imunisasipres

Upload: edmn10

Post on 01-Mar-2016

227 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

edmn10

TRANSCRIPT

Slide 1

IMUNISASI DASAR PADA BAYI

Pembimbing: dr. Sondang M. Lumbanbatu, SpA

Oleh : ESTER DINA MARANATA NAINGGOLANLATAR BELAKANG Imunisasi adalah salah satu pendekatan promotif dan preventif yang meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila kelak terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan terpapar penyakit tersebut.

Pada umumnya tubuh anak tidak akan mampu melawan antigen yang kuat, yang dapat berupa kuman yang baru pertama kali dikenal oleh tubuh. Karena itu, anak akan sakit bila terjangkit kuman tersebut. Jadi, pada dasarnya reaksi pertama tubuh anak untuk membentuk antibodi tidak terlalu kuat karena tubuh belum mempunyai pengalaman untuk mengatasinya. Tetapi pada reaksi ke-2 dan selanjutnya, tubuh anak sudah pandai membuat zat anti yang cukup tinggi. Dengan cara reaksi aintigen-antibodi, tubuh anak dengan kekuatan zat antinya dapat menghancurkan antigen atau kuman, berarti anak telah menjadi kebal (imun) terhadap penyakit tersebut. WHO mencatat sebanyak 4,5 juta kematian dari 10,5 juta pertahun terjadi akibat penyakit infeksi yang bisa dicegah dengan imunisasi, seperti Pneumococcus (28%), campak (21%), Tetanus (18%), Rotavirus penyebab diare (16%), Hepatitis B (16%), dll. Dari data WHO ini diperkirakan setidaknya 50% angka kematian di Indonesia bisa dicegah dengan imunisasi dan Indonesia termasuk 10 besar negara dengan jumlah terbanyak anak yang tidak tervaksinasi. Saat ini, imunisasi sudah berkembang pesat. Ini terbukti dengan menurunnya angka kesakitan dan angka kematian bayi. Angka kesakitan bayi menurun 10% dari sebelumnya, sedangkan angka kematian bayi menurun 5% dari sebelumnya. Cakupan imunisasi terus meningkat dari tahun ke tahun hingga pada tahun 2010 cakupan imunisasi dasar di Indonesia sudh mencapai 93,61%.TUJUAN Untuk menambah dan memperdalam wawasan tentang imunisasi dasar yang perlu diberikan pada bayiDEFINISI IMUNISASIImunisasi adalah memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap suatu penyakit tertentu.

