interpretasi citra

27
Tugas Penginderaan Jauh Terapan 1 I. PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam setiap kegiatan yang berkaitan dengan permukaan bumi, akan selalu membutuhkan data permukaan bumi sebagai data referensi. Salah satu jenis data permukaan bumi adalah data yang berkaitan dengan spasial dan atribut suatu wilayah. Salah satu cara untuk mendapatkan data spasial dan data atribut suatu wilayah adalah dengan metode penginderaan jauh. Metode penginderaan jauh adalah suatu metode untuk mendapatkan data spasial dan data atribut tanpa menyentuh langsung data spasial dan data atribut tersebut. Keuntungan dari metode penginderaan jauh ini adalah waktu pengumpulan data yang relatif singkat dibanding dengan metode terestris untuk cakupan area yang sama. Adapun wahana yang digunakan dalam sistem penginderaan jauh adalah wahana udara ( pesawat) dan wahana luar angkasa (satelit). Hasil dari penginderaan jauh wahana satelit adalah citra. Dalam perkembangan teknologi saat ini citra satelit berdasarkan resolusi spasialnya dapat di golongkan menjadi 3 bagian, yaitu : citra satelit resolusi tinggi, sedang, dan rendah. Dampak dari kemajuan teknologi bidang penginderaan jauh tersebut antara lain sangat mudahnya untuk mengakses citra satelit beresolusi spasial tinggi secara gratis. Google Earth™ adalah salah satu dari Software yang dapat menyajikan citra satelit resolusi tinggi secara gratis, namun untuk melakukan pekerjaan yang membutuhkan ketelitian spasial maka citra yang dihasilkan oleh Google Earth™ harus dikoreksi geometrik terlebih dahulu. Tulisan ini membahas mengenai pengolahan citra & langkah – langkah interpretasi citra yang dihasilkan oleh Google Earth™ sehingga dapat dimanfaatkan pada bidang pekerjaan lain seperti pembuatan rencana tata ruang kota.

Upload: rinasf

Post on 18-Jun-2015

1.470 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

interpretasi citra, PJ, PCD, Remote sensing

TRANSCRIPT

Page 1: INTERPRETASI CITRA

Tugas Penginderaan Jauh Terapan 1

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Dalam setiap kegiatan yang berkaitan dengan permukaan bumi, akan selalu

membutuhkan data permukaan bumi sebagai data referensi. Salah satu jenis data permukaan

bumi adalah data yang berkaitan dengan spasial dan atribut suatu wilayah. Salah satu cara

untuk mendapatkan data spasial dan data atribut suatu wilayah adalah dengan metode

penginderaan jauh.

Metode penginderaan jauh adalah suatu metode untuk mendapatkan data spasial dan

data atribut tanpa menyentuh langsung data spasial dan data atribut tersebut. Keuntungan dari

metode penginderaan jauh ini adalah waktu pengumpulan data yang relatif singkat dibanding

dengan metode terestris untuk cakupan area yang sama. Adapun wahana yang digunakan

dalam sistem penginderaan jauh adalah wahana udara ( pesawat) dan wahana luar angkasa

(satelit).

Hasil dari penginderaan jauh wahana satelit adalah citra. Dalam perkembangan

teknologi saat ini citra satelit berdasarkan resolusi spasialnya dapat di golongkan menjadi 3

bagian, yaitu : citra satelit resolusi tinggi, sedang, dan rendah. Dampak dari kemajuan

teknologi bidang penginderaan jauh tersebut antara lain sangat mudahnya untuk mengakses

citra satelit beresolusi spasial tinggi secara gratis.

Google Earth™ adalah salah satu dari Software yang dapat menyajikan citra satelit

resolusi tinggi secara gratis, namun untuk melakukan pekerjaan yang membutuhkan ketelitian

spasial maka citra yang dihasilkan oleh Google Earth™ harus dikoreksi geometrik terlebih

dahulu. Tulisan ini membahas mengenai pengolahan citra & langkah – langkah interpretasi

citra yang dihasilkan oleh Google Earth™ sehingga dapat dimanfaatkan pada bidang

pekerjaan lain seperti pembuatan rencana tata ruang kota.

Page 2: INTERPRETASI CITRA

Tugas Penginderaan Jauh Terapan 2

I.2 Maksud dan Tujuan

Kegiatan “Interpretasi Visual dari Citra Google Earth™ dan Kegiatan Lapangan”

dimaksudkan supaya mahasiswa dapat mempraktekkan ilmu yang didapat ketika di

perkuliahan. Dengan kegiatan ini diharapkan mahasiswa dapat mengidentifikasi citra satelit

secara visual (resolusi spasial tinggi) dan membuat peta penggunaan lahan dari citra yang

didapat dalam bentuk peta garis.

