kritik interpretasi

12
M E T O D E K R I T I K I N T E R P R E T I F Karakteristik utama kritik interpretif adalah kritikus dengan metode sangat personal. Tindakannya bagaikan sebagai seorang interpreter atau pengamat tidak mengklaim satu doktrin, sistem, tipe atau ukuran sebagaimana yang terdapat pada kritik normatif. Kritik Interpretif punya kecenderungan karakteristik sebagai berikut : Bentuk kritik cenderung subjektif namun tanpa ditunggangi oleh klaim doktrin, klaim objektifitas melalui pengukuran yang terevaluasi. Kritikus melalui kesan yang dirasakannya terhadap sebuah bangunan diungkapkan untuk mempengaruhi pandangan orang lain bisa memandang sebagaimana yang dilihatnya. Menyajikan satu perspektif baru atas satu objek atau satu cara baru memandang bangunan (biasanya perubahan cara pandang dengan “metafor” terhadap bangunan yang kita lihat) Melalui rasa artistiknya disadari atau tidak kritikus mempengaruhi orang lain untuk merasakan sama sebagaimana yang ia alami ketika berhadapan dengan bangunan atau lingkungan kota. Membangun karya “bayangan” yang independen melalui bangunan sebagaimana miliknya, ibarat kendaraan. Kritik interpretif dibagi dalam tiga metode sebagai berikut yaitu advokasi, evokasi dan impresionis. K r i t i k A r s i t e k t u r - 20 4

Upload: yosita-hendra

Post on 26-Jun-2015

162 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kritik Interpretasi

M E T O D E K R I T I K I N T E R P R E T I F

Karakteristik utama kritik interpretif adalah kritikus dengan metode sangat personal. Tindakannya

bagaikan sebagai seorang interpreter atau pengamat tidak mengklaim satu doktrin, sistem, tipe atau ukuran

sebagaimana yang terdapat pada kritik normatif. Kritik Interpretif punya kecenderungan karakteristik sebagai

berikut :

Bentuk kritik cenderung subjektif namun tanpa ditunggangi oleh klaim doktrin, klaim objektifitas

melalui pengukuran yang terevaluasi.

Kritikus melalui kesan yang dirasakannya terhadap sebuah bangunan diungkapkan untuk mempengaruhi

pandangan orang lain bisa memandang sebagaimana yang dilihatnya.

Menyajikan satu perspektif baru atas satu objek atau satu cara baru memandang bangunan (biasanya

perubahan cara pandang dengan “metafor” terhadap bangunan yang kita lihat)

Melalui rasa artistiknya disadari atau tidak kritikus mempengaruhi orang lain untuk merasakan sama

sebagaimana yang ia alami ketika berhadapan dengan bangunan atau lingkungan kota.

Membangun karya “bayangan” yang independen melalui bangunan sebagaimana miliknya, ibarat

kendaraan.

Kritik interpretif dibagi dalam tiga metode sebagai berikut yaitu advokasi, evokasi dan impresionis.

1. K R I T I K A D V O K A S I

Kritik ini tidak diposisikan sebagai penghakiman (judgement)

sebagaimana pada Normatif Criticism.

Bentuk kritiknya lebih kepada sekadar anjuran yang mencoba

bekerja dengan penjelasan lebih terperinci yang kadangkala juga banyak

hal yang terlupakan

Isi kritik tidak mengarahkan pada upaya yang memandang rendah

orang lain

Kritikus mencoba menyajikan satu arah topik yang dipandang perlu

untuk kita perhatikan secara bersama tentang bangunan

K r i t i k A r s i t e k t u r - 20

4

Page 2: Kritik Interpretasi

Kritikus membantu kita melihat manfaat yang telah dihasilkan

arsitek melalui bangunannya dan berusaha menemukan pesona yang kita

kira hanya sebuah objek menjemukan.

Dalam hukum kritik advokasi, kritiknya tercurah terutama pada

usaha mengangkat apresiasi pengamat.

