#03 - keterbatasan

68

Upload: epik-majalah

Post on 10-Mar-2016

263 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

"Karena batas mencipta ruang. Ruang untuk terbang."

TRANSCRIPT

Page 1: #03 - Keterbatasan
Page 2: #03 - Keterbatasan
Page 3: #03 - Keterbatasan

Nyata dan khayalAtas dan bawahKiri dan kananAku dan kamuAda dan tiada

'dan' adalah batas, yang mencipta wilayah, antara yang satu dan yang lainnya.Kadang kita coba menembus,juga sering terantuk.Mungkin kita hanya lupa untuk melihat sekeliling.

Karena batas mencipta ruang, ruang untuk terbang.

karna

Page 4: #03 - Keterbatasan

EPIK.majalah

berbagi dan menjadi arti

Pemimpin RedaksiTri Adi Pasha

Sutansyah Marahakim

Desainer Tata LetakFabila Mahadira

IlustratorRatu Sitti Bashiira

FotograferRidwan Fauzi

KontributorPravitasari

Herry DharmawanGaluh Adika Alifani

Pemimpin Perusahaan

EditorSutansyah Marahakim

Adryan Hafizh

Pemasaran & SirkulasiRoy Adam

Raedi NurdiansyahInka Natasya Hagaina Bukit

Ahmad RezaAchsania Ruziqa

Sarah Gaol

Kantor EditorialGedung SBM,

Kompleks ITB,Ganesha 10, Bandung

Hartanto Yuwo

Kontak+62818 0944 2483

[email protected]

aktualitapanoramaperspektif-alternatifhal.6 marhaenisme

politikhal.q menilik kembali demokrasi

sosialhal.u mimpi

hukumhal.d etika dan hukum

teologihal.j three laws of robotic

rupa, warna,dan bahasa

hal.b palindrom

hal.m welcoming december

hal.. recurring shadow

hal.Q motion picture x sequential art

Keterbatasan. #03

hal.O Kontroversi Kebijakan Subsidi BBM

hal.S Ironi Pendidikan Indonesia

hal.G Social Business

hal.Z Lustrum IMA-G XII

hal.C 20 things you MUST do before you die

Teuku Faris

“identitas bukan pembatas,ia adalah ruang untuk terbang”

ridwan fauzi

Page 5: #03 - Keterbatasan

EPIK.majalah

berbagi dan menjadi arti

Pemimpin RedaksiTri Adi Pasha

Sutansyah Marahakim

Desainer Tata LetakFabila Mahadira

IlustratorRatu Sitti Bashiira

FotograferRidwan Fauzi

KontributorPravitasari

Herry DharmawanGaluh Adika Alifani

Pemimpin Perusahaan

EditorSutansyah Marahakim

Adryan Hafizh

Pemasaran & SirkulasiRoy Adam

Raedi NurdiansyahInka Natasya Hagaina Bukit

Ahmad RezaAchsania Ruziqa

Sarah Gaol

Kantor EditorialGedung SBM,

Kompleks ITB,Ganesha 10, Bandung

Hartanto Yuwo

Kontak+62818 0944 2483

[email protected]

aktualitapanoramaperspektif-alternatifhal.6 marhaenisme

politikhal.q menilik kembali demokrasi

sosialhal.u mimpi

hukumhal.d etika dan hukum

teologihal.j three laws of robotic

rupa, warna,dan bahasa

hal.b palindrom

hal.m welcoming december

hal.. recurring shadow

hal.Q motion picture x sequential art

Keterbatasan. #03

hal.O Kontroversi Kebijakan Subsidi BBM

hal.S Ironi Pendidikan Indonesia

hal.G Social Business

hal.Z Lustrum IMA-G XII

hal.C 20 things you MUST do before you die

Teuku Faris

“identitas bukan pembatas,ia adalah ruang untuk terbang”

ridwan fauzi

Page 6: #03 - Keterbatasan
Page 7: #03 - Keterbatasan
Page 8: #03 - Keterbatasan

marhaenismeperspektif-alternatif

ridwan fauzi

Page 9: #03 - Keterbatasan

marhaenismeperspektif-alternatif

ridwan fauzi

Page 10: #03 - Keterbatasan

satu-satunya ini, sumber mata pencaharianku. Hanya saja, aku tak tahu, harus dapat

darimana uang untuk itu. Kamu sudah tak bergantung lagi padaku. Malahan bentuk

personalmu dan pembangunan itu membuat jalanan di trayek menjadi semakin sempit,

jadi biang kemacetan. Tapi, apakah aku harus disalahkan atas ketidakmampuanku? Atau

pemerintah tak mau disalahkan atas ketidakmaslahatanku?

Dan lagi, apa kamu tahu bahwa masih banyak Marhaen-marhaen lain di luar sana? Ya,

mereka sama denganku. Senasib denganku. Kami yang mengalami ketidakadilan dari

pertumbuhan dan pembangunan. Slogan “cintailah produk Indonesia”, kami kira itu

cuma basa-basi. Kamu tahu, produk-produk Indonesia itu, bukan di pusat perbelanjaan

– di tengah berbagai pembangunan terjadi – mereka hadir di tepian, bahkan mungkin

tak terjamah oleh pembangunan dan perbaikan. Produk Indonesia adalah produk yang

dihasilkan oleh kami-kami ini, Marhaen-marhaen ini. Sayangnya, kamu-kamu tak

menyenangi apa yang bisa kami-kami hasilkan ini. Pendapatan kami menurun, tentu.

Lalu kemana kami harus membelanjakan uang kami, guna memutar roda perekonomian

ini? Haruskah kami turut membanting tulang lagi agar bisa menikmati yang sama

dengan apa yang kamu banggakan dan kenakan. Kami tak sanggup.

Ketika semakin tinggi kamu terbang, maka kami akan menghilang.

Pada akhirnya pembangunan dan peningkatan hanya terasa bagi orang yang punya.

Yang termarjinalkan semakin tersisihkan. Mungkin kamu tak merasakan, mungkin juga

pemerintah tak lalu memikirkan. Mungkinkah negara menginginkan kami mati? Dan

negeri hanya dimiliki oleh orang-orang yang terkapitalisasi?

Namaku Marhaen. Nama biasa, sama seperti Joko, Budi, atau Andi. Sudah 12 tahun,

dan aku masih disini, di jok dan trayek yang setia menemani. Menanti penumpang juga

kehidupan.

Mungkin kamu tak pernah merasakan, mungkin juga pemerintah tak lalu memikirkan.

Kebijakan tak pernah berbuah kebajikan bagiku. Bukankah hidup saling bertautan? Ada

kamu, maka ada aku. Tapi sekarang rasanya tidak, kamu sudah tak bergantung lagi

padaku. Kamu sudah punya yang baru, personal, dan privat dengan segala

kemudahannya : motor dan mobil. Juga mungkin teman dan segala hubungan jaringan

telepon genggam. Semakin kau naik, semakin aku terancam panik. Tidak bisakah aku

turut denganmu untuk ikut naik?

Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di trayek, tidak berimbas pada kehidupanku,

malah mungkin sebaliknya. Berbagai pembangunan pusat pertokoan, perbelanjaan,

penginapan, tempat makan, dan sarana rekreasi meningkatkan perputaran roda

ekonomi: konsumsi, dan penyerapan tenaga kerja. Jumlah kamu-kamu semakin banyak,

tapi itu bukan ladang buatku. Aku rasa kenikmatan dari perputaran itu hanya untuk

sebagian orang saja. Kenaikan penghasilan bagi orang lain tidak membuat efek yang

sebanding pada kehidupanku, tidak menjadi faktor pengali.

Aku menyadarinya bahwa setiap insan ingin mencapai kehidupan yang lebih sejahtera

tetapi bukahkah begitu pula aku? Mungkin ini salahku, aku yang tidak mampu bersaing

dengan keinginan akan bentuk privasimu, mobil dan motormu itu, aku memilih jalan

untuk melayani secara komunal. Bukannya aku tak ingin mempercantik si mobil kredit

karna

Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat IndonesiaCindy AdamsBab 6. Marhaenisme

“Seorang Marhaen adalah orang yang mempunyai alat-alat sedikit, orang kecil dengan milik kecil, dengan alat-alat kecil, sekedar cukup untuk dirinya sendiri. Bangsa kita yang puluhan juta jiwa, yang sudah dimelaratkan, bekerja bukan utnuk orang lain dan tidak ada orang bekerja untuk dia. Tidak ada penghisapan tenaga seseorang oleh lain. Marhaenisme adalah Sosialisme Indonesia dalam praktek.”

8 9

Page 11: #03 - Keterbatasan

satu-satunya ini, sumber mata pencaharianku. Hanya saja, aku tak tahu, harus dapat

darimana uang untuk itu. Kamu sudah tak bergantung lagi padaku. Malahan bentuk

personalmu dan pembangunan itu membuat jalanan di trayek menjadi semakin sempit,

jadi biang kemacetan. Tapi, apakah aku harus disalahkan atas ketidakmampuanku? Atau

pemerintah tak mau disalahkan atas ketidakmaslahatanku?

Dan lagi, apa kamu tahu bahwa masih banyak Marhaen-marhaen lain di luar sana? Ya,

mereka sama denganku. Senasib denganku. Kami yang mengalami ketidakadilan dari

pertumbuhan dan pembangunan. Slogan “cintailah produk Indonesia”, kami kira itu

cuma basa-basi. Kamu tahu, produk-produk Indonesia itu, bukan di pusat perbelanjaan

– di tengah berbagai pembangunan terjadi – mereka hadir di tepian, bahkan mungkin

tak terjamah oleh pembangunan dan perbaikan. Produk Indonesia adalah produk yang

dihasilkan oleh kami-kami ini, Marhaen-marhaen ini. Sayangnya, kamu-kamu tak

menyenangi apa yang bisa kami-kami hasilkan ini. Pendapatan kami menurun, tentu.

Lalu kemana kami harus membelanjakan uang kami, guna memutar roda perekonomian

ini? Haruskah kami turut membanting tulang lagi agar bisa menikmati yang sama

dengan apa yang kamu banggakan dan kenakan. Kami tak sanggup.

Ketika semakin tinggi kamu terbang, maka kami akan menghilang.

Pada akhirnya pembangunan dan peningkatan hanya terasa bagi orang yang punya.

Yang termarjinalkan semakin tersisihkan. Mungkin kamu tak merasakan, mungkin juga

pemerintah tak lalu memikirkan. Mungkinkah negara menginginkan kami mati? Dan

negeri hanya dimiliki oleh orang-orang yang terkapitalisasi?

Namaku Marhaen. Nama biasa, sama seperti Joko, Budi, atau Andi. Sudah 12 tahun,

dan aku masih disini, di jok dan trayek yang setia menemani. Menanti penumpang juga

kehidupan.

Mungkin kamu tak pernah merasakan, mungkin juga pemerintah tak lalu memikirkan.

Kebijakan tak pernah berbuah kebajikan bagiku. Bukankah hidup saling bertautan? Ada

kamu, maka ada aku. Tapi sekarang rasanya tidak, kamu sudah tak bergantung lagi

padaku. Kamu sudah punya yang baru, personal, dan privat dengan segala

kemudahannya : motor dan mobil. Juga mungkin teman dan segala hubungan jaringan

telepon genggam. Semakin kau naik, semakin aku terancam panik. Tidak bisakah aku

turut denganmu untuk ikut naik?

Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan di trayek, tidak berimbas pada kehidupanku,

malah mungkin sebaliknya. Berbagai pembangunan pusat pertokoan, perbelanjaan,

penginapan, tempat makan, dan sarana rekreasi meningkatkan perputaran roda

ekonomi: konsumsi, dan penyerapan tenaga kerja. Jumlah kamu-kamu semakin banyak,

tapi itu bukan ladang buatku. Aku rasa kenikmatan dari perputaran itu hanya untuk

sebagian orang saja. Kenaikan penghasilan bagi orang lain tidak membuat efek yang

sebanding pada kehidupanku, tidak menjadi faktor pengali.

Aku menyadarinya bahwa setiap insan ingin mencapai kehidupan yang lebih sejahtera

tetapi bukahkah begitu pula aku? Mungkin ini salahku, aku yang tidak mampu bersaing

dengan keinginan akan bentuk privasimu, mobil dan motormu itu, aku memilih jalan

untuk melayani secara komunal. Bukannya aku tak ingin mempercantik si mobil kredit

karna

Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat IndonesiaCindy AdamsBab 6. Marhaenisme

“Seorang Marhaen adalah orang yang mempunyai alat-alat sedikit, orang kecil dengan milik kecil, dengan alat-alat kecil, sekedar cukup untuk dirinya sendiri. Bangsa kita yang puluhan juta jiwa, yang sudah dimelaratkan, bekerja bukan utnuk orang lain dan tidak ada orang bekerja untuk dia. Tidak ada penghisapan tenaga seseorang oleh lain. Marhaenisme adalah Sosialisme Indonesia dalam praktek.”

8 9

Page 12: #03 - Keterbatasan

politikmenilik kembali demokrasi

Page 13: #03 - Keterbatasan

politikmenilik kembali demokrasi

Page 14: #03 - Keterbatasan

pravitasari

Pengusutan kasus suap dan penggelapan pajak yang dilakukan oleh Gayus HP Tambunan

mungkin menjadi satu kisah yang menarik dalam perjalanan panjang pemberantasan

korupsi di Indonesia. Bagaimana tidak, kasus ini menarik perhatian sekaligus mengejutkan

publik dengan ditemukannya keterlibatan penyelenggara negara dari berbagai instansi

pemerintahan dalam pencurian uang publik di Direktorat Jenderal (Dirjen) Pajak,

Kementerian Keuangan. Penyelenggara negara yang seharusnya mengatur kepentingan

publik justru malah menciptakan keadaan yang antitesis dengan pengertian republik –

bentuk negara yang telah disepakati di Indonesia.

Republik yang berasal dari kata Res Publica memiliki arti bahwa kepentingan publik lebih

diutamakan daripada kepentingan individu. Publik berarti 'orang banyak', bukan hanya

segelintir atau sekelompok orang saja. Namun, adanya pengakuan Gayus yang

mengungkapkan bahwa dirinya telah memberikan sejumlah aliran dana hasil penggelapan

pajak untuk menyuap para pejabat publik, membuat masyarakat geram karena hal ini

menunjukkan bahwa pejabat publik lebih mengutamakan kepentingan segelintir orang

daripada kepentingan publik. Kegeraman masyarakat ini dimanifestasikan dalam berbagai

bentuk, dari mulai pendeklarasian gerakan anti kebohongan yang dilakukan oleh kelompok-

kelompok masyarakat dari berbagai latar belakang seperti pemuka agama, akademisi,

politikus, dan praktisi hukum, hingga sindiran-sindiran melalui seni seperti yang

diungkapkan lewat lagu berjudul 'Andai Aku Gayus Tambunan'.

Pemberitaan di media menimbulkan adanya dugaan bahwa pengusutan terhadap kasus ini

merupakan dagangan politik semata. Dugaan ini berlandaskan pemikiran bahwa kasus

Gayus terlalu diwarnai oleh berbagai kepentingan dari para pejabat publik dan elit politik

sehingga usaha untuk mengusut kasus Gayus tak ubahnya seperti usaha meluruskan benang

yang kusut. Adanya berbagai kepentingan inilah yang membuat usaha untuk mengusut

tuntas kasus ini seolah berjalan di tempat. Jika kita mencari darimana sesungguhnya

kepentingan-kepentingan ini bermula, maka kita akan sampai pada pemikiran bahwa adanya

berbagai kepentingan ini berkaitan dengan pelaksanaan demokrasi di Republik Indonesia.

Pada dasarnya, demokrasi memberikan ruang dan kekuasaan kepada rakyat untuk turut

mengatur jalannya pemerintahan, namun pada kenyataannya, tidak memungkinkan bagi

seluruh rakyat untuk dapat turut campur tangan dalam hal pengaturan negara. Oleh karena

itu, aspirasi rakyat tentang pengaturan negara yang tidak mungkin disampaikan satu per satu

oleh setiap individu, memungkinkan dibentuknya perwakilan di pemerintahan. Partai politik

merupakan salah satu sarana bagi rakyat untuk menyalurkan aspirasinya. Oleh karena itu,

idealnya, partai politik didirikan dan dijalankan oleh kesepakatan publik, bukan oleh para

pemilik modal yang besar kemungkinan memiliki kepentingan-kepentingan golongan yang

dapat menodai kepentingan publik dalam sebuah pemerintahan.

Pelaksanaan demokrasi saat ini juga memungkinkan adanya politik transaksional atau tawar

menawar posisi kekuasaan yang dilakukan oleh para elit politik. Pemimpin terpilih memiliki

'hutang budi' terhadap pihak-pihak yang telah membantunya untuk memperoleh suara

terbanyak. Oleh karena itu, merupakan hal yang lumrah ketika pimpinan negara

memberikan jatah kursi di pos-pos pemerintahan bagi elit politik sebagai bentuk balas budi.

Meskipun diadakan fit and proper test, tetap terdapat kemungkinan pemberian jabatan

politis, seperti Menteri, sebagai bentuk balas budi. Dengan sistem yang seperti ini, bukanlah

hal yang tidak mungkin jika jabatan tersebut ditunggangi pula oleh berbagai kepentingan di

tataran eksekutif.

