implementasi strategi active learning pelajaran …

12
ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar Volume 4, No. 2, Juli-Desember 2020 pISSN 2580-6890 eISSN 2580-9075 80 IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNING DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS IV MI BAHRUL ULUM CANDINEGORO WONOAYU SIDOARJO Sisca Dewi Agustin; Suharmono Kasiyun; Syamsul Gufron; Akhwani. Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya [email protected]; [email protected]; [email protected]; [email protected]. ABSTRAK Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi strategi active learning dalam pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV MI Bahrul Ulum Candinegoro Wonoayu Sidoarjo. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Informan yang diwawancarai meliputi: guru kelas IV dan tiga siswa kelas IV. Hasil dari penelitian yang penulis lakukan. Implementasi strategi active learning dalam pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV MI Bahrul Ulum CandinegoroWonoayu Sidoarjo berdampak positif dan berjalan dengan baik. Adanya peningkatan kegiatan pembelajaran, siswa lebih aktif dalam artian siswa aktif bertanya, menjawab pertanyaan, menyampaiakan pendapat, serta mampu memecahkan masalah yang didiskusikan atas usahanya sendiri. Nilai akademik siswa meningkat, prestasi akademik sekolah juga meningkat sehingga semua itu berimbas kepada kualitas nilai lulusan yang semakin baik. Kata kunci : Implementasi, Strategi Active Learning, Pembelajaran Bahasa Indonesia. Pendidikan berguna meningkatkan kualitas hidup manusia dalam segala aspek kehidupan. Semua masyarakat membutuhkan pendidikan sebagai alat pembudayaan dan peningkatan kualitas manusia. Pendidikan sebagai usaha sadar yang dibutuhkan untuk menjadikan anak- anak generasi muda demi menunjang perannya di masa yang akan datang. Pendidikan merupakan hal yang penting bagi kehidupan setiap manusia. Pendidikan ini menjadikan manusia dari yang belum tahu menjadi tahu, dari yang belum mengerti menjadi mengerti. Pendidikan di Indonesia sekarang ini menganut dan berpedoman pada kurikulum yang baru yaitu kurikulum 2013. Sebagai pengganti dari kurikulum yang KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan

Upload: others

Post on 22-Nov-2021

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNING PELAJARAN …

ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar

Volume 4, No. 2, Juli-Desember 2020

pISSN 2580-6890

eISSN 2580-9075

80

IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNING DALAM

PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI KELAS IV MI

BAHRUL ULUM CANDINEGORO WONOAYU SIDOARJO

Sisca Dewi Agustin;

Suharmono Kasiyun;

Syamsul Gufron;

Akhwani.

Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

[email protected];

[email protected];

[email protected];

[email protected].

ABSTRAK

Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi strategi active learning

dalam pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV MI Bahrul Ulum Candinegoro Wonoayu

Sidoarjo. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Informan yang diwawancarai meliputi: guru kelas IV dan

tiga siswa kelas IV. Hasil dari penelitian yang penulis lakukan. Implementasi strategi

active learning dalam pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV MI Bahrul Ulum

CandinegoroWonoayu Sidoarjo berdampak positif dan berjalan dengan baik. Adanya

peningkatan kegiatan pembelajaran, siswa lebih aktif dalam artian siswa aktif bertanya,

menjawab pertanyaan, menyampaiakan pendapat, serta mampu memecahkan masalah

yang didiskusikan atas usahanya sendiri. Nilai akademik siswa meningkat, prestasi

akademik sekolah juga meningkat sehingga semua itu berimbas kepada kualitas nilai

lulusan yang semakin baik.

Kata kunci : Implementasi, Strategi Active Learning, Pembelajaran Bahasa

Indonesia.

Pendidikan berguna

meningkatkan kualitas hidup manusia

dalam segala aspek kehidupan.

Semua masyarakat membutuhkan

pendidikan sebagai alat pembudayaan

dan peningkatan kualitas manusia.

Pendidikan sebagai usaha sadar yang

dibutuhkan untuk menjadikan anak-

anak generasi muda demi menunjang

perannya di masa yang akan datang.

Pendidikan merupakan hal yang

penting bagi kehidupan setiap

manusia. Pendidikan ini menjadikan

manusia dari yang belum tahu

menjadi tahu, dari yang belum

mengerti menjadi mengerti.

