institutional repository uin syarif hidayatullah jakarta: home€¦ · hasil yang didapat adalah,...

157
TINGKAT KEPUASAN ORANG TULI DALAM MENONTON PROGRAM BERITA DI TELEVISI NASIONAL Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.) Oleh: Lukman Hakim NIM: 1112051100029 PROGRAM STUDI JURNALISTIK FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441 H / 2019 M  

Upload: others

Post on 11-Nov-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

TINGKAT KEPUASAN ORANG TULI DALAM

MENONTON PROGRAM BERITA DI TELEVISI

NASIONAL

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos.)

Oleh:

Lukman Hakim

NIM: 1112051100029

PROGRAM STUDI JURNALISTIK

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441 H / 2019 M

 

Page 2: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

 

Page 3: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

 

Page 4: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

 

Page 5: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

v

ABSTRAK

Lukman Hakim, 1112051100029, Tingkat Kepuasan Orang

Tuli dalam Menonton Program Berita di Televisi Nasional

Kehidupan manusia saat ini tidaklah bisa terlepas dari adanya

media. Media memiliki peranan penting dalam keseharian manusia

yang telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu tapi

juga bagi masyarakat dan kelompok.

Televisi sebagai salah satu bagian dari media memiliki pengaruh

yang paling kuat kepada khalayaknya. Namun apa yang disajikan

televisi belum mampu menangkap jaringan luas khalayak, salah

satunya mereka yang memiliki keterbatasan pada pendengarannya.

Ketidakmampuan ini membuat informasi yang disalurkan oleh

televisi menjadi kurang efektif. Dari latar belakang diatas, timbul

pertanyaan, seberapa besar keinginan Orang Tuli dalam

memperoleh kepuasan dari menonton televisi? Lalu apakah yang

mereka cari sudah terpenuhi oleh televisi? Kemudian seberapa

besar pengaruh fitur penerjemah bahasa isyarat dan fitur

aksesibilitas lainnya?

Penelitian ini menggunakan paradigma deskriptif dengan

pendekatan kuantitatif. Sedangkan metode analisis yang

digunakan adalah Uses and Gratification, metode ini menekankan

pada perbandingan besaran keinginan subjek dengan apa yang

didapat, yang pada penelitian ini adalah menghitung seberapa

besar tingkat kepuasan Orang Tuli dalam menggunakan televisi

setelah diberikan variabel lain yaitu aksesibilitas penerjemah

bahasa isyarat. Pengukuran keinginan dan kepuasan sampel

menggunakan kuesioner yang kemudian diolah datanya dengan

software IBM SPSS Statistic 25.

Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat

kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun saat ini sudah

terdapat penerjemah bahasa isyarat di setiap program berita tetapi

masih belum terasa efektif.

Kata Kunci: Media, Televisi, Uses and Gratification, Orang

Tuli.

 

Page 6: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.

Segala puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT

karena atas nikmat dan karuniaNya penelitian skripsi ini dapat

berjalan dengan baik tanpa halangan yang berarti. Shalawat serta

salam juga tidak lupa ditunjukkan kepada Nabi Muhamad SAW

beserta para sahabat.

Tidak lupa, peneliti sampaikan rasa terima kasih kepada keluarga,

dosen dan sahabat yang selalu memberi dukungan kepada peneliti

untuk menyelesaikan penelitian tepat waktu. Kepada dosen

pembimbing, Dr. Tantan Hermansah, M.Si., terima kasih telah

memberi arahan serta saran yang membangun selama menyusun

penelitian ini dari awal hingga selesai. Peneliti sangat menghargai

segala masukan yang diberikan baik itu mengenai tata cara

penulisan maupun pengertian dalam menggunakan teori. Kepada

kepala jurusan dan sekretaris jurusan Bapak Kholis Ridho, M.Si.

dan Ibu Dra. Hj. Musfirah Nurlaili, MA., terima kasih telah

membantu peneliti dalam mengurus segala persyaratan akademik

baik itu mengenai mata kuliah ataupun sidang sehingga peneliti

bisa mengujikan penelitian yang telah dibuat, semoga selalu diberi

kesehatan serta kebahagiaan untuk kalian.

 

Page 7: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

vii

Teruntuk Mas Andrew Sihombing dan Teman-Teman Tuli dari

GERKATIN Kota Tangerang Selatan terima kasih telah

menyempatkan waktunya kepada peneliti dan memberi bantuan

berupa informasi yang bermanfaat sehingga penelitian ini memiliki

nilai yang berarti. Terima kasih juga kepada Mbak Intan yang telah

menjembatani peneliti berkomunikasi dengan Teman-Teman Tuli

juga kepada pengurus PUSBISINDO dan Kopi Tuli yang telah

menyediakan tempat untuk bersosialisasi dan melakukan

penelitian. Penelitian ini tidak akan bisa terwujud jika tanpa

bantuan kalian. Terima kasih juga kepada Bapak Ade Masturi, MA

dan Ibu Rubiyanah, MA., selaku dosen penguji yang sudah

menyempatkan waktu dan pikiran untuk memberi masukan agar

penelitian ini dapat lebih baik lagi.

Peneliti juga ingin meyampaikan rasa terima kasih yang mendalam

kepada orang tua tercinta, Ayahanda Namat dan Ibunda Sati yang

selalu memperjuangkan dan mendukung peneliti untuk bisa meraih

pendidikan yang setinggi-tingginya serta harapan dan doa sehingga

peneliti bisa menyelesaikan pendidikan strata satu. Teruntuk kakak

petama Sainah & Deden (alm), kakak kedua Samsul Anwar &

Linda, kakak ketiga Satiri Ahmad & Irma, kakak keempat Nur

Hasanah, kakak keenam Nur Aini & Yanto, dan adik tercinta Lutfi

& Riska, serta keponakan dan seluruh keluarga yang telah memberi

motivasi dan semangat setiap harinya. Tidak lupa kepada Puji

Astuti yang selalu menemani peneliti mencari data serta memberi

dukungan setiap harinya.

 

Page 8: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

viii

Kepada teman-teman Jurnalistik 2012, terima kasih selalu

memberikan tempat dan waktu bagi penulis untuk belajar. Khusus

kepada Reza Armando, Yasir Arafat, Hafidz Fathur, Yusuf Yanuar,

Arfian Mubarak, Firman Hadi, Atika Fauziyyah, Eva Fauziyah, dan

Ruqoyah semoga momen menyelesaikan tugas akhir ini dapat

selalu terkenang dan selalu terjalin silaturahmi yang baik.

Terakhir namun tetap yang spesial, peneliti menyampaikan terima

kasih kepada Kawan-Kawan Berkah, Ahmad Faathir, Anisa

Indriani, Annisa Rahmah, Dwinda Nur Oceani, Indah Permata Sari,

dan Rizki Ananda karena selalu memberi hal baru ketika bertemu,

dan tidak lupa selalu ada kata-kata mutiara untuk peneliti agar

menyelesaikan skripsi dengan segera.

Begitu banyak kesan dan manfaat yang dirasakan oleh peneliti saat

menyelesaikan skripsi ini. Semoga apa yang telah peneliti lakukan

dapat bermanfaat untuk para pembaca, memberikan nilai kebaikan

khususnya bagi peneliti maupun pembaca sekalian dan semoga

dapat menjadi kebaikan dalam bidang dakwah dan komunikasi di

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Aamiin Ya Rabbal Alamiin

Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Jakarta, 8 Juli 2019

Lukman Hakim

 

Page 9: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

ix

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ........................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIAN UJIAN .............................. iv

ABSTRAK ............................................................................................ v

KATA PENGANTAR ......................................................................... vi

DAFTAR ISI........................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ............................................................................. xiii

BAB I ..................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ................................................................................ 1

A. Latar Belakang ........................................................................... 1

B. Batasan Masalah ........................................................................ 7

C. Rumusan Masalah ...................................................................... 8

D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ................................. 9

1. Tujuan Penelitian ................................................................... 9

2. Manfaat Penelitian ................................................................. 9

E. Tinjauan Kajian Terdahulu ...................................................... 10

F. Sistematika Penulisan .............................................................. 13

BAB II ................................................................................................. 15

TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 15

A. Media dan Proses Komunikasi ................................................. 15

1. Televisi ................................................................................. 17

2. Program Berita Televisi ....................................................... 20

3. Khalayak Media ................................................................... 23

4. Bahasa Sebagai Alat Komunikasi ........................................ 26

5. Komunikasi Verbal .............................................................. 30

6. Komunikasi Non-Verbal ...................................................... 32

 

Page 10: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

x

7. Bahasa Isyarat ...................................................................... 33

B. Motif dan Kepuasan ................................................................. 36

1. Motif .................................................................................... 38

2. Kepuasan .............................................................................. 42

C. Tuli dan Tunarungu .................................................................. 43

BAB III ................................................................................................ 46

METODE PENELITIAN .................................................................. 46

A. Populasi dan Sampel ................................................................ 46

1. Populasi ................................................................................ 47

2. Sampel.................................................................................. 49

B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 50

C. Sumber Data ............................................................................. 50

1. Data Primer .......................................................................... 51

2. Data Sekunder ...................................................................... 51

D. Variabel Penelitian ................................................................... 52

1. Variabel Bebas (Independent) .............................................. 52

2. Variabel Terikat (Dependent) .............................................. 53

3. Variabel Moderator .............................................................. 53

E. Definisi Operasional ................................................................ 54

F. Instrumen Penelitian ................................................................ 56

1. Uji Validitas ......................................................................... 56

2. Uji Reliabilitas ..................................................................... 58

G. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 59

1. Kuesioner (angket) ............................................................... 60

2. Studi Kepustakaan (Library Research) ................................ 60

H. Teknik Pengolahan Data .......................................................... 60

1. Uji Kolmogorov-Smirnov .................................................... 62

2. Uji Regresi Linear Berganda................................................ 63

3. Uji F-Test ............................................................................. 64

4. Uji T-Test ............................................................................. 65

 

Page 11: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

xi

I. Gambaran Umum ..................................................................... 67

1. Gerakan Kesejahteraan Tuli Indonesia (GERKATIN) ........ 67

2. Sejarah Berdirinya GERKATIN .......................................... 69

3. Struktur Organisasi GERKATIN ......................................... 71

4. Visi dan Misi GERKATIN .................................................. 72

5. Tujuan GERKATIN ............................................................. 73

6. Landasan Hukum GERKATIN ............................................ 74

7. Kegiatan dan Program Kerja GERKATIN .......................... 75

BAB IV ................................................................................................ 79

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 79

A. Pengolahan Uji Instrumen ........................................................ 79

B. Rekapitulasi Validitas dan Reliabilitas Instrumen ................... 79

1. Validitas ............................................................................... 79

2. Reliabilitas ........................................................................... 85

C. Karakteristik Responden .......................................................... 85

1. Usia Responden ................................................................... 85

2. Jenis Kelamin Responden .................................................... 86

3. Tingkat Pendidikan Responden ........................................... 86

4. Keaktifan Penggunaan Media Responden ........................... 87

5. Stasiun Televisi yang Ditonton Responden ......................... 87

6. Frekuensi Responden Menonton Televisi dalam Seminggu 89

7. Lamanya Responden Menonton Televisi ............................. 90

D. Hasil Analisis Uji Statistik ....................................................... 90

1. Analisis Gratification Sought dan Gratification Obtained .. 90

2. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ................................. 95

3. Uji Regresi Linier Berganda ................................................ 95

4. Uji F-Test ........................................................................... 100

5. Uji T-Test ........................................................................... 101

E. Pembahasan ............................................................................ 102

BAB V ............................................................................................... 106

 

Page 12: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

xii

PENUTUP ......................................................................................... 106

A. Kesimpulan ............................................................................ 106

B. Saran ...................................................................................... 107

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 108

 

Page 13: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Populasi Masyarakat Kota Tangerang Selatan ...................... 48

Tabel 3.2 Hubungan Tiap Variabel Penelitian ..................................... 53

Tabel 3.3 Indikator Penelitian ............................................................... 54

Tabel 3.4 Struktur Organisasi GERKATIN Periode 2015 – 2020 ........ 71

Tabel 4.1 Uji Validitas Motif ................................................................ 80

Tabel 4.2 Uji Validitas Kepuasan ......................................................... 82

Tabel 4.3 Uji Validitas Aksesibilitas .................................................... 84

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas ............................................................. 85

Tabel 4.5 Data Responden Berdasarkan Usia ............................. 85

Tabel 4.6 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ............. 86

Tabel 4.7 Data Responden Berdasarkan Pendidikan .................. 86

Tabel 4.8 Data Responden Berdasarkan Keaktifan Menggunakan

Media........................................................................................... 87

Tabel 4.9 Data Stasiun Televisi yang Ditonton Responden ........ 87

Tabel 4.10 Data Frekuensi Responden Menonton Televisi dalam

Seminggu .................................................................................... 89

Tabel 4.11 Data Rata-Rata Waktu Responden Menonton

Televisi ........................................................................................ 90

Tabel 4.12 Skor Rata-Rata Gratification Sought ........................ 91

 

Page 14: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

xiv

Tabel 4.13 Skor Rata-Rata Gratification Obtained ..................... 92

Tabel 4.14 Perbandingan Gratification Sought dengan

Gratification Obtained ................................................................ 94

Tabel 4.15 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ...................... 95

Tabel 4.16 Perhitungan Koefisien Korelasi ................................ 96

Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Korelasi ....................................... 96

Tabel 4.18 Ringkasan Uji Regresi Linier Berganda ................... 98

Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Koefisien ..................................... 99

Tabel 4.20 Anova ...................................................................... 100

 

Page 15: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehidupan manusia saat ini tidaklah bisa terlepas dari

adanya media. Sebagai wadah penyampai informasi media

memiliki peranan penting dalam kehidupan saat ini. Banyak

informasi yang didapat manusia dari adanya media entah itu

mengenai realitas yang terjadi ataupun sekedar informasi

hiburan. Media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi

individu tapi juga bagi masyarakat dan kelompok.

Dalam perkembangannya, media berevolusi untuk

mendukung segala aktivitas manusia hingga saat ini kita

mengenal adanya media massa. Media massa dapat dibagi

menjadi tiga jenis yaitu media cetak (koran, taboid, majalah),

media elektronik (televisi, radio) dan media siber1 (media

online).

Menurut Ardianto dan Erdinaya, dari semua media

komunikasi yang ada, televisi lah yang paling berpengaruh

pada kehidupan manusia.2 Ardianto dan Erdinaya

menyebutkan fungsi televisi yaitu sama dengan fungsi media

1 Media baru yang hadir dengan adanya teknologi internet. Media ini

sangat bergantung pada penggunaan internet dan tetap berpegang pada

Undang-Undang Pers. Merujuk dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Media_siber. 2 Elvinaro Ardianto dan Erdinaya, Komunikasi Massa: Suatu

Pengantar, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2004), Cet. Pertama, h. 125.

 

Page 16: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

2

massa lainnya (surat kabar dan radio siaran), yakni memberi

informasi, mendidik, menghibur, dan membujuk.3

Televisi pun dianggap merupakan media yang dapat

mendominasi komunikasi massa, karena sifatnya yang dapat

memenuhi kebutuhan dan keinginan khalayak. Kini, di

Indonesia sudah banyak bermunculan stasiun televisi,

terhitung hingga saat ini sudah ada 15 stasiun televisi nasional

yang mengudara (terdiri dari 1 televisi publik dan 14 televisi

komersil)4. Namun tidak menjamin dengan banyaknya stasiun

televisi tersebut maka informasi yang diberikan dapat

terdistribusi dengan merata. Infomasi melalui siaran berita

tentu menjadi hal yang penting bagi masyarakat agar

mengetahui perkembangan yang terjadi di dalam maupun luar

negeri. Tetapi mereka yang menikmati siaran televisi memiliki

latar belakang yang berbeda-beda, seperti difabel yang salah

satunya adalah Orang Tuli, yaitu mereka yang memiliki

keterbatasan dalam pendengarannya. Jika merujuk kedalam

undang-undang tentu saja mereka memiliki hak yang sama

untuk memperoleh informasi.

Difabel menurut situs resmi WHO (World Health

Organization) adalah istilah yang meliputi gangguan,

keterbatasan aktivitas, dan pembatasan partisipasi. Gangguan

3 Elvinaro Ardianto dan Erdinaya, Komunikasi Massa: Suatu

Pengantar, h. 128. 4 Wikipedia, “Daftar Stasiun Televisi di Indonesia”, Wikipedia,

diakses dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_stasiun_televisi_di_Indonesia, pada

tanggal 10 Desember 2017 pukul 14.30

 

Page 17: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

3

adalah sebuah masalah pada fungsi tubuh atau strukturnya;

suatu pembatasan kegiatan adalah kesulitan yang dihadapi oleh

individu dalam melaksanakan tugas atau tindakan, sedangkan

pembatasan partisipasi merupakan masalah yang dialami oleh

individu dalam keterlibatan dalam situasi kehidupan. Jadi

difabel adalah sebuah fenomena kompleks, yang

mencerminkan interaksi antara ciri dari tubuh seseorang dan

ciri dari masyarakat tempat dia tinggal.5

Penggunaan kata difabel berbeda dengan disabilitas

walaupun keduanya memiliki rujukan yang sama. Yakni

mereka yang memiliki keterbatasan fisik ataupun mental. Akan

tetapi penggunaan kata difabel lebih menuju orang-orang

tersebut bukan tidak memiliki kemampuan dalam melakukan

berbagai hal, hanya saja kemampuan yang mereka miliki

berbeda dengan orang lain pada umumnya.

Tuli6 adalah sebutan bagi mereka yang memiliki

keterbatasan pendengaran. Pada umumnya istilah ini biasa

dikenal oleh masyarakat luas sebagai tunarungu. Kedua istilah

ini merujuk pada hal yang sama yaitu mereka yang memiliki

keterbatasan pada indra pendengarannya baik itu sebagian atau

5 WHO, “Disabilities”, World Health Organization, diakses dari

http://www.who.int/topics/disabilities/en/, pada tanggal 11 Desember 2017

pukul 10.40. 6 Tuli adalah kata yang sedang di kampanyekan oleh mereka yang

memiliki keterbatasan pada pendengarannya dan menggunakan bahasa isyarat

untuk berkomunikasi. Saat ini masyarakat terbiasa dengan istilah tunarungu

namun orang yang memiliki keterbatasan pada pendengarannya menganggap

istilah ini semakin mengucilkan mereka karena secara tidak langsung

menganggap ini sebagai kekurangan dan harus disembukan. Merujuk dari

https://kumparan.com/@kumparannews/sebut-saja-kami-tuli.

 

Page 18: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

4

menyeluruh, yang berpengaruh terhadap kehidupan mereka

secara menyeluruh terutama dalam berkomunikasi. Namun

sebenarnya kedua istilah ini memiliki pemahaman yang

berbeda. Berdasarkan hasil pencarian peneliti melalui media

online (portal berita, jurnal online, kanal YouTube) istilah Tuli

merujuk pada sekelompok orang yang memiliki keterbatasan

pada pendengarannya dan menggunakan bahasa isyarat untuk

berkomunikasi, sementara tunarungu lebih kepada istilah

medis memiliki arti alat pendengaran yang rusak, harus

menjalani perawatan atau terapi agar bisa seperti orang dengar7

lainnya. Atas perbedaan istilah itulah kenapa saat ini mereka

yang memiliki keterbatasan pada pendengarannya memilih

untuk dipanggil sebagai Tuli dan mengkampanyekannya.

Bagi mereka, kata Tuli memiliki cerminan identitas diri

bagi orang yang tidak bisa mendengar dan menggunakan

bahasa isyarat dalam berkomunikasi. Istilah ini menekankan

pada cara mereka berkomunikasi dan mengembangkan budaya

sendiri.

Dalam berkomunikasi, mereka yang memiliki keterbatasan

pada pendengarannya ini biasa menggunakan bahasa isyarat

dan gerak bibir yang mengandalkan gerakan tangan atau tubuh

mereka untuk menyampaikan atau merespon sesuatu, cara

berkomunikasi seperti ini lebih mudah mereka pahami

daripada harus membaca gerakan mulut lawan bicaranya saja.

7 Orang Tuli dan Orang Dengar adalah kedua istilah yang digunakan

dalam komunitas Tuli untuk membedakan mereka yang dapat mendengar dan

tidak. Merujuk dari

https://libertysites.wordpress.com/2018/03/24/komunikasi-orang-tuli/.

 

Page 19: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

5

Bahasa isyarat tidak memiliki bahasa internasional karena

bahasa isyarat di tiap negara memiliki perbedaan. Hal ini sama

seperti bahasa verbal yang juga memiliki perbedaan di setiap

tempat, perbedaan ini didasari oleh keragaman lingkungan dan

budaya tempat bahasa itu berkembang. Orang Tuli di Indonesia

berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat yang mengacu

pada dua sistem yaitu BISINDO (Bahasa Isyarat Indonesia)

dan SIBI (Sistem Isyarat Bahasa Indonesia). Kedua sistem ini

memiliki asal yang berbeda, BISINDO adalah bahasa yang

lahir dari Orang Tuli sendiri atau bahasa ibu bagi mereka dan

dikembangkan oleh GERKATIN (Gerakan Kesejahteraan Tuli

Indonesia) sedangkan SIBI adalah sistem bahasa isyarat yang

dikembangkan oleh orang dengar dan disahkan oleh

KEMENDIKBUD (Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan) yang kemudian dimasukkan kedalam kurikulum

belajar SLB B (Sekolah Luar Biasa khusus Tuli).

Beberapa stasiun televisi nasional mulai menerapkan

penerjemah bahasa isyarat dalam program siarannya, hal ini

bertujuan untuk memberikan hak yang sama kepada setiap

golongan masyarakat dalam memperoleh informasi. Pada

mulanya pemerintah hanya menerapkan Sistem Isyarat Bahasa

Indonesia (SIBI) sebagai bahasa isyarat yang digunakan oleh

televisi nasional untuk menjangkau penonton Tuli, seperti yang

diterapkan pertama kali oleh TVRI Nasional pada Desember

2013 dalam program berita Indonesia Malam. Kemudian

penggunaan penerjemah bahasa isyarat semakin berkembang

dan sudah menggunakan dua sistem bahasa (SIBI dan

 

Page 20: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

6

BISINDO) yang ditayangkan secara bergantian setiap harinya

sesuai hari ganjil dan genap, hal ini bertujuan untuk

penyebaran informasi yang merata ke setiap elemen

masyarakat khususnya Orang Tuli yang memiliki dua sistem

bahasa.

Alasan peneliti mengambil judul ini karena siaran televisi

memiliki pengaruh yang paling kuat dalam menyebarkan

informasi diantara media massa lainnya, bersifat audio visual

dan mudah ditemui baik itu dirumah maupun ruang publik.

Namun dampak tersebut belum sepenuhnya dapat dirasakan

oleh Orang Tuli karena keterbatasannya dalam pendengaran.