12 13

Page 15: #03 - Keterbatasan

pravitasari

Pengusutan kasus suap dan penggelapan pajak yang dilakukan oleh Gayus HP Tambunan

mungkin menjadi satu kisah yang menarik dalam perjalanan panjang pemberantasan

korupsi di Indonesia. Bagaimana tidak, kasus ini menarik perhatian sekaligus mengejutkan

publik dengan ditemukannya keterlibatan penyelenggara negara dari berbagai instansi

pemerintahan dalam pencurian uang publik di Direktorat Jenderal (Dirjen) Pajak,

Kementerian Keuangan. Penyelenggara negara yang seharusnya mengatur kepentingan

publik justru malah menciptakan keadaan yang antitesis dengan pengertian republik –

bentuk negara yang telah disepakati di Indonesia.

Republik yang berasal dari kata Res Publica memiliki arti bahwa kepentingan publik lebih

diutamakan daripada kepentingan individu. Publik berarti 'orang banyak', bukan hanya

segelintir atau sekelompok orang saja. Namun, adanya pengakuan Gayus yang

mengungkapkan bahwa dirinya telah memberikan sejumlah aliran dana hasil penggelapan

pajak untuk menyuap para pejabat publik, membuat masyarakat geram karena hal ini

menunjukkan bahwa pejabat publik lebih mengutamakan kepentingan segelintir orang

daripada kepentingan publik. Kegeraman masyarakat ini dimanifestasikan dalam berbagai

bentuk, dari mulai pendeklarasian gerakan anti kebohongan yang dilakukan oleh kelompok-

kelompok masyarakat dari berbagai latar belakang seperti pemuka agama, akademisi,

politikus, dan praktisi hukum, hingga sindiran-sindiran melalui seni seperti yang

diungkapkan lewat lagu berjudul 'Andai Aku Gayus Tambunan'.

Pemberitaan di media menimbulkan adanya dugaan bahwa pengusutan terhadap kasus ini

merupakan dagangan politik semata. Dugaan ini berlandaskan pemikiran bahwa kasus

Gayus terlalu diwarnai oleh berbagai kepentingan dari para pejabat publik dan elit politik

sehingga usaha untuk mengusut kasus Gayus tak ubahnya seperti usaha meluruskan benang

yang kusut. Adanya berbagai kepentingan inilah yang membuat usaha untuk mengusut

tuntas kasus ini seolah berjalan di tempat. Jika kita mencari darimana sesungguhnya

kepentingan-kepentingan ini bermula, maka kita akan sampai pada pemikiran bahwa adanya

berbagai kepentingan ini berkaitan dengan pelaksanaan demokrasi di Republik Indonesia.

Pada dasarnya, demokrasi memberikan ruang dan kekuasaan kepada rakyat untuk turut

mengatur jalannya pemerintahan, namun pada kenyataannya, tidak memungkinkan bagi

seluruh rakyat untuk dapat turut campur tangan dalam hal pengaturan negara. Oleh karena

itu, aspirasi rakyat tentang pengaturan negara yang tidak mungkin disampaikan satu per satu

oleh setiap individu, memungkinkan dibentuknya perwakilan di pemerintahan. Partai politik

merupakan salah satu sarana bagi rakyat untuk menyalurkan aspirasinya. Oleh karena itu,

idealnya, partai politik didirikan dan dijalankan oleh kesepakatan publik, bukan oleh para

pemilik modal yang besar kemungkinan memiliki kepentingan-kepentingan golongan yang

dapat menodai kepentingan publik dalam sebuah pemerintahan.

Pelaksanaan demokrasi saat ini juga memungkinkan adanya politik transaksional atau tawar

menawar posisi kekuasaan yang dilakukan oleh para elit politik. Pemimpin terpilih memiliki

'hutang budi' terhadap pihak-pihak yang telah membantunya untuk memperoleh suara

terbanyak. Oleh karena itu, merupakan hal yang lumrah ketika pimpinan negara

memberikan jatah kursi di pos-pos pemerintahan bagi elit politik sebagai bentuk balas budi.

Meskipun diadakan fit and proper test, tetap terdapat kemungkinan pemberian jabatan

politis, seperti Menteri, sebagai bentuk balas budi. Dengan sistem yang seperti ini, bukanlah

hal yang tidak mungkin jika jabatan tersebut ditunggangi pula oleh berbagai kepentingan di

tataran eksekutif.

12 13

Page 16: #03 - Keterbatasan

Banyaknya kepentingan yang tidak dibarengi dengan penegakkan hukum kemudian

menumbuhsuburkan korupsi di negeri ini. Pelaku korupsi menjadi sangat sulit dilacak sebab

dilindungi oleh jaring-jaring kepentingan. Kepentingan ini membuat orang-orang yang

duduk di pemerintahan saling tuduh dan berdebat demi melindungi kepentingannya

masing-masing.

Sebenarnya, pelaksanaan demokrasi yang diwarnai dengan banyaknya kepentingan dalam

menjalankan pemerintahan ini, menurut Socrates, dapat dikendalikan jika pimpinan negara

memiliki sikap yang arif dan bijaksana sehingga tercipta sebuah kepatuhan pada hukum

yang berlaku dan menjamin tertibnya kehidupan bersama. Sayangnya, saat ini di Indonesia

sendiri, kepercayaan terhadap presiden sebagai pemimpin negara yang arif dan bijak

sepertinya agak memudar. Dalam menindak kasus Gayus ini saja, pimpinan negara dinilai

tidak memiliki ketegasan. Meskipun presiden sudah mengeluarkan instruksi presiden

(inpres) tentang percepatan penuntasan kasus mafia pajak dan mafia hukum,

pelaksanaannya masih berjalan di tempat. Presiden dinilai tidak memiliki kekuatan memaksa

bawahannya untuk menaati inpres ditambah lagi pejabat di bawah presiden tidak

berkemauan kuat menjalankan instruksi tersebut.

Jika kemudian demokrasi, yang katanya memihak rakyat, saja tidak mampu membangun

kepercayaan bagi rakyat sendiri. Lantas demokrasi ini untuk siapa?

ridwan fauzi

14 15

Page 17: #03 - Keterbatasan

Banyaknya kepentingan yang tidak dibarengi dengan penegakkan hukum kemudian

menumbuhsuburkan korupsi di negeri ini. Pelaku korupsi menjadi sangat sulit dilacak sebab

dilindungi oleh jaring-jaring kepentingan. Kepentingan ini membuat orang-orang yang

duduk di pemerintahan saling tuduh dan berdebat demi melindungi kepentingannya

masing-masing.

Sebenarnya, pelaksanaan demokrasi yang diwarnai dengan banyaknya kepentingan dalam

menjalankan pemerintahan ini, menurut Socrates, dapat dikendalikan jika pimpinan negara

memiliki sikap yang arif dan bijaksana sehingga tercipta sebuah kepatuhan pada hukum

yang berlaku dan menjamin tertibnya kehidupan bersama. Sayangnya, saat ini di Indonesia

sendiri, kepercayaan terhadap presiden sebagai pemimpin negara yang arif dan bijak

sepertinya agak memudar. Dalam menindak kasus Gayus ini saja, pimpinan negara dinilai

tidak memiliki ketegasan. Meskipun presiden sudah mengeluarkan instruksi presiden

(inpres) tentang percepatan penuntasan kasus mafia pajak dan mafia hukum,

pelaksanaannya masih berjalan di tempat. Presiden dinilai tidak memiliki kekuatan memaksa

bawahannya untuk menaati inpres ditambah lagi pejabat di bawah presiden tidak

berkemauan kuat menjalankan instruksi tersebut.

Jika kemudian demokrasi, yang katanya memihak rakyat, saja tidak mampu membangun

kepercayaan bagi rakyat sendiri. Lantas demokrasi ini untuk siapa?

ridwan fauzi

14 15

Page 18: #03 - Keterbatasan

mimpisosial

Page 19: #03 - Keterbatasan

mimpisosial

Page 20: #03 - Keterbatasan

Seorang pemikir besar pernah berkata,“Orang muda yang terlalu cepat memimpin akan kehilangan waktu untuk belajar”.

Jangan kita terburu buru untuk meminta nilai besar dari dunia, jangan juga terlalu memaksa

banyak hasil dari apa yang kita terima dan coba berikan. Karena inilah masa, inilah tempat,

inilah periode emas pembentukan ideologi dan karakter gerakan seseorang untuk sepanjang

hidupnya.

Pemikiran bung Hatta tentang tugas perguruan tinggi untuk membentuk manusia susila dan

demokrat akan tetap relevan sampai kapanpun. Karena mahasiswa akan selalu menjadi

manusia-manusia muda cendekia yang memiliki keinsafan lebih akan keadaan bangsanya

dan tanggung jawab lebih akan kesejahteraan masyarakatnya.

Kisah-kisah epik dunia telah mencatat bahwa kemunculan para pahlawan peradaban selalu

dimulai ketika para pemudanya mampu memiliki mimpi melebihi zamannya, ditambah

semangat tak kenal henti untuk mencapainya. Mereka adalah manusia-manusia pembaharu,

yang pemikirannnya melintasi langit-langit peradaban, yang kisah perjuangannya telah

menginspirasi beragam pergerakan, yang kekuatan tekadnya membuat jutaan orang bertahan

dalam berbagai siksa dan penindasan.Itu semua berawal dari mimpi kawan..Karena mimpi adalah kunci untuk menaklukkan dunia..

Kawan,

Pernahkah kau membayangkan sebuah dunia impian yang aman dan damai? Dimana

seluruh umat manusia bersatu-padu dan bahu membahu dalam membangun dunia yang

lebih baik.

Mahasiswa pada akhirnya tetaplah anak muda…

kabinet sahabat

Tidak ada lagi peperangan karena setiap konflik yang timbul selalu dapat teratasi dengan

komunikasi dialogis. PBB maupun negara adidaya mampu menjadi penengah yang baik

dalam mengatasi permasalahan antar negara serta mau meletakkan kedamaian dunia di atas

kepentingan segolongan negara. Tidak ada lagi kemiskinan, karena sistem ekonomi yang

diimplementasikan mampu mendistribusikan sumber daya dan harta dengan merata. Tidak

ada lagi kelaparan, karena seluruh penduduk dunia saling menyayangi dan menjaga bumi

sehingga persediaan makanan selalu melimpah. Tidak ada lagi kebodohan, karena pusat-

pusat pendidikan terbaik tersebar merata di seluruh dunia.

Bayangkan pada saat itu manusia mampu berpergian melintasi batas-batas geografis dengan

murah, cepat, aman dan nyaman. Orang-orang dapat menikmati sarapan pagi sambil

menikmati indahnya pegunungan Alpen, kemudian menikmati liburan bersama keluarga di

Disneyland dan mengakhiri hari dengan makan malam di tengah gemerlapnya kota Dubai.

Anak-anak dan pelajar di seluruh dunia bisa saling bertemu dan berbagi kemajuan sehingga

memperkaya khasanah kebudayan dunia. Mereka bertemu dalam sebuah konferensi tingkat

dunia dan membicarakan tentang mimpi-mimpi mereka bagi dunia.

Bayangkan para pemimpin negara saling mengunjungi satu sama lain, membicarakan

agenda perbaikan dunia di segala bidang. Pemerataan ekonomi, peningkatan taraf kesehatan,

mendorong kemajuan pendidikan dan ilmu pengetahuan, program pemberantasan kejahatan

dan penegakkan supremasi hukum. Saat itu mereka semua bertemu, berdiri sama tinggi -

duduk sama rendah, tanpa ada perbedaan. Entah pemimpin itu berasal dari negara di benua

Afrika, Amerika, Asia, Eropa atau Australia. Mereka merasa bahwa semua bersaudara.

18 19

Page 21: #03 - Keterbatasan

Seorang pemikir besar pernah berkata,“Orang muda yang terlalu cepat memimpin akan kehilangan waktu untuk belajar”.

Jangan kita terburu buru untuk meminta nilai besar dari dunia, jangan juga terlalu memaksa

banyak hasil dari apa yang kita terima dan coba berikan. Karena inilah masa, inilah tempat,

inilah periode emas pembentukan ideologi dan karakter gerakan seseorang untuk sepanjang

hidupnya.

Pemikiran bung Hatta tentang tugas perguruan tinggi untuk membentuk manusia susila dan

demokrat akan tetap relevan sampai kapanpun. Karena mahasiswa akan selalu menjadi

manusia-manusia muda cendekia yang memiliki keinsafan lebih akan keadaan bangsanya

dan tanggung jawab lebih akan kesejahteraan masyarakatnya.

Kisah-kisah epik dunia telah mencatat bahwa kemunculan para pahlawan peradaban selalu

dimulai ketika para pemudanya mampu memiliki mimpi melebihi zamannya, ditambah

semangat tak kenal henti untuk mencapainya. Mereka adalah manusia-manusia pembaharu,

yang pemikirannnya melintasi langit-langit peradaban, yang kisah perjuangannya telah

menginspirasi beragam pergerakan, yang kekuatan tekadnya membuat jutaan orang bertahan

dalam berbagai siksa dan penindasan.Itu semua berawal dari mimpi kawan..Karena mimpi adalah kunci untuk menaklukkan dunia..

Kawan,

Pernahkah kau membayangkan sebuah dunia impian yang aman dan damai? Dimana

seluruh umat manusia bersatu-padu dan bahu membahu dalam membangun dunia yang

lebih baik.

Mahasiswa pada akhirnya tetaplah anak muda…

kabinet sahabat

Tidak ada lagi peperangan karena setiap konflik yang timbul selalu dapat teratasi dengan

komunikasi dialogis. PBB maupun negara adidaya mampu menjadi penengah yang baik

dalam mengatasi permasalahan antar negara serta mau meletakkan kedamaian dunia di atas

kepentingan segolongan negara. Tidak ada lagi kemiskinan, karena sistem ekonomi yang

diimplementasikan mampu mendistribusikan sumber daya dan harta dengan merata. Tidak

ada lagi kelaparan, karena seluruh penduduk dunia saling menyayangi dan menjaga bumi

sehingga persediaan makanan selalu melimpah. Tidak ada lagi kebodohan, karena pusat-

pusat pendidikan terbaik tersebar merata di seluruh dunia.

Bayangkan pada saat itu manusia mampu berpergian melintasi batas-batas geografis dengan

murah, cepat, aman dan nyaman. Orang-orang dapat menikmati sarapan pagi sambil

menikmati indahnya pegunungan Alpen, kemudian menikmati liburan bersama keluarga di

Disneyland dan mengakhiri hari dengan makan malam di tengah gemerlapnya kota Dubai.

Anak-anak dan pelajar di seluruh dunia bisa saling bertemu dan berbagi kemajuan sehingga

memperkaya khasanah kebudayan dunia. Mereka bertemu dalam sebuah konferensi tingkat

dunia dan membicarakan tentang mimpi-mimpi mereka bagi dunia.

Bayangkan para pemimpin negara saling mengunjungi satu sama lain, membicarakan

agenda perbaikan dunia di segala bidang. Pemerataan ekonomi, peningkatan taraf kesehatan,

mendorong kemajuan pendidikan dan ilmu pengetahuan, program pemberantasan kejahatan

dan penegakkan supremasi hukum. Saat itu mereka semua bertemu, berdiri sama tinggi -

duduk sama rendah, tanpa ada perbedaan. Entah pemimpin itu berasal dari negara di benua

Afrika, Amerika, Asia, Eropa atau Australia. Mereka merasa bahwa semua bersaudara.

18 19

Page 22: #03 - Keterbatasan

Saat itu ada sebuah negara maju yang sangat disegani dan dihormati. Sebuah negara yang

memiliki sumber daya alam melimpah dan penduduk yang senantiasa ramah. Di sana

kemajuan peradaban modern mampu berpadu padan dengan kearifan lokal. Masyarakatnya

memiliki etos kerja yang tinggi dan berkemauan belajar tak kenal henti. Mereka menjadi

teladan bagi negara lainnya karena mampu hidup sinergis dan harmonis dalam

keanekaragaman suku, bangsa dan agama. Serta tak lupa selalu berperan aktif menjaga

ketertiban dan perdamaian dunia.

Keseharian negara itu diisi dengan berita positif dan prestasi menggembirakan anak bangsa.

Beragam penemuan mutakhir ilmuwan yang mendapat penghargaan masyarakat ilmiah

dunia, rekor tertinggi angka penjualan produk dalam negeri ke berbagai negara, tim olahraga

yang menjuarai berbagai kompetisi tingkat dunia, angka kejahatan yang mencapai titik

terendah dalam beberapa tahun belakangan.

Negara itu dipimpin oleh sosok teladan yang mencintai dan dicintai rakyatnya, tegas dalam

memberantas ketidakadilan dan mampu tampil berwibawa di pentas dunia sehingga

mengharumkan nama besar bangsanya. Para wakil rakyat rajin mencari dan mendengar

aspirasi rakyatnya di berbagai pelosok negeri, mereka tak segan duduk berdiskusi sekaligus

mencerdaskan rakyatnya bahkan di warung-warung kopi. Sehingga undang-undang yang

dihasilkan mampu memberikan jaminan kepastian hukum dan mengakomodasi berbagai

kebutuhan.

