inovasi & kewirausahaan - rudy...
TRANSCRIPT
1
INOVASI & KEWIRAUSAHAAN.
DAFTAR ISI.:
1. INOVASI
1.1.Apakah Inovasi.
1.2.Inovasi merubah wajah dunia. (tinjauan sejarah)
1.3.Apakah perkembangan teknologi modern akhirnya membawa manfaat atau
malapetaka bagi umat manusia.
1.4.Model yang dikembangkan dalam studi tentang Inovasi.
.
2. KEWIRAUSAHAAN - ENTREPRENEURSHIP
2.1.Apakah entrepreneurship
2.2.Faktor kritis untuk memulai suatu usaha baru.
2.3.Tiga Pendorong untuk keberhasilan wirahusaha.
2.4.Mengenal dan memahami kesempatan. (opportunity recognition)
2.5.Kesempatan Pasar dan Pemasaran.
2.6.Business Plan.
2.7.Proyeksi Keuangan
2.8.Pendanaan
2.9.Usaha Kecil dan Manajemen Usaha Kecil.
2
BAGIAN I INOVASI
1.1. APAKAH INOVASI.
Dalam konteks perubahan, kegiatan manusia dapat digolongkan menjadi 2, yaitu :
1. Melestarikan yang sudah ada.
2. Memperbaiki, mengembangkan.
Melestarikan adalah kegiatan yang mengikuti pola lama yang telah ada sebelumnya.
Sebaliknya memperbaiki atau mengembangkan adalah merubah menjadi lebih baik
dan bila usaha mengembangkan tersebut membawa dampak yang sangat berarti maka
hal itu disebut INOVASI.
Dalam bahasa Inggris ada 3 kata yang mempunyai arti seperti point 2 diatas, yaitu : to
discover, to invent dan to innovate.
"to discover" = mengungkap sesuatu yang sudah ada, yang sebelumnya tidak disadari.
"to invent" = menemukan barang baru, yang sebelumnya tidak ada., walaupun pada
dasarnya tidak ada sesuatu penemuan manusia yang tidak didasari yang sudah ada,
tidak ada yang muncul dari nihil.
"To innovate" = membuat hal baru (baik material maupun non material) bekerja
mendatangkan manfaat (value) yang luas.
Biasanya "to discover" lebih dikaitkan pada scientist - teoritis., Newton menemukan
hukum gaya dalam arti mengungkapkan yang sudah ada.
"To invent " dikaitkan pada penemu, pada riset teknologi - applikasi.
"to innovate" mencakup pengertian kedua diatas dan pada akhir-akhir ini dikaitkan
pada kewirausahaan - entrepreneurship.
Dalam kamus Oxford Dictionary : to innovate = make changes, bring new things,
innovation = something new that is introduced.
"Mc Donald" ber inovasi, menciptakan produk jasa baru, standarisasi hamburger dari
segi rasa, pelayanannya, walaupun sebelumnya sudah ada banyak hamburger yang
dijual di Amerika Serikat, sebelum Mc Donald meluncurkan produknya..
Joseph A. Schumpeter menekankan pada peran ENTREPRENEUR sebagai
INNOVATOR, seseorang yang mengembangkan PRODUK BARU, MARKET
BARU, CARA BARU / METODA BARU PRODUKSI.
3
1.2. INOVASI MENGUBAH WAJAH DUNIA.
Wajah dunia yang kita tempati dan cara hidup yang kita jalani saat ini (abad 20)
sangat berbeda dari abad abad sebelumnya. Sejarahwan bahkan membagi sejarah
dunia ini menjadi beberapa era yang berbeda menurut beberapa klasifikasi. seperti
klasifikasi teknologi, yaitu pembagian era menurut teknologi yang dipakai masa itu
:Era Jaman Batu, Era Jaman Perunggu, Era Jaman Besi, Era Industrilisasi, Era
Informatika.dan diperkirakan era depan adalah era bioteknologi. Alvin Toffler
membagi jaman ini menjadi 3 gelombang, yaitu gelombang pertama, gelombang
kedua dan gelombang ketiga (third wave).
Perubahan wajah dunia ini banyak dipengaruhi oleh tokoh-tokoh dan juga pelaku-
pelaku sejarah, tetapi satu hal yang sangat menentukan dibelakang para tokoh tersebut
dalam perubahan wajah dunia ini adalah adanya terobosan, penemuan dalam pertama,
cara berpikir, cara memahami realita dunia ini (realita fisik dan sosial ekonomi) di
bidang ilmu pengetahuan (science ) dan kedua terobosan penemuan dalam teknologi
yaitu terapan yang langsung menyentuh hidup manusia.
Kecepatan perubahan ini makin tinggi setelah Renaissance abad ke 15-16 yaitu
setelah jaman pencerahan ("Aufklarung"), dimana kebebasan berpikir dan
pengetahuan memberi pencerahan (enlightment - aufklarung) setelah begitu lama
terkungkung oleh pemikiran dogmatis pada abad pertengahan yang sering disebut
abad kegelapan (" Dark Ages"). Francis Bacon mengemukakan metodologi saintifik,
yaitu metodologi objektif untuk mendapatkan pengetahuan yang objektif.
Perubahan jaman yang sangat besar terjadi dalam era yang disebut "Revolusi Industri"
pada abad 18, dimana terjadi suatu perubahan drastis dalam cara manusia
berproduksi, tenaga manusia dan binatang disubstitusi dengan tenaga yang diperoleh
dari bahan bakar fosil (batu bara dan minyak bumi), mekanisasi dan perubahan dalam
metoda berproduksi (scientific management - Taylor) mengubah cara hidup
masyarakat dari tradisional pertanian ke industri modern.
Suatu penemuan baru (inovasi) dapat menjadi faktor percepatan (acceleration) untuk
penemuan berikutnya.
Perkembangan dalam teknologi transportasi, dari kapal layar yang makin diperbaiki
merintis penemuan benua baru Amerika, perjalanan ekspedisi armada laut untuk
perdagangan ke Hindia Barat (Indonesia), Afrika dan negara Asia lainnya oleh negara
Eropa. Perkembangan kapal laut menjadi kapal uap (dimulai oleh penemuan Steam
Boat / Kapal Uap - John Fitch USA-1786) yang makin cepat dan berdaya tampung
lebih besar memungkinkan arus imigrasi dan volume perdagangan yang lebih besar.
Hal ini salah satu faktor yang membuat kolonialisasi dan imperialisme Eropa untuk
menghidupkan roda ekonominya, yaitu mendapatkan bahan baku dan melemparkan
hasil produksi industrinya yang makin effisien dimungkinkan.
Perkembangan dalam teknologi percetakan dengan ditemukannya mesin cetak
(Heisenberg), memungkinkan penyampaian ide, gagasan dan pengetahuan terrekam
dan lebih mudah disebarluaskan, hal ini merupakan salah satu faktor penentu dalam
percepatan inovasi.
4
Perkembangan dalam teknologi penggerak mula dengan penemuan turbin uap
(Giovanni Branca-Italian-1629), Mesin Uap (James Watt - British-1769), Flyball
governor (James Watt-1788), Turbin gas (John Barber-British-1791), Locomotive
uap(Richard Trevithick-British-1804),Locomotive kereta api (George Stephenson-
British-1814)Internal Combustion engine (four cycle) (Nikolaus August Otto-
German-1877), Automobile engine (two cycle) (Karl Benz-German-1879), turbin uap
(CA Parsons - British - 1884, CG de Laval - Swedish-1889), mesin Diesel (Rudolf
Diesel - German - 1893), Gasoline Automobile (CE Duryea & JF Duryea -USA-
1893), sebagai perintis industri otomotif, kereta api, kapal laut yang kita kenal
sekarang.
