indikator, interpretasi, dan keterbatasan data
DESCRIPTION
INDIKATOR, INTERPRETASI, DAN KETERBATASAN DATA. PEMBANGUNAN MANUSIA. Pembangunan Nasional. Peningkatan Kualitas Penduduk. Fisik (Kesehatan). Mental (Pendidikan). Kesejahteraan Ekonomi (Berdaya Beli). Moralitas (Imtaq). Sumber Data. SENSUS: Penduduk (0), Pertanian (3), Ekonomi (6) - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
2
PEMBANGUNAN MANUSIA
Pembangunan Nasional
Peningkatan Kualitas Penduduk
Fisik(Kesehatan)
Mental(Pendidikan)
KesejahteraanEkonomi
(Berdaya Beli)
Moralitas(Imtaq)
SENSUS: Penduduk (0), Pertanian (3), Ekonomi (6)
SURVEI:Sosial: Susenas, Sakernas, SDKI, SUPASEkonomi: SUSI, SBH, Survei Industri B/S, dll
CATATAN ADMINISTRASI (SEKTOR):Hasil Pelayanan:Pendidikan, Kesehatan, Imigrasi, Ekspor Impor, Hotel, dll
3
4
3. P r i n s i p S a m p l i n g d a n S a m p e l S u s e n a sa. Prinsip sampling Mengambil/memilih contoh untuk
memperkirakan populasi Semakin besar contoh (sampel) dan
semakin baik cara pemilihan maka akan semakin baik pula hasil perkiraannya
Hasil perkiraan merupakan “perkiraan antara” (interval estimate), bukan “perkiraan titik” (point estimate)
Penyajian data perkiraan titik seharusnya disertai simpangan baku (sampling error), menggambarkan besarnya tingkat
kesalahan/ penyimpangan
Valid/sahih, dapat mengukur sesuatu yang sebenarnya diukur oleh indikator tersebut
Reliable, dapat diandalkan dan dipercaya dengan menggunakan tolok ukur yang relevan
Sensitif/peka, dapat mendeteksi perubahan, walaupun perubahan yang kecil
Spesifik, mengukur perubahan situasi yang dimaksud
Data tersedia,kesinambungan penyediaan data untuk penghitungan indikator harus terjamin
5
Indikator Rujukan
6
Indikator Input
Indikator Proses Indikator Output Indikator Outcome
Indikator tunggal, mengukur atau memberikan gambaran tentang satu aspek, seperti angka buta huruf mengukur tingkat kemampuan baca tulis.
Indikator komposit, memberikan gambaran tentang banyak aspek, disusun dari berbagai indiKator tunggal. Contoh, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang disusun dari 4 indikator: Angka Harapan Hidup, Angka Melek Huruf, Rata Lama Sekolah dan Pengeluaran per kapita.
7
Data absolut: misal Jumlah penduduk, jumlah murid/kelas
Proporsi/persentase: misal Persentase penduduk miskin
Rate/tingkat: misal: Angka Kematian Bayi, Tingkat
Partisipasi Angkatan KerjaRasio:
misal Rasio murid-guru, Rasio jenis kelaminIndeks: misal IPM, IPJ, IDJ, IKM, IMH
8
Indikator kependudukan termasuk keluarga berencana dan transmigrasi (TFR, rasio jenis kelamin, dsb)
Indikator Kesehatan (IMR, Angka harapan hidup, dsb)
Indikator Pendidikan(Rasio murid-kelas, APS, APM, dsb)
Indikator Ketenagakerjaan (TPAK, TKK, dsb)
9
Indikator Perumahan(Rata-rata luas lantai, % rt berlantai tanah, dsb)
Indikator Agama(% penganut agama)
Indikator Kamtib(Jumlah kecelakaan lalu lintas, dsb)
Indikator Kesejahteraan Sosial (% lansia terlantar, banyaknya tuna susila, dsb)
10
Ukuran kuantitaf dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan dan mengukur pencapaian dari banyak program/kegiatan.
