informasi umum - idiidicabangtangerang.org/upload/20200215111957-dr. nina dwi... · 2020-02-15 ·...
TRANSCRIPT
1
INFORMASI UMUM
• Presentasi ini disampaikan pada kegiatan
WORKSHOP
• Hari/Tanggal : Sabtu, 15 Februari 2020
• Tempat : Banten
• Narasumber : Nina Dwi Putri
• Semua isi dan materi presentasi adalah hak cipta dari UKK
Tropik dan Infeksi Anak IDAI, digunakan untuk kalangan
terbatas dalam kepentingan edukasi kesehatan di bidang
terkaitIDAI
2
APPOINTMENTLecturer in pediatric infectious disease and tropical pediatrics Universitas
Indonesia
Pediatric ID consultant in Cipto Mangunkusumo National Referral
Hospital
Pediatric ID consultant Universitas Indonesia Hospital
EDUCATIONMaster of tropical pediatric, Liverpool School of Tropical Medicine, United
Kingdom, 2018/19
Executive fellowship in Pediatric Infectious Disease, The Children hospital
at Westmead, Sydney - 2018
Pediatric ID consultant training, Universitas Indonesia, 2015-2017
Clinical fellowship in infectious disease for Institute of Infectious Disease
and Epidemiology, National Center of Infectious Disease, Tan Tock Seng
Hospital, Singapore - 2014
Pediatric Residency Training, Universitas Indonesia, 2007 -2012
Medical Doctor, Universitas Indonesia, 2000-2006
ORGANIZATIONSecretary of Sciencetific Affari of Indonesia Pediatric Society, 2017-2020
Head of book division of Indonesia Pediatric Society Publishing Unit,
2015-2020
AWARDThomas Mark Award, UK
Endeavour Award, Australia
Asia Pacific Economic Cooperation Scholarship, Singapore
Nina Dwi Putri, MD, MSc
Pediatric ID consultant
BRIEF BIO
PIT IDI Cabang Tangerang, 15 Februari 2020
TOPIK
• Riwayat Penyakit – Tanggal onset demam, status
hidrasi, tanda bahaya
• Pemeriksaan Fisik – Penilaian Kondisi Umum,
Penilaian Hemodinamik
• Investigasi
• Diagnosis dan keparahan
Klasifikasi Dengue 2009 dalam ICD XI
https://icd.who.int/browse11/l-m/en#/http://id.who.int/icd/entity/1959883044
International Code of Disease XI
Dengue Diagnosis Classification
1997 2009 2011Dengue fever
(no plasma leakage)
Dengue without
warning signs
Dengue fever (no plasma
leakage)
DHF grade I (no shock)
Dengue with warning
signs
DHF grade I (no shock)
DHF grade II (no shock,
spontaneous bleeding)
DHF grade II (no shock,
spontaneous bleeding)
DHF grade III/DSS
(dengue shock
syndrome) Severe dengue
(severe plasma leakage,
hemorrhage, organ
involvement)
DHF grade III /DSS
(dengue shock
syndrome)
DHF grade IV (DSS with
profound shock)
DHF grade IV
Expanded dengue
syndrome (unusual
manifestation, organ
involvement, co-morbidity
Adult management Adult management
4/4/19 8
Perjalanan Klinis Dengue
Fase pemulihanFase kritisFase demam
Beberapa pasien
Warning signs1
Pemeriksaan Pasien: 4 Langkah Penting
Langkah 1: Anamnesis
Langkah 2: Pemeriksaan Klinis
Langkah 3: Investigasi
Langkah 4: Diagnosis, fase dan keparahan penyakit
Apa saja riwayat yang penting pada pasien dengue?
1. Tanggal onset demam atau penyakit
3. “The 3 golden questions”:
• Berapa banyak cairan oral yang masuk: kuantitas dan kualitas?
