injection pump
DESCRIPTION
Injection pumpTRANSCRIPT
-
Pompa Injeksi (Injection Pump)
Sebuah Pompa Injeksi adalah perangkat yang memompa bahan bakar ke
dalam silinder sebuah mesin diesel. Secara tradisional, pompa digerakkan tidak
langsung dari poros engkol dengan roda gigi, rantai atau sabuk bergigi (sering
timing belt ) yang juga menggerakkan camshaft . Berputar pada setengah
kecepatan poros engkol dalam konvensional mesin empat-stroke . Sistem ini
diatur sedemikian rupa sehingga bahan bakar yang disuntikkan hanya sangat
sedikit. Hal serupa juga terjadi untuk sabuk pompa pada mesin bensin akan
didorong langsung dari camshaft. Dalam beberapa sistem tekanan injeksi hingga
200 MPa
Karena kebutuhan untuk Pompa Injeksi sangat tekanan tinggi dan efek terhadap
lingkungan yang sangat berbahaya, maka banyak Produsen mengembangkan
system terbaru dengan tekan injeksi yang dapat ditekan hingga 15.000 psi (100
MPa).
Oleh karena itu dibutuhkan kewaspadaan yang cukup tinggi untuk berhati-hati
dalam menggunakan produck dengan tekanan yang cukup tinggi. Keluarnya
bahan bakar saat terjadi tekanan akan dengan mudah dapat menembus kulit dan
pakaian, kemudian msuk ke jaringan tubuh dengan konsekuensi medis cukup
serius.
Prinsip Kerja Injection pump
Adapun prinsip kerja pada injection pump yaitu ada saat engine start
secara otomatis poros camshaft akan ikut berputar sehingga camshaft akan
menekan roller tappet. Selanjutnya roller tappet akan menekan bucket tappet yang
meneruskan gaya ke plunger. Bahan bakar yang masuk melalui pipa saluran
masuk menuju pump element akan mengalami tekanan oleh plunger yang
bergerak ke atas sekitar 300 bar. Selanjutnya bahan bakar akan masuk balancing
dilevery valve dengan tekanan 260 270 bar, yang selanjutnya akan di teruskan
ke injector dan menuju ruang bakar. Kelebihan bahan bakar pada saat terjadinya
proses penekanan oleh plunger di pump element akan keluar melalui over flow.
Proses tersebut akan terus berjalan selama engine di operasikan.
-
Injection Pump terbagi dua yaitu :
a. Jenis Inline (Independent System)
Pada sistem ini, setiap silinder mengunakan sebuah pompa injeksi
b. Jenis distributor (Common System)
Sistim ini hanya mengunakan sebuah pompa dimana bahan bakar disalurkan
dengan tekanan tinggi ke dalam akumulator oleh pompa tersebut. Dari sini
disalurkan lagi kebeberapa nozzle melalui Distributor yang merupakan sistem
kontrol terhadap jumlah dan besar tekanan minyak. Akumulator dilengkapi
dengan katup pengaman untuk memelihara agar tekanan tetap konstan
Gambar 2.2 Sistem aliran bahan bakar injection Pump tipe Inline
-
Gambar 2.3 Sistem aliran bahan bakar injection Pump tipe Distributor
Ruang Lingkup Perawatan dan Perbaikan
Setiap perusahaan otomotif ingin selalu mendapatkan keuntungan. Kehilangan
atau
penurunan jumlah produksi mengakibatkan kehilangan keuntungan atau kerugian.
Dengan
merawat mesin dalam kondisi pengoperasian yang baik dapat menjaga dari
kemungkinan
kerusakan dan menekan penurunan kerusakan seminimum mungkin.
Kelompok teknik perawatan di showroom atau bengkel bertanggung jawab untuk
menjaga
produknya (mesin mobil), dan melayani kebutuhan pengoperasian, pengunaan dan
menjaga masalah yang timbul setiap hari.
-
Ruang lingkup pekerjaan perawatan dan perbaikan disetiap showroom atau
bengkel
tidak sama tergantung dari produk yang dihasilkan, tergantung pada jenis dari
perusahaan.
Umumnya, aktifitasnya dapat dikelompokan dalam dua klasifikasi :
1. Fungsi pokok diperlukan pekerjaan setiap hari oleh Perawatan dan perbaikan
- Merawat peralatan/perlengkapan bengkel.
- Pemeriksaan peralatan, pelumasan, pembersihan, check-up, dan overhaul.
- Kesiapan alat-alat.
- Perbaikan komponen-komponen peralatan dan mesin yang digunakan.
