[in progress] penelitian dietary fiber pada bayam

17
Analisa Perbedaan Kandungan Dietary Fiber pada Bayam yang Sering Dikonsumsi Masyarakat (Bayam Cabut dan Bayam Petik) Disusun oleh : Agustina Maya Sejati Ardilla Ady W

Upload: drian-musthofa-boetcagh-ldii

Post on 24-Dec-2015

29 views

Category:

Documents


17 download

DESCRIPTION

Penelitian mengenai dietary fiber yang terkandung dalam bayam. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode diet yang aman berdasarkan kandungan dietary fiber dalam bayam

TRANSCRIPT

Page 1: [in Progress] Penelitian Dietary Fiber Pada Bayam

Analisa Perbedaan Kandungan Dietary Fiber pada

Bayam yang Sering Dikonsumsi Masyarakat (Bayam

Cabut dan Bayam Petik)

Disusun oleh :

Agustina Maya Sejati

Ardilla Ady W

Arin Saputri

Drian Musthofa

Dwi Yuliyatno

Page 2: [in Progress] Penelitian Dietary Fiber Pada Bayam

Bab I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Kesehatan adalah suatu hal yang sangat berharga dalam hidup. Siapapun rela

melakukan apapun demi menjaga kesehatan tubuhnya. Salah satu yang dilakukan

untuk menjaga tubuh mereka tetap sehat adalah dengan mengatur pola makan atau

diet.

Diet sangat akrab di kalangan kaum Hawa, karena memang sebagian besar

wanita tentunya menginginkan tubuh yang ideal. Cara ini dipercaya dapat membantu

mereka untuk mengkonsumsi makanan yang cukup dengan kebutuhan tubuh,

sehingga berat badan juga tetap terkontrol dan terjaga. Salah satu kiat jitunya adalah

dengan mengkonsumsi serat pangan (dietary fiber) untuk menggantikan karbohidrat,

sehingga asupan kalori yang masuk bisa dikendalikan.

Serat pangan, dikenal juga sebagai serat diet atau dietary fiber, merupakan

bagian dari tumbuhan yang dapat dikonsumsi dan tersusun dari karbohidrat yang

memiliki sifat resistan terhadap proses pencernaan dan penyerapan di usus halus

manusia serta mengalami fermentasi sebagian atau keseluruhan di usus besar. Jadi

serat pangan merupakan bagian dari bahan pangan yang tidak dapat dihidrolisis oleh

enzim-enzim pencernaan. Karena tubuh tidak mampu menghidrolisis senyawa ini,

maka senyawa ini hanya akan melewati tubuh tanpa ada reaksi metabolisme. Karena

sifat inilah dietary fiber dimanfaatkan dalam diet, yaitu dengan mengganti sebagian

asupan karbohidrat dan lemak menjadi dietary fiber, sehingga disamping tubuh

menerima asupan kalori, juga dengan adanya dietary fiber akan memperlancar proses

metabolisme dalam tubuh. Zat ini banyak terkandung di bahan makanan nabati,

seperti sayur-sayuran dan buah-buahan, seperti ilu-ilu, seledri, kangkung, bayam,

apel, pir, jeruk, dan lain-lain. Salah satu sayuran yang digemari dalam usaha diet ini

adalah bayam.

Bayam adalah tumbuhan dalam kelas sayuran. Tanaman ini banyak terdapat di

Indonesia. Di Indonesia, terdapat 2 jenis bayam yang biasanya dimakan yaitu bayam

petik dan bayam cabut. Bayam termasuk pada keluarga Amaranthaceae. Bayam petik

(Amaranthus hybridus) memiliki daun yang lebar dan tumbuh tinggi (hingga dua

Page 3: [in Progress] Penelitian Dietary Fiber Pada Bayam

meter) dan daun mudanya dimakan terutama sebagai lalapan (misalnya pada pecel,

gado-gado), dan urap. Sedangkan daun bayam cabut (Amaranthus tricolor) berukuran

lebih kecil dengan waktu tanam yang singkat (paling lama 25 hari), lebih cocok untuk

dibuat sup encer seperti sayur bayam dan sayur bobor. Sayur ini kaya akan serat

pangan, Vitamin A, Vitamin B , Vitamin C dan mineral seperti zat besi (Fe), fosforus

(P), kalium (K), natrium (Na), Magnesium (Mg), mangan (Mn) dan seng (Zn).