I.3 Dasar Teori

Landasan teori sangat dibutuhkan sebagai dasar untuk merencanakan langkah-langkah

kegiatan yang akan dilakukan. Dibawah ini akan dibahas mengenai landasan teori yang

terkait dan menjadi dasar dalam pelaksanaan mini project ini.

1.3.1 Citra Satelit

Citra satelit adalah gambaran dari permukaan bumi yang direkam oleh suatu sensor

tertentu (satelit). Berdasarkan resolusi spasial yang terekam oleh sensor, citra satelit dibagi

menjadi tiga jenis, yaitu citra satelit resolusi tinggi, citra satelit resolusi sedang dan citra satelit

resolus rendah. Citra satelit resolusi tinggi adalah citra satelit dimana ukuran terkecil yang

terekam pada citra nampak suatu obyek (dapat diinterpretasi secara visual) sedangkan citra

resolusi sedang dan rendah tidak dapat di interpretasi secara visual, pada citra jenis ini obyek

yang terdapat pada citra dapat diketahui berdasarkan nilai pixelnya.

I.3.2 Google EarthTM

Merupakan sebuah program globe virtual yang sebenarnya disebut Earth Viewer dan

dibuat oleh Keyhole, Inc.. Program ini memetakan bumi dari superimposisi gambar yang

dikumpulkan dari pemetaan satelit, fotografi udara dan globe GIS 3D. Tersedia dalam tiga

lisensi berbeda: Google Earth, sebuah versi gratis dengan kemampuan terbatas; Google Earth

Plus ($20), yang memiliki fitur tambahan; dan Google Earth Pro ($400 per tahun), yang

digunakan untuk penggunaan komersial.

Spesifikasi Google EarthTM

Sistem dan Proyeksi Koordinat

Sistem koordinat internal Google Earth merupakan koordinat geografi dalam bentuk

tunggal Sistem Geodetik Dunia tahun 1984 (WGS84).

Page 3: INTERPRETASI CITRA

Tugas Penginderaan Jauh Terapan 3

Google Earth menampilkan dunia seperti dilihat dari pesawat atau satelit yang

mengorbit. Proyeksi ini diguakan untuk memperoleh efek yang disebut Perspektif

Umum. Ini mirip dengan proyeksi Ortografi, kecuali titik perspektifnya merupakan

jarak terbatas (dekat bumi) daripada jarak tidak terbatas (luar angkasa).[13]

Resolusi dasar

Amerika Serikat: 15 m (beberapa negara bagian 1 m atau lebih baik)

Andorra, Belanda, Britania Raya, Denmark, Jerman, Liechtenstein, Luksemburg,San

Marino, Swiss, Vatikan: 1 m atau lebih baik

Seluruh dunia: Umumnya 15 m (beberapa area, seperti Antartika, resolusinya sangat

rendah), tetapi ini tergantung pada kualitas satelit/fotografi udara yang diunggah.

Resolusi tinggi

Amerika Serikat: 1 m, 0.6 m, 0.3 m, 0.15 m (sangat jarang, contohnya Cambridge dan

Google Campus, atau Glendale)

Eropa: 0.3 m, 0.15 m (contohnya Berlin, Hamburg, Zürich)

Resolusi ketinggian

Permukaan: bervariasi menurut negara

Dasar laut: Tidak tersedia (sebuah skala warna memperkirakan kedalaman dasar laut

"diperlihatkan" pada permukaan).

Umur: Gambar kadang-kadang kurang dari 3 tahun. Tanggal selanjutnya untuk informasi

hak cipta sering dirujuk sebagai tanggal dimana gambar diambil, tetapi praktik ini tidak

benar.

Google Earth tidak beroperasi pada konfigurasi peranti keras lama. Konfigurasinya sebagai

berikut:

Pentium 3, 500 MHz

128 MB RAM

ruang kosong 400 MB

Kecepatan internet: 128 kb/detik

Kartu grafis 3D 16MB

Resolusi 1024x768, Warna 16-bit

Windows XP atau Windows 2000 (bukan Windows Me), Linux, Mac OS X

Page 4: INTERPRETASI CITRA

Tugas Penginderaan Jauh Terapan 4

Jenis kesalahan umum dalam video RAM yang tidak mencukupi: peranti lunak ini

dirancang untuk memperingatkan pengguna apabila kartu grafis mereka tidak mampu

menjalankan Earth (ini sering terjadi karena Video RAM yang tidak mencukupi atau driver

kartu grafis yang terkena bug). Jenis kegagalan yang lain adalah kecepatan akses Internet.

