indentifikasi morfologi dan beberapa sifat fisik …digilib.unila.ac.id/26081/3/skripsi tanpa bab...

42
INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH PADA PERTANAMAN UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz) MONOKULTUR DAN KEBUN CAMPURAN DI DESA HAJIMENA KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN Oleh MUHAMMAD NUR SIDIQ FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017

Upload: lamkhuong

Post on 29-Apr-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAHPADA PERTANAMAN UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz)

MONOKULTUR DAN KEBUN CAMPURAN DI DESA HAJIMENAKECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Oleh

MUHAMMAD NUR SIDIQ

FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2017

Page 2: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

Muhammad Nur Sidiq

ABSTRAK

IDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAHPADA PERTANAMAN UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz)

MONOKULTUR DAN KEBUN CAMPURAN DI DESA HAJIMENAKECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Oleh

Muhammad Nur Sidiq

Tanaman ubi kayu merupakan tanaman yang memiliki peran penting bagi

kelangsungan hidup masyarakat, namun keberadaanya sering dianggap merusak

lahan pertanian, anggapan ini diduga timbul karena kemampuan tanaman ubi kayu

untuk tumbuh dan berproduksi di lahan yang kurang baik sekalipun, budidaya

tanaman ubi kayu yang umumnya menggunakan sisitem OTI dianggap dapat

memepercepat degredasi lahan, dan kebun campuran dengan sisitem OTM

dianggap lebih ramah terhadap tanah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui

perubahan yang terjadi pada tanah akibat pertanaman ubi kayu monokultur dan

kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan beberapa sifat

fisik tanah. Dari hasil pengamatan morfologi tanah, lahan ubi kayu memiliki

lapisan permukaan yang lebih tipis, dengan warna, struktur dan konsistensi tanah

yang tidak jauh berbeda pada lapisan permukaan, sedangkan dari pengamatan sifat

fisik, pada lahan ubi kayu didapatkan kelas tekstur lempung liat berpasir pada

Page 3: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

Muhammad Nur Sidiq

lapisan permukaan dimana fraksi pasir lebih rendah, dan fraksi liat lebih tinggi,

nilai kerapatan isi dan ruang pori pada lahan ubi kayu lebih baik, dan kemantapan

agregat tidak stabil, sedangkan pada kebun campuran didapatkan kelas tekstur

Lempung berpasir pada lapisan permukaan dimana fraksi pasir lebih tinggi dan

fraksi liat lebih rendah, nilai kerapatan isi dan ruang pori tanah yang lebih buruk

dengan agregat tanah yang stabil.

Kata Kunci : kebun campuran, morfologi, sifat fisik tanah, ubi kayu.

Page 4: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

IDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK TANAH

PADA PERTANAMAN UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz)

MONOKULTUR DAN KEBUN CAMPURAN DI DESA HAJIMENA

KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

Oleh

Muhammad Nur Sidiq

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PERTANIAN

pada

Jurusan Agroteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Lampung

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2017

Page 5: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan
Page 6: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan
Page 7: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan
Page 8: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 4 April 1991 sebagai anak

ketiga dari lima bersaudara dari pasangan Bapak Dwi Nurcahyono dan Ibu

Suprapti. Penulis memulai pendidikan Sekolah Dasar di SD N 3 Rajabasa, lulus

pada tahun 2003. Penulis meneruskan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di

SMP N 19 Bandar Lampung, lulus pada tahun 2006, Sekolah Menengah Kejuruan

di SMK 2 MEI Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2009. Pada tahun

yang sama penulis diterima sebagai mahasiswa Agroteknologi, Universitas

Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri

(SNMPTN). Penulis telah melakukan Praktik Umum (PU) di Balai Pengkajian

Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung pada Juli 2012. Pada Januari 2013,

penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Panutan, Kecamatan

Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, Lampung.

Page 9: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

Karya kecilku ini kupersembahkan untuk keluargaku

tercinta....

Page 10: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

SANWACANA

Puji dan rasa syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

memberikan segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Skripsi dengan judul “Identifikasi Morfologi dan Beberapa Sifat Fisik Tanah pada

Pertanaman Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz) Monokultur dan Kebun

Campuran di Desa Hajimena Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan”

adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di Universitas

Lampung. Dengan selesainya skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih

kepada:

1. Ir. Didin Wiharso, M.Si., selaku Pembimbing I atas kesediaan dan

kesabarannya membimbing, membagi ilmu, menasehati penulis serta

membantu penulis menyelesaikan skripsi ini;

2. Ir. Hery Novpriansyah, M.Si., selaku pembimbing II atas kesediaan waktu,

ilmu, dan bimbingan yang diberikan;

3. Prof. Dr. K.E.S. Manik, M.S., selaku pembahas atas, ilmu dan kesempatan

yang diberikan;

4. Ibu Ir. Rugayah, M.S., selaku Pembimbing Akademik yang selalu

memberikan nasihat, motivasi, dukungan, dan arahan semasa perkuliahan;

Page 11: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

5. Bapak dan Ibu Dosen beserta staf Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian

Universitas Lampung;

6. Ibu Prof. Dr. Ir. Ainin Niswati, M.S., M.Agr. Sc, selaku Ketua Bidang Ilmu

Tanah Fakultas Pertanian Universitas Lampung;

7. Ibu Prof. Dr. Ir. Sri Yusnaini, M. Si., selaku Ketua Jurusan Agroteknologi

Fakultas Pertanian Universitas Lampung;

8. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M. Si., selaku Dekan Fakultas

Pertanian, Universitas Lampung;

9. Ibu dan Ayah tercinta yang dengan penuh kesabaran membimbing penulis

menjadi manusia yang lebih baik;

10. Kepada kakak dan adik tercinta : Mba Ria, Kak Ipin, Mada, Pipit, Mba Isma,

Kak Nop, dan Mba Sarti;

11. Sahabat-sahabatku: Teguh, Rendi, Iqbal, Gigih, Jaka, Ulil, MarDika, Adit,

Mita, Riana, Okta, Husna, atas bantuan dan dukungan;

12. Teman teman penelitian, Rusdi, Derta, Yongki, Maul, Karin, Hiday, Linda,

Dika, Diki, Ade, Ganda, Ketut, Fathia dan teman-teman AGT lainnya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, akan tetapi

semoga skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat. Penulis berharap semoga Allah

SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Bandar Lampung, 22 Desember 2016Penulis

Muhammad Nur Sidiq

Page 12: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

DAFTAR ISI

halamanDAFTAR TABEL ...................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xv

I. PENDAHULUAN .................................................................................

1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Tujuan ............................................................................................. 2

1.3 Kerangka Pemikiran ....................................................................... 2

II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................