Kandungan besi pada bayam relatif lebih tinggi daripada sayuran lain (besi

merupakan penyusun sitokrom, protein yang terlibat dalam fotosintesis) sehingga

berguna bagi penderita anemia.

Kenapa dietary fiber? Alasan peneliti memilih dietary fiber adalah untuk

mengembangkan metode diet yang aman, khususnya bagi kaum Hawa, yaitu dengan

mengkonsumsi sayuran dengan kandungan dietary fiber yang tinggi sehingga tubuh

tidak terlalu terbebani dengan kegiatan-kegiatan yang menghabiskan kalori. Kenapa

bayam? Alasan peneliti menggunakan sayur bayam sebagai bahan ujicoba adalah

karena bayam merupakan salah satu sayuran yang telah memasyarakat di kalangan

atas maupun bawah rakyat Indonesia. Disamping mudah didapat, murah, juga

memiliki nilai gizi yang tinggi, serta untuk membandingkan jenis bayam yang baik

digunakan untuk diet (dalam hal ini, bayam petik dengan bayam cabut) berdasarkan

kandungan dietary fibernya.

B. Tujuan Penelitian

1) Tujuan Umum

Memberi pengetahuan tentang kandungan nutrisi dietary fiber pada bayam

Mengembangkan metode diet yang aman dengan meggunakan bayam

2) Tujuan Khusus

Memberi informasi tentang kadar dietary fiber pada jenis bayam cabut dan

bayam petik

Mengetahui adanya perbedaan kadar dietary fiber pada janis bayam cabut dan

bayam petik atau tidak

Page 4: [in Progress] Penelitian Dietary Fiber Pada Bayam

C. Manfaat Penelitian

Manfaat dengan diadakannya penelitian tentang kandungan dietary fiber pada

bayam ini diharapkan dapat memberikan informasi terhadap masyarakat luas,

terutama mereka yang berencana untuk diet, tentang sayuran bayam yang baik untuk

diet berdasarkan kandungan dietary fiber pada bayam itu sendiri. Semakin tinggi

kadar dietary fiber, maka akan semakin baik disarankan untuk digunakan dalam diet.

D. Identifikasi Masalah

Apakah masyarakat mengetahui bayam baik digunakan untuk diet?

Apakah masyarakat mengetahui kadar dietary fiber pada bayam?

Apakah ada perbedaan kandungan dietary fiber pada jenis bayam cabut dan bayam

petik?

E. Pembatasan Masalah

Di dalam makalah penelitian ini dibahas tentang penelitian kandungan dietary fiber

yang terkandung dalam jenis bayam cabut (A. hybridus) dan bayam petik (A. tricolor)

F. Hipotesis

H1 : Ada perbedaan kandungan dietary fiber antara jenis bayam cabut (A. hybridus)

dengan bayam petik (A. tricolor)

H0 : Tidak ada perbedaan kandungan dietary fiber pada jenis bayam cabut (A.

hybridus) dengan bayam petik (A. tricolor)

Page 5: [in Progress] Penelitian Dietary Fiber Pada Bayam

Bab 2

Tinjauan Pustaka

A. Sayuran

Sayuran adalah sebutan bagi bahan pangan yang berasal dari tumbuhan yang

biasanya mengandung kadar air tinggi dan dikonsumsi dalam keadaan segar atau

setelah diolah secara minimal. Sejumlah sayuran dapat langsung dikonsumsi tanpa

perlu diolah terlebih dahulu, namun ada juga yang harus diolah terlebih dahulu

sebelum dapat dikonsumsi. Sayuran ini terdiri atas berbagai macam jenis, tergantung

dari bagian tumbuhan yang dimanfaatkan. Ada sayuran yang yang bisa dimanfaatkan

daunnya, bijinya, buahnya, akarnya, umbinya, batangnya, bahkan bunganya juga bisa

dimakan, seperti bunga kol. Banyak nutrisi yang bermanfaat di dalam sayuran, seperti

serat pangan, kalium, zat besi, dan lain sebagainya.