Sedangkan vaksin adalah bahan yang dipakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan (BCG, DPT, campak) dan melalui mulut (polio). TUJUAN IMUNISASI Untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan untuk menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat (populasi) atau bahkan menghilangkan penyakit tertentu dari dunia, seperti imunisasi cacar variola. Keadaan yang terakhir ini lebih mungkin terjadi pada jenis penyakit yang dapat ditularkan melalui manusia. MANFAAAT IMUNISASI Bagi AnakMencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit dan kemungkinan kecatatan ataupun kematian. Bagi Keluarga menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit dan mendorong pembentukan keluarga bila orangtua yakin anaknya akan menjalani masa kanak-kanak yang nyaman. Bagi Negara Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan keluarga.JENIS IMUNISASI IMUNISASI AKTIF : Keadaan dimana tubuh anak ikut menyelenggarakan terbentuknya imunitas.IMUNISASI PASIF : Keadaan dimana tubuh anak tidak bekerja untuk menerima kekebalan, tetapi hanya menerimanya saja.IMUNISASI AKTIFImunisasi aktif adalah pemberian satu atau lebih antigen yang infeksius pada seorang individu untuk menyerang sistem imun, untuk merangsang antibodi dan mencegah infeksi Imunisasi aktif terhadap penyakit infeksi dihasilkan dengan cara inokulasi antigen bakteri, virus dan parasit, baik dalam bentuk kuman hidup yang dilemahkan atau produk dari organisme tersebut. IMUNISASI AKTIFVaksin diberikan dengan cara disuntikkan atau peroral/melalui mulut. Terhadap pemberian vaksin tersebut, maka tubuh akan membuat zat anti terhadap penyakit bersangkutan.Pemberian vaksin dengan cara menyuntikkan kuman atau antigen murni akan menyebabkan benar-benar sakit. Oleh karena itu, dibutuhkan dalam bentuk vaksin, yaitu kuman yang telah dilemahkan. Pemberian vaksin akan merangsang tubuh membentuk antibodi. Dalam imunisasi aktif terdapat beberapa macam kandungan yang terdapat pada tiap vaksinnya, yaitu : Antigen, merupakan bagian dari vaksin yang berfungsi sebagai zat/mikroba guna terjadinya sistem infeksi buatan.Pelarut, dapat berupa air steril atau berupa kultur jaringan. Preservatif, stabilizer dan antibiotika yang berguna untuk menghindari tumbuhnya mikroba dan sekaligus stabilisasi antigen.IMUNISASI PASIFIMUNISASI PASIF adalah perpindahan antibodi yang telah dibentuk yang dihasilkan host lain. Antibodi ini dapat timbul scara alami atau sengaja diberikan. IMUNISASI PASIFIMUNISASI PASIF BAWAAN :Imunisasi bawaan merupakan imunisasi pasif dimana zat anti berasal dari ibu selama dalam kandungan, yaitu berupa zat antibodi melalui jalan darah menembus plasenta. Namun, zat anti tersebut lambat laun akanhilang dari tubuh bayi. Dengan demikian, sampai umur +/- 5 bulan, bayi dapat terhindar dari beberapa penyakit infeksi.IMUNISASI PASIF DIDAPAT : Imunisasi didapat merupakan imunisasi pasif dimana zat antinya didapat dari luar tubuh, misalnya dengan suntik bahan atau serum yang mengandung zat anti. Zat anti ini didapat oleh anak dari luar dan hanya berlangsung pendek, yaitu 2-3 minggu karena zat anti seperi ini akan dikeluarkan kembali dari tubuh, misalnya pemberian serum dan anti tetanus SYARAT IMUNISASI Diberikan pada bayi/anak yang sehat. Vaksin yang diberikan harus baik (disimpan di lemari es dan belum lewat masa berlakunya) Pemberian imunisasi dengan teknik yang tepat Mengetahui jadwal imunisasi dengan melihat umur dan jenis imunisasi yang telah diterima. Mencatat nomor batch pada anak/kartu imunisasi Memberikan dan menjelaskan informed consent pada orang tua dan keluarga sebelum melakukan tindakan imunisasi.IMUNISASI DASAR Imunisasi pertama yang diberikan pada semua orang, terutama bayi dan balita sejak lahir untuk melindungi tubuhnya dari penyakit berbahaya. Lima jenis imunisasi dasar yang diwajibkan pemerintah adalah imunisasi terhadap 7 penyakit, yaitu TBC, difteri, pertusis, tetanus, poliomyelitis, campak dan hepatitis B.VAKSINASI Vaksinasi adalah suatu tindakan yang dengan sengaja memberikan paparan dengan antigen yang berasal dari mikroorganisme patogen. Antigen yang diberikan telah dibuat sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan sakit namun mampu mengaktivasi limfosit, menghasilkan antibodi dan sel memori yang menirukan infeksi alamiah dalam memberikan kekebalan dengan tujuan memberikan infeksi ringan yang tidak berbahaya namun cukup untuk menyiapkan respon imun. VAKSINASIVaksinDosisCara Pemberian Jumlah PemberianIntervalWaktu Pemberian BCG0,05 ccIntracutan di daerah musculus Deltoideus1 kali-0-11 bulanDPT0,5 ccIntra muscular3 kali4 minggu2-11 bulanPolio2 tetesDiteteskan ke mulut4 kali4 minggu0-11 bulanHepatitis B0,5 ccIntra muscular pada paha bagian luar3 kali4 minggu 0-11 bulan Campak0,5 ccSubkutan, diasanya di lengan kiri atas1 kali9-11 bulan IMUNISASI BCG Untuk menimbulkan kekebalan terhadap penyakit Tuberculosis (TBC).Vaksin mengandung bakteri Bacillus Calmette Guerrin hidup yang dilemahkan.Diberikan secara intrakutan dengan dosis 0,05 ml pada insertion muskulus deltoideus.IMUNISASI BCGPemberian imunisasi BCG sebaiknya dilakukan ketika bayi berumur 0-2 bulan.Hasil yang baik terlihat bila diberi menjelang umur 2 bulan.Imunisasi BCG cukup diberikan 1x, pada anak yang berumur lebih dari 2 bulan, dianjurkan untuk melakukan uji Mantoux untuk mengetahui apa ia terjangkit TBC atau tidak.Kontraindikasi adalah pada penderita gangguan sistem kekebalan (misalnya leukimia, infeksi HIV, dll).IMUNISASI BCGMempersiapkan vaksin :Sebelum vaksin dibuka ampul diketuk-ketuk agar vaksin turun ke dasar ampul, lalu ampul dibuka.

