laporan deliniasi citra berdasarkan 8 kunci interpretasi

32
LAPORAN PRAKTIKUM INTERPRETASI RUANG ( Deliniasi Citra Berdasarkan 8 Kunci Interpretasi) Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Interpretasi Ruang (TKP 256) Disusun oleh Muhammad Pradytio 21040112130105 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Upload: muhammad-afnan-muammar

Post on 08-Dec-2014

338 views

Category:

Documents


47 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Deliniasi Citra Berdasarkan 8 Kunci Interpretasi

LAPORAN PRAKTIKUM INTERPRETASI RUANG

( Deliniasi Citra Berdasarkan 8 Kunci Interpretasi)

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Interpretasi Ruang

(TKP 256)

Disusun oleh

Muhammad Pradytio

21040112130105

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2013

Page 2: Laporan Deliniasi Citra Berdasarkan 8 Kunci Interpretasi

1. Tujuan

Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk melakukan interpretasi citra

suatu kawasan dengan menggunakan unsur interpretasi citra, sehingga dapat

mengidentifikasi objek pada sebuah citra.

2. Kajian Literatur

2.1 Penginderaan Jauh

Penginderaan jauh adalah ilmu, teknik dan seni untuk mendapatkan

informasi tentang objek, wilayah atau gejala dengan cara menganalisis data

yang diperoleh dari suatu alat tanpa berhubungan langsung dengan objek,

wilayah atau gejala yang sedang dikaji (Lilesand and Keifer).

2.2 Interpretasi Citra

Interpretasi citra adalah kegiatan menafsir, mengkaji, mengidentifikasi, dan

mengenali objek pada citra, selanjutya menilai arti penting dari objek tersebut.

Langkah-langkah umum yang dilakukan untuk memperoleh data penginderaan

jauh agar dapat dimanfaatkan oleh berbagai bidang adalah :

1.  Deteksi

Pada tahap ini dilakukan kegiatan mendeteksi objek yang terekam pada foto

udara maupun foto satelit.

2.  Identifikasi

Mengidentifikai objek berdasarkan ciri-ciri spektral, spasial dan temporal.

3. Pengenalan

Pengenalan objek yang dilakukan dengan tujuan untuk mengklasifikasikan

objek yang tampak pada citra berdasarkan pengetahuan tertentu.

4.  Analisis

Analisis bertujuan untuk mengelompokkan objek yang mempunyai ciri-ciri yang

sama.

5.  Deduksi

Merupakan kegiatan pemrosesan citra berdasarkan objek yang terdapat pada

citra ke arah yang lebih khusus.

6.  Klasifikasi

Meliputi deskripsi dan pembatasan (deliniasi) dari objek yang terdapat pada

citra.

Page 3: Laporan Deliniasi Citra Berdasarkan 8 Kunci Interpretasi

7.  Idealisasi

Penyajian data hasil interpretasi citra ke dalam bentuk peta yang siap pakai.

2.3 Unsur-Unsur Interpretasi Citra

Dalam melakukan kegiatan interpretasi citra, ada beberapa unsur yang

digunakan sebagai pedoman dalam melakukan deteksi, identifikasi untuk

mengenali sebuah objek.

Interpretasi citra merupakan kegiatan menaksir, mengkaji, mengidentifikasi, dan

mengenali objek pada citra, selanjutnya menilai arti penting dari objek tersebut.

Dalam interpretasi citra terdapat dua kegiatan utama yaitu pengenalan objek

dan pemanfaatan informasi. Langkah-langkah yang biasanya dilakukan untuk

memperoleh data pengindraan jauh adalah menditeksi dan menganalisis objek

pada citra sehingga dapat bermanfaat bagi berbagai citra.

Pengenalan objek merupakan bagian penting dalam interpretasi citra. Prinsip

pengenalan objek pada citra didasarkan pada penyelidikan karakteristik objek

yang terdapat pada citra. Berbagai karakteristik untuk mengenali objek pada

citra disebut unsur interpretasi citra, sebagai berikut :

a) Rona/Warna

Rona ialah tingkat kegelapan atau tingkat kecerahan objek pada citra,

sedangkan warna ialah wujud yang tampak oleh mata dengan menggunakan

spektrum sempit, lebih sempit dari spektrum tampak.