Sayuran juga kerap dimanfaatkan sebagai bahan makanan pengganti

karbohidrat bagi mereka yang sedang diet. Hal ini dikarenakan kandungan serat

pangan (dietary fiber) yang ada dalam sayuran. Disamping sebagai bahan alternatif

diet, sayuran juga memiliki berbagai manfaat di bidang kesehatan, seperti sebagai

obat, juga sebagai makanan pendamping yang memiliki kandungan nutrisi yang

sangat diperlukan oleh tubuh. Zat besi, kalium, magnesium, vitamin, kalsium, fosfor,

dan serat, semuanya diperlukan oleh tubuh, terutama tubuh anak yang memerlukan

gizi untuk bisa tumbuh optimal.

B. Bayam

Bayam merupakan sayuran yang diperoleh dari tanaman bayam. Jenis sayuran

ini banyak digemari oleh orang Indonesia karena khasiatnya, baik dalam bentuk

sayuran maupun lalapan. Seperti halnya sayuran pada umumnya, bayam juga

mengandung serat pangan (dietary fiber) yang tinggi. Tak hanya mengandung serat

diet, bayam juga mengandung berbagai nutrisi yang diperlukan oleh tubuh, seperti

Vitamin A, Vitamin C, niasin, thiamin, riboflavin, dan mineral seperti zat besi (Fe),

fosforus (P), natrium (Na), kalium (K), magnesium (Mg), mangan (Mn) dan seng

(Zn).

Page 6: [in Progress] Penelitian Dietary Fiber Pada Bayam

Berikut kandungan gizi yang terdapat pada 100 gram bayam :

Energi : 36 kal

Protein : 3,5 g

Lemak : 0,5 g

Karbohidrat : 6,5 g

Serat : 0,8 g

Kalsium : 267 mg

Fosfor : 67 mg

Besi : 3,9 mg

Vitamin A : 6.090 IU

Vitamin B1 : 0,08 mg

Vitamin C : 80 mg

Air : 86,9 g

Bayam sendiri memiliki berbagai manfaat di bidang kesehatan, antara lain :

1. Pencegah kanker yang efektif. Kanker menjadi salah satu penyakit yang paling

menakutkan sekaligus mematikan di seluruh dunia. Mengkonsumsi bayam mampu

mencegah penyakit kanker pada tubuh. Kandungan flavanoid dapat mencegah

kanker seperti kanker payudara pada wanita serta kanker prostat pada pria.

2. Nutrisi sempurna untuk jantung. Berbagai gaya hidup yang tidak sehat dapat

memunculkan penyakit jantung dan berpotensi besar terkena serangan jantung.

Kandungan vitamin A, C, folat, dan magnesium yang ada dalam sayuran bayam

merupakan nutrisi yang sempurna untuk jantung yang sehat.

3. Meningkatkan memori otak. Seiring bertambahnya usia seseorang, maka

kemampuan mengingat sesuatu apapun pasti berkurang. Kandungan nutrisi dalam

bayam dapat meningkatkan kemampuan memori dan mengingat otak lebih baik.

4. Penglihatan yang lebih baik. Bayam merupakan sumber vitamin A dan lutein

(salah satu karotenoid) yang dapat menutrisi organ mata atau penglihatan dan

mencegah penurunan kemampuan penglihatan secara lebih dini sekaligus

mencegah katarak.

5. Menyehatkan organ pencernaan. Kandungan serat yang tinggi dalam bayam

sangat efektif menyehatkan organ pencernaan dan mencegah berbagai gangguan

masalah pencernaan lainnya yang mungkin terjadi.

Page 7: [in Progress] Penelitian Dietary Fiber Pada Bayam

6. Menutrisi tulang daan sendi. Kandungan kalsium dan magnesium dalam bayam

mampu memperkuat tulang pada tubuh, sehingga pengeroposan tulang atau

osteoporosis dapat dicegah sedini mungkin dengan rutin mengkonsumsi sayuran

bayam tersebut.