Perkembangan teknologi tenaga listrik dengan tonggak penemuan Motor Listrik
(Faraday-British-1821), Dinamo atau generator listrik (Faraday-British 1831), lampu
filament (Thomas Alva Edison-USA, Sir Joseph Wilson Swan-British-1879), AC
Transformer (William Stanley-USA-1885), AC Motor (Nikola Tesla-USA-1892),
Lampu Neon (George Claude-French-1911), Lampu Mercury (Peter Cooper Hewitt -
USA-1912) membawa dunia pada wajah kota yang terang benderang diwaktu malam.
Perkembangan dalam teknologi tekstil dengan tonggak-tonggak inovasi penting
seperti penemuan spinning jenny -mesin pintal (James Hargreaves-British-1764),
Spinning frame - pintal (R Arkwright- British 1769), Cotton gin - mesin pemisah biji
kapas (Eli Whitney -USA-1793), Jacquard Loom - tenun Jacquard (Joseph Marie
Jacquard - French - 1800), Pattern Loom-mesin tenun corak (Jacquard, 1801)., Flying
shuttle (teropong tenun), mesin carding (John Kay), perbaikan penenunan (Samuel
Crompton).
Perkembangan teknologi diatas mengiringi era industri modern, yang ditandai dengan
mekanisasi dalam produksi, pola bekerja yang berubah. Dalam era tradisional
pertanian produksi lebih merupakan industri rumah dan pertukangan dimana si
tukang mengerjakan dari awal sampai akhir produk, dikenal dengan tukang kayu,
tukang besi, tukang sepatu, tukang jahit, tukang kerajinan perhiasan.
Pada era industri modern yang ditandai dengan tumbuhnya pabrik-pabrik besar
dengan cerobong asap yang sangat pekat mengotori udara, muncul kelas baru yang
disebut dengan buruh pabrik yang mempunyai pekerjaan yang sangat monoton, sangat
spesialisasi pada satu stasiun kerja, dengan waktu kerja yang panjang dan pembagian
shift dimana pabrik berjalan 24 jam/hari. Dampak sosial ekonomi yang sangat besar
pada negara-negara industri pada abad 18 sampai awal abad 20, ditandai dengan
munculnya serikat-serikat kerja, ancaman pengangguran, kolonialisme &
imperialisme, Marxisme dan dalam dunia politik munculnya negara komunis dan
sampai dekade 7 dan 8 abad 20 adanya perang dingin antara blok Amerika dengan
blok Komunis.
Perkembangan dalam teknologi telekomunikasi ditandai dengan penemuan telegraph
(Morse-USA, Wheatstone -British-1837), kode Morse (Morse - 1838), telephone
(Alexander Graham Bell - 1876), Microphone (Emile Berliner-USA-1877), Cathode
Ray Tube (Sir William Crookes-British -1878), wireless telegraph (Marconi 1896),
Diode rectifier tubes(radio) (Sir John Ambrose Flemming - British 1905), Triode
5
amplifier tube (radio) (Lee De Forest - USA 1907), merupakan cikal bakal dari
telekomunikasi modern yang kita kenal sekarang ditambah dengan penemuan mesin
bicara -talking machine (phonograph) (Thomas Alva Edison - USA - 1877),
Gramaphone (disk records - piringan hitam) (Emile Berliner - USA -1887), Motion
Picture Machine (Thomas Alva Edison - USA-1893), Motion Picture Projection
(Lumiere-French, Jenkins-USA - 1893) merintis industri film (Holywood dll) dan
industri hiburan yang kita kenal sekarang, yang sangat mempengaruhi gaya hidup dan
penyebaran gaya hidup, pandangan hidup, kebudayaan dan penyebarannya.
Perkembangan teknologi elektronika membawa perubahan jaman dari era gelombang
kedua - industrial ke era informasi.tonggak penemuan abad 20 dibidang elektronika,
mulai dari penemuan tabung elektronik Diode rectifier tubes(radio) (Sir John
Ambrose Flemming - British 1905), Triode amplifier tube (radio) (Lee De Forest -
USA 1907), Heterodyne radio receiver (Reginald Aubrey Fessenden-USA-1913),
Frequency Modulation (FM) (Edwin Howard Armstrong-USA-1933), Televisi
(Television iconoscope - Vladimir Kosma Zworykin-USA-1913, Television image
dissector tube - Philo Taylor Farnsworth-USA-1925), Radar (Sir Robert Watson
Watt-British-1935), Gambar hidup bersuara - sound motion picture (TW Case -USA-
1922-26), Differential Analyser (Analogue Computer) (Vannevar Bush-USA-1931),
Electron Microscope (German Scientist-1935), Electronic Digital Computer (John
Presper Eckert,Jr, & John W Mauchly-USA-1946).
Pada tahun 1946 terjadi suatu tonggak inovasi yang menjadi awal dari arah perubahan
teknologi elektronika kearah miniaturisasi , yaitu penemuan transistor (John Bardeen,
Walter Houser Brattain dan William Shockley - USA - 1948), penemuan ini
memungkinkan lebih kecilnya peralatan elektronika dengan digantinya tabung
elektronik dengan transistor yang puluhan kali lebih kecil volumenya. Proses
miniaturisasi ini lebih diperhebat dengan inovasi Teknologi Semiconductor dalam
Integrated Circuit tonggak pertama oleh Jack Kilby dan Robert Noyce - USA - 1959),
dimana beberapa rangkaian elektronik transistor dapat dirangkai dalam sebuah chip
silikon (perkembangan akhir - sebuah IC terkandung jutaan transistor - VLSI = Very
Large Scale Integrated Circuit)..
Pada tahun 1971 tonggak inovasi microprocessor oleh Ted Hoff-USA, dimana CPU
dari digital komputer dapat dirangkai dalam sebuah chip silikon - IC., membawa pada
applikasi Personal Computer, Local Area Network dll.
Catatan : Data Tonggak Penemuan bersumber dari Encyclopaedia "Encarta" (2)
Penemuan yang menjadi tonggak (milestone) akhir abad 20 yang menjadi perintis era
bioteknologi modern.:
1953 James Watson-dari USA dan Francis Crick dari Inggris menemukan
(discover) model double helix DNA.
1960 Werner Arber's dari Swiss menemukan enzym khusus, disebut restriction
enzymes.
1973 Stanley Cohen & Hebert Boyer, dari USA berhasilkan memisahkan gene
tertentu dari suatu bakteri dan memasukkannya pada bakteri lain dengan
menggunakan restriction enzymes.
Ada sangat banyak penemuan diluar tonggak-tonggak penemuan yang disebut diatas,
Encyclopedia Encarta 97 memasukkan penemuan tonggak (yang sangat berarti)
diluar science, yaitu penemuan yang diapplikasikan, bukan bersifat teoritis, yaitu
6
sebanyak 2 dalam abad 16, 10 penemuan dalam abad17, 29 penemuan dalam abad
18, 104 penemuan dalam abad 19 dan 110 penemuan dalam abad 20.
Dari 110 penemuan tonggak tersebut 75 penemuan oleh negara USA, suatu hal yang
menarik untuk di-kaji.
Dari tonggak penemuan yang dikemukakan oleh Encarta dapat kita simpulkan bahwa
invention/penemuani merupakan kelanjutan dari pengetahuan dan penemuan
sebelumnya, dan hal yang menarik pada akhir-akhir ini makin banyak penemuan yang
berbasis pada organisasi yang besar, bukan lagi prestasi individu, seperti Atomic
bomb, Communication sattelite, Recombinant DNA (genetic engineering) merupakan
prestasi saintis dari Amerika Serikat, Fiberoptic penemuannya mengacu pada Bell
Laboratories.
Tentunya bukan Inovasi yang demikian yang relevan untuk Indonesia. Dari infra
struktur, kondisi kemajuan Indonesia sangat kecil bahkan tidak mungkin untuk dapat
masuk dalam daerah penemuan tonggak tersebut. Bahkan Jepang pun yang di Asia ini
diakui sebagai negara yang sudah sangat maju hanya tercatat 1 penemuan tonggak,
yaitu Compact Disc (Joop Sinjou-Belanda & Toshi Tada Doi-Jepang) tercatat thn
1979. Walaupun ada 2 orang Jepang - Amerika lainnya yang tercatat sebagai penemu
Synthesis of human insulin genes (1978- Tadaaki Hirose & Keiichi Itakura), tetapi
prestasi tersebut dimasukkan sebagai prestasi Amerika Serikat.