Oleh karena itu, adanya penerjemah bahasa isyarat diharapkan

dapat membantu Orang Tuli dalam memahami pesan yang

diberikan selain membaca judul dan menerka apa yang

dibicarakan pada program berita di televisi. Seperti halnya

yang telah diterapkan pada program berita di TVRI sejak akhir

tahun 2013, peneliti ingin mendalami apakah dengan adanya

penerjemah bahasa isyarat dapat meningkatkan kepuasan

Orang Tuli dalam memenuhi keinginannya menonton program

berita di televisi serta mencari tahu keinginan apa yang paling

mereka inginkan dari menonton program berita di televisi

tersebut.

Peneliti berfokus pada komunitas GERKATIN sebagai

subjek penelitian karena komunitas ini merupakan wadah bagi

Orang Tuli di Indonesia dalam bersosialisasi dan

mengembangkan budaya mereka. komunitas ini tersebar di

seluruh Indonesia, namun yang peneliti pilih sebagai sampel

 

Page 21: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

7

adalah mereka yang tergabung kedalam komunitas

GERKATIN Kota Tangerang Selatan. Hal ini dikarenakan

komunitas GERKATIN Kota Tangerang Selatan masih

merintis dan mereka aktif mensosialisasikan kegiatan mereka

baik itu di media sosial maupun musyawarah rencana

pembangunan (musrembang) desa di Kota Tangerang Selatan.

Untuk jumlah populasi yang diambil adalah berdasarkan pada

data komunitas GERKATIN Tangerang Selatan yang memiliki

jumlah anggota Tuli pada tahun 2017, kurang lebih sebanyak

100 orang. Sesuai dengan latar belakang tersebut, maka

peneliti tertarik untuk mengkaji tentang “Tingkat Kepuasan

Orang Tuli dalam Menonton Program Berita di Televisi

Nasional”.

B. Batasan Masalah

Untuk populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah

Orang Tuli di Kota Tangerang Selatan khususnya yang

tergabung kedalam komunitas GERKATIN Kota Tangerang

Selatan. Peneliti akan menganalisis tingkat kepuasan subjek

penelitian terhadap program berita televisi nasional yang

memiliki penerjemah bahasa isyarat. Tingkat kepuasan diukur

berdasarkan kepuasan responden terhadap motif yang

diinginkan, penulisan keterangan berita, dan kejelasan

informasi yang didapat dari penerjemah bahasa isyarat pada

program berita televisi nasional.

 

Page 22: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

8

Program berita yang di tonton oleh subjek sudah peneliti

batasi menjadi lima belas stasiun televisi yang mengudara

secara nasional di Indonesia. Kelima belas televisi ini adalah

TVRI, RCTI, GTV, MNCTV, iNews, SCTV, Indosiar, ANTV,

TVOne, MetroTV, Trans7, TransTV, RTV, KompasTV, dan

NET.

Kelima belas stasiun televisi ini secara umum terbagi

menjadi dua jenis, yaitu televisi generalis dan televisi spesialis;

televisi generalis adalah televisi yang menyajikan program

atau acara beragam sementara televisi spesialis adalah televisi

yang fokus pada satu program tertentu, jika di Indonesia

televisi spesialis adalah televisi yang fokus dalam menyiarkan

berita.8

Program berita yang ditayangkan kelima belas stasiun

televisi ini sama-sama menampilkan penerjemah bahasa

isyarat di dalamnya. Waktu penelitian ini adalah enam bulan,

dimulai dari bulan maret 2018 sampai september 2018.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah

dikemukakan di atas, maka rumusan masalah ini adalah:

“Bagaimana tingkat kepuasan Orang Tuli di Kota Tangerang

Selatan terhadap motif yang di cari pada program berita televisi

nasional yang menampilkan penerjemah bahasa isyarat?”

8 Usman, Television News Reporting and Writing, (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2009), h. 2.

 

Page 23: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

9

D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk

mengetahui tingkat kepuasan subjek penelitian terhadap

program berita televisi nasional yang menampilkan

penerjemah bahasa isyarat.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya

wawasan dalam penelitian media massa melalui siaran

televisi khususnya penggunaan sistem bahasa isyarat

untuk Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

Penelitian ini dapat berguna untuk memperdalam

wawasan dan menambah referensi dalam bidang

penyiaran di perkuliahan.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan menjadi informasi awal

dan menjadi kontribusi positif dalam penelitian

penyiaran dan penelitian yang serupa. Selain itu,

penelitian ini dapat menjadi tambahan bagi para

mahasiswa jurnalistik untuk mengetahui bagaimana

tingkat kepuasan dari penggunaan sistem isyarat pada

televisi nasional. Juga memberi masukan akademis

 

Page 24: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

10

bagi program televisi dan para tim produksi

penerjemah bahasa isyarat.

E. Tinjauan Kajian Terdahulu

Dalam penelitian ini peneliti menemukan beberapa

tinjauan pustaka yang pembahasannya mendekati dengan apa

yang diteliti oleh peneliti. Beberapa diantaranya yaitu:

1. Skripsi yang berjudul Efektivitas Pengunaan Sistem

Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI) Pada Siaran Berita

TVRI Nasional (Studi Pada Penyandang Tunarungu di

Kota Banda Aceh). Ditulis oleh Siti Nur Chotimah Azhari,

mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Syiah Kuala

Darussalam, Banda Aceh tahun 2016. Skripsi ini

menghitung tingkat efektivitas bahasa isyarat dalam

program berita Indonesia Malam TVRI bagi Orang Tuli di

Kota Banda Aceh. Penelitian ini menggunakan teori uses

and gratifications dalam mengukur efektivitas bahasa

isyarat dengan menggunakan lima indikator pengukuran

(1) perhatian, (2) pemahaman, (3) efek kognitif, (4) efek

afektif, (5) efek behavioral. Kesimpulan yang didapat pada

penelitan ini ialah penggunaan bahasa isyarat dalam

program Indonesia Malam TVRI nyatanya tidaklah efektif

karena hasil yang didapat tidak memenuhi kelima indikator

yang sudah disediakan.

 

Page 25: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

11

2. Skripsi yang berjudul Realisasi Hak Publik dalam

Produksi Berita Bahasa Isyarat di Televisi (Studi Kasus

Program Berita Indonesia Malam Versi Bahasa Isyarat

di TVRI). Ditulis oleh Wuri Aryani, mahasiswi

Konsentrasi Jurnalistik Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2014. Wuri Aryani meneliti

tentang bagaimana proses pra – pro – post produksi

penerjemah bahasa isyarat pada program Indonesia Malam

TVRI. Disini Ia menemukan bahwa keseluruhan proses

produksi penerjemah bahasa isyarat sepenuhnya tanggung

jawab Kementerian Sosial, TVRI selaku lembaga

penyiaran hanya menjadi media bagi penerjemah bahasa

isyarat tersebut agar dapat diakses oleh Orang Tuli.

Penelitian ini menggunakan Teori Ruang Publik (Public

Sphere) milik Jurgen Habermas, dan Wuri Aryani selaku

peneliti menilai konsep penerjemah bahasa isyarat dalam

program Indonesia Malam TVRI sudah mewakili konsep

ruang publik dengan memberikan fasilitas penerjemah

kepada Orang Tuli untuk memperoleh informasi yang sama

seperti masyarakat lainnya.

3. Skripsi yang berjudul Bahasa Isyarat Indonesia di

Komunitas Gerakan Untuk Kesejahteraan Tunarungu

Indonesia. Ditulis oleh Diyah Kardini Maulida, mahasiswi

Konsentrasi Jurnalistik Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2017. Penelitian ini fokus pada

bagaimana mengartikan bahasa kata dan tulisan menjadi

 

Page 26: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

12

sebuah simbol (isyarat), teori yang digunakan adalah

semiotika Ferdinand de Saussure karena penelitian ini

fokus pada menginterpretasi sebuah simbol. Kemudian

Diyah K. Maulida selaku peneliti mencari tahu persamaan

gerakan bahasa isyarat yang digunakan di Indonesia –

dalam hal ini BISINDO – dengan negara lainnya. Hasil

yang didapat adalah dalam berkomunikasi dengan

menggunakan bahasa isyarat, peran ekspresi, gerak bibir,

bahasa tubuh, dan interpreter sangatlah dibutuhkan. Selain

hal tersebut, upaya memahami bahasa isyarat sebaiknya

dipelajari juga oleh orang dengar agar proses komunikasi

dapat lebih luas. Dan bahasa isyarat yang digunakan di tiap

negara memiliki keunikan masing-masing tergantung pada

latar belakang budaya tempat bahasa isyarat itu

berkembang.

4. Skripsi yang berjudul Hubungan Antara Motif dan

Kepuasan Mahasiswa Jurnalistik UIN Jakarta

Terhadap Breaking News Detik.com. Ditulis oleh Gani

Wulani Martani, mahasiswi Konsentrasi Jurnalistik

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta tahun

2015. Penelitian ini mencari tahu tingkat kepuasan

mahasiswa setelah mengakses breaking news detik.com

dan mengetahui hubungan antara motif dan kepuasan

mahasiswa terhadap breaking news detik.com. Teori yang

digunakan adalah Uses and Gratifications dengan populasi

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2012

 

Page 27: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

13

– 2014 sebanyak 95 responden. Hasil dari penelitian ini

menunjukkan breaking news detik.com mampu memenuhi

kebutuhan khalayak pada motif identitas pribadi dan

hiburan, namun pada motif informasi, motif integrasi dan

motif interaksi sosial belum terpenuhi.

Dari keempat hasil penelitian diatas, dapat

disimpulkan bahwa belum ada penelitian yang mengkaji

“Tingkat Kepuasan Orang Tuli dalam Menonton

Program Berita di Televisi Nasional”.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjad lima bab.

Setiap bab terdiri atas sub-bab yang memiliki keterkaitan satu

dengan yang lainnya. Sistematika penulisan tersebut antara lain

sebagai berikut:

BAB I

PENDAHULUAN

Membahas tentang latar belakang masalah, batasan masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian,

tinjauan kajian terdahulu dan sistematika penulisan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Menguraikan apa itu media dan proses komunikasi, televisi,

program berita televisi, khalayak media, bahasa sebagai alat

komunikasi, komunikasi verbal, komunikasi non-verbal,

 

Page 28: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

14

bahasa isyarat, teori motif dan kepuasan (uses and

gratification), Tuli dan tunarungu.

BAB III

METODE PENELITIAN

Berisi populasi dan sampel, tempat dan waktu penelitian,

sumber data, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data,

dan teknik pengolahan data.

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Menjelaskan hasil temuan penelitian dan pembahasan

penelitian dari data yang telah diisi oleh anggota komunitas

GERKATIN (Gerakan untuk Kesejahteraan Tuli Indonesia)

Kota Tangerang Selatan mengenai kepuasannya dalam

menonton program berita televisi nasional yang menampilkan

penerjemah bahasa isyarat di dalamnya.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

Memberi kesimpulan dari hasil penelitian serta saran dari

peneliti mengenai hal-hal yang telah dibahas dalam penelitian

ini.

 

Page 29: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

15

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Media dan Proses Komunikasi

Saat ini manusia dan media adalah dua hal yang tidak dapat

dipisahkan. Dimulai dari saat membuka mata di pagi hari

sampai kembali tertidur, manusia saat ini selalu bertemu

dengan media. Suara penyiar berita yang menginformasikan

kabar terbaru di televisi, radio yang memainkan musik

kesukaan kita saat sedang berkendara, dan iklan yang muncul

ketika sedang membaca artikel di media online gawai kita.

Sepanjang hari, rata-rata orang menghabiskan waktu lebih

banyak dengan media daripada tanpa media. Beberapa bentuk

media menyentuh kehidupan manusia setiap hari, secara

ekonomi, sosial, dan budaya. Media massa dapat

mempengaruhi apa yang manusia makan, cara berbicara

maupun bagaimana seseorang membelanjakan uangnya.1

Secara etimologi, media berasal dari kata Yunani yaitu

“medius” yang berarti tengah, perantara, atau pengantar.

Sedangkan secara terminologi, media adalah sebuah ‘alat’

yang mengantarkan atau menjadi perantara antara pesan yang

disampaikan oleh pengirim ‘komunikator’ kepada

1 Shirley Biagi, Media/Impact: Pengantar Media Massa, (Jakarta:

Salemba Humanika, 2010), Edisi 9, h. 5.

 

Page 30: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

16

penerimanya ’komunikan’.2 Menurut Association for

Educational Communications & Technology (AECT), media

merupakan setiap bentuk saluran yang dipakai dalam proses

penyampaian ataupun penyaluran pesan.3 Dalam kamus

telekomunikasi, media adalah sarana ‘alat’ yang digunakan

oleh komunikator untuk menyampaikan pesan kepada

komunikan, apabila komunikan jauh tempatnya dan banyak

jumlahnya. Jadi segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai

alat bantu dalam berkomunikasi disebut media komunikasi,

adapun bentuk dan jenisnya beragam.4

Sedangkan komunikasi adalah sebuah tindakan atau

perilaku mengirim pesan, ide, dan pendapat dari seseorang ke

orang lainnya. Menulis, berbicara, memberi isyarat, dan

menggerakkan tubuh adalah contoh dari berkomunikasi. Ada

tiga cara menggambarkan seseorang dalam berkomunikasi,

yaitu:5

Komunikasi Intrapersonal – komunikasi pada diri sendiri;

Komunikasi Interpersonal – komunikasi antar dua orang

atau lebih dan memiliki timbal balik secara langsung;

2 Arief S. Sadiman, dkk, Media Pendidikan: Pengertian,

Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 1990),

h. 6. 3 Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran,

(Jakarta: Ciputat Press, 2002), Cet. Pertama, h. 11. 4 Gouzali Saydam, Kamus Istilah Telekomunikasi, (Bandung:

Djambatan, 1992), h. 227. 5 Shirley Biagi, Media/Impact: Pengantar Media Massa, h. 8 – 9.

 

Page 31: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

17

Komunikasi Massa – komunikasi dari seseorang atau

kelompok dengan menggunakan suatu media kepada

banyak orang.

Untuk melakukan apa yang dinamakan dengan komunikasi

massa, para peneliti komunikasi menggunakan model-model

komunikasi. Hal ini mencakup enam istilah kunci, yaitu

pengirim (sender), pesan (message), penerima (receiver),

saluran (channel), umpan balik (feedback), dan gangguan

(noise).6 Contohnya sebuah perusahaan susu sapi siap minum

cap beruang (pengirim) membuat iklan dengan animasi naga

yang terbuat dari susu melawan hujan anak panah (pesan),

khalayak7 (penerima) yang menonton menjadi bingung dengan

kandungan susu tersebut (umpan balik) karena ada tiga

makhluk yang tergambarkan (gangguan) dari susu siap minum

itu.

1. Televisi

Kata televisi berasal dari bahasa Yunani “tele” yang

berarti jarak jauh dan bahasa Latin “visio” yang berarti

penglihatan. Sehinga televisi dapat diartikan sebagai alat

komunikasi jarak jauh yang menggunakan media visual

atau penglihatan. Televisi adalah sebuah media

telekomunikasi yang berfungsi sebagai penerima siaran

gambar bergerak beserta suara, baik itu yang monokrom

6 Shirley Biagi, Media/Impact: Pengantar Media Massa, h. 9. 7 Khalayak memiliki arti pendengar, penonton atau pembaca, yaitu

publik yang memiliki kesamaan minat dalam memilih suatu media. Merujuk

dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/khalayak.

 

Page 32: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

18

‘hitam putih’ maupun berwarna. Perangkat penampil visual

yang tanpa dilengkapi dengan penerima sinyal biasanya

disebut sebagai monitor. Dampak pemberitaan melalui

televisi bersifat powerfull ‘kuat’, karena melibatkan aspek

suara dan gambar, sehingga lebih memberi pengaruh yang

kuat kepada khalayaknya.8 Sedangkan menurut Skornia

dalam bukunya “Television and Society: An Inquest and

Agenda for Improvement” (1965), dibandingkan media

massa lainnya (radio, surat kabar, majalah, buku, dsb),

televisi mempunyai sifat istimewa. Televisi merupakan

gabungan dari media suara dan gambar. Sifat politisnya

sangat besar karena bisa menyampaikan informasi, hiburan

dan pendidikan, atau gabungan dari ketiga unsur tersebut

secara kasat mata.9

Dari awal debutnya memasuki dunia penyiaran sejak

196010 hingga sekarang, televisi masih menarik perhatian

khalayak dengan kekuatannya menampilkan suara dan

gambar juga dapat diterima dimana saja. Maka dari itu

televisi mempunyai lebih banyak khalayak dari pada

sepupu media elektroniknya, radio yang hanya dapat

dinikmati dengan satu indra saja ‘pendengaran’ atau media

8 Indah Suryawati, Jurnalistik Suatu Pengantar Teori dan Praktik,

(Bogor: Ghalia Indonesia, 2011), h. 45. 9 Adi Badjuri, Jurnalistik Televisi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010),

h. 6. 10 Shirley Biagi, Media/Impact: Pengantar Media Massa, h. 315.

 

Page 33: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

19

cetak yang hanya dapat dinikmati dengan indra

‘penglihatan’ dan pengguna harus mengerti cara membaca.

Dalam buku Jurnalistik Televisi, Adi Badjuri

menjelaskan karakteristik televisi sebagai berikut:11

a. Mengutamakan gambar

Kekuatan televisi terletak pada tampilan visual yang

didukung dengan narasi teks atau audio. Tentu hal ini

yang menjadi nilai lebih televisi dibanding media

lainnya.

b. Mengutamakan kecepatan

Televisi mengutamakan kecepatan. Kecepatan bahkan

menjadi salah satu unsur yang mejadikan televisi

bernilai. Jika terjadi suatu peristiwa, dengan cepat

televisi akan menayangkannya dalam bentuk breaking

news.

c. Bersifat sekilas

Durasi berita televisi terbatas. Berita yang ditayangkan

televisi cenderung bersifat sekilas dan tidak mendalam.

d. Bersifat satu arah

Khalayak tidak dapat memberi respon secara langsung

kepada program yang sedang ditayangkan. Khalayak

hanya memiliki satu kesempatan dalam memahami

informasi yang ada di televisi. Misalnya khalayak tidak

11 Adi Badjuri, Jurnalistik Televisi, h. 39 – 40.

 

Page 34: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

20

bisa meminta presenter membacakan ulang berita yang

sudah disampaikan.

e. Daya jangkau luas

Televisi menjangkau segala lapisan masyarakat,

dengan berbagai latar belakang sosial-ekonomi.

Seorang tunaaksara tentu tidak akan bisa menikmati

media cetak tetapi dapat menikmati televisi

2. Program Berita Televisi

Kehadiran informasi atau berita merupakan konten

yang sangat penting bagi suatu media massa selain konten

pendidikan dan hiburan. Baik itu cetak, elektronik maupun

siber. Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi

yang semakin modern, informasi dan berita menjadi salah

satu kebutuhan yang paling mendesak untuk segera

dipenuhi pada masa ini.12

Untuk memenuhi sifat keingintahuan manusia akan hal

yang terjadi di sekelilingnya, stasiun televisi bersaing

menghadirkan berbagai program untuk disajikan kepada

khalayak. Melalui berbagai program ini stasiun televisi

menjelajahi rasa keingintahuan manusia untuk menarik

sebanyak mungkin khalayak. Salah satu program andalan

televisi dalam memenuhi kebutuhan infomasi masyarakat

adalah program berita.

12 Sudirman Tebba, Jurnalistik Baru (Ciputat: Kalam Indonesia,

2005), h. 56.

 

Page 35: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

21

Program berita di televisi banyak memberikan

informasi untuk memenuhi rasa keingintahuan khalayak

terhadap suatu hal. Program informasi adalah segala jenis

siaran yang tujuannya untuk memberikan tambahan

pengetahuan kepada khalayak. Daya tarik program ini

adalah informasi, dan informasi inilah yang ‘dijual’ kepada

khalayak.13

Tidak semua informasi adalah berita, namun berita

adalah sebuah informasi. Menurut Morissan “berita adalah

informasi yang penting dan/atau menarik bagi khalayak.”14

Jadi suatu informasi dapat dikatakan sebagai berita jika

memenuhi kedua aspek ini, penting dan menarik.

Aspek penting adalah suatu informasi yang mampu

memberikan pengaruh dan memiliki dampak kepada

khalayaknya. Berita yang penting biasanya berita yang

bersentuhan langsung dengan masyarakat, misalnya berita

yang mengancam nyawa manusia, stabilitas ekonomi, atau

sesuatu yang dapat menganggu aktivitas kehidupan

masyarakat. Kemudian aspek menarik adalah suatu

informasi yang jika disampaikan mampu mambangkitkan

rasa kagum, lucu atau yang bersifat unik.15 Contohnya

seperti pemberitaan atlet lari Lalu Muhammad Zohri yang

memenangkan kejuaraan dunia atletik junior U-20 di

13 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir (Jakarta: Kencana, 2010),

h. 25. 14 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, h. 8. 15 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, h. 8 – 10.

 

Page 36: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

22

Finlandia pada 11 Juli 2018 lalu, pemberitaan ini menarik

perhatian publik karena nama Zohri yang belum pernah

terekspos media dan kabar bahwa Ia menggunakan

Bendera Negara Polandia yang dibalik saat upacara

pengalungan medali.

Informasi yang disampaikan melalui media televisi

dapat bertahan dalam ingatan manusia lebih lama. Hal ini

disebabkan karena gambar atau visualisasi bergerak yang

berfungsi sebagai tambahan dan dukungan informasi

penulisan narasi penyiar atau reporter memiliki

kemampuan untuk memperkuat daya ingat manusia dan

memanggilnya kembali.16 Hal tersebut dapat terjadi karena

informasi yang berasal dari televisi tersalurkan melalui dua

medium, audio visual. Sehingga khalayak yang

menggunakan televisi sebagai sumber informasi akan lebih

mudah menangkap pesan yang diberikan.

Kemudian, bagaimana jika khalayak televisi hanya

menggunakan salah satu dari panca indra? Misalnya

mereka yang memiliki keterbatasan pada pendengarannya

atau Orang Tuli. Sebagai media yang menggunakan ranah

publik yaitu frekuensi, stasiun televisi wajib memberikan

aksesibilitas17 kepada khalayaknya, dalam hal ini Orang

16 Deddy I. Muda, Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional,

(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), Cet. Ke-2, h. 27. 17 Dapat diakses atau mudah untuk digunakan, biasanya disediakan

untuk penyandang disabilitas guna mewujudkan kesamaan kesempatan /

kesetaraan dalam menikmati fasilitas publik. Merujuk dari

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/aksesibilitas.

 

Page 37: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

23

Tuli. Maka saat ini sebagian stasiun televisi melengkapinya

dengan penerjemah bahasa isyarat yang hadir pada

program berita. Jadi, mereka yang memiliki keterbatasan

pada pendengarannya ini masih bisa untuk memahami isi

informasi yang tengah disampaikan pada televisi tersebut.18

Secara umum, stasiun televisi di Indonesia terdiri atas

televisi generalis dan televisi spesialis. Televisi generalis

menyajikan program atau acara yang beragam, mulai dari

sinetron, acara anak-anak, hingga berita. Sementara televisi

spesialis adalah televisi yang fokus pada satu program

tertentu, misalnya menyiarkan berita saja.19

Berita dan informasi ternyata bisa menjadi komoditas

bisnis yang menjanjikan. Tayangan berita yang hadir di

setiap waktu (pagi, siang, malam) menjadikan televisi

sebagai sumber referensi dalam mendapatkan informasi.