Hakim-hakim dan jaksa bekerja dengan jujur dalam menegakkan supremasi hukum tanpa

pandang bulu, dibantu polisi sebagai pamong praja yang melayani rakyatnya. Tak jarang

didengar berita para pejabat nakal dan orang dekat penguasa yang dihukum dengan adil

sehingga menimbulkan rasa aman. Saat itu istilah 'Korupsi', 'Kolusi' dan 'Nepotisme' telah

menjadi sejarah yang tak pernah dilihat lagi dalam keseharian. Para pengusaha berniaga

dengan jiwa entrepreneur sejati sehingga mampu memutar roda perekonomian mulai dari

tingkat mikro hingga makro. Para ulama dan agamawan saling menghormati dan menjaga

moral sekaligus persatuan bangsa.

Indonesia..

Saat itu, kita memiliki segala yang menjadi impian semua bangsa. Kekayaan alamnya yang

melimpah mampu dikelola sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat. Sistem

ekonominya yang kuat mampu memberdayakan segala potensi sehingga menjadi bangsa

yang mandiri. Kebijakan politik yang senantiasa bermanfaat dan mampu mengakomodasi

semua aspirasi. Kekuatan hukum yang berintegritas dan mampu menegakkan keadilan

tanpa pandang bulu. Pendidikan yang berkualitas dan merata tanpa terkecuali. Jaminan

kesehatan dan taraf hidup layak begi seluruh penduduk negeri. Kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi yang mengangkat harkat dan martabat. Tak ketinggalan para pemimpin yang

bergerak bersama rakyatnya.

Ya, saat itu semua bergerak bersama, beraturan dan seirama..sayang ini hanya baru mimpi kita, kawanmimpi bagi Indonesia dan dunia..

Sebesar apapun mimpi-mimpi kita sebagai mahasiswa dalam mengubah realita, pada

akhirnya itu semua harus diawali dengan sebuah tindakan nyata. Perjalanan 1000 mil tidak

akan bisa tertempuh tanpa dimulai dengan sebuah langkah, perubahan dunia tidak akan

terjadi sebelum kita mengubah diri kita sendiri. Karena yang terpenting bukanlah ‘sebesar

apa mimpi kita’, tapi ‘sebesar apa kita untuk mimpi itu’

20 21

Page 23: #03 - Keterbatasan

Saat itu ada sebuah negara maju yang sangat disegani dan dihormati. Sebuah negara yang

memiliki sumber daya alam melimpah dan penduduk yang senantiasa ramah. Di sana

kemajuan peradaban modern mampu berpadu padan dengan kearifan lokal. Masyarakatnya

memiliki etos kerja yang tinggi dan berkemauan belajar tak kenal henti. Mereka menjadi

teladan bagi negara lainnya karena mampu hidup sinergis dan harmonis dalam

keanekaragaman suku, bangsa dan agama. Serta tak lupa selalu berperan aktif menjaga

ketertiban dan perdamaian dunia.

Keseharian negara itu diisi dengan berita positif dan prestasi menggembirakan anak bangsa.

Beragam penemuan mutakhir ilmuwan yang mendapat penghargaan masyarakat ilmiah

dunia, rekor tertinggi angka penjualan produk dalam negeri ke berbagai negara, tim olahraga

yang menjuarai berbagai kompetisi tingkat dunia, angka kejahatan yang mencapai titik

terendah dalam beberapa tahun belakangan.

Negara itu dipimpin oleh sosok teladan yang mencintai dan dicintai rakyatnya, tegas dalam

memberantas ketidakadilan dan mampu tampil berwibawa di pentas dunia sehingga

mengharumkan nama besar bangsanya. Para wakil rakyat rajin mencari dan mendengar

aspirasi rakyatnya di berbagai pelosok negeri, mereka tak segan duduk berdiskusi sekaligus

mencerdaskan rakyatnya bahkan di warung-warung kopi. Sehingga undang-undang yang

dihasilkan mampu memberikan jaminan kepastian hukum dan mengakomodasi berbagai

kebutuhan.

Hakim-hakim dan jaksa bekerja dengan jujur dalam menegakkan supremasi hukum tanpa

pandang bulu, dibantu polisi sebagai pamong praja yang melayani rakyatnya. Tak jarang

didengar berita para pejabat nakal dan orang dekat penguasa yang dihukum dengan adil

sehingga menimbulkan rasa aman. Saat itu istilah 'Korupsi', 'Kolusi' dan 'Nepotisme' telah

menjadi sejarah yang tak pernah dilihat lagi dalam keseharian. Para pengusaha berniaga

dengan jiwa entrepreneur sejati sehingga mampu memutar roda perekonomian mulai dari

tingkat mikro hingga makro. Para ulama dan agamawan saling menghormati dan menjaga

moral sekaligus persatuan bangsa.

Indonesia..

Saat itu, kita memiliki segala yang menjadi impian semua bangsa. Kekayaan alamnya yang

melimpah mampu dikelola sebaik-baiknya untuk kepentingan masyarakat. Sistem

ekonominya yang kuat mampu memberdayakan segala potensi sehingga menjadi bangsa

yang mandiri. Kebijakan politik yang senantiasa bermanfaat dan mampu mengakomodasi

semua aspirasi. Kekuatan hukum yang berintegritas dan mampu menegakkan keadilan

tanpa pandang bulu. Pendidikan yang berkualitas dan merata tanpa terkecuali. Jaminan

kesehatan dan taraf hidup layak begi seluruh penduduk negeri. Kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi yang mengangkat harkat dan martabat. Tak ketinggalan para pemimpin yang

bergerak bersama rakyatnya.

Ya, saat itu semua bergerak bersama, beraturan dan seirama..sayang ini hanya baru mimpi kita, kawanmimpi bagi Indonesia dan dunia..

Sebesar apapun mimpi-mimpi kita sebagai mahasiswa dalam mengubah realita, pada

akhirnya itu semua harus diawali dengan sebuah tindakan nyata. Perjalanan 1000 mil tidak

akan bisa tertempuh tanpa dimulai dengan sebuah langkah, perubahan dunia tidak akan

terjadi sebelum kita mengubah diri kita sendiri. Karena yang terpenting bukanlah ‘sebesar

apa mimpi kita’, tapi ‘sebesar apa kita untuk mimpi itu’

20 21

Page 24: #03 - Keterbatasan

etika dan hukumhukum

Page 25: #03 - Keterbatasan

etika dan hukumhukum

Page 26: #03 - Keterbatasan

Etika dan hukum : senada namun tak sama. Saling berkaitan namun tidak saling mengisi.

Etika tak akan pernah membulatkan hukum, begitu pun hukum, ia tak akan pernah

menyempurnakan etika. Etika adalah bentuk kontekstual, sedangkan hukum adalah konteks.

Manusia tercipta berbeda namun mereka hidup dalam wilayah dunia yang sama. manusia

yang berada dalam satu wilayah dengan manusia lain, memerlukan jarak, spasi, antara

wilayah manusia yang satu dengan yang lain agar wilayah yang sama ini tidak sesak. Sebuah

penataan, sebuah garis pedoman. Etika dan hukum adalah spasi. Bentuk spasi yang berbeda,

bentukan jarak yang tak sama. Etika mencoba memaknai perbedaan dari masing-masing

individu yang ada sebagai hakikat manusia. Etika adalah spasi yang tak rata, tidak justified.

Hukum mencoba membuat bentuk penyeragaman, bentuk sebuah legitimasi, sebuah

kekuasaan atas nama kebenaran yang tercipta karena kehadirannya. Hukum adalah spasi

rata, justified, penyeragaman kebenaran. Tapi sebenarnya kebenaran itu punya siapa?

Toleransi adalah ambang-tepi rasio berpikir dan merasa. Dia adalah bentuk kesadaran bahwa

kebenaran bukan punya siapa-siapa. Hukum selalu berbicara mengenai adanya garis dualitas,

hitam dan putih, benar dan salah. Toleransi mencoba mengetengahkan kedua hal itu,

menghapus garis pembatas. Dia bentuk abu-abu. Manusia bukan malaikat juga bukan iblis

keparat. Tak pernah sepenuhnya menjadi penjahat, juga seorang yang taat. Bukankah justru

itu yang membuat kita disebut sebagai manusia pada hakikatnya?

Kebenaran-kebenaran pada konteks hukum berasal dari kumpulan-kumpulan etika

masyarakat yang berusaha disarikan untuk aplikasi masyarakat yang lebih luas. Namun,

pada akhirnya tentu ada keadaan kontekstual yang termaktubkan disana. Karena etika

adalah buah pengetahuan, sedangkan hukum adalah produk sains. Etika terus bergerak

karna

merambah wilayah abu-abu, sedangkan hukum membangun sistematika hitam dan putih.

Hari-hari ini keberadaan entitas lain dalam wilayah dunia yang sama di kehidupan membuat

kita semakin sadar bahwa perbedaan bukan untuk disamakan tapi untuk dimaknai dan

dihargai. Pluralitas, kejamakan, kebhinekaan ada bukan untuk disetarakan, mereka hadir

untuk dirawat. Bhinekka Tunggal Ika, walau berbeda tetap satu jua, ya, sebagai seorang

manusia. Bagi suatu masyarakat madani, perbedaan bukan halangan, tapi dia adalah momen

untuk berdialog, dialog yang tak berkesudahan. Dialog yang tak memperdebatkan yang

hitam dan yang putih, tapi mencoba menyarikan yang hitam dan yang putih. Mencoba

kembali merambah wilayah manusiawi, wilayah abu-abu, wilayah etika.

Bukankah lebih baik kita hidup dengan etika? Dimana hukum tak lagi mengikat, saat

kebaikan dan kebenaran tak lagi dipertanyakan. Hidup tentu akan terasa adil. Adil bukan

rata juga bukan sama, tapi dia mencoba memberi makna atas apa yang dirasa. Saya kira

hidup bukan masalah benar dan salah, hidup adalah menabur benih kebaikan. Sudahkah

menuai?

“Biarkan kebenaran tetap dipikul, jangan sampai jatuh, agar kebaikan tetap tumbuh. Saat kebenaran jatuh, hanya kekuasaan yang tumbuh.” Ayu Utami

24 25

Page 27: #03 - Keterbatasan

Etika dan hukum : senada namun tak sama. Saling berkaitan namun tidak saling mengisi.

Etika tak akan pernah membulatkan hukum, begitu pun hukum, ia tak akan pernah

menyempurnakan etika. Etika adalah bentuk kontekstual, sedangkan hukum adalah konteks.

Manusia tercipta berbeda namun mereka hidup dalam wilayah dunia yang sama. manusia

yang berada dalam satu wilayah dengan manusia lain, memerlukan jarak, spasi, antara

wilayah manusia yang satu dengan yang lain agar wilayah yang sama ini tidak sesak. Sebuah

penataan, sebuah garis pedoman. Etika dan hukum adalah spasi. Bentuk spasi yang berbeda,

bentukan jarak yang tak sama. Etika mencoba memaknai perbedaan dari masing-masing

individu yang ada sebagai hakikat manusia. Etika adalah spasi yang tak rata, tidak justified.

Hukum mencoba membuat bentuk penyeragaman, bentuk sebuah legitimasi, sebuah

kekuasaan atas nama kebenaran yang tercipta karena kehadirannya. Hukum adalah spasi

rata, justified, penyeragaman kebenaran. Tapi sebenarnya kebenaran itu punya siapa?

Toleransi adalah ambang-tepi rasio berpikir dan merasa. Dia adalah bentuk kesadaran bahwa

kebenaran bukan punya siapa-siapa. Hukum selalu berbicara mengenai adanya garis dualitas,

hitam dan putih, benar dan salah. Toleransi mencoba mengetengahkan kedua hal itu,

menghapus garis pembatas. Dia bentuk abu-abu. Manusia bukan malaikat juga bukan iblis

keparat. Tak pernah sepenuhnya menjadi penjahat, juga seorang yang taat. Bukankah justru

itu yang membuat kita disebut sebagai manusia pada hakikatnya?

Kebenaran-kebenaran pada konteks hukum berasal dari kumpulan-kumpulan etika

masyarakat yang berusaha disarikan untuk aplikasi masyarakat yang lebih luas. Namun,

pada akhirnya tentu ada keadaan kontekstual yang termaktubkan disana. Karena etika

adalah buah pengetahuan, sedangkan hukum adalah produk sains. Etika terus bergerak

karna

merambah wilayah abu-abu, sedangkan hukum membangun sistematika hitam dan putih.

Hari-hari ini keberadaan entitas lain dalam wilayah dunia yang sama di kehidupan membuat

kita semakin sadar bahwa perbedaan bukan untuk disamakan tapi untuk dimaknai dan

dihargai. Pluralitas, kejamakan, kebhinekaan ada bukan untuk disetarakan, mereka hadir

untuk dirawat. Bhinekka Tunggal Ika, walau berbeda tetap satu jua, ya, sebagai seorang

manusia. Bagi suatu masyarakat madani, perbedaan bukan halangan, tapi dia adalah momen

untuk berdialog, dialog yang tak berkesudahan. Dialog yang tak memperdebatkan yang

hitam dan yang putih, tapi mencoba menyarikan yang hitam dan yang putih. Mencoba

kembali merambah wilayah manusiawi, wilayah abu-abu, wilayah etika.

Bukankah lebih baik kita hidup dengan etika? Dimana hukum tak lagi mengikat, saat

kebaikan dan kebenaran tak lagi dipertanyakan. Hidup tentu akan terasa adil. Adil bukan

rata juga bukan sama, tapi dia mencoba memberi makna atas apa yang dirasa. Saya kira

hidup bukan masalah benar dan salah, hidup adalah menabur benih kebaikan. Sudahkah

menuai?

“Biarkan kebenaran tetap dipikul, jangan sampai jatuh, agar kebaikan tetap tumbuh. Saat kebenaran jatuh, hanya kekuasaan yang tumbuh.” Ayu Utami

24 25

Page 28: #03 - Keterbatasan

three laws of roboticteologi

Page 29: #03 - Keterbatasan

three laws of roboticteologi

Page 30: #03 - Keterbatasan

Ketika masyarakat memiliki kebutuhan, maka teknologi selalu berusaha memenuhinya. Dari

alat komunikasi hingga akses informasi, teknologi hampir tidak pernah mengecewakan

masyarakat. Isaac Asimov (1919 – 1992), seorang penulis Amerika pada tahun 1942

mencoba membuat sebuah pengandaian : ketika masyarakat mulai membutuhkan bantuan

berupa manusia yang lebih efektif, efisien, serta selalu siap tanpa cela, maka teknologi,

menurut Asimov, menjawabnya dengan manusia artifisial yang biasa dikenal sebagai android.

Untuk menghilangkan berbagai kekurangan yang biasa dimiliki oleh organisme imitasi,

maka manusia positronik ini dibuat semirip mungkin dengan aslinya, hingga level kapabilitas

otak dan rasio berfikir. Namun, demi menjaga keefisienan kinerja mereka, hadirlah 3 hukum

robotik yang dibuat oleh Isaac Asimov, sang penulis.

Ke-3 hukum ini berbunyi:

? Robot tidak diperbolehkan melukai manusia, atau secara pasif membiarkan manusia terluka.

? Robot selalu mematuhi perintah manusia, selama perintah tersebut tidak melangkahi hukum pertama.

? Robot selalu melindungi diri sendiri, selama tindakan melindungi diri tersebut tidak bertentangan dengan hukum pertama dan kedua.

Hukum selalu ada untuk dilanggar. Tapi program tidak punya kapabilitas untuk melanggar.

Nyatanya, premis pertama mampu mengalahkan premis kedua karena manusia sendiri

adalah bentuk program yang cukup pintar untuk mampu melanggar. Hal ini berlaku serupa

pada imitasinya sehingga menghasilkan penyimpangan-penyimpangan dari pihak android,

dan kajian-kajian demi aksi preventif dari pihak manusia.

syamara

Hukum ini bertujuan awal untuk mengejar efisiensi, dengan membentuk android sebagai

kebalikan dari binatang, android yang berakal namun tak berperasaan. Android diciptakan

dengan segala bentuk efisiensi dan kecanggihan pola berpikir yang setara manusia, dan demi

memberi benteng dari kemungkinan munculnya perasaan yang dianggap mengganggu,

hukum ini hadir.

Ada bentuk rasa iri dari kaum manusia, itu harus diakui. Masyarakat yang selalu

menginginkan segala bentuk yang serba cepat, seolah dibuat kagum oleh manusia-manusia

imitasi. Mereka yang mampu memberikan kalkulasi, juga berbagai utilitas berpikir lain yang

jauh lebih sistematis, jauh lebih cepat, dengan hasil yang lebih baik.

Sang kreator yang ketakutan akan kreasinya, memberi batas-batas yang menjadi seolah

ekstrim. Bayangkan, dengan hukum ini, android tidak bisa melindungi dirinya sendiri jika

perintah untuk menyakiti tersebut datang dari manusia. Berangkat dari poin tersebut,

mereka sebagai pihak yang merasa ditekan, dengan kemampuan berpikir yang terus

menuntut kesetaraan, mulai mencari jalan lain untuk bisa melangkahi batasan paksa ini.