Diskusi :
1. Apakah yang dimaksud dengan 3 gelombang Alvin Toffler ?
2. Berikan uraian mengenai definisi dan penjelasan tentang Science dan Teknologi.?
3. Lakukan studi tonggak-tonggak penemuan dalam Sains & pengaruhnya ?
4. Refleksikan perbedaan hidup sekarang, 10 tahun yang lalu, 30 tahun yang lalu,
100 tahun yang lalu?
5. Uraikan mengenai metodologi saintifik Francis Bacon.?
6. Encyclopedia Encarta 97 memasukkan penemuan tonggak (yang sangat berarti)
diluar science, yaitu penemuan yang diapplikasikan, bukan bersifat teoritis, yaitu
sebanyak 2 dalam abad 16, 10 penemuan dalam abad17, 29 penemuan dalam
abad 18, 104 penemuan dalam abad 19 dan 110 penemuan dalam abad 20.
Dari 110 penemuan tonggak tersebut 75 penemuan oleh negara USA, suatu hal
yang menarik untuk di-kaji.
Mengapa Amerika Serikat bisa mendominasi sekian banyak penemuan tonggak.?
7. Inovasi yang bagaimana yang masih relevan, realistis untuk konteks Indonesia ?
7
1.3. APAKAH PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MODERN AKHIRNYA
MEMBAWA MANFAAT ATAU MALAPETAKA BAGI UMAT MANUSIA
?
Abad 19 dan awal abad 20 ditandai dengan penemuan-penemuan telepon, radio,
gambar hidup, automobil, pesawat terbang menyebabkan masyarakat memberikan
rasa penghargaan yang setinggi-tingginya pada teknologi. Perkembangan assembly
line production yang memproduksi alat-alat rumah tangga, mobil untuk setiap
keluarga di Amerika Serikat (lihat kisah Henry Ford), membuat innovasi menjadi
urusan sehari-hari.
Sikap terhadap teknologi modern pada masa sekarang ini tidak sepositif abad ke - 19,
akhir abad 20 ditandai dengan sikap skeptis terhadap teknologi, bahkan ada yang
ekstrem yaitu menolak teknologi modern.
Manfaat-manfaat dari kemajuan teknologi :
Penemuan-penemuan dibidang teknologi pertanian, seperti penggunaan pupuk,
pestisida dan pengembangan bibit unggul, penerapan irigasi modern meningkatkan
produktivitas bahan makanan.,
Dibidang ilmu kedokteran penemuan vaksinasi, antibiotik, peralatan dan
instrumentasi kedokteran telah membawa dampak bertambahnya umur harapan hidup
rata-rata,
Dibidang engineering Atlantic telegraph cable, Terusan Suez, Terusan Panama,
menara Eifel, Brooklyn Bridge pembangunan gedung-gedung pencakar langit, jalur
kereta api bawah tanah (underground railway), kapal penumpang "The Great
Eastern"., menjadi lambang keberhasilan teknologi. pada akhir abad 19.
Dibidang transportasi perkembangan teknologi menyediakan transportasi masal yang
cepat, seperti kereta api, kapal penumpang, pesawat terbang jet, mobil, lebih dari itu
roket, space shuttle telah membawa manusia mendarat kebulan dan menjelajah ruang
angkasa, suatu hal yang hanya dalam khayalan / angan-angan pada masa sebelumnya.
Semua ini memberikan umat manusia daya gerak / mobilitas yang luas dan cepat.
Perkembangan dibidang teknologi ruang angkasa dengan pemanfaatan satelit telah
merubah drastis konsep telekomunikasi dan komunikasi data. Hal ini memungkinkan
pemancaran berita televisi yang meliput kejadian yang terjadi dimanapun dan
disiarkan pada waktu itu juga keseluruh dunia. Hal ini juga memungkinkan satu
jaringan komputer berkomunikasi dengan komputer lainnya dibelahan bumi yang lain,
sehingga membuat transaksi perdagangan, keuangan dan bank lebih effisien dan juga
menunjang para pembuat keputusan untuk memutuskan lebih cepat dan lebih akurat.
Perkembangan teknologi informasi dengan komputer perangkat keras dan lunak,
jaringan internet memungkinkan arus informasi dari belahan bumi yang bersebrangan
bertukar dan berpindah sangat cepat. Dibidang industri, penerapan komputer
perangkat keras dan lunak dalam CAD (Computer Aided Design), CAM (Computer
Aided Manufacturing), CAE (Computer Aided Engineering) membawa pada pola
automation, yang menyebabkan proses perancangan (design) dan perhitungan
8
engineering lebih cepat, dan effisien dan terlebih dari itu dapat diintegrasikan dengan
proses manufakturing yang pada akhirnya membawa produktivitas naik secara sangat
dramatis.
Dapat disimpulkan bahwa perkembangan teknologi modern menawarkan dan
menyediakan umat manusia dengan kenikmatan fisik dan materi yang lebih besar,
harapan hidup yang lebih panjang dan secara teoritis waktu luang yang lebih banyak
untuk dilewatkan untuk melakukan kegiatan budaya, kesenian dan pendidikan dan hal
lain untuk meningkatkan mutu kehidupan dan mutu jiwanya, dimana hal tersebut
sebelumnya hanya tersedia untuk sekelompok kelas elit dalam masyarakat.
Ancaman teknologi modern :
Tetapi dibalik semuanya itu, terdapat ancaman dan aspek negatif yang cukup serius
pada perkembangan teknologi modern untuk umat manusia.
Ada 3 hal pokok yang mengancam peradaban umat manusia, yaitu :ancaman perang
nuklir, habisnya sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, rusaknya
lingkungan hidup.
Teknologi modern telah memperlengkapi umat manusia dengan metoda dan alat yang
lebih canggih dan berdaya untuk melakukan sesuatu daripada waktu sebelumnya.. Ia
memberikan pula umat manusia cukup daya untuk menghancurkan seluruh peradaban
dan kehidupan didalam planet bumi ini. Ancaman perang nuklir global adalah salah
satunya, yang walaupun dengan redanya perang dingin antara blok Amerika dengan
blok Soviet, ancaman ini sudah jauh berkurang, persenjataan nuklir yang telah dibuat
dan masih tersedia, secara potensil masih dapat menghancurkan kehidupan di planet
bumi ini. Disamping itu telah dikembangkan persenjataan biologis dan kimia yang
mempunyai efek penghancur masal walaupun tidak sebesar persenjataan nuklir.
Terkurasnya dumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah problem kedua.
Bila hal ini tidak diatasi maka akan menyebabkan hancurnya peradaban modern ini,
sedikit lebih lama dari penghancuran sesaat perang nuklir. Kasus yang sangat jelas
adalah krisis energi. Peradaban umat manusia sekarang ini mengkonsumsi energi
secara melimpah dan umumnya berasal dari bahan bakar fosil minyak bumi. Apabila
konsumsi energi dilakukan dalam volume yang sama seperti saat sekarang ini,
cadangan bahan bakar fosil akan terkuras habis dalam waktu dalam 1 atau 2 abad
mendatang. Usaha untuk mengalihkan sumber energi dari bahan bakar fosil ke energi
nuklir, angin, matahari belum memberikan titik terang. Harapan mungkin pada energi
nuklir, tetapi inipun masih banyak kendala yang dihadapi, seperti penanganan
sampah, bahaya kecelakaan nuklir (ingat kasus kecelakaan pembangkit listrik tenaga
nuklirChernobyl,dan Three Miles Island). Dan energi nuklir dari Uranium juga
merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui, yang akan habis terpakai.