Sebagai contoh, sungai mempunyai warna lebih gelap dari pada jalan

dikarenakan air mempunyai sifat lebih banyak menerima tenaga dan sedikit

memantulkan tenaga sedangkan jalan aspal lebih sedikit menyerap tenaga dan

banyak memantulkan tenaga.

b) Bentuk

Merupakan variabel kualitatif yang memberikan konfigurasi atau kerangka suatu

objek, sehingga bisa mencirikan suatu penampakan yang ada pada citra, dapat

diidentifikasi dan dapat dibedakan antar objek. Dari penampakan pada citra

maupun foto udara dapat diidentifikasi bentuk massa bangunan, seperti

mengenal adanya objek stadion olahraga pada suatu citra pada bentuk persegi

panjang yang terdapat didalam peta / citra, maupun bentuk dasar fisik alam

lainnya seperti gunung berapi ( dari bentuknya yang kerucut).

Page 4: Laporan Deliniasi Citra Berdasarkan 8 Kunci Interpretasi

lahan untuk kawasan industry/pergudangan yang dicirikan dengan bentuk

bangunan yang seragam persegi dan massa bangunan yang cukup.

Sumber : google.co.id

Gambar 3.2.1 Peta Citra Suatu Kawasan

Pada gambar diatas kita bisa mengidentifikasi adanya jalan yang lurus teratur

dan bangunan perkantoran sekolah dan stadion yang bisa diidentifikasi melalui

bentuk fisik dan penampakan dari citra.

c) Ukuran

Ukuran merupakan ciri objek yang antara lain berupa jarak, luas, tinggi lereng

dan volume. Ukuran objek pada citra berupa skala, karena itu dalam

memanfaatkan ukuran sebagai interpretasi citra, harus selalu diingat skalanya.

Contoh: Lapangan olah raga sepakbola dicirikan oleh bentuk (segi empat) dan

ukuran yang tetap, yakni sekitar (80 m - 100 m).

Page 5: Laporan Deliniasi Citra Berdasarkan 8 Kunci Interpretasi

d) Tekstur

Tekstur merupakan perubahan rona warna pada citra/foto udara atau

penggulanggan rona kelompok objek yang terlalu kecil untuk dibedakan secara

individual. Tekstur ini bisa diklasifikasikan dari kasar sampai halus, dan belang-

belang. Tekstur ini merupakan gabungan dari rona, ukuran, pola serta bentuk.

Dengan melihat tekstur, kita dapat menggelompokkan penggunaan lahan dan

fungsi dari suatu kawasan. Sebagai contoh, tekstur sawah yang halus akan

berbeda dengan tekstur perkebunan atau pekarangan dekat dengan

pemukiman, karena jenis tanaman yang ada berbeda, sehingga

memperlihatkan tekstur yang kasar.

Sumber : google.co.id

Gambar 3.4.1 Peta Citra Tutupan Lahan

e) Pola

Pola atau susunan keruangan merupakan ciri yang dapat menandai pada

banyaknya objek buatan manusia dan objek alamiah. Dalam menginterpretasi

citra atau foto udara, pola merupakan salah satu yang sangat diperhatikan,

guna membedakan antara objek-objek yang hampir sama karakteristiknya.

Sebagai contoh, permukaan transmigrasi dikenali dengan pola yang teratur,

yaitu rumah yang ukuran dan jarak antar rumah yang seragam, dan mengarah

ke jalan, kebun karet, kebun sawit dan sebagainya mudah dibedakan dengan

polanya yang teratur serta jarak tanamnya.

Page 6: Laporan Deliniasi Citra Berdasarkan 8 Kunci Interpretasi

Sumber : google.co.id

Gambar 3.5.1 Citra Perkebunan Kelapa Sawit

f) Situs

Situs adalah letak suatu objek terhadap objek yang lainnya pada hasil citra atau

foto udara atau situs adalah letak objek terhadap bentang darat, seperti situs

objek dirawa, di puncak bukit yang kering dan sebagainya. Situs dapat

digunakan untuk menarik kesimpulan terhadap banyak tumbuhan yang secara

karakteristik mengikat pada situs tersebut. Misalnya, hutan bakau yang ditandai

dengan rona yang gelap dan lokasinya yang berada ditepi laut. Kebun kopi,

yang dilihat dari jarak tanamannya dan lokasi tanamnya yang berada di tanah

bergradien miring karena tanaman kopi menghendaki pengaturan air yang baik.

g) Asosiasi

Asosiasi merupakan keterkaitan antar objek yang terdapat di dalam citra atau

foto udara. Karena keterkaitan ini maka terlihatnya suatu objek ini sering

merupakan petunjuk bagi objek lainnya. Sebagai contoh, disamping ditandai

dengan bentuknya yang persegi panjang dan ukurannya yang sekitar 80m x

100m, lapangan sepak bola ditandai dengan adanya gawang . lapangan bola

berasosiasi dengan gawang, kalau tidak ada gawang, mencirikan bahwa itu

bukan lapangan bola. Contoh lain seperti, stasiun kereta api yang berasosiasi

dengan jalur kereta api yang bercabang-cabang.