Yang menarik, salah satu kesetaraan yang dikejar oleh kaum android adalah keinginan

mereka untuk berkarya, memberi khas individu dari hasil kerja, serta memberi arti dari suatu

tindakan. Ketika manusia mencoba membangun kesempurnaan dengan mengimitasi diri

mereka dalam versi yang lebih efisien, tanpa perasaan-perasaan yang menghalangi, bentuk

imitasi tersebut justru iri pada keberadaan perasaan yang bersifat inheren dalam diri manusia.

Berbagai dilema yang lahir dari ketiga hukum, seperti berputar, mencoba mendobrak

keterbatasan satu kaum seraya justru mengekspos keterbatasan kaum lainnya. Mungkin,

28 29

Page 31: #03 - Keterbatasan

Ketika masyarakat memiliki kebutuhan, maka teknologi selalu berusaha memenuhinya. Dari

alat komunikasi hingga akses informasi, teknologi hampir tidak pernah mengecewakan

masyarakat. Isaac Asimov (1919 – 1992), seorang penulis Amerika pada tahun 1942

mencoba membuat sebuah pengandaian : ketika masyarakat mulai membutuhkan bantuan

berupa manusia yang lebih efektif, efisien, serta selalu siap tanpa cela, maka teknologi,

menurut Asimov, menjawabnya dengan manusia artifisial yang biasa dikenal sebagai android.

Untuk menghilangkan berbagai kekurangan yang biasa dimiliki oleh organisme imitasi,

maka manusia positronik ini dibuat semirip mungkin dengan aslinya, hingga level kapabilitas

otak dan rasio berfikir. Namun, demi menjaga keefisienan kinerja mereka, hadirlah 3 hukum

robotik yang dibuat oleh Isaac Asimov, sang penulis.

Ke-3 hukum ini berbunyi:

? Robot tidak diperbolehkan melukai manusia, atau secara pasif membiarkan manusia terluka.

? Robot selalu mematuhi perintah manusia, selama perintah tersebut tidak melangkahi hukum pertama.

? Robot selalu melindungi diri sendiri, selama tindakan melindungi diri tersebut tidak bertentangan dengan hukum pertama dan kedua.

Hukum selalu ada untuk dilanggar. Tapi program tidak punya kapabilitas untuk melanggar.

Nyatanya, premis pertama mampu mengalahkan premis kedua karena manusia sendiri

adalah bentuk program yang cukup pintar untuk mampu melanggar. Hal ini berlaku serupa

pada imitasinya sehingga menghasilkan penyimpangan-penyimpangan dari pihak android,

dan kajian-kajian demi aksi preventif dari pihak manusia.

syamara

Hukum ini bertujuan awal untuk mengejar efisiensi, dengan membentuk android sebagai

kebalikan dari binatang, android yang berakal namun tak berperasaan. Android diciptakan

dengan segala bentuk efisiensi dan kecanggihan pola berpikir yang setara manusia, dan demi

memberi benteng dari kemungkinan munculnya perasaan yang dianggap mengganggu,

hukum ini hadir.

Ada bentuk rasa iri dari kaum manusia, itu harus diakui. Masyarakat yang selalu

menginginkan segala bentuk yang serba cepat, seolah dibuat kagum oleh manusia-manusia

imitasi. Mereka yang mampu memberikan kalkulasi, juga berbagai utilitas berpikir lain yang

jauh lebih sistematis, jauh lebih cepat, dengan hasil yang lebih baik.

Sang kreator yang ketakutan akan kreasinya, memberi batas-batas yang menjadi seolah

ekstrim. Bayangkan, dengan hukum ini, android tidak bisa melindungi dirinya sendiri jika

perintah untuk menyakiti tersebut datang dari manusia. Berangkat dari poin tersebut,

mereka sebagai pihak yang merasa ditekan, dengan kemampuan berpikir yang terus

menuntut kesetaraan, mulai mencari jalan lain untuk bisa melangkahi batasan paksa ini.

Yang menarik, salah satu kesetaraan yang dikejar oleh kaum android adalah keinginan

mereka untuk berkarya, memberi khas individu dari hasil kerja, serta memberi arti dari suatu

tindakan. Ketika manusia mencoba membangun kesempurnaan dengan mengimitasi diri

mereka dalam versi yang lebih efisien, tanpa perasaan-perasaan yang menghalangi, bentuk

imitasi tersebut justru iri pada keberadaan perasaan yang bersifat inheren dalam diri manusia.

Berbagai dilema yang lahir dari ketiga hukum, seperti berputar, mencoba mendobrak

keterbatasan satu kaum seraya justru mengekspos keterbatasan kaum lainnya. Mungkin,

28 29

Page 32: #03 - Keterbatasan

bahasan tersebut hanya bisa menjadi masalah tidak nyata yang berakhir pada kajian metafora

fiktif. Mungkin pula bisa menjadi berbagai bentuk kritik sosial pada kaum manusia yang

seperti tak pernah puas, tanpa tahu apa itu arti puas. Namun, yang paling menarik perhatian

adalah peng-analogi-an pencipta dan ciptaan, terutama jika diadaptasikan pada teologi

manusia hingga dewasa ini.

Mungkinkah manusia sendiri juga diikat oleh hukum-hukum oleh sang penciptanya?,

Seperti manusia yang membuat robot android ini menjadi Asenion (istilah Asimov untuk

android positronik yang diimplankan program 3 laws). Jika kita menggunakan asumsi

pencipta-ciptaan yang sama – adanya keterbatasan antara ciptaan dan pencipta – ,seperti

kita yang ingin membatasi kreasi dengan diri, apakah pencipta kita pun seharusnya

melakukan hal yang sama? Jawaban dari pertanyaan ini adalah ya, Tuhan membatasi kita

dengan hukum-hukum tertentu.

Tanpa kita sadar, kita jalani hukum tersebut setiap hari, sebagai bentuk kepercayaan yang

lama kita pegang. Iman. Adalah hukum pertama yang Tuhan berikan pada kita. Selalu

adanya harapan akan esok yang berjalan lancar. Doa-doa yang dipanjatkan tanpa sadar.

Bahkan atheis yang paling jauh dari Tuhan sekalipun memiliki harap yang secara tak sadar

terngiang dalam pikiran.

Iman membawa manusia semakin dekat pada sang pencipta, iman memberi jalan pada

makhluk untuk bisa percaya, dan paling tidak memberi pegangan bagi mereka yang terlalu

lama ragu. Bagi para android pengindraan ketuhanan itu mudah, karena penciptanya terlihat

jelas tertangkap indera kongkrit. Tapi berbeda dengan manusia, hanya imanlah satu satunya

koneksi antara kita dan pencipta kita. Bukan indera yang konkrit, hanya angan berupa

kepercayaan yang hanya bisa dibuktikan oleh rasa yang begitu abstrak dan tak terdefinisikan.

Imaterialisme dari iman justru yang menjadi bukti. Seperti ketiga hukum yang sulit dijawab

mengapa oleh para android, iman pun melepaskan atribut-atribut logika manusiawi dari

dirinya, meninggalkan rasa yang tak terbukti juga tak terukur. Menunjukkan keberadaan

Tuhan yang tak selayaknya dibuktikan. Karena pada akhirnya, pencipta akan selalu lebih

agung dari ciptaannya, begitu pun android pada kisah ini, secara kodrat akan selalu

terdegradasi derajatnya.

Setiap ciptaan diberi keterbatasan oleh penciptanya, hukum android yang terprogram

absolut, memblok sebagian ranah free will, meski bentuk cetakan aslinya amat bebas berlaku

apapun. Kita, diberikan batas-batas yang lebih abstrak, diberikan logika yang tak mampu

menjawab segalanya, juga batasan umur yang membuat seorang individu tidak punya cukup

waktu untuk mempelajari seluruhnya. Inilah keindahan hidup, karena kadang, mungkin

pencipta memberi batas bukan untuk menahan gerak, namun untuk memberitahu

ciptaannya apa itu nikmat mengisi ruang

10001011110100121101001121101011

30

Page 33: #03 - Keterbatasan

bahasan tersebut hanya bisa menjadi masalah tidak nyata yang berakhir pada kajian metafora

fiktif. Mungkin pula bisa menjadi berbagai bentuk kritik sosial pada kaum manusia yang

seperti tak pernah puas, tanpa tahu apa itu arti puas. Namun, yang paling menarik perhatian

adalah peng-analogi-an pencipta dan ciptaan, terutama jika diadaptasikan pada teologi

manusia hingga dewasa ini.

Mungkinkah manusia sendiri juga diikat oleh hukum-hukum oleh sang penciptanya?,

Seperti manusia yang membuat robot android ini menjadi Asenion (istilah Asimov untuk

android positronik yang diimplankan program 3 laws). Jika kita menggunakan asumsi

pencipta-ciptaan yang sama – adanya keterbatasan antara ciptaan dan pencipta – ,seperti

kita yang ingin membatasi kreasi dengan diri, apakah pencipta kita pun seharusnya

melakukan hal yang sama? Jawaban dari pertanyaan ini adalah ya, Tuhan membatasi kita

dengan hukum-hukum tertentu.

Tanpa kita sadar, kita jalani hukum tersebut setiap hari, sebagai bentuk kepercayaan yang

lama kita pegang. Iman. Adalah hukum pertama yang Tuhan berikan pada kita. Selalu

adanya harapan akan esok yang berjalan lancar. Doa-doa yang dipanjatkan tanpa sadar.

Bahkan atheis yang paling jauh dari Tuhan sekalipun memiliki harap yang secara tak sadar

terngiang dalam pikiran.

Iman membawa manusia semakin dekat pada sang pencipta, iman memberi jalan pada

makhluk untuk bisa percaya, dan paling tidak memberi pegangan bagi mereka yang terlalu

lama ragu. Bagi para android pengindraan ketuhanan itu mudah, karena penciptanya terlihat

jelas tertangkap indera kongkrit. Tapi berbeda dengan manusia, hanya imanlah satu satunya

koneksi antara kita dan pencipta kita. Bukan indera yang konkrit, hanya angan berupa

kepercayaan yang hanya bisa dibuktikan oleh rasa yang begitu abstrak dan tak terdefinisikan.

Imaterialisme dari iman justru yang menjadi bukti. Seperti ketiga hukum yang sulit dijawab

mengapa oleh para android, iman pun melepaskan atribut-atribut logika manusiawi dari

dirinya, meninggalkan rasa yang tak terbukti juga tak terukur. Menunjukkan keberadaan

Tuhan yang tak selayaknya dibuktikan. Karena pada akhirnya, pencipta akan selalu lebih

agung dari ciptaannya, begitu pun android pada kisah ini, secara kodrat akan selalu

terdegradasi derajatnya.

Setiap ciptaan diberi keterbatasan oleh penciptanya, hukum android yang terprogram

absolut, memblok sebagian ranah free will, meski bentuk cetakan aslinya amat bebas berlaku

apapun. Kita, diberikan batas-batas yang lebih abstrak, diberikan logika yang tak mampu

menjawab segalanya, juga batasan umur yang membuat seorang individu tidak punya cukup

waktu untuk mempelajari seluruhnya. Inilah keindahan hidup, karena kadang, mungkin

pencipta memberi batas bukan untuk menahan gerak, namun untuk memberitahu

ciptaannya apa itu nikmat mengisi ruang

10001011110100121101001121101011

30

Page 34: #03 - Keterbatasan
Page 35: #03 - Keterbatasan
Page 36: #03 - Keterbatasan

S A T O R

A OR E P

O AP E R

R O T A S

t E E t

T T

T T

Palindromsyamara

The Sator Squarefarmer Aleph is farming the field“Life full of good works are held byGod, our creator

34 35

Page 37: #03 - Keterbatasan

S A T O R

A OR E P

O AP E R

R O T A S

t E E t

T T

T T

Palindromsyamara

The Sator Squarefarmer Aleph is farming the field“Life full of good works are held byGod, our creator

34 35

Page 38: #03 - Keterbatasan

welcoming

decemberneptuna

I just didn't notice that time flies, really fast.Another blink of an eye, it's the last month of 2010.I still remember clearly, 1 year ago. Exactly when December come, when everything seems nice, when the story of you and me begin in one empty Saturday night, when I still write down all the wishes, when I'm finally 17.Hey 17, hey you... it's been one year, right?

Do you still feel the same about me? Like when you delivered those tart and red roses then showed up in front of my hotel

room? After one year of laugh, one year of tears, all the emotions, all the jealousy, fights we've been through, the romance we enjoy. And with all the stories we've written down

together, do you still want to say 'I love you'?

Well, darling. I guess our time has come. I think one year is enough.Enough for us to finally be able to let go of our story.

A chapter that both of us know would come to an end eventuallyThe chapter titled 'you and me'.

Has finally over..

This feeling, this greatest story, let me keep it for a moment, as for one day I will cherish.

To be honest... I am sad; I am trembling, when I realize there will be no more us. No more P & N, No more late night laughter, no more silly jokes,

no more smile waiting by my door, no more you who always want your egg to be fully cooked, not half.

But I also want you to know... that there's someone else for you out there, who has been waiting for this time, For you to fill each of her day with such wonder, as u filled mine all

these time. I have to let you go, now. Now, not later, not someday,

but right now...Cause I want you to find the one who's right for you, and finally replace me.

I want you to be as happy as the first time you find me and start this adventure.I want to see your laughter again, even if it is for someone else.

It's the reality that we've met, for hundreds of times I want to say thank you. For everything you've done to show me how much you care, and a special way of knowing

that someone is always there…

Now I ask myself, “is it wrong to love someone who is yours. Yet still wishing that he loves you back?” So I will be holding your picture,

let the god freeze me back in time.Until I wake up in the empty Saturday night…

Sunday, December 5th 2010

N: “P, do you still care about me?”P: “…yes...”N: “Do you love me?P: “…no…”

36 37

Page 39: #03 - Keterbatasan

welcoming

decemberneptuna

I just didn't notice that time flies, really fast.Another blink of an eye, it's the last month of 2010.I still remember clearly, 1 year ago. Exactly when December come, when everything seems nice, when the story of you and me begin in one empty Saturday night, when I still write down all the wishes, when I'm finally 17.Hey 17, hey you... it's been one year, right?

Do you still feel the same about me? Like when you delivered those tart and red roses then showed up in front of my hotel

room? After one year of laugh, one year of tears, all the emotions, all the jealousy, fights we've been through, the romance we enjoy. And with all the stories we've written down

together, do you still want to say 'I love you'?

Well, darling. I guess our time has come. I think one year is enough.Enough for us to finally be able to let go of our story.

A chapter that both of us know would come to an end eventuallyThe chapter titled 'you and me'.

Has finally over..

This feeling, this greatest story, let me keep it for a moment, as for one day I will cherish.

To be honest... I am sad; I am trembling, when I realize there will be no more us. No more P & N, No more late night laughter, no more silly jokes,

no more smile waiting by my door, no more you who always want your egg to be fully cooked, not half.

But I also want you to know... that there's someone else for you out there, who has been waiting for this time, For you to fill each of her day with such wonder, as u filled mine all

these time. I have to let you go, now. Now, not later, not someday,

but right now...Cause I want you to find the one who's right for you, and finally replace me.

I want you to be as happy as the first time you find me and start this adventure.I want to see your laughter again, even if it is for someone else.

It's the reality that we've met, for hundreds of times I want to say thank you. For everything you've done to show me how much you care, and a special way of knowing

that someone is always there…

Now I ask myself, “is it wrong to love someone who is yours. Yet still wishing that he loves you back?” So I will be holding your picture,

let the god freeze me back in time.Until I wake up in the empty Saturday night…

Sunday, December 5th 2010

N: “P, do you still care about me?”P: “…yes...”N: “Do you love me?P: “…no…”

36 37

Page 40: #03 - Keterbatasan

At times in the shadow, I still adorebut much in the obscure shadow, I try to ignoreclacking times, do I deserve any-light anymore?but every light does make shadow

every feel I had, now it becomes rottedmy solitude comes as my very own attitudethe depth of anguish vows nothing leftbut light of hope still offers something right

I prayed you would stay; please just went awaynow I'll wait here for you, for forever and a day and so it fills me with delight to have my shadow about for it completes my world, without a doubt.

Recurring Shadowyahee

38 39

Page 41: #03 - Keterbatasan

At times in the shadow, I still adorebut much in the obscure shadow, I try to ignoreclacking times, do I deserve any-light anymore?but every light does make shadow

every feel I had, now it becomes rottedmy solitude comes as my very own attitudethe depth of anguish vows nothing leftbut light of hope still offers something right

I prayed you would stay; please just went awaynow I'll wait here for you, for forever and a day and so it fills me with delight to have my shadow about for it completes my world, without a doubt.

Recurring Shadowyahee

38 39

Page 42: #03 - Keterbatasan

1941, adalah kali pertama bentuk warna warni dalam panel itu dibuat menjadi gambar bergerak dalam layar. Shazam, yang pada waktu itu masih bernama Kapten Marvel, adalah tokoh utama dari film adaptasi komik pertama di dunia ini. Dengan dibangkitkan lagi oleh film Spiderman (2002), film-film adaptasi komik telah banyak menjadi ujung tombak industri film

Hollywood. Berbekal spesial efek jutaan dolar, tokoh yang tidak perlu lagi banyak dipikirkan bentuk dan karakternya,

serta dengan keberadaan fanbase yang jelas, berbagai studio besar terus menerus menggarap

komik menjadi film demi meraup keuntungan sebesar mungkin.