Lebih dari itu, perekonomian dunia pada saat ini didasarkan pada pertumbuhan
ekonomi yang meyebabkan bertambahanya volume konsumsi bahan bakar. Usul
untuk pertumbuhan tetap ekonomi (Zero growth) pernah diusulkan, tetapi tidak
mungkin untuk dilakukan, karena dengan sistem ekonomi modern sekarang ini akan
menyebabkan resesi dan berlanjut pada depressi ekonomi.
Problem ketiga yang sama seriusnya adalah penghancuran lingkungan hidup.
Penebangan hutan yang semena-mena tidak terkendali pada saat ini tercatat pada
9
hutan tropis, untuk industri kayu lapis dan kertas adalah salah satu contoh. Bukti
adanya lubang ozone yang cukup besar pada lapisan atmosfir bumi kita disebabkan
oleh penggunaan AC dan mesin pendingin lainnya (lemari es) , aerosol untuk
penyemprot parfum, obat nyamuk yang masih menggunakan CFC (Chloro Fluoro
Carbon). Masalah limbah industri baik limbah cair maupun padat telah kita rasakan di
Indonesia, dimana sungai-sungai telah tercemar. Selain itu gas buangan dari
pembakaran bahan bakar minyak bumi menjadi salah satu penyebab utama effek
rumah kaca yang berdampak pada pemanasan suhu global bumi.
Disamping ketiga problem serius diatas, masalah-masalah sosial seperti urbanisasi,
kepadatan wilayah urban, individu-individu yang kesepian dikota besar,
pengangguran dan ketidak puasan kerja juga merupakan dampak dari perubahan
sosial yang diakibatkan oleh penerapan teknologi modern.
Diskusi :
Apakah pendapat anda tentang teknologi modern, apakah anda pro atau kontra ?
Bagaimana kiranya jalan keluarnya ? Diskusikan.
10
1.4. MODEL YANG DIKEMBANGKAN DALAM STUDI TENTANG
INOVASI.
(Richard Foster, Mc Kinsey)
Foster (3) mengemukakan 3 konsep penting dalam model inovasi : Kurva S,
keunggulan penyerang (Attacker advantage), Discontinuities.
Kurva S.
Kurva S adalah grafik yang menunjukkan hubungan antara usaha untuk
mengembangkan suatu produk atau proses dan hasil dari investasi usaha tersebut atas
performasi produk atau proses tersebut.
Disebut kurva S, karena bentuknya menyerupai huruf S, artinya adalah pada mula-
mula produk atau proses baru dikembangkan, kemajuan kinerja (performance) produk
tersebut sangat lambat, sampai suatu titik dimana setelah pengetahuan atas produk
tersebut bertambah dan sudah cukup maka kemajuan akan sangat cepat, sampai pada
titik jenuh dimana walaupun usaha dan dana investasi dikeluarkan pada produk atau
proses tersebut kemajuan kinerja produk atau proses tersebut sangat lambat.
Mungkin pesawat terbang tidak bisa lebih cepat lagi atau proses tidak bisa lebih
effisien lagi, kemajuan sudah ada pada batas jenuh atau pada kurva S atas.
Dalam setiap hal baik kita secara pribadi atau organisasi, perusahaan atau bisnis ada
batas (limit) kita tidak dapat lewati, dalam prestasi atletik atau renang ada batas waktu
tercepat yang sulit dilewati. Kita tidak dapat melewati batas tersebut, kecuali suatu
perubahan dilakukan, apakah dalam cara atau teknik berlari atau berenang , teknik
berlatih dsb.
KINERJA
USAHA & DANA
KURVA 'S'
11
Untuk pesawat terbang propeller ada batas kecepatan, kemajuan tidak dapat dicapai
kecuali ada perubahan dalam teknologi, misalnya dalam penemuan mesin jet dan
konstruksi baru pesawat terbang.
Dalam dunia bisnis batas tersebut menentukan teknologi mana, mesin mana, produk
mana atau proses mana yang akan segera kadaluarsa (obsolete). Kemampuan
manajemen dalam mendeteksi dan menetapkan batas / limit tersebut sangat penting
dalam menentukan keberhasilan atau kegagalan perusahaan tersebut, karena limit /
batas tersebut merupakan suatu tanda dimana dibutuhkan sesuatu yang baru, teknologi
baru untuk dikembangkan.. Mesin tenun dengan teropong (shuttle loom)
dikembangkan sampai pada suatu titik dimana kecepatan tidak bisa lebih cepat lagi,
teknologi baru shuttleless loom (Rapier), merupakan teknik untuk bisa mempercepat
sampai suatu limit, teknologi airjet loom, Waterjet loom adalah teknologi baru untuk
lebih mempercepat lagi. Bila limit sudah dicapai, seberapa kerasnya kita berusaha
kemajuan tidak akan tercapai. Pada saat kita mencapai limit tersebut, biaya untuk
membuat kemajuan / progress akan meningkat sangat tajam, sedangkan peningkatan
hasil yang dicapai sangat kecil. Pada saat ini usaha tersebut harus dihentikan dan perlu
dipikirkan terobosan baru atau penerapan teknologi baru untuk mendapatkan hasil
yang lebih baik.
Keunggulan Penyerang.(Attacker Advantage)
Sangat penting untuk suatu perusahaan untuk mengikuti terus perkembangan prospek
teknologi dan menguasai teknologi yang merupakan prospek kedepan untuk bisnis
tersebut ,sebelum titik batas tersebut tercapai dan menjadi terlambat.
Foster (3) memberi beberapa contoh sbb. NCR (National Cash Register) yang
merupakan leader dalam bisnis mesin register kas yang pada awalnya bekerja dengan
prinsip elektromekanik harus melepaskan banyak karyawan dan eksekutifnya karena
gagal mengantisipasi penggunaan teknologi komputer elektronik sebagai pengganti
teknologi elektromekaniknya. Disamping itu ia harus mengeluarkan jutaan dollar
investasi extra untuk mengejar keterlambatan untuk mempertahankan pangsa pasar
dari ancaman pendatang baru.
Pada tahun 1947, Procter & Gamble (P&G) memperkenalkan produk "Tide", sabun
cuci detergen sintetis yang pertama, yang lebih unggul dari sabun detergen
konvensional karena mengandung "phosphate builders" yang menaikkan daya cuci.
Pada saat itu pesaing utama P&G adalah Lever Brothers, tetapi dengan peluncuran
produk tersebut sebagian pangsa pasar Level Brothers direbut P&G, dan pada waktu
Lever Brothers mengembangkan produk detergent sintetis nya "Surf", sudah terlambat
karena P&G telah merebut kepemimpinan bisnis tersebut.
Michelin merebut 11% pangsa pasar ban di Amerika Serikat dengan meluncurkan
produk ban radial, yang menghasilkan waktu pakai ban lebih lama.
Citibank menempatkan diri menjadi penyerang "Attacker" dan menempatkan para
pesaingnya menjadi dalam posisi bertahan (defense) ketika ia memperkenalkan ATM
(Automatic Teller Machine) pertama dalam dunia perbankan.
Industri jam tangan Jepang memperoleh keunggulan atas industri jam tangan Swiss
dengan jam tangan digital.
Texas Instrument menjadi leader dalam bisnis elektronik, mengungguli
Westinghouse, Sylvannia dengan mendahului dan memimpin dalam teknologi solid
state (semiconductor) elektronik.
12
Penyerang (Attacker) adalah perusahaan yang pertama mengambil inisiatif memimpin
dalam perubahan dan penerapan teknologi baru pada saat kurva S mencapai phase
jenuh.
Discontinuity.
Konsep 'discontinuity' adalah celah antara 2 kurva S, dimana teknologi yang satu
menggantikan lainnya, contoh pada industri elektronik, ketika tabung elektronik
digantikan transistor, atau transistor digantikan IC.
Discontinuity teknologi merupakan hal yang kritis yang perlu dikelola dengan baik.
Masa discontinuity / transisi ini sering disebut dengan masa kacau "chaos".
Peluncuran teknologi baru dapat terlalu cepat atau terlalu lambat.
