indikasi diuretik
DESCRIPTION
obatTRANSCRIPT
![Page 1: indikasi diuretik](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071715/55cf9849550346d03396c25f/html5/thumbnails/1.jpg)
INDIKASI DIURETIK
1. Inhibitor karbonik anhidrase (Asetazolamid)
Indikasi
Penggunaan utama adalah menurunkan tekanan intraokuler pada penyakit glaukoma.
Asetazolamid juga efektif untuk mengurangi gejala acute mountain sickness.
Asetazolamid jarang digunakan sebagai diuretik, tetapi dapat bermanfaat untuk alkalinisasi
urin sehingga mempermudah ekskresi zat organik yang bersifat asam lemah.
Efek Samping dan kontraindikasi
Pada dosis tinggi dapat timbul parestesia dan kantuk yang terus-menerus. Asetazolamid
mempermudah pembentukan batu ginjal karena berkurangnya sekskresi sitrat, kadar kalsium
dalam urin tidak berubah atau meningkat.
Asetazolamid dikontraindikasikan pada sirosis hepatis karena menyebabkan disorientasi
mental pada penderita sirosis hepatis.
Reaksi alergi yang jarang terjadi berupa demam, reaksi kulit, depresi sumsum tulang dan lesi
renal mirip reaksi sulfonamid.
Asetazolamid sebaiknya tidak diberikan selam kehamilan karena pada hewan percobaan
obat ini dapat menimbulkan efek teratogenik.
2. Loop diuretic (asam etakrinat, furosemid dan bumetanid)
Indikasi
Furosemid lebih banyak digunakan daripada asam etakrinat, karena ganguan saluran cerna
yang lebih ringan. Diuretik kuat merupakan obat efektif untuk pengobatan udem akibat
gangguan jantung, hati atau ginjal.
3. Tiazid
Indikasi
1. Tiazid merupakan diuretik terpilih untuk pengobatan udem akibat payah jantung ringan
sampai sedang. Ada baiknya bila dikombinasi dengan diuretik hemat kalium pada penderita
yang juga mendapat pengobatan digitalis unruk mencegah timbulnya hipokalemia yang
![Page 2: indikasi diuretik](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071715/55cf9849550346d03396c25f/html5/thumbnails/2.jpg)
memudahkan terjadinya intoksikasi digitalis.
2. Merupakan salah satu obat penting pada pengobatan hipertensi, baik sebagai obat tunggal
atau dalam kombinasi dengan obat hipertensi lain.
3. Pengobatan diabetes insipidus terutama yang bersifat nefrogen dan hiperkalsiuria pada
penderita dengan batu kalsium pada saluran kemih.
4. Hemat kalium
Indikasi
Antagonis aldosteron digunakan secara luas untuk pengobatan hipertensi dan udem yang
refrakter. Biasanya obat ini dipakai bersama diuretik lain dengan maksud mengurangi
ekskresi kalium, disamping memperbesar diuresis.
Triamteren dan Amilorid
Indikasi
Bermanfaat untuk pengobatan beberapa pasien udem. Tetapi obat ini akan bermanfaat bila
diberikan bersama dengan diuretik golongan lain, misalnya dari golongan tiazid.
5. Diuretik osmotic
Manitol
Manitol paling sering digunakan diantara obat ini, karena manitol tidak mengalami
metabolisme dalam badan dan hanya sedikit sekali direabsorpsi tubuli bahkan praktis
dianggap tidak direabsorpsi. Manitol harus diberikan secara IV.
Indikasi
Manitol digunakan misalnya untuk :
1. Profilaksis gagal ginjal akut, suatu keadaan yang dapat timbul akibat operasi jantung, luka
traumatik berat, atau tindakan operatif dengan penderita yang juga menderita ikterus berat
2. Menurunkan tekanan maupun volume cairan intraokuler atau cairan serebrospinal
Kontraindikasi
Manitol dikontraindikasikan pada penyakit ginjal dengan anuria, kongesti atau udem paru
yang berat, dehidrasi hebat dan perdarahan intrakranial kecuali bila akan dilakukan
kraniotomi. Infus manitol harus segera dihentikan bila terdapat tanda-tanda gangguan fungsi
![Page 3: indikasi diuretik](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022071715/55cf9849550346d03396c25f/html5/thumbnails/3.jpg)
ginjal yang progresif, payah jantung atau kongesti paru.
Diunduh dari: akfarsam.ac.id/downlot.php?file=DIURETIK.pdf pada 27 Maret 2014