Yang kemudian mempengaruhi rating20 dan mendatangkan

iklan sebagai sumber penghasilan stasiun televisi tersebut.

3. Khalayak Media

Setiap media baik cetak, elektronik maupun siber

memiliki khalayaknya masing-masing. Khalayak bisa

berasal dari masyarakat ataupun media dan kontennya, baik

18 Deddy I. Muda, Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional,

h. 26. 19 Usman, Television News Reporting and Writing, (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2009), h. 2. 20 Persentase jumlah total pemirsa dari sebuah program di televisi.

Merujuk dari Wimmer dan Dominick, Media Management, (New York: Tayor

and Francis Group, 2000), h. 317.

 

Page 38: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

24

itu dari khalayak yang memang ingin mengkonsumsi suatu

media sesuai dengan kebutuhanya maupun khalayak yang

sengaja ditarik oleh media dengan konten yang mereka

tawarkan. Media secara terus-menerus mencoba

membangun dan mencari khalayak baru, dengan demikian

media tidak akan kehilangan penggunanya dan dapat

mengantisipasi apa yang sebaiknya mungkin menjadi

tuntunan yang spontan, atau mengidentifikasi kebutuhan

dan kepentingan potensial yang belum muncul.

Jumlah khalayak di setiap media dibatasi oleh selera,

kepentingan dan motivasi publik. Dalam hal ini media dan

khalayak sama-sama melakukan seleksi.21 Seleksi dari

media biasanya mengacu pada usia, jenis kelamin, jenjang

pendidikan dan letak geografi. Contohnya, media akan

menayangkan program berita di jam pagi karena pada jam

ini masyarakat akan memulai aktivitasnya dan cenderung

mencari informasi baru dari kejadian hari ini, kemarin

ataupun yang akan datang.

Oleh karena itu, khalayak dapat berubah-ubah dalam

memilih media yang sesuai dengan kepentingan dan

kebutuhannya. Khalayak media merupakan sasaran utama

bagi mereka yang ingin menggunakan media dengan tujuan

khusus seperti iklan komersial, kampanye politik dan

lainnya. Hal tersebut yang membuat khalayak menjadi

21 William L. Rivers, dkk, Media Massa & Masyarakat Modern

(Jakarta: Kencana, 2003), Cet. ke-2, h. 302.

 

Page 39: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

25

komoditas penting bagi media. Pengiklan selalu berusaha

mencari tahu seberapa dalam karakteristik khalayak dari

suatu media, dan tidak hanya melihat dari jumlah

khalayaknya saja melainkan melihat dari segi program

yang paling digemari, jam berapa khalayak menyimak

pesan media dan jenis apa yang paling cocok untuk produk

pengiklan.22

Khalayak sampai saat ini bergantung dengan media

karena dengan media khalayak mendapatkan

kebutuhannya akan informasi dan keinginan-keinginan

khalayak lainnya.23 Lalu atas dasar apa khalayak memilih

media? Wilbur Schramm memberi jawaban atas dasar

orang-orang memilih media yang diutarakan Rivers,

Jensen, dan Paterson dalam buku “Media Massa dan

Masyarakat Modern” (2003). Schramm mengajukan dua

dasar orang-orang memilih media, yaitu:24

a. Prinsip Kemudahan, bahwa pemirsa, pembaca dan

pendengar memilih suatu media yang paling mudah

diperolehnya. Selama medianya tersedia, khalayak

akan memilih yang paling dekat dengan jangkauannya

yang tidak merepotkan.

22 William L. Rivers, dkk, Media Massa & Masyarakat Modern, h.

308 – 309. 23 William L. Rivers, dkk, Media Massa & Masyarakat Modern, h.

302. 24 William L. Rivers, dkk, Media Massa & Masyarakat Modern, h.

311 – 313.

 

Page 40: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

26

b. Prinsip Harapan Imbalan, bahwa orang-orang akan

memilih media yang menurut harapannya akan

memberikan imbalan terbesar.

Oleh sebab itu, selain dari keinginan khalayak dalam

memilih media untuk memenuhi kebutuhannya akan

informasi dan mendapat hiburan. Media pun saling

berlomba untuk menarik khalayaknya dengan menyajikan

program yang sekiranya digemari, seakan semua yang

khalayak butuhkan dapat terpenuhi dalam media tersebut.

Namun untuk memenuhi kebutuhan khalayak, media

belum optimal dalam hal pemenuhan kebutuhan khalayak

minoritas.

Media dinilai masih bermain dalam zona nyaman

dengan menyiarkan program yang disesuaikan kepada

golongan mayoritas, tentu hal ini dianggap wajar jika

melihat media mencari penghasilan dari tingkatan rating

dan masuknya iklan. Namun kelompok minoritas ini juga

memiliki pasar yang menarik jika mereka diberikan akses

yang sama dan hak mereka dalam mendapatkan informasi

dilindungi oleh undang-undang. Dalam konteks ini,

minoritas yang peneliti maksud ialah mereka yang

memiliki keterbatasan pada pendengarannya atau Tuli.

4. Bahasa Sebagai Alat Komunikasi

Dalam pengertian populer, bahasa adalah bentuk

percakapan; sementara dalam ruang lingkup wacana

linguistik bahasa dapat diartikan sebagai simbol bunyi

 

Page 41: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

27

bermakna dan berartikulasi, yang bersifat arbitrer25 dan

konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi

oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan

pikiran.26 Bahasa merupakan teknologi yang berkembang

seiring dengan perkembangan manusia sejak awal

peradaban, bahasa digunakan manusia untuk bertukar

pikiran, bersosialisasi ataupun memberi peringatan akan

bahaya. Terkadang bahasa memiliki kemampuan untuk

menyatakan lebih daripada apa yang disampaikan, hal ini

bergantung dari hubungan khusus antar manusia yang

menggunakan bahasa tersebut. Contohnya ucapan ‘selamat

datang kembali’ yang diberikan oleh pegawai minimarket

tentu akan terasa berbeda dengan yang diucapkan oleh

teman kuliah setelah seseorang tidak hadir dalam waktu

yang cukup lama karena sakit.

Dapat dikatakan bahasa sebagai satu-satunya sarana

yang menjembatani komunikasi antar manusia untuk

menyatakan pikiran, perasaan dan maksud.27 Penggunaan

bahasa dalam kehidupan manusia menjadi ciri khusus

25 Arti kata dari acak/ tidak tetap/ berubah-ubah. Maksudnya adalah

tidak ada hubungan wajib antara lambang bahasa dengan pengertian yang

dimaksud, misalnya istilah ‘kambing’ dengan pengertian ‘hewan mamalia

berkaki empat yang mengembik dan memiliki pupil persegi’ mengapa tidak

disebut sebagai ‘penyu’ atau ‘koala’. Namun memiliki istilah lain dalam

bahasa Jawa yaitu ‘wedus’ atau dalam bahasa Inggris yaitu ‘goat’. Merujuk

dari Abdul Chaer, Linguistik Umum, (Jakarta: Rineka Cipta, 1994), h. 45. 26 Alex Sobur, Analisis Teks Media, (Bandung: Remaja Rosdakarya,

2012), Cet. Ke-6, h. 42. 27 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2010), h. 261.

 

Page 42: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

28

bahwa manusia berbeda dengan makhluk hidup lainnya.

Manusia merupakan makhluk sosial, untuk memenuhi

hasratnya sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan

bahasa sebagai alat untuk berinteraksi dengan sesamanya.

Maka dari itu, bahasa mempunyai fungsi yang amat

penting bagi kehidupan manusia, terutama sebagai fungsi

sosial.

Berdasarkan pada definisi bahasa tersebut, maka

penggunaan bahasa dapat dikategorikan ke dalam

komunikasi verbal, yaitu komunikasi yang disampaikan

secara lisan dan diterima melalui indra pendengaran.

Penggunaan bahasa dapat berbeda di tiap wilayah, inilah

yang menjadi batas kemampuan bahasa. Manusia

menggunakan bahasa berdasarkan kesepakatan yang telah

dibuat, satu istilah dapat menyimbolkan hal yang berbeda

di komunitas lain begitupun sebaliknya, sebuah simbol

memiliki istilah yang lain di suatu komunitas biarpun objek

yang dimaksud itu sama. Misal, kata ‘air’ dalam bahasa

Indonesia dan bahasa Inggris yang memiliki tulisan sama

namun maksud yang dituju berbeda, dan seekor mamalia

berkaki empat, memiliki janggut juga pupil persegi yang

dalam bahasa Indonesia disebut ‘kambing’ memiliki

sebutan berbeda dalam Bahasa Jawa ‘wedus’ dan Bahasa

Inggris ‘goat’.

Karena itulah kita mengenal perbedaan bahasa

bergantung pada kebudayaan atau kelompok manusia yang

 

Page 43: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

29

menggunakannya. Bahasa dapat bersifat arbitrer asalkan

makna kata tersebut dapat diterima dalam komunitas dan

disetujui sebagai bentuk bahasa.

Dalam praktiknya manusia tidak hanya menggunakan

bahasa lisan ‘komunikasi verbal’ untuk berkomunikasi,

tetapi ada juga bahasa isyarat ‘komunikasi non-verbal’

untuk membaca emosi lawan bicaranya atau sebagai alat

komunikasi alternatif ketika penggunaan bahasa lisan tidak

mendukung. Misalnya dalam suatu konser musik

penggunaan bahasa lisan tidak akan efektif digunakan

karena suara bising oleh karena itu dalam kondisi seperti

ini penggunaan bahasa isyarat akan lebih efektif.

Secara sederhana, komunikasi non-verbal adalah

semua isyarat yang tidak menggunakan kata-kata. Bisa

berupa simbol, ekspresi wajah, gerak anggota tubuh,

ataupun gesture saat menyapa orang lain. Jika

dibandingkan dengan studi komunikasi verbal yang sudah

memulai perannya sejak masa Yunani Kuno, studi

mengenai komunikasi non-verbal baru dimulai pada tahun

1873 oleh Charles Darwin yang menulis tentang ekspresi

wajah. Sejak itu, banyak orang mengkaji pentingnya

komunikasi non-verbal demi keberhasilan komunikasi.28

Penggunaan komunikasi non-verbal ini salah satunya

diaplikasikan oleh Orang Tuli untuk berkomunikasi dengan

28 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, h. 345.

 

Page 44: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

30

menggunakan bahasa isyarat. Keleluasaan komunikasi

non-verbal dalam menyapaikan pesan dimanfaatkan Orang

Tuli untuk saling terhubung dan bertukar pikiran, biarpun

tidak ada isyarat yang universal dan masih terikat dengan

budaya dan wilayah tempat bahasa itu berkembang. Bahasa

isyarat pun memiliki keberagaman seperti bahasa lisan

pada umumnya.

5. Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal adalah semua jenis simbol yang

menggunakan satu kata atau lebih. Hampir semua

rangsangan wicara yang kita sadari termasuk ke dalam

komunikasi verbal disengaja, yaitu usaha-usaha yang

dilakukan secara sadar untuk berhubungan dengan orang

lain secara lisan.29 Jacobson dalam buku “Pesan, Tanda

dan Makna” (2004) karya Marcel Danesi mengungkapkan

bahwa komunikasi verbal jauh dari sekedar pemindahan

informasi yang sederhana.30

Bahasa mampu menjadi penerjemah berbagai macam

hal abstrak yang ada di dalam pikiran manusia ketika

sedang berkomunikasi. Dengan menggunakan bahasa

manusia mampu mengungkapkan pesan yang ingin

disampaikan kepada yang lainnya, baik itu yang

berhubungan dengan saat ini, masa lampau maupun

29 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, h. 260. 30 Marcel Danesi, Pesan, Tanda dan Makna, (Yogyakarta: Jalasutra,

2004), h. 123.

 

Page 45: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

31

rencana-rencana yang disusun untuk masa mendatang.

Berkat berkembangnya bahasa dalam kehidupan manusia

kini manusia memiliki beragam budaya dan mampu

mengembangkan teknologi untuk kemudahan hidupnya.

Dengan adanya bahasa, manusia memiliki

kemungkinan untuk mengungkapkan hal-hal abstrak yang

ada di dalam pikiran yang tidak mungkin untuk

diungkapkan dengan lambang lain. Dalam komunikasi

verbal, bahasa mempunyai dua jenis pengertian, yaitu

makna denotatif dan makna konotatif.31 Makna denotatif

merupakan jenis bahasa yang mengandung arti sebenarnya

dan dapat diterima secara umum oleh masyarakat yang

berbudaya serta berbahasa yang sama. Pesan denotatif

tidak akan menimbulkan interpretasi ‘kesimpulan’ berbeda

pada komunikan ketika pesan itu disampaikan. Sedangkan

makna konotatif merupakan jenis bahasa yang

mengandung pengertian emosional atau evaluatif. Hal ini

disebabkan karena orang yang satu dengan yang lainnya

dapat menginterpretasikan pesan konotatif secara berbeda.

Maka dari itu, ketika suatu pesan konotatif tidak dapat

dicerna dengan baik oleh komunikan, komunikator harus

bisa menjelaskanya agar semua dapat mengerti dan

menginterpretasikanya secara sama.

31 Marhaeni Fajar, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2009), h. 35.

 

Page 46: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

32

6. Komunikasi Non-Verbal

Secara sederhana komunikasi non-verbal didefinisikan

sebagai komunikasi yang selain menggunakan kata-kata

‘bahasa lisan’.32 Dalam situasi yang sulit untuk

menjelaskan kata-kata, komunikasi non-verbal dapat

digunakan untuk menegaskan sebuah maksud. Contohnya

bisa berupa ekspresi wajah, kontak mata, sentuhan ataupun

gerak tubuh.33

Jurgen Ruesch mengklasifikasikan komunikasi non-

verbal ini menjadi tiga bagian. Pertama, bahasa tanda (sign

language) – acungan jempol untuk menunjukkan tanda

setuju kepada orang lain, bahasa isyarat Orang Tuli; kedua,

bahasa tindakan (action language) – semua gerakan tubuh

yang tidak digunakan secara ekslusif untuk memberikan

sinyal, misalnya berjalan; dan ketiga, bahasa objek (object

language) – pertunjukan benda, pakaian, dan lambang non-

verbal bersifat publik lainnya seperti ukuran ruangan,

bendera, gambar (lukisan), musik (misalnya marching

band), dan sebagainya, baik secara sengaja ataupun tidak.34

Komunikasi non-verbal dikenal lebih jujur dalam

mengungkapkan hal yang ingin diungkapkan karena

bersifat spontan. Disamping itu, komunikasi non-verbal

juga lebih sulit ditafsirkan karena bersifat kabur.

32 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, h. 343. 33 Paul D. Holtzman dan Donald H. Ecroyd, Communication

Concepts and Models, (Skokie: National Textbook Company, 1976), h. 45. 34 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, h. 352.

 

Page 47: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

33

Kekaburan ini disebabkan karena struktur komunikasi non-

verbal tidak jelas. Cara mempelajari komunikasi non-

verbal pun lebih sulit daripada mempelajari komunikasi

verbal. Sebab perbendaharan kata, tata kalimat, dan tata

bahasanya sulit ditunjuk.35

7. Bahasa Isyarat

Bahasa isyarat adalah bahasa yang menitikberatkan

pada penggunaan indra penglihatan. Hal ini dikarenakan

bahasa isyarat menggunakan bahasa tubuh dan gerak bibir,

bukannya suara untuk berkomunikasi. Orang Tuli adalah

kelompok utama yang menggunakan bahasa isyarat secara

penuh. Bahasa isyarat biasanya terdiri dari

pengkombinasian bentuk, orientasi dan gerak tangan,

lengan, tubuh, serta ekspresi wajah untuk mengungkapkan

isi pikiran komunikator.36

Bahasa isyarat merupakan jenis komunikasi non-verbal

karena bahasa isyarat tidak menggunakan suara atau lisan

tetapi menggunakan bentuk dan arah tangan, pergerakan

bibir, badan serta ekspresi wajah untuk menyampaikan

maksud dan pikiran dari komunikator.

Bahasa isyarat belum memiliki bahasa internasional

untuk diterapkan karena bahasa isyarat di tiap wilayah

35 Agus M. Harjana, Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal,

(Yogyakarta: Kanisius, 2003), h. 26. 36 Wikipedia, “Bahasa Isyarat”, Wikipedia, diakses dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_isyarat, pada tanggal 15 Juni 2018 pukul

14.15.

 

Page 48: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

34

memiliki perbedaan. Ada beberapa bahasa isyarat yang

dipakai di suatu wilayah tetapi tidak ditemukan di wilayah

lain. Misalnya bahasa isyarat untuk warga Amerika Serikat

dan Inggris, biarpun dalam tutur bahasa lisan menggunakan

bahasa yang sama yaitu Bahasa Inggris, tetapi dalam

penggunaannya bahasa isyarat mereka berbeda (American

Sign Language) dan (British Sign Language). Hal yang

sebaliknya juga berlaku, Inggris dan Spanyol yang

memiliki tutur bahasa berbeda justru menggunakan bahasa

isyarat yang sama.

Berikut adalah beberapa bahasa isyarat yang ada

American Sign Language (ASL), French Sign Language

(LSF), German Sign Language (DGS), dan Arabic Sign

Language (ArSL).

Orang Tuli di Indonesia berkomunikasi menggunakan

bahasa isyarat yang mengacu pada dua sistem yaitu

BISINDO (Bahasa Isyarat Indonesia) dan SIBI (Sistem

Isyarat Bahasa Indonesia). Kedua sistem ini memiliki asal

yang berbeda, BISINDO adalah bahasa yang lahir dan

dikembangkan oleh Orang Tuli sendiri melalui

GERKATIN (Gerakan Kesejahteraan Tuli Indonesia).

Sementara SIBI adalah sistem bahasa yang dikembangkan

oleh orang dengar, bukan Orang Tuli. SIBI menggunakan

sistem yang sama dengan bahasa isyarat yang digunakan di

Amerika Serikat yaitu American Sign Language (ASL).

Sistem bahasa SIBI inilah yang kemudian menjadi standar

 

Page 49: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

35

ajar di Sekolah Luar Biasa khusus Tuli (SLB B) seluruh

Indonesia.

Isyarat dapat didefinisikan secara sederhana sebagai

penggunaan tangan, lengan, dan kadang-kadang kepala

untuk membuat tanda.37 Banyak terdapat persamaan isyarat

di berbagai budaya, baik sejauh mana isyarat itu digunakan

maupun penafsiran dalam penggunaan isyarat tertentu.

Isyarat mencakup keseluruhan lingkup signifikasi.

Penggunaan telunjuk merupakan bentuk manifestasi dari

penunjukan indeksial untuk menunjukkan arah dan sumber

acuan jarak, meskipun bisa dilakukan oleh bagian tubuh

yang lain. Isyarat ikonis biasanya digunakan untuk

merepresentasikan bentuk benda. Biasanya komunikasi

isyarat ikonis mengacu pada bentuk benda yang

direpresentasikan oleh tangan. Selain itu, jari juga dapat

merepresentasikan isyarat sebuah simbol. Lazimnya,

isyarat jari digunakan untuk bahasa Orang Tuli. Ada pula

isyarat simbolis yang biasa digunakan berdasarkan

kesepakatan bersama untuk melakukan protokol interaksi

seperti bentuk penyambutan terhadap suatu hal, penegasan

ataupun bentuk penolakan secara halus.38

Bahasa isyarat memiliki banyak kesamaan dalam

bentuk struktur dengan bahasa vokal. Gerakan tangan

37 Marcel Danesi, Pesan, Tanda dan Makna, h. 65 – 66. 38 Marcel Danesi, Pesan, Tanda dan Makna, h. 67.

 

Page 50: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

36

bersifat spesial dan orientatif, serta ekspresi wajah dan

gerakan tubuh menjadi tata bahasa dan kosakata dalam

bahasa ini.

Bahasa isyarat merupakan salah satu bentuk bahasa

yang bisa dipelajari dengan mengutamakan bahasa tubuh,

ekspresi wajah dan beberapa sinyal yang tidak bersumber

dari suara sebagai medium dalam berkomunikasi. Bahasa

isyarat ini merupakan bahasa primer ‘utama’ bagi orang

yang mengalami keterbatasan pada pendengarannya atau

Orang Tuli.

B. Motif dan Kepuasan

Teori Uses and Gratifications milik Blumler dan Katz

mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif

dalam memilih dan menggunakan media. Dengan kata lain,

pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses

komunikasi. Teori ini merupakan kebalikan dari Teori Peluru

yang berasumsi kalau media sangat aktif dan ‘all powerful’,

sementara khalayak berada di pihak yang pasif. Dalam Uses

and Gratifications ditekankan bahwa khalayak aktif untuk

menentukan media mana yang harus dipilih untuk memuaskan

kebutuhanya.39

39 Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta: Rajawali Pers,

2013), h. 191 – 192.

 

Page 51: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

37

Wilbur Schramm (1954) berusaha menegaskan bahwa

audien media massa menilai tingkat hasil (level of rewards)

atau kepuasan (gratifications) yang mereka harapkan dari

media dan pesan yang disampaikan dengan cara

membandingkannya dengan banyaknya pengorbanan yang

harus mereka berikan untuk mendapatkan hasil. Gagasan ini

adalah elemen utama dari apa yang kemudian dikenal sebagai

teori penggunaan dan kepuasan, walaupun istilah ini belum

digunakan pada saat itu.40

Pada tahun 1969, Jay Blumler dan Denis McQuail

mengkategorisasi motivasi khalayak untuk menonton program

politik pada era pemilu di Inggris tahun 1964. Gagasan Maslow

(1970) bahwa manusia secara aktif mencari segala hal yang

dapat memenuhi kebutuhannya (pencari aktif kebutuhan)

sangat sesuai dengan gagasan dari Katz, Blumler, dan

Gurevitch mengenai bagaimana orang mengonsumsi

komunikasi massa. Manusia secara aktif ikut serta dalam

proses komunikasi massa.41

Katz, Jay G. Blumler, Gurevitch (1974) yang

mengembangkan teori Uses and Gratifications menyatakan

lima asumsi dasar teori penggunaan dan kepuasan yaitu (1)

audiensi aktif dan berorientasi pada tujuan ketika

40 Wilbur L. Schramm, The Process and Effects of Mass

Communication, (Urbana: University of Illinois Press, 1954) dalam West-

Turner, Introducing Communication Theory, h. 425. 41 Abraham H. Maslow, Motivation and Personality, 2nd Edition,

(New York: Harper & Row, 1970) dalam Morissan, Teori Komunikasi Massa,

(Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), h. 84.