KINERJA
USAHA & DANA
DISCONTINUITY
13
BAGIAN 2 KEWIRAUSAHAAN - ENTREPRENEURSHIP
2.1. APAKAH KEWIRAUSAHAAN - ENTREPRENEURSHIP.?.
Pada awal abad 20, Joseph Schumpeter memberikan definisi tentang wirausahawan -
entrepreneur sebagai seseorang yang merombak orde ekonomi yang ada dengan
memperkenalkan produk atau jasa baru, dengan menciptakan bentuk baru organisasi
atau dengan memanfaatkan bahan baku jenis baru.
Encarta - Encyclopaedia (2) 1993-1996 mendefinisikan :
Entrepreneur - Wirausaha adalah : Seseorang yang mengambil tanggung jawab dan
resiko suatu operasi bisnis dengan harapan mendapatkan keuntungan. Dia
memutuskan produk / jasa yang akan dibuat, mendapatkan fasilitas, mengumpulkan
tenaga kerja (labor force), modal (capital) dan bahan-bahan untuk produksi. Bila
bisnisnya berhasil, entrepreneur mendapatkan imbalan keuntungan, bila ia gagal dia
menanggung kerugian.
JB Say merumuskan wirausaha sebagai orang yang memindahkan sumber-sumber
ekonomi dari daerah produktivitas rendah ke daerah dengan produktivitas dan hasil
lebih tinggi.
Bila kita mengelompokkan seseorang bagaimana ia memenuhi keutuhan ekonominya,
kita dapat secara kasar mengelompokkan sbb.:
USAHA SENDIRI MENDAPAT UPAH
PEMILIK TOKO
PEDAGANG KAKI LIMA
PETANI
PEDAGANG
PROFESSIONAL : -DOKTER,
PENGACARA DLL.
TUKANG BECAK
KARYAWAN
MANAJER PROFESSIONAL
BURUH
PEGAWAI NEGRI
BURUH TANI
DOSEN DAN LAIN SEBAGAINYA.
Di Indonesia dikenal istilah wiraswasta, pengusaha yang pada awalnya lebih dikaitkan
kepada kelompok pedagang. Dalam persepsi umum sehari-hari, wiraswasta /
wirausaha adalah orang yang bukan orang upahan atau memiliki kemandirian.
Kaitan entrepreneur dengan innovasi.
Drucker (4) : ……" Entrepreneurs create something new, something different, they
change & transmute Value." , disamping itu Drucker menekankan fungsi dari
entrepreneur sebagai innovator.
1. "Entrepreneurs innovate".
Seorang pemilik toko adalah seorang pengusaha, tetapi ia belum tentu ia seorang
entrepreneur bila ia tidak berinovasi.
2. Lingkungan entrepreneur adalah lingkungan bisnis.
Alexander Flemming menemukan pennicilin, tetapi penemuannya belum memberikan
dampak meluas, sampai entrepreneur memanfaatkannya, mengusahakannya (mem-
14
produksi & memasarkannya) - "put into business". Alexander Flemming adalah
penemu, innovator, tetapi ia bukanlah entrepreneur.
Bygrave (5) mendefinisikan " An entrepreneur is someone who start a new business,
is someone who perceive an opportunity and creates an organization to pursue it "
Dia menangkap kesempatan, bekerja untuk membuat kesempatan itu menjadi
keuntungan (terwujud, materialise) dan ia menanggung resiko kegagalan.
Dalam hubungan dengan ketidak pastian, seorang wirausaha adalah pengambil
keputusan dalam ketidak pastian, ia adalah penanggung resiko.
Apakah entrepreneurship dapat dipelajari ?
Entrepreneurship adalah art & science atau ketrampilan, seni dan pengetahuan.
Pertanyaannya dapatkah entrepreneurship di ajarkan ? Beberapa puluh tahun yang
lalu, banyak guru besar yang berpendapat bahwa hal ini tidak dapat diajarkan. Pada
saat ini entrepreneurship umumnya diajarkan dalam kurikulum dan kurikulum
tersebut terus berkembang dihampir semua sekolah bisnis di Amerika. Secara ilmiah
dipelajari terus, bagaimana proses penciptaan bisnis baru terjadi, sehingga diperoleh
pemahaman yang lebih baik. Tentunya tidak dapat dijamin bahwa akan muncul Bill
Gate baru, sama dengan seorang proffesor ilmu Fisika tidak dapat menjamin akan
menghasilkan Alber Einstein yang lain, atau seorang pelatih tenis akan menghasilkan
Martina Navratillova.
Faktor bakat bisnis, latihan/pengalaman akan sangat menentukan keberhasilan ber
bisnis.
2.2. FAKTOR -FAKTOR KRITIS UNTUK MEMULAI SUATU USAHA BARU.
Bygrave (5) menguraikan suatu model proses entrepreneur sbb.:
Ada beberapa faktor yang menentukan dalam memulai suatu usaha baru, yaitu faktor
personal / pribadi, sosiologis dan lingkungan.
INNOVASI TRIGGERING
EVENT
IMPLEMENTASI GROWTH
FAKTOR
PRIBADI
FAKTOR
SOSIO
KULTURAL
FAKTOR
LINGKUNGA
N
15
Seseorang mempunyai ide, suatu "innovasi" untuk kemungkinan bisnis baru dari hasil
penelitiannya atau kebetulan melihat suatu kesempatan emas. Apakah ia akan
menekuni kemungkinan bisnis baru itu menjadi kenyataan akan sangat ditentukan
pada faktor-faktor seperti prospek karir nya, keluarga yang menjadi tanggungannya
(resiko), teman-teman, model peran (role model), keadaan ekonomi, ketersediaan
sumber daya.
Biasanya ada kejadian pemicu "trigerring event" yang melahirkan suatu organisasi
bisnis baru. Bygrave (5) memberi beberapa contoh:
Barangkali seseorang tidak mempunyai prospek karir.
Melanie Stevens drop-out dari high school (SMA), setelah mencoba bekerja
dibeberapa tempat, mengerjakan pekerjaan-pekerjaan kecil (minor), pelayan restoran,
clerk dsb, ia memutuskan bahwa karirnya dibidang pekerjaan tidak ada prospek.. Ia
memutuskan untuk memulai usaha dengan membuat tas canvas dan memulai bisnis
kecilnya sendiri. Dalam beberapa tahun, ia telah membangun jaringan penjualan
diseluruh retail store (toko eceran) diseluruh Canada.
Barangkali seseorang telah mencapai karir puncak, tidak dapat dipromosi lagi, karena
keterbatasan kapasitasnya, atau mungkin bahkan seseorang mengalami PHK
(Pemutusan Hubungan Kerja), dipecat dsb.
Untuk sementara orang, kewirausahaan mungkin adalah karir yang secara sadar
dipilih.
FAKTOR PRIBADI.
Sifat kepribadian wirausahawan :
Gede Raka (6), mengemukakan bahwa ciri-sifat kepribadian seorang wira usaha dari
hasil penelitian David Mc Cleland (7) yang mengajukan adanya korelasi positif antara
orang yang mempunyai motif prestasi tinggi dengan tingkah laku wirausaha. Secara
implisist dikatakan bahwa secara rata-rata, para wirausaha ditandai dengan motif
prestasi tinggi.
Gede Raka (6) mengemukakan :
"…..Karaktersitik orang-orang dengan motif prestasi tinggi adalah :
Memilih resiko moderate dalam tindakannya; dia memilih melakukan sesuatu
yang ada tantangannya, namun dengan cukup kemungkinan untuk berhasil
Mengambil tanggung jawab pribadi atas perbuatan-perbuatan; artinya, kecil sekali
kecenderungan untuk mencari kambing hitam atas kegagalan atau kesalahan yang
dilakukannya.
Mencari umpan balik (feed back) tentang perbuatannya.
Berusaha melakukan sesuatu dengan cara-cara baru. …….."