Komik dan film memiliki satu garis merah yang karya sastra

lainnya tidak miliki, yaitu adanya gambar gambar yang menjadi

salah satu media penterjemah keindahannya. Dari segi

kedinamisan, gambar gambar dalam film tentunya jauh lebih

bisa bergerak bebas. Namun, apakah proses pemberian ruang

ini bisa meruntuhkan keterbatasan yang dimiliki oleh komik?

Film mampu menggambarkan atraksi, menyajikan melodi, juga memberikan aksentuasi, tapi ada beberapa komponen penting, yang hanya bisa dinikmati jika bentuk gambar itu dibuat secara lambat tetapi sekuensial, bukan barisan super cepat yang seolah menjadi gerak.

Komik, terdiri dari berbagai lapisan yang proses pencernaannya justru

merupakan kebalikan dari proses seseorang menikmati film. Adanya

gambar, yang dibubuhkan tulisan, lalu berusaha digerakkan dengan

garis- garis tambahan, membuat urutan pencernaan sebuah komik berbeda.

Page 43: #03 - Keterbatasan

1941, adalah kali pertama bentuk warna warni dalam panel itu dibuat menjadi gambar bergerak dalam layar. Shazam, yang pada waktu itu masih bernama Kapten Marvel, adalah tokoh utama dari film adaptasi komik pertama di dunia ini. Dengan dibangkitkan lagi oleh film Spiderman (2002), film-film adaptasi komik telah banyak menjadi ujung tombak industri film

Hollywood. Berbekal spesial efek jutaan dolar, tokoh yang tidak perlu lagi banyak dipikirkan bentuk dan karakternya,

serta dengan keberadaan fanbase yang jelas, berbagai studio besar terus menerus menggarap

komik menjadi film demi meraup keuntungan sebesar mungkin.

Komik dan film memiliki satu garis merah yang karya sastra

lainnya tidak miliki, yaitu adanya gambar gambar yang menjadi

salah satu media penterjemah keindahannya. Dari segi

kedinamisan, gambar gambar dalam film tentunya jauh lebih

bisa bergerak bebas. Namun, apakah proses pemberian ruang

ini bisa meruntuhkan keterbatasan yang dimiliki oleh komik?

Film mampu menggambarkan atraksi, menyajikan melodi, juga memberikan aksentuasi, tapi ada beberapa komponen penting, yang hanya bisa dinikmati jika bentuk gambar itu dibuat secara lambat tetapi sekuensial, bukan barisan super cepat yang seolah menjadi gerak.

Komik, terdiri dari berbagai lapisan yang proses pencernaannya justru

merupakan kebalikan dari proses seseorang menikmati film. Adanya

gambar, yang dibubuhkan tulisan, lalu berusaha digerakkan dengan

garis- garis tambahan, membuat urutan pencernaan sebuah komik berbeda.

Page 44: #03 - Keterbatasan

300

Sebuah bentuk baru akan tercipta ketika otak kita mencoba mengambil berbagai aspek gambar serta tulisan, lalu menyusunnya

dalam otak, seperti seolah pikiran kita menggerakkan tokoh tokohnya, lalu membangun suasana berkat warna atau gradasi yang ditonjolkan,

menghasilkan bayangan yang tak hanya sekedar gambar yang ditayangkan. Pikiran kita, menyatukan apa yang tadinya berlapis lapis, menjadi satu bentuk imaji yang disinkronisasi oleh pikiran

sendiri.

Film, adalah satu bentuk yang padu antara gerak, efek visual, dialog, efek suara, juga musik, menjanjikan penontonnya bentuk yang sudah sinkron aspek aspeknya, sudah disatukan lapisan lapisannnya, dan siap untuk dinikmati tanpa perlu banyak berimajinasi. Berbeda dengan komik, film seperti memberikan 'barang jadi' yang tak perlu lagi kita susun, dan sudah disatukan gambar, dialog, warna, juga tulisannya.

Di sisi lain, apa yang disajikan oleh film seringkali tidak bisa

menandingi eksplorasi kepribadian yang dijanjikan oleh komik.

Dalam komik, pikiran pikiran sang tokoh bisa dituliskan secara

mudah, pikiran ini bisa berinteraksi dengan apa yang sebenarnya

ia katakan, apa yang lawan bicara sang karakter katakan, bahkan

di beberapa kasus, pikiran sang lawan bicara pun bisa

diceritakan oleh komik.

Bayangkan jika ini terjadi di sebuah film. Apakah mungkin film menyajikan monolog suara hati setiap karakternya setiap saat, lalu kembali ditambah dengan adanya suara hati sang lawan bicara, hanya akan menjadi tabrakan kalimat tak berarti. Film menuntut alur gambar yang jauh lebih cepat, namun menjanjikan aksi yang lebih spektakuler. komik yang menjanjikan pendalaman serta kebebasan berimajinasi tanpa adanya atraksi gerak yang memukau mata, atau musik serta efek suara yang memanjakan telinga. Dengan film, mungkin batasan panel itu telah berhasil dihancurkan, gambar-gambar kaku itu telah berhasil dimerdekakan, gelegar pukulan itu pun berhasil diperdengarkan, tapi komiklah yang menjanjikan kenikmatan mengenali tokoh dalam mimpi, kenikmatan membaca dalam sunyi, juga kenikmatan berimajinasi.

Page 45: #03 - Keterbatasan

300

Sebuah bentuk baru akan tercipta ketika otak kita mencoba mengambil berbagai aspek gambar serta tulisan, lalu menyusunnya

dalam otak, seperti seolah pikiran kita menggerakkan tokoh tokohnya, lalu membangun suasana berkat warna atau gradasi yang ditonjolkan,

menghasilkan bayangan yang tak hanya sekedar gambar yang ditayangkan. Pikiran kita, menyatukan apa yang tadinya berlapis lapis, menjadi satu bentuk imaji yang disinkronisasi oleh pikiran

sendiri.

Film, adalah satu bentuk yang padu antara gerak, efek visual, dialog, efek suara, juga musik, menjanjikan penontonnya bentuk yang sudah sinkron aspek aspeknya, sudah disatukan lapisan lapisannnya, dan siap untuk dinikmati tanpa perlu banyak berimajinasi. Berbeda dengan komik, film seperti memberikan 'barang jadi' yang tak perlu lagi kita susun, dan sudah disatukan gambar, dialog, warna, juga tulisannya.

Di sisi lain, apa yang disajikan oleh film seringkali tidak bisa

menandingi eksplorasi kepribadian yang dijanjikan oleh komik.

Dalam komik, pikiran pikiran sang tokoh bisa dituliskan secara

mudah, pikiran ini bisa berinteraksi dengan apa yang sebenarnya

ia katakan, apa yang lawan bicara sang karakter katakan, bahkan

di beberapa kasus, pikiran sang lawan bicara pun bisa

diceritakan oleh komik.

Bayangkan jika ini terjadi di sebuah film. Apakah mungkin film menyajikan monolog suara hati setiap karakternya setiap saat, lalu kembali ditambah dengan adanya suara hati sang lawan bicara, hanya akan menjadi tabrakan kalimat tak berarti. Film menuntut alur gambar yang jauh lebih cepat, namun menjanjikan aksi yang lebih spektakuler. komik yang menjanjikan pendalaman serta kebebasan berimajinasi tanpa adanya atraksi gerak yang memukau mata, atau musik serta efek suara yang memanjakan telinga. Dengan film, mungkin batasan panel itu telah berhasil dihancurkan, gambar-gambar kaku itu telah berhasil dimerdekakan, gelegar pukulan itu pun berhasil diperdengarkan, tapi komiklah yang menjanjikan kenikmatan mengenali tokoh dalam mimpi, kenikmatan membaca dalam sunyi, juga kenikmatan berimajinasi.

Page 46: #03 - Keterbatasan
Page 47: #03 - Keterbatasan
Page 48: #03 - Keterbatasan

Bencana dan ManusiaTanah Rencong dan Negeri Sakura

tefaBadai gelombang itu datang tiba-tiba

bahkan sesudah gempa

tak ada senggang waktu untuk mengira

aku hanya bisa berharap

ada kapal besar yang lewat

tapi sudah lama sekali

kapal Nuh tidak berlayar lagiArafat Nur

Kejadian mahadahsyat pada akhir

tahun 2006 kembali terulang di

awal tahun 2011. Alam kembali

memamerkan kekuatannya yang biasa ia

sebut sebagai “bencana”. Tanah Rencong

yang terbaring kala itu sekarang tampak

merangkak dan berdiri perlahan. Namun,

di belahan dunia lain, Negeri Sakura yang

sudah berlari kencang sejak lama dibuat

terjatuh dan tersungkur sangat dalam.

26 Desember 2006 pukul 07:58:53 WIB,

gempa bumi berkekuatan 9.3 Scala Richter

menerjang Samudera Hindia dan lepas

Pantai Barat Aceh. Gempa ini merupakan

gempa terdahsyat dalam kurun waktu 40

tahun. Namun bencana belum usai, ombak

tsunami setinggi 9 meter dengan

kecepatan lebih dari 100 km/jam

menghantam daratan sesaat setelah

gempa terjadi. Bencana ini tercatat sebagai

kejadian paling mematikan sepanjang

sejarah dengan total korban 230.000 orang

tewas di 14 negara dan jutaan jiwa di

seluruh dunia terkena dampaknya.

Indonesia sebagai negara dengan korban

dan kerugian terbesar mencanangkan hari

berkabung nasional dengan pemasangan

b e n d e r a s e t e g a h t i a n g . D u n i a

menghormat inya, dengan momen

mengeningkan cipta selama 1 menit

dilakukan serentak di seluruh penjuru.

11 Maret 2011, pukul 14:46 waktu

Jepang, gempa bumi berkekuatan 8,9

skala Richter memicu terjadinya bencana

terdahsyat dalam 140 tahun terakhir

sejarah Jepang. Terjangan tsunami

setinggi 10 meter dan ledakan reaktor

nuklir membuat masyarakat dan dunia

cemas terhadap masa depan Jepang pasca

bencana. Korban meniggal hingga tulisan

ini ditulis masih terus bertambah dan

diperkirakan mecapai angka 10 ribu jiwa.

Mencapai 1,9 juta rumah hidup tanpa listrik

dan 1,4 juta rumah hidup tanpa air bersih.

Misi evakuasi terbesar juga terjadi di

Jepang untuk menyelamatkan warganya

dari paparan radiasi nuklir. Keretakan yang

terjadi di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

dan gagalnya sitem pendingin reaktor di

beberapa prefektur di menimbulkan

kepanikan sosial di masyararakat. Situasi

ini diperparah dengan ledakan reaktor

nuklir di Fukushima yang membuat

pemerintah Jepang mencanangkan negara

dalam kondisi darurat nuklir. Paparan

radiasi telah menyebar dan ditemukan

telah mengontaminasi sayuran, susu, dan

air laut. Bencana ini juga berdampak serius

pada ekonomi Jepang, karena pabrik-

pabrik raksasa negeri ini terpaksa berhenti

berproduksi dan merugi jutaan dolar per

hari.

Apa yang telah terjadi di Negeri Sakura

dan Tanah Rencong tercatat sebagai krisis

kemanusiaan terburuk sekaligus sebagai

misi kemanusiaan terbesar. Krisis

kemanusiaan terburuk, karena jumlah

korban, kerusakan, dan kerugiannya yang

mematikan sendi-sendi kehidupan. Misi

kemanusiaan terbesar, karena pada

bencana ini, justru operasi militer terbesar

pasca perang dunia terulang. Namun

bedanya, tentara-tentara ini berkumpul

tidak dengan senjata tajam dan misi

pembunuhan namun dengan obat, selimut,

dan rasa kemanusiaan. Unit militer dari

berbagai negara berkumpul bersama tidak

membentuk kamp mil i ter namun

mendirikan tenda-tenda solidaritas dunia.

Individu dan komunitas juga berlomba

menggalang dana dan menunjukkan rasa

simpati.

Bencana yang penuh keterbatasan

justru membawa solidaritas tak terbatas.

Saatnya kita memilih untuk menunggu

b e n ca n a y a n g le b i h b e s a r a t a u

mempercepat solidaritas tak terbatas itu?

47

Page 49: #03 - Keterbatasan

Bencana dan ManusiaTanah Rencong dan Negeri Sakura

tefaBadai gelombang itu datang tiba-tiba

bahkan sesudah gempa

tak ada senggang waktu untuk mengira

aku hanya bisa berharap

ada kapal besar yang lewat

tapi sudah lama sekali

kapal Nuh tidak berlayar lagiArafat Nur

Kejadian mahadahsyat pada akhir

tahun 2006 kembali terulang di

awal tahun 2011. Alam kembali

memamerkan kekuatannya yang biasa ia

sebut sebagai “bencana”. Tanah Rencong

yang terbaring kala itu sekarang tampak

merangkak dan berdiri perlahan. Namun,

di belahan dunia lain, Negeri Sakura yang

sudah berlari kencang sejak lama dibuat

terjatuh dan tersungkur sangat dalam.

26 Desember 2006 pukul 07:58:53 WIB,

gempa bumi berkekuatan 9.3 Scala Richter

menerjang Samudera Hindia dan lepas

Pantai Barat Aceh. Gempa ini merupakan

gempa terdahsyat dalam kurun waktu 40

tahun. Namun bencana belum usai, ombak

tsunami setinggi 9 meter dengan

kecepatan lebih dari 100 km/jam

menghantam daratan sesaat setelah

gempa terjadi. Bencana ini tercatat sebagai

kejadian paling mematikan sepanjang

sejarah dengan total korban 230.000 orang

tewas di 14 negara dan jutaan jiwa di

seluruh dunia terkena dampaknya.

Indonesia sebagai negara dengan korban

dan kerugian terbesar mencanangkan hari

berkabung nasional dengan pemasangan

b e n d e r a s e t e g a h t i a n g . D u n i a

menghormat inya, dengan momen

mengeningkan cipta selama 1 menit

dilakukan serentak di seluruh penjuru.

11 Maret 2011, pukul 14:46 waktu

Jepang, gempa bumi berkekuatan 8,9

skala Richter memicu terjadinya bencana

terdahsyat dalam 140 tahun terakhir

sejarah Jepang. Terjangan tsunami

setinggi 10 meter dan ledakan reaktor

nuklir membuat masyarakat dan dunia

cemas terhadap masa depan Jepang pasca

bencana. Korban meniggal hingga tulisan

ini ditulis masih terus bertambah dan

diperkirakan mecapai angka 10 ribu jiwa.

Mencapai 1,9 juta rumah hidup tanpa listrik

dan 1,4 juta rumah hidup tanpa air bersih.

Misi evakuasi terbesar juga terjadi di

Jepang untuk menyelamatkan warganya

dari paparan radiasi nuklir. Keretakan yang

terjadi di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir

dan gagalnya sitem pendingin reaktor di

beberapa prefektur di menimbulkan

kepanikan sosial di masyararakat. Situasi

ini diperparah dengan ledakan reaktor

nuklir di Fukushima yang membuat

pemerintah Jepang mencanangkan negara

dalam kondisi darurat nuklir. Paparan

radiasi telah menyebar dan ditemukan

telah mengontaminasi sayuran, susu, dan

air laut. Bencana ini juga berdampak serius

pada ekonomi Jepang, karena pabrik-

pabrik raksasa negeri ini terpaksa berhenti

berproduksi dan merugi jutaan dolar per

hari.

Apa yang telah terjadi di Negeri Sakura

dan Tanah Rencong tercatat sebagai krisis

kemanusiaan terburuk sekaligus sebagai

misi kemanusiaan terbesar. Krisis

kemanusiaan terburuk, karena jumlah

korban, kerusakan, dan kerugiannya yang

mematikan sendi-sendi kehidupan. Misi

kemanusiaan terbesar, karena pada

bencana ini, justru operasi militer terbesar

pasca perang dunia terulang. Namun

bedanya, tentara-tentara ini berkumpul

tidak dengan senjata tajam dan misi

pembunuhan namun dengan obat, selimut,

dan rasa kemanusiaan. Unit militer dari

berbagai negara berkumpul bersama tidak

membentuk kamp mil i ter namun

mendirikan tenda-tenda solidaritas dunia.

Individu dan komunitas juga berlomba

menggalang dana dan menunjukkan rasa

simpati.

Bencana yang penuh keterbatasan

justru membawa solidaritas tak terbatas.

Saatnya kita memilih untuk menunggu

b e n ca n a y a n g le b i h b e s a r a t a u

mempercepat solidaritas tak terbatas itu?

47

Page 50: #03 - Keterbatasan

Kontroversi Kebijakan Subsidi BBMBerani atau Tidak Sama Sekali?

Pemerintah berencana melakukan kebi jakan pembatasan BBM bersubsidi. Kebijakkan ini semula

ditargetkan berjalan pada bulan April 2011 d i Jabodetabek untuk kemudian diterapkan di seluruh wilayah Indonesia. Walaupun bisa dipastikan penerapan kebijakkan tersebut diundur, rencana tersebut kian menuai kontroversi. Jika kebijakan tersebut diterapkan, hanya angkutan umum dan sepeda motorlah yang berhak membeli BBM bersubsidi (premium) sementara mobil plat hitam harus beralih ke Pertamax.