• Berapa banyak urin yang dikeluarkan: frekuensi, volume dan waktu
kencing terakhir?
• Apa saja aktivitas yang dapat pasien lakukan ketika demam?
2. Gejala dan keparahan penyakit
4. Kehilangan cairan lain: diare, muntah
5. Munculnya warning signs
Langkah 1: Anamnesis
Apa saja riwayat penyakit lain yang relevan?
6. Keluarga atau tetangga dengan dengue, atau berkunjung ke area endemik dengue
Langkah 1: Anamnesis
7. Medikasi (termasuk obat OTD atau obat tradisional) yang digunakan?Daftar obat-obatan dan kapan terakhir digunakan.
8. Faktor risiko: bayi muda, kehamilan, obesitas, diabetes melitus, hipertensi, anemia hemolitik, dll.
Mengapa kita bertanya?
9. Menjelajah hutan atau berenang di air terjunPertimbangkan leptospirosis, tifoid, malaria
10. Riwayat berhubungan seksual tanpa pelindungatau penggunaan obat-obatanPertimbangkan fase serokonversi HIV akut
Langkah 2: Pemeriksaan Klinis
Kondisi Umum:
Status Mental
Status Hidrasi
Status Hemodinamik
Bukti klinis tanda bahaya:
Manifestasi Perdarahan: perdarahan mukosa
Nyeri abdomen
Pembesaran hepar
Akumulasi cairan: efusi pleura, asites
Tanda penting lain:
Ruam
Takipnea/pernafasan asidotik: mengindikasikan syok
Uji Tourniquet: ulangi jika hasil negatif atau jika tidak ada manifestasiperdarahan
Penilaian Hemodinamik – Parameter Klinis
Parameter
Tingkatkesadaran
CRT
Ekstremitas(warna, suhu)
Volume nadiperifer
Frek nadi
Tekanan nadi
Tekanan darah
Frek napas
Diuresis
3a. Perfusi organ (otak)
1. Perfusi perifer
2. Cardiac output
4. Kompensasi pernapasan untuk hipoksia jaringan
3b. Perfusi organ (ginjal)
Penilaian Hemodinamik – Parameter Klinis
Parameter SirkulasiStabil
Tingkatkesadaran
Sadarpenuh
CRT Cepat(<2de k)
Ekstremitas(warna,suhu)
Hangatdanmerahmuda
Volumenadiperifer
Volumebaik
Freknadi FNnormalsesuaiusia
Tekanannadi TNnormalsesuaiusia
Tekanandarah TDnormalsesuaiusia
Freknapas FPnormalsesuaiusia
Diuresis Normal
3a.Perfusiotaknormal
1.Perfusiperifernormal
2.Cardiacoutputnormal
4.Tidakadakompensasipernapasan
3b.Perfusiginjalnormal
120
110
100
90
80
70
60
Waktu
LCS Lum
Tingkat Kesadaran LUCID
Penurunan output urin
Perubahan Hemodinamik pada Syok Terkompensasi
Tekanan sistolik normal atau meningkat
Peningkatan tekanan diastolik
Tekanan nadi sempit – nadi lemahTakakardia
Tekanan Darah
Perfusi perifer menurunEkstremitas dingin dan pucat
Waktu pengisian kapilermemendek
“Quiet” takipnea
Nadi
Penilaian Hemodinamik – Parameter Klinis
Parameter SirkulasiStabil ShockTerkompensasi
Tingkatkesadaran
Sadarpenuh Sadarpenuh
CRT Cepat(<2de k) Memanjang(>2de k)
Ekstremitas(warna,suhu)
Hangatdanmerahmuda
Periferdingin
Volumenadiperifer
Volumebaik Lemahdankecil
Freknadi FNnormalsesuaiusia Takikardisesuaiusia