Bygrave (5) melaporkan bahwa pada tahun 1980 an didalam sebuah majalah dan
artikel surat kabar ada sebuah angket berjudul "Do you have the right stuff to be an
entrepreneur?". Artikel ini berisi uraian tentang karakter-karakter utama yang perlu
dimiliki oleh seorang entrepreneur dan juga berisi sederetan pertanyaan untuk
evaluasi diri. Seorang enjinir hampir-hampir meninggalkan ambisinya untuk menjadi
16
entrepreneur, karena setelah isian tersebut ia mendapat nilai yang rendah. Ia
mengambil matakuliah mengenai kewirausahaan dalam kelas MBA disebuah sekolah
Bisnis dan menyatakan pada professor nya bahwa ia memiliki score yang rendah
untuk kewirausahaan berdasarkan angket di majalah tertentu. Setelah ia mengambil
mata pelajaran tersebut, ternyata ia mendapatkan nilai yang cukup tinggi dan ia sukses
dalam memulai usaha baru nya..
Setelah penelitian yang lebih dalam sekarang ini disepakati tidak ada suatu patokan
untuk memisahkan antara entrepreneur dan non entrepreneur.
Namun demikian Bygrave (5) mencatat 10 karakter yang dimiliki oleh entrepreneur
yang sukses, yaitu 10 D's:
1. Dream , Wira usaha memiliki visi masa depan untuk dirinya dan bisnisnya. Dan
yang terlebih penting adalah mereka mempunyai kemampuan untuk menerapkan
mimpinya.-
2. Decisiveness, mereka tidak menunda, mereka membuat keputusan dengan cepat
dan tepat. Kecepatan dan ketepatan ini merupakan kunci sukses.
3. Doers, Begitu mereka memutuskan untuk melakukan sesuatu, mereka
menerapkannya dengan segera.
4. Determination, mereka menerapkan usaha beresikonya dengan komitmen penuh.
Mereka sangat jarang menyerah, walaupun menghadapi rintangan yang sangat
besar.
5. Dedication, Mereka mempunyai pengabdian (dedikasi) yang total terhadap
bisnisnya, kadang-kadang dengan pengorbanan yang cukup besar dalam
kehidupan keluarga, teman-teman. Mereka bekerja tidak mengenal lelah. Bekerja
selama 12 jam atau lebih sehari sering dilakukan dalam memperjuangkan
keberhasilan bisnisnya.
6. Devotion, Wirausaha mencintai, menyenangi apa yang dikerjakannya. Kecintaan
ini yang membuat mereka bertahan ketika keadaan berbalik tidak menguntungkan
baginya.
7. Details, entrepreneur memperhatikan detil-detil kritis dalam pekerjaannya.
Banyak ranjau ranjau yang akan membawa kegagalan didalam detil pekerjaan,
terutama pada waktu permulaan dan pertumbuhan bisnis.
8. Destiny, mereka menentukan jalan hidupnya sendiri tidak menggantungkannya
pada majikan.
9. Dollars, Mengejar kekayaan bukanlah motif utama dari entrpreneur. Uang
hanyalah ukuran dari sukses kerjanya. Mereka berpendapat, bila mereka berhasil
maka imbalan uang, kekayaan dan lainya akan datang sendirinya.
10. Distribute., Entrepreneur mendistribusikan wewenang dan pekerjaan bahkan
kepemilikan bisnis pada karyawan kunci yang mempunyai andil kunci bagi
keberhasilan bisnis nya..
17
FAKTOR SOSIAL-BUDAYA
TINJAUAN TEORETIS :
Drucker (4) menekankan pentingnya peran entrepreneur dalam pertumbuhan lapangan
kerja, penciptaan bisnis baru dan pada akhirnya pertumbuhan ekonomi. Diluar peran
entrepreneur itu sendiri ada pertanyaan yang menarik untuk dikaji ? Mengapa disuatu
kelompok masyarakat cenderung untuk muncul lebih banyak wirausahawan
dibandingkan kelompok masyarakat lain. Untuk itu kajian sosial budaya mencoba
untuk menerangkan faktor sosial budaya yang mempengaruhi proses kewirausahaan
ini.
Ada banyak pertanyaan yang menarik untuk dikaji, seperti pertanyaan
pertama;mengapa Revolusi Industri terjadi di Eropa dan bukan di dunia Timur,
bukankah Dunia Timur yang peradabannya dalam beberapa abad yang lampau pernah
amat tinggi, jauh melampaui dunia Barat yang boleh dibilang tertinggal jauh
dibelakang. Mengapa peradaban Timur seolah mandeg tidak berkembang atau dilibas
atau didominasi peradaban dunia Barat pada abad 19-20.
Pertanyaan kedua; Mengapa Amerika Serikat pada abad ke 20 mendominasi
penemuan-penemuan tonggak (penemuan yang dianggap penting dan menjadi pemicu
suatu perubahan besar). Encarta (97) melaporkan pada abad ke 20, terdapat 110
penemuan tonggak dan dari jumlah itu 75 penemuan dilakukan oleh negara Amerika
Serikat.
Etos Kerja.
Weber (8) mencoba menjawab pertanyaan pertama dengan kajian sosial budaya dalam
bukunya "Etika Protestan dan Roh Kapitalisme". Bahwa pada abad 17 terjadi suatu
gerakan Reformasi didaratan Eropa, disusul dengan munculnya Protestanisme,
Calvinisme dan lebih khusus lagi Puritanisme. Protestanisme ini memberikan warna
bagi perkembangan peradaban di Inggris, Belanda dan Swiss dan belakangan di
Amerika Serikat. Inti uraiannya adalah terjadi suatu perubahan "etos kerja", yaitu
perubahan sikap yang mendasar terhadap kerja yang dianggap sebagai penyebab
perubahan radikal dalam kehidupan masyarakat negara Eropa Protestan.
Menurut Weber (8), terjadi perubahan terhadap nilai hidup askestisme (hidup
pertapaan - hidup membiara), yaitu dari askestisme yang terarah kedunia luar menjadi
askestisme yang terarah kedalam dunia kini disini.
Orientasi askestisme dunia luar adalah orientasi kedunia baka, surga dan bersikap
negatif terhadap waktu, kerja dan materi. Kerja dianggap lebih rendah nilai rohaninya
daripada doa. Kerja dianggap sebagai hukuman atas kejatuhan manusia (Adam) dalam
dosa. Waktu adalah sesuatu yang fana, yang akan digantikan dengan keabadian nanti.
Materi, kekayaan dunia sangat tidak penting, karena kekayaan rohani adalah satu-
satunya yang bernilai dihadapan Tuhan. Kehidupan biara lebih tinggi nilainya
daripada kehidupan sekuler (duniawi).
Calvinisme merubah orientasi asketisme dari orientasi keluar menjadi orientasi
kedalam pada masa kini disini.
Dalam orientasi baru ini, sikap terhadap waktu, kerja dan materi (kekayaan) menjadi
positif. Waktu, kerja dan materi dipahami sebagai anugrah dari Tuhan pada manusia
yang harus dipelihara, dikembangkan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya. Tidak ada
18
pemisahan hirarkis mana yang bernilai lebih tinggi, antara ibadah dengan kerja
("abudah"), antara "imam" dan "awam" dan antara "biara" dan "dunia". Dalam
doktrinny, Luther memperkenalkan doktrin tentang panggilan hidup. (Beruf). Tuhan
memanggil setiap orang percaya untuk bekerja didunia ini dengan sebaik-baiknya,
apapun pekerjaannya asalkan bukan yang dilarang. Jadi kerja bukan semata-mata
hanya untuk mencukupi hidup sehari-hari, tetapi suatu panggilan. Setiap orang harus
bekerja dengan disiplin, berusaha sekeras-kerasnya mencapai prestasi. Dan apabila
yang dihasilkan berlimpah melebihi yang dibutuhkan, apakah ia boleh berhenti
bekerja atau bolehkah ia berfoya-foya ? Tidak, ia harus tetap bekerja dengan disiplin
dan tetap hidup hemat. Pemborosan baik waktu, materi adalah dosa. Kelimpahan yang
didapat harus dijadikan modal untuk terus dilipat-gandakan. Kehidupan pribadi yang
penuh disiplin, hemat dan saleh, sedemikian hingga seseorang hidup didalam dunia
sekuler, namun bergaya hidup seperti biarawan dan seluruh dunia ini adalah biara
baginya. Sikap hidup ini sering juga disebut sikap hidup puritan (puritanisme).