Melarutkan vaksin:Zat pelarut diisap dengan spuit 10cc sebanyak 4 cc dan dimasukkan ke dalam ampul vaksin BCG, tunggu sebentar sampai semua serbuk larut lalu digoyang sampai vaksin larut secara merata.

IMUNISASI BCGMengatur posisi bayi : Bayi dipangku ibu, pakaian bayi yang menutupi lengan kanan atas dibuka. Tempat penyuntikan 1/3 bagian lengan kanan atas (insertion muskulus deltoideus) Isilah spuit dengan vaksin BCG sebanyak 0,05 ml.Mengatur spuit : Sediakan spuit 1 cc. Masukkan jarum ke dalam ampul yang terbuka.IMUNISASI BCGCara penyuntikan BCG : Pegang lengan kanan anak dengan tangan kiri sehinggat tangan kanan berada di bawah lengan anak.Pegang spuit dengan tangan kanan dengan lubang jarum menghadap keatas.Letakkan jarum dan spuit hampir sejajar lengan anak.Masukkan ujung jarum kedalam kulit, usahakan sesedikit mungkin melukai kulit, posisi jarum 45 derajat intra cutan.Penyuntikan Vaksin BCG Pada Anak

IMUNISASI BCGReaksi yang mungkin terjadi : Reaksi Lokal 1-2 minggu setelah penyuntikan, akan timbul kemerahan dan benjolan kecil yang teraba keras. Benjolan ini berubah menjadi pustule (gelembung berisi nanah), lalu pecah dan membentuk luka terbuka (ulkus). Luka ini akan sembuh spontan dalam 8-12 minggu dan meninggalkan jaringan parut yang disebut scar. Bila tidak ada scar berarti imunisasi BCG tidak jadi. IMUNISASI BCGReaksi Regional :Pembesaran kelenjar getah bening ketiak atau leher tanpa disertai nyeri tekan maupun demam yang akan menghilang dalam waktu 3-6 bulan. IMUNISASI BCGKomplikasi yang mungkin timbul : Pembentukan abses (penimbunan nanah) di tempat penyuntikan karena penyuntikan terlalu dalam. Abses ini akan menghilang secara spontan. Untuk mempercepat penyembuhan, bila abses telah matang, sebaiknya dilakukan aspirasi (pengisapan abses dengan jarum) dan bukan disayat. Limfadenis supurativa, terjadi jika penyuntikan dilakukan terlalu dalam atau dosisnya terlalu tinggi. Keadaan ini akan membaik dalam waktu 2-6 bulan. IMUNISASI DPTMerupakan vaksin 3 in 1 yang melindungi terhadap difteri, pertusis dan tetanus. Biasanya vaksin DPT terdapat dalam bentuk suntikan, yang disuntikkan pada otot paha secara subkutan dalamImunisasi DPT diberikan 3x, yaitu umur 2 bulan (DPT1), 3 bulan (DPT2), dan 4 bulan (DPT3). Selang/interval waktu pemberian vaksin DPT adalah sekitar 4 minggu dengan dosis 0,5 ml setiap pemberian.IMUNISASI DPTMempersiapkan Vaksin : Sebelum membuka vaksin, lihat terlebih dahulu labelnya. Kocok terlebih dahulu flakonnya sehingga endapan tercampur. Mengisi spuit DPT : Buka tutup metal dengan menggunakan gergaji ampul dan usap karet flakon dengan kapas basah. Ambil spuit 2 cc dan isaplah udara +/- 0,6 cc lalu tusukkan ke dalam flakon. Masukkan udara kedalam flakon dan isaplah vaksin sebanyak 0,6 cc ke dalam spuit. Dorong piston sampai ukuran 0,5 cc dan gunakan satu spuit steril untuk tiap suntikan.IMUNISASI DPTCara penyuntikan vaksin : Tempat paling baik untuk suntikan adalah di bagian paha sebelah luar. Letakkan ibu jari dan telunjuk pada posisi yang akan disuntik lalu peganglah otot paha diantara telunjuk dan ibu jari. Bersihkan lokasi suntikan dengan kapas alkohol lalu tusukkan jarum tegak lurus ke bawah kulit lalu lakukan aspirasi. Dorong pangkal piston dengan ibu jari untuk memasukkan vaksin dan cabut jarum setelah vaksin dimasukkan.Penyuntikan Vaksin DPT Pada Anak

