inisiasi menyusui dini
DESCRIPTION
asasTRANSCRIPT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP Pertemuan Ke – 26 )
Satuan Pendidikan : Program Studi Diploma III Keperawatan Akper Murakata Barabai
Mata Kuliah : Keperawatan Maternitas
Semester : III
Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan pada
persalinan
Kompetensi Dasar : Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan pada bayi baru
lahir
Indikator :1. Mahasiswa mampu menjelaskan secara tertulis pengertian
IMD pada bayi baru lahir
Alokasi Waktu : 1 X 100 menit
A. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan pengertian IMD pada bayi baru lahir
B. Materi Pembelajaran
1. IMD (Inisiasi Menyusui Dini)
C. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Kuis
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi waktu Kegiatan dosen Kegiatan mahasiswa
1 Awal 10 menit Dosen memberi
salam dan
menanyakan
kesiapan peserta
Peserta didik
menjawab salam
dan mengatakan
siap untuk
Inti
Penutup
80 menit
10 menit
didik untuk
menerima materi
Dosen
menyampaikan
materi Inisiasi
Menyusui Dini
(IMD)
Dosen
menyampaikan
dalam 1x pertemuan
selanjutnya akan
dilakukan praktikum
IMD pada bayi baru
lahir
Dosen
menyampaikan
prosedur dan alat-alat
yang perlu
dipersiapkan untuk
praktikum
Menutup pertemuan
dan memberikan
salam
menerima materi
Peserta didik
memperhatikan
dan mendengarkan
penjelasan dari
dosen
Peserta didik
mengerti dan siap
untuk melakukan
praktikum
Peserta didik
mengerti prosedur
dan alat-alat yang
harus disiapkan
Menjawab salam
E. Sumber Belajar
1. Faryda. 2008. Keajaiban InisiasiMenyusui Dini. http://mommygadget.com/ 1
November 2008
F. Penilaian
Teknik : Test
Bentuk Instrumen : Tes uraian
Contoh instrumen :
Tes uraian : skor tiap nomer soal = 10
Kriteria Penilaian :
Skor total = Jumlah skor 51. Jelaskan pengertian Inisiasi Menyusui Dini (IMD) ?
2. Sebutkan manfaat IMD bagi ibu dan bayinya ?
3. Kapan waktu yang tepat untuk melakukan IMD ?
4. Apakah tujuan kaki bayi menginjak-injak perut ibu ?
5. Mengapa dengan menciup tangannya bayinya dapat menemukan puting susu
ibunya ?
Kunci Jawaban :
1. Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah proses membiarkan bayi mencari dan
minum ASI sendiri segera setelah lahir
2. Membantu meningkatkan daya tahan tubuh bayi terhadap penyakit, kanker
syaraf, leukimia, dan beberapa penyakit lainnya, juga menekan angka kematian
bayi baru melahirkan sebesar 22%.
3. IMD harus dilakukan langsung saat lahir, tanpa boleh ditunda dengan kegiatan
menimbang atau mengukur bayi. Bayi juga tidak boleh dibersihkan, hanya
dikeringkan kecuali tangannya
4. Gerakan ini bertujuan untuk mengeluarkan hormon yang dapay menghentikan
pendarahan ibu.
5. Bau tangan bayi sama dengan bau air ketuban. Dan wilayah sekitar puting ibu
juga memiliki bau yang sama, jadi dengan mencium bau tangannya, membantu
mengarahkan kemana dia akan bergerak.
Barabai Februari 2013
Direktur Akper Murakata Barabai Dosen Pengampu
( Mastifah Rydha SKM . MM ) (Wira wiriyati SsiT )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP Ke-27)
Satuan Pendidikan : Program Studi Diploma III Keperawatan.