2.1 Morfologi Tanah ............................................................................. 5

2.1.1 Lapisan Tanah/Horizon ........................................................ 62.1.2 Warna Tanah ........................................................................ 92.1.3 Tekstur Tanah ....................................................................... 102.1.4 Struktur Tanah ...................................................................... 112.1.5 Konsistensi ............................................................................ 122.1.6 Vegetasi ................................................................................ 132.1.7 Perakaran .............................................................................. 14

2.2 Sifat Fisik Tanah ............................................................................ 15

2.2.1 Kemantapan Agregat ............................................................. 162.2.2 Ruang Pori Total .................................................................. 172.2.3 Kerapatan Isi ........................................................................ 172.2.4 Bahan Organik Tanah ........................................................... 18

2.3 Morfologi Tanah Ubi Kayu dan Kebun Campuran ........................ 19

III. BAHAN DAN METODE ...................................................................

3.1 Waktu dan Tempat ......................................................................... 20

3.2 Bahan dan Alat ................................................................................ 20

3.3 Metode Penelitian............................................................................ 21

3.4 Analisis Data ................................................................................... 23

Page 13: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...........................................................

4.1 Keadaan Umum Daerah Penelitian ............................................... 24

4.1.1 Lokasi Penelitian................................................................. 244.1.2 Letak Geografis................................................................... 244.1.3 Iklim.................................................................................... 254.1.4 Penggunaan Lahan .............................................................. 25

4.2 Morfologi Tanah ........................................................................... 25

4.2.1 Kedalaman Lapisan............................................................. 274.2.2 Warna Tanah....................................................................... 284.2.3 Struktur Tanah .................................................................... 304.2.4 Konsistensi Tanah............................................................... 31

4.3 Sifat Fisik Tanah

4.3.1 Tekstur Tanah ..................................................................... 324.3.1.1 Persentase Fraksi Pasir Total.................................. 324.3.1.2 Persentase Fraksi Debu Total ................................. 344.3.1.3 Persentase Fraksi Liat Total ................................... 35

4.3.2 Kerapatan Isi ....................................................................... 364.3.3 Ruang Pori Total ................................................................. 384.3.4 Kemantapan Agregat .......................................................... 394.3.5 Bahan Organik Tanah ......................................................... 42

V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 45

5.1 Kesimpulan...................................................................................... 45

5.2 Saran................................................................................................ 46

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 47

LAMPIRAN................................................................................................ 49

Page 14: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Morfologi tanah pada lahan ubi kayu dan kebun campuran ................. 26

2. Kedalaman lapisan ................................................................................. 27

3. Warna Tanah .......................................................................................... 28

4. Struktur tanah pada lahan ubi kayu dan kebun campuran...................... 30

5. Konsistensi tanah pada lahan ubi kayu dan kebun campuran ................ 31

6. Tekstur tanah pada lahan ubi kayu dan kebun campuran ...................... 32

7. Kemantapan agregat pada tanah ubi kayu dan kebun campuran .......... 39

8. Data sifat fisik tanah pada lahan ubi kayu dan kebun campuran ........... 50

9. Kandungan C–organik di lahan ubi kayu dan kebun campuran ............. 56

Page 15: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Perbandingan persentase fraksi pasir total ............................................ 33

2. Perbandingan persentase fraksi debu total ............................................ 35

3. Perbandingan persentase fraksi liat total ............................................... 36

4. Perbandingan nilai kerapatan isi ........................................................... 37

5. Perbandingan persentase nilai ruang pori total ..................................... 38

6. Perbandingan persentase kandungan C-organik ................................... 42

7. Profil tanah pada lahan ubi kayu ........................................................... 51

8. Profil tanah pada kebun campuran ........................................................ 52

9. Contoh visual dari penentuan kelas kemantapan agregat ..................... 53

10. Nilai kemantapan agregat tanah pada lahan ubi kayu ......................... 54

11. Nilai kemantapan agregat tanah pada kebun campuran ...................... 55

Page 16: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman ubi kayu (Manihot esculenta Crantz) merupakan tanaman yang memiliki

peran penting bagi kelangsungan hidup masyarakat Indonesia, hal ini dapat dilihat

dari data BPS bahwa produksi ubi kayu di Indonesia pada tahun 2014 yang

mencapai 23,4 juta ton per tahun, nilai tersebut menggambarkan bahwa tanaman

ubi kayu memiliki peranan penting bagi masyarakat, baik sebagai mata pencarian,

untuk konsumsi atau bahan baku industri.

Namun keberadaan ubi kayu sering dianggap sebagai komoditas yang

memberikan dampak buruk bagi lahan, anggapan ini diduga timbul karena sering

ditemukannya lahan budidaya ubi kayu dalam kondisi yang buruk, namun

kemampuan ubi kayu untuk tumbuh dan berproduksi di lahan yang kurang baik

diduga menjadi penyebab komoditas ini sering ditanam di lahan yang buruk,

sehingga hal ini memberikan anggapan bahwa tanaman ubi kayu dapat merusak

lahan pertanian.

Selain itu budidaya ubi kayu umumnya dilakukan dengan pengolahan tanah yang

intensif. Menurut LIPTAN (1994), olah tanah intensif dapat membuat agregat

tanah mempunyai kemantapan rendah, lebih mudah mengalami erosi dan dalam

jangka panjang, mengakibatkan pemadatan pada lapisan tanah bagian bawah

Page 17: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

2

lapisan olah, sementara itu kebun campuran yang dibudidayakan dengan sistem

olah tanah minimum, dianggap lebih ramah dalam kemampuanya mendegradasi

lahan.

Berdasarkan hal-hal tersebut maka identifikasi morfologi dan beberapa sifat fisik

tanah perlu dilakukan, agar diketahui perubahan yang terjadi pada tanah akibat

pertanaman ubi kayu monokultur dan kebun campuran, yang dilihat dari

perbedaan ciri-ciri umum tanah dan beberapa sifat fisik tanah.