IMUNISASI DPTDPT sering menyebabkan efek samping ringan seperti demam ringan atau nyeri di tempat penyuntikan selama beberapa hari. Efek samping tersebut terjadi karena adanya komponen pertusis di dalam vaksin. Kontraindikasi imunisasi DPT adalah jika anak mempunyai riwayat kejang.IMUNISASI POLIOMerupakan vaksin yang memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit polimyelitis.Imunisasi polio diberikan 4x dengan interval tidak kurang dari 4 minggu. Vaksin polio diberikan sebanyak 2 tetes (0,2 ml), langsung ke mulut anak.Kontraindikasi pemberian vaksin polio : diare, gangguan kekebalan tubuh.IMUNISASI POLIOMenyiapkan vaksin : Bukalah tutup metal dan tutup karet. Pasanglah pipet plastik pada plakon. Vaksin polio siap diberikan.

Mengatur posisi bayi dan pemberian vaksin: Ibu disuruh menelentangkan bayi dan memegang erat-erat. Mulut anak dibuka dengan menggunakan 2 jari sambil menekan kedua pipi anak sehingga mulut terbuka Teteskan vaksin polio langsung dari pipet ke dalam mulut anak sebanyak 2 tetes. Pemberian Vaksin Polio Pada Anak

IMUNISASI POLIOEfek samping yang mungkin terjadi berupa kelumpuhan dan kejang. Dosis pertama dan kedua diperlukan untuk menimbulkan respon kekebaalan primer, sedangkan dosis ketiga dan keempat diperlukan untuk meningkatkan kekuatan antibodi sampai ke tingkat tertinggi.IMUNISASI CAMPAKMerupakan vaksin yang memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak.Imunisasi campak diberikan sebanyak 1 dosis pada saat anak berumur 9 bulan dan diulangi 6 bulan kemudian. Vaksin disuntikkan secara subkutan sebanyak 0,5 ml. Jika terjadi wabah campak dan bayi belum berumur 9 bulan, maka imunisasi campak boleh diberikan.Kontraindikasi pemberian adalah pd infeksi akut yang disertai demam 38 drajat Celcius, gangguan kekebalan, dllIMUNISASI CAMPAKMempersiapkan vaksin : Cek label flakon vaksin berapa cc yang diperlukan Ambil spuit 5 cc dimana spuit digunakan hanya untuk mencapur vaksin. Buka ampul/flakon yang diperlukan lalu sedot pelarut ke dalam spuit. Bersihkan tutup flakon dengan kapas basah dan masukkan pelarut ke dalam vaksin campak. Kocoklah sampai vaksin benar-benar tercampur. IMUNISASI CAMPAKMengisi spuit vaksin : Ambil spuit 1 cc dan bersihkan tutup karet flakon yang akan digunakan dalam kapas alkohol. Hisap 0,6 cc vaksin ke dalam spuit. Vaksin segera disuntikkan pada anak.

Mengatur posisi bayi : Dudukkan bayi di pangkuan ibu, lengan kanan bayi dilipat di ketiak ibu. Ibu menopang kepala bayi dan tangan kiri ibu memegang tangan kiri bayi.