: Akper Murakata Barabai
Mata Kuliah : Keperawatan Maternitas
Semester : III
Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan pada
persalinan
Kompetensi Dasar : Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan pada bayi baru
lahir
Indikator :
1. Mahasiswa mampu mendemonstrasikan tehnik IMD pada bayi
baru lahir
Alokasi Waktu : 2 X 100 menit
Pertemuan : Ke – 27
A. Tujuan Pembelajaran
- Mendemonstrasikan IMD pada bayi baru lahir
B. Materi Pembelajaran
- IMD (Inisiasi Menyusui Dini)
C. Metode Pembelajaran
- Praktikum
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi waktu Kegiatan dosen Kegiatan mahasiswa
1 Awal
Inti
10 menit
85 menit
Dosen memberikan
salam dan
menanyakan
kesiapan alat untuk
IMD pada bayi baru
lahir
Dosen menanyakan
kesiapan mahasiswa
untuk praktikum
Dosen
mendemonstrasikan
IMD pada bayi baru
lahir
Dosen memberikan
contoh pelaksanaan
IMD pada bayi baru
lahir
Dosen membimbimg
kelompok-kelompok
Peserta didik
menjawab salam
dan semua alat dan
bahan sudah
disiapkan
Peserta didik
menjawab kami
sudah siap latihan
Peserta didik
memperhatikan
dan mencoba
melakukannya
Peserta didik terus
berlatih IMD
Peserta didik
latihan satu persatu
Penutup 5 menit
dari peserta didik
sampai bisa
Dosen mengakhiri
pertemuan dengan
salam dan
melanjutkan
praktikum pada
pertemuan
selanjutnya dengan
alat dan bahan yang
sama
sampai bisa
Peserta didik
menjawab salam
dan
mempersiapkan
diri untuk
praktikum
selanjutnya
E. Sumber Belajar
- Faryda. 2008. Keajaiban InisiasiMenyusui Dini. http://mommygadget.com/ 1
November 2008
- Bagus, ida. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencanan Untk Pendidikan Bidan. EGC. Jakarta.
F. Penilaian
Teknik : Non Test
Bentuk Instrumen : Kegiatan Praktikum IMD pada bayi baru lahir
Barabai, Nopemder 2013
Mengetahui
Direktur Akper Murakata. Barabai Dosen Pengampu
(...Mastifah Rydha ,SKM MM,) ( Wira wiriyati ,SsiT )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP Ke-28)
Satuan Pendidikan : Program Studi Diploma III Keperawatan
: Akper Murakata Barabai
Mata Kuliah ; Keperawatan Maternitas
Semester : III
Standar Kompetensi : Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan pada
persalinan
Kompetensi Dasar : Mahasiswa mampu memahami asuhan keperawatan pada bayi baru
lahir
Indikator :1. Mahasiswa mampu mendemonstrasikan tehnik IMD pada bayi
baru lahir
Alokasi Waktu : 2 X 100 menit
Pertemuan : Ke – 28
A. Tujuan Pembelajaran
- Mendemonstrasikan IMD pada bayi baru lahir
B. Materi Pembelajaran
- IMD (Inisiasi Menyusui Dini)
C. Metode Pembelajaran
- Praktikum
D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Alokasi waktu Kegiatan dosen Kegiatan mahasiswa
1 Awal
Inti
Penutup
10 menit
85 menit
5 menit
Dosen membuka
pertemuan dengan
salam dan
menanyakan
kesiapan peserta
didik
Dosen membimbing
masing-masing
kelompok dan
memberikan
penilaian langsung
dari keseriusan setiap
peserta didik dalam
melakukan praktikum
Dosen membimbing
sampai peserta didik
dapat melakukan
dengan mandiri
Dosen mengevaluasi
dari kegiatan tadi dan
semua peserta didik
sudah bisa
mel;akukan IMD
pada bayi baru lahir
Peserta didik
menjawab salam
dan siap untuk
meneruskan
latihan
pelaksanaan IMD
pada bayi baru
lahir
Peserta didik
lansung melakukan
latihan IMD
Peserta didik terus
berlatih sampai
bisa
Peserta didik
mengerti dan tahu
cara melaksanakan
IMD pada bayi
baru lahir
G. Sumber Belajar
- Faryda. 2008. Keajaiban InisiasiMenyusui Dini. http://mommygadget.com/ 1
November 2008
- Bagus, ida. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga
Berencanan Untk Pendidikan Bidan. EGC. Jakarta.