Pendidikan di Indonesia

sekarang ini menganut dan

berpedoman pada kurikulum yang

baru yaitu kurikulum 2013. Sebagai

pengganti dari kurikulum yang KTSP

(Kurikulum Tingkat Satuan

Page 2: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNING PELAJARAN …

ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar

Volume 4, No. 2, Juli-Desember 2020

pISSN 2580-6890

eISSN 2580-9075

81

Pendidikan) diharapkan kurikulum

2013 tersebut dapat menjadi pedoman

agar tujuan pendidikan nasional dapat

tercapai secara efektif dan optimal.

Mengacu pada kenyataan yang ada

kedua kurikulum ini yaitu KTSP dan

kurikulum 2013 masih digunakan

disekolah-sekolah. Sejauh ini terdapat

sekolah yang masih mengacu

kurikulum KTSP dan ada yang sudah

mengacu pada kurikulum yang baru

yaitu kurikulum 2013. Perbedaan

penggunaan kurikulum yang dianut

oleh lembaga sekolah di Indonesia

disebabkan oleh faktor keadaan

sekolah, siswa, guru, dan lingkungan

sekitar. Kurikulum 2013 berbeda

dengan kurikulum KTSP. Banyak

aspek dan bagian yang mengalami

perubahan dalam kurikulum yang

baru ini, sehingga dalam proses

penerapan kurikulum 2013 harus

dilakukan dengan penuh keefektifan

dan organisasi yang baik agar

kurikulum yang baru dapat berjalan

dengan baik.

Menurut Crow and Crow

(2004:4) pendidikan tidak hanya

dipandang sebagai sarana untuk

persiapan hidup yang datang. Tetapi

juga untuk kehidupan sekarang yang

dialami individu dalam

perkembangannya menuju ke tingkat

kedewasaannya. Berdasarkan

pengertian tersebut dapat

didefinisikan beberapa ciri

pendidikan yaitu, (a) Pendidikan

mengandung tujuan, kemampuan

untuk berkembang sehingga

bermanfaat untuk kepentingan hidup.

(b) Untuk mencapai tujuan itu,

pendidikan melakukan usaha yang

terencana dalam memilih isi (materi),

strategi dan teknik penilaiannya yang

sesuai. (c) Kegiatan pendidikan

dalam lingkungan keluarga, sekolah,

dan masyarakat (formal dan non

formal).Untuk itu individu perlu

diberi berbagai kemampuan dalam

pengembangan berbagai hal, seperti :

konsep, prinsip, kreativitas, tanggung

jawab dan ketrampilan.

Dalam pendidikan juga

terdapat proses pembelajaran,

sedangkan pengertian pembelajaran

adalah kegiatan yang membutuhkan

penataan yang teratur dan sistematis,

karena pembelajaran terkait dengan

apa yang ingin dicapai (tujuan dan

kompetensi yang harus dikuasai),

artinya sebuah proses perencanaan

yang matang, agar implementasinya

dapat dilakukan dengan efektif.

Dalam penyusunan sistem

pembelajaran, guru seharusnya

menciptakan kegiatan belajar

mengajar yang lebih

mempertimbangkan kondisi siswa,

sehingga guru dapat menyusun sistem

pembelajaran yang sesuai. Seorang

guru harus bisa menciptakan suasana

kelas yang dapat memberikan gairah

dan motivasikepada para siswa.

Tidak dapat dipungkiri bahwa

Page 3: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNING PELAJARAN …

ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar

Volume 4, No. 2, Juli-Desember 2020

pISSN 2580-6890

eISSN 2580-9075

82

kegiatan pembelajaran akan

bermakna bagi siswa jika kegiatan

pembelajaran tersebut mengutamakan

interaksi dan komunikasi yang baik

antara guru dan siswa, artinya

kegiatan pembelajaran yang

dilakukan merupakan tempat bagi

siswa dalam mengembangkan potensi

yang ada dalam dirinya.

Sesuai dengan UU RI No.20

tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional (Sisdiknas) dan

penjelasan peraturan pemerintahan

Republik Indonesia Nomor 32 Tahun

2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan yang terkait dengan visi

misi Pendidikan Nasional dan

reformasi pendidikan menyebutkan

bahwa:

Penyelenggaraan pendidikan

dinyatakan sebagai suatu proses

pembudayaan dan pemberdayaan

peserta didik yang berlangsung

sepanjang hayat,di mana dalam

proses tersebut harus ada pendidikan

yang memberikan keteladanan dan

mampu membangun kemauan serta

mengembangkan potensi dan

kreativan peserta didik.