Pembatasan BBM bersubsidi ini s e b e n a r n y a s u d a h d i w a c a n a k a n p e m e r i n t a h s e j a k 2 0 1 0 . N a m u n pelaksanaannya terus tertunda dengan berbagai alasan. Pada tahun 2011 ini pemerintah tidak ingin kebijakan ini ditunda-tunda lagi sebab jika rencana ini batal, maka anggaran subsidi BBM terancam membengkak Rp 3 triliun per tahun. Tahun 2011 anggaran subsidi BBM bahkan naik hingga Rp 3,9 triliun. Subsidi yang sebelumnya Rp 88,9 triliun di 2010, naik menjadi Rp 95,9 triliun tahun 2011 ini. Harga minyak bumi tengah merangkak naik hingga menembus angka US$ 95 per barel. JP Morgan Chase & Co memprediksi bahwa harga rata-rata minyak tahun 2011 adalah sebesar US$ 93 perbarel, jauh diatas asumsi APBN kita yang masih mematok harga minyak US$ 80 perbarel. Menurut pemerintah, subsidi yang jumlahnya triliunan itu justru dinikmati oleh orang yang salah.

Data pemerintah sebanyak 75 persen subsidi BBM jatuh ke tangan orang yang mampu. Dari total konsumsi BBM, sektor transportasi menyerap 49,17% dari total konsumsi BBM Indonesia, diikuti dengan pambangkit listrik 16,26%, rumah tangga 1 8 , 1 9 % , i n d u s t r i 1 6 , 3 8 % . A t a s pertimbangan tersebut diatas, maka pemerintah berencana membatasi subsidi BBM di sektor transportasi.

Belakangan muncul tiga opsi mengenai kebjakkan subsidi BBM ini. Pemerintah bersama tim konsorsium yang berasal dari t i g a u n i v e r s i t a s ( U I , I T B , U G M ) merumuskan kebijakan yang akan diterapkan terkait subsidi BBM ini.

Pertama, harga BBM bersubsidi naik menjadi Rp 5.000 per liter. Namun, angkutan umum mendapat cashback Rp 500 per liter. Cashback tidak diberikan secara tunai pada saat pembelian. Namun diakumulasi dan dibayarkan setelah per iode ter tentu . Tentu ops i in i menimbulkan masalah. Pertama, diperlukan tambahan infrastruktur sistem informasi untuk mencatat dan menyimpan data berapa volume BBM bersubsidi untuk angkutan umum. Data ini diperlukan saat pemilik/supir angkutan umum menagih pembayaran cashback dari pemerintah. K e d u a , b e r e s i k o t i n g g i t e r j a d i penyelewengan, yakni menimbunan BBM bersubsidi oleh angkutan umum untuk kemudian dijual lagi sehingga keuntungan penimbun pun dapat diperoleh dari dua pihak, dari pemerintah (berupa cashback), juga dari konsumen tingkat dua.

Kedua, premium hanya diperuntukkan untuk sepeda motor dan angkutan umum, sementara mobil plat hitam harus beralih ke pertamax yang harganya diserahkan ke pasar. Namun pemerintah mematok harga pertamax maksimum Rp 8.000 per liter. Opsi inilah yang paling menuai kontra berbagai pihak karena dilansir akan memicu kenaikan harga kebutuhan sehari-hari. Biaya transport UMKM akan naik sehingga harga jual produk industri pun kemungkinan besar naik. Disamping itu disparitas harga yang terlalu jauh dapat menyebabkan penyelewengan permium untuk dijual kembali dengan harga di atas SPBU pertamina. Selain itu, pengawasan pun perlu diperketat agar mobil plat hitam tidak membeli BBM bersubsidi.

Ketiga, harga BBM subsidi naik menjadi Rp 5.500 per liter. Namun, untuk angkutan umum dan sepeda motor harga BBM bersubsidi Rp 4.500 per liter untuk kuota tertentu setiap kendaraannya. Jika pengguna angkutan umum atau sepeda membeli bbm bersubsisdi melebihi kuota , mereka harus membayar Rp 5.500 untuk setiap liter bensin yang melebihi kuota. Untuk itu diperlukan sisitem informasi secara online di setiap SPBU untuk menghimpun data volume BBM bersusidi yang dikonsumsi.

Dengan diterapkannya opsi-opsi diatas, diharapkan susbsidi BBM yang kian melambung dapat ditekan. Akan tetapi, kebijakan-kebikjakan jangka pendek inilah yang sesungguhnya mencerminkan buruknya pengelolaan energi nasional

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

59,18

103,35

64,21

83,79

140,01

45,04

88,89

95,90

Anggaran Pembelanjaan Negara untuk BBM

Page 51: #03 - Keterbatasan

Kontroversi Kebijakan Subsidi BBMBerani atau Tidak Sama Sekali?

Pemerintah berencana melakukan kebi jakan pembatasan BBM bersubsidi. Kebijakkan ini semula

ditargetkan berjalan pada bulan April 2011 d i Jabodetabek untuk kemudian diterapkan di seluruh wilayah Indonesia. Walaupun bisa dipastikan penerapan kebijakkan tersebut diundur, rencana tersebut kian menuai kontroversi. Jika kebijakan tersebut diterapkan, hanya angkutan umum dan sepeda motorlah yang berhak membeli BBM bersubsidi (premium) sementara mobil plat hitam harus beralih ke Pertamax.

Pembatasan BBM bersubsidi ini s e b e n a r n y a s u d a h d i w a c a n a k a n p e m e r i n t a h s e j a k 2 0 1 0 . N a m u n pelaksanaannya terus tertunda dengan berbagai alasan. Pada tahun 2011 ini pemerintah tidak ingin kebijakan ini ditunda-tunda lagi sebab jika rencana ini batal, maka anggaran subsidi BBM terancam membengkak Rp 3 triliun per tahun. Tahun 2011 anggaran subsidi BBM bahkan naik hingga Rp 3,9 triliun. Subsidi yang sebelumnya Rp 88,9 triliun di 2010, naik menjadi Rp 95,9 triliun tahun 2011 ini. Harga minyak bumi tengah merangkak naik hingga menembus angka US$ 95 per barel. JP Morgan Chase & Co memprediksi bahwa harga rata-rata minyak tahun 2011 adalah sebesar US$ 93 perbarel, jauh diatas asumsi APBN kita yang masih mematok harga minyak US$ 80 perbarel. Menurut pemerintah, subsidi yang jumlahnya triliunan itu justru dinikmati oleh orang yang salah.

Data pemerintah sebanyak 75 persen subsidi BBM jatuh ke tangan orang yang mampu. Dari total konsumsi BBM, sektor transportasi menyerap 49,17% dari total konsumsi BBM Indonesia, diikuti dengan pambangkit listrik 16,26%, rumah tangga 1 8 , 1 9 % , i n d u s t r i 1 6 , 3 8 % . A t a s pertimbangan tersebut diatas, maka pemerintah berencana membatasi subsidi BBM di sektor transportasi.

Belakangan muncul tiga opsi mengenai kebjakkan subsidi BBM ini. Pemerintah bersama tim konsorsium yang berasal dari t i g a u n i v e r s i t a s ( U I , I T B , U G M ) merumuskan kebijakan yang akan diterapkan terkait subsidi BBM ini.

Pertama, harga BBM bersubsidi naik menjadi Rp 5.000 per liter. Namun, angkutan umum mendapat cashback Rp 500 per liter. Cashback tidak diberikan secara tunai pada saat pembelian. Namun diakumulasi dan dibayarkan setelah per iode ter tentu . Tentu ops i in i menimbulkan masalah. Pertama, diperlukan tambahan infrastruktur sistem informasi untuk mencatat dan menyimpan data berapa volume BBM bersubsidi untuk angkutan umum. Data ini diperlukan saat pemilik/supir angkutan umum menagih pembayaran cashback dari pemerintah. K e d u a , b e r e s i k o t i n g g i t e r j a d i penyelewengan, yakni menimbunan BBM bersubsidi oleh angkutan umum untuk kemudian dijual lagi sehingga keuntungan penimbun pun dapat diperoleh dari dua pihak, dari pemerintah (berupa cashback), juga dari konsumen tingkat dua.

Kedua, premium hanya diperuntukkan untuk sepeda motor dan angkutan umum, sementara mobil plat hitam harus beralih ke pertamax yang harganya diserahkan ke pasar. Namun pemerintah mematok harga pertamax maksimum Rp 8.000 per liter. Opsi inilah yang paling menuai kontra berbagai pihak karena dilansir akan memicu kenaikan harga kebutuhan sehari-hari. Biaya transport UMKM akan naik sehingga harga jual produk industri pun kemungkinan besar naik. Disamping itu disparitas harga yang terlalu jauh dapat menyebabkan penyelewengan permium untuk dijual kembali dengan harga di atas SPBU pertamina. Selain itu, pengawasan pun perlu diperketat agar mobil plat hitam tidak membeli BBM bersubsidi.

Ketiga, harga BBM subsidi naik menjadi Rp 5.500 per liter. Namun, untuk angkutan umum dan sepeda motor harga BBM bersubsidi Rp 4.500 per liter untuk kuota tertentu setiap kendaraannya. Jika pengguna angkutan umum atau sepeda membeli bbm bersubsisdi melebihi kuota , mereka harus membayar Rp 5.500 untuk setiap liter bensin yang melebihi kuota. Untuk itu diperlukan sisitem informasi secara online di setiap SPBU untuk menghimpun data volume BBM bersusidi yang dikonsumsi.

Dengan diterapkannya opsi-opsi diatas, diharapkan susbsidi BBM yang kian melambung dapat ditekan. Akan tetapi, kebijakan-kebikjakan jangka pendek inilah yang sesungguhnya mencerminkan buruknya pengelolaan energi nasional

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

59,18

103,35

64,21

83,79

140,01

45,04

88,89

95,90

Anggaran Pembelanjaan Negara untuk BBM

Page 52: #03 - Keterbatasan

Komposisi Konsumsi BBM 2010

49,17 %

18,19 %

16,26 %

16,38 %

Transportasi

Rumah Tangga

Industri

Tenaga Listrik

karena opsi-opsi diatas tidak langsung menyentuh substansi dan pangkal persoalan energi.

Jika kita melihat komposisi konsumsi BBM diatas, jelas bahwa solusi konkret untuk mengurangi konsumsi dan ketergantungan masyarakat terhadap B B M a d a l a h d e n g a n m e l a k u k a n pembenahan di bidang transportasi. P e m e r i n t a h p e r l u m e m b a n g u n infrastruktur transportasi masal, dengan adanya sarana transportasi masal yang baik, penggunaan BBM bersubsidi dapat berkurang. Anggaran subsidi BBM pun dapat ditekan, kemacetan dapat dikurangi dan perekonomian pun kian maju. Pemerintah pun perlu membuat kebijakan untuk meningkatkan produksi minyak dalam negeri. Dari tahun ke tahun produksi minyak Indonesia kian menurun. Turunnya produksi minyak membuat Indonesia mengimpor minyak mentah dan BBM dalam jumlah yang cukup banyak. Salah satu yang menjadi persoalannya adalah UU migas yang dinilai tidak investor friendly. Kurangnya investor menyebabkan minimya penemuan dan produksi minyak di sumur minyak baru. Selain itu, p e m e r i n t a h h a r u s m e n g u r a n g i kebergantungan masyarakat terhadap BBM dangan menggalakkan diversifikasi energi. Bukankah cadangan gas bumi kita begitu banyak? Bukankah panas bumi kita melimpah? Bukankah potensi biofuel kita

begitu besar? Perlu komitmen dari pemerintah untuk memasyarakatkan sumber-sumber energi selain BBM.

Idealnya, pemerintah terlebih dahulu harus melakukan pembenahan di beberapa sektor yang terkait energi sebelum melakukan pembatasan atau menaikan harga BBM bersubsidi. Hal ini hanya mengalihkan pemborosan BBM yang semula ditanggung APBN kepada masyarakat yang kini tengah tercekik dengan harga berbagai kebutuhan hidup yang kian menanjak naik

50

Ironi Pendidikan IndonesiaBiaya Pendidikan yang Kian Mencekik

Demikianlah kutipan pernyataan dari s a l a h s e o r a n g p e j a b a t d i kementerian pendidikan nasional.

Mungkin bagi kebanyakan orang di negeri ini, pernyataan tersebut sekilas terasa wajar.

Wajar karena kita sudah terlalu sering ditodong dengan berbagai macam iuran ketika dulu bersekolah. Entah iuran perawatan bangunan, iuran OSIS, iuran ekstrakurikuler, iuran perpustakaan dan segudang iuran lain. Wajar karena di alam bawah sadar kita telah tertanam bahwa tingkat intelektualitas yang tinggi identik dengan penggunaan gadget mutakhir dengan harga selangit.

Tapi mari kita cermati lagi kata-kata diatas. Memang benar bahwa di negara dengan pendidikan maju –misalnya Inggris- total dana per kepala yang harus dikeluarkan untuk kuliah sangat mahal. Namun kita tidak bisa melupakan variabel pent ing la innya , ya i tu daya bel i masyarakat . J ika memang harus dibandingkan, maka tingkat pendapatan per kapita Inggris mencapai US$ 215.390 sedangkan pendapatan per kapita Indonesia sebesar US$ 2.590. Padahal tinggi-rendahnya tingkat daya beli masyarakat erat pula kaitannya dengan berbagai macam kebijakan makro

ekonomi yang digulirkan pemerintah. Kemudian muncul justifikasi bahwa “tidak ada pendidikan yang murah”.

Lantas apa kita menutup mata terhadap kebijakan-kebijakan negara lain yang telah terbukti berpihak pada rakyat? Di luar sana masih ada pemimpin-pemimpin negara yang sadar betul bahwa pendidikan merupakan hak dasar seluruh warga negara yang wajib diupayakan oleh pemerintah.

Malaysia melalui Mahathir Muhammad -sang bapak modernisasi- semenjak tahun 80an hingga awal tahun 2000-an telah mengirim 50.000 calon doktornya ke Inggris dan Amerika. Republik Rakyat Cina di bawah kepemimpinan Deng Xiaoping setiap tahunnya mengirim 5.000-10.000 mahasiswanya ke Amerika, Eropa dan Kanada. Fidel Castro yang hingga kini masih menjamin hak seluruh warga negaranya untuk mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi.

Lagi-lagi mari kita bandingkan dengan komitmen pemerintah Indonesia yang sudah jelas-jelas diamanahkan untuk mewujudkan salah satu tujuan negara dalam pembukaan UUD 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Lihat lagi jumlah APBN yang di harus merangkak naik perlahan-lahan semenjak

“Sebenarnya dimanapun negara yang pendidikannya maju, tidak ada

pendidikan yang murah. Pendidikan itu mahal”

herry dharmawan

51

Page 53: #03 - Keterbatasan

Komposisi Konsumsi BBM 2010

49,17 %

18,19 %

16,26 %

16,38 %

Transportasi

Rumah Tangga

Industri

Tenaga Listrik

karena opsi-opsi diatas tidak langsung menyentuh substansi dan pangkal persoalan energi.

Jika kita melihat komposisi konsumsi BBM diatas, jelas bahwa solusi konkret untuk mengurangi konsumsi dan ketergantungan masyarakat terhadap B B M a d a l a h d e n g a n m e l a k u k a n pembenahan di bidang transportasi. P e m e r i n t a h p e r l u m e m b a n g u n infrastruktur transportasi masal, dengan adanya sarana transportasi masal yang baik, penggunaan BBM bersubsidi dapat berkurang. Anggaran subsidi BBM pun dapat ditekan, kemacetan dapat dikurangi dan perekonomian pun kian maju. Pemerintah pun perlu membuat kebijakan untuk meningkatkan produksi minyak dalam negeri. Dari tahun ke tahun produksi minyak Indonesia kian menurun. Turunnya produksi minyak membuat Indonesia mengimpor minyak mentah dan BBM dalam jumlah yang cukup banyak. Salah satu yang menjadi persoalannya adalah UU migas yang dinilai tidak investor friendly. Kurangnya investor menyebabkan minimya penemuan dan produksi minyak di sumur minyak baru. Selain itu, p e m e r i n t a h h a r u s m e n g u r a n g i kebergantungan masyarakat terhadap BBM dangan menggalakkan diversifikasi energi. Bukankah cadangan gas bumi kita begitu banyak? Bukankah panas bumi kita melimpah? Bukankah potensi biofuel kita

begitu besar? Perlu komitmen dari pemerintah untuk memasyarakatkan sumber-sumber energi selain BBM.

Idealnya, pemerintah terlebih dahulu harus melakukan pembenahan di beberapa sektor yang terkait energi sebelum melakukan pembatasan atau menaikan harga BBM bersubsidi. Hal ini hanya mengalihkan pemborosan BBM yang semula ditanggung APBN kepada masyarakat yang kini tengah tercekik dengan harga berbagai kebutuhan hidup yang kian menanjak naik

50

Ironi Pendidikan IndonesiaBiaya Pendidikan yang Kian Mencekik

Demikianlah kutipan pernyataan dari s a l a h s e o r a n g p e j a b a t d i kementerian pendidikan nasional.