Dengan melakukan interpretasi menggunakan 8 (delapan) kunci interpretasi,

kita bisa dengan mudah mengidentifikasi objek – objek yang terdapat didalam

suatu citra, sehingga bisa digunakan dalam melakukan pengolahan citra lebih

lanjut seperti pembuatan peta tata guna lahan dan sebagainya.

Page 7: Laporan Deliniasi Citra Berdasarkan 8 Kunci Interpretasi

3. Alat dan Bahan

3.1 Alat dan Bahan

1. Komputer atau laptop

2. Software ArcGIS

3. Peta Citra Google Earth

4. Langkah Kerja

4.1 Persiapan

Salah satu kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah diberikannya

pembekalan mengenai praktikum deliniasi citra, namun terlebih dahulu setiap

mahasiswa dibagikan peta citra yang sama yang diambil dari google earth yaitu

kawasan Undip, Tembalang. Pada kegiatan ini, mahasiswa dikenalkan dengan

unsur interpretasi citra.

4.2 Pelaksanaan

Berdasarkan pembekalan yang didapat maka, dilanjutkan dengan deliniasi

citra. Langkah-langkah pada tahapan ini yaitu :

Buka aplikasi mapping, arcGIS.

Masukan file batas_wilayah.shp dan citra_kampus_tembalang.tif

dengan cara add data _batas wilayah.shp + citra_kampus_tembalang.tif

add.

Maka akan muncul tampilan petanya seperti dibawah ini

Page 8: Laporan Deliniasi Citra Berdasarkan 8 Kunci Interpretasi

Lalu, kita mulai melakukan deliniasi citra sesuai dengan objek-objek

yang ada seperti gedung, kebun, jalan, sungai, yaitu dengan memilih editor

start editing.

Pada kolom task, pilih “cut polygon feature”. Sebelum mulai

mendeliniasi, pilih keselruhan gambar dengan “edit tool”

Maka tampilannya akan menjadi seperti ini.

Edit Tool

Page 9: Laporan Deliniasi Citra Berdasarkan 8 Kunci Interpretasi

Lakukan deleniasi dengan menggunakan sketch tool. Deliniasi sesuai

dengan penutupan lahannya, seperti kebun, permukiman dan sebagainya. Jika

telah selesai, klik 2 (dua) kali pada titik terakhirnya.

Setelah selesai

mendeliniasi, tampilan

akhirnya akan seperti ini.

Setelah selesai melakukan deliniasi, dilanjutkan dengan pengisian table

berdasarkan 8 (delapan) kunci interpretasi citra, klik Kanan Batas_Wilayah

Open Attribute Table (dalam kondisi “stop editing”).

Sketch Tool

Page 10: Laporan Deliniasi Citra Berdasarkan 8 Kunci Interpretasi

Untuk menambah kolom rona/warna, ukuran, lereng dan sebagainya (8 kunci

interpretasi), klik options add field.

Isikan nama dan type kolom dengan sesuai. Maka attribute tabelnya

akan menjadi seperti dibawah ini. Lalu isikan table tersebut sesuai dengan 8

kunci interpretasi tersebut (dalam kondisi “start editing”), bagaimana rona/warna

objek, ukurannya, teksturnya (kasar/halus), bentuknya, pola objek, bayangan

(untuk memperjelas objek), situs, dan asosiasinya. Setelah selesai

mengisikannya, klik lagi editor stop editing. (Untuk menampilkan label pada

peta, klik kanan pada batas_wilayah, pilih label Feature. Maka label akan

muncul secara otomatis).

Nama Kolom (8 kunci interpretasi)

Type Isian Kolom, (pilih text)

Page 11: Laporan Deliniasi Citra Berdasarkan 8 Kunci Interpretasi
Page 12: Laporan Deliniasi Citra Berdasarkan 8 Kunci Interpretasi

5. Hasil dan Analisis

FID Shape ID COUNT Rona/Warna Objek Bentuk Tekstur Situs Asosiasi Pola Kode Ukuran Keterangan