Mata pelajaran Bahasa

Indonesia merupakan salah satu mata

pelajaran yang diajarkan di sekolah

dasar. Guru yang baik harus bisa

menyampaikan materi dengan

mengunakan metode atau alat bantu

agar siswa dapat lebih mudah

memahami materi yang disampaikan.

Adanya materi yang sulit atau tidak

mudah dipahami oleh siswa juga bisa

memunculkan masalah apalagi guru

kurang berkomponen

menyampaikannya. Kerumitan materi

yang akan disampaikan kepada siswa

dapat disederhanakan dengan bantuan

media pembelajaran. Dengan adanya

media siswa dapat lebih mudah

memahami materi yang diajarkan

oleh guru.

Untuk mengatasi problematika

dalam pelaksanaan pembelajaran,

tentu diperlukan strategi

pembelajaran yang dipandang

mampu mengatasi kesulitan guru

melaksanakan tugas mengajar dan

juga kesulitan untuk mengondisikan

siswa. Guru dituntut harus mampu

menggunakan dan memilih strategi

pembelajaran yang tepat untuk

membantu siswanya mencapai hasil

belajar yang maksimal dalam belajar.

Hasil belajar merupakan salah

satu alat yang dapat digunakan untuk

melihat apakah siswa telah

melakukan proses belajar. Hasil

belajar perlu diketahui, sebab sangat

sulit bagi guru untuk menyaksikan

proses belajar. Hasil belajar

dikatakan meningkat jika terjadi

adanya peningkatan kemampuan

yang dikuasai terhadap pelajaran. Hal

ini bisa dilakukan dengan

melihatnilai ulangan yang cenderung

terjadi peningkatan. Pembelajaran

yang berkualitas adalah perolehan

Page 4: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNING PELAJARAN …

ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar

Volume 4, No. 2, Juli-Desember 2020

pISSN 2580-6890

eISSN 2580-9075

83

nilai hasil belajar siswa. Semakin

tinggi nilai rata-rata hasil belajar

yang diperoleh siswa, maka dapat

dikatakan semakin tinggi tingkat

keberhasilan pembelajaran. Dengan

pembelajaran yang bermutu mampu

menghasilkan niai hasil belajar siswa

yang baik. Nilai hasil belajar siswa

dapat meningkat apabila dalam

mengikuti proses pembelajaran

didalam kelas siswa memperhatikan

pembelajaran, memberikan respon

positif terhadap pembelajaran dan

aktif dalam menggali informasi

tentang materi pembelajaran yang

kurang dikuasinya. Untuk

mengetahui apakah ada hasil yang

diperoleh oleh peserta didik setelah

mengikuti kegiatan pembelajaran,

maka perlu diadakan evaluasi.

Evaluasi adalah pengumpulan

kenyataan secara sistematis untuk

menetapkan apakah dalam

kenyataannya terjadi perubahan

dalam diri siswa dan menetapkan

sejauh mana tingkat perubahan dalam

pribadi siswa (Daryanto, 1999:1).

Berdasarkan hasil observasi

pendahuluan salah satu strategi yang

yang dapat digunakan untuk

memotivasi dan meningkatkan hasil

belajar Bahasa Indonesia siswa

adalah dengan mengunakan stategi

Active Learning. Meningkatnya nilai

pada siswa kelas IV pada mata

pelajaran Bahasa Indonesia di Mi

Bahrul Ulum Candinegoro Kec

Wonoayu Kab Sidoarjo mencapai 90-

95. Salah satu pendekatan yang cocok

untuk mengatasi permasalahan ini

adalah strategi active learning.

Dengan strategi ini memungkinkan

siswa berperan secara aktif dalam

proses pembelajaran yang baik dalam

bentuk interaksi antara sisea maupun

siswa yang lainnya dengan guru.

Pembelajaran aktif cenderung

membuat siswa lebih mengingat mati

yang diajarkan, karena pembelajaran

ini merupakan alternatif yang harus

diperhatikan jika kualitas lulusan

ingin menjadi lebih baik.

Penelitian ini merumuskan

masalah penelitian yang akan

dilakukan yaitu : Bagaimana

implementasi penggunaan strategi

Active Learning dalam pelajaran

Bahasa Indonesia di kelas IV MI

Bahrul Ulum CandinegoroWonoayu

Sidoarjo? Dengan tujuan penelitian

untuk mengetahui Implementasi

strategi Active Learning dalam

pelajaran Bahasa Indonesia di kelas

IV MI Bahrul Ulum

CandinegoroWonoayu Sidoarjo.