Mungkin bagi kebanyakan orang di negeri ini, pernyataan tersebut sekilas terasa wajar.

Wajar karena kita sudah terlalu sering ditodong dengan berbagai macam iuran ketika dulu bersekolah. Entah iuran perawatan bangunan, iuran OSIS, iuran ekstrakurikuler, iuran perpustakaan dan segudang iuran lain. Wajar karena di alam bawah sadar kita telah tertanam bahwa tingkat intelektualitas yang tinggi identik dengan penggunaan gadget mutakhir dengan harga selangit.

Tapi mari kita cermati lagi kata-kata diatas. Memang benar bahwa di negara dengan pendidikan maju –misalnya Inggris- total dana per kepala yang harus dikeluarkan untuk kuliah sangat mahal. Namun kita tidak bisa melupakan variabel pent ing la innya , ya i tu daya bel i masyarakat . J ika memang harus dibandingkan, maka tingkat pendapatan per kapita Inggris mencapai US$ 215.390 sedangkan pendapatan per kapita Indonesia sebesar US$ 2.590. Padahal tinggi-rendahnya tingkat daya beli masyarakat erat pula kaitannya dengan berbagai macam kebijakan makro

ekonomi yang digulirkan pemerintah. Kemudian muncul justifikasi bahwa “tidak ada pendidikan yang murah”.

Lantas apa kita menutup mata terhadap kebijakan-kebijakan negara lain yang telah terbukti berpihak pada rakyat? Di luar sana masih ada pemimpin-pemimpin negara yang sadar betul bahwa pendidikan merupakan hak dasar seluruh warga negara yang wajib diupayakan oleh pemerintah.

Malaysia melalui Mahathir Muhammad -sang bapak modernisasi- semenjak tahun 80an hingga awal tahun 2000-an telah mengirim 50.000 calon doktornya ke Inggris dan Amerika. Republik Rakyat Cina di bawah kepemimpinan Deng Xiaoping setiap tahunnya mengirim 5.000-10.000 mahasiswanya ke Amerika, Eropa dan Kanada. Fidel Castro yang hingga kini masih menjamin hak seluruh warga negaranya untuk mengenyam pendidikan hingga perguruan tinggi.

Lagi-lagi mari kita bandingkan dengan komitmen pemerintah Indonesia yang sudah jelas-jelas diamanahkan untuk mewujudkan salah satu tujuan negara dalam pembukaan UUD 1945, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Lihat lagi jumlah APBN yang di harus merangkak naik perlahan-lahan semenjak

“Sebenarnya dimanapun negara yang pendidikannya maju, tidak ada

pendidikan yang murah. Pendidikan itu mahal”

herry dharmawan

51

Page 54: #03 - Keterbatasan

masa kemerdekaan hingga akhirnya mencapai angka 20% dari APBN. Itupun masih harus dipotong dengan dana operasional tenaga pendidik (baca: gaji). Anak-anak yang belajar “berkawan maut” karena gedung-gedung sekolah yang menunggu roboh. Sekolah SBI (Sok Bahasa Inggris) dan RSBI (Rintisan Sekolah Bertarif Internasional) yang justru semakin memperlebar jurang pendidikan berdasarkan status ekonomi.

Hingga saya rasa sah-sah saja jika kita harus mempertanyakan hati nurani dan akal sehat pejabat yang sibuk berdalih mengenai pendidikan. Menggunakan berbagai argumentasi untuk memaklumi banyaknya rakyat yang tidak bisa mengenyam pendidikan karena mahalnya biaya.

Namun ironi pendidikan bagi bangsa kita tidak berakhir sampai perihal komitmen pemerintah saja. Diluar sana

masih banyak para “pedagang pendidikan” yang dengan je l i memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Bagi mereka selama masih ada orangtua yang rela merogoh kocek dalam-dalam untuk membiayai anak mereka memperoleh pendidikan setinggi-tingginya, maka lahan untuk berjualan masih terbuka lebar. D e n g a n j a rg o n “ k u a l i ta s a d a l a h segalanya”, para pedagang tersebut otomatis mendapatkan pembenaran untuk berlomba-lomba menjual pendidikan dengan harga semahal mungkin, tanpa memikirkan tertutupnya kesempatan berkompetisi bagi rakyat kalangan bawah.

Belum lagi institusi pendidikan, baik formal maupun non-formal saat ini yang t idak ada bedanya dengan masa penjajahan. Dulu, tujuan didirikannya sekolah adalah untuk menyiapkan kaum pribumi agar bisa baca tulis. Kemudian disalurkan menjadi pekerja rendahan yang

sampai kapanpun tetap menjadi jongos bangsa penjajah. Sekarang, institusi p e n d i d i k a n b e s e r t a p e s e r t a pendidikannnya itu sendiri, berlomba-lomba untuk menjadi 'jongos-jongos' perusahaan asing

Sehingga ketika dunia pendidikan tidak lagi dipandang sebagai sebuah usaha memerdekakan dan mengangkat derajat manusia, melainkan hanya sebagai komoditas untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya di kemudian hari. Maka saat itulah pendidikan telah kehilangan esensinya

Jangan pernah lupakan bahwa pendidikan merupakan social leverage yang paling efektif untuk meningkatkan harkat dan derajat seseorang.

Seperti kata-kata Paulo Freire dalam buku 'pendidikan kaum tertindas', pendidikan harus membebaskan manusia dari kebodohan dan kemiskinan, juga dari

penindasan dan rasa takut serta keterasingan.

Mungkin kita hanya akan melihat Soekarno menjadi tukang panggul sayur tanpa adanya pendidikan. Mungkin kita hanya akan mengenang Hatta sebagai penjual toko kelontong di pasar tanpa adanya pendidikan. Mungkin kita hanya akan mengenang Agus Salim sebagai petani tanpa adanya pendidikan.Dari tangan merekalah bangsa ini ada. Dari buah pemikiran merekalah bangsa ini hidup. Dari perjuangan merekalah bangsa ini diakui dunia.

Akhir kata, saya tertarik untuk menyitir sebuah perkataan bijak,

“Tidak cukup apabila kita hanya berpikir tentang kepedulian sosial. Kita harus bertindak dengan penuh keadilan sosial” (Rich de Vos)

“Kami tidak perlu didengar,yang kami inginkan,hanya suatu perubahan.”

53

Page 55: #03 - Keterbatasan

masa kemerdekaan hingga akhirnya mencapai angka 20% dari APBN. Itupun masih harus dipotong dengan dana operasional tenaga pendidik (baca: gaji). Anak-anak yang belajar “berkawan maut” karena gedung-gedung sekolah yang menunggu roboh. Sekolah SBI (Sok Bahasa Inggris) dan RSBI (Rintisan Sekolah Bertarif Internasional) yang justru semakin memperlebar jurang pendidikan berdasarkan status ekonomi.

Hingga saya rasa sah-sah saja jika kita harus mempertanyakan hati nurani dan akal sehat pejabat yang sibuk berdalih mengenai pendidikan. Menggunakan berbagai argumentasi untuk memaklumi banyaknya rakyat yang tidak bisa mengenyam pendidikan karena mahalnya biaya.

Namun ironi pendidikan bagi bangsa kita tidak berakhir sampai perihal komitmen pemerintah saja. Diluar sana

masih banyak para “pedagang pendidikan” yang dengan je l i memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Bagi mereka selama masih ada orangtua yang rela merogoh kocek dalam-dalam untuk membiayai anak mereka memperoleh pendidikan setinggi-tingginya, maka lahan untuk berjualan masih terbuka lebar. D e n g a n j a rg o n “ k u a l i ta s a d a l a h segalanya”, para pedagang tersebut otomatis mendapatkan pembenaran untuk berlomba-lomba menjual pendidikan dengan harga semahal mungkin, tanpa memikirkan tertutupnya kesempatan berkompetisi bagi rakyat kalangan bawah.

Belum lagi institusi pendidikan, baik formal maupun non-formal saat ini yang t idak ada bedanya dengan masa penjajahan. Dulu, tujuan didirikannya sekolah adalah untuk menyiapkan kaum pribumi agar bisa baca tulis. Kemudian disalurkan menjadi pekerja rendahan yang

sampai kapanpun tetap menjadi jongos bangsa penjajah. Sekarang, institusi p e n d i d i k a n b e s e r t a p e s e r t a pendidikannnya itu sendiri, berlomba-lomba untuk menjadi 'jongos-jongos' perusahaan asing

Sehingga ketika dunia pendidikan tidak lagi dipandang sebagai sebuah usaha memerdekakan dan mengangkat derajat manusia, melainkan hanya sebagai komoditas untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya di kemudian hari. Maka saat itulah pendidikan telah kehilangan esensinya

Jangan pernah lupakan bahwa pendidikan merupakan social leverage yang paling efektif untuk meningkatkan harkat dan derajat seseorang.

Seperti kata-kata Paulo Freire dalam buku 'pendidikan kaum tertindas', pendidikan harus membebaskan manusia dari kebodohan dan kemiskinan, juga dari

penindasan dan rasa takut serta keterasingan.

Mungkin kita hanya akan melihat Soekarno menjadi tukang panggul sayur tanpa adanya pendidikan. Mungkin kita hanya akan mengenang Hatta sebagai penjual toko kelontong di pasar tanpa adanya pendidikan. Mungkin kita hanya akan mengenang Agus Salim sebagai petani tanpa adanya pendidikan.Dari tangan merekalah bangsa ini ada. Dari buah pemikiran merekalah bangsa ini hidup. Dari perjuangan merekalah bangsa ini diakui dunia.

Akhir kata, saya tertarik untuk menyitir sebuah perkataan bijak,

“Tidak cukup apabila kita hanya berpikir tentang kepedulian sosial. Kita harus bertindak dengan penuh keadilan sosial” (Rich de Vos)

“Kami tidak perlu didengar,yang kami inginkan,hanya suatu perubahan.”

53

Page 56: #03 - Keterbatasan

“In a poverty-free world, the only place you would be able to see poverty is in the

poverty museums. When school children take a tour of the poverty museums, they would be horrified to see the misery and

indignity that some human beings had to go through. They would blame their forefathers for tolerating this inhuman condition, which

existed for so long, for so many people.”

Social Business

Prof. Muhammad Yunus, peraih nobel perdamaian 2006

Ku t i p a n k a l i m a t d i a t a s menggambarkan harapan akan kondisi dunia terhadap ekonomi

masa depan, saat kemiskinan sudah lenyap dari muka bumi dan hanya bisa dilihat di dalam museum. Kutipan tersebut juga menggambarkan kondisi ekonomi sekarang yang masih terpuruk dengan banyaknya warga miskin di seluruh dunia. Untuk itulah, social business diperkenalkan pada dunia. Sebuah usaha bisnis yang ditujukan untuk memberantas kemiskinan dan membantu memperbaiki taraf hidup sosial masyarakat dunia.

Tak ada orang yang tak mengenal kata “business”, terutama bagi orang-orang yang bercita-cita untuk berkiprah di dunia bisnis seperti Anda, bisnis sudah tentu merupakan kata yang sering disebut dan didengar. Namun masih banyak orang yang bertanya apa yang akan terjadi jika ditambahkan kata “social” di awal kata bisnis tersebut sehingga gabungan kata itu menjadi social business? Apa pengertian Social Business itu sebenarnya?

S o c i a l b u s i n e ss ada lah b isn is berorientasi sosial. Dalam sebuah social business, para investor / pemilik secara

bertahap bisa mendapatkan kembali uang yang diinvestasikan (balik modal), namun tidak bisa mengambil keuntungan pribadi dari bisnis itu. Di sisi lain, usaha bisnis sosial tersebut harus dapat menghasilkan keuntungan yang ditujukan untuk sustainability usaha tersebut dan tujuan sosial sepert i contohnya layanan ke s e h a t a n u n t u k w a rg a m i s k i n , perumahan untuk warga miskin, layanan keuangan untuk warga menengah ke bawah, layanan untuk anak-anak kurang gizi, penyediaan air minum bersih, dan memperkenalkan energi yang dapat diperbaharui, melalui jalan bisnis.

Keberhasilan sebuah social business diukur dari bagaimana dampak bisnis tersebut terhadap masyarakat dan lingkungannya, bukan dari bagaimana besarnya keuntungan yang dihasilkan oleh usaha tersebut. Keberlanjutan atau sustainability perusahaan/usaha tersebut menunjukkan bahwa usaha tersebut berjalan sebagai sebuah bisnis, sementara tujuan dari usaha tersebut adalah untuk mencapai tujuan sosial.

Masih banyak orang yang bertanya apa perbedaan sebuah social business dengan

galuh

54 55

LSM? Jika LSM mendapatkan pembiayaan dari donasi dan sumbangan dari masyarakat yang dialamatkan untuk isu-isu sosial, social business tidak menerima sumbangan atau donasi, melainkan m e n y e d i a k a n d a n a m o d a l a t a u pembiayaan dari pinjaman investor untuk nantinya dikembalikan lagi sebagai pinjaman modal.

Contoh social business yang sukses adalah bisnis yang dikembangkan oleh Yunus Center, sebuah organisasi internasional yang diketuai oleh Prof. Muhammad Yunus, yaitu perusahaan Grameen. Beberapa usaha yang telah dijalaninya diantaranya adalah Grameen Bank (bank for the poor), yaitu bank yang bergerak sebagai bank bagi warga miskin di Bangladesh. Bank ini memberikan kredit kepada warga miskin tanpa jaminan. Bank ini juga adalah bank yang memelopori sistem mikrocredit. Banyak bank saat ini sulit memberikan kepercayaan bagi para warga miskin ketika mereka meminta pinjaman dari bank-bank tersebut, sebab bank-bank tersebut takut jika warga miskin itu tidak dapat membayar kembali pinjaman mereka, namun Grameen Bank memiliki persepsi The poor always pay back,

meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama, namun untuk membayar kembali pinjaman itu, mereka pasti akan laksanakan. Dengan demikian, sangat memungkinkan bagi orang yang sangat miskin untuk terlibat dalam proyek-proyek wirausaha yang memungkinkan mereka untuk menghasilkan pendapatan lebih, dan dalam banyak kasus, mulai membangun kekayaan dan keluar dari kemiskinan.

Beberapa usaha social business lainnya adalah bisnis Grameen Danone yang bergerak dalam bidang perbaikan gizi, Grameen GC Eye Care Hospital untuk para penyandang cacat mata, dan Grameen V e o l i a W a t e r L t d u n t u k u p a y a pemberdayaan air bersih. Mari ambil contoh Grameen Danone yang bergerak dalam bidang perbaikan gizi bagi anak-anak kurang mampu. Grameen dan Danone Grup mengadakan kerjasama dan joint venture untuk membuat yoghurt, dengan harga terjangkau bagi masyarakat kurang mampu, yang diperkaya dengan m i k ro - n u t r i s i u n t u k m e n g u ra n g i kekurangan g iz i bag i anak-anak Bangladesh. Yoghurt ini diproduksi dengan energi surya dan biogas, serta dipak dalam

Page 57: #03 - Keterbatasan

“In a poverty-free world, the only place you would be able to see poverty is in the

poverty museums. When school children take a tour of the poverty museums, they would be horrified to see the misery and

indignity that some human beings had to go through. They would blame their forefathers for tolerating this inhuman condition, which

existed for so long, for so many people.”

Social Business

Prof. Muhammad Yunus, peraih nobel perdamaian 2006

Ku t i p a n k a l i m a t d i a t a s menggambarkan harapan akan kondisi dunia terhadap ekonomi

masa depan, saat kemiskinan sudah lenyap dari muka bumi dan hanya bisa dilihat di dalam museum. Kutipan tersebut juga menggambarkan kondisi ekonomi sekarang yang masih terpuruk dengan banyaknya warga miskin di seluruh dunia. Untuk itulah, social business diperkenalkan pada dunia. Sebuah usaha bisnis yang ditujukan untuk memberantas kemiskinan dan membantu memperbaiki taraf hidup sosial masyarakat dunia.

Tak ada orang yang tak mengenal kata “business”, terutama bagi orang-orang yang bercita-cita untuk berkiprah di dunia bisnis seperti Anda, bisnis sudah tentu merupakan kata yang sering disebut dan didengar. Namun masih banyak orang yang bertanya apa yang akan terjadi jika ditambahkan kata “social” di awal kata bisnis tersebut sehingga gabungan kata itu menjadi social business? Apa pengertian Social Business itu sebenarnya?

S o c i a l b u s i n e ss ada lah b isn is berorientasi sosial. Dalam sebuah social business, para investor / pemilik secara

bertahap bisa mendapatkan kembali uang yang diinvestasikan (balik modal), namun tidak bisa mengambil keuntungan pribadi dari bisnis itu. Di sisi lain, usaha bisnis sosial tersebut harus dapat menghasilkan keuntungan yang ditujukan untuk sustainability usaha tersebut dan tujuan sosial sepert i contohnya layanan ke s e h a t a n u n t u k w a rg a m i s k i n , perumahan untuk warga miskin, layanan keuangan untuk warga menengah ke bawah, layanan untuk anak-anak kurang gizi, penyediaan air minum bersih, dan memperkenalkan energi yang dapat diperbaharui, melalui jalan bisnis.