65 Polygon 0 2 Biru/Abu-abu SungaiGaris

Berkelok Halus

Bersebelahan dengan jalan atau lahan

Berasosiasi dengan lahan kosong dan

jalanTidak

Teratur S 1187.762 Sungai

67 Polygon 0 2 Biru/Abu-abu SungaiGaris

Berkelok Halus

Bersebelahan dengan jalan atau lahan

Berasosiasi dengan lahan kosong dan

jalanTidak

Teratur S 5716.528 Sungai

0 Polygon 0 2 Hijau RTH

Tidak Beraturan

dan Berkelok-

KelokAgak Kasar

Sekitar pemukiman

dan jalan

Terdapat pepohonan dan penghijauan lain

Tidak Teratur R 66963.23

Ruang Terbuka

Hijau

2 Polygon 0 2 Hijau RTH

Tidak Beraturan

dan Berkelok-

KelokAgak Kasar

Sekitar pemukiman

dan jalan

Terdapat pepohonan dan penghijauan lain

Tidak Teratur R 48553.6

Ruang Terbuka

Hijau

4 Polygon 0 2 Hijau RTH

Tidak Beraturan

dan Berkelok-

KelokAgak Kasar

Sekitar pemukiman

dan jalan

Terdapat pepohonan dan penghijauan lain

Tidak Teratur R 4364.542

Ruang Terbuka

Hijau

8 Polygon 0 2 Hijau RTH

Tidak Beraturan

dan Berkelok-

KelokAgak Kasar

Sekitar pemukiman

dan jalan

Terdapat pepohonan dan penghijauan lain

Tidak Teratur R 853.8287

Ruang Terbuka

Hijau9 Polygon 0 2 Hijau RTH Tidak Agak Sekitar Terdapat Tidak R 18614.95 Ruang

Page 13: Laporan Deliniasi Citra Berdasarkan 8 Kunci Interpretasi

Beraturan dan

Berkelok-Kelok Kasar

pemukiman dan jalan

pepohonan dan penghijauan lain Teratur

Terbuka Hijau

17 Polygon 0 2 Hijau RTH

Tidak Beraturan

dan Berkelok-

KelokAgak Kasar

Sekitar pemukiman

dan jalan

Terdapat pepohonan dan penghijauan lain

Tidak Teratur R 1255.613

Ruang Terbuka

Hijau

18 Polygon 0 2 Hijau RTH

Tidak Beraturan

dan Berkelok-

KelokAgak Kasar

Sekitar pemukiman

dan jalan

Terdapat pepohonan dan penghijauan lain

Tidak Teratur R 27472.93

Ruang Terbuka

Hijau

19 Polygon 0 2 Hijau RTH

Tidak Beraturan

dan Berkelok-

KelokAgak Kasar

Sekitar pemukiman

dan jalan

Terdapat pepohonan dan penghijauan lain

Tidak Teratur R 34486.78

Ruang Terbuka

Hijau

24 Polygon 0 2 Hijau RTH

Tidak Beraturan

dan Berkelok-

KelokAgak Kasar

Sekitar pemukiman

dan jalan

Terdapat pepohonan dan penghijauan lain

Tidak Teratur R 5476.351

Ruang Terbuka

Hijau

26 Polygon 0 2 Hijau RTH

Tidak Beraturan

dan Berkelok-

KelokAgak Kasar

Sekitar pemukiman

dan jalan

Terdapat pepohonan dan penghijauan lain

Tidak Teratur R 35282.84

Ruang Terbuka

Hijau28 Polygon 0 2 Hijau RTH Tidak

Beraturan dan

Berkelok-

Agak Kasar

Sekitar pemukiman

dan jalan

Terdapat pepohonan dan penghijauan lain

Tidak Teratur

R 17499.15 Ruang Terbuka

Hijau

Page 14: Laporan Deliniasi Citra Berdasarkan 8 Kunci Interpretasi

Kelok

33 Polygon 0 2 Hijau RTH

Tidak Beraturan

dan Berkelok-

KelokAgak Kasar

Sekitar pemukiman

dan jalan

Terdapat pepohonan dan penghijauan lain

Tidak Teratur R 13394.54

Ruang Terbuka

Hijau

34 Polygon 0 2 Hijau RTH

Tidak Beraturan

dan Berkelok-

KelokAgak Kasar

Sekitar pemukiman

dan jalan

Terdapat pepohonan dan penghijauan lain

Tidak Teratur R 3692.934

Ruang Terbuka

Hijau

35 Polygon 0 2 Hijau RTH

Tidak Beraturan

dan Berkelok-

KelokAgak Kasar

Sekitar pemukiman

dan jalan

Terdapat pepohonan dan penghijauan lain

Tidak Teratur R 50128.25

Ruang Terbuka

Hijau

37 Polygon 0 2 Hijau RTH

Tidak Beraturan

dan Berkelok-

KelokAgak Kasar

Sekitar pemukiman

dan jalan