 

Page 52: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

38

menggunakan media; (2) inisiatif untuk mendapatkan

kepuasan media ditentukan audiensi; (3) media bersaing

dengan sumber kepuasan lain; (4) audiensi sadar sepenuhnya

terhadap ketertarikan, motif, dan penggunaan media; dan (5)

penilaian isi media ditentukan oleh audiensi.42

Inti teori Uses and Gratifications adalah khalayak pada

dasarnya menggunakan media massa berdasarkan motif-motif

tertentu. Media dianggap berusaha memenuhi motif khalayak.

Jika motif ini terpenuhi maka kebutuhan khalayak akan

terpenuhi. Pada akhirnya, media yang mampu memenuhi

kebutuhan khalayak disebut media yang efekif.43

Teori ini menunjukkan bahwa permasalahan utamanya

bukan pada bagaimana cara media mengubah sikap dan

perilaku khalayak, tetapi lebih kepada bagaimana media

memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Khalayak

memiliki sekumpulan kebutuhan yang dicari pemuasannya

melalui media massa. Sehingga pengguna mempunyai pilihan

alternatif untuk memuaskan kebutuhannya.

1. Motif

Motif berasal dari bahasa Inggris “motive” yang berarti

secara objektif merupakan dorongan dari dalam diri

individu untuk menentukan pilihannya dari berbagai

42 Richard West dan Lynn H. Turner, Introducing Communication

Theory, (McGraw Hill, 2007), h. 428, dalam Morissan, Teori Komunikasi:

Individu Hingga Massa, (Jakarta: Kencana, 2013), h. 509. 43 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta:

Kencana, 2012), Cet. Ke-6, h. 208.

 

Page 53: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

39

perilaku tertentu, sesuai dengan tujuan. Sedangkan definisi

subjektif motif merupakan dasar bagi seseorang untuk

bergerak, berperilaku, dan bertindak menurut tujuan atau

kegiatan membangkitkan daya gerak yang terdapat pada

diri sendiri agar melaksanakan tindakan tertentu dalam

rangka mencapai tujuan ataupun kepuasan.44

Motif dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

memiliki pengertian sebuah alasan ‘sebab’ seseorang

melakukan sesuatu.45 Motif merupakan suatu pengertian

yang melingkupi semua pergerakan, alasan-alasan atau

dorongan-dorongan dalam diri manusia yang

menyebabkan ia berbuat sesuatu.46 Menurut Lindzey, Hall,

dan Thompson, motif adalah sesuatu yang menimbulkan

tingkah laku.47

Dalam hubunganya dengan media, Dennis McQuail

membuat kategori penggunaan motif pengonsumsian

media sebagai berikut:48

44 Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2001), h. 23. 45 KBBI, “Motif”, Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses dari

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/motif, pada tanggal 08 Agustus 2018

pukul 19.20. 46 W.A. Gerungan, Psikologi Sosial, (Bandung: Eresco, 1988), Cet.

Ke-11, h. 140. 47 Abu Ahmadi, Psikologi Sosial, (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), h.

177. 48 Dennis McQuail, Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Erlangga,

2002), h. 388.

 

Page 54: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

40

a. Motif informasi (surveillance) – berkenaan dengan

kebutuhan individu akan informasi dan eksplorasi

sosial;

b. Motif identitas pribadi (personal identity) – referensi

diri, eksplorasi realitas, penguatan nilai, motif yang

ditunjukkan untuk memperkuat atau menonjolkan

sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi

khalayak yang bersangkutan;

c. Motif integrasi dan interaksi sosial (personal

relationship) – motif yang merajuk pada kelangsungan

hubungan individu tersebut dengan orang lain,

persahabatan, dan kegunaan sosial;

d. Motif hiburan (diversion) – motif yang meliputi

kebutuhan untuk melepaskan diri dari rutinitas,

tekanan, dan masalah; sarana pelepasan emosi;

kebutuhan akan hiburan.

Umumnya riset Uses and Gratifications memfokuskan

pada motif sebagai variabel independen yang memengaruhi

penggunaan media. Manusia menggunakan atau tidak

menggunakan suatu media dipengaruhi oleh faktor-faktor

tertentu, yaitu didasari motif pemenuhan kebutuhan yang

ingin dipenuhi.49

49 Heru P. Winarso, Sosiologi Komunikasi Massa, (Jakarta: Prestasi

Pustaka, 2005), h. 111.

 

Page 55: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

41

Dalam definisi tersebut motif jika dihubungkan dengan

konsumsi media berarti segala alasan dan dorongan dalam

diri khalayak yang menyebabkan dirinya menggunakan

media dan tujuannya menggunakan media tersebut. Seleksi

terhadap media yang dilakukan oleh khalayak disesuaikan

dengan kebutuhan dan motif.

Untuk menanyakan apakah motif-motif khayalak telah

terpenuhi setelah menggunakan media, Philip Palmgreen

mengembangkan konsep pengukuran kepuasan yakni

Gratification Sought (GS) dan Gratification Obtained

(GO).50

Gratification Sought adalah kepuasan yang dicari atau

dinginkan individu ketika mengonsumsi suatu jenis media

tertentu (radio, tv atau koran). Gratification Sought adalah

motif yang mendorong seseorang mengonsmsi media. GS

dibentuk dari kepercayaan seseorang mengenai apa yang

media dapat berikan dan evaluasi seseorang mengenai isi

media. Sebagai contoh, jika seseorang percaya bahwa acara

Karma ANTV dapat memberikan hiburan dan orang

tersebut mengevaluasi hiburan itu bagus, maka ia mencari

kepuasan dan kebutuhan hiburan dengan menonton Karma.

Sebaliknya, jika seseorang percaya bahwa tayangan Karma

memberikan pandangan mengenai kehidupan yang tidak

realistik dan mengevaluasi isi acara tersebut tidak bermutu,

50 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, h. 210

 

Page 56: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

42

maka ia akan menghindari untuk menonton acara Karma.

Sedangkan Gratification Obtained adalah kepuasan nyata

yang diperoleh seseorang setelah mengonsumsi suatu jenis

media tertentu. GO mempertanyakan hal-hal yang khusus

mengenai apa saja yang telah diperoleh setelah

menggunakan media dengan menyebutkan acara atau

rubrik tertentu secara spesifik. Misalnya menanyakan hal

apa yang telah terpenuhi setelah seseorang menonton acara

Karma ANTV.51

2. Kepuasan

Kepuasan berasal dari kata ‘puas’ sebagai kata sifat

yang berarti merasa senang (lega, gembira, kenyang, atau

sebagainya karena sudah terpenuhi hasrat hatinya).52

Kepuasan atau ketidakpuasan khalayak merupakan salah

satu respon dari kesesuaian dan ketidaksesuaian antara

harapan yang ingin dicapai dengan hasil yang telah didapat.

Berdasarkan konsep yang dibuat oleh Palmgreen,

kepuasan diukur berdasarkan terpenuhinya motif awal

(gratification sought) yang mendasari ketika memilih

siaran tertentu. Kepuasan terjadi saat individu merasa

gratification sought yang dimilikinya sudah terpenuhi

51 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, h. 210 –

211. 52 KBBI, “Puas”, Kamus Besar Bahasa Indonesia, diakses dari

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kepuasan, pada tanggal 08 Agustus 2018

pukul 21.20.

 

Page 57: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

43

(obtained) oleh perilaku atau cara individu tersebut

menggunakan media.

Dalam hal ini kepuasan yang akan peneliti ukur adalah

terpenuhinya keinginan Orang Tuli dalam mencari

informasi yang berasal dari program berita yang mereka

tonton, dalam hal ini program berita yang memiliki

penerjemah bahasa isyarat.

C. Tuli dan Tunarungu

Ada beragam istilah di masyarakat untuk menyebut orang

yang memiliki keterbatasan pada pendengarannya, misalnya

istilah seperti: Tuli, tunarungu, kurang dengar, bisu, dan

tunawicara. Namun istilah yang umum di masyarakat dan

dunia pendidikan saat ini adalah tunarungu. Istilah tunarungu

diambil dari dua kata yaitu “tuna” dan “rungu”, tuna berarti

kurang atau terbatas dan rungu artinya pendengaran jadi

tunarungu memiliki arti mereka yang memiliki kekurangan

atau keterbatasan pada pendengarannya. Jika dilihat secara

fisik mereka yang memiliki keterbatasan pada pendengarannya

ini tidak memiliki perbedaan dengan orang dengar lainnya, hal

ini baru akan terlihat jika kita berkomunikasi dengan mereka.53

Murni Winangsih mengungkapkan penyandang tunarungu

adalah seseorang yang mengalami kekurangan atau kehilangan

53 Sutjihati Somantri, Tunarungu Dalam Pandangan Sosial,

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 1996), h. 74.

 

Page 58: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

44

kemampuan mendengar baik sebagian atau seluruhnya yang

diakibatkan oleh tidak berfungsinya sebagian atau seluruh alat

pendengaran. Sedangkan menurut Tin Suharmini tunarungu

dapat diartikan sebagai keadaan dimana seorang individu

mengalami kerusakan pada indra pendengaran sehingga tidak

bisa menangkap berbagai rangsangan suara.54 Jadi dari kedua

pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa mereka yang

memiliki keterbatasan pada pendengarannya tidak mampu

mendengar sebagian atau secara total kecuali menggunakan

Alat Bantu Mendengar (ABM). Ketidakmampuan mendengar

ini dapat terjadi di salah satu organ telinga maupun keduanya,

yang disebabkan oleh penyakit, faktor genetik atau kecelakaan.

Ketidakmampuan mendengar ini berdampak besar bagi

kehidupan mereka yang memiliki keterbatasan dalam

pendengarannya, terutama dalam kehidupan sosial, dimana

mereka tidak mampu berkomunikasi secara lancar dengan

orang lain.

Namun belakangan ini –awal tahun 2018– mereka yang

memiliki keterbatasan pada pendengarannya mulai

mengkampanyekan penyebutan Tuli, istilah yang selama ini

dianggap kasar oleh masyarakat. Bahasa Indonesia yang

mengenal istilah “penghalusan” mengubah beberapa kata agar

lebih sopan dan halus untuk diucap, contohnya seperti kata

disabilitas yang mengganti istilah cacat, atau tunanetra yang

54 Murni Winangsih, Pembinaan Tunarungu Dalam Lingkungan

Sosial, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 23.

 

Page 59: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

45

mengganti istilah buta dan tunarungu untuk mengganti istilah

Tuli. Penghalusan kata ini memiliki tujuan agar penyandang

disabilitas tidak tersinggung dan merasa direndahkan. Akan

tetapi hal ini ditanggapi berbeda oleh mereka yang memiliki

keterbatasan dalam mendengar, mereka lebih nyaman disebut

dengan istilah Tuli daripada tunarungu. Menurut mereka

tunarungu masih memiliki rasa kasihan karena kata itu muncul

dari istilah kedokteran yang menganggap ada kerusakan fisik

pada pendengarannya, jadi perlu untuk diperiksa, diberi alat

bantu mendengar, dipasang implan koklea, atau menjalani

terapi agar dapat seperti orang dengar lainnya.

Sementara itu, kata Tuli dianggap sebagai istilah yang

netral bagi mereka. Kata Tuli tidak membawa kesan bahwa ada

kerusakan pada pendengaran mereka, tetapi menjelaskan

bahwa mereka terlahir sudah dalam kondisi seperti itu, tidak

ada kerusakan, dan mereka memiliki budaya, bahasa serta

identitas sendiri. Hambatan yang mereka alami jika

berinteraksi dengan orang dengar hanyalah pada perbedaan

budaya dan bahasa, serta lingkungan yang tidak mendukung,

seperti aksesibilitas bahasa isyarat, penggunaan tulisan

berjalan dan gambar visual.55

55 Adang Iskandar, “Peduli Tuli”, Media Indonesia, diakses dari

http://mediaindonesia.com/read/detail/133795-peduli-tuli, pada tanggal 12

Juni 2018 pukul 14.35.

 

Page 60: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

46

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri dari

objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari,

kemudian ditarik suatu kesimpulan.1

Populasi (kumpulan objek penelitian) dapat berupa

manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai,

peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya; sehingga objek-objek

ini bisa menjadi sumber data penelitian.2

Seorang peneliti dapat mengambil sebagian dari populasi

yang disebut sampel. Misalnya, peneliti ingin melakukan

penelitian mengenai tingkat kepuasan Orang Tuli dalam

menggunakan media untuk memenuhi kebutuhan informasi,

peneliti tidak perlu melakukan penelitian kepada seluruh

Orang Tuli di Indonesia ataupun di seluruh Jabodetabek.

Cukup sebagian Orang Tuli saja yang dijadikan sampel.

Syaratnya sampel harus memenuhi unsur representatif atau

mewakili dari seluruh sifat-sifat populasi yang diteliti. Dalam

1 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: Alfabeta, 2002), h.

55. 2 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, (Jakarta:

Kencana, 2014), Cet. Ke-8, h. 109.

 

Page 61: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

47

penelitian kuantitatif, representatif sampel sangat diperlukan

karena penelitian kuantitatif bersifat dapat digeneralisasikan.3

1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah Orang Tuli yang

tergabung ke dalam komunitas GERKATIN Kota

Tangerang Selatan. Alasan peneliti memilih Orang Tuli

yang tergabung ke dalam komunitas ini adalah karena

mereka yang tergabung ke dalam komunitas GERKATIN

bisa dipastikan dapat memahami dan menggunakan bahasa

isyarat di kehidupan sehari-hari. Kemudian untuk wilayah

yang dipilih karena komunitas GERKATIN Kota

Tangerang Selatan merupakan komunitas Tuli yang masih

merintis dan komunitas ini aktif dalam mengkampanyekan

budaya Orang Tuli baik itu melalui media sosial maupun

musyawarah rencana pembangunan (musrembang) desa.

Kota Tangerang Selatan merupakan hasil pemekaran

dari Kabupaten Tangerang yang memiliki otonomi

daerahnya sendiri pada tanggal 26 November 2008,

wilayah ini memiliki luas 147,19km2 dan secara

administratif terdiri atas tujuh kecamatan (Ciputat, Ciputat

Timur, Pamulang, Pondok Aren, Serpong, Serpong Utara,

dan Setu).4

3 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta:

Kencana, 2012), Cet. Ke-6, h. 153 – 154. 4 Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang

Selatan dalam Angka, (Kota Tangerang Selatan, 2017), h. 3.

 

Page 62: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

48

Berdasarkan hasil riset Badan Pusat Statistik (BPS)

Kota Tangerang Selatan, jumlah penduduk pada tahun

2016 terdapat 1.593.812 jiwa. Dengan pembagian per

kecamatan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Populasi Masyarakat Kota Tangerang Selatan

Kecamatan Jumlah Penduduk (Jiwa)

2014 2015 2016

Ciputat 219.384 225.974 232.559

Ciputat Timur 197.960 202.386 206.729

Pamulang 323.957 332.984 341.967

Pondok Aren 353.904 366.568 379.354

Serpong 163.915 170.731 177.677

Serpong Utara 155.998 163.755 171.749

Setu 77.881 80.811 83.777

Kota Tangerang Selatan 1.492.999 1.543.209 1.593.812

Sumber: BPS Kota Tangerang Selatan

Adapun jumlah penyandang difabel di wilayah Kota

Tangerang Selatan pada tahun 2015 menurut riset yang

dilakukan BPS berjumlah 542 orang.5 Sementara itu,

menurut data yang peneliti peroleh dari GERKATIN Kota

Tangerang Selatan jumlah anggota komunitas ini pada

tahun 2017 kurang lebih sejumlah 100 anggota.

5 Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang

Selatan dalam Angka, h. 122 – 123.

 

Page 63: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

49

2. Sampel

Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah teknik Purposive Sampling, yaitu

pengambilan sampel berdasarkan kriteria-kriteria tertentu

yang dibuat oleh peneliti berdasarkan tujuan penelitian.

Subjek yang tidak sesuai dengan kriteria yang telah dibuat

tidak akan diambil untuk dijadikan sampel.6 Pada

penelitian ini sampel yang diambil adalah anggota

GERKATIN Kota Tangerang Selatan. Pemilihan sampel

ini didasarkan pada anggota komunitas mewakili Orang

Tuli di wilayah Kota Tangerang Selatan dan aktif dalam

menggunakan bahasa isyarat.

Kemudian untuk menentukan jumlah sampel yang akan

diambil dari populasi, peneliti menggunakan rumus Slovin.

Rumus Slovin digunakan untuk menentukan ukuran

sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya. Pada

penelitian ini, penggunaannya adalah sebagai berikut:

𝑛 =𝑁

1 + 𝑁𝑒2

𝑛 =100

1 + 100 (0,1)2

𝑛 =100

1 + 1

𝑛 =100

2 𝑛 = 50

6 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, h. 158.

 

Page 64: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

50

Keterangan:

𝑛 = Ukuran sampel

𝑁 = Ukuran populasi

𝑒 = Standar deviasi sebesar 10%

Dari hasil perhitungan diperoleh jumlah sampel yang

dapat mewakili populasi Orang Tuli di GERKATIN yaitu

50 orang.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini berlangsung di Sekretariat Pusat Bahasa

Isyarat Indonesia (PUSBISINDO) yang beralamat di Komplek

Rawa Bambu 1 Jalan D No. 6, Pasar Minggu, Jakarta Selatan,

12520. Peneliti sengaja memilih Sekretariat PUSBISINDO di

Pasar Minggu, Jakarta Selatan karena GERKATIN Kota

Tangerang Selatan belum memiliki sekretariat resmi.

Waktu penelitian ini berlangsung selama enam bulan,

dimulai dari bulan Maret 2018 sampai September 2018.

C. Sumber Data

Ada beberapa sumber data yang biasa digunakan dalam

penelitian. Sumber data ini sangat ditentukan oleh metodologi

penelitian, apakah kuantitatif atau kualitatif. Dalam metode

kuantitatif dikenal pengumpulan data: Kuesioner (angket),

wawancara (biasanya berstruktur), dan dokumentasi. Peneliti

dapat menggunakan salah satu atau gabungan dari metode di

 

Page 65: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

51

atas tergantung masalah yang dihadapi.7 Sedangkan kategori

sumber data terbagi menjadi dua, yakni data primer dan data

sekunder :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh oleh peneliti

langsung dari sumber pertama di lokasi penelitian

dilakukan atau dari objek penelitian itu sendiri.8 Penelitian

ini menggunakan kuesioner atau angket sebagai sumber

data primer untuk mendapatkan data penelitian yang

kemudian peneliti olah agar mudah dibaca. Metode

kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data

dengan menggunakan serangkaian atau daftar pertanyaan

yang disusun secara sistematis, kemudian diberikan untuk

diisi oleh responden.9 Adapun kuesioner yang digunakan

adalah kuesioner tertutup dimana alternatif jawaban yang

harus dijawab oleh responden telah disediakan oleh

peneliti.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber

kedua atau sumber sekunder dari data yang dibutuhkan.10

Peneliti mendapatkan data sekunder dari hasil studi

pustaka, buku, media internet, jurnal ilmiah, ataupun data

yang diperoleh dari penelitian sebelumnya. Data tersebut

7 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, h. 95. 8 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, h. 132. 9 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, h. 133. 10 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, h. 132.

 

Page 66: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

52

dikumpulkan dan dikaitkan dengan topik penelitian

sehingga dapat menjelaskan ide peneliti.

D. Variabel Penelitian

Variabel merupakan pusat perhatian dalam penelitian

kuantitatif yang dapat didefinisikan sebagai konsep yang

memiliki variasi atau memiliki bermacam-macam nilai.

Variabel merupakan suatu istilah yang berasal dari kata vary

“berubah” dan able “dapat” yang berarti dapat berubah-ubah

atau bervariasi. Dengan kata lain, dinamakan variabel karena

ada variasinya (masing-masing dapat berbeda).11 Secara

teoritis variabel penelitian adalah segala sesuatu yang

berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian dapat ditarik kesimpulannya.12

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan terbagi

menjadi tiga, yaitu:

1. Variabel Bebas (Independent)

Variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab

perubahan atau timbulnya variabel terikat. Variabel bebas

dalam penelitian ini adalah motif yang dicari Orang Tuli

dari menonton program berita di televisi.

11 Juliansyah Noor, Metodologi Penelitian, (Jakarta, Kencana, 2014),

Cet. Ke-4, h. 47 – 48. 12 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi, (Bandung: Alfabeta,

2014), h. 63.

 

Page 67: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

53

2. Variabel Terikat (Dependent)

Variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena

adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel terikat

adalah kepuasan yang diperoleh Orang Tuli setelah

menonton program berita di televisi.

3. Variabel Moderator

Variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau

memperlemah) hubungan antara variabel bebas dan terikat.

Variabel moderator dalam penelitian ini berupa

penerjemah bahasa isyarat yang ada pada program berita di

televisi dan beberapa penunjang lainnya (judul beserta

caption berita).

Tabel 3.2 Hubungan Tiap Variabel Penelitian

Variabel Bebas Variabel Terikat

Motif Orang Tuli

saat menonton

program berita di

televisi

Kepuasan Orang

Tuli setelah

menonton program

berita di televisi

Variabel Moderator

Adanya interpreter/ penerjemah bahasa isyarat, judul yang

sesuai, subtitel dan caption berita yang membantu

 

Page 68: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

54

E. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan gambaran mengenai

proses yang diperlukan untuk memasukkan unit-unit analisis

‘indikator’ ke dalam kategori-kategori tertentu dari tiap-tiap

variabel.13 Pada penelitian ini konsep Gratification Sought

(GS) dan Gratification Obtained (GO) dijadikan tolak ukur

untuk mengetahui perbandingan antara kepuasan yang

diharapkan dan kepuasan yang didapatkan oleh subjek.

Indikator yang digunakan untuk mengukur gratification sought

sama halnya dengan indikator yang digunakan untuk

mengukur gratification obtained, yaitu kategori motif

pengonsumsian media menurut McQuail. Kerangka dibawah

ini dikutip dari kategori pengonsumsian media menurut

McQuail, yaitu:14

Tabel 3.3 Indikator Penelitian

Dimensi Indikator

Informasi 1. Ingin mengetahui berbagai peristiwa dan

kondisi yang berkaitan dengan lingkungan

masyarakat terdekat.

2. Ingin mengetahui berbagai informasi

mengenai peristiwa dan kondisi yang

berkaitan dengan keadaan dunia.

3. Ingin mencari bimbingan menyangkut

berbagai masalah.

13 Bambang Prasetyo dan Lina M. Jannah, Metode Penelitian

Kuantitatif, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2012), Cet. Ke-7, h. 90 – 91. 14 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, h. 212.

 

Page 69: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

55

Dimensi Indikator

4. Ingin mencari bimbingan menyangkut

berbagai pendapat.

5. Ingin memperoleh pengetahuan lebih

mengenai suatu hal.

Identitas

Pribadi

1. Ingin menemukan penunjangan nilai-nilai

yang berkaitan dengan pribadi penonton itu

sendiri.

2. Ingin mengidentifikasikan diri dengan nilai-

nilai lain dalam media.

3. Ingin memperoleh nilai lebih sebagai

penonton.