IMUNISASI CAMPAKCara penyuntikan vaksin campak : Tempat yang disuntikkan adalah 1/3 bagian lengan atas. Bersihkan tempat yang akan disuntikkan dengan kapas alkohol lalu jepitlah lengan yang akan disuntikkan dengan jari tangan kiri. Masukkan jarum ke dalam kulit dengan sudut kira-kira 300 terhadap lengan, jangan masukkan terlalu dalam dan kontrol jarumnya dengan menarik piston untuk meyakinkan jarum tidak mengenai pembuluh darah. Tekan pinston perlahan lalu cabut jarum dan usap bekas suntikan dengan kapas alkohol. Penyuntikan Vaksin Campak Pada Anak

IMUNISASI CAMPAK Efek samping yang mungkin terjadi terhadap imunisasi campak berupa demam, ruam kulit, diare, dll. IMUNISASI HEPATITIS B Merupakan vaksin yang memberikan kekebalan aktif terhadap Hepatitis B. Dosis pertama (HB 0) diberikan segera setelah bayi lahir atau kurang dari 7 hari setelah kelahiran. Pada umur 2 bulan, bayi mendapat HB1 dan 4 minggu kemudian mendapat imunisasi HB2.Imunisasi dasar diberikan sebanyak 3x dengan selang waktu 1 bulan. Vaksin disuntikkan pada otot paha secara subkutan dengan dosis 0,5 ml.Penyuntikan Vaksin Hepatitis B Pada Anak

JADWAL PEMBERIAN IMUNISASI ( buku KIA) UsiaVaksinTempatBayi Lahir di Rumah0 bulanHB 1Rumah1 bulanBCG, Polio 1Posyandu2 bulanDPT/HB Combo 1, Polio 2Posyandu3 bulanDPT/HB Combo 2, Polio 3Posyandu4 bulanDPT/HB Combo 3, Polio 4Posyandu9 bulan CampakPosyanduUsiaVaksinTempatBayi Lahir di RS/Praktek Bidan0 bulanHB 0, BCG, Polio 1 RS/Praktek Bidan2 bulanDPT/HB Combo 1, Polio 2RS/Praktek Bidan3 bulanDPT/HB Combo 2, Polio 3RS/Praktek Bidan4 bulanDPT/HB Combo 3, Polio 4RS/Praktek Bidan9 bulan CampakRS/Praktek BidanJADWAL PEMBERIAN IMUNISASI (IDAI 2014)

PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)1. Difteri

Difteri adalah suatu infeksi bakteri Corynebacterium Diphtheriae yang menyerang tenggorokan dan dapat menyebabkan komplikasi serius dan fatalPenyebarannya adalah melalui kontak fisik dan pernapasan. Daya tular penyakit ini tinggi. Gejala awal penyakit adalah gelisah, aktifitas menurun, radang tenggorokan, hilang nafsu makan dan demam ringan. Dalam 2-3 hari dapat timbul selaput putih kebiruan pada tenggorokan dan tonsil. Komplikasinya dapat berupa gangguan pernapasan yang dapat berakibat kematianPENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)Anak terserang difteria pada nasofaringKuman memproduksi toksin yang menghambat sintesis protein selulerDestruksi jaringan Membentuk selaput/membran yang dapat menyumbat jalan nafasPada membran tsb, terbentuk toksin yang diabsorbsi dalam aliran darah dan dibawa ke seluruh tubuhPenyebaran toksin ini dapat berakibat komplikasi, berupa miokarditis, neuritis serta trombositopenia dan proteiunuria.PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)2. Pertusis

Pertusis disebut juga batuk rejan/batuk 100 hari, adalah penyakit pada saluran pernafasan yang disebabkan Bordetella Pertussis.Penyebaran pertusis adalah melalui percikan ludah yang keluar dari batuk/bersin.Gejala klinisnya adalah pilek, mata berair, bersin, demam dan batuk ringan yang lama kelamaan menjadi parah dan dapat menimbulkan batuk menggigil yang cepat dan keras. Komplikasi pertusis adalah Pneumania Bacterialis dan dapat menyebabkan kematian. PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)Sebelum ditemukan vaksinnya, pertusis merupakan penyakit tersering yang menyerang anak dan merupakan penyebab kematian (sekitar 300.000 kematian tiap tahun).Pertusis merupakan penyakit yang bersifat toxinmediated yang dihasilkan melekat pada bulu getar saluran nafas yang dapat menyebabkan gangguan aliran sekret saluran nafas dan berpotensi menyebabkan sumbatan jalan nafas dan pneumonia. PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)3. Tetanus Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh Clostridium Tetani yang menghasilkan neurotoksin. Penyakit ini tidak menyebar dari orang ke orang, tetapi melalui kotoran yang masuk ke dalam luka. Gejala awal adalah kaku otot pada rahang disertai kaku leher, sulit menelan, kaku otot perut, berkeringat dan demam. PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)Gejala berikutnya dari tetanus adalah kejang yang hebat dan tubuh menjadi kaku.Tetanus dapat ditemukan pada anak-anak, juga dijumpai kasus tetanus neonatal yang bersifat fatal. Komplikasi tetanus yang sering terjadi antara lain laringospasme, infeksi nasokomial dan pneumonia otostatik. PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)4. Tuberkulosis

Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh Myobacterium Tuberculosa dan disebut juga batuk darah. Penyakit ini menyebar melalui pernafasan, lewat bersin atau batuk. Seorang anak menderita TBC karena terhisapnya percikan udara yang mengandung kuman TBC ataupun sewaktu masih dalam kandungan. PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)Pada anak yang terinfeksi, kuman TBC dapat menyerang berbagai organ tubuh, seperti paru (paling sering), kelenjar getah bening, tulang, sendi, dll. Gejala awal penyakit adalah lemah badan, penurunan berat badan, demam dan keluar keringat pada malam hari. Gejala selanjutnya adalah batuk terus menerus, nyeri dada dan mungkin batuk darah. Gejala lain tergantung pada organ yang diserang.Komplikasi tuberkulosis dapat menyebabkan kematianPENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)5. Campak Campak adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Myxovirus Viridae Measles.Disebarkan melalui udara (percikan ludah) sewaktu bersin atau batuk dari penderita. Gejala awal penyakit adalah demam, bercak kemerahan, batuk, pilek, konjungtivitis. Selanjutnya timbul ruam pada muka dan leher lalu menyebar ke tubuh dan tangan serta kaki. Komplikasi campak adalah diare hebat, peradangan pada telinga dan infeksi saluran pernafasan atas. Prioritas utama untuk penanggulangan adalah melaksanakan imunisasi.PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)6. Poliomyelitis Poliomyelitis adalah penyakit pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh satu ddari tiga virus berhubungan yaitu virus polio tipe 1,2 atau 3.Secara klinis penderita polio banyak pada anak di bawah 15 tahun yang menderita lumpuh layu akut (accute flaccid paralysis)Penyebaran penyakit adalah melalui kotoran/tinja manusia yang terkontaminasi. Kelumpuhan dimulai dengan gejala demam, nyeri otot dan kelumpuhan terjadi pada minggu pertama sakit. Komplikasi poliomyelitis adalah kematian, bisa terjadi karena kelumpuhan otot pernafasan yang terinfeksi dan tidak segera ditangani. PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)Infeksi virus mencapai puncak pada musim panas, sedangkan daerah tropis tidak ada bentuk musiman penyebaran infeksi. Virus polio sangat menular, pada kontak antar rumah tangga (yang belum diimunisasi) derajat serkonversi lebih dari 90%. PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)7. Hepatitis B Hepatitis B adalah penyakit kuning yang disebabkan oleh virus hepatitis B yang merusak hati.Penularan penyakit secara horizontal, yaitu dari darah dan produknya melalui suntikanyang tidak aman melalui transfusi darah dan hubungan seksual. Sedangkan penularan secara vertikal yaitu dari ibu ke bayi selama proses persalinan.

Gejalanya adalah merasa lemah, gangguan perut dan gejala lain seperti flu. Warna urin menjadi kuning, tinja menjadi pucat. Warna kuning bisa terlihat pada mata atau kulit

Komplikasi Hepatitis B adalah bisa menjadi kronis dan menimbulkan sirosis hati, kanker hati hingga kematian.

PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)Infeksi virus hepatitis B menyebabkan sedikitnya satu juta kematian per tahun. Saat ini terdapat 350 juta penderita kronis dengan 4 juta kasus baru per tahun. Infeksi pada anak umumnya asimtomatis tetapi 80-95% akan menjadi kronis dan dalam 10-20 tahun akan menjadi sirosis atau karsinoma hepatoseluler.Kebijakan utama tatalaksana virus Hepatitis B adalah memotong jalur transmisi sedini mungkin dengan cara vaksinasi pada bayi baru lahir. IMUNISASI TAMBAHANSelain imunisasi dasar sesuai rekomendasi Departemen Kesehatan RI, terdapat juga beberapa imunisasi tambahan yang dianjurkan. Vaksin tersebut belum masuk daftar PPI dan tidak disubsidi pemerintah, sehingga disebut tidak wajib atau dianjurkan saja namun akan sangat baik bila tetap diberikan pada anak. IMUNISASI TAMBAHAN1. Vaksin Hib Manfaat : untuk melindungi tubuh dari virus Haemophillus Influenza Type B yang dapat menyebabkan meningitis, pneumonia dan epiglotitis (infeksi pada katup pita dan tabung suara)Waktu pemberian : umur 2,4,6 dan 15 bulan. 2. Vaksin Pneumokokus (PCV)Manfaat : melindungi tubuh dari bakteri Pneumokokus yang bisa menyebabkan meningitis, pneumonia dan infeksi telinga.Waktu pemberian : umur 2,4,6 bulan ; serta 12-15 bulan. IMUNISASI TAMBAHAN 3. Vaksin MMR (Measles, Rump, Rubella)Manfaat : untuk melindungi tubuh dari virus campak, gondok dan rubella (campak Jerman)Waktu pemberian : usia 15 bulan dan diulang saat anak berusia 6 tahun.4. Vaksin InfluenzaManfaat : untuk melindungi tubuh dari beberapa jenis influenza. Waktu pemberian : setahun sekali sejak usia 6 bulan. Bisa terus diberikan hingga dewasaIMUNISASI TAMBAHAN5. Vaksin Tifoid Manfaat : melindungi tubuh dari bakteri Salmonella Typhi yang menyebabkan demam tifoid (tifus).Waktu pemberian : pada umur diatas 2 tahun, dan diulang tiap 3 tahun. 6. Vaksin Hepatitis AManfaat : melindungi tubuh dari virus Hepatitis A, yang menyebabkan penyakit hati. Waktu pemberian : umur diatas 2 tahun, dua kali dengan interval 6-12 bulan.IMUNISASI TAMBAHAN7. Vaksin VariselaManfaat : untuk melindungi tubuh dari cacar air. Waktu pemberian : pada umur diatas 5 tahun. 8. Vaksin HPV (Human Papilloma Virus)Manfaat : melindungi tubuh dari Human Papilloma Virus.Waktu pemberian : pada anak umur diatas 10 tahun, diberikan 3 kali dengan jadwal 0, 1-2 bulan kemudian, serta 6 bulan kemudian. IMUNISASI TAMBAHAN Vaksin Combo Vaksin Combo adalah vaksin yang berisi beberapa jenis vaksin untuk mencegah beberapa penyakit secara bersamaan dalam satu suntikan. Disebut juga Combined Vaccine alias vaksin kombinasi.Jenis vaksin kombinasi yang telah lama kita dengar adalah DPT (Difteria, Pertusis, Tetanus), MMR (Measles, Mumps, Rubela).Vaksin Kombinasi baru yang beredar antara lain: DPT + Hepatitis B DPT + Hib DPT + Hib + IPV (Polio suntik) Hepatitis B + Hepatitis AFAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI1. PengetahuanPeran seorang ibu dalam program imunisasi sangat penting, oleh karena itu diperlukan suatu pemahaman yang baik terhadap program imunisasi. 2. ParitasParitas berhubungan dengan pemberian imunisasi dasar pada anak. Semakin kecil jumlah anak akan semakin banyak waktu yang tersedia untuk memperhatikan anak dalam pemberian imunisasi. 3. PendidikanPendidikan mempengaruhi seseorang dalam merespon terhadap sesuatu yang datang dari luar. Orang yang berpendidikan tinggi cenderung merespon rasional dibandingkan yang pendidikannya kurang. Menurut penelitian, semakin tinggi pendidikan ibu maka akan lebih mudah menerima, bersikap dan berperilaku sesuai yang dianjurkan.4. Umur Perbedaan pengalaman terhadap masalah kesehatan/penyakit dan pengambilan keputusan dipengaruhi oleh umur suatu individu.5. Status Sosial EkonomiStatus sosial ekonomi merupakan komponen pendukung dalam melakukan imunisasi dasar pada bayi, dalam hal ini merupakan sumber pendapatan atau penghasilan.

TERIMAKASIH