Terdapat pepohonan dan penghijauan lain

Tidak Teratur R 13868.92

Ruang Terbuka

Hijau

39 Polygon 0 2 Hijau RTH

Tidak Beraturan

dan Berkelok-

KelokAgak Kasar

Sekitar pemukiman

dan jalan

Terdapat pepohonan dan penghijauan lain

Tidak Teratur R 14523.91

Ruang Terbuka

Hijau

40 Polygon 0 2 Hijau RTH

Tidak Beraturan

dan Berkelok-

KelokAgak Kasar

Sekitar pemukiman

dan jalan

Terdapat pepohonan dan penghijauan lain

Tidak Teratur R 1159.664

Ruang Terbuka

Hijau43 Polygon 0 2 Hijau RTH Tidak

Beraturan Agak Kasar

Sekitar pemukiman

Terdapat pepohonan dan

Tidak Teratur

R 10054.28 Ruang Terbuka

Page 15: Laporan Deliniasi Citra Berdasarkan 8 Kunci Interpretasi

dan Berkelok-

Kelok dan jalan penghijauan lain Hijau

47 Polygon 0 2 Hijau RTH

Tidak Beraturan

dan Berkelok-

KelokAgak Kasar

Sekitar pemukiman

dan jalan

Terdapat pepohonan dan penghijauan lain

Tidak Teratur R 1675.464

Ruang Terbuka

Hijau

49 Polygon 0 2 Hijau RTH

Tidak Beraturan

dan Berkelok-

KelokAgak Kasar

Sekitar pemukiman

dan jalan

Terdapat pepohonan dan penghijauan lain

Tidak Teratur R 6616.197

Ruang Terbuka

Hijau

51 Polygon 0 2 Hijau RTH

Tidak Beraturan

dan Berkelok-

KelokAgak Kasar

Sekitar pemukiman

dan jalan

Terdapat pepohonan dan penghijauan lain

Tidak Teratur R 2524.49

Ruang Terbuka

Hijau

62 Polygon 0 2 Hijau RTH

Tidak Beraturan

dan Berkelok-

KelokAgak Kasar

Sekitar pemukiman

dan jalan

Terdapat pepohonan dan penghijauan lain

Tidak Teratur R 7867.614

Ruang Terbuka

Hijau

63 Polygon 0 2 Hijau RTH

Tidak Beraturan

dan Berkelok-

KelokAgak Kasar

Sekitar pemukiman

dan jalan

Terdapat pepohonan dan penghijauan lain

Tidak Teratur R 269.9561

Ruang Terbuka

Hijau

64 Polygon 0 2 Hijau RTH

Tidak Beraturan

dan Berkelok-

KelokAgak Kasar

Sekitar pemukiman

dan jalan

Terdapat pepohonan dan penghijauan lain

Tidak Teratur R 4677.259

Ruang Terbuka

Hijau

Page 16: Laporan Deliniasi Citra Berdasarkan 8 Kunci Interpretasi

66 Polygon 0 2 Hijau RTH

Tidak Beraturan

dan Berkelok-

KelokAgak Kasar

Sekitar pemukiman

dan jalan

Terdapat pepohonan dan penghijauan lain

Tidak Teratur R 46630.64

Ruang Terbuka

Hijau

68 Polygon 0 2 Hijau RTH

Tidak Beraturan

dan Berkelok-

KelokAgak Kasar

Sekitar pemukiman

dan jalan

Terdapat pepohonan dan penghijauan lain

Tidak Teratur R 48.94515

Ruang Terbuka

Hijau

5 Polygon 0 2 Coklat Muda Rumah Persegi Kasar

Sekitar jalan dan terdapat pekarangan

Antar objek membentuk kelompok

Tidak Teratur P 15987.2 Pemukiman

11 Polygon 0 2 Coklat Muda Rumah Persegi Kasar

Sekitar jalan dan terdapat pekarangan

Antar objek membentuk kelompok

Tidak Teratur P 50176.52 Pemukiman

30 Polygon 0 2 Coklat Muda Rumah Persegi Kasar

Sekitar jalan dan terdapat pekarangan

Antar objek membentuk kelompok

Tidak Teratur P 50882.31 Pemukiman

31 Polygon 0 2 Coklat Muda Rumah Persegi Kasar

Sekitar jalan dan terdapat pekarangan

Antar objek membentuk kelompok

Tidak Teratur P 5931.063 Pemukiman

16 Polygon 0 2 Hijau Lapangan PersegiAgak Kasar

Sekitar pemukiman

dan jalan

Berasosiasi dengan jalan maupun RTH Teratur L 3774.319 Lapangan

29 Polygon 0 2 Hijau Lapangan PersegiAgak Kasar

Sekitar pemukiman

dan jalan

Berasosiasi dengan jalan maupun RTH Teratur L 1531.773 Lapangan

69 Polygon 0 2 Hijau Lapangan PersegiAgak Kasar