7. Membuat tubuh tidak mudah capek. Bayam merupakan salah satu sayuran yang

memiliki kandungan zat besi yang cukup tinggi. Kandungan zat besi dalam bayam

akan membuat tubuh memiliki energi lebih untuk pekerjaan dan aktivitas anda.

8. Baik digunakan untuk diet menurunkan berat badan, Hal ini dikarenakan atas

kandungan dietary fiber yang ada dalam bayam yang baik untuk melancarkan

pencernaan dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses metabolisme dalam

tubuh.

C. Serat Pangan

Serat pangan, dikenal juga sebagai serat diet atau dietary fiber, merupakan

bagian dari tumbuhan yang dapat dikonsumsi dan tersusun dari karbohidrat yang

memiliki sifat resistan terhadap proses pencernaan dan penyerapan di usus halus

manusia serta mengalami fermentasi sebagian atau keseluruhan di usus besar

(Anonim, 2001). Deddy Muchtadi (2001); Jansen Silalahi dan Netty Hutagalung

(200 ), menyebutkan bahwa serat pangan adalah bagian dari bahan pangan yang tidak

dapat dihirolisis oleh enzim-enzim pencernaan. Lebih lanjut Trowell et al. (1985);

Anik Herminingsih (2010); mendefiniskan serat pangan adalah sisa dari dinding sel

tumbuhan yang tidak terhidrolisis atau tercerna oleh enzim pencernaan manusia yaitu

meliputi hemiselulosa, selulosa, lignin, oligosakarida, pektin, gum, dan lapisan lilin.

Serat ini banyak ditemukan di dalam sayur-sayuran dan buah-buahan. Serat ini

juga memiliki berbagai manfaat, diantaranya :

1. Menjaga kesehatan usus

Memang tidak ada kaitannya antara makanan berserat dengan risiko kanker

usus besar. Walaupun begitu, mengkonsumsi makanan yang berserat sesuai

kebutuhan, secara tidak langsung dapat menjaga kesehatan usus secara

keseluruhan.

2. Memperpanjang usia

Mengkonsumsi serat sesuai kebutuhan harian yakni 14 gram dalam setiap

1000 kalori, mempunyai kesempatan hidup 9 tahun lebih lama dibandingkan

dengan orang yang tidak memenuhi kebutuhan serat hariannya.

Page 8: [in Progress] Penelitian Dietary Fiber Pada Bayam

3. Mencegah diabetes

Makanan berserat tinggi diketahui juga cukup ampuh dalam memperlambat

penyerapan gula di dalam kadar darah. Dengan begitu, orang yang selalu

memenuhi kebutuhan serat setiap harinya akan memiliki risiko yang lebih

kecil mengalami diabetes tipe 2 dibandingkan dengan mereka yang tidak

mengkonsumsi serat.

4. Melancarkan pencernaan

Banyak orang yang mengalami masalah pencernaan sehingga membuatnya

susah untuk buang air besar. Hal ini bisa jadi dikarenakan kurangnya asupan

serat setiap harinya. Riset membuktikan, orang yang mengkonsumsi serat

sesuai kebutuhan hariannya memiliki sistem pencernaan yang lebih baik

dibandingkan mereka yang tidak mengkonsumsi serat sesuai kebutuhan

haruannya

5. Mencegah serangan jantung

Menurut sebuah penelitian jangka panjang, makan makanan berserat juga

dihubungkan dengan pencegahan penyakit jantung. Selain itu, penelitian

tersebut juga membuktikan jika serat dapat mencegah inflamasi (peradangan)

dan menurunkan tekanan darah.

6. Menurunkan kolesterol

Serat larut mempunyai peranan penting untuk menurunkan kadar kolesterol

jahat di dalam tubuh, yang biasanya menjadi biang keladi terjadinya penyakit

kardiovaskular.

7. Menurunkan berat badan

Serat mempunyai kecenderungan memberikan efek kenyang pada waktu yang

cukup lama. Hal ini bisa dimanfaatkan, terutama bagi anda yang sedang

menjalani program diet, sehingga bisa efektif dalam menurunkan berat badan.