METODE

Penelitian yang berjudul

“Implementasi Stategi Active

Learning dalam Pelajaran Bahasa

Indonesia di Kelas IV MI Bahrul

Ulum Candinegoro Wonoayu

Sidoarjo” menggunakan jenis

penelitian kualitatif. Penelitian

Page 5: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNING PELAJARAN …

ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar

Volume 4, No. 2, Juli-Desember 2020

pISSN 2580-6890

eISSN 2580-9075

84

setelah penelitian berada di lapangan.

Sumber data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah informasi yang

disampaikan oleh subjek penelitian

pada saat wawancara, tindakan yang

dilakukan oleh subjek penelitian, dan

dokumen yang berkaitan dengan

kegiatan pembelajaran Bahasa

Indonesia dengan menggunakan

strategi Active Learning di MI Bahrul

Ulum Candinegoro Sidoarjo.

Penelitian dilaksanakan mulai

pada bulan desember 2019. Lokasi

penelitian ini diambil di MI Bahrul

Ulum Candinegoro yang berada di

kecamatan Wonoayu Sidoarjo. Dalam

penelitian ini yang menjadi subjek

penelitian adalah guru mata pelajaran

Bahasa Indonesia di kelas IV MI

Bahrul Ulum Candinegoro Wonoayu

Sidoarjo. Dalam penelitian ini teknik

pengumpulan data dilakukan dengan

tiga cara yaitu (1) Observasi

Partisipan, teknik ini digunakan

untuk menggali data sumber data

yang berupa peristiwa, tempat atau

lokasi, dan benda serta rekaman

gambar, (2) Wawancara, yaitu

percakapan dengan maksud tertentu.

Penelitian ini, kegiatan wawancara

dilakukan dengan menggunakan

wawancara mendalam (Indepth

Interview) yang diartikan sebagai

teknik pengumpulan data dengan cara

mengadakan tatap muka langsung

dengan informan, dengan maksud

mendapatkan gambaran yang lengkap

tentang topik yang diteliti, dan (3)

Dokumentasi, yaitu catatan peristiwa

yang sudah berlalu yang dapat berupa

tulisan, catatan, transkrip, buku, surat

kabar, majalah, agenda, gambar, atau

karya-karya monumental dari

seseorang (Sugiono,2008:240).

Teknik ini digunakan untuk

pengumpulan data berupa nilai hasil

belajar Bahasa Indonesia siswa di

kelas IV MI Bahrul Ulum

Candinegoro Wonoayu Sidoarjo.

HASIL

Kurikulum yang diterapkan di

MI Bahrul Ulum Candinegoro

Wonoayu Sidoarjo adalah kurikulum

2013 dan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) yang

menggunakan perpaduan antara

kurikulum SD satu dengan SD yang

lainnya. Proses pembelajaran di MI

Bahrul Ulum Candinegoro Wonoayu

Sidoarjo (pendidikan akademik,

keagamaan dan keterampilan), yang

berarti dalam program pendidikan di

ajarkan secara terjadwal sesuai

dengan alokasi waktu.

Peserta Didik MI Bahrul Ulum

Candinegoro Sidoarjo merupakan

komponen terpenting dalam lembaga

pendidikan. Tampa peserta didik,

pimpinan, guru dan karyawan tidak

pernah ada, oleh karena itu peserta

didik harus mendapatkan perhatian

lebih. Untuk mendapatkan peserta

didik yang berkualitas perlu

Page 6: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNING PELAJARAN …

ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar

Volume 4, No. 2, Juli-Desember 2020

pISSN 2580-6890

eISSN 2580-9075

85

penyaringan yang ketat. Peserta didik

yang sudah ada juga harus benar-

benar mengikuti proses pendidikan

dengan tekun dan tertib, bila inputnya

bagus,diproses dengan benar, maka

output yang didapatkan MI akan baik

dan berkualitas.

Implementasi strategi active

learning terhadap hasil belajar siswa

pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia kelas IV di MI Bahrul

Ulum Candinegoro Sidoarjo sangat

berjalan dengan baik. Menurut

Suryanto, S.Pd selaku wali kelas IV

MI Bahrul Ulum Candinegoro

Sidoarjo Strategi Active Learning

adalah pembelajaran yang berpusat

pada siswa dan guru hanya sebagai

fasilitator. Maksudnya dalam proses

belajar mengajar siswa yang lebih

aktif untuk berfikir, mencari tahu

serta memahami suatu materi yang

dipelajari secara mandiri. Guru hanya

mengarahkan saja, setelah itu siswa

yang akan berusaha memahami

materi secara mandiri. Adapun

prinsip-prinsip dari strategi Active

Learning yaitu prinsip motivasi,

prinsip latar, prinsip keterarahan

langsung, prinsip pengulangan,

prinsip balikan dan penguatan, dan

yang terakhir prinsip memecahkan

masalah.