Sekitar pemukiman

dan jalan

Berasosiasi dengan jalan maupun RTH Teratur L 4561.689 Lapangan

1 Polygon 0 2 Coklat Gedung-Gedung

Persegi Kasar Area padat penduduk

Antar objek membentuk

Tidak Teratur

K 22822.31 Kawasan Pendidikan

Page 17: Laporan Deliniasi Citra Berdasarkan 8 Kunci Interpretasi

pavin dan terdapat parkir

10 Polygon 0 2 CoklatGedung-Gedung Persegi Kasar

Area padat penduduk

Antar objek membentuk pavin dan

terdapat parkirTidak

Teratur K 87321.02Kawasan

Pendidikan

12 Polygon 0 2 CoklatGedung-Gedung Persegi Kasar

Area padat penduduk

Antar objek membentuk pavin dan

terdapat parkirTidak

Teratur K 54576.72Kawasan

Pendidikan

21 Polygon 0 2 CoklatGedung-Gedung Persegi Kasar

Area padat penduduk

Antar objek membentuk pavin dan

terdapat parkirTidak

Teratur K 21393.38Kawasan

Pendidikan

22 Polygon 0 2 CoklatGedung-Gedung Persegi Kasar

Area padat penduduk

Antar objek membentuk pavin dan

terdapat parkirTidak

Teratur K 26430.98Kawasan

Pendidikan

23 Polygon 0 2 CoklatGedung-Gedung Persegi Kasar

Area padat penduduk

Antar objek membentuk pavin dan

terdapat parkirTidak

Teratur K 28159.68Kawasan

Pendidikan

25 Polygon 0 2 CoklatGedung-Gedung Persegi Kasar

Area padat penduduk

Antar objek membentuk pavin dan

terdapat parkirTidak

Teratur K 37348.67Kawasan

Pendidikan

32 Polygon 0 2 CoklatGedung-Gedung Persegi Kasar

Area padat penduduk

Antar objek membentuk pavin dan

terdapat parkirTidak

Teratur K 55015.94Kawasan

Pendidikan36 Polygon 0 2 Coklat Gedung-

GedungPersegi Kasar Area padat

pendudukAntar objek membentuk pavin dan

Tidak Teratur

K 120626.6 Kawasan Pendidikan

Page 18: Laporan Deliniasi Citra Berdasarkan 8 Kunci Interpretasi

terdapat parkir

38 Polygon 0 2 CoklatGedung-Gedung Persegi Kasar

Area padat penduduk

Antar objek membentuk pavin dan

terdapat parkirTidak

Teratur K 12154.25Kawasan

Pendidikan

42 Polygon 0 2 CoklatGedung-Gedung Persegi Kasar

Area padat penduduk

Antar objek membentuk pavin dan

terdapat parkirTidak

Teratur K 28669.56Kawasan

Pendidikan

45 Polygon 0 2 CoklatGedung-Gedung Persegi Kasar

Area padat penduduk

Antar objek membentuk pavin dan

terdapat parkirTidak

Teratur K 3333.906Kawasan

Pendidikan

46 Polygon 0 2 CoklatGedung-Gedung Persegi Kasar

Area padat penduduk

Antar objek membentuk pavin dan

terdapat parkirTidak

Teratur K 7191.799Kawasan

Pendidikan

50 Polygon 0 2 CoklatGedung-Gedung Persegi Kasar

Area padat penduduk

Antar objek membentuk pavin dan

terdapat parkirTidak

Teratur K 18551.7Kawasan

Pendidikan

3 Polygon 0 2 Abu-abu JalanGaris Lurus Halus

Berlokasi di tengah

kota/pinggir kota

Menghubungkan berbagai kawasan Teratur J 705.795 Jalan

6 Polygon 0 2 Abu-abu JalanGaris Lurus Halus

Berlokasi di tengah

kota/pinggir kota

Menghubungkan berbagai kawasan Teratur J 12233.83 Jalan

7 Polygon 0 2 Abu-abu Jalan Garis Lurus

Halus Berlokasi di tengah

Menghubungkan berbagai

Teratur J 125.3136 Jalan

Page 19: Laporan Deliniasi Citra Berdasarkan 8 Kunci Interpretasi

kota/pinggir kota kawasan

13 Polygon 0 2 Abu-abu JalanGaris Lurus Halus

Berlokasi di tengah

kota/pinggir kota

Menghubungkan berbagai kawasan Teratur J 87414.6 Jalan

14 Polygon 0 2 Abu-abu JalanGaris Lurus Halus

Berlokasi di tengah

kota/pinggir kota

Menghubungkan berbagai kawasan Teratur J 5821.821 Jalan