Kecuali untuk yang sering gagal, Internet broadband (Cable, DSL, T1, dll) dibutuhkan.

1.3.3 AutoDesk Map (AutoCad 2004)

AutoDesk Map adalah Software yang dikeluarkan oleh Autodesk Inc, merupakan

Perangkat lunak yang digunakan untuk pengolahan grafis yang lebih cenderung digunakan

untuk pemetaan. Software ini memiliki keunggulan yang menyimpan berbagai informasi

tentang suatu objek yang ada di dalam pemetaan tersebut.

Spesifikasi produk

Dapat digunakan untuk Membuat peta peta dasar (base map) dengan input

equipment digitalizer dan mouse

Mengelola data – data objek dengan menggunakan data base eksternal

Mengedit peta – peta dengan berbagai jenis bentuk obyek seperti point, polyline,

polygon

Melakukan query dengan peta tunggal dan peta berganda serta memanfaatkan

sistem structured query language (sql)

Menganalisis dengan menggunakan berbagai metode pada AutoCad MAP yaitu :

shortes path trace flood path dan overlay

Membuat output data berupa teks ataupun map book (atlas)

1.3.4 Koreksi Geometrik

Citra yang dihasilkan secara langsung melalui proses perekaman sesaat tidak bebas

dari kesalahan. Kesalahan ini muncul karena adanya gerakan satelit, rotasi bumi, gerakan

cermin pada sensor scanner, dan juga kelengkungan bumi. Hasil perekaman ini juga

merupakan model dua dimensi yang menghasilkan kenyataan tiga dimensi pada bidang

spheroid permukaan bumi. Disini menimbulkan kesalahan geometri yang lain.

Ketika akurasi area, arah dan pengukuran jarak dibutuhkan, citra mentah harus selalu

diproses untuk menghilangkan kesalahan geometrik dan merektifikasi citra kepada koordinat

sistem bumi yang sebenarnya. Salah satu cara untuk mengoreksi distorsi geometrik ini adalah

Page 5: INTERPRETASI CITRA

Tugas Penginderaan Jauh Terapan 5

dengan menggunakan titik – titik kontrol tanah (GCP). GCP adalah suatu titik pada

permukaan bumi yang sudah diketahui koordinatnya.

1.3.5 Interpretasi Citra

Menurut Este dan Simonett, 1975: Interpretasi citra merupakan perbuatan mengkaji

foto udara atau citra dengan maksud untuk mengidentifikasi objek dan menilai arti

pentingnya objek tersebut.

Ada tiga hal penting yang perlu dilakukan dalam proses interpretasi, yaitu :

Deteksi :

citra merupakan pengamatan tentang adanya suatu objek, misalkan pendeteksian

objek disebuah daerah dekat perairan.

Identifikasi :

Identifikasi atau pengenalan merupakan upaya mencirikan objek yang telah dideteksi

dengan menggunkan keterangan yang cukup, misalnya mengidentifikasikan suatu

objek berkotak2 sebagai tambak di sekitar perairan karena objek tersebut dekat

dengan laut.

Analisis :

Analisis merupakan pengklasifikasian berdasarkan proses induksi dan deduksi, seperti

penambahan informasi bahwa tambak tersebut adalah tambak udang dan

dklasifikasikan sebagai daerah pertambakan udang.

Interpretasi citra penginderaan jauh

1. Interpretasi secara manual

Interpretasi secara manual adalah interpretasi data penginderaan jauh yang

mendasarkan pada pengenalan ciri/karakteristik objek secara keruangan. Karakteristik

objek dapat dikenali berdasarkan 9 unsur interpretasi yaitu bentuk, ukuran, pola,

bayangan, rona/warna, tekstur, situs, asosiasi dan konvergensi bukti.

2. Interpretasi secara digital

Interpretasi secara digital adalah evaluasi kuantitatif tentang informasi spektral yang

disajikan pada citra. Dasar interpretasi citra digital berupa klasifikasi citra pixel

berdasarkan nilai spektralnya dan dapat dilakukan dengan cara statistik. Dalam

Page 6: INTERPRETASI CITRA

Tugas Penginderaan Jauh Terapan 6

pengklasifikasian citra secara digital, mempunyai tujuan khusus untuk

mengkategorikan secara otomatis setiap pixel yang mempunyai informasi spektral

yang sama dengan mengikutkan pengenalan pola spektral, pengenalan pola spasial

dan pengenalan pola temporal yang akhirnya membentuk kelas atau tema keruangan

(spasial) tertentu.