2. K R I T I K E V O K A S I

K a r a k t e r i s t i k

Evoke : menimbulkan, membangkitkan

Ungkapan sebagai pengganti cara kita mencintai bangunan

Menggugah pemahaman intelektual kita atas makna yang dikandung

bangunan

Membangkitkan emosi rasa kita dalam memperlakukan bangunan

Kritik evokatif tidak perlu menyajikan argumentasi rasional dalam menilai

bangunan

Kritik evokatif tidak dilihat dalam konteks benar atau salah tetapi makna

yang terungkap dan penglaman ruang yang dirasakan.

Mendorong orang lain untuk turut membangkitkan emosi yang serupa

sebagaimana dirasakan kritikus

Kritik evokatif disampaikan dalam bentuk : naratif dan fotografi

a. Kritik Naratif

Contoh : Kritik Peter Green (1974)

Perjalanan ke Bawah Tanah London

Ketika aku turun memasuki usus-ususmu London…

Melalui mulutmu yang lembab

Melalui bibirmu yang kering

Melalui ubinmu yang retak dan jalanmu yang penuh luka

Melalui eskalatormu yang tiada berujung

Bergerak menggelinding dalam temaram cahayamu

Bergelantung dalam kompartemenmu yang merana

Bergelantung melintasi seluruh kota

Bergelantung melintasi benua

Bergelantung sembari menggapai keseimbangan

Dan membaca dengan sebelah tangan koran-koran raksasa

K r i t i k A r s i t e k t u r - 21

Page 3: Kritik Interpretasi

Jiwa melemah menghirup lagi udara yang telah berpuluh-puluh kali

dihirup

Aku mengelana dalam mimpi yang memuakkan

Melewati dinding-dindingmu yang kasar

Dan lorong-lorongmu yang bisu

Menari-nari berjejalan di sela tempat dudukmu yang mahal

Dan ruang dansa yang lurus membosankan

Di kerumunan teman yang tak pernah kukenal

Menuju keterasingan..

Musik yang tak berirama..

Kadang berdentum…

Kadang sunyi..

Diselingi cahaya yang melintas

Kadang terang berkilau

Kadang pendar temaram

Lintasanmu meliuk di bawah tanah

Menembus jalan-jalan sungai-sungai dan rumah-rumah

Kadang turun menghunjam naik menukik dan…

Kadang melata di tengah perut bumi..

Debu terbang di sela asapmu

Menyusup dan menyergap sesak napasku

Menggerincing di sepanjang lintasan listrikmu

Angkutan London…

Menyisakan kehangatan masa lalu

Di Sloane Square, seorang anak lai-laki melintas

Menggiring seekor sapi dengan tambatan

Sapi putih kecoklatan

Hidung besar kemerahan

Ekornya menari-nari mengibas serangga

Puttingnya membengkak

Menatap dengan mata mengkilap

Sementara hitam di luar jendela mulai merangkak

Dan mata dipenuhi oleh malam yang buta

Aku berdiri dalam hati yang mulai panasK r i t i k A r s i t e k t u r - 22

Page 4: Kritik Interpretasi

Hening di tengah terowongan

Dan berdiri di atas kereta yang tak sempurna

Sisa debu kemarin masih menempel

Koran-koran berdesir mengumpulkan kesadaranku yang hamper hilang

Dan batuk-batuk gelisah masih belum reda juga

Kami harus menyusuri malam

Duduk kembali mengunci dalam kesendirian

Kepala terkulai lelap

Dengkur-dengkur kelelahan menyelinap dalam hening

Kelopak mata lelah kehilangan tenaganya

Lantai kereta….

Adalah lautan surat kabar, bungkus permen, puntung rokok dan kertas-

kertas tisu

Sesekali sepeda motor di luar menderu melawan hiruk musik tak

berirama

Lalu kembali sunyi

Dalam jam kami tak pernah tahu telah berapa lama waktu habis

bersamanya di sana

Hari pasti telah berlalu

Dan wanita hamil menunggu di atas kaki letih dan kaku

Bau pesing keringat dan air seni berbaur menciptakan aroma baru

Hari tampak menunggu malam

Bintang berpendar di luar di sela garis hitam jendela

Pada jam lima pagi

Mereka bergerak kembali tanpa peringatan

Di Kensington Selatan..