20 Polygon 0 2 Abu-abu JalanGaris Lurus Halus

Berlokasi di tengah

kota/pinggir kota

Menghubungkan berbagai kawasan Teratur J 1713.662 Jalan

52 Polygon 0 2 Abu-abu JalanGaris Lurus Halus

Berlokasi di tengah

kota/pinggir kota

Menghubungkan berbagai kawasan Teratur J 5969.095 Jalan

53 Polygon 0 2 Abu-abu JalanGaris Lurus Halus

Berlokasi di tengah

kota/pinggir kota

Menghubungkan berbagai kawasan Teratur J 2076.536 Jalan

54 Polygon 0 2 Abu-abu JalanGaris Lurus Halus

Berlokasi di tengah

kota/pinggir kota

Menghubungkan berbagai kawasan Teratur J 1089.925 Jalan

55 Polygon 0 2 Abu-abu Jalan Garis Lurus

Halus Berlokasi di tengah

kota/pinggir

Menghubungkan berbagai kawasan

Teratur J 800.1131 Jalan

Page 20: Laporan Deliniasi Citra Berdasarkan 8 Kunci Interpretasi

kota

56 Polygon 0 2 Abu-abu JalanGaris Lurus Halus

Berlokasi di tengah

kota/pinggir kota

Menghubungkan berbagai kawasan Teratur J 994.4906 Jalan

57 Polygon 0 2 Abu-abu JalanGaris Lurus Halus

Berlokasi di tengah

kota/pinggir kota

Menghubungkan berbagai kawasan Teratur J 1159.216 Jalan

58 Polygon 0 2 Abu-abu JalanGaris Lurus Halus

Berlokasi di tengah

kota/pinggir kota

Menghubungkan berbagai kawasan Teratur J 254.7536 Jalan

59 Polygon 0 2 Abu-abu JalanGaris Lurus Halus

Berlokasi di tengah

kota/pinggir kota

Menghubungkan berbagai kawasan Teratur J 677.0784 Jalan

60 Polygon 0 2 Abu-abu JalanGaris Lurus Halus

Berlokasi di tengah

kota/pinggir kota

Menghubungkan berbagai kawasan Teratur J 1398.639 Jalan

61 Polygon 0 2 Abu-abu JalanGaris Lurus Halus

Berlokasi di tengah

kota/pinggir kota

Menghubungkan berbagai kawasan Teratur J 150.1205 Jalan

15 Polygon 0 2 Coklat-Putih Gedung Persegi KasarArea padat penduduk

Berasosiasi dengan jalan utama dan lapangan Teratur G 7314.664 Gedung

27 Polygon 0 2 Coklat-Putih Gedung Persegi KasarArea padat penduduk

Berasosiasi dengan jalan utama dan lapangan Teratur G 7463.052 Gedung

Page 21: Laporan Deliniasi Citra Berdasarkan 8 Kunci Interpretasi

41 Polygon 0 2 Coklat-Putih Gedung Persegi KasarArea padat penduduk

Berasosiasi dengan jalan utama dan lapangan Teratur G 20137.36 Gedung

44 Polygon 0 2 Coklat-Putih Gedung Persegi KasarArea padat penduduk

Berasosiasi dengan jalan utama dan lapangan Teratur G 9718.16 Gedung

48 Polygon 0 2 Coklat-Putih Gedung Persegi KasarArea padat penduduk

Berasosiasi dengan jalan utama dan lapangan Teratur G 2642.574 Gedung

70 Polygon 0 2 Coklat-Putih Gedung Persegi KasarArea padat penduduk

Berasosiasi dengan jalan utama dan lapangan Teratur G 1753.277 Gedung

Page 22: Laporan Deliniasi Citra Berdasarkan 8 Kunci Interpretasi

Hasil dari pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan

aplikasi adalah pengelompokkan atau pembedaan antar daerah yang ada dan

dijelaskan menurut interpretasi citra yang ada.

Dalam pengolahan data yang dilakukan, citra dibagi menjadi 7 wilayah:

1. G = Gedung

Gedung memiliki warna putih, jingga dan abu-abu. Ukuran gedung

diperkirakan +/- 1500 m2, dengan tekstur kasar, dengan tekstur kasar akan

mempengaruhi terang gelap rona gedung tersebut. Bentuk gedung

dilambangkan persegi panjang, dengan pola tidak teratur dan tinggi

diperkirakan 4-40m. Situs gedung di sekitar jalan dengan berasosiasi memiliki

tempat parkir dan pos satpam.