Komponen-komponen strategi

active learning menurut peneliti sama

dengan pembelajaran yang lain yaitu

ada kegiatan pendahuluan, menurut B

Hamzah (2007:04) disini guru harus

bisa membuat siswa tertarik dengan

kegiatan pembelajaran yang akan

dilakukan. Selanjutnya ada

pengalaman, menurut Sukandi

(2003:10) maksudnya dalam kegiatan

pembelajaran guru mengaktifkan

semua indera siswa, hal ini dilakukan

agar pembelajaran menjadi lebih

bermakna bagi siswa. adanya ineraksi

antara siswa dengan siswa atau siswa

dengan guru dalam membahas suatu

materi dalam pembelajaran. Adanya

komunikasi atau pengungkapan

pikiran antara siswa dengan siswa

lainnya atau siswa dengan guru

tentang materi yang dipelajari. Yang

terakhir refleksi yaitu adanya umpan

balik yang diberikan siswa terhadap

materi pembelajaran yang telah

dipelajari.

Ciri-ciri dari pembelajaran

strategi Active Learning antara lain,

berpusat pada siswa, maksudnya

siswa lebih banyak berpartisipasi

dalam pembelajaran kemudian dalam

pembelajaran guru hanya

membimbing dan mengarahkan

proses pembelajaran dan yang

terakhir penilaiannya bertujuan untuk

mengukur seberapa besar kemajuan

perkembangan siswa dan hasil

belajarnya.

Adapun kutipan teori

karakteristik active learning menurut

Prof. Dr. T. Reka Joni (Dimyati,

1999:120) mengatakan antara lain:

Page 7: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNING PELAJARAN …

ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar

Volume 4, No. 2, Juli-Desember 2020

pISSN 2580-6890

eISSN 2580-9075

86

(1) Pembelajaran yang dilakukan

lebih berpusat pada siswa, sehingga

siswa berperan lebih aktif dalam

pengembangan proses belajar

mandiri, siswa perperan serta pada

perencanaan, pelaksanaan dan

penilaian proses belajar, pengalaman

siswa lebih diutamakan memutuskan

titik tolak kegiatan. (2) Guru adalag

pembimbing dalam terjadinya

pengalaman belajar, guru bukan

satunya sumbur informasi, guru

merupakan salah satu sumber belajar

yang harus memberikan peluang bagi

siswa agar dapat memperoleh

pengetahuan atau keterampilan

melalui usahanya sendiri, dapat

mengembangkan motivasi dari dalam

dirinya, dan dapat mengembangkan

pengalaman untuk membuat suatu

karya. (3) Tujuan kegiatan tidak

hanya untuk sekedar mengajar

standar akademis, selain mencapai

standar akademis, kegiatan

ditekankan mengembangkan

kemampuan siswa secara utuh dan

seimbang. (4) Pengelolahan kegiatan

pembelajaran lebih menekankan pada

kreatifitas siswa, dan memperhatikan

kemajuan siswa untuk menguasai

konsep-konsep dengan baik. (5)

Penilaian dilaksanakan untuk

mengamati, mengatur kegiatan dan

kemajuan siswa serta mengukur

berbagai keterampilan yang tidak

dikembangkan misalnya keterampilan

berbahasa, keterampilan sosial,

keterampilan lainnya serta mengukur

hasil belajar siswa.

Kelebihan pembelajaran

strategi Active Learning adalah siswa

lebih berpartisipasi dalam

pembelajaran, dapat diartikan

pembelajaran berpusat pada siswa.

Kegiatan terasa menyenangkan, siswa

lebih mandiri dalam menggali

pengetahuannya sendiri.

Menggunakan metode dan media

pembelajaran secara bervariasi. Guru

lebih kreatif dalam memilih dan

menggunakan metode pembelajaran.

selain itu juga bisa meningkatkan

kreativitas siswa. Untuk kelemahan

dari strategi belajar aktif sendiri

yaitu, keterbatsan waktu,

membutuhkan persiapan yang matang

dan panjang, pembelajaran kelas

besar yang hasilnya tidak bisa

maksimal, terbatasnya alat peraga

atau media pembelajaran.