H. Penilaian
Teknik : Non Test(Kegiatan Praktikum IMD pada bayi baru lahir)
Bentuk Instrumen : Cheklist
Contoh Instrumen
PENATALAKSANAAN IMD
Petunjuk Penilaian
Bubuhkan tanda cek dalam kolom yang tersedia sesuai dengan petunjuk penilaian dibawah ini :
4 : dikerjakan dengan sempurna
3 : dikerjakan dengan sedikit salah
2 : dikerjakan dengan ragu-ragu / kurang tepat
1 : tidak dikerjakan
No LANGKAH / TUGASNILAI
1 2 3 41 . Siapkan alat
- Handuk/kain kering
- Sarung tangan
2. Mendekatkan alat ke samping klien3. Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan
tujuannya4. Mencuci tangan5. Memakai sarung tangan6. Mengeringkan dan membersihkan bayi segera setelah
bayi baru lahir 7. Setelah tali pusat dipotong, bungkus bayi dengan kain
kering8. Meletakkan bayi diatas dada ibu
a.Kedua tangan ibu mendekap bayib.Biarkan bayi sendiri yang mencari puting susu ibunya
9. Mengamati posisi bayiJangan samapi hidung bayi tertutup oleh payudara ibu sehingga bayi akan kesulitan bernafas
10 Biarkan bayi bersama ibunya minimal 10 menit11 Mencuci tangan 12 Melakukan pendokumentasian
JumlahJumlah nilai total
Keterangan :
Nilai batas lulus : 75 %
Nilai yang di dapat
Nilai = X 100 %
Jumlah aspek yang dinilai
Barabai, Desember 2013
Mengetahui
Direktur Akper Murakata
Barabai Dosen Pengampu
(.Mastifah Rydha, SKM, MM ) ( Wirawiriyati S. S.i T)
INISIASI MENYUSUI DINI(IMD)
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) merupakan proses membiarkan bayi mencari dan
minum ASI sendiri segera setelah lahir. Ini merupakan kodrat dan anugrah dari Tuhan yang
sudah disusun untuk kita. Proses Inisiasi Menyusui Dini merupakan proses alami yang
seharusnya dilakukan setelah seorang ibu melahirkan bayinya.
Menyusu dan bukan menyusui merupakan gambaran bahwa IMD bukan program ibu
menyusui bayi tetapi bayi yang harus aktif menemukan sendiri putting susu ibu. Program
ini dilakukan dengan cara langsung meletakkan bayi yang baru lahir di dada ibunya dan
membiarkan bayi ini merayap untuk menemukan puting susu ibu untuk menyusu. IMD
harus dilakukan langsung saat lahir, tanpa boleh ditunda dengan kegiatan menimbang atau
mengukur bayi. Bayi juga tidak boleh dibersihkan, hanya dikeringkan kecuali tangannya.
Proses ini harus berlangsung skin to skin antara bayi dan ibu.
Beberapa hal yang akan terjadi selama proses IMD:
1. Sesaat setelah ari-ari dipotong, bayi langsung diletakkan di dada ibu tanpa
membersihkan bayi kecuali tangannya, kulit bertemu kulit.
Suhu badan ibu yang baru melahirkan 1 derajat lebih tinggi. Namun jika si bayi itu
kedinginan, otomatis suhu badan si ibu jadi naik 2 derajat, dan jika si bayi kepanasan,
suhu badan ibu akan turun 1 derajat. Jadi Tuhan sudah mengatur bahwa ibu yang akan
membawa bayi beradaptasi dengan kehidupan barunya.
Setelah diletakkan di dada ibu, biasanya bayi hanya akan diam selama 20-30 menit, hal
ini terjadi karena bayi sedang menetralisir keadaannya setelah trauma melahirkan.
2. Bayi merasa lebih tenang, otomatis kaki bayi mulai bergerak-gerak seperti hendak
merangkak.
