indikatorkec akec b - jumlah p5+ 75.00030.000 - p5+ yg sekolah 2.2501.200

11
Data: karakteristik individu, sangat sulit diinterpretasikan karena jumlahnya sangat banyak dan beragam bentuknya [nominal, ordinal, interval] dan sifatnya [obyektif/terukur, subyektif/persepsi] Statistik: penyederhanaan [summarizing] data individu ke dalam bentuk aggregasi: persentase, proporsi, rata-rata, rate, rasio, menjadi lebih mudah diinterpretasikan walaupun tidak selalu dapat memberikan gambaran besarnya permasalahan Indikator: statistik yang dapat digunakan untuk memberikan gambaran besaran permasalahan: % penduduk miskin, PDRB per kapita, % pertumbuhan ekonomi, angka kematian bayi, produksi padi per hektar, dll

Upload: tomai

Post on 29-Jan-2016

33 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Data: karakteristik individu, sangat sulit diinterpretasikan karena jumlahnya sangat banyak dan beragam bentuknya [nominal, ordinal, interval] dan sifatnya [obyektif/terukur, subyektif/persepsi] - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: IndikatorKec AKec B - Jumlah P5+ 75.00030.000  - P5+ yg sekolah 2.2501.200

• Data: karakteristik individu, sangat sulit diinterpretasikan karena

jumlahnya sangat banyak dan beragam bentuknya [nominal,

ordinal, interval] dan sifatnya [obyektif/terukur,

subyektif/persepsi]

• Statistik: penyederhanaan [summarizing] data individu ke dalam

bentuk aggregasi: persentase, proporsi, rata-rata, rate, rasio,

menjadi lebih mudah diinterpretasikan walaupun tidak selalu

dapat memberikan gambaran besarnya permasalahan

• Indikator: statistik yang dapat digunakan untuk memberikan

gambaran besaran permasalahan: % penduduk miskin, PDRB per

kapita, % pertumbuhan ekonomi, angka kematian bayi, produksi

padi per hektar, dll

Page 2: IndikatorKec AKec B - Jumlah P5+ 75.00030.000  - P5+ yg sekolah 2.2501.200

• Indikator Kec A Kec B

- Jumlah P5+ 75.000 30.000

- P5+ yg sekolah 2.250 1.200

- % P5+ yg sekolah 3,0% 4,0%

• Indikator yang tepat untuk menjawabnya adalah ‘Persentase P5+ yang bersekolah’ bukan ‘Jumlah P5+ yang bersekolah’

• Pada kasus di atas, maka Kec B mempunyai partisipasi sekolah P5+ yang lebih tinggi dibanding Kec A

Page 3: IndikatorKec AKec B - Jumlah P5+ 75.00030.000  - P5+ yg sekolah 2.2501.200

• Pengertian

• Besaran/nilai yang menggambarkan/mendeteksi kecenderungan suatu fenomena/keadaan atau mengidentifikasi hubungan antara beberapa elemen

• Syarat indikator yang baik

• Valid, sahih, absah

• Reliable, andal, terpercaya, konsisten

• Sensitif, mendeteksi perubahan kecil

• Spesifik, untuk permasalahan tertentu

• Data tersedia, keberlanjutan monev

• Tidak semua indikator yang diperlukan tersedia datanya, sehingga harus menggunakan indikator proksi

Page 4: IndikatorKec AKec B - Jumlah P5+ 75.00030.000  - P5+ yg sekolah 2.2501.200

• Indikator Rujukan: informasi statistik tentang besaran kelompok

sasaran program

• Indikator Input: informasi statistik tentang besaran sumberdaya

yang digunakan dalam implementasi program dan kebijakan

contoh: jumlah murid, jumlah guru

• Indikator Proses: informasi statistik tentang besarnya partisipasi

kelompok sasaran pada impelementasi suatu program dan

kebijakan contoh: ‘rata-rata jam belajar’

• Indikator Output: informasi statistik tentang hasil dari

implementasi program dan kebijakan contoh: ‘persentase anak

yang lulus’ - hasilkan ‘banyak anak yang diterima di pt’,

manfaatnya ‘banyaknya pekerja terdidik’ dan dampak

‘produktivitas kerja’

• Indikator Outcome: informasi statistik tentang dampak dan

manfaat yang diperoleh kelompok sasaran dari program/kebijakan

Page 5: IndikatorKec AKec B - Jumlah P5+ 75.00030.000  - P5+ yg sekolah 2.2501.200

• Indikator Tunggal: statistik yang dihitung berdasarkan satu variabel, S: evaluasi program sektoral; W: eksekutif tertinggi, bupati/ walikota, memerlukan indikator lain untuk memantau kemajuan keseluruhan