Implementasi strategi Active

Learning dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia mempunyai dampak bagi

sekolah, dengan adanya implementasi

pembelajaran Active Learning

berdampak positif bagi sekolah yaitu

adanya peningkatan kualitas kegiatan

pembelajaran. Diantara dampak

positif tersebut adalah adanya

peningkatan kegiatan pembelajaran,

maksudnya disini pembelajaran lebih

bermakna bagi siswa. kemudian

siswa lebih aktif (aktif dalam

bertanya, menjawab pertanyaan,

Page 8: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNING PELAJARAN …

ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar

Volume 4, No. 2, Juli-Desember 2020

pISSN 2580-6890

eISSN 2580-9075

87

bercurah pendapat, diskusi, debat,

serta menyelesaikan tugas yang

diberikan atas usahanya sendiri),

kreatif dan inovatif. Maksudnya

siswa akan terbiasa belajar aktif dan

memiliki pengetahuan dan wawasan

yang luas. Siswa juga akan lebih

kritis dalam menanggapi dan

memahami materi yang dipelajari.

Nilai akademik siswa meningkat,

prestasi akademik sekolah juga

meningkat sehingga semua itu

berimbas kepada kualitas nilai

lulusan yang semakin baik.

Implementasi strategi Active

Learning juga memiliki kekurangan

yaitu masalah terbatasnya waktu.

Dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia perlu waktu yang lama

misalnya bermain peran,

mempraktikkan drama yang ada pada

buku siswa dan lain-lain. selain itu

ukuran kelas besar menjadikan

pembelajaran tidak maksimal serta

keterbatasan alat peraga atau media

pembelajaran.

Dengan adanya implementasi

strategi active learning pada

pembelajaran Bahasa Indonesia siswa

merasa sangat senang, siswa merasa

lebih mandiri dan giat dalam belajar,

siswa merasa pembelajaran tidak

membosankan sehingga siswa lebih

aktif dalam berpendapat dan

bertanya.

PEMBAHASAN

Setiap sekolah memilliki ciri

khas masing-masing untuk

mempertahankan popularitas, kualitas

serta prestasinya. Mempertahankan

ketiga hal tersebut sangat sulit.

Namun di MI Bahrul Ulum

Candinegoro berhasil

mempertahankan ketiga hal tersebut.

Cara untuk mempertahankan ketiga

hal tersebut dengan cara

meningkatkan kegiatan pembelajaran

melaui implementasi strategi active

learning dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia. Implementasi strategi aktif

merupakan salah satu inovasi dalam

dunia pendidikan dan strategi ini

sudah diterapkan di MI Bahrul Ulum

Candinegoro Sidoarjo. Implementasi

strategi active learning dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia

sudah berjalan dengan baik. Hal ini

dapat dilihat dari segi proses

pembelajaran, perubahan perilaku

siswa kearah yang positif yaitu lebih

aktif, peningkatan nilai akademik dan

lain sebagainya.

Dari segi peserta didik hampir

dari semua siswa bahwasannya lebih

semangat dan giat belajar saat guru

menerapkan strategi active learning.

Siswa lebih mudah memahami materi

yang disampaikan oleh guru dengan

metode-metode yang digunakan oleh

guru. Metode-metode yang

digunakan yaitu metode

pembelajaran dengan audio visual,

metode curah pendapat, metode

Page 9: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNING PELAJARAN …

ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar

Volume 4, No. 2, Juli-Desember 2020

pISSN 2580-6890

eISSN 2580-9075

88

diskusi kelompok, metode tulis

berantai, metode debat, metode

bermain peran, dan metode simulasi.

Dengan guru menggunakan metode-

metode tersebut siswa tidak bosan

dalam mengikuti pembelajaran.

Dari segi guru di MI Bahrul

Ulum Candinegoro menerapkan

strategi active learning dalam

kegiatan pembelajaran. Karena

menurut guru strategi ini sangat

cocok diterapkan dalam pembelajaran

Bahasa Indonesia. Untuk

persiapannya sendiri biasanya guru

membuat RPP terlebih dahulu, dalam

pembuatan RPP ini guru harus

memodifikasi suatu pembelajaran

yang menarik dan mengaktifkan

siswanya. Untuk merencanakan suatu

pembelajaran yang menarik dan aktif

guru harus lebih kreatif dalam

memilih strategi, metode serta media

pembelajaran yang akan digunakan

dalam proses pembelajaran. Ketiga

hal tersebut sangat penting untuk

menciptakan pembelajaran yang

menarik dan aktif. Ketiga hal tersebut

juga harus disesuaikan dengan materi

yang akan dipelajari. Jadi

keberhasilan suatu pembelajaran

yang aktif ada pada perencannan

yang matang yang dibuat oleh guru.

