kritik interpretasi
TRANSCRIPT
M E T O D E K R I T I K I N T E R P R E T I F
Karakteristik utama kritik interpretif adalah kritikus dengan metode sangat personal. Tindakannya
bagaikan sebagai seorang interpreter atau pengamat tidak mengklaim satu doktrin, sistem, tipe atau ukuran
sebagaimana yang terdapat pada kritik normatif. Kritik Interpretif punya kecenderungan karakteristik sebagai
berikut :
Bentuk kritik cenderung subjektif namun tanpa ditunggangi oleh klaim doktrin, klaim objektifitas
melalui pengukuran yang terevaluasi.
Kritikus melalui kesan yang dirasakannya terhadap sebuah bangunan diungkapkan untuk mempengaruhi
pandangan orang lain bisa memandang sebagaimana yang dilihatnya.
Menyajikan satu perspektif baru atas satu objek atau satu cara baru memandang bangunan (biasanya
perubahan cara pandang dengan “metafor” terhadap bangunan yang kita lihat)
Melalui rasa artistiknya disadari atau tidak kritikus mempengaruhi orang lain untuk merasakan sama
sebagaimana yang ia alami ketika berhadapan dengan bangunan atau lingkungan kota.
Membangun karya “bayangan” yang independen melalui bangunan sebagaimana miliknya, ibarat
kendaraan.
Kritik interpretif dibagi dalam tiga metode sebagai berikut yaitu advokasi, evokasi dan impresionis.
1. K R I T I K A D V O K A S I
Kritik ini tidak diposisikan sebagai penghakiman (judgement)
sebagaimana pada Normatif Criticism.
Bentuk kritiknya lebih kepada sekadar anjuran yang mencoba
bekerja dengan penjelasan lebih terperinci yang kadangkala juga banyak
hal yang terlupakan
Isi kritik tidak mengarahkan pada upaya yang memandang rendah
orang lain
Kritikus mencoba menyajikan satu arah topik yang dipandang perlu
untuk kita perhatikan secara bersama tentang bangunan
K r i t i k A r s i t e k t u r - 20
4
Kritikus membantu kita melihat manfaat yang telah dihasilkan
arsitek melalui bangunannya dan berusaha menemukan pesona yang kita
kira hanya sebuah objek menjemukan.
Dalam hukum kritik advokasi, kritiknya tercurah terutama pada
usaha mengangkat apresiasi pengamat.
2. K R I T I K E V O K A S I
K a r a k t e r i s t i k
Evoke : menimbulkan, membangkitkan
Ungkapan sebagai pengganti cara kita mencintai bangunan
Menggugah pemahaman intelektual kita atas makna yang dikandung
bangunan
Membangkitkan emosi rasa kita dalam memperlakukan bangunan
Kritik evokatif tidak perlu menyajikan argumentasi rasional dalam menilai
bangunan
Kritik evokatif tidak dilihat dalam konteks benar atau salah tetapi makna
yang terungkap dan penglaman ruang yang dirasakan.
Mendorong orang lain untuk turut membangkitkan emosi yang serupa
sebagaimana dirasakan kritikus
Kritik evokatif disampaikan dalam bentuk : naratif dan fotografi
a. Kritik Naratif
Contoh : Kritik Peter Green (1974)
Perjalanan ke Bawah Tanah London
Ketika aku turun memasuki usus-ususmu London…
Melalui mulutmu yang lembab
Melalui bibirmu yang kering
Melalui ubinmu yang retak dan jalanmu yang penuh luka
Melalui eskalatormu yang tiada berujung
Bergerak menggelinding dalam temaram cahayamu
Bergelantung dalam kompartemenmu yang merana
Bergelantung melintasi seluruh kota
Bergelantung melintasi benua
Bergelantung sembari menggapai keseimbangan
Dan membaca dengan sebelah tangan koran-koran raksasa
K r i t i k A r s i t e k t u r - 21
Jiwa melemah menghirup lagi udara yang telah berpuluh-puluh kali
dihirup
Aku mengelana dalam mimpi yang memuakkan
Melewati dinding-dindingmu yang kasar
Dan lorong-lorongmu yang bisu
Menari-nari berjejalan di sela tempat dudukmu yang mahal
Dan ruang dansa yang lurus membosankan
Di kerumunan teman yang tak pernah kukenal
Menuju keterasingan..
Musik yang tak berirama..
Kadang berdentum…
Kadang sunyi..
Diselingi cahaya yang melintas
Kadang terang berkilau
Kadang pendar temaram
Lintasanmu meliuk di bawah tanah
Menembus jalan-jalan sungai-sungai dan rumah-rumah
Kadang turun menghunjam naik menukik dan…
Kadang melata di tengah perut bumi..