Integrasi

dan

Interaksi

Sosial

1. Ingin memperoleh pengetahuan yang

berkenaan dengan empati sosial.

2. Ingin menemukan bahan percakapan dan

interaksi sosial dengan orang lain

disekitarnya.

3. Keinginan untuk menjalankan peran sosial.

4. Keinginan untuk dekat dengan orang lain.

5. Keinginan untuk dihargai oleh orang lain.

Motif

Hiburan

1. Ingin melepaskan diri dari permasalahan.

2. Ingin bersantai dan mengisi waktu luang.

3. Ingin menyalurkan emosi.

4. Ingin mendapatkan hiburan dan kesenangan.

 

Page 70: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

56

Kategori-kategori tersebut diukur dengan menggunakan

skala Likert (skala sikap). Cara pengukurannya dengan

menghadapkan seorang responden dengan sebuah daftar

pertanyaan mengenai motif yang harus dijawab dengan sikap

pernyataan kesetujuan dan ketidaksetujuan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang dapat

digunakan untuk memperoleh, mengolah, dan

menginterpretasikan informasi yang diperoleh dari para

responden yang dilakukan dengan menggunakan pola ukur

yang sama.15 Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian

berupa kuesioner yang diberikan kepada anggota GERKATIN

Kota Tangerang Selatan dan peneliti mewawancarai ketua

organisasi tersebut untuk data tambahan namun tidak

dimasukkan sebagai instrumen penelitian.

1. Uji Validitas

Validitas instrumen ‘alat ukur’ adalah akurasi

instrumen terhadap yang diukur walaupun dilakukan

berkali-kali dan dimana-mana. Ini artinya instrumen yang

digunakan haruslah memiliki akurasi yang baik terutama

apabila instrumen tersebut digunakan sehingga validitas

akan meningkatkan bobot kebenaran data yang diinginkan

15 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Kencana,

2013), Cet. Ke-4, h. 46.

 

Page 71: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

57

peneliti.16 Suatu instrumen dikatakan valid apabila

instrumen tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya

diukur.

Pada penelitian ini, uji validitas tidak diperlukan karena

peneliti menggunakan kuesioner yang sudah digunakan

sebelumnya, yaitu dari skripsi dengan judul “Respon

Pengguna Line Terhadap Pemberitaan dan Pemilihan

Judul Berita dalam Fitur Line Today” karya Annisa

Rahmah mahasiswi Jurnalistik UIN Jakarta tahun 2012.

Namun peneliti tetap melakukan uji validitas karena

berguna untuk mengetahui apakah terdapat pertanyaan-

pertanyaan pada kuesioner yang harus dibuang atau diganti

karena tidak relevan.

Uji kualitas terhadap instrumen yang dipakai untuk

mengukur variabel penelitian dilakukan sebelum

menganalisis pokok masalah. Jika instrumen valid, maka

kriteria yang digunakan batas minimun suatu instrumen

atau angket dinyatakan valid atau dianggap memenuhi

syarat.17 Koefisien korelasi yang digunakan berada pada

angka minimal 0,285 jika melebihi dari angka tersebut

maka dinyatakan valid.

16 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, h. 107 – 108. 17 Rony Kountur, Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan

Tesis, seri umum no. 5, (Jakarta: Penerbit PPM, 2004), h. 152.

 

Page 72: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

58

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas instrumen ‘alat ukur’ adalah kesesuaian

instrumen dengan yang diukur, sehingga instrumen dapat

dipercaya atau diandalkan.18 Reliabilitas instrumen

merujuk pada konsistensi hasil perekaman data

(pengukuran) saat instrumen tersebut melakukan

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang

sama.19

Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel jika jawaban

responden dinilai konsisten terhadap pertanyaan yang telah

diberikan meskipun diuji berkali-kali. Pengukuran

reliabilitas pada kuesioner penelitian ini menggunakan

Internal Consistency, yaitu pengukuran yang cukup

dilakukan sekali saja dan kemudian dianalisis dengan

menggunakan teknik tertentu. Disini peneliti menggunakan

teknik Alpha Cronbach dengan tahapan rumus:20

a. Menentukan nilai varians tiap butir pertanyaan.

𝜎𝑖2 =

∑ 𝑋𝑖2 −

(∑ 𝑋𝑖)2

𝑛𝑛

b. Menentukan nilai varians total.

18 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, h. 106. 19 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, h. 55. 20 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, h. 56 – 58.

 

Page 73: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

59

𝜎𝑡2 =

∑ 𝑋2 −(∑ 𝑋)2

𝑛𝑛

c. Menentukan reliabilitas instrumen.

𝑟11 = [𝑘

𝑘 − 1] [1 −

∑ 𝜎𝑏2

𝜎𝑡2 ]

Keterangan:

𝑛 Jumlah sampel

𝑋𝑖 Jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan

∑ 𝑋 Total jawaban responden untuk setiap butir pertanyaan

∑ 𝜎𝑏2 Jumlah varian butir

𝑘 Jumlah butir pertanyaan

𝑟11 Koefisien reliabilitas instrumen

Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliable

dengan menggunakan teknik ini, bila hasil perhitungan

menunjukkan angka > 0,60.21

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data, peneliti menggunakan metode

pengumpulan data dengan menggunakan metode kuesioner

(angket), dan studi kepustakaan (library research) sebagai

tambahan informasi data yang kemudian dianalisis dan diuji

21 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, h. 57.

 

Page 74: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

60

kebenarannya. Langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti

dalam mengumpulkan data adalah sebagai berikut:

1. Kuesioner (angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan memberi daftar pertanyaan untuk diisi

oleh responden yang kemudian diproses oleh peneliti.

Responden disini adalah para Orang Tuli yang

tergabung ke dalam GERKATIN Kota Tangerang Selatan

dan mengerti bahasa verbal, oleh karena itu maka peneliti

dapat langsung memberikan kuesioner untuk diisi. Jikapun

ada pertanyaan yang tidak dimengerti maka peneliti akan

dibantu oleh penerjemah bahasa isyarat.

2. Studi Kepustakaan (Library Research)

Teknik yang digunakan peneliti untuk menambahkan

data-data penelitian yang diperoleh dari buku, media

internet, jurnal ilmiah, ataupun data yang diperoleh dari

penelitian sebelumnya.

H. Teknik Pengolahan Data

Pada penelitian kuantitatif, ada beberapa tahap pengolahan

data yang secara umum dibagi menjadi tiga bagian, yaitu

proses memeriksa (editing), proses pemberian identitas

(coding), dan proses pembeberan (tabulating).22

22 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, h. 174.

 

Page 75: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

61

Editing merupakan kegiatan yang dilaksanakan setelah

peneliti selesai mengumpulkan data di lapangan. Dimulai dari

memberikan identitas pada instrumen penelitian yang telah

terjawab lalu memeriksa satu persatu lembar instrumen

pengumpulan data, dan kemudian memeriksa poin-poin serta

jawaban yang tersedia. Setelah melakukan tahap editing,

selanjutnya adalah mengklasifkasi data-data tersebut melalui

tahap coding. Pada tahap ini data yang telah diperiksa akan

diberi identitas sehingga memiliki arti tertentu pada saat

dianalisis. Dan kemudian pada tahap terakhir, tabulating data

dimasukkan pada tabel-tabel tertentu yang kemudian peneliti

mengatur angka-angka untuk dihitung.23

Untuk menganalisis data, peneliti memerlukan alat uji

statistik yang sesuai. Dalam penelitian ini analisis terhadap

hasil pengolahan data akan dilakukan dengan statistik

deskriptif. Statistik deskriptif digunakan pada penelitian

kuantitatif deskriptif yang bertujuan hanya menggambarkan

keadaan gejala sosial apa adanya, tanpa melihat hubungan-

hubungan yang ada atau mempertanyakan kenapa gejala

tersebut terjadi.24

Untuk mengukur data dari sampel, teknik pengolahan data

yang dipakai adalah skala Likert. Skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

23 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, h. 175 – 178. 24 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, h. 180.

 

Page 76: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

62

sekelompok orang tentang suatu fenomena sosial.25 Skala ini

terdiri dari sejumlah pertanyaan yang membutuhkan reaksi

responden. Respon negatif (sangat tidak setuju) diberi nilai

paling rendah, sementara respon positif (sangat setuju) diberi

nilai paling tinggi.

Skala Likert yang digunakan dalam penelitian ini

menghilangkan jawaban ragu-ragu (undecided). Pertanyaan

dibuat demikian karena kategori ragu-ragu memiliki makna

ganda, yaitu dapat diartikan belum bisa memberikan jawaban,

netral atau ragu-ragu.26 Adapun penilaian dalam bentuk skala

Likert adalah sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) Mendapat skor 4

Setuju (S) Mendapat skor 3

Tidak Setuju (TS) Mendapat skor 2

Sangat Tidak Setuju (STS) Mendapat skor 1

Data hasil analisis berdasarkan variabel motif dan

kepuasan yang diperoleh melalui kuesioner selanjutnya dapat

dianalisis dengan cara:

1. Uji Kolmogorov-Smirnov

Uji ini membandingkan serangkaian data pada sampel

terhadap distribusi normal serangkaian nilai dengan mean

dan standar deviasi yang sama. Uji ini dilakukan untuk

25 Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2011), h. 93. 26 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, h. 139.

 

Page 77: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

63

mengetahui kenormalan distribusi beberapa data.27 Uji

normalitas diperlukan untuk mengetahui apakah data yang

terkumpul dari setiap variabel dependen ‘terikat’ dan

independen ‘tidak terikat’ atau keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik

adalah yang mendekati normal. Dasar pengambilan

keputusannya adalah:

a. Jika nilai signifikasinya lebih besar dari 0,05 maka data

tersebut berdistribusi normal.

b. Jika nilai signifikasinya lebih kecil dari 0,05 maka data

tersebut tidak berdistribusi normal.

2. Uji Regresi Linear Berganda

Regresi linear berganda adalah salah satu teknik yang

digunakan untuk menganalisis hubungan antara dua atau

lebih variabel independen dengan salah satu variabel

dependen. Rumusan regresi linear berganda adalah sebagai

berikut:28

𝑌 = 𝑎 + 𝑏1𝑋1 + 𝑏2𝑋2 + 𝑏3𝑋3 + 𝑏4𝑋4

Keterangan:

𝑌 Variabel terikat atau dependen (kepuasan Orang Tuli)

𝑎, 𝑏1, 𝑏2, 𝑏3, 𝑏4 Konstanta

𝑋1 Variabel bebas pertama

27 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif, h. 148. 28 Pangestu Subagyo dan Djarwanto Ps, Statistika Induktif,

(Yogyakarta: BPPE-Yogyakarta, 2005), Cet. Ke-5, h. 270.

 

Page 78: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

64

𝑋2 Variabel bebas kedua

𝑋3 Variabel bebas ketiga

𝑋4 Variabel bebas keempat

3. Uji F-Test

Uji F-Test adalah pengujian serentak, yaitu pengujian

yang dilakukan untuk melihat apakah secara bersama-sama

koefisien regresi variabel bebas dapat mempengaruhi

variabel terikat.

Ho : Variabel-variabel motif secara bersama-sama tidak

berpengaruh terhadap kepuasan Orang Tuli saat

menonton berita di televisi.

Ha : Variabel-variabel motif secara bersama-sama

berpengaruh terhadap kepuasan Orang Tuli saat

menonton berita di televisi.

Jika F hitung > F tabel maka tidak terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Sedangkan, jika F hitung < F tabel maka terdapat pengaruh

signifikan antara variabel bebas dan variabel terikat. Nilai

F tabel dapat dicari dengan cara:

F tabel = F {(1-α)(dk pembilang = m), (dk penyebut = n-m-1)

Keterangan:

n Jumlah sampel

m Variabel

α Taraf signifikasi

 

Page 79: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

65

4. Uji T-Test

Berbeda dengan Uji F-Test, Uji T-Test dilakukan untuk

mengetahui apakah ada pengaruh dari masing-masing

variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai taraf

signifikasinya adalah 0,05 dengan kriteria pengujian

sebagai berikut:

Jika: Sig<α, maka Ho ditolak

Jika: Sig>α, maka Ho diterima

a. Variabel motif informasi

Ho : Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara variabel motif informasi terhadap kepuasan

Orang Tuli saat menonton berita di televisi.

Ha : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

variabel motif informasi terhadap kepuasan Orang

Tuli saat menonton berita di televisi.

b. Variabel motif identitas pribadi

Ho : Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara variabel motif identitas pribadi terhadap

kepuasan Orang Tuli saat menonton berita di

televisi.

Ha : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

variabel motif identitas pribadi terhadap kepuasan

Orang Tuli saat menonton berita di televisi.

c. Variabel motif integrasi dan interaksi sosial

 

Page 80: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

66

Ho : Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara variabel motif integrasi dan interaksi sosial

terhadap kepuasan Orang Tuli saat menonton

berita di televisi.

Ha : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

variabel motif integrasi dan interaksi sosial

terhadap kepuasan Orang Tuli saat menonton

berita di televisi.

d. Variabel motif hiburan

Ho : Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara variabel motif hiburan terhadap kepuasan

Orang Tuli saat menonton berita di televisi.

Ha : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

variabel motif hiburan terhadap kepuasan Orang

Tuli saat menonton berita di televisi.

e. Variabel faktor aksesibilitas

Ho : Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan

antara variabel moderator aksesibilitas terhadap

kepuasan Orang Tuli saat menonton berita di

televisi.

Ha : Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara

variabel moderator aksesibilitas terhadap

kepuasan Orang Tuli saat menonton berita di

televisi.

 

Page 81: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

67

I. Gambaran Umum

1. Gerakan Kesejahteraan Tuli Indonesia (GERKATIN)

Tuli merupakan sebuah bentuk dari hilangnya

kemampuan pendengaran yang dapat terjadi semenjak

masih dalam kandungan maupun setelah terlahir yang

disebabkan oleh banyak faktor, antara lain sakit,

kecelakaan, ataupun faktor usia. Dengan keterbatasannya

dalam mendengar, Orang Tuli memiliki ketertinggalan dari

setiap informasi dan komunikasi yang berbentuk verbal

(ucapan). Tetapi hal ini dapat diatasi dengan adanya

pendidikan komunikasi non-verbal (tulisan, gerak tubuh,

dan bahasa isyarat), dari penggunaan komunikasi non-

verbal inilah Orang Tuli dapat menyamai posisi mereka

dengan orang dengar dalam hal berkomunikasi dan

mendapatkan informasi.29

Dalam dunia medis, istilah Tuli ini lebih dikenal

dengan sebutan tunarungu, yaitu sebuah kondisi dimana

indra pendengaran seseorang mengalami sebuah gangguan

dalam menghantarkan dan mempersepsi rangsangan suara

baik itu bersifat penurunan kemampuan mendengar

ataupun tidak mampu mendengar sama sekali. Secara

pedagogis30, seorang anak dapat dikategorikan memiliki

29 Brosur GERKATIN 30 Pedagogi adalah ilmu atau bagaimana cara seorang guru mengatur

kelasnya agar murid dapat memahami materi yang ia diajarkan. Contohnnya

seperti bagaimana cara seorang guru menyampaikan materi, bertanya dalam

kelas, mengoreksi pemahaman yang salah, atau untuk mengajak murid agar

 

Page 82: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

68

gangguan pada indra pendengarannya jika dampak dari

disfungsi organ-organ yang berfungsi sebagai penghantar

dan persepsi pendengaran mengakibatkan ia tidak mampu

mengikuti program pendidikan dengan anak-anak lainnya

yang dapat mendengar, sehingga diperlukan layanan

pendidikan khusus untuk memonitor perkembangannya.31

Menurut Andreas Dwijosumarto (dalam Sutjihati

Somantri, 2007: 74) ketidakmampuan mendengar

dibedakan menjadi dua kategori, yaitu Tuli (deaf) atau

kurang dengar (hard of hearing).32 Tuli adalah kondisi

dimana indra pendengaran tidak mampu menerima

rangsangan suara sama sekali sehingga tidak dapat

mendengar. Sedangkan kurang dengar adalah kondisi indra

pendengaran memiliki kesulitan dalam menerima

rangsangan suara, hal ini dapat diatasi dengan memasang

alat bantu dengar (hearing aids).

Boothroyd (dalam Murni Winangsih, 2007: 23)

mengklasifikasi ketidakmampuan mendengar kedalam

lima kelompok, yaitu:33

lebih aktif dalam proses ajar. Merujuk dari

http://www.pdmathsci.net/findings/topic/5. 31 Nandiyah Abdullah, Mengenal Anak Berkebutuhan Khusus,

(Klaten: Universitas Widya Dharma, 2013), h. 2. 32 T. Sutjihati Somantri, Psikologi Anak Luar Biasa, (Bandung:

Refika Aditama, 2007), h. 74. 33 Murni Winangsih, Intervensi Dini Bagi Anak Tunarungu dalam

Pemerolehan Bahasa, (Jakarta: Depdikbud Dirjendikti, 2007), h. 23.

 

Page 83: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

69

a. Kelompok I: Kehilangan 15-30 dB, mild hearing

losses atau ketunarunguan ringan; daya tangkap

terhadap suara cakapan manusia normal.

b. Kelompok II: Kehilangan 31-60 dB, moderate hearing

losses atau ketunarunguan sedang; daya tangkap

terhadap suara cakapan manusia hanya sebagian.

c. Kelompok III: Kehilangan 61-90 dB, severe hearing

losses atau ketunarunguan berat; daya tangkap terhadap

suara cakapan manusia tidak ada.

d. Kelompok IV: Kehilangan 91-120 dB, profound

hearing losses atau ketunarunguan berat; daya tangkap

terhadap suara cakapan manusia tidak ada sama sekali.

e. Kelompok V: Kehilangan lebih dari 120 dB, total

hearing losses atau ketunarunguan total; daya tangkap

terhadap suara cakapan manusia tidak ada sama sekali.

2. Sejarah Berdirinya GERKATIN

Sebelum berdirinya Gerakan Kesejahteraan Tuli

Indonesia (GERKATIN) sebagai wadah komunitas Tuli

Indonesia, sudah ada beberapa komunitas yang terbentuk

terlebih dahulu. Hanya saja komunitas-komunitas tersebut

bersifat kedaerahan, seperti yang terbentuk pada tahun

1960 di Bandung dengan nama Serikat Kaum Tuli Bisu

Indonesia (SERKATUBI), Semarang memiliki komunitas

Persatuan Tunarungu Semarang (PTRS), Yogyakarta

Perhimpunan Tunarungu Indonesia (PERTRI), dan

 

Page 84: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

70

Surabaya dengan Perkumpulan Kaum Tuli Surabaya

(PEKATURI).

Dengan banyaknya komunitas Orang Tuli yang

tersebar di seluruh Indonesia dengan latar belakang daerah

masing-masing, maka pada tanggal 23 Februari 1981

beberapa pemimpin komunitas Tuli di daerah mengadakan

Kongres Nasional I di Jakarta. Hasil dari Kongres Nasional

I ini membuahkan keputusan yang salah satunya adalah

menyempurnakan nama komunitas menjadi satu, maka

tercetuslah Gerakan Kesejahteraan Tunarungu Indonesia

(GERKATIN) atau dalam Bahasa Inggris-nya menjadi

Indonesian Association for the Welfare of the Deaf

(IAWD) sebagai komunitas yang mewadahi Orang Tuli

baik itu dalam urusan advokasi ataupun pengembangan

bahasa isyarat dan lainnya. Dalam perkembangan

selanjutnya GERKATIN/ IAWD telah terdaftar sebagai

anggota World Federation of the Deaf (WFD) sejak tahun

1983 yang bermarkas di Helsinki, Finlandia.34 Berikut

merupakan penjelasan dan bagan dari struktur organisasi

GERKATIN di tiap wilayah:35

a. Tingkat Nasional, terdiri dari Dewan Pembina

Organisasi, Dewan Pertimbangan organisasi, dan

Dewan Pengurus Pusat.

34 Brosur GERKATIN 35 Brosur GERKATIN

 

Page 85: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

71

b. Tingkat Daerah/ Provinsi, terdiri dari Dewan Pembina

Daerah, Dewan Pertimbangan Organisasi, dan Dewan

Pengurus Daerah dengan jumlah 30 dari 34 provinsi.

c. Tingkat Cabang, terdiri dari Dewan Pembina Cabang,

Dewan Pertimbangan Organisasi Cabang, Organisasi

Cabang dan Dewan Pengurus Cabang dengan jumlah

69 dari 276 kota / kabupaten.

3. Struktur Organisasi GERKATIN

Tabel 3.4 Struktur Organisasi GERKATIN

Periode 2015 – 2020

Dewan Pembina Pusat : Direktur ODK Kemensos RI

: Ketua Umum DNKS

: Ketua Umum PPDI Pusat

Dewan Pertimbangan Organisasi Pusat

1. Ketua

2. Sekretaris

: Ir. H. Aprizar Zakaria

: Rama Syahti

Dewan Pengurus Pusat

1. Ketua Umum

2. Wakil Ketua Umum

3. Sekretaris Umum

4. Wakil Sekretaris Umum

5. Bendahara Umum

6. Wakil Bendahara Umum

: Bambang Prasetyo

: Juniati Effendi

: Tori Hermawan

: Wilma Redjeki

: Dita Indriyanti

: Achmad Iwan

Koordinator Bidang-Bidang

1. Aksesibilitas

2. Kesejahteraan

2.1 Tenaga Kerja

2.2 Kesenian dan Kebudayaan

2.3 Kesehatan

3. Kepemudaan

: Irdanelly

: Andrew Sihombing

: Nasaruddin

: Myrna Mustika Sari

: Dimas Hendrayanto

 

Page 86: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

72

4. Olahraga

5. Pendidikan

6. Organisasi

7. Humas dan Publikasi

8. Advokasi dan HAM

9. Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak

10. Hubungan Internasional

11. Teknologi Infokom

12. Pendataan

13. Penguatan Kapasitas

14. Ekonomi Kreatif/ Wiraswasta

15. Peduli Lanjut Usia

: Kumala Manurung

: Panji Surya Sahetapy

: Budi Heryawan

: Fedayen Alquasi

: Lidya Miranita

: Wilma Redjeki

: Iwan Sartyawan

: Abdul Abbas

: Phieter Angdika

: Muh. Isnaini

: Tori Hermawan

: Hendra Pangestu

Koordinator Penghubung Antar Wilayah

1. Sumatera dan Kepulauan Riau

2. Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat

3. Jawa Tengah, DIY Yogyakarta dan

Jawa Timur

4. Bali, NTB dan NTT

5. Kalimantan

6. Sulawesi

7. Papua

: Ferinaldi

: Billy Permana

: Yuyun Maskurun

: Andri Donasi

: Yusna

: Yassin

: Ibu Hemi

Sumber: Brosur GERKATIN

4. Visi dan Misi GERKATIN

c. Visi GERKATIN

1) Mencapai kesetaraan kesempatan dalam semua aspek

kehidupan dan penghidupan.

2) Menciptakan organisasi tunarungu yang madani.