Tekanannadi TNnormalsesuaiusia TeksistoliknormalTekdiastolikmeningkat
Tekanandarah TDnormalsesuaiusia TNmenyempitHipotensipostural
Freknapas FPnormalsesuaiusia Takipneu
Diuresis Normal Trenmenurun
3a.Perfusiotaknormal
Perfusiperifermenurun
Cardiacoutputmenurun
Asidosisjaringan
Perfusiginjalmenurun
Parameter SirkulasiStabil ShockTerkompensasi
Tingkatkesadaran
Sadarpenuh Sadarpenuh
CRT Cepat(<2de k) Memanjang(>2de k)
Ekstremitas(warna,suhu)
Hangatdanmerahmuda
Periferdingin
Volumenadiperifer
Volumebaik Lemahdankecil
Freknadi FNnormalsesuaiusia Takikardisesuaiusia
Tekanannadi TNnormalsesuaiusia TeksistoliknormalTekdiastolikmeningkat
Tekanandarah TDnormalsesuaiusia TNmenyempitHipotensipostural
Freknapas FPnormalsesuaiusia Takipneu
Diuresis Normal Trenmenurun
3a.Perfusiotaknormal
Perfusiperifermenurun
Cardiacoutputmenurun
Asidosisjaringan
Perfusiginjalmenurun
Penilaian Hemodinamik – Syok Terkompensasi
Ingat bahwa
perubahan terjadi
pada semua
parameter kecuali
tingkat kesadaran dan
tekanan sistolik
120
110
100
90
80
70
60
Waktu
LCS Lum
Perubahan Hemodinamik pada Syok Hipotensif
Tingkat kesadaran menurun
Oliguria atau anuria
Takikardia meningkat
Tekanan sistolik dan diastolik menghilangtiba-tiba
Perfusi perifer menurun
Ekstremitas sangat dingin dan
lembab
Mottled, Sianosis perifer
Waktu pengisian kapiler
memanjang
Pernafasan Kussmaul
Tekanan Darah Nadi
Nadi perifer lemah atau tidak teraba
Tanda klinis kunci deteriorasi:Perubahan Status Mental
• Gelisah, bingung, sangat letargis
• Kejang
• Agitasi bergantian dengan mengantuk
Perubahan Hemodinamik pada Syok Hipotensif (cont.)
Bayi dan anak-anak:
• Tidak mengenali orang tua, mata tidak fokus atau tidak bisa melakukankontak mata
• Dengarkan orang tua: “Ada yang salah dari anak saya”.
Namun, beberapa anak dan dewasa muda tetap sadar penuh!
Gagal sistem kardiorespirasi total iminen
Mengapa memonitor output urin sangat penting dalam monitor hemodinamik?
Apa yang dimaksud output urin yang adekuat?
Menunjukkan aliran darah ginjal – ginjal meregulasi volume intravaskular.
Pada fase awal syok, ginjal menyimpan cairan dengan mengurangi volume urin.
Pada syok berat, tidak ada urin yang diproduksi.
Pada diabetes atau hiperglikemia yang tidak terkontrol, akan dihasilkanvolume urin yang sangat banyak.Syok akan semakin parah dengan adanya glikosuria.
Pitfall?
Pada kondisi pasien rawat jalan, pasien harus minum cukup cairan untukmenghasilkan urin 4-6 kali sehari.
Pasien dengan syok dengue harus menghasilkan minimal 0.5 ml/kg urin per jam.Pemasangan kateter akan memberikan hasil pengukuran yang akurat. Jikavolume urin melebihi target, pertimbangkan untuk mengurangi terapi cairan IV.