Gerakan ini pun bukanlah gerakan tanpa makna karena kaki bayi itu pasti hanya akan
menginjak-injak perut ibunya di atas rahim. Gerakan ini bertujuan untuk menghentikan
pendarahan ibu. Lama dari proses ini tergantung dari bayi.
3. Bayi mencium tangannya.
Bau tangan bayi sama dengan bau air ketuban. Dan wilayah sekitar puting ibu juga
memiliki bau yang sama, jadi dengan mencium bau tangannya, membantu
mengarahkan kemana dia akan bergerak.
Ketika sudah mendekati puting ibu, bayi akan menjilat-jilat dada ibu. Jilatan ini
berfungsi membersihkan dada ibu dari bakteri-bakteri jahat dan begitu masuk ke tubuh
bayi akan diubah menjadi bakteri yang baik dalam tubuhnya. Lamanya kegiatan ini
juga tergantung dari bayi karena hanya bayi yang tahu seberapa banyak dia harus
membersihkan dada sang ibu.
4. Bayi meremas-remas puting susu ibu untuk merangsang ASI segera berproduksi dan
bisa keluar. Lamanya kegiatan ini juga tergantung dari bayi.
5. Mulailah bayi menyusu.
Tahapannya adalah setelah bayi diletakkan, dia akan menyesuaikan diri dengan
lingkungan barunya, maka kemungkinan saat pertama kali diletakkan di dada ibu, bayi
belum bereaksi. Kemudian berdasarkan bau yang dicium dari tangannya, ini membantu dia
menemukan puting susu ibu. Dia akan merangkak naik dengan menekankan kakinya pada
perut ibu. Bayi akan menjilati kulit ibunya yang mengandung bakteri baik sehingga
kekebalan tubuh bayi dapat bertambah. Ingat, bahwa dalam IMD, ibu tidak boleh
memberikan bantuan apapun pada bayi tapi biarkan bayi menyusu sendiri. Biasanya, bayi
dapat menemukan puting susu ibu dalam jangka waktu 1 jam pertama.
Disarankan untuk meminta kepada rumah sakit yang akan membantu kelahiran supaya
diperbolehkan melakukan inisiasi menyusui dini ini minimal 1 jam, karena kelima proses
diatas ini bisa berlangsung sekitar1-2jam.Tidak semua RS berani melakukan ini, dan kita
sebagai orangtua harus berani meminta ini dilakukan.
Dengan melakukan hal ini, akan membantu meningkatkan daya tahan tubuh bayi
terhadap penyakit, kanker syaraf, leukemia, dan beberapa penyakit lainnya. Dikatakan juga
menekan angka kematian bayi baru melahirkan sebesar 22%.
Sebuah rumah sakit yang benar-benar mendukung ibu dan anak tidak akan menyediakan
ruangan khusus bayi, karena dengan memisahkan ibu dan bayi menurunkan daya tahan
tubuh bayi sampai 25%. Jadi seharusnya tempat bayi adalah di sisi ibu, 24 jam penuh.
Membuat ibu bisa melakukan proteksi terhadap bayi jika memang perlu. Sebanyak 95%
bayi menangis bukan karena kelaparan, tapi karena dia dipisahkan dari ibunya. Karena
berdasarkan penelitian, seorang bayi yang baru lahir, dibekali dari rahim ibunya untuk
bertahan selama 2-3 hari tanpa makanan. Jadi jangan pernah minta diberikan susu formula
untuk bayi, walau air susu ibu belum keluar.
Program ini mempunyai manfaat yang besar untuk bayi maupun sang ibu yang baru
melahirkan. Tetapi, kurangnya pengetahuan dari orang tua, pihak medis maupun
keengganan untuk melakukannya membuat Inisiasi Menyusu Dini masih jarang
dipraktekkan.
Informasi tentang Inisiasi Menyusu Dini (IMD) yang dapat mendorong untuk melakukan
IMD sesaat setelah bayi dilahirkan:
Percayalah bayi dapat melakukan ini sendiri. Sebenarnya, ada kodrat alami seorang
bayi untuk menyusu dari ibu bahkan saat dia baru lahir. Jadi ibu tidak perlu terlalu
mengkuatirkan bayi Anda.