2. Fungsi tambahan
- Menjaga persediaan.
- Perlindungan bengkel.
- Pembuangan sisa (oli).
- Keselamatan pekerja.
- Gudang guna untuk menyimpan suku cadang.
3.1.2 Pelaksanaan Perawatan dan Perbaikan
a. Rasa hormat terhadap hukum yang dipakai, peraturan dan batasan-batasan
ukuran.
b. Tidak pernah melalaikan kepentingan keselamatan kerja.
c. Harus memperhatikan instruksi dan buku manual sebelum membongkar mesin
atau
peralatan/kelengkapannya, bacalah cara-cara menginstalasi, pengoperasian dan
perawatannya.
3.2 Pengertian Perawatan dan Perbaikan
Berdasarkan defenisi dikatakan bahwa pemiliharaan (perawatan dan perbaikan)
adalah suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga
suatu barang
atau memperbaikinya sampai suatu kondisi yang baik seperti semula.
Tindakan pemiliharaan dari suatu mesin yang paling utama adalah menjaga
supaya
-
komponen yang bergerak didalam mesin tersebut tidak cepat aus atau lelah
dengan cepat.
Komponen yang telah aus atau lelah harus segera diganti dengan yang baru
supaya tidak
mempengaruhi kondisi komponen-komponen yang lain dalam instalasi tersebut.
Untuk menghindari biaya yang tinggi akibat terlalu sering mengganti komponen,
langkah yang harus diambil adalah melakukan serangkaian tindakan perawatan
dan
perbaikan sistem penginjeksian tersebut.
3.2.1 Tujuan Perawatan dan Perbaikan
Tujuan utama dari perawatan dan perbaikan adalah:
1. Untuk memperpanjang usia alat.
2. Untuk menjamin ketersediaan optinum peralatan yang dipasang untuk produksi
(jasa) dan mendapatkan laba investasi maksimum yang memungkinkan.
3. Untuk menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan
dalam
keadaan darurat setiap waktu, misalnya : unit cadangan, unit pemadam kebakaran,
dan penyelamat.
4. Untuk menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana teresebut.
3.2.2 Faktor Penentu Keberhasilan Perawatan dan Perbaikan
Untuk mencapai keberhasilan dari suatu Perawatan dan perbaikan, maka
diperlukan
beberapa faktor dibawah ini :
1. Kemampuan personil untuk merawat
Maksudnya adalah bahwa semua anggota yang terlibat dalam kegiatan perawatan
dan
perbaikan harus benar-benar mempunyai keterampilan dan kemampuan serta
pengetahuan mengenai kegiatan baik secara teoritis maupun prakteknya.
2. Ketersediaan Data Mesin
Tersedianya data mesin yang lengkap akan berpengaruh sekali terhadap
keberhasilan
-
perawatan dan perbaikan. Kita tidak mungkin melakukan suatu tindakan
perawatan
dan perbaikan, apabila tidak adanya data yang dilengkapi dari mesin yang dirawat
dan diperbaiki. Untuk Injection Pump pelumasan didapat langsung dari oli mesin
sehinga data setiap pengantian oli mesin sangat memudahkan pengontrolan.
3. Keterbatasan Standar Pengerjaan
Standar pengerjaan ini dibutuhkan sebagai pedoman bagi teknisi perawatan dan
perbaikan atas tindakan yang dilakukan telah sesuai dengan yang diharapkan atau
tidak, biasanya standar pengerjaan pada sebuah mesin dapat berpedoman pada
buku
manual dari mesin tersebut.
4. Kemampuan, Kemauan Melakukan Perawatan
Dengan adanya suatu kemauan untuk membuat rencana perawatan dan perbaikan
maka akan diketahui pemakaian peralatan dengan baik, serta diketahui besarnya
biaya perawatan dan juga tentang bagian-bagian yang harus diperhatikan untuk
diganti karena umur dan kondisinya.
5. Kedisiplinan personil Perawatan
Setiap personil yang terlibat harus benar-benar menerapkan kedisiplinan dalam
setiap
kegiatan yang dilaksanakan sehingga akan mengurangi resiko kegagalan suatu
tindakan perawatan dan perbaikan yang dilakukan akibat kecendrungan untuk
tidak
disiplin.
6. Kesehatan Dan Keselamatan Kerja
Kesehatan dan keselamatan kerja intinya meliputi personil yang akan merawat
dan
memperbaiki mesin maupun peralatan yang digunakan untuk melakukan
perawatan
dan perbaikan. Dengan dipahaminya suatu kesehatan dan keselamatan kerja maka
resiko kecelakaan dapat dicegah.