Page 7: INTERPRETASI CITRA

Tugas Penginderaan Jauh Terapan 7

II. PELAKSANAAN

II.1 Persiapan

Pada tahap persiapan dilakukan studi pustaka mengenai bagaimana cara mengolah

citra, serta menyiapkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang akan digunakan

dalam poject ini.

II.2 Alat dan Bahan

1. Citra Satelit Resolusi tinggi dari softwere Google Earth

2. Seperangkat komputer / laptop

3. Software Google Earth

4. Software AutoDesk Map 2004

5. Microsoft Office Word 2007

6. Kamera digital Sony C750

7. Kendaraan untuk transportasi ke lokasi

II.3 Pelaksanaan

Tahapan-tahapan yang akan dilakukan dalam project ini dapat dilihat pada diagram

alir pelaksanaan berikut ini :

Koreksi Geometrik(pada AutoCad)

Digitasi Citra pada AutoCad

GCP Coordinates(x,y dan X,Y)

Original Image from Google Earth

Interpretasi visual citra

Analisis citra

YATIDAK

Unsur – unsur interpretasi citra

Page 8: INTERPRETASI CITRA

Tugas Penginderaan Jauh Terapan 8

II.3.1 Mencari citra dari Google Earth™

1. Buka Google Earth™ (Notebook sudah tersambung dengan jaringan Internet)

2. Pada Tab Search, ketikan “Godean, Sleman” dan klik “begin search”.

3. Setelah tampak citra satelit Godean, pilih daerah yang akan dipetakan dengan syarat ketinggian mata (eye alt) berkisar antara 800m sampai dengan 1000m.

4. Setelah didapat daerah yang akan dipetakan (diambil citranya), tandai pada ke empat pojok citra dengan fasilitas add placemark. Kemudian catat koordinatnya.

Tujuan dari langkah ini adalah menandai citra supaya dapat diketahui koordinat UTM nya, sehingga memudahkan dalam proses transformasi ketika dijadikan sebuah peta garis.

5. Telah didapat citra Godean dengan 4 titik referensi yang diketahui koordinatnya, seperti gambar berikut:

Penyajian Peta

Pembuatan Peta Penggunaan Lahan

Page 9: INTERPRETASI CITRA

Tugas Penginderaan Jauh Terapan

Untuk menyimpan citra,screen kemudian save.

II.3.2 Koreksi Geometrik

Koreksi geometrik ini

aspek planimetriknya. Pada koreksi ini digunakan titik kontrol tanah (GCP) yang didapat dari

Google Earth untuk menjadikan koordinat citra sama dengan koordinat sistem bumi

sebenarnya.

Langkah – langkah koreksi geometrik pada AutoCad Map adalah sebagai berikut :

1. Buka Autodesk Map 2004

2. Pada menu utama pilih disimpan

3. Lakukan proses transformasi dari koordinat autocad ke koordinat UTM dengan fasilitas rubber sheet.memasukkan base point dengan data yang telah disediakan.

Tugas Penginderaan Jauh Terapan

itra, lakukan saving image dari Google Earth™ atau lakukan print

Koreksi geometrik ini diperlukan untuk menghasilkan data yang lebih teliti dalam

aspek planimetriknya. Pada koreksi ini digunakan titik kontrol tanah (GCP) yang didapat dari

untuk menjadikan koordinat citra sama dengan koordinat sistem bumi

ngkah koreksi geometrik pada AutoCad Map adalah sebagai berikut :

1. Buka Autodesk Map 2004

2. Pada menu utama pilih Insert → Raster Image → kemudian pilih file citra yang sudah

Lakukan proses transformasi dari koordinat autocad ke koordinat UTM dengan Klik command Map → Tools → Rubber Sheet

memasukkan base point dengan data yang telah disediakan.