Setelah pembuatan RPP dan

pembuatan media guru tinggal

mengaplikasikan rencana yang telah

dibuat.

Dari segi situasi mengajar

kegiatan pembelajaran guru biasanya

menggunakan beberapa metode yang

bisa mengaktifkan siswa seperti CTL

(Contextual Teaching and Learning),

PAKEM, diskusi kelompok, bermain

peran (role play), praktik

(eksperimen) dan lain-lain. Setiap

harinya beliau menggunakan metode

yang berbeda-beda tetapi tetap sesuai

dengan materi yang dipelajari.

kemudian dari berbagai metode

tersebut dipilih, kemudian beliau

membuat rencana pembelajaran

dengan metode yang telah dipilih dan

disesuaikan dengan tema yang akan

dipelajari. Kemudian untuk

pengenalan strategi active learning

kepada siswa dilakukan dengan

menjelaskan langkah-langkah

kegiatan pembelajaran sebelum

pembelajaran dimulai.

Implementasi active learning

dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia di MI Bahrul Ulum

Candinegoro Sidoarjo berdampak

positif bagi sekolah. Siswa akan

terbiasa belajar aktif dan memiliki

pengetahuan dan wawasan yang luas.

Siswa juga akan lebih kritis dalam

menanggapi dan memahami materi

yang dipelajari. nilai akademik siswa

meningkat, prestasi akademik sekolah

juga meningkat sehingga semua itu

berimbas kepada kualitas nilai

lulusan yang semakin baik.. Menurut

Lepiyanto Agil (2017) Kriteria

pembelajaran aktif adalah siswa

Page 10: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNING PELAJARAN …

ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar

Volume 4, No. 2, Juli-Desember 2020

pISSN 2580-6890

eISSN 2580-9075

89

melakukan sesuatu dan memikirkan

apa yang mereka lakukan seperti

:Menulis, berdiskusi, berdebat.

memecahkan masalah, mengajukan

pertanyaan, menjawab pertanyaan,

menjelaskan, menganalisis,

mensintesa dan mengevaluasi.

Menurut Hamzah B (2011:76)

Pembelajaran aktif tidak bisa berjalan

secara hampa tanpa intervensi dari

guru dalam menerapkan berbagai

metode pembelajaran. Beberapa

metode pembelajaran yang dapat

diterapkan dalam strategi ini dapat

dipilih dalamgambaran metodenya

yaitu: (1) Metode pembelajaran

dengan audio visual. (2) Metode

curah pendapat. (3) Metode studi

kasus. (4) Metode demonstrasi. (5)

Metode penemuan. (6) Metode

jigsaw. (7) Metode kegiatan

lapangan. (8) Metode ceramah. (9)

Metode diskusi kelompok. (10)

Metode pembicara tamu (11) Metode

tulis berantai. (12) Metode debat.

(13) Metode bermain peran (14)

Metode simulasi. (15) Metode tugas

proyek. (16) Metode presentasi. (18)

Metode penilaian sejawat. (19)

Metode bola salju. (20) Metode

kunjung karya.

Implementasi active learning

memiliki kendala dalam

penerapannya yaitu masalah

terbatasnya waktu. Menurut Heheoye

(2016) kelemahan-kelemahan alam

penerapan pendekatan active learning

adalah: (1) Keterbatasan waktu yaitu

waktu yang disediakan untuk

pembelajaran sudah ditentukan

sebelumnya, sehingga untuk kegiatan

pembelajaran yang memakan wktu

lama akan terputus menjadi dua atau

lebih pertemuan. (2) Kemungkinan

bertambahnya waktu untuk persiapan

yaitu waktu yang digunakan untuk

persiapan kegiatan akan bertambah,

baik waktu untuk merancang kegiatan

maupun untuk mempersiapkan agar

peserta didik siap untuk melakukan

kegiatan. (3) Ukuran kelas yang besar

yaitu kelas yang memunyai jumlah

peserta didik yang relatif banyak

akan mempersulit terlaksananya

kegiatan pembelajaran dengan active

learning. Kegiatan diskusi tidak akan

dapat memperoleh hasil yang

optimal. (4) Keterbatasan materi,

peralatan dan sumberdaya yaitu

keterbatasan materi, peralatan yang

digunakan untuk melakukan kegiatan

pembelajaran, serta sumberdaya akan

menghambat kelancaran penerapan

active learning dalam pembelajaran.