3) Menjadi Organisasi Nasional yang bermitra dengan

pemerintah dan non pemerintah untuk mewujudkan

tercapainya kesetaraan dalam kesempatan,

meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi

 

Page 87: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

73

tunarungu dalam segala aspek kehidupan dan

penghidupan.

d. Misi GERKATIN

1) Memberdayakan tunarungu agar dapat turut berperan

aktif selaku insan pembangunan yang berintegrasi,

mandiri dan produktif di era globalisasi.

2) Meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat

umum melalui media sosial dan informasi tentang

kemampuan tunarungu menggunakan bahasa isyarat

dalam berkomunikasi.

3) Melindungi dan melakukan advokasi terhadap

perjuangan hak dan pencapaian kesejahteraan

tunarungu.

4) Menjembatani keterpaduan langkah dan potensi

tunarungu dalam rangka meningkatkan kualitas,

efektivitas, efisiensi dan relevansi dengan kemitraan

yang saling menguntungkan dan bermartabat.

5) Meningkatkan peran tunarungu dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

5. Tujuan GERKATIN

a. Menghimpun tunarungu Warga Negara Indonesia.

b. Menjalin persatuan dan membina komunitas tunarungu

di Indonesia.

c. Menggali dan meningkatkan potensi Sumber Daya

Manusia (SDM) Tunarungu Indonesia.

 

Page 88: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

74

d. Membina dan mengembangkan kerjasama dengan

organisasi yang menangani tunarungu, baik di dalam

maupun luar negeri.

e. Berperan aktif membantu melaksanakan usaha-usaha

pemerintah dalam program pembangunan

kesejahteraan sosial bagi Tunarungu Indonesia.

f. Mengupayakan pemenuhan hak-hak Tunarungu

Indonesia.

g. Memperjuangkan kesamaan kesempatan bagi

tunarungu dalam segala aspek kehidupan dan

penghidupan.

6. Landasan Hukum GERKATIN

a. Hasil Kongres Nasional I GERKATIN, tahun 1981.

b. Akta Notaris Anasrul Jambi. Nomor 12, tertanggal 05

Maret 1985.

c. Pengesahan dari Kementerian Dalam Negeri Republik

Indonesia Nomor 192/D, III.2/VII/2009, tertanggal 30

Juli 2009.

d. Pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM RI

Nomor Register AHU-166.AH.01.06 Tahun 2010,

tertanggal 20 Desember 2010; dan

e. Undang-Undang No. 19 Tahun 2011 tentang Konvensi

Hak Disabilitas.

 

Page 89: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

75

7. Kegiatan dan Program Kerja GERKATIN

a. Kegiatan yang Telah Dilaksanakan

1) Mengadakan PORTRIN (Pekan Olahraga Tuna

Rungu Indonesia) tiap tiga tahun sekali.

2) Menjadi tuan rumah pertemuan Delegasi Pengurus

Tuna Rungu se-Asia Pasifik ke-16 di Jakarta tahun

2004.

3) Menjadi tuan rumah Perkemahan Kepemudaan Tuna

Rungu se-Asia Pasifik ke-empat di Jakarta dan

Sukabumi tahun 2008.

4) Menyelenggarakan RAKERNAS I GERKATIN

tahun 2009 di Jakarta dan RAKERNAS II

GERKATIN tahun 2013 di Denpasar, Bali.

5) Mengadakan Kongres Nasional GERKATIN I

sampai IX setiap empat tahun sekali.

6) Mengajar kemahiran Bahasa Isyarat Indonesia

(BISINDO) yang telah menjadi kurikulum di

Universitas Indonesia.

7) Menerbitkan pertama kali buku dengan judul

“Berkenalan dengan Bahasa Isyarat Indonesia

(BISINDO)” dan buku Kamus Bahasa Isyarat

Jakarta, Yogyakarta serta yang lain menyusul.

8) Memberikan bantuan beasiswa dari

KEMENDIKNAS untuk anak Sekolah Dasar atau

Sekolah Menengah Pertama yang memiliki orang tua

tunarungu pada tahun 2011 sebanyak 150 orang

 

Page 90: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

76

sebesar Rp750.000 dan Rp1.000.000 pada tahun

2013 untuk 250 anak dari orang tua tunarungu.

9) Sosialisasi CPRD/UU No. 19 Tahun 2015.

10) Workshop Pekanbaru tahun 2015.

11) Pelatihan Guru Anak Tunarungu di Jakarta tahun

2016.

b. Program Kerja GERKATIN

1) Pendidikan: Menyelenggarakan pelatihan, kursus,

seminar, lokakarya Bahasa Isyarat Indonesia

(BISINDO).

2) Pengembangan BISINDO: Kerjasama dengan tim

proyek Kamus Bahasa Isyarat Asia Pasifik;

Menghimpun kosa kata lokal; Menerbitkan buku

pengantar BISINDO dan pelatihan penerjemahan

BISINDO; Mendirikan perkumpulan interpreter/

penerjemah BISINDO.

3) Hubungan Masyarakat: Mempublikasi Tunarungu

Indonesia melalui media elektronik; Pelatihan

teknologi informasi dan komunikasi; Menerbitkan

Warta Tunarungu Indonesia; Mengedarkan brosur;

dan Membuat website GERKATIN.

4) Kesehatan: Mengusahakan bebas biaya atau

keringanan biaya perawatan/ pengobatan THT;

Menyediakan Alat Bantu Dengar; Mengusahakan

asuransi kesehatan (ASKES).

 

Page 91: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

77

5) Kesenian dan Kebudayaan: Mendukung peran

seniman; Menyelenggarakan pentas seni di tingkat

daerah, nasional dan internasional; Mengembangkan

kreativitas seni budaya sebagai aset bangsa;

Menyediakan pameran/ bazar hasil karya budaya

daerah masing-masing.

6) Tenaga Kerja: Menempatkan dan menyalurkan

tenaga kerja tunarungu yang telah lulus pelatihan

kejuruan ke industri/ perusahaan; Mengadakan

pameran hasil karya kerajinan tangan;

Mengimplementasikan UU No. 4 Tahun 1997

tentang Quota 1%.

7) Kepemudaan: Mendirikan seksi kepemudaan

tingkat pusat, daerah dan cabang; Mendata anggota

usia 17-35 tahun; Mengadakan perkemahan antar

anggota GERKATIN; Menyelenggarakan 4th WFD

Regional Secretariat Asia Pacific Deaf Youth Camp

2008; Mengirim wakil anggota ke Duskin Leadership

Training di Jepang.

8) Kewanitaan: Mendirikan seksi kewanitaan;

Melakukan pendataan Wanita Tunarungu Indonesia;

Memberi perlindungan hukum bagi wanita tunarungu

korban kekerasan; Pendidikan kesehatan bagi wanita

dewasa/ lanjut usia.

9) Organisasi: Berperan aktif secara luas sebagai mitra

kerja dengan pemerintah pusat/ departemen terkait,

yayasan sosial, WFD Regional Secretariat Asia

 

Page 92: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

78

Pacific, dan Yayasan Pendidikan SLB B; Berperan

aktif mensosialisasikan Undang-Undang serta

Peraturan Pemerintah kepada seluruh anggota

GERKATIN; Membuat laporan berkala mengenai

aktivitas dan keuangan organisasi; Aktif menjalin

komunikasi antar pusat, daerah dan cabang melalui

internet; Memiliki staff kantor sekretariat DPP

GERKATIN.

 

Page 93: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

79

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengolahan Uji Instrumen

Untuk mendapatkan data primer peneliti melakukan

penyebaran kuesioner kepada Orang Tuli yang tergabung

kedalam komunitas GERKATIN Kota Tangerang Selatan.

Peneliti menyebar 50 kuesioner dari total anggota sejumlah

100 orang. Angka 50 ini adalah hasil perhitungan sampel yang

peneliti ambil dengan menggunakan rumus Slovin. Rumus

Slovin digunakan untuk menentukan ukuran sampel dari

populasi yang diketahui jumlahnya.

Berdasarkan uji reliabilitas instrumen keseluruhan

menggunakan rumus Alpha Cronbach dan software IBM SPSS

Statistic 25 diperoleh nilai uji instrumen sebesar 0,956. Nilai

tersebut menunjukkan tingkat kehandalan ukur yang baik

karena berada di atas nilai minimun kehandalan yaitu 0,6.

B. Rekapitulasi Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Validitas

Untuk mengetahui validitas instrumen dari masing-

masing pertanyaan, peneliti memaparkannya pada tabel

berikut ini.

 

Page 94: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

80

Tabel 4.1 Uji Validitas Motif

No. Pertanyaan r

Hitung

r

Tabel

Hasil

Instrumen

1 Saya menonton berita di televisi

untuk mencari informasi yang

dibutuhkan

0,628 0,285 valid

2 Berita di televisi membantu saya

dalam mendapatkan tambahan

informasi mengenai hal yang

terjadi di sekitar saya

0,586 0,285 valid

3 Saya menonton berita di televisi

untuk mengetahui informasi

terbaru seputar dunia

0,406 0,285 valid

4 Dengan menonton berita di

televisi saya mencari seputar tren

terbaru

0,576 0,285 valid

5 Saya menonton berita di televisi

untuk mendapat pengetauan lebih

mengenai suatu hal

0,635 0,285 valid

6 Setelah menonton berita di

televisi saya memiliki rasa

percaya diri yang lebih baik

0,709 0,285 valid

7 Saya menonton berita di televisi

untuk mendapatkan contoh

berperilaku baik dalam kehidupan

sehari-hari

0,714 0,285 valid

8 Menonton berita di televisi

membantu saya mendapatkan

ilmu yang tidak saya dapatkan di

sekolah formal

0,605 0,285 valid

 

Page 95: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

81

No. Pertanyaan r

Hitung

r

Tabel

Hasil

Instrumen

9 Saya ingin dikenal banyak orang

sebagai pribadi yang berwawasan

luas dari menonton berita di

televisi

0,664 0,285 valid

10 Dengan menonton berita di

televisi saya ingin mendapat

bahan percakapan dengan orang

lain

0,780 0,285 valid

11 Saya ingin mengenal lebih banyak

karakter orang lain setelah

menonton berita di televisi

0,716 0,285 valid

12 Setelah menonton berita di

televisi saya ingin bertukar

pendapat mengenai berita yang

saya lihat

0,671 0,285 valid

13 Saya ingin menjadi orang yang

pertama tahu akan suatu hal dari

menonton berita di televisi

0,701 0,285 valid

14 Dengan menonton berita di

televisi saya ingin mengisi waktu

luang di sela-sela kegiatan saya

0,590 0,285 valid

15 Saya ingin mendapat informasi

yang menghibur dari menonton

berita di televisi

0,465 0,285 valid

16 Dengan menonton berita di

televisi saya ingin menghilangkan

rasa kesepian

0,672 0,285 valid

17 Saya ingin melepas rasa bosan

dengan menonton berita di televisi

0,675 0,285 valid

18 Setelah menonton berita di

televisi saya ingin merasa bahagia

0,424 0,285 valid

Sumber: Hasil Olah Data

 

Page 96: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

82

Tabel 4.2 Uji Validitas Kepuasan

No. Pertanyaan r

Hitung

r

Tabel

Hasil

Instrumen

1 Saya menonton berita di televisi

untuk mencari informasi yang

dibutuhkan

0,570 0,285 valid

2 Berita di televisi membantu saya

dalam mendapatkan tambahan

informasi mengenai hal yang

terjadi di sekitar saya

0,802 0,285 valid

3 Saya menonton berita di televisi

untuk mengetahui informasi

terbaru seputar dunia

0,788 0,285 valid

4 Dengan menonton berita di

televisi saya mencari seputar tren

terbaru

0,756 0,285 valid

5 Saya menonton berita di televisi

untuk mendapat pengetauan lebih

mengenai suatu hal

0,670 0,285 valid

6 Setelah menonton berita di

televisi saya memiliki rasa

percaya diri yang lebih baik

0,710 0,285 valid

7 Saya menonton berita di televisi

untuk mendapatkan contoh

berperilaku baik dalam kehidupan

sehari-hari

0,570 0,285 valid

8 Menonton berita di televisi

membantu saya mendapatkan

ilmu yang tidak saya dapatkan di

sekolah formal

0,682 0,285 valid

9 Saya ingin dikenal banyak orang

sebagai pribadi yang berwawasan

luas dari menonton berita di

televisi

0,500 0,285 valid

 

Page 97: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

83

No. Pertanyaan r

Hitung

r

Tabel

Hasil

Instrumen

10 Dengan menonton berita di

televisi saya ingin mendapat

bahan percakapan dengan orang

lain

0,753 0,285 valid

11 Saya ingin mengenal lebih banyak

karakter orang lain setelah

menonton berita di televisi

0,658 0,285 valid

12 Setelah menonton berita di

televisi saya ingin bertukar

pendapat mengenai berita yang

saya lihat

0,765 0,285 valid

13 Saya ingin menjadi orang yang

pertama tahu akan suatu hal dari

menonton berita di televisi

0,601 0,285 valid

14 Dengan menonton berita di

televisi saya ingin mengisi waktu

luang di sela-sela kegiatan saya

0,690 0,285 valid

15 Saya ingin mendapat informasi

yang menghibur dari menonton

berita di televisi

0,682 0,285 valid

16 Dengan menonton berita di

televisi saya ingin menghilangkan

rasa kesepian

0,528 0,285 valid

17 Saya ingin melepas rasa bosan

dengan menonton berita di televisi

0,741 0,285 valid

18 Setelah menonton berita di

televisi saya ingin merasa bahagia

0,625 0,285 valid

Sumber: Hasil Olah Data

 

Page 98: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

84

Tabel 4.3 Uji Validitas Aksesibilitas

No. Pertanyaan r

Hitung

r

Tabel

Hasil

Instrumen

1 Kotak penerjemah bahasa isyarat

memiliki ukuran yang sesuai

0,652 0,285 valid

2 Gerak tangan penerjemah bahasa

isyarat dapat dilihat dengan jelas

0,753 0,285 valid

3 Penerjemah bahasa isyarat sudah

sesuai dalam menerjemahkan

informasi

0,769 0,285 valid

4 Judul pada berita di televisi

membangkitkan minat untuk

menonton

0,841 0,285 valid

5 Judul yang diberikan sudah

mewakili isi berita

0,863 0,285 valid

6 Judul berita tidak bersifat ambigu

(bermakna ganda) sehingga tidak

menimbulkan keraguan

0,720 0,285 valid

7 Caption berita memiliki ukuran

yang sesuai sehingga mudah

dibaca

0,890 0,285 valid

8 Caption berita menjelaskan

peristiwa yang diliput sehingga

mudah dimengerti

0,783 0,285 valid

9 Caption berita menggunakan

Bahasa Indonesia yang baik dan

benar

0,880 0,285 valid

Sumber: Hasil Olah Data

Berdasarkan data yang terdapat pada tabel, dapat

diketahui bahwa nilai validitas instrumen variabel motif

dan kepuasan rata-rata lebih besar dari nilai r tabel

sehingga dapat dikatakan valid.

 

Page 99: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

85

2. Reliabilitas

Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan

Microsoft Excel dan software IBM SPSS Statistic 25,

dengan nilai koefisien reliabilitas Alpha Cronbach sebagai

berikut :

Tabel 4.4 Hasil Uji Reliabilitas

Cronbach’s Alpha N of Items

0,956 45

Sumber: Hasil Olah Data

Berdasarkan hasil uji reliabilitas tersebut, maka

diperoleh nilai Cronbach Alpha sebesar 0,956 untuk itu

dapat disimpulkan bahwa instrumen yang digunakan

memiliki kehandalan dan dapat digunakan sebagai alat

ukur pada penelitian ini karena berada diatas angka 0,60.

C. Karakteristik Responden

1. Usia Responden

Tabel 4.5 Data Responden Berdasarkan Usia

No. Usia Frekuensi Persentase

1 15 - 20 16 32%

2 21 - 30 31 62%

3 31 - 40 2 4%

4 41 - 50 1 2%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Olah Data

Berdasarkan Tabel 4.5, diketahui bahwa 16 responden

berusia 15-20 tahun, 31 responden berusia 21-30 tahun, 2

 

Page 100: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

86

responden berusia 31-40 tahun, dan 1 responden berada

pada usia 41-50 tahun.

2. Jenis Kelamin Responden

Tabel 4.6 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

1 Laki-Laki 27 54%

2 Perempuan 23 46%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Olah Data

Berdasarkan Tabel 4.6, didapati bahwa identitas

responden berdasarkan jenis kelamin yaitu laki-laki

sebanyak 27 orang dengan persentase 54% dan perempuan

sebanyak 23 orang dengan persentase 46%. Dengan begitu

terlihat bahwa jumlah responden pada penelitian ini

didominasi oleh laki-laki yang melebihi setengah dari

populasi.

3. Tingkat Pendidikan Responden

Tabel 4.7 Data Responden Berdasarkan Pendidikan

No. Pendidikan Frekuensi Persentase

1 SMP 5 10%

2 SMA/SMK 29 58%

3 Perguruan Tinggi 14 28%

4 Lainnya 2 4%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Olah Data

Berdasarkan Tabel 4.7, dapat diketahui bahwa 5

responden menempuh pendidikan tingkat menengah

pertama (SMP), 29 responden menempuh pendidikan

 

Page 101: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

87

menengah atas (SMA), 14 responden menempuh

perguruan tinggi, dan 2 responden memilih lainnya yaitu

bisa melalui kelas khusus atau pesantren.

4. Keaktifan Penggunaan Media Responden

Tabel 4.8 Data Responden Berdasarkan Keaktifan

Menggunakan Media

No. Pendidikan Frekuensi Persentase

1 Aktif 40 80%

2 Tidak Aktif 10 20%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Olah Data

Berdasarkan Tabel 4.8, dapat diketahui bahwa 80%

responden aktif menggunakan media, dan 20% tidak aktif

menggunakan media. Alasan peneliti menggunakan data

responden yang aktif menggunakan media atau tidak yaitu

untuk mengukur tingkat keaktifan responden dalam

mengakses media, responden yang aktif tentu memiliki

motif yang diinginkan sehingga mereka menggunakan

media tersebut.

5. Stasiun Televisi yang Ditonton Responden

Tabel 4.9 Data Stasiun Televisi yang Ditonton Responden

No. Stasiun Televisi Frekuensi Persentase

1 ANTV 2 4%

2 GTV 6 12%

3 Indosiar 2 4%

4 INews 4 8%

5 KompasTV 1 2%

6 MetroTV 3 6%

 

Page 102: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

88

No. Stasiun Televisi Frekuensi Persentase

7 MNCTV 2 4%

8 NET. 10 20%

9 RCTI 1 2%

10 RTV 1 2%

11 SCTV 7 14%

12 Trans7 2 4%

13 TransTV 3 6%

14 TVOne 5 10%

15 TVRI 1 2%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Olah Data

Berdasarkan Tabel 4.9, jumlah stasiun televisi yang

paling banyak ditonton oleh responden untuk menyaksikan

program berita yaitu NET. dengan jumlah penonton 10

responden, kemudian SCTV dengan 7 penonton dari

responden, GTV dengan 6 penonton, dan TVONE dengan

5 penonton, INEWS 4 penonton, lalu ada TRANSTV dan

METROTV dengan masing-masing 3 penonton, sementara

ANTV, INDOSIAR, MNCTV, dan TRANS7 memiliki 2

penonton dari responden; sementara KOMPASTV, RCTI,

RTV, dan TVRI memiliki 1 penonton dari responden yang

peneliti ambil. Alasan peneliti mencari stasiun televisi yang

sering ditonton responden yaitu untuk mengetahui stasiun

televisi mana yang paling diminati dan memiliki daya tarik

yang tinggi bari orang Tuli.

 

Page 103: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

89

6. Frekuensi Responden Menonton Televisi dalam

Seminggu

Tabel 4.10 Data Frekuensi Responden Menonton Televisi

dalam Seminggu

No. Jumlah Hari Frekuensi Persentase

1 1 Hari 5 10%

2 2 Hari 1 2%

3 3 Hari 4 8%

4 4 Hari 6 12%

5 5 Hari 4 8%

6 6 Hari 3 6%

7 7 Hari (Setiap Hari) 27 54%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Olah Data

Berdasarkan Tabel 4.10, dapat dilihat responden yang

hanya menonton televisi sehari dalam seminggu berjumlah

5 orang, lalu diikuti dari yang yang menonton 2 hari dalam

seminggu sejumlah 1 orang, kemudian yang menonton

televisi 3 hari dalam seminggu ada 4 orang, dan yang

menonton selama 4 hari dalam seminggu berjumlah 6

orang, sedangkan yang menonton televisi 5 hari dalam

seminggu ada 4 ornag, dan yang menonton selama 6 hari

dalam seminggu berjumlah 3 orang, sementara itu

responden yang menonton 7 hari dalam seminggu atau

dapat dikatakan menonton televisi setiap hari berjumlah 27

orang.

 

Page 104: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

90

7. Lamanya Responden Menonton Televisi

Tabel 4.11 Data Rata-Rata Waktu Responden Menonton

Televisi

No. Rata-Rata Waktu Frekuensi Persentase

1 <60 Menit 28 56%

2 60 - 120 Menit 20 40%

3 180 - 240 Menit 2 4%

4 >300 Menit 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Olah Data

Berdasarkan Tabel 4.11, diketahui rata-rata responden

menghabiskan waktu menonton televisi dalam sehari yaitu

kurang dari 60 menit sampai 120 menit dengan pembagian

28 orang menonton kurang dari 60 menit dalam sehari dan

20 orang menonton antara 60 – 120 menit, sedangkan ada

2 orang yang waktu menontonnya 180 – 240 menit, dan

tidak ada yang menonton lebih dari 300 menit dalam sehari.

D. Hasil Analisis Uji Statistik

1. Analisis Gratification Sought dan Gratification Obtained

Menurut teori Uses and Gratification, khalayak bebas

menentukan media massa yang dapat memenuhi dirinya

sesuai dengan motif yang mereka butuhkan. McQuail

mengkategorikan motif pengonsumsian media kedalam

empat kategori yaitu motif informasi, motif identitas

pribadi, motif integrasi dan interaksi sosial,dan motif

hiburan. Selanjutnya untuk mengukur tingkat kepuasan

 

Page 105: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

91

tersebut maka digunakanlah konsep Gratification Sought

dan Gratification Obtained sebagai tolak ukur

perbandingan kepuasan yang diinginkan dan kepuasan

yang didapat.

Untuk mengukur kepuasan orang Tuli terhadap media

massa khususnya siaran berita di televisi, peneliti

menyebar kuesioner kepada 50 responden. Responden

pada penelitian ini adalah mereka yang tergabung dalam

komunitas GERKATIN Kota Tangerang Selatan. Berikut

adalah tabel skor rata-rata variabel gratification sought dan

gratification obtained.