9

lakukan saving image dari Google Earth™ atau lakukan print

diperlukan untuk menghasilkan data yang lebih teliti dalam

aspek planimetriknya. Pada koreksi ini digunakan titik kontrol tanah (GCP) yang didapat dari

untuk menjadikan koordinat citra sama dengan koordinat sistem bumi

ngkah koreksi geometrik pada AutoCad Map adalah sebagai berikut :

→ kemudian pilih file citra yang sudah

Lakukan proses transformasi dari koordinat autocad ke koordinat UTM dengan Rubber Sheet kemudian

Page 10: INTERPRETASI CITRA

Tugas Penginderaan Jauh Terapan

4. Base Point 1 : pilih titik 1

5. Pilih Object Rubber sheet enter. Hasilnya obyek yang dipilih akan ditransformasi berdasarkan titik kontrolnya.

II.3.3 Interpretasi visual citra

Interpretasi visual citra di

keruangan menggunakan unsur

dalam interpretasi citra secara visual adalah :

1. Pemilihan atau penentuan

tergantung pula pada kondisi citra/foto yang dipakai. Semakin detail resolusi spasial

dan spektral suatu citra, maka semakin detail obyek yang dapat dikenali.

2. Menentukan objek yang di

3. Melakukan Interpretasi sementara dengan melihat unsur

yang ada dalam objek tersebut.

4. Membuat Tabel Data Hasil Klasifikasi

data.

II.3.4 Analisis Citra

Hasil interpretasi citra sementara perlu diuji kebenarannya

hasil interpretasi sesuai dengan keadaan lapangan sebenarnya, salah satu cara yang dapat

digunakan untuk uji hasil interpretasi visual adalah dengan cara mendatangi objek yang di

analisis langsung ke lapangan. Ada 2 kemungkinan yan

Tugas Penginderaan Jauh Terapan

Base Point 1 : pilih titik 1 → Referensi 1 : pilih titik A dan seterusnya

Pilih Object Rubber sheet → select object (pilih object yang akan dirubbersheet) enter. Hasilnya obyek yang dipilih akan ditransformasi berdasarkan titik

visual citra

visual citra didasarkan pada pengenalan ciri/karakteristik objek secara

keruangan menggunakan unsur – unsur interpretasi citra. Langkah – lagkah yang diperlukan

dalam interpretasi citra secara visual adalah :

emilihan atau penentuan skema klasifikasi yang digunakan, dimana hal ini

tergantung pula pada kondisi citra/foto yang dipakai. Semakin detail resolusi spasial

dan spektral suatu citra, maka semakin detail obyek yang dapat dikenali.

Menentukan objek yang diinterpretasi misalnya saja pemukiman atau yang lainnya.

Melakukan Interpretasi sementara dengan melihat unsur – unsur interpretasi

yang ada dalam objek tersebut.

embuat Tabel Data Hasil Klasifikasi sementara untuk memudahkan dalam analisis

Hasil interpretasi citra sementara perlu diuji kebenarannya untuk mengetahui apakah

hasil interpretasi sesuai dengan keadaan lapangan sebenarnya, salah satu cara yang dapat

digunakan untuk uji hasil interpretasi visual adalah dengan cara mendatangi objek yang di

. Ada 2 kemungkinan yang diperoleh dari uji lapangan, yaitu :

10

Referensi 1 : pilih titik A dan seterusnya → enter

object yang akan dirubbersheet) → enter. Hasilnya obyek yang dipilih akan ditransformasi berdasarkan titik – titik

teristik objek secara

lagkah yang diperlukan

yang digunakan, dimana hal ini

tergantung pula pada kondisi citra/foto yang dipakai. Semakin detail resolusi spasial

dan spektral suatu citra, maka semakin detail obyek yang dapat dikenali.

interpretasi misalnya saja pemukiman atau yang lainnya.

unsur interpretasi citra

sementara untuk memudahkan dalam analisis

untuk mengetahui apakah

hasil interpretasi sesuai dengan keadaan lapangan sebenarnya, salah satu cara yang dapat

digunakan untuk uji hasil interpretasi visual adalah dengan cara mendatangi objek yang di

g diperoleh dari uji lapangan, yaitu :

Page 11: INTERPRETASI CITRA

Tugas Penginderaan Jauh Terapan

1. Hasil interpretasi sementara sesuai dengan kondisi sebenarnya di lapangan

hasil interpretasi dapat digunakan untuk pekrajaan selanjutnya (diperoleh citra

penggunaan lahan).

2. Hasil interpretasi sementara tidak se

maka perlu dilakukan interpretasi ulang dengan menggunakan kunci interpretasi

hingga dihasilkan citra

lapangan.. yang dimaksud kunci interpretasi adalah

yang akan digunakan untuk melakukan interpretasi visual citra setelah dilakukan uji

lapangan.