(5) Resiko penerapan active learning

yaitu hambatan terbesar adalah

keengganan pendidik untuk

mengambil berbagai resiko

diantaranya resiko peserta didik

tiodak akan berpartisipasi,

menggunakan kemampuan berpikir

yang lebih tinggi atau mempelajari

konten yang cukup. Pendidik takut

untuk dikritik dalam mengajar,

Page 11: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNING PELAJARAN …

ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar

Volume 4, No. 2, Juli-Desember 2020

pISSN 2580-6890

eISSN 2580-9075

90

merasa kehilangan kendali kelas,

serta keterbatasan keterampilan.

KESIMPULAN

Implementasi strategi active

learning pada pembelajaran Bahasa

Indonesia di MI Bahrul Ulum

Candinegoro Sidoarjo sudah berjalan

dengan baik, dimana guru

menggunakan beberapa metode yang

bervariasi sesuai dengan karakteristik

materi dan siswa yang akan diajar.

Dalam implementasi strategi belajar

aktif dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia metode yang diterapkan

adalah metode sosial drama, metode

pembelajaran dengan audio visual,

metode project based learning,

metode snowball, dan metode

bermain peran. Dari penggunaan

metode yang bervariasi tersebut

membuat kegiatan pembelajaran

menarik dan siswa lebih banyak

pertartisipasi dalam kegiatan

pembelajaran. Implementasi active

learning dalam pembelajaran Bahasa

Indonesia di MI Bahrul Ulum

Candinegoro Sidoarjo berdampak

positif bagi sekolah. Diantara dampak

positif tersebut adalah adanya

peningkatan kegiatan pembelajaran,

maksudnya disini pembelajaran lebih

bermakna bagi siswa. kemudian

siswa lebih aktif, dalam artian siswa

aktif bertanya, menjawab pertanyaan,

menyampaiakan pendapat,

mengkritisi topik yang dibahas, serta

mampu memecahkan masalah yang

didiskusikan atas usahanya sendiri.

Selain itu siswa menjadi kreatif dan

inovatif. Nilai akademik siswa

meningkat, prestasi akademik sekolah

juga meningkat sehingga semua itu

berimbas kepada kualitas nilai

lulusan yang semakin baik.namun,

selain itu implementasi belajar aktif

juga memiliki kendala dalam

penerapannya yaitu masalah

terbatasnya waktu, masalah kelas

besar yang mempersulit kegiatan

pembelajaran berjalan secara

maksimal, serta terbatasnya alat

peraga atau media pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Agil Lepiyanto, Bevo Wahono dan

Nur Ana Masruroh:

Pembelajaran Aktif

Inifatif,Kreatif, Efektif dan

Menyenangkan (PAIKEM)

https://duniagil.wordspress.com

/2011/03/07/38/, diakses 4

januari 2017 jam 20.45

WIB.Crow, A dan Crow, L.

2004. Psycologi Pendidikan.

Nur Cahaya. Yogyakarta.

Dimyati dkk. 2005. Belajar dan

Pembelajaran. Jakarta : PT

Rineka Cipta.

Page 12: IMPLEMENTASI STRATEGI ACTIVE LEARNING PELAJARAN …

ALPEN: Jurnal Pendidikan Dasar

Volume 4, No. 2, Juli-Desember 2020

pISSN 2580-6890

eISSN 2580-9075

91

Heheoye, Active Learning : Suatu

Pendekatan Dalam

Pembelajaranhttps://heheoye.w

ordpress.com/2011/06/22/active

-learning-suatu-pendekatan

dalam-pembelajaran/, diakses

23 November 2016 jam 20.35

WIB.

Hamzah B. Uno dan Nurdin

Mohamad, 2011. Belajar

dengan pendekatan

pembelajaran Aktif Inofatif

Lingkungan Kreatif Efektif

Menarik. Jakarta : Bumi Aksa.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian

Pendidikan Pendekatan

Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung:Alfabeta.

Sukandi. 2003. Belajar Aktif dan

Terpadu, Apa, Mengapa dan

Bagaimana. Surabaya: Duta

Graha Pustaka.

Undang_undang RI No.20 tahun

2003. 2006. Tentang Sistem

Pendidikan Nasional

(Sisdiknas).