Ini merupakan tahap awal yang sangat baik bila ibu ingin memberikan ASI
eksklusif pada 6 bulan pertama. Bayi akan menyukai ASI dan ibu tidak akan
kekurangan untuk memberikannya. IMD juga mengurangi rasa nyeri saat harus
menyusui.
Jangan kuatir bayi Anda kedinginan karena tanpa pakaian apapun harus dibiarkan
selama kurang lebih 1 jam untuk mencari puting susu ibu. Karena kulit ibu dapat
menghangatkan bayi secara sempurna. Bila bayi merasa kedinginan, suhu tubuh ibu
akan meningkat 2 derajat Celcius, sedangkan bila bayi kepanasan, kulit ibu akan
menyesuaikan dengan menurunkan suhu sebanyak 1 derajat Celcius.
Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi sehingga
mengurangi tingkat kematian bayi yang baru lahir.
Gerakan bayi yang merangkak mencari puting susu dapat menekan rahim dan
mengelurkan hormon yang membantu menghentikan pendarahan ibu.
Bila bayi dalam melakukan IMD menangis, jangan cepat-cepat untuk memberikan
ASI. Bayi menangis belum tentu karena merasa lapar. Biarkan bayi Anda
menemukan susu sendiri.
Bila persalinan harus melalui proses Cesar, Anda dapat tetap melakukan Inisiasi
Menyusu Dini (IMD) walaupun kemungkinan berhasilnya sekitar 50% daripada
persalinan normal.
IMD membantu meningkatkan ikatan batin antara ibu dan anak.
Cara agar Inisiasi Dini / ELO (Early Latch On) berjalan lancar
1. Berikan suasana yang layak, nyaman dan penuh dukungan pada ibu saat proses
kelahiran
2. Bayi dikeringkan (kecuali tangannya), diperlihatkan ke ibu. Lakukan kontak pipi
sebentar antara ibu & bayii. Ibu mencium bayi.
3. Telungkupkan bayi di antara payudara ibu. Bayi dan ibu tidak menggunakan baju,
sehingga ada full skin-to-skin contact. Tetapi keduanya boleh diselimuti.
4. Bayi baru lahir sangat responsif / alert. Instingnya juga sangat tajam. Begitu bayi
menyadari bahwa "makanannya" sudah tersedia dan berada sangat dekat
dengannya, maka air liurpun mulai keluar.
5. Bau payudara merupakan stimulus kuat yang akan mendorong bayi ke arah puting
ibu. Ingat bahwa bayi baru lahir indera penciumannya sudah berkembang.
6. Biarkan bayi bereaksi dan merangkak. Tangannya yang bau air ketuban akan
menuntun bayi ke arah puting. Remasan tangan bayi pada payudara ibu akan
membantu terbentuknya ASI
7. Bayi berhasil mencapai puting dan mengangkat kepalanya. Dengan mulut terbuka
lebar, bayi mulai menyusu pada ibu. Ibu membantu bayi dengan
menyentuh/mengelus bayi dan memposisikan bayi dekat dengan puting payudara
ibu. Jangan memaksa bayi ke puting ibu
8. Proses skin-to-skin contact ini harus dibiarkan terus berlanjut sampai si bayi selesai
menyusu pada ibunya dan selama ibu menginginkannya.
9. Ibu yang melahirkan dengan cara cesar tetap diberikan kesempatan untuk
melakukan inisiasi dini (ELO)
10. Semua tindakan (seperti menimbang bayi, mengukur, pemberian obat dsbnya)
dapat ditunda karena dapat membuat proses ELO terganggu dan bayi stress.
11. Hindari pemberian cairan pre-lactal (seperti air gula dsbnya) ataupun cairan lain.
Kecuali jika ada indikasi medis.
Air ketuban : Air yang melindungi bayi dan mengandung sedikit ureum, protein,
asam urine, gula, garam dan enzim-enzim.