1.2 Tujuan Penelitian

Adapun penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui perbedaan morfologi tanah pada lahan pertanaman ubi kayu

dan kebun campuran di desa Hajimena kecamatan Natar, kabupaten

Lampung Selatan.

2. Mengetahui perbedaan beberapa sifat fisik tanah pada lahan pertanaman

ubi kayu dan kebun campuran di desa Hajimena kecamatan Natar,

kabupaten Lampung Selatan.

1.3 Kerangka Pemikiran

Menurut Howeler (2014) diakui dalam banyak uji coba, dibandingkan 10 jenis

tanaman lain (ubi jalar, jagung, padi, gandum, kedelai, tebu, kentang, tembakau,

sorgum, dan kacang tanah ), dalam kemampuannya memanfaatkan unsur hara

terutama hara N, P, dan K, ubi kayu tidak lebih boros dari tanaman lainya, hanya

erosi yang menjadi masalah apabila budidaya ubi kayu dilakukan pada lahan

miring/berlereng dibandingkan dengan tanaman lainya.

Page 18: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

3

Tanaman ubi kayu pada umumnya dibudidayakan menggunakan sistem olah tanah

intensif dimana menurut LIPTAN (1994), pada sistem olah tanah intensif tanah

dihancurkan oleh alat pengolah sehingga agregat tanah mempunyai kemantapan

rendah, jika pada saat tersebut terjadi hujan, tanah dengan mudah dihancurkan dan

terangkut bersama air permukaan (erosi). Dalam jangka panjang, pengolahan

tanah yang terus menerus mengakibatkan pemadatan pada lapisan tanah bagian

bawah lapisan olah.

Pada lahan di kebun campuran, olah tanah yang digunakan pada umumnya adalah

sistem olah tanah minimum, dimana menurut LIPTAN (1994), pengolahan tanah

minimum (minimum tillage) adalah pengolahan tanah yang dilakukan secara

terbatas atau seperlunya tanpa melakukan pengolahan tanah pada seluruh areal

lahan.

Efek pembajakan dalam jangka panjang yang ditimbulkan oleh penghancuran

agregat tanah adalah tanah yang kurang ter-agregasi dan lebih padat, lahan

garapan yang terbuka juga menderita gangguan agregat karena dampak curah

hujan tanpa adanya vegetasi penutup tanah, pemadatan tanah juga mengakibatkan

menurunnya ruang pori pada tanah (Foth, 1994).

Dari hasil penelitian Tiandra (2015), pada lahan ubi kayu yang telah digunakan

selama 10 tahun lebih, jika dibandingkan dengan kebun campuran, morfologi

tanah pada lahan ubi kayu memiliki konsistensi dan struktur tanah yang tidak jauh

berbeda, hanya saja kebun campuran memiliki lapisan permukaan yang lebih tebal

dan warna yang lebih gelap.

Page 19: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

4

Untuk mengetahui perkembangan tanah akibat sistem pengolahan tanah yang

digunakan pada pertanaman ubi kayu monokultur dan kebun campuran, dilakukan

pengidentifikasian morfologi dan beberapa sifat fisik tanah. Pembandingan kedua

sistem olah tanah ini dilakukan untuk mengetahui apakah pertanaman ubi kayu

monokultur memberikan perubahan yang besar terhadap morfologi dan sifat fisik

tanah tanah yang ditanaminya apabila dibandingkan dengan pertanaman di kebun

campuran.

Page 20: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Morfologi Tanah

Morfologi adalah suatu keahlian yang memerlukan pengamatan tajam dan

kemampuan untuk melukiskan serta melaporkan dengan kata-kata dan gambar

suatu objek yang dibahas, tujuan morfologi yang utama adalah suatu uraian

pelukisan, sehingga morfologi tanah berarti suatu uraian tanah mengenai

kenampakan-kenampakan, ciri-ciri dan sifat umum yang diperhatikan suatu profil

tanah (Darmawijaya, 1997).

Morfologi tanah menerangkan sejumlah fakta kepada para pemeta dan pakar

tanah, sehingga dapat menjelaskan persoalaan genesis tanah, ciri-ciri morfologi

profil tanah merupakan petunjuk dari proses-proses yang telah dialami suatu jenis

tanah selama pelapukan dan perkembangannya, perbedaan intensitas faktor-faktor

pembentukan tanah terutama iklim meninggalkan ciri-ciri pada profil tanah yang

digunakan untuk menentukan suatu jenis tanah.

Tubuh tanah jika dipotong tegak akan memperlihatkan suatu seri lapisan yang

dinamakan horizon, karena masing-masing lapisan itu sedikit banyak sejajar

dengan permukaan bumi (horisontal), masing-masing horizon memiliki ciri

Page 21: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

6

morfologis, sifat kimia, fisika dan biologi yang khas. Profil tanah adalah urutan

susunan horizon yang tampak dalam anatomi tubuh tanah (Darmawijaya, 1997).

2.1.1 Lapisan tanah/Horizon

Horizon adalah lapisan tanah yang hampir sejajar dengan permukaan, terbentuk

karena proses pembentukan tanah. Horizon diberi simbol huruf (O, A, E, B, C, R)

dan angka yang mengikuti huruf tersebut, lapisan yang tidak atau belum

mengalami proses pembentukan tanah tidak termasuk horizon, dan diberi simbol

angka romawi.

Penjelasan Lapisan /horizon (Soil Survey staff, 1992) horizon utama:

O: Horizon organik pada tanah mineral mempunyai ciri ciri utama:

1. Terbentuk di bagian atas tanah mineral,

2. Sebagian besar dari bahan organik segar dan setengah lapuk,

3. Mengandung bahan organik > 30% bila fraksi mineralnya mengandung

liat > 50%, atau > 20% bila fraksi mineral tidak mengandung liat.

O1: Horizon organik : terutama dari bahan bahan tumbuhan yang

masih Nampak jelas, berhubung dengan lapisan L (liter) dan beberapa

F (Fermentation) di tanah hutan. Dahulu diberi simbol A0

O2: Horizon organik yang bentuk aslinya tidak terlihat lagi. Terdapat

horizon (humus) dan f menurut simbol lama, dahulu diberi simbol A0.