Debu terbang di sela asapmu
Menyusup dan menyergap sesak napasku
Menggerincing di sepanjang lintasan listrikmu
Angkutan London…
Menyisakan kehangatan masa lalu
Di Sloane Square, seorang anak lai-laki melintas
Menggiring seekor sapi dengan tambatan
Sapi putih kecoklatan
Hidung besar kemerahan
Ekornya menari-nari mengibas serangga
Puttingnya membengkak
Menatap dengan mata mengkilap
Sementara hitam di luar jendela mulai merangkak
Dan mata dipenuhi oleh malam yang buta
Aku berdiri dalam hati yang mulai panasK r i t i k A r s i t e k t u r - 22
Hening di tengah terowongan
Dan berdiri di atas kereta yang tak sempurna
Sisa debu kemarin masih menempel
Koran-koran berdesir mengumpulkan kesadaranku yang hamper hilang
Dan batuk-batuk gelisah masih belum reda juga
Kami harus menyusuri malam
Duduk kembali mengunci dalam kesendirian
Kepala terkulai lelap
Dengkur-dengkur kelelahan menyelinap dalam hening
Kelopak mata lelah kehilangan tenaganya
Lantai kereta….
Adalah lautan surat kabar, bungkus permen, puntung rokok dan kertas-
kertas tisu
Sesekali sepeda motor di luar menderu melawan hiruk musik tak
berirama
Lalu kembali sunyi
Dalam jam kami tak pernah tahu telah berapa lama waktu habis
bersamanya di sana
Hari pasti telah berlalu
Dan wanita hamil menunggu di atas kaki letih dan kaku
Bau pesing keringat dan air seni berbaur menciptakan aroma baru
Hari tampak menunggu malam
Bintang berpendar di luar di sela garis hitam jendela
Pada jam lima pagi
Mereka bergerak kembali tanpa peringatan
Di Kensington Selatan..
Pintu-pintu terbuka
Mereka berhamburan bagai terlempar dalam tumpukan jerami
Angin sepoi dingin menyelinap melalui celah kereta
Ia kembali melintas seperti kemarin
Ia tak pernah lelah menyusuri seluruh kota, benua dan…
Seluruh tempat pijak peradaban manusia…
a. Fotografi :
- Intensify (Kemudahan pemahaman)K r i t i k A r s i t e k t u r - 23
- Juxtaposition ( Penyandingan sesuatu yang kontras)
- Ethereal (Suasana pemahaman yang mudah dari referensi)
K r i t i k A r s i t e k t u r - 24
- Assosiation ( Pengkaitan dengan hal-hal lain yang eksotik)
- Momen of Thruth ( Momen kebenaran)
K r i t i k A r s i t e k t u r - 25
3. K R I T I K I M P R E S S I O N I S
K a r a k t e r i s t i k
Seniman mereproduksi karyanya sendiri atau orang lain dengan
konsekuensi adanya kejemuan, sedang kritik selalu berubah dan
berkembang. Impresi terhadap karya mempengaruhi perancang untuk
membuat perubahan dan perkembangan dalam karya-karya
berikutnya.
Kritik impressionis adakalanya dipandang sebagai parasit karena
seringkali menggunakan karya seni atau bangunan sebagai dasar bagi
pembentukan karya keseniannya. Karya yang telah ada menjadi
kendaraan untuk menghasilan karya seni lain melalui berbagai metode
penyajian.
Karya yang asli berjasa bagi kritik sebagai area eksplorasi karya-karya
baru yang berbeda. Begitu juga sebaliknya kritik akan membaerikan
impresi bagi pengkayaan rasa, pengalaman dan apresiasi terhadap
perkembangan teoritik ke depan.
Kecantikan, memberi kepada penciptaan unsur yang universal dan
estetik, menjadikan kritikus sebagai kreator, dan menghembuskan
ribuan benda yang berbeda yang belum pernah hadir dalam benaknya,
yang kemudian terukir pada patung-patung, terlukis pada panel-panel
dan terbenam dalam permata-permata.
Kritik Impresionistik dapat berbentuk :
Verbal Discourse : Narasi verbal puisi atau prosa
Caligramme : Paduan kata yang membentuk silhouette
Painting : Lukisan
Photo image : Imagi foto
Modification of Building : Modifikasi bangunan
Cartoon : Focus pada bagian bangunan
sebagai lelucon
K r i t i k A r s i t e k t u r - 26
Contoh kritik impressionis (narasi verbal) yang menggunakan ruang
sebagai media berkarya.
THE ROOM
Day Lewis
Inilah dunia dimana saya bisa pergi
Dan menceritakan segala rahasiku kepadanya
Dalam kamarku …
Dalam dunia telah kukurung diriku
Dari seluruh kecemasan dan ketakutanku
Dalam kamarku …
Dapatkah mimpi-mimpiku dan seluruh rencanaku
Kubangun dan kumohonkan
Dapatkah tangis dan keluhanku
Terhibur seperti kemarin
Sekarang telah gelap dan aku sendiri
Tetapi aku tidak takut
Dalam kamarku….
K r i t i k A r s i t e k t u r - 27
K e u n t u n g a n K r i t i k I m p r e s s i o n i s Menggugah imaji tentang fakta menjadi lebih bermakna
Dengan cepat membuat pengamat menduga-duga sesuatu yang lain
lebih dari sekadar sebuah bangunan fisik
Menggiring pengamat untuk lebih seksama melihat sebuah karya seni
Mampu membangkitkan analisis objek yang sebelumnya tampak sulit
atau sebaliknya membuat kompleks yang sebelumnya tampak
sederhana
Membuat lingkungan lebih terlihat dan mudah diingat
.
K r i t i k A r s i t e k t u r - 28
Calliagr Imagi
Modifikasi Cartoon
:
K r i t i k A r s i t e k t u r - 29