Adaptasi : Proses penyesuaian diri dengan lingkungan
Ari-ari : Alat pertukaran zat antara ibu dan janin dan sebaliknya
: Tembuni atau plasenta
Bakteri : Microorganisme yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop
Cesar : Proses pengeluaran bayi dari atas (perut)
Kekebalan tubuh : Pertahanan tubuh untuk melawan penyakit
Kanker : Pertumbuhan sel yang terlalu cepat dan ganas
Leukemia : Pertumbuhan leukosit (sel darah puttih) yang ganas
Inisiasi Dini : Melatih refleks bayi yang baru lahir
Hormon : Substansi kimia yan dihasilkan dalam tubuh yang memilki efek
regulator spesifik pada aktifitas sel tertentu
Menetralisir : Menstabilkan ke keadaan semula
Persalinan : proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah cukup
bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau
jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan.
Perdarahan : Pengeluaran darah lebih dari 500 cc
Puting : Bagian payudara yang menonjol. Papila mammae.
Rahim : Organ muskuler berongga pada mamalia betina, merupakan tempat
tertanamnya telur yang telah dibuahi secara normal serta tempat
penanaman embrio dan janin yang sedang tumbuh
Trauma Persalinan : Cidera yang terjadi karena proses persalinan.
Skin to skin : Dari kulit ke kulit
GLOSARIUM
INISIASI MENYUSUI DINI
Inisiasi Menyusui Dini (IMD) merupakan proses membiarkan bayi mencari
dan minum ASI sendiri segera setelah lahir. Menyusu dan bukan menyusui
merupakan gambaran bahwa IMD bukan program ibu menyusui bayi tetapi bayi
yang harus aktif menemukan sendiri putting susu ibu. Program ini dilakukan
dengan cara langsung meletakkan bayi yang baru lahir di dada ibunya dan
membiarkan bayi ini merayap untuk menemukan puting susu ibu untuk menyusu.
IMD harus dilakukan langsung saat lahir, tanpa boleh ditunda dengan kegiatan
menimbang atau mengukur bayi. Bayi juga tidak boleh dibersihkan, hanya
dikeringkan kecuali tangannya. Proses ini harus berlangsung skin to skin antara
bayi dan ibu.
Beberapa hal yang akan terjadi selama proses IMD:
1. Sesaat setelah ari-ari dipotong, bayi langsung diletakkan di dada ibu tanpa
membersihkan bayi kecuali tangannya, kulit bertemu kulit.
Suhu badan ibu yang baru melahirkan 1 derajat lebih tinggi. Namun jika
si bayi itu kedinginan, otomatis suhu badan si ibu jadi naik 2 derajat, dan jika
si bayi kepanasan, suhu badan ibu akan turun 1 derajat.
2. Bayi merasa lebih tenang, otomatis kaki bayi mulai bergerak-gerak seperti
hendak merangkak.
Gerakan ini pun bukanlah gerakan tanpa makna karena kaki bayi itu pasti
hanya akan menginjak-injak perut ibunya di atas rahim. Gerakan ini bertujuan
untuk menghentikan pendarahan ibu. Lama dari proses ini tergantung dari bayi.
3. Bayi mencium tangannya.
Bau tangan bayi sama dengan bau air ketuban. Dan wilayah sekitar puting
ibu juga memiliki bau yang sama, jadi dengan mencium bau tangannya,
membantu mengarahkan kemana dia akan bergerak.
Ketika sudah mendekati puting ibu, bayi akan menjilat-jilat dada ibu.
Jilatan ini berfungsi membersihkan dada ibu dari bakteri-bakteri jahat dan
begitu masuk ke tubuh bayi akan diubah menjadi bakteri yang baik dalam
tubuhnya. Lamanya kegiatan ini juga tergantung dari bayi karena hanya bayi
yang tahu seberapa banyak dia harus membersihkan dada sang ibu.
4. Bayi meremas-remas puting susu ibu untuk merangsang ASI segera
berproduksi dan bisa keluar. Lamanya kegiatan ini juga tergantung dari bayi.
5. Mulailah bayi menyusu.