Tabel 4.12 Skor Rata-Rata Gratification Sought

No. Dimensi Skor Rata-

Rata Ranking

1 Motif Informasi 164,5 1

2 Motif Identitas Pribadi 150,2 2

3 Motif Integrasi dan

Interaksi Sosial 147,7 4

4 Motif Hiburan 149,4 3

Sumber: Hasil Olah Data

Berdasarkan Tabel 4.12, motif tertinggi saat responden

menonton berita di televisi ada pada keinginan

memperoleh informasi dengan skor rata-rata 164,5. Pada

motif ini responden memiliki keinginan paling tinggi untuk

mengetahui informasi terkini mengenai peristiwa-peristiwa

yang terjadi di lingkungan sekitar dan dunia.

 

Page 106: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

92

Selanjutnya di peringkat kedua, motif identitas pribadi

menjadi alasan bagi responden mengakses berita di televisi

dengan perolehan skor rata-rata 150,2. Pada motif ini

responden memiliki harapan untuk menjadi orang yang

berwawasan luas serta menumbuhkan rasa percaya diri

dengan adanya informasi yang diterima.

Pada peringkat ketiga, kepuasan yang dicari responden

saat menonton televisi adalah mendapatkan hiburan,

dengan skor rata-rata 149,4. Pada motif ini responden ingin

mendapatkan informasi yang menghibur.

Terakhir, pada peringkat keempat adalah motif

integrasi dan interaksi sosial dengan skor rata-rata 147,7.

Pada motif ini responden berharap menjadi orang yang

pertama tahu akan suatu hal di lingkungan keluarga

maupun teman untuk dijadikan bahan bertukar pikiran.

Tabel 4.13 Skor Rata-Rata Gratification Obtained

No. Dimensi Skor Rata-

Rata Ranking

1 Motif Informasi 159 1

2 Motif Identitas Pribadi 152,4 3

3 Motif Integrasi dan

Interaksi Sosial 154 2

4 Motif Hiburan 146,8 4

Sumber: Hasil Olah Data

Berdasarkan Tabel 4.13, kepuasan utama yang

diperoleh responden ketika menonton berita di televisi ada

pada motif informasi dengan skor rata-rata 159. Pada motif

 

Page 107: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

93

ini, responden merasa puas terhadap informasi yang

dibutuhkan juga dapat mengetahui informasi terbaru

seputar dunia.

Selanjutnya di peringkat kedua, kepuasan yang

diperoleh responden yaitu motif integrasi dan interaksi

sosial dengan skor rata-rata 154. Pada motif ini, responden

bisa mengenal lebih banyak karakter orang lain dan dapat

bertukar pikiran dengan orang lain menngunakan informasi

yang didapat setelah menonton berita di televisi.

Kemudian pada peringkat ketiga, kepuasan yang

diperoleh responden adalah motif identitas pribadi dengan

skor rata-rata 152,4. Pada motif ini, responden mendapat

kepuasan melalui pengetahuan yang lebih baik dan contoh

berperilaku yang baik untuk kehidupan sehari-hari.

Terakhir, pada peringkat keempat adalah motif hiburan

dengan perolehan skor rata-rata 146,8. Pada motif ini,

mendapat informasi yang menghibur dan merasa bahagia

setelah menonton televisi merupakan kepuasan yang paling

banyak dirasakan oleh responden.

Jadi dapat disimpulkan bahwa motif yang mampu

memenuhi keinginan responden penelitian ini adalah motif

identitas pribadi dan motif integrasi dan interaksi sosial.

Hal ini terjadi karena kedua motif ini memiliki standar

pencapaian yang lebih rendah sehingga apa yang

diinginkan responden dapat dengan mudah terpenuhi.

 

Page 108: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

94

Tabel 4.14 Perbandingan Gratification Sought dengan

Gratification Obtained

No. Dimensi Mean

GS

Mean

GO

∆GO-

GS Keterangan Ranking

1 Informasi 164,5 159 -5,5 GS>GO 4

2 Identitas Pribadi 150,2 152,4 2,2 GS<GO 2

3 Integrasi dan

Interaksi Sosial 147,7 154 6,3 GS<GO 1

4 Hiburan 149,4 146,8 -2,6 GS>GO 3

Sumber: Hasil Olah Data

Berdasarkan Tabel 4.14, terlihat bahwa apa yang

diharapkan oleh responden (gratification sought) tidak

sepenuhnya dapat diperoleh setelah menonton berita di

televisi (gratification obtained). Motif yang mampu

terpenuhi setelah menonton berita di televisi dengan nilai

kepuasan tertinggi ada pada motif integrasi dan interaksi

sosial dengan selisih skor ∆GO-GS sebesar 6,3. Kemudian

pada peringkat kedua ditempati motif identitas pribadi

yang memiliki selisih skor ∆GO-GS sebesar 2,2.

Sedangkan pada motif hiburan dan motif informasi justru

menunjukkan hasil yang sebaliknya, yaitu gratification

sought lebih besar dari gratificaion obtained. Pada motif

hiburan selisih skor ∆GO-GS yang didapat sebesar -2,6.

Sedangkan pada motif informasi selisih skor ∆GO-GS

sebesar -5,5.

 

Page 109: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

95

Beberapa kendala yang dihadapi responden saat

menonton berita di televisi adalah kurangnya komponen

pendukung informasi bagi Orang Tuli, contohnya seperti

ukuran kotak penerjemah bahasa isyarat yang dinilai kecil,

dan tidak adanya subtitel dari berita yang sedang berjalan.

Sehingga selain memanfaatkan kotak penerjemah bahasa

isyarat, mereka hanya melihat tampilan gambar dengan

bantuan judul dan caption berita untuk memahami isi

pemberitaan.

2. Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Tabel 4.15 Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

TOTAL SKOR .091 36 .200* .988 36 .955

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

Sumber: Hasil Olah Data

Berdasarkan Tabel 4.15, diketahui bahwa nilai

signifikasi dari uji normalitas Kolmogorov-Smirnov adalah

sebesar 0,091. Nilai tersebut lebih besar dari alpha 0,05

maka dari itu data dinyatakan terdistribusi dengan normal.

3. Uji Regresi Linier Berganda

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan

menggunakan software IBM SPSS Statistic 25, maka

diperoleh hasil sebagai berikut:

 

Page 110: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

96

Tabel 4.16 Perhitungan Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Hubungan dapat dianggap ada

0,20 - 0,399 Hubungan ada tetapi rendah

0,40 - 0,599 Hubungan cukup tinggi

0,60 - 0,799 Hubungan tinggi

0,80 - 1,000 Hubungan sangat tinggi

Tabel 4.17 Hasil Perhitungan Korelasi

Correlations

Pearson Correlation Kepuasan

Motif Informasi .532

Motif Identitas Pribadi .680

Motif Integrasi dan Interaksi Sosial .691

Motif Hiburan .782

Faktor Aksesibilitas .518

Sumber: Hasil Olah Data

Dengan menggunakan tabel perhitungan koefisien

korelasi, peneliti membandingkan nilai yang didapat

dengan batasan nilai yang telah dibuat untuk mengukur

tingkat hubungan tiap variabel.

Tabel 4.17 menunjukkan besaran nilai korelasi parsial

antara motif informasi yang diharapkan oleh responden

dengan kepuasan yang didapat sebesar r = 0,532. Nilai ini

menunjukkan hubungan yang cukup kuat antara motif

informasi dengan tingkat kepuasan, artinya bila nilai motif

naik maka kepuasan yang didapatkan juga akan naik.

 

Page 111: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

97

Kemudian pada korelasi parsial variabel motif identitas

pribadi dengan kepuasan yang didapat memperoleh nilai

sebesar r = 0,680. Nilai ini menunjukkan hubungan yang

tinggi antara motif memperoleh identitas pribadi dengan

tingkat kepuasan, artinya jika nilai motif naik maka

kepuasan yang didapat juga akan naik secara signifikan.

Pada korelasi parsial variabel motif integrasi dan

interaksi sosial dengan kepuasan setelah menonton berita

di televisi memperoleh nilai sebesar r = 0,691. Nilai ini

menunjukkan hubungan yang tinggi antara motif

medapatkan integrasi dan interaksi sosial dengan tingkat

kepuasan, artinya jika nilai motif naik maka kepuasan yang

didapat juga akan naik secara signifikan.

Selanjutnya pada korelasi parsial variabel motif

hiburan dengan kepuasan yang didapat memperoleh nilai

sebesar r = 0,782. Nilai ini menunjukkan hubungan yang

tinggi antara motif memperoleh hiburan setelah menonton

berita di televisi dengan tingkat kepuasan, artinya jika nilai

motif naik maka kepuasan yang didapat juga akan naik

secara signifikan.

Pada bagian terakhir, yaitu korelasi parsial variabel

faktor aksesibilitas memiliki tingkat kepuasan sebesar r =

0,518. Nilai ini menunjukkan hubungan yang cukup tinggi

antara motif mendapatkan aksesibilitas ketika menonton

berita di televisi dengan tingkat kepuasan, artinya jika nilai

motif naik maka kepuasan yang didapat juga akan naik.

 

Page 112: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

98

Tabel 4.18 Ringkasan Uji Regresi Linier Berganda

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

R Square

Change

1 .824a .679 .642 4.47837 .679

a. Predictors: (Constant), Faktor Aksesibilitas, Motif Hiburan, Motif Identitas, Motif

Informasi, Motif Interaksi

b. Lilliefors Significance Correction Dependent Variable: Kepuasan

Sumber: Hasil Olah Data

Korelasi (R) yang secara simultan (bersama-sama)

antara variabel motif informasi (𝑋1), identitas pribadi (𝑋2),

integrasi dan interaksi sosial (𝑋3), hiburan (𝑋4), dan faktor

aksesibilitas saat menonton program berita di televisi (𝑋5)

terhadap tingkat kepuasan (Y) seperti yang ditunjukkan

pada Tabel 4.18 memiliki nilai R sebesar 0,824.

Kemudian persentase pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat yang disebut dengan koefisien determinasi

dengan notasi R Square atau hasil dari penguadratan dari

nilai R adalah sebesar 0,679. Angka tersebut menunjukkan

bahwa pengaruh variabel independen (gratification sought)

terhadap variabel dependen (gratification obtained) yang

sudah dipengaruhi oleh variabel moderator (aksesibilitas

Orang Tuli pada program berita televisi) adalah sebesar

67,9%, sedangkan nilai yang lainnya dipengaruhi oleh

variabel lain yang tidak termasuk dalam pembahasan pada

penelitian ini.

 

Page 113: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

99

Tabel 4.19 Hasil Perhitungan Koefisien

Coefficientsa

Unstandarized

Coefficient

Standarized

Coefficient

Model B Std. Error Beta t Sig.

(Constant) 16.615 6.354 2.615 .012

M. Informasi -.397 .622 -.080 -.638 .527

M. Identitas .775 .498 .260 1.557 .127

M. Interaksi .312 .620 .085 .503 .617

M. Hiburan 1.700 .397 .581 4.283 .000

F. Aksesibilitas .093 .169 .060 .551 .584

a. Dependent Variable: Kepuasan

Sumber: Hasil Olah Data

Dari Tabel 4.19, diperoleh persamaan regresi linier

berganda yaitu:

Y = 16.615 - 0,397𝑋1 + 0,775𝑋2 + 0,312𝑋3 + 1.700𝑋4 + 0,093𝑋5

Dari persamaan tersebut dapat diartikan bahwa

koefisien regresi variabel motif informasi sebesar -0,397

yang artinya hubungan dinilai negatif karena tidak

memberikan nilai yang berarti bagi responden, selanjutnya

pada variabel motif identitas pribadi memiliki nilai 0,775

yang artinya terjadi hubungan yang positif antara keinginan

responden dengan yang didapatkan setelah menonton

televisi.

Pada koefisien regresi variabel motif integrasi dan

interaksi sosial memiliki nilai 0,312 artinya ada hubungan

 

Page 114: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

100

yang positif namun dinilai rendah terhadap keinginan dan

kepuasan yang dirasakan oleh responden, dan kemudian

pada variabel hiburan hasilnya dinilai sangat tinggi karena

memiliki nilai 1,700 dari hasil perhitungan, lalu pada

koefisien regresi variabel faktor aksesibilitas bagi Orang

Tuli memiliki nilai 0,093 yang artinya hubungan dianggap

tidak ada karena kurang memenuhi apa yang diinginkan

oleh responden.

Hal ini menunjukkan bahwa koefisien regresi antara

variabel-variabel motif Orang Tuli dalam menonton berita

di televisi dan faktor aksesibilitas mampu memberikan

kepuasan bagi Orang Tuli walaupun pada variabel motif

informasi dan faktor aksesibilitas tidak memenuhi syarat.

4. Uji F-Test

Tabel 4.20 Anova

ANOVAa

Model Sum of

Squares df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 1863.465 5 372.693 18.583 .000b

Residual 882.455 44 20.056

Total 2745.920 49

a. Dependent Variable: Kepuasan

b. Predictors: (Constant), Faktor Aksesibilitas, Motif Indormasi, Motif Interaksi,

Motif Hiburan, Motif Identitas

Sumber: Hasil Olah Data

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diolah dengan

menggunakan software IBM SPSS Statistic 25, dari Tabel

 

Page 115: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

101

4.20 hasil perhitungan Anova diperoleh nilai F hitung sebesar

18,58. Kemudian dengan rumus pencarian nilai F tabel:

F {(1-α)(dk pembilang = m), (dk penyebut = n-m-1)

F {(1-0,05), (44,4) = 4,51

Diketahui besaran nilai F tabel adalah 4,51. Hal ini

berarti F hitung > F tabel sehingga Ho ditolak, bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan antar tiap variabel independen

secara bersama-sama terhadap kepuasan Orang Tuli saat

menonton berita di televisi.

5. Uji T-Test

Berdasarkan Tabel 4.19, dapat diketahui bahwa t1

hitung sebesar 0,527; t2 hitung sebesar 0,127; t3 hitung

sebesar 0,617; t4 hitung sebesar 0,000; dan t5 sebesar 0,584.

Maka dapat disimpulkan bahwa:

a. t1 hitung > 0,05. Tidak terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel motif informasi terhadap

kepuasan Orang Tuli saat menonton program berita di

televisi.

b. t2 hitung > 0,05. Tidak terdapat pengaruh signifikan

antara variabel motif identitas pribadi terhadap

kepuasan yang diperoleh Orang Tuli saat menonton

program berita di televisi.

c. t3 hitung > 0,05. Tidak terdapat pengaruh yang

signifikan antara variabel motif integrasi dan interaksi

 

Page 116: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

102

sosial terhadap kepuasan Orang Tuli saat menonton

program berita di televisi.

d. t4 hitung < 0,05. Terdapat pengaruh signifikan antara

variabel motif informasi terhadap kepuasan Orang Tuli

saat menonton program berita di televisi.

e. t5 hitung > 0,05. Tidak terdapat pengaruh signifikan

antara variabel motif informasi terhadap kepuasan

Orang Tuli saat menonton program berita di televisi.

E. Pembahasan

Peneliti telah mengumpulkan data melalui kuesioner yang

disebar kepada 50 responden, yakni anggota GERKATIN Kota

Tangerang Selatan yang merupakan wadah bagi Orang Tuli

untuk mengembangkan budaya mereka. Kuesioner berisi 18

pertanyaan untuk variabel gratification sought, 18 pertanyaan

untuk gratification obtained, dan 9 pertanyaan mengenai

aksesibilitas bagi Orang Tuli pada media televisi. Penyebaran

kuesioner berlangsung di Sekretariat Pusat Bahasa Indonesia

(PUSBISINDO) yang berada di Pasar Minggu, Jakarta Selatan

karena tempat yang mudah diakses dan alasan lainnya yaitu

GERKATIN Kota Tangerang Selatan belum memiliki

sekretariat resmi.

Berdasarkan perhitungan skor rata-rata pada gratification

sought dan gratification obtained, diperoleh data bahwa nilai

rata-rata kepuasan yang diharapkan masih lebih besar dari

kepuasan yang didapatkan. Hal ini menunjukkan bahwa Orang

Tuli di Kota Tangerang Selatan masih belum merasa

 

Page 117: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

103

terpuaskan oleh pemberitaan di televisi sebagai salah satu

media mendapatkan informasi. Walaupun saat ini pemerintah

sudah menetapkan wajib menggunakan interpreter

(penerjemah) bahasa isyarat akan tetapi hal ini masih dirasa

kurang, karena fitur penerjemah yang masih terbatas dan

kurangnya komponen pendukung lainnya.

Motif tertinggi yang diharapkan oleh responden adalah

motif informasi dengan skor rata-rata 164,5. Selanjutnya motif

identitas pribadi, motif hiburan, kemudian yang terakhir motif

integrasi dan interaksi sosial. Responden memiliki harapan

tinggi untuk mendapatkan informasi, terbukti dari pernyataan

pada masing-masing motif, yaitu responden sangat ingin

mengetahui peristiwa terbaru yang terjadi di lingkungan sekitar

mereka dan juga dunia. Responden juga mengharapkan

menjadi pribadi yang berwawasan luas serta memiliki rasa

percaya diri karena selalu tahu informasi terkini.

Kepuasan tertinggi yang didapatkan oleh responden adalah

motif informasi dengan skor 159 walaupun masih dibawah

skor yang diharapkan yaitu 164,5. Pada motif ini rata-rata

responden merasa puas dengan informasi yang mereka terima

dan dapat mengetahui kabar seputar dunia.

Hubungan motif dan kepuasan memiliki ikatan yang kuat

dengan nilai R sebesar 0,824 dan pengaruh motif terhadap

kepuasan sebesar 67,9% sedangkan 32,1% sisanya dipengaruhi

oleh faktor diluar motif-motif yang diujikan.

 

Page 118: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

104

Hasil uji beda rata-rata menggunakan Uji T-Test

menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara

kepuasan yang diharapkan (gratification sought) dan kepuasan

yang diperoleh (gratification obtained) dengan nilai signifikasi

0,000.

Dalam Teori Uses and Gratification, khalayak berperan

aktif dalam memilih dan menggunakan media. Khalayak yang

menentukan media mana yang harus dipilih untuk memenuhi

kebutuhannya. Menurut hasil dari perhitungan gratification

sought dan gratification obtained, angka kepuasan yang

didapat masih lebih kecil daripada motif yang dicari. Sesuai

dengan Teori Uses and Gratification, menurut hemat peneliti

bahwa program berita di televisi masih belum efektif dalam

memenuhi kebutuhan khalayak, khususnya Orang Tuli. Hal

tersebut bisa dikarenakan oleh beberapa alasan yang harus

diteliti lebih lanjut lagi, terutama fitur yang dapat membantu

Orang Tuli memahami pesan pada program televisi lebih baik

lagi.

Keberagaman karakter yang dimiliki responden pada

penelitian ini menjadi salah satu alasan adanya perbedaan

respon kepuasan terhadap program berita di televisi. Beberapa

perbedaan karakter tersebut adalah rentang usia, jenis kelamin,

dan tingkat pendidikan. Selain itu faktor mereka menikmati

media juga berpengaruh seperti tingkat keaktifan

menggunakan media, stasiun tv yang sering di tonton, jumlah

 

Page 119: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

105

hari menonton televisi dalam seminggu, dan lamanya waktu

menonton dalam satu hari.

Sesuai dengan fungsi televisi sebagai alat memperoleh

informasi, para responden dalam penelitian ini memiliki motif

untuk dapat memenuhi kebutuhan kognitif, afektif, integrasi

personal dan sosial, serta kebutuhan pelepas ketegangan. Atau

dalam penelitian ini menggunakan kategori motif

pengonsumsian media oleh Denis McQuail sebagai

pengukuran kepuasan.

 

Page 120: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

106

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil penelitian, motif yang dicari Orang Tuli

dalam menonton berita di televisi adalah motif informasi,

motif identitas pribadi, motif integrasi dan interaksi sosial,

dan motif hiburan, kemudian faktor aksesibilitas yang

berperan sebagai variabel moderator juga menjadi penentu

bagi Orang Tuli untuk menikmati program berita di

televisi. Dari kelima variabel tersebut, motif yang berhasil

memenuhi keinginan Orang Tuli adalah motif integrasi dan

interaksi sosial, kemudian disusul motif identitas pribadi,

sedangkan di peringkat selanjutnya adalah motif hiburan,

dan motif informasi yang tidak mampu memenuhi batas

keinginan karena memiliki standar keinginan yang lebih

tinggi.

2. Harapan yang dimiliki Orang Tuli saat menonton program

berita di televisi rata-rata memiliki nilai yang lebih tinggi

daripada kepuasan yang mereka peroleh. Perbedaan yang

signifikan ini dapat diketahui setelah melakukan

perhitungan skor secara terpisah antara lima dimensi

tersebut (motif informasi, motif identitas pribadi, motif

integrasi dan interaksi sosial, motif hiburan, dan faktor

aksesibilitas). Hal ini menunjukkan bahwa apa yang

 

Page 121: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

107

diinginkan oleh Orang Tuli terhadap menonton berita di

televisi masih belum terpenuhi.

B. Saran

Berdasarkan hasil yang diperoleh setelah melakukan

penelitian dan pengamatan, berikut adalah saran-saran untuk

penelitian ini:

1. Kepada para stasiun televisi agar memberikan aksesibilitas

yang lebih baik lagi terhadap keperluan Orang Tuli.

Adanya interpreter/ penerjemah bahasa isyarat yang ada

saat ini sudah cukup membantu daripada hanya melihat

judul berita dan menilai isinya dari gabar saja, namun

mereka juga membutuhkan adanya subtitel di bagian

bawah agar dapat mengerti lebih lanjut perihal informasi

yang sedang diberikan. Dengan semakin bertambahnya

fitur ini diharapkan Orang Tuli tidak lagi kesulitan

mendapatkan menerima informasi dari televisi.

2. Peneliti menberikan saran kepada para peneliti selanjutnya,

agar memilih ruang lingkup yang lebih luas. Selain ruang

lingkup, ada baiknya peneliti selanjutnya membandingkan

dengan program televisi atau fitur aksesibilitas lainnya agar

dapat diketahui sebab belum terpenuhinya kepuasan

khalayak terhadap informasi yang diberika media televisi.

 

Page 122: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

108

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Nandiyah. Mengenal Anak Berkebutuhan Khusus.

Klaten: Universitas Widya Dharma, 2013.

Ahmadi, Abu. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta, 2007.

Ardianto, Elvinaro dan Erdinaya. Komunikasi Massa: Suatu

Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2004.

Asnawir dan M. Basyiruddin Usman. Media Pembelajaran.

Jakarta: Ciputat Press, 2002.

Badjuri, Adi. Jurnalistik Televisi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.

Biagi, Shirley. Media/Impact: Pengantar Media Massa. Jakarta:

Salemba Humanika, 2010.

Bungin, Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta:

Kencana, 2014.

Chaer, Abdul. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta, 1994.

Danesi, Marcel. Pesan, Tanda dan Makna. Yogyakarta: Jalasutra,

2004.

Fajar, Marhaeni. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.

Gerungan, W. A. Psikologi Sosial. Bandung: Eresco, 1988.

Harjana, Agus M. Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal.

Yogyakarta: Kanisius, 2003.

 

Page 123: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

109

Holtzmana, Paul D. dan Donald H. Ecroyd. Communication

Concepts and Models. Skokie: National Textbook

Company, 1976.