Sistem nilai ini tidak hanya diterima secara teoritis, tapi dijadikan suatu sikap hidup,
sitem nilai yang fungsional dan operasional sehingga menjadi "etos", bukan hanya
nilai etika. Etos kerja yang demikian menurut Weber menghasilkan penumpukkan
kekayaan dan modal (kapital) dan mendorong investasi yang luar biasa, etos kerja ini
juga yang memunculkan tumbuhnya semangat kapitalisme di Barat dan menerangkan
mengapa negara-negara Eropa yang mayoritas penduduknya Protestan, merupakan
negara-negara yang sangat berkembang ekonominya.
Diskusi :
Sekarang ini, ada negara-negara Industri Baru di Asia seperti Jepang, Korea, Taiwan,
Singapura yang juga sangat maju dibandingkan sekitarnya, tidak mempunyai latar
belakang Protestan. Coba lakukan studi literatur kajian sosio budaya?
TINJAUAN PRAKTIS :
Faktor sosial lainnya yang mempengaruhi wirausaha adalah tanggung jawab keluarga.
Tanggung jawab keluarga memainkan peran penting bagi seseorang dalam
memutuskan apakah ingin memulai suatu usaha baru sebagai wirausaha atau tetap
bekerja. Mungkin bagi seseorang yang berusia 20 - 25 tahun, masih belum menikah
dan mempunyai beban tanggungan keluarga, lebih mudah baginya memutuskan untuk
berkarir sebagi wirausaha, daripada seseorang yang telah berusia 40 tahun keatas,
yang telah menikah, mempunyai anak masih dalam usia sekolah atau kuliah,
mempunyai tunggakan kredit rumah, mobil dlsb. dan mempunyai penghasilan cukup
baik. Bagi orang yang berusia diatas 45 tahun yang beralih profesi menjadi
wirausahawan, bila ia gagal dalam usahanya berwirausaha, akan sulit baginya untuk
kembali bekerja pada perusahaan lain dan memulai karir baru.
(Uraian diatas masih berupa hipotesa, yang dapat menjadi objek penelitian).
Meskipun demikian, Bygrave (5) melaporkan bahwa ada banyak orang dalam usia 45
tahunan mencoba mengambil resiko memulai usaha barunya sebagai wirausaha,
bahkan dilaporkan para CEO pada Inc. 500, berumur sekitar 50 tahun. (Inc. 500
adalah 500 perusahaan kecil yang mempunyai pertumbuhan tercepat).
Keseimbangan antara pengalaman, kematangan dan optimisme, tenaga muda,
menentukan kapan seseorang menjadi wirausahawan. Pada usia belia, biasanya
19
seseorang penuh optimisme, enerjik, tetapi kurang dalam pengalaman dan
kematangan. Sebaliknya pada usia yang lebih tua, dimana pengalaman dan
kematangan diperoleh, bisa terjadi seseorang yang telah begitu lama dalam suatu
industri, tahu terlalu banyak tentang kesulitan, ranjau-ranjau yang ada dalam bisnis
tersebut, ia biasanya akan lebih pessimistik untuk memutuskan untuk terjun memulai
bisnis sebagai wirausahawan.
Barangkali diperlukan kombinasi optimisme, tenaga muda dan pengalaman veteran
untuk seseorang agar mempunyai peluang sukses sebagai wirausahawan dalam suatu
bisnis. Memang tidak salah bila dikatakan bahwa entrepreneur adalah sumber daya
manusia yang langka.
FAKTOR LINGKUNGAN :
Dapat di hipotesa kan (masih perlu dibuktikan) bahwa:
Lingkungan keluarga seseorang merupakan faktor penentu bagi seseorang untuk
memutuskan berkarir sebagai wirausahawan. Kemungkinan seseorang memutuskan
menjadi wirausahawan akan lebih besar pada seseorang yang dibesarkan dalam
lingkungan pengusaha daripada yang dibesarkan dalam lingkungan pegawai negri,
ABRI, professional. Lingkungan bermain, teman-teman, juga mempunyai pengaruh
yang menentukan seseorang menentukan pilihan karirnya. Faktor pendidikan juga
menentukan keberhasilan wirausaha.
Entrepreneurship menuntut kreativitas untuk ber inovasi, maka dibutuhkan suatu
sistem pendidikan yang kondusif yang dapat mengembangkan kreativitas seorang
anak.
Faktor lingkungan lainnya yang mempengaruhi proses kewirausahaan adalah
lingkungan ekonomi dan hukum. Kondisi ekonomi yang resesi atau depresi,
menghambat proses kewirausahaan. Kepastian dan perlindungan hukum juga
merupakan faktor yang sangat menentukan mengalirnya proses kewirausahaan.
Sistem hukum yang melindungi hak cipta, hak paten akan merangsang munculnya
penemuan-penemuan, innovasi. Ketertiban dan kepastian hukum dan sistem hukum
yang baik akan sangat membantu pertumbuhan investasi. Sebagai contoh : ketika
Hong Kong masih dibawah pemerintahan Inggris, berlaku pameo diantara orang
Hong Kong : "Let's the English make the law, we make the money", pada waktu itu
memang pertumbuhan ekonomi di Hong Kong sangat luar biasa waktu itu.
2.3. TIGA PENGGERAK YANG MENENTUKAN KEBERHASILAN SUATU
USAHA.
Jeffry Timmon's (9) mengemukakan tiga penggerak yang menentukan keberhasilan
suatu usaha, dimana ketiga komponen tersebut harus selaras satu sama lainnya.
Ketiga penggerak tersebut adalah :
1. Entrepreneur yang unggul.
2. Kesempatan - Opportunity yang menarik.
3. Sumber Daya - Management Team kelas satu.
20
Timmons memodelkannya sbb. :
Antonius Tanan (10) mengusulkan model keberhasilan sebagai interseksi antara
kesempatan dan kemampuan.
Kemampuan mewakili entrepreneur dan sumber daya (management team, dana,
modal, skill, sdm dll), kesempatan (opportunity) adalah hal yang perlu dicermati,
ditangkap dan dimengerti. Kesempatan yang menarik, tepat ditangkap oleh
wirausahawan dan dikatakan wirausahawan tersebut mendapat idee inovatif. Namun
idee cemerlang saja tidak cukup, mengembangkan, mengimplementasi dan
membuatnya menjadi bisnis yang berhasil, hal itulah yang lebih penting. Contoh yang
pernah dikemukakan, Alexander Flemming menemukan penicillin secara kebetulan
dan penemuan tersebut belum memberi dampak yang luas, sampai 10 tahun kemudian
Ernst Chain dan Howard Florey melihat potensi / opportunity dan
mengembangkannya. Pada Perang Dunia II, penicillin menyelamatkan jiwa banyak
sekali orang dan dianggap sebagai kemajuan dramatis dalam farmasi dan sebagai titik
awal perkembangan antibiotik modern..
Dalam ke wirausahaan, sukses atau keberuntungan (luck) adalah dimana persiapan
dan kemampuan bertemu.
OPPORTUNITY
ENTREPRENEUR
FITS
&
GAP
RESOURCES
ketidakpastian ketidakpastian
ketidakpastian
kesempatan kemampuan
keberhasilan
21
2.4. MENGENAL DAN MEMAHAMI KESEMPATAN (OPPORTUNITY
RECOGNITION)
Apakah kesempatan (opportunity) itu?
Kesempatan erat kaitannya dengan kebutuhan, dimana ada kebutuhan (need), maka
akan ada permintaan (demand), bila demand (permintaan) tersebut ada dalam waktu
yang cukup dan dalam volume yang cukup, maka hal tersebut akan menjadi
kesempatan bisnis.