Perubahan Hemodinamik – Memonitor output urin
Parameter SirkulasiStabil
ShockTerkompensasi
ShockHipotensif
Tingkatkesadaran
Sadarpenuh Sadarpenuh Gelisah,agresif
CRT Cepat(<2de k)
Memanjang(>2de k)
Sangatmemanjang,mo led
Ekstremitas(warna,suhu)
Hangatdanmerahmuda
Periferdingin Dingin,lembab
Volumenadiperifer
Volumebaik Lemahdankecil Lemahatautakteraba
Freknadi FNnormalsesuaiusia
Takikardisesuaiusia
Takikardiaataubradikardi
Tekanannadi TNnormalsesuaiusia
TDsistoliknormalTDdiastolikmeningkat
TNmenyempit
Tekanandarah TDnormalsesuaiusia
TNmenyempitHipotensipostural
HipotensiTDtakterukur
Freknapas FPnormalsesuaiusia
Takipneu NapasKussmaul
Diuresis Normal Trenmenurun Oliguriaatauanuria
Perfusiotakmenurun
Perfusiperifermenurun
Cardiacoutputmenurun
Asidosisjaringanberat
Perfusiginjal(-)
Penilaian Hemodinamik – Parameter Klinis
Definisi hipotensi
Anak-anak hingga usia 10 tahun:
• Persentil ke-5 Tekanan darah sistolik:
70 + (usia dalam tahun x 2) mm Hg
Dewasa:
• Tekanan darah sistolik <90 mm Hg atau
• Rerata tekanan arteri <70 mm Hg pada dewasa atau
• Tekanan darah sistolik menurun >40 mm Hg atau <2 SD
dibawah normal menurun usia (Pasien Hipertensi)
Pearls dalam pemeriksaan klinis pasien dengue
Pegang tangan pasien untuk mengevaluasi perfusi perifer
Selamatkan jiwa dalam 30 detik dengan mengenali shock
Penilaian Hemodinamik – Pegang Tangan Pasien
Parameter
Tingkatkesadaran
CRT
Ekstremitas(warna, suhu)
Volume nadiperifer
Frek nadi
Tekanan nadi
Tekanan darah
Frek napas
Diuresis
3a. Perfusi organ (otak)
1. Perfusi perifer
2. Cardiac output
4. Kompensasi pernapasan untuk hipoksia jaringan
3b. Perfusi organ (ginjal)
Pegang tanganpasien5 in 1 magic touchCCTV-R
Waktu pengisian kapiler melambat.Pada saat ini tekanan nadi masih normal.
The “5-in-1 maneuver” magic touch
Kesalahan yang sering dilakukan ketika memeriksa pasien dengue
Pasien demam tinggi (39oC) dengan takikardia, ekstremitas dingin
dan waktu pengisian kapiler yang melambat.
• Apakah pasien syok?
• Apa tanda lain yang perlu dipertimbangkan?
* Peringatan: Penilaian hemodinamik adalah fondasi dalam
tatalaksana dengue.
Interpretasi yang salah dapat mengarahkan pada
tatalaksana cairan yang salah pula.
Selalu lihat pasien secara menyeluruh sebelum “melihat lebih rinci”.
Perhatikan:
Tanda klinis muncul dalam satu “paket”, tidak muncul sendiri-sendiri.
Anamnesis:Kapan onset demam?Dalam fase apakah pasien?
Intake/output:
Berapa intake cairan pasien danoutput urin?
Adakah tanda bahaya?
Gambaran pasiensecara
menyeluruh
Pitfalls saat memeriksa pasien dengue
Berapa tekanan nadi pasien?
Pemeriksaan Pasien: Langkah 3
Langkah 1: Anamnesis
Langkah 2: Pemeriksaan Klinis
Langkah 3: Investigasi
Investigasi dasar Dengue
Langkah 3: Investigasi
• Yang biasanya diperlukan untuk pemantauan adalah hitung darah lengkapdengan hematokrit (Ht)
• Yang paling penting adalah:• Ht;• Hitung sel darah putih (lekosit) dan;• Jumlah trombosit
• Ht dalam 3 hari pertama sakit digunakan untuk Ht baseline pasien; padakasus akut, kadar Ht populasi spesifik sesuai usia dapat menggantikan Htbaseline pasien
• Peningkatan Ht (dibandingkan dengan baseline) disertai penurunantajam jumlah trombosit menunjukkan terjadinya perembesan plasma / fase kritis dengue
• Lekosit yang menurun diikuti oleh penurunan jumlah trombosit padahari ke-3 atau 4 penyakit hampir pasti adalah infeksi dengue
Siapa yang harus diperiksa hitung darah lengkap?