II.3.5 Digitasi Citra

Digitasi citra adalah kegiatan

dengan mengelompokkan obyek

dilakukan dengan tujuan untuk meghasilkan peta garis dari citra tersebut

yang diperlukan adalah sebagai berikut :

1. Pada menu utama klik format

apa saja yang ada di lapangan, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :

2. Mulai proses digitasi layer demi layer hingga terbentuk sebuah pe

menggunakan fasilitas

Tugas Penginderaan Jauh Terapan

Hasil interpretasi sementara sesuai dengan kondisi sebenarnya di lapangan

hasil interpretasi dapat digunakan untuk pekrajaan selanjutnya (diperoleh citra

Hasil interpretasi sementara tidak sesuai dengan kondisi sebenarnya di lapangan

maka perlu dilakukan interpretasi ulang dengan menggunakan kunci interpretasi

hingga dihasilkan citra penggunaan lahan yang sesuai dengan kondisi sebenarnya di

. yang dimaksud kunci interpretasi adalah unsur – unsur interpretasi citra

yang akan digunakan untuk melakukan interpretasi visual citra setelah dilakukan uji

adalah kegiatan digitasi on – screen obyek yang terdapat pada citra

dengan mengelompokkan obyek – obyek tersebut dalam beberapa layer. Kegiatan ini

untuk meghasilkan peta garis dari citra tersebut.

yang diperlukan adalah sebagai berikut :

format → layer, kemudian Buat Layer sesuai dengan identifikas

apa saja yang ada di lapangan, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :

Mulai proses digitasi layer demi layer hingga terbentuk sebuah pe

menggunakan fasilitas polyline

11

Hasil interpretasi sementara sesuai dengan kondisi sebenarnya di lapangan → maka

hasil interpretasi dapat digunakan untuk pekrajaan selanjutnya (diperoleh citra

suai dengan kondisi sebenarnya di lapangan →

maka perlu dilakukan interpretasi ulang dengan menggunakan kunci interpretasi

penggunaan lahan yang sesuai dengan kondisi sebenarnya di

unsur interpretasi citra

yang akan digunakan untuk melakukan interpretasi visual citra setelah dilakukan uji

obyek yang terdapat pada citra

obyek tersebut dalam beberapa layer. Kegiatan ini

Langkah – langkah

ian Buat Layer sesuai dengan identifikasi

apa saja yang ada di lapangan, seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini :

Mulai proses digitasi layer demi layer hingga terbentuk sebuah peta citra dengan

Page 12: INTERPRETASI CITRA

Tugas Penginderaan Jauh Terapan 12

II.3.6 Pembuatan Peta Penggunaan Lahan

Peta penggunaan lahan adalah peta yang menyajikan informasi mengenai

pemanfaatan lahan yang terdapat di suatu kawasan. Langkah – langkah yang diperlukan

untuk membuat peta penggunaan lahan adalah sebagai berikut :

1. Buka Autodesk Map 2004

2. Pada menu utama pilih file → open → buka citra hasil digitasi pada langkah

sebelumnya.

3. Turn off layer 0 yang merupakan layer citra, kemudian lakukan proses hatch pada

setiap layer dengan cara klik draw pada menu utama, kemudian pilih hatch

4. Tambahkan lay out peta untuk menyajikan peta penggunaan lahan hasil interpretasi

citra secara visual.

Page 13: INTERPRETASI CITRA

Tugas Penginderaan Jauh Terapan 13

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini menyajikan hasil langkah demi langkah pembuatan mini project beserta

sedikit pembahasannya.

III.1 Citra yang di dapat dari Google EarthTM

Citra diatas adalah citra daerah sekitar Desa Sidoakur, Kecamatan Godean, Kabupaten

Sleman, Yogyakarta yang diambil dengan ketinggian mata (eye alt) 1,15 km dan dengan

elevasi 126 m. titik a,b,c,d yang ditandai dengan symbol berwarna kuning adalah titik GCP

yang akan digunakan untuk melakukan koreksi geometri dengan koordinat sebagai berikut :

Titik X (UTM) Y (UTM)

a 423261.88 m E 9141399.0 m S

b 423247.52 m E 9140818.73 m S

c 424025.67 m E 9141333.26 m S

d 424131.26 m E 9140809.40 m S

Page 14: INTERPRETASI CITRA

Tugas Penginderaan Jauh Terapan 14

III.2 HASIL KOREKSI GEOMETRIK

Citra sebelum dilakukan koreksi geometrik, koordinat pada citra tidak sesuai dengan

koordinat di bumi (koordinat sebenarnya)

Koordinat titik c (pojok kiri bawah) :

Setelah dilakukan koreksi geometrik, koordinat pada citra sama dengan koordinat bumi

sebenarnya.