Keberhasilan sebuah social business diukur dari bagaimana dampak bisnis tersebut terhadap masyarakat dan lingkungannya, bukan dari bagaimana besarnya keuntungan yang dihasilkan oleh usaha tersebut. Keberlanjutan atau sustainability perusahaan/usaha tersebut menunjukkan bahwa usaha tersebut berjalan sebagai sebuah bisnis, sementara tujuan dari usaha tersebut adalah untuk mencapai tujuan sosial.

Masih banyak orang yang bertanya apa perbedaan sebuah social business dengan

galuh

54 55

LSM? Jika LSM mendapatkan pembiayaan dari donasi dan sumbangan dari masyarakat yang dialamatkan untuk isu-isu sosial, social business tidak menerima sumbangan atau donasi, melainkan m e n y e d i a k a n d a n a m o d a l a t a u pembiayaan dari pinjaman investor untuk nantinya dikembalikan lagi sebagai pinjaman modal.

Contoh social business yang sukses adalah bisnis yang dikembangkan oleh Yunus Center, sebuah organisasi internasional yang diketuai oleh Prof. Muhammad Yunus, yaitu perusahaan Grameen. Beberapa usaha yang telah dijalaninya diantaranya adalah Grameen Bank (bank for the poor), yaitu bank yang bergerak sebagai bank bagi warga miskin di Bangladesh. Bank ini memberikan kredit kepada warga miskin tanpa jaminan. Bank ini juga adalah bank yang memelopori sistem mikrocredit. Banyak bank saat ini sulit memberikan kepercayaan bagi para warga miskin ketika mereka meminta pinjaman dari bank-bank tersebut, sebab bank-bank tersebut takut jika warga miskin itu tidak dapat membayar kembali pinjaman mereka, namun Grameen Bank memiliki persepsi The poor always pay back,

meskipun membutuhkan waktu yang cukup lama, namun untuk membayar kembali pinjaman itu, mereka pasti akan laksanakan. Dengan demikian, sangat memungkinkan bagi orang yang sangat miskin untuk terlibat dalam proyek-proyek wirausaha yang memungkinkan mereka untuk menghasilkan pendapatan lebih, dan dalam banyak kasus, mulai membangun kekayaan dan keluar dari kemiskinan.

Beberapa usaha social business lainnya adalah bisnis Grameen Danone yang bergerak dalam bidang perbaikan gizi, Grameen GC Eye Care Hospital untuk para penyandang cacat mata, dan Grameen V e o l i a W a t e r L t d u n t u k u p a y a pemberdayaan air bersih. Mari ambil contoh Grameen Danone yang bergerak dalam bidang perbaikan gizi bagi anak-anak kurang mampu. Grameen dan Danone Grup mengadakan kerjasama dan joint venture untuk membuat yoghurt, dengan harga terjangkau bagi masyarakat kurang mampu, yang diperkaya dengan m i k ro - n u t r i s i u n t u k m e n g u ra n g i kekurangan g iz i bag i anak-anak Bangladesh. Yoghurt ini diproduksi dengan energi surya dan biogas, serta dipak dalam

Page 58: #03 - Keterbatasan

kemasan ramah lingkungan.Dalam kunjungan saya ke

Jiaotong University, Shanghai, untuk mengikuti lomba Social Business Plan yang diadakan oleh ShARE dan Yunus Center, begitu banyak ide kreatif dari para finalis lomba. Saya sendiri, mengutarakan ide mengenai modifikasi makanan yang dijual oleh para pedagang pinggir jalan, sebagai langkah awal mengganti ubi goreng biasa dengan ubi goreng merah yang kaya akan betakaroten dan vitamin A, khususnya bagi anak-anak SD yang sering jajan sembarangan. Dengan upaya seperti itu, bukan hanya anak-anak yang bisa meningkat ta ra f g i z i n ya , n a m u n p a ra pedagang tersebut juga dapat meningkatkan pendapatan mereka sendiri karena produk yang dijual akan menjadi lebih berkualitas dan menjanjikan.

Sementara itu, peraih juara 1 dalam lomba Social Business Plan tersebut, (Etienne, mahasiswa tingkat 1 Master degree dari Paris) menyampaikan idenya untuk membangun sebuah usaha social business melalui musik, yaitu dengan melatih para musisi tunawisma atau para pengemis menjadi musisi yang dapat mengadakan konser bayaran di rumah sakit untuk menghibur dan mempercepat penyembuhan para penghuni rumah sakit jangka panjang yang sebagian besar sering mengalami homesick,

56

depresi, atau kebosanan saat dirawat dalam jangka waktu yang lama di rumah sakit, yang dapat juga menyebabkan sakitnya bertambah parah.

Di era globalisasi kini, sudah s e h a r u s n y a k e m i s k i n a n diberantas. Salah satunya adalah dengan pengembangan social business, terutama bagi negara berkembang. Bangladesh sudah m e m u l a i p e n g e m b a n g a n perbaikan ekonomi dan kehidupan sosialnya di bidang social business dengan membangun perusahaan Grameen di bawah Yunus Center. Kini saatnya untuk Indonesia juga mulai gencar memperhatikan nasib warga negaranya yang m a s i h k u r a n g b e r u n t u n g terutama di segi finansialnya. Untuk memulai sebuah social business, layaknya dimulai dengan suatu hal yang sederhana, sebab masyarakat kurang mampu harus diperlakukan dengan sederhana agar mereka mengerti tujuan kita. Dengan memulai satu saja usaha sederhana di bidang social business, tentu akan menjadi pendongkrak bagi masyarakat Indonesia untuk mengembangkan usaha social business untuk mengurangi tingkat kemisinan di Indonesia

Treat something with the simpliest thing you can do,before moving it up to the biggest thing you can imagine.

57

Page 59: #03 - Keterbatasan

kemasan ramah lingkungan.Dalam kunjungan saya ke

Jiaotong University, Shanghai, untuk mengikuti lomba Social Business Plan yang diadakan oleh ShARE dan Yunus Center, begitu banyak ide kreatif dari para finalis lomba. Saya sendiri, mengutarakan ide mengenai modifikasi makanan yang dijual oleh para pedagang pinggir jalan, sebagai langkah awal mengganti ubi goreng biasa dengan ubi goreng merah yang kaya akan betakaroten dan vitamin A, khususnya bagi anak-anak SD yang sering jajan sembarangan. Dengan upaya seperti itu, bukan hanya anak-anak yang bisa meningkat ta ra f g i z i n ya , n a m u n p a ra pedagang tersebut juga dapat meningkatkan pendapatan mereka sendiri karena produk yang dijual akan menjadi lebih berkualitas dan menjanjikan.

Sementara itu, peraih juara 1 dalam lomba Social Business Plan tersebut, (Etienne, mahasiswa tingkat 1 Master degree dari Paris) menyampaikan idenya untuk membangun sebuah usaha social business melalui musik, yaitu dengan melatih para musisi tunawisma atau para pengemis menjadi musisi yang dapat mengadakan konser bayaran di rumah sakit untuk menghibur dan mempercepat penyembuhan para penghuni rumah sakit jangka panjang yang sebagian besar sering mengalami homesick,

56

depresi, atau kebosanan saat dirawat dalam jangka waktu yang lama di rumah sakit, yang dapat juga menyebabkan sakitnya bertambah parah.

Di era globalisasi kini, sudah s e h a r u s n y a k e m i s k i n a n diberantas. Salah satunya adalah dengan pengembangan social business, terutama bagi negara berkembang. Bangladesh sudah m e m u l a i p e n g e m b a n g a n perbaikan ekonomi dan kehidupan sosialnya di bidang social business dengan membangun perusahaan Grameen di bawah Yunus Center. Kini saatnya untuk Indonesia juga mulai gencar memperhatikan nasib warga negaranya yang m a s i h k u r a n g b e r u n t u n g terutama di segi finansialnya. Untuk memulai sebuah social business, layaknya dimulai dengan suatu hal yang sederhana, sebab masyarakat kurang mampu harus diperlakukan dengan sederhana agar mereka mengerti tujuan kita. Dengan memulai satu saja usaha sederhana di bidang social business, tentu akan menjadi pendongkrak bagi masyarakat Indonesia untuk mengembangkan usaha social business untuk mengurangi tingkat kemisinan di Indonesia

Treat something with the simpliest thing you can do,before moving it up to the biggest thing you can imagine.

57

Page 60: #03 - Keterbatasan

ridwan fauzi

Page 61: #03 - Keterbatasan

ridwan fauzi

Page 62: #03 - Keterbatasan

Livable City, sebuah tatanan lingkungan kota yang nyaman sebagai tempat tinggal ataupun sebagai tempat beraktivitas. Kota Bandung, tempat kita tinggal dan beraktivitas, tentu dicita-citakan menjadi kota yang nyaman dan r a m a h b a g i t i a p w a r g a n y a . Ketersediaan ruang publik menjadi salah satu faktor pendukung livable city.

Lustrum XII IMA-G adalah sebuah rangkaian acara selebrasi berdirinya 60 tahun IMA-G. Rangkaian acara ini merupakan bahan refleksi, apresiasi, dan juga lahan kontribusi kami – Ikatan Mahasiswa Arsitektur Gunadharma – bagi masyarakat. Serangkaian acara ini juga merupakan upaya kami dalam mendukung sebuah livable city : meningkatkan kepedulian akan tersedianya ruang publik.

Lustrum kali ini merupakan akumulasi mimpi, impian, dan harapan dari semua anggota IMA-G. Lustrum XII IMA-G menjadi puncak dari upaya peningkatan kepedulian masyarakat terhadap tersedianya ruang publ ik yang diselenggarakan 2 tahun sebelumnya :

oBandung 45 (2008), ulik publik (2009), rujaKota (2010).

r u j a K o t a . A c a r a b e s a r y a n g menitikberatkan kepedulian akan kurangnya ruang terbuka publik di kota Bandung ini. rujaKota memutuskan

untuk tetap menjaga taman-taman di kota Bandung yang kini semakin ditinggalkan oleh masyarakat agar taman-taman tersebut dapat tetap bertahan. Bekerjasama dengan komunitas-komunitas di Bandung kami akan berusaha mengembalikan taman menjadi kebanggaan warga Bandung.

Apa keunikan dari rangkaian acara ini? Keunikannya terletak pada apa yang telah kami buat, yaitu balon hijau berdiameter 5 meter. Kami tidak membersihkan taman, kami juga tidak membenarkan lampu taman, kami h a n y a m e n e m p a t k a n b a l o n berdiameter 5 meter di dalam taman yang diharapkan menjadi daya tarik bagi para pengunjung di dalam taman maupun di luar taman. Balon hijau ini d iharapkan dapat menciptakan i n t e r a k s i s e s a m a p e n g u n j u n g meskipun satu sama lain tidak saling mengenal. Balon ini sudah terbukti ampuh untuk menjalin interaksi antar w a r g a B a n d u n g . K a m i c o b a mendokumentasikannya, videonya bisa dilihat di http://vimeo.com/19470350. Selanjutnya, kami akan mengadakan acara ini tiap minggu di berbagai taman di kota Bandung pada bulan Juni-Juli 2011. Ayo datang dan ramaikan !

perayaan 60 tahun Ikatan Mahasiswa Gunadharma (IMA-G) ITB.

Lustrum XII,

Page 63: #03 - Keterbatasan

Livable City, sebuah tatanan lingkungan kota yang nyaman sebagai tempat tinggal ataupun sebagai tempat beraktivitas. Kota Bandung, tempat kita tinggal dan beraktivitas, tentu dicita-citakan menjadi kota yang nyaman dan r a m a h b a g i t i a p w a r g a n y a . Ketersediaan ruang publik menjadi salah satu faktor pendukung livable city.

Lustrum XII IMA-G adalah sebuah rangkaian acara selebrasi berdirinya 60 tahun IMA-G. Rangkaian acara ini merupakan bahan refleksi, apresiasi, dan juga lahan kontribusi kami – Ikatan Mahasiswa Arsitektur Gunadharma – bagi masyarakat. Serangkaian acara ini juga merupakan upaya kami dalam mendukung sebuah livable city : meningkatkan kepedulian akan tersedianya ruang publik.

Lustrum kali ini merupakan akumulasi mimpi, impian, dan harapan dari semua anggota IMA-G. Lustrum XII IMA-G menjadi puncak dari upaya peningkatan kepedulian masyarakat terhadap tersedianya ruang publ ik yang diselenggarakan 2 tahun sebelumnya :

oBandung 45 (2008), ulik publik (2009), rujaKota (2010).

r u j a K o t a . A c a r a b e s a r y a n g menitikberatkan kepedulian akan kurangnya ruang terbuka publik di kota Bandung ini. rujaKota memutuskan

untuk tetap menjaga taman-taman di kota Bandung yang kini semakin ditinggalkan oleh masyarakat agar taman-taman tersebut dapat tetap bertahan. Bekerjasama dengan komunitas-komunitas di Bandung kami akan berusaha mengembalikan taman menjadi kebanggaan warga Bandung.

Apa keunikan dari rangkaian acara ini? Keunikannya terletak pada apa yang telah kami buat, yaitu balon hijau berdiameter 5 meter. Kami tidak membersihkan taman, kami juga tidak membenarkan lampu taman, kami h a n y a m e n e m p a t k a n b a l o n berdiameter 5 meter di dalam taman yang diharapkan menjadi daya tarik bagi para pengunjung di dalam taman maupun di luar taman. Balon hijau ini d iharapkan dapat menciptakan i n t e r a k s i s e s a m a p e n g u n j u n g meskipun satu sama lain tidak saling mengenal. Balon ini sudah terbukti ampuh untuk menjalin interaksi antar w a r g a B a n d u n g . K a m i c o b a mendokumentasikannya, videonya bisa dilihat di http://vimeo.com/19470350. Selanjutnya, kami akan mengadakan acara ini tiap minggu di berbagai taman di kota Bandung pada bulan Juni-Juli 2011. Ayo datang dan ramaikan !

perayaan 60 tahun Ikatan Mahasiswa Gunadharma (IMA-G) ITB.

Lustrum XII,

Page 64: #03 - Keterbatasan

1. CATCH A FISH WITH

3. RIDE THE WORLD’S

WIN BIG IN A CASINO.

10. WITNESS AN

OF FIVE STAR HOTEL.

14. SEE THE AURORA BOREALIS.

16. THROW A DART INTO A MAP,

IN MOVIE OR TV SERIES.

LUXURIOUS RESTAURANT

YOUR BARE HANDS.

FASTEST ROLLERCOASTER.

6. BUNGEE JUMPING.

9. SKY DIVING.

12. BUILD A CAMP

15. PUBLISH YOUR OWN WRITINGS ON NEWSPAPER

HILARIOUS MOMENTS

AND SOLAR ECLIPSE

2. LEARN A TRADITIONAL

7. GET BACKSTAGE AND

ERUPTING VOLCANO.

OR MAGAZINE.

ON YOUTUBE.

EXPENSIVE MEAL IN A

INSTRUMENT.

5. MASTER POKER AND

8. GOT UP IN A HOT AIR BALLOON.

11. STAY AT THE BEST SUITE

13. DIVING WITH SHARK.

17. PUBLISH A STUPID AND

19. SEE BOTH LUNAR

4. STAGE DIVE, OR CROWD SURF.

MEET WITH A ROCK GOD.

IN A DESSERT.

AND TRAVEL TO WHERE IT LANDS.

18. BE EXTRA (FIGURANT)

20. EAT THE MOST

‘enjoy simple things in life’62

Page 65: #03 - Keterbatasan

1. CATCH A FISH WITH

3. RIDE THE WORLD’S

WIN BIG IN A CASINO.

10. WITNESS AN

OF FIVE STAR HOTEL.

14. SEE THE AURORA BOREALIS.

16. THROW A DART INTO A MAP,

IN MOVIE OR TV SERIES.

LUXURIOUS RESTAURANT

YOUR BARE HANDS.

FASTEST ROLLERCOASTER.

6. BUNGEE JUMPING.

9. SKY DIVING.

12. BUILD A CAMP

15. PUBLISH YOUR OWN WRITINGS ON NEWSPAPER

HILARIOUS MOMENTS

AND SOLAR ECLIPSE

2. LEARN A TRADITIONAL

7. GET BACKSTAGE AND

ERUPTING VOLCANO.

OR MAGAZINE.

ON YOUTUBE.

EXPENSIVE MEAL IN A

INSTRUMENT.

5. MASTER POKER AND

8. GOT UP IN A HOT AIR BALLOON.

11. STAY AT THE BEST SUITE

13. DIVING WITH SHARK.

17. PUBLISH A STUPID AND

19. SEE BOTH LUNAR

4. STAGE DIVE, OR CROWD SURF.

MEET WITH A ROCK GOD.

IN A DESSERT.

AND TRAVEL TO WHERE IT LANDS.

18. BE EXTRA (FIGURANT)

20. EAT THE MOST

‘enjoy simple things in life’62

Page 66: #03 - Keterbatasan
Page 67: #03 - Keterbatasan
Page 68: #03 - Keterbatasan

0371 8391 21329