7. Kelengkapan Fasilitas Kerja
-
Semakin lengkapnya fasilitas kerja seperti peralatan yang memadai, maka akan
semakin besar kemungkinan tindakan perawatan dan perbaikan akan berhasil,
karena
dengan fasilits kerja kurang mendukung, pekerjan perawatan dan perbaikan akan
tergangu atau tidak lancar.
3.3 Hubungan Berbagai Bentuk Pemeliharaan
Pemeliharaan yang dilakukan dapat berupa yang terencana dan yang tidak
terencana. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan berikut :
-
Gambar 3.1 Hubungan antar berbagai perawatan
Analisa kerusakan yang sering terjadi pada kedua tipe Injection Pump
Untuk Injection Pump tipe Inline kerusakan yang sering terjadi adalah :
1. Pada plunger kerusakan yang sering terjadi yaitu tergores.
Penyebab: pemakaian bahan bakar yang terkontamiasi dengan bahan lain, adanya
kotoran yang mengendap pada tangki bahan bakar, saringan bahan bakar yang
tidak
bekerja dengan baik (lama tidak diganti).
Perbaikan: bersihkan tangki bahan bakar dan bersihkan atau diganti saringan
minyak
dengan yang baru.
2. Delivery valve yang aus.
Penyebab: dikarenakan Injection Pump tipe inline ini memiliki tekanan yang
tinggi
dan pemakaian yang telah lama, maka katup delivery ini akan aus akibat fungsi
kerjanya untuk menahan tekanan yang dihasilkan.
Perbaikan: delivery valve ini jika terjadi keausan maka perbaikanya diganti
dengan
yang baru.
3. Bearing aus.
Penyebab: adanya getaran, putaran kejut saat Injection Pump beroperasi.
Perbaikan: jika terjadi keausan pada bearing ganti dengan yang baru.
4. Sliding block yang aus.
Penyebab: fungsi dari sliding block mengatur keluarnya bahan bakar yang
memiliki
gigi-gigi pinion yang berubungan dengan plunger barrel, jika pemakaiannya telah
lama gigi-giginya akan aus.
Perbaikan: ganti dengan yang baru.
5. Busing stang gas aus.
-
Penyebab: fungsi dari busing stang gas adalah untuk kedudukan as stang gas.
Karena
telah lama dipakai dan adanya gesekan dengan as stang gas maka busing tersebut
akan aus.
Perbaikan: Ganti dengan yang baru.
4.2.2 Untuk Injection Pump tipe Distributor kerusakan yang sering terjadi:
1. O-ring menjadi keras.
Penyebab: karena panas yang di hasilkan Injection pump akan membuat O-ring
yang terbuat dari karet tersebut akan menjadi keras.
Perbaikan: setiap pembongkaran sebaiknya O-ring selalu diganti guna mencegah
terjadi kebocora pada Injection Pump.
2. Mesin tidak mau hidup.
Penyebab: tangki bahan bakar yang kosong, Pipa saluran bahan bakar yang
tersumbat, adanya udara yang terperangkap pada ruang bahan bakar, blade feed
pump macet, kabel magnet putus atau tidak mau bekerja.
Perbaikan: isi bahan bakar apabila kosong, bersihkan saluran bahan bakar jika
tersumbat, buang udara yang terperangkap pada ruang bahan bakar lakukanlah air
bleding dengan memompakan feed pump, Periksa kabel penghubung magnet
perbaikilah jika putus dan apabila feed pump tidak berfungsi berkemungkinan
blade feed pump macet, bongkar dan perbaiki.
3. Nozzle tidak bekerja.
Penyebab: nozzle atau nozzle holder tidak berfungsi atau rusak, kerusakan ini juga
terjadi pada Injection Pump tipe Inline.
Perbaikan: Periksa saluran bahan bakar dari Injection Pump (periksa saluran dari
kotoran yang menyumbat) setelah saluran bahan bakar baik, lakukan pengecekan
bila perlu lakukan pembongkaran pada nozzle bersihkan, jika nozzle tidak dapat
dipakai lagi ganti dengan yang baru.
4. Mesin tidak mencapai kecepatan maksimal.
Penyebab: Governor spring terlalu lemah, Control lever tidak dapat mencapai
-
posisi kecepatan maximum, dan penyemprotan bahan bakar tidak baik kerusakan
ini juga dialami oleh Injection Pump tipe Inline.
Perbaikan: Untuk spring governor bila telah lemah ganti dengan yang baru,
aturlah control lever dengan memutar adjusting lever dan periksalah saluran bahan
bakar, nozzle