2. P = Permukiman

Pemukiman adalah kumpulan dari rumah-rumah (gedung). Pemukiman

memiliki rona terang, dan gelap sedang dengan memiliki warna putih, jingga,

dan abu-abu. Pemukiman memiliki tekstur yang kasar, sedangkan pola yang

dimiliki adalah pola tidak teratur, tinggi kurang lebih 4-20m dengan ukuran 200

m2 , memiliki bayangan, situsnya yaitu terdapat pada sekitar jalanan,

asosiainya membentuk kelompok.

3. R = Ruang Terbuka Hijau

Ronanya gelap sedang menuju gelap, berwarna hiijau, memiliki tinggi ±

4m2, berbentuk pepohonan dan semak belukar, tidak terdapat batasan ukuran,

polanya tidak teratur, memiliki bayangan, terdapat di lahan kosong, dan

memiliki tekstur yang kasar.

Page 23: Laporan Deliniasi Citra Berdasarkan 8 Kunci Interpretasi

4. L = Lapangan

Lapangan warnanya hijau.Memiliki bentuk bervariasi dengan tekstur

halus agak kasar,dan berbentuk semak/ rumput. Pola dari lapangan adalah

tidak teratur dan memiliki tinggi ± 1m2, tidak terdapat bayangan dan berasosiasi

di daerah yang belum dibangun atau tidak terbangun.

5. S = Sungai

Sungai berasosiasi dengan jembatan jika melewati jalan,dan situs

terdapat pada lembah atau cengkungan. Warna dari sungai adalah warna biru.

Sungai tidak memiliki ketinggian dan bayangan dengan memiliki lebar 1-15m,

tekstur halus dan bentuk tidak teratur dan berkelok-kelok.

6. J = Jalan

Memiliki ukuran ±1-30 m, dengan bentuk memanjang dan lurus, berpola

teratur tidak memiliki ketinggian, tidak memiliki bayangan, berlokasi di tengah

atau dipinggiran kota, berasosiasi dengan bentuk pertigaan, perempatan dan

lain-lain, dan memiliki tekstur yang halus.

7. K = Kawasan Pendidikan

Ronanya gelap sedang berwarna hijau, tidak memiliki batasan ukuran,

dengan bentuk petak-petak, dan berpola teratur. Tidak terdapat ketinggian,

tidak memiliki bayangan, terdapat di setiap wilayah, meiliki asosiasi saling

mengelompok dan bertekstur kasar.

Page 24: Laporan Deliniasi Citra Berdasarkan 8 Kunci Interpretasi

6. Kesimpulan

Menginterpretasikan suatu citra dengan menggunakan 8 (delapan)

kunci interpretasi citra (rona/warna, ukuran, bentuk, tekstur, pola, situs dan

asosiasi)membantu kita untuk lebih memahami objek-objek yang ada di citra

suatu kawasan, seperti peta citra kampus UNDIP Tembalang ini. Setelah

dilakukannya interpretasi, bisa diambil suatu garis besar bahwa kampus UNDIP

Tembalang dapat digolongkan kedalam kampus yang memiliki keseimbangan

antara lahan terbangun dan lahan hijaunya. Lahan terbangun, seperti gedung

kampus, permukiman, dan perdagangan/jasa dapat di lihat dari peta citra

kampus UNDIP ini sendiri, yang dicirikan dengan rona gelap, dan warna

orange, merah dan coklat. Selain itu, lahan hijau seperti Kebun/hutan, lapangan

hijau/RTH juga tampak di citra, dengan ciri khasnya, yang berwarna hijau.

Antara kebun dan lapangan hijau bisa dilahat perbedaannya dari

vegetasi/pepohonan yang terdapat di objek yang di interpretasikan. Seperti

Kebun yang didominasi dengan tekstur yang kasar, karena pepohonan yang

tumbuh bebas, dan juga lapangan hijau, yang didominasi dengan tekstur yang

halus.

Page 25: Laporan Deliniasi Citra Berdasarkan 8 Kunci Interpretasi

Daftar Pustaka

Hertanto, Hendrik Boby. 2012. “Penginderaan Jauh” dalam Blogspot.

http://geoenviron.blogspot.com/2012/04/penginderaan-jauh.html. Diunduh

10 April 2013.

http://www.docstoc.com . Tanpa Angka Tahun. “Interpretasi Citra dan Foto

Udara,” dalam google.com. Diunduh 10 April 2013

http://belajar.kemendiknas.go.id . Diunduh 13 April 2013

http://www.organisasi.org . 2010 . “Definisi/Pengertian Citra Penginderaan Jauh

(Inderaja) Menurut Para Ahli,” dalam google.com. Diunduh 13 April 2013