11
Kebijakan: Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat
1. Program: Meningkatkan derajat kesehatan dan gizi
Angka Kesakitan Angka Harapan Hidup Angka Kematian Bayi Status gizi balita Status gizi wanita usia subur
12
2. Program: Peningkatan kualitas & pemerataan pendidikan
APK dan APM Angka Melek Huruf Angka Putus Sekolah (APtS) Persentase lulusan, mengulang dan lulusan yang
melanjutkan Rasio Murid Guru Rasio Murid Kelas Rasio Guru Sekolah Persentase sekolah yang mempunyai perpustakaan Persentase sekolah yang mempunyai laboratorium Angka penyerapan sekolah Tingkat motivasi bersekolah Indeks kesediaan tempat sekolah
13
3. Program: Pengendalian penduduk
Angka Kelahiran Kasar (CBR) Angka Kematian Kasar (CDR) Pertumbuhan Alamiah Migrasi netto Laju Pertumbuhan Penduduk Tingkat partisipasi KB Angka Harapan Hidup ( e0 ) Angka Kematian Bayi (IMR) TFR
14
Rujukan Input
Angka kematian bayi
Angka kematian bayi
Jml wanita 15-49 tahunWUS yg hamil
% bayi lahir yg ditolong tenaga kesehatan
% bayi lahir yg ditolong tenaga kesehatan
PENGGUNAAN INDIKATOR KESEHATAN UNTUK DETEKSI KEMATIAN BAYI BARU LAHIR
ProsesOutput
SP/ProyeksiDinkes
Susenas
OutcomeOutcome
Jml bidan per 10000 ibu hamil (Bumil)
% bayi berat lahir rendah (<2,5 Kg)
% bayi berat lahir rendah (<2,5 Kg)
Angka kunjungan K4
Angka kunjungan K4
Dinkes
Status gizi bumil
Status gizi bumil
Susenas
Susenas
Output
Rujukan Input
Rata-rata lama sekolahAngka putus sekolahAngka melek huruf
Rata-rata lama sekolahAngka putus sekolahAngka melek huruf
Jml penduduk usia sekolah7-12 tahun13-15 tahun
Rasio murid thd:Guru, kelas, dan sekolah
Rasio murid thd:Guru, kelas, dan sekolah
PENGGUNAAN INDIKATOR PENDIDIKAN UNTUK MENDETEKSI PENCAPAIAN WAJAR 9
TAHUNProses
SP/ProyeksiDiknas
OutputOutcomeAngka lulusanAngka lulusan
Angka penyerapanSDSLTP
Angka penyerapanSDSLTP
Diknas
APSAPMAPK
APSAPMAPK
Angka melanjutkan
Angka melanjutkan
DiknasSusenas
Angka penyerapan berguna untuk segera diketahui dan diperhitungkan mengenai penyediaan sarana dan prasarana pendidikan
17
Angka penyerapan = --------------------------(AP) SD
Murid baru SD (t)
PBS (7-12) (t)
AP SD (t) < 1 Belum semua penduduk 7-12 tahun terserap sebagai murid di SD
AP SD (t) = 1 Semua penduduk 7-12 tahun terserap sebagai murid baru di SD
AP SD (t) > 1 Pada tahun t ada penduduk diluar 7-12 tahun terserap sebagai murid baru di SD
Analog untuk AP SLTP, AP SMU, dan AP PT namun murid baru harus memiliki ijazah SD, SLTP, dan SMUPBS = Penduduk Belum Sekolah
Program Kegiatan Indikator Kinerja
Program Pendidikan Dasar dan Pra Sekolah
Memberikan beasiswa bagi siswa berprestasi dan/atau dari keluarga tidak mampu dengan mempertimbangkan peserta didik perempuan secara proporsional
Terwujudnya pemberian beasiswa bagi siswa berprestasi dan/atau dari keluarga tidak mampu dengan mempertimbangkan peserta didik perempuan secara proporsional
-Banyaknya siswa yang berprestasi mendapatkan beasiswa menurut jenis kelamin -Banyaknya siswa miskin yang menerima beasiswa menurut jenis kelamin
18
Tidak terukur
Terukur
INTERPRETASI DATA
1. Membandingkan dua hal atau dua variabel(antar waktu, antar tempat, antar kelompok penduduk)
2. Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi komponen yang lebih kecil(mengetahui komponen yang menonjol, membandingkan antar komponen, membandingkan komponen)
3. Memperkirakan atau menghitung besarnya pengaruh hubungan/kaitan(Analisis regresi atau korelasi)
19
Tabel 1.Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Melek Huruf di Propinsi Nusa Tenggara Barat menurut Kabupaten/Kota dan Jenis Kelamin Tahun 1999 dan 2002
Kabupaten1999 2002
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Lombok Barat
2. Lombok Tengah
3. Lombok Timur
4. Sumbawa
5. Dompu
6. Bima
7. Mataram
73,7
75,6
75,1
91,9
87,7
89,0
93,8
55,0
55,2
63,5
77,2
76,7
75,1
82,1
80,6
78,7
79,2
91,7
85,1
86,7
98,4
65,7
60,0
72,2
83,6
74,5
78,0
91,7
N T B 81,2 65,4 84,0 72,4
Grafik 1. Persentase Penduduk Berumur 15 Tahun ke Atas yang Melek Huruf di Propinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 1999 dan 2002
81,2
65,4
84,072,4
0
20
40
60
80
100
1999 2002Laki-laki Perempuan