

    sesuai dengan potensi penerimaan yang

    dimiliki. Langkah yang paling tepat untuk

  • Mengatasi Kebocoran Penerimaan Pajak Parkir... Muhammad Lutfi Aliyyuddin

    | 7

    mengintensifkan pajak parkir di Kota

    Semarang adalah dengan mengurangi

    atau bahkan menutup kebocoran

    penerimaan pajak yang terjadi. Beberapa

    alternatif cara untuk melakukan

    intensifikasi pajak perkir adalah sebagai

    berikut :

    Melakukan perbaikan sistem

    pengelolaan parkir yang telah ada.

    Perbaikan yang dilakukan adalah

    mulai dari pendataan ulang lokasi titik

    parkir yang ada di Kota Semarang

    untuk mengetahui jumlah pasti

    sehingga dapat dilakukan pematokan

    target penerimaan pajak parkir yang

    akurat. Kemudian melakukan

    perekrutan tenaga parkir yang

    professional dan memiliki integritas.

    Penambahan tenaga parkir juga

    dapat dilakukan dengan cara

    bekerjasama dengan pihak swasta

    atau pihak ketiga, tentunya dengan

    sistem tender yang jelas dan

    transparan. Hal tersebut untuk

    menghindari terjadinya

    penyelewengan dana setoran hasil

    pungutan pajak parkir. Terakhir

    adalah melakukan pengawasan dan

    penertiban yang rutin untuk

    mengantisipasi munculnya parkir-

    parkir liar yang tidak menyetorkan

    hasil pungutannya kepada

    pemerintah.

    Menerapkan sistem pengelolaan

    parkir baru. Sistem parkir yang

    dianggap mampu mengatasi

    kevocoran sekaligus mengintensifkan

    penerimaan pajak parkir adalah

    sistem parkir langganan. Sistem

    parkir langganan dilakukan dengan

    cara pembayaran parkir dilakukan

    satu kali dalam satu tahun, dalam

    teknisnya bisa dilakukan bersamaan

    dengan pembayaran pajak kendaraan

    bermotor. Berdasarkan penelitian

    yang dilakukan oleh pakar

    transportasi Kota Semarang Djoko

    Setijowarno, melalui penerapan

    sistem parkir langganan tersebut,

    Kota Semarang memiliki potensi

    penerimaan pajak parkir bisa

    mencapai Rp 63 Miliar per tahun.

    Dengan asumsi bahwa kendaraan

    roda dua membayar parkir langganan

    sebesar Rp 50.000 dan kendaraan

    roda empat sebesar Rp 100.000

    pertahun.

    KESIMPULAN & REKOMENDASI

    Kesimpulan

    Kota Semarang memiliki potensi

    penerimaan pajak parkir yang cukup

    besar dan dapat digunakan sebagai salah

    satu sumber untuk pembiayaan

    pembangunan. Namun sangat

    disayangkan bahwa meskipun memiliki

    potensi penerimaan yang tinggi, tetapi

    jumlah penerimaan yang mampu

    direalisasikan sangat jauh dari potensi

    maupun target yang telah ditetapkan

    karena terjadi kebocoran penerimaan.

    Kebocoran tersebut terjadi karena

    pengelolaan sistem perparkiran yang

    kurang baik.

  • Mengatasi Kebocoran Penerimaan Pajak Parkir... Muhammad Lutfi Aliyyuddin

    | 8

    Rekomendasi

    Untuk mewujudkan intensifikasi

    pajak parkir di Kota Semarang, langkah

    yang paling tepat adalah dengan

    mengurangi atau menutup kebocoran

    penerimaan pajak parkir. Bisa melalui

    perbaikan sistem perparkiran atau

    penerapan sistem parkir langganan yang

    lebih efisien dan efektif dalam

    meningkatkan penerimaan pajak parkir.

    DAFTAR PUSTAKA

    Rini, Nancy Rosma. 2003. Studi Pemanfaatan Parkir Umum dan Parkir Khusus Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah dari Sektor Perparkiran Di Kota Semarang. Tugas Akhir Tidak Diterbitkan, Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Semarang.

    Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004. Tentang Pemerintahan Daerah

    Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 10 Tahun 2011. Tentang Pajak Parkir

    HYPERLINK pascasarjana-stiami.ac.id

    http://pascasarjana-stiami.ac.id. Diakses pada 17 Juli 2013

    HYPERLINK yipd.or.id http://www.yipd.or.id. Diakses pada 17 Juli 2013

    HYPERLINK beritadaerah.com http://beritadaerah.com. Diakses pada 17 Juli 2013

    HYPERLINK bisnis-jateng.com http://www.bisnis-jateng.com. Diakses pada 17 Juli 2013

    HYPERLINK palang-parkir.com http://www.palang-parkir.com. Diakses pada 17 Juli 2013

    Muhammad Lutfi Aliyyuddin1Sumber: Hasil Analisis Peneliti, 2013GAMBAR 1PERBANDINGAN TARGET DAN REALISASI PENERIMAAN PAJAK PARKIR