MARKET
SIZE
RP / $
WAKTU (TAHUN)
Window of
opportunity
5-10 tahun
22
KREATIFITAS.
Pentingnya mengelola kreatifitas.
Kreatifitas adalah pendorong dari proses inovasi dan karenanya dalam definisi
“Drucker” tentang kewirausahaan yang memasukkan unsur inovasi dalam
kewirausahaan, maka kreatifitas menjadi penting untuk dipelajari untuk studi
kewirausahaan.
Bagi beberapa organisasi bisnis seperti video game, mempunyai motto “Create or
die”, karena keberadaannya dan kelangsungan hidupnya sangat ditentukan pada kreasi
game yang dihasilkan dan seberapa cepat kreasi tersebut dihasilkan. Bagi beberapa
bisnis tuntutan laju kreasi tidak secepat bisnis game diatas, perusahaan otomotif
Inggris nyaris hilang karena laju perubahan model yang begitu lambat dibandingkan
dengan perubahan model pada industri otomotif Jepang. Pada masa kini dimana
dituntut perubahan cepat, kreasi yang inovatif dalam laju yang cepat, karena itu tidak
dapat disangkal bahwa kreatifitas yang menghasilkan inovasi merupakan kunci suatu
organisasi bisnis untuk dapat bertahan hidup.
Webster mendefinisikan kreatifitas – “the ability to bring something new into
existence” – kemampuan untuk menghadirkan sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru
itu bisa berupa lukisan, lagu, gagasan atau karya lainnya.
Bagaimana prosesnya, apakah bisa dipelajari ??? Sampai saat ini sulit dijelaskan,
bagaimana proses kreatifitas itu berlangsung, sehingga banyak yang mengatakan
bahwa kreatifitas adalah cetusan penerangan “illumination” yang tidak dapat
ditelusuri, cenderung pada dimensi ilham, inspirasi dari pada logika rasional.
Karyanya dapat dipelajari tetapi bagaimana hal tersebut tercetus tidak banyak yang
diketahui. Bagaimana Mozart atau Bethoven menciptakan suatu Sonata atau
Symphony, atau Einstein mencetuskan teori Relativitas.
Bila sisi kreatifitas masih banyak sisi misterinya, bagaimana mungkin untuk dikelola
– manage creativity?
Ada beberapa hal yang diketahui tentang kreativitas yang dapat dijadikan acuan
dalam mengelola kreatifitas.
Beberapa attribute telah diidentifikasi pada orang-orang yang kreatif. Roe (11)
mengemukakan daftar sifat-sifat kreatif sbb. :
Openness to experience – terbuka untuk pengalaman.
Observance – seing things in unusual ways – Pengamat yang melihat sesuatu dari
sudut pandang yang tidak umum.
Curiosity – rasa ingin tahu.
Accepting and reconciling apparent opposites – menerima dan mencoba
menjelaskan pertentangan-pertentangan fakta yang ada.
Tolerance to ambiguity – toleransi pada ketidak jelasan.
Independence in judgement, thought and action – kebebasan menilai berpikir dan
bertindak.
Needing and assuming autonomy.
Self reliance
Not being subject to group standards and control.
Willingness to take calculated risks.
Persistence.
23
Ada juga teori neuropsikologi yang meneliti peran dari otak belahan kiri dan kanan.
Belahan kiri otak untuk kemampuan berpikir logis, rational dan analitis, sedangkan
belahan kanan otak lebih pada daya kreasi, intuisi, emosi dan seni. (Mintzberg (12)).
Dari teori-teori yang dikembangkan, penelitian terapan dilakukan untuk mendapatkan
situasi / iklim yang kondusif bagi kreatifitas, baik di tingkat pribadi, kelompok dan
organisasi. Bahkan dianjurkan agar proses pengelolaan kreatifitas dilakukan sejak
awal hidup seorang individu, mulai dari masa bayi.
Berikut ini daftar situasi yang menjadi hambatan pada kreatifitas dan yang membantu
proses kreatifitas.
Tingkat individu :
Hambatan terhadap proses kreatifitas tingkat individu:
1. Prilaku negatif.
2. Rasa takut akan kegagalan
3. Rasa tegang yang berkepanjangan
4. Pengikut aturan secara rutin
5. Menarik asumsi yang kaku
6. Ketergantungan terhadap logika
7. Keyakinan diri tidak kreatif.
Pada tingkat organisasi, dapat di identifikasi mana yang mem fasilitasi kreatifitas dan
mana yang justru menghambat kreatifitas. Kao (13) mengidentifikasi faktor yang
dapat menghambat kreatifitas dalam organisasi sbb.:
Emphasize bureaucratic structures and attitudes
Pile on tradition and established culture
Stress the importance of standard operating procedures
Suppress suitable role models for creative expression
Minimize tha availibility of needed resources.
Ensure poor communication which blocks the flow of ideas.
Have tight control systems which eliminate slack required for unofficial
initiatives.
Enforce strict penalties for failures
Omit rewards for success
Emphasize values which inhibit risk taking and questioning.
Reinforce the expectation of external evaluation.
Carry out surveillance of creative activity
Emphasize tight deadlines
Prefer specialization, emphasize authority over responsibility.
Dipihak lain Kao (13) juga mengidentifikasi tindakan organisatoris yang mendorong
kreatifitas :
Create open, decentralized organizational structure
Support a culture which provides leverage for creative experimentation
Encourage experimental attitudes
Circulate success story.
Emphasize the role of champion
Provide the freedom to fail
Stress effective communication at all levels
24
Make resources available for new initiatives
Ensure that new ideas cannot be easily killed.
Remove bureaucracy from the resource allocation process.
Provide appropriate culture which support risk taking and questioning.
Minimize administrative interference
Provide freedom from surveillance and evaluation
Loosen deadlines
Delegate responsibility for initiating new activity.
25
Reference:
1. Toffler, Alvin : "The Third Wave", William Morrow & Company, New York
(1980).
2. Microsoft ® Encarta® 97 Encyclopedia © "Notable Inventions and Discoveries".
3. Foster, Richard N (1986), "Innovation : the attacker's advantage"Summit Books,
New York.
4. Drucker, Peter F,(1986) "Innovation and Entrpreneurship - Practice and
principles", 1st edition, 1986, Harper * Row, Publisher, Inc, New York.
5. Bygrave, William D (Editor), The Portable MBA in entrepreneurship, 2nd
edition,
1997, John Willey & Sons, Inc. New York.
6. Gede Raka (1988), "Kewirausahaan, Sketsa Pengembangan dan Kemungkinan
Perkembangannya di Indonesia", tulisan dalam buku "Perubahan, Pembaruan dan
Kesadaran Menghadapi Abad ke 21"diterbitkan oleh PT Dian Rakyat Jakarta edisi
ke 2 tahun1993.
7. David Mc Cleland "The Achieving Society", The Free Press, 1961.
8. Max Weber; "The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism", trans. Talcott
Parsons. New York: Charles Scribner's Sons, 1958.
9. Jeffry Timmons , D.F. Muzyka, H.H. Stevenson and W.D. Bygrave (1987),
"Opportunity Recognition : The Core of Entrepreneurship," in Frontiers of
Entrepreneurship Research: 1987, ed. Neil Churchill et al (Babson Park, MA:
Babson College, 1987),.
10. Antonius Tanan, "Menjalani Hidup di Masa Krisis". Majalah Karya Wiyata no 89,
tahun XXI, Oktober - Desember 1998; ISSN 1910-0150.
11. A. Roe, “Psychological Approaches to Creativity in Science,” Essay on Creativity
in the Science, ed. M.A. Coler and H.K. Hughes (New York: New York
University, 1963)
12. H. Mintzberg, “Planning on the left sideand Managing on the Right,” Harvard
Business Review, July-August, 1976.
13. Kao, John J. , Entrepreneurship, Creativity & Organization, 1989, Prentice Hall,
Englewood Cliffs, New Jersey.
14.