Kountur, Rony. Metode Penelitian untuk Penulisan Skripsi dan

Tesis, seri umum no. 5. Jakarta: Penerbit PPM, 2004.

Kriyantono, Rachmat. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta:

Kencana, 2012.

Maslow, Abraham H. Motivation and Personality, 2nd Edition.

New York: Harper & Row, 1970. dalam Morissan. Teori

Komunikasi Massa. Bogor: Ghalia Indonesia, 2010.

McQuail, Dennis. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Erlangga,

2002.

Morissan. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Jakarta: Kencana, 2010.

Muda, Deddy Iskandar. Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter.

Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.

Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2010.

Noor, Juliansyah. Metodologi Penelitian. Jakarta: Kencana, 2014.

Nurudin. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Rajawali Pers,

2013.

Prasetyo, Bambang dan Lina M. Jannah. Metode Penelitian

Kuantitatif. Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2012.

 

Page 124: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

110

Rakhmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2001.

Rivers, William L., dkk. Media Massa & Masyarakat Modern.

Jakarta: Kencana, 2003.

Sadiman, Arief, dkk. Media Pendidikan: Pengertian,

Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta:

Rajagrafindo Persada, 1990.

Saydam, Gouzali. Kamus Istilah Telekomunikasi. Bandung:

Djambatan, 1992.

Schramm, Wilbur L., The Process and Effects of Mass

Communication. Urbana: University of Illinois Press,

1954. Dalam Richard L. West dan Lynn H. Turner.

Introducing Communication Theory. New York: McGraw

Hill Education. 2013.

Siregar, Syofian. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta:

Kencana, 2013.

_____________. Statistika Deskriptif. Jakarta: Rajagrafindo

Persada, 2011.

Skornia. Television and Society: An Inquest and Agenda for

Improvement. Boston: Beacon Press, 1965.

Sobur, Alex. Analisis Teks Media. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2012.

 

Page 125: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

111

Somantri, Sutjihati. Tunarungu Dalam Pandangan Sosial.

Yogyakarta: Graha Ilmu, 1996.

_______________. Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika

Aditama, 2007.

Subagyo, Pangestu dan Djarwanto. Statistika Induktif.

Yogyakarta: BPPE-Yogyakarta, 2005.

Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi. Bandung: Alfabeta,

2014.

________. Metode Penelitian Kualitatif Kuantitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta, 2011.

________. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta, 2002.

Suryawati, Indah. Jurnalistik Suatu Pengantar Teori dan Praktik.

Bogor: Ghalia Indonesia, 2011.

Tebba, Sudirman. Jurnalistik Baru. Ciputat: Kalam Indonesia,

2005.

Usman. Television News Reporting and Writing. Bogor: Ghalia

Indonesia, 2009.

West, Richard dan Lynn H. Turner. Introducing Communication

Theory. McGraw Hill, 2007. dalam Morissan. Teori

Komunikasi: Individu Hingga Massa. Jakarta: Kencana,

2013.

Wimmer dan Dominick. Media Management. New York: Tayor

and Francis Group, 2000.

 

Page 126: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

112

Winangsih, Murni. Intervensi Dini Bagi Anak Tunarungu dalam

Pemerolehan Bahasa. Jakarta: Depdikbud Dirjendikti,

2007.

_______________. Pembinaan Tunarungu Dalam Lingkungan .

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.

Winarso, Heru P. Sosiologi Komunikasi Massa. Jakarta: Prestasi

Pustaka, 2005.

Internet

http://www.pdmathsci.net/findings/topic/5 diakses pada tanggal

30 September 2018 Pukul 8.20

https://id.wikipedia.org/wiki/Media_siber diakses pada tanggal

10 Desember 2017 Pukul 14.00

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/aksesibilitas diakses pada

tanggal 9 Maret 2017 Pukul 20.30

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kepuasan diakses pada

tanggal 8 Agustus 2018 Pukul 21.20

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/khalayak diakses pada

tanggal 24 Februari 2017 Pukul 16.30

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/motif diakses pada tanggal 8

Agustus 2018 Pukul 19.20

 

Page 127: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

113

Iskandar, Adang. “Peduli Tuli”, diakses dari

http://mediaindonesia.com/read/detail/133795-peduli-

tuli pada tanggal 12 Juni 2018 Pukul 14.35

Kumparan. “Sebut Saja Kami Tuli”, diakses dari

https://kumparan.com/@kumparannews/sebut-saja-

kami-tuli pada tanggal 11 Desember 2017 Pukul 11.30

Luhulima, Hendro. “Orang Tuli: Komunikasi dan

Permasalahannya”, diakses dari

https://libertysites.wordpress.com/2018/03/24/komunik

asi-orang-tuli/ pada tanggal 11 Desember 2017 Pukul

14.30

WHO. “Disabilities”, diakses dari

http://www.who.int/topics/disabilities/en/ pada tanggal

11 Desember 2017 Pukul 10.30

Wikipedia. “Bahasa Isyarat”, diakses dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_isyarat pada tanggal

15 Juni 2018 Pukul 14.15

________. “Daftar Stasiun Televisi di Indonesia”, diakses dari

https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_stasiun_televisi_di_I

ndonesia pada tanggal 10 Desember 2017 Pukul 14.30

Lain-Lain

 

Page 128: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

114

Badan Pusat Statistik Kota Tangerang Selatan. Kota Tangerang

Selatan dalam Angka. Kota Tangerang Selatan. 2017.

Brosur GERKATIN 

Page 129: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

 

Page 130: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

LAMPIRAN

 

Page 131: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

No. Responden :

Tanggal :

Nama Responden :

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

JURUSAN JURNALISTIK

KESIONER PENELITIAN

Assalamu’alaikum wr. wb. Dalam rangka perolehan data untuk

skripsi saya yang berjudul “Tingkat Kepuasan Orang Tuli

dalam Menonton Program Berita di Televisi Nasional”. Saya

meminta kesediaan saudara/i untuk menjadi responden penelitian

saya dengan mengisi daftar pertanyaan di bawah ini secara jujur

dan apa adanya. Peneliti menjamin kerahasiaan identitas

responden. Atas bantuan dan kesediaan saudara/i, saya ucapkan

terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Lukman Hakim / 1112051100029

Jurnalistik, FIDKOM – UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

 

Page 132: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

A. DATA RESPONDEN

(Pilihlah jawaban yang sesuai dengan identitas anda)

Usia : a. 15-20

b. 21-30

c. 31-40

d. 41-50

Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan

Tingkat Pendidikan

Terakhir

: a. SMP

b. SMA/SMK

c. Perguruan Tinggi

d. Lainnya …………

B. PENGGUNAAN MEDIA

(Isilah jawaban dibawah ini yang sesuai dengan pendapat

anda)

1. Apakah anda pengguna aktif televisi?

a. Ya b. Tidak

2. Pilih salah satu stasiun televisi yang sering anda tonton

sehari-hari untuk mendapatkan berita. Berapa hari rata-rata

dalam satu minggu (1-7) anda menonton stasiun televisi

tersebut :

Petunjuk :

Pada pilihan ganda atau isian tabel, responden dapat memberi

tanda silang (), atau centang () untuk jawaban yang paling

sesuai.  

Page 133: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

Stasiun Televisi

Jumlah Hari

1 2 3 4 5 6 7

TVRI

RCTI

GTV

MNCTV

iNews

SCTV

Indosiar

ANTV

TVOne

MetroTV

Trans7

TransTV

RTV

KompasTV

NET.

3. Berapa rata-rata waktu yang anda habiskan untuk

menonton televisi dalam sehari?

a. <60 menit c. 180 menit – 240 menit

b. 60 menit – 120

menit

d. >300 menit

 

Page 134: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

C. MOTIF

Pertanyaan di bawah ini merupakan hal-hal yang anda

harap bisa dapatkan dari menonton berita di televisi.

Apa motif/ keinginan yang anda harapkan dari menonton

program berita televisi?

No. Pertanyaan STS TS S SS

1 Saya menonton berita di

televisi untuk mencari

informasi yang dibutuhkan

2 Berita di televisi membantu

saya dalam mendapatkan

tambahan informasi mengenai

hal yang terjadi di sekitar

saya

3 Saya menonton berita di

televisi untuk mengetahui

informasi terbaru seputar

dunia

4 Dengan menonton berita di

televisi saya mencari seputar

tren terbaru

5 Saya menonton berita di

televisi untuk mendapat

pengetauan lebih mengenai

suatu hal

Petunjuk :

SS : Sangat Setuju S : Setuju

TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

 

Page 135: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

No. Pertanyaan STS TS S SS

6 Setelah menonton berita di

televisi saya memiliki rasa

percaya diri yang lebih baik

7 Saya menonton berita di

televisi untuk mendapatkan

contoh berperilaku baik

dalam kehidupan sehari-hari

8 Menonton berita di televisi

membantu saya mendapatkan

ilmu yang tidak saya dapatkan

di sekolah formal

9 Saya ingin dikenal banyak

orang sebagai pribadi yang

berwawasan luas dari

menonton berita di televisi

10 Dengan menonton berita di

televisi saya ingin mendapat

bahan percakapan dengan

orang lain

11 Saya ingin mengenal lebih

banyak karakter orang lain

setelah menonton berita di

televisi

12 Setelah menonton berita di

televisi saya ingin bertukar

pendapat mengenai berita

yang saya lihat

13 Saya ingin menjadi orang

yang pertama tahu akan suatu

hal dari menonton berita di

televisi

14 Dengan menonton berita di

televisi saya ingin mengisi

 

Page 136: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

No. Pertanyaan STS TS S SS

waktu luang di sela-sela

kegiatan saya

15 Saya ingin mendapat

informasi yang menghibur

dari menonton berita di

televisi

16 Dengan menonton berita di

televisi saya ingin

menghilangkan rasa kesepian

17 Saya ingin melepas rasa

bosan dengan menonton

berita di televisi

18 Setelah menonton berita di

televisi saya ingin merasa

bahagia

D. KEPUASAN

Pertanyaan di bawah ini merupakan kepuasan yang anda

peroleh dari menonton berita di televisi.

Apakah program berita di televisi memenuhi motif/ kebutuhan

yang anda harapkan?

Petunjuk :

SS : Sangat Setuju S : Setuju

TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

 

Page 137: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

No. Pertanyaan STS TS S SS

1 Dengan menonton berita di

televisi saya mendapatkan

informasi yang saya butuhkan

2 Saya mendapatkan tambahan

informasi mengenai hal yang

terjadi di sekitar saya

3 Dengan menonton berita di

televisi saya mengetahui

informasi terbaru seputar

dunia

4 Saya mendapat informasi

seputar tren terbaru dari

menonton berita di televisi

5 Setelah menonton berita di

televisi saya memiliki

pengetauan lebih terhadap

suatu hal

6 Saya memiliki rasa percaya

diri yang lebih baik setelah

mendapat informasi dari

berita di televisi

7 Dari televisi saya mendapat

contoh berperilaku baik untuk

kehidupan sehari-hari

8 Saya memperoleh ilmu yang

tidak saya dapatkan di

sekolah formal dengan

menonton berita di televisi

9 Dari menonton berita di

televisi saya dikenal banyak

orang sebagai pribadi yang

berwawasan luas

 

Page 138: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

No. Pertanyaan STS TS S SS

10 Saya mendapat bahan

percakapan dengan orang lain

dari menonton berita di

televisi

11 Dengan menonton berita di

televisi saya dapat mengenal

lebih banyak karakter orang

lain

12 Saya ingin bertukar pendapat

mengenai berita yang saya

lihat setelah menonton

televisi

13 Dari menonton berita di

televisi saya menjadi orang

yang pertama tahu akan suatu

hal di lingkungan keluarga

atau teman

14 Saya mengisi waktu luang di

sela-sela kegiatan saya

dengan menonton televisi

15 Dengan menonton berita di

televisi saya mendapat

informasi yang menghibur

16 Saya menghilangkan rasa

kesepian dengan menonton

televisi

17 Setelah menonton berita di

televisi saya dapat melepas

rasa bosan

18 Saya merasa lebih bahagia

setelah menonton berita di

televisi

 

Page 139: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

E. AKSESIBILITAS

Pertanyaan di bawah ini merupakan hal-hal yang menjadi

respon atau pendapat anda mengenai aksesibilitas orang

Tuli dalam memperoleh informasi di televisi.

Berikan jawaban yang menurut anda sudah sesuai terkait

aksesibilitas Tuli pada program berita di televisi!

No. Pertanyaan STS TS S SS

1 Kotak penerjemah bahasa

isyarat memiliki ukuran yang

sesuai

2 Gerak tangan penerjemah

bahasa isyarat dapat dilihat

dengan jelas

3 Penerjemah bahasa isyarat

sudah sesuai dalam

menerjemahkan informasi

4 Judul pada berita di televisi

membangkitkan minat untuk

menonton

5 Judul yang diberikan sudah

mewakili isi berita

6 Judul berita tidak bersifat

ambigu (bermakna ganda)

sehingga tidak menimbulkan

keraguan

Petunjuk :

SS : Sangat Setuju S : Setuju

TS : Tidak Setuju STS : Sangat Tidak Setuju

 

Page 140: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

No. Pertanyaan STS TS S SS

7 Caption berita memiliki

ukuran yang sesuai sehingga

mudah dibaca

8 Caption berita menjelaskan

peristiwa yang diliput

sehingga mudah dimengerti

9 Caption berita menggunakan

Bahasa Indonesia yang baik

dan benar

 

Page 141: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

DATA RESPONDEN

BERDASARKAN USIA

USIA JUMLAH PERSENTASE

15-20 16 32%

21-30 31 62%

31-40 2 4%

41-50 1 2%

TOTAL 50 100%

BERDASARKAN JENIS KELAMIN

JENIS

KELAMIN JUMLAH PERSENTASE

LAKI-LAKI 27 54%

PEREMPUAN 23 46%

TOTAL 50 100%

BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN

PENDIDIKAN JUMLAH PERSENTASE

SMP 5 10%

SMA / SMK 29 58%

Perguruan

Tinggi 14 28%

Lainnya 2 4%

TOTAL 50 100%

 

Page 142: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

PENGGUNAAN MEDIA

BERDASARKAN TINGKAT KEAKTIFAN

TINGKAT JUMLAH PERSENTASE

AKTIF 40 80%

TIDAK AKTIF 10 20%

TOTAL 50 100%

BERDASARKAN STASIUN TELEVISI YANG

DITONTON

STASIUN TELEVISI JUMLAH PERSENTASE

TVRI 1 2%

RCTI 1 2%

GTV 6 12%

MNCTV 2 4%

INEWS 4 8%

SCTV 7 14%

INDOSIAR 2 4%

ANTV 2 4%

TVONE 5 10%

METROTV 3 6%

TRANS7 2 4%

TRANSTV 3 6%

RTV 1 2%

KOMPASTV 1 2%

NET. 10 20%

TOTAL 50 100%

 

Page 143: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

BERDASARKAN HARI DALAM SEMINGGU

JUMLAH HARI JUMLAH PERSENTASE

1 5 10%

2 1 2%

3 4 8%

4 6 12%

5 4 8%

6 3 6%

7 27 54%

TOTAL 50 100%

LAMANYA WAKTU MENONTON DALAM SEHARI

RATA-RATA WAKTU JUMLAH PERSENTASE

<60 MENIT 28 56%

60 - 120 MENIT 20 40%

180 - 240 MENIT 2 4%

>300 MENIT 0 0%

TOTAL 50 100%

 

Page 144: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 4 4 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 4 3 3

5 3 4 3 4 3 3 3 2 2 3 2 3 2 4 2 4 3 2

6 3 4 4 3 2 2 3 4 2 3 2 3 3 4 4 4 4 3

7 3 3 4 3 4 2 3 4 1 3 4 3 3 2 4 4 1 2

8 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 2 3 3 4 2

9 3 3 3 2 2 3 2 2 1 1 2 3 3 3 3 1 2 3

10 2 1 3 3 2 2 1 3 1 1 1 2 2 2 2 1 1 3

11 3 4 4 3 1 4 4 4 3 1 3 3 3 3 2 2 2 4

12 3 3 4 4 3 3 2 2 3 3 2 2 3 1 4 4 3 3

13 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 4 4 3 3

14 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 2 3 1 3 4

DATA MENTAH GRATIFICATION SOUGHT

 

Page 145: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

15 3 3 4 4 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 4 4 3 3

16 3 3 4 3 3 3 4 2 2 3 2 1 3 3 3 3 3 4

17 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3

18 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 1 2 4

19 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3

20 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3

21 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2

22 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3

23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2

24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

26 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3

27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

DATA MENTAH GRATIFICATION SOUGHT

 

Page 146: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

29 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3

30 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 4 3

31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

32 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4

33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

34 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4

35 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 3

36 3 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3

37 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3

38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

41 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 1 3

42 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2

DATA MENTAH GRATIFICATION SOUGHT

 

Page 147: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

43 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3

44 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 2 2 3 2 2 2

45 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 4

46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3

47 3 3 4 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 4 4 2 3 2

48 3 4 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 3 2 4

49 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3

50 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 2 2 3

DATA MENTAH GRATIFICATION SOUGHT

 

Page 148: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

5 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 3 2 4 2 4 2 2

6 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 2 3 4 3 4 3 3 3

7 3 3 3 3 4 2 4 3 1 3 3 3 2 2 3 4 4 3

8 4 3 4 4 3 2 3 2 2 2 3 4 3 3 2 3 3 2

9 2 3 3 2 3 3 2 1 2 2 2 3 4 2 3 2 2 3

10 4 1 2 2 2 1 2 1 4 1 2 1 2 1 1 3 1 3

11 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 4

12 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3

13 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3

14 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3

DATA MENTAH GRATIFICATION OBTAINED

 

Page 149: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

15 3 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3

16 3 3 3 4 3 3 4 2 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3

17 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 3 4 2 3

18 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3

19 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3

20 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3

21 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2

22 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3

23 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

24 3 3 4 3 4 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 2 3 3

25 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4

27 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4

28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

DATA MENTAH GRATIFICATION OBTAINED

 

Page 150: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

29 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 2 2 3 3 4 3

30 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3

31 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

32 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4

33 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4

34 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

35 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3

36 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3

37 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3

38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

40 4 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 2 2 2 2 2

41 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2

42 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2

DATA MENTAH GRATIFICATION OBTAINED

 

Page 151: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

43 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4

44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 2 3 2 3 2

45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3

46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3

47 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2

48 3 3 3 3 3 3 4 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 3

49 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

50 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 2 3 2 2 3

DATA MENTAH GRATIFICATION OBTAINED

 

Page 152: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 4 4 4 4 4 4 4 4 4

2 4 3 3 3 3 2 3 3 3

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3

4 3 3 3 3 3 2 3 3 3

5 4 4 4 3 4 3 4 4 4

6 2 2 3 3 3 3 3 3 3

7 3 2 3 3 3 3 3 3 3

8 4 4 4 3 2 2 4 4 4

9 3 3 3 3 2 2 3 3 3

10 2 1 2 1 1 1 2 2 2

11 4 4 3 3 3 3 4 3 4

12 4 3 3 4 3 3 4 3 4

13 4 3 3 4 3 3 4 3 4

14 3 3 2 3 2 3 2 3 3

DATA MENTAH FAKTOR AKSESIBILITAS

 

Page 153: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9

15 4 3 3 4 3 3 4 3 4

16 4 4 4 4 3 1 3 1 3

17 4 4 4 4 3 3 4 3 3

18 3 3 3 3 3 3 3 3 3

19 4 4 3 4 4 3 3 3 4

20 2 3 4 3 3 3 3 3 3

21 3 3 3 3 3 3 3 3 3

22 3 4 4 3 3 2 3 2 3

23 4 4 4 4 4 4 4 4 4

24 4 4 4 4 4 2 4 4 4

25 4 4 4 4 4 4 4 4 4

26 4 4 4 4 4 4 4 4 4

27 4 4 4 4 4 4 4 4 4

28 4 4 4 4 4 4 4 4 4

DATA MENTAH FAKTOR AKSESIBILITAS

 

Page 154: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9

29 4 4 4 4 4 4 4 4 4

30 4 4 4 4 4 4 4 4 4

31 4 4 4 4 4 4 4 4 4

32 4 4 4 4 4 4 4 4 4

33 4 4 4 4 4 4 4 4 4

34 4 4 4 4 4 4 4 4 4

35 4 4 4 4 4 4 4 4 4

36 4 4 3 3 3 1 3 3 4

37 2 2 4 4 4 4 4 4 4

38 3 3 3 3 3 3 3 3 3

39 4 4 4 4 4 4 4 4 4

40 4 4 4 4 4 4 4 4 4

41 4 3 4 4 3 2 3 3 3

42 2 2 3 2 3 3 3 3 3

DATA MENTAH FAKTOR AKSESIBILITAS

 

Page 155: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

RESPONDEN 1 2 3 4 5 6 7 8 9

43 1 3 3 4 4 4 4 4 4

44 2 3 3 3 3 3 3 3 3

45 3 3 3 3 3 2 3 3 3

46 3 3 3 3 3 3 3 3 3

47 3 4 3 3 2 3 3 3 3

48 3 4 4 4 3 2 3 3 3

49 3 3 3 3 3 3 3 3 3

50 3 3 3 3 3 4 4 4 4

DATA MENTAH FAKTOR AKSESIBILITAS

 

Page 156: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

VALIDITAS

TOTAL VALID 45

TOTAL TIDAK VALID 0

JUMLAH 45

RELIABILITAS

JUMLAH VARIAN BUTIR 17,3761

VARIAN BUTIR 301,929

JUMLAH BUTIR 45

ALPHA CRONBACH 0,956

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.956 45

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

140.3000 301.929 17.37609 45

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

TOTAL SKOR JAWABAN .091 36 .200* .988 36 .955

*. This is a lower bound of the true significance.

a. Lilliefors Significance Correction

 

Page 157: Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Home€¦ · Hasil yang didapat adalah, televisi masih belum memenuhi tingkat kepuasan dari keinginan Orang Tuli. Walaupun

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

R Square

Change

1 .824a .679 .642 4.47837 .679

a. Predictors: (Constant), Faktor Aksesibilitas, Motif Hiburan, Motif Identitas,

Motif Informasi, Motif Interaksi

b. Lilliefors Significance Correction Dependent Variable: Kepuasan

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 1863.465 5 372.693 18.583 .000b

Residual 882.455 44 20.056

Total 2745.920 49

a. Dependent Variable: Kepuasan

b. Predictors: (Constant), Faktor Aksesibilitas, Motif Informasi, Motif Interaksi, Motif Hiburan, Motif

Identitas

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 16.615 6.354 2.615 .012

Motif Informasi -.397 .622 -.080 -.638 .527

Motif Identitas .775 .498 .260 1.557 .127

Motif Interaksi .312 .620 .085 .503 .617

Motif Hiburan 1.700 .397 .581 4.283 .000

Faktor Aksesibilitas .093 .169 .060 .551 .584

a. Dependent Variable: Kepuasan