indigenous knowledge suku yali terhadap kumbang...kumbang (ordo coleoptera) dan kupu-kupu (ordo...

4
Indigenous Knowledge Suku Yali Terhadap Kumbang Oleh: Herlina Menufandu Kumbang (Ordo Coleoptera) dan kupu-kupu (Ordo Lepidoptera) merupakan kelompok terbesar dari ser- angga (Klas Insecta) yang hampir mencapai separuh dari jumlah spesies hewan di dunia (Schneider, 1999). Demikian pula di dalam dunia serangga pun didominasi oleh kumbang, dan sudah dipelajari lebih dari 300.000 spesies serta dapat ditemukan dalam berbagai habitat (Oewey et al, 2005). Di Papua, diperkirakan jumlah kumbang sekitar 30.000 spesies dengan kelompok yang paling besar adalah Famili Curculionidae, yang diketahui berjumlah 5.000 spesies (Petocz, 1987) Dalam mengelompokkan kumbang, para ahli kumbang menyampaikan berbagai perbedaan pendapat sehingga sering ditemukan pengaturan yang tidak sama dalam pemberian status famili dan pengelompokannya ke dalam superfamili. Keadaan ini dapat dijumpai dalam setiap literatur mengenai kumbang. Pengelompokan kumbang dalam pengetahuan lokal (indigenous knowI- edge) masyarakat Papua dalam hal ini oleh Suku Yali pun berbeda. Masyarakat Yali yang berdiam di Distrik Abenaho Kabupaten Jayawijaya mengelompokkan kumbang dalam dua kelompok besar, yaitu Hombo/o dan Boleag. "Boleag" merupakan sebutan bagi kumbang yang ber- tanduk seperti jantan dalam Famili Lucanidae dan Scarabidae, atau berantena seperti Famili Cerambyci- dae dan yang bermoncong seperti Famili Curculioni- dae, termasuk pula Famili Passalidae. Sementara itu sebutan "Hombolo" diberikan kepada kei om pok kum- 12

Upload: others

Post on 05-Dec-2020

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Indigenous Knowledge Suku Yali Terhadap Kumbang...Kumbang (Ordo Coleoptera) dan kupu-kupu (Ordo Lepidoptera) merupakan kelompok terbesar dari ser-angga (Klas Insecta) yang hampir mencapai

Indigenous Knowledge Suku YaliTerhadap KumbangOleh: Herlina Menufandu

Kumbang (Ordo Coleoptera) dan kupu-kupu (OrdoLepidoptera) merupakan kelompok terbesar dari ser-angga (Klas Insecta) yang hampir mencapai separuhdari jumlah spesies hewan di dunia (Schneider, 1999).Demikian pula di dalam dunia serangga pun didominasioleh kumbang, dan sudah dipelajari lebih dari 300.000spesies serta dapat ditemukan dalam berbagai habitat(Oewey et al, 2005). Di Papua, diperkirakan jumlahkumbang sekitar 30.000 spesies dengan kelompokyang paling besar adalah Famili Curculionidae, yangdiketahui berjumlah 5.000 spesies (Petocz, 1987)

Dalam mengelompokkan kumbang, para ahli kumbangmenyampaikan berbagai perbedaan pendapat sehinggasering ditemukan pengaturan yang tidak sama dalampemberian status famili dan pengelompokannya kedalam superfamili. Keadaan ini dapat dijumpai dalamsetiap literatur mengenai kumbang. Pengelompokankumbang dalam pengetahuan lokal (indigenous knowI-edge) masyarakat Papua dalam hal ini oleh Suku Yalipun berbeda. Masyarakat Yali yang berdiam di DistrikAbenaho Kabupaten Jayawijaya mengelompokkankumbang dalam dua kelompok besar, yaitu Hombo/odan Boleag.

"Boleag" merupakan sebutan bagi kumbang yang ber-tanduk seperti jantan dalam Famili Lucanidae danScarabidae, atau berantena seperti Famili Cerambyci-dae dan yang bermoncong seperti Famili Curculioni-dae, termasuk pula Famili Passalidae. Sementara itusebutan "Hombolo" diberikan kepada keiompok kum-

12

Page 2: Indigenous Knowledge Suku Yali Terhadap Kumbang...Kumbang (Ordo Coleoptera) dan kupu-kupu (Ordo Lepidoptera) merupakan kelompok terbesar dari ser-angga (Klas Insecta) yang hampir mencapai

bang yang tidak bertanduk, yaitu betina daripada FamiliLucanidae dan Scarabidae. Kumbang-kumbang dalamkedua pengelompokan ini pun hanya dikhususkan bagikumbang-kumbang yang dapat dimakan. Oleh sebab itumaka tidak semua kumbang dapat dimasukkan sebagaikelompok "Hombolo" maupun "Boleaq".