Koordinat titik c (pojok kiri bawah) :

Page 15: INTERPRETASI CITRA

Tugas Penginderaan Jauh Terapan 15

III.3 HASIL INTERPRETASI CITRA

NO Kenampakan Obyek Pada Citra Unsur Interpretasi Citra Interpretasi Sementara

1

Rona : cerah

Bentuk : membentuk huruf T dan memanjang

Ukuran : kecil dengan lebar homogen

Tekstur : halus

Bayangan : tidak ada

Pola : teratur

Asosiasi : terdapat pemukiman

Pertigaan jalan

2

Rona : cerah

Bentuk : kotak memanjang

Ukuran : sedang

Tekstur : sedang

Pola : teratur

Bayangan : ada

Asosiasi : dekat jalan

Komplek pertokoan

3

Rona : sedang

Bentuk : kotak persegi

Ukuran : besar

Tekstur : sedang

Pola : teratur

sekolahan

Page 16: INTERPRETASI CITRA

Tugas Penginderaan Jauh Terapan 16

Bayangan : ada

Asosiasi : dekat jalan, ada ruang terbuka di tengah

gedung

4

Rona : gelap

Bentuk : abstrak , padat

Ukuran : kecil

Tekstur : kasar

Pola : tidak beraturan

Bayangan : ada

Asosiasi : terdapat jalan memutar komplek

Pemukiman

5

Rona : cerah

Bentuk: kotak, lebar

Ukuran: besar

Bayangan : tidak ada

Tekstur : sedang

Pola : teratur

Asosiasi : dekat permukiman

Lapangan

Page 17: INTERPRETASI CITRA

Tugas Penginderaan Jauh Terapan 17

6

Rona : gelap

Bentuk : garis memanjang

Ukuran : sedang

Bayangan : tidak ada

Tekstur : kasar

Pola : tidak teratur

Asosiasi : banyak pepohonan di sepanjang alur garis

Sungai

7

Rona : sedang

Bentuk : garis memanjang

Ukuran : kecil

Bayangan : tidak ada

Tekstur : halus

Pola : teratur

Asosiasi : terdapat perumahan di sepanjang garis tersebut

Jalan profinsi

8

Rona : cerah

Bentuk: kotak memanjang, banyak

Ukuran: kecil

Bayangan : tidak ada

Tekstur : sedang

Pola : teratur

Sawah

Page 18: INTERPRETASI CITRA

Tugas Penginderaan Jauh Terapan 18

Asosiasi : ditumbuhi tanaman pendek

9

Rona : cerah

Bentuk : kotak, memanjang

Ukuran : besar

Bayangan : ada

Tekstur : sedang

Pola : teratur

Asosiasi : tepi jalan,bentuk khas

Pabrik

10

Rona : gelap

Bentuk : kotak, atap kerucut

Ukuran : sedang

Bayangan : ada

Tekstur : sedang

Asosiasi : terletak di kompleks pabrik (pusat kegiatan)

Mushalla

Dalam kegiatan interpretsai citra secara visual, pengamat menggunakan unsur interpretasi pada umumnya seperti rona, bentuk, ukuran,

tekstur, bayangan, asosiasi dalam menggolongkan obyek – obyek pada citra. dalam kegiatan ini terjadi sedikit kesulitan karena kurang terlatih

dalam melakukan interpretasi citra secara visual.

Page 19: INTERPRETASI CITRA

Tugas Penginderaan Jauh Terapan 19

III.4 ANALISIS CITRA

NOKenampakan Obyek

Pada Citra

Hasil Interpretasi

Sementara

Uji Lapangan

(foto obyek)Hasil di Lapangan Keterangan

1 Pertigaan jalan Pertigaan jalan Sesuai dengan

kondisi lapangan

2Komplek

pertokoan

Komplek

Pertokoan

Sesuai dengan

kondisi lapangan

3 sekolahan Gedung SMA Sesuai dengan

kondisi lapangan

Page 20: INTERPRETASI CITRA

Tugas Penginderaan Jauh Terapan 20

4 Pemukiman Pemukiman Sesuai dengan

kondisi lapangan

5 Lapangan Lapangan Sesuai dengan

kondisi lapangan

6 Sungai Sungai Sesuai dengan

kondisi lapangan

Page 21: INTERPRETASI CITRA

Tugas Penginderaan Jauh Terapan 21

7 Jalan Jalan UtamaSesuai dengan

kondisi lapangan

8 Sawah Sawah Sesuai dengan

kondisi lapangan

9 Pabrik Pabrik Sesuai dengan

kondisi lapangan

10

Musholla Pos Satpam

Tidak Sesuai

dengan kondisi

lapangan

Setelah dilakukan analisis citra hasil interpretasi ternyata ada hasil interpretasi citra yang kurang sesuai dengan kondisi lapangan. Untuk itu