Pintu-pintu terbuka

Mereka berhamburan bagai terlempar dalam tumpukan jerami

Angin sepoi dingin menyelinap melalui celah kereta

Ia kembali melintas seperti kemarin

Ia tak pernah lelah menyusuri seluruh kota, benua dan…

Seluruh tempat pijak peradaban manusia…

a. Fotografi :

- Intensify (Kemudahan pemahaman)K r i t i k A r s i t e k t u r - 23

Page 5: Kritik Interpretasi

- Juxtaposition ( Penyandingan sesuatu yang kontras)

- Ethereal (Suasana pemahaman yang mudah dari referensi)

K r i t i k A r s i t e k t u r - 24

Page 6: Kritik Interpretasi

- Assosiation ( Pengkaitan dengan hal-hal lain yang eksotik)

- Momen of Thruth ( Momen kebenaran)

K r i t i k A r s i t e k t u r - 25

Page 7: Kritik Interpretasi

3. K R I T I K I M P R E S S I O N I S

K a r a k t e r i s t i k

Seniman mereproduksi karyanya sendiri atau orang lain dengan

konsekuensi adanya kejemuan, sedang kritik selalu berubah dan

berkembang. Impresi terhadap karya mempengaruhi perancang untuk

membuat perubahan dan perkembangan dalam karya-karya

berikutnya.

Kritik impressionis adakalanya dipandang sebagai parasit karena

seringkali menggunakan karya seni atau bangunan sebagai dasar bagi

pembentukan karya keseniannya. Karya yang telah ada menjadi

kendaraan untuk menghasilan karya seni lain melalui berbagai metode

penyajian.

Karya yang asli berjasa bagi kritik sebagai area eksplorasi karya-karya

baru yang berbeda. Begitu juga sebaliknya kritik akan membaerikan

impresi bagi pengkayaan rasa, pengalaman dan apresiasi terhadap

perkembangan teoritik ke depan.

Kecantikan, memberi kepada penciptaan unsur yang universal dan

estetik, menjadikan kritikus sebagai kreator, dan menghembuskan

ribuan benda yang berbeda yang belum pernah hadir dalam benaknya,

yang kemudian terukir pada patung-patung, terlukis pada panel-panel

dan terbenam dalam permata-permata.

Kritik Impresionistik dapat berbentuk :

Verbal Discourse : Narasi verbal puisi atau prosa

Caligramme : Paduan kata yang membentuk silhouette

Painting : Lukisan

Photo image : Imagi foto

Modification of Building : Modifikasi bangunan

Cartoon : Focus pada bagian bangunan

sebagai lelucon

K r i t i k A r s i t e k t u r - 26

Page 8: Kritik Interpretasi

Contoh kritik impressionis (narasi verbal) yang menggunakan ruang

sebagai media berkarya.

THE ROOM

Day Lewis

Inilah dunia dimana saya bisa pergi

Dan menceritakan segala rahasiku kepadanya

Dalam kamarku …

Dalam dunia telah kukurung diriku

Dari seluruh kecemasan dan ketakutanku

Dalam kamarku …

Dapatkah mimpi-mimpiku dan seluruh rencanaku

Kubangun dan kumohonkan

Dapatkah tangis dan keluhanku

Terhibur seperti kemarin

Sekarang telah gelap dan aku sendiri

Tetapi aku tidak takut

Dalam kamarku….

K r i t i k A r s i t e k t u r - 27

Page 9: Kritik Interpretasi

K e u n t u n g a n K r i t i k I m p r e s s i o n i s Menggugah imaji tentang fakta menjadi lebih bermakna

Dengan cepat membuat pengamat menduga-duga sesuatu yang lain

lebih dari sekadar sebuah bangunan fisik

Menggiring pengamat untuk lebih seksama melihat sebuah karya seni

Mampu membangkitkan analisis objek yang sebelumnya tampak sulit

atau sebaliknya membuat kompleks yang sebelumnya tampak

sederhana

Membuat lingkungan lebih terlihat dan mudah diingat

.

K r i t i k A r s i t e k t u r - 28

Calliagr Imagi

Modifikasi Cartoon

Page 10: Kritik Interpretasi

:

K r i t i k A r s i t e k t u r - 29