Kumbang-kumbang yang dapat dimakan memiliki pulanama atau sebutan tersendiri, misalnya "Fulug" diberi-kan kepada Farnili Passalidae dan "Fua" untuk FamiliLucanidae. Kumbang Moncong (Farnili Curculionidae)lebih spesifik lagi, yaitu untuk spesies dari genus Rhyn-cophorus disebut "Bornboli", Rhinoscapha richteri dise-but "Singgabit" dan Behrensiellus glabratus disebut"Gulangge jangge".

Sewaktu penulis mengikuti ekspedisi di Pass Valleypada tanggal 11 sampai dengan 26 Februari 2005, tern-yata Behrensiellus glabratus Pascoe merupakan spe-sies yang paling banyak populasinya. Selalu dapat

.ditemukan pada dua jen is semak yang mendominasihutan-hutan semak di Distrik Abenaho. Salah satutumbuhan semak itu memiliki ciri-ciri sebagaiPipperaceae dan yang lainnya sebagai Verbenaceae

Ada banyak jen is kumbang yang diperoleh dalam hasilekspedisi dengan jumlah total sebanyak 115 spesiesdari 33 famili. Famili yang paling tinggi jumlah spesies-nya adalah Famili Curculionidae dengan jumlah 43 spe-sies. Namun tidak semua spesies tersebut memilikinama lokal, kecuali yang dapat dimakan. Untuk kum-bang yang tidak dimakan, misalnya seperti Onthopha-gus spp yang sering dijumpai pada kotoran babi tidakmerniliki nama, tetapi perilakunya diketahui dalam ba-hasa Yali sebagai "wamleklek", yang artinya sama de-ngan angkat-angkat kotoran babi.

13

Page 3: Indigenous Knowledge Suku Yali Terhadap Kumbang...Kumbang (Ordo Coleoptera) dan kupu-kupu (Ordo Lepidoptera) merupakan kelompok terbesar dari ser-angga (Klas Insecta) yang hampir mencapai

Selain pemberian nama kumbang, ada pula beberapaserangga lainnya yang memiliki nama dalam bahasaYali dan umumnya serangga-serangga itu dapat di-makan. Untuk data serangga-serangga tersebut dapatdibaca pada iaporan praktek kerja lapangan:Menufandu, Herlina. 2005. Koleksi Serangga (Ordo

Leptdoptera dan Coleoptera): Teknik Field Tripdan Pendataan Kumbang di Laboratorium Kupu-kupu Biara Santo Fransiskus APO - Jayapura.(Makalah, tidak diterbitkan).

Keterangan Gambar:D: baqian kiri merupakan kumbang jantan Behrensiel-lus gfabratus Paseoe (Curculionidae: Otiorhynchinae)dan di bagian kanan adalah pasangan betinanya, selaluditemukan dalam hutan-hutan semak di Pass Valley.

Dattar Pustaka

Borror, Donaid J., Charles A. Triplehorn dan Norman F.Johnson. 1992. Pengenalan Pelajaran Se-rangga, Edisi Keenam. Gadjah Mada UniversityPress, Yogyakarta.

Dewey, T. A., G. S. Harnrnond, R Espinosa, C. S. Parrand T. Jones. 2005. Beet/es (Co/eoptera). http://wwvv. ug Iybug. org/05dex. shtm I.

14

Page 4: Indigenous Knowledge Suku Yali Terhadap Kumbang...Kumbang (Ordo Coleoptera) dan kupu-kupu (Ordo Lepidoptera) merupakan kelompok terbesar dari ser-angga (Klas Insecta) yang hampir mencapai

Gressitt, J. L. and R. W. Hornabrook. 1977. Handbaakaf Camman: New Guinea Beet/es. WAU EcologyInstitute, Papua New Guinea.

Petocz, Ronaid G. 1987. Konservasi Alam dan Pem-bangunan di Irian Jaya. Grafitipers, Jakarta.

Schneider, Michael F.. 1999. Entomoloqy. A Textbookfar Students, Agricu/turalists and Faresters inPapua New Guinea. Bulalo University College,Papua New Guinea.

15