dilakukan interpretasi ulang menggunakan kunci interpretasi (unsur interpretasi setelah dialkukan uji lapangan) pada obyek yang tidak sesuai.

Page 22: INTERPRETASI CITRA

Tugas Penginderaan Jauh Terapan 22

Interpretasi ulang pada objek yang tidak sesuai kondisi lapangan :

No Obyek pada citra Interpretasi citra Kunci interpretasi Obyek di lapangan Hasil

1

Rona : gelap

Bentuk : kotak, atap kerucut

Ukuran : sedang

Bayangan : ada

Tekstur : sedang

Asosiasi : terletak di kompleks

pabrik (pusat kegiatan)

Asosiasi : terletak

dekat pintu masuk

Pos satpam

Page 23: INTERPRETASI CITRA

Tugas Penginderaan Jauh Terapan 23

III.5 Hasil Pembuatan Peta

Page 24: INTERPRETASI CITRA

Tugas Penginderaan Jauh Terapan 24

Page 25: INTERPRETASI CITRA

Tugas Penginderaan Jauh Terapan 25

IV. KESIMPULAN & SARAN

1V.1 Kesimpulan

Setelah dilakukan kegiatan interpretasi citra secara visual ini praktikan dapat

mengetahui tahapan- tahapan untuk melakukan interpretasi citra agar dapat dimanfaatkan

lebih lanjut. Adapun tahapan pengolahannya adalah mencari citra resolusi tinggi yang akan di

interpretasi secara visual, melakukan koreksi geometrik pada citra tersebut, melakukan

interpretasi citra menggunakan unsur – unsur interpretasi citra, kemudian melakukan analisis

terhadap hasil interpretasi citra dengan cara uji lapangan, lalu tahapan desain citra menjadi

peta.

Tahapan mengunduh citra dilakukan menggunakan perangkat lunak Google EarthTM

dengan koneksi internet untuk melakukan streaming daerah yang dicari. Koreksi Geometrik,

digitasi dan pembuatan layout peta dilakukan menggunakan perangkat lunak AutoDesk Map

2004. Tahapan interpretasi citra dilakukan on – screen, dapat dilakukan menggunakan

berbagai softwere dengan fasilitas dapat membaca data dalam format .jpg salah satunya yaitu

microsoft office picture manager. Dan untuk analisis citra, perlu dilakukan uji lapangan

sehingga dapat diketahui kondisi obyek pada bumi sebenarnya. Penggunaan beberapa jenis

perangkat lunak yang berbeda dikarenakan kemudahan dan fasilitas yang disediakan oleh

perangkat lunak itu untuk mendukung proses yang dikerjakan lebih memadai.

IV.2 Saran

Perlu dipersiapkan pengetahuan yang cukup dalam menggunakan unsur – unsur

interpretasi citra, karena dalam kegiatan interpretasi citra secara visual kemampuan dan

pengalaman praktikan dalam menggunakan unsur – unsur interpretasi sangat mempengaruhi

hasil akhir kegiatan ini. Selain itu sebaiknya perlu dipersiapkan juga koneksi internet dengan

kecepatan tinggi untuk efisiensi waktu dalam mengunduh citra dari Google EarthTM.

Page 26: INTERPRETASI CITRA

Tugas Penginderaan Jauh Terapan 26

DAFTAR PUSTAKA

Djurdjani dan Christine Nugroho Kartini, 2004, RPKPS dan Bahan Ajar, Jurusan Teknik

Geodesi Fakultas Teknik Universitas Gadjahmada, Yogyakarta.

Lillesand, Thomas M. and Ralph W. Kiefer, 2000, Remote Sensing and Image Interpretation,

John Willey & Sons, Inc, University of Wisconsin – Madison , USA

http://rimbawan.org/peh

http://www.geocities.com/yaslinus

[email protected]

Page 27: INTERPRETASI CITRA

Tugas Penginderaan Jauh Terapan 27