A: Horizon mineral dengan ciri utama:

1. Tempat penimbunan bahan organik atau terbentuk dekat permukaan,

Page 22: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

7

2. Telah kehilangan liat, besi, atau aluminium, menyebabkan pengumpulan

mineral resisten seperti kwarsa pada fraksi pasir dan debu,

3. Termasuk kedua horizon tersebut di atas.

A1: Horizon mineral terbentuk dekat permukaan, penimbunan humus

bercampur dengan mineral

A2: Horizon yang kehilangan liat, besi atau aluminium (Eluvation).

Kwarsa dan mineral resisten lain terkumpul dalam fraksi pasir dan

debu.

A3: Horizon peralihan A ke B lebih menyerupai horizon di atasnya

(A1 dan A2) dan sedikit mempunyai sifat sifat horizon B

AB: Horizon peralihan A ke B, memiliki ciri horizon di atasnya (A)

dan di bawahnya (B), tidak dapat dipisahkan menjadi horizon A3 dan

B1 (biasanya tipis) A&B: horizon yang 50% memiliki ciri horizon A2

dan 50% memiliki ciri horizon B

AC: Horizon peralihan A ke C , memiliki sifat horizon A dan C, salah

satu (A atau C) tidak dominan.

B: Horizon mineral dengan ciri-ciri utama:

1. Iluviasi besi, almunium, humus (salah satu atau gabungan),

2. Penimbunan relatif (residual) senyawa seskuioksida atau liat silikat (salah

satu atau gabungan), terbentuk karena pemindahan karbonat atau garam

garam yang mudah larut,

3. Terdapat selaput liat yang cukup memberikan warna lebih gelap, lebih

kuat, lebih merah daripada horizon di atas/di bawahnya, tidak dengan

Page 23: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

8

iluviasi besi dan tidak ada hubungan genesis dengan horizon B tersebut,

di atas solum yang sama,

4. Perubahan (Alteration) bahan dari keadaan aslinya yang tidak disebut

diatas, sehingga tidak nampak lagi struktur batuan asal, seperti liat silikat,

pembebasan oksida, atau keduanya membentuk struktur kersai, kubus

atau prisma.

5. B&A: Horizon yang 50% memiliki ciri horizon B dan 50% memiliki ciri

horizon A2 , yang memiliki ciri-ciri utama:

B1: Horizon peralihan A ke B, atau A2 ke B yang mempunyai sifat utama

lebih menyerupai horizon B2, tapi hanya sedikit mempunyai ciri-ciri A1

atau A2.

B2: bagian horizon B yang sifatnya digunakan sebagai dasar untuk

mencirikan horizon B, dan tidak jelas menunjukkan sifat horizon (di

atasnya) dan mempunyai juga ciri-ciri tambahan horizon C atau R (hanya

digunakan jika ada B2 di atasnya).

B3: horizon peralihan B ke C atau R, yang secara jelas dicirikan oleh

horizon B2 (di atasnya), dan C atau R (di bawahnya).

C: Horizon atau lapisan mineral, tidak temasuk batuan kukuh (bedrock).

Mempunyai atau tidak mempunyai proses pembentukan tanah dan tidak

mempunyai sifat-sifat A atau B, namun termasuk bahan yang mengalami:

1. Pelapukan di luar zona aktivitas biologi

2. Sementasi “Reversible”, perkembangan keteguhan (brittleness),

perkembangan kepadatan, dan sifat-sifat fragipan yang lain,

3. Glesiasi,

Page 24: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

9

4. Penimbunan kapur, magnesium karbonat, atau garam-garam larut,

5. Sementasi oleh penimbunan kapur, silikat larut dalam basa atau oleh besi

dan silikat.

R: Batuan kukuh (pejal) di bawah solum seperti granit, batu pasir atau batu kapur

Bila menyerupai bahan induk digunakan simbol R, bila berasal dari bahan yang

berbeda dengan bahan induk R didahului oleh angka romawi (menunjukan lapisan

“litologis” yang berbeda) (Mahi, 2013).

2.1.2 Warna Tanah

Warna merupakan ciri tanah yang paling jelas dan mudah ditentukan di lapang,

warna mencerminkan beberapa sifat tanah tertentu. Kandungan bahan organik

tinggi menyebabkan warna tanah menjadi gelap. Tanah dengan drainase buruk

atau sering terjenuhi air akan berwarna kelabu. Tanah yang mengalami dehidatrasi

senyawa besi berwana merah.

Warna ditentukan dengan standar warna “Munsell soil color Chart”, meliputi

penentuan :

Warna dasar tanah (Matriks),

Warna bidang struktur dan selaput liat (terutama untuk tanah berstruktur

gumpal/sudut),

Warna karatan dan konkresi,

Warna humus.

Page 25: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

10

Warna dinyatakan dalam tiga satuan, yaitu “HUE”, “VALUE”, dan “CHROMA”

menurut warna yang tercantum dalam lajur yang bersangkutan (Mahi, 2013).

2.1.3 Tekstur Tanah

Merupakan perbandingan fraksi pasir, debu dan liat dalam massa tanah. Fraksi

adalah butir tunggal tanah dengan ukuran tertentu. Berdasarkan perbandingan

kandungan ke tiga fraksi tersebut tekstur tanah digolongkan dalam beberapa kelas:

Penetapan kelas tekstur di lapang :

Pasir (s) : rasa kasar jelas, tidak membentuk bola dan gulungan, tidak

melekat

Pasir berlempung (ls) : rasa kasar sangat jelas, membentuk bola yang

mudah sekali hancur, sedikit melekat

Lempung (l) : rasa tidak kasar dan tidak licin, membentuk bola teguh,

dapat sedikit digulung dengan permukaan mengkilap dan agak melekat

Debu (si) : rasa licin sekali, membentuk bola teguh, dapat sedikit digulung

dengan permukaan mengkilap dan agak melekat

Lempung berliat (cl.l) : rasa agak licin, membentuk bola agak teguh

(kering), membentuk guludan jika dipirid, guludan mudah hancur, melekat

sedang.

Lempung liat berpasir (scl.l) : rasa kasar agak jelas, membentuk bola agak

teguh (kering), membentuk guludan jika dipirid, guludan mudah hancur,

melekat.

Lempung liat berdebu (sicl.l) : rasa licin jelas, membentuk bola teguh,

gulungan mengkilat, melakat

Page 26: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

11

Liat berpasir (scl) : rasa licin agak kasar, pembentuk bola dalam keadaan

kering, sukar dipijit, mudah digulung, melekat sekali.

Liat berdebu (sicl) : rasa agak licin, membentuk bola dalam keadaan

kering, sukar dipijit, mudah digulung, melekat sekali

Liat (cl) : rasa berat, membentuk bola baik, melakat sekali

Liat berat (K) : rasa berat sekali, membentuk bola baik, melakat sekali

(Mahi, 2013).

2.1.4 Struktur Tanah

Struktur merupakan kenampakan bentuk atau susunan partikel partikel primer

tanah (pasir, debu, dan liat individual) hingga partikel partikel skunder (gabungan

partikel partikel primer yang disebut ped (gumpalan) yang membentuk agregat

(bongkah). Tanah yang partikel partikelnya belum bergabung, terutama yang

bertekstur pasir, disebut tanpa struktur atau berstruktur lepas, sedangkan yang

berstruktur liat, yang terlihat massif (padu tanpa ruang pori, yang lembek jika

basah dan keras jika kering) apabila dilumat dengan air membentuk pasta disebut

juga tanpa struktur (Hanafiah, 2007).

Struktur tanah berfungsi memodifikasi pengaruh tekstur terhadap kondisi drainase

atau aerasi tanah, karna susunan antar ped atau agregat tanah akan menghasilkan

ruang yang lebih besar dibanding antar partikel primer. Oleh karna itu tanah yang

berstruktur baik akan memiliki kondisi drainase dan aerasi yang baik pula,

sehingga lebih memudahkan sistem perakaran tanaman untuk berpenetrasi dan

mengasorpsi (menyerap) hara dan air sehingga pertumbuhan dan produksi lebih

baik (Hanafiah, 2007).

Page 27: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

12

Deskripsi tipe tipe struktur tanah :

Tipe struktur

1. Granuler: relatif tak poreus, kecil dan agak bulat, tidak terikat membentuk

ped (berada di horizon A)

2. Remah: bernilai = 1 tetapi relatif porous, antar ped tidak terikat (berada di

horizon A)

3. Lempeng: seperti tumpukan susunan piringan yang berikatan lemah,

disebut plat jika tebal dan laminar jika tipis (berada pada horizon E tanah

hutan atau Bt tanah liat)

4. Gumpal bersudut: seperti balok balok yang terbentuk dari ikatan ped ped

yang sisi sisinya bersudut tajam. Ikatan antar ped ini sering putus

membentuk balok balok kecil (berada pada horizon Bt)

5. Balok persegi:bernilai = 4, tetapi ped ped penyusun bersisi sisi bulat agak

persegi (berada pada horizon Bt)

6. Prisma: seperti pilar pilar berpermukaan rata yang terikat oleh ped prisma

lainya sebagai penyela. Ped prisma ini ada yang pecah membentuk Ped

balok kecil, (berada pada horizon Bt)

7. Kolumnar: bernilai = 6, tetapi berpermukaan bulat melingkar yang diikat

secara lateral oleh ped pilar lainya sebagai penyela. (Berada pada horizon

Bt) (Hanafiah, 2007).

2.1.5 Konsistensi Tanah

Konsistensi tanah merupakan ketahanan tanah terhadap tekanan gaya-gaya dari

luar yang merupakan indikator derajat manifestasi kekuatan dan corak gaya-gaya

Page 28: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

13

fisik (kohesi dan adhesi) yang bekerja pada tanah selaras dengan tingkat

kejenuhan airnya. Penurunan kadar air akan menyebabkan tanah kehilangan sifat

kelekatan dan kelenturan, menjadi gembur dan lunak, serta menjadi keras dan

kaku pada saat kering.

Konsistensi ditetapkan dalam tiga kadar air tanah, yaitu:

1. Konsistensi basah (pada kadar air sekitar kapasitas lapang) untuk menilai:

(a) derajat kelekatan tanah terhadap benda-benda yang menempelinya, yang

dideskripsikan menjadi: tak lekat, agak lekat, lekat dan sangat lekat, serta

(b) derajat kelenturan tanah terhadap perubahan bentuknya, yaitu nonplastis

(kaku), agak plastis, palstis dan sangat plastis.

2. Konsistensi lembab (kadar air antara kapasitas lapang dan kering udara), untuk

menilai derajat kegemburan-keteguhan tanah, dipilah menjadi: lepas, sangat

gembur, gembur, teguh, sangat teguh, dan ekstrem teguh.

3. Konsitensi kering (kadar air kondisi kering udara) untuk menilai derajat

kekerasan tanah, yaitu: lepas, lunak, agak keras, keras, sangat keras, dan

ekstrem keras (Hanafiah, 2007).

2.1.6 Vegetasi

Vegetasi yang ada pada permukaan tanah akan mempengaruhi kecepatan

berlangsungnya erosi, dalam hal ini biasanya pada tanah tanah gundul biasanya

berlangsung erosi yang hebat, sedangkan pada hutan-hutan yang lebat tidak

berlangsung erosi atau kemungkinanya kecil sekali, jadi pada umunya vegetasi di

permukaan tanah berperan dalam proses berlangsungnya erosi, akan tetapi

dikarenakan tanaman yang beragam maka pengaruh dan hasilnya pun bebeda-

Page 29: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

14

beda. Rumput-rumputan atau tanaman rimbun yang tumbuh rapat memiliki

kemampuan mencegah berlangsungnya erosi yang lebih besar dibanding dengan

tanaman-tanaman yang tumbuh jarang serta tidak berdaun lebat (Sutedjo, 2010).

Biota-biota tanah (bakteri, cacing, jamur) memperbaiki sifat-sifat fisik dan kimia

tanah, pergerakannya di dalam tanah akan memperbaiki porositas tanah,

sedangkan dalam proses penghancuran bahan organik tanah, ternyata peran

bakteri begitu besar, karena dihasilkannya polisakarida dan puliouronida yang

berfungsi sebagai perekat partikel partikel tanah, yang karenanya dapat berbentuk

agregat yang stabil (Sutedjo, 2010).

Akar-akar tanaman merupakan penyebab kestabilan agregat tanah pula, dalam hal

ini pengaruhnya dalam mengikat butir-butir tanah, terutama jenis tanaman

leguminosa akarnya bersimbiosis dengan jasad renik tertentu (Rhizobium) dalam

pengadaan atau tersedianya nitrogen tanah, sedangkan akar tanaman yang mati

dapat menyebabkan pertambahan pori-pori tanah (Sutedjo, 2010).

2.1.7 Perakaran

Akar tumbuh-tumbuhan memiliki hubungan penting dengan struktur tanah, akar

yang mati meninggalkan zat hara untuk jasad jasad renik (Microrganisme) yang

berfungsi penting dalam mempertahankan struktur tanah yang baik. Pepohonan

oleh tipuan angin akan menyebabkan turut bergeraknya akar, sehingga turut

membentuk struktur tanah gumpal, jika dirubah sama sekali dan diubah dengan

pertanaman akar dangkal, maka akan kehilangan strukturnya menjadi pejal,

Page 30: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

15

sehingga setelah beberapa tahun ditanami lambat laun tanahnya akan menjadi

impermeable dan drainasenya buruk selama musim hujan.

Umumnya perakaran dalam profil tanah berupa membandingkan jumlah akar yang

ada dalam suatu horizon dengan luas horizon tersebut yang nampak dalam profil

tanah.

Perakaran berdasarkan banyaknya dibedakan atas:

Banyak sekali: hampir seluruh horizon dipenuhi dengan akar

Banyak: banyaknya akar lebih dari sepertiga luas horizon

Sedang: akar menjalar disana-sini dan masih tampak nyata

Sedikit: akar hanya ada sedikit

Tanpa: tidak ada akar sama sekali (Darmawijaya, 1997).

2.2 Sifat Fisik Tanah

Pengamatan sifat-sifat tanah dimaksudkan untuk mengetahui jenis-jenis tanah,

sifat tanah yang diamati bertitik tolak dari sistem klasifikasi tanah yang

digunakan, sebagai tubuh alami bebas yang sifatnya ditentukan oleh faktor

pembentuk tanah, maka pengamatan sifat-sifat tanah ditunjukan pada horizonnya.

Pada horizon tanah diamati warna, tekstur, struktur, konsistensi, karatan, ukuran

pori, kandungan bahan kasar, ketebalan dan batasnya, dan dapat ditunjang dengan

uji di laboratorium untuk ditetapkan juga kandungan bahan organik, KTK,

kejenuhan basa, dan mineral-mineral primer maupun liat, dalam hal tertentu juga

ditetapkan kerapatan lindak (bulk density/berat isi ), permeabilitas, kadar sulfida,

dan kejenuhan Na, berdasarkan perbedaan pada sifat-sifat ini diketahui jenis-jenis

tanah yang ada di daerah survei (Mahi, 2013).

Page 31: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

16

2.2.1 Kemantapan Agregat

Kemantapan agregat sangat penting bagi tanah pertanian dan perkebunan, agregat

yang stabil akan menciptakan kondisi yang baik bagi pertumbuhan tanaman,

agregat dapat menciptakan lingkungan fisik yang baik untuk perkembangan akar

tanaman melalui pengaruhnya terhadap porositas, aerasi dan daya menahan air,

pada tanah yang agregatnya kurang stabil bila terkena gangguan maka agregat

tanah tersebut akan mudah hancur, butir-butir halus hasil hancuran akan

menghambat pori-pori tanah sehingga bobot isi tanah meningkat, aerasi buruk

dan permeabilitas menjadi lambat, kemantapan agregat juga sangat menentukan

tingkat kepekaan tanah terhadap erosi. Kemampuan agregat untuk bertahan dari

gaya perusak dari luar (stabilitas) dapat ditentukan secara kuantitatif melalui

Aggregate Stability Index (ASI), indeks ini merupakan penilaian secara kuantitatif

terhadap kemantapan agregat (Santi dkk., 2008).

Faktor-faktor yang mempengaruhi kemantapan agregat antara lain pengolahan

tanah, aktivitas mikroorganisme tanah, dan penutupan tajuk tanaman pada

permukaan tanah yang dapat menghindari splash erosi akibat curah hujan tinggi.

Agregat tanah terbentuk karena proses flokulasi dan fragmentasi, flokulasi terjadi

jika partikel tanah yang pada awalnya dalam keadaan terdispersi, kemudian

bergabung membentuk agregat, sedangkan fragmentasi terjadi jika tanah dalam

keadaan masif, kemudian terpecah-pecah membentuk agregat yang lebih kecil

(Santi dkk., 2008).

Page 32: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

17

2.2.2 Ruang Pori Total

Porositas adalah proporsi ruang pori total (ruang kosong) yang terdapat dalam

suatu volume tanah yang dapat ditempati oleh air dan udara, sehingga merupakan

indikator kondisi drainase dan aerasi tanah. Tanah yang poerus berarti tanah yang

cukup mempunyai ruang pori untuk pergerakan air dan udara masuk keluar tanah

secara leluasa, sebaliknya jika tanah tidak poreus (Hanafiah, 2007).

Ruang pori total adalah volume seluruh pori pori di dalam suatu volume tanah

yang dinyatakan dalam persen, ruang pori total dihitung menggunakan rumus

sebagai berikut:

(1 – berat isi)Ruang pori total = x 100 ………………………………(1)

Berat jenis butiran(Sudirman dkk., 2006)

2.2.3 Kerapatan Isi

kerapatan isi (bulk density) adalah bobot tanah kering oven (105oC) per satuan

volume tanah dalam keadaan utuh yang dinyatakan dalam g/cm3. Volume tanah

utuh terdiri dari volume bahan padatan (agregat tanah) dan volume ruangan (pori

pori) yang berada di antara bahan padatan tersebut.

Bobot kering tanahRuang pori total = g/cm3 .....……………………… (2)

Volume tanah

Berat isi atau volume dapat dihitung, yaitu berat kering tanah dibagi dengan

volume tanah, berat jenis butiran atau berat jenis partikel adalah perbandingan

Page 33: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

18

antara komponen mineral dan bahan bahan organik tanah. Tanpa memperhatikan

banyaknya besi dan mineral-mineral tanah, berat jenis butiran tanah mineral

diambil rata rata 2,65 untuk bahan organik yang ada pada tanah mineral (bukan

gambut) diambil rata rata 1,45 Jika banyaknya bahan organik lebih dari 1%, maka

berat jenis butiran harus dikurangi dengan 0,02 untuk setiap persen bahan organik,

sedangkan untuk mendapatkan berat jenis butiran dari tanah gambut perlu

dilakukan pengukuran secara langsung di lapangan (Sudirman dkk., 2006).

2.2.4 Bahan Organik Tanah

Kerangka penyusun tanah tidak hanya terdiri atas bahan mineral saja (tubuh tanah

mineral ). Bahan organik juga memiliki kontribusi (tubuh tanah organik).

Kontribusi bahan organik terhadap tanah sebagai tubuh alam adalah sumber N

tanah dan unsur hara lainya, terutama S dan P; berperan penting dalam

pembentukan struktur tanah; mempengaruhi keadaan air; udara, dan temperatur

tanah, serta mempengaruhi tingkat kesuburan tanah (Sutanto, 2005).

Introduksi bahan organik ke dalam sistem tanah akan meningkatkan kandungan

bahan organik tanah, introduski ini dapat terjadi karena masuknya bahan organik

secara alami ke dalam tanah melalui serasah serta sisa-sisa tanaman dan hewan,

atau secara antropogenik dengan dimasukannya pupuk organik atau pengembalian

bagian tanaman yang tidak dipanen. Bahan organik di dalam tanah akan

mengalami dekomposisi dan menyisakan bagian yang resisten sebagai humus

(Salam, 2012).

Page 34: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

19

2.3 Morfologi Tanah Ubi Kayu dan Kebun Campuran

Pada lahan ubi kayu yang telah digunakan lebih dari 10 tahun dan lahan kebun

campuran yang telah digunakan lebih dari 25 tahun, terdapat perbedaan morfologi

tanah yaitu pada lahan kebun campuran warna tanah lapisan permukaan lebih

gelap dibandingkan lahan ubi kayu. Sementara didapatkan struktur remah dan

konsistensi gembur pada lapisan permukaan tanah pada kedua lahan

(Tiandra, 2015).

Pada lahan ubi kayu yang telah digunakan lebih dari 10 tahun dan lahan kebun

campuran yang telah digunakan lebih dari 25 tahun, terdapat perbedaan sifat fisik

tanah yaitu pada lahan ubi kayu fraksi liat tanah pada lapisan permukaan lebih

tinggi, kerapatan isi yang sama pada lapisan permukaan tanah, permeabilitas tanah

lebih tinggi pada lapisan permukaan, pori drainase lambat lapisan permukaan

lebih rendah dan pori air tersedia lapisan pertama lebih tinggi dibandingkan kebun

campuran (Tiandra, 2015).

Terdapat perbedaan sifat fisik tanah yaitu pada kebun campuran fraksi pasir

lapisan pertama lebih rendah, fraksi debu lebih tinggi, pori drainase cepat lapisan

permukaan lebih rendah, dan kandungan C-organik tanah lebih tinggi

dibandingkan lahan ubi kayu (Tiandra, 2015).

Page 35: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

20

III. BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April s/d Juni 2016 di lahan pertanaman

ubi kayu monokultur dan kebun campuran milik warga desa Hajimena,

Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Lahan ubi kayu yang diteliti

telah berusia 18 tahun, yang selama 8 tahun terakhir ditanami ubi kayu secara

terus-menerus tanpa dilakukan rotasi tanaman, dengan luas lahan ubi kayu ¾ ha,

dan luas kebun campuran yang diteliti adalah ¼ ha, sedangkan analisis tanah

dilakukan di Laboratorium Jurusan Ilmu Tanah Fakultas Pertanian Universitas

Lampung.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penampang profil tanah dan

contoh tanah (utuh, bongkah dan terganggu), sedangkan alat yang digunakan pada

penelitian ini adalah, cangkul, bor tanah, linggis, pisau, Munsell Soil Color Chart,

GPS, ring sampel, kantung plastik, label, meteran, set ayakan , alat tulis, kamera,

serta alat alat yang digunakan untuk analisis sifat sifat tanah di laboratorium.

Page 36: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

21

3.3 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei tanah, dengan

mengindentifikasi morfologi dan beberapa sifat fisik tanah pada lahan pertanaman

ubi kayu monokultur dan kebun campuran.

Adapun tahapan penelitian ini ialah sebagai berikut:

1. Persiapan

Pada tahap persiapan dilakukan pengurusan izin penelitian, dan studi pustaka

lokasi untuk mendapatkan gambaran umum tentang lokasi penelitian, seperti

iklim, dan karakteristik lahan.

2. Prasurvei

Pada tahap pra survei dilakukan peninjauan lokasi dan penentuan titik

pembuatan profil tanah. Pada lokasi yang akan dibuat penampang profil

tanah sebelumnya dilakukan peninjauan dengan melakukan pengeboran

sedalam satu meter di tiga titik dengan jarak yang berdekatan, hingga

didapatkan keadaan tanah yang sama, hal ini dilakukan agar diketahui

keseragaman jenis tanahnya.

3. Pembuatan profil tanah

Pembutan profil tanah dilakukan dengan cara membuat lubang penampang

tanah dengan ukuran panjang 1,5 m, lebar 1 m, dan kedalaman 1 m, profil

tanah dibuat sebanyak 6 buah, yaitu 3 profil pada lahan ubi kayu dan 3 profil

pada kebun campuran, pembuatan beberapa profil dilakukan agar informasi

yang didapat benar-benar menggambarkan keadaan lahan di lokasi penelitian.

Page 37: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

22

4. Pengumpulan Data

Pengumpulan data terbagi menjadi data morfologi dan sifat fisik tanah,

pengumpulan data dilakukan dengan cara pengamatan langsung di lapang dan

analisis di laboratorium pada setiap lapisan tanah yang ada pada profil.

a) Morfologi

Data morfologi didapatkan dengan mengamati penampang profil tanah

yang ada di lapang, adapun data yang diamati adalah: warna tanah, lapisan

tanah, struktur tanah, konsistensi tanah, vegetasi yang tumbuh di

permukaan tanah, dan perakaran yang ada pada tiap lapisan tanah.

b) Sifat Fisik

Data sifat fisik tanah didapatkan dengan cara menganalisis contoh tanah di

laboratorium, adapun sifat fisik tanah yang dianalisis adalah : tekstur,

kerapatan isi, ruang pori total, dan kemantapan agregat, sedangkan C-

organik merupakan sifat kimia yang dianalisis sebagai data penunjang.

5. Penyiapan contoh tanah dan analisis laboratorium.

Contoh tanah yang akan dianalisis adalah contoh tanah bongkah, terganggu

dan contoh tanah utuh, contoh tanah diambil pada setiap lapisan tanah, untuk

contoh tanah terganggu sampel tanah dikering-anginkan dan diayak sebelum

digunakan, sedangkan untuk contoh tanah bongkah tanah dikering-anginkan

saja sebelum digunakan, dan untuk contoh tanah utuh diambil menggunakan

ring sampel pada setiap lapisan tanah.

Page 38: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

23

Contoh tanah terganggu digunakan untuk menganalisis beberapa sifat fisik

tanah yaitu: tekstur dan C-organik, sedangkan contoh tanah bongkah

digunakan untuk menganalisis kemantapan agregat, dan contoh tanah utuh

digunakan untuk menganalisis kerapatan isi dan ruang pori total.

Metode yang digunakan untuk analisis Tekstur tanah adalah metode

Hydrometer, C-Organik menggunakan metode Walkey & Black, dan

penilaian kemantapan agregat tanah menggunakan metode Emerson, analisis

dilakukan di Laboratorium Ilmu Tanah Fakultas Pertanian, Universitas

Lampung.

3.4 Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan membandingkan data berdasarkan hasil

pengamatan morfologi dan sifat fisik tanah pada pertanaman ubi kayu monokultur

dan kebun campuran di Desa Hajimena secara kualitatif.

Page 39: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

46

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Morfologi tanah pada lahan ubi kayu memiliki ketebalan lapisan permukaan

yang lebih tipis dibandingkan kebun campuran, sedangkan tingkat kecerahan

warna tanah pada kedua lahan tidak jauh berbeda hanya saja warna tanah pada

kebun campuran lebih bervariasi pada lapisan kedua, sedangkan struktur dan

konsistensi tanah tidak jauh berbeda.

2. Terdapat perbedaan sifat fisik tanah pada kedua lahan, pada lahan ubi kayu

didapatkan kelas tekstur lempung liat berpasir pada lapisan permukaan dimana

fraksi pasir lebih rendah, dan fraksi liat lebih tinggi, nilai kerapatan isi dan

ruang pori pada lahan ubi kayu lebih baik, dan kemantapan agregat tidak

stabil, sedangkan pada kebun campuran didapatkan kelas tekstur lempung

berpasir pada lapisan permukaan dimana fraksi pasir lebih tinggi dan fraksi

liat lebih rendah, nilai kerapatan isi dan ruang pori yang lebih buruk, dengan

agregat tanah yang stabil.

Page 40: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

46

5.2 Saran

Adapun saran untuk penelitian ini adalah perlu dilakukan berbagai penelitian

mengenai budidaya tanaman ubi kayu yang lebih ramah terhadap lingkungan

namun tetap menguntungkan secara ekonomi.

Page 41: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

48

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad. S. 2010. Konservasi Tanah dan Air. Edisi Kedua. IPB Press. Bogor.472 hlm.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). 2015. FormatPelayanan Jasa Informasi Unsur Iklim Bulanan. Lampung.

BPS, 2014. Produksi Tanaman Pangan 2014. Badan Pusat Statistik. Jakarta.

Darmawijaya, M.I. 1997. Klasifikasi Tanah. Gajah Mada University Press.Yogyakarta.

Foth, H.D. 1994. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Terjamahan S. Adisoemarto. EdisiKeenam. Erlangga. Jakarta.

Hanafiah, K.A. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Grafindo Persada. Jakarta.

Howeler, R. 2014. Sustainable Soil and Crop Management of Cassava in Asia.International Center for Tropical Agriculture (CIAT). Vietnam

Lembar Informasi Petranian (LIPTAN) BIP Irian Jaya No 145/94 Tahun 1994.Balai Informasi Pertanian Irian. Jayapura

Mahi, A.K. 2013. Survey Tanah, Evaluasi dan Perencanaan Penggunaan Lahan.Lembaga Penelitian Universitas Lampung. 219 hal.

Patterson. R.A. 2015, Emerson Aggregate Stability Test for Wastewater: Aninterpretation for consultants and regulators. Lanfax LaboratoiresArmidale NSW. Armidale.

Tiandra, D.A. 2015. Identifikasi Morfologi dan Sifat Fisik Tanah PadaPertanaman Ubi Kayu Monokultur dan Kebun Campuran di Desa Adi JayaKecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah. Skripsi.Universitas Lampung.

Rachman. A, dan Abdurachman. A. 2006. Sifat Fisika Tanah Dan MetodeAnalisisnya. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. BadanPenelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. 282 hlm.

Page 42: INDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN BEBERAPA SIFAT FISIK …digilib.unila.ac.id/26081/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · kebun campuran yang dilihat berdasarkan perbedaan morfologi dan

48

Salam, A.K. 2012. Ilmu Tanah Fundamental. Global Madani Press. BandarLampung. 362 hlm.

Santi, L.P., A. Dariah, dan D.H. Goenadi. 2008. Peningkatan KemantapanAgregat Tanah Mineral oleh Bakteri Penghasil Eksopolisakarida. BalaiPenelitian Tanah. Bogor.

Sudirman,. S. Sutono, dan I. Juarsyah. 2006. Sifat Fisika Tanah Dan MetodeAnalisisnya. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. BadanPenelitian dan Pengembangan Pertanian. Departemen Pertanian. 282 hlm.

Sutanto, R. 2005. Dasar Dasar Ilmu Tanah: Konsep dan Kenyataan. Kanisius.Yogyakarta.

Sutedjo, M.M. 2010. Pengantar Ilmu Tanah: Terbentuknya Tanah dan TanahPertanian. Rineka Cipta, Jakarta.