• Ht meningkat atau Ht yang tinggi
• Lekopenia dan/atau trombositopenia
• Muncul tanda bahaya, syok
• Intake oral buruk/tidak buang air kecil
Kapan seorang pasien harus dirujuk untuk mendapat perawatan medis segera?
• Semua pasien dengan demam ≥ 3 hari
• Semua pasien dengan warning sign (segera)
• Semua pasien dengan syok (segera periksa darah lengkap dan glukosa)
o Pada fasilitas kesehatan yang memiliki sarana pemeriksaan darah lengkap, semua pasien demam harus menjalani pemeriksaan darah lengkap padakunjungan pertama. Darah lengkap normal pada fase demam tidakmenyingkirkan infeksi dengue.
Langkah 3: Investigasi
Uji diagnostik Dengue spesifik *
Uji lain (dilakukan atas indikasi) *
• Tes kimia darah (fungsi hati, glukosa, elektrolit serum, urea, kreatinin)
• Sebaiknya dipertimbangkan pada pasien dengan faktor risiko dan sakit berat
• Untuk konfirmasi, mis. NS1 / IgM tes cepat atau deteksi asam nukleat(tergantung pada sumber daya fasilitas kesehatan)
• Seluruh RS harus mampu melakukan pemeriksaan diagnostik dengue(deteksi antigen, serologi, dan atau PCR)
• Faskes 1 (Puskesmas) diharapkan mampu melakukan pemeriksaan antigenatau antibodi (serologi) dengue untuk konfirmasi infeksi dengue.
* Jika tersedia
Langkah 3: Investigasi
Pemeriksaan Pasien: Langkah 4
Langkah 1: Anamnesis
Langkah 2: Pemeriksaan Klinis
Langkah 3: Investigasi
Langkah 4: Diagnosis, fase dan keparahan penyakit
1. Apakah pasien menderita dengue atau penyakit lain?
2. Fase dengue (demam/kritis/pemulihan)?
3. Status hidrasi pasien?
4. Adakah warning sign dengue?
5. Apakah status hemodinamik pasien?
Pengambilan keputusan tatalaksana
Langkah 4: Diagnosis, fase dan keparahan penyakit
Riwayat asupan cairandan output urin lebihdapat dipercaya dari
tanda-tanda fisik
9parameter
Grup A
• Pulang (rawatjalan)
Grup B
• Rujuk untukrawat inap di rumah sakit
Grup C
• Membutuhkanterapi gawatdarurat danrujukan segera
Langkah 1: Anamnesis – tanggal onset demam, 3 golden Q, komorbid, tanda bahaya
Langkah 2: Pemeriksaan Klinis: CCTVR, End-organ perfusion
Langkah 3: Investigasi – FBC, uji diagnosis dengue, glukosa, dll
Langkah 4: Diagnosis dengue, fase dan keparahan, hidrasi
Step 5: Pengambilan keputusan tatalaksana
Tatalaksana dengue – Kesimpulan
DENCO Slide
TERIMAKASIH
Kadar hematokrit normal (%)
Laki-laki Perempuan
0 – 3 d 45-61 45-61
10 – 14 d 39-57 39-57
1 – 6 m 29-42 29-42
7 – 24 m 33-38 33-38
25 – 60 m 34-39 34-39
6 – 8 y 35-42 35-42
9 – 12 y 36-42 36-42
13 – 18 y 36-47 37-46
Adult 40-52 35-47
Lubin BH at el. Haematology of Infancy &Childhood