D. Gravimetri

Gravimetri dalam ilmu kimia merupakan salah satu metode analisis kuantitatif

suatu zat atau komponen yang telah diketahui dengan cara pengukuran berat

komponen dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan. Dalam hal ini

penimbangan hasil dilakukan setelah mendapatkan perlakuan tertentu. Hasil yang

didapat bisa berupa zat sisa, gas, atau endapan yang terbentuk.

Page 9: [in Progress] Penelitian Dietary Fiber Pada Bayam

Berdasarkan jenis hasil yang ditimbang, gravimetri dibedakan menjadi 2

teknik, yaitu gravimetri teknik volatilitas (penguapan) dan gravimetri teknik

pengendapan.

Dalam metode pengendapan, analit diendapkan sebagai senyawa tertentu dengan

menambahkan zat pengendap yang paling tepat. Secara garis besar, langkah-langkah

dalam gravimetri teknik pengendapan adalah sebagai berikut :

Melarutkan sampel

Membentuk endapan

Mengontrol kondisi larutan

Menumbuhkan kristal endapan

Menyaring endapan

Mencuci endapan

Memanaskan dan memijarkan endapan

Mendinginkan endapan

Menimbang endapan

Pada tahap pemanasan/pemijaran endapan, kemudian pendinginan dan penimbangan

ini dilakukan berulang kali sampai diperoleh bobot konstan. Bobot konstan adalah

bobot dimana bobot tersebut mampu merepresentasikan bahwa endapan tersebut telah

kering secara teoritis. Sebagai acuan, selisih berat saat penimbangan pertama dan

kedua harus tidak lebih dari 0,0020 gram. Karena itu jelaslah bahwa analisa

gravimetri memerlukan banyak waktu, sehingga pengaturan waktu sangatlah

diperlukan.

Page 10: [in Progress] Penelitian Dietary Fiber Pada Bayam

Bab 3

Metode Penelitian

A. Waktu, Tempat, dan Pengambilan Sampel

1. Waktu : Maret 2015

2. Tempat : Laboratorium Kimia SMK Negeri 1 (STM Pembangunan)

Temanggung

3. Pengambilan Sampel : Pasar Temanggung

B. Alat

Neraca Analitik

Gelas beker 100 mL

Batang pengaduk

Oven

Desikkator / Eksikkator

Penjepit Krus

Erlenmeyer

Pipet tetes

Silinder bertingkat

Mortar

Hot plat

Kondenser tegak

Corong Buchner

Erlenmeyer berasa

Pompa vakum

C. Bahan

Daun bayam (Bayam petik dan Bayam cabut)

Larutan H2SO4 1,25%

Larutah NaOH 1,25 %

Alkohol 95%

K2SO4 10%

Aquadest

Kertas saring

Batu didih

D. Prosedur Kerja

Page 11: [in Progress] Penelitian Dietary Fiber Pada Bayam

1. Haluskan daun bayam (bayam petik dan bayam cabut) hingga halus

2. Timbang masing-masing bayam sebanyak 2 gram

3. Masukkan bayam ke dalam erlenmeyer dan tambahkan masing-masing 200 ml larutan

H2SO4 1,25%

4. Masukkan 3 batu didih ke dalam ke dalam tiap erlenmeyer

5. Sambungkan dengan kondenser tegak dan panaskan hingga mendidih selama 30 menit

6. Saring residu dengan kertas saring yang telah diketahui berat konstannya

7. Masukkan residu yang didapat ke dalam erlenmeyer dan tambahkan 50 ml larutan

NaOH 1,25% (larutan NaOH 1,25% telah dididihkan selama 30 menit)

8. Panaskan lagi hingga mendidih selama 30 menit

9. Saring residu dengan kertas saring yang telah dipakai sebelumnya

10. Bilas residu dengan air panas

11. Bilas residu dengan K2SO4 10%

12. Bilas residu dengan alkohol 95% hingga netral

13. Keringkan residu bersama kertas saring di oven pada suhu 110o selama 1 jam

14. Dinginkan residu beserta kertas saring di eksikkator selama 30 menit

15. Timbang kertas saring beserta residu

16. Ulangi langkah 13-15 hingga didapatkan berat konstan

17. Hitung kadar dietary fiber masing-masing bayam