• satu aspek angka buta huruf, % balita diimunisasi,

• multi aspek: angka kemiskinan, angka kematian bayi, status gizi , PDRB per kapita, pertumbuhan ekonomi

• Indikator Komposit: statistik yang dihitung dengan formula tertentu dari beberapa indikator: IPM, IMH, IPJ, IKM, IDJ,

• W: tidak dapat digunakan untuk evaluasi program spesifik, perlu beberapa angka => intertemporal dan interspatial

• S: sederhana, satu angka menjelaskan pencapaian, kemajuan dari banyak aspek, untuk bupati , anggota DPRD

Page 6: IndikatorKec AKec B - Jumlah P5+ 75.00030.000  - P5+ yg sekolah 2.2501.200

Isu Kesehatan reproduksi ada di MDG’s: • Tujuan 4: menurunkan angka kematian balita,• Tujuan 5: meningkatkan derajat kesehatan ibu• Tujuan 6: memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit

menular lainnya

Kesehatan reproduksi (ICPD,1994) didefinisikan:• Keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial secara utuh,• Tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan• Berkaitan dengan sistem reproduksi serta fungsi dan

prosesnya

Page 7: IndikatorKec AKec B - Jumlah P5+ 75.00030.000  - P5+ yg sekolah 2.2501.200

Kebijakan nasional mengenai kesehatan reproduksi di Indonesia menetapkan bahwa kesehatan reproduksi mencakup lima komponen/program terkait yaitu:

• program kesehatan ibu dan bayi baru lahir

• keluarga berencana

• kesehatan reproduksi remaja

• pencegahan dan penanganan penyakit menular seksual (PMS) termasuk HIV/AIDS

• kesehatan reproduksi lanjut usia

Saat ini prioritas kesehatan reproduksi di Indonesia baru mencakup empat komponen/program pertama, tidak termasuk kesehatan reproduksi lanjut usia

Page 8: IndikatorKec AKec B - Jumlah P5+ 75.00030.000  - P5+ yg sekolah 2.2501.200

Indikator yang dicakup Kespro:

• Angka Kematian Bayi/AKB (Infant Mortality Rate/IMR)

• Angka Kematian Ibu/AKI (Martenal Mortality Rate/MMR)

• Kunjungan pemeriksaan ibu hamil (K4)

• Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (dokter, dokter ahli kebidanan dan kandungan, bidan, perawat, dan bidan di desa)

• Prevalensi kontrasepsi pada PUS

• Perkawinan usia dini (PUD)

• Kesehatan reproduksi remaja (KRR)

• Penyakit menular seksual (PMS) dan HIV/AIDS

• Proporsi Penduduk dengan Pengetahuan Komprehensif tentang HIV/AIDS (PPK-HIV/AIDS)

Page 9: IndikatorKec AKec B - Jumlah P5+ 75.00030.000  - P5+ yg sekolah 2.2501.200

Sumber Data:

• Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota bersumber dari registrasi dan pelaporan seperti jumlah kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan, pemeriksaan ibu hamil (K-4), imunisasi TT, surveilans HIV/AIDS

• BKKBN bersumber dari pelaporan seperti jumlah PUS, jumlah PUS yang ber-KB, prevalensi KB menurut cara/alat KB

• BPS bersumber dari survei (Susenas, SDKI, Supas) dan sensus (Sensus Penduduk)

Page 10: IndikatorKec AKec B - Jumlah P5+ 75.00030.000  - P5+ yg sekolah 2.2501.200

Masalah utama Kespro remaja adalah• Kehamilan yang tidak dikehendaki dan biasanya diakhiri

dengan aborsi tidak aman• Hamil di usia muda yang berisiko tinggi• Seks bebas yang dapat berakibat penularan IMS dan

HIV/AIDS

Pelayanan Kespro remaja saat ini ditekankan pada upaya promotif dan preventif yang terfokus pada pelayanan KIE atau konseling

Page 11: IndikatorKec AKec B - Jumlah P5+ 75.00030.000  - P5+ yg sekolah 2.2501.200

Contoh hasil SDKI 2007:

AKB/IMR Indonesia saat ini sebesar 34 per 1.000 kelahiran, artinya dari

seribu kelahiran hidup pada tahun 2003-2007 terdapat kematian 34 bayi

sebelum mencapai usia satu tahun

Do = Banyaknya kematian bayi di bawah usia satu tahun

pada tahun tertentu

B = Banyaknya kelahiran pada tahun tertentu.

1. AKB/IMR:

Definisi AKB/IMR adalah banyaknya kematian bayi berumur kurang dari

satu tahun per seribu kelahiran hidup

Rumus perhitungan: