ekstensifikasi dan intensifikasi

9
Nama Kelompok Ana Puja Prihatin D1B012062 Wulan Dwi Putri D1B012079 MOHD. AKBAR D1B012071 Subtitle 11

Upload: anna-edogawa

Post on 04-Jul-2015

1.035 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI

Nama Kelompok

Ana Puja Prihatin D1B012062Wulan Dwi Putri D1B012079MOHD. AKBAR D1B012071

Subtitle

11

Page 2: EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI

INTENSIFIKASI PERTANIAN

Intensifikasi pertanian Pengolahan lahan pertanian yang adadengan sebaik-baiknya untuk meningkatkan hasil pertanian denganmenggunakan berbagai sarana. (banyak dilakukan di Pulau Jawa danmemperluas Bali yang memiliki lahan pertanian sempit)

Pada awalnya intensifikasi pertanian ditempuh denganprogam panca usaha tani, kemudian dilanjutkan denganprogam sapta usaha tani.

Progam sapta usaha tani meliputi kegiatan : pengolahan tanah yang baik, pengairan yang teratur , pemilihan bibit unggul, pemupukan, pemberantasan hama dan penyakit, pengolahan pasca panen, pemasaran

Page 3: EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI

EKSTENSIFIKASI PERTANIANEkstensifikasi pertanian Usaha meningkatkan hasilpertanian dengan cara memperluas lahan pertanian baru.

[ Membuka hutan dan semak belukar , daerah sekitar rawa-rawa, membuka persawahan pasang surut dan juga daerah pertanian yang belum di manfaatkan ]

Ekstensifikasi banyak dilakukan di daerah yang jarang penduduknya seperti di luar pulau jawa, di beberapa daerah tujuan transmigrasi, seperti : sumatera, kalimantan dan irian jaya..

Usaha-usaha meningkatkan hasil pertanian dapat dilakukan antara lain dengancara : Membangung gudang-gudang, pabrik penggilingan padi danmenetapkan harga dasar gabah, Memberikan berbagai subsidi dan insentifmodal kepada para petani agar petani dapat meningkatkan produksipertaniannya.Menyempurnakan sistem kelembagaan usahatani melaluipembentukan kelompok tani, membentuk KUD di seluruh pelosok daerah yangbertujuan untukmemberikan motivasi produksi dan mengatasi hambatan-hambatan yang dihadapi para petani.

Page 4: EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI

KAITANNYA BIAYA DENGAN INTENSIFIKASI DAN

EKSTENSIFIKASI

di antara keduanya yang memiliki pengaruh besar terhadap biaya yang dikeluarkanyaitu Intensifikasi di karenakan,adanya pengolahan lahan pertanian yang ada dengansebaik-baiknya untuk meningkatkan hasil pertanian dengan menggunakan berbagaisarana misalnya saja adanya sapta usahatani : Pengolahan tanah yang baik, Pengairanyang teratur, Pemilihan bibit unggul, Pemupukan, Pemberantasan hama dan penyakittanaman, Pengolahan pasca panen dan Pemasaran. Intensifikasi ini juga banyakdilakukan didaerah-daerah yang padat penduduknya contohnya saja pulau jawa.

Penerapan intensifikasi pertanian,selain telah memberikan banyak keberhasilan, ternyata juga banyakmemberikan dampak yang kurang menguntungkan terhadap keseimbangan ekosistem, dampak ituantara lain seperti terjadinya pengkayaan hara N, P ,dan K pada perairan, karena penerapannya yangkurang tepat .Tingkat pengkayaan nitrat di daerah hulu lebih tinggi dibandingkan dengan daerahtengah dan hilir. Namun, mutu perairan di daerah hulu lebih rendah dibandingkan daerah tengah danhilir.Penjelasan diatas telah mengungkapkan bahwa jika diharuskan untuk memilih antara intensifikasidan ekstensifikasi maka pilihannya intensifikasi jika biaya diperhitungkan didalamnya , dan jugatanpa melihat jenis penerapan apa yang paling ideal diantara Intensifikasi dan Ekstensifikasi adabaiknya bila kita tidak melupakan pelestarian lingkungan di dalam pembangunan pertanian.

Page 5: EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI

First line of text

Second line of text

Third line of text

Masalah ekonomi pertanian yang pokok bersumber pada kebutuhan manusia yang tidak terbatasakan produk-produk pertanian, sedangkan sumber daya (faktor produksi) pertanian yangdigunakan untuk menghasilkan produk-produk pertanian tersebut bersifat terbatas (langka).

Permintaan yaitu Jumlah barang atau komoditas yang mampu dibeli oleh seorangkonsumen karena peningkatan tersebut akan tergantung dari sifat barang ataukomoditas, apakah itu termasuk: (1) bersifat normal; (2) bersifat inferior; atau(3) bersifat super inferior atau Giffen.Perubahan harga barang atau komoditasakan mempengaruhi perubahan barang atau komoditas yang diminta padapergerakan sepanjang kurva.

Perubahan faktor-faktor lain (preferensi konsumen, pendapatan hargabarang atau komoditas lain) akan mempengaruhi perubahan barang ataukomoditas yang diminta melalui pergerakan atau pergeseran kurva

permintaan.Penawaran atau Kurva penawaran individual sebenarnya dapatditurunkan dari kurva biaya marjinal seorang pengusaha. Kurvapenawaran agregat atau pasar adalah merupakan penjumlahan secarahorizontal kurva penawaran individual di pasar. Kurva penawaran dapatdidefinisikan sebagai kurva tempat kedudukan hubungan antara jumlahbarang atau komoditas yang ditawarkan pada berbagai tingkat harga.Kurva penawaran mempunyai slope positif.

:

Bagaimana Kondisi Permintaan & Penawaran pada di dalam EKONOMI PERTANIAN ?

Page 6: EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI

FAKTOR TERUKUR & TIDAK TERUKUR

Faktor - faktor terukur misalnya saja kita ambil contoh tanah . Faktor terukur adalah faktor pembentuk harga tanah yang bisa diolah secara ilmiahmenggunakan logika – logika akademik. Faktor ini kemunculannya terencana dan bentuk fisiknya ada di lapangan, misalnya aksesbilitas (jarak dantransportasi) dan jaringan infrastruktur (sarana dan prasarana kota seperti jalan, listrik, perkantoran dan perumahan).

Faktor tak terukur adalah faktor pembentuk harga tanah yang muncul tiba - tiba (dengan sendirinya) dan tidak bias dikendalikan di lapangan, dan faktor tak terukur ini dibagi menjadi tiga,yaitu :

a. Faktor adat kebiasaan (custom) dan pengaruhkelembagaan (institutional factors).

b. Faktor estetika, kenikmatan dan kesenangan (estheticamenity factors) seperti tipe tetangga dan kesenangan.

c. Faktor spekulasi (speculation motives), sepertiantisipasi perubahan penggunaan lahan, pertimbangan

Page 7: EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI

Hubungan antara Total Product (TP), Marginal

Product (MP) dan Average Product (AP).

Fungsi produksi dengna satu input variabel (misal : tenaga kerja) tunduk pada hukum “the law of deminishing return” yang menyatakan : Bila suatumacam input penggunaannya terus ditambah sebanyak1 unit, sedangkan input yang lain konstan, padamulanya Total Product(TP) akan semakin besarpertambahannya. Tetapi sesudah mencapai suatutingkat tertentu “produksi tambahan” semakinmenurun hingga mencapai nol, dan ini menyebabkntotal product semakin lambat pertambahannya danakhirnya ia (TP) mencapai tingkat maksimum. Bilapenambahan input terus dilanjutkan, maka MP-nyaakan menjadi negatif dan TP-nya.

• tahapan produksi dalam The Law of Diminishing Returns dapat dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu :

•a. produksi total dengan increasing returns,

•b. produksi total dengan decreasing returns, dan

•c. produksi total yang semakin menurun.

Page 8: EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI

The law of dimishing return menyatakan bahwa hubungan antara tingkat produksi

dan jumlah input tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan menjadi 3 tahap :

Tahap Pertama : Produksi Total (Total Product) mengalami pertambahan yang semakin cepat .Tahap ini dimulai dari titik origin semakin kesatu titik pada kurva total product dimana AP(produksi rata-rata) maksimum, dan pada titik ini AP=MP (marginal product).

Tahap Kedua : Produksi Total (Total Product) pertambahannya semakin lama semakin kecil.

Tahap II ini dimulai dari titik AP maksimum sampai titik dimana MP=0, atau TP maksimum.

Tahap Ketiga : Produksi total (total product) semakin lama semakin menurun.Tahap III ini meliputidaerah dimana MP negatif :

Inflection point (titik belok) : yaitu titik dimana slope (lereng kurva total product (TP) mulaiberubahan.

Faktor produksi tetap (fixed input) : yaitu input faktor produksi yang jumlahnya tidak dapatdirubah dengan segera mengikuti perubahan output. Contoh : Gedung, mesin, managerial.

Faktor produksi variabel (variabel input) : yaitu input yang dapat mengikuti perubahan jumlahoutput yang dihasilkan.

Page 9: EKSTENSIFIKASI DAN INTENSIFIKASI

T

